Disusun oleh :
Kelas Instrumentasi 5 A/Kloter 1 :
1. Andreas Kristiawan (41.17.0009) 9. Fahmi Revi Oktama (41.17.0017)
2. Anggita Putri Mila Julianto (41.17.0010) 10. Fakhri Fawwaz Al-Aufa (41.17.0018)
3. Ariana Rizki Utami (41.17.0011) 11. Fiky Apriyan Indra S. (41.17.0019)
4. Arya Bratasena Alhaq (41.17.0012) 12. Btari Sekar Insani (41.17.0016)
5. Aulia Widya Antono (41.17.0013) 13. Lestari Sabrina Nastiti (41.17.0021)
6. Boma Anjang Pertala (41.17.0014) 14. Mahakim Lubis (41.17.0022)
7. M. Agi Wardhana (41.17.0025) 15. Moch. Kharis Ardiansyah (41.17.0023)
8. Hario Bimo Bismantoko (41.17.0020) 16. M. Rafi Nuril Azhar (41.17.0024)
Dosen:
Ibnu Muhammad Amir
I. Tujuan Percobaan
Mengetahui cara mengukur nilai resistansi grounding dengan Earth Tester
Mengetahui nilai tahanan sistem proteksi petir di STMKG pada beberapa bak kontrol
II. Peralatan
Earth Tester (Kyoritsu)
2
Sistem proteksi petir eksternal berfungsi untuk menerima sambaran langsung / Direct Strike
dari sambaran petir, sambaran langsung tersebut berakibat langsung pada fisik struktur ataupun aset
luar, sangat berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan seperti kebakaran dan korban jiwa
manusia. Beberapa bagian sistem proteksi petir eksternal:
Air Terminal atau Head adalah alat yang berada di paling atas bagian sistem proteksi petir.
Ada dua jenis air terminal: pasif (konvensional) dan aktif (modern). Sementara pada komponen
penangkal petir konvensional yang cenderung bersifat pasif, bagian ujungnya berbentuk
menyerupai tombak, dan bagian head terminalnya tidak aktif memberikan umpan (ion) kepada petir
Sedangkan pada penangkal petir yang aktif, bagian ujungnya biasanya berbentuk bulat menyerupai
payung. Penangkal petir elektrostatis yang bersifat aktif pada bagian ujungnya bisa mengeluarkan
ion untuk memancing sambaran petir, baik secara terus menerus maupun dalam keadaan tertentu
ketika ada potensi petir saja.
Konduktor
Konduktor adalah komponen yang berupa kabel down sebagai penghubung antara air
terminal head menuju ke tempat pembumian atau Grounding. Pada sistem penangkal petir biasa,
umumnya hanya memiliki satu jalur kabel down konduktor saja, tetapi untuk mendapatkan
keamanan yang lebih maksimal supaya cakupan area perlindungan sebatang penangkal petir pada
suatu gedung yang luas, bisa juga dibuat beberapa jalur down konduktor.
Komponen logam yang ditanam di dalam tanah untuk memberikan nilai resistansi yang kecil
(< 2 ohm), agar arus listrik mengalir melalui sistem proteksi petir. Untuk memperoleh nilai
hambatan yang kecil dapat dilakukan dengan tiga cara: ditanam lebih dalam, elektrolisis, dan
diparalelkan.
3
Untuk mengukur nilai resistansi dari sistem grounding proteksi petir diperlukan alat yang
bernama Earth Tester. Alat ukur tahanan tanah digital ini menggunakan tiga batang elektroda yang
ditanahkan yaitu elektroda E (Earth), elektroda P (Potensial) dan elektroda C (Curren). Tujuan
penggunaan tiga batang elektroda tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana tahanan dapat
mengalirkan arus listrik.
Earth Digital
2. Cek baterai. Jika tidak ada simbol baterai lemah, baterai masih cukup.
3. Pasang kabel hijau pada terminal E dan hubungkan sisi lainnya dengan busbar pada
bak kontrol ataupun elektroda pentanahan.
4
4. Terminal P dan C hubungkan dengan kabel kuning dan merah dan juga pasang pasak
pada setiap kabel.
5. Pasang pasak P sejauh 5 meter dari bak kontrol (kabel E yang dihubungkan dengan
bus bar).
6. Pasang pasak C sejauh 5 meter dari pasak P dan 10 meter dari bak kontrol.
7. Pencet dan putar switch bagian kiri earth tester untuk mengetes secara kontinyu.
5
V. Analisis Hasil Percobaan
Lokasi Arrester
4. Di depan ruang resimen
1. Samping rektorat 1
5. Samping perpustakaan
2. Samping rektorat 2
6. Samping gedung A
3. Samping gedung B
6
7. Di lintasan jogging 8. Integrasi
Dari hasil pengukuran yang memiliki nilai resistansi di bawah 1 ohm pada bak kontrol di
depan ruang resimen, samping perpustakaan, dan integrasi. Sedangkan yang di atas 1 ohm pada bak
kontrol samping rektorat 1, samping rektorat 2, samping gedung B, samping gedung A, dan lintasan
jogging, tetapi masih di bawah 5 ohm. Menurut PUIL, nilai maksimum resistansi pembumian adalah
5 ohm, tetapi pada kenyataannya nilai hambatan yang baik adalah kurang dari 1 ohm.
Resistansi yang sangat kecil akan memberikan jalan kepada petir menuju ground, karena
arus listrik akan mengalir ke hambatan yang sangat kecil. Sistem proteksi petir bertujuan tidak
menyambar benda lain, sehingga tidak merusak dan menimbulkan kerugian.
7
VII. Daftar Kepustakaan
Hutauruk, T.S. ___. “Pengetanahan Netral Sistem Tenaga dan Pengetanahan Peralatan”.
https://docs.google.com/presentation/d/1zkVhClKO_cXKtlxWixB70SQMxMC9ivsKsLmQmlgZy8
A/edit#slide=id.p2 (diakses pada tanggal 31 Oktober 2019).