Anda di halaman 1dari 21

PENGEMBANGAN ALAT UKUR MONITORING DAN

KONTROL DAYA MENGGUNAKAN SENSOR ARUS


DAN ARDUINO UNO
(Research and Development)

Oleh:

Ririn Wulandari (A1E015018)

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu sumber kebutuhan utama manusia saat
ini. Bahkan bisa dikatakan bahwa manusia saat ini tidak bisa lepas dari
penggunaan listrik dalam menjalankan aktivitasnya. Penggunaan energi listrik
terus meningkat seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi dan aktivitas
masyarakat. Peningkatan penggunaan energi listrik tentu akan berdampak bagi
sumber energi listrik dimana akan menghabiskan sumber energi yang ada jika
pemanfaatannya tidak dilakukan secara efektif dan efisien.

Terkadang, dalam pemanfaatan energi listrik tidak diketahui berapa banyak


energi atau daya listrik yang telah terpakai, akibatnya pengguna tidak mengetahui
telah terjadinya pemborosan listrik. Pengguna perlu mengetahui besarnya daya
listrik yang telah terpakai, untuk itu perlu dilakukan pengukuran penggunaan daya
listrik tersebut. Pengukuran penggunaan daya listrik ini sangat penting sehingga
proses penghematan listrik lebih mudah dilakukan dengan melakukan
penghematan dan penggunaan energi listrik bisa menjadi lebih efisien.

Selain itu perlunya mengukur daya listrik yang dikonsumsi oleh pengguna,
perlu juga dilakukan monitoring dan kontrol terhadap daya listrik yang digunakan.
Hal ini dimaksudkan agar pengguna dapat memantau penggunakan daya listrik
secara real time. Dengan demikian jika terjadi penggunaan daya listrik yang
terlalu besar, pengguna bisa melakukan tindakan untuk mengurangi penggunaan
daya listrik dan dapat dilakukan penghematan biaya listrik.

Adapun rancangan alat yang dibuat pada penelitian ini adalah alat ukur
monitoring dan kontrol daya menggunakan sensor arus dan arduino uno.
Keunggulan dari sistem ini adalah dapat mengukur daya yang terpakai secara real
time, memonitoring atau memantau pemakaian listrik dengan lebih mudah, yaitu
pengguna hanya perlu memiliki aplikasi berupa virtuino di smartphone sehingga
data dari penggunaan listrik yang digunakan dapat dimonitoring kapan pun dan di
manapun, karena sistem ini menggunakan modul ESP8266 dimana hanya perlu
terkoneksi internet untuk melihat atau memonitoring pemakaian listrik. Guna
mengikuti perkembangan teknologi informasi dan digital yang begitu pesat maka
penulis menggunakan modul alat dan aplikasi dengan berbasis online dan dapat
diakses melalui aplikasi smartphone. Selain itu, untuk mengontrol pemakaian
daya listrik maka penulis menggunakn system relay dimana terlebih dahulu akan
dimasukkan inputan berupa daya maksimum yang diinginkan pengguna melalui
keypet, jika beban listrik melebih daya maksimum maka relay akan mematikan
listrik sehingga pengguna mengetahui bahwa pemakaian listrik sudah melebihi
daya maksimum.

Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian yang berjudul


“Pengembangan Alat Ukur Monitoring dan Kontrol Daya Menggunakan
Sensor Arus dan Arduino Uno”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di uraikan
diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana mengembangkan alat Ukur Monitoring dan Kontrol Daya
Menggunakan Sensor Arus dan Arduino Uno?
2) Bagaimana kelayakan alat Ukur Monitoring dan Kontrol Daya
Menggunakan Sensor Arus dan Arduino Uno?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diuraikan tujuan dari
penelitian sebagai berikut :
1) Menghasilkan alat Ukur Monitoring dan Kontrol Daya Menggunakan
Sensor Arus dan Arduino Uno.
2) Mengetahui kelayakan Ukur Monitoring dan Kontrol Daya Menggunakan
Sensor Arus dan Arduino Uno.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Secara teoritis dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain dalam
upaya penelitian lebih lanjut.
2) Secara praktis dapat memahami cara kerja alat Ukur Monitoring dan
Kontrol Daya Menggunakan Sensor Arus dan Arduino Uno.
E. Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini adalah pada hal-hal berikut :
1) Alat yang dibuat yang dibuat menggunakan Sensor Arus ACS712, modul
ESP8266 dan Arduino uno.
2) Pembahasan tentang Arduino uno hanya sebatas yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan alat untuk mengukur, memonitoring dan
mengontrol daya listrik.
3) Pembahasan mengenai komponen pendukung hanya sebatas teori umum
yang berkaitan dengan perancangan alat.
4) Perangkat lunak yang digunakan adalah, Arduino IDE dan Virtuino.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Daya Listrik
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit
listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga
listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik). Arus listrik yang mengalir
dalam rangkaian dengan hambatan listrik menimbulkan kerja. Peranti
mengkonversi kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang berguna, seperti panas
(seperti pada pemanas listrik), cahaya (seperti pada bola lampu), energi kinetik
(motor listrik), dan suara (loudspeaker). Listrik dapat diperoleh dari pembangkit
listrik atau penyimpan energi seperti baterai, Daya yang berguna atau daya nyata
diukur dalam watt dan diperoleh jika voltampere dari rangkaian dikalikan dengan
faktor yang disebut dengan faktor daya (Melipurbowo, 2016).

1. Daya Aktif (Watt) adalah daya yang berupa daya kerja seperti daya
mekanik, panas, cahaya, dan sebagainya. Daya aktif dinyatakan dalam
satuan Watt (W). Rumusnya adalah:
P = V x I x Cos φ .....................(2.1)
2. Daya Reaktif (Var) merupakan daya yang diperlukan oleh peralatan listrik
yang bekerja dengan sistem elektromagnet. Daya reaktif dinyatakan dalam
satuan Var. Rumusnya adalah:
Q = V x I x Sin φ ....................... (2.2)
3. Daya Nyata (VA) adalah penjumlahan vektor dari daya aktif dan reaktif.
Daya ini dinyatakan dalam satuan VA. Rumusnya adalah:
S = √P² + Q² .....................(2.3)
S= V x I...........................(2.4)
(Sulistyowati, 2012)

Berdasarkan jenisnya daya listrik dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu


daya listrik AC dan DC. Sebagian besar sistem kelistrikan dan beban yang
dilayani adalah daya listrik AC. Daya listrik AC dapat dibagi menjadi tiga macam
yaitu: daya aktif, daya semu dan daya reaktif (Yulizar, 2016)
2. Arduino Uno
Arduino Uno adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada
ATmega328, yang sudah dilengkapi berbagai hal untuk mendukung
mikrokontroler bekerja. Memiliki 14 pin digital input/output (dimana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, clock speed 16 MHz, koneksi
USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang
diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer
dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau
baterai untuk menggunakannya (Syahwil, 2013).
Board Arduino Uno yang digunakan adalah board Arduino Uno R3 yang
menggunakan fitur dari ATMega 16U2 yang diprogram sebagai konverter USB-
to-serial.Board Arduino Uno memiliki fitur – fitur baru sebagai berikut : a)
pinout : menambahkan SDA dan SCL pin yang dekat ke pin aref dan dua pin baru
lainnya ditempatkan dekat ke pin RESET, dengan I/O REF yang memungkinkan
sebagai buffer untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan
dari board sistem; b) Sirkuit reset; c) ATMega 16U2 ganti 8U yang digunakan
sebagai konverter USB-to-serial.

Gambar 2.1 Modul Arduino Uno R3

Menurut Syahwil (2013), Spesifikasi dari Arduino Uno R3 adalah sebagai


berikut: a) Microcontroller dengan model terbaru ATMega328; b) Tegangan kerja
5V DC; c) Tegangan masukan 7-12V; d) Terdiri dari 14 pin digital I/O (6 pin
PWM Output); e) 6 pin analog berlabel A0 sampai A5; f) Setiap pin dapat
memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA; g) Memiliki memori 32 KB
(dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader); h) Memiliki memori 2 KB dari
SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan
perpustakaan/library EEPROM); i) Kecepatan clock 16 MHz.
3. Sensor Arus
Sensor arus adalah perangkat yang mendeteksi arus listrik (AC atau DC) di
kawat, dan menghasilkan sinyal sebanding dengan itu. Sinyal yang dihasilkan bisa
tegangan analog atau arus atau bahkan digital. Hal ini dapat kemudian digunakan
untuk menampilkan arus yang akan diukur dalam ammeter atau dapat disimpan
untuk analisis lebih lanjut dalam sistem akuisisi data atau dapat dimanfaatkan
untuk tujuan monitoring (Muchtar, 2016).

Gambar 2.2. Arus ACS712 5A


ACS712 merupakan sensor arus yang memiliki tingkat presisi yang baik
untuk mengukur arus AC atau DC, untuk pembacaan arus di dalam dunia industri,
otomotif, komersil dan juga dalam sistem komunikasi. Pada umumnya aplikasi
sensor ini biasanya digunakan untuk mengontrol motor, deteksi beban listrik,
switched-mode power supplies dan proteksi beban berlebih (Sulistyowati, 2012).
Cara kerja sensor ini adalah arus yang dibaca mengalir melalui kabel tembaga
yang terdapat di dalamnya yang menghasilkan medan magnet yang di tangkap
oleh Hall Effect IC dan diubah menjadi tegangan proporsional (Nusa, 2015).

4. LCD
LCD (Liquid Crystal Display)adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD bisa memunculkan
gambar atau tulisan dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang
terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya.

Gambar 2.3. LCD karakter 16 x 4


(Sulistyowati, 2012).
5. Keypad

Keypad adalah rangkaian tombol yang berfungsi untuk memberi sinyal pada
suatu rangkaian dengan menghubungkan jalur-jalur tertentu. . Pada sistem
pengontrolan ini, digunakan keypad matriks 4 x 4 (16 push button) dengan pin
penghubung rangkaian berjumlah 8 pin.

Gambar 2.4. Keypad 4 x 4


(Sulistyowati, 2012).
6. Relay
Relay berfungsi untuk menghubungkan atau memutus aliran arus listrik
yang dikontrol dengan memberikan tegangan dan arus tertentu pada koilnya.
Relay biasanya hanya mempunyai satu kumparan tetapi relay dapat mempunyai
beberapa kontak. Dalam memutus atau menghubungkan kontak digerakkan oleh
fluksi yang ditimbulkan dari adanya medan magnet listrik yang dihasilkan oleh
kumparan yang melilit pada besi lunak (Fakarilmi, 2015).
7. Arduino IDE

Arduino IDE adalah software yang sangat canggih ditulis dengan


menggunakan Java, Arduino IDE berfungsi sebagai compiler bahasa C ke bahasa
mesin yang dimengerti oleh mikrokontroler. IDE Arduino terdiri dari beberapa
bagian, yaitu:
a. Editor program adalah sebuah window yang memungkinkan pengguna
menulis dan mengedit program dalam bahasa Processing.
b. Compiler adalah sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa
Processing) menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroler
tidak akan bisa memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh
microcontroller adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler sangat
diperlukan.
c. Uploader adalah sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke
dalam memori di dalam papan Arduino. Arduino menggunakan
pemrograman dengan bahasa C.

Gambar 2.5. Arduino IDE Versi 1.6.1


(Nusa, 2015).

B. Penelitian yang Relevan

1. (Temy Nusa dkk, 2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Sistem


Monitoring Konsumsi Energi Listrik Secara Real Time Berbasis
Mikrokontroler”. Penelitian ini merancang alat untuk memonitor konsumsi
energi listrik dengan memanfaatkan transformator step-down, sensor arus
ACS712 dan mikrokontroler ATmega 328 buatan ATMEL, yang
ditampilkan pada LCD karakter 20x4. Hasil pengukuran konsumsi energi
listrik menggunakan alat yang telah dirancang mampu mengukur arus listrik
dengan cukup teliti pada beban resistif murni dengan error lebih kecil dari
1%, akan tetapi terjadi error pada beban lampu LED SiCermat sebesar
14,30%, juga pada beban Lampu Philips Softone sebesar 5,73% jika
dibandingkan dengan pengukuran menggukan Multimeter Krisbow KW06-
276.
2. (Wahri dan Irwan, 2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan
Perangkat Wireless Monitoring Energi Listrik Berbasis Arduino dan
Internet”. Penelitian ini dirancang untuk pengganti sistem pengukuran
manual dan konvensional. Perangkat ini terdiri dari sensor, prosesor, display
dan jaringan. Sensor terdiri dari trafo arus dan AC ke AC Power Adapter.
Pengujian dengan total beban total 120 watt menunjukkan bahwa nilai Vrms
pada LCD perangkat adalah 218 volt, nilai Vrms yang diukur dengan clamp
meter adalah 216 volt. Nilai Irms pada LCD perangkat adalah 0,44 ampere,
nilai Irms diukur dengan penjepit meter 0,5 ampere. Nilai daya nyata pada
LCD perangkat adalah 92 watt, nilai daya nyata yang diukur dengan clamp
meter adalah 84 watt. Nilai faktor daya pada LCD perangkat adalah 0,97,
nilai faktor daya yang diukur dengan clamp meter adalah 0,99
3. (Sri Suryaningsih, dkk, 2016) dalam penelitiannya yang bejudul “Rancang
Bangun Alat Pemantau Penggunaan Energi Listrik Rumah Tangga Berbasis
Internet”. Penelitian ini adalah membuat alat pemantau dan penghitung jarak
jauh penggunaan daya listrik pada suatu alat elektronik maupun keseluruhan
penggunaan daya listrik pada rumah tangga dengan menggunakan transmisi
data media internet, dimana daya listrik yang terpakai bisa ditampilkan pada
halaman web. Hasil penelitian telah dibuat rancangan perangkat keras,
perangkat lunak, dan pembuatan halaman web. Hasil pengujian dilakukan
dengan melihat daya listrik rumah tangga yang terpantau pada halaman web
dibandingkan hasil yang terpantau secara langsung menunjukkan akurasi
yang baik.
4. (Melipurbowo, 2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengukuran Daya
Listrik Real Time dengan Menggunakan Sensor Arus Acs.712”. Pada
penelitian ini pengukuran arus listrik dapat menggunakan sensor arus ACS-
712, sedangkan kemampuan pengukuran arus tergantung pada spesifikasi
type/jenis sensor. Dengan melakukan identifikasikan sumber dari energi
pada suatu area, besarnya pasokan energi, lokasi dan penggunaan dari energi
tersebut. Kemudian melakukan pengukuran dari line trafo hingga ke beban,
berdasarkan langkah diatas, lalu menganalisis secara detail tentang
penggunaan energi, penghematan yang bisa dilaksanakan. Guna
memungkinkan adanya penghematan merekomendasikan tindakan yang
harus dilakukan, untuk penghematan.
5. (Hadi Fakarilmi, dkk, 2015) dalam penelitiannya yang berjudul
“Perancangan dan Implementasi Sistem Kontrol dan Monitoring Kwh Meter
Digital Menggunakan Sms Gateway”. Penelitian ini menjelaskan tentang
penggunaan sistem pulsa pada KWH meter yang akan dibuat dengan cara
pengisian pulsa dilakukan oleh pemilik kost dengan menggunakan SMS
Gateway. Isi pesan dari SMS Gateway ini berupa kode voucher yang sudah
di tentukan sebelumnya. Selain menggunakan SMS Gateway, pengisian
pulsa juga dapat dilakukan dengan menggunakan keypad. Selain itu, sistem
ini akan mengirimkan pesan ke user ketika pulsa di kwh meter tersebut
habis. Dalam penelitian ini telah dibuat alat ukur kwh meter. Kwh meter
tersebut menggunakan sistem pengisian pulsa berbasis SMS Gateway dan
juga menggunakan keypad. Alat ukur ini juga memiliki fungsi untuk
memberitahu user ketika pulsa di kwh meter tersebut habis dan juga
memberitahu ketika PLN mati.
6. (Yulizar, dkk, 2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Prototipe
Pengukuran Pemakaian Energi Listrik Pada Kamar Kos Dalam Satu Hunian
Berbasis Arduino Uno R3 Dan Gsm Shield Sim900”. Penelitian merancang
dan menghasilkan sebuah prototipe sistem pengukuran pemakaian energi
listrik pada setiap kamar dalam satu hunian menggunakan jaringan GSM.
Rancangan Prototipe ini menggunakan sensor tegangan dan sensor arus
ACS721, mikrokontroler ATmega 328P pada Arduino Uno R3 dan
menggunakan GSM Shield SIM900 sebagai alat komunikasi antara pemilik
hunian untuk mengetahui konsumsi energi listrik dan biaya pemakaian
energinya yang ditampilkan langsung pada layar LCD sistem pengukuran.
Nilai pengukuran seperti tegangan dan arus diperoleh dari sampel
gelombang masukan sensor tegangan dan sensor arus. Keakuratan dari
prototipe sistem pengukuran ini diperoleh dengan membandingkan hasil
pengukurannya dengan alat ukur digital lainnya yang terpercaya dengan
tingkat akurasi 2%. Hasil pengujian diperoleh perbedaan pengukuran
tegangan sebesar 2.5% dan arus sebesar 1.0% dan 0.85% serta Cos Phinya
sebesar 2.0% dan energi listik sebesar 3.9%.
C. Kerangka Berpikir
Penggunaan energi listrik yang terus meningkat seiring dengan
meningkatnya kegiatan ekonomi dan aktivitas masyarakat berdampak bagi sumber
energi listrik dimana akan menghabiskan sumber energi yang ada jika
pemanfaatannya tidak dilakukan secara efektif dan efisien. Terkadang, dalam
pemanfaatan energi listrik tidak diketahui berapa banyak energi atau daya listrik
yang telah terpakai, akibatnya pengguna tidak mengetahui telah terjadinya
pemborosan listrik.
Berdasarkan permasalahan tersebut perlu suatu alat untuk mengukur,
memonitoring dan mengontrol daya listrik. Dengan adanya alat ukur, monitoring
dan kontrol daya listrik, pengguna dapat mengetahui besarnya daya listrik yang
telah terpakai serta dapat memantau penggunakan daya listrik secara real time.
Dengan demikian jika terjadi penggunaan daya listrik yang terlalu besar,
pengguna bisa melakukan tindakan untuk mengurangi penggunaan daya listrik
sehingga proses penghematan listrik lebih mudah dilakukan dan penggunaan
energi listrik menjadi lebih efisien.
Pada Gambar 2.4 menunjukkan kerangka berpikir dalam penelitian ini
sebagai berikut.
Gambar 2.5. Kerangka Berpikir

Dari Gambar 2.5. dapat dilihat bahwa penelitian ini akan dimulai dari tahap
planning (perancangan), production (produksi) dan evaluation (evaluasi). Yang
mana pada tahap planning, yaitu membuat rencana produk yang akan dibuat untuk
tujuan tertentu. Tahap planning, diawali dengan menganalisis kebutuhan yang
akan dilakukan melalui penelitian dan studi literatur ataupun pengumpulan
informasi yang berkaitan dengan penelitian.

Setelah perancangan, kegiatan selanjutnya yaitu production atau membuat


produk berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Produk yang dirancang dalam
penelitian ini merupakan alat ukur monitoring dan kontrol daya menggunakan
sensor arus dan arduino umo. Apabila tahap produksi sudah selesai, maka tahapan
terakhir melakukan evaluation, yang merupakan kegiatan menguji, menilai
seberapa tinggi produk tersebut telah memenuhi spesifikasi yang sudah
ditentukan. Evaluasi alat pendeteksi asap rokok dan kebakaran yaitu running
program dan validasi oleh tim ahli, berupa kelayakan isi dan komponen teknis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Menurut Sugiyono (2017), “Metode penelitian dan pengembangan
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk baru,
menguji keefektifan produk yang telah ada, serta mengembangkan dan
menciptakan produk baru”.
Prosedur penelitian dan pengembangan menurut Richey dan Klein (2009)
dalam (Sugiyono, 2017) adalah sebagai berikut :

Z
Planning Production Evaluation

Gambar 3.1 Prosedur penelitian dan pengembangan

B. Tahapan Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu dan tempat penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai
Maret 2018 di Laboratorium Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan.

2. Variabel Penelitian
Menurut Walker dan Hess dalam (Arsyad, 2011) variabel penelitian
pengembangan ini adalah kualitas isi dan kualitas teknis. Kualitas isi dan kualitas
teknis ini meliputi kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan.

3. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian pengembangan alat ukur, monitoring
dan kontrol daya menggunakan sensor arus dan Arduino Uno adalah sebagai
berikut :
a. Alat ukur monitoring dan kontrol daya adalah alat yang terbuat dari
komponen-komponen elektronika dasar yang dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat melakukan pengukuran, monitoring dan kontrol
daya sekaligus.
b. Sensor arus adalah sensor yang mendeteksi arus listrik.
c. Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang berdasarkan
ATmega328 dilengkapi dengan 14 pin input/output.
4. Instrumen Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2017) intrumen penelitian merupakan alat ukur untuk
mengumpulkan data dengan melalui tes, kuesioner, pedoman wawancara dan
pedoman observasi yang digunakan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini
akan mengumpulkan data dengan menggunakan kuisioner atau angket, yang
nantinya akan diberikan kepada tim ahli. Kuesioner atau angket ialah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi sejumlah pertanyaan atau
pernyataan secara tertulis untuk dijawab oleh responden.

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara memberikan


kuesioner atau angket kepada tim ahli untuk mendapatkan penilian terhadap alat
ukur monitoring dan kontrol daya listrik yang telah dibuat. Angket yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan angket tertutup, yaitu berupa
pertanyaan yang mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif
jawaban yang telah tersedia (Sugiyono, 2017).

5. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan oleh tim ahli, yaitu dosen Teknik
Elektro dan dosen Fisika Universitas Bengkulu. Tim ahli diberikan angket sebagai
validasi terhadap alat pendeteksi asap rokok dan kebakaran yang dikembangkan.
Angket tersebut diterjemahkan menjadi data kualitatif dengan menggunakan skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan produk (alat)
yang telah dikembangkan.
Menurut (Sugiyono, 2010) dengan menggunakan skala likert, maka variabel
yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian, indikator tersebut
dijadikan acuan dalam menyusun item-item berupa pertanyaan atau pernyataan.
Untuk penelitian dan pengembangan ini, skala likert yang digunakan ialah skala
yang berjumlah 5, seperti di bawah ini:
1. Sangat Baik (SB) : 5

2. Baik (B) : 4

3. Cukup Baik (CB) : 3

4. Kurang Baik (KB) : 2

5. Sangat Tidak Baik (STB) : 1


Untuk mengetahui keadaan baik atau belum nya alat ukur monitoring dan
kontrol daya listrik yang dibuat, maka terlebih dahulu akan mencari nilai rata-rata
(mean) dan nilai frekuensi relatif dari angket tersebut. Untuk mendapatkan satu
kecendrungan data pengukuran terlebih dahulu dicari nilai rata-rata dari hasil
pengukuran tersebut dengan rumus sebagai berikut:
∑ 𝑋𝑖
𝑋̅ =
𝑛

Keterangan:
𝑋̅ = nilai rata-rata
𝑋𝑖 = nilai data
𝑛 = banyaknya data
(Widiyanto, 2013)

untuk mencari nilai frekuensi relatif adalah sebagai berikut :

𝑓
𝑃= 100
𝑛
Keterangan :
P = angka presentase
F = frekuensi yang sedang dicari presentasennya
N = jumalah frekuensi
(Widiyanto, 2013).

Skor dikategorikan dalam 2 kategori yaitu skor maksimum (X max) dan skor
minimum (X min), serta dicari juga range dari nilai tersebut.
a) Skor minimum = jumlah butir angket x skor terkecil = 20 × 1 = 20
b) Skor maksimum = jumlah butir angket × skor terbesar = 20 × 5 = 100
c) Range = X max – Xmin = 100 – 20 = 80
𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 80
interval kriteria = = = 16 5
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛 5

Jadi, kisaran untuk penilaian tim ahli adalah sebagai berikut :

1. Sangat Tidak Baik (STB) : 20 – 35

2. Kurang Baik (KB) : 36 – 51

3. Cukup Baik (CB) : 52 – 67

4. Baik (B) : 68 – 83

5. Sangat Baik (SB) : 84 – 100

Selanjutnya, katagori kelayakan dikategorikan dengan skala sebagai berikut:

No Skor dalam Persen (%) Kategori


1 0 % – 35 % Sangat Tidak Baik
2 >35 % – 51 % Kurang Baik
3 >51 % – 67 % Cukup Baik
4 >67 % – 83 % Baik
5 >83 %– 100 % Sangat Baik
Setelah semuanya selesai, maka dapat ditentukan letak tanggapan tim ahli
secara keseluruhan pada skala kontinum. Skala kontinum dapat digambarkan
seperti berikut :

Gambar 3.2. Letak tanggapan tim ahli


C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang akan dilakukan pada penelitian ini sebagai
berikut :
1. Planning (Perencanaan)
Tahap planning, diawali dengan menganalisis kebutuhan yang telah
dilakukan melalui penelitian dan studi literatur ataupun pengumpulan informasi
yang berkaitan dengan penelitian (Sugiyono, 2017). Pada tahap planning telah
dilakukan kegiatan membuat rencana produk. Tahapan ini dilakukan dengan
menganalisis kebutuhan melalui studi lapangan dan studi literatur untuk
mengetahui permasalahan dan potensi. Studi lapangan dilakukan melalui
observasi di lingkungan sekitar Universitas Bengkulu. Studi lapangan ini
dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai kondisi di penggunaan daya
listrik di lingkungan sekitar Universitas Bengkulu.
Studi literatur merupakan langkah untuk mengetahui konsep, teori-teori dan
kajian yang relevan mengenai model pengembangan yang baik serta produk yang
ingin dikembangkan. Dari tahap planning ini, maka dapat diidentifikasi
perangkat-perangkat apa saja yang diperlukan serta rancangan dari produk yang
akan dikembangkan.
Adapun perangkat-perangkat yang akan diperlukan pada penelitian ini adalah:
a) Perangkat Keras (Hardware)
b) Perangkat Lunak (Software)

Langkah selanjutnya setelah mengidentifikasi perangkat-perangkat yang


diperlukan adalah membuat rancangan produk yang akan dikembangkan. Pada
tahap ini ada tiga bentuk perancangan yaitu
a) Perancangan perangkat keras (hardware).
b) Perancangan sistem elektronik.
c) Perancangan perangkat lunak (software).

2. Production (Produksi)
Pada tahap ini telah dilakukan pembuatan produk sesuai dengan rancangan
yang telah dibuat. Rancangan tersebut meliputi rancangan sistem ukur dan
monitoring daya listrik sehingga menghasilkan produk yang dapat melakukan
pengukuran dan memonitoring daya listrik secara real time. Selain itu juga
merancang sistem untuk mengontrol daya listrik dengan mengatur daya
maksimum pada alat sehingga dapat dikontrol daya listrik yang digunakan agar
tidak melebihi daya maksimum.
Adapun tahapan proses pembuatan alat ukur monitoring dan kontrol daya
menggunakan arus listrik dan arduino uno adalah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan komponen elektronik.
b) Membuat bagian mekanik alat ukur monitoring dan kontrol daya listrik.
c) Merakit alat-alat yang telah dipersiapkan sesuai dengan perancangan.
d) Melakukan input kode program ke Arduino Uno menggunakan Arduino IDE.
e) Melakukan uji coba alat ukur monitoring dan kontrol daya secara
keseluruhan.

3. Evaluation (Evaluasi)
Pada tahap evaluasi akan dilakukan kegiatan pengujian alat secara
keseluruhan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur
monitoring dan kontol daya dapat bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan yaitu mengukur, mengirim dan menerima data penggunaan
daya listrik. Dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi berupa validasi oleh tim
ahli dan running program.
a. Validasi
Validasi dilakukan oleh tim ahli dengan menggunakan angket tertutup untuk
menilai kelayakan isi dan komponen teknis pada alat pendeteksi asap rokok
dan kebakaran yang sudah dibuat.
b. Running Program
Pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman Arduino IDE yaitu
bahasa pemrograman C, yang digunakan dalam menjalankan program untuk
menuliskan kode program yang harus sesuai dengan aturan bahasa
pemrograman. Jika tidak sesui dengan aturan bahasa pemrogram tersebut
maka akan terjadi error. Ada dua jenis error dalam running program yang
akan dievaluasi yaitu :
1) Syntax Error dalah kesalahan dalam penulisan kode program yang tidak
sesuai dengan tata bahasa pemrograman yang digunakan.
2) Logical Error adalah kesalahan yang disebabkan oleh logika
pemrograman, proses akan tetap berjalan tanpa adanya pesan kesalahan
akan tetapi output tidak sesuai dengan yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D


. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian & Pengembangan Research and


Development. Bandung : ALFABETA.

Syahwil, M. (2013). Panduan Mudah Simulasi & Praktek Mikrokontroller


Arduino. Yogyakarta: ANDI.

Widiyanto, M. A. (2013). Statistika Penerapan. Jakarta: PT Elex Media


Komputindo .

Anda mungkin juga menyukai