Operasi Pembangkit 1
G
Gambar 1.1 : Peralatan utama PLTU.
Peralatan utama PLTU terdiri atas
tas :
1. Boiler ( ketel )
2. Turbin uap
3. Generator
4. Kondensor
5. Peralatan lainnya, meliputii ppompa, pemanas air ( water heater ), Pipa – pipa
ipa, pemanas udara
( air heater ), Fan penghisap
ap ( induced draft fan ),Fan penekan udara ( force
rce draft fan ).
Pada instalasi pem
embangkit daya yang memanfaatkan uap berteka
kanan tinggi untuk
menggerakkan turbin uap, dig
digunakan suatu acuan siklus kerja yang mejadi
me dasar dari
pengoperasian instalsi pemban
angkit tersebut. Siklus kerja yang digunakan
kan pada instalasi
pembangkit pada PLTU adalah
lah siklus Rankin (Rankin cycle), dimana air sebagi
seb fluida kerja
dalam siklus akan digunakann ssebagai mediator pembangkitan tenaga dengan
gan memanfaatkan
perubahan fasa antara cairan dan
an uap melalui suatu proses perpindahan panas.
Operasi Pembangkit 2
Gambarr 1.2 : Siklus Rankin pada PLTU.
Operasi Pembangkit 3
didinginkan dengan air laut (Sea
ea Water). Proses kondensasi pada condensor bera
erakhir pada titik 1.
Fluida yang meninggalkan konde
densor pada titik 1 tersebut kemudian dialirkan menuju
me boiler.
Operasi Pembangkit 4
Gambar 1.
1.3 : Siklus Operasi PLTU Muara Karang
Operasi Pembangkit 5
5. Untuk siklus air laut dimana
na air laut dipompa oleh sea water pump diolah
h menjadi
m air tawar
dengan proses desalination.
6. Air distilate tersebut. dipom
ompa dengan distilate water pump kemudian ditampung
di di raw
water tank.
7. Air dari raw water dipompa
pa oleh supply water pump melewati pre filter kemudian ke mix
bed. Di dalam mix bed ini ad
ada resin anion dan kation, dimana anion mengik
gikat ion-ion positif
yang selanjutnya melewati rresin kation, dimana kation mengikat ion negati
atif. Setelah proses
di mix bed selanjutnya hasiln
silnya (demin water) di tampung di make-up water
ter tank.
8. Siklus air tawar berawal da
dari kondensor. Yang berupa tangki penyimpan
panan air. Air dari
kondensor dipompa dua taha
hap yaitu mempergunakan Condensate Extraxtion
ion Pump dan Feed
Water Pump. Beberapa Fe
Feed Water Heaters yang dipergunakan untu
tuk meningkatkan
efisiensi dari keseluruhan sys
system
9. FW pump ini sangat penting
ng sekali dijaga tekanannya agar tekanan hasil dari
da boiler berjalan
kearah yang benar yaitu men
enggerakkan turbin, bukan sebaliknya ke arah kon
ondensor.
10. Selanjutnya air keluaran ddari FW pump setelah dimasukkan ke Feed
ed Water Heaters
diumpankan ke boiler
11. Siklus air Pertama kali ke E
Ekonomizer, selanjutnya ke ke Steam Drum, lalu ke Superheater
dan terakhir Final Superh
erheater. keluaran dari Final Superheater berupa
ber uap murni
bertekanan dan bertemperatu
ature tinggi siap menggerakkan steam turbine.
12. Turbine dikopel dengann generator, kecepatan putaran generator 3000rpm untuk
menghasilkan frekuensi 50H
0Hz, sehingga proses konversi ke energi listrik terj
erjadi disini.
13. Selanjutnya tegangan genera
erator sebesar 23KV dinaikkan menjadi 500KV untuk
u selanjutnya
didistribusikan ke pelanggan
an lewat jaringan interkoneksi jawa bali PLN.
14. Untuk memenuhi persyarata
atan lingkungan maka dipergunakanlah alat pena
nangkap debu atau
lebih dikenal dengan sebutan
tan ESP “Electro Static Precipitator”
15. Debu yang berterbangan sisa
isa dari Gas buang boiler bermuatan negatif, seda
dangkan di sisi-sisi
precipitator diberi muatann positif. Sehingga debu tersebut akan menem
empel ke sisi-sisi
precipitator.
16. Selanjutnya debu yang sud
udah menempel dikeluarkan untuk selanjutnya
ya dikumpulkan di
“Tempat pembuangan akhir”
ir”
Operasi Pembangkit 6
17. Sedangkan Flue Gas Desup
uphurization dipergunakan untuk menghilangkan
an kandungan SO2
dari sisa-sisa pembakaran.. W
Walaupun demikian cerobong tetap diperlukan untuk
un memastikan
polusi udara menyebar denga
ngan rata.
Operasi Pembangkit 7
yang selanjutnya melewati rresin kation, dimana kation mengikat ion negati
atif. Setelah proses
di mix bed selanjutnya hasiln
silnya (demin water) di tampung di make-up water
ter tank.
5. Air dari make-up water tank
nk dipompa oleh make-up water transfer pump untuk
unt ditampung di
hotwell kondensor.
6. Air kondensat dipompa oleh
leh condensate pump melalui SJAE dan GSC men
enuju LP 1 heater
(pemanas awal tekanan renda
ndah) kemudian ke LP 2 heater untuk dipanaskan
n lagi.
l
7. Setelah itu air dialirkan ke de
deaerator untuk dipanaskan secara langsung deng
engan uap pemanas
dari extraction steam 3 turbin. Di deaerator ini gas-gas O2 dihi
ihilangkan dengan
menginjeksikan hydrazine pa
pada saat start-up unit kemudian ditampung di deaerator
d storage
tank.
8. Level deaerator dipertahan
ankan oleh Level Control (LC). Pada kondis
disi air kondensat
dialirkan ke deaerator maka
ka LV-53 akan membuka dan FV-23 menutup,, namun
n jika air di
deaerator sudah memenuhi
hi setting point maka FV-23 untuk membuka sehingga
seh aliran air
dikembalikan lagi ke hotwell
ell.
9. Air dari deaerator dipompaa ooleh BFP (Boiler Feed Pump) untuk dialirkan ke HP heater.
10. HP 4 heater (pemanas tekan
anan tinggi) memanaskan air tersebut. kemudian
ian ke HP 5 heater
sehingga temperatur air peng
ngisi mendekati temperatur air dalam boiler.
11. Air masuk ke economizer un
untuk pemanasan terakhir dimaksudkan untuk menaikkan
me efisiensi
boiler. Di economizer, air di
dipanaskan dengan gas panas buang ruang baka
kar (furnace) yang
keluar dari superheater I sebe
ebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.
12. Untuk mengontrol kebutuha
uhan air boiler, drum dipasang Level Controll (LC)
(L sebelum air
pengisi masuk ke HP heat
eater yaitu FV-20. Untuk mengontrol kualitass air, drum boiler
dipasang saluran injeksi baha
ahan kimia dan saluran pembuangan (blowdown).
). Injeksi phosphat
berfungsi untuk menaikkann ppH air di drum jika terjadi penurunan pH air akibat
aki kebocoran di
sisi kondensor.
13. Pembakaran di boiler dilak
lakukan secara kontinyu di dalam furnace den
engan dengan alat
pembakar (burner) mengguna
unakan bahan bakar dan udara dari luar.
14. FDF (Forced Draft Fan) m
menghisap udara dari atmosfir dan dialirkan ke
k steam coil air
heater (SCAH). SCAH mem
emanasi udara dengan uap dari HP aux steam
am header boiler .
Kemudian udara panas dialir
lirkan ke air heater untuk dipanasi dengan gas buang
bu dari furnace.
Operasi Pembangkit 8
Setelah udara dipanasi di aair heater kemudian masuk kedalam windbox
ox dan selanjutnya
didistribusikan ke tiap-tiap bu
burner untuk proses pembakaran.
15. HSD digunakan sebagai baha
ahan bakar pembakaran awal. Sedangkan residu digunakan
di sebagai
bahan bakar utama yang disim
isimpan dalam RO. storage tank.
16. Untuk kesempurnaan proses
ses pembakaran, maka HSD yang disemprotkan
an ke ruang bakar
diatomisasi (dikabutkan) den
engan menggunakan udara dari SAC (Service Air
ir Compressor).
Operasi Pembangkit 9
bertugas untuk mengatur alir
aliran uap masuk turbin sesuai dengan bebannya.
ya. Governor valve
tidak dipakai sehingga fulll op
open (membuka penuh).
25. Uap jenuh yang masuk ke tur
turbin akan menggerakkan sudu-sudu turbin sehin
hingga poros turbin
ikut berputar. Generator yan
yang dikopel langsung dengan turbin akan mengh
ghasilkan tegangan
listrik ketika turbin berputar.
ar.
26. Uap ekstraksi (extraction ste
steam) turbin dibagi menjadi 5. Extraction steam 1 dialirkan ke HP
5 heater, extraction steam 2 dialirkan ke HP 4 heater, extraction steam
eam 3 dialirkan ke
deaerator, extraction steam 4 dialirkan ke LP 2 heater, dan extraction stea
team 5 dialirkan ke
LP 1 heater. Hal tersebut ber
ertujuan untuk meningkatkan efisiensi unit (heat
at balance).
b
27. Uap yang telah menggerakk
kkan sudu-sudu turbin, tekanan dan temperaturn
urnya turun hingga
kondisinya menjadi uap ba
basah. Uap tersebut dialirkan ke dalam konden
ensor yang dalam
keadaan vakum. Posisi kond
ndensor umumnya terletak di bawah turbin sehing
ingga memudahkan
aliran uap masuk.
28. Proses kondensasi (perubaha
ahan fase dari fase uap ke fase air) di kondenso
nsor terjadi dengan
mengalirkan air pendingin ddari cooling water pump ke dalam pipa-pipa kondensor
kon sehingga
uap-uap dari turbin yang ber
berada di luar pipa-pipa terkondensasi menjadii air
a kondensat dan
ditampung di hotwell.
29. Air di hotwell ini dipompaa ooleh condensate pump menuju deaerator mela
elalui SJAE (Steam
Jet Air Ejector) dan GSC,, L
LP 1 heater dan LP 2 heater. Starting Ejector
tor berfungsi untuk
menarik vakum kondensorr ppada saat awal hingga vakum kondensor menca
ncapai 650 mmHg,
kemudian vakum di kondens
nser ini dipertahankan oleh SJAE.
30. Uap panas di SJAE yang be
berasal dari HP auxiliary steam header boiler ini bertemu dengan
air kondensat sehingga meng
ngalami kondensasi kemudian air kondensasi inii dialirkan
d kembali
ke hotwell condensor.
31. GSSR (Gland Steam Seal Re
Regulator) bekerja untuk mengatur tekanan uap
p yang
y berasal dari
HP auxiliary steam header ya 0.08 kg/cm2,
er boiler untuk perapat turbin sesuai setting yaitu
sehingga tekanan selalu ko
konstan dan tidak terjadi kebocoran-kebocoran,
an, yaitu pada sisi
tekanan tinggi (HP) untukk mencegah uap dari turbin bocor keluar dan
n dari
d sisi tekanan
rendah (LP) untuk mencegah
ah udara luar masuk ke exhaust turbin karena vak
akum.
32. Uap perapat yang telah dipak
pakai turbin tadi ditarik oleh GSEB (Gland Steam
m Exhaust Blower)
agar tidak terjadi kondensa
nsasi di labirin-labirin turbin dan karena uap
p perapat
p tersebut.
Operasi Pembangkit 10
menyentuh pipa-pipa yang
ng dialiri air kondensat maka terjadilah terkon
ondensasi di GSC
(Gland Steam Condenser)) ddan kondensasinya dialirkan ke hotwell. Seda
dangkan uap yang
tidak terkondensasi di GSC
C ddihisap oleh GSEB di buang ke atmosfer.
33. Untuk sistem air pendingin,
in, air laut disaring melalui bar screen untuk mem
emisahkan air dari
sampah/kotoran laut, kemud
udian air laut diinjeksi dengan chlorine untuk melemahkan
m biota
laut agar tidak berkembangb
ngbiak di dalam kondensor sebelum air laut disar
isaring lagi melalui
traveling screen untuk men
enyaring kotoran-kotoran yang lolos dari bar
ar screen sebelum
dipompa oleh circulating wat
ater pump.
34. CWP (Circulating Water Pu
Pump) akan mengalirkan air melalui kanal atau
tau pipa-pipa besar
yang dilapisi karet masuk ke kondensor untuk proses kondensasi, selain itu
tu juga dialirkan ke
CWHE (Cooling Water Hea
Heat Exchanger) untuk mendinginkan air tawar
ar sebagai cooling
water. Air tawar dari CWHE
HE ini dipompa oleh cooling water pump untuk digunakan
di sebagai
pendingin auxiliary machine
ines seperti condensate pump, boiler feed pump,
p, circulating
c water
pump, air heater, forced dra
draft fan, service air compressor, instrument air
ir compressor,
c lube
oil cooler, dan H2 gas genera
erator cooler.
35. Proses konversi energi di da
dalam generator adalah dengan memutar medan
n magnet di dalam
kumparan. Rotor generator sebagai medan magnet menginduksi kumpara
aran yang dipasang
pada stator sehingga timbul
bul tegangan diantara kedua ujung kumparan generator.
g Untuk
membuat rotor agar menjad
jadi medan magnet, maka dialirkan arus DC ke kumparan rotor.
Sistem pemberian arus DC kkepada rotor agar menjadi magnet ini disebut eksitasi.
eks
36. Untuk menjaga agar teganga
ngan keluaran generator stabil, maka diperlukan
n AVR
A (Automatic
Voltage Range) untuk meng
engontrol tegangan keluar generator selalu tetap
ap walaupun beban
berubah-ubah sekaligus menj
enjaga mesin berada dalam sinkron.
37. Untuk menyalurkan energi
gi listrik yang dihasilkan dari generator, maka
ka generator harus
dihubungkan ke sistem jaring
ingan (transmisi) yang disebut sinkronisasi.
38. PLTU tidak dapat dijalankan
kan (start) atau shutdown tanpa adanya pasokan
n dari luar. Dalam
kondisi operasi normal, sup
uplai listrik untuk kebutuhan alat-alat bantu (au
auxiliary common)
diambil dari starting transform
former.
39. Kebutuhan listrik untuk start
art disuplai dari luar (ke jaringan sistem) melaluii main
m transformer,
sedangkan kebutuhan listri
strik untuk operasi normal (pemakaian sendir
diri) disuplai dari
generator melalui auxiliary
ry ttransformer.
Operasi Pembangkit 11
Secara garis besarnya PLT
LTU yang ada di Indonesia memnggunakan bahan
han bakar HSD dan
Batu bara, dimana memilik kkesamaan dari siklusnya tetapi perbedaanny
nya terletak pada
pemasukan bahan bakar pada bo
boilernya. Produksi energi listrik dari Pusat Lis
istrik Tenaga Uap
(PLTU) merupakan tahapan dari
ari proses pembangkit tenaga yang dihasilkan dari
da beberapa alat
bantu utama PLTU, dimana dalam
lam proses produksi energi listrik pada PLTU merupakan
me tahapan
dari proses pembangkit tenagaa yyang dihasilkan dari beberapa alat bantu utama
ma PLTU, dimana
dalam proses perubahan energii te
tersebut diawali dari Boiler yang berfungsi untuk
tuk merubah energi
kimia yang terdiri dari energii bbahan bakar (bahan bakar bisa batubara dan
n HSD sesuai unit
masing – masing) dan udara men
enjadi energi panas yang berbentuk gas panass pembakaran
p yang
terjadi dalam ruang bakar boiler,
er, selanjutnya energi gas panas pembakaran ters
ersebut ditranfer ke
dalam air hingga air tersebut beru
erubah bentuk menjadi uap, dimana uap yang mem
empunyai besaran
temperatur dan kuantitas panass tersebut disalurkan kedalam Steam Turbine untuk
u mendorong
sudu-sudu turbin hingga menjadi
adi energi kinetik untukmemutar poros turbin, dala
alam hal ini energi
panas diubah menjadi energii m
mekanik melalui poros Steam Turbine yang
g merupakan satu
kesatuan dengan rotor Genera
erator, yang berfungsi untuk membangkitkan
an energi listrik,
selanjutnya uap bekas dari pro
proses ekspansi Steam Turbine tersebut dimas
asukan ke dalam
Condenser yang berfungsi untuk
tuk mererubah sisa energi uap menjadi energi air,
air hal ini dikenal
dengan siklus operasi regeneratif
atif dan lebih jelasnya dapat dilihat pada gambarr skema
s perubahan
energi pada PLTU berikut.
STACK
CONDENSER
PEMBANGKIT
IT LISTRIK TENAGA GAS UAP ( PLTGU )
Operasi Pembangkit 13
Untuk menaikan tekanan padaa PLTGU dapat dilaksanakan secara bertahap,
p, sedangkan pada
PLTU minyak atau batubara tek
tekanannya konstan. Di PLTGU UP Gresik terda
rdapat dua sumber
energy atau bahan bakar, yaitu mi
minyak solar ( HSD ) dan gas.
Peralatan utama PLTGU terdirii at
atas :
1. Sistem PLTG ( Pembangkitt L
Listrik Tenaga Gas ), meliputi kompresor, ruang
ng bakar, turbin gas
dan generator.
2. HRSG ( Heat Recovery Steam
am Generator ) yaitu pembangkit produksi uap.
3. Turbin Gas.
4. Generator.
5. Kondensor.
6. Peralatan lain, diantaranya ::pompa ,pemanas air ( water heater ),pipa – pipa dan pompa
pengisi HRSG.
Gamb
mbar 2.2 : Komponen Utama PLTGU
Operasi Pembangkit 14
Komponen utama PLTGU adalah
lah :
1. HRSG ( Heat Recovery Steam
eam Generator ) : Yaitu tempat terjadinya pemaanasan air hingga
menjadi uap super heat. Perbe
rbedaannya pada boiler terjadi proses pembakar
aran, sementara di
HRSG tidak terjadi pembakara
aran.
2. Turbin Gas : Suatu penggerak
rak yang mengubah energi potensial menjadi energi
en kinetik dan
energi kinetik ini selanjutnya
ya diubah menjadi energi mekanik dalam bentu
ntuk putaran poros
turbin. Disebut turbin gas kare
arena perputarannya turbin terjadi akibat gas panas
nas yang dihasilkan
dari hasil pembakaran.
3. Generator : Suatu sistem yang
ng mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listr
istrik.
4. Kondensor : Sebuah alat yan
ang digunakan untuk mendinginkan gas yang bertekanan
b tinggi
berubah menjadi cairan yangg bbertekanan tinggi
5. Condensater pump : Memomp
mpa air kondensasi yang terkumpul pada Hot-w
well condensor ke
Deaerator untuk disirkulasikan
an ke sistem.
6. Heater : Suatu pemanas ya
yang berfungsi memanaskan air agar tidak terjadi
te perbedaan
temperature yang signifikan an
antara temperature air dalam boiler dengan tempe
perature air masuk
dalam boiler.
7. Bioler feed pump : Pompa pen
engisi drum Boiler.
8. Main Transformer : sebagaii al
alat transformasi energi dari generator ke jaringa
ngan dan menaikan
tegangan yang dihasilkan gene
nerator.
Operasi Pembangkit 15
2.3 SISTEM OPERASI PLT
LTGU
Operasi Pembangkit 16
untuk ditranfer ke dalam airr hhingga air tersebut berubah bentuk menjadi
di uap. Uap yang
mempunyai besaran temperatur
tur dan kuantitas panas tersebut disalurkan kedalam Steam
Turbine untuk mendorong sudu--sudu turbin hingga menjadi energi kinetik untuk
tuk memutar poros
turbin. Dalam hal ini energi pana
nas diubah menjadi energi mekanik melalui poro
oros Steam Turbine
yang merupakan satu kesatuann ddengan rotor Generator, yang berfungsi untuk
uk membangkitkan
energi listrik, selanjutnya uap be
bekas dari proses ekspansi Steam Turbine terseb
ebut dimasukan ke
dalam Condensor yang berfungs
ngsi untuk merubah sisa energi uap menjadi energi
en air. Hal ini
dikenal dengan siklus operasi C
Combined Cycle dan lebih jelasnya dapat dilih
ilihat pada gambar
skema transfer energi PLTGU ber
berikut ini.
Open
en Cycle
Steam
Cycle
Operasi Pembangkit 17
Gambar
ar 2.5 : Skema Block PLTGU UP Gresik.
Operasi Pembangkit 18
BAB III
STE
STEAM TURBIN ( TURBIN UAP )
kecepatan tinggi ini uap masukk kke turbi membentur / mendorong sudu putarr pada
p turbin. Uap
dipantulkan lagi ke sudu putar,, bbegitu sudu putar diterima sudu tetap kemudian
an dipantulkan lagi
Operasi Pembangkit 19
Gam
ambar 3.1 : Komponen utama steam turbin.
Operasi Pembangkit 20
Pada PLTU , Turbine dibagi menj
enjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. High Pressure (HP) Turbin
HP Tubin mengekspansikan
an uap utama yang dihasilkan dari superheater
ter , kemudian uap
keluar HP Turbin dipanas
askan kembali pada bagian reheater diboilerr untuk
u menaikkan
entalpi uap. Uap reheat laluu ddiekspansikan di dalam Intermediate Pressure (IP)
(IP turbine.
2. Intermediate Pressure (IP) Tu
Turbin
IP Turbin mengekspansikann uuap reheat dari reheater, kemudian uap tersebut
ut diekspansikan le
Low Pressure turbine tanpa pe
pemanasan.
3. Low Pressure (LP) Turbin
LP turbin mengekspansikann uuap dari IP turbin.
Gam
ambar 3.2 : Bagian Steam Turbin
1. Stasionery Blade, yakni suduu-sudu yang berfungsi untuk menerima dan mengar
arahkan steam yang
masuk.
Operasi Pembangkit 21
2. Moving Blade, yakni sejumla
lah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan meru
erubah Energi Steam
menjadi Energi Kinetik yang aka
kan memutar generator.
Sta
tasionery Blade
Mo
oving Blade
Operasi Pembangkit 22
Katup pengatur beban padaa tu
turbin disebut juga governor valve yang mengat
gatur jumlah aliran
uap masuk ke turbin. Pembuk
ukaan dari tiap katup tergantung kebutuhan beban
an.
6. Bantalan turbin, untuk menum
umpu rotor turbin dengan satu silinder casing diperlukan
dip bantalan
utama (main bearing) sebanya
nyak dua buah, sedangkan pada turbin yang memp
mpunyai lebih dari
satu silinder casing bantalann
nnya lebih dari dua buah.
7. Governor : Yaitu sistem peng
ngaturan beban atau pembukaan / penutupan Con
ontrol Valve secara
auto.
8. Gland Labirinth & Gland Ste
Steam System : Untuk menghindari masuknya udara
ud antara poros
dan rumah turbin pada bagian
ian turbin tekanan rendah dan keluarnya uap pada
pa bagian turbin
tekanan tinggi.
m pengaturan beban atau pembukaan / penutupa
9. Control Valve, yaitu sistem pan Control Valve
secara manual ( dengan tangan
gan ) dan,mengatur flow steam ke turbin apa bila
ila naik turun beban
sehingga walaupun putaran tu
turbin atau frequensi akan tetap seperti semula.
10. Sistim pelumasan : Untuk mel
elumasi bantalan , turning gear dan lain – lain.
11. Sistim kontrol hidrolik turbin
in : Untuk penggerak peralatan hidrolik pada CV
V ,MSV, LPTBV ,
CRV dan sistim pengaman tur
turbin.
13. Vacuum Breaker : Untuk m
menghubungkan bagian dalam turbin dengan udara
ud luar ketika
turbin tidak beroperasi dan me
mengisolasinya ketika turbin beroperasi.
14. Condensor : Untuk mengembbunkan uap bekas keluar turbin.
Operasi Pembangkit 23
Gambar 3.4 : Roto
otor HP & IP Turbin ( PLTU Gresik Unit 3 & 4 ).
Gambar 3.5 : R
Rotor LP Turbin ( PLTU Gresik Unit 3 & 4 ).
Operasi Pembangkit 24
Gambar 3.6 : Rotor HP Turbin ( PLTU Muara Karang )
Operasi Pembangkit 25
Gambar 3.8 : Steam Turbin ( PLTU Gresik Unit 1 & 2 )
Operasi Pembangkit 26
8. Boiler Feed Pump ( BFP ) : Yang terdiri dari HP BFP dan LP BFP, yaitu
itu pompa pengisi
drum.
9. Starting Air Ejector : Yaitu
tu aalat untuk membuat kondisi vacuum pada conde
ndenser hotwell.
10. Main Air Ejector : Yaitu al
alat alat untuk mempertahankan kondisi vacuu
uum di condenser
hotwell.
11. Gland Steam Conednsor : beerfungsi untuk merapatkan poros turbin agar condenser
co hotwell
tiap terjaga kondisi vacuumny
nya.
12. Lube Oil System : Berfungsii uuntuk pelumas bearing turbin dan generator.
13. Seal Oil System : Berfungs
gsi untuk merapatkan poros generator dan sebagai
se pendingin
generator tidak keluar.
Gambar 3.9 : CW
WP (circulating water pump PLTGU UP Gresik
sik )
Operasi Pembangkit 27
Gambar 3.10 : Sea Water Booster Pump ( PLTGU UP Gresik
sik )
Operasi Pembangkit 28
Gambar 3.11: Close
ose Cycle Cooling Water Pump ( PLGTU UP Gre
resik )
Operasi Pembangkit 29
Gambar 3.13 : Coolin
oling Water Heat Exchanger ( PLTGU UP Gresik
esik )
Operasi Pembangkit 30
3.4 CARA KERJA STEAM
M TURBIN
Gamba
bar 3.15 : Siklus Kerja Steam Turbin
Uap bertekanan tinggi ma
masuk kedalam turbin uap bertekanan tinggi ( HP Steam Turbin ),
uap sisa memutar HP turbin diek
iekspansikan reheater untuk menaikkan efisiensi
nsinya. Setelah uap
melewati reheater lalu uap diek
iekspansikan ke IP ( Intermediate Presure ) Turbin. Setelah
melewati IP turbin uap diekspans
ansikan ke Low Pressure Turbin ( LP Turbin ). Dari
Da Low Pressure
Turbin uap extraction steam men
enuju ke kondensor untuk dilakukan proses kond
ondensasi sehingga
akhir dari kondnsasi uap akan ber
berubah menjadi air.
Operasi Pembangkit 31
BAB IV
TURBIN GAS
Gam
ambar 4.1 : Komponen Turbin Gas
Operasi Pembangkit 32
4.2. FUNGSI TURBIN GAS
S
Fungsi Turbin gas adala
alah suatu penggerak yang memanfaatkan gas sebagai fluida
kerjanya. Turbin gas pada kondi
disi ideal memanfaatkan gas bertekanan yang didapat
di dari udara
atmosfir yang dimampatkan deng
ngan menggunakan kompresor pada kondisi isent
entropik (reversibel
adiabatik/entropi konstan). Udar
dara yang bertekanan tinggi ini kemudian dibak
bakar dalam ruang
bakar pada tekanan tetap. Dari ru
ruang bakar, gas yang sudah dibakar bersama den
engan bahan bakar
diekspansikan ke turbin sebagaii ppenggerak beban generator.
Gamb
bar 4.2 : Bagian – bagian turbin Gas
Operasi Pembangkit 33
Gambar 4.3 : Intakee A
Air Filter & Main Transformer ( PLTGU UP Gresik
G )
Inlet Guide Vance ( IGV ).
Berfungsi mengatur kebutuh
tuhan udara , sesuai dengn beban yang ditetapkan
kan. Pengaturannya
telah diatur secara otomatis
is ooleh komputer, sesuai dengan beban yang dikehe
ehendaki.
Operasi Pembangkit 34
Kompresor
Berfungsi untuk mengkomp
mpresi atau memampatkan udara yang masuk
uk menjadi udara
bertekanan sesuai dengann kriteria udara untuk pembakaran. Udaraa yang dihasilkan
kompresor digunakan sebaga
agai udara pembakaran dan udara untuk pendingina
inan.
Turbin gas
Berfungsi sebagai penggerak
rak generator turbin gas berputar karena tekanan
nan gas panas dari
hasil pembakaran bahan baka
akar yang dialirkan ke sudu – sudu turbin.
Generator
Generator berada pada satuu pporos atau dikopel dengan turbin gas, sehinggaa perputaran
p turbin
gas akan menyebabkan gener
nerator ikut berputar.
Operasi Pembangkit 35
Gambar 4.6 : M
Main Transformer Gas Turbin. ( PLTGU UP Gresik
G )
Lube Oil System
Berfungsi sebagai minyak pe
pelumas bearing, yang merupakan tumpuan poros
ros turbin gas yang
selalu berputar.
Control Oil System
Berfungsi sebagai minyak ccontrol pengaturan pembukaan control valve bahan
b bakar yang
masuk ke ruang bakar ( Com
ombuster ) turbin gas.
Lube Oil Cooler
erature lube oil system tetap stabil. Lube oil system
Berfungsi menjaga tempera sy yang telah
digunakan temperaturnya aakan naik, sehingga harus didinginkan sebe
ebelum digunakan
kembali.
Fuel Supply
Terdiri dari fuel oil ( HSD/
D/ solar ) meliputi Receiving tank,storage tank,
k, fuel oil transfer
pump, main fuel oil pump ( M
MFOP ), nozzle dan combuster.
Starting Motor
Operasi Pembangkit 36
Berfungsi memutar shaft rrotor turbin sampai RPM tertentu sampai terj
erjadi pembakaran,
setelah itu dilepas secara otom
tomatis.
Main Fuel Oil Pump
Berfungsi sebagai pompa uta
utama bahan bakar minyak pada turbin gas.
4.4 CARA KERJA TURBIN
IN GAS
Gam
ambar 4.7 : Siklus Kerja Turbin Gas
Operasi Pembangkit 37
BAB V
BOILER ( KETEL )
5.1 DEFINISI BOILER
Boiler merupakan satu ala
alat menghasilkan uap/ steam dengan tekanan & suhu
s tertentu. Air
adalah media yang berguna dann m
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses
ses. Air panas atau
steam pada tekanan dan suhu tert
tertentu mempunyai nilai energy yang kemudian
an digunakan untuk
mengalirkan panas dalam bentuk
uk energy kalor ke suatu proses.
Gamba
bar 5.1 : Boiler & Equipment ( PLTU).
Operasi Pembangkit 38
sebagai bahan bakar utamanya.
ya. Sedangkan bahan bakar pendukung adalah
h solar atau biasa
disebut HSD (High Speed Diese
iesel) dimana solar ini digunakan hanya sebaga
gai pemantik awal
(ignition) untuk membakar MFO
FO. Penyaluran panas dari bahan bakar ke air demin
dem dapat terjadi
secara radiasi dan konveksi.
Operasi Pembangkit 39
Wall tube mempunyai dua he
header pada bagian bawahnya yang berfungsi untuk
un menyalurkan
air dari downcomers.
Downcomer merupakan pipa
ipa yang menghubungkan steam drum dengan bagian
ba bawah low
header.
Untuk mencegah penyebaran
ran panas dari dalam furnace ke luar melalui wall
all tube, maka disisi
luar dari wall tube dipasangg ddinding isolasi yang terbuat dari mineral fiber.
Steam Drum : Komponen in
ini merupakan tempat penampungan air panas dan
da pembangkitan
steam. Steam masih bersifat
fat jenuh (saturated steam). Steam Drum adalah bagian
b dari boiler
yang berfungsi untuk :
1) Menampung air yang aakan dipanaskan pada pipa-pipa penguap (wall
( tube),dan
menampung uap air darii ppipa-pipa penguap sebelum dialirkan ke superhea
heater.
2) Memisahkan uap dan air
ir yyang telah dipisahkan di ruang bakar ( furnace ).
3) Mengatur kualitas air boil
oiler, dengan membuang kotoran-kotoran terlarut
rut di dalam boiler
melalui continuous blowdo
wdown.
4) Mengatur permukaan air
ir ssehingga tidak terjadi kekurangan saat boiler
ler beroperasi yang
dapat menyebabkan overh
erheating pada pipa boiler.
Gambar 5.3 : Bo
Boiler & Equipment ( Tanjung Jati unit 1 & 2 ).
)
Operasi Pembangkit 40
Superheater : Superheater bberfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh
jen menjadi uap
panas lanjut dengan mema
manfaatkan gas panas hasil pembakaran. Uap
p yang masuk ke
Superheater berasal dari ste
steam drum. Superheater terbagi dua yaitu Prim
rimary Superheater
dan Secondary Superheater.
er.
1) Primary Superheater
Primary Superheater berf
erfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh
h yang
y berasal dari
steam drum menjadi uapp ppanas lanjut dengan memanfaatkan gas panas hasil
ha pembakaran.
2) Secondary Superheater
Secondary Superheater te
terletak pada bagian laluan gas yang sangatt panas
p yaitu diatas
ruang bakar dan menerima
ima panas radiasi langsung dari ruang bakar . Uap
ap yang keluar dari
secondary superheater kem
kemudian digunakan untuk memutar HP Turbine..
Force Draft Fan (FDF). Seb
ebagai alat untuk memasok udara bakar ke ruan
uang boiler. Untuk
mendapatkan api harus dipenu
enuhi 3 ( tiga ) unsur yaitu bahan bakar, udara bak
akar dan api, FDF
berfungsi sebagai alat untukk m
memasok udara bakar ke ruang boiler tersebut.
Air Heater, yaitu suatu perala
alatan yang berfungsi untuk memanaskan udaraa pembakaran
p yang
dihembuskan oleh Forced Dr
Draft Fan sebelum dipakai untuk pembakaran di
d dalam Furnace
Boiler. Pemanasnya diambilk
ilkan dari gas bekas setelah di pakai Economyzer
zer namun sebelum
keluar ke cerobong asap. Adap
dapun tujuan utamanya adalah untuk menaikkan
n Efesiensi
E Boiler.
Steam Coil Heater. Steam Co
Coil Air heater adalah suatu alat yang digunakan
n untuk
u menaikkan
temperature udara bakar yan
yang dihembuskan oleh FDF sebelum dipanas
askan Air Heater,
pemanasnya diambilkan dari
ari uap bekas setelah dipakai untuk memutar
ar turbine,dan dari
auxiliry steam bila beban rrendah adapun tujuannya adalah untuk menc
encegah kerusakan
elemen-elemen AH, karenaa uudara dingin yang masuk AH akan menyebabka
bkan pengkrestalan
sulphur (belerang) yang terka
rkandung didalam bahan bakar akan menempell hal
ha tersebut diatas
AH, sehingga elemen AH aka
kan korosi.
Fuel Oil Pump, yaitu pompa
pa supply bahan bakar minyak dari tanki harian
an (service tank ke
ruang bakar melalui burner-bu
burner dengan tekanan dan tempetratur yang ditet
itetapkan.
Fuel Oil Pump terdiri dari dua macam : HSD Oil Pump dan Residual Oil Pum
ump.
Residual Oil Heater. Residu
idual OIL Heater adalah suatu alat yang gunan
anya adalah untuk
menaikkan temperatur miny
nyak bakar (residu), agar temperaturnya mende
ndekati titik nyala
Operasi Pembangkit 41
supaya mudah penyalaannya,
ya, pengabutannya bisa sempurna, sehingga parti
artikel-partikel bisa
terbakar dengan sempurna dan Effesisnsi Boiler naik.
Igniter, yaitu alat yang berfu
rfunsi sebagai penyala “burner“. Igniter ini men
enggunakan media
bahan bakar HSD (minyak
ak solar) / gas dan pengabutannya mengguna
nakan udara yang
bertekanan 7 Kg / cm2.(1.2- 11.5).
Condensate Pump, yaitu sebu
ebuah pompa yang berguna untuk memompa air
ir pengisi dari Hot
well (penampung air kondenso
nsor ) ke dearator.
Low Pressure Heater (LPH)), yaitu alat pemanas air pengisi sebelum men
enuju ke dearator.
Pemanas ini menggunakan ua
uap bekas turbin dengan tekanan rendah.
Boiler Feed Pump (Pompa
pa Pengisi), yaitu pompa tekanan tinggi yang
g berfungsi untuk
menaikkan air pengisi ketell kke dalam drum. Dalam satu unit pembangkit terd
erdiri dari tiga ( 3 )
unit pompa pengisi. Dalam ooperasi normal, 2 unit pompa digunakan/ diop
ioperasikan, 1 unit
sebagai cadangan (stand by).
High pressure Heater ( HPH
PH ), merupakan alat pemanas air pengisi lanju
njut tekanan tinggi
dengan menggunakan uapp bekas turbin sebagai media pemanasnyaa sebelum masuk
“Economizer”.
Economizer, Sebagai peman
anas akhir sistem air pengisi sebelum masuk
suk Steam Drum,
pemanasnya diambilkan dari
ri ggas bekas paling akhir sebelum Air Heater. Ada
dapun maksud dan
tujuan dilewatkan economizer
izer adalah untuk menaikan efesiensi boiler denga
gan memanfaatkan
gas buang.
Operasi Pembangkit 42
Gambar 5.4 : P
PA- FD- ID Fans ( Tanjung Jati unit 1 & 2 )
Operasi Pembangkit 43
To Deaerator Ext. Steam
From CP
Operasi Pembangkit 44
To Economizer
To Deaerator
Dea
To condensor
co
Operasi Pembangkit 45
Gambar 5.7 : Hig
High Pressure Heater ( PLTU Gresik Unit 1 & 2 ).
Operasi Pembangkit 46
Gambar 5.8 : High Pressure Heater PLTU Gresik Unit 4
Operasi Pembangkit 47
Gambar 5.10 : Instalasi Steam
am Drum, tempat penampungan air panas dan pembangkitan
ste
steam. ( PLTU UP Gresik 3 & 4 )
Operasi Pembangkit 48
Gambar 5.11 : Instalasi BFP
PPPengisi Air Ketel ke Dalam Drum ( PLTU UP
P Gresik 3 & 4 )
Economizer
E
Operasi Pembangkit 49
Gambar
ar 5.12 : Instalasi Economizer
Operasi Pembangkit 50
Gambar 5.14 : Instala
alasi Deaerator ( PLTU Gresik unit 1 & 2 ).
Operasi Pembangkit 51
5.4 CARA KERJA BOILER
ER
Udara Bahan
an Bakar
STACK
CONDENSER
Feed water
system
Operasi Pembangkit 52
BAB VI
HEAT RECO
COVERY STEAM GENERATION ( HRSG )
Gamb
mbar 6.1 : HRSG PLTU Unit Gresik
Operasi Pembangkit 53
Gamb
bar 6.2 : PLTGU UP Muara Karang
6.2 FUNGSI HRSG
Fungsi HRSG adalah te
tempat terjadinya pemanasan air hingga menjadi
adi uap super heat.
Perbedaannya pada boiler terja
erjadi proses pembakaran, sementara di HRS
RSG tidak terjadi
pembakaran. Secara garis besarr H
HRSG terdiri dari 2 tingkat, sesuai dengan uap
ap yang dihasilkan
yaitu High Pressure ( HP ) dan
an Low Pressure ( LP ). Kedua uap tersebut dipisahkan
dip dengan
peralatan yang berbeda, sesuai
ai dengan gas buang yang dilaluinya. Di bagia
gian bawah adalah
peralatan HP dan dilalui gas buan
ang paling panas. Sementara peralatan LP terletak
tak di bagian atas.
Operasi Pembangkit 54
6.3 BAGIAN – BAGIAN HR
HRSG
Gambar 6.3 : B
Bagian HRSG ( PLTGU Gresik ).
Operasi Pembangkit 55
Gambar 6.
6.4 : HP Steam Drum (PLTGU UP Gresik)
Operasi Pembangkit 56
Gambar 6.5 : HP Boiler Circulation Pump (PLTGU UP Gresik
sik)
HP Economizer : Berfungsi
si untuk menaikkan temperatur air bertekanan tinggi
tin yang masuk
ke dalamnya. Terdiri dari HP Primary Economizer clan HP Secondary Econi
onimizer.
HP Evaporator : Berfungs
gsi untuk menguapkan air bertekanan tinggii yang masuk ke
dalamnya, sehingga berubah
ah dari fase air menjadi fase uap kering.
Primary Super Heater : Ber
Berfungsi untuk menaikkan temperatur uap yang
ng berasal dari HP
Evaporator, sehingga menjad
jadi uap superheat.
Secondary Super Heater : Fu
Fungsinya sama dengan Primary Super Heater. Prosesnya
Pr uap dari
Primary Super Heater men
enuju Secondary Super Heater, dan selanjutny
nya uap superheat
tersebut masuk ke HP Steam
am Turbin.
Operasi Pembangkit 57
LP Boiler Circulation Pum
ump : Berfungsi mempompa air dari LP Drum
Dr melalui LP
Evaporator.
LP Economizer : Berfungsi
si uuntuk menaikkan temperature air bertekanan rendah
ren yang masuk
ke dalamnya sebelum ke LP
P Drum,
LP Evaporator : Berfungsi
gsi untuk menguapkan air bertekanan rendah
h yang masuk ke
dalamnya, sehingga dari fase
ase air berubah menjadi fase uap kering. Selanjut
jutnya uap tersebut
masuk ke LP Drum untuk dip
dipisah antara air dan uap. Uap masuk ke LP Steam
eam Turbin.
Komponen HRSG lainnya se
sebagai berikut.
1) Pre Heater
• Berfungsi menaikkan
kan temperatur air kondensat. Air yang masuk ke preheater berasal
dari kondensor yan
yang dipompa oleh Condenser Extraction Pump
Pu (CEP). Air
kondensat yang kelu
eluar dari preheater suhunya akan naik sarnpai sek
ekitar 125°C.
• Apabila turbin gas menggunakan bahan bakar minyak, airr kondensat tidak
dilewatkan preheate
ater, karena bahan bakar minyak mempunyaii kandungan
k sulfur
Operasi Pembangkit 58
tinggi. sehingga dikh
ikhawatirkan terjadi endapan sulfur pada preheate
ater. Sementara itu,
bahan bakar gas sedi
edikit atau sangat kecil kandungan sulfurnya.
Operasi Pembangkit 59
HRSG. Di dalam HRSG terdapat
pat pipa-pipa kecil melintang atau yang disebutt dengan
d tube-tube.
Isinya adalah air, yang nantinya
ya akan dipanasi oleh gas buang yang masuk,, sehingga
s berubah
menjadi uap.
Proses pemanasan air dim
imulai dari bagian paling atas, yaitu air kondens
ensat dipompa oleh
Condensate Extraction Pump dip
dipanaskan di preheater. Kemudian masuk ke Deaerator.
D Untuk
menghilangkan kandungan udara
ara dan zat-zat terlarut pada air kondensat, air kondensat yang
masuk ke Deaerator di-spray den
dengan uap tekanan rendah sehingga juga menaik
aikkan temperature
air kondensat. Kemudian dari dea
deaerator, untuk air tekanan rendah (Low Pressur
sure) dipompa oleh
LP Boiler Feed Pump (LP BFP)) m
masuk ke LP Economizer, lalu masuk ke LP Drum.
Dr Selanjutnya
dipompa dengan LP Boiler Circu
rculation Pump (LP BCP), dan dilewatkan melalui
lui LP Evaporator.
Di sini air bertekanan rendah ter
tersebut akan meningkat temperaturnya, dan selan
lanjutnya dialirkan
ke LP Steam Drum untuk dipisa
pisahkan antara air clan uap. Untuk airnya ditam
tampung di bagian
bawah drum, sedangkan uapnyaa ddisalurkan ke LP Steam Turbin.
Sementara itu di sisi Hig
igh Pressure (HP), dari deaerator, air dipompa
pa oleh HP Boiler
Feed Pump (HP BFP) masuk ke HP Primary Economizer, lalu ke HP Second
ndary Economizer,
dan masuk ke HP Drum. Selanju
njutnya dipompa oleh HP Boiler Circulation Pum
ump (HP BCP) ke
HP Evaporator, sehingga air be
bertekanan tinggi tersebut akan meningkat tem
emperaturnya. Dan
selanjutnya dialirkan ke HP Drum
rum untuk dipisahkan antara air clan uap. Air dita
itampung di bagian
bawah drum untuk disirkulasikan
an lagi. Untuk steam-nya menuju ke Primary Supe
uper Heater.
Sebelum dialirkan ke HP Steam Turbin, uap kering yang terbentuk
uk terlebih dahulu
dialirkan ke Primary Superheat
eater dan Secondary Superheater. Fungsinya untuk
u menaikkan
temperatur uap kering tersebutt hhingga menjadi uap superheat sebelum digunak
akan dalam proses
HP Steam Turbin.
Operasi Pembangkit 60
BAB VII
KONDENSOR
Gamba
bar 7.1 : Kondensor & Equipment.
Operasi Pembangkit 61
7.2 FUNGSI KONDENSOR R
Kondensor adalah alatt yyang berfungsi untuk mengembunkan uap yang
ang telah memutar
turbin untuk dijadikan air yangg aakan digunakan untuk siklus selanjutnya. Kond
ndensor terdiri dari
tube-tube kecil yang melintang.. P
Pada tube-tube inilah air pendingin dari laut diali
lirkan. Sedangkan
uap mengalir dari atas menuju ke bawah agar mengalami kondensasi atau penge
gembunan. Sampai
di bawah, air akan ditampung pa
pada bak bernama hotwell. Sebelum masuk ked
edalam kondensor,
air laut biasanya melewati debris
ris filter yang berfungsi untuk menyaring kotoran
an-kotoran ataupun
lumpur yang terbawa air laut. A
Agar uap dapat bergerak turun dari sudu terakh
akhir Turbin, maka
vakum kondensor harus dijaga.
Operasi Pembangkit 62
7.3 BAGIAN – BAGIAN KO
KONDENSOR
Gamb
mbar 7.3 : Bagian Utama Kondensor.
Operasi Pembangkit 63
3. Pompa Air Pendingin (Coo
ooling Water Pump) : Pompa tersebut untuk memompakan
m air
kedalam kondensor dan lat
at pendingin lainnya yang dipompakan dari sung
ngai, laut atau bak
penampungan bagi unit yang
ng menggukan pendingin tertutup.
4. Tube : Tempat Aliran air lut sebagai cooling water dan merupakan tempat
at terjadinya
t proses
perpindahan panas antar stea
team dngan cooling water ( air laut ).
5. Water box : Sebagai laluann sa
saja untuk mendinginkan steam.
6. Hot well : Tempat penampun
ung air hasil dari kondensasi.
mengalir dari benda yang lebihh ppanas menuju benda yang lebih dingin. Steam merupakan
m fluida
yang didinginkan yang beradaa pada bagian luar tube sedangkan air laut merupakan
m fluida
pendingin yang berada didalam ttube condenser. Arah dari steam adalah tegak lurus
lu dengan tube
condenser.
Operasi Pembangkit 64
BAB VIII
GENERATOR & EXCITER
Gambar
ar 8.1 : Rotor & Stator pada Generator.
Operasi Pembangkit 65
memberikan arus kebelitan me
medan sehingga dapat diperoleh tegangan kelua
uaran seperti yang
diharapkan.
Gamba 8.
8.2 : Generator PLTU Gresik unit 3 & 4
Operasi Pembangkit 66
pada besarnya arus excitacy. Siste
istem eksitasi pada generator listrik terdiri dari 2 macam,
m yaitu: (1)
Sistem eksitasi dengan mengguna
unakan sikat (brush excitation) dan (2) Sistem eksitasi
ek tanpa sikat
(brushless excitation).
1. Sistem excitacy dengan sikat
Sistem excitasi menggunakan
kan sikat, sumber tenaga listrik berasal dari sum
umber listrik yang
berasal dari generator arus
us searah (DC) atau generator arus bolak balik
b (AC) yang
disearahkan terlebih dahuluu ddengan menggunakan rectifier. Jka menggunaka
akan sumber listrik
listrik yang berasal dari gen
generator AC atau menggunakan Permanentt MagnetGenerator
M
(PMG) medan magnetnya aadalah magnet permanent. Dalam lemari peny
enyearah, tegangan
listrik arus bolak balik diu
diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus
aru searah untuk
mengontrol kumparanmedann exciter utama (main exciter).
Untuk mengalirkan arus eksit
sitasi dari main eksiter ke rotor generator mengg
ggunakan slip ring
dan sikat arang, demikian juga
uga penyaluran arus yang berasal dari pilot exciter
ter ke main exciter.
2. Sistem excitacy tanpa sikat (br
brushless excitation)
Penggunaan sikat atau slip
lip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor generator
mempunyai kelemahan karen
ena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat
sik arang relative
kecil. Untuk mengatasi keter
terbatasan sikat arang, pada generator pembangk
gkit menggunakan
system eksitasi tanpa menggu
ggunakan sikat (brushless excitation), sebagai contoh,
con pada PLTU
menggunakan tipe MEC-3200
00.
Keuntungan system excitatio
tion tanpa menggunakan sikat (brushless excitat
itation), antara lain
adalah:
Energi yang diperlukann uuntuk excitacy diperoleh dari poros utama (main
ain shaft), sehingga
keandalannya tinggi
Biaya perawatan berku
rkurang karena pada system excitacy tanpaa sikat (brushless
excitation) tidak terdapat
pat sikat, komutator dan slip ring
Pada system excitacy tan
tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi kerusakan
k isolasi
karena melekatnya debuu kkarbon pada farnish akibat sikat arang
Mengurangi kerusakann (trouble) akibat udara buruk (bad atmosfer
fere) sebab semua
peralatan ditempatkan pa
pada ruang tertutup
Operasi Pembangkit 67
Selama operasi tidak ddiperlukan pengganti sikat, sehingga menngk
gkatkan keandalan
operasi dapat berlangsung
ung kontinyu pada waktu yang lama
Pemutus medan generato
ator (Generator field breaker), field generator dan
an bus exciter atau
kabel tidak diperlukan lag
lagi.
Biaya pondasi berkuran
rang, sebab aluran udara dan bus exciter atau
a kabel tidak
memerlukan pondasi.
Gam
mbar 8.4 : Diagram Sistem Eksitasi.
Operasi Pembangkit 68
Thyristor : Peralatan ut
utama penyearah arus dari trafo eksitasi untuk
k keperluan
k medan
penguat rotor generator.
or.
AVR ( Automatic Voltag
ltage Regulator ) : Suatu sistem kontrol elektroni
nik yang berfungsi
untuk pengaturan, pengo
ngontrolan dan pembatasan penguat medan
PLC ( Programmablee L
Logic Control ) : Suatu peralatan yang berfung
ngsi sebagai media
pengaturan dan settingg bbesar – besaran control sistem penguatan medan.
an.
Battery Station : Sumb
mber tegangan DC sebagai penguat awal sebelum
seb generator
menghasilkan output teg
tegangan sampai pada penguatan sendiri dari sistem
stem eksitasi.
Sistem pendingin Thyris
yristor : Motor – motor fan untuk force cooling terhadap
te thyristor
agar tidak cepat rusak.
Gamba
bar 8.5 : Bagian – Bagian Generator.
Operasi Pembangkit 70
Gambar
ar 8.6 : Single Line Diagram UP Gresik.
Operasi Pembangkit 71
BAB IX
START UP UNIT PLTU
Operasi Pembangkit 72
Inlet damper air
heater pada
posisi close
FDF
Control
Drive
Air Heater
er A FDF A
SCAH
Outlet Damper
Outlet Air Damper
FDF
Inlet Damper
By Pass Damper
To Wind
Furnace To Inlet Seal Air
Boiler Box Booster Fan
FDF
By Pass Damper Control
Drive
SCAH
Outlet Air Damper Outlet Damper
FDF
Inlet Damper
Operasi Pembangkit 73
Panas di absorbtion seca
ecara seimbang didalam furnace.
Termo-probe insert ke fu
furnace.
Jika metal temperaturee ddrum saat pemanasan 100°C, maka kenaikan pemanasannya
pe dari
45°C/h sampai 55°C/h.
Saat temperatur metal dr
drum 120°C atau dengan tekanan 2 kg/cm2, maka
aka tutup vent valve
drum dan superheater.
Buka valve main steam ppipa.
Cek furnace temperature
ure dengan termo probe.
Monitor dream level, tem
temperature metal drum dan kenaikan tekanan pad
ada boiler.
Start Boler Feed Pump,, ddengan mengecek boiler drum level ( bila diperl
erlukan ).
Confirmasi untuk levell ddeaerator sesuai kondisi normal.
Condensate pump siap uuntuk pengoperasian..
Pesiapkan BFP auxiliary
ary oil pump.
Konfirmasi kontrol switc
itch pada auto position.
Proses start boiler feedwa
dwater pump ( BFP ).
Cek BFP motor ampere
ere, valve flow pada kondisi open, discharge valve
va pada kondisi
open, auxiliary pump pad
pada posisi stop.
Level deaerator pada kon
kondisi normal.
6. Mengoperasikan Turbin ( tur
turbin starting )
Konfirmasi untuk steam
m kondisi pada HP auxiliary steam dengan tekana
anan 14 kg/cm² g.
Start auxiliary oil pump ( AOP ).
Tekanan oli hydrolic 144 kg/cm²g.
Stop oil pump turning ge
gear (TGOP ) dan control switch pada posisi auto
uto.
Cek tekanan oli bearing
ng, biasanya tekanan oli bearing 12 kg/cm² g.
Buka beberapa valve yan
yang meliputi turbin casing drain, MSV seat drain
rain atas, MSV seat
drain bawah.
7. Persiapan start up generator
Reset lockout relay (86G
6G), check white lamp pada posisi “ON”.
Menempatkan AVR tran
ransfer switch pada posisi “ MAN “.
Check cicuit breaker ( 41
41G ) posisi open,nyala lpu pada posisi” ON “.
Check earthing ( 64G ) ppada posisi open.
Operasi Pembangkit 74
8. Gland steam seal system untu
ntuk membentuk kondisi vakum pada kondensor.
Operasikan boiler.
Operasikan control switc
itch gland steam exhaust blower pada kondisi “ AUTO
A “.
Buka valve inlet steam re
regulator dengan tekanan 0,07 kg/cm² g.
Lakukan keseimbangann ttekanan gland steam dengan pemberian exhaust
ust spray.
Control switch exhaust ppada kondisi “ AUTO “.
Konfirmasi tekanan kond
ondensor pada 680 mm Hg.
9. Starting turbin
Eccentricity poros turbin
bin 110 % pada kondisi normal.
Batas ekspansi turbin 6,6
6,67 mm ~ 18,33 mm.
Standart firing rate tekan
kanan boiler 60 kg/cm²g.
Control switch untuk init
initial pressure regulator pada posisi “ OUT THE
E SERVICE “.
Set governor pada posisi
isi high speed stop.
Control switch govermor
or pada kondisi “ RAISE “ .
Cek control valve turbin
bin fully open dengan melihat pada indikator posisi
isi.
Buka valve MSV bypass.
ss.
10. Pengecekan operational turb
rbin.
Lakukan pemeriksaan m
mungkin ada suara yang mencurigakan (Rub.Chec
heck)
11. Operational turbin
Operasikan turbin deng
ngan memutar Hand Wheel MSV sampai putara
taran 200 rpm dan
sesaat MSV ditutup kem
kembali untuk pemeriksaan. Kemudian MSV dibuka
dib pelan-pelan
sampai putaran turbin 80
800 rpm ditahan selama 30 menit.
Naikkan putaran turbin
in ke 300 rpm sambil mengamati critical speed untuk turbin dan
generator.
Setelah putaran turbin ste
steady pada 3000 rpm tunggu berapa saat untuk masuk
m jaringan.
Operasi Pembangkit 75
inlet valve damper. Pada saat ko
kondisi ini, bukaan inlet damper air heater harus
har pada kondisi
open. (Grafik warm II start up te
terdapat dalam lampiran).
Standart Operational Procedure
re Warm II Start Up :
1. Start Boiler
Start FD Fan.
Start seal air boosterr fa
fan.
Start boiler feed pump.
Start HSD oil pump.
Start furnace purge.
Light off warm up burne
rner.
Insert furnace gas therm
rmo probe
Auxiliary steam pada ko
kondisi siap beroperasi.
Penarikan termo probe ppada furnace gas untuk mengetahui temperatur pada furnace.
RH gas damper pada po
posisi auto.
Penyalaan HSD oil.
Start pembebanan untuk
tuk load 15 -20 %.
Start BFP.
2. Start Turbin
Start condensate pump.
Start TGOP dan oil cool
ooler.
Start turbin turning.
Start gland seal system
Turbin reset.
Select computer pada CC
CCR pada kondisi “ON”
Deaerator aux steam pa
pada kondisi siap beroperasi.
Start condenser vacuum
um up.
Start AOP dan TGOP pa
pada kondisi “auto”
Turbin siap beroperasi.
Lakukan RIB cek kondis
disi.
Start rolling turbin.
Synchronizing generator
tor.
Operasi Pembangkit 76
Inlet damper air
heater pada
posisi open
FDF
Control
Drive
Air Heater
er A FDF A
SCAH
Outlet Damper
Outlet Air Damper
FDF
Inlet Damper
By Pass Damper
To Wind
Furnace To Inlet Seal Air
Boiler Box Booster Fan
FDF
By Pass Damper Control
Drive
SCAH
Outlet Air Damper Outlet Damper
FDF
Inlet Damper
Operasi Pembangkit 77
Start boiler feed pump.
Start HSD oil pump.
Start furnace purge.
Light off warm up burne
rner.
Insert furnace gas therm
rmo probe
Auxiliary steam pada ko
kondisi siap beroperasi.
Penarikan termo probee ppada furnace gas untuk mengetahui temperature
ure pada furnace.
RH gas damper pada po
posisi auto.
Penyalaan HSD oil
Start pembebanan untuk
tuk load 15 -20 %
Start BFP.
2. Start Turbin
Start condensate pump.
Start TGOP dan oil cool
ooler.
Start turbin turning.
Turbin reset.
Select computer start up pada kondisi “ ON”.
Start gland seal system
Deaerator aux steam pa
pada kondisi siap beroperasi.
Start condenser vacuum
um up.
Start AOP dan TGOP pa
pada kondisi “auto”
Turbin siap beroperasi.
Lakukan RIB cek kondis
disi.
Start rolling turbin.
Synchronizing generator
tor.
Putaran turbin dinaikan
an sampai rpm tertentu.
Stop AOP
Konfirmasi valve turbin
in pada kondisi tertutup.
Ext .Steam pada kondisi
disi siap beroperasi.
Operasi Pembangkit 78
Inlet damper air
heater pada
posisi open
FDF
Control
Drive
Air Heater
er A FDF A
SCAH
Outlet Damper
Outlet Air Damper
FDF
Inlet Damper
By Pass Damper
To Wind
Furnace To Inlet Seal Air
Boiler Box Booster Fan
FDF
By Pass Damper Control
Drive
SCAH
Outlet Air Damper Outlet Damper
FDF
Inlet Damper
Operasi Pembangkit 79
Start FD fan
Start seal air boosterr fa
fan.
Start boiler feed pump.
Start furnace purge.
Light off warm up burne
rner.
HP by pass control bero
eroperasi manual.
Buka valve damper rehe
eheat gas ( manual ).
Auxiliary steam pada ko
kondisi siap beroperasi.
Penyalaan HSD oil
Reheat gas damper pada
ada kondisi “ AUTO “
Start BFP.
2. Start turbin
Start AOP dam TGOP
P ppada kondisi “ AUTO “.
Condensate pump dalam
am keadaan siap beroperasi.
Start gland steam conde
denser.
Deaerator aux. steam pa
pada kondisi siap beroperasi.
Turbin reset.
Select computer start up pada kondisi “ ON “.
Start condenser vacuum
um up.
LP bypass control berop
roperasi pada kondisi “ AUTO”.
Start turbin rolling.
Turbin turning siap bero
eroperasi.
Lakukan RIB check.
Stop AOP.
Konfirmasi LP bypasss ccontrol.
Synchronizing generator
tor.
Tahan pembebanan ( ho
hold initial load ).
Konfirmasi turbin drain
ain pada kondisi closed.
Ext. steam to FW heater
ter siap beroperasi.
Operasi Pembangkit 80
Inlet damper air
heater pada
posisi open
FDF
Control
Drive
Air Heater
er A FDF
FA
SCAH
Outlet Damper
Outlet Air Damper
FDF
Inlet Damper
By Pass Damper
To Wind
Furnace To Inlet Seal Air
Boiler Box Booster Fan
FDF
By Pass Damper Control
Drive
SCAH
Outlet Air Damper Outlet Damper
FDF
Inlet Damper
Operasi Pembangkit 81
Boiler feed pump kondis
disi siap beroperasi.
Start furnace purge.
Light off main burners.
HP by pass control bero
eroperasi manual.
Buka valve damper rehe
eheat gas.
Auxiliary steam pada ko
kondisi siap beroperasi.
Reset gas damper padaa kkondisi “ AUTO “.
Cek silica drum press.
2. Start Tubin
Start AOP dam TGOP
P ppada kondisi “ AUTO “
Start gland steam conde
denser.
Start condensste pump.
Deaerator aux. steam pa
pada kondisi siap beroperasi.
Turbin reset.
Select computer start up pada kondisi “ ON “.
Start condenser vacuum
um up.
LP bypass control berop
roperasi pada kondisi “ AUTO”.
Start turbin rolling.
Turbin turning dalam ke
keadaan siap beroperasi.
Lakukan RIB check.
Stop AOP.
Konfirmasi LP bypasss ccontrol pada kondisi finished.
Synchronizing generator
tor.
Tahan pembebanan ( ho
hold initial load ).
Konfirmasi turbin drain
ain pada kondisi closed.
Ext. steam to FW heater
ter siap beroperasi.
Operasi Pembangkit 82
Inlet damper air
heater pada
posisi open
FDF
Control
Drive
SCAH
Outlet Damper
Outlet Air Damper
FDF
Inlet Damper
By Pass Damper
To Wind
Furnace To Inlet Seal Air
Boiler Box Booster Fan
FDF
By Pass Damper Control
Drive
SCAH
Outlet Air Damper Outlet Damper
FDF
Inlet Damper
Operasi Pembangkit 83
BAB X
START UP UNIT PLTGU
Exhaust
damper
45 %
selama 30
menit
Operasi Pembangkit 84
10.2 WARM START UP P PENGOPERASIAN HRSG ( START HANGA GAT )
Pada sistem pengoperas
rasian HRSG, beban (load) gas turbin adalah
h 45
4 MW, apabila
menggunakan bahan bakar HSD
D / solar dan bila menggunakan bahan bakar gass beban
b ( load ) 50
MW, pembukaan Exhaust Dam
amper 45 % selama 20 menit. Setelah itu pem
embukaan Exhaust
damper menjadi 80 %, Setelah 20 menit pembukaan exhaust damper menjadi 100%,
100 ketika sudah
dipenuhi syarat tekanan dan temp
mperatur minimal yang boleh masuk ke dalam steam
ste turbin. Pada
warm start up ini dilakukan bila
la ttemperature HP steam di atas 330° C.
( Grafik warm start up terdapatt ddalam dilampiran )
Exhaust
damper
45 %
selama 20
menit
Operasi Pembangkit 85
10.3 HOT START UP PENG
NGOPERASIAN HRSG ( START PANAS )
Pada sistem pengoperas
rasian HRSG, beban (load) gas turbin adalah
h 45
4 MW, apabila
menggunakan bahan bakar HSD/
D/solar dan bila menggunakan bahan bakar gass beban
b ( load ) 50
MW, pembukaan Exhaust Dam
amper 45 % selama 15 menit. Setelah itu pem
embukaan Exhaust
Damper menjadi 80 % selama 15 menit pembukaan Exhaust Damper menjadii 100
1 %, %., ketika
sudah dipenuhi syarat tekanann ddan temperature minimal yang boleh masuk
k ke dalam steam
turbin. Pada cold start up ini dilak
lakukan bila temperature HP steam di atas 425° C.
( grafik hot start up dapat dilihat
at dilampiran )
Exhaust
damper
45 %
selama 15
menit
Operasi Pembangkit 86
BAB XI
PARAME
ETER UTAMA OPERATIONAL PLTU
Operasi Pembangkit 87
Dipastikan juga bahwa konde
ndensor telah siap, arinya telah dalam kondisi vaku
akum.
Main air ejector ( MAE )
Setelah ruang kondensor dal
dalam keadaan vakum, SAE dimatikan dan fung
ngsinya digantikan
oleh MAE untuk mempertaha
ahankan kondisi vakum
Operasi Pembangkit 88
Drum level di steam drum jjuga harus dikontrol mulai mutu air, pressure,
e, level,
l flow. Mutu
air diproses nilai pH, conduc
ductivity dan unsur lainnya yang terkandung padaa air
a tersebut harus
sesuai batasan. Untuk start
rt aawal, dipastikan level berada pada level normaal, dengan catatan
BFP sudah beroperasi. Ket
etika unit telah beroperasi normal, level stea
team drum harus
dipertahankan berada di angk
gka 0 mm ( NWL ).
Kondensor
Level kondensor dikontroll ol
oleh control valve, artinya bila control valve mai
ain membuka 100
% , maka by pass valve akan
an dibuka secara manual.
Kelistrikan
Selanjutnya, ketika prosess si
sinkron telah dilakukan, pengawasan untuk kelis
listrikan juga perlu
dipantau. Misalnya arus dan
an frekuensi harus selalu dipantau. Begitu pula
la ketika akan ada
permintaan menaikkan atau
au menurunkan beban. Selain itu tegangan gene
nerator juga harus
dipantau.
Operasi Pembangkit 89
BAB XII
PARAMET
ETER UTAMA OPERATIONAL PLTGU
12.2 PENGOPERASIAN
HP Steam Pressure
Pada saaat beroperasi steam
am pressure pada LP drum stabil. Namun pada
da HP drum steam
pressure berubah – ubah. .Ta
.Tapi masih ada batasan minimum dan maksimum
um yang diijinkan,
sehingga harus dipantau agar
ar tetap berada pada batasan yang diijinkan.
HP Steam Temperature
Ada batasan minimum dann m
maksimum yang ditetapkan, sehingga harus dipantau
dip agar tetap
berada batasan yang telah dit
ditetapkan. Batasan maksimum digunakan untuk
k menjaga
m unit dari
kelelahan metal ( shock meta
etal ) pada steam turbin.
Operasi Pembangkit 90
Level HP drum dan LP dru
rum
Level HP drum dan LP dum
um pada saat operasi harus terus dipantau dan dipertahankan
dip pada
normal water level. Kondisi
isi tersebut berlangsung secara otomatis, dan bila
b kurang harus
segera dilakukan penambah
ah air. Kondisi level di bawah standart, kalau tidak
tid segera diatasi
akan menyebabkan level dru
rum turun terus, hingga mencapai level protection
ion dan unit HRSG
akan trip.
Operasi Pembangkit 91