Anda di halaman 1dari 21

ELEMEN DAN OPERASI SISTEM

TENAGA LISTRIK

BY : FAUZIA HAZ, S.T.,M.T


412197491
S IS T E M T E N A G A
LISTRIK
PEMBANGKIT TRANSMISI DISTRIBUSI
ELEMEN SISTEM
TENAGA LISTRIK
PROSES KONVERSI
ENERGI LISTRIK
KELOMPOK
P EM B A N GK IT
PEMBANGKIT NON THERMIS PEMBANGKIT THERMIS
- Pembangkit Listrik Tenaga -Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA). Panas Bumi (PLTP).
•- Pembangkit Listrik Tenaga -Pembangkit Listrik Tenaga
Angin.(PLTAngin) Diesel (PLTD).
-Pembangkit Listrik Tenaga
- Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) ;Batu bara, gas
Surya (PLTS)
alam dan minyak.
-Pembangkit Listrik Tenaga
Gas (PLTG).
-Pembangkit Listrik Tenaga
Gas dan Uap (PLTGU).
-Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN).
P EM B A N GK IT PEMBANGKIT
THERMIS N O N THERMIS

jenis pembangkit yang •pada pembangkit non termis


menggunakan panas sebagai sumber energi penggerak
konversi dasar utamanya, yaitu mulanya bukan berupa panas,
seperti pada pembangkit tenaga
sebagai proses konversi energi
air atau yang disebut dengan
listrik
PLTA.
Kapasitas Terpasang
Pembangkit PLN

total kapasitas pembangkit terpasang per September 2021 ini


mencapai 73.688 MW. Secara terperinci, kapasitas tersebut terdiri
atas PLTU sebanyak 36.976 MW atau setara kurang lebih 50% dari
total kapasitas, PLTGU 12.412 MW (17%), PLTG/MG 8.526 MW (11%),
PLTD 4.698 MW (7%), PLTP 2.188 MW (3%), PLTA/M/MH 6.400 MW
(9%), dan PLT EBT lainnya 2.066 MW (3%).
INSTALASI LISTRIK DARI PUSAT
PEMBANGKIT LISTRIK
PERBEDAAN SISTEM DISTRIBUSI
& SISTEM TRANSMISI
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
1.sistem tenaga listrik harus beroperasi
dengan baik
2.Parameter :kontinu, Tegangan & frekuensi
stabil, tegangan & frekuensi harus dalam batas
yang diizinkan (+-5% untuk tegangan)
3.Operasi andal, aman dan ekonomis
4. untuk itu perlu sistem interkonesi tenaga
listrik
5. perlu stabilitas tenaga listrik, agar pelanggan
dapat menggunakan listrik tanpa gangguan
(diatasi dengan cepat)
FREKUENSI NOMINAL SISTEM TENAGA
LISTRIK DI INDONESIA ADALAH 50 HZ,
RENTANG FREKUENSI YANG
DIPERBOLEHKAN ADALAH DARI 49,5 HZ
ATAU LEBIH TINGGI DARI 50,5 HZ.
SELAMA WAKTU KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY) DAN GANGGUAN,
FREKUENSI SISTEM DIIZINKAN TURUN
HINGGA 47,5 HZ ATAU NAIK HINGGA 52
HZ SEBELUM UNIT PEMBANGKIT
DIIZINKAN KELUAR DARI OPERASI.
EKONOMIS
•Ekonomi (economy) berarti listrik
harus dioperasikan secara ekonomis,
tetapi dengan tetap memperhatikan
keandalan dan kualitasnya.

•Keandalan (security) merupakan


tingkat keamanan sistem terhadap
kemungkinan terjadinya gangguan.
PRINSIP
Sedapat mungkin gangguan di OPERAS
pembangkit maupun transmisi dapat
diatasi tanpa mengakibatkan
I SISTEM
pemadaman di sisi konsumen. TENAGA
•Kualitas (quality) tenaga listrik yang
LISTRIK
diukur dengan kualitas tegangan
danfrekuensi yang dijaga sedemikian
rupa sehingga tetap pada kisaran
yang ditetapkan. KUALITAS ANDAL
SISTEM TENAGA LISTRIK
Kondisi Sistem
T enaga List r ik

NORMAL SIAGA

seluruh konsumendapat dilayani, • konsumendapat dilayani, kendala


kendala operasi teratasi dan sekuriti operasi dapatdipenuhi, tetapi sekuriti
sistem dapat dipenuhi. sistem tidak dapat dipenuhi.
KONDISI SISTEM
T ENA GA LIST RIK

DA RURAT PERA LIHA N

kondisi darurat tenaga listrik yang


diukur dengan kualitas tegangan dan
konsumentidak dapat dilayani, kendala
frekuensi yang dijaga sedemikian rupa
operasi tidak dapat dipenuhi.
sehingga tetap pada kisaran yang
ditetapkan.
Per soalan-Per soalan Pengaturan Frekuensi
Operasi Sistem
•Sistem Tenaga Listrik harus dapat
Tenaga Listrik memenuhi kebutuhan akan tenaga
listrik dari para konsumen dari waktu
ke waktu. Untuk ini daya yang
dibangkitkan dalam sistem tenaga
listrik harus selalu sama dengan beban
sistem, hal ini diamati melalui
frekuensi sistem. Kalau daya yang
Pemelihar aan dibangkitkan dalam sistem lebih kecil
Peralatan dari pada beban sistem maka frekuensi
turun dan sebaliknya apabila daya yang
• Peralatan yang beroperasi dalam
sistem tenaga listrik perlu dipelihara dibangkitkan lebih besar dari pada
secara periodik, dan juga perlu segera beban maka frekuensi naik.
diperbaiki apabila mengalami
kerusakan.
BIAYA OPERASI

•Biaya operasi khususnya biaya bahan


bakar adalah biaya yang terbesar dari
suatu perusahaan listrik, sehingga
perlu dipakai teknik-teknik optimasi
untuk menekan biaya ini

GANGGUAN SISTEM
PERKEMBANGAN SISTEM

• Beban selalu berubah sepanjang waktu dan


juga selalu berkembang seirama dengan
perkembangan kegiatan masyarakat yang
TEGANGAN SISTEM tidak dapat dirumuskan ecara eksak, sehingga
perlu diamati secara terus menerus agar dapat
diketahui langkah pengembangan sistem yang
harus dilakukan agar sistem selalu dapat
mengikuti perkembangan beban sehingga tidak
akan terjadi pemadaman tenaga listrik dalam
sistem.
Operasi sistem tenaga lsitrik
1. Membuat foarcasting kebutuhan konsumen,
karena listrik tidak bisa disimpan
2. Membuat perencanaan produksi
(Pembangkit) secara real time.
3. Merencanakan kebutuhan material, mesin
dan sparepart.
4. Mengoperasikan pembangkit sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
5. Menjadwalkan maintanance, (Pembangkit,
Transimis, Distribusi)
6. Mengendalikan pembangkit, transimisi &
distribusi
7. Mengevaluasi agar STL beroperasi secara
aman, andal, efesien dan sesuai dengan
ketentuan linkungan dan kesalamatan serta
regulasi yang berlaku
PERAMALAN BEBAN
PERENCANAAN OPERSI
SISTEM TENAGA LISTRIK
1. Tujuan operasi
- Tujuan pengoperasian
- Kriteria penyediaan STL

2. Kondisi system
- Sumber pasokan dan titik
konsumen
- Alur supply daya
- Konfigurasi jaringan
- Kapasitas instalasi

3. fungsi-fungsi pada operasi


- Perancanaan
- Pengoperasian dan
pengendalian
- Evaluasi Operasi
PERENCANAAN OPERSI
SISTEM TENAGA LISTRIK
4. Pengaturan operasi
-pengaturan tegangan dan frekuensi
Pengaturan frekuensi dengan LFC
-load shedding (pelepasan beban)
- Mode operasi
- SOP pedoman pemulihan gangguan, pedoman komunikasi,
pedoman operasi, pedoman operasi GI, prosedur bekerja pada
tranmisi dan tegangan tinggi.

5. peralatan pendukung
- SCADA
- Proteksi
- Telekomuniksi
- Meter transaksi
- DFR
Thank you
Do you have any follow-up questions for me?

Anda mungkin juga menyukai