ASAHAN
Oleh:
Ichsanul Mahendra 1)
Rizki Ananda 2)
Lancar Siahaan 3)
Jumari 4)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3,4)
E-mail:
ichsanulmahendra@gmail.com 1)
rizkiananda@gmail.com 2)
lancarsiahaan@gmail.com 3)
62jumarieska@gmail.com 4)
ABSTRACT
This study aims at analyzing the directed overcurrent relay protection system at the Asahan
Substation. Relays work based on the direction of the disturbance where this relay can find out
the direction where the disturbance occurs whether in front or behind this relay is installed,
including interference near the bus where the relay is installed. With the installation of this
directional overcurrent relay for feeder protection which functions as a tie line, reliable power
distribution will be obtained continuously between two power generating stations. Because the
use of a directional overcurrent relay is better than an undirected overcurrent relay if it is
installed on a tie line. This time delay is not a constant value. The length of time can vary
according to needs, loading conditions and changes in the network. Every load or network
change needs to be checked and adjusted for relays.
Keywords : Directional Overcurrent Protection System, Current Setting and Relay Time.
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk menganalisis sistem proteksi relay arus lebih terarah di Gardu Induk
Asahan. Relay bekerja berdasarkan arah gangguan dimana relay ini dapat mengetahui arah
tempat gangguan terjadi apakah di depan atau dibelakang relay ini dipasang, termasuk gangguan
yang dekat bus tempat relay terpasang. Dengan dipasangnya relay arus lebih terarah ini untuk
proteksi penyulang – penyulang yang berfungsi sebagai tie line akan diperoleh keandalan
penyaluran daya secara kontiniu antara dua stasiun pembangkit tenaga listrik. Karena pemakaian
relay
arus lebih terarah ini lebih baik dibandingkan relay arus lebih tidak terarah jika dipasang pada tie
line. Kelambatan waktu (time delay) ini bukanlah suatu harga yang konstan. Lama waktu dapat
berubah – ubah sesuai dengan kebutuhan, keadaan pembebanan dan perubahan pada jaringan.
Setiap perubahan beban atau jaringan perlu diadakan pemeriksaan dan penyetelan relay.
Kata kunci : Sistem Proteksi Arus Lebih Terarah, Setting Arus dan Waktu Relay.
JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA, Vol 11, No. 1, Maret 2022 ; 21-33 21
1. PENDAHULUAN energi listrik banyak sekali timbul
Pada suatu penyaluran tenaga listrik permasalahan seperti gangguan hubung
tentu diinginkan agar tidak sering terjadi singkat, gangguan petir, hubung singkat tiga
pemadaman, karena hal ini jelas fasa ke tanah dan masih banyak lagi
mengganggu pelanggan. Dimana saat ini permasalahannya. Adapun permasalahan
penggunaan tenaga listrik sudah semakin pada penulisan skripsi ini adalah bagaimana
luas, tidak hanya untuk penerangan dan mengatasi gangguan itu sehingga tidak
keperluan industri tetapi sudah sampai untuk terjadi kerusakan pada peralatan listrik dan
kebutuhan rumah tangga yang sekecil – juga pengoperasian atau penyaluran energi
kecilnya. Dengan demikian suatu sistem listrik ke konsumen dapat berjalan terus
tenaga listrik sangat diharapkan dapat menerus.
menyalurkan daya secara terus menerus 2. TINJAUAN PUSTAKA
pada konsumen. Dalam keadaan operasi Tenaga listrik yang disalurkan dari
sistem tenaga listrik sering mengalami sistem pembangkit hingga ke konsumen
gangguan – gangguan yang mana dapat selalu mendapat banyak gangguan, baik
menyebabkan terputusnya penyaluran daya yang timbul dari sistem itu sendiri ataupun
listrik ke konsumen. Pada umumnya dari luar, yang akan mempengaruhi mutu
gangguan dapat terjadi pada pusat tenaga listrik yang disalurkan. Oleh sebab
pembangkit, saluran transmisi dan jaringan itu, mutu pelayanan tenaga listrik perlu
distribusi. Akibatnya ada gangguan ini dapat mendapat perhatian yang khusus dalam
menyebabkan terputusnya penyaluran daya perencanaan ataupun perluasan suatu sistem
listrik, kerusakan peralatan, bahaya – bahaya kelistrikan. Keandalan peralatan pengaman
bagi personilnya dan juga rugi – rugi listrik sangat menentukan penyaluran daya
lainnya. Oleh karena itu, para ahli tetap listrik [1]. Ada 7 (tujuh) jenis gangguan
berusaha untuk mengembangkan sistem yang diambil sebagai kriteria dasar mutu
proteksi pada sistem tenaga listrik untuk pelayanan tenaga listrik, yakni :
memperkecil atau menghilangkan sama
sekali efek – efek yang ditimbulkan 1. Variasi Frekuensi
gangguan – gangguan tersebut. Frekuensi yang dimaksud
Jadi pada prinsipnya suatu proteksi dalam hal ini adalah frekuensi
harus benar – benar memenuhi syarat – nominal sistem, yaitu 60 atau 50
syarat yang ditentukan misalnya : andal, Hertz. Untuk Negara Indonesia,
selektif, sensitive dan ekonomis sehingga frekuensi yang digunakan sistem 50
dapat menjamin penyaluran daya yang Hertz.
kontinyu pada konsumen. Pembangkit
Frekuensi nominal suatu sistem kembali setelah sistem pengatur pada
pelayanan tenaga listrik tidak selalu sistem pembangkit bekerja. Naik
konstan. Bila beban turun maka turunnya frekuensi ini dari harga
frekuensi akan naik, dan bila beban nominalnya, inilah yang disebut
yang besar dibebankan secara tiba – Variasi Frekuensi. Jadi Variasi
tiba, misalnya pada saat beban Frekuensi ini adalah sebagai akibat
puncak, maka beban akan turun. Hal perubahan – perubahan beban yang
ini disebabkan karena berubahnya mendadak, dan akan pulih kembali
arus beban secara tiba – tiba. secara berangsur setelah sistem
Penurunan frekuensi ini terjadi pengatur pada pembangkit bekerja.
beberapa saat, dan akan pulih
JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA, Vol 11, No. 1, Maret 2022 ; 21-33 23
tersebut lebih kecil dari amplitudo Dimana :
gelombang dasarnya. Jadi gangguan Vub = Besar ketidakseimbangan
yang ditimbulkan oleh harmonisa
tersebut terutama disebabkan oleh Jika pada suatu sistem tiga
besar penjumlahan antara amplitudo phasa besarnya tegangan masing –
gelombang dasarnya. Untuk itu masing adalah 220, 215, dan 210
beberapa Negara membatasi harga Volt. Maka dapat diketahui
efektif total gelombang harmonisa perubahan harga tegangan rata – rata
yaitu tidak lebih dari 5 % dari harga nya 215 Volt, maka besar
efektif gelombang dasarnya. ketidakseimbangannya adalah 0,023
atau 2,3 % bila dinyatakan dalam
4. Tegangan Tidak Seimbang persen.
Yang dimaksud dengan Tegangan tidak seimbang ini
tegangan tidak seimbang adalah dapat terjadi sebagai akibat dari
perbandingan antara perubahan beban yang tidak seimbang pada
maksimum dari harga tegangan rata masing – masing phasa pada sistem
– rata pada sistem tiga phasa, dengan tiga phasa, dimana hal ini
harga rata – rata tegangan tiga phasa, dimungkinkan oleh karena adanya
yang dapat dituliskan sebagai berikut perbedaan karakteristik kerja dari
: beban – beban satu phasa. Dan dapat
sebagai akibat dari sistem tiga phasa
yang tidak ditransposisikan pada
Vub = Maksimum suatu jarak yang jauh, yang
perubahan dari harga tegangan rata – digunakan untuk penyaluran daya
rata listrik.
JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA, Vol 11, No. 1, Maret 2022 ; 21-33 25
- Memberikan pelayanan tenaga
Pada sistem tenaga listrik proses listrik dengan kehandalan dan
menghilangkan hubung singkat (Short mutu tinggi kepada konsumen.
Circuit) secara otomatis, yaitu tanpa adanya - Mengamankan manusia dari
campur tangan manusia. Peralatan yang bahaya yang ditimbulkan oleh
melakukan pekerjaan ini secara kolektif tenaga listrik.
dikenal sebagai sistem proteksi (Protection
System). Karena itulah proteksi harus bekerja
Untuk melindungi peralatan terhadap cepat untuk menghilangkan pemanasan yang
gangguan yang terjadi dalam sistem, berlebihan akibat arus hubung singkat dan
digunakan alat proteksi dengan tujuan : alat proteksi harus dapat dikoordinasikan
- Melindungi peralatan terhadap satu sama lain, sehingga alat – alat proteksi
gangguan yang terjadi dalam yang terdapat dengan gangguan saja yang
sistem, jangan sampai bekerja.
mengalami kerusakan fatal.
- Melokalisir akibat gangguan, Syarat – syarat Sistem Proteksi:-
jangan sampai meluas dalam Untuk menjamin saluran daya secara
sistem. terus – menerus dapat dipenuhi, maka sistem
perlu dilindungi dari gangguan yang
mungkin terjadi. Karena itu untuk
mencapai tujuan ini relay proteksi Bagian yang dipisahkan dari sistem
harus memenuhi beberapa persyaratan yang sehat sebisanya adalah bagian
sebagai berikut : yang terganggu saja. Relay ini harus
a. Sensitivitas dapat membedakan pada keadaan
Sensitivitas adalah kepekaan mana relay harus bekerja. Peralatan
relay proteksi terhadap segala ini harus membedakan bagian yang
macam gangguan dengan tepat yakni mengalami gangguan dengan bagian
gangguan yang terjadi di daerah yang tidak mengalami gangguan.
perlindungannya. Kepekaan suatu
sistem proteksi ditentukan oleh nilai c. Keandalan
terkecil dari besaran penggerak saat Keandalan adalah ukuran dari
peralatan proteksi mulai beroperasi. tingkat kepastian atau ukuran dari
Nilai terkecil besaran penggerak tingkat kepercayaan bahwa suatu
berhubungan dengan nilai minimum sistem relay penggunaan pada suatu
arus gangguan dalam daerah yang sistem tenaga listrik melakukan kerja
dilindunginya. Relay yang digunakan yang tepat dan benar, serta dapat
harus sensitive agar dapat merasakan mengamankan peralatan sistem dari
gangguan yang paling kecil di daerah segala bentuk gangguan. Dalam
proteksi dengan kata lain harus dapat keadaan normal atau sistem yang
mendeteksi suatu keadaan secara tidak pernah terganggu relay proteksi
pasti. tidak bekerja selama berbulan –
b. Selektivitas bulan mungkin bertahun – tahun,
Selektif berarti suatu sistem tetapi relay proteksi bila diperlukan
proteksi harus dapat memilih bagian harus dan pasti dapat bekerja, sebab
sistem yang harus diisolir apabila bila relay gagal bekerja dapat
relay proteksi mendeteksi gangguan. mengakibatkan kerusakan yang lebih
JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA, Vol 11, No. 1, Maret 2022 ; 21-33 27
Gambar 1. Jaringan Secara Tipikal
JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA, Vol 11, No. 1, Maret 2022 ; 21-33 29
Penyetalan Arus Dan Menentukan 1. Untuk menghindari kesalahan tripping
Setting Arus:- akibat arus beban lebih, maka :
Untuk menentukan setting
(penyetelan) arus dan setting waktu relay – plug setting <= x
relay invers defenite minimum time (IDMT)
harus dijamin bahwa relay tidak bekerja bila
mana terjadi beban lebih (over load). Maka
faktor keamanan (safety of factor) digunakan
untuk menghindarkan kesalahan tripping. Untuk menjamin tripping pada arus
Pemilihan plug setting perlu gangguan minimum maka :
diperhatikan aspek – aspek sebagai berikut :
- Perbandingan CT (CT Ratio) plug setting
- Arus beban puncak < x
- Perbandingan reset atau pick up
Tabel 1. Setting Arus dan Waktu Extremely kelambatan waktu relay dan beberapa
parameter yang perlu diketahui, yaitu :
Inverse Time 1. Arus beban penuh yang diizinkan
= 300 Ampere.
2. Arus hubung singkat tiga phasa
Multiplies Time pada ujung jaringan 2930
Time Multipler
Plug Setting Ampere.
Setting (TMS) (Second)
Current (Is)
Plug setting current =
1 40 0,25 = =
24,42 Ampere. Atau
= 2,442 x 10
Tabel diatas menggambarkan bahwa multiplies of plug setting current
untuk arus 10 x Is relay akan bekerja setelah Karena tiap 2,442 tidak ada, maka
0,6 detik. Untuk menghitung besar tap yang mendekati 2,442 adalah 2,5. Jadi
JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA, Vol 11, No. 1, Maret 2022 ; 21-33 31
dengan demikian kelambatan waktu (time t = 0,6/2,5 = 0,24 detik
delay) dapat ditentukan besarnya yaitu :
Tabel 2. Setting Arus dan Waktu TK1 di 5. SIMPULAN
Lapangan Berdasarkan uraian – uraian dalam
tulisan ini maka dalam hal ini penulis dapat
Nama Over Instantanous Time
mengambil beberapa kesimpulan, yang
feeder Current INS (Amp) Delay
mana adalah sebagai berikut :
O/C T
(Amp) (detik) 1. Relay ini bekerja berdasarkan arah
TK1 5 20 0,1 gangguan dimana relay ini dapat
Tabel 3. Setting Arus dan Waktu TK1 Sesuai mengetahui arah tempat gangguan
Perhitungan terjadi apakah di depan atau
dibelakang relay ini dipasang,
Nama Over Instantanous Time termasuk gangguan yang dekat bus
feeder Current INS (Amp) Delay tempat relay terpasang.
O/C t (detik) 2. Dengan dipasangnya relay arus lebih
(Amp) terarah ini untuk proteksi penyulang
TK1 6 20,35 0,24 – penyulang yang berfungsi sebagai
tie line akan diperoleh keandalan
Maka total waktu kerja circuit breaker penyaluran daya secara kontiniu
feeder TK1adalah : antara dua stasiun pembangkit tenaga
t TK1 = 0,6 + 0,1 + 0,24 + 0,05 listrik. Karena pemakaian relay arus
= 0,99 detik lebih terarah ini lebih baik
Dimana : dibandingkan relay arus lebih tidak
Waktu kerja relay TK 1 terarah jika dipasang pada tie line.
= 0,6 3. Kelambatan waktu (time delay) ini
Waktu pembukaan CB sampai hilangnya bukanlah suatu harga yang konstan.
bunga api = 0,1 – 0,3 detik Lama waktu dapat berubah – ubah
Kelambatan waktu sesuai dengan kebutuhan, keadaan
= 0,24 detik pembebanan dan perubahan pada
Faktor keamanan jaringan. Setiap perubahan beban
= 0,05 detik atau jaringan perlu diadakan
Dengan demikian bilamana relay pemeriksaan dan penyetelan relay.
bekerja secara inverse time maka waktu
kerja relay circuit breaker (CB) feeder TK1
adalah 0,87 – 0,99 detik.
JURNAL TEKNOLOGI ENERGI UDA, Vol 11, No. 1, Maret 2022 ; 21-33 33