Abstrak:Penelitian ini bertujuan menghitung dan menganalisis penyetelan koordinasi rele porteksi
sehingga sistem tidak terganggu. Luaran yang ingin dicapai yaitu penyetelan koordinasi rele sesuai
dengan fungsinya. Metode yang digunakan dalam penelitian evaluasi rugi daya dan jatuh tegangan
adalah metode studi literatur, wawancara/interview dan metode analisa data. Dari data yang telah
terkumpul, maka dilakukan pengelompokan data sesuai identifikasi permasalahannya sehingga
diperoleh analisa dan pemecahan masalah yang efektif dan terarah. Data yang diperoleh akan
dianalisa dan dihitung berapa settingan nominal rele yang bagus untuk jaringan transmisi kemudian
membuat scenario untuk melihat koordinasi proteksinya. Percobaan ini menghasilkan enam scenario
yaitu pertama dengan settingan arus yang sama tapi setting waktu main proteksi lebih cepat. Kedua,
back up proteksi dinonaktifkan dan main proteksi diaktifkan, Sebaliknya,ketiga, main proteksi
dinonaktifkan dan back up proteksi diaktifkan. Keempat, setting waktu main proteksi lebih cepat
daripada back up proteksi. Lima, setting arus main proteksi lebih besar daripada back up proteksi.
Sebaliknya, Enam, setting arus main proteksi lebih kecil daripada back up proteksi.
Kata Kunci: Jaringan transmisi,koordinasi proteksi, simulator
Sistem proteksi yang baik adalah sistem
1. PENDAHULUAN proteksi yang cepat memisahkan bagian
Saat ini, kebutuhan akan tenaga listrik yang terkena gangguan dan peka
merupakan pokok dari kehidupan. oleh dengan tepat yakni gangguan yang
kelangsungan tenaga listrik diperlukan proteksi terdiri dari beberapa rele. Jika
sistem proteksi yang sesuai dengan salah satu rele tidak berfungsi atau gagal
kebutuhan dan diperlukan koordinasi trip maka sesaat kemudian, rele yang
sistem proteksi yang baik agar lain akan trip. Inilah yang disebut
maka bisa dipastikan sistem kelistrikan bertujuan untuk untuk menyetel rele agar
akan blackout. Dalam praktikum, tercipta koordinasi rele porteksi. Luaran
koordinasi proteksi tidak bisa terlihat yang ingin dicapai yaitu penyetelan
secara langsung karena pada koordinasi rele sesuai dengan fungsinya.
kenyataannya koordinasi proteksi A. Sistem Tenaga Listrik
terlihat jika main proteksi gagal trip. Sistem Tenaga Listrikadalah sistem
Dengan kata lain, ada bagian dari rele penyediaan tenaga listrik yang terdiri
yang tidak bekerja (rusak). Sehingga dari
dari beberapa pembangkit atau pusat
latar belakang di atas peneliti mencoba listrik terhubung satu dengan lainnya
untuk membuat skenario agar saat oleh jaringan transmisi dengan pusat
praktikum dapat terlihat koordinasi beban atau jaringan distribusi.
proteksi dengan meneliti tentang
Sistem Tenaga Listrik terdiri atas 3 Sub-
koordinasi proteksi pada sistem
sistem :a). Sub-sistem Pembangkitan
transmisi dengan menggunakan b). Sub-sistem Transmisic). Sub-sistem
simulator transmisi. Penelitian ini Distribusi
Jawa dan Madura, serta antara pulau diperbolehkan turun s/d 10 % dari V
nominal . Dengan demikian panjang
Jawa dan Bali adalah kabel laut 150 kV.
jeringan dibatasi oleh drop tegangan.
Saluran transmisi direpresentasikan
sesuai panjangnya. Transmisi jarak
Keterangan:
1. Generatorstation All- Over Protection (RET630).
2. Generatorstation Generator Protection (RET615).
3. Generator Substation Outgoing Line 1 Protection (REF615).
4. Generator Substation Outgoing Line 2 Protection (REF615).
5. Regional Substation Transformer Protection (RET630).
6. Regional Substation Incoming Line 1/Line 2 Protection (REF615).
7. regional Substation Feeder 1 Protection (REF615).
8. Regional Substation Feeder 2 Protection (REF615).
Adapun data sheet dari modul di atas dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. data sheet modul simulator transmisi
1. DC-machine 2.0kW, simulasi turbin
Turbin/ generator / 2. Generator sinkron 4 kutub, 1.2kVA, cos phi 0.8
transformator step-up 3. Rectifier Statikuntuk kontrol kecepatan / W
(Stasiun generator) 4. unit PWM untuk kontrol tegangan / VAr
5. Transformator Step-up Delta/Y 230/400V, 2.0kVA
Substasiun transformator Y-Delta-Y: 400/230/400, 4.0kVA
Step-down
1. Tegangan nominal 3 x 230 v
2. Arus nominal 3,5 A
3. Frekuensi 50/60 hz
Data Generator 4. Kecepatan 1500/1800 rpm
5. Reaktansi sinkron 97 %
6. Reaktansi transien 17 %
7. Reaktansi subtransien 8 %
1. Dua HV sambungan phi, 230 kV, 110 MVA, 100 km
2. Satu MV sambungan phi, 70 kV, 50 MVA, 50 km
Saluran transmisi 3. Dua MV sambungan phi, 35 kV, 20 MVA, 30 km
4. Satu OH Distribusi sambungan phi 11 kV, 5 MVA, 5 km
5. Satu kabel Distribusi sambungan phi 11 kV, 5 MVA, 5 km
12 ELEKTRIKA NO. I/TAHUN 14/MEI 2017
Isc = 1.2 A
Ratio CT = 2 : 1
𝑉𝐴 1200
FLA = = = 3.15 𝐴
√3𝑥𝑉 √3𝑥220
Isc = 1.2 A
Kurniawati Naim, Simulasi Koordinasi Proteksi Pada Jaringan Transimsi menggunakan Simulator
Transmisi 13
Ratio CT = 2 : 1
𝑉𝐴 1200
FLA = = = 3.15 𝐴
√3𝑥𝑉 √3𝑥220
Percobaan ini menghasilkan enam scenario. 1. Skenario pertama setting arus relai
Enam scenario tersebut adalah OCR RET630 0.15 A dan setting
operate time delay 0.4 detik sedangkan
setting arus relai OCR REF6150.15 A
14 ELEKTRIKA NO. I/TAHUN 14/MEI 2017
dan setting operate time delay 0.4 detik. dan setting arus RET630 0.15 A
relai OCR RET630 (proteksi cadangan) kemudian diberi gangguan sebesar 0,329
dan relai OCR REF615 (proteksi utama) detik, backup proteksi RET630 trip.
aktif kemudian diberi gangguan sebesar 6. Relai OCR RET630 dan REF615
0.329 A, main proteksi REF615 trip aktif tetapi setting arus REF615 0.15 A
dalam waktu 0.4 detik. dan setting arus RET630 0.16 A
2. Skenario pertama relai OCR RET630 kemudian diberi gangguan sebesar 0,329
tidak aktif (rele dianggap gagal trip) dan detik, main proteksi REF615 trip.
relai OCR REF615 aktif dengan 4. KESIMPULAN DAN SARAN
settingan arus dan waktu yang sama
4.1 Kesimpulan
dengan scenario pertama kemudian
diberi gangguan pada salah satu saluran Percobaan yang dilakukan
sebesar 0.329 A, main proteksi REF615 menghasilkan enam scenario koordinasi
trip dalam waktu 0.4 detik. proteksi. Skenario pertama dengan
3. Relai OCR REF615 dinonaktifkan, settingan arus yang sama tapi setting
rele ini dianggap gagal trip. Kemudian waktu relai OCR REF615 lebih cepat,
Diberi gangguan pada salah satu fasa relai OCR REF615 (main proteksi)
sebesar 0.329 A, RET630 dengan yang bekerja. Scenario kedua, back up
settingan arus dan waktu yang sama proteksi dinonaktifkan dan main
dengan scenario pertama yang berfungsi proteksi diaktifkan, relai OCR REF615
sebagai backup proteksi, trip dalam (main proteksi) yang bekerja.
waktu 0.5 detik. Respon trip lebih Sebaliknya, skenario ketiga main
lambat dari main proteksi. proteksi dinonaktifkan dan back up
4. Relai OCR RET630 dan REF615 proteksi diaktifkan, relai OCR RET630
aktif tetapi setting waktu REF615 0.5 (back up proteksi) yang bekerja.
detik dan setting waktu RET630 0.4 Scenario keempat, setting waktu OCR
detik kemudian diberi gangguan sebesar REF615 (main proteksi) lebih cepat
0.329 A, backup proteksi RET630 trip daripada relai OCR RET630 (back up
dalam waktu 0.4 detik. proteksi), relai OCR REF615 (main
5. Relai OCR RET630 dan REF615 proteksi) yang bekerja. Scenario lima,
aktif tetapi setting arus REF615 0.16 A setting arus OCR REF615 (main
Kurniawati Naim, Simulasi Koordinasi Proteksi Pada Jaringan Transimsi menggunakan Simulator
Transmisi 15