OLEH:
Generator kapal sebagai permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai kebutuhan
energi listrik semua peralatan diatas kapal. Penentuan kapasitas generator dipengaruhi oleh
load factor (faktor beban) peralatan. Load factor untuk tiap peralatan diatas kapal tidak
sama. Hal ini tergantung pada jenis kapal dan daerah pelayarannya seperti : faktor medan
yang fluktuatif (rute pelayaran), dan kondisi beban yang berubah-ubah serta periode waktu
pemakaian yang tidak tentu atau tidak sama. Penentuan kapasitas generator harus
mendukung pengoperasian diatas kapal. Walaupun pada beberapa kondisi kapal terdapat
selisih yang cukup besar dan ini mengakibatkan efisiensi generator (load factor generator)
berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi biaya produksi listrik per kwh.
Fungsi utama generator diatas kapal adalah untuk menyuplai kebutuhan daya listrik di kapal.
Daya listrik digunakan untuk menggerakkan motor-motor dari peralatan bantu pada kamar
mesin dan mesin-mesin geladak, lampu penerangan, sistem komunikasi dan navigasi,
pengkondisian udara (AC) dan ventilasi, perlengkapan dapur (galley), sistem sanitari, cold
storage, alarm dan sistem kebakaran, dan sebagainya.
1. Motor Listrik Arus Bolak-balik (AC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik bolak balik.
2. Motor Listrik Arus Searah (DC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik searah.
1. Kutub Medan
Motor DC memiliki 2 kutub medan magnet yaitu kutub utara dan kutub selatan yang
stasioner dan dynamo yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan. Garis
magnetic energy membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara keselatan.
2. Dinamo
Dinamo pada motor DC berbentuk silinder, dihubungkan kearah penggerak untuk
menggerakkan beban. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Padamotor DC yang kecil, dynamo berputar dalam medan magnet yang
dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan berganti lokasi. Saat hal itu
terjadi arus yang masuk kedalam motor DC akan berbalik dan merubah kutub-kutub utara
dan selatan dinamo.
3. Commutator
Kegunaan komponen ini pada motor DC adalah untuk membalikkan arah arus listrik dalam
dinamo, commutator juga membantu motor DC dalam hal transmisi arus antara dynamo dan
sumber daya.
Selanjutnya pembahasan lebih mendetail tentang motor DC akan disajikan pada modul 2
dari bahan ajar ini tentang motor listrik DC.
b) Motor AC
Motor arus bolak balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur
pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator"
dan "rotor". Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar asmotor.
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih
sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan
penggerak frekwensi variable untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan
dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling popular di industry karena
kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya
setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya
terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC). Berdasarkan karakteristik dari
arus listrik yang mengalir, motor AC (AlternatingCurrent, Arus Bolak-balik) terdiri dari jenis,
yaitu:
Prinsip Kerja:
Motor AC: Motor AC bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Arus bolak-balik
yang melewati kumparan stator (kumparan tetap) tercipta medan magnet yang berputar.
Interaksi antara medan magnet ini dengan rotor (bagian yang berputar) menghasilkan
putaran motor.
Motor DC: Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz. Arus searah yang melalui
kumparan stator menghasilkan medan magnet yang tetap. Medan ini berinteraksi dengan
medan magnet permanen pada rotor dan menghasilkan putaran motor.
Generator Listrik
Generator kapal merupakan alat bantu kapal yang berguna untuk memenuhi kebutuhan
listrik diatas kapal. Dalam penentuan kapasitas generator kapal yang akan digunakan untuk
melayani kebutuhan listrik diatas kapal maka analisa beban dibuat untuk menentukan
jumlah daya yang dibutuhkan dan variasi pemakaian untuk kondisi operasional seperti
manuver, berlayar, berlabuh atau bersandar serta beberapa kondisi lainnya. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui daya minimum dan maksimum yang dibutuhkan.
Dalam merencanakan sistem kelistrikan kapal perlu diperhatikan kapasitas dari generator
dan peralatan listrik lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari
peralatannya. Kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rerata terbesar yang
terjadi pada interval waktu yang singkat selama periode kerja dari peralatan tersebut, dan
sebaliknya. Kebutuhan rerata merupakan daya rerata pada periode kerja generator kapal
yang dapat ditentukan dengan membagi energi yang dipakai dengan jumlah jam periode
tersebut.
Daya cadangan harus dimasukkan perhitungan untuk menutup kebutuhan daya listrik kapal
pada puncak beban yang terjadi pada periode yang singkat, misalnya bila digunakan untuk
mengasut motor – motor besar. Jika dilihat secara regulasi BKI mensyaratkan untuk daya
keluar dari generator kapal sekurang-kurangnya diperlukan untuk pelayanan dilaut harus
15% lebih tinggi daripada kebutuhan daya listrik kapal yang ditetapkan dalam balans daya.
Selain itu juga harus diperhatikan faktor pertumbuhan beban untuk masa akan datang.
Untuk menentukan kapasitas generator di kapal dipergunakan suatu tabel balans daya yang
mana seluruh peralatan listrik yang ada kapasitanya atau dayanya tertera dalam tabel
tersebut.
Sehingga dengan tabel balans daya tersebut dapat diketahui daya listrik yang diperlukan
untuk masing – masing kondisi operasional kapal. Dalam penentuan electric balans BKI Vol.
IV (Bab I, D.I) mengisyaratkan bahwa :
Ini merupakan peralatan yang dalam operasionalnya bekerja secara terus menerus pada
kondisi pelayaran normal seperti, lampu-lampu navigasi, pompa uantu CPP, dll.
Peralatan yang dalam operasionalnya tidak bekerja secara kontinyu dalam pelayaran normal,
melainkan berkerja secara periodik. Misalnya, pompa transfer bahan bakar kapal, pompa air
tawar, dll.
Faktor kesamarataan ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah dari kebutuhan
daya intermitten yang beroperasi selama periode waktu tertentu dengan jumlah dari total
kebutuhan daya listrik kapal. Dalam BKI Vol IV, Bab I,D.1.c, ditetapkan faktor kesamarataan
dengan mempertimbangkan beban tertinggi yang diharapkan terjadi pada waktu yang sama.
Jika penentuan tepat tidaklah mungkin, faktor kesamaan waktunya digunakan tidak boleh
lebih kecil dari 0.5.
Dalam penentuan kapasitas generator yang akan digunakan untuk melayani kebutuhan
listrik diatas kapal maka analisa beban dibuat untuk menentukan jumlah daya yang
dibutuhkan dan variasi pemakaian untuk kondisi operasional seperti manuver, berlayar,
berlabuh atau bersandar serta beberapa kondisi lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui daya minimum dan maksimum yang dibutuhkan.
Kabel sebagai bahan penghantar aliran listrik yang digunakan untuk instalasi di kapal terbuat
dari bahan tembaga kecuali pada kasus kabel termokopel untuk peralatan instrumen dimana
bahan logam khusus dan campuran seperti Cupro-nikel digunakan pada beberapa kabel.
Kabel las yang digunakan pada reparasi kapal dan pekerjaan pada bangunan pengeboran
minyak lepas pantai (off-shore drilling rig), dan lain-lain menggunakan aluminium sebagai
kawat konduktornya (kawat kabel)---(deter pilfering).
Kabel dari bahan tembaga (kawat kabel) biasanya menggunakan bahan PVC atau beberapa
bahan lainnya sebagai bahan isolasi. Isolasi kabel sangatlah penting karena isolasi kabel
tersebut harus mampu melindungi konduktor dari kerusakan yang disebabkan oleh kondisi
buruk dari lingkungan kabel seperti air laut, beban mekanis, perubahan suhu dan lain-lain.
Selain itu isolasi kabel harus sesuai dengan karakteristik listrik listrik dari konduktor dan juga
arus listrik akan tergantung pada kondisi dari konduktor. Secara singkat beberapa kerusakan
pada konduktor akan mengurangi area luasan dari penampang konduktor sehingga akan
meyebabkan tahanan listrik dari konduktor akan meningkat. Selanjutnya akan menyebabkan
suhu konduktor akan menjadi lebih tinggi dari yang direncanakan. Kerusakan pada isolasi
kabel akan berakibat pada tahanan isolasi yang keseluruhan mendekati nol yang selanjutnya
akan berakibat terjadinya short sirkuit. Jadi jelaslah, perlu identifikasi kondisi yang ada di
kapal dan di sekitar lokasi dimana kabel akan ditempatkan sebelum mempertimbangkan
standar mutu (tipe) kabel yang mampu melindungi kabel dari situasi yang bersifat dapat
merusak.
Komutator
Berfungsi sebagai penyearah mekanik bersama sikat-sikat membuat suatu kerja
sama yang di sebut komotasi.
Di antara setiap lempeng (segmen Komutator) terdapat bahan isolator.