Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME

INSTALASI TENAGA LISTRIK KAPAL

OLEH:

NAMA : DANIEL YONATHAN BASTIAN HARIANJA


NIM : 420220106004
PRODI : PERMESINAN KAPAL

Prodi Permesinan Kapal


Fakultas Logistik Militer
Universitas Pertahanan Republik Indonesia
Instalasi Listrik Kapal
Instalasi listrik kapal atau sistem distribusi daya listrik di atas kapal merupakan salah satu
instalasi yang sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja operasional kapal itu sendiri.
Instalasi tersebut dimulai dari unit pembangkit listrik yang berupa generator yang kemudian
akan melalui berbagai macam komponen sistem distribusi. Perancangan instalasi listrik kapal
ini tentu harus berdasarkan pada persyaratan atau ketentuan yang berlaku untuk sistem di
kapal. Selain itu pemilihan generator yang sesuai dengan kebutuhan harus melewati
beberapa tahap sampai akhirnya ditemukan type mesin yang cocok dipasang di kapal. Tahap
tersebut antara lain perhitungan daya yang dibutuhkan di atas kapal, penentuan type dan
ukuran yang sesuai dengan kondisi ruang yang akan ditempati. Disini juga akan dibahas tipe-
tipe kabel yang akan dipergunakan di atas kapal yang harus disesuaikan dengan karakteristik
lingkungan tempat kerja, suhu kerja, kelembaban udara dan beberapa hal lainnya.

Generator kapal sebagai permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai kebutuhan
energi listrik semua peralatan diatas kapal. Penentuan kapasitas generator dipengaruhi oleh
load factor (faktor beban) peralatan. Load factor untuk tiap peralatan diatas kapal tidak
sama. Hal ini tergantung pada jenis kapal dan daerah pelayarannya seperti : faktor medan
yang fluktuatif (rute pelayaran), dan kondisi beban yang berubah-ubah serta periode waktu
pemakaian yang tidak tentu atau tidak sama. Penentuan kapasitas generator harus
mendukung pengoperasian diatas kapal. Walaupun pada beberapa kondisi kapal terdapat
selisih yang cukup besar dan ini mengakibatkan efisiensi generator (load factor generator)
berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi biaya produksi listrik per kwh.

Fungsi utama generator diatas kapal adalah untuk menyuplai kebutuhan daya listrik di kapal.
Daya listrik digunakan untuk menggerakkan motor-motor dari peralatan bantu pada kamar
mesin dan mesin-mesin geladak, lampu penerangan, sistem komunikasi dan navigasi,
pengkondisian udara (AC) dan ventilasi, perlengkapan dapur (galley), sistem sanitari, cold
storage, alarm dan sistem kebakaran, dan sebagainya.

Prinsip Kerja Motor Listrik


Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan
dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.
Sebagaimana kita ketahui bahwa: kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-
menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh
gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar,
dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.

JENIS-JENIS MOTOR LISTRIK


Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan tipenya. Semua jenis
motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian
motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik yang bergerak (berputar). Pada
dasarnya motor listrik dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja yang digunakan.
Berdasarkan sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu:

1. Motor Listrik Arus Bolak-balik (AC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik bolak balik.
2. Motor Listrik Arus Searah (DC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik searah.

a) Motor Listrik Searah


Motor DC Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang
tidak langsung/ direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana
diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran
kecepatan yang luas.

1. Kutub Medan
Motor DC memiliki 2 kutub medan magnet yaitu kutub utara dan kutub selatan yang
stasioner dan dynamo yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan. Garis
magnetic energy membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara keselatan.

2. Dinamo
Dinamo pada motor DC berbentuk silinder, dihubungkan kearah penggerak untuk
menggerakkan beban. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Padamotor DC yang kecil, dynamo berputar dalam medan magnet yang
dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan berganti lokasi. Saat hal itu
terjadi arus yang masuk kedalam motor DC akan berbalik dan merubah kutub-kutub utara
dan selatan dinamo.

3. Commutator
Kegunaan komponen ini pada motor DC adalah untuk membalikkan arah arus listrik dalam
dinamo, commutator juga membantu motor DC dalam hal transmisi arus antara dynamo dan
sumber daya.

Keuntungan penggunaan motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak


mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC umumnya dibatasi untuk penggunaan
berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang, ini dikarenakan karena
sering terjadi masalah dengan perubahan ara harus listrik mekanis pada ukuranyang lebih
besar.Motor DC juga relative lebih murah dari pada motor AC.

Selanjutnya pembahasan lebih mendetail tentang motor DC akan disajikan pada modul 2
dari bahan ajar ini tentang motor listrik DC.

b) Motor AC
Motor arus bolak balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur
pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator"
dan "rotor". Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar asmotor.
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih
sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan
penggerak frekwensi variable untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan
dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling popular di industry karena
kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya
setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya
terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC). Berdasarkan karakteristik dari
arus listrik yang mengalir, motor AC (AlternatingCurrent, Arus Bolak-balik) terdiri dari jenis,
yaitu:

 Motor listrikAC /arus bolak-balik1 fasa


 motor listrikAC /arus bolak-balik3 fasa

Prinsip Kerja:
Motor AC: Motor AC bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Arus bolak-balik
yang melewati kumparan stator (kumparan tetap) tercipta medan magnet yang berputar.
Interaksi antara medan magnet ini dengan rotor (bagian yang berputar) menghasilkan
putaran motor.

Motor DC: Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz. Arus searah yang melalui
kumparan stator menghasilkan medan magnet yang tetap. Medan ini berinteraksi dengan
medan magnet permanen pada rotor dan menghasilkan putaran motor.

Generator Listrik
Generator kapal merupakan alat bantu kapal yang berguna untuk memenuhi kebutuhan
listrik diatas kapal. Dalam penentuan kapasitas generator kapal yang akan digunakan untuk
melayani kebutuhan listrik diatas kapal maka analisa beban dibuat untuk menentukan
jumlah daya yang dibutuhkan dan variasi pemakaian untuk kondisi operasional seperti
manuver, berlayar, berlabuh atau bersandar serta beberapa kondisi lainnya. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui daya minimum dan maksimum yang dibutuhkan.

Dalam merencanakan sistem kelistrikan kapal perlu diperhatikan kapasitas dari generator
dan peralatan listrik lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum dari
peralatannya. Kebutuhan maksimum merupakan kebutuhan daya rerata terbesar yang
terjadi pada interval waktu yang singkat selama periode kerja dari peralatan tersebut, dan
sebaliknya. Kebutuhan rerata merupakan daya rerata pada periode kerja generator kapal
yang dapat ditentukan dengan membagi energi yang dipakai dengan jumlah jam periode
tersebut.

Untuk kebutuhan maksimum digunakan sebagai acuan dalam menentukan kapasitas


generator kapal. Dan untuk kebutuhan minimum digunakan sebagai acuan untuk
menentukan konfigurasi dari electric plan yang sesuai serta untuk menentukan kapan
generator kapal dioperasikan.

Daya cadangan harus dimasukkan perhitungan untuk menutup kebutuhan daya listrik kapal
pada puncak beban yang terjadi pada periode yang singkat, misalnya bila digunakan untuk
mengasut motor – motor besar. Jika dilihat secara regulasi BKI mensyaratkan untuk daya
keluar dari generator kapal sekurang-kurangnya diperlukan untuk pelayanan dilaut harus
15% lebih tinggi daripada kebutuhan daya listrik kapal yang ditetapkan dalam balans daya.
Selain itu juga harus diperhatikan faktor pertumbuhan beban untuk masa akan datang.
Untuk menentukan kapasitas generator di kapal dipergunakan suatu tabel balans daya yang
mana seluruh peralatan listrik yang ada kapasitanya atau dayanya tertera dalam tabel
tersebut.

Sehingga dengan tabel balans daya tersebut dapat diketahui daya listrik yang diperlukan
untuk masing – masing kondisi operasional kapal. Dalam penentuan electric balans BKI Vol.
IV (Bab I, D.I) mengisyaratkan bahwa :

 Seluruh perlengkapan pemakaian daya yang secara tetap diperlukan untuk


memelihara pelayanan normal harus diperhitungkan dengan daya kerja penuh.
 Beban terhubung dari seluruh perlengkapan cadangan harus dinyatakan. Dalam hal
perlengkapan pemakaian daya nyata yang hanya bekerja bila suatu perlengkapan
serupa rusak, kebutuhan dayanya tidak perlu dimasukkan dalam perhitungan.
 Daya masuk total harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya yang hanya untuk
sementara dimasukkan, dikalikan dengan suatu faktor kesamaan waktu bersama
(common simultancity factor) dan ditambahkan kepada daya masuk total dari
seluruh perlengkapan pemakaian daya yang terhubung tetap.
 Maupun daya yang diperlukan untuk instalasi pendingin yang mungkin ada, harus
dipakai sebagai dasar dalam pemberian ukuran instalasi generator kapal.
Beban kerja (load factor) generator kapal
Load factor peralatan kapal didefinisikan sebagai perbandingan antara waktu pemakaian
peralatan pada suatu kondisi dengan total waktu untuk suatu kondisi dan nilai load factor
dinyatakan dalam persentase. Untuk peralatan yang jarang dipergunakan diatas kapal
dianggap mempunyai beban nol. Begitu juga untuk peralatan yang bisa dikatakan hampir
tidak pernah dipergunakan nilai load faktornya juga dianggap nol seperti, fire pump, anchor
windlass, capstan dan boat winches.

Faktor kesamarataan (diversity factor) generator kapal


Peralatan listrik diatas kapalmemiliki karakter pembebanan yang spesifik dimana peralatan
bekerja tidak pada waktu pemakaian yang teratur dan secara bersamaan. Adapun jenis
pembebanan dalam operasional peralatan listrik diatas kapal dibagi menjadi :

 Beban continuous (continous load) generator kapal.

Ini merupakan peralatan yang dalam operasionalnya bekerja secara terus menerus pada
kondisi pelayaran normal seperti, lampu-lampu navigasi, pompa uantu CPP, dll.

 Beban generator kapal terputus – putus (intermitten load).

Peralatan yang dalam operasionalnya tidak bekerja secara kontinyu dalam pelayaran normal,
melainkan berkerja secara periodik. Misalnya, pompa transfer bahan bakar kapal, pompa air
tawar, dll.

Faktor kesamarataan ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah dari kebutuhan
daya intermitten yang beroperasi selama periode waktu tertentu dengan jumlah dari total
kebutuhan daya listrik kapal. Dalam BKI Vol IV, Bab I,D.1.c, ditetapkan faktor kesamarataan
dengan mempertimbangkan beban tertinggi yang diharapkan terjadi pada waktu yang sama.
Jika penentuan tepat tidaklah mungkin, faktor kesamaan waktunya digunakan tidak boleh
lebih kecil dari 0.5.

Perhitungan Kapasitas Generator kapal

Dalam penentuan kapasitas generator yang akan digunakan untuk melayani kebutuhan
listrik diatas kapal maka analisa beban dibuat untuk menentukan jumlah daya yang
dibutuhkan dan variasi pemakaian untuk kondisi operasional seperti manuver, berlayar,
berlabuh atau bersandar serta beberapa kondisi lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui daya minimum dan maksimum yang dibutuhkan.

Metode dalam perhitungan kebutuhan daya di kapal menggunakan beberapa macam


kondisi operasional. Tiap metode perhitungan mempunyai pandangan yang berbeda
terhadap kondisi operasional yaitu :
1. Dua Kondisi; yaitu kondisi berlayar dan berlabuh
2. Tiga kondisi; yaitu kondisi, berlayar, manuver dan di pelabuhan
3. Empat kondisi; yaitu kondisi berlayar, meninggalkan pelabuhan, bongkar muat dan
dipelabuhan
4. Delapan kondisi; yaitu kondisi berlayar, meninggalkan pelabuhan, bongkar muat dan
di pelabuhan yang semuanya dibagi lagi dalam kondisi siang dan malam.

kabel listrik kapal

Kabel sebagai bahan penghantar aliran listrik yang digunakan untuk instalasi di kapal terbuat
dari bahan tembaga kecuali pada kasus kabel termokopel untuk peralatan instrumen dimana
bahan logam khusus dan campuran seperti Cupro-nikel digunakan pada beberapa kabel.
Kabel las yang digunakan pada reparasi kapal dan pekerjaan pada bangunan pengeboran
minyak lepas pantai (off-shore drilling rig), dan lain-lain menggunakan aluminium sebagai
kawat konduktornya (kawat kabel)---(deter pilfering).

Kabel dari bahan tembaga (kawat kabel) biasanya menggunakan bahan PVC atau beberapa
bahan lainnya sebagai bahan isolasi. Isolasi kabel sangatlah penting karena isolasi kabel
tersebut harus mampu melindungi konduktor dari kerusakan yang disebabkan oleh kondisi
buruk dari lingkungan kabel seperti air laut, beban mekanis, perubahan suhu dan lain-lain.
Selain itu isolasi kabel harus sesuai dengan karakteristik listrik listrik dari konduktor dan juga
arus listrik akan tergantung pada kondisi dari konduktor. Secara singkat beberapa kerusakan
pada konduktor akan mengurangi area luasan dari penampang konduktor sehingga akan
meyebabkan tahanan listrik dari konduktor akan meningkat. Selanjutnya akan menyebabkan
suhu konduktor akan menjadi lebih tinggi dari yang direncanakan. Kerusakan pada isolasi
kabel akan berakibat pada tahanan isolasi yang keseluruhan mendekati nol yang selanjutnya
akan berakibat terjadinya short sirkuit. Jadi jelaslah, perlu identifikasi kondisi yang ada di
kapal dan di sekitar lokasi dimana kabel akan ditempatkan sebelum mempertimbangkan
standar mutu (tipe) kabel yang mampu melindungi kabel dari situasi yang bersifat dapat
merusak.

Cara merawat generator darurat di kapal


 Warning up generator seminggu sekali.
 Ganti oli carter sesuai jam kerja.
 Bersihkan Fuel Oil dan Lubricating Oil filter sesuai dengan jamnya.
 Cock air radiator agar tetap penuh.
 Check timing belt.
 Check air battery.
 Chech tegangan vateray (charging)
 Arus bolak balik.

Proses terjadinya tenaga mekanik tenaga listrik ada beberapa syarat :


 Adanya fluks yang timbul oleh dua buah kutup magnet.
 Adanya kawat penghantar.
 Adanya putaran yang menybabkan penghantar memotong fluks-fluks magnet.

Fungsi lilitan penguat


 Untuk mengalirkan arus listrik untuk terjadinya proses elektromagnetik

Fungsi-fungsi sikat pada generator :


 Untuk jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar dengan beban.
 Tempat terjadinya komotasi (atau terbuat dari bahan arang).

Komutator
 Berfungsi sebagai penyearah mekanik bersama sikat-sikat membuat suatu kerja
sama yang di sebut komotasi.
 Di antara setiap lempeng (segmen Komutator) terdapat bahan isolator.

Komutator terdiri dari


 Komutator bar, merupakan tempat terjadinya pergesekan antara Komutator dengan
sikat-sikat.
 Riser, bagian yang menjadi tempat hubungan Komutator dengan ujungdari jalur
lilitan jangkar.
 Lilitan jangkar, berfungsi sebagai tempat terbentuknya GGL induksi

Anda mungkin juga menyukai