Anda di halaman 1dari 3

Dengan demikian agroekologi dapat dilihat sebagai Tindakan yang meliputi:

1. Penerapan agroekologi pada desain dan pengelolaan ekosistem pertanian berkelanjutan.


2. Pendekataan menyeluruh pada pertanian dan pengembangan system pangan yang berbasis
pada pengetahuan tradisional, pertanian alternatif, dan pengalaman system pangan local
3. Keterkaitan ekologi, budaya, ekologi, dan komunitas untuk keberlanjutan produksi pertanian,
Kesehatan lingkungan, dan kelestarian pangan dan masyarakat

Agroekologi menerapkan pendekatan menyeluruh terhadap pengembangan sistem pertanian dan


produksi pangan yang didasarkan pada pengetahuan tradisional, pengalaman lokal, dan metode bertani
yang diperkaya dengan pengetahuan ilmiah modern.

Agroekologi memiliki manfaat sebagai

keanekaragaman pangan. Diversifikasi bahan pangan mutlak diperlukan untuk memastikan kedaulatan
dan keamanan pangan serta pemenuhan gizi.

Banyak pengetahuan dan sains, termasuk kearifan lokal nenek moyang kita terkait pertanian, yang dapat
merespon tantangan pertanian saat ini.

Interaksi berbeda perlu dibangun antara tanaman, ternak, tanah, air, pohon, dan bagian lain lahan,
supaya mendapat hasil maksimal dalam produksi bahan pangan dan keanekaragaman hayati

Penerapan agroekologi menggunakan beragam inovasi untuk menghasilkan produk lebih banyak,
sembari menggunakan lebih sedikit sumber daya eksternal.

Agroekologi menghasilkan lebih sedikit limbah lantaran mengedepankan sistem daur ulang, sehingga
biaya lingkungan dan ekonomi jauh lebih rendah.

Berbagai kajian menunjukkan, agroekologi menjadi solusi dari berbagai masalah dalam bidang
pencemaran lingkunagan yang dihasilkan oleh limbah pertanian, hasil pangan yang bervariasi
menambah wawasan melestarikan cara tradisional dalam pertanian dan menjamin kesehatan tanah
yang mendukung pertanian berkelanjutan.

Lebih dari itu, ketahanan ekologi juga meningkat, kesehatan dan gizi masyarakat melalui pola makan
variatif tercukupi, keanekaragaman hayati dan sumber daya alam terjaga, bahkan tercipta stabilitas
ekonomi dengan sumber pendapatan lebih beragam. Untuk itu, pertanian di Indonesia harus bisa
bertransformasi dari corak pertanian tradisional yang bersifat subsisten maupun pertanian konvensional
yang sarat penggunaan bahan kimia sistesis menuju corak pertanian agroekologi.

Pemerintah dan kelompok masyarakat ikut dalam mengembangkan agroekologi dengan mengajak para
petani untuk lebih mengenal suber suber daya alam yang ada pada tingkat lokal , seperti bahan baku
pembuatan pupuk yang alami, pembuatan pakan alami, pestisida yang alami dan tidak kalah penting
adalah pengembangan benih lokal yang sudah teruji.
Pendahuluan

Berdasarkan catatan Food and Agriculture Organization [FAO], dalam 50 tahun terakhir, kemajuan
teknologi pertanian telah menyebabkan lompatan besar dalam produksi bahan pangan, untuk
menopang ketahanan pangan dunia. Di banyak negara, produksi tanaman intensif justru menguras
tanah, yang pada gilirannya dapat membahayakan kemampuan memproduksi bahan pangan di masa
depan.

Serikat Petani Indonesia (SPI) menganggap agroekelogi sebagai suatu cara bertani yang
mengintegrasikan secara komprehensif aspek lingkungan hingga sosial ekonomi masyarakat petani,
agroekologi bertujuan memutuskan ketergantungan petani terhadap input eksternal dan penguasa
pasar yang mendominasi sumber daya agrarian.
Daftar Pustaka

https://api.or.id/petani-berlatih-pertanian-agroekologi/

https://www.mongabay.co.id/2020/12/05/world-soil-day-agroekologi-untuk-kelola-tanah-yang-sehat/

https://spi.or.id/agroekologi-untuk-kesejahteraan-petani/

Anda mungkin juga menyukai