Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

BAGIAN-BAGIAN KAPAL KMP PULAU SABU


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Stabilitas Kapal” ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
“Bangunan dan Stabilitas Kapal”. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Bangunan dan Stabilitas Kapal di Indonesia.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Damianus Manesi, S.Pd.,M.M.,M.T selaku
dosen Hukum Maritim, Peraturan Perikanan dan CCRF yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua,
terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang kami ulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Atambua, 19 Desember 2022


BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Kapal merupakan alat transportasi laut. Kapal merupakan kenderaan pengangkut penumpang
dan barang dilaut, seperti halnya sampan, atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup
besaruntuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah Inggris, dipisahkan
antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaanya, kapal dapat
membawa perahu tetapi perahutidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana
sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oelh Undang-undang dan peraturan atau
kebiasaan setempat. Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai lautan
yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya, manusia pada lampau menggunakan kano, rakit,
ataupun perahu. Semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang
berukuran lebih besar yang dinamakan kapal.

Kadet Mahasiswa FLM UNHAN RI melakukan penelitian terhadap kapal Ferry jenis Roro di Pelabuhan
Atapupu,Belu,Nusa Tenggara Timur , berkaitan dengan bagian-bagian kapal KMP Pulau Sabu dan
membandingkan dengan beberapa informasi yang didapat dari beberapa sumber

b. Rumusan Masalah

bagian-bagian kapal apa saja yang ada pada kapal Ferry KMP Pulau Sabu?

c. Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan wawasan tentang bagaimana

1. Bentuk kapal Ferry KMP Pulau Sabu


BAB II
PEMBAHASAN

Bagian bagian kapal

Jenis lambung yang dikenakan


Lambung V

Merupakan kapal dengan lambung lancip seperti huruf V yang mempunyai hambatan yang kecil
sehingga lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar. Kapal yang demikian biasanya digunakan
untuk kapal kecepatan tinggi.

Keuntungan Bentuk Lambung V

Pada lambung berbentuk V untuk kecepatan rancangan yang sama, diperoleh besaran daya mesin
yang lebih kecil dari bentuk lambung datar.
Bentuk lambung V, kemampuan sea keeping dan manouvering kapal lebih baik dari bentuk lambung
datar oleh karena bentuk lambung yang ramping.

Kebutuhan bahan bakar untuk kecepatan mesin yang sama lebih rendah dari bentuk lambung V oleh
karena nilai tahanan kekentalan (viscous resistance) lebih kecil dari bentuk lambung datar.

Namun mempunyai tahanan gelombang (wave resistance) yang lebih besar karena mempunyai lebar
yang lebih pada garis air muat

Perbandingan lambung kapal v dengan lambung kapal lainnya


Keuntungan

 Pada lambung berbentuk V untuk kecepatan rancangan yang sama, diperoleh besaran daya
mesin yang lebih kecil dari bentuk lambung datar.
 Bentuk lambung V, kemampuan sea keeping dan manouvering kapal lebih baik dari bentuk
lambung datar oleh karena bentuk lambung yang ramping.
 Kebutuhan bahan bakar untuk kecepatan mesin yang sama lebih rendah dari bentuk
lambung V oleh karena nilai tahanan kekentalan (viscous resistance) lebih kecil dari bentuk
lambung datar.
 Namun mempunyai tahanan gelombang (wave resistance) yang lebih besar karena
mempunyai lebar yang lebih pada garis air muat.

Kekurangan

 daya muat lebih kecil oleh karena coefisient block (Cb) lebih kecil.
 stabilitas kurang baik karena mempunyai momen kopel lebih kecil pada sudut oleng.
 nilai periode oleng lebih kurang baik karena nilai momen inersia massa total kapal lebih kecil
 tidak cocok untuk berlayar di shallow water.

Lambung kapal
Lambung ganda, seperti namanya, adalah lambung kapal tanker dengan lapisan permukaan lambung
kedap air. Lapisan dalam dan luar lambung ada di bagian bawah dan juga sisi kapal tanker.
Konstruksi lapisan ganda membantu mengurangi risiko pencemaran laut selama benturan, kandas,
dan bentuk kerusakan lambung kapal lainnya.
Lunas kapal
Peletakan lunas merupakan awal dari konstruksi kapal, yang biasanya diupacarakan karena
merupakan hari kelahiran kapal, diawali dengan pembuatan rangka lunas kapal. Untuk kapal besi
pelaksanaan peletakan lunas kapal ditandai dengan pengelasan pertama.

Lunas Batang
Lunas batang dibuat dari batang baja pejal dengan penampang segi empat atau bulat. Kegunaan
lunas ini untuk melindungi dasar kapal jika terjadi pergeseran dengan dasar perairan. Lunas batang
dibuat dari beberapa potongan yang disambung dengan pengelasan

1. Pelat Alas
2. Lunas Batang
3. Penumpu tengah
4. wrang pelat
5. Pelat Rata

Anjungan Kapal
Anjungan (bridge) adalah ruang komando kapal di mana ditempatkan roda kemudi kapal, peralatan
navigasi untuk menentukan posisi kapal berada dan biasanya terdapat kamar nakhoda dan kamar
radio. Anjungan biasanya ditempatkan pada posisi yang mempunyai jarak pandang yang baik
kesegala arah.

Perlengkapan anjungan
Alat-alat yang melengkapi anjungan modern antara lain:
 Roda kemudi,
 Radar
 Global Positioning Satelite atau dikenal sebagai GPS,
 Radio komuniasi
 Perangkat komando ruang mesin
 Kompas
 Teropong

Jenis Navigasi Kapal


alat_navigasi

Jenis-jenis navigasi kapal jumlahnya cukup banyak. Masing-masing jenis navigasi tersebut tentunya
memiliki fungsi masing-masing yang berguna untuk membantu perjalanan kapal ketika berlayar.
Diantara jenis alat navigasi tersebut yaitu sebagai berikut.

Peta
Dalam hal pelayaran, peta ternyata menjadi alat navigasi kapal utama yang tidak boleh dilupakan.
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang berbentuk dua dimensi dengan proyeksi skala
tertentu. Ketika berlayar, kapal memerlukan peta untuk menentukan tujuan pelayaran yang hendak
ditempuh.

Radar
Sebuah kapal dilengkapi dengan radar sebagai salah satu navigasi di dalamnya yang berfungsi untuk
memberikan informasi terkait jarak kapal dengan daratan, kapal lain, serta kemungkinan rintangan
yang akan dihadapi agar terhindar dari tabrakan. Radar kapal laut juga berperan sebagai pendeteksi
target.

Target yang dideteksi juga dapat dilihat melalui jarak jauh. Untuk cara kerja radar tersebut yaitu
dengan mengirimkan gelombang radio. Nantinya, gelombang tersebut dapat memantulkan gema
dengan ukuran kekuatan yang sesuai dengan keperluan dalam pelayaran.

Satelit Kapal
Jenis navigasi berikutnya yang terdapat pada kapal adalah satelit. Sebuah alat yang memanfaatkan
sinyal radio tersebut berperan untuk menentukan titik suatu kapal di lautan atau di permukaan
bumi. GPS milik Amerika Serikat menjadi salah satu satelit yang cukup populer.

Gyro Compass
Gyro compass menjadi salah satu alat navigasi pada kapal yang berfungsi untuk menemukan arah
yang tepat. Dalam penggunaannya, gyro compass tidak akan terhalang oleh medan magnet luar.
Pada sistem repeater yang digunakan untuk kemudi darurat juga harus memiliki platform kemudi.

Automatic Identification System


Untuk jenis navigasi pada kapal yang selanjutnya adalah Automatic Identification System atau yang
sering disebut dengan AIS. Peranan AIS dalam pelayaran kapal adalah untuk menentukan statistik
navigasi serta posisi dari kapal lainnya.

Penggunaan AIS pada kapal memerlukan saluran radio VHF yang berfungsi sebagai pemancar dalam
menerima dan mengirim pesan antar kapal, sehingga komunikasi dapat terjaga dan dilakukan
dengan baik.

Automatic Tracking Aid


Automatic Tracking Aid sebagai salah satu jenis navigasi kapal yang dapat memberikan informasi
terkait target yang akan dilacak.

Data yang ditampilkan biasanya berupa grafik serta numerik yang memberikan perencanaan
terhadap arah atau haluan yang tepat agar dapat menghindari tabrakan.

Navigational Lights
Alat navigasi kapal berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah navigational lights. Saat ini, setiap
kapal yang berlayar mulai dari ukuran kecil hingga besar harus dilengkapi dengan lampu navigasi
untuk membantu pelayaran, khususnya pada malam hari.

Lampu navigasi pada kapal memiliki peran yang cukup penting untuk mengurangi terjadinya
kecelakaan laut. Konferensi Maritim Internasional yang dilaksanakan pada tahun 1889 oleh Amerika
Serikat telah meresmikan lampu navigasi sebagai salah satu instrumen yang harus dilengkapi ketika
berlayar.

Pencahayaan pada kapal memang harus terang dan jelas agar kapal lain dapat melihatnya dengan
benar, sehingga kemungkinan tabrakan antar kapal dapat dihindari.

Sound Reception System


Sebuah kapal dengan anjungan tertutup harus dilengkapi dengan jenis navigasi Sound Reception
System. Sistem tersebut dibuat dengan tujuan untuk membantu petugas navigasi yang ada di kabin
untuk mendengarkan sinyal suara berupa suling kapal.

Tidak hanya itu, Sound Reception System juga bermanfaat untuk membantu petugas navigasi dalam
melakukan pengawasan yang sesuai dengan standar yang berlaku. Jenis navigasi tersebut biasanya
dipasang pada bagian anjungan kapal.

Ship Whistle
Ship Whistle atau yang lebih dikenal dengan peluit maupun klakson kapal itu ada dua jenis. Ada ship
whistle yang dioperasikan secara alami dengan memanfaatkan angin, dan yang lainnya dapat
digunakan secara elektrik.

Jenis navigasi tersebut dapat Anda gunakan untuk membuat kapal-kapal terdekat bersiaga. Ship
whistle akan sangat berguna, khususnya dalam keadaan darurat untuk memberi peringatan maupun
menginformasikannya pada awak kapal serta kapal lain yang ada di sekitarnya.

Ship Flags
Bendera kapal menjadi jenis navigasi yang cukup sering dijumpai. Warna bendera dan rambu yang
digunakan dapat membantu dalam menunjukkan posisi kapal. Perlu diketahui bahwa sebenarnya
ship flags telah digunakan sejak zaman dahulu oleh kapal-kapal tradisional maupun kapal besar.

Echo Sounder
Jenis navigasi kapal Echo sounder juga termasuk dalam salah satu instrumen modern yang sudah
digunakan sejak zaman dahulu. Fungsi Echo Sounder adalah untuk membantu dalam mengukur
kedalaman air laut, dan biasanya terletak di bagian bawah kapal.

Cara kerja Echo Sounder yaitu dengan memanfaatkan gelombang suara yang didasarkan pada
prinsip transmisi gelombang tersebut. Nantinya, gelombang suara tersebut akan kembali ke
sumbernya sebagai gema melalui lapisan pemantul.

Rate of Turn Indicator


Kecepatan kapal berputar dengan tingkatan yang stabil dapat diketahui melalui sistem navigasi Rate
of Turn Indicator. Alat tersebut sangat membantu perwira kapal agar dapat mengemudikannya
dengan aman. Biasanya, putaran pada kapal diukur secara per menit dalam bentuk derajat.

Inertial Reference System


Inertial Reference System atau IRS berperan sebagai suatu sistem yang akan membantu dalam
mengetahui letak koordinat kapal melalui efek inertial. Peralatan navigasi kapal tersebut dapat
digunakan di ruang angkasa dan di bumi karena tidak membutuhkan stasiun untuk dapat
dioperasikan.
Rudder Angle Indicator
Kapal laut biasanya juga dilengkapi dengan jenis navigasi Rudder Angle Indicator. Instrumen tersebut
berperan cukup penting karena dapat merekam data pelayaran sebuah kapal.

Data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut tentunya cukup lengkap, selama 12 jam pengoperasian
kapal.

Rudder Angle Indicator akan sangat membantu dalam memberikan informasi pelayaran apabila
terjadi sebuah kecelakaan pada kapal. Ini fungsinya sama seperti kotak hitam yang terdapat pada
pesawat terbang.

Geladak Kapal
Geladak (deck) adalah lantai kapal, nama – nama geladak ini tergantung dari banyaknya geladak
yang ada di kapal tersebut. Pada umumnya geladak yang berada di paling bawah dinamakan geladak
dasar serta geladak yang di atas dinamakan geladak atas atau geladak utama (main deck). Bila antara
geladak dasar dan geladak atas terdapat geladak, maka geladak tersebut dinamakan geladak antara.

Geladak besi
Kapal-kapal besi umumnya menggunakan geladak dari pelat baja yang dilas satu dengan lainnya dari
kedua arah. Pelat baja ini bertumpu pada gading-gading (kerangka) kapal. Geladak Kapal Ro-Ro
dibuat kokoh agar mampu untuk menahan beban berat kendaraan beserta muatan.

Bak Kapal
Bagian kapal yang satu ini merupakan gudang mini pada sebuah kapal. Bak digunakan untuk
memudahkan kegiatan geladak, khususnya ketika lepas sandar maupun sandar.

Bagian kapal ini berada di depan kapal dan menyimpan jangkar serta alat tali temali. Awak kapal
akan menggunakan gudang mini ini saat akan bersandar pada pelabuhan atau dermaga.

BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai