Oleh :
Annisa Tishana (22138006)
Keuntungan
satu motor besar dapat digunakan sebagai pengganti jumlah motor kecil
Kekurangan
tidak ada fleksibilitas, Jika motor tunggal yang digunakan mengalami kesalahan,
seluruh proses akan dihentikan.
Konverter
sumber Elektronik Daya MOTOR beban
1. Motor Listrik
Motor listrik yang paling umum digunakan untuk aplikasi kontrol kecepatan adalah
sebagai berikut:
Mesin DC
Magnet, shunt, seri, motor kompon dan mesin reluktansi yang diaktifkan secara
terpisah dan permanen
Mesin AC
Mesin induksi, rotor belitan, sinkron, sinkron PM, dan reluktansi sinkron
Mesin Khusus
Sikat kurang d.c. motor, motor stepper, motor keengganan diaktifkan digunakan
2. Modulator Daya
Fungsi dari modulator daya adalah:
Memodulasi aliran daya dari sumber ke motor sedemikian rupa sehingga
motor memberikan karakteristik kecepatan-torsi yang dibutuhkan oleh beban.
Ini mengubah energi listrik dari sumber dalam bentuk yang sesuai dengan
motor.
Memilih mode pengoperasian motor, yaitu Motoring atau Pengereman
4. Unit sensor
o sensor Kecepatan (Dari Motor)
o Sensor Torsi
o Posisi sensor
o sensor arus dan sensor tegangan dari saluran atau dari terminal motor atau dari
Beban
o sensor suhu
5. pengontrol
Pengontrol untuk modulator daya cocok dengan motor dan konverter daya
untuk memenuhi persyaratan beban
Motor DC Motor AC
o Teknologi yang mumpuni o Sirkuit daya dan sirkuit kontrol
o Membutuhkan sering perawatan rumit
o Komulator membuat motor menjadi o Pemeliharaan kurang
besar, mahal dan berat o Tidak ada masalah komulator pada
o Respon cepat dan rentang kecepatan motor ini dan harganya murah,
lebar terutama motor induksi sangkar
o Kecepatan dan disain terbatas karena tupai
pegantian o Faktor daya saluran yang baik
o Faktor daya yang buruk o Tidak peka terhadap lngkungan
o Peka terhadap lingkungan
Work = T θ Work = F S
Torsi beban yang memiliki potensi untuk menggerakkan motor dalam kondisi
setimbang disebut torsi beban aktif. Torsi beban seperti itu biasanya mempertahankan
tandanya ketika putaran penggerak diubah (dibalik), misalnya :
Torsi karena gaya gravitasi.
Torsi karena deformasi pada benda elastis dan karena tegangan.
Torsi karena kompresi dan torsi dll.
Torsi beban yang selalu melawan gerak dan berubah tandanya pada saat pembalikan
gerak disebut torsi beban pasif, contoh :
Torsi akibat gesekan.
Torsi akibat geser (cutting).
Torsi karena deformasi pada benda inelastis dll
𝑇𝑣 = 𝐵𝜔𝑚 (10.4)
Variasi dari ketiga torsi ini ditunjukkan pada Gambar.10.4. Oleh karena itu, torsi gesekan
total diberikan oleh :
𝑇𝐹 = 𝑇𝑣 + 𝑇𝐶 + 𝑇𝑆 (10.5)
Gbr.10.4 Jenis torsi gesekan dalam sistem penggerak
𝑇𝖶 = 𝐶 𝜔m2
C adalah konstanta (10.6)
(iii) Torsi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mekanis yang berguna (TL).
Sifat torsi ini tergantung pada aplikasi tertentu. Ini mungkin konstan dan tidak tergantung
pada kecepatan. Ini mungkin beberapa fungsi kecepatan, mungkin waktu invarian atau varian
waktu, sifatnya juga dapat berubah dengan mode operasi beban.
Dari pembahasan di atas, dan untuk kecepatan berhingga, torsi beban Tl adalah
𝑇𝑙 = 𝑇𝐿 + 𝐵𝜔𝑚 + 𝐶 𝜔2 + 𝑇𝐶 (10.7)
10.4.2 Klasifikasi Berbagai Jenis Beban
Sebagian besar beban industri dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori berikut:
1. Torsi beban bervariasi terhadap waktu :
Beban tipe kontinu konstan: Beban beroperasi terus menerus untuk kondisi
pembebanan yang sama (torsi yang sama) untuk waktu yang lama.
Beban variabel kontinu : Beban bervariasi dan memiliki siklus kerja.
Beban berdenyut : Beban mesin dengan poros engkol.
Beban benturan : Puncak beban berulang yang teratur seperti pada rolling
mills, forging hammer, dll.
Beban waktu singkat (misalnya kerekan).
2. Torsi beban bervariasi dengan kecepatan :
Memuat torsi yang tidak bergantung pada kecepatan (mis. derek).
Torsi beban sebanding dengan kecepatan (beban tipe Generator) .
Torsi beban sebanding dengan kuadrat kecepatan (Beban tipe kipas).
Torsi berbanding terbalik dengan kecepatan (beban jenis daya konstan).
A b