Anda di halaman 1dari 57

BAB1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC a. Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor: Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan

dalam petak petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek. Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan

terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian Peralatan Energi Listrik: Motor Listrik dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya. Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat

Gambar1. Motor induksi b. Klasifikasi motor induksi Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003): Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp. Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp. c. Kecepatan motor induksi Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor.

Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada kecepatan dasar yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya slip/geseran yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan motor cincin geser/ slip ring motor. Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran (Parekh, 2003):

Dimana: Ns = kecepatan sinkron dalam RPM Nb = kecepatan dasar dalam RPM d. Hubungan antara beban, kecepatan dan torque Gambar 2 menunjukan grafik torque-kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003): Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang rendah (pull-up torque). Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (pull-out torque) dan arus mulai turun. Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.

Gambar 2. Grafik Torque-Kecepatan Motor Induksi AC Aplikasi Motor Induksi dibagi menjadi empat yaitu: Pada beban fluida contohnya pompa air Pada beban udara contohnya penyedot debu Pada beban vertical contohnya pada lift Pada beban horizontal contohnya pada Konveyor

Pada makalah ini kita akan membahas tentang Aplikasi Motor Induksi pada beban fluida yaitu pada pompa. Pompa dalam industri biasanya digunakan untuk transportasi fluida, dimana kerja dari pompa tersebut tergantung dari sifat dan jenis fluida. Pemilihan jenis pompa yang digunakan didasarkan pada nilai ekonomis jarak fluida yang akan dipindahkan

Pompa adalah alat untuk memberikan energi mekanis kepada caiaran. Pada pompa, densitas fluida konstan dan besar. Pompa ini bertujuan sebagai alat transfortasi fluida (horizontal maupun vertikal), menaikkan tekanan dan menaikkan kecepatan. Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pompa adalah sifat cairan dan rating (debit dan head) yang diperlukan. Pada pompa sentrifugal energi mekanik pada pompa sentrifugal zat cair ditinggalkan dengan aksi sentrifugal. Cairan terlempar tetap stabil akibat gaya sentrifugal. Zat cair yang masuk melalui sembungan isap yang konsentrik dengan sumbu suatu elemen putar berkecepatan tinggi yang disebut impeler (impeller), sehingga memiliki gaya kinetis yang tinggi. Kelemahan utama pompa centrifugal ini terletak pada terbatasnya tekanan pengembus (delivery presure) serta tidak mampu memancing sendiri. Untuk itu digunakan multingkat yang biasanya bersumbu sama serta digerakkan oleh motor.

Gambar 3. Karakteristik kemampuan pompa sentrifugal Dalam keadaannya kurva manufacturer-specified akan memberikan jenis dan ukuran rincian pada setiap

pada pompa untuk kondisi operasi, suatu nilai untuk pompa yang

ditunjukkan

oleh off-design pompa dapat dilihat lewat hubungan persamaan atau gaya

hubung melalui hukum ini: 1. Kapasitas ( Q) adalah sebanding ke pendorong kecepatan 2. Head ( h) pariasai kecepatan ratio head 3. Break horsepower (BHP) Perhitungan Power Pompa
P= g Q H

pemutaran ( N).

Dimana : P = power pompa = rapat massa cairan g Q H = percepatan gravitasi = debit = head = efesiensi energi pompa satuan menyesuaikan

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Dasar-Dasar Sistem Pemompaan Pompa digunakan secara luas dalam industri untuk menyediakan layanan pendinginan dan pelumasan, untuk mentransfer cairan untuk pengolahan, dan memberikan kekuatan tekanan dalam sistem hidrolik. Bahkan, kebanyakan pabrik, bangunan komersial, dan kotamadya bergantung pada sistem pompa untuk operasi sehari-hari. Di sektor manufaktur, pompa mewakili 27% dari listrik yang digunakan oleh sistem industri. Di sektor komersial, pompa digunakan terutama dalam pemanas, ventilasi, dan pendingin ruangan (HVAC) sistem untuk menyediakan air untuk transfer panas. Munisipalitas menggunakan pompa air dan transfer limbah dan pengobatan dan untuk drainase tanah. Selain berbagai pilihan ukuran, pompa terbagi dalam beberapa jenis. Diklasifikasikan dengan cara menambahkan energi ke fluida yaitu : pompa perpindahan positif menekan cairan secara langsung; pompa sentrifugal (juga disebut "pompa Roto-dinamis") mempercepat fluida dan mengubahnya energi kinetik menjadi tekanan. Dalam klasifikasi banyak subkategori yang berbeda. pompa perpindahan positif termasuk piston, sekrup, kipas, dan jenis rotary lobe; pompa sentrifugal termasuk aksial (baling-baling), campuran aliran, dan tipe radial. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam menentukan jenis pompa yang cocok untuk suatu aplikasi. Sering kali, beberapa tipe yang berbeda memenuhi persyaratan layanan. Kehandalan Pompa sangat penting. Pada sistem pendingin, kegagalan pompa dapat mengakibatkan overheating peralatan dan kerusakan yang dahsyat. Dalam sistem pelumasan, kinerja pompa yang tidak memadai dapat merusak peralatan. Dalam

perusahaan

petrokimia dan pembangkit listrik, berhentinya pompa dapat menyebabkan

kerugian besar dalam produktivitas. Pompa sangat penting untuk operasi sehari-hari. Hal ini cenderung untuk mempromosikan praktek sizing pompa konservatif untuk memastikan bahwa kebutuhan sistem akan dipenuhi dalam semua kondisi. Maksud untuk memastikan bahwa pompa cukup besar untuk memenuhi kebutuhan sistem, insinyur sering mengabaikan biaya oversizing pompa dan berbuat salah di sisi keamanan dengan menambahkan kapasitas pompa. Sayangnya, hasil praktek ini diperlukan biaya operasi dan pemeliharaan yang lebih tinggi. Selain itu, pompa berukuran besar biasanya membutuhkan perawatan yang lebih sering dari pompa yang berukuran kecil. Kelebihan aliran energi mengakibatkan meningkatkan keausan pada komponen sistem, menyebabkan kerusakan katup dan kebisingan sistem operasi. Sistim pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20% kebutuhan energi listrik duniaVdan penggunaan energi dalam operasi pabrik industri tertentu berkisar 25-50% (US DOE, 2004). Pompa memiliki dua kegunaan utama: Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer

bawah tanah ke tangki penyimpan air) Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang

melewati mesin-mesin dan peralatan) Komponen utama sistim pemompaan adalah: Pompa Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim udara Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan

Peralatan Energi Listrik: Pompa dan Sistim Pemompaan (misalnya tekanan, aliran) yang menentukan komponen dan susunan sistim pemompaan. Contohnya adalah alat penukar panas, tangki dan mesin hidrolik. Pompa dan mesin penggerak biasanya merupakan komponen yang paling efisien energinya.

Gambar 4. Sistim Pemompaan dalam sebuah Industri (US DOE, 2001)

2.2 Komponen Sistem Pemompaan Tipe sistem pemompaan berisi lima komponen dasar: pompa, penggerak utama, pemipaan, katup(kran), dan peralatan pengguna akhir (misalnya, pemanas, tangki, dan peralatan hidrolik). Sebuah sistem pompa dan komponennya diilustrasikan dalam Gambar 5. a. Pompa Meskipun pompa tersedia dalam berbagai macam jenis, ukuran, dan bahan, pompa dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu perpindahan awal-positif dan sentrifugal. Kategori ini berhubungan dengan cara di mana pompa menambahkan energi ke fluida kerja. Pompa sentrifugal bekerja dengan menambahkan energi kinetik ke cairan menggunakan impeller berputar.Fluida melambat di bagian pompa diffuser, energi kinetik fluida diubah menjadi tekanan.

Gambar 5. Ciri-ciri Komponen Sistem Pemompaan Meskipun banyak aplikasi yang dapat dilayani dengan baik oleh pompa perpindahan positif dan pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal lebih umum karena pipa ini sederhana dan aman untuk beroperasi, membutuhkan perawatan minimal, dan memiliki karakteristik hidup pengoperasian yang panjang. Tipe Pompa sentrifugal sidikit digunakan dan memerlukan penggantian bagian yang lebih sedikit dari pompa perpindahan positif. Meskipun kemasan atau segel mekanis harus diganti secara berkala. Pompa sentrifugal juga dapat beroperasi dalam berbagai kondisi. Pompa sentrifugal memiliki aliran variabel/hubungan tekanan. Aliran Pompa sentrifugal/tekanan hubungan digambarkan oleh kurva kinerja yang plot laju aliran sebagai fungsi dari kepala (tekanan). Memahami hubungan ini sangat penting untuk kebenaran ukuran pompa dan merancang sebuah sistem yang efisien. Sebaliknya, pompa perpindahan positif memiliki volume perpindahan tetap. Akibatnya, laju aliran mereka hasilkan berbanding lurus dengan kecepatan. Tekanan yang dihasilkan ditentukan oleh resistensi sistem ini mengalir. pompa perpindahan positif memiliki

keuntungan operasi yang membuat mereka lebih praktis untuk aplikasi tertentu. Pompa ini biasanya lebih tepat untuk situasi di mana berlaku sebagai berikut: Cairan bekerja sangat kental Sistem ini memerlukan tekanan tinggi, aliran rendah kinerja pompa pompa harus self-priming Cairan bekerja tidak harus pengalaman kekuatan geser tinggi aliran harus terukur atau tepatnya dikendalikan Efisiensi pompa sangat tinggi Kerugiannya adalah pompa perpindahan positif biasanya memerlukan perlindungan sistem yang lebih, seperti katup pelepas. Pompa perpindahan positif berpotensi overpressurize sistem pemipaan dan komponen. Misalnya, pada kondisi semua katup pompa hilir ditutup dikenal sebagai tekanan deadheading-sistem akan sampai lift katup,atau pipa.Meskipun katup pelepas dipasang untuk melindungi terhadap kerusakan tersebut, bergantung pada perangkat ini menambahkan elemen risiko. Selain itu, katup relief sering mengurangi tekanan oleh fluida sistem ventilasi, yang mungkin masalah untuk sistem dengan sistem cairan berbahaya. b. Perangkat Utama Kebanyakan pompa digerakkan oleh motor listrik. Meskipun beberapa pompa ada yang menggunakan mesin DC. Untuk biaya rendah dan keandalan yang tinggi alternating current (ac) motor merupakan jenis pompa penggerak utama yang umum digunakan. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya

terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC). Dalam beberapa tahun terakhir, sebagai hasil dari upaya DOE's, efisiensi dari berbagai jenis motor ac telah membaik. Satu bagian dari Kebijakan Energi Act (EPAct) Tahun 1992 yang menetapkan standar efisiensi minimum untuk kebanyakan jenis motor industri mulai berlaku pada bulan Oktober 1997. EPAct telah memberikan pengguna akhir industri dengan pilihan yang lebih besar dan ketersediaan efisien energi motor. Selain itu, Asosiasi Produsen Listrik Nasional (NEMA) telah membentuk NEMA PremiumTM program efisiensi energi motor, yang didukung oleh Institut Hydraulic; program ini mendefinisikan efisiensi motor premium dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi daripada yang ditetapkan oleh EPAct. Dalam aplikasi-run-time yang tinggi, peningkatan efisiensi motor dapat secara signifikan mengurangi biaya operasi. Namun, sering lebih efektif untuk mengambil pendekatan sistem yang menggunakan ukuran komponen yang tepat dan efektif praktek-praktek mainten-asuransi untuk menghindari konsumsi energi yang tidak perlu. Sebuah subkomponen pompa pengendali motor. Motor controller adalah switchgear yang menerima sinyal dari sirkuit berdaya rendah, seperti switch on-off, dan

menghubungkan atau tidak menghubungkan tegangan tinggi listrik ke catu daya primer dari motor. Pada motor dc, kontroler motor juga berisi urutan switch yang secara bertahap membangun motor saat ini selama start-up. Dalam aplikasi khusus, seperti pompa minyak pelumas darurat untuk mesin besar, beberapa pompa yang didorong oleh sistem udara atau langsung dari poros mesin. Dalam hal listrik, pompa ini masih dapat pasokan minyak ke bantalan cukup lama untuk berhenti. Dengan alasan yang sama, banyak layanan pompa kebakaran digerakkan oleh mesin diesel untuk memungkinkan mereka beroperasi selama pemadaman listrik.

c. Pemipaan Pemipaan digunakan untuk berisi cairan dan membawanya dari pompa ke titik penggunaan. Aspek-aspek utama pemipaan adalah dimensi, jenis material, dan biaya. Karena semua tiga aspek yang saling terkait, ukuran pipa merupakan proses berulangulang. sistem yang beroperasi pada tekanan tinggi (misalnya, sistem hidrolik), pipa berdiameter kecil dapat memiliki dinding yang lebih tipis dibandingkan pipa berdiameter besar Kecil-diameter pipa membatasi aliran,Hal ini dapat bermasalah dalam sistem dengan meningkatkan Kinerja Sistem Pemompaan pada karakteristik arus bergelombang. pipa kecil juga beroperasi pada kecepatan cairan yang lebih tinggi, meningkatkan efek erosi, aus, dan gesekan. Peningkatan gesekan mempengaruhi energi yang dibutuhkan untuk memompa. d. Katup Aliran dalam sistem pemompaan dapat dikendalikan oleh katup. Beberapa katup memiliki posisi yang berbeda, baik menutup atau membuka, sedangkan yang lain dapat digunakan untuk throttle mengalir. Ada berbagai jenis katup; memilih valve yang tepat untuk kation-Appli tergantung pada sejumlah faktor, seperti kemudahan pemeliharaan,

kehandalan, tenden kebocoran-species, biaya, dan frekuensi dengan yang katup akan terbuka dan tertutup. Katup dapat digunakan untuk mengisolasi peralatan atau aliran regu-akhir. Isolasi katup dirancang untuk menutup bagian dari sistem untuk tujuan operasi atau pemeliharaan. Katup yang mengatur aliran-aliran membatasi baik melalui sistem cabang (katup throttle) atau memungkinkan aliran di sekitar itu (katup bypass). Sebuah katup katup mengontrol aliran dengan meningkatkan atau mengurangi hambatan aliran di atasnya. Sebaliknya, katup bypass memungkinkan aliran untuk pergi sekitar komponen sistem dengan meningkatkan atau mengurangi hambatan aliran di jalur bypass. Sebuah katup memungkinkan fluida bergerak hanya dalam satu arah, sehingga melindungi peralatan dari

yang bertekanan dari arah yang salah dan membantu untuk menjaga cairan mengalir ke arah yang benar. Periksa katup digunakan di debit dari pompa banyak untuk mencegah pembalikan aliran ketika pompa dihentikan. e. Gunakan Peralatan Akhir (Heat Exchanger, Tank, dan Peralatan Hidrolik) Tujuan penting dari sebuah sistem pompa mungkin untuk memberikan pendinginan, untuk memasok atau saluran pembuangan tangki atau reservoir, atau untuk memberikan tenaga hidrolik untuk mesin. Oleh karena itu, sifat dari peralatan pengguna akhir adalah pertimbangan desain dalam menentukan bagaimana pemipaan dan katup harus dikonfigurasi. Ada berbagai jenis peralatan pengguna akhir; kebutuhan tekanan cairan dan penurunan tekanan di seluruh peralatan ini sangat bervariasi. Untuk penukar panas, aliran adalah karakteristik kinerja yang kritis; untuk mesin hidrolik, tekanan kebutuhan sistem kunci. Pompa dan komponen sistem pemompaan harus berukuran dan dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan proses pengguna akhir. 2.3 Karakteristik system pemompaan 2.3.1 Tahanan sistim: head Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati sistim pada laju tertentu. Tekanan ini harus cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sistim, yang juga disebut head. Head total merupakan jumlah dari head statik dan head gesekan/ friksi: a. Head statik Head statik merupakan perbedaan tinggi antara sumber dan tujuan dari cairan yang dipompakan (lihat Gambar 6a). Head statik merupakan aliran yang independen (lihat Gambar 2b). Head statik pada tekanan tertentu tergantung pada berat cairan dan dapat dihitung dengan persamaan perikut:

Head statik terdiri dari: Head hisapan statis (hS): dihasilkan dari pengangkatan cairan relatif

terhadap garis pusat pompa. hS nilainya positif jika ketinggian cairan diatas garis pusat pompa, dan negative jika ketinggian cairan berada dibawah

garis pusat pompa (juga disebut pengangkat hisapan) Head pembuangan statis (hd): jarak vertikal antara garis pusat pompa

dan permukaan cairan dalam tangki tujuan.

Gambar 6a. Head Statik b. Head gesekan/ friksi (hf)

Gambar 6b. Head Statik Versus Aliran

Ini merupakan kehilangan yang diperlukan untuk mengatasi tahanan untuk mengalir dalam pipa dan sambungan-sambungan. Head ini tergantung pada ukuran, kondisi dan jenis pipa, jumlah dan jenis sambungan, debit aliran, dan sifat dari cairan. Head gesekan/ friksi sebanding dengan kwadrat debit aliran. Loop tertutup sistim sirkulasi hanya menampilkan head gesekan/ friksi (bukan head statik). Dalam hampir kebanyakan kasus, head total sistim merupakan gabungan antara head static dan head gesekan

2.3.2 Kurva kinerja pompa Head dan debit aliran menentukan kinerja sebuah pompa yang secara grafis ditunjukkan dalam Gambar 7 sebagai kurva kinerja atau kurva karakteristik pompa. Gambar memperlihatkan kurva pompa sentrifugal dimana head secara perlahan turun dengan meningkatnya aliran. Dengan meningkatnya tahanan sistim, head juga akan naik. Hal ini pada gilirannya akan menyebabkan debit aliran berkurang dan akhirnya mencapai nol. Debit aliran nol hanya dapat diterima untuk jangka pendek tanpa menyebabkan pompa terbakar.

Gambar 7. Kurva Kinerja sebuah Pompa

2.3.3 Titik operasi pompa Debit aliran pada head tertentu disebut titik tugas. Kurva kinerja pompa terbuat dari banyak titik-titik tugas. Titik operasi pompa ditentukan oleh perpotongan kurva sistim dengan kurva pompa sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 8.

Gambar 8. Titik Operasi Pompa (US DOE, 2001)

2.3.4 Kinerja hisapan pompa (NPSH) Kavitasi atau penguapan adalah pembentukan gelembung dibagian dalam pompa. Hal inidapat terjadi manakala tekanan statik fluida setempat menjadi lebih rendah dari tekanan uap cairan (pada suhu sebenarnya). Kemungkinan penyebabnya adalah jika fluida semakin cepat dalam kran pengendali atau disekitar impeler pompa. Penguapan itu sendiri tidak menyebabkan kerusakan. Walau demikian, bila kecepatan berkurang dan tekanan bertambah, uap akan menguap dan jatuh. Hal ini memilik tiga pengaruh yang tidak dikehendaki: Erosi permukaan baling-baling, terutama jika memompa cairan berbasis air. Peralatan Energi Listrik: Pompa dan Sistim Pemompaan Meningkatnya kebisingan dan getaran, mengakibatkan umur sil dan bearing menjadi lebih pendek Menyumbat sebagian lintasan impeler, yang menurunkan kinerja pompa dan dalam kasus yang ekstrim dapat menyebabkan kehilangan head total. Head Hisapan Positif Netto Tersedia / Net Positive Suction Head Available (NPSHA) menandakan jumlah hhisapan pompa yang melebihi tekanan uap cairan, dan merupakan karakteristik rancangan sistim. NPSH yang diperlukan (NPSHR) adalah

hisapan pompa yang diperlukan untuk menghindari kavitasi, dan merupakan karakteristik rancangan pompa. 2.4 JENIS-JENIS POMPA Bagian ini menjelaskan berbagai jenis pompa.2 Pompa hadir dalam berbagai ukuran untuk penggunaan yang luas. Pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi dasarnya seperti pompa dinamik atau pompa pemindahan positif (Gambar 9).

Gambar 9. Berbagai jenis pompa Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh berbagai rancangan pompa. Jika berbagai rancangan pompa digunakan, pompa sentrifugal biasanya yang paling ekonomis diikuti oleh pompa rotary dan reciprocating. Walaupun, pompa perpindahan positif biasanya lebih efisien daripada pompa sentrifugal, namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi cenderung diimbangi dengan meningkatnya biaya perawatan.

2.4.1 Pompa perpindahan positif Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi: cairan diambil dari salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk setiap putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara luas untuk pemompaan

fluida selain air, biasanya fluida kental. Pompa perpindahan positif selanjutnya digolongkan berdasarkan cara perpindahannya: Pompa Reciprocating jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum piston. Pompa reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan cairan kental dan sumur minyak. Pompa Rotary jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah gir, cam atau baling-baling dalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang tetap. Pompa rotary selanjutnya digolongkan sebagai gir dalam, gir luar, lobe, dan baling-baling dorong dll. Pompa-pompa tersebut digunakan untuk layanan khusus dengan kondisi khusus yang ada di lokasi industri. Pada seluruh pompa jenis perpindahan positif, sejumlah cairan yang sudah ditetapkan dipompa setelah setiap putarannya. Sehingga jika pipa pengantarnya tersumbat, tekanan akan naik ke nilai yang sangat tinggi dimana hal ini dapat merusak pompa. 2.4.2 Pompa Dinamik Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi: impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan yang diperlukan untuk memompa fluida. Terdapat dua jenis pompa dinamik: Pompa sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk pemompaan air dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75% pompa yang dipasang di sebuah industri adalah pompa sentrifugal. Untuk alasan ini, pompa ini dijelaskan dibawah lebih lanjut. Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi khusus di lokasi industri.

2.4.2.1 Bagaimana sebuah pompa sentrifugal bekerja? Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana dalam berbagai proses pabrik. Gambar 10 memperlihatkan bagaimana pompa jenis ini beroperasi: Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau

dalam hal jet pump oleh tekanan buatan. Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga

menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi. Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin

digunakan cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.

Gambar 10. Lintasan Aliran Cairan Pompa Sentrifugal (Sahdev M)

2.4.2 Komponen dari pompa sentrifugal Komponenutama dari pompa sentrifugal terlihat pada Gambar 11 dan diterangkan dibawah ini: Komponen berputar: impeller yang disambungkan ke sebuan poros Komponen satis: casing, penutup casing, dan bearings.

Gambar 11. Komponen Utama Pompa Sentrifugal (Sahdev)

a. Impeler Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik. Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk layanan head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang terpasang secara seri untuk layanan head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri untuk layanan head yang tinggi. Impeler dapat digolongkan atas dasar: Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial,

aliran campuran Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda Bentuk atau konstruksi mekanis:

Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel (= penutup) pada kedua sisinya (Gambar 10). Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-baling seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman ke sisi penghisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah sambungan yang bergerak diantara impeler dan wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan oleh cincin yang dipasang diatas bagian penutup impeler atau dibagian dalam permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari impeler tertutup ini adalah resiko yang tinggi terhadap rintangan. Impeler terbuka dan semi terbuka (Gambar 12) kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan tetapi utnuk menghindari terjadinya

penyumbatan melalui resirkulasi internal, volute atau back-plate pompa harus diatur secara manual untuk mendapatkan setelan impeler yang benar. Impeler pompa berpusar/vortex cocok untuk bahan-bahan padat dan berserabut akan tetapi pompa ini 50% kuran efisien dari rancangan yang konvensio nal.

Gambar 12. Impeler Jenis Tertutup dan Terbuka

b.

Batang torak Batang torak memindahkan torque dari motor ke impeler selama startup dan operasi pompa.

c. Wadah Fungsi utama wadah adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih tinggi. Wadah dirancang untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin batas keamanan yang cukup. Fungsi wadah yang kedua adalah memberikan media pendukung dan bantalan poros untuk batang torak dan impeler. Oleh karena itu wadah pompa harus dirancang untuk : Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk pemeriksaan, perawatan dan perbaikan Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara langsung Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa kehilangan daya.

Gambar 13. Potongan sebuah pompa yang memperlihatkan Wadah Volute (Sahdev)

Gambar 14. Wadah Padat (Sahdev)

Terdapat dua jenis wadah Wadah volute (Gambar 13) memiliki impeler yang dipasang dibagian dalam

wadah. Salah satu tujuan utamanya adalah membantu kesetimbangan tekanan hidrolik pada batang torak pompa. Walau begitu, mengoperasikan pompa dengan wadah volute pada kapasitas yang lebih rendah dari yang

direkomendasikan pabrik pembuatnya dapat mengakibatkan tekanan lateral pada batang torak pompa. Hal ini dapat meningkatkan pemakaian sil, bantalan poros,

dan batang torak itu sendiri. Wadah volute ganda digunakan bilamana gaya radial menjadi cukup berarti pada kapasitas yang berkurang. Wadah bulat memiliki baling-baling penyebaran stasioner disekeliling impeler

yang mengubah kecepatan menjadi energi tekanan. Wadah tersebut banyak digunakan untuk pompa multi-tahap. Wadah dapat dirancang sebagai: a. Wadah padat (Gambar 14): seluruh wadah dan nosel dimuat dalam

satu cetakan atau potongan yang sudah dibuat pabrik pembuatnya. b. Wadah terbelah: dua bagian atau lebih disambungkan bersama.

Bilamana bagian wadah dibagi oleh bidang horisontal, wadahnya disebut terbelah secara horizontal atau wadah yang terbelah secara aksial. 3.1 PENGKAJIAN POMPA Bagian ini menjelaskan pengkajian kinerja pompa dan sistim pemompaan.3 3.1.1 Bagaimana menghitung kinerja pompa Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head total dan berat cairan yang dipompa dalam jangka waktu yang diberikan. Daya batang torak pompa (Ps) adalah daya Hp yag dikirimkan ke batang torak pompa, dan dapat dihitung sebagai berikut:

Keluaran pompa, daya Hp air atau daya Hp hidrolik (hp) adalah daya Hp cairan yang dikirimkan oleh pompa, dan dapat dihitung sebagai berikut:

Dimana: Q hd = debit aliran = head pembuangan

hs ? G

= head penghisapan = massa jenis fluida = percepatan gravitasi

Perhitungan Power Pompa


P= g Q H

Dimana : P = power pompa = rapat massa cairan g Q H = percepatan gravitasi = debit = head

3.2 Kesulitan-kesulitan dalam pengkajian pompa Dalam praktek, lebih sulit mengkaji kinerja pompa. Beberapa alasan pentingnya adalah: Tidak adanya data pompa yang spesifik: Data spesifikasi pompa (lihat Lembar Kerja 1 pada bagian 6) diperlukan untuk mengkaji kinerja pompa. Hampir kebanyakan perusahaan tidak memegang dokumen asli peralatan (OEM) yang memberikan data-data tersebut. Dalam kasus seperti ini, persentase beban pompa untuk aliran pompa atau head tidak dapat diperkirakan secara memuaskan. Kesulitan dalam pengukuran aliran: Sulit untuk mengukur aliran yang sebenarnya. Bebarapa metoda digunakan untuk mengukur aliran. Pada hampir kebanyakan kasus, debit aliran dihitung berdasarkan pada jenis fluida, head dan ukuran pipa, dll., namun gambaran yang dihitung mungkin tidak akan tepat.

Metoda lainnya, membagi volum tangki dengan waktu yang digunakan oleh pompa untuk mengisi tangki. Tetapi, metoda ini hanya dapat diterapkan jika satu pompa berada dalam operasi dan jika kran pembuangan tangki tertutup. Cara yang paling canggih, tepat dan memakan waktu sangat sedikit untuk mengukur aliran pompa adalah dengan pengukuran yang menggunakan pengukur aliran ultrasonik. Kalibrasi yang tidak benar terhadap pengukur tekanan dan instrumen pengukuran: Kalibrasi yang benar pada seluruh pengukur tekanan pada jalur penghisapan dan pembuangan dan instrumen pengukur daya lainnya adalah penting untuk mendapatkan pengukuran yang tepat. Namun, kalibrasi tidak harus selalu dilakukan. Kadangkala digunakan faktor koreksi jika alat pengukur dan instrumen tidak dikalibrasi dengan benar. Keduanya akan mengakibatkan tidak benarnya pengkajian kinerja pompa. 4. Peluang-Peluang Efisiensi dan Energi Bagian ini meliputi area utama untuk memperbaiki pompa dan sistim pemompaan. Area utama bagi penghematan energi meliputi: Memilih pompa yang benar Mengendalikan debit aliran dengan variasi kecepatan Pompa dalam susunan paralel untuk memenuhi permintaan yang beragam Membuang kran pengendali aliran Membuang kendali by-pass Kendali start/stop pompa Memperbaiki keseimbangan impeller

4.1 Memilih pompa yang benar Dalam memilih pompa, para pemasok berusaha untuk mencocokan kurva sistim yang diberikan oleh fihak pengguna dengan kurva pompa yang memenuhi kebutuhan tersebut

sedekat mungkin. Titik operasi pompa adalah titik dimana kurva pompa dan kurva tahanan sistim berpotongan (sebagaimana dijelaskan pada bagian 1.2.3). Walau begitu, tidak memungkinkan bagi satu titik operasi memenuhi seluruh kondisi operasi yang dikehendaki. Sebagai contoh, bila kran pembuangan tersumbat, kurva tahanan sistim bergeser ke sebelah kiri dan begitu juga dengan titik operasinya (lihat Gambar 13). Gambar 13 dibawah memperlihatkan kurva kinerja pompa yang dipasok penjual untuk pompa sentrifugal dimana cairan yang akan dipompa adalah air bersih. Titik Efisiensi Terbaik/ Best Efficiency Point (BEP) merupakan kapasitas pemompaan pada diameter impeler maksimum, dimana efisiensi pompanya adalah yang paling tinggi. Seluruh titik kesebelah kanan atau kiri BEP memiliki efisiensi lebih rendah. BEP terpengaruh jika pompa yang terpilih ukurannya berlebih. Alasannya adalah bahwa aliran pompa dengan ukuran berlebih harus dikendalikan dengan metoda yang berbeda, seperti kran penutup atau jalur by-pass. Keduanya memberikan tahanan tambahan dengan meningkatnya gesekan. Sebagai akibatnya kurva sistim bergeser ke kiri dan berpotongan dengan kurva pompa pada titik lainnya. Sekarang BEP nya juga menjadi lebih rendah. Dengan kata lain, efisiensi pompa berkurang sebab aliran keluar berkurang akan tetapi pemakaian dayanya tidak. Ketidak efisiensian pompa dengan ukuran berlebih dapat diatasi dengan, sebagai contoh, pemasangan VSD, penggerak dua kecepatan, rpm lebih rendah, impeler yang lebih kecil atau yang seimbang (BEE, 2004).

Gambar 13: Kurva kinerja pompa sentrifugal diberikan oleh pemasok (Biro Efisiensi Energi, 2004)

4.2 Mengendalikan debit aliran dengan variasi kecepatan 4.2.1 Menjelaskan pengaruh kecepatan Perputaran impeler pompa sentrifugal menghasilkan head. Kecepatan keliling impeler berhubungan langsung dengan kecepatan perputaran batang torak. Oleh karena itu variasi kecepatan putaran berpengaruh langsung pada kinerja pompa. Parameter kinerja pompa (debit alir, head, daya) akan berubah dengan bervariasinya kecepatan putaran. Oleh karena itu, untuk mengendalikan kecepatan yang aman pada kecepatan yang berbeda-beda maka penting untuk mengerti hubungan antara keduanya. Persamaan yang menjelaskan hubungan tersebut dikenal dengan Hukum Afinitas: Debit aliran (Q) berbanding lurus dengan kecepatan putaran (N) Head (H) berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan putarar

Daya (P) berbanding lurus dengan kubik kecepatan putaran

Sebagaimana dapat dilihat dari hukum diatas, penggandaan kecepatan putaran pompa sentrifugal akan meningkatkan pemakaian daya 8 kalinya. Sebaliknya penurunan kecepatan yang kecil akan berakibat penurunan pemakaian daya yang sangat besar. Hal ini menjadikan dasar bagi penghematan energi pada pompa sentrifugal dengan kebutuhan aliran yang bervariasi. Hal yang relevan untuk dicatat bahwa pengendalian aliran oleh pengaturan kecepatan selalu lebih efisien daripada oleh kran pengendali. Hal ini disebabkan kran menurunkan aliran namun tidak menurunkan pemakaian energi pompa. Sebagai tambahan terhadap penghematan energi, terdapat manfaat lainnya dari kecepatan yang lebih rendah tersebut. Umur bantalan meningkat. Hal ini disebabkan bantalan membawa

gaya hidrolik pada impeler (dihasilkan oleh profil tekanan dibagian dalam wadah pompa), yang berkurang kira-kira sebesar kuadrat kecepatan. Untuk sebuah pompa, umur bantalan sebanding dengan kecepatan pangkat tujuh (N7)! Getaran dan kebisingan berkurang dan umur sil meningkat selama

titik tugas tetap berada didalam kisaran operasi yang diperbolehkan. 4.2.2 Menggunakan penggerak kecepatan yang bervariasi/ variable speed drive (VSD) Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengendalian kecepatan pompa merupakan cara yang paling efisien dalam mengendalikan aliran, sebab jika kecepatan pompa berkurang maka pemakaian daya juga berkurang. Metoda yang biasanya banyak digunakan untuk menurunkan kecepatan pompa adalah Penggerak Kecepatan yang Bervariasi/ Variable Speed Drive (VSD).

VSD memperbolehkan pengaturan kecepatan pompa berada diatas kisaran yang kontinyu, menghindarkan kebutuhan untuk melompat dari satu kecepatan ke kecepatan lainnya sebagaimana yang terjadi dengan pompa yang berkecepatan berlipat. Kecepatan pompa dengan pengendali VSD menggunakan dua jenis sistim: VSD mekanis meliputi sarang hidrolik, kopling fluida, dan belts dan

pully yang dapat diatur-atur. VSD listrik meliputi sarang arus eddy, pengendali motor dengan rotor

yang melingkar, pengendali frekuensi yang bervariasi/ variable frequency drives (VFDs). VFDs adalah yang paling populer dan mengatur frekuensi listrik dari daya yang dipasok ke motor untuk mengubah kecepatan perputaran motor. Untuk beberapa sistim, VFDs menawarkan sesuatu yang berharga untuk memperbaiki efisiensi operasi pompa pada kondisi operasi yang berbeda-beda. Pengaruh pelambatan kecepatan pompa pada operasi pompa digambarkan dalam Gambar 14. Ketika VFD menurunkan RPM pompa, kurva head/aliran dan daya bergerak turun dan ke arah kiri, dan kurva efisiensi juga bergeser ke sebelah kiri. Keuntungan utama penggunaan VSD disamping penghematan energi adalah (US DOE, 2004): Memperbaiki pengendalian proses sebab dapat memperbaiki variasi-

variasi kecil dalam aliran lebih cepat. Memperbaiki kehandalan sistim sebab pemakaian pompa, bantalan

dan sil jadi berkurang. Penurunan modal dan biaya perawatan sebab kran pengendali, jalur

by-pass, dan starter konvensional tidak diperlukan lagi. Kemampuan starter lunak: VSD membolehkan motor memiliki arus start-up yang lebih rendah.

Gambar 14. Pengaruh dari VFD (US DOE, 2004)

4.3 Pompa yang dipasang paralel untuk memenuhi permintaan yang bervariasi Mengoperasikan dua pompa secara paralel dan mematikan salah satu jika kebutuhan menjadi lebih rendah, dapat menghasilkan penghematan energi yang signifikan. Dapat digunakan pompa yang memberikan debit aliran yang berbeda-beda. Pompa yang dipasang secara paralel merupakan sebuah opsi jika head statik lebih dari lima puluh persen head total. Gambar 15 memperlihatkan kurva pompa untuk pompa tunggal, dua pompa yang beroperasi secara paralel. Gambar ini juga memperlihatkan bahwa kurva sistim pada umumnya tidak berubah dengan jalannya pompa secara paralel. Debit aliran lebih rendah dari penjumlahan debit aliran berbagai pompa.

Gambar 15. Kurva kinerja pompa yang dipasang paralel (BPMA)

4.4 Menghilangkan kran pengendali aliran Metoda lain untuk mengendalikan aliran adalah dengan menutup atau membuka kran pembuangan (hal ini dikenal juga dengan kran throttling). Walau metoda ini menurunkan tekanan namun tidak mengurangi pemakaian daya, sebab head total (head statik) bertambah. Gambar 16 memperlihatkan bagaimana kurva sistim bergerak naik dan ke kiri ketika kran pembuangan ditutup setengahnya. Metoda ini meningkatkan getaran dan korosi sehingga meningkatkan biaya perawatan pompa dan secara potensial mengurangi umurnya. VSD merupakan suatu pemecahan yang lebih baik dari sudut pandang efisiensi energi.

Gambar 16. Pengendalian Aliran Pompa dengan Kran (BPMA)

4.5 Menghilangkan pengendali by-pass Aliran dapat juga diturunkan dengan cara memasang sebuah sistim kendali by-pass, dimana pembuangan pompa dibagi menjadi dua aliran menuju dua pipa saluran yang terpisah. Satu pipa saluran mengirimkan fluida ke titik tujuan pengiriman, sementara pipa saluran kedua mengembalikan fluida ke sumbernya. Dengan kata lain, sebagian fluida diputarkan dengan tanpa alasan, dengan demikian maka hal ini merupakan pemborosan energi. Oleh karena itu maka opsi ini harus dihindarkan.

4.6 Kendali Start/stop pompa Suatu cara yang sederhana dan masuk akal berkenaan dengan energi yang efisien adalah menurunkan debit aliran dengan menjalankan dan menghentikan pompa, sepanjang hal ini tidak sering terjadi dilakukan. Sebuah contoh dimana opsi ini dapat digunakan adalah bila sebuah pompa digunakan unt uk mengisi tangki penyimpan dimana fluida mengalir ke proses pada debit yang tetap. Dalam sistim ini, pengendali dipasang pada tingkatan minimum dan maksimum didalam tangki untuk menjalankan

dan menghentikan pompa. Beberapa perusahaan menggunakan metoda ini juga dalam rangka menghindarkan kebutuhan maksimum yang lebih rendah (yaitu dengan pemompaan pada bukan jam puncak).

4.7 Keseimbangan impeler Mengubah diameter impeler akan memberikan perubahan yang sebanding dengan kecepatan keliling impeler. Sama halnya dengan hukum afinitas, persamaan berikut berlaku untuk diameter impeler D:

Mengubah diameter impeler merupakan suatu cara mengefisienkan energi untuk mengendalikan dipertimbangkan: Opsi ini tidak dapat digunakan jika terdapat pola aliran yang bervariasi. Impeler tidak harus diseimbangkan lebih dari 25% dari ukuran impeler aslinya, karena akan menyebabkan getaran karena terjadinya kavitasi yang akan menurunkan efisiensi pompa. Keseimbangan pompa harus dijaag; keseimbangan impeler harus sama pada seluruh sisi. Mengganti impeler merupakan suatu opsi yang lebih baik daripada menyeimbangkan impeler, namun cara ini juga lebih mahal dan kadangkala impeler yang lebih kecil di pasaran ukurannya jauh lebih kecil dari kebutuhan.Gambar 17 memberi gambaran pengaruh penurunan diameter impeler pada kinerja pompa sentrifugal. debit aliran. Walau demikian, beberapa hal berikut harus

Gambar 17. Penurunan diameter impeler pada kinerja pompa sentrifugal (Biro Efisiensi Energi, 2004)

Perbandingan berbagai opsi penghematan energi pada pompa dan sistim pemompaan diringkaskan seperti dibawah ini.

5. Aplikasi Pompa sebagai system Penyediaan air bersih sistem penyediaan air bersih, memilih pompa yang mempunyai daya cukup untuk instalasi penyediaan air bersih. Penjelasan system penyediaan air bersih antara lain Sistem Penyediaan Air Bersih Penyediaan air bersih terdapat empat sistem yaitu : 1. Sistem Langsung Sistem langsung yang dimaksud ialah bahwa pipa distribusi di dalam bangunan disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih. Pada sistem langsung

umumnya hanya untuk perumahan sekala kecil karena tekanan pada pipa utama sangat rendah. Gambar 17.

Gambar 17.Sistem Langsung 2. Sistem Tangki Atap Jika penyediaan air bersih ini tidak dapat menggunakan system langsung maka dapat digunakan sistem tangki atap. Sistem ini lebih dahulu menampung air bersih dalam tangki bawah dipasang pada bawah lantai atau pada lantai terendah. Selanjutnya dipompa ke tangki atas yang dipasang di atas atap bangunan atau bagian tertinggi bangunan. Selanjutnya air didistribusi keseluruh bangunan sehingga tekanan yang didapat pada masing-masing alat saniter terpenuhi. Gambar18.

Gambar 18 Sistem tangki atap

Sistem tangki atap digunakan untuk sistem penyediaan air bersih karena alasan tertentu seperti : Selama air digunakan tidak terjadi perubahan tekanan yang berarti pada alat

plambing. Sebagai penyebab adanya perubahan yang tak berarti karena hanyalah perubahan level air pada tangki, Pada penyediaan air sistem tangki atap umumnya tangki dilengkapi dengan saklar

otomatis sehingga tidak akan terjadi kesulitan adanya penurunan yang tajam pada permukaan/level air di tangki, Perawatan sangat sederhana. Perlu pompa cadangan untuk bangunan yang besar, komplek yang besar. Jika pada

pipa utama (sumur) memenuhi maka tidak diperlukan lagi pompa dan tangki bawah. Hal ini tergantung pada kemampuan pompa sumersible yang ada dalam sumur. Peletakan tangki atap sangat penting karena tuntutn alat plambing agar dapat bekerja dengan baik.

Sebagai contoh katub glontor (flush valve) dapat bekerja dengan baik jika tinggi menara /tangki atap 10 meter atau tekanan yang diperlukan pada alat plambing adalah sebesar 1,00 kg/cm2 Beberapa pertimbangan dalam memilih sistem penyediaan air bersih ini antara lain tidak memungkinkannya untuk meletakan tangki sesuai dengan tuntutan kerja alat plambing maka :

1. Sambungan langsung dari tangki atap ke alat saniter / alat plambing agar kerugian tekanan berkurang, 2. Memilih alat plambing yang tidak terlalu tinggi tuntutan tekanan kerjanya, misal kloset dengan katup glontor dengan tekanan kerja 0,6 kg/cm2 atau tinggi tangki 6,00 meter. Untuk menentukan letak tangki air atas perlu ditetapkan tinggi muka air terendah pada tangki sehingga tinggi tangki atas dapat ditetapkan dengan tepat.

3. Sistem Tangki Tekan Sistem tangki tekan ini hampir sama dengan sistem tangki atap semata karena pertimbangan pada penggunaan alat plambing. Sistem ini tetap menggunakan tangki bawah dan dipompa ke tangki atas tertutup sehingga udara di dalam tangki terkompresi. Selanjutnya air didistribusi ke alat plambing seluruh bangunan yang direncanakan. Pompa bekerja secara otomatik diatur dengan menggunakan detector tekanan. Pompa akan bekerja bila tekanan mencapai dibawah 1,0 kg/cm2, dan mati saat tekanan mencapai 1,5 kg/cm2. Udara dalam tangki terkompresi menekan ke pipa distribusi lama kelamaan akan semakin berkurang, karena air yang ada akan terisi kembali maka tekan akan kembali seperti semula. Rancangan volume udara dalam tangki umumnya sebesar 30% dari volume tangki dan 70% berisi air. Penyediaan air bersih sistem tangki tekan seperti dalam Gambar 19.

Gambar 19 Sistem tangki tekan Variasi sistem tangki tekan adalah sebagai berikut: a. Sistem hydrocel Sistem tangki tekan hydrocel untuk tangki tekan menggunakan tabung bahan karet khusus yang dapat mengembang dan menyusut sesuai dengan tekanan tangki. Penambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak langsung. Sistem ini mempunyai kekurangan yaitu air dalam tangki sedikit. b. Sistem tangki tekan dengan diafram Sistem tangki tekan dengan diafram ini, untuk tangki tekan menggunakan tabung bahan karet khusus sebagai pemisah air dengan udara.tekanan tangki. Penambahan udara pada tangki tekan karet ini perlu karena tidak kontak langsung. Sistem ini mempunyai kelebihan yaitu sebagai penyimpan air dan peredam pukulan. Namun dalam hal ini tidak dapat difungsikan secara bersama-sama. 4. Sistem Tanpa Tangki Sistem penyediaan air tanpa tangki telah jelas bahwa tidak satupun tangki dalam sistem ini, seperti tangki bawah, tangki tekan, tangki atas/ atap. Hubungan pompa langsung dengan pipa distribusi. Sistem ini terdapat dua sistem dikaitkan dengan kecepatan

pompa, yaitu : a. Sistem kecepatan putaran pompa konstan Pompa utama selalu bekerja sedangkan pompa lain akan bekerja secara otomatik yang diatur oleh tekanan. b. Sistem kecepatan putaran pompa variabel Sistem ini untuk mengubah kecepatan / laju aliran diatur dengan mengubah kecepatan putaran pompa secara otomatik. Sistem kecepatan putaran pompa variabel mempunyai keuntungan/ kerugiannya antara lain :

1. Mengurangi tingkat pencemaran air karena tidak menggunakan tangki, 2. Mengurangi terjadinya karat karena tidak kontak udara langsung, 3. Beban struktur semakin ringan karena tidak ada tangki atas, 4. Bea daya besar, 5. Penyediaan air bersih tergantung pada sumberdayanya, 6. Investasi awal besar.

Gambar 20. Sistem Tanpa Tangki

Jenis Pompa Untuk keperluan mengalirkan dan menaikan air ke tangki atas/reservoir maka diperlukan pompa. Perencanaan pompa harus mampu memberikan debit aliran air dan tekanan yang memadai. Pompa sebaiknya tidak bekerja secara terus-menerus lebih dari 22 jam per hari. Oleh karena itu perlu pompa cadangan yang dipararel dengan pompa utama sehingga bekerja bergantian. Peralatan yang harus ada seperti Gate Valve, Check Valve, Water Meter, dan alat kontrol listrik. Gate Valve dipasang dibelakang pompa pada pelepasan samping. Jika pompa berada di bawah permukaan air (pompa Sumersible) maka gate valve dipasang pada pipa hisap utama ke arah pompa. Check valve dipasang diantara gate valve dan pompa untuk menjaga arus balik. Jenis pompa dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : (a) volume, (b) head pompa, jenis zat alir, tipe power, dan putaran per menit (rpm). Ditinjau dari klasifikasi penggerak/mekanik pompa terdapat beberapa macam antara lain : a. Pompa reciprocating, b. Pompa tangan, c. Pompa sentrifugal, d. Pompa lift, dalam bahasan modul ini hanya akan diuraikan pompa sentrifugal saja, dan pompa ini mempunyai keuntungan dan kerugiannya, yaitu : a. Harga pemeliharaan dan ongkos relatif rendah, b. Ringan sehingga pondasi kecil, c. Tidak memakan ruangan, d. Langsung dapat digerakan dengan motor listrik, e. Dapat dipakai untuk air kotor / air berlumpur, f. Aliran kontinyu, g. Tinggi isap cukup besar, h. Efisiensi rendah pada kapasitas kecil, i. Pompa sentrifugal tidak dapat menghisap kalau kipas tidak ada air.

Menghitung Daya Pompa 1. Faktor yanmg perlu untuk diperhatikan menghitung daya pompa yaitu : a. Berat jenis air, b. Kekuatan hisap, c. Kekuatan dorong, d. Besarnya pipa hisap dan dorong, e. Hambatan karena fitting.

2. Perhitungan daya pompa dan pipa hisap dan tekan a. Daya Pompa Untuk menghitung daya pompa dapat dipergunakan rumus seperti berikut :

P = D.g.Q.H (1)

P = D.g.Q.HTotal . E Dalam Hal ini : P = Daya Pompa (HP)

D g E

= 1000 kg/m3. = 9,8 m/detik2. = Efisiensi

Sedangkan kemampuan Htotal = Hstatis + H isap +Htekan

b. Perhitungan Pipa Hisap dan Tekan Kecepatan aliran dalam pipa maksimum terdapat dalam spesifikasi pompa , maka perlu diperhatikan manual pompa. Fmin = ............................................................................... (2)

dalam hal ini : Q V = debit aliran (m3/detik) = kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)

c. Perhitungan Hambatan pada pipa Hambatan pada pipa tekan dan pipa hisap adalah adanya sambungan / alat sambung (fitting). Rugi tekanan akibat fiting dapat diartikan rugi tekanan akibat panjang pipa, maka fiting yang terpasang diekivalenkan menjadi panjang pipa. Tabel 1 adalah panjang ekivalen untuk katup dan perlenkapan nya. Tabel 1. Panjang ekivalen untuk katup dan perlengkap lain

Hambatan Hambatan karena kerugian gesekan dapat dihitung dengan rumus :

.. (3)

LTotal = l +l .................................................................................... (4) dalam hal ini : R = Rugi gesekan yang diizinkan (mm/m) H = Head statik pada alat plambing (m) H l l = Head standar pada alat plambing (m), Tabel 2 = Panjang pipa lurus (m) = Panjang ekivalen perlengkapan pipa (m) (5) dalam hal ini : Rn Rn-1 Rn-2 Hn H1n K Ln Ln-1 Ln-2 L = Rugi gesekan yang diizinkan pada lantai ke n (mm /m) = Rugi gesekan yang diizinkan pada lantai ke (n-1) = Rugi gesekan yang diizinkan pada lantai ke (n-2) = Head statik pada alat plambing lantai ke (n) = Head standar pada alat plambing lantai ke (n) = Koefisien sistem pipa = Panja ng lurus pipa utama pada lantai ke (n) = Panjang lurus pipa utama dari lantai ke (n-1) = Panjang lurus pipa utama dari lantai ke (n-2) = Panjang lurus pipa -pipa cabang pada lantai ke (n)

Tabel 2. Tekanan yang dibutuhkan alat plambing

Catatan : 1),2) Tekanan minimum yang dibutuhkan katub glontor untuk kloset dan urinal, dalam tabel ini adalah tekanan statikpada waktu air mengalir, dan tekanan maksimum adalah 4kg/cm2. 3) Untuk keran dan katub menutup secara otomatik, bila tekanan kurang maka katub tidak akan menutup dengan rapat sehingga air masih mengalir. 4) Untuk pemanas air langsung dengan bahan bakar gas, biasanya tekanan minimum biasanya dinyatakan.

6. Penentuan Besarnya Motor Contoh Perhitungan Besar Motor pada Sistem penyediaan air bersih

menggunakan sumur dengan system tangki atap Berikut ini Spek Pompa yang digunakan :

Sistem penyediaan air bersih menggunakan sumur dengan system tangki atap. Tinggi tangki adalah 10,00m dari muka lantai. Kedalaman sumur 20,00 m dipompa dengan pompa sentrifugal KSB. Perlengkapan plambing yang ada dan diameter pipa yang digunakan pada system penyediaan air bersih adalah seperti pada Gambar 21. Maka daya pompa yang dibutuhkan dalam satu HP, dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas yaitu

Panjang pipa lurus total adalah 40,00m (hambatah diabaikan ) Gambar Desain Sistem penyediaan air bersih menggunakan sumur dengan system tangki atap

6. Pemilihan starting Kebanyakan pompa digerakkan oleh motor listrik. Meskipun ada juga beberapa pompa yang menggunakan DC motor. Namun pada umumnya AC motor lebih umum digunakan . Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC). Pada saat starting motor induksi menggunakan supply AC untuk membangkitkan fluksi pada kumparan jangkar 8. Pemilihan Pengaman Pengaman yang digunakan pada pompa biasanya adalah fuse dan overload relay Contoh gambar :

1. Desain Instalasi pompa air menggunakan satu motor dengan kendali pressure switch F1 Fuse Q1 Motor protective switch +overload + over current F7 Pressure switch 3 pole M1 Motor penggerak pompa Tangki udara bertekanan Valve Pipa tekanan Pompa sentrifugal Pipa hisap dengan filter Lubang sumur

2. Instalasi pompa air digerakkan oleh satu motor dengan kendali level switch

F1 Fuse Q1 Motor protective switch +overload + over current F7 Pressure switch 3 pole M1 Motor penggerak pompa HW Level atas LW Level bawah Tali terikat pelampung, beban penyeimbang, klem dan pulley Tangki penimbun Tangki tekanan Pompa Centrifugal Keluaran Pipa hisap dengan filter Lubang sumur

7. Beban Motor Mengapa perlu mengkaji beban motor? karena sulit untuk mengkaji efisiensi motor pada kondisi operasi yang normal, beban motor dapat diukur sebagai indikator efisiensi motor. Dengan meningkatnya beban, faktor daya dan efisinsi motor bertambah sampai nilai optimumnya pada sekitar beban penuh. Persamaan berikut digunakan untuk menentukan beban:

Dimana, HP Beban Pi = Efisiensi operasi motor dalam % = Nameplate untuk Hp = Daya yang keluar sebagai % laju daya = Daya tiga fase dalam kW

Survei beban motor dilakukan untuk mengukur beban operasi berbagai motor di seluruh pabrik. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi motor yang terlalu kecil.

(mengakibatkan motor terbakar) atau terlalu besar (mengakibatkan ketidak efisiensian). US DOE merekomendasikan untuk melakukan survei beban motor yang beroperasi lebih dari 1000 jam per tahun. Terdapat tiga metode untuk menentukan beban motor bagi motor yang beroperasi secara individu: Pengukuran daya masuk. Metode ini menghitung beban sebagai perbandingan antara daya masuk (diukur dengan alat analisis daya) dan nilai daya pada pembebanan 100%. Pengukurann jalur arus. Beban ditentukan dengan membandingkan amper terukur (diukur dengan alat analisis daya) dengan laju amper. Metode ini digunakan bila factor daya tidak dketahui dan hanya nilai amper yang tersedia. Juga

direkomendasikan untuk menggunakan metode ini bila persen pembebanan kurang dari 50% Metode Slip. Beban ditentukan dengan membandingkan slip yang terukur bila motor beroperasi dengan slip untuk motor dengan beban penuh. Ketelitian metode ini terbatas namun dapat dilakukan dengan hanya penggunaan tachometer (tidak diperlukan alatanalisis daya). Karena pengukuran daya masuk merupakan metode yang paling umum digunakan, maka hanya metode ini yang dijelaskan untuk motor tiga fase. Pengukuran daya masuk Beban diukur dalam tiga tahap. Tahap 1. Menentukan daya masuk dengan menggunakan persamaan berikut:

Dimana, Pi V I PF = Daya tiga fase dalam kW = RMS (akar kwadrat rata-rata) tegangan, nilai tengah garis ke garis 3 fase = RMS arus, nilai tengah 3 fase = Faktor daya dalam desimal

Alat analisis daya dapat mengukur nilai daya secara langsung. Industri yang tidak memiliki alat analisis daya dapat menggunakan multi-meters atau tong-testers untuk mengukur tegangan, arus dan faktor daya untuk menghitung daya yang masuk. Tahap 2. Menentukan nilai daya dengan mengambil nilai pelat nama/nameplate atau dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Dimana, Pr = Daya masuk pada beban penuh dalam kW

HP = Nilai Hp pada nameplate r = Efisiensi pada beban penuh (nilai pada nameplate atau dari tabel efisiensi motor)

Dimana, Beban Pi Pr = Daya keluar yang dinyatakan dalam % nilai daya = Daya tiga fase terukur dalam kW = Daya masuk pada beban penuh dalam kW

KESIMPULAN

Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp Pompa adalah alat untuk memberikan energi mekanis kepada caiaran. Pada pompa, densitas fluida konstan dan besar Pompa memiliki dua kegunaan utama: Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air) Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan) Komponen utama sistim pemompaan adalah: Pompa Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim udara Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan

Pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi dasarnya seperti pompa dinamik atau pompa pemindahan positif Kesulitan-kesulitan dalam pengkajian pompa adalah: Tidak adanya data pompa yang spesifik Kesulitan dalam pengukuran aliran:

Rumus menghitung kinerja pompa

Peluang-Peluang Efisiensi dan Energi Bagian ini meliputi area utama untuk memperbaiki pompa dan sistim pemompaan. Area utama bagi penghematan energi meliputi: Memilih pompa yang benar Mengendalikan debit aliran dengan variasi kecepatan Pompa dalam susunan paralel untuk memenuhi permintaan yang beragam Membuang kran pengendali aliran Membuang kendali by-pass Kendali start/stop pompa Memperbaiki keseimbangan impeler Penentuan Besarnya Motor memilih motor berdasarkan kurva lama waktu pembebanan untuk penggunaan khusus. Hal ini berarti bahwa nilai motor yang dipilih sedikit lebih rendah daripada beban antisipasi tertinggi dan sekali-kali terjadi beban berlebih untuk jangka waktu yang pendek. Pemilihan Pengaman yang digunakan pada pompa biasanya adalah fuse dan overload relay

DAFTAR PUSTAKA

Pump.pdf Chapter-pumps and pumping systems.pdf Teknik Listrik Jilid2.pdf Chapter-electric motor.pdf
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20%20Pumps%20and%20pumping%20systems%20%28Bahasa%20Indonesia %29.pdf http://pustaka.ictsleman.net/teknik_bangunan_gedung/teknik_plambing/pompa _dan_reservoir.pdf

MAKALAH MESIN LISTRIK


APLIKASI MOTOR INDUKSI PADA BEBAN FLUIDA

Oleh

Kelompok 4: Penanggung Jawab : Karunia Dyah P. Anggota : Alvian Rahman P. M. Irva Fauzi Satria Eka P Alhdila Rifqi B. (0841150005) (0841150014) (0841150008) (0841150001) (0841150019)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2010

Anda mungkin juga menyukai