Anda di halaman 1dari 29

POMPA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


MESIN KONVERSI ENERGI II
Yang dibimbing oleh Bapak Djoko Kustono

Disusun oleh :
Andri Bagus Pratama

120511427466

Bryan Valentino MP

120511427449

Firman Abidin

120511403278

Moh. Astono Basuki

120511427473

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


September 2014

KATA P ENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah yang maha mempunyai ilmu, atas
terselesaikannyamakalah Mekanisme Pompa Torak dan Kompresor Torak ini, seperti yang
telah direncanakan.Terima kasih juga kami sampaikan pada dosen yang telah mengajarkan
ilmunya kepada kamisehingga dapat membuat makalah ini.Makalah ini, kami maksudkan
untuk menunjang mata kuliah Pompa dan Kompresor di JurusanTeknik Mesin sebagai bacaan
tambahan yang berbarengan dengan kuliah teori Mesin Fluida danPraktikumnya.Walaupun
makalah ini banyak menyajikan penjelasan teoritis yang mungkin agak membingungkan
pembaca, tetapi dengan bantuan mata kuliah Mesin Fluida dapat diserap pemahamannya.
Dengan dibarengi dengan adanya praktikum dengan judul mata kuliah yangsama, diharapkan
pembaca dapat memahami secara menyeluruh.

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.Salah satunya adalah
pompa sentrifugal. Pompa irigasi ini dipakai untuk memompa air darisungai maupun sumursumur dangkal. Mayoritas pompa irigasi sentrifugal yang digunakanoleh petani adalah
berukuran kecil (diameter 50 mm) dan medium (diameter 100 mm).Sekitar 56.8 % petani
menggunakan pompa berukuran kecil dan 32.4 % petani menggunakanpompa berukuran
sedang.Para petani menggunakan sumber air dari aquifer dangkal untuk irigasi pompa
disampingpenggunaan sumber air dari sungaisungai yang ada untuk mensuplai irigasi saat
musimkering. Pompa-pompa tersebut mengairi sekitar 120,000 hektar di Jawa.Unjuk kerja
pompa irigasi dipengaruhi oleh beberapa parameter, antara lain : debit,tinggi tekan, tinggi
hisap dan daya poros. Debit saat pengujian diatur dengan cara mengaturbukaan kran pada
pipa tekan secara perlahan-lahan. Semakin besar bukaan kran, maka debityang dihasilkan
semakin besar pula. Instrumen yang digunakan untuk mengukur debit adalah electromagnetic
flowmeter dan bak ukur (weir) Nilai tinggi tekan dan tinggi hisap yangdihasilkan oleh pompa
akan mempengaruhi tinggi total pompa (total head ). Debit dan tinggitotal merupakan dua
faktor yang mempengaruhi daya air (water power ), yaitu daya yangdikeluarkan untuk
mengangkat air. Pada saat impeller pompa berputar pada kecepatanperipheralnya untuk
menghisap dan mengangkat air maka torsi poros pompa memiliki angkayang tertentu. Dalam
pengujian ini input daya poros pompa merupakan hasil perhitungan darifaktor kecepatan
peripheral (rpm) dan torsi poros. Pembacaan torsi dilakukan secara tidaklangsung dengan
digital multi meter YEM-2506A untuk mengukur tegangan listrik pada slip ring torque-meter.
Pembacaan tegangan listrik tersebut akan dikonversi kedalam torsi denganmenggunakan
tabelkalibrasi yang telah dibuat sebelum pengujian dilakukan.Efisiensi pompa merupakan
perbandingan antara daya output terhadap daya input. Dayaoutput pompa adalah daya yang
digunakan untuk mengangkat air (water power ). Sedangkaninput daya merupakan daya poros
pompa. Efisiensi maksimum merupakan titikpengoperasian optimum pompa dilapang yang
harus dipakai sebagai acuan oleh penggunapompa.Dengan menggunakan program komputer
sederhana, kurva unjuk kerja pompa irigasi padaberbagai putaran poros dapat tersaji seperti
pada Gambar 1 yang menggambarkan hubunganantara debit terhadap daya poros, tinggi
total dan efisiensi

Rumusan Masalah

Apa pengertian pompa secara umum ?

Bagaimana klasifikasi pompa menurut prinsip perubahan energi ?

Apa saja jenis-jenis pompa yang digunakan pada kendaraan ?

Tujuan

Menjelaskan pengertian pompa

Memahami klasifikasi pompa menurut prinsip perubahan energi

Menjelaskan rumus perhitungan pompa

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pompa
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang
digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana
cairan tersebut hanya mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan. Pompa juga dapat
diartikan sebagai alat untuk memindahkan energi dari pemutar atau penggerak ke cairan ke
bejana yang bertekanan yang lebih tinggi. Selain dapat memindahkan cairan pompa juga
berfungsi untuk meningkatkan kecepatan, tekanan dan ketinggian cairan. Adapun bentuk
pompa bermacam-macam, dengan demikian maka pompa dalam pelayanannya dapat
diklasifikasikan menurut :
1. Pemakaiannya
2. Prinsip kerjanya
3. Cairan yang dialirkan
4. Material atau bahan konstruksinya

Klasifikasi Pompa
Menurut prinsip perubahan bentuk energi yang terjadi, pompa dibedakan menjadi :
A. Pompa Dinamik
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa
sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (special-effect pump). Pompa-pompa
ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan
menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya
juga memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement pump,
tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa
beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.
1. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di
tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida
mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal.

Penggunaan pompa sentrifugal di dunia mencapai angka 80% karena


penggunaannya yang cocok untuk mengatasi jumlah fluida yang besar.
Penggunaan pompa sentrifugal ini mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian
sebagai berikut :
Keuntungan
Dari penggunaan pompa sentrifugal yakni aliran yang halus (smooth) di dalam
pompa dan tekanan yang seragam pada discharge pompa, biaya rendah,
konstruksinya kuat, pada umumnya untuk volume yang sama dengan pompa
displacement harga pembelian pompa sentrifugal lebih rendah, aliran zat cair tidak
terputus-putus serta dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada
aplikasi selanjutnya dapat dikoneksikan langung dengan turbin uap dan motor
elektrik.
Kekurangan
Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri (tidak
dapat memompakan udara). Dan kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental,
terutama pada aliran volume yang kecil.
Kegunaan
Berikut ini beberapa contoh lain pemanfaatan pompa sentrifugal untuk masyarakat
diantaranya :

Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam
fasilitas, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan
dipasarkan, adalah pompa bertipe sentrifugal.

Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk


memperlancar proses kerja di kapal.

Pompa sentrifugal WARMAN dirancang khusus untuk memompakan lumpur,


bahan kimia dan semua larutan cair yang bercampur dengan partikel padat.

Gambar : Pompa Sentrifugal


Secara umum pompa sentrifugal tersusun atas beberapa bagian penting yaitu:
1. Casing
Komponen utama pertama dari pompa sentrifugal adalah casing
pompa. Casing pompa sentrifugal didesain berbentuk sebuah diffuser yang
mengelilingi impeller pompa. Diffuser ini lebih sering dikenal sebagai
volute casing. Sesuai dengan fungsi diffuser, volute casing berfungsi untuk
menurunkan kecepatan aliran (flow) fluida yang masuk ke dalam pompa.
Menuju sisi outlet pompa, volute casing didesain membentuk corong yang
berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik menjadi tekanan dengan
jalan menurunkan kecepatan dan menaikkan tekanan, hali ini juga
membantu menyeimbangkan tekanan hidrolik pada shaft pompa.

2. Impeller
Impeller adalah bagian yang berputar dari pompa sentrifugal, yang
berfungsi untuk mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida yang
dipompa dengan jalan mengakselerasinya dari tengah impeller ke luar sisi
impeller.

Beberapa contoh tipe impeller


Desain impeller bergantung atas kebutuhan tekanan, kecepatan
aliran, serta kesesuaian dengan sistemnya. Impeller menjadi komponen
yang paling utama berpengaruh terhadap performa pompa.

3. Shaft/Poros
Poros pompa adalah bagian yang mentransmisikan putaran dari sumber
gerak, seperti motor listrik, ke pompa. Yang perlu kita perhatikan adalah,
pada sebuah pompa sentrifugal yang bekerja di titik efisiensi terbaiknya,
maka gaya bending porosnya akan secara sempurna terdistribusikan ke
seluruh bagian impeller pompa.
4. Bearing/Bantalan
Bearing pada pompa berfungsi untuk menahan (constrain) posisi rotor
relatif terhadap stator sesuai dengan jenis bearing yang digunakan. Bearing
yang digunakan pada pompa yaitu berupa journal bearing yang berfungsi
untuk menahan gaya berat dan gaya-gaya yang searah dengan gaya berat

tersebut, serta thrust bearing yang berfungsi untuk menahan gaya aksial
yang timbul pada poros pompa relatif terhadap stator pompa.

5. Kopling
Pada dasarnya kopling berfungsi untuk menghubungkan dua shaft,
dimana yang satu adalah poros penggerak dan yang lainnya adalah poros
yang digerakkan. Kopling yang digunakan pada pompa, bergantung dari
desain sistem dan pompa itu sendiri. Macam-macam kopling yang
digunakan pada pompa dapat berupa kopling rigid, kopling fleksibel, grid
coupling, gear coupling, elastrometic coupling, dan disc coupling.
6. Packing & Seal
Sistem packing pada pompa adalah untuk mengontrol kebocoran fluida
yang mungkin terjadi pada sisi perbatasan antara bagian pompa yang
berputar (poros) dengan stator. Sistem sealing yang banyak digunakan
pada pompa sentrifugal adalah mechanical seal dan gland packing.

7. Sistem Lubrikasi
Sistem lubrikasi pada pompa berfungsi untuk mengurangi koefisien
gesek antara dua permukaan yang bertemu sehingga mengurangi resiko
keausan. Lubrikasi pada pompa terutama digunakan pada bearing.
Sistemnya dapat berupa lub oil atau juga tipe greas tergantung dari desain
pompa itu sendiri.

Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal :


Cairan masuk ke impeler dengan arah aksial melalui mata impeler (impeller
eye) dan bergerak ke arah radial diantara sudu-sudu impeler (impeller vanes) hingga
cairan tersebut keluar dari diameter luar impeler. Ketika cairan tersebut. meninggalkan

impeler, cairan tersebut dikumpulkan didalam rumah pompa (casing). Salah satu desain
casing dibentuk seperti spiral yang mengumpulkan cairan dari impeler dan
mengarahkannya ke discharge nozzle. Discharge nozzle dibentuk seperti suatu kerucut
sehingga kecepatan aliran yang tinggi dari impeler secara bertahap turun. Kerucut ini
disebut difuser (diffuser). Pada waktu penurunan kecepatan di dalam diffuser, energi
kecepatan pada aliran cairan diubah menjadi energi tekanan.

2. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan
sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida.
Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal
single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two-stage
(dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan
untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya
melibatkan efek sifon dalam alirannya.

Prinsip Kerja Pompa Aksial


Pompa aksial merupakan salah satu jenis pompa yang masuk ke dalam
kelompok pompa dinamik. Pompa jenis ini berfungsi untuk mendorong fluida
kerja dengan arah yang sejajar terhadap sumbu/poros impellernya. Hal ini berbeda
dengan pompa jenis sentrifugal yang arah output fluidanya tegak lurus dengan
sumbu impeller.

Energi mekanik yang dihasilkan oleh sumber penggerak ditransmisikan


melalui poros impeller untuk menggerakkan impeller pompa. Putaran impeller
memberikan gaya aksial yang mendorong fluida sehingga menghasilkan energi
kinetik pada fluida kerja tersebut. Pada beberapa desain pompa aksial, terpasang
sudu-sudu tetap (diam) yang membentuk difuser pada sisi keluaran pompa.
Fungsinya adalah untuk menghilangkan efek berputar dari fluida kerja dan
mengkonversikan energi kinetik yang terkandung di dalamnya menjadi tekanan
kerja.

Pompa aksial digunakan pada sistem-sistem yang membutuhkan debit aliran


fluida tinggi, dengan besar head yang rendah. Pompa jenis ini banyak digunakan
pada sistem irigasi, pompa penanggulangan banjir, dan di pembangkit listrik
tenaga uap digunakan untuk mensupply air laut sebagai media pendingin di
kondensor.
Bagian bagian pompa aksial sebagai berikut :
Bagian-bagian pompa aksial tidak jauh berbeda dengan pompa sentrifugal.
Perbedaan yang paling nampak adalah desain difuser antara pompa sentrifugal
dengan pompa aksial. Sesuai dengan desain impelernya, pompa sentrifugal lebih
ditekankan untuk membangkitkan tekanan kerja fluida (head) yang tinggi,
sedangkan pompa aksial lebih menekankan pada debit fluida (flow) yang tinggi.
Untuk itu, desain difuser pada pompa sentrifugal (dalam hal ini adalah volute
casing) lebih ekstrim jika dibandingkan dengan difuser pada pompa aksial.

Berdasarkan gambar di atas, berikut adalah bagian-bagian utama dari pompa


aksial :
1. Inlet Pompa : Bagian ini menjadi sisi inlet fluida untuk masuk ke pompa. Pada
pompa aksial vertikal, sisi inlet ini berbentuk corong (biasa disebut Suction
Bell) dengan tujuan untuk mengurangi kerugian hidrolik head.
2. Impeller. Impeller menjadi bagian utama dari pompa ini. Desainnya mirip
dengan baling-baling pada kapal laut. Impeller ini berfungsi untuk
menimbulkan gaya aksial yang ditransferkan ke fluida kerja.

3. Difuser. Casing pompa aksial juga seperti pompa sentrifugal yang berbentuk
difuser. Fungsinya adalah untuk menurunkan kecepatan pompa dan menaikkan
tekanan kerjanya. Namun desainnya tidak seekstrim volute casing pompa
sentrifugal, karena peningkatan tekanan outlet pompa aksial yang terlalu tinggi
dapat menimbulkan vibrasi dan mengurangi umur kerja pompa aksial.
4. Poros. Berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor listrik ke impeller.
5. Guide Bearing. Berfungsi untuk menahan posisi poros agar tetap berada di
garis sumbu kerjanya. Bearing atau bantalan ini memerlukan sistem lubrikasi
yang harus selalu dijaga agar terhindar dari kenaikan temperatur.
6. Stuffing Box. Adalah sistem sealing yang berfungsi sebagai pembatas antara
poros dengan casing agar terhindar dari kebocoran.

Berikut adalah beberapa perbandingan antara pompa aksial dengan pompa


sentrifugal:

Jika dilihat kurva efisiensinya, pompa sentrifugal dengan pompa aksial


memiliki tingkat efisiensi maksimum yang hampir sama.

Jika debit aliran fluida turun, daya input untuk pompa sentrifugal menjadi
turun sampai dengan 180hp pada saat aliran fluida terhenti.

Namun pada pompa aksial daya input menjadi naik ke 520hp pada saat aliran
fluida terhenti.

Pompa aksial dapat menyebabkan motor penggerak overload jika debit aliran
dikurangi secara drastis dari kapasitas desainnya.

Head yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal jauh lebih tinggi daripada pompa
aksial.

Pada kurva efisiensi di luar efisiensi maksimumnya, pompa aksial memiliki


tingkat efisiensi yang lebih rendah daripada pompa sentrifugal.
B. POMPA POSITIVE DISPLACEMENT
Macam-macam pompa positive displacement antara lain reciprocating, metering, dan
rotary. Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu
pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Kelebihan dari

penggunaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya per
satuan berat) yang lebih besar. Dan juga memberikan perpindahan fluida yang
tetap/stabil di setiap putarannya.
1. Pompa Reciprocating
Adalah pompa dimana energi mekanik dari penggerak pompa diubah menjadi
energi aliran dengan menggunakan elemen bolakbalik (resiprocating) yang ada di
dalam silinder. Semua pompa resiprokating memiliki bagian yang berfungsi untuk
menghandle fluida yang dinamakan liquid end, yang terdiri dari : torak/plunger,
silinder, katup isap, katup buang, sil antara silinder dan torak. Serta bagian
penggerak (power end) yang terdiri dari poros engkol, dan batang engkol.
Kegunaan
Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa endapan dan lumpur
Pinsip kerja
Pada pompa torak kerja tunggal, dalam setiap silinder ada dua katup yaitu
katup isap dan katup buang. Pada langkah isap torak bergerak dari TMA ke TMB,
tekanan didalam silinder menjadi turun. Akibatnya ada beda tekanan antara diluar
silinder dengan didalam silinder, sehingga katup isap terbuka, zat cair kemudian
terhisap kedalam silinder. Ketika torak berada pada TMB dan mulai bergerak
menuju TMA, katup isap menutup kembali.
Setelah zat cair masuk ke dalam silinder kemudian didorong torak menuju
katup buang, tekanan didalam silinder menjadi naik, sehingga katup buang
terbuka. Selanjutnya zat cair mengalir melewati katup buang keluar silinder
dengan dorongan torak yang menuju katup sampai akhir langkah buang.

Gambar: Pompa Reciprocating

2. Rotary Pump adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan


prinsip rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap
fluida masuk. Keuntungan dari tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena secara
natural ia mengeluarkan udara dari pipa alirannya, dan mengurangi kebutuhan
pengguna untuk mengeluarkan udara tersebut secara manual.
Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat alaminya maka
clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil mungkin, dan
mengharuskan pompa berputar pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila
pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida kerjanya justru
dapat menyebabkan erosi pada sudu-sudu pompa.
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe yaitu:
a. Gear pumps
Sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan dengan menggunakan
dua roda gigi.

Gambar : Gear pumps


Cara kerja
Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa
sehingga cairan mengalir dan mengisi rongga gigi. Cairan yang terperangkap
dalam rongga gigi terbawa berputar kemudian dikempakan dalam saluran
pengeluaran, karena pada bagian ini terjadi pengecilan rongga gigi

Gambar : Skema prinsip kerja pompa roda gigi dengan


penggigian luar (external gear pump)
Kegunaan
Untuk mencegah terjadinya kemacetan dan aus saat pompa digunakan maka
zat cair yang dipompa tidak boleh mengandung padatan dan tidak bersifat
korosif.
b. Screw pumps
Pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk
menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar : Screw pumps


Cara kerja
Oleh gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial. Pompa
jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih
rendah dari tekanan pada saluran isap dan bila zat cair yang dipompa
mempunyai kekentalan tinggi.
Kegunaan
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk memompa
zat cair yang bersih dan mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Kekurangan
Pada keadaan kering pompa ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga
sebelum digunakan pompa ini harus terisi cairan yang akan dipompa
(dipancing).

Skema prinsip kerja pompa ulir berporos ganda (double screw pump)

Potongan pompa ulir berporos ganda

c. Rotary Vane Pump


Memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll, yang menggunakan
rotor silindrik yang berputar secara harmonis menghasilkan tekanan fluida
tertentu.

Gambar : Rotary Vane Pump

Secara umum prinsip kerja pompa rotasi adalah Berputarnya elemen dalam
rumah pompa menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga
terjadi aliran cairan dari sumber masuk ke rumah pompa. Cairan tersebut akan
mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh elemen-elemen yang berputar
dalam rumah pompa tersebut, cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada
saluran kempa terjadi pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan ke
luar. Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang

konstan asal kecepatan putarannya dapat dipertahankan tetap. Selain itu


alirannya lebih teratur (tidak terlalu pulsatif). Pompa rotary cocok untuk
operasi pada kisaran tekanan sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil
sampai sedang (lihat gambar pemilihan jenis pompa berdasarkan
karanteristiknya)
Prinsip kerja :
1. Cairan masuk sisi isap antara rotor dan idler. Arah anak panah menunjukkan
arah aliran cairan.
2. Cairan bergerak diantara celah antar gigi, bagian berbentuk bulan sabit
berfungsi sebagai pemisah
3. Setelah rumah pompa hampir dipenuhi cairan, roda gigi membentuk susunan
sedemikian sehingga daerah isap dan buang terpisah.
4. Setelah daerah isap dan buang sepenuhnya terpisah cairan mulai keluar pada
sisi buang.

Kegunaan
Dapat dipergunakan untuk memompa minyak bumi, minyak pelumas, resin,
polimer, alkohol, solven, aspal, bitumen, tar, cat, tinta, produk makanan seperti
sirup, coklat, selai kacang,dll.

BAB III

Perhitungan pada pompa


Menurut persamaan Bernauli, ada tiga macam head (energi) fluida dari sistem instalasi
aliran,yaitu, energi tekanan, energi kinetik dan energi potensial.Hal ini dapat dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut :Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan)
dapat bervariasi pada penampangyang berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada
rugi energi (losses)

Pada kondsi yang berbeda seperti pada gambar di atas maka persamaan Bernoulli
adalahsebagai berikut :

Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran tekan
denganhead kecepatan zat cair pada saluran isap.Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :

15
b. Head Kecepatan
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran tekan
denganhead kecepatan zat cair pada saluran isap.Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :
c. Head Statis Total
Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi tekan
denganpermukaan zat cair pada sisi isap.Head statis total dapat dinyatakan dengan rumus :
Z = Zd - Zs(5)
Dimana :
Z : Head statis total
Zd : Head statis pada sisi tekan
Zs : Head statis pada sisi isap

d. Kerugian head (head loss)

Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam sistem
perpipaandisebut sebagai kerugian head (head loss).Head loss terdiri dari :
1. Mayor head loss (mayor losses)
Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan dengan rumus :

Minor head loss (minor losses)


Merupakan kerugian head pada fitting dan valve yang terdapat sepanjang sistem
perpipaan.Dapat dicari dengan menggunakan Rumus :

Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat menggunakan tabel padalampiran 4.
Besaran ini menyatakan kerugian pada fitting dan valve dalam ukuran panjangekivalen dari
pipa lurus.
3. Total Losses
Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yaitu :

Daya Pompa
Daya pompa adalah besarnya energi persatuan waktu atau kecepatan melakukan kerja.Ada
beberapa pengertian daya, yaitu :
a.Daya hidrolik (hydraulic horse power)
Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang dibutuhkan untuk
mengalirkansejumlah zat cair. Daya ini dapat dihitung dengan rumus :

b. Daya Poros Pompa (Break Horse Power)


Untuk mengatasi kerugian daya yang dibutuhkan oleh poros yang sesungguhnya adalahlebih
besar dari pada daya hidrolik.Besarnya daya poros sesungguhnya adalah sama dengan effisiensi pompa
atau dapatdirumuskan sebagai berikut :

c. Daya Penggerak (Driver)


Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi dengan effisiensi mekanis
(effisiensitransmisi). Dapat dihitung dengan rumus :

Effisiensi Pompa
Effisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara output dan input
atauperbandingan antara HHP Pompa dengan BHP pompa.Harga effisiensi yang tertinggi sama
dengan satu harga effisiensi pompa yang didapat daripabrik pembuatnya.Effisiensi pompa
merupakan perkalian dari beberapa effiaiensi, yaitu:

KESIMPULAN
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan
untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana cairan tersebut
hanya mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan. Pompa juga dapat diartikan sebagai alat
untuk memindahkan energi dari pemutar atau penggerak ke cairan ke bejana yang bertekanan
yang lebih tinggi. Selain dapat memindahkan cairan pompa juga berfungsi untuk
meningkatkan kecepatan, tekanan dan ketinggian cairan. Adapun bentuk pompa bermacammacam, dengan demikian maka pompa dalam pelayanannya dapat diklasifikasikan menurut :
1. Pemakaiannya
2. Prinsip kerjanya
3. Cairan yang dialirkan
4. Material atau bahan konstruksinya

SOAL SOAL
I
1. Pada Pompa aksial, bagian yang berfungsi untuk menahan posisi poros agar
tetap berada di garis sumbu kerjanya adalah
a. Inlet
b. Poros
c. Guide Bearing
d. Stuffing Box

2. Gambar di bawah ini merupakan gambar dari

a. Screw Pumps
b. Rotari vane Pumps
c. Gear Pumps
d. double screw pump
3. Pompa yang menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk
menghasilkan aliran fluida di sebut :
a. Gear pump
b. Screw Pump
c. Double screw pumps
d. Rotari Vane Pumps

Soal isian
II
1. Gambar A dan B di bawah ini merupakan bagian dari pompa. Gambar A di sebut apa
dan B di sebut apa?

a.
impeler jenis terbuka

b.
impeler jenis tertutup

Anda mungkin juga menyukai