Disusun oleh :
Andri Bagus Pratama
120511427466
Bryan Valentino MP
120511427449
Firman Abidin
120511403278
120511427473
KATA P ENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah yang maha mempunyai ilmu, atas
terselesaikannyamakalah Mekanisme Pompa Torak dan Kompresor Torak ini, seperti yang
telah direncanakan.Terima kasih juga kami sampaikan pada dosen yang telah mengajarkan
ilmunya kepada kamisehingga dapat membuat makalah ini.Makalah ini, kami maksudkan
untuk menunjang mata kuliah Pompa dan Kompresor di JurusanTeknik Mesin sebagai bacaan
tambahan yang berbarengan dengan kuliah teori Mesin Fluida danPraktikumnya.Walaupun
makalah ini banyak menyajikan penjelasan teoritis yang mungkin agak membingungkan
pembaca, tetapi dengan bantuan mata kuliah Mesin Fluida dapat diserap pemahamannya.
Dengan dibarengi dengan adanya praktikum dengan judul mata kuliah yangsama, diharapkan
pembaca dapat memahami secara menyeluruh.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.Salah satunya adalah
pompa sentrifugal. Pompa irigasi ini dipakai untuk memompa air darisungai maupun sumursumur dangkal. Mayoritas pompa irigasi sentrifugal yang digunakanoleh petani adalah
berukuran kecil (diameter 50 mm) dan medium (diameter 100 mm).Sekitar 56.8 % petani
menggunakan pompa berukuran kecil dan 32.4 % petani menggunakanpompa berukuran
sedang.Para petani menggunakan sumber air dari aquifer dangkal untuk irigasi pompa
disampingpenggunaan sumber air dari sungaisungai yang ada untuk mensuplai irigasi saat
musimkering. Pompa-pompa tersebut mengairi sekitar 120,000 hektar di Jawa.Unjuk kerja
pompa irigasi dipengaruhi oleh beberapa parameter, antara lain : debit,tinggi tekan, tinggi
hisap dan daya poros. Debit saat pengujian diatur dengan cara mengaturbukaan kran pada
pipa tekan secara perlahan-lahan. Semakin besar bukaan kran, maka debityang dihasilkan
semakin besar pula. Instrumen yang digunakan untuk mengukur debit adalah electromagnetic
flowmeter dan bak ukur (weir) Nilai tinggi tekan dan tinggi hisap yangdihasilkan oleh pompa
akan mempengaruhi tinggi total pompa (total head ). Debit dan tinggitotal merupakan dua
faktor yang mempengaruhi daya air (water power ), yaitu daya yangdikeluarkan untuk
mengangkat air. Pada saat impeller pompa berputar pada kecepatanperipheralnya untuk
menghisap dan mengangkat air maka torsi poros pompa memiliki angkayang tertentu. Dalam
pengujian ini input daya poros pompa merupakan hasil perhitungan darifaktor kecepatan
peripheral (rpm) dan torsi poros. Pembacaan torsi dilakukan secara tidaklangsung dengan
digital multi meter YEM-2506A untuk mengukur tegangan listrik pada slip ring torque-meter.
Pembacaan tegangan listrik tersebut akan dikonversi kedalam torsi denganmenggunakan
tabelkalibrasi yang telah dibuat sebelum pengujian dilakukan.Efisiensi pompa merupakan
perbandingan antara daya output terhadap daya input. Dayaoutput pompa adalah daya yang
digunakan untuk mengangkat air (water power ). Sedangkaninput daya merupakan daya poros
pompa. Efisiensi maksimum merupakan titikpengoperasian optimum pompa dilapang yang
harus dipakai sebagai acuan oleh penggunapompa.Dengan menggunakan program komputer
sederhana, kurva unjuk kerja pompa irigasi padaberbagai putaran poros dapat tersaji seperti
pada Gambar 1 yang menggambarkan hubunganantara debit terhadap daya poros, tinggi
total dan efisiensi
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pompa
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang
digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana
cairan tersebut hanya mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan. Pompa juga dapat
diartikan sebagai alat untuk memindahkan energi dari pemutar atau penggerak ke cairan ke
bejana yang bertekanan yang lebih tinggi. Selain dapat memindahkan cairan pompa juga
berfungsi untuk meningkatkan kecepatan, tekanan dan ketinggian cairan. Adapun bentuk
pompa bermacam-macam, dengan demikian maka pompa dalam pelayanannya dapat
diklasifikasikan menurut :
1. Pemakaiannya
2. Prinsip kerjanya
3. Cairan yang dialirkan
4. Material atau bahan konstruksinya
Klasifikasi Pompa
Menurut prinsip perubahan bentuk energi yang terjadi, pompa dibedakan menjadi :
A. Pompa Dinamik
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa
sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek (special-effect pump). Pompa-pompa
ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan
menjadi tekanan melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya
juga memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement pump,
tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa dinamik juga bisa
beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang juga tinggi.
1. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di
tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida
mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal.
Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam
fasilitas, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan
dipasarkan, adalah pompa bertipe sentrifugal.
2. Impeller
Impeller adalah bagian yang berputar dari pompa sentrifugal, yang
berfungsi untuk mentransfer energi dari putaran motor menuju fluida yang
dipompa dengan jalan mengakselerasinya dari tengah impeller ke luar sisi
impeller.
3. Shaft/Poros
Poros pompa adalah bagian yang mentransmisikan putaran dari sumber
gerak, seperti motor listrik, ke pompa. Yang perlu kita perhatikan adalah,
pada sebuah pompa sentrifugal yang bekerja di titik efisiensi terbaiknya,
maka gaya bending porosnya akan secara sempurna terdistribusikan ke
seluruh bagian impeller pompa.
4. Bearing/Bantalan
Bearing pada pompa berfungsi untuk menahan (constrain) posisi rotor
relatif terhadap stator sesuai dengan jenis bearing yang digunakan. Bearing
yang digunakan pada pompa yaitu berupa journal bearing yang berfungsi
untuk menahan gaya berat dan gaya-gaya yang searah dengan gaya berat
tersebut, serta thrust bearing yang berfungsi untuk menahan gaya aksial
yang timbul pada poros pompa relatif terhadap stator pompa.
5. Kopling
Pada dasarnya kopling berfungsi untuk menghubungkan dua shaft,
dimana yang satu adalah poros penggerak dan yang lainnya adalah poros
yang digerakkan. Kopling yang digunakan pada pompa, bergantung dari
desain sistem dan pompa itu sendiri. Macam-macam kopling yang
digunakan pada pompa dapat berupa kopling rigid, kopling fleksibel, grid
coupling, gear coupling, elastrometic coupling, dan disc coupling.
6. Packing & Seal
Sistem packing pada pompa adalah untuk mengontrol kebocoran fluida
yang mungkin terjadi pada sisi perbatasan antara bagian pompa yang
berputar (poros) dengan stator. Sistem sealing yang banyak digunakan
pada pompa sentrifugal adalah mechanical seal dan gland packing.
7. Sistem Lubrikasi
Sistem lubrikasi pada pompa berfungsi untuk mengurangi koefisien
gesek antara dua permukaan yang bertemu sehingga mengurangi resiko
keausan. Lubrikasi pada pompa terutama digunakan pada bearing.
Sistemnya dapat berupa lub oil atau juga tipe greas tergantung dari desain
pompa itu sendiri.
impeler, cairan tersebut dikumpulkan didalam rumah pompa (casing). Salah satu desain
casing dibentuk seperti spiral yang mengumpulkan cairan dari impeler dan
mengarahkannya ke discharge nozzle. Discharge nozzle dibentuk seperti suatu kerucut
sehingga kecepatan aliran yang tinggi dari impeler secara bertahap turun. Kerucut ini
disebut difuser (diffuser). Pada waktu penurunan kecepatan di dalam diffuser, energi
kecepatan pada aliran cairan diubah menjadi energi tekanan.
2. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan
sebagian besar tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida.
Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal
single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two-stage
(dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan
untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya
melibatkan efek sifon dalam alirannya.
3. Difuser. Casing pompa aksial juga seperti pompa sentrifugal yang berbentuk
difuser. Fungsinya adalah untuk menurunkan kecepatan pompa dan menaikkan
tekanan kerjanya. Namun desainnya tidak seekstrim volute casing pompa
sentrifugal, karena peningkatan tekanan outlet pompa aksial yang terlalu tinggi
dapat menimbulkan vibrasi dan mengurangi umur kerja pompa aksial.
4. Poros. Berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor listrik ke impeller.
5. Guide Bearing. Berfungsi untuk menahan posisi poros agar tetap berada di
garis sumbu kerjanya. Bearing atau bantalan ini memerlukan sistem lubrikasi
yang harus selalu dijaga agar terhindar dari kenaikan temperatur.
6. Stuffing Box. Adalah sistem sealing yang berfungsi sebagai pembatas antara
poros dengan casing agar terhindar dari kebocoran.
Jika debit aliran fluida turun, daya input untuk pompa sentrifugal menjadi
turun sampai dengan 180hp pada saat aliran fluida terhenti.
Namun pada pompa aksial daya input menjadi naik ke 520hp pada saat aliran
fluida terhenti.
Pompa aksial dapat menyebabkan motor penggerak overload jika debit aliran
dikurangi secara drastis dari kapasitas desainnya.
Head yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal jauh lebih tinggi daripada pompa
aksial.
penggunaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan power density (gaya per
satuan berat) yang lebih besar. Dan juga memberikan perpindahan fluida yang
tetap/stabil di setiap putarannya.
1. Pompa Reciprocating
Adalah pompa dimana energi mekanik dari penggerak pompa diubah menjadi
energi aliran dengan menggunakan elemen bolakbalik (resiprocating) yang ada di
dalam silinder. Semua pompa resiprokating memiliki bagian yang berfungsi untuk
menghandle fluida yang dinamakan liquid end, yang terdiri dari : torak/plunger,
silinder, katup isap, katup buang, sil antara silinder dan torak. Serta bagian
penggerak (power end) yang terdiri dari poros engkol, dan batang engkol.
Kegunaan
Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa endapan dan lumpur
Pinsip kerja
Pada pompa torak kerja tunggal, dalam setiap silinder ada dua katup yaitu
katup isap dan katup buang. Pada langkah isap torak bergerak dari TMA ke TMB,
tekanan didalam silinder menjadi turun. Akibatnya ada beda tekanan antara diluar
silinder dengan didalam silinder, sehingga katup isap terbuka, zat cair kemudian
terhisap kedalam silinder. Ketika torak berada pada TMB dan mulai bergerak
menuju TMA, katup isap menutup kembali.
Setelah zat cair masuk ke dalam silinder kemudian didorong torak menuju
katup buang, tekanan didalam silinder menjadi naik, sehingga katup buang
terbuka. Selanjutnya zat cair mengalir melewati katup buang keluar silinder
dengan dorongan torak yang menuju katup sampai akhir langkah buang.
Skema prinsip kerja pompa ulir berporos ganda (double screw pump)
Secara umum prinsip kerja pompa rotasi adalah Berputarnya elemen dalam
rumah pompa menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga
terjadi aliran cairan dari sumber masuk ke rumah pompa. Cairan tersebut akan
mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh elemen-elemen yang berputar
dalam rumah pompa tersebut, cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada
saluran kempa terjadi pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan ke
luar. Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang
Kegunaan
Dapat dipergunakan untuk memompa minyak bumi, minyak pelumas, resin,
polimer, alkohol, solven, aspal, bitumen, tar, cat, tinta, produk makanan seperti
sirup, coklat, selai kacang,dll.
BAB III
Pada kondsi yang berbeda seperti pada gambar di atas maka persamaan Bernoulli
adalahsebagai berikut :
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran tekan
denganhead kecepatan zat cair pada saluran isap.Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :
15
b. Head Kecepatan
Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran tekan
denganhead kecepatan zat cair pada saluran isap.Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :
c. Head Statis Total
Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi tekan
denganpermukaan zat cair pada sisi isap.Head statis total dapat dinyatakan dengan rumus :
Z = Zd - Zs(5)
Dimana :
Z : Head statis total
Zd : Head statis pada sisi tekan
Zs : Head statis pada sisi isap
Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam sistem
perpipaandisebut sebagai kerugian head (head loss).Head loss terdiri dari :
1. Mayor head loss (mayor losses)
Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan dengan rumus :
Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat menggunakan tabel padalampiran 4.
Besaran ini menyatakan kerugian pada fitting dan valve dalam ukuran panjangekivalen dari
pipa lurus.
3. Total Losses
Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yaitu :
Daya Pompa
Daya pompa adalah besarnya energi persatuan waktu atau kecepatan melakukan kerja.Ada
beberapa pengertian daya, yaitu :
a.Daya hidrolik (hydraulic horse power)
Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang dibutuhkan untuk
mengalirkansejumlah zat cair. Daya ini dapat dihitung dengan rumus :
Effisiensi Pompa
Effisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara output dan input
atauperbandingan antara HHP Pompa dengan BHP pompa.Harga effisiensi yang tertinggi sama
dengan satu harga effisiensi pompa yang didapat daripabrik pembuatnya.Effisiensi pompa
merupakan perkalian dari beberapa effiaiensi, yaitu:
KESIMPULAN
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin yang digunakan
untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain, dimana cairan tersebut
hanya mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan. Pompa juga dapat diartikan sebagai alat
untuk memindahkan energi dari pemutar atau penggerak ke cairan ke bejana yang bertekanan
yang lebih tinggi. Selain dapat memindahkan cairan pompa juga berfungsi untuk
meningkatkan kecepatan, tekanan dan ketinggian cairan. Adapun bentuk pompa bermacammacam, dengan demikian maka pompa dalam pelayanannya dapat diklasifikasikan menurut :
1. Pemakaiannya
2. Prinsip kerjanya
3. Cairan yang dialirkan
4. Material atau bahan konstruksinya
SOAL SOAL
I
1. Pada Pompa aksial, bagian yang berfungsi untuk menahan posisi poros agar
tetap berada di garis sumbu kerjanya adalah
a. Inlet
b. Poros
c. Guide Bearing
d. Stuffing Box
a. Screw Pumps
b. Rotari vane Pumps
c. Gear Pumps
d. double screw pump
3. Pompa yang menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk
menghasilkan aliran fluida di sebut :
a. Gear pump
b. Screw Pump
c. Double screw pumps
d. Rotari Vane Pumps
Soal isian
II
1. Gambar A dan B di bawah ini merupakan bagian dari pompa. Gambar A di sebut apa
dan B di sebut apa?
a.
impeler jenis terbuka
b.
impeler jenis tertutup