Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMIAH

MODEL SIMULASI PRAKTIKUM PENGUKURAN POWER FAKTOR

BERBASIS MATLAB/SIMULINK

Disusun Oleh :

WISNU ADI SAPUTRA (18010044)

DIAH PUTRI SYAMSARI (18010029)

MUHAMMAD SUKMA SAPUTRA (18010027)

ALVIN SHOLIHIN (18010007)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt telah melimpahkan rahmat-nya,
maka pada hari ini tugas yang berjudul “ Model Simulasi Praktikum Pengukuran Power Faktor”
dapat diselesaikan. Secara garis besar, makalah ini berisi tentang hal yang berhubungan dengan
perencanaan dan praktik simulasi kualitas daya listrik power faktor menggunakan
Matlab/Simulink. Adapun lingkup makalah ini terdiri dari 4 bab yaitu : Bab 1 Latar Belakang,
Bab 2 Tinjuan Pustaka dan Dasar Teori, Bab 3 Pembahasan, Bab 4 Kesimpulan dan Daftar
Pustaka.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung
penyusunan makalah ini yaitu saya sendiri, rekan dan Ibu Soraida salsabila selaku dosen
pengampu pada mata kuliah penggunaan komputer. Oleh karena itu, saran dari berbagai pihak
sangat diharapkan demi kemajuan selanjutnya.

Bandar Lampung, 05 juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

1.1 Latar belakang ............................................................................................................. 4

1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................ 5

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 5

1.4 Manfaat........................................................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ....................................................... 6

2.1 Tinjauan Pustaka ......................................................................................................... 6

2.2 Dasar Teori .................................................................................................................. 6

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 9

3. 1 Rancangan model ........................................................................................................ 9

3. 2 Pengujian Model ......................................................................................................... 9

BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kualitas suplai daya listrik merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
produsen dan konsumen energi listrik. Penggunaan elektronik yang terus meningkat
seperti computer, handphone dan peralatan lainnya membuat konsumsi daya listrik juga
meningkat. Kualitas daya listrik yang baik merupakan faktor yang harus dijaga oleh
produsen energi listrik (PLN).
Power factor (Pf) atau cos phi merupakan salah satu indikator kualitas daya
listrik. Rendahnya nilai Pf diartikan sebagai rendahnya kualitas daya listrik. Masalah
yang timbul tersebut membuat kerugian tak hanya pada konsumen energi listrik
melainkan penyedia jasa layananpun merugi. Pada masing pihak jelas akan berusaha
menaikkan nilai pf dimana bagi produsen merupakan upaya peningkatan kualitas daya
listrik sementara bagi konsumen supaya tidak mengalami kerugian sebab pembayaran
listrik yang sia-sia.
Power factor didefiniskan sebagai perbandingan antar daya aktif (dalam satuan
watt ) dan daya semu ( dalam satuan VA)[1],[2]. Daya reaktif merupakan daya yang
terbuang didalam jaringan, daya semu merupakan daya yang dikonsumsi dari penyedia
layanan, dan daya aktif merupakan daya yang digunakan oleh beban yang diubah atau
bekerja menjadi panas.
Mahasiswa jurusan teknik elektro dengan konsentrasi Power System harus
mempunyai kemampuan dalam menganalisis permasalahan kualitas daya listrik serta
kemampuan dalam menyelesaikan dan menemukan solusi dalam meningkatkan
kualitas daya listrik. Terdapat analisis terbaru oleh Electric Power research Institute
(EPRI) memperkirakan masalah kualitas daya menimbulkan kerugian mencapai ±
US$15-24 billion/tahun di USA[8].
Negara Indonesia perlu menyelesaikan persoalan terkait hal ini sebab tudingan
ketidak efisienan dalam penyediaan dan pengelolaan energi listrik tidak lepas dari
persoalan kualitas daya listrik. Karna hal tersebut, diperlukannya identifikasi penyebab
dan mengeliminasi masalah-masalah yang dapat menurunkan kualitas daya suatu
sistem tenaga listrik [8].
Menurut penelitian Styvaktkis, Bollen and Gu termonologi kualitas daya listrik
mengacu pada fenomena yang sangat beragam dengan memiliki karakteristik tegangan
dan arus pada satu satuan waktu dan lokasi yang berbeda dalam sebuah sistem tenaga
listrik. [9].
Diantara permasalahan kualitas daya listrik yang sering dijumpai adalah
rendahnya faktor daya dan tingginya harmonisa. Dengan adanya permasalahan tersebut
maka tidak bisa hanya dengan teori melainkan perlunya praktek.
Praktikum dengan memanfaatkan Tools Software simulasi telah banyak
dimanfaatkan dalam pembelajaran di Perguruan Tinggi, desain dan simulasi monitoring
daya listrik 3 fasa merupakan salah satunya dengan menggunakan Software Matlab
Simulink yang paling sering digunakan dalam kelebihan bidang rekayasa.

1.2 Rumusan masalah


Pada penelitian ini terdapat rumusan masalah, sebagai berikut :

1. Menerapkan pengetahuan terkait teori ilmiah konsentrasi Power System dalam


merancang model praktikum berbasis Simulink.
2. Mengintegrasi pengetahuan serta keterampilan dalam praktik simulasi pengukuran
pf dengan menggunakan Sofware Matlab/Simulink.

1.3 Tujuan
Pada makalah yang dibuat terdapat tujuan penelitian, sebagai berikut :
1. Pembuatan model praktikum pengukuran pf dengan menggunakan Matlab
Simulink.
2. Merancang jaringan tegangan rendah 3 phasa 380 Vph-ph dengan beban seimbang.

1.4 Manfaat
Model pada penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada
praktikan terkait pengaruh pembebanan resistif, resistif induktif terhadap nilai pf. Pada
pelaksanaan praktikum juga diharapkan dapat memberikan faktor koreksi yang tepat
dengan penaambahan kapasitor untik menaikkan nilai pf.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Adapun tinjauan pustaka yang terdapat pada penelitian ialah keresahan
mahasiswa yang membutuhkan pembelajaran praktikum namun terdapat permasalahan
yang timbul disebabkan pandemic maka, mahasiswa dibatasi bahkan dilarang untuk
berkegiatan di kampus termasuk bengkel dan laboratorium. Sehingga, dengan
dibutuhkannya penerapan dan integrasi pengetahuan serta keterampilan khusus yang
dimiliki sebagai saran untuk membuktikan teori secara ilmiah. Maka mengusulkan
adanya penelitian perancangan model praktikum simulasi pengukuran pf dengan
menggunakan Sofware Matlab/Simulink. Model praktikum harus dapat
menggambarkan parameter sistem jaringan yang sesuai dengan praktikum labolatorium
sehingga mahasiswa benar adanya menerapkan serta membuktikan teori pengetahuan
yang telah didapat.

2.2 Dasar Teori


1. Pengertian Matlab/ Simulink
Matlab Simulink merupakan salah satu software yang paling banyak dipergunakan
dalam bidang rekayasa, menggunakan bahasa pemrograman dengan komputasi
numerical berbasis matrik[4]. Matlab sendiri memiliki kemampuan diantaranya :
Ploting data dan fungsi, antarmuka dengan bahasa pemrograman, antarmuka
dengan perangkat. Sofware matlab dilengkapi dengan fitur tambahan yaitu
Simulink, yang berguna dalam membuat simulasi grafis dan desain berbasis model
untuk sebuah sistem dinamik. Simulink adalah graphical extension matlab yang
merupakan salah satu fitur yang ada pada aplikasi matlab yang berfungsi dalam
membuat model atau desain yang memiliki sifat dinamis atau tertanam, biasanya
software matlab Simulink diimplementasikan dalam keperluan Analisa data
matematis, pemodelan serta perhitungan numerik[5],[6].
2. Parameter sistem
Model praktikum digunakan untuk menggambarkan jaringan distribusi tegangan
rendah 380 Vph-ph. Sumber tegangan (Source) didapatkakn dari Simulink Library
Browser dengan gambar blok parameter pada gambar 1 diberikut:
Blok parameter Source berfungsi sebagai sumber tegangan 3 fasa jala-jala PLN.
Gambar 1. Block Parameter Source
Nilai parameter dari Block Parameter Source diberikan pada tabel berikut:
Parameter Nilai
Konfigurasi Yn
Frekuensi 50 Hz
Vrms (ph-ph) 380 V
Sudut Fasa 0
Sumber tegangan AC 3 fasa disambungkan dengan beban 3 fasa konfigurasi Ya.
Sambungan sumber dan beban melalui sebuah BUS yang sekaligus berfungsi
sebagai measurement tegangan dan arus. Nilai impedansi jaringan dibalikkan,
sehingga impedansi sistem hanya bergantung pada besarnya nilai R, L dan C beban.
Adapun gambaran beban seimbang 3 fasa sebagai berikut :

Gambar 2. Beban Seimbang 3 fasa


3. Power Factor
Power factor atau cos merupakan istilah yang mempresentasikan hubungan antara
ketiga jenis daya listrik, yakni daya reaktif (Q), daya semu(S) dan daya aktif (P).
pada besaran S merupakan hasil penjumlahan dari vector P dan Q [7]. sedangkan
pada besaran Pf merupakan perbandingan P dan S. pada ketiga hubungan daya
tersebut dipresentasikan dalam persamaan 1, 2 dan 3, sebagai berikut :
𝑆 = 𝑃 + 𝑄…………………………………………. (1)
Magnitude(S) dirumuskan sebagai berikut :
𝑆 = √𝑃2 + 𝑄 2…………………...…………………(2)
Nilai pf atau Cos didapat dari persamaan berikut:
𝑝
𝑝𝑓 = 𝑠 ……………………………………………….(3)

Rancangan model matematik dalam ketiga persamaan diatas dapat digambarkan


sebagai berikut:

Gambar 3. Model Matematik pf


Besarnya sudut cos dapat dihitung menggunakan persamaan 4, sebagai berikut :
𝑝
𝜙 = cos −1 𝑠 ………………………………………(4)

Matlab Simulink memberikan nilai sudut dalam satuan radian, agar sudut tersebut
dapat ditampilkan dalam satuan derajat, maka dibutuhkan konversi bahwa 180° =
𝜋 𝑟𝑎𝑑, sehingga dirumuskan pada persamaan 5.
180°
1 𝑟𝑎𝑑 = ……………………………………...(5)
𝜋

Model Simulink konversi radian ke derajat digambarkan sebagai berikut.

Gamba 4. Konversi radian – derajat


BAB III
PEMBAHASAN

3. 1 Rancangan model
Model praktikum dirancang menggunakan Matlab Simulink melalui beberapa
tahapan yaitu, penentuan parameter sistem, rancangan model simulasi, pengujian
model dengan berbagai variasi beban serta penentuan hasil. Rancangan model
disesuaikan untuk mendapat nilai pf, besarnya sudut Φ, bentuk gelombang tegangan
per fasa, dan bentuk gelombang arus per fasa. Hasil tersebut didapatkan dengan
memberikan variasi pada perubahan nilai komponen beban resistor ( R), indikator(L),
dan Kapasitor (C ). Beban R dan L terpasang secara seri dan beban C terpasang secara
paralel terhadap R dan L. beban C dimaksudkan untuk memberikan kompensasi
terhadap nilai pf.
Model penelitian pada Simulink pengukuran power factor secara keseluruhan
digambarkan sebagai berikut.

Gambar 5. Model Simulink Praktikum Pengukuran Power Factor

3. 2 Pengujian Model
Hasil rancangan model penelitian perlu dilakukan pengujian untuk melihat
hasil dari model yang dibuat. Jika belum sesuai maka diperlukannya perubahan pada
blok parameter, nilai parameter atau rangkaian model. Pengujian model simulasi
dijalankan dalam 2 tahapan guna memeriksa model dalam memberikan hasil
simulasi sesuai perhitungan, Adapun tahapan yang dilakukan oleh peneliti sebagai
berikut.
1. Tahapan pertama, memeriksa bentuk gelombang tegangan dan arus 1 fasa.
2. Tahapan kedua, memeriksa hasil untuk S,P,Q, pf dan Φ.
3.2.1 Pengujian pertama
Pengujian diberikan nilai R sebesar 50 Ohm, dengan beban resistif murni
nilai L dan C adalah 0. Dengan pengamatan bentuk gelombang tegangan dan arus
fasa A. Adapun bentuk gelombang tegangan dan arus phasa A adalah sinusoida
murni. Hasil diperlihatkan pada gambar berikut.

Gambar 6. Beban resistif murni


3.2.2 Pengujian kedua
Pengujian kedua diberikan nilai R sebesari 50 Ohm, dengan beban resistif
induktif nilai L 0,2 H dengan nilai C tetap 0. Dengan pengamatan bentuk
gelombang tegangan dan arus berupa sinusoidal yang cacat Adapun hasil bentuk
gelombang sebagai gambar 7 berikut.

Gambar 7. Beban Resistif-Induktif


3.2.3 Pengujian ketiga
Pengujian terakhir diberikan nilai R sebesar 50 Ohm, dengan nilai C 20µF
dengan nilai L tetap. Dengan pengamatan bentuk gelombang tegangan dan arus
dipasangkannya kapasitor parallel terhadap beban resistif-induktif dapat
memberikan kompensasi berupa naiknya nilai pf dan juga pulihnya bentuk
gelombang mendekati bentuk sinusoida murni. Adapun hasil bentuk gelombang
beban resistif-induktif dengan kompensasi C sebagai berikut.
Gambar 8. Beban resistif-induktif dengan kompensasi C

Pengamatan berikutnya adalah nilai pembacaan untuk daya aktif (P), daya
reaktif (Q), daya semu (S), faktor daya dan Φ. Hasil pembacaan berdasarkan
variasi seperti pengujian pertama diperlihatkan pada tabel 2 berikut.

Tabel 2. Pengujian Tahap Kedua


R
L(Henry) C(Farad) S(VA) P(Watt) Q(VAR) pf Φ
(Ohm)
50 0 0 2758 2758 0 1 0
50 0.2 0 1606 1000 1257 0.6228 51.48
50 0.2 2e-5 1166 1064 475.3 0.9131 24.06
Berdasarkan tabel 2. Saat beban resistif murni faktor daya sebesar 1. Namun
saat diberikan beban induktif faktor daya menjadi turun dan saat diberikan
kompensasi dengan membarikan kapasitor yang terangkai paralel terhadap beban,
maka nilai faktor daya menjadi naik. Berdasarkan hal tersebut penguji tahap
kedua dapat dilakukan dengan baik.

Hasil penelitian simulasi model praktikum ditampilkan pada tabel 3. Hasil


yang dibahas berupa variasi untuk besarnya beban induktif (L) serta variasi dari
besarnya kapasitor untuk mengkompensasi nilai faktor daya.

Tabel 3. Hasil Simulasi Model Praktikum

No R(Ω) L(H) C(F) S(VA) P(W) Q(VAR) pf Φ(°)


1 10 0 0 9903 9903 3.9e-13 1 0
0.98 8.92
2 10 5e-3 0 8878 8771 1378
79 6
0.95 17.4
3 10 1e-2 0 8035 7665 2408
4 4
0.84 32.1
4 10 2e-2 0 6802 5760 3618
68 4
0.72
5 10 3e-2 0 5963 4340 4089 43.3
78
0.62 51.4
6 10 4e-2 0 5336 3323 4175
28 8
0.67 47.5
7 10 4e-2 2e-5 5176 3492 3821
46 7
0.85 31.3
8 10 4e-2 8e-5 4775 4079 2482
43 2
14e- 0.99 6.97
9 10 4e-2 4858 4822 590
5 26 6
33e- 0.57 54.7
10 10 4e-2 15580 8986 -12730
5 67 8
Data tabel 3 menggambarkan bahwa saat beban resistif murni, daya semu
terkonversi seluruhnya menjadi daya aktif, sehingga pf =1. Saat beban tersebut,
daya reaktif masih ada sebesar 3,9e-13, nilai ini sangat kecil mendekati 0,
sehingga masih dalam batas toleransi.

Data selanjutnyam yakni data kedua sampai dengan data keenam, nilai
induktansi (L) diberikan mulai dari 5e-3 – 4e-2 H. hasil simulasi menunjukkan
nilai P yang semakin menurun dan nilai Q semakin meningkat. Hal tersebut
menyebabkan power faktor menurun antara 0.9879-0.6228. berdasarkan hal
tersebut sesuai dengan teori bahwa semakin besar nilai L pada beban resistif-
induktif maka semakin rendah pf0nya.

Pada hasil simulasi dengan penerapan kapasitor sebagai kompensasi pada


tabel 3 memperlihatkan data tujuh memberikan nilai C sebesar 2e-5 F didapatkan
hasil peningkatan pf sebesar 0.0518 dibanding nilai C=0. Berturut-turut terjadi
peningkatan nilai pf saat nilai C dinaikkan menjadi 8e-5 F dan 14e-5F. Saat C
diberi nilai 14e-5 F merupakan nilai kompensasi terbaik karena pf bernilai 0.9926
atau mendekati 1. Sedangkan apabila nilai C diperbesar lagi menjadi 33e-5F maka
nilai S meningkat sangat tinggi dan nilai Q membesar dalam angka negatif,
sedangkan pf turun sangat rendah sebesar 0.5767. hal tersebut menunjukkan bahwa
memberi kompensasi faktor daya pada beban resistif-induktif nilai kapasitansi
harus diperhitungkan dengan tepat agar tidak menimbulkan kerugian.
BAB IV
KESIMPULAN

Hasil penelitian simulasi model praktikum pada pengukuran pf menggunakan


Matlab/Simulink mendapat beberapa poin penting, yaitu:

1. Beban resistif murni menghasilkan bentuk gelombang tegangan dan arus sinusoida
murni, beban resistif-induktif menghasilkan bentuk gelombang sinusoida yang cacat.
Kompensasi dengan kapasitor dengan nilai yang tepat dapat mengembalikan bentuk
gelombang mendekati sinusoida murni
2. Semakin besar induktansi pada beban resistif-induktif berakibat turunnya pf. Pemilihan
kapasitansi yang tepat dapat mengembalikan nilai pf mendekati 1
3. Model praktikum simulasi dapat menggantikan peran alat-alat laboratorium sehingga
mahasiswa dapat membuktikan pengetahuan teori yang telah didapatkan pada materi
kuliah.
4. Praktikum simulasi berbasis Simulink menjadikan mahasiswa dapat melakukan praktek
secara mandiri dengan menggunakan Software Matlab Simulink. Kelebihan praktikum
simulasi adalah mahasiswa dapat melakukan inovasi dengan mengganti parameter,
rangkaian, nilai beban untuk pemahaman lebih lanjut dalam mencari solusi permasalahan
pf dilapangan.
5. Model praktikum masih berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut misalnya untuk
beban 3 fasa tidak seimbang, menghitung beda phasa antara arus dan tegangan serta
permasalahan lain yang mungkin timbul di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

[1] I. Dinata dan W. Sunanda, “Implementasi wireless monitoring energi listrik berbasis web
database,” J. Nas. Tek. Elektro, vol. 4, no. 1, hal. 83–88, 2015.

[2] D. P. Alfauzi, A. G. Permana, dan A. Novianti, “Rancang Bangun Alat Perbaikan Faktor
Daya Listrik Satu Fasa Berbasis Mikrokontroler,” eProceedings Appl. Sci., vol. 5, no. 3,
2019.

[3] A. Aripriharta, N. Mardianto, H. Amri, dan M. Muharnis, “Rancang Bangun Simulator


Perbaikan Faktor Daya Listrik Sebagai Modul Praktikum di Laboratorium Elektronika
Daya,” INOVTEK-Seri Elektro, vol. 2, no. 1, hal. 56–62, 2020.

[4] R. I. Sudjoko, “DESAIN DAN SIMULASI MONITORING DAYA SISTEM TIGA


FASA MENGGUNAKAN MATLAB SIMULINK.”

[5] I. Parinduri, “Model dan simulasi rangkaian RLC menggunakan aplikasi matlab metode
simulink,” J. Sci. Soc. Res., vol. 1, no. 1, hal. 42–47, 2018.

[6] M. A. Cahyono dan R. Suwandi, “Pemodelan Matematik Sistem Hidrolik pada Main
Landing Gear Extension dan Retraction Pesawat Boeing 737-900er dengan Program Matlab-
simulink,” Angkasa J. Ilm. Bid. Teknol., vol. 9, no. 1, hal. 43–56, 2017.

[7] Sutrisno, Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB, 1986

[8] H.M Yudha, Kualitas Daya Listrik Pengaruh dan Penanganannya, Jurnal Desiminasi
Teknologi., vol. 5, no. 1, 2017.

[9] E. Styvaktakis, M.H.J. Bollen and I.Y.H. Gu. Classification of Power System Transients:
Synchronised Switching, IEEE Power Engineering Society Winter Meeting, vol. 4, pp. 2681–
2686, 2000

Anda mungkin juga menyukai