1/2017
HALAMAN JUDUL
MODUL PRAKTIKUM MESIN MESIN LISTRIK 1
Disusun Oleh :
Asisten Laboratorium Tenaga
i
TATA TERTIB
1. Modul praktikum harus selalu di bawa pada saat praktikum dan tidak boleh hilang selama
nilai praktikum belum keluar. Jika Modul praktikum tidak di bawa saat praktikum maka
praktikan tidak diizinkan mengikuti praktikum.
2. Praktikan harus datang tepat pada waktunya , apabila terlambat maksimum 10 menit
maka tidak diperbolehkan mengikuti praktikum (INHAL).
3. Pada saat praktikum, praktikan :
a. Diwajibkan memakai BATIK sebelum memasuki laboratorium.
b. Dilarang merokok dan membuat gaduh.
c. Dilarang keluar ruangan laboratorium tanpa persetujuan asisten.
d. Mematikan alat komunikasi seluler.
e. Dilarang makan dan minum di ruangan laboratorium.
4. Sebelum praktikum dimulai, praktikan terlebih dahulu :
a. Mengumpulkan tugas pendahuluan.
b. Lulus tes pendahuluan.
5. Kerusakan alat menjadi tanggung jawab bersama terhadap grup yang
bersangkutan.
6. Semua praktikan wajib membereskan semua peralatan dan kursi setelah praktikum
selesai.
7. Penyerahan laporan paling lambat 1x24 jam setelah praktikum, apabila Analisa
praktikum sama dengan praktikan dari satu grup atau grup lain dan melewati waktu yang
telah ditentukan, maka laporan praktikum yang bersangkutan dianggap gugur atau nilai
seluruh praktikum E.
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i
iv
MODUL 1
POWERSIM & MATLAB
A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui komponen atau variable yang digunakan dalam powersim
2. Mengetahui cara membuat sebuah model dengan menggunakan powersim
3. Mengetahui komponen atau variable yang digunakan dalam matlab
4. Mengetahui cara membuat model dengan menggunakan matlab
C. Dasar Teori
a. PowerSim
Sistem dynamic adalah sebuah sistem yang mencoba untuk menjelaskan perilaku dari
berbagai tindakan dalam sebagian sistem. Sistem semacam ini disebut sebagai sistem
tertutup (inherent/closed sistem). Dalam hal ini bukan berarti bahwa sistem yang dibuat
mengabaikan hubungan antara sistem dan lingkungannya, melainkan bahwa setiap
variabel eksternal yant tidak memiliki efek terhadap sistem juga tidak akan dipengaruhi oleh
sistem itu kembali (ASTRA,1998 dalam Darmono,2005).
Selain dikatakan sebagai sistem tertutup, sistem dinamis juga merupakan sistem
umpan balik. Terdapat dua macam umpan balik, yaitu umpan balik posistif dan umpan
balik negative. Umpan balik negative adalah suatu proses untuk mencapai tujuan (goal
seeking). Feedback ini cenderung menjadi penyeimbang terhadap setiap gangguan dan
selalu membawa sistem dalam keadaan yang stabil. Sedangkan umpan balik positif terjadi
jika perubahan dalam komponen sistem akan menyebabkan terjadinya perubahan di dalam
komponen lainnya yang akan memperkuat proses awalnya. Umpan balik positif merupakan
proses yang sifatnya tumbuh. Dalam melakukan pembuatan sistem dinamis terdapat
1
2
beberapa software yang digunakan, antara lain dinamo, vensim, stella, I-think, dan
powersim. Dalam praktikum ini akan dijelaskan mengenai software powersim.
PowerSim adalah software simulasi untuk sistem dinamik dengan menggunakan
metodologi pemodelan berbasis komputer (PowerSim, 2005). Simbol yang dipakai untuk
mewakili parameter terukur Level, Reservoir, Auxiliary, dan Constant serta
penghubung Flow Rate dan Link dapat dikaitkan satu sama lain untuk menjalin sebuah
sistem yang terpadu.
b. Matlab
Matlab merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tinggi dalam bidang
komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan
pemrograman. Oleh karenanya, matlab banyak digunakan dalam bidang risetriset yang
memerlukan komputasi numerik yang kompleks. Penggunaan Matlab meliputi bidang
bidang:
Matematika dan Komputasi
Pembentukan Algorithm
Akusisi Data
Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype
Analisa data, explorasi, dan visualisasi
Grafik Keilmuan dan bidang Rekayasa
Matlab merupakan kepanjangan dari Matrix Laboratory. Sesuai dengan namanya,
struktur data yang terdapat dalam Matlab menggunakan matriks atau array berdimensi dua
(double). Oleh karenanya penguasaan teori matriks mutlak diperlukan bagi pengguna
pemula Matlab agar mudah dalam mempelajari dan memahami operasioperasi yang ada di
Matlab.
Kita dapat belajar Matlab melalui berbagai macam cara seperti dari buku maupun
internet. Banyak situs di internet yang menyediakan tutorial tentang matlab. Seperti tutorial
dasar, toolboxes, simulink, dan sebagainya. Kita dapat menggunakan situs
(http://www.mathworks.com). Untuk memperoleh informasi dan pengetahuan terkini tentang
matlab.
D. Prosedur Percobaan
a. Powersim.
3
b. Matlab
1. Bukalah Simulink pada MATLAB
E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan
R () PSIM MATLAB
I (A) 15
V (V)
I (A) 20
V (V)
I (A) 30
V (V)
I (A) 40
V (V)
MODUL 2
TRANSFORMASI TRANSFORMATOR 1 FASA
A. Tujuan Percobaan
1. Menentukan tegangan sekunder pada transformator dengan mengatur tegangan primer
transformator pada tegangan tertentu.
2. Mengetahui perbandingan lilitan antara sisi primer dan sisi sekunder dari transformator.
B. Dasar Teori
Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi
untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke
rangkaian listrik lainnya,dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi
tertentu melalui suatu gandengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetis,dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder
berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan
perbandingan arusnya. Dalam bidang teknik listrik pemakaian transformator dikelompokkan
menjadi :
1. Transformator Daya
2. Transformator Distribusi
3. Transformator Pengukuran, yang terdiri dari trafo arus dan trafo tegangan
Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan sekunder) yang bersifat
induktif. Kedua kumparan ini terpisah secara elektris namun berhubungan secara magnetis
melalui jalur yang memiliki reluktansi (reluctance) rendah. Apabila kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di
dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka
mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer maka di kumparan primer
terjadi induksi (self induction) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena
pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama
(mutual induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder, maka
mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder di bebani, sehingga energi listrik dapat
ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi)
e = (-) N (Volt) ( 2.1 )
2
Dimana :
e = gaya gerak listrik (Volt)
N = jumlah lilitan
Perlu diingat bahwa hanya tegangan listrik arus bolak-balik yang dapat
ditransformasikan oleh transformator, sedangkan dalam bidang elektronika, transformator
digunakan sebagai gandengan impedansi antara sumber dan beban untuk menghambat arus
searah sambil tetap melakukan arus bolak-balik antara rangkaian. Tujuan utama
menggunakan inti pada transformator adalah untuk mengurangi reluktansi (tahanan
magnetis) dari rangkaian magnetis (common magnetic circuit).
menganggap belitan N1 reaktif murni. I0 akan tertinggal 900 dari V1. Arus primer I0
menimbulkan fluks () yang sefasa dan juga berbentuk sinusoidal.
e1 = -N1 (2.3)
e1 = -N1 (2.4)
e1 = - N1 cos t (Volt) (2.5)
E1 = (2.7)
E1 = (2.8)
E1 = (2.9)
E1 = (2.10)
E1 = 4,44 N1 f (Volt) (2.11)
Pada rangkaian sekunder, fluks () bersama tadi juga menimbulkan :
e2 = - N2 (2.12)
Dimana :
E1 = ggl induksi di sisi primer (Volt)
5
Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) N2 I2 yang cenderung
menentang fluks () bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan. Agar fluks bersama itu
tidak berubah nilainya, pada kumparan primer harus mengalir arus I2', yang menentang fluks
6
yang dibangkitkan oleh arus beban I2, hingga keseluruhan arus yang mengalir pada
kumparan primer
I1 = I0 + I2 (Ampere) (2.15)
Bila komponen arus rugi inti (Ic) diabaikan, maka I0 = Im , sehingga :
I1 = Im + I2 (Ampere) (2.16)
Dimana :
I1 = arus pada sisi primer (ampere)
I2 = arus yang menghasilkan '2 (ampere)
I0 = arus penguat (ampere)
Im = arus pemagnetan (ampere)
Ic = arus rugi rugi inti (ampere)
Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan oleh arus
pemagnetan IM, maka berlaku hubungan :
N1 IM = N1 I1 N2 I2 (2.17)
N1 IM = N1 (IM + I2) N2 I2 (2.18)
N1 I2 = N2 I2 (2.19)
Karena Im dainggap kecil, maka I2 = I1 Sehingga :
N1 I1 = N2 I2 (2.20)
= (2.21)
Transformator 1 Phasa
1. Prinsip Dasar Transformator
Transformator adalah alat yang berfungsi memindahkan daya listrik dari satu untaian
primer ke untaian sekunder secara induksi elektromagnetik dan berdasarkan percobaan
Faraday. Apabila lilitan primer dihubungkan dengan tegangan bolak-balik, pada inti
transformator akan mengalir garis-garis gaya magnit atau flux magnet. Karena arus yang
mengalir bilak balik, maka flux yang terjadi pada inti juga bolak balik yang berarti jumlah
garis-garis gaya magnet pada inti transformator setiap saat berubah. Karena pada inti terdapat
lilitan yaitu : Lilitan Primer (N1) dan Lilitan Sekunder (N2), maka berdasarkan hukum
Faraday pada masing-masing lilitan tersebut akan membangkitkan ggl induksi E1 dan E2.
Besarnya ggl induksi E1 dan E2 adalah :
7
E1 = 4.44 f N1 m (2.22)
E2 = 4.44 f N2 m (2.23)
Perbandingan antara E1 dan E2 disebut perbandingan transformator yang besarnya adalah
sebagai berikut :
a = E1/E2 = N1/N2 (2.21)
2. Inti Transformator
Agar jumlah garis gaya magnet pada inti sebesar mungkin maka inti terbuat dari bahan
feromagnetis. Untuk mengurangi kerugaian yang disebabkan oleh arus pusar (arus eddy) inti
transformator dibuat berlapis-lapis. Sedangkan untuk mengurangi kerugian akibat pengaruh
histerisis. Bahan dipilih sedemikian rupa sehingga membentuk kurva histerisis sekurus
mungkin (dibuat dari bahan besi lunak).
3. Polaritas Transformator
Ada 2 macam polaritas transformator yaitu penjumlahan dan polaritas pengurangan.
Untuk mengetahui polaritas tersebut dilakukan tes polaritas.
4. Harga Ekivalen
a. Harga Ekivalen dipandang dari sisi primer
Harga komponen-komponen kelistrikan pada transformator dipandang dari sisi primer
adalah sebagai berikut :
Ro1 = R1 + R2 Xo1 = X1 + X2
Ro1 = R1 + a2R2 Xo1 = X1 + a2X2
Zo1 = Z1 + Z2 Zo1 = Z1 + a2Z2
Atau Zo1 = 1 2 + 1 2
Keterang :
Ro1 : Hambatan total transformator dipandang dari sisi primer
Xo1 : Reaktansi total transformator dipandang dari sisi primer
Zo1 : Impedansi total transformator dipandang dari sisi primer
Ro2 = R2 + R1 Xo2 = X2 + X1
Ro2 = R2 + R1/a Xo2 = X2 + X1/a
Zo2 = Z2 + Z1 Zo2 = Z2 + a2Z1/a
Atau Zo2 = 2 2 + 2 2
Keterangan :
Ro2 : Hambatan total transformator dipandang dari sisi sekunder
Xo2 : Reaktansi total transformator dipandang dari sisi sekunder
Zo2 : Impedansi total transformator dipandang dari sisi sekunder
D. Prosedur Percobaan
1. Buka software PSIM
2. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 2.1.
3. Atur nilai tegangan primer seperti pada Tabel 2.1.
4. Catat hasil penunjukan voltmeter pada sisi sekunder sesuai dengan nilai tegangan primer
pada langkah nomor 3.
5. Ulangi langkah 2-5 untuk rangkaian percobaan Gambar 2.2 (transformator step up) dan
Gambar 2.3 (transformator step down).
E. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1. Hasil Pengamatan Percobaan Transformasi Transformator
Test Ke- VP (V) VS (V) Ip (A) Is (A) Ax * ) Catatan
1. 80 Sisi sekunder
2. 60 dalam
3. 40 hubungan seri
1. 80
2. 60 Step-down
3. 40
1. 80
2. 60 Step-up
3. 40
*) nilai dari hasil perhitungan
10
G. Tugas Tambahan
1. Apabila transformator yang diuji dianggap ideal dan jika diketahui sisi primer memiliki
440 lilitan dan 40 lilitan pada sisi sekunder, serta diketahui sisi primer mendapat supply
tegangan sebesar 110 V, maka hitunglah :
a. Besar fluks maksimum yang dihasilkan ?
b. Besar tegangan induksi pada sisi sekunder ?
MODUL 3
RANGKAIAN EKIVALEN TRANSFORMATOR 1 FASA
A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui perubahan arus dan daya nyata yang terjadi pada saat tegangan
input transformator diatur pada posisi tertentu
2. Menentukan parameter rangkaian (Rc dan Xm) transformator beban nol
3. Mengetahui perubahan tegangan dan daya nyata yang terjadi pada saat arus
pada transformator diatur pada posisi tertentu
4. Menentukan parameter rangkaian (Rek; Zek; Xek) transformator hubung
singkat
B. Dasar Teori
Test hubung singkat merupakan suatu test yang dapat dilakukan pada
transformator, test ini dilakukan dengan memberi input tegangan AC pada sisi
primer dan menghubung singkat kumparan pada sisi skunder.
11
12
D. Prosedur Percobaan
E. Hasil Pengamatan
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Percobaan Transformator Tanpa Beban.
VP (V) IP (A) Vs (V) Is (A)
250
200
100
250
250
250
250
250
250
G. Tugas Tambahan
1. Jelaskan rugi-rugi yang ada pada transformator ?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan arus Eddy dan bagaimana mengurangi arus
Eddy tersebut !
MODUL 4
TRANFORMASI TRANSFORMATOR TIGA FASA
A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui konstruksi transformator tiga fasa 1 x 3 dan 3 x 1.
2. Mengukur tegangan primer, tegangan sekunder, arus primer, arus sekunder
daya sisi primer dan daya sisi sekunder.
3. Mengetahui efisiensi tranformator tiga fasa 1 x 3 dan 3 x 1.
B. Dasar Teori
Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh arus pusar di dalam inti,
rangkaian magnetik itu biasanya terdiri dari setumpuk laminasi tipis. Untuk
konstruksi tipe inti dapat dilihat pada Gambar dibawah ini
Dalam jenis inti (core type) kumparan dililitkan disekitar dua kaki inti
magnetik persegi. Dalam jenis cangkang (shell type) kumparan dililitkan sekitar
kaki tengah dari inti berkaki tiga dengan laminasi silikon-steel. Umumnya
digunakan untuk transformator yang bekerja pada frekuensi dibawah beberapa
ratus Hz. Silikon-steel memiliki sifat-sifat yang dikehendaki yaitu murah, rugi
inti rendah dan permeabilitas tinggi pada rapat fluks tinggi. Inti transformator
yang dipergunakan dalam rangkaian komunikasi pada frekuensi tinggi dan
tingkat energi rendah, kadang-kadang dibuat dari campuran tepung
ferromagnetik yang dimanfaatkan sebagai permalloy.
Dimana :
VL-L = Tegangan line to line
Vph = Tegangan Phasa
Il = arus Line
Iph = arus phasa
3. Hubung Zig-zag
Transformator zigzag merupakan transformator dengan tujuan khusus. Salah
satu aplikasinya adalah menyediakan titik netral untuk sistem listrik yang tidak
memiliki titik netral. Pada transformator zigzag masingmasing lilitan tiga fasa
dibagi menjadi dua bagian dan masingmasing dihubungkan pada kaki yang
berlainan.
D. Prosedur Percobaan
(a) (b)
Gambar 4.1 (a) Transformator Tiga Fasa 1x3; (b)Transformator Tiga Fasa 3x1
1. Buka software PSIM
18
2. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada Gambar 4.1 untuk hubungan Y-Y
3. Atur nilai tegangan primer seperti pada Tabel 4.1.
4. Catat hasil penunjukan alat ukur sesuai dengan Tabel 4.1. Kemudian ulangi
pengamatan untuk beban yang berbeda.
5. Ulangi langkah ke 1 sampai langkah ke 5 untuk hubungan Y- untuk
melengkapi pengamatan Tabel 4.2.
E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Perc. Transformasi Transformator Hubung Y-Y
Jenis Beban Vp Vp Vs Ip Is Pin Pout
Trafo R (%) L (H) (fasa) (line) (V) (A) (A) (W) (W)
100 0,4 220
1x3 100 0,6 220
100 0,8 220
100 0,4 220
3x1 100 0,6 220
100 0,8 220
G. Tugas Tambahan
Tugas tambahan dapat diperoleh dari asisten percobaan.
MODUL 5
GENERATOR SINKRON ARUS BOLAK BALIK (AC)
A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui karakteristik generator sinkron 3 Fasa.
2. Mengetahui karakteristik pengaruh arus eksitasi (medan) dan perubahan
kecepatan terhadap tegangan dan arus jangkar generator sinkron.
B. Dasar Teori
a. Karakteristik Generator Sinkron
Hal paling tampak yang membedakan antara generator sinkron dengan
generator induksi/asinkron adalah generator sinkron dieksitasi dua kali. Pada
generator asinkron energi listrik dihasilkan hanya oleh putaran rotor terhadap
stator, sedangkan pada generator sinkron energi listrik dihasilkan oleh putaran
rotor terhadap stator dan lilitan rotor yang diumpani sumber arus DC.
Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan
konstruksi motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron (seperti
telah dibahas disini). Ada dua struktur kumparan pada mesin sinkron yang
merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan
penguatan DC (membangkitkan medan magnet, biasa disebut sistem eksitasi) dan
sebuah kumparan (biasa disebut jangkar) tempat dibangkitkannya GGL arus bola-
balik.
Jika kecepatan rotor n dari generator konstan maka frekuensi yang dihasilkan
pun konstan, oleh sebab itu generator sinkron yang bekerja pada kecepatan
konstan dikenal sebagai generator sinkron karena frekuensi listriknya akan tetap
konstan jika kecepatan putaran mekanis rotornya pun konstan, sehingga frekuensi
listriknya sinkron terhadap kecepatan putar rotor.
.
= (5.1)
120
20
21
D. Prosedur Percobaan
6. Masukkan nilai 6885 pada kolom active power (W) pada blok beban 3
fasa
7. Jalankan simulasi
8. Lakukan pencatatan sesuai dengan kebutuhan hasil pengamatan pada Tabel
5.1
24
E. Hasil Pengamatan
Tabel 5.1. Blanko Percobaan
Kecepatan 1500 750 375 187.5
(rpm)
20.5
10.25
5.125
2.5625
G. Tugas Tambahan
MODUL 6
MOTOR INDUKSI (ASINKRON) 3 FASA
A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui Prinsip kerja dan Karakteristik motor induksi (asinkron)
2. Mengetahui pengaruh perubahan torsi beban terhadap kecepatan rotor (nr),
slip motor (S), frekuensi supply (f), dan arus jangkar (Ia) dari motor induksi
pada tegangan nominal motor.
B. Dasar Teori
Motor AC merupakan sebuah motor listrik yang tenaga penggeraknya berasal
dari arus bolak-balik (arus AC). Motor AC lebih sering digunakan dalam
industri dari pada motor DC. Tetapi motor AC ini tidak dapat beroperasi dengan
baik pada kecepatan rendah.
Terdapat dua jenis motor AC, tergantung pada tipe rotor yang digunakan:
a. Tipe pertama adalah motor induksi atau motor asinkron. Medan magnet pada
rotor motor ini diciptakan oleh arus induksi.
b. Tipe kedua adalah motor sinkron, yang tidak bergantung pada induksi.
sebagai hasilnya, dapat memutar tepat pada frekuensi supply atau kelipatan
dari frekuensi supply.
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas
digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor
ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar
(rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik
di industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah
motor induksi 3-fasa dan motor induksi 1-fasa. Motor induksi 3-fasa dioperasikan
pada sistem tenaga 3-fasa dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang
25
26
industri, sedangkan motor induksi 1-fasa dioperasikan pada sistem tenaga 1-fasa
yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah tangga
seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor
induksi 1-fasa mempunyai daya keluaran yang rendah.
Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting sebagai berikut:
1. Stator
Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya. Konstruksi
stator motor induksi pada dasarnya terdiri dari bagian-bagian berikut:
a. Rangka Stator
b. Inti Stator, dari besi lunak atau baja silikon
c. Alur, merupakan tempat meletakkan belitan (kumparan stator)
d. Kumparan stator dari tembaga
2. Gap (Celah)
Diantara stator dan rotor terdapat celah udara yang merupakan ruangan antara
stator dan rotor. Pada celah udara ini lewat fluks induksi stator yang memotong
kumparan rotor sehingga meyebabkan rotor berputar. Celah udara yang terdapat
antara stator dan rotor diatur sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil kerja
motor yang optimum. Bila celah udara antara stator dan rotor terlalu besar akan
mengakibatkan efisiensi motor induksi rendah, sebaliknya bila jarak antara celah
terlalu kecil/sempit akan menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin.
3. Rotor
Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor. Berdasarkan bentuk
konstruksi rotornya, maka motor induksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Motor induksi dengan rotor sangkar (squirrel cage).
Bagian mesin yang berputar bebas danletaknya bagian dalam. Terbuat dari
besi laminasi yang mempunayi slot denganbatang alumunium / tembaga yang
dihubungkan singkat pada ujungnya.
b. Motor induksi dengan rotor belitan (wound rotor).
Berikut ini merupakan gambar dari rotor sangkar dan belitan.
27
Keterangan :
F = frekuensi sumber AC (Hz)
P = jumlah pasang kutup
Ns = kecepatan putaran sinkron medan magnet stator
D. Prosedur Percobaan
E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.2. Blanko Percobaan
VAC 3 Torsi Beban IStator Nr
(VL-N) (Nm) (A) (rpm)
400 26.17
400 13.09
400 6.54
400 3.27
400 1.63
400 0.81
400 0.4
400 0.2
400 0.05
G. Tugas tambahan
MODUL 7
ARAH PUTARAN MOTOR FASA TUNGGAL
A. Tujuan Percobaan
1. Untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi arah putaran dan
kecepatan motor fasa tunggal.
2. Menjelaskan operasi motor induksi.
3. Membalik arah motor split-phase dan menghitung slip.
B. Dasar Teori
Rotor motor induksi sangkar tupai fasa tunggal mempunyai inti terbuat dari
laminasi.laminasi ini ditumpuk kedalam apa yang kelihatan mirip inti padat.
Imbedded pada tepi sebelah luar inti adalah batang aluminium,
dihubungsingkatkan oleh ring pada masing-masing ujung. Ini dikenal sebagai
kumparan rotor atau kumparan sangkar tupai.
Kumparan stator menghasilkan kutub magnit arus bolak-balik di induksikan
ke dalam batang.Arus ini membentuk medan rotor yang berinteraksi dengan
medan stator untuk menghasilkan torsi pada rotor. Torsi ini adalah pada arah yang
sama dengan rotor yang telah berputar.
Masalahnya adalah dalam mendapatkan putaran rotor pada tempat
pertamanya. Jika saudara secara sederhana memberikan daya pada kumparan
medan motor induksi, rotor tdak akan berputar. AC pada stator menginduksi AC
pada rotor, tetapi torsi yang dihasilkan sama dan berlawanan. Maka jika saudara
memutar rotor, batang memotong melalui medan stasor. Ini menyebabkan
ketidakseimbangan torsi tersebut pada arah yang berlawanan.
Apa yang harus dilakukan agar motor dapat di start adalah meliputi kumparan
tambahan pada separuh jalan stator diantara kutub-kutub medan utama. Ini
menghasilkan pengaruh untuk menggerakkan medan stator.
Arus pada medan tambahan mencapai puncaknya pada beberapa waktu
sebelum arus pada medan utama. Arah putaran adalah dari kutub tambahan ke
31
32
kutub utama yang berdekatan yang mempunyai polaritas yang sama. Kecepatan
pada mana medan stator bergerak (kecepatan sinkron) adalah sebanding dengan
baik frekuensi dan jumlah kutub.persamaan tersebut adalah :
. 60
= (7.1)
D. Prosedur Percobaan
Percobaan 1
Percobaan 2
Gambar 7.2 Rangkaian Percobaan Arah Putaran Motor Fasa Tunggal Setelah
Start Winding Di Tukar
Percobaan 3
Gambar 7.3 Rangkaian Percobaan Arah Putaran Motor Fasa Tunggal Setelah
Main Winding Dan Start Winding Di Tukar
34
Percobaan 4
Gambar 7.4 Rangkaian Percobaan Arah Putaran Motor Fasa Tunggal Setelah
Main Winding Di Tukar
Percobaan 5
1. Saling tukarkan kabel incoming power.
2. Nyalakan catu utama AC dan motor. Nyatakan arah putaran pada (e) dari
Gambar 7.5
3. Ukur kecepatan motor tanpa beban. Catat pada Gambar 7.5.
4. Matikan semua sakelar.
35
E. Hasil Pengamatan
G. Tugas Tambahan
1. Apa pengaruh pertukaran colokan dari kumparan utama ke kumparan
tambahan (langkah 5) ?
2. Jelaskan apa yang dilakukan untuk membalik arah putaran motor induksi fasa
tunggal sangkar tupai.
3. Kecepatan slip adalah perbedaan di antara kecepatan sinkron dan kecepatan
rotor aktual. Berapa kecepatan slip motor uji yang berputar tanpa beban ?
MODUL 8
ARAH PUTARAN MOTOR TIGA FASA
A. Tujuan Percobaan
1. Untuk menemukan yang mempengaruhi arah putaran dan kecepatan motor
tiga fasa.
2. Menjelaskan pembangkitan medan magnit yang berputar pada stator dari
motor tiga fasa.
3. Berhasil melakukan pengawatan motor tiga fasa untuk menghasilkan arah
putaran yang diinginkan.
B. Dasar Teori
Stator motor tiga fasa di buat dari laminasi baja. Laminasi ini di tumpuk ke
dalam apa yang nampaknya seperti inti padat. Inti diberi celah untuk kumparan
stator. Tidak terdapat salient pole pada stator. Konduktor kumparan stator dililit
pada kelompok kumparan. Masing-masing kelompok menghasilkan pasangan
kutub elektromagnit saat arus mengalir melaluinya.
Kelompok kumparan diberi jarak sekitar stator. Pada motor dua kutub
terdapat satu kelompok kumparan perfasa.jika kutub selalu menjadi pasangan
(utara dan selatan), kedua kutub adalah jumlah minimum yang mungkin.Masing-
masing kelompok kumparan dihubungkan ke satu fasa dari catu tiga fasa.
Gelombang sinus fasa B adalah 120 derajat listrik dibelakang gelombang
sinus fasa A. Dengan cara yang sama, fasa C ketinggalan fasa B dengan 120
derajat. Ini menyebabkan karakteristik magnit kelompok kumparan #1
dilewatkan sepanjang ke kelompok kumparan #2, kemudian dilewatkan
sepanjang ke kelompok kumparan #3. Jika kelompok kumparan #1 dihubungkan
ke fasa A : kelompok #2 ke fasa B dan #3 ke fasa C, lewat sepanjang ini akan
mempunyai arah tertentu, katakan searah jarum jam. Oleh karenanya, bagaimana
jika kelompok #3 dihubungkan ke fasa B? Karakteristik magnit kelompok
kumparan #1 akan menuju ke kelompok #3. medan magnit akan berputar
36
37
D. Prosedur Percobaan
E. Hasil Pengamatan