Mengerti dan memahami sains dasar yaitu matematika, fisika dan statistik
2.
3.
4.
2.
dan
interpretasi data.
3.
4.
ii dari vi
2.
3.
Menjunjung tinggi norma, tata-nilai, moral, agama, etika dan tanggung jawab
profesional.
2.
3.
4.
5.
6.
Mampu untuk mengembangkan diri dan mampu berfikir secara logis dan analitis
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi secara profesional.
7.
Mampu bekerja sarna dan menyesuaikan diri dengan cepat di lingkungan kerja.
Mahasiswa
mampu
memahami
perintah-
2.
Edit Mode
Run Mode
Inset Palette
Bus Bar
Generator
mengaplikasikan
Transformator
Transmisi/Line
Beban/Load
Kapasitor
pada
sistem
yang
sesungguhnya.
3.
hasil
simulasi
aliran
daya,
Pengaturan Tegangan
PowerWord
mengaplikasikan
Simulator
pada
dan
sistem
mampu
yang
sesungguhnya.
4
mengaplikasikan
2. Antar Phasa
sesungguhnya.
pada
sistem
yang
Halaman
iv dari vi
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya kami susun
modul praktikum ini.
Halaman
v dari vi
Kata Pengantar
Daftar Isi
vi
Percobaan 1.
Percobaan 2.
13
Percobaan 3.
19
Percobaan 4.
22
Percobaan 5.
25
Percobaan 6.
29
Percobaan 7.
33
Percobaan 8.
38
Halaman
vi dari vi
1.2 Teori
PowerWorld Simulator adalah suatu simulasi sistem tenaga yang dirancang agar dapat
digunakan dengan mudah dan lebih interaktif. Simulator ini memiliki kemampuan untuk
menganalisis masalah teknik. Disamping itu juga ditampilkan berupa gambar untuk menjelaskan
operasi sistem tenaga bagi orang-orang non teknik. Dari versi 8.0 dibuat simulasi yang lebih
mudah digunakan, dengan
terintegrasi dan bisa digunakan untuk menyelesaikan perhitungan aliran daya dan
memungkinkan sampai 60.000 bus. Ini memungkinkan simulator untuk dapat membuat suatu
rangkaian analisis aliran daya yang cukup komplek.
Tidak seperti program aliran daya lainnya, simulator ini dapat menampilkan one line
diagram yang berwarna dan terlihat lebih jelas. Kapanpun sistem ini dapat dimodifikasi dengan
menggunakan Simulators full-featured graphical case editor. Saluran transmisi dengan mudah
dapat dipasang atau didilepas dari sistem, transmisi baru atau generator baru dapat ditambahkan
begitu juga dengan rangkaian baru hanya dengan sedikit klik pada mouse. Penggunaan simulator
ini akan mempermudah pemakai untuk memahami karakteristik sistem dan akan lebih mudah
bila sering dilatih.
Simulasi juga dapat digunakan untuk perubahan simulasi dari sitem tenaga setiap saat.
Beban, pembangkitan, dan pergantian bentuk setiap saat akan ditampilkan. Pada simulasi ini bisa
juga untuk mencari economic dispatch, analisis area transaksi ekonomi, Komputasi Power
Transfer Distribution Factor (PTDF), analisis hubung singkat dan analisis contingency. Program
ini sangat memungkinkan untuk kita menjalankan suatu rangkaian dengan waktu yang singkat.
Berikut beberapa istilah / instruksi yang digunakan dalam mengoperasikan PowerWord
Simulator.
Halaman 1 dari 42
Toolbars
Edit Mode digunakan untuk membuat gambar baru New Case atau memodifikasi
gambar yang sudah ada
Run Mode digunakan untuk menjalankan Single Solution atau menjalankan animasi
Log berisi pesan tentang hasil Power Flow Solution
Abort digunakan untuk memberhentikan sementara simulasi (pause)
File Palette
Digunakan untuk Open Simulation Case, Open Online, Save Online, Save Case dan
mencetak (print)
Inset Palette
Digunakan untuk inset gambar seperti bus, transformator, transmisi, beban dan lain
sebagainya.
Halaman 2 dari 42
Klik POWERWORLD pada desktop dan akan muncul seperti gambar beikut.
Halaman 3 dari 42
Gambar 1.3 Contoh diagram satu garis untuk percobaan 1(J. Duncan Glover, Mulukutla S. Sarma)
1.3.2
Memulai Menggambar
A. Menggambar Bus
1. Gambar bus 1 seperti gambar 1.3
2. Klik Insert pilih Bus atau klik Bus pada Toollbar (Insert Peltte)
3. Klik-kiri pada layar dimana akan meletakkan bus. Kemudian akan muncul kotak
dialog seperti gambar 1.4 dan lengkapi kotak dialog bus (Bus Option DialogBox)
tersebut seperti Bus Number (otomatis akan muncul angka 1), Bus Name, Zise,
Orientation, Area, Zone dan Nominal Voltage.
Halaman 4 dari 42
Bus Bar
B. Mengambar Generator
1. Gambar Generator 1 seperti terlihat pada Gambar 1.3
2. Klik Insert pilih generator atau
kemudian klik kiri pada layar dimana generator akan diletakan. Kemudian lengkapi
kotak dialog seperti gambar 1.6 Display Information pada Generator Options.
Halaman 5 dari 42
Generator
C. Menggambar Trafo
1. Gambar Trafo antara Bus 1 dan 5
2. Klik Insert pilih Transformer
3. Klik-kiri pada Bus 1 kemudian seret sampai bus 5 terus klik kiri dua kali. Kemudian
lengkapi katak dialog Parameters/Display pada Transmission Line/Transformer
Options seperti gambar berikut. Resistansi, reaktansi dan line charging dalam satuan
per unit (pu) dan Limit dalam Satuan MVA yaitu daya mampu dari trafo. Bila
melakukan perubahan tap trafo klik Transformer Control, dan bila melakukan
analisa hubung singkat klik Fault Parameters dan lengkapi kotak dialog tersebut
seperti gambar 1.8.
Halaman 6 dari 42
Transformator
Klik Insert pilih Transmission Line atau klik AC Transmission Line pada Toollbar
(Insert Peltte)
3. Klik-kiri pada Bus 5 kemudian seret sampai bus 4 terus klik kiri dua kali. Kemudian
lengkapi katak dialog
Halaman 7 dari 42
Options. Resistansi, reaktansi dan line charging dalam satuan per unit (pu) dan Limit
dalam Satuan MVA yaitu daya mampu dari transmisi. Bila melakukan analisa hubung
singkat klik Fault Parameters dan lengkapi kotak dialog tersebut seperti gambar 1.10.
Transmission
Line
5.
Ulangi langkah-langkah tersebut untuk menggambar transmision line dari 2-5 dan 2-4
Halaman 8 dari 42
E. Menggambar Load
1. Gambar load pada bus 2
2. Klik Insert pilih Load atau klik Load pada Toollbar (Insert Peltte)
3. Klik-kiri pada bus yang akan diberi beban (bus 2) dan akan muncul kotak dialog seperti
gambar 1.12. Kemudian lengkapi kotak dialog Load Information pada Load Option.
Orientation pilih Down untu beban yang arahnya ke bawah. Model beban ada tiga pilihan
yaitu daya konstan, arus konstan dan impedansi konstan dan dalam satuan MW untuk daya
aktif dan MVAR untuk daya reaktif.
Beban/Load
Gambar 1.13 Beban
Halaman 9 dari 42
Klik Play
2. Klik Play
Halaman 10 dari 42
Halaman 11 dari 42
Halaman 12 dari 42
2.1. Tujuan :
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu mensimulasikan analisa aliran daya dengan PowerWord Simulator
2. Mampu menganalisis dan menjelaskan hasil simulasi analisa aliran daya
2.2. Teori
2.2.1 Studi Aliran Daya Sistem Tenaga Listrik.
Studi aliran daya merupakan penentuan atau perhitungan tegangan, arus, daya aktif
maupun daya reaktif yang terdapat pada berbagai titik jaringan listrik pada keadaan
pengoperasian normal, baik yang sedang berjalan maupun yang diharapkan akan terjadi di masa
yang akan datang. Dalam analisa sistem tenaga listrik ada empat variabel yang perlu
diperhatikan yaitu : tegangan(V), Sudut phasa (), Daya Aktif (P) dan Daya Reaktif (Q).
Tujuan dari studi analisa aliran daya adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui tegangan pada setiap bus yang ada dalam sistem.
b. Mengetahui daya aktif dan reaktif yang mengalir dalam setiap saluran yang ada
dalam sistem.
c. Mengetahui kondisi dari semua peralatan, apakah memenuhi batas-batas yang
ditentukan untuk menyalurkan daya listrik yang diinginkan.
d. Untuk memperoleh kondisi mula pada perencanaan sistem yang baru.
e. Untuk memperoleh kondisi awal untuk studi-studi selanjutnya yaitu : studi hubung
singkat, studi stabilitas dan juga studi rugi-rugi transmisi.
2.2.2 Besaran Per-Unit
Volt adalah satuan untuk tegangan, amper untuk arus dan watt untuk daya yang sudah
biasa dipakai. Tetapi satuan sering juga dinyatakan sebagai suatu persentase atau perunit (pu)
dari suatu nilai dasar. Rumus-rumus yang dapat digunakan untuk memperoleh nilai dasar dari
berbagai besaran untuk sistem tiga phasa adalah sebagai berikut :
Halaman 13 dari 42
Sbase 3
Sbase 1 =
Vbase LN =
3
Vbase LL
3
Sbase 3
Z base =
Vbase LN
3Vbase LL
I base
2
Vbase
LN
Sbase 1
2
Vbase
LL
Sbase 3
11
Ybase
Halaman 14 dari 42
a.
Persamaan Pembebanan
Daya riil dan daya reaktif pada salah satu bus P :
Pp jQp = Vp . Ip
Dan arus : IP =
PP jQP
*
VP
Ip bertanda positif apabila arus mengalir ke bus dan bertanda negatif bila arus
mengalir dari bus.
Bila elemen shunt tidak termasuk dalam matriks parameter maka arus total pada
bus P adalah :
Ip =
Dimana :
Pp jQ p
Yp
Yp Vp
b.
Vp
YpV p
I pq = (V p Vq ) y pq + V p
y pq
2
Dimana :
ypq
= admitansi kawat p ke q
V1
y ' pq
2
c. Persamaan Daya
Daya yang mengalir dari bus p ke q :
Ppq JQ pq = V pi pq
atau,
*
Ppq jQ pq = V p (V p Vq ) y pq + V p V p
y pq
'
y pq '
2
Halaman 15 dari 42
j =1
j =1
Beberapa metode telah dikembangkan untuk menyelesaikan analisa aliran daya, seperti
metode Gauss-Seidel, Newton-Raphson dan Fast Decoupled. Penyelesaian aliran daya dalam
percobaan ini menggunakan metode Newton Raphson.
Bus
Type
Swing/Slack
Load
V Controled
4
5
(pu)
(o)
PG
QG
PL
QL
Qgmax
QGmin
(pu)
(pu)
(pu)
(pu)
(pu)
(pu)
1.0
8.0
2.8
1.05
5.2
0.8
0.4
4.0
-2.8
Load
Load
Maksimum
(pu)
(pu)
(pu)
(pu)
MVA (pu)
2-4
0.0090
0.100
1.72
12.0
2-5
0.0045
0.050
0.88
12.0
4-5
0.00225
0.025
0.44
12.0
Bus-to-Bus
Halaman 16 dari 42
1-5
3-4
Maksimum
(pu)
(pu)
(pu)
(pu)
MVA (pu)
0.00150
0.00075
0.02
0.01
0
0
0
0
6.0
10.0
Maksimum
TAP
Setting
(pu)
-
4. Klik Simulation, Play untuk mulai simulasi (sebelum mengklik Play direset dahulu)
5. Amati hasil simulasi.
6. Simpan hasilnya (Report Writer) dengan nama file HasilPercobaan_02
From
Number
1
5
4
2
5
2
3
4
5
4
From
Name
SATU
LIMA
EMPAT
DUA
LIMA
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
EMPAT
Number
Name
1
2
3
4
5
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
To
Number
5
1
2
4
2
5
4
3
4
5
To
Name
LIMA
SATU
DUA
EMPAT
DUA
LIMA
EMPAT
TIGA
EMPAT
LIMA
Voltage
kV
Angle
Line Flow
P(MW)
Q(MVar)
Losses
P(MW) Q(MVar)
Halaman 17 dari 42
Pembangkitan
P(MW)
Q(Mvar)
G1
G2
2.5 Analisis
a. Tentukan matrtik YBus
b. Hitunglah tegangan bus 2 dengan metode Gauss-Seidel setelah iterasi pertama
c. Tentukan matrik Jakobian
d. Hitunglah tegangan bus 2 dengan metode Newton-Raphson setelah iterasi pertama.
e. Berikan analisa/ulasan hasil percobaan 2
Halaman 18 dari 42
3.1 Tujuan :
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu mensimulasikan perubahan beban dalam analisa aliran daya dengan
PowerWord Simulator
2. Mampu memahami pengaruh perubahan beban dalam analisa aliran daya
3.2 Teori
Beban dalam sistem tenaga listrik setiap saat akan mengalami perubahan sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Beban atau daya terdiri dari dua komponen yaitu daya aktif (P) dan daya
reaktif (Q). Cosinus dari sudut phasa diantara tegangan dan arus dinamakan faktor daya
(power factor). Suatu beban induktif dikatakan mempunyai faktor daya yang ketinggalan
(lagging power factor) dan beban kapasitif dikatakan mempunyai faktor daya yang mendahului
(leading power factor).
S = P + jQ
P = V I cos
(W , kW , MW ) )
Q = V I sin
P
cos =
P2 + Q2
Halaman 19 dari 42
3. Klik Simulation, Play untuk mulai simulasi (sebelum mengklik Play direset dahulu)
4. Amati dan catat hasilnya (lengkapi tabel Tabel 3.1).
5. Naikan beban P pada bus 2 dari 800 MW denga step 20 MW (820 MW, 840 MW, 880
MW). Setiap step amati dan catat hasilnya serta simpan hasilnya.
6. Turunkan beban P pada bus 2 dari 800MW dengan step 100MW (700 MW, 600 MW,
500 MW). Setiap step amati dan catat hasilnya dan simpan hasilnya.
3.4 Hasil Percobaan
Lengkapi Tabel 3.1 berikut dari hasil pengamatan.
P = 880
P = 860
Tegangan (kV)
Rugi-Rugi /Losses
P(MW)
Q(MVAR)
Keterangan
Bus1
Bus 2
Bes 3
Bus 4
Bus 5
Bus1
Bus 2
Bes 3
Bus 4
Bus 5
Halaman 20 dari 42
P = 840
P =820
P = 800
P = 700
P = 600
P = 500
Bus1
Bus 2
Bes 3
Bus 4
Bus 5
Bus 1
Bus 2
Bes 3
Bus 4
Bus 5
Bus 1
Bus 2
Bes 3
Bus 4
Bus 5
Bus 1
Bus 2
Bes 3
Bus 4
Bus 5
Bus 1
Bus 2
Bes 3
Bus 4
Bus 5
Bus 1
Bus 2
Bes 3
Bus 4
Bus 5
3.5 Analisis
1. Hitunglah power faktor beban
2. Berikan analisa hasil percobaan 3
Halaman 21 dari 42
4.1 Tujuan :
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu mensimulasikan pemasangan kapasitor pada sistem tenaga listrik dengan
PowerWord Simulator
2. Mampu menganalisis dan menjelaskan hasil simulasi pengaruh pemasangan kapasitor
pada sistem tenaga listrik.
4.2 Teori
Salah satu cara untuk pengaturan tegangan adalah dengan pemasangan kapasitor secara
paralel (shunt capasitor bank). Kapasitor adalah suatu alat untuk mencatu daya reaktif pada titik
pemasangannya. Capasitor Bank dapat dihubungkan secara tetap atau dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan baik secara manual atau secara otomatis. Pemasangan kapasitor akan memperkecil
arus saluran yang diperlukan untuk mencatu beban, mengurangi jatuh tegangan dan
mempaerbaiki faktor daya.
Jika pada suatu simpul tertentu dipasang kapasitor, kenaikan tegangan pada simpul
dapat ditentukan dengan dalil Thevenin. Pada gambar4.1 sakelar terbuka teganganb simpul Vt
sama dengan tegangan Thevenin Eth. Bila sakelar ditutup, arus yang ditarik oleh kapasitor adalah
IC =
E th
Z th jX C
Gambar 4.1 Rangkaian ekivalen Thevenin pemasangan sebuah kapasitor melalui sakelar S
Halaman 22 dari 42
Diagram phasor diperlihatkan pada gambar 4.2. Kenaikan Vt yang disebabkan oleh penambahan
kapasitor hampir sama dengan I C X th jika dimisalkan bahwa Eth tetap tidak berubah karena Eth
dan Vth adalah identik sebelum penambahan kapasitor. Kapasitor menyerap nol daya aktif PC = 0
W, dan menyerap negatif daya reaktif, QC =
reaktif, QC = +
V2
var, atau kapasitor mengirim positif daya
XC
V2
var.
XC
Halaman 23 dari 42
Tegangan (kV)
Total Losses
P (MW)
Step 0
Step I
Step II
Step III
Step IV
Q (Mvar)
G1
P (MW)
G2
Q (Mvar)
P (MW)
Q (Mvar)
Bus 2
Bus 4
Bus 5
Bus 2
Bus 4
Bus 5
Bus 2
Bus 4
Bus 5
Bus 2
Bus 4
Bus 5
Bus 2
Bus 4
Bus 5
4.5 Analisis
Berikan analisa/ulasan hasil percobaan 4
Halaman 24 dari 42
5.1. Tujuan :
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu mensimulasikan analisa hubung singkat tiga phasa simetris
dengan
PowerWord Simulator
2. Mampu menganalisis dan menjelaskan hasil simulasi analisa hubung singkat tiga
phasa simetris
5.2. Teori
5.2.1 Analisa hubung singkat bertujuan untuk :
1. Menentukan arus dan tegangan maksimum & minimum pada bagian-bagian / titiktitik tertentu dari suatu sistem tenaga listrik untuk jenis-jenis gangguan yang mungkin
terjadi.
2. Menentukan pola pengamanan, relay dan pemutus (circuit breaker) untuk
mengamankan sistem dari keadaan abnormal dalam waktu yang seminimal mungkin.
Halaman 25 dari 42
Halaman 26 dari 42
3. Masukkan data-data dari generator, transformator dan saluran transmisi seperti terlihat
dalam tabel berikut :
Tabel 5.1 Data Generator
Bus
0.045
0.0225
2-4
0.1
2-5
0.05
4-5
0.025
1-5
0.02
3-4
0.01
*Sbase = 100MVA, Vbase = 15 kV di bus 1,3 dan 345 kVdi bus 2,4,5
4. Klik Options/Tools pilih Fault Aanalysis
5. Pilih lokasi gangguan dan jenis gangguan
6. Klik Calculate.
7. Amati hasil simulasi dan lengkapi tabel hasil percobaan
8. Untuk melihat arah aliran arus klik Play pada toolbar.
Percobaan 5. Analisa Hubung Singkat Tiga Phasa Simetris
Halaman 27 dari 42
Name
1
2
3
4
5
Angle
(deg)
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
Number
Name
1
2
3
4
5
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
Phase
Volt B
Phase
Volt C
Phase
Ang A
Phase
Ang B
Phase
Ang C
From
Name
To
Number
To
Name
1
4
5
3
5
SATU
EMPAT
LIMA
TIGA
LIMA
5
2
2
4
4
LIMA
DUA
DUA
EMPAT
EMPAT
Phase
Cur A
From
Phase
Cur B
From
Phase
Cur C
From
Phase
Cur A
To
Phase
Cur B
To
Phase
Cur C
To
Name
Phase
Cur A
Phase
Cur B
Phase
Cur C
Phase
Ang A
Phase
Ang B
Phase
Ang C
SATU
TIGA
5.5. Analisis
Halaman 28 dari 42
6.1. Tujuan :
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu mensimulasikan analisa hubung singkat satu phasa ke tanah
dengan
PowerWord Simulator
2. Mampu menganalisis dan menjelaskan hasil simulasi analisa hubung singkat satu
phasa ketanah
6.2. Teori
6.2.1 Rumus Umum
Jika gangguan hubung singkat terjadi pada phasa a, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.1.
I a1 = 1 3( I a + aI b + a 2 I c ) = 1 3 I a
I a 2 = 1 3( I a + a 2 I b + aI c ) = 1 3 I a
Maka diperoleh:
I a 0 = I a1 = I a 2 = 1 3 I a
Halaman 29 dari 42
Gambar 6.2: Rangkaian ekivalen urutan gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah
Gambar 6.2. menujukkan rangkaian ekivalen urutan untuk gangguan hubung singkat satu
phasa ke tanah. Dari gambar tersebut dapat ditentukan arus satu phasa ke tanah (Ia) adalah:
I a 0 = I a1 = I a 2 =
I a = 3I a1 =
Ea
Z 0 + Z1 + Z 2
3E a
Z 0 + Z1 + Z 2
3. Masukkan data-data dari generator, transformator dan saluran transmisi seperti terlihat
dalam tabel berikut :
Halaman 30 dari 42
X0 (pu)
X1(Xd)
X2
0.0125
0.045
0.045
0.005
0.0225
0.0225
0.0025
X0 (pu)
X1 (pu)
2-4
0.3
0.1
2-5
0.15
0.05
4-5
0.075
0.025
Bus Tegangan
Reaktansi Netral
Rendah
Tinggi
Reactance) X (pu)
Xn (pu)
(hubungan)
(hubungan)
1 ()
5 (Y)
0.02
3 ()
4 (Y)
0.01
*Sbase = 100MVA, Vbase = 15 kV di bus 1,3 dan 345 kVdi bus 2,4,5
4. Klik Options/Tools pilih Fault Aanalysis
5. Pilih lokasi gangguan dan jenis gangguan
6. Klik Calculate.
7. Amati hasil simulasi dan lengkapi tabel hasil percobaan
8. Untuk melihat arah aliran arus klik Play pada toolbar.
9. Simpan hasilnya dengan nama file HasilPercobaan06
6.4. Hasil Percobaan
Name
Angle
(deg)
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
Halaman 31 dari 42
Number
Name
1
2
3
4
5
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
Phase
Volt B
Phase
Volt C
Phase
Ang A
Phase
Ang B
Phase
Ang C
From
Name
To
Number
To
Name
1
4
5
3
5
SATU
EMPAT
LIMA
TIGA
LIMA
5
2
2
4
4
LIMA
DUA
DUA
EMPAT
EMPAT
Phase
Cur A
From
Phase
Cur B
From
Phase
Cur C
From
Phase
Cur A
To
Phase
Cur B
To
Phase
Cur C
To
Name
Phase
Cur A
Phase
Cur B
Phase
Cur C
Phase
Ang A
Phase
Ang B
Phase
Ang C
SATU
TIGA
6.5. Analisis
Halaman 32 dari 42
7.1. Tujuan :
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu mensimulasikan analisa hubung singkat antar phasa dengan PowerWord
Simulator
2. Mampu menganalisis dan menjelaskan hasil simulasi analisa hubung singkat dua
phasa
7.2. Teori
Gambar 7.1 menunjukkan gangguan hubung singkat antar phasa b dan c, sedangkan
Gambar 7.2 menunjukkan rangkaian ekivalen urutan untuk gangguan hubung singkat antar phasa
tersebut.
Dengan demikian:
Vb = Vc ; I b = I c ; I a = 0
Halaman 33 dari 42
Gambar 7.2: Rangkaian ekivalen urutan gangguan hubung singkat antar phasa
Dengan demikian, diperoleh:
Va1 = Va 2
Maka:
I a1 = I a 2
Ea
Z1 + Z 2
I a2 =
Ea
Z1 + Z 2
I b = I c = a 2 a =
Ea
Z1 + Z 2
Halaman 34 dari 42
X0 (pu)
X1(Xd)
X2
0.0125
0.045
0.045
0.005
0.0225
0.0225
0.0025
X0 (pu)
X1 (pu)
2-4
0.3
0.1
2-5
0.15
0.05
4-5
0.075
0.025
Bus Tegangan
Reaktansi Netral
Rendah
Tinggi
Reactance) X (pu)
Xn (pu)
(hubungan)
(hubungan)
1 ()
5 (Y)
0.02
3 ()
4 (Y)
0.01
*Sbase = 100MVA, Vbase = 15 kV di bus 1,3 dan 345 kVdi bus 2,4,5
Halaman 35 dari 42
Name
1
2
3
4
5
Angle
(deg)
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
Number
Name
1
2
3
4
5
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
Phase
Volt B
Phase
Volt C
Phase
Ang A
Phase
Ang B
Phase
Ang C
From
Name
To
Number
To
Name
1
4
5
3
5
SATU
EMPAT
LIMA
TIGA
LIMA
5
2
2
4
4
LIMA
DUA
DUA
EMPAT
EMPAT
Phase
Cur A
From
Phase
Cur B
From
Phase
Cur C
From
Phase
Cur A
To
Phase
Cur B
To
Phase
Cur C
To
Name
Phase
Cur A
Phase
Cur B
Phase
Cur C
Phase
Ang A
Phase
Ang B
Phase
Ang C
SATU
TIGA
Halaman 36 dari 42
7.5. Analisis
Halaman 37 dari 42
8.1. Tujuan :
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu mensimulasikan analisa hubung singkat dua phasa ke tanah dengan
PowerWord Simulator
2. Mampu menganalisis dan menjelaskan hasil simulasi analisa hubung singkat dua
phasa ketanah
8.2. Teori
Jika gangguan hubung singkat terjadi pada phasa b dan c ke tanah, seperti ditunjukkan
pada Gambar 8.1, maka arus dan tegangannya adalah:
Eb = Ec = 0 dan Ia = 0
Dengan demikian:
I a1 =
Ea
Z x Z0
Z1 + 2
Z2 + Z0
I a2 =
Z2
xE a
Z1 Z 2 + Z1 Z 0 + Z 2 Z 0
I a0 =
Z0
xE a
Z1 Z 0 + Z1 Z 2 + Z 2 Z 0
Halaman 38 dari 42
3. Masukkan data-data dari generator, transformator dan saluran transmisi seperti terlihat
dalam tabel berikut :
Tabel 8.1 Data Generator
Bus
X0 (pu)
X1(Xd)
X2
0.0125
0.045
0.045
0.005
0.0225
0.0225
0.0025
X0 (pu)
X1 (pu)
2-4
0.3
0.1
2-5
0.15
0.05
4-5
0.075
0.025
Bus Tegangan
Reaktansi Netral
Rendah
Tinggi
Reactance) X (pu)
Xn (pu)
(hubungan)
(hubungan)
1 ()
5 (Y)
0.02
3 ()
4 (Y)
0.01
*Sbase = 100MVA, Vbase = 15 kV di bus 1,3 dan 345 kVdi bus 2,4,5
Halaman 39 dari 42
Name
Angle
(deg)
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
Name
1
2
3
4
5
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
Phase
Volt A
Phase
Volt B
Phase
Volt C
Phase
Ang A
Phase
Ang B
Phase
Ang C
From
Name
To
Number
To
Name
1
4
5
3
5
SATU
EMPAT
LIMA
TIGA
LIMA
5
2
2
4
4
LIMA
DUA
DUA
EMPAT
EMPAT
Phase
Cur A
From
Phase
Cur B
From
Phase
Cur C
From
Phase
Cur A
To
Phase
Cur B
To
Phase
Cur C
To
Halaman 40 dari 42
Name
Phase
Cur A
Phase
Cur B
Phase
Cur C
Phase
Ang A
Phase
Ang B
Phase
Ang C
SATU
TIGA
8.5. Analisis
a. Gambarkan rangkaian ekivalen urutannya untuk gangguan dua phasa ke tanah
b. Hitunglah arus hubung singkat dua phasa ketanah secara manual
c. Bandingkan hasilnya dengan hasil simulasi
d. Berikan analisa/ulasan hasil percobaan 8
Halaman 41 dari 42
Dhar, R.N. 1984. Computer Aided Power System Operation and Analysis. New Delhi : Tata
McGraw-Hill Publishing Company Limited.
El-Hawary,ME. 1995. Electrical Power Systems. New York : The Institute of Electrical and
Electronics Engineers,Inc.
Grainger, JJ. and Stevenson,JR. WD. 1994. Power System Analysis. Singapore : McGraw-Hill,
Inc.
Glover,J Duncan, Sarma Mulukutla S., 2002, Power System Analysis and Design, Brooks/Cole
Thomson Learning
Pai. 1979. Computer Techniques in Power System Analysis. New Delhi : Tata McGraw-Hill
Publishing Company Limited.
Stevenson, Jr. WD. 1996. Analisis Sistem Tenaga. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sulasno. 1993. Analisa Sistem Tenaga Listrik. Semarang : Penerbit Satya Wacana.
Halaman 42 dari 42