Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

PERCOBAAN I

PENGENALAN ALAT UKUR DAN KOMPONEN PASIF

ISMI FADILLAH
G101 19 024

LABORATORIUM FISIKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas Laporan tentang
“Penngenalan Alat Ukur dan Komponen Pasif” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan Laporan ini, penulis menyadari bahwa Laporan ini masih kurang
sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya. Akhir kata, semoga Laporan ini dapat membawa manfaat untuk pembaca

Abstrak
Quite universal circuit simulator (Qucs) adalah simulator sirkuit open source yang mendukung
standardisasi model kompak Verilog-A. Makalah ini menjelaskan sejumlah perangkat
semikonduktor kompak dan teknik makromodelling sirkuit yang telah diterapkan dalam rilis Qucs
baru-baru ini, menekankan teknik-teknik yang tidak ditemukan di SPICE 2g6 atau 3f5. Ini juga
memperkenalkan pendekatan hierarki baru untuk Verilog-A model kompak dan konstruksi
makromodel sirkuit berdasarkan perangkat yang ditentukan persamaan non-linier, sumber yang
dikendalikan linier dan generator kebisingan yang tertanam di subcircuits. Untuk menggambarkan
pendekatan baru, properti dan model sejumlah komponen dengan listrik dan non-listrik
karakteristik dijelaskan. Model ini menunjukkan bagaimana tren terkini dalam teknologi simulasi
open source menggunakan persamaan tertanam sebagai elemen integral dalam model komponen
dan proses fisik.

DAFTAR ISI

SAMPUL…………………………………………………………………..
Kata Pengantar……………………………………………………………
Abstrak…………………………………………………………………….
Daftar Isi…………………………………………………………………..
Daftar Tabel……………………………………………………………….
Daftar Gambar……………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..
1.3 Tujuan…………………………………………………………………
1.4 Manfaat ………………………………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………
2.1 Dasar Teori…………………………………………………………….
BAB III METODE PERCOBAAN…………………………………….
3.1 Waktu dan Tempat……………………………………………………
3.2 Alat dan Bahan……………………………………………………….
3.3 Prosedur Kerja……………………………………………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….
4.1 Hasil Pengamatan…………………………………………………….
4.2 Pembahasan……………………………………………………………
BAB V Penutup……………………………………………………………
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………
Daftar Pustaka……………………………………………………………
Daftar Tabel

Tabel 4.1.1...................................................................................................................

Tabel 4.1.2 ..................................................................................................................

Tabel 4.1.2 ..................................................................................................................


Daftar Gambar
Rangkaian Resistor Seri..........................................................................................

Rangkaian parallel...................................................................................................

Rangkaian Resistor Seri dan Paralel........................................................................

Gambar dan Simbol Resistor :................................................................................

Gambar dan Simbol Kapasitor................................................................................

Gambar dan Simbol Induktor.................................................................................

Gambar dan Simbol Ossciloscop Analog..................................................................

Gambar Multimeter Analog................................................................................

Gambar dan Simbol Saklar (Switch)..................................................................... ....


5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat ukur listrik sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapatberbagai alat ukur listrik, bergantung pada jenis besaran listrik yang
akan diukur.Untuk mengukur kuat arus listrik, pada umumnya digunakan
amperemeter. Untukmengukur beda potensial antara dua titik dalam rangkaian,
digunakan voltmeter.S e m e n t a r a i t u , u n t u k m e n g u k u r b e s a r h am b a t a n
a t a u r e s i s t a n s i d a r i s u a t u rangkaian digunakan ohmmeter. Selain ketiga alat
ukur tersebut terdapat pula alatukur lain yang merangkap fungsi dari ketiga alat
ukur tersebut yaitu multimeter.M u l t i m e t e r d a p a t d i g u n a k a n u n t u k
m e n g u k u r k u a t a r u s , b e d a p o t e n s i a l (tegangan), dan hambatan
(resistansi) dari suatu rangkaian. Selain mengukurbesaran listrik, kita dapat
pula mengamati bentuk sinyal/gelombang dari besaran-besaran fisis tersebut
dengan osiloskop.
Alat elektronik terdiri dari berbagai komponen elektronika yang
dibentukmenjadi suatu rangkaian. Terdapat berbagai macam komponen
elektronika yangtersebar di pasaran. Contoh komponen elektronika seperti
resistor, kapasitor,transistor, induktor, transformator, IC(Integrated Circuit),
doida, dan berbagaikomponen lainnya. Komponen-komponen tersebut
memiliki fungsi yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya.
Resistor dapat memberikan hambatanpada suatu rangkaian untuk membatasi atau
menghalangi arus yang melewatinya.Dioda dapat digunakan sebagai penyearah
arus dalam rangkaian karena sifatnyayang hanya dapat dilewati arus dalam satu
arah, dan masih banyak lagi fungsi dariberbagai komponen tersebut.
Pengenalan komponen elektronika dan alat ukur listrik menjadi suatu
halyang sangat penting dalam bidang elektronika, karena alat ukur
listrik dankomponen elektronika tersebut memiliki fungsi, bentuk dan jenis
yang berbeda-b e d a s e h i n g g a k e s a l a h a n p e m a k a i a n a l a t u k u r l i s t r i k
maupun k o m p o n e n elektronika tersebut dapat menyebabkan
kerusakan pada rangkaian maupunkegagalan perangkaian. Oleh karena itu,
praktikum ini perlu untuk dilakukan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rangkaian seri dan parallel?
2. Apa yang dimaksud dengan hukum ohm?
3. Apa hubungan arus dan beda potensial?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menggunakan software QUCS untuk memahami
bentuk dan simbol komponen elektronika

2. Mahasiswa mampu menggunakan software QUCS sebagai tool simulasi


praktikum elektronik.

3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran nilai dan rangkaian komponen


elektronika pasif.

4. Mampu menggunakan alat-alat ukur seperti amperemeter dan voltmeter


untuk mengukur besaran-besaran elektronik yang diperlukan pada aplikasi Qucs.

5. Mampu menggunakan osiloskop untuk berbagai pengukuran di aplikasi


Qucs.

1.4 Manfaat

1. Untuk mengetahui cara menggunakan software QUCS


2. Untuk mengetahui cara melakukan pengukuran nilai dan rangkaian komponen
elektronika pasif
3. Untuk mengetahui cara menggunakan alat-alat ukur seperti amperemeter dan
voltmeter untuk mengukur besaran-besaran elektronik yang diperlukan pada
aplikasi Qucs.
4. Untuk mengetahui cara menggunakan osiloskop untuk berbagai pengukuran
di aplikasi Qucs.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DASAR TEORI

2.1.1 Software Quite Universal Circuit Simulator (QUCS)

Quite Universal Circuit Simulator (QUCS) merupakan salah satu software


komputer elektronika yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi
terhadap cara kerja dari suatu rangkaian elektronika baik. Dalam mempelajari
rangkaian elektronika, diperlukan pemahaman yang baik terhadap komponen
elektronika, teori rangkaian listrik dan kemampuan analisis. Untuk itu
software ini sangat berguna bagi siapa saja yang ingin memperdalam materi
elektronika baik. Kita dapat membuat simulasi rangkaian elektronika di depan
komputer tanpa takut terjadi salah sambung, resiko kerusakan alat, dan tentunya
dapat melakukan percobaan berkaitan dengan teori yang ada. Simulasi
rangkaian elektronika diperlukan untuk menguji apakah rangkaian itu dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan pendekatan teori yang digunakan pada
buku-buku elektronika, tanpa harus membuat rangkaian itu secara nyata.

Yang perlu dipahami dalam melakukan simulasi dengan menggunakan


software QUCS adalah, hasil simulasi bersifat ideal yang berarti keluaran atau
output dari rangkaian ini tidak terpengaruh oleh faktor-faktor ketidakidealan
seperti gangguan (dikenal dengan noise dalam elektronika) seperti halnya
gangguan yang sering terjadipada rangkaian listrik dan elektronika yang
sebenarnya (nyata). QUCS merupakan alat bantu pembelajaran elektronika
sehingga perlu didukung oleh pengetahuan dasar tentang elektronika. Tanpa
pengetahuan dasar elektronika yang memadai seperti cara pemakaian alat
ukur (osiloskop, multimeter dan lain sebagainya), tentu saja akan lebih suka

untuk memahami cara kerja dari software ini. Software QUCS menggunakan
tampilan sistem GUI (Graphic User Interface) seperti halnya Windows
sehingga pemakai software yang sudah memahami pengetahuan dasar
elektronika akan mudah menguasai penggunaan software ini.

3
Gambar 1. Quite Universal Circuit Simulator 0.0.19
Secara umum, dalam penggunaan software QUCS terdapat tiga hal yang perlu
dikuasai oleh pemakai baru QUCS yaitu cara pemakaian alat ukur yang
disediakan, pemakaian komponen elektronika (mencakup komponen aktif,
pasif dan sumber sinyal/sumber tegangan) dan pembentukan rangkaian. Setelah
tiga hal tersebut dikuasai, rangkaian elektronika sudah dapat dibentuk.
Setelah rangkaian Elektronika plus alat ukur dipasang pada bagian yang akan
diukur (biasanya input dan output), Anda dapat memulai simulasi dengan
menekan simbol yang terletak di pinggir kanan atas.

2.2.1Alat Ukur
Untuk mengetahui agar suatu besaran ini dapat di kontrol dan tidak melebihi batas
standar diperlukanlah pengukuran menggunakan alat ukur yang representatif
(setara). Jadi, pengukuran dapat dipakai sebagai pengendali operasi untuk
menghindari kerusakan alat dan sistem sebagai akibat pemberian perlakuan
yang berlebihan atau tidak sesuai spesifikasi kerja alat. Untuk hal yang
berhubungan dengan listrik pengukuran sangat penting fungsinya. Alat-alat ukur
tersebut misalnya, amperemeter, voltmeter, ohmmeter dan osiloskop.

4
Osciloscop adalah alat elektronika yang dapat menampilkan dan mengukur
tegangan searah dan juga dapat menampilkan tegangan sinusoidal.
Osciloscop juga dapat menampilkan berbagai bentuk gelombang yang ditemukan
dalam rangkaian elektronik seperti gelombang siku (Arifin,2010).

Gambar 2. Osciloscop Analog


(Sumber: http://electrasemarang.blogspot.com/2016/01/mengukur-tegangan-
dengan-oscilloscope.html)

Multimeter adalah alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk


mengukur arus tegangandan hambatan listrik. Alat ini memakai suatu besaran
meteran. Sehingga tegangan yang diukur disesuaikan dengan besar kecilnya
besaran yang diatur. Akan tetapi multimeter memiliki kepekaan yang rendah,
terhadap pengukuran dalam rangkaian semikonduktor elektronik modern, yang
mempunyai impedansi tinggi, dang tegangan rendah (Jayadin)

2.2.2Komponen Pasif
Ada dua komponen elektronika yang dipelajari dalam elektronika, yaitu
komponen aktif dan komponen pasif. Komponen aktif adalah komponen
elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian
elektronika. Contoh dari komponen aktif adalah transistor dan IC. Sedangkan
komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa
memerlukan arus listrik. Contoh dari komponen pasif adalah resistor, kapasitor,
transformator, dan induktor (Basuki,2009)

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik


dalam bentuk muatan listrik selama selang waktu tertentu tanpa disertai reaksi
kimia. Kapasitor banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti lampu
kilat pada kamera, cadangan energi pada komputer saat eneri listrik mati,

5
pelindung sistem RAM pada komputer. Saat kapasitor diberi tegangan,
kapasitor akan menjadi bermuatan. Satu plat menjadi bermuatan positif dan plat
yang lain menjadi bermuatan negatif. Jumlah masing-masing muatan pada
masing-masing plat sama (Arif,2008)

Gambar 4. Jenis – Jenis Kapasitor


(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator)
Menurut Rusmadi Dedy (2007) “hampir semua rangkaian elektronika pada
umumnya menggunakan komponen resistor ini, dalam prakteknya resistor
disebut juga tahanan atau hambatan listrik, ada juga menyebut resistance atau
westand”. Resistor disingkat dengan huruf R. Fungsi dari tahanan adalah
sebagai penghambat arus listrik, memperkecil arus listrik dan membagi arus
listrik dalam suatu rangkaian. Resistor atau hambatan memiliki satuan Ohm (Ω)
yang diambil dari nama penemunya yaitu George Simon Ohm yang merupakan
fisikawan berkebangsaan Jerman. Resistor merupakan salah satu komponen
yang sangat umum digunakan dalam rangkaian elektronik. Penggunaan resistor
ada di hampir semua alat elektronik. Resistor dapat dibagi menjadi, resistor
tetap dan resistor tidak tetap atau resistor yang dapat berubah nilai.

Gambar 5. Contoh Resistor

6
Induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif yang dapat
menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melintasinya. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang
digunakan dalam rangkaian yang arus dan teganganya berubah-ubah dikarenakan
kemampuan induktor untuk memproses arus bolak- balik (Sutrisno,2009).

Gambar 6. Contoh Induktor


(Sumber : http://bagi-ilmu-elektronika.blogspot.com/2015/02/pengertian-
induktor.html)

7
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksaan praktikum ini, yaitu:

Hari/ Tanggal : Rabu, 10 Maret 2021

Waktu : 13.15 - 17.00

Tempat : Lero Kec.Sindue Kab.Donggala Sulawesi Tengah

3.2 Alat dan Bahan

1. Komputer berfungsi untuk mengoperasikan software QUCS 0.0.19

2. Software QUCKS 0.0.19 berfungsi untuk membuat rangkaian elektronika.


3. Resistor berfungsi untuk menghambat serta mengatur arus listrik didalam
suatu rangkaian elektronika
4. Kapasitor berfunsi untuk memilih gelombang radio pada rangkaian tuner
5. Induktor befungsi sebagai alat penunjuk adanya perubahan didalam suatu
kegiatan atau kejadian tetentu
6. Sinyal Generator berfungsi untuk menciptakan gelombang
7. Catu Daya berfungsi untuk mengubah arus listrik bolak balik menjadi arus
listrik searah
8. Multimeter berfungsi untuk mengukur temperatur,frekuensi, dan lainnya
8. Osiloskop berfungsi untuk mengukur frekuensi sinyal yang dapat berosilasi

3.2 PROSEDUR KERJA

1) Mengoperasikan Library QUCS


a. Siapkan software QUCS.
b. Klik menu Dock untuk memunculkan simbol-simbol komponen
elektornika.
c. Drag dan drop komponen yang akan digunakan ke halaman QUCS.

8
d. Merangkai rangkaian seperti di bawah ini! Pada rangkaian seri
hambatan listrik atau resistor dihubungkan atau disusun secara berurutan
satu sama lainnya seperti pada gambar dibawah ini

pada rangkaian seri ini berlaku ketentuan sebagai berikut:


 Besarnya kuat arus pada masing tahanan (resistor) akan sama besar
I1=I2=I3=I
 Besarnya pada potensial (tegangan listrik) pada masing-masing
hambatan akan berbeda-beda jika nilai hambatannya berbeda sesuai
dengan prinsip hukum ohm. VR1=I x R1
VR2=I x R2.

 Besarnya hambatan total pada rangkaian ini merupakan total


penjumlahan daei masing-masing nilai resistor yang terhubug
Rtotal=R1+R2+R3
e. Pada rangkaian hambatan pararel, resistor disusun secara pararel
atausejajar sehingga mempunyai dua ujung yang sama seperti pada gambar
dibawah ini.

9
Pada rangkaian pararel berlaku ketentuan sebagai berikut.
 Besarnya kuat arus pada masing-masing resistor berbeda-brda
bergantung pada besarnya nilai hambatan resistor.
 Besarnya beda potensial atau tegangan pada masing-masing resistor
akan sama
 Besarnya hambatan total dapat dihitung dengan rumus berikut
1 1 1 1 1
= + + + ⋯+
1 2 3

f. Rangkaian seri pararel merupakan gabungan dari rangkaia seri dan


pararel. Rangkaian ini juga biasa disebut denga rangkaian campuran atau
rangkaia kombinasi. Salah satu contohnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini

10
Untuk menghitung nilai hambatan total dari rangkaian seri pararel, maka
kita dapat menggunakan terori rangkaian seri da pararel diatas. Dengan
didahulukan menghitung rangkaian serinya, kemudian dihitung
pararelnya. Terkahir lakukan penjumlahan dari rangkaian total
keduanya.

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini, yaitu :


Tabel 4.1.1 data rangkaian seri

Sumber
Arus ER1 ER2 ER3
Tegangan (Volt) (Volt) (Volt)
(aM)
5 0,00129 1,29 2,84 0,876
10 0,00258 2,58 5,67 1,75
15 0,00387 3,87 8,51 2,63
20 0,00515 3,15 11,3 3,51
25 0,00644 6,44 14,2 4,38
30 0,00773 7,73 17 5,26
35 0,00902 9,02 19,8 6,13
40 0,0103 10,3 22,7 7,01
45 0,0116 11,6 22,5 7.89
50 0,0129 12,9 28,4 8,76
Tabel 4.1.2 data rangakaian paralel

Sumber
Arus IR1 IR2 IR3
Tegangan (mA) (mA) (mA)
(aM)
2 2 0,00588 0,004
4 4 0,00294 0,002
6 6 0,00882 0,006
8 8 0,0118 0,008
10 10 0,0147 0,01 0,00455
12 12 0,0176 0,012

10
2.

14 14 0,0206 0,014
16 16 0,0235 0,016
18 18 0,0265 0,018
20 20 0,0294 0,20 0,00909
22 22 0.0324 0.022 0.01
24 24 0.0353 0.024 0.01090
26 26 0.0382 0.026 0.0118
28 28 0.0412 0.028 0.0127
30 30 0.0441 0.03 0.0136
32 32 0.0471 0.032 0.0145
34 34 0.05 0.034 0.0155
36 36 0.0529 0.036 0.0164
38 38 0.0559 0.038 0.0173
40 40 0.0588 0.04 0.0182
42 42 0.0618 0.42 0.0191
44 44 0,0647 0.044 0.02
46 46 0,0676 0.046 0.0209
48 48 0.0706 0.048 0.0218
50 50 0.0735 0.05 0.0227

4.2 Pembahasan

4.2.1. Rangkaian Resistor Paralel dan Seri

Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang saling


berhubungan yang didalamnya terdapat hambatan (R) dan sumber arus
listrik (elemen, E atau ɛ) sehingga padarangkaian tersebut mengalir arus
listrik. Pada dasarnya ada dua jenis rangkaian listrik, yaitu:rangkaian seri
dan paralel.

11
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrikyang disusun
secara sejajar (seri).Banyaknya muatan lisrik yang mengalir tiap satuan
waktu adalah sama di sepanjangrangkaian. Jumlah muatan yang mengalir
tiap satuan waktu adalah besaran kuat arus,sehingga kita mendapati sifat
yang khas dari rangkaian seri, yaitu : “kuat arus di sepanjang rangkaian
adalah sama.”

Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrikyang disusun


secara berderet(paralel). Rangakain listrik parallel adalah suatu rangkaian
listrik, dimana semua inputkomponen berasal dari sumber yang sama.
Semua komponen satusama lain tersusun paralel.

Hasil pengukuran beda potensial pada resistor R1dan R 2 (nilainya


berbeda) yang disusun secara seri menunjukkan hasil yang berbeda,
namun jika diukur arus yang melewati kedua resistor maka diperoleh
ukuran yang sama. Berbeda halnya jika resistor disusun secara paralel,
diperoleh hasil pengukuran yang berbeda. Arus yang melalui setiap
resistor berbeda,namun pengukuran tegangan di setiap resistor sama.
Fakta ini menunjukkan bahwa jenis susunan resistor menentukan besar
nilai variabel tegangan dan kuat arus listrik dalam rangkaian.

Pada susunan seri, resistor berfungsi sebagai pembagi


tegangan,yang berarti jimategangan pada setiap resistor dijumlahkan
maka jumlahnya sama dengan besarnya tegangansumber. Sedangkan pada
rangkaian paralel mempunyai karakteristik yakni jika resistordisusun
paralel, maka resistor berfungsi sebagai pembagi arus, yang berarti jika
kuat aruslistrik yang melewati setiap resistor diukur, maka akan memiliki
nilai yang sama dengan arustotal sebelum titik percabangan (Hukum I
Kirchoff).

Pada resistor-resistor dalam susunan seri, kita dapat menurunkan


persamaan umumuntuk hambatan ekuivalensi dari sebuah gabungan seri
atau gabungan paralel dari resistor-resistor. Jika resistor-resistor itu seri,

12
arus I harus sama dalam semua resistor itu.denganmemberikan V =IR
untuk resistor, kita mempunyai

Vax = IR1 Vxy = IR2 Vyb = IR3

Selisih potensial yang melalui setiap resistor tidak perlu sama


(kecuali untuk kasuskhusus di mana ketiga resistor itu semuanya sama).
Selisish potensial Vab yang melaluikeseluruhan gabungan itu adalah
jumlah selisih-selisih potensial individu:

Vab=Vax + Vxy + Vyb = (R1 + R2 + R3)

Vab= R1 + R2 + R3

Nilai Vab menurut definisi adalah hambatan ekuivalen Rek. Maka :

Rek = R1 + R2 + R3

Hambatan ekuivalen dari sembarang banyaknya resistor seri sama


dengan jumlahhambatan-hambatan individunya. Hambatan ekuivalen itu
lebih besar daripada setiaphambatan individu. Resistor seri ditambahkan
secara langsung karena tegangan yangmelewati setiap hambatan
berbanding langsung dengan hambatannya dan berbandinglangsung
dengan arus bersama. Kapasitor-kapasitor seri ditambahkan kembali
karena tegangan yang melewati setiap kapasitor berbanding langsung
dengan muatan bersama dan berbanding terbalik dengan kapasitor
individu.

Resistor-resistor dalam sambungan paralel, arus yang melalui


setiap resistor tak perlu sama. Tetapi selisih potensial di antara terminal-
terminal setiap resistor harus sama dan sebanding dengan Vab.

Hambatan ekuivalen dari sembarang banyaknya resistor seri sama


dengan jumlahhambatan-hambatan individunya. Hambatan ekuivalen itu
lebih besar daripada setiaphambatan individu. Resistor seri ditambahkan
secara langsung karena tegangan yang melewati setiap hambatan

13
berbanding langsung dengan hambatannya dan berbandinglangsung
dengan arus bersama. Kapasitor-kapasitor seri ditambahkan kembali
karenategangan yang melewati setiap kapasitor berbanding langsung
dengan muatan bersama dan berbanding terbalik dengan kapasitor
individu.

Resistor-resistor dalam sambungan paralel, arus yang melalui


setiap resistor tak perlu sama. Tetapi selisih potensial di antara terminal-
terminal setiap resistor harus sama dansebanding dengan Vab

I=

I1= I2 = I3 =

Umumnya, arus yang melalui setiap resistor berbeda. Karena muatan tidak
terakumulasi atauterkuras ke luar arus titik a, maka arus total I harus sama
dengan jumlahketiga arus dalamresistor itu:

I= I1 + I2 + I3 = Vab + +

= + +

Tetapi menurut definisi dari hambatan ekuivalensi Rek =

= + +

Untuk sembarang banyaknya resistor paralel, kebalikan hambatan


ekuivalen samadengan jumlah kebalikan-kebalikan dari hambatan-
hambatan individunya. Hambatanekuivalen itu selalu lebih kecil daripada
hambatan individu.

4.2.2. Hukum Ohm

Dickson Kho Teori Elektronika

14
Dalam Ilmu Elektronika, Hukum dasar Elektronika yang wajib dipelajari
dan dimengerti oleh setiap Engineer Elektronika ataupun penghobi Elektronika
adalah Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus
Listrik (I), Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa Inggris
disebut dengan “Ohm’s Laws”. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh
seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada
tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum Ohm tersebut pada
Paper yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically” pada
tahun 1827.

1. Bunyi Hukum Ohm

Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :

“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V)
yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya
(R)”.

Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan


seperti dibawah ini :

V=IxR

I=V/R

R=V/I

15
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah
Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah
Ohm (Ω))

Dalam aplikasinya, Kita dapat menggunakan Teori Hukum Ohm


dalam Rangkaian Elektronika untuk memperkecilkan Arus listrik,
Memperkecil Tegangan dan juga dapat memperoleh Nilai Hambatan
(Resistansi) yang kita inginkan.

Hal yang perlu diingat dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit
yang dipakai adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika kita menggunakan unit
lainnya seperti milivolt, kilovolt, miliampere, megaohm ataupun kiloohm,
maka kita perlu melakukan konversi ke unit Volt, Ampere dan Ohm
terlebih dahulu untuk mempermudahkan perhitungan dan juga untuk
mendapatkan hasil yang benar.

4.2.3 Hubungan Arus dan Beda Potensial

Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yg mengalir pada


suatu penghantar dalam waktu satu detik. Satuan kuat arus listrik adalah
ampere (A).

Beda potensial adalah selisih suatu tegangan antara ujung-ujung


penghantar yang dialiri oleh arus listrik. Besarnya beda potensial yang
terdapat pada rangkaian listrik akan mempengaruhi kuat arus listrik yang
mengalir.

Dalam arus listrik terdapat suatu hambatan listrik yang


menentukan besar kecilnya arus listrik. Semakin besar hambatan listrik,
maka semakin kecil kuat arusnya, dan juga sebaliknya. George Simon
Ohm (1787-1854), melalui percobaannya menyimpulkan bahwa arus I

16
pada seutas kawat penghantar sebanding dengan beda potensial V yang
diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut: I ~ V. Misalkan,
apabila kita menghubungkan seutas kawat penghantar ke kutub-kutub
baterai 3 Volt, maka aliran arus akan menjadi dua kali lipat jika
dihubungkan ke baterai 6 Volt.

4.3.3 Pelaporan

1. Komponen aktif merupakan komponen elektronika yang


memerlukan arus listrik untuk bekerja. contoh komponen pasif.
dioda,transistor, light emetting diode,dan tabung elektron. komponen pasif
merupakan jenis komponen elektronika yang tidak memerlukan arus listrik
untuk bekerja.
Macam-macam komponen aktif dan pasif :
 Komponen Aktif :
 Diodafungsi dioda
Dioda merupakan salah satu komponen aktif yang banyak digunakan
sebagai penyearah arus AC menjadi DC. Ketika sebuah dioda difungsikan
menjadi penyerarah tegangan AC menjadi DC, maka fungsi dioda akan
aktif ketika dialiri sinyal AC. Maka dari itulah dioda disebut sebagai
komponen aktif. Selain digunakan sebagai penyearah tegangan AC
menjadi DC, dioda juga memiliki banyak fungsi tergantung dari jenis dan
tipe dioda tersebut. Penjelasan mengenai fungsi dioda secara detail ada
dalam postingan tersendiri.
 Transistor komponen-aktif-dan-pasif-transistor
Transistor adalah salah satu komponen aktif yang paling banyak
digunakan pada rangkaian elektronika. Fungsi dan ragam dari transistor
membuat komponen elektronika ini hampir ada di semua rangkaian
elektronika. Diantaranya pada rangkaian amplifier, rangkaian power
supply, rangkaian radio dan lain sebagainya.Transistor disebut sebagai
komponen aktif karena transistor harus dialiri tegangan dan arus tertentu
pada ketiga elektrodanya, sehingga transistor dapat aktif.

17
 Light Emitting Diode (LED) dioda-led
Sebenarnya Light Emitting Dioda (LED) adalah salah satu dari jenis
dioda, namun dioda LED mempunyai karakter yang unik, yang mana
dioda LED adalah satu-satunya jenis dioda yang dapat memancarkan
cahaya. Dioda LED banyak digunakan pada rangkaian elektronika yang
memerlukan cahaya seperti indikator-indikator.Dioda LED disebut
sebagai komponen aktif karena untuk dapat memancarkan cahaya, dioda
LED memerlukan tegangan dan arus tertentu yang harus dialiri pada kedua
elektrodanya.
 Integrated Circuit (IC)
Integrated circuit (IC) sama seperti transistor, Integrated Circuit atau IC
juga termasuk kedalam komponen aktif, karena komponen IC
memerlukan arus listrik untuk dapat bekerja. IC merupakan komponen
elektronika yang dibuat dari bahan semikonduktor. Didalam IC sudah
terintegrasi dari puluhan bahkan ratusan transistor yang telah menjadi satu
kesatuan. Sebuah IC akan menghasilkan karekteristik tertentu yang unik
tergantung dari tipe dan jenis IC tersebut.
 Tabung elektron (Tabung Hampa)tabung listrik
Sebelum ditemukan transistor, komponen aktif yang populer pada
zamannya adalah tabung elektron, atau disebut juda tabung hampa atau
tabung listrik. Tabung elektron disebut sebagai komponen aktif karena
tabung elektron memerlukan tegangan untuk dapat bekerja. Salah satu
perbedaan yang mencolok antara tabung dengan transistor adalah, tabung
elektron memerlukan tegangan tinggi sebagai catuannya. Catuan tegangan
pada tabung elektron ada dua, yaitu sebuah filamen atau pemanas yang
berfungsi membangkitkan emisi elektron. Filamen ini diberikan tegangan
rendah. Sedangkan elektroda dari tabung elektron sendiri dialiri tegangan
tinggi.

 Komponen pasif :
 Resistor

18
Cara menghitung nilai resistorResistor merupakan komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat arus listrik. Istilah resistor dikenal juga
dengan hambatan. Resistor pada rangkaian elektronika banyak digunakan
sebagai pembagi tegangan untuk menghasilkan nilai tegangan dan atau
arus tertentu. Pada konteks komponen elektronika aktif dan pasif, resistor
termasuk kedalam komponen pasif.
 Kapasitor (Kondensator)
Kapasitor termasuk kedalam komponen pasif karena kapasitor dapat
bekerja tanpa harus ada tegangan supply dari luar. Fungsi umum dari
kapasitor adalah untuk menyimpan muatan listrik. Jika ditinjau dari
polaritasnya kapasitor terbagi menjadi dua, yaitu kapasitor nonpolar dan
kapasitor bipolar.
 Induktor
Komponen-aktif-dan-pasif-induktorInduktor merupakan salah satu
komponen elektronika pasif yang prinsip kerjanya memanfaatkan medan
magnet antara lilitan kumparan dengan inti penampangnya ketika dialiri
listrik. Induktor terdiri dari kawat tembaga yang dilapisi dengan isolator.
Pada umumnya kawat yang digunakan untuk kumparan induktor disebut
juga dengan kawat email. Induktor banyak digunakan sebagai filter-filter,
pembangkit frekuensi, coil antena dan lain-lain.
 Transformatorfungsi trafo
Transformator atau trafo adalah komponen elektronika yang dipakai untuk
menurunkan atau menaikan tegangan listrik. Transformator disebut
sebagai komponen pasif karena tidak memerlukan arus listrik eksternal
agar dapat bekerja. Meskipun trafo menggunakan sumber arus sebagain
masukannya, Trafo hanya mengubah arus listrik dengan nilai tertentu
menjadi arus listrik dengan nilai tertentu.

2. Alat ukur listrik dan fungsinya


 Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik
baik untuk arus DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup.

19
Amperemeter biasa dipasang berderet dengan elemen listrik. Jika Anda akan
mengukur arus yang mengalir pada sebuah penghantar dengan memakai
Amperemeter maka wajib Anda pasang secara seri dengan cara memotong
penghantar agar arus mengalir melalui Amperemeter.
 Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik
pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada
sebuah konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini
dinyatakan dalam ohm. Alat Ohm meter ini menggunakan galvanometer untuk
mengukur besarnya arus listrik yang lewat atau mengalir pada sebuah
hambatan listrik (R) , yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
 Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik
pada sebuah rangkaian listrik tertutup. Voltmeter disusun secara paralel
terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari
tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang
dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berfungsi
sebagai Anode sedangkan yang di tengah sebagai Katode.
 Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate
suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.
 Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan
(Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).Ada
dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi
Meter) , dan multimeter analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada
multimeter analog adalah tingkat ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran.
Namun, dari kedua jenis multimeter tersebut dapat mengukur listrik AC
maupun DC.
 Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik
maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan
tegangan tinggi arus searah. Megger ini sering digunakan petugas dalam
mengukur tahanan isolasi antara lain untuk:
1) Kabel instalasi pada rumah-rumah atau bangunan.
2) Kabel tegangan tinggi dan rendah.

20
3) Transformator.
 Kwh Meter ialah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung
besarnya penggunaan daya oleh konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di
masyarakat. Bagian utama dari suatu KWH Meter merupakan kumparan
tegangan , kumparan arus , piringan aluminium , magnet tetap yang bertugas
menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear
mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
 Osioloskop ialah alat ukur yang dapat menunjukkan terhadap Anda
‘gambaran atau bentuk’ dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari
tegangan terhadap waktu pada layarnya. Ini sama halnya dengan
penggambaran pada layar televisi. Osioloskop terdiri dari tabung vacuum
dengan sebuah katode ( electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan
pancaran elektron dan sebuah anode ( electrode positive ) untuk mempercepat
gerakannya sehingga terdeteksi menuju layar tabung. Susunan ini disebut
dengan Electrone Gun. Elektron – elektron disebut pancaran sinar katode
karena mereka dibangkitkan oleh Cathode dan ini menyebabkan osioloskop
disebut secara lengkap dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO.

3. Tuliskan nilai tahanan pada resistor di bawah ini :


a. Merah, merah, kuning, emas
b. Hijau, orange, biru, perak
c. Coklat, coklat, hitam, emas
jawab :
a. 22 * 52 = 550
550 ohm dengan toleransi
5% = 550 – 5% = 522,5
b. 53* 106 = 53.000.000
53.000.00 ohm dengan
toleransi 10% = 47.700.000
c. 11* 5% = 10,45
10,45 ohm dengan toleransi
5% = 10,45
4. Berapa nilai kapasitor bila di body kapasitor tersebut tertera nilai :
a. 222
b. 321
c. 101

21
Jawab :
a.
nilai kapasitor = 22 x 102

nilai Kapasitor = 22 x 100

Nilai kapasitor= 2200 pF

b. 321 : 32 X 10 = 320 pF
c. 101 : 10 x 10 = 100 pF

5. Perbedaan AC dan DC dapat dilihat dengan alat ukur Oscilloscope. Dengan


alat ukur ini bentuk signal AC akan terlihat seperti gelombang sinus bolak-
balik sedangkan tegangan DC akan terlihat garis lurus. Satuan dan besaran AC
dan DC adalah sama, demikian juga dengan alat ukur yang digunakan. Satuan
tegangan adalah Volt (V), alat utuk mengukur besarnya tegangan listrik
adalah Volt Meter. Satuan Arus adalah Ampere (A) dan alat ukur untuk
mengukur arus listrik adalah Ampere Meter.
Perbedaan AC dan DC akan terlihat lebih jelas dengan melihat contoh-contoh
perangkat yang menggunakan sumber tegangan masing-masing, berikut
contohnya:

Contoh Peralatan Yang Menggunakan Arus AC:

Kipas angin,Televisi,Mesin cuci,Lemari Es (Kulkas),Pendingin ruangan/ AC


(Air Conditioning),Motor listrik,Pompa air,Kompressor,Hair dryer,Vacum
Cleaner,Solder listrik,Mesin jahit,Lampu penerangan rumah,Projector.

Contoh Peralatan Yang Menggunakan Arus DC

Handphone (HP),Laptop, Netbook, dan Tablet,Senter Listrik,Motor


DC,Remote Control,Kalkulator,Multimeter Digital dan Multimeter
Analog,Lampu LED,Mainan-mainan ank,Walky Talky

Catatan:

Sebenarnya tegangan DC bisa saja mempunyai gelombang, hanya saja


gelombang yang timbul hanya ada di bagian kutub tertentu sepeti di bagian
positif saja atau di bagian negatif saja, contohnya tegangan DC hasil

22
penyearahan adaptor halfwave tetapi belum difilter dengan condensator. DC
dalam pembahasan ini adalah tegangan DC murni seperti dari sumber battery
atau dari sumber AC yang sudah disearahkan dengan rangkaian penyearah
fullwave yang sudah difilter sehingga dianggap tidak ada frekwensi

23
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrikyang disusun


secara sejajar (seri).Banyaknya muatan lisrik yang mengalir tiap satuan
waktu adalah sama di sepanjangrangkaian. Jumlah muatan yang mengalir
tiap satuan waktu adalah besaran kuat arus,sehingga kita mendapati sifat
yang khas dari rangkaian seri, yaitu : “kuat arus di sepanjang rangkaian
adalah sama.”

Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrikyang disusun


secara berderet(paralel). Rangakain listrik parallel adalah suatu rangkaian
listrik, dimana semua inputkomponen berasal dari sumber yang sama.
Semua komponen satusama lain tersusun paralel.

Pengertian osiloskop secara sederhana dapat diartikan sebagai alat


ukur elektronik yang dapat memetakan dan memproyeksi sinyal listrik dan
frekuensi komponen elektronika. Osiloskop ini memetakan hasil
pengukurannya dalam bentuk digital maupun grafik sehingga lebih mudah
untuk dibaca dan di pelajari.

Kegunaan osiloskop seperti diantaranya adalah :

 Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal yang


dapat berosilasi.
 Osilasi juga dapat mengukur tegangan listrik serta relasinya terhadap
waktu.
 Membedakan arus AC dan juga arus DC dan sebuah komponen
elektronika.
 Mengecek sinyal dalam sebuah rangkaian elektronik.
 Mengetahui noise dalam rangkaian elektronik.

24
Sama seperti alat pengukur lainnya. Osiloskop juga memiliki fitur-fitur
yang memungkinkan alat ini untuk mengukur frekuensi, amplitudo,
maupun gelombang sinyal listrik.Namun tidak semua Osiloskop memiliki
kinerja yang sama antara yang satu dengan yang lainnya.

Beberapa spesifikasi penting yang biasanya terdapat dalam osiloskop


antara lain adalah :

1. Bandwith Osiloskop ( Lebar Pita)

Salah satu spesifikasi yang terdapat pada osiloskop adalah lebar pita atau
bandwith. Dimana bandwith ini menentukan rentang frekuensi yang dapat
diukur oleh Osiloskop.

2. Jenis Osiloskop

Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja Osiloskop adalah jenis dari
osiloskop itu sendiri. Dimana kinerja dari osiloskop jenis analog tentu
akan berbeda kinerjanya dengan jenis Osiloskop Digital.

3. Jumlah Chanel (Kanal).

Kemampuan Osiloskop juga tergantung pada jumlah chanel atau


kanal yang dimilikinya. Osiloskop umumnya dapat membaca lebih dari
satu sinyal dalam waktu yang sama. Namun kemampuan itu juga
dipengaruhi oleh jumlah kanal yang dimilikinya. Umumnya pada
Osiloskop yang beredar dipasaran memiliki jumlah kanal 2 hingga 4.

4. Sampling Rate

Sampling rate hanya berfungsi untuk osiloskop digital. Yang berfungsi


untuk menghitung berapa kali sinyal utu dibaca dalam satu detiknya.

25
5. Rise Time

Salah satu spesifikasi yang terdapat dalam Osiloskop adalah rise


time. Dimana komponen ini memiliki fungsi untuk mengukur seberapa
cepat oloskop tersebut melakukan pengukuran.

6. Vertikal Sensitif

Vertikal 26ensitive ini diukur dengan menggunakan satuan Volt per Div
yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang lemah pada osiloskop.

7. Input Impedance

Input impedance biasanya digunakan pada saat osiloskop mengukur dalam


frekuensi tinggi.

26
Daftar Pustaka

https://serviceacjogja.pro/pengertian-osiloskop-fungsi-jenis-dan-spesifikasinya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=materi+hukum+ohm&go=Go
&ns0=1

https://www.academia.edu/34745924/RANGKAIAN_SERI_DAN_PARALEL

27

Anda mungkin juga menyukai