PRAKTIKUM ELEKTRONIKA
PERCOBAAN I
ISMI FADILLAH
G101 19 024
LABORATORIUM FISIKA
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas Laporan tentang
“Penngenalan Alat Ukur dan Komponen Pasif” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan Laporan ini, penulis menyadari bahwa Laporan ini masih kurang
sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya. Akhir kata, semoga Laporan ini dapat membawa manfaat untuk pembaca
Abstrak
Quite universal circuit simulator (Qucs) adalah simulator sirkuit open source yang mendukung
standardisasi model kompak Verilog-A. Makalah ini menjelaskan sejumlah perangkat
semikonduktor kompak dan teknik makromodelling sirkuit yang telah diterapkan dalam rilis Qucs
baru-baru ini, menekankan teknik-teknik yang tidak ditemukan di SPICE 2g6 atau 3f5. Ini juga
memperkenalkan pendekatan hierarki baru untuk Verilog-A model kompak dan konstruksi
makromodel sirkuit berdasarkan perangkat yang ditentukan persamaan non-linier, sumber yang
dikendalikan linier dan generator kebisingan yang tertanam di subcircuits. Untuk menggambarkan
pendekatan baru, properti dan model sejumlah komponen dengan listrik dan non-listrik
karakteristik dijelaskan. Model ini menunjukkan bagaimana tren terkini dalam teknologi simulasi
open source menggunakan persamaan tertanam sebagai elemen integral dalam model komponen
dan proses fisik.
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………..
Kata Pengantar……………………………………………………………
Abstrak…………………………………………………………………….
Daftar Isi…………………………………………………………………..
Daftar Tabel……………………………………………………………….
Daftar Gambar……………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..
1.3 Tujuan…………………………………………………………………
1.4 Manfaat ………………………………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………
2.1 Dasar Teori…………………………………………………………….
BAB III METODE PERCOBAAN…………………………………….
3.1 Waktu dan Tempat……………………………………………………
3.2 Alat dan Bahan……………………………………………………….
3.3 Prosedur Kerja……………………………………………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………….
4.1 Hasil Pengamatan…………………………………………………….
4.2 Pembahasan……………………………………………………………
BAB V Penutup……………………………………………………………
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………
Daftar Pustaka……………………………………………………………
Daftar Tabel
Tabel 4.1.1...................................................................................................................
Rangkaian parallel...................................................................................................
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rangkaian seri dan parallel?
2. Apa yang dimaksud dengan hukum ohm?
3. Apa hubungan arus dan beda potensial?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menggunakan software QUCS untuk memahami
bentuk dan simbol komponen elektronika
1.4 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
untuk memahami cara kerja dari software ini. Software QUCS menggunakan
tampilan sistem GUI (Graphic User Interface) seperti halnya Windows
sehingga pemakai software yang sudah memahami pengetahuan dasar
elektronika akan mudah menguasai penggunaan software ini.
3
Gambar 1. Quite Universal Circuit Simulator 0.0.19
Secara umum, dalam penggunaan software QUCS terdapat tiga hal yang perlu
dikuasai oleh pemakai baru QUCS yaitu cara pemakaian alat ukur yang
disediakan, pemakaian komponen elektronika (mencakup komponen aktif,
pasif dan sumber sinyal/sumber tegangan) dan pembentukan rangkaian. Setelah
tiga hal tersebut dikuasai, rangkaian elektronika sudah dapat dibentuk.
Setelah rangkaian Elektronika plus alat ukur dipasang pada bagian yang akan
diukur (biasanya input dan output), Anda dapat memulai simulasi dengan
menekan simbol yang terletak di pinggir kanan atas.
2.2.1Alat Ukur
Untuk mengetahui agar suatu besaran ini dapat di kontrol dan tidak melebihi batas
standar diperlukanlah pengukuran menggunakan alat ukur yang representatif
(setara). Jadi, pengukuran dapat dipakai sebagai pengendali operasi untuk
menghindari kerusakan alat dan sistem sebagai akibat pemberian perlakuan
yang berlebihan atau tidak sesuai spesifikasi kerja alat. Untuk hal yang
berhubungan dengan listrik pengukuran sangat penting fungsinya. Alat-alat ukur
tersebut misalnya, amperemeter, voltmeter, ohmmeter dan osiloskop.
4
Osciloscop adalah alat elektronika yang dapat menampilkan dan mengukur
tegangan searah dan juga dapat menampilkan tegangan sinusoidal.
Osciloscop juga dapat menampilkan berbagai bentuk gelombang yang ditemukan
dalam rangkaian elektronik seperti gelombang siku (Arifin,2010).
2.2.2Komponen Pasif
Ada dua komponen elektronika yang dipelajari dalam elektronika, yaitu
komponen aktif dan komponen pasif. Komponen aktif adalah komponen
elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja dalam rangkaian
elektronika. Contoh dari komponen aktif adalah transistor dan IC. Sedangkan
komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa
memerlukan arus listrik. Contoh dari komponen pasif adalah resistor, kapasitor,
transformator, dan induktor (Basuki,2009)
5
pelindung sistem RAM pada komputer. Saat kapasitor diberi tegangan,
kapasitor akan menjadi bermuatan. Satu plat menjadi bermuatan positif dan plat
yang lain menjadi bermuatan negatif. Jumlah masing-masing muatan pada
masing-masing plat sama (Arif,2008)
6
Induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif yang dapat
menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melintasinya. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang
digunakan dalam rangkaian yang arus dan teganganya berubah-ubah dikarenakan
kemampuan induktor untuk memproses arus bolak- balik (Sutrisno,2009).
7
BAB III
METODE PERCOBAAN
8
d. Merangkai rangkaian seperti di bawah ini! Pada rangkaian seri
hambatan listrik atau resistor dihubungkan atau disusun secara berurutan
satu sama lainnya seperti pada gambar dibawah ini
9
Pada rangkaian pararel berlaku ketentuan sebagai berikut.
Besarnya kuat arus pada masing-masing resistor berbeda-brda
bergantung pada besarnya nilai hambatan resistor.
Besarnya beda potensial atau tegangan pada masing-masing resistor
akan sama
Besarnya hambatan total dapat dihitung dengan rumus berikut
1 1 1 1 1
= + + + ⋯+
1 2 3
10
Untuk menghitung nilai hambatan total dari rangkaian seri pararel, maka
kita dapat menggunakan terori rangkaian seri da pararel diatas. Dengan
didahulukan menghitung rangkaian serinya, kemudian dihitung
pararelnya. Terkahir lakukan penjumlahan dari rangkaian total
keduanya.
11
BAB IV
Sumber
Arus ER1 ER2 ER3
Tegangan (Volt) (Volt) (Volt)
(aM)
5 0,00129 1,29 2,84 0,876
10 0,00258 2,58 5,67 1,75
15 0,00387 3,87 8,51 2,63
20 0,00515 3,15 11,3 3,51
25 0,00644 6,44 14,2 4,38
30 0,00773 7,73 17 5,26
35 0,00902 9,02 19,8 6,13
40 0,0103 10,3 22,7 7,01
45 0,0116 11,6 22,5 7.89
50 0,0129 12,9 28,4 8,76
Tabel 4.1.2 data rangakaian paralel
Sumber
Arus IR1 IR2 IR3
Tegangan (mA) (mA) (mA)
(aM)
2 2 0,00588 0,004
4 4 0,00294 0,002
6 6 0,00882 0,006
8 8 0,0118 0,008
10 10 0,0147 0,01 0,00455
12 12 0,0176 0,012
10
2.
14 14 0,0206 0,014
16 16 0,0235 0,016
18 18 0,0265 0,018
20 20 0,0294 0,20 0,00909
22 22 0.0324 0.022 0.01
24 24 0.0353 0.024 0.01090
26 26 0.0382 0.026 0.0118
28 28 0.0412 0.028 0.0127
30 30 0.0441 0.03 0.0136
32 32 0.0471 0.032 0.0145
34 34 0.05 0.034 0.0155
36 36 0.0529 0.036 0.0164
38 38 0.0559 0.038 0.0173
40 40 0.0588 0.04 0.0182
42 42 0.0618 0.42 0.0191
44 44 0,0647 0.044 0.02
46 46 0,0676 0.046 0.0209
48 48 0.0706 0.048 0.0218
50 50 0.0735 0.05 0.0227
4.2 Pembahasan
11
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrikyang disusun
secara sejajar (seri).Banyaknya muatan lisrik yang mengalir tiap satuan
waktu adalah sama di sepanjangrangkaian. Jumlah muatan yang mengalir
tiap satuan waktu adalah besaran kuat arus,sehingga kita mendapati sifat
yang khas dari rangkaian seri, yaitu : “kuat arus di sepanjang rangkaian
adalah sama.”
12
arus I harus sama dalam semua resistor itu.denganmemberikan V =IR
untuk resistor, kita mempunyai
Vab= R1 + R2 + R3
Rek = R1 + R2 + R3
13
berbanding langsung dengan hambatannya dan berbandinglangsung
dengan arus bersama. Kapasitor-kapasitor seri ditambahkan kembali
karenategangan yang melewati setiap kapasitor berbanding langsung
dengan muatan bersama dan berbanding terbalik dengan kapasitor
individu.
I=
I1= I2 = I3 =
Umumnya, arus yang melalui setiap resistor berbeda. Karena muatan tidak
terakumulasi atauterkuras ke luar arus titik a, maka arus total I harus sama
dengan jumlahketiga arus dalamresistor itu:
I= I1 + I2 + I3 = Vab + +
= + +
= + +
14
Dalam Ilmu Elektronika, Hukum dasar Elektronika yang wajib dipelajari
dan dimengerti oleh setiap Engineer Elektronika ataupun penghobi Elektronika
adalah Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus
Listrik (I), Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa Inggris
disebut dengan “Ohm’s Laws”. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh
seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada
tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum Ohm tersebut pada
Paper yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically” pada
tahun 1827.
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V)
yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya
(R)”.
V=IxR
I=V/R
R=V/I
15
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah
Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah
Ohm (Ω))
Hal yang perlu diingat dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit
yang dipakai adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika kita menggunakan unit
lainnya seperti milivolt, kilovolt, miliampere, megaohm ataupun kiloohm,
maka kita perlu melakukan konversi ke unit Volt, Ampere dan Ohm
terlebih dahulu untuk mempermudahkan perhitungan dan juga untuk
mendapatkan hasil yang benar.
16
pada seutas kawat penghantar sebanding dengan beda potensial V yang
diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut: I ~ V. Misalkan,
apabila kita menghubungkan seutas kawat penghantar ke kutub-kutub
baterai 3 Volt, maka aliran arus akan menjadi dua kali lipat jika
dihubungkan ke baterai 6 Volt.
4.3.3 Pelaporan
17
Light Emitting Diode (LED) dioda-led
Sebenarnya Light Emitting Dioda (LED) adalah salah satu dari jenis
dioda, namun dioda LED mempunyai karakter yang unik, yang mana
dioda LED adalah satu-satunya jenis dioda yang dapat memancarkan
cahaya. Dioda LED banyak digunakan pada rangkaian elektronika yang
memerlukan cahaya seperti indikator-indikator.Dioda LED disebut
sebagai komponen aktif karena untuk dapat memancarkan cahaya, dioda
LED memerlukan tegangan dan arus tertentu yang harus dialiri pada kedua
elektrodanya.
Integrated Circuit (IC)
Integrated circuit (IC) sama seperti transistor, Integrated Circuit atau IC
juga termasuk kedalam komponen aktif, karena komponen IC
memerlukan arus listrik untuk dapat bekerja. IC merupakan komponen
elektronika yang dibuat dari bahan semikonduktor. Didalam IC sudah
terintegrasi dari puluhan bahkan ratusan transistor yang telah menjadi satu
kesatuan. Sebuah IC akan menghasilkan karekteristik tertentu yang unik
tergantung dari tipe dan jenis IC tersebut.
Tabung elektron (Tabung Hampa)tabung listrik
Sebelum ditemukan transistor, komponen aktif yang populer pada
zamannya adalah tabung elektron, atau disebut juda tabung hampa atau
tabung listrik. Tabung elektron disebut sebagai komponen aktif karena
tabung elektron memerlukan tegangan untuk dapat bekerja. Salah satu
perbedaan yang mencolok antara tabung dengan transistor adalah, tabung
elektron memerlukan tegangan tinggi sebagai catuannya. Catuan tegangan
pada tabung elektron ada dua, yaitu sebuah filamen atau pemanas yang
berfungsi membangkitkan emisi elektron. Filamen ini diberikan tegangan
rendah. Sedangkan elektroda dari tabung elektron sendiri dialiri tegangan
tinggi.
Komponen pasif :
Resistor
18
Cara menghitung nilai resistorResistor merupakan komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat arus listrik. Istilah resistor dikenal juga
dengan hambatan. Resistor pada rangkaian elektronika banyak digunakan
sebagai pembagi tegangan untuk menghasilkan nilai tegangan dan atau
arus tertentu. Pada konteks komponen elektronika aktif dan pasif, resistor
termasuk kedalam komponen pasif.
Kapasitor (Kondensator)
Kapasitor termasuk kedalam komponen pasif karena kapasitor dapat
bekerja tanpa harus ada tegangan supply dari luar. Fungsi umum dari
kapasitor adalah untuk menyimpan muatan listrik. Jika ditinjau dari
polaritasnya kapasitor terbagi menjadi dua, yaitu kapasitor nonpolar dan
kapasitor bipolar.
Induktor
Komponen-aktif-dan-pasif-induktorInduktor merupakan salah satu
komponen elektronika pasif yang prinsip kerjanya memanfaatkan medan
magnet antara lilitan kumparan dengan inti penampangnya ketika dialiri
listrik. Induktor terdiri dari kawat tembaga yang dilapisi dengan isolator.
Pada umumnya kawat yang digunakan untuk kumparan induktor disebut
juga dengan kawat email. Induktor banyak digunakan sebagai filter-filter,
pembangkit frekuensi, coil antena dan lain-lain.
Transformatorfungsi trafo
Transformator atau trafo adalah komponen elektronika yang dipakai untuk
menurunkan atau menaikan tegangan listrik. Transformator disebut
sebagai komponen pasif karena tidak memerlukan arus listrik eksternal
agar dapat bekerja. Meskipun trafo menggunakan sumber arus sebagain
masukannya, Trafo hanya mengubah arus listrik dengan nilai tertentu
menjadi arus listrik dengan nilai tertentu.
19
Amperemeter biasa dipasang berderet dengan elemen listrik. Jika Anda akan
mengukur arus yang mengalir pada sebuah penghantar dengan memakai
Amperemeter maka wajib Anda pasang secara seri dengan cara memotong
penghantar agar arus mengalir melalui Amperemeter.
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik
pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada
sebuah konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini
dinyatakan dalam ohm. Alat Ohm meter ini menggunakan galvanometer untuk
mengukur besarnya arus listrik yang lewat atau mengalir pada sebuah
hambatan listrik (R) , yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik
pada sebuah rangkaian listrik tertutup. Voltmeter disusun secara paralel
terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari
tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang
dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berfungsi
sebagai Anode sedangkan yang di tengah sebagai Katode.
Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate
suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.
Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan
(Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).Ada
dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi
Meter) , dan multimeter analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada
multimeter analog adalah tingkat ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran.
Namun, dari kedua jenis multimeter tersebut dapat mengukur listrik AC
maupun DC.
Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik
maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan
tegangan tinggi arus searah. Megger ini sering digunakan petugas dalam
mengukur tahanan isolasi antara lain untuk:
1) Kabel instalasi pada rumah-rumah atau bangunan.
2) Kabel tegangan tinggi dan rendah.
20
3) Transformator.
Kwh Meter ialah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung
besarnya penggunaan daya oleh konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di
masyarakat. Bagian utama dari suatu KWH Meter merupakan kumparan
tegangan , kumparan arus , piringan aluminium , magnet tetap yang bertugas
menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear
mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
Osioloskop ialah alat ukur yang dapat menunjukkan terhadap Anda
‘gambaran atau bentuk’ dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari
tegangan terhadap waktu pada layarnya. Ini sama halnya dengan
penggambaran pada layar televisi. Osioloskop terdiri dari tabung vacuum
dengan sebuah katode ( electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan
pancaran elektron dan sebuah anode ( electrode positive ) untuk mempercepat
gerakannya sehingga terdeteksi menuju layar tabung. Susunan ini disebut
dengan Electrone Gun. Elektron – elektron disebut pancaran sinar katode
karena mereka dibangkitkan oleh Cathode dan ini menyebabkan osioloskop
disebut secara lengkap dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO.
21
Jawab :
a.
nilai kapasitor = 22 x 102
b. 321 : 32 X 10 = 320 pF
c. 101 : 10 x 10 = 100 pF
Catatan:
22
penyearahan adaptor halfwave tetapi belum difilter dengan condensator. DC
dalam pembahasan ini adalah tegangan DC murni seperti dari sumber battery
atau dari sumber AC yang sudah disearahkan dengan rangkaian penyearah
fullwave yang sudah difilter sehingga dianggap tidak ada frekwensi
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
24
Sama seperti alat pengukur lainnya. Osiloskop juga memiliki fitur-fitur
yang memungkinkan alat ini untuk mengukur frekuensi, amplitudo,
maupun gelombang sinyal listrik.Namun tidak semua Osiloskop memiliki
kinerja yang sama antara yang satu dengan yang lainnya.
Salah satu spesifikasi yang terdapat pada osiloskop adalah lebar pita atau
bandwith. Dimana bandwith ini menentukan rentang frekuensi yang dapat
diukur oleh Osiloskop.
2. Jenis Osiloskop
Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja Osiloskop adalah jenis dari
osiloskop itu sendiri. Dimana kinerja dari osiloskop jenis analog tentu
akan berbeda kinerjanya dengan jenis Osiloskop Digital.
4. Sampling Rate
25
5. Rise Time
6. Vertikal Sensitif
Vertikal 26ensitive ini diukur dengan menggunakan satuan Volt per Div
yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang lemah pada osiloskop.
7. Input Impedance
26
Daftar Pustaka
https://serviceacjogja.pro/pengertian-osiloskop-fungsi-jenis-dan-spesifikasinya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=materi+hukum+ohm&go=Go
&ns0=1
https://www.academia.edu/34745924/RANGKAIAN_SERI_DAN_PARALEL
27