Anda di halaman 1dari 34

PERCOBAAN I

INTERFERENCCI

LAPORAN
LENGKAP
EKSPERIMEN
ELEKTROINIKA

Ismi Fadillah
G 101 19 024

PROGRAM STUDI
FISIKA JURUSAN
FISIKA FAKULTAS
MATEMATIKA
DAN ILMU
PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS
TADULAKO
MARET,2021

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum
wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat dan
karunia- nyalah penulis dapat menyusun lapran ini. Laporan ini di susun
berdasarkan materi dan hasil percobaan tentang “INTERFERENSI”, yaitu untuk
memahami interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Maka dari itu,
dengan adanya laporan ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
saya sebagai penulis.
Penulis menyadari walaupun laporan ini telah sesuai dan di buat
semaksimal mungkin untuk memahami harapan para pembaca , akan tetapi
laporan ini masih banyak kekurangan. Dengan demikian, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari asisten untuk memperbaiki laporan ini

ii
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk Menghitung panjang gelombang cahaya () dari


setiap perubahan jarak lasser dan juga menghitung jarak pola terang/gelap serta
jarak tiap lasser. Interferensi gelombang merupakan perpaduan antar dua
gelombang atau lebih pada suatu daerah tertentu pada saat yang bersamaan.
Cahaya memiliki sifat interferensi yang dimana perpaduan antara dua
gelombang yang memiliki sifat koheren serta menghasilkan garis gelap dan garis
terang. Dalam praktikum ini kita sebagai praktikan mampu Memahami prinsip
Interferensi dan
Menghitung Panjang Gelombang,waktu dan tempat dilakukannya percobaan ini
adalah sebagai berikut pada hari jum’at tanggal percobaan 12 Maret 2021,pukul
13:15 sampai 17:00 WITA. Adapun alat dan bahan PC/laptop berfungsi untuk
megoprasikan URL PEHT

URL PEHT berfungsi untuk mencari tahu Panjang gelombang

ii
Daftar Isi

Sampul

Abstrak

Daftar Isi

Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

3.2 Alat dan Bahan

3.3 Prosedur Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.2 Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Daftar Pustaka

Analisis Data

ii
Daftar Tabel

1.1 Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Merah
1.2 Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Orange
1.3 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Hijau
1.4 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Hijau
1.5 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Biru
Tua
1.6 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Biru
Muda
1.7 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Ungu

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari,kita melihat elembung air sabun akan terlihat
berwarna-warni. Begitu juga genangan minyak tanah diatas permukaan air akan
terlihat sama berwarna warni. Warna warni Pelangi menunjukkan pada kita bahwa
sinar matahari adalah gabungan gabungan dari berbagai macam warna dari spektum
kasat mata. Akan tetapi warna pada gelombang sabun, lapisan minyak, warna bulu
burung merah dan burung kalibri bukan disebabkan oleh pembiasan. Tetapi karena
terjadi interferensi konstruktif dan distruktif dari sinar yang dipantulkan oleh suatu
lapisan tipis. Adanya gejala interfwrwnsi ini bukti yang palin meyakinkan bahwa
cahaya itu adalah gelombang.
Warna warni terbentuk karena adanya interferensi gelombang cahaya yang
memasuki lapisan tipis sabun. Karna cahaya putih seperti sinar matahari memiliki
banyak Panjang gelombang maka sinar yang masuk kedalam lapisan sabun dan yang
dipantulkan oleh lapisan sabun itu juga akan mengalami pembiasan dan pemantulan
yang tidak sama karena masing-masing Panjang gelombang memiliki indeks bias
sendiri-sendiri. Lintasan yang dilalui masing-masing gelombang tidak sama. Sinar
putih ini mengalami dispresi atau penguraian warna dan terbentuklah cahaya
berwarna warni-warni. Berwarna-warni karena cahaya yang jatuh ke gelembung
sabuk dipantulkan dan dibiaskan secara tidak merata karena indeks bias yang berbeda
ditiap titik gelembung gara-gara tidak samanya ketebalan gelembung sabun
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Interferensi
2. Apa yang dimaksud dengan Gelombang
1.3 Tujuan
1. Memahami prinsip Interferensi
2. Menghitung Panjang Gelombang
1.4 Manfaat Penilitian
Adapun manfaat dari Interferensi ini yaitu:

ii
1. Mampu memahami prinsip Interferensi
2. Mampu Memahami Panjang Gelombang

ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Fenomena gelombang yang terjadi bila dua atau lebih gelombang


bertumpang tindih daerah ruang yang sama dikelommpokkan dalam interferensi.
Bila dua gelombamg berfekuensi sama merambat dalam arah yang sama dengan
beda fase yang tetap waktu, maka akan terjadi keadaan dimana energi tidak
disubtitusikan secara merata dalam ruang, melainkan pada titik lainnya terjadi
minimum. Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama,seihingga gelombang baru yang terbentuk
adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bila merusak jika beda
fasenya adalah 180°, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan

Interferensi gelombang merupakan perpaduan antara dua gelombang atau


lebih pada suatu daerah tertentu pada saat yang bersamaan. Interferensi dua
gelombang yang mempunyai frekuensi, amplitude dan arah getaran sama yang
merambat menurut gari lurus engan kecepatan yang sma yang mermabat menurut
garis lurus dengan kecepatan yang sama tetapi berlawanan arah, menghasilkan
gelombang stasioner atau gelombang diam. Interferensi destruktif (saling
meniadakan) terjadi bila gelombang-gelombang yang mengambil bagian dalam
interferensi. Sedangkan interferensi konstruktif (saling menguatkan) terjadi jika
gelombang-gelombang yang mengambil bagian dalam interferensi memiliki fase
yang sama

ii
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Adapun waktu dan tempat pelaksaan praktikum ini, yaitu:

Hari/ Tanggal : Rabu, 12 Maret 2021

Waktu : 13.15 - 17.00

Tempat : Lero Kec.Sindue Kab.Donggala Sulawesi Tengah

3.2 ALAT DAN BAHAN


1. PC/laptop berfungsi untuk megoprasikan URL PEHT
2. URL PEHT berfungsi untuk mencari tahu Panjang gelombang
3.3 PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Klik URL Https:/2peht.colorado.edu/in/ padalaptop
3. Pilihlah simuasi pada bidang fisika
4. Klik dan pilih simulasi wafe interference
5. Buka waf interference,lalu klik interference
6. Selanjutnya arahkan kursor ke arah laser
7. Setelah itu klik screen intensity kemudian klik dan arahkan electric field ke
sudut bawah
8. Selanjutnya klik warna hijau yang ada pada laser dan arahkan kabel putih dan
hitam pada electric field kepola gelap dan terang
9. Untuk mengetahui Panjang gelombang tiap interference silahkan pariasikan
jarak pada saparation.

ii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN


Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Merah

No. Jarak antar Jarak Antar Jarak antar


Celah Garis Terang celah ke layar
(d) (p) (l)
1 1440 2620.2 5000
2 1721.5 1981.3 5000
3 1685.9 2166.1 5000
4 1747.2 2033.2 5000
5 3974 1001.3 5000
6 3862.3 1185.2 5000
7 3780.4 1001.3 5000
8 3749.8 1236.1 5000
9 3647.6 1287.4 5000
10 3576 1184.6 5000
11 3412.6 1144.4 5000
12 33105 1185 5000
13 3228.7 1246.6 5000
14 3136.7 1226.1 5000
15 3003.9 1266.9 5000

ii
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Orange

No. Jarak antar Jarak Antar Jarak antar


Celah (d) Garis Terang celah ke layar
(p) (l)
1 1125.4 2411.5 5000
2 1818.7 1491.8 5000
3 1818.2 1491.8 5000
4 1920.9 1822.4 5000
5 1990.2 1522.4 5000
6 3433.0 980.3 5000
7 3371.7 980.9 5000
8 3581.9 899.2 5000
9 3300.2 10320 5000
10 3249.1 1042.2 5000
11 3289.4 1021.8 5000
12 3208.2 1042.2 5000
13 3055.0 1062.7 5000
14 3228.7 1062.7 5000
15 3831.5 979.6 5000

ii
Table 4.3 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Kuning

No. Jarak antar Jarak Antar Jarak antar


Celah (d) Garis Terang celah ke layar
(p) (l)
1 1227.3 2094.5 5000
2 1379.3 1941.3 5000
3 1450.9 1706.4 5000
4 1624.6 1553.1 5000
5 1777.8 1450.9 5000
6 1839.1 1471.3 5000
7 2012.8 1338.5 5000
8 2350.3 981.7 5000
9 2698.3 1105.8 5000
10 1880.0 1114.4 5000
11 2423.3 1073 5000
12 2535.2 1073.6 5000
13 2535.2 674.4 5000
14 2299.7 1093 5000
15 2371.5 1113.7 5000

ii
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Hijau

No. Jarak antar Jarak Antar Jarak antar


Celah Garis Terang celah ke layar
(d) (p) (l)
1 1348.7 1747.3 5000
2 1461.1 1655.3 5000
3 1634.8 1538.7 5000
4 1655.2 1512.2 5000
5 1798.3 1441.0 5000
6 1788.1 1338.6 5000
7 1880.0 1287.4 5000
8 1931.1 1205.7 5000
9 2155.9 1185.2 5000
10 2298.9 1124.0 5000
11 2309.1 1175.0 5000
12 2411.3 2411.3 5000
13 2360.2 1403.5 5000
14 2442.0 1083.0 5000
15 2513.5 1042.2 5000

ii
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Biru Muda

No. Jarak antar Jarak Antar Jarak antar


Celah Garis Terang celah ke layar
(d) (p) (l)
1 1190.0 1890.2 5000
2 1144.5 1901.1 5000
3 1267.0 1818.8 5000
4 1420.2 1706.4 5000
5 1450.9 1583.8 5000
6 1573.5 1277.3 5000
7 1583.8 1328.3 5000
8 1389.6 1737.2 5000
9 1512.2 1563.3 5000
10 991.3 2380.6 5000
11 1072.8 2053 5000
12 3126.5 756.4 5000
13 2975.3 858.3 5000
14 2881.3 919.6 5000
15 2625.9 909.4 5000

ii
Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Biru Tua

No. Jarak antar Jarak Antar Jarak antar


Celah Garis Terang celah ke layar
(d) (p) (l)
1 970.9 2023.3 5000
2 1052 2002.7 5000
3 1093.3 1931.1 5000
4 246.6 1634.8 5000
5 1399.8 1502.2 5000
6 134.8 1410.0 5000
7 1614.3 1410.0 5000
8 1696.1 1318.1 5000
9 1772.9 1164.8 5000
10 1839.1 1144.5 5000
11 1951.5 1103.7 5000
12 2135.4 1134.3 5000
13 2135.4 1124.1 5000
14 2298.9 920.1 5000
15 2339.8 930.0 5000

ii
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Ungu

No. Jarak antar Jarak Antar Jarak antar


Celah Garis Terang celah ke layar
(d) (p) (l)
1 1083.1 1788.3 5000
2 1205.6 1614.3 5000
3 1236.3 1502.3 5000
4 1297.6 1358.9 5000
5 1328.2 1246.6 5000
6 1501.9 1277.2 5000
7 1624.6 1190.6 5000
8 1645.0 1113.7 5000
9 1920.9 1011.6 5000
10 2023.0 1001.4 5000
11 1869.8 1001.8 5000
12 1992.5 1042.4 5000
13 2186.5 848.1 5000
14 2309.2 940.0 5000
15 2431.8 715.3 5000

ii
4.2 PEMBAHASAN
Interferensi gelombang cahaya mula-mula diperlihatkan oleh Thomas
Young dalam tahun 1801. Dalam percobaannya Young menjelaskan bahwa
interferensi merupakan gejalapenyebaran arah yang dialami oleh seberkas
gelombang cahaya Ketika melalui suatu elah sempit dibandingkan denan ukuran
Panjang gelombangnya. Jika pada interferensi tersebut berkas gelombangnya
melewati dua celah sempit atau lebih tersebut bertemu atau berpadu dalam ruang
maka medan-medan tersebut saling menambahakan dengan mengikuti prinsip
superposisi.
Dengan menggunakan sumber gelombang yang sama dan Panjang
gelombangnya diketahui juga,maka dapat ditentukan jarak yang sangat pendek
serta sifat medium optiknya akan mudah teramati.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yangkasat mata
dengan Panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika , cahaya
adalah radiasi elektromagnetik,baik dengan Panjang gelombang kasat mata
maupun yang tidak selain itu,cahaya adalah paket p partikel yang disebut foton
(Dunia Pendidikan,2016)
Setiap benda dapat memancarkan cahaya yang disebut sebagai sumber cahaya .
ada benda yang dapat tembus cahaya ,yaitu benda yang dapat meneruskan cahaya
yang diterimanya . contohnya kaca. Juga,benda yang tidak tembus cahaya ,yaitu
tidak dapat meneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya seperti
batu,tanah.(Dunia Pendidikan,2016)
Interferensi cahaya tidak hanya terjadi pada percobaan Thomas Young yaitu
interferensi celah ganda melainkan pada percobaaan Fresnel dengan mendapat
sumbrer-sumber koheren maya dari sebuah sumber cahaya dengan pemantulan
saja dan pembiasan yaitu pada interferensi lapisan tipis. Juga dengan
menggunakan sinar lasersebagai penghasil cahaya koheren (Kanginan,2007)
Cahaya merupakan gelombang. Ciri-ciri gelombang diantaranya adalah dapat
berinteferensi,terdifrraksi,dan terpolarisasi
 Interferensi merupakan peristiwa bergabungnya satu gelombang dengan
gelombang lain

ii
 Iterferensi konstruktuf. Sedangkan jika dua gelombang yang bergabung
memiliki fase yang berlawanan ,maka keduanya akan saling menghilangkan
dan menghasilkan gelombang baru yang lebih lemah.
 Interferansi destruktif. Contoh dalam kehidupan sehari-hari diantaranya
adalah warna-warni lapisan minyak diatas air.
 Difraksi merupakan peritiwa berbeloknya cahaya disekitar penghalang yang
tak tmbus cahaya.
 Polarisasi merupakan peristiwa pengurangan arah getaran gelombang cahaya
menjadi satu arah saja. Peristiwa ini memaang cukup sulit untuk dibayangkan
namun memiliki aplikasi penting dalam kehidupan.
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi
dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase
kedua gelombang sama dengan nol,sehingga gelombang baru yang terbentuk
adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda
fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Interferensi merupakan perpaduan/Interaksi dua atau lebih gelombang cahaya
dapat menghasilkan suatu pola yang teratur terang gelap. Interferensi adalah hasil
kerja sama dua gelombang atau lebih yang bertemu pada satu titik didalam ruang
dan menimbulkan fenomena fisik yang dapat diamati.
Agar interferensi yang stabil dan berkelanjutan dari gelombang cahaya dapat
diamati,dua kondisi berikut harus dipenuhi :
Sumber harus bisa mempertahankan suatu beda fase yang tetap (sumber kohoren).
Sumber harus monokromatis dan menghasilkan cahaya dengan
panjanggelombang sama.
Pola Interaksi terbagi menjadi dua yaitu :
 Interaksi maksimum adalah gelombang saling memperkuat
konstruktif,menghasilkan garis terang. Interferensi maksimum terjadi jika
kedua gelombang memilik fase yang sama,yaitu jika seisih lintasannya sama
dengan nol atau bilangan bulat kali Panjang gelombang λ d sin = m λ; m=
0,1,2……..Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat ,
m=1 disebut terang ke 1 dan sterusnya. Karena jarak celah kelayar 1 jauh lebih

ii
besar dari jarak kedua celah d(1>>d) ,maka sudut sangat kcil, sehinggat
=tan = pd/l = m λ dengan p adalah jarak terang ke m ke pusat terang.
 Interferensi minimum adalah gelombang saling memperlemah ,menghasilkan
garis gelap. Interferensi minimum terjadi jika beda fasa kedua gelombang 180
derajat,yaitu jika selisih lintasannya sama dengan bilangan bukat kali setengah
Panjang gelombang λ.

ii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama dengan nol,sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak
jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan. Interferensi merupakan perpaduan/Interaksi dua atau lebih
gelombang cahaya dapat menghasilkan suatu pola yang teratur terang gelap.
Interferensi adalah hasil kerja sama dua gelombang atau lebih yang bertemu pada
satu titik didalam ruang dan menimbulkan fenomena fisik yang dapat diamati.

ii
Daftar Pustaka
Pengertian cahaya dan sifat-sifat cahaya sebagai gelombang
elektromagnetik.retriefet Oktober 19,2016,from
hppt/://www.duniapendidikan.net/2016/06/Pengetian-cahaya-dansifat-sifat-
cahaya-sebagai-gelombang-elektromagnetik.html

ii
ANALISIS DATA
1. Merah
1.) Dik . D = 1,44 x 105
P = 2.602 x 105
L=5 x 106
Dit. λ……..?
. , ,
λ =
,
=
,
= . .

= 7,4953.760
2.) Dik. D= 1,7215 x 105
P= 1,9813 x 105
L= 5 x 106
Dit. λ…….?
. , ( , )
λ =
,
=

= 6.827.463
3.) Dik. D=1,685 x 106
P=2,1661 X 105
L=5 x 106
Dit. λ……..?
. , ,
λ =
,
=
. .

= 729,975,7000
4.) Dik. D= 1,747.2 x 105
P=2.03X105

ii
L= 5 x 106

Dit. λ……..?
. ( . ) ( . )
λ =

. ( . )
=

. . .
=
.

=7.104,1152

5.) Dik. D=3,974 x 106


P= 1,0013 x 106
L= 5 x 106

Dit. λ……..?
. , ( ,
λ =

=
. .

= 1,9895831 x 1022
6.) Dik. D= 3,862 x 106
P=1,185 x 106
L= 5 x 106
Dit. λ……..?
. , ( ,
λ =
,
=
,
=
. .

= 9,15294 x 1017

ii
7.) Dik, D= 1,125 x 106
P=2411 x 105
L= 5 x 106

Dit. λ……..?
. ( , ) ( )
λ =
, ,
=
.

= 54,258.75
8.) Dik. D=3749,8
P= 1236,3
L=5000

Dit. λ……..?
. , ( , )
λ =
,
=
.

= 946.744,8

9). Dik. D=3647.6


P=1287.4
L=5000

Dit. ! … … . ?
. ( . ) ( . )
! =
. . .
= .

=93.918.404,8

10).Dik. D=3576.

P=1154.6

ii
L=5000

Dit. λ…….?
. . ( . )
λ
=
= . . .
.
= 82.579.3012

11.)Dik. D=3576.1
P=1146.1
L=5000
Dit. λ……..?
. .
λ =
. . .
= .

= 78.107,5888

12.) Dik. D=3310.5


P=1185.2
L=5000

Dit. λ………?

. ( . . )
λ =

. . .
=
.

=78.472,092

ii
13.) Dik. D=3228.7

P=1246.6

L=5000

Dit. λ……..?

( . ) ( . )
λ =

. . .
=
.

=80.562,5224

14.) Dik. D= 3136.7

P=1226.1

L=5000

Dit. λ………?

, ( . )
λ =

. . .
= .

=76.918.1574

15.) Dik. D=3003.9

P=1266.9

L=5000

Dit. λ……….?

( . ) ( . )
λ =

ii
. . .
=
.

= 76.112,8182

Warna ornge

1.) Dik. D=1175.4


P=2411.5
L=5000
Dit. λ…….?
. ( . )
λ =
.
= .

= 5.427804,2

2.) Dik. D=1818.7


P=1839.1
L=5000
Dit. λ……….?
, ( , )
λ =
.
= .

= 6.687.703,2

3.) Dik. D=1818.7


P=1491.8
L=5000
Dit. λ………..?
. ( . )
λ =

ii
.
=
.

= 5.424.781,6

4.) Dik. D=1920.9


P=1522.4
L=5000
Dit. λ…………?
. ( , )
λ =
.
= .

= 700.729,64

5.) Dik. D=1896.2


P=1522.4
L=5000
Dit. λ……….?
( . ) ( )
λ =
.
=
.

= 6.889.401.00

6.) Dik. D= 3433.0


P=950.3
L=5000
Dit. λ………?
( . ) ( . *)
λ =
. *
=
.

= 67.341728000
7.) Dik. D= 3,3717 x 106
P =9.808 x 107

ii
L=5 x 106
Dit. λ………?
( , ) ( . *
λ =
, *
=
.

= 66.139.268.000
8.) Dik. D=3,3491 x 106
P= 1.0422 x 106
L= 5 x 106
Dit. λ………?

, ( , )
λ =
,
= . .

= 1.114.966.4
9.) Dik. D= 5,3491 x 106
P=1.0442 x 106
L= 5 x 106
Dit. λ………?
. ( . )
λ =
,
=
. .

= 1.114.966.4
10.) Dik. D=3.2594 x 106
P= 1.0218 x 106
L= 5 x106
Dit. λ………?
. ( . )
λ =
.
=
.

=1.6829046 x 1019
11.) Dik. D= 3,208 x 106
P= 1.433 x 106

ii
L= 5 x 106
Dit. λ………?
( , ) ( . )
λ =
,
= . .

= 9,2.355.2
12.) Dik. D=3,055 x 106
P= 1,622 x 1012
L= 5 x 106
Dit. λ………?
, + ( , + )
λ =
,
= .

= 649.004.2
13.) Dik. D= 3,2287 x 106
P= 10627 x 106
L= 5 x 106
Dit. λ………?
( , ) ( )
λ =
,
= .

= 6.562.279.000

( , ) ( . *)
14.) Peny. λ =
, ,
=
.

= 55.755.398

( . ) ( . *)
15.) Peny. λ =
.
. ,
=
.

= 55.755.398

ii
Hijau
( . ) ( , )
1.) Peny. λ =
. . .
= .

= 4.833.1402

( . ) ( . )
2.) Peny. λ =
. *
=

= 48.457.736.000

( . ) ( . )
3.) Peny. ! =
. ,
= .

=66.250.514

. ) ( . )
4.) Peny. λ =
, . .
= .

= 4.836,82544

( , ) ( )
5.) Peny. ! =
. ,
=
.

= 49.636.994

( . ) ( . )
6.) Peny. ! =
,
=
.

= 9196.572

ii
( . ) ( . )
7.) Peny. ! =
. . .
= .

= 5.030,93352

( . ) ( . )
8.) Peny. ! =
. . .
=
.

= 5.239.1394

( . ) ( . )
9.) Peny. ! =
. . .
=
. .

= 5.239.1394

( . ) ( . )
10.) Peny. ! =
, ,
=
.

= 50.053.820
( , ) ( , )
11.) Peny. ! =

. . .
= .

= 5.167.9272

. ( . . )
12.) Peny. ! =
.
=
. .

= 5.167.426
, ( , )
13.) Peny. ! =
. . .
=
. .

ii
= 8.197.305
, . ( . )
14.) Peny. ! =
. . .
= .

= 4.787.10132
( . ) ( . )
15.) Peny. ! =
. . .
= .

= 5.325.491

ii
ii

Anda mungkin juga menyukai