INTERFERENCCI
LAPORAN
LENGKAP
EKSPERIMEN
ELEKTROINIKA
Ismi Fadillah
G 101 19 024
PROGRAM STUDI
FISIKA JURUSAN
FISIKA FAKULTAS
MATEMATIKA
DAN ILMU
PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS
TADULAKO
MARET,2021
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat dan
karunia- nyalah penulis dapat menyusun lapran ini. Laporan ini di susun
berdasarkan materi dan hasil percobaan tentang “INTERFERENSI”, yaitu untuk
memahami interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Maka dari itu,
dengan adanya laporan ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
saya sebagai penulis.
Penulis menyadari walaupun laporan ini telah sesuai dan di buat
semaksimal mungkin untuk memahami harapan para pembaca , akan tetapi
laporan ini masih banyak kekurangan. Dengan demikian, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari asisten untuk memperbaiki laporan ini
ii
Abstrak
ii
Daftar Isi
Sampul
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Analisis Data
ii
Daftar Tabel
1.1 Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Merah
1.2 Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Orange
1.3 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Hijau
1.4 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Hijau
1.5 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Biru
Tua
1.6 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Biru
Muda
1.7 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Ungu
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ii
1. Mampu memahami prinsip Interferensi
2. Mampu Memahami Panjang Gelombang
ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ii
BAB III
METODE PERCOBAAN
ii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
ii
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Orange
ii
Table 4.3 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna
Kuning
ii
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Hijau
ii
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Biru Muda
ii
Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Biru Tua
ii
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Interferenci Gelombang Cahaya pada Warna Ungu
ii
4.2 PEMBAHASAN
Interferensi gelombang cahaya mula-mula diperlihatkan oleh Thomas
Young dalam tahun 1801. Dalam percobaannya Young menjelaskan bahwa
interferensi merupakan gejalapenyebaran arah yang dialami oleh seberkas
gelombang cahaya Ketika melalui suatu elah sempit dibandingkan denan ukuran
Panjang gelombangnya. Jika pada interferensi tersebut berkas gelombangnya
melewati dua celah sempit atau lebih tersebut bertemu atau berpadu dalam ruang
maka medan-medan tersebut saling menambahakan dengan mengikuti prinsip
superposisi.
Dengan menggunakan sumber gelombang yang sama dan Panjang
gelombangnya diketahui juga,maka dapat ditentukan jarak yang sangat pendek
serta sifat medium optiknya akan mudah teramati.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yangkasat mata
dengan Panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika , cahaya
adalah radiasi elektromagnetik,baik dengan Panjang gelombang kasat mata
maupun yang tidak selain itu,cahaya adalah paket p partikel yang disebut foton
(Dunia Pendidikan,2016)
Setiap benda dapat memancarkan cahaya yang disebut sebagai sumber cahaya .
ada benda yang dapat tembus cahaya ,yaitu benda yang dapat meneruskan cahaya
yang diterimanya . contohnya kaca. Juga,benda yang tidak tembus cahaya ,yaitu
tidak dapat meneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya seperti
batu,tanah.(Dunia Pendidikan,2016)
Interferensi cahaya tidak hanya terjadi pada percobaan Thomas Young yaitu
interferensi celah ganda melainkan pada percobaaan Fresnel dengan mendapat
sumbrer-sumber koheren maya dari sebuah sumber cahaya dengan pemantulan
saja dan pembiasan yaitu pada interferensi lapisan tipis. Juga dengan
menggunakan sinar lasersebagai penghasil cahaya koheren (Kanginan,2007)
Cahaya merupakan gelombang. Ciri-ciri gelombang diantaranya adalah dapat
berinteferensi,terdifrraksi,dan terpolarisasi
Interferensi merupakan peristiwa bergabungnya satu gelombang dengan
gelombang lain
ii
Iterferensi konstruktuf. Sedangkan jika dua gelombang yang bergabung
memiliki fase yang berlawanan ,maka keduanya akan saling menghilangkan
dan menghasilkan gelombang baru yang lebih lemah.
Interferansi destruktif. Contoh dalam kehidupan sehari-hari diantaranya
adalah warna-warni lapisan minyak diatas air.
Difraksi merupakan peritiwa berbeloknya cahaya disekitar penghalang yang
tak tmbus cahaya.
Polarisasi merupakan peristiwa pengurangan arah getaran gelombang cahaya
menjadi satu arah saja. Peristiwa ini memaang cukup sulit untuk dibayangkan
namun memiliki aplikasi penting dalam kehidupan.
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi
dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase
kedua gelombang sama dengan nol,sehingga gelombang baru yang terbentuk
adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda
fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Interferensi merupakan perpaduan/Interaksi dua atau lebih gelombang cahaya
dapat menghasilkan suatu pola yang teratur terang gelap. Interferensi adalah hasil
kerja sama dua gelombang atau lebih yang bertemu pada satu titik didalam ruang
dan menimbulkan fenomena fisik yang dapat diamati.
Agar interferensi yang stabil dan berkelanjutan dari gelombang cahaya dapat
diamati,dua kondisi berikut harus dipenuhi :
Sumber harus bisa mempertahankan suatu beda fase yang tetap (sumber kohoren).
Sumber harus monokromatis dan menghasilkan cahaya dengan
panjanggelombang sama.
Pola Interaksi terbagi menjadi dua yaitu :
Interaksi maksimum adalah gelombang saling memperkuat
konstruktif,menghasilkan garis terang. Interferensi maksimum terjadi jika
kedua gelombang memilik fase yang sama,yaitu jika seisih lintasannya sama
dengan nol atau bilangan bulat kali Panjang gelombang λ d sin = m λ; m=
0,1,2……..Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat ,
m=1 disebut terang ke 1 dan sterusnya. Karena jarak celah kelayar 1 jauh lebih
ii
besar dari jarak kedua celah d(1>>d) ,maka sudut sangat kcil, sehinggat
=tan = pd/l = m λ dengan p adalah jarak terang ke m ke pusat terang.
Interferensi minimum adalah gelombang saling memperlemah ,menghasilkan
garis gelap. Interferensi minimum terjadi jika beda fasa kedua gelombang 180
derajat,yaitu jika selisih lintasannya sama dengan bilangan bukat kali setengah
Panjang gelombang λ.
ii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama dengan nol,sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak
jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling
menghilangkan. Interferensi merupakan perpaduan/Interaksi dua atau lebih
gelombang cahaya dapat menghasilkan suatu pola yang teratur terang gelap.
Interferensi adalah hasil kerja sama dua gelombang atau lebih yang bertemu pada
satu titik didalam ruang dan menimbulkan fenomena fisik yang dapat diamati.
ii
Daftar Pustaka
Pengertian cahaya dan sifat-sifat cahaya sebagai gelombang
elektromagnetik.retriefet Oktober 19,2016,from
hppt/://www.duniapendidikan.net/2016/06/Pengetian-cahaya-dansifat-sifat-
cahaya-sebagai-gelombang-elektromagnetik.html
ii
ANALISIS DATA
1. Merah
1.) Dik . D = 1,44 x 105
P = 2.602 x 105
L=5 x 106
Dit. λ……..?
. , ,
λ =
,
=
,
= . .
= 7,4953.760
2.) Dik. D= 1,7215 x 105
P= 1,9813 x 105
L= 5 x 106
Dit. λ…….?
. , ( , )
λ =
,
=
= 6.827.463
3.) Dik. D=1,685 x 106
P=2,1661 X 105
L=5 x 106
Dit. λ……..?
. , ,
λ =
,
=
. .
= 729,975,7000
4.) Dik. D= 1,747.2 x 105
P=2.03X105
ii
L= 5 x 106
Dit. λ……..?
. ( . ) ( . )
λ =
. ( . )
=
. . .
=
.
=7.104,1152
Dit. λ……..?
. , ( ,
λ =
=
. .
= 1,9895831 x 1022
6.) Dik. D= 3,862 x 106
P=1,185 x 106
L= 5 x 106
Dit. λ……..?
. , ( ,
λ =
,
=
,
=
. .
= 9,15294 x 1017
ii
7.) Dik, D= 1,125 x 106
P=2411 x 105
L= 5 x 106
Dit. λ……..?
. ( , ) ( )
λ =
, ,
=
.
= 54,258.75
8.) Dik. D=3749,8
P= 1236,3
L=5000
Dit. λ……..?
. , ( , )
λ =
,
=
.
= 946.744,8
Dit. ! … … . ?
. ( . ) ( . )
! =
. . .
= .
=93.918.404,8
10).Dik. D=3576.
P=1154.6
ii
L=5000
Dit. λ…….?
. . ( . )
λ
=
= . . .
.
= 82.579.3012
11.)Dik. D=3576.1
P=1146.1
L=5000
Dit. λ……..?
. .
λ =
. . .
= .
= 78.107,5888
Dit. λ………?
. ( . . )
λ =
. . .
=
.
=78.472,092
ii
13.) Dik. D=3228.7
P=1246.6
L=5000
Dit. λ……..?
( . ) ( . )
λ =
. . .
=
.
=80.562,5224
P=1226.1
L=5000
Dit. λ………?
, ( . )
λ =
. . .
= .
=76.918.1574
P=1266.9
L=5000
Dit. λ……….?
( . ) ( . )
λ =
ii
. . .
=
.
= 76.112,8182
Warna ornge
= 5.427804,2
= 6.687.703,2
ii
.
=
.
= 5.424.781,6
= 700.729,64
= 6.889.401.00
= 67.341728000
7.) Dik. D= 3,3717 x 106
P =9.808 x 107
ii
L=5 x 106
Dit. λ………?
( , ) ( . *
λ =
, *
=
.
= 66.139.268.000
8.) Dik. D=3,3491 x 106
P= 1.0422 x 106
L= 5 x 106
Dit. λ………?
, ( , )
λ =
,
= . .
= 1.114.966.4
9.) Dik. D= 5,3491 x 106
P=1.0442 x 106
L= 5 x 106
Dit. λ………?
. ( . )
λ =
,
=
. .
= 1.114.966.4
10.) Dik. D=3.2594 x 106
P= 1.0218 x 106
L= 5 x106
Dit. λ………?
. ( . )
λ =
.
=
.
=1.6829046 x 1019
11.) Dik. D= 3,208 x 106
P= 1.433 x 106
ii
L= 5 x 106
Dit. λ………?
( , ) ( . )
λ =
,
= . .
= 9,2.355.2
12.) Dik. D=3,055 x 106
P= 1,622 x 1012
L= 5 x 106
Dit. λ………?
, + ( , + )
λ =
,
= .
= 649.004.2
13.) Dik. D= 3,2287 x 106
P= 10627 x 106
L= 5 x 106
Dit. λ………?
( , ) ( )
λ =
,
= .
= 6.562.279.000
( , ) ( . *)
14.) Peny. λ =
, ,
=
.
= 55.755.398
( . ) ( . *)
15.) Peny. λ =
.
. ,
=
.
= 55.755.398
ii
Hijau
( . ) ( , )
1.) Peny. λ =
. . .
= .
= 4.833.1402
( . ) ( . )
2.) Peny. λ =
. *
=
= 48.457.736.000
( . ) ( . )
3.) Peny. ! =
. ,
= .
=66.250.514
. ) ( . )
4.) Peny. λ =
, . .
= .
= 4.836,82544
( , ) ( )
5.) Peny. ! =
. ,
=
.
= 49.636.994
( . ) ( . )
6.) Peny. ! =
,
=
.
= 9196.572
ii
( . ) ( . )
7.) Peny. ! =
. . .
= .
= 5.030,93352
( . ) ( . )
8.) Peny. ! =
. . .
=
.
= 5.239.1394
( . ) ( . )
9.) Peny. ! =
. . .
=
. .
= 5.239.1394
( . ) ( . )
10.) Peny. ! =
, ,
=
.
= 50.053.820
( , ) ( , )
11.) Peny. ! =
. . .
= .
= 5.167.9272
. ( . . )
12.) Peny. ! =
.
=
. .
= 5.167.426
, ( , )
13.) Peny. ! =
. . .
=
. .
ii
= 8.197.305
, . ( . )
14.) Peny. ! =
. . .
= .
= 4.787.10132
( . ) ( . )
15.) Peny. ! =
. . .
= .
= 5.325.491
ii
ii