PENDAHUL
PENDAHULUAN
AHULUAN
A. Pendahuluan
F
isika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasar, karena
berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Bidang fisika
biasanya dibagi menjadi gerak, fluida, panas, suara, cahaya, listrik
dan magnet dan topik-topik modern seperti relativitas, struktur atom,
fisika zat padat, fisika nuklir, partikel elementer dan astrofisika. Dalam
buku ini pembahasan dibatasi pada materi fisika yang berkaitan dengan
ilmu kesehatan khususnya ilmu kedokteran, keperawatan, kebidanan dan
kesehatan masyarakat atau lingkungan. Praktik klinik baik kedokteran,
keperawatan maupun kebidanan telah banyak memanfaatkan kemajuan
sains atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di mana ilmu fisika
mempunyai peran yang sangat besar. Maka dari itu ada baiknya kita
melihat sekilas bagaimana aktivitas yang disebut sains, termasuk fisika ini
dipraktikkan. Dengan pemahaman oleh mahasiswa ilmu keperawatan,
kebidanan dan kesehatan masyarakat maupun lingkungan terhadap
materi yang ada di buku ini, diharapkan dapat menjadi bekal dalam
menekuni profesinya di kemudian hari.
Walaupun istilah sains berasal dari bahasa Latin yang berarti
mengetahui, akhirnya sains tidak sekedar berarti pengetahuan. Tujuan
utama semua sains, termasuk fisika, umumnya dianggap sebagai usaha
untuk mencari keteraturan dalam pengamatan manusia pada alam
sekitarnya. Banyak orang berpikir bahwa sains adalah proses mekanis
dalam pengumpulan fakta-fakta dan membuat teori. Hal ini tidak benar.
Sains, termasuk fisika, seperti juga sains lainnya merupakan usaha kreatif.
1
Fisika bukan hanya sekelompok fakta. Teori-teori penting dibuat dengan
tujuan untuk menjelaskan pengamatan. Untuk dapat diterima, teori diuji
dengan membandingkan prediksinya dengan hasil eksperimen yang
sebenarnya. Perhatikan bahwa umumnya teori tidak dapat dibuktikan
secara absolute.
Untuk waktu yang lama sains kurang lebih merupakan satu kesatuan
yang dikenal sebagai filosofi alam. Baru pada satu atau dua abad yang
lalu, perbedaan antara fisika dan kimia dan bahkan sains kehidupan
menjadi jelas. Memang perbedaan menyolok yang kita lihat sekarang
antara seni dan sains juga baru berumur beberapa abad. Dengan demikian
tidak mengherankan kalau perkembangan fisika telah mempengaruhi
dan dipengaruhi bidang-bidang lain. Karya awal mengenai listrik yang
berlanjut dengan penemuan baterai listrik dan arus listrik dibuat oleh
seorang fisiologis abad ke-18, Luigi Galvani (1737-1798). Ia memperhatikan
sentakan kaki katak yang merupakan respon terhadap percikan listrik,
kemudian otot-otot tersebut kelihatan tersentak jika bersentuhan dengan
dua logam yang tidak sama. Pertama kalinya fenomena ini dikenal sebagai
kelistrikan hewan, tetapi tidak lama kemudian menjadi jelas bahwa arus
listrik itu sendiri bisa ada walaupun hewannya tidak.
Seseorang tidak perlu menjadi seorang ilmuwan peneliti pada,
katakanlah kedokteran atau biologi molekuler untuk menggunakan fisika
dalam pekerjaannya. Seorang terapi fisik misalnya, dapat melakukan
pekerjaannya lebih efektif jika ia paham akan prinsip pusat gravitasi dan
cara kerja gaya-gaya dalam tubuh manusia.
Para ilmuwan sering membuat model dari fenomena fisika. Sebuah
model merupakan semacam gambaran atau analogi yang kelihatannya
menjelaskan fenomena yang bersangkutan. Teori sering dikembangkan dari
model, biasanya lebih dalam dan lebih kompleks dari model yang sederhana.
Hukum ilmiah merupakan suatu pernyataan yang singkat, sering dinyatakan
dalam bentuk persamaan, yang secara kuantitatif mendeskripsikan
sekelompok fenomena yang meliputi kasus-kasus yang luas.
2 Fisika Kesehatan
diikutsertakan. Satuan yang diterima secara umum saat ini adalah
System International (SI), di mana satuan standar: panjang, massa dan
waktu adalah: meter, kilogram dan sekon.
Standar internasional yang pertama adalah meter (disingkat m),
dinyatakan sebagai standar panjang oleh French Academy of Sciences
pada tahun 1790-an. Dalam semangat rasionalitas, 1 meter standar pada
awalnya ditentukan sebesar: Jarak antara dua goresan pada meter standar
sehingga jarak dari kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris adalah 10 juta
meter. Meter standar adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran
platina-iridium.
Pendahuluan 3
Gambar 1.2 Sketsa definisi baru 1 meter
Sampai tahun 1960 standar waktu didasarkan pada hari surya rata-
rata, selang waktu yang dibutuhkan oleh matahari untuk mencapai titik
tertingginya dua kali berturut-turut, dirata-ratakan selama watu 1 tahun.
Pada tahun 1967 ditetapkan standar atom. Pada atom cesium energi dari
kedua tingkat energinya yang terendah tidak banyak berbeda, tergantung
pada sejajar atau tidaknya spin electron paling luar pada spin inti. Radiasi
listrik magnetic (gelombang mikro) dengan frekuensi yang tepat
menyebabkan perpindahan dari satu tingkat energi ke tingkat energi
yang lain. Saat ini satu detik didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan
oleh 9.192.631,770 periode radiasi ini. Tentu saja ada tepat 60 s dalam
4 Fisika Kesehatan
satu menit (min) dan 60 menit dalam satu jam atau hour (h). Perhatikan
bahwa dua faktor 60 ini (sebagaimana juga 2,54 cm per inci) merupakan
definisi dan dengan demikian memiliki jumlah angka signifikan tak
terhingga. Tabel 1.1 menunjukkan kisaran pengukuran selang interval
waktu.
Pendahuluan 5
Tabel 1.2 Awalan-awalan Metrik (SI)
Awalan Singkatan Nilai
exa E 1018
peta P 1015
tera T 1012
giga G 109
mega M 106
kilo k 103
hecto H 102
deka Da 101
deci D 10-1
centi C 10-2
milli M 10-3
micro µ* 10-6
nano N 10-9
pico P 10-12
femto F 10-15
atto a 10-18
* µ adalah huruf Yunani “mu”
6 Fisika Kesehatan
beberapa derivate/ keturunannya dari SI. Berikut ini disajikan tabel satuan
internasional dan beberapa derivatnya.
Pendahuluan 7
Tabel 1.5 Sistem non SI yang digunakan dalam bidang
kedokteran dan keperawatan
C. Mengkonversi Satuan
Besaran apapun yang kita ukur, seperti panjang, kecepatan ataupun
arus listrik, harus terdiri dari suatu bilangan dan suatu satuan. Jika besaran-
besaran tersebut dijumlahkan, dikurangi, dikalikan atau dibagi dalam
suatu persamaan aljabar, maka satuannya juga harus diperlakukan sama
seperti bilangan lainnya. Sering kita diberikan besaran dalam satu set
satuan , tetapi kita ingin menyatakan dalam set satuan yang lain. Sebagai
contoh, kita mengukur bahwa tinggi badan seorang pasien 21,5 inci, dan
kita ingin menyatakannya dalam centimeter. Kita harus menggunakan
factor konversi (semua faktor konfersi bernilai 1) yang dalam hal ini
adalah:
1 in = 2,54 cm
Jika kita bagi ruas kanan dengan ruas kiri, kita peroleh:
1in 2,54cm
= 1 atau =1
2,54cm 1in
8 Fisika Kesehatan
1in 2,54cm
2,54cm atau 1in disebut factor konversi.
Jadi faktor konversi memiliki nilai 1.
Karena setiap besaran dapat dikalikan 1 dengan tanpa mengubah
nilainya, sekarang kita dapat mengubah 1 in ke dalam cm dengan
2,54cm
mengalikannya dengan faktor konfersi :
1in
⎛ 2,54cm ⎞
21,5in = (21,5 in) × ⎜⎜ ⎟⎟ = 54,6cm
⎝ 1in ⎠
1in
Jika kita mengalikannya dengan faktor konversi :
2,54cm
⎛ 1in ⎞
21,5in = (21,5 in) × ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ 2,54cm ⎠
Kita tidak dapat mencoret satuan in karena keduanya terdapat pada
pembilang. Ini menyatakan bahwa faktor konversi harus dibalik.
Dengan mencoret satuan inci (in), seperti yang biasa dilakukan
dengan bilangan biasa untuk memperoleh satuan cm yang benar. Cara
memperlakukan satuan semacam ini memudahkan kita untuk melakukan
konversi dari satu satun ke satuan yang lainnya.
Contoh:
Sebuah membran yang bundar memiliki luas 1,25 inci persegi.
Nyatakanlah luas membran sel tersebut dalam centimeter!
Jawab:
Karena 1 in = 2,54 cm, maka
1 in2 = (2,54 cm)2 = 6,45 cm2
1in 2,54cm
Faktor konfersinya adalah= = 1 atau =1
2,54cm 1in
sehingga,
Pendahuluan 9
2
⎛ 2,54cm ⎞ ⎛ 6,45cm 2 ⎞
( )
1,25in = 1,25in × ⎜⎜
2
( 2
)
⎟⎟ = 1,25in × ⎜⎜ 2
⎟⎟ = 8,06cm 2
⎝ 1in ⎠ ⎝ in ⎠
D. Pengukuran
Pengukuran memainkan peranan penting pada fisika, tetapi hasil
pengukuran tidak akan pernah tepat secara sempurna. Adalah penting
untuk menentukan ketidakpastian suatu pengukuran, baik dengan
menyatakan langsung dengan ± , dan atau dengan memakai angka
signifikan yang tepat.
Fisika maupun disiplin ilmu lain seperti ilmu kesehatan, pengukuran
kuantitas merupakan dasar utama guna mencari korelasi atau interpretasi
dan juga untuk membandingkan hasil pengukuran dengan prediksi
teoritis.
Pengukuran adalah tindakan yang bertujuan untuk menentukan
kuantitas dimensi suatu besaran pada suatu sistem, dengan cara
membandingkan dengan satu satuan dimensi besaran tersebut,
menggunakan alat ukur yang terkalibrasi dengan baik.
Tapi, pada kenyataannya nilai pembandingnya tidak pernah
diperoleh secara pasti, sehingga nilai sebenarnya tidak dapat diketahui.
Pengukuran berulang-ulang hasilnya selalu berbeda, meskipun selisihnya
sangat kecil. Jadi dalam pengukuran selalu terdapat kesalahan. Usaha
yang harus dilakukan adalah mengusahakan kesalahan itu sekecil-kecilnya.
Untuk menyatakan seseorang sakit atau tidak, perlu dilakukan
pengukuran terhadap besaran-besaran fisis tubuh seperti suhu badan,
tekanan darah, frekuensi detak jantung dan sebagainya. Dari hasil
pengukuran, belum dapat memberikan informasi apapun tanpa
membandingkan dengan suatu nilai yang ada. Nilai yang diperoleh
selanjutnya dibandingkan dengan suatu nilai yang dianggap sebagai
standar normal untuk menyatakan keadaan tubuh yang sehat. Nilai
standar yang digunakan merupakan hasil pendekatan secara empiris dari
hasil pengukuran terhadap banyak sampel yang kemudian nilai terbaik/
rata-rata nya dianggap sebagai nilai standar normal atau sehat, sehingga
sedikit batas penyimpangan atau variasi baik di atas maupun di bawah
dari nilai standar tersebut masih dianggap sehat.
10 Fisika Kesehatan
Kesalahan dari proses pengukuran baik disebabkan karena faktor
alat, metode maupun pelaku pengukuran, tentunya akan mengakibatkan
kesalahan informasi yang diperoleh sehingga menimbulkan kesalahan
kesimpulan dan ahirnya kesalahan tindakan yang akan merugikan pasien.
Dalam hal penentuan ini dapat terjadi false positif atau false negative.
False positif adalah merupakan suatu error (penyimpangan) yang terjadi
di mana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit, padahal sama
sekali tidak menderita penyakit tersebut. Sedangkan false negative
merupakan suatu error yang terjadi di mana penderita dinyatakan tidak
sakit, pada hal menderita suatu penyakit. Hal ini tentunya akan sangat
merugikan pasien. Untuk memperkecil kesalahan-kesalahan dalam
pengukuran, maka perlu memahami faktor-faktor penyebab timbulnya
kesalahan/ralat dan cara memperkecil kesalahan-kesalahan dalam
pengukuran.
Pendahuluan 11
2) Kondisi fisis yangg berubah (berfluktuasi); misal karena perubahan
temperatur atau perubahan listrik ruang yang tidak stabil.
3) Gangguan, misal adanya medan magnet yang kuat, dapat
mempengaruhi penunjukkan jarum penunjuk alat ukur listrik.
4) Definisi; misal karena penampang pipa tidak bulat betul maka
penentuan diameternya pun akan menimbulkan kesalahan.
c. Ralat kekeliruan tindakan, bagi pengamat dapat terjadi dalam 2
bentuk:
1) salah berbuat, misalnya salah membaca, pengaturan situasi/
kondisi.
2) Salah anggapan; misal terjadi pada pembulatan angka
perhitungan.
Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran dapat diperkecil dengan
cara lebih banyak berlatih, pemilihan metode yang tepat serta
menggunakan alat ukur yang terkalibrasi dan memiliki tingkat
ketepatan (akurasi) dan kebenaran (presisi) yang tinggi.
2. Perhitungan Ralat n
(1.1)
12 Fisika Kesehatan
Selisih atau penyimpangan dari nilai terukur terhadap nilai
terbaiknya disebut deviasi, dilambangkan dengan δx . Jadi
=
(1.2)
Informasi selisih kumulatif seluruh data harus ditampilkan
secara efisien & ringkas dalam bentuk standar deviasi (ukuran
penyimpangan nilai pendekatan terbaik terhadap nilai
sebenarnya yang tetap misterius), yaitu:
∑(δxi)2
Sx = (1.3)
n(n − 1)
Nilai hasil pengukuran dituliskan dalam bentuk:
(
x = x ± sx ) (1.4)
sedangkan deviasi standart nilai rata-rata relatifnya dapat
ditulis:
sx
Sx = x100 00 (1.5)
x
δxxi − x
dengan keseksamaan atau kecermatan (akurasi) yaitu:
⎛S ⎞
100 00 − ⎜⎜ x x100 00 ⎟⎟ (1.6)
⎝ x ⎠
Contoh:
Suatu panjang logam diukur 10 kali dengan hasil sebagai
berikut:
Pendahuluan 13
Nilai terukur: xi Deviasi (cm): Kuadrat deviasi
n
(cm) (
δxi = xi − x) (δxi)2 (cm)2
1 47,51 +0,02 0,0004
2 47,49 0,00 0,0000
3 47,48 -0,01 0,0001
4 47,50 +0,01 0,0001
5 47,47 -0,02 0,0004
6 47,49 0,00 0,0000
7 47,48 -0,01 0,0001
8 47,46 -0,03 0,0009
9 47,53 +0,04 0,0016
10 47,49 0,00 0,0000
n
∑x n 2
(δxi) = 0,00 ∑ (δxi)
n
N=10
x= i=1
i
= 474,90
∑
i=1
= 0,0036
i=1
n
∑x i
Jadi nilai terbaiknya, x = i=1
= 474,90 cm
n
Sedangkan deviasi standartnya,
∑(δxi)2 0,0036
Sx = = = 0,007cm
n(n − 1) 10(10 − 1)
Kemudian nilai x diinformasikan dalam format:
( )
x = x ± sx = (474,9 ± 0,007) cm.
14 Fisika Kesehatan
Panjang meja
Lebar meja
L = (L ± ∂L) m 2
Ketidakpastian ∂p,∂l serta proses p× lakan berkontribusi dalam
penentuan .
(1.7)
⎝ ∂p ⎠ ⎝ ∂l⎠
3. Accuracy, Precision, Error dan Uncertainty
Penting sekali untuk membedakan beberapa istilah yang sering
dijumpai dari hasil pengukuran.
Accuracy (akurasi – ketepatan), adalah suatu ukuran seberapa
dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Jadi nilai ini
sebanding dengan ketepatan hasil.
Precision (presisi – ketelitian), adalah ukuran seberapa baik hasil
pengukuran telah ditentukan tanpa mengacu pada nilai sebenarnya.
Ketelitian lebih mengarah pada pengertian seperti kekonsistenan hasil.
Alat yang menghasilkan data seperti angka sebelumnya dikatakan
alat yang teliti, tidak peduli apakah hasil tersebut tepat atau tidak
dengan nilai sebenarnya.
Error (ralat – kesalahan), adalah perbedaan antara hasil observasi
atau pengukuran dengan nilai sebenarnya.
Pendahuluan 15
Uncertainty (ketidakpastian), berkaitan dengan fluktuasi
simpangan data xi terhadap nilai pendekatan terbaik , sebagai
gambaran kualitas hasil pengukuran atau perhitungan.
- oOo -
16 Fisika Kesehatan