Anda di halaman 1dari 7

Pengelolaan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) Dalam Menghadapi Tantangan Era

Digital

Musafir (200206047)1 Shaumi Nurul Putri (200206040)2. Nurul Izzati (200206083)3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar- Raniry, Banda Aceh

Email : Musafir2310@gmail.com Email : Shauminurul08@gamail.com

Email : Nurulizzati5858@gmail.com

Abstrak

Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan sangat penting karena


pendidikan merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Dimana dewasa ini
keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan kelimpahan sumber daya alam, tetapi
keunggulan sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi,
banyak hal yang telah berubah atau berkembang dengan cara yang awalnya tidak terpikirkan.
Kita telah berada di era digital yang dikenal sebagai era 4.0. Perubahan dengan cepat terjadi
diberbagai bidang, termasuk dunia pendidikan. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus segera
berbenah atau melakukan persiapan dalam menghadapi tantangan baru di era digital saat ini.

Kata kunci : Pengelolaan, Tenaga Administrasi Sekolah, Era Digital

Abstrac

In line with the challenges of global life, education is very important because education
is one of the determinants of the quality of human resources. Where today the superiority of a
nation is no longer marked by the abundance of natural resources, but the superiority of human
resources. Along with the development of technology and information, many things have
changed or developed in ways that were unthinkable at first. We are already in the digital era
known as the 4.0 era. Changes are rapidly occurring in various fields, including the world of
education. Therefore, the world of education must immediately improve or make preparations
to face new challenges in today's digital era.

Keywords : Management, School Administrative Personnel, Digital Era

PENDAHULUAN

Tenaga administrasi sekolah yaitu tenaga kependidikan yang bertugas memberikan


dukungan layanan administrasi untuk seluruh lingkungan pendidikan dalam hal teknis
administratif (pengetikan, penjilidan, penyampulan,& inventaris), kearsipan dan surat
menyurat. Tenaga administrasi sekolah juga menangani bidang akademik, kesiswaan, sarana &
prasarana, keuangan, humas dan kepegawaian. Tanpa adanya administrasi, sulit bagi sekolah
atau lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan sekolah, banyak hambatan yang dihadapi guru
& kepala sekolah. Menurut Nawawi mendeskripsikan tenaga administratif/tenaga non
edukatif/non guru, yakni personal yang tidak langsung bertugas mewujudkan proses
pembelajaran, antara lain: meliputi pegawai tata usaha, pegawai laboratorium,keuangan, sopir,
pesuruh, jaga malam, pegawai perpustakaan dan lain-lain. Sedangkan menurut pendapat
Asmani mengatakan bahwa: tenaga administrasi/tata usaha adalah staf yang melaksanakan
tugas-tugas teknis ketatausahaan dengan latar belakang keahlian dan latar belakang pendidikan
masing-masing. Supriadi berpendapat bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan. Sagala berpendapat, bahwa tenaga
administrasi/ketatausahaan bertugas membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan
dalam kelancaran kegiatan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan
dan”logistik sekretariat dan surat menyurat, ”kepeserta didikan, transportasi, dsb yang teknis
administratif.

Asmani berpendapat “ bahwa tugas administrasi sekolah” mencakup macam - macam


tugas pokok yang dilaksanakan di sekolah. Tugas-tugas itu diantaranya, bidang akademik
mencakup macam-macam berikut ini; (1) Bidang kesiswaan meliputi macam-macam kegiatan
kesiswaaan (a) Mengatur pelaksanaan penerimaan siswa berdasarkan peraturan penerimaan
siswa baru (b) Mengelola layanan bimbingan & konseling (c) Mencatat kehadiran & ketidak
hadiran siswa. (d) Mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler. (2) Bidang Personalia
yaitu; (a) Mengatur pembagian tugas guru, (b) Mengajukan kenaikan pangkat, gaji dan mutasi
tenaga pendidik, (c) Mengatur program kesejahteraan tenaga pengajar, (c) Mencatat kehadiran
dan ketidakhadiran tenaga pendidik, (d) Mencatat masalah atau keluhan tenaga pendidik. (3)
Bidang Keuangan, Bidang keuangan meliputi macam-macam kegiatan diantaranya : (a)
Menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah (b) Mencari sumber dana untuk kegiatan
sekolah (c) Mengalokasikan dana untuk kegiatan sekolah (d) Mempertanggungjawabkan
keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (4) Bidang Sarana dan Prasarana Bidang
sarana dan prasarana mencakup berbagai kegiatan berikut: (a) Penyediaan dan seleksi buku
pegangan tenaga pendidik, (b) Layanan perpustakaan dan laboratorium, (c) Penggunaan alat
peragad. Kebersihan & keindahan lingkungan sekolah, (d) Keindahan & kebersihan kelas, (e)
Perbaikan kelengkapan kelas, (f) Bidang Hubungan Masyarakat. (5) Bidang hubungan
masyarakat meliputi kegiatan-kegiatan berikut: (a) Kerja sama sekolah dengan wali siswa, (b)
Kerja sama sekolah dengan komite sekolah, (c) Kerja sama sekolah dengan lembaga-lembaga
terkait,(d) Kerja sama sekolah dengan masyarakat sekitar. Perubahan pada sistem administrasi
sekolah ini membuat pihak sekolah khususnya TAS dan kepala sekolah dituntut dapat
menyesuaikan sesuai dengan perubahan tersebut.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis riset kepustakaan (library research). Apa yang disebut
dengan riset kepustakaan atau sering juga disebut studi pustaka, ialah serangkaian kegiatan
yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta
mengolah bahan penelitian. Adapun tahap-tahap yang harus ditempuh penulis dalam penelitian
kepustakaan adalah sebagai berikut: Pertama, Mengumpulkan bahan-bahan penelitian dengan
mencari kata kunci yang relevan dengan penelitian ini melalui jurnal penelitian juga berupa
informasi atau data empirik yang bersumber dari buku-buku, hasil laporan penelitian resmi
maupun ilmiah dan literatur lain yang mendukung tema penelitian ini. Kedua, membaca bahan
kepustakaan. Ketiga, membuat catatan penelitian. Kegiatan mencatat bahan penelitian boleh
dikatakan tahap yang paling penting dan barang kali juga merupakan puncak yang paling berat
dari keseluruhan rangkaian penelitian kepustakaan. Karena pada akhirnya seluruh bahan yang
telah dibaca harus ditarik sebuah kesimpulan dalam bentuk laporan. Keempat, mengolah
catatan penelitian.

Subjek penelitian ini adalah Pengelolaan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) , sedang
objeknya adalah Menghadapi Era Digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
karena sumber data maupun hasil penelitian dalam penelitian kepustakaan (library research)
berupa deskripsi kata-kata.

Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
yaitu data yang diperoleh dari karya ilmiah yang diterbitkan baik dalam bentuk jurnal
penelitian, prosiding maupun dalam karya skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan data sekunder
terdiri dari buku-buku yang relefan dengan bahan kajian dalam penelitian ini.

PEMBAHASAN

Pengelolaan sekolah adalah proses mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi
secara optimal dalam mencapai tujuannya sekolah. Secara sederhana pengelolaan sekolah
mencakup 4 tahap yaitu perencanaan (planning), mengorganisasikan (organizing), pelaksanaan
(actuating), dan pengawasan (controlling) atau biasa disebut POAC. Tenaga administrasi
sekolah adalah tenaga kependidikan yang bertugas memberikan dukungan layanan administrasi
guna terselengaranya proses pendidikan di sekolah. Mereka adalah non teaching staff yang
bertugas di sekolah atau sering disebut Tata Usaha (TU).

Tenaga administrasi merupakan salah satu jenis tenaga kependidikan yaitu tenaga di luar
pengajar yang tugasnya mempersiapkan dan memperlancar pelaksanaan pendidikan baik secara
teknis maupun manajerial. Untuk mengoptimalkan peranan tenaga administrasi sekolah dalam
penyelenggaraan layanan pendidikan maka perlu adanya pengelolaan tenaga kependidikan.
Tenaga administrasi sekolah adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan
masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja di sekolah secara efisien, demi
tercapainya tujuan sekolah. Hal ini bertujuan agar tenaga pendidik atau pegawai yang ada dapat
berdaya saing, berhasil, dan tepat serta mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan.

Ruang lingkup dari kegiatan manajemen tenaga kependidikan meliputi: (1) Perencanaan
tenaga kependidikan adalah langkah tertentu yang diambil guna menjamin bahwa tersedia
tenaga kependidikan yang tepat menduduki jabatan dan pekerjaan yang tepat. (2) Perekrutan
adalah proses penarikan pegawai untuk mendapatkan tambahan pegawai yang melalui tahapan
menentukan kebutuhan pegawai, penarikan pegawai, proses seleksi, dan orientasi. (3)
Penempatan dan penugasan adalah pembagian tugas pada para personil sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki pegawai. (4) Pembinaan dan pengembangan adalah upaya lembaga
mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kerja untuk sekarang atau di
masa depan. (5) Kesejahteraan atau kompensasi yaitu pemberian hak pegawai dengan
memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai peraturan serta pemberian hak lainnya. (6)
Pemberhentian pegawai adalah tindakan yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan
status kepegawaiannya.

Pengelolaan tenaga administrasi sekolah meliputi 6 tahap yaitu : (1) Perencanaan Tenaga
Administrasi Sekolah yaitu berpedoman pada 3 (tiga) tahapan yaitu (a) melakukan koordinasi
atau rapat kerja guna mengevaluasi kinerja pada tahun sebelumnya dengan dilakukan
pendataan kelebihan dan kekurangan tenaga pendidik dan kependidikan.(b) melakukan usulan
analisis kebutuhan pegawai ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD), (c) menindaklanjuti
dengan mendayagunakan tenaga yang ada dan perekrutan pegawai tidak tetap (PTT) atau
honorer oleh sekolah. (2) Pengadaan atau Perekrutan Tenaga Administrasi Sekolah yaitu suatu
proses memperoleh tenaga administrasi dengan menunggu pembagian pegawai dari Badan
Kepegawaian Daerah (BKD). Hal ini dikarenakan kegiatan pengadaan atau rekrutmen
merupakan wewenang pemerintah daerah. Satuan pendidikan diperbolehkan merekrut tenaga
honorer apabila sekolah membutuhkan dan mampu untuk membiayai pengadaan tenaga baru.
(3) Penempatan dan Penugasan Tenaga Administrasi Sekolah dapat berupa penugasan pertama
untuk pegawai yang baru direkrut, atau penugasan bagi pegawai lama melalui pemindahan,
promosi, transfer serta penurunan jabatan. Penempatan dan penugasan bisa terjadi pada
pergantian lembaga dan bidang urusan pekerjaan. Prinsip utama dalam kegiatan penempatan
dan penugasan yaitu “the right man on the right place”. Ketepatan dan kecocokan dalam
penempatan dan penugasan pegawai bertujuan pada efektivitas dan efisiensi pekerjaan. (4)
Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah Berdasarkan Pasal 12 Undang-
undang Nomor 43 Tahun 1990 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, menyatakan bahwa untuk
mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan
berhasil guna, diperlukan pegawai negeri sipil yang profesional, bertanggung jawab, jujur dan
adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier
yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
peluang bagi pegawai negeri sipil yang berprestasi tinggi untuk meningkatkan kemampuannya
secara profesional dan berkompetisi secara sehat. Pembinaan dan pengembangan tenaga
administrasi sekolah adalah segala usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu,
keahlian, kemampuan dan keterampilan demi kelancaran pengerjaan tugas secara efektif dan
efisien serta tetap terjalin hubungan yang dinamis dalam sebuah lembaga pendidikan. (5)
Kesejahteraan atau Kompensasi Tenaga Administrasi Sekolah adalah sesuatu imbalan balas
jasa yang diterima oleh pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung secara adil ketika
mereka telah melaksanakan atau baru melaksanakan tugas agar dapat meningkatkan
produktivitas kerja. (6) Pemberhentian Tenaga Administrasi Sekolah adalah suatu tindakan
pemutusan hubungan kerja seorang pegawai yang mengakibatkan yang bersangkutan
kehilangan status kepegawaiannya karena permohonan sendiri maupun dari pihak lembaga.
Transformasi administrasi sekolah pada era digital yaitu keterbukaan informasi
pendidikan, transmisi data administrasi dan komunikasi lancar, pola pikir dan perilaku digital
warga sekolah, pekerjaan yang bersifat administrative lebih efektif dan efesien, pengelolaan
pembelajaran secara digital. Output yang dihasilkan yaitu siswa berprestasi dalam bidang
akademik dan non akademik, guru memiliki inovasi membuat metode pembelajaran digital,
peningkatan jumlah dan kualitas alat-alat digital, serta outcome yang didapat yaitu kualitas
alumni akan memiliki pengetahuan, wawasan, keterampilan dalam menghadapi persaingan
pada era digital, sekolah memiliki reputasi baik di masyarakat, kompetensi guru yang bersifat
konvensional akan menjadi kompetensi guru yang bersifat digital dan tanggap dengan
perubahan informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan. Penyebab terjadinya kendala
dalam pelaksanaan administrasi sekolah pada era digital yaitu literasi teknologi digital kurang
dipahami beberapa pegawai sekolah, faktor usia dan kurangnya motivasi pendidik dan tenaga
kependidikan, mahalnya biaya operasional administrasi dengan menggunakan teknologi digital,
cepatnya perubahan sistem yang terjadi pada era digital. Upaya yang harus dilakukan dalam
meningkatkan mutu pendidikan melalui administrasi sekolah pada era digital yaitu
pengoptimalan fungsi administrasi kurikulum, kesiswaan, sarana prasrana, keuangan,
kepegawaian di bidang teknologi digital.

Di era digital seperti sekarang ini sistem administrasi sebuah sekolah harus segera
berpikir untuk melakukan perubahan, yakni perubahan digitalisasi dokumen sekolah. Saat ini
sudah banyak aplikasi dan media yang mendukung hal tersebut. Seperti yang diketahui bahwa
setiap sekolah pasti memiliki tumpukan dokumen yang sangat penting. Mulai dari data guru,
data pembayaran siswa, data biaya operasional, dan lain sebagainya. Dalam manajemen sistem
administrasi sekolah diperlukan keterbukaan dan juga kolaborasi antara satu pihak dengan
pihak yang lainnya untuk menjaga asas akuntabel dan keterbukaan. Maka dengan sistem
digital, semua itu akan lebih mudah dilakukan.

Pada era digital ini perkembangan teknologi berjalan dengan begitu sangat cepat
sehingga memiliki dampak positif terhadap tenaga kependidikan, antara lain : (a).
Memudahkan dalam mencari informasi yang sedang dibutuhkan. (b). Informasi yang
dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan. (c). Inovasi
dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin
memudahkan proses pendidikan dan dapat membuat kelas virtual atau kelas yang berbasis
teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu
ruangan. (d). Munculnya bermacam-macam komunitas dari internet guna menjalin relasi baru.
(e). Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang
membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan
bantuan teknologi bisa dibuat abstrak. (f). Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
pengembangan dan pendaya gunaan teknologi informasi dan komunikasi. (g). Dapat digunakan
sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan
kompetensinya pada berbagai bidang ilmu dan profil institusi pendidikan diketahui oleh
pemerintah. (h). Dapat membuat perpustakaan online (perpustakaan dalam bentuk digital).
Di balik kemajuan teknologi informasi yang memiliki dampak positif, ternyata ada
dampak negatif juga yang dapat ditimbulkan pada tenaga kependidkan, yaitu : (a). Banyaknya
informasi yang menarik bagi siswa di internet membuat siswa terkadang tidak fokus ketika
pembelajaran sedang berlangsung. (b). Mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak
Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data dapat
menyebabkan munculnya penjiplakkan atau plagiatisme untuk melakukan suatu kecurangan.
(c). Banyaknya informasi menarik atau game online membuat peserta didik menjadi malas
belajar. Peserta didik lebih suka menjelajahi dunia mayanya dengan berbagai informasi
menarik yang disajikan. (d). Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk
melakukan tindakan kriminal. Kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-
book berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. (e). Maraknya penyebaran
pornografi di kalangan peserta didik yang akan merusak moral generasi muda jaman sekarang.
Bagi jiwa yang masih muda dan suka penasaran melihat hal yang berbau pornografi justru akan
membuat peserta didik ingin mencoba karena penasaran. Inilah yang kemudian akan membuat
siswa mengalami kerusakan moral. (f). Peserta didik dapat melupakan untuk menjalankan
kewajibannya seperti belajar dan beribadah. (g). Teknologi informasi membuat pengaruh dari
luar negeri masuk dengan sangat bebas dan sangat sulit dibendung. Inilah yang menyebabkan
datangnya pengaruh pergaulan bebas di kalangan peserta didik karena mencontoh apa yang
mereka lihat di luar melalui media informasi.

Dalam dunia pendidikan, era pendidikan 4.0 disebut juga dengan era digital.
Menyongsong era digital, peran guru menjadi semakin beragam dan kompleks. Peran guru di
era digital tidak hanya mengajarkan kepada para murid untuk bisa mengerjakan soal-soal ujian.
Lebih kompleks dari itu, siswa tidak hanya bisa menyelesaikan soal namun juga paham akan
konsep dasar dari soal yang mereka kerjakan. Dalam hal ini, penguasaan teori menjadi sangat
penting. Seorang guru harus memastikan bahwa siswa telah paham tentang konsep dasar suatu
ilmu yang mereka pelajari. Dengan menguasai teori/konsep dan prakteknya, siswa akan
memahami manfaat ilmu dalam jangka pendek dan jangka panjang. Agar para murid
menguasai konsep dasar suatu bidang ilmu, seorang guru bisa mengajarkan konsep-konsep
yang bersifat abstrak. Selanjutnya, konsep-konsep yang abstrak itu Anda kombinasikan dengan
kegiatan siswa sehari-hari.

Karena konsep itu umumnya cukup sulit, guru harus mengajarkannya dengan cara yang
mudah mereka pahami. Jelaskan konsep tersebut dengan bahasa yang sederhana agar mereka
lebih mudah memahaminya. Tentu, untuk bisa menjelaskan konsep yang sulit dengan bahasa
yang sederhana itu bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Sebagai seorang guru di
era digital, Anda harus banyak membaca agar selalu update informasi. Anda juga perlu banyak
berlatih dan mempersiapkan diri dengan matang sebelum memberikan pelajaran. Mengajarkan
konsep abstrak kepada anak-anak akan mendorong mereka memiliki pemahaman teori yang
mendalam, sekaligus bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

KESIMPULAN

Tenaga administrasi sekolah adalah tenaga kependidikan yang bertugas memberikan


dukungan layanan administrasi guna terselengaranya proses pendidikan di sekolah. Tenaga
administrasi merupakan salah satu jenis tenaga kependidikan yaitu tenaga di luar pengajar
yang tugasnya mempersiapkan dan memperlancar pelaksanaan pendidikan baik secara teknis
maupun manajerial. Tenaga administrasi sekolah yaitu tenaga kependidikan yang bertugas
memberikan dukungan layanan administrasi untuk seluruh lingkungan pendidikan dalam hal
teknis administratif (pengetikan, penjilidan, penyampulan,& inventaris), kearsipan dan surat
menyurat. Tenaga administrasi sekolah juga menangani bidang akademik, kesiswaan, sarana &
prasarana, keuangan, humas dan kepegawaian. Pengelolaan tenaga administrasi sekolah
meliputi 6 tahap yaitu : (1) Perencanaan Tenaga Administrasi Sekolah (2) Pengadaan atau
Perekrutan Tenaga Administrasi (3) Penempatan dan Penugasan Tenaga Administrasi Sekolah
(4) Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Administrasi Sekolah (5) Kesejahteraan atau
Kompensasi Tenaga Administrasi (6) Pemberhentian Tenaga Administrasi Sekolah.

Transformasi administrasi sekolah pada era digital yaitu keterbukaan informasi


pendidikan, transmisi data administrasi dan komunikasi lancar, pola pikir dan perilaku digital
warga sekolah, pekerjaan yang bersifat administrative lebih efektif dan efesien, pengelolaan
pembelajaran secara digital. Dalam dunia pendidikan, era pendidikan 4.0 disebut juga dengan
era digital. Menyongsong era digital, peran guru menjadi semakin beragam dan kompleks.
Peran guru di era digital tidak hanya mengajarkan kepada para murid untuk bisa mengerjakan
soal-soal ujian. Lebih kompleks dari itu, siswa tidak hanya bisa menyelesaikan soal namun
juga paham akan konsep dasar dari soal yang mereka kerjakan.

DAFTAR PUSTAKA

Amka, A. (2021). Manajemen dan Administrasi Sekolah.publish. jurnal pendidikan.

Fadhila, A. (2020). Administrasi Pendidikan. Padang: Universitas Negeri Padang.

https://smansatual.sch.id/read/53/digitalisasi-sekolah dikutip 19 Desember 2022 jam


20.07

Uhansyah, U. 2017. Pentingnya Administrasi Sekolah Untuk Kemajuan Pendidikan. Ittihad,


15(27).

Winda Ayu Octaviana. 2019. Implementasi Administrasi Sekolah Pada Era Digital Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi Kasus Di Sma Batik 1 Surakarta). Tesis.
Digilib.Uns.Ac.Id.

Yusup. 2015. Meningkatkan Kualitas Pendidik Terhadap Administrasi Personalia Pendidikan.


Univeritas Lambang Mangkurat. Jurnal pendidikan; banjarmasih.

Anda mungkin juga menyukai