KAJIAN TEORI
2. Manajemen Sekolah Dasar
1. Supervisi Akademis :
a. Kelengkapan Administrasi :
1) Silabus
2) Rencana Program Pembelajaran (RPP)
3) Jadwal pelajaran
4) Progam Tahunan
5) Program Semester
6) Program Bimbingan
7) Daftar Nilai
8) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
9) Daftar Penyerahan Rapor
10) Buku Keliling
11) Bank Soal
12) Analisis Nilai Ulangan
13) Analisis Soal Ulangan
14) Batas Pelajaran
15) Buku Remedial dan pengayaan
16) Buku Daftar Kelas
17) Absen
18) Daftar Piket Siswa
19) Buku Keuangan Siswa
20) Buku Inventaris Kelas
21) Buku Agenda/ rapat guru
22) Buku Tamu
23) Data Dinding dll
Pelaksanaan Supervisi Internal dalam bidang manajerial sekolah dilakukan pada setiap unit
kegiatan yang ada dalam jajaran manajerial SD Tambakroto. Pelaksanaannya dilakukan bersama
oleh Kepala Sekolah bersama dengan Pengawas pada setiap unit dengan target utama adalah
pembenahan pada :
Fungsi penggerakan peneliti menyikapai bahwa keberadaan seorang pemimpin dalam hal
ini kepala sekolah vital keberadaannya. Seorang pemimpin harus meneladani kaedah pendidikan
yang telah dicanangkan Ki Hajar Dewantoro yaitu Ing Ngarso sun Tuladha artinya sebagai
pemimpin segala tingkah lakunya di lembaga menjadi tolak ukur dan contoh bawahannya.
OUTPUT
Perencanaan dan evaluasi
Kurikulum P
Pembelajaran
Ketenangan KBM PRESTASI
Fasiitas SISWA
Keuangan
Kepesertadidikan
Hub. sekolah -masyarakat
Iklim sekolah
2.2 Fungsi Manajemen Sekolah
b. Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian sekolah merupakan kemampuan kepala sekolah bersama guru, tenaga
kependidikan, dan personel lainnya di sekolah dalam melakukan semua kegiatan manajerial
untuk mewujudkan hasil yang direncanakan dengan menentukan hasil yang direncanakan dengan
menentukan sasaran, menentukan struktur tugas, wewenang dan tanggung jawab (Sagala, 2007:
60).
.
c. Fungsi Penggerakan (Actuating)
Usaha pengkoordinasian dapat dilakukan malalui berbagai cara, antara lain dengan
melaksanakan penjelasan singkat, mengadakan rapat kerja, memberikan petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis serta memberikan balikan tentang hasil kegiatan (Suryosubroto, 2004: 24).
e. Fungsi Pengawasan
Menurut Sagala (2006: 140), input adalah segala sesuatu yang harus tersedia (perangkat
lunak maupun perangkat keras) karena dibutuhkan bagi berlangsungnya proses. Proses
pendidikan adalah berubahnya sesuatu yang merupakan input menjadi sesuatu yang lain dari
hasil proses yang disebut output.
Input sekolah dapat diidentifikasikan mulai dari manusia, uang, material/bahan-bahan,
metode-metode, dan mesin-mesin (Komariah dan Triatna, 2006: 2). Manusia yang dibutuhkan
sebagai masukan bagi proses pendidikan adalah siswa sebagai bahan utama atau bahan mentah.
Untuk menghasilkan manusia yang seutuhnya diperlukan input manusia yang memiliki potensi
untuk dididik, dilatih, dibimbing, dan dikembangkan menjadi manusia seutuhnya.
Pengawasa oleh
Kepala Sekolah
Tenaga kependidikan
Dalam Peraturan Menteri Pendidikn Nasional Nomor 63 tahun 2009 tentang sistem
penjamin mutu Pendidikan pasal (1) ayat ( 1) memberikan pengertian bahwa mutu pendididkan
adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang dpat diraih dari penerapan Sitem Pendidikan
Nasional .Standar mutu pendidikan di Indonesia ditetapkan dalam suatu standarisasi Nasional
dan dikenal dengan standar Nasioanl Pendidikan.
Standar Pendidikan Naioanal tersebut meliputi : (1) Standar Kompentensi Lulusan yang
mencakup Sikap, Pengetahuan, dan Ketrampilan. ( 2) Standar isi adalah ruang lingkup materi
dan tingkat kompentensi yang dituangkan dalam kreteria tentang kompentensi tamatan,
kompentensi bahan kajian, kompenten, kompentensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didikpada jenjang dan jenis pendidikan tertentu; (3) Standar
proses adalah standar Nasioanal Pendidikan yanag berkaitan dengan pelaksanaan Pembelajaran
pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompentensi lulusan. (4). Standar
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan adalah kreteria pendidikan dan kelayakan fisik maupun
mental ,serta pendidikan dalam jabatan. ( 5 ). Standar Sarana dan Prasarana adalah standar
Nasioanal Pendidikan yang berkaitan dengan kreteria monimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat ibadah, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi,
serta sumber belajar lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran ,termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. ( 6 ) Standar Pengelolaan adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan , Kab / Kota , Propinsiatau Nasional agar tercapai
efisiensindan efektifitas penyelenggaraan pendidikan . ( 7) . Standar pembiayaan adalah : Standar
yanag mengatur komponen dan besarnya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun ( 8 ) Standar Penilaian Pendidkan adalah ; Standar Nasioanl Pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Selain pengertian mutu pendidikan yang diuraikan di ata, mutu pendidikan dapat juga
diartikan sebagai seseorang yang telah mencapai tujuan kurikulum ( obyektive of curriculum )
yang dirancang untuk pengelolaan pembelajaran peserta didik ( Suryadi 1993 ) . Konsep ini
lebih menekankan kepda pengawasan dalam pencapaian tujuan kurikulum pembelajaran ,
sehimgga indikator umumnya adalah semakin tujuan kurikulum tercapai maka dapat
dikategorikan suatu pendidikan yang bermutu.
Mutu Pendidikan menurut Amtu ( 2011 : 22-23 ) , adalah berbagai indikator dan
komponen pendidikan yang saling bekaitan . Komponen dan variabel yang menentukan
terwujudnya mutu pendidikan yang baik secara umum masih dikaitkan dengan sistem ,
kurikulum, tenaga pendidikan, peserta didik, proses belajar mengajar, anggaran, sarana prasarana
pendidikdn lingkungaan belajar budya organisasi, kepemimpinan dan lain sebagainya.
Menurut Zahroh ( 1014: 58 ) mutu pendidikan harus mengutamakan siswa atau perbaikan
program sekolah yang dilakukan secara kreatif dan konstruktif oleh pihak pendidikan . Lembaga
pendidikan dikatakan bermutu jika Input , proses, dan output dapatmemenuhi persyaratan yang
dituntut oleh pengguna jasa pendidikan. Input yaitu segala sesuatu yang harus tersedia karena
dibutuhkan untuk berlangsungnya KBM , saran prasarana, program dan harapan ( visi misi dan
tujuan ) . Proses yaitu pengambilan keputusan proses pengelolaan kelembagaan , proses
pengelolaan program, proses belajar dan mengajar dan proses monitoring dan evaluasi. Output
yaitu prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses sekolah . Output sekolah dapat dikatakan
berkualitas / bermutu tinggi jika pristasi sekolah , kususnya pristasi belajar siswa menunjukkan
pencapaian yang tinggi. ( 1 ) Pristasi akademik berupa nilai ulangan umum ujian Nasional,
karya ilmiah, lomba akademik. dan (2 ) pristasi non akademik seperti kegiatan - kegiatan
ekstrakurikuler.
Ditegaskan lebih jauh bahwa mutu Pendidikan adalah kemampuan lembaga pendidikan
dalam mendayagunakan sumber sumber pendidikn untuk meningkatkan kemampuan belajar
seoptimal mungkin. Analisis konsep ini lebih menekankan kepada kinerja lembaga, yaitu
kecenderungan semakin efektif dalam mendayagunakan sumbr - sumber pendidikan dan semakin
baik hasil yang dicapai, maka dapat dikatakan pendidikan tesebut memiliki mutu yang baik.
Kelompok Kerja Guru sebenarnya sudah cukup lama mengemuka di kalangan kaum
pendidik.Ini kebanyakan guru menyebutnya KKG. KKG sering kita laksanakan pada setiap
Gugus Sekolah yang terbentuk atas beberapa lembaga Pendidikan atau Sekolah bergabung
menjadi satu dengan nama Gugus sekolah. Keberadaan Gugus Sekolah telah diakui memberi
manfaat yang signifikan bagi pengembangan sistem pembinaan profesional bagi Guru.bahkan
Kepala Sekolah maupun Pengawas Sekolah.
Prinsip pengembangan Gugus Sekolah melalui wadah KKG, KKKS dan KKPS adalah “
dari Guru, Oleh Guru dan untuk Guru “. Artinya semua kegiatan didesain untuk kepentingan dan
pengembangan kompentensi profesional Guru, dilakukan sepenuhnyaoleh para guru di bawah
fasilisator pihak terkait dan tentus saja segala hal yang dikembangkan di gugus sekolah
semuanya berasal dari guru. Melalui wadah KKG,KKKS dan KKPS semua guru yang ada dapat
saling berbagi dan saling mengisi , mereka yang mempunyai kelebihan berbagi dengan mereka
yang memiliki permasalahan kesulitan mengajar di bidang - bidang tertentu. Sehingga semua
permasalahan dan kesulitan akan bisa terpecahkan tanpa harus bertanya ke sana ke mari. Dalam
kegiatan yang dikembangkan guru di gugus sekolah dikenal dengan “ Tutor Sebaya “ atau istilah
“ peer teaching. “ ( Asep Rachmat , 2009 :
2.8 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat disimpulkan
sementara (hipotesis) sebagai berikut : “Bahwa pengembangan manajemen Pendidikan dengan
model Team Work Theacher ( pokja guru ) .dapat meningkatkan kompetensi guru dalam
melakukan Kegiatan Pembelajaran secara optimal dan mengarahkan membimbing sesuai
karakter dan kemampuan yag dimiliki guru di bidang yang dikuasai masing - masingdengan
sebaik - baiknya di SDN Purwosari 1 Tahun Pelajaran 2015/2016”.dan seterusnya.