KELOMPOK 19
EXTENSION C 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala berkat serta karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini merupakan makalah tentang Ruang
Lingkup dan Peran Guru Dalam Administrasi dan Manajemen Pendidikan.
Kami menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, tugas ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kami
kepada Andri Kristanto Sitanggang, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Proffesi
Kependidikan, dan teman-teman sekelas yang telah membantu pengumpulan bahan dan
materi yang dibutuhkan dalam penyelesaian tugas ini. Tak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada kedua orangtua kami atas semangat dan motivasi dari mereka
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini, serta semua pihak yang telah membantu
kami yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Dalam penyusunan tugas ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak yang berhubungan
dengan penulisan tugas ini. Sehingga dengan adanya saran dan kritik tersebut dapat
dijadikan bahan perbaikan lebih lanjut.
Akhir kata, kami berharap semoga tugas ini dapat berguna bagi para pembaca,
khususnya Universitas Negeri Medan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ............................................................................................................2
2.2 ............................................................................................................4
2.3 ............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Sekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah dari kumpulan
manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni tujuan pendidikan,
dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber daya, di samping yang ada di
luar dirinya, seperti uang, material, dan waktu. Agar kerjasama itu berjalan dengan baik,
maka perlu ada aturan. Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar
mengajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu siswa, kurikulum, tenaga
kependidikan, dana, prasarana dan sarana,dan faktor lingkungan lainnya. Apabila faktor
tersebut bermutu, dan proses belajar bermutu pada gilirannya akan menghasilkan
lulusan yang bermutu pula.
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia
dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi di
sekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola
langsung proses belajar mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung
dan tidak langsung menunjang proses belajar mengajar.
Dalam menunjang kelancaran terjadinya proses belajar-mengajar dalam dunia
pendidikan diperlukan sebuah administrasi dan menajemen yang baik sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diharapkan. Administrasi yang
dimaksudkan adalah proses secara keseluruhan yang tujuannnya secara bersama untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tujuan yang lebih baik. Sedangkan Manajemen
yang dimaksudkan yaitu sebuah usaha dalam mengatur dan mengelola baik manejemen
sebagi sebuah sistem, proses,fungsi, dan manajemen lainnya.
Jadi, sekarang guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah,
ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadangkadang sangat kompleks sifatnya. Dalam banyak hal, pekerjaannya berhubungan erat
sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah,
dan berbagai pejabat lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada
partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan
manajemen sekolah.
1.2
Rumusan Masalah
1)
2)
3)
4)
1.3
Tujuan
1)
2)
3)
4)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Adapun ruang lingkup menajemen pendidikan ini secara lebih rinci dapat di
jelaskan sebagai berikut:
1. Manajemen kurikulum, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
evaluasi kegiatan tentang pendataan mata pelajaran/mata kuliah yang
diajarkan/dipasarkan, waktu jam yang tesedia, jumlah guru beserta pembagian jam
pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, kegiatan belajar-mengajar, buku-buku yang
dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan, kelender pendidikan,
perubahan kurikulum maupun inovasi-inovasi dalam pengembangan kurikulum.
2. Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawaian), meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penerimaan pegawai
baru, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar
umum kepegawaian, upaya peningkatan SDM serta kinerja pegawai, dan sebagainya.
3. Manajemen peserta didik, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi kegiatan penggalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan
tes penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan
kesiswaan, motivasi dan upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.
4. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengadaan barang
pembagian dan penggunaan barang (inventaris), perbaikan barang, dan tukar tambah
maupun penghapusan barang.
5. Manajemen keuangan/ pembiayaan pendidikan, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan masuk dan keluarnya
dana, usaha-usaha menggali sumber pendanaan sekolah seperti kegiatan koperasi serta
penggunaan dana secara efisien.
6. Manajemen/administrasi perkantoran, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan kantor agar memberikan pelayanan
yang terbaik kepada semua orang yang membutuhkan serta berhubungan dengan
kegiatan lembaga.
Sebagai pengajar guru harus bisa menyampaikan pelajaran dengan baik untuk mencapai
tujuan belajar sehingga peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh gurunya.
Mengajar juga bukan berarti hanya memberi contoh tapi juga menjadi contoh bagi
murid-muridnya. Guru hendaknya bisa menjadi teladan bagi anak didiknya baik di
dalam maupun di luar sekolah. Guru yang berperilaku baik akan lebih disegani oleh
anak-anak didiknya, perkataanya akan lebih didengar dibandingkan dengan guru yang
prilakunya buruk.
Guru hendaknya memahami suasana kelas di mana dia mengajar. Dia harus tahu
kapan harus memposisikan diri sebagai seorang pemimpin, kapan dia harus bersikap
sebagai motivator(pemberi semangat), kapan dia hanya sebagai pengawas (supervisor)
dan kapan dia harus ikut serta dalam kegiatan anak didiknya. Kadang seorang guru juga
harus siap menjadi tempat curhat anak-anak didiknya (konselor) dan kemudian
memberikan solusi.
b.
berhadapan langsung dengan siswa yang mana setiap siswa memiliki karakteristik yang
berbeda antara satu dengan yang lain. Guru akan menemui anak yang memiliki
kemampuan akademik tinggi, sedang, atau rendah. Guru juga akan mendapati anak yang
kuat, sedang, atau lemah fisiknya yang kesemuanya itu membutuhkan perhatian yang
berbeda-beda.
Biasanya siswa yang bermasalah manjadi beban tersendiri bagi seorang guru
karena dia dituntut harus mampu mengatasinya, maka tak jarang kita menemui beberapa
kekerasan dalam sekolah yang dilakukan oleh guru-guru yang amatiran atau tidak
professional.
Beberapa faktor yang biasanya menyebabkan anak berperilaku buruk adalah
factor sosial, ekonomi, cultural, agama, jenis kelamin, ras, tempat tinggal, perbedaan
potensi kognitif, kesehatan, kebiasaan hidup dan lain-lain. Dari sekolah sendiri memiliki
beberapa factor yang dapat menyebabkan siswa berperilaku buruk seperti letak sekolah
yang dekat dengan keramaian, tenaga pengajar yang tidak memadai, terlalu banyak
pungutan dan lain-lain. Ini berarti ada tantangan serius bagi sekolah untuk menciptakan
iklim yang kondusif. Pertama, memperkuat kinerja dan misi akademik sekolah. Kedua,
menetapkan tata aturan dan prosedur disiplin yang jelas dan standar, serta mengikat
semua anak didik. Ketiga, melembagakan dan memberi keteladanan mengenai normanorma etik yang menjadi pemandu hubungan antar subjek di lingkungan sekolah.
2.4 Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia
dituntut untuk mengenal tempat bekerja nya itu.pemahaman tentang apa yang terjadi
disekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola
langsung proses belajar mengajar.
Bagi guru, pemahaman tentang administrasi pengembangan kurikulum akan
sangat membantu dalam menerjemahkan kurikulum menjadi pengalaman belajar siswa,
pemahaman tentang administrasi kesiswaan akan sangat membantu mereka dalam
menjalankan tugas memproses siswa tersebut menjadi lulusan yang bermutu tinggi.
Pemahaman tentang pengelolaan personel akan membantu upaya pengembangan
pribadi dan profesionalnya, pemahaman pengelolaan prasarana dan sarana membantu
memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam
merencanakan,menggunakan,mengevaluasi prasarana dan sarana yang ada sehingga
prasarana dan sarana yang tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal,pemahaman
tentang seluk beluk administrasi keuangan membantu guru dalam menetapkan prioritas
pelaksanaan tugasnya karena pada akhirnya dana untuk menunjang kegiatan nya juga
terbatas,pemahaman tentang hubungan sekolah dan masyarakat akan membantu guru
dalam usaha mereka menjadikan sekolah bagian yang tidak terpisahkan dari
masyarakat,sehingga terjalin kerjasama yang baik diantara keduanya.
b) Administrasi kesiswaan
Tugas kepala sekolah dan guru dalam hal ini adalah memberikan layanan kepada
siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah
di tetapkan.
1. Penerimaan siswa
Penerimaan siswa adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru
masuk sekolah,setelah mereka memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh
sekolah itu.
2. Pembinaan siswa
3. Tamat belajar
Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata pelajaran atau
telah menempuh kurikulum sekolah dengan memuaskan, maka siswa berhak
mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah.
Keterlibatan guru dalam administrasi kesiswaan tidak sebanyak keterlibatan nya
dalam mengajar. Dalam administrasi kesiswaan guru lebih banyak berperan secara tidak
langsung. Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan itu diantaranya adalah:
1) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian.
di antara mereka ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat
melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaaan
sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
2) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat
beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya.
3) Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas,guru mempunyai andil yang
besar juga.guru diharapkan mampu mencatat/merekam kehadiran ini
meskipun dengan sederhana akan tetapi harus baik.
4) Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru juga
harUs mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut.
5) Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik,peranan guru
sangat penting karena guru dapat menjadi model.untuk membuat
siswanya disiplin yang tinggi,maka guru harus mampu menjadi contoh
atau panutan bagi siswa-siswanya.
berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau disertai tugas Negara
lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu perundang-undangan yang berlaku. Seorang
calon guru bisa menjadi seorang pegawai negeri jika telah melalui rekrutmen guru.
Menurut Ibrahim Bafadal, 2006 : 21 rekrutmen merupakan satu aktivitas manajemen
yang mengupayakan didapatkannya seorang atau lebih calon pegawai yang betul-betul
potensial untuk menduduki posisi tertentu atau melaksanakan tugas tertentu di sebuah
lembaga
Adapun peran guru dalam administrasi kepegawaian yaitu :
1.Membuat buku induk pegawai
2.Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg, cuti
pegawai, dan lain lain.
3.Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru,
maupun tenaga tata administrasi.
4.Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
5.Membuat laporan data sekolah dan pegawai.
6.Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.
7.Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat
tugas, surat kuasa, dan lain lain.
e) Administrasi keuangan
Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun demikian,
guru diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban
mereka, juga memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiayaan itu
untuk perbaikan proses belajar mengajar.
Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan
data, pelaporan dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk
penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib
administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggung jawaban sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi:
1.Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
2.Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
3.Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
4.Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
5.Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah
( RAPBS ).
3.
4.
6.
kepada sekolah
7.
Dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumbersumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program
sekolah.
dan guru sebagai sumber informasi, dalam rangka menunjang program belajar mengajar
di sekolah.
Berdasarkan pengertian tersebut, adapun ciri atau unsur pokok yang ada dalam
perpustakaan yaitu :
a.Tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka.
b.
Koleksi bahan pustaka yaitu dikelola dan diatur secara sistematis dengan
cara tertentu.
c.Untuk digunakan secara kontinyu oleh guru dan murid sebagai sumber
informasi.
Merupakan suatu unit kerja.
d.
Hak semua guru sekolah menengah harus terlibat langsung dalam administrasi
perpustakaan sekolah. S. Nasution (1989), mengemukakan antara lain
1. Memperkenalkan buku-buku kepada para siswa dan guru-guru
2. Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan digunakan
untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah.
3. Mempromosi untuk perpustakaan, baik untuk pemakaian, muapun untuk
pembinaan.
4. Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang dapat menentukan
baik buruknya suatu buku
5. Mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan perpustakaan.
2. Unit Kesehatan Siswa
Unit Kesehatan Siswa atau UKS merupakan suatu unit yang menangani masalah
kesehatan jasmani siswa. Di sini peran guru yang memiliki pengalaman serta
pemahaman tentang kesehatan jasmani sangat dibutuhkan untuk membantu siswa-siswa
yang membutuhkan pertolongan (sakit), secara spesifik peran guru dalam UKS yaitu :
1. Membantu menangani dan mengawasi siswa yang membutuhkan
pertolongan (sakit)
2. Mengawasi obat-obatan yang di input(masuk) kedalam UKS dan output
(keluar) dari UKS
3. Membantu menghimbau para siswa agar mau hidup sehat agar terbebas
dari penyakit
3. Kafetaria warung kantin sekolah
Kantin sekolah tidak harus diadministrasikan oleh sekolah, tetapi dapat
diadministrasikan oleh peribadi di luar sekolah atau oleh dharma wanita sekolah.
Namun kantin sekolah ini tidak boleh terlepas dari perhatian kepala sekolah. Kepala
sekolah harus memikirkan atau mengupayakan agar kehadiran kantin itu mempunyai
sumbangan positif dalam proses belajar anak di sekolah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrsi kantin itu adalah :
1.
ekonomi siswa.
5.
Usahakan agar kantin tidak memberikan kesempatan siswa untuk
berlama-lama atau nongkrong karena akan memunculkan perilaku-perilaku
negative
http://wenirosiasari.blogspot.com/2013/12/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html
http://ilmuprofesikependidikan.blogspot.com/2011/05/peran-guru-dalam-administrasisekolah.html
BAB III
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA