Anda di halaman 1dari 19

Profesi Kependidikan

Ruang Lingkup dan Peran Guru


Dalam Administrasi dan
Manajemen Pendidikan
DISUSUN OLEH:
BENY SEPTIAN PANJAITAN
MARIA SIMAMORA
SUTAR OKTIVIANA
SHINTA SASMITA

KELOMPOK 19

EXTENSION C 2012

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala berkat serta karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini merupakan makalah tentang Ruang
Lingkup dan Peran Guru Dalam Administrasi dan Manajemen Pendidikan.
Kami menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, tugas ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kami
kepada Andri Kristanto Sitanggang, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Proffesi
Kependidikan, dan teman-teman sekelas yang telah membantu pengumpulan bahan dan
materi yang dibutuhkan dalam penyelesaian tugas ini. Tak lupa pula kami ucapkan
terima kasih kepada kedua orangtua kami atas semangat dan motivasi dari mereka
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini, serta semua pihak yang telah membantu
kami yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Dalam penyusunan tugas ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak yang berhubungan
dengan penulisan tugas ini. Sehingga dengan adanya saran dan kritik tersebut dapat
dijadikan bahan perbaikan lebih lanjut.
Akhir kata, kami berharap semoga tugas ini dapat berguna bagi para pembaca,
khususnya Universitas Negeri Medan.

Medan, 19 Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 ............................................................................................................2
2.2 ............................................................................................................4
2.3 ............................................................................................................7

BAB III SIMPULAN...............................................................................................11


DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang
Sekolah sebagai bentuk organisasi diartikan sebagai wadah dari kumpulan

manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yakni tujuan pendidikan,
dengan memanfaatkan manusia itu sendiri sebagai sumber daya, di samping yang ada di
luar dirinya, seperti uang, material, dan waktu. Agar kerjasama itu berjalan dengan baik,
maka perlu ada aturan. Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar
mengajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu siswa, kurikulum, tenaga
kependidikan, dana, prasarana dan sarana,dan faktor lingkungan lainnya. Apabila faktor
tersebut bermutu, dan proses belajar bermutu pada gilirannya akan menghasilkan
lulusan yang bermutu pula.
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia
dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi di
sekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola
langsung proses belajar mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung
dan tidak langsung menunjang proses belajar mengajar.
Dalam menunjang kelancaran terjadinya proses belajar-mengajar dalam dunia
pendidikan diperlukan sebuah administrasi dan menajemen yang baik sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diharapkan. Administrasi yang
dimaksudkan adalah proses secara keseluruhan yang tujuannnya secara bersama untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tujuan yang lebih baik. Sedangkan Manajemen
yang dimaksudkan yaitu sebuah usaha dalam mengatur dan mengelola baik manejemen
sebagi sebuah sistem, proses,fungsi, dan manajemen lainnya.
Jadi, sekarang guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah,
ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadangkadang sangat kompleks sifatnya. Dalam banyak hal, pekerjaannya berhubungan erat
sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah,
dan berbagai pejabat lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada
partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan
manajemen sekolah.

1.2

Rumusan Masalah
1)
2)
3)
4)

1.3

Apa saja ruang lingkup manajemen pendidikan?


Apa saja ruang lingkup administrasi pendidikan?
Bagaimana peranan guru dalam manajemen pendidikan?
Bagaimana peranan guru dalam administrasi pendidikan?

Tujuan
1)
2)
3)
4)

Mengetahui ruang lingkup manajemen pendidikan.


Mengetahui ruang lingkup administrasi pendidikan.
Memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.
Memahami peranan guru dalam administrasi pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Adapun ruang lingkup menajemen pendidikan ini secara lebih rinci dapat di
jelaskan sebagai berikut:
1. Manajemen kurikulum, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
evaluasi kegiatan tentang pendataan mata pelajaran/mata kuliah yang
diajarkan/dipasarkan, waktu jam yang tesedia, jumlah guru beserta pembagian jam
pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, kegiatan belajar-mengajar, buku-buku yang
dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan, kelender pendidikan,
perubahan kurikulum maupun inovasi-inovasi dalam pengembangan kurikulum.
2. Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawaian), meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penerimaan pegawai
baru, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar
umum kepegawaian, upaya peningkatan SDM serta kinerja pegawai, dan sebagainya.
3. Manajemen peserta didik, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi kegiatan penggalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan
tes penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan
kesiswaan, motivasi dan upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.
4. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengadaan barang
pembagian dan penggunaan barang (inventaris), perbaikan barang, dan tukar tambah
maupun penghapusan barang.
5. Manajemen keuangan/ pembiayaan pendidikan, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan masuk dan keluarnya
dana, usaha-usaha menggali sumber pendanaan sekolah seperti kegiatan koperasi serta
penggunaan dana secara efisien.
6. Manajemen/administrasi perkantoran, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan kantor agar memberikan pelayanan
yang terbaik kepada semua orang yang membutuhkan serta berhubungan dengan
kegiatan lembaga.

7. Manajemen unit-unit penunjang pendidikan, melipiti perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan ddan evaluasi kegiatan unit-unit penunjang,
misalnya bimbingan dan penyuluhan (BP), perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga,
kesenian, dan sebagainya.
8. Manejemen layanan khusus pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan khusus, misalnya menu
makanan/konsumsi, layanan antar jemput , bimbingan khusus di rumah, dan sebagainya.
9. Manajemen tata lingkungan dan keamanan sekolah, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tata ruang pertamanan
sekolah, kebersihan dan ketertiban sekolah, serta keamanan dan kenyamanan
lingkungan sekolah.
10. Manejemen hubungan dengan masyarakat, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan hubungan
masyarakat, misalnya pendataan alamat kantor/orang yang dianggap perlu, hasil
kerjasama, program-progran humas, dan sebagainya.
Secara umum, semakin besar dan maju suatu lembaga pendidikan, semakin
banyak ruang lingkup manajemen yang harus ditangani sekolah. Demikian juga
ssebaliknya, semakin renddah dan kecil sekolah semakin ssedikit ruang lingkup
manajemen yang harus ditanganinya.
http://r-vai.blogspot.com/2010/02/ruang-lingkup-manajemen-pendidikan.html
2.2 Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan ialah :
a.) Administrasi Kurikulum
Meliputi pembukuan dan pendataan jumlah meta pelajaran yang diajarkan,
waktu tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas,
penjadwalan, buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan dan
kalender pendidikan.
b.) Administrasi ketenagaan pendidikan ( kepegawaian )
Meliputi, kumpulan surat lamaran dan penerimaan pegawai, mutasi, surat
keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian.

c.) Administrasi kesiswaan


Meliputi, Organisasi dan perkumpulan murid. Masalah kesehatan dan
kesejahteraan murid. Penilaian dan pengukuran kemajuan murid. Bimbingan dan
penyuluhan bagi murid.
d.) Admnistrasi sarana dan prasarana pendidikan
Meliputi, buku perencanaan pengadaan barang, buku pembagian dan
penggunaan barang, buku perbaikan barang, dan lain-lain.
e.) Administrasi keuangan/pembiayaan pendidikan
Meliputi keuangan pendaftaran siswa batu, uang gedung, uang seragam, uang
pealatan sekolah, SPP. Dan lain-lain.
f.) Administrasi perkantoran
Meliputi surat masuk dan keluar, buku tamu, buku-buku pentung terkait
penyelenggaraan pendidikan.
g.) Administrasi unit-unit penunjang pendidikan
Meliputi bimbingan konseling, UKS, pramuka, olahraga, kesenian.
h.) Administrasi layanan khusus pendidikan
Meliputi konsumsi, layanan antar jemput, bimbingan khusus di rumah.
i.) Administrasi tata lingkungan dan keamanan sekolah,
Meliputi perencanaan tata tertib dan pertamanan di sekolah, jadwal penjaga,
jadwal kebersihan.
j.) Administrasi hubungan dengan masyarakat,
Meliputi hasil kerja sama, program-program humas.
http://bayumusty.blogspot.com/2013/02/ruang-lingkup-administrasipendidikan.html
2.3 Peranan Guru dalam Manajemen Pendidikan
a. Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Yang antara lain meliputi guru sebagai pengajar, pemimpin,kelas, pembimbing,
pengatur lingkungan, partisipan, perencana, supervisor, motivator, dan konselor.

Sebagai pengajar guru harus bisa menyampaikan pelajaran dengan baik untuk mencapai
tujuan belajar sehingga peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh gurunya.
Mengajar juga bukan berarti hanya memberi contoh tapi juga menjadi contoh bagi
murid-muridnya. Guru hendaknya bisa menjadi teladan bagi anak didiknya baik di
dalam maupun di luar sekolah. Guru yang berperilaku baik akan lebih disegani oleh
anak-anak didiknya, perkataanya akan lebih didengar dibandingkan dengan guru yang
prilakunya buruk.
Guru hendaknya memahami suasana kelas di mana dia mengajar. Dia harus tahu
kapan harus memposisikan diri sebagai seorang pemimpin, kapan dia harus bersikap
sebagai motivator(pemberi semangat), kapan dia hanya sebagai pengawas (supervisor)
dan kapan dia harus ikut serta dalam kegiatan anak didiknya. Kadang seorang guru juga
harus siap menjadi tempat curhat anak-anak didiknya (konselor) dan kemudian
memberikan solusi.
b.

Guru Sebagai Manager Kelas


Guru kelas seyogyanya adalah manajer kelas. Dia bertugas merencanakan,

mengorganisasi dan memimpin dan mengevaluasi murid-murid di kelasnya. Manajer


kelas melakukan perencanaan peningkatan kapasitas, bukan hanya menyampaikan
materi pelajaran. Tujuan manajemen kelas adalah mengubah atau mentransformasi
sumber daya manusia (murid) menjadi sumber daya manusia yang mampu mencapai
tujuan kelas secara sinerjik, kompetitif dan berkesinambungan.
c.

Tugas Guru dalam Manajemen Perilaku siswa


Dalam menjalankan tugasnya sebagi seorang tenaga pengajar, guru akan sering

berhadapan langsung dengan siswa yang mana setiap siswa memiliki karakteristik yang
berbeda antara satu dengan yang lain. Guru akan menemui anak yang memiliki
kemampuan akademik tinggi, sedang, atau rendah. Guru juga akan mendapati anak yang
kuat, sedang, atau lemah fisiknya yang kesemuanya itu membutuhkan perhatian yang
berbeda-beda.
Biasanya siswa yang bermasalah manjadi beban tersendiri bagi seorang guru
karena dia dituntut harus mampu mengatasinya, maka tak jarang kita menemui beberapa

kekerasan dalam sekolah yang dilakukan oleh guru-guru yang amatiran atau tidak
professional.
Beberapa faktor yang biasanya menyebabkan anak berperilaku buruk adalah
factor sosial, ekonomi, cultural, agama, jenis kelamin, ras, tempat tinggal, perbedaan
potensi kognitif, kesehatan, kebiasaan hidup dan lain-lain. Dari sekolah sendiri memiliki
beberapa factor yang dapat menyebabkan siswa berperilaku buruk seperti letak sekolah
yang dekat dengan keramaian, tenaga pengajar yang tidak memadai, terlalu banyak
pungutan dan lain-lain. Ini berarti ada tantangan serius bagi sekolah untuk menciptakan
iklim yang kondusif. Pertama, memperkuat kinerja dan misi akademik sekolah. Kedua,
menetapkan tata aturan dan prosedur disiplin yang jelas dan standar, serta mengikat
semua anak didik. Ketiga, melembagakan dan memberi keteladanan mengenai normanorma etik yang menjadi pemandu hubungan antar subjek di lingkungan sekolah.
2.4 Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia
dituntut untuk mengenal tempat bekerja nya itu.pemahaman tentang apa yang terjadi
disekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola
langsung proses belajar mengajar.
Bagi guru, pemahaman tentang administrasi pengembangan kurikulum akan
sangat membantu dalam menerjemahkan kurikulum menjadi pengalaman belajar siswa,
pemahaman tentang administrasi kesiswaan akan sangat membantu mereka dalam
menjalankan tugas memproses siswa tersebut menjadi lulusan yang bermutu tinggi.
Pemahaman tentang pengelolaan personel akan membantu upaya pengembangan
pribadi dan profesionalnya, pemahaman pengelolaan prasarana dan sarana membantu
memperluas wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam
merencanakan,menggunakan,mengevaluasi prasarana dan sarana yang ada sehingga
prasarana dan sarana yang tersebut dapat dimanfaatkan dengan optimal,pemahaman
tentang seluk beluk administrasi keuangan membantu guru dalam menetapkan prioritas
pelaksanaan tugasnya karena pada akhirnya dana untuk menunjang kegiatan nya juga
terbatas,pemahaman tentang hubungan sekolah dan masyarakat akan membantu guru
dalam usaha mereka menjadikan sekolah bagian yang tidak terpisahkan dari
masyarakat,sehingga terjalin kerjasama yang baik diantara keduanya.

Di bawah ini,akan diuraikan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan


guru dalam pelaksanaan administrasi pendidikan itu:
a) Administrasi kurikulum
Di dalam pelaksanaan kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut
melalui kegiatan perseorangan atau kelompok (dapat dengan sesama guru di satu
sekolah, dengan guru di sekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personel
pendidikan lain seperti pengawas)dengan demikian guru dan kepala sekolah memahami
kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.
Perencanaan dan pengembangan kurikulum oleh guru antara lain juga meliputi
penyusunan program pengajaran caturwulan serta penyusunan satuan acara pengajaran
atau satuan pelajaran.
Guru perlu mengetahui aspek-aspek yang berhubungan dengan pengembangan
kurikulum ini.
a. Prosedur pembahasan materi kurikulum
b. Penambahan mata pelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah
c. Penjabaran dan penambahan bahan kajian mata pelajaran
Pelaksanaan kurikulum
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Penyusunan dan pengembangan satuan pengajaran


Prosedur penyusunan satuan pengajaran
Pengembangan satuan pengajaran
Penggunaan satuan pengajaran bukan buatan guru sendiri
Pelaksanaan proses belajar mengajar
Pengaturan ruang belajar
Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler
Evaluasi hasil belajar dan program belajar

b) Administrasi kesiswaan
Tugas kepala sekolah dan guru dalam hal ini adalah memberikan layanan kepada
siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah
di tetapkan.
1. Penerimaan siswa
Penerimaan siswa adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru
masuk sekolah,setelah mereka memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh
sekolah itu.
2. Pembinaan siswa

Pembinaan siswa adalah pemberian layanan kepada siswa disuatu lembaga


pendidikan, baik di dalam maupun di luar jam belajarnya. Beberapa hal yang dapat
dilakukan dalam rangka pembinaan siswa ini adalah:
1)
2)
3)
4)

memberikan orientasi kepada siswa baru,


mengatur atau mencatat kehadiran siswa,
mencatat prestasi dan kegiatan siswa,dan
mengatur siswa disekolah.

3. Tamat belajar
Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata pelajaran atau
telah menempuh kurikulum sekolah dengan memuaskan, maka siswa berhak
mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah.
Keterlibatan guru dalam administrasi kesiswaan tidak sebanyak keterlibatan nya
dalam mengajar. Dalam administrasi kesiswaan guru lebih banyak berperan secara tidak
langsung. Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan itu diantaranya adalah:
1) Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian.
di antara mereka ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat
melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaaan
sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
2) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat
beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya.
3) Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas,guru mempunyai andil yang
besar juga.guru diharapkan mampu mencatat/merekam kehadiran ini
meskipun dengan sederhana akan tetapi harus baik.
4) Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru juga
harUs mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut.
5) Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik,peranan guru
sangat penting karena guru dapat menjadi model.untuk membuat
siswanya disiplin yang tinggi,maka guru harus mampu menjadi contoh
atau panutan bagi siswa-siswanya.

c) Administrasi prasarana dan sarana

Administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan proses


pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan
untuk menunjang pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.
Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi: (1)perencanaan
kebutuhan, (2)pengadaan, (3)penyimpanan, (4)inventarisasi (5)pemeliharaan,dan
(6)penghapusan prasarana dan sarana pendidikan.
Sebagai pelaksana tugas pendidikan,guru juga mempunyai andil dalam
administrasi prasarana dan sarana pendidikan dalam hal ini guru lebih banyak
berhubungan dengan sarana pengajaran,yaitu alat pelajaran,alat peraga dan media
pengajaran lainnya.
Peranan guru dalam administrasi prasarana dan sarana dimulai dari
perencanaan,pemanfaatan dan pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan prasarana
dan sarana yang dimaksud
1) Perencanaan
Perencanaan pengadaan barang menuntut keterlibatan guru karena semua barang
yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar harus sesuai dengan rancangan
kegiatan belajar mengajar itu. perencanaan pengadaan barang yang menuntut
keterlibatan guru diantaranya adalah pengadaan alat pengajaran dan media pengajaran.
2) Pemanfaatan dan pemeliharaan
Guru harus dapat memanfaatkan segala sarana seoptimal mugkin dan
bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan pemakaian sarana dan prasarana
pengajaran yang ada.
3) Pengawasan penggunaan
Apabila sarana dan prasarana pendidikan itu digunakan oleh siswa yang ada
dikelasnya, maka tugas guru adalah melakukan pengawasan atau memberikan arahan
agar siswa dapat menggunakan
atau memakai sarana dan prasarana pendidikanitu sebagaimana mestinya.
d) Administrasi Kepegawaian (administrasi personal)
Dalam administrasi kepegawaian ini lebih difokus kepada guru sebagai pegawai
negri. Pegawai negeri adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang

berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau disertai tugas Negara
lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu perundang-undangan yang berlaku. Seorang
calon guru bisa menjadi seorang pegawai negeri jika telah melalui rekrutmen guru.
Menurut Ibrahim Bafadal, 2006 : 21 rekrutmen merupakan satu aktivitas manajemen
yang mengupayakan didapatkannya seorang atau lebih calon pegawai yang betul-betul
potensial untuk menduduki posisi tertentu atau melaksanakan tugas tertentu di sebuah
lembaga
Adapun peran guru dalam administrasi kepegawaian yaitu :
1.Membuat buku induk pegawai
2.Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg, cuti
pegawai, dan lain lain.
3.Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru,
maupun tenaga tata administrasi.
4.Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
5.Membuat laporan data sekolah dan pegawai.
6.Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.
7.Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat
tugas, surat kuasa, dan lain lain.
e) Administrasi keuangan
Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun demikian,
guru diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban
mereka, juga memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiayaan itu
untuk perbaikan proses belajar mengajar.
Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan
data, pelaporan dan pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk
penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib
administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggung jawaban sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi:
1.Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
2.Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
3.Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
4.Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
5.Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah
( RAPBS ).

6.Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ).


7.Menyetorkan pajak PPN dan PPh.
8.Membagikan gaji atau rapel.
9.Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.
f) Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat
Sebuah sekolah yang berada di tengah-tengah masyarakat dapat berfungsi
sebagai lembaga yang menjaga kelestarian nilai-nilai positif yang ada didalam
masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai masyarakat itu berlangsung dengan baik serta
sebagai lembaga yang dapat mendorong perubahan nilai dan tradisi itu sesuai dengan
kemajuan dan tuntuan kehidupan serta pembangunan. Kedua fungsi ini memerlukan
saling pemahaman antara sekolah dan masyarakat. Salah satu kompetensi yang harus
dimiliki guru adalah kompetensi sosial . Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar ini
berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan masyarakat di
sekitar sekolah dan masyarakat tempat guru hidup, sehinga peranan dan cara guru
berkomunikasi di masyarakat diharapkan memiliki karakteristik tersendiri yang sedikit
banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru (H. Djam`an Satori, dkk, 2003 :
2.12)
Tujuan utama yang ingin dicapai dengan mengembangan kegiatan husemas
adalah :
1.

Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang

ingin direalisasikan sekolah.


2.
Peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta aspirasi
masyarakat tersebut terhadap sekolah
Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru-guru dalam memenuhi

3.

kebutuhan siswa, meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan orang tua


siswa dalam kegiatan pendidikan sekolah
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peranserta mereka

4.

dalam memajukan pendidikan di sekolah dalam era pengembangan.


5.
Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang
dilakuakn sekolah
Pertanggung jawaban sekolah atas harapan yang dibebankan masyarakat

6.

kepada sekolah

7.

Dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumbersumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program
sekolah.

Peranan guru dalam hubungan sekolah masyarakat


Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan husemas di sekolah menengah. Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan husemas itu, yaitu :
1.
2.
3.

Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik husemas.


Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat.
Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya
(kode etik guru)

g) Administrasi layanan khusus


Proses belajar mengajar memerlukan dukungan fasilitas yang tidak secara langsung
dipergunakan di kelas. Fasilitas yang dimaksud adalah pusat sumber belajar, usaha
kesehatan sekolah, dan kafetaria sekolah. Guru memegang peranan penting dalam
administrasi fasilitas ini.
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan
dengan proses belajar mengajar di kelas,tetapi secara khusus diberikan sekolah kepada
para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
1. Pusat sumber belajar
Pusat sumber belajar (PSB) adalah unit keiatan yang mempunyai fungsi untuk
memproduksi mengadakan, menyimpan serta melayani bahan pengajaran sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas atau pelaksanaan pendidikan di
sekolah pada umumnya pusat belajar dirancang untuk membantu pelaksanaan
pendidikan di sekolah oleh karena itu pesat sumber belajar harus diadminitrsikan secara
professional. Pusat sumber belajar sekolah dibeli dari dana yang tersedia, diberi oleh
masyarakat (BP3) atau pun diberi oleh pemerintah.
Menurut Mulyani A. Nurhadi (1983) (dalam B. Suryosubroto, 2002 : 205), perpustakaan
sekolah adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga
pendidikan sekolah, yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang
dikelola dan diatur secara sitematis dengan cara tertentu untuk digunakan oleh siswa

dan guru sebagai sumber informasi, dalam rangka menunjang program belajar mengajar
di sekolah.
Berdasarkan pengertian tersebut, adapun ciri atau unsur pokok yang ada dalam
perpustakaan yaitu :
a.Tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka.
b.
Koleksi bahan pustaka yaitu dikelola dan diatur secara sistematis dengan
cara tertentu.
c.Untuk digunakan secara kontinyu oleh guru dan murid sebagai sumber
informasi.
Merupakan suatu unit kerja.

d.

Hak semua guru sekolah menengah harus terlibat langsung dalam administrasi
perpustakaan sekolah. S. Nasution (1989), mengemukakan antara lain
1. Memperkenalkan buku-buku kepada para siswa dan guru-guru
2. Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan digunakan
untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah.
3. Mempromosi untuk perpustakaan, baik untuk pemakaian, muapun untuk
pembinaan.
4. Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang dapat menentukan
baik buruknya suatu buku
5. Mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan perpustakaan.
2. Unit Kesehatan Siswa
Unit Kesehatan Siswa atau UKS merupakan suatu unit yang menangani masalah
kesehatan jasmani siswa. Di sini peran guru yang memiliki pengalaman serta
pemahaman tentang kesehatan jasmani sangat dibutuhkan untuk membantu siswa-siswa
yang membutuhkan pertolongan (sakit), secara spesifik peran guru dalam UKS yaitu :
1. Membantu menangani dan mengawasi siswa yang membutuhkan
pertolongan (sakit)
2. Mengawasi obat-obatan yang di input(masuk) kedalam UKS dan output
(keluar) dari UKS
3. Membantu menghimbau para siswa agar mau hidup sehat agar terbebas
dari penyakit
3. Kafetaria warung kantin sekolah
Kantin sekolah tidak harus diadministrasikan oleh sekolah, tetapi dapat
diadministrasikan oleh peribadi di luar sekolah atau oleh dharma wanita sekolah.

Namun kantin sekolah ini tidak boleh terlepas dari perhatian kepala sekolah. Kepala
sekolah harus memikirkan atau mengupayakan agar kehadiran kantin itu mempunyai
sumbangan positif dalam proses belajar anak di sekolah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrsi kantin itu adalah :
1.

Administrasi kantin sekolah harus menjaga kesehatan masakan-masakan

yang dijajakan kepada siswa


2.
Kebersihan tempat juga harus menjadi pertimbangan utama. Karena
kebersihan diharapkan dapat menjauhkan penyebar penyakit
3.
Makanan-makanan yang disajikan hendaknya makanan yang bergizi
tinggi
4.

Harga makanan hendaknya dapat dijangkau atau sesuai dengan kondisi

ekonomi siswa.
5.
Usahakan agar kantin tidak memberikan kesempatan siswa untuk
berlama-lama atau nongkrong karena akan memunculkan perilaku-perilaku
negative

http://wenirosiasari.blogspot.com/2013/12/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html
http://ilmuprofesikependidikan.blogspot.com/2011/05/peran-guru-dalam-administrasisekolah.html

BAB III
SIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai