LABORATORIUM SEKOLAH
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Layanan Khusus
Yang diampu oleh Bapak Dr. H. Ahmad Yusuf Sobri, S.Sos, M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga pada kesempatan ini dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Manajemen Layanan Khusus Laboratorium Sekolah“ tepat waktu. Dengan
tanpa mengurangi rasa hormat penulis ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak
Dr. H. Ahmad Yusuf Sobri, S.Sos, M.Pd.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas kelompok.
Dengan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai mata kuliah
Manajemen Layanan Khusus. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih terdapat berbagai macam kendala, keterbatasan ilmu dan referensi. Oleh
karena itu, penulis harapkan untuk memberikan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata dari penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajamen layanan khusus sekolah merupakan salah satu bagian penting
dari manajemen berbasis sekolah. Manajemen layanan khusus ditujukan
untuk mengatur segala layanan khusus yang ada pada suatu sekolah. Layanan
khusus tersebut meliputi layanan bimbingan konseling, perpustakaan sekolah,
laboratorium sekolah, ekstrakurikuler, Usaha Kesehatan Sekolah, kafetaria
sekolah, koperasi sekolah, Organisasi Siswa Intra Sekolah, transportasi
sekolah, asrama sekolah, akselerasi, kelas inklusi, dan layanan PSG-Prakerin.
Manajemen layanan khusus ditujukan untuk memberikan layanan pada
peserta didik sebagai penunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan
pendidikan tercapai secara efektif dan efisien.
Dari banyaknya layanan khusus yang ada di sekolah tersebut, laboratorium
merupakan salah satu layanan yang penting yang harus ada di sekolah. Jenis
laboratorium ada banyak, sesuai dengan jurusan yang ada di sekolah tersebut.
Di laboratorium sekolah peserta didik dapat melaksanakan praktek,
percobaan, penyelidikan maupun pembuktian terkait dengan pembelajaran
yang didapat di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar laboratorium sekolah?
2. Bagaimana tujuan dan fungsi laboratorium sekolah?
3. Apa saja jenis-jenis laboratorium di sekolah?
4. Bagaimana fasilitas fisik yang ada di laboratorium sekolah?
5. Bagaimana standar ruang laboratorium sekolah?
6. Bagaimana proses pengelolaan laboratorium sekolah?
7. Bagaimana pengembangan manajemen layanan khusus laboratorium di
sekolah?
1
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep dasar laboratorium sekolah.
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan fungsi laboratorium sekolah.
3. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis laboratorium di sekolah.
4. Untuk mengetahui dan memahami fasilitas fisik yang ada di laboratorium
sekolah.
5. Untuk mengetahui dan memahami standar ruang laboratorium sekolah.
6. Untuk mengetahui dan memahami proses pengelolaan laboratorium
sekolah.
7. Untuk mengetahui pengembangan manajemen layanan khusus
laboratorium di sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
atau fungsi utama laboratorium sekolah, yaitu sebagai sumber belajar, metode
pendidikan, dan sarana penelitian.
1. Sumber belajar, berarti laboratorium berfungsi untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
atau melakukan percobaan.
2. Metode pendidikan, yaitu metode pengamatan dan metode percobaan.
3. Sarana penelitian, yang merupakan tempat dilakukanya berbagai
penelitian yang dapat membentuk sikap ilmiah peserta didik.
Menurut Campbell & Bohn (2008) “initial effort in the process of helping
committed science teachers to continually improve laboratory experiences. It
is hoped that these findings may also serve to focus and direct other states
and nations in appraising and improving their own students experiences”,
yang berarti pendidik berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman
laboratorium pada peserta didik sehingga dapat berfungsi untuk
meningkatkan pengalaman mereka.
Menurut Wilcox-Herzog & McLaren (2012) “laboratory schools fulfill a
3-part mission. One, laboratory schools facilitate research endeavors
designed to learn more about how children grow and develop and how they
should best be educated. Two, laboratory schools provide exemplary
educational facilities for young children while educating college students
about child development and early childhood education. Third, laboratory
schools serve the early childhood professional community in the form of
training, educational presentations” yang berarti laboratorium sekolah
memiliki tiga misi yaitu memfasilitasi penelitian, menyediakan fasilitas
pendidikan untuk peserta didik, melayani peserta didik dalam bentuk
pelatihan dan presentasi pendidikan.
Tujuan umum laboratorium di sekolah menurut Hamiyah & Jauhar
(2015) adalah sebagai layanan khusus yang diberikan oleh sekolah untuk
peserta didik guna menunjang kegiatan pembelajaran. Kemudian ada pula
tujuan khusus laboratorium di sekolah, yaitu sebagai berikut.
1. Menunjang penguasaan mata pelajaran yang diajarkan oleh guru
5
jenis, yaitu padat, cair dan gas. Menurut Hamidah, dkk (2013) adanya
laboratorium IPA diharapkan dapat mengoptimalkan proses pengajaran
IPA, namun bukan berarti IPA tidak dapat diajarkan tanpa laboratorium.
3. Laboratorium IPS
Laboratorium IPS adalah tempat dilaksanaknnya kegiatan
pembelajaran IPS berupa praktik yang mengharuskan adanya peralatan
khusus. Menurut Supardi & Widiastuti (2014) laboratorium IPS memiliki
fungsi sebagai pelengkap pelajaran yang berupa teori, memberikan
keterampilan kerja ilmiah bagi siswa, menambah keterampilan dalam
menggunakan alat dan media, mempermudah siswa membangun konsep
dan memahami materi yang diajarkan.
4. Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah sebuah tempat yang digunakan untuk
memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi terhadap peserta
didik yang terkait dengan bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa
asing. Menurut Putri (2016) terdapat tiga fungsi dasar laboratorium
bahasa yaitu, percakapan (conversation), mendengarkan (listening), dan
funsi manajemen instruktur dalam mengatur kegiatan belajar mengajar.
Berdasar pada sumber-sumber diatas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
laboratorium di sekolah ada empat yaitu laboratorium komputer, laboratorium
IPA, laboratorium IPS, dan laboratorium bahasa. Keempat jenis laboratorium
di sekolah tersebut dapat khususkan lagi berdasarkan budang studi contohnya
adalah laboratorium kimia dan laboratorium fisika.
Kesimpulan
Laboratorium di sekolah merupakan tempat atau ruang tertentu yang
dilengkapi peralatan untuk pelaksanaan praktikum, penyelidikan, percobaan,
pengembangan dan pembakuan terhadap pembelajaran di sekolah yang
membutuhkan praktek. Tujuan utama dari laboratorium di sekolah adalah
menunjang kegiatan pembelajaran peserta didik di sekolah, terutama dalam
praktik, penyelidikan, atau percobaan. Kemudian terdapat tiga fungsi utama
laboratorium di sekolah adalah sebagai sumber belajar dan mengajar, metode
pendidikan baik dalam pengamatan maupun percobaan dan sebagai wadah proses
belajar mengajar.
Jenis-jenis laboratorium di sekolah ada empat yaitu laboratorium komputer,
laboratorium IPA, laboratorium IPS, dan laboratorium bahasa. Keempat jenis
laboratorium di sekolah tersebut dapat khususkan lagi berdasarkan budang studi
contohnya adalah laboratorium kimia dan laboratorium fisika.
Fasilitas fisik laboratorium di sekolah ada dua yaitu ruangan penunjang dan
berbagai fasilitas. Ruangan penunjang meliputi studio, ruang persiapan, gudang,
ruangan bercerobong, kebun percobaan dan ruangan penyimpanan skema, bagan
dan model. Fasilitas-fasilitas meliputi perabot, perkakas, alat peraga, kotak obat
dan alat pemadam kebakaran.
Standar ruang laboratorium dapat dibedakan menjadi tiga standar ruang yaitu
standar ruang laboratorium di SD/MI & SMP/MTs, laboratorium SMA/MA dan
laboratorium SMK/MAK. Standar ruang tersebut mengacu pada Permendiknas
Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana Dan Prasarana untuk SD/MI &
SMP/MTs, SMA/MA, serta Permendiknas Nomor 40 tahun 2008 tentang Standar
Sarana dan Prasarana untuk SMK/ MK.
Proses pengelolaan laboratorium di sekolah meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Perencanaan tersebut meliputi
perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium. Pengelola laboratorium
terdiri atas koordinator laboratorium, kepala laboratorium, teknisi laboratorium,
16
17
dan laboran. Pemeliharaan dan perawatan yang baik harus dilakukan agar
peralatan dan bahan laboratorium dapat awet dan tidak cepat rusak. Tiga tahap
pengawasan yaitu dengan mengadakan pengawasan, pelaporan, dan penghapusan
Pada zaman sekarang telah memasuki era teknologi yang sudah begitu
canggih, oleh karena itu perlu adanya pengembangan manajemen layanan khusus
laboratorium di sekolah yaitu pengelolaan data alat dan bahan serta alat peraga
dan perabot lain disimpan dalam sebuah sistem informasi serta pengembangan
sistem informasi atau aplikasi yaitu laboratorium maya untuk mempermudah
peserta didik dalam memvisualisasikan suatu bahan pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
18
19