Anda di halaman 1dari 27

PENGELOLAAN SATUAN

PENDIDIKAN
Konsep Dasar Manajemen

 Istilah pengelolaan merupakan pengertian


dari istilah Management (Inggris). Istilah ini
berasal dari bahasa Latin, Perancis dan
Italia. Istilah itu sebagai berikut:
Maneggiare berarti melatih / menangani
Fungsi Dasar Manajemen
Menurut J.F Tahalele:
 Perencanaan (planning)
 Pelaksaan (execution) dan
 Penilaian (evalution)

Pada Umumnya Fungsi Manajemen Sekolah :


 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Penggerakan
 Pengkoordinasian
 Pengarahan
 Pengawasan
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sekolah
Harl R. Douglass, A.M. Ph.D. (Modern Administration of Secondary
Schools, 1963) merumuskan tentang prinsip-prinsip pendidikan
sebagai berikut:

 1. Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan


kepentingan mekanisme kerja
 2. Mengkoordinasi wewenang dan tanggungjawab.
 3. Memberi tanggungjawab pada personil sekolah yang sesuai
dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
 4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia.
 5. Relatifitas nilai-nilai
Bidang-bidang Kegiatan Pengelolaan Sekolah
 a. Kegiatan menyusun proses belajar mengajar
 b. Kegiatan mengatur kemuri dan
 c. Kegiatan mengatur peralatan pengajaran
 d. Kegiatan mengatur gedung dan perlengkapan
 e. Kegiatan mengatur keuangan dan
 f. Kegiatan mengatur sekolah dan masyarakat.
James M. Lipham dan James A. Hoeh, merumuskan menjadi 5
macam pengelolaan sekolah, yaitu:
a. Instructional program
b. Staff personel
c. Student personel
d. Financial and physical resources
e. School-Community relationship.
Pengelolaan Program Pengajaran
 Kepala sekolah bertanggung jawab pada segi edukatifnya lewat
memimpin dan memberi supervisi pengajaran, sedangkan wakil
kepala sekolah sebagai pengelola pengajaran bertanggung jawab
pada segi administratifnya. Tugas guru yang bertanggungjawab
langsung pada edukatif ini harus bisa menyusun tujuan melaksanakan
proses belajar, mengajar,dengan memilih metode yang tepat, serta
media pendidikan yang cocok. Ia dituntut mengadakan evaluasi yang
mencerminkan kemampuan anak sebenarnya. Pimpinan sekolah
bertanggungjawab tentang pengadaan persiapan/persediaan
peralatan dan perlengkapan pengajaran. Buku-buku pegangan yang
cocok dan materi lainnya dalam rangka memperkaya pengalaman
belajar anak, hendaknya disediakan pula.
Pengelolaan Kesiswaan
Orientasi pendidikan sekarang menitik beratkan
perhatian kepada siswa sebagai objek didik dan subjek
didik. Karena itu sekolah harus mengetahui dan
memahami perbedaan individu anak, mengetahui
kebutuhannya, mengetahui minatnya, mengetahui cita-
citanya, dan sebagainya.
Pengelolaan personil sekolah

“Warga sekolah terdiri dari siswa, guru,


personil tata usaha, orang tua siswa dan
anggota masyarakat yang berminat
pada pendidikan.”
Menurut Lipham dan Hoeh ada beberapa kemampuan yang diperlukan oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian pengelolaan personil sekolah adalah sebagai berikut:
Tahap I → Mengidentifikasi pegawai baru, meliputi kemampuan:
1) Kepala sekolah menetapkan persyaratan peranan yang khusus bagi setiap jabatan yang kosong
2) Kepala sekolah melakukan wawancara dan seleksi terhadap calon anggota yang telah diidentifikasi memiliki kualifikasi terbaik untuk setiap jabatan dan memberikan
rekomendasi untuk diangkat.
Tahap II→ Orientasi staf, meliputi kemampuan:
3) Kepala sekolah mengkoordinasikan orientasi anggota staf yang baru terhadap sistem sekolah, pegawai. Lembaga/organisasi siswa dan masyarakat.
 Tahap III→ Penugasan staf, meliputi kemampuan:
 4) Kepala sekolah menaksirkan tingkat kesesuaian antara harapan-
harapan dengan peranan dan kebutuhan penempatan individu.
 5) Kepala sekolah memberikan rasa optimis kepada pegawai baru untuk
dapat mencapai kesuksesan seperti pegawai lainnya.
 6) Kepala sekola menugaskan kembali para pegawai yang sudah
berpengalaman kepada posisi dan peranannya untuk mencapai tujuan
organisasi dan tujuan individu.
 7) Kepala sekolah dapat mengemukakan ide-idenya dan
mengkoordinasikan tujuan-tujuan dan program-program individual dan
sub unit dengan sekolah dan program-program dan tujuan-tujuan sistem
sekolah.
 Tahap IV→ Pengembangan staf, meliputi kemampuan:
 8) Kepala sekolah mengikut sertakan staf dalam kegiatan-kegiatan penembangan profesionalnya
dihubungkan dengan proses pendidikan dan administrasi.
 9) Kepala sekolah memimpin suatu program pengembangan staf secara sistematis melalui observasi dalam
kelas dan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan dengan staf.
 10) Kepala sekolah mengkoordinasikan kegiatan profesional, perpustakaan profesional, program pengajaran
siswa, dan kegiatan in-service.
 11) Kepala sekolah membimbing setiap anggota staf ke arah keterlibatan secara selektif dalam kegiatan
pengembangan staf.
 12) Kepala sekolah menilai kegiatan pendidikan in-service bagi individu dan kelompok dan memberikan
rekomendasi mengenai cara-cara penyempurnaan/perbaikannya.
 Tahap V → Penilaian staf, meliputi:
 13) Kepala sekolah melibatkan staf dalam memperoleh persetujuan tujuan evaluasi dan prosedur evaluasi
yang digunakan.
 14) Kepala sekolah mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis data yang berhubungan dengan
proses dan hasil pengajaran.
 15) Kepala sekolah mendasari keputusannya pada data evaluasi yang spesifik.
Pengelolaan Keuangan, Peralatan, Perlengkapan, dan Gedung
Sekolah
 Bidang I, Sumber-sumber finansial, meliputi:
 1) Kepala Sekolah mengetahui dengan pasti kebutuhan, sasaran, tujuan
sekolah dan menterjemahkannya dalam pengajaran dan bantuan yang
hasil-hasilnya dapat diukur dalam bentuk penampilan.
 2) Kepala Sekolah memimpin staf dalam pengembangan formal dan
struktur program sesuai dengan tujuan yang dapat diukur.
 3) Kepala sekolah mengidemtifikasi, menganalisis dan alternatif biaya untuk
setiap tujuan.
 4) Kepala sekolah menganjurkan seleksi dan mengambil alternatif
pengajaran dengan optimal.
 5) Kepsek mengadakan atau memelihara dengan tepat inventaris
perlengkapan, persediaan dan bahan bahan untuk mencapai tujuan.
 6) kepsek menyiapkan anggaran dengan menetapkan priorotas/ kebutuhan
pada setiap program sekolah.
 7) kepsek mengevaluasi dan menyetujui permintaan perlengkapan,
persediaan bahan-bahan/ barang-barang yang dibeli oleh sekolah.
 Bidang II . Sumber-sumber “School plant” (tanah,gedung, dan perlengkapan sekolah),
meliputi :
 8) kepsek mengkoordinasikan masukan masukan dari guru, siswa, dan masyarakat
sekitarnya untuk perencanaan fasilitas.
 9) kepsek menetapkan dan menggambarkan sifat dan susunan/ rencana yang khusus
bidang bidang pelayanan dan fasilitas apabila sekolah mulai dirancang.
 10) kepsek mengembangkan dan meneruskan seperangkat spesifikasi pendidikan yang
lengkap untuk arsitek yang digunakan dalam merencanakan kembali fasilitas yang baru.
 11) kepsek menilai kemajuan dari perencanaan dan pembuatan sebagai keperluan yang
dibutuhkan untuk memperlengkapi pengajaran.
 12) kepsek mewawancarai, menetapkan dan mensuvervisi personil/ bagian pemeliharaan
untuk menyediakan lingkungan fisik yang akan mempertinggi pengajaran.
  
Pengelolaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
 implikasi pelaksanaan pogram tersebut sebagai berikut:
 1. program itu relevan dengan kebutuhan masyarakat.
 2. output sekolah akan turut berkiprah dalam usaha meningkatkan
kehidupan dan penghidupan masyarakat dalam pembangunan
daerahnya.
 3. masyarakat akan merasa memiliki program pendidikan dan
pengajaran.
 4. sekolah adalah pusat kebudayaan juga ketahanan pendidikan.
 Kemampuan dalam mengembangkan hubungan sekolah dengan
masyarakat:
Pengertian Supervisi Pendidikan
Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan
vision.

Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun


dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan,
dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang
berposisi di atas, pimpinan--terhadap hal-hal yang ada
dibawahnya.

Supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan


profesional bagi guru-guru
Pengertian Supervisi Pendidikan
1. Menurut Ibrahim (2004) Supervisi pendidikan adalah layanan
profesional yang berbentuk pemberian bantuan kepada personil
sekolah dalam meningkatkan kemampuannya agar lebih mampu
melaksanakan perubahan penyelenggaraan sekolah dalam
rangka meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.

2. Menurut Wiles(1955) ,Supervisi pendidikan merupakan bantuan


dalam pengembangan situasi belajar mengajar.

3. Menurut P. Adams dan Frank G. Dickey, supervisi pendidikan


adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.
Fungsi dan Peranan Supervisi
Pendidikan
1) Membina,Memimpin
2) Menyelenggarakan inspeksi
3) Penilaian
4) Pemberian latihan
5) Pelitian hasil inspeksi berupa data
Tujuan Supervisi Pendidikan

a. Meningkatkan mutu kinerja guru.


b. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna
dan terlaksana dengan baik.
c. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan
prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan
baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa.
d. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam
mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang
selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar
sebagaimana yang diharapkan.
e. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga
tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang
akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan
keberhasilan lulusan.
Prinsip-prinsip Supervisi

Demokrasi
Kooperatif
Konstruktif
kreatif
Lanjutan Prinsip-prinsip
Supervisi
Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala

Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya


mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan
yang disupervisi tercipta suasana kemitraan yang akrab. Hal ini
bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan segan-segan
mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau
kekurangan yang dimiliki.

Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak
hilang atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat,
berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.
Jenis-jenis Supervisi Pendidikan
 Supervisi dinamik
Yaitu supervisi yang diarahkan untuk mengubah secara lebih intensif
praktek-praktek pembelajaran tertentu.Tekanan dalam perubahan ini
diletakkan kepada diskontinuitas, gangguan terhadap praktek yang ada
sekarang untuk diganti dengan yang baru.Program yang demikian
merupakan program baru yang mempengaruhi perilaku murid,guru dan
semua personil sekolah.
 Supervisi traktis
Supervisi yang hanya berusaha melakukan perubahan kecil karena
menjaga kontinuitas .Contohnya adanya kegiatan rutin seperti pertemuan
rutin dengan guru-guru untuk membicarakan kesulitan kesulitan
kecil ,memberikan arahan prosedur standard operasion (PSO) dalam
suatu kegiatan
 
Teknik Supervisi Pendidikan
Teknik Supervisi Pendidikan:
1. Kunjungan kelas secara terencana
2. Pertemuan pribadi antara supervisor dengan guru
3. Rapat antara supervisor dengan para guru
4. Pertemuan antar sekolah

Prosedur Supervisi Pendidikan:


5. Pengumpulan data
6. Menyimpulkan penilaian
7. Diskusi kelemahan
8. Meningkatkan kemampuan
9. Bimbingan pengembangan
10. Penilaian kemajuan
 
 
KESIMPULAN
 Supervisi pembelajaran adalah usaha supervisor
untuk membantu guru meningkatakan
kemampuan dan etos kerja profesionalnya
sehingga lebih mampu mengatasi berbagai
masalah pembelajaran yang muncul serta
memperbaiki pembelajaran.
 Fungsi dari supervisi adalah memajukan dan
mengembangkan pengajaran sehingga proses
belajar mengajar yang di lakukan oleh seorang
guru berlangsung dengan baik dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai