Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN SARANA PRASARANA SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN PADA BIDANG


MATEMATIKA DI MA TAWAKAL DENPASAR

Disusun guna memenuhi tugas Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


Dosen Pembimbing: Ibu Riska Ayu Ardani, M.Pd

Disusu Oleh :
Kelompok 5:
1. Dewi Rachmawati (2108056103)
2. Friskia Oriza Amelia (2108056104)
3. Muhammad Nur Fadli Wibowo (2108056105)
4. Tsania Nahla Sifani (2108056107)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO SEMARANG
2023
Pemanfaatan Sarana Prasarana sebagai Media
Pembelajaran Pada Bidang Matematika di MA
Tawakkal Denpasar

Dewi Rachmawati, Friskia Oriza Amelia, Muhamad Nur Fadhli


Wibowo, Tsania Nahla Sifani

Sarana adalah segala jenis peralatan yang berfungsi sebagai alat


utama atau alat langsung untuk mencapai suatu tujuan tertentu seperti
ruang kelas, perpustakaan, lapangan sekolah, dan lain – lain.
Sedangkan prasarana adalah seperangkat alat yang berfungsi secara
tidak langsung untuk mencapai tujuan (Moenir, 2006), contohnya yaitu
keadaan lingkungan di sekolah. Dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika sarana dan prasarana berpengaruh besar. Pembelajaran
matematika mengandung dua jenis kegiatan yang tidak dapat
terpisahkan yaitu kegiatan belajar dan mengajar. Kegiatan tersebut
diperoleh melalui interaksi dengan lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun sosial.

Lingkungan belajar merupakan faktor eksternal yang


mempengaruhi hasil belajar dan prestasi hasil belajar mereka di
sekolah, terlebih lagi jika mereka tinggal di lingkungan masyarakat
yang dapat memberikan pengaruh negatif bagi mereka. Oleh karena
itu, sekolah dapat memberikan pelayanan pendidikan yang dapat
memotivasi siswa untuk belajar dan mendapatkan prestasi di sekolah.
Faktor sarana dan prasarana juga tidak kalah pentingnya dalam
keberhasilan proses pembelajaran. Dalam UU sisdiknas pasal 45 ayat 1
menyebutkan bahwa, “setiap satuan pendidikan formal dan non formal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi
fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta
didik,” (UU sisdiknas, 2003:30). Dengan demikian sarana dan
prasarana merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang
kelancaran atau kemudahan dalam penyelenggaraan pendidikan.

Namun pada kenyataanya, banyak sekolah di Indonesia belum


memiliki sarana dan prasarana yang memadai baik dalam hal kuantitas
maupun kualitas. Ataupun pemanfaatan sarana dan prasarana yang
belum maksimal dan kurangnya kepedulian untuk merawat sarana
prasarana yang telah disediakan seperti masih adanya coret – coretan
yang ada di meja atau tembok kelas.

Sarana untuk belajar memiliki peran yang sangat penting dalam


mendukung tercapainya keberhasilan dalam belajar. Dengan
pemanfaatan sarana dan prasarana yang tepat diharapkan mampu
memberi kemudahan kepada siswa untuk menyerap ilmu yang
disampaikan oleh guru. Pemanfaatan sarana dan prasarana yang tepat
merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam proses
kegiatan belajar, sebab aktivitas belajar akan berjalan dengan baik
apabila ditunjang oleh sarana belajar yang memadai. Sebaliknya jika
sarana belajar yang disediakan oleh siswa memiliki kelayakan yang
rendah, maka aktivitas belajar akan terhambat dan dapat berpengaruh
kepada prestasi yang dicapai.
Pemanfaatan sarana dan prasarana dalam pembelajaran yang
baik akan memudahkan peserta didik dalam melakukan aktivitas
belajar sehingga peserta didik lebih semangat belajar di sekolah.
Apabila terjadi kekurangan sarana dan prasarana dalam belajar akan
mengakibatkan peserta didik kurang bersemangat dan kurang bergairah
dalam melakukan proses pembelajaran. Hal ini akan sangat
mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik yang kemudian akan
berimbas pada prestasi belajar peserta didik di sekolah. Oleh karena
itu, pemanfaatan sarana prasarana pembelajaran di lembaga pendidikan
harus dilakukan secara efektif dan efisien (KNBS, 2021)(Huda, 2018).
Dalam pembelajaran matematika itu sendiri harus ada sarana
dan prasarana seperti alat peraga, media pembelajaran dan sebagainya
karena beberapa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
yang sifatnya abstrak. Dalam masalah tersebut, alat peraga dan media
pembelajaran berperan penting karena sebagai alternatif dalam
menyampaikan materi oleh guru agar materi dapat menjadi lebih
konkret. Oleh karena itu, sarana dan prasarana tersebut sangatlah
penting dalam pembelajaran matematika serta meningkatkan hasil
belajar siswa.

MA Tawakkal merupakan salah satu sekolah yang berdiri di


jantung kota Denpasar, Bali. Sekolah islam terbaik di Denpasar yang
berkonsep Islamic Full Day School. Program pendidikan yang
bernaung kepada suatu yayasan dengan segala keterbatasan sarana dan
prasarana yang tersedia tidak menjadi suatu hambatan besar untuk
mereka mengembangkan potensi yang dimiliki. Sekolah ini berdiri
sejak tahun 1993. Dengan adanya keterbatasan, MA Tawakkal dapat
membuktikan bahwa sekolah ini tidak kalah saing dengan sekolah –
sekolah lain yang memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap.
Bahkan dengan adanya keterbatasan ini dapat menjadikan warga
sekolah menjadi lebih kreatif dan memanfaatkan secara maksimal
sarana dan prasarana yang ada.

MA Tawakkal memberikan fasilitas kepada guru dan siswa


berupa sarana dan prasarana yang dapat menunjang pembelajaran
secara akademik maupun non akademik. Dalam hal ini sarana dan
prasarana yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar dan
mengajar pada mata pelajaran matematika yaitu dengan memanfaatkan
perpustakaan, ruang kelas, laptop, benda – benda yang dapat
memvisualisasikan suatu materi, power point, papan tulis, dan buku
LKS. Adapun fasilitas lain yang secara tidak langsung dapat menjadi
sarana dan prasarana pembelajaran seperti halaman, tempat bermain,
area parkir, tempat ibadah, lapangan olahraga dan koridor. Tempat –
tempat ini dapat dijadikan untuk tempat pembelajaran dengan sistem
outdoor.

Luas area sekolah tidak cukup luas meskipun berdiri di jantung


kota Denpasar. Akibat dari keterbatasan luas area sekolah, maka MA
Tawakkal tidak memiliki ruang laboratorium khusus untuk
matematika. Sehingga tidak jarang pula guru membawa media
pembelajaran tertentu untuk ditunjukan di dalam kelas sehingga siswa
dapat melihat dan mengamati langsung, contohnya guru membawa
dadu dan kartu bridge yang dapat dimanfaatkan pada materi peluang.

Salah satu sarana dan prasarana yang terdapat di MA Tawakkal


adalah perpustakaan. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu
badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka,
baik berupa buku - buku maupun bukan berupa buku (non book
material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu
sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap
pemakainya (Ibrahim Bafadal, 1999:3). Perpustakaan dimanfaatkan
sebagai tempat sumber materi selain LKS maupun buku paket, namun
perpustakaan juga dimanfaatkan sebagai media belajar agar kegiatan
pembelajaran tidak monoton di dalam kelas. Hal ini dilakukan agar
siswa tidak merasa bosan ketika belajar.

Perpustakaan MA Tawakkal memiliki banyak koleksi buku.


Buku – buku yang ada di perpustakaan berasal dari bantuan
operasional sekolah (dana BOS), anggaran sekolah yang diberikan oleh
pemerintah atau bahkan anggaran dari donatur. Terdapat beberapa
buku yang membahas tentang matematika. Sehingga buku – buku ini
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, materi
yang diperoleh tidak berasal dari satu sumber saja. Perpustakaan
merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh sekolah yang dapat
dimanfaatkan oleh semua warga sekolah.

Selain adanya perpustakaan yang menjadi penunjang media


pembelajaran, terdapat pula ruang kelas yang menjadi tempat utama
berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Setiap ruang kelas yang
terdapat pada MA Tawakkal dilengkapi dengan meja, kursi, papan
tulis, lemari, AC, serta proyektor. Meja dan kursi sangat bermanfaat
untuk siswa sehingga mereka nyaman ketika akan menulis dan
menerima materi dari guru. Selain itu, papan tulis juga memiliki peran
yang cukup optimal untuk proses kegiatan belajar mengajar pada
bidang matematika. Sebab matematika tidak bisa jika hanya
menggunakan penjelasan secara lisan saja. Siswa lebih mudah
menangkap materi ketika mendengar dan melihat penjelasan dari guru
secara tertulis di papan tulis. Namun, ada kalanya guru juga
menggunakan layar proyektor dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam
ruang kelas dilengkapi dengan AC, sehingga siswa dan guru lebih
nyaman ketika melangsungkan kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan belajar tidak hanya dapat berlangsung di dalam


ruangan saja. Namun, tempat – tempat tertentu yang berada di luar
ruang kelas dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk belajar.
Misalkan ada kalanya guru mengajak siswa untuk melakukan
pengamatan suatu objek yang terletak di luar ruangan kelas. Oleh
karena itu, siswa dapat merasa bahwa belajar itu tidak selalu mencatat
dan mendengarkan saja, namun dengan melakukan pengamatan itu
merupakan suatu proses dalam belajar. Pemanfaatan suasana outdoor
menjadi salah satu strategi guru yang diberikan kepada siswa sehingga
lebih mudah memahami materi karena mengamati secara langsung
objek secara nyata.

Kegiatan belajar secara outdoor memiliki banyak sisi positif.


Siswa dapat mengeksplor dirinya di luar ruang kelas. Rasa penasaran
yang timbul semakin tinggi. Misalkan ketika materi pelajaran pada bab
bangun ruang. Siswa dapat mengamati benda – benda yang ada
disekelilingnya. Selain itu, guru juga lebih mudah untuk memberikan
gambaran mengenai bentuk – bentuk bangun ruang. Tidak hanya ruang
kelas saja yang dijadikan objek untuk menggambarkan suatu bentuk
bangun ruang.
Namun pada tahun 2020 pemerintah mengeluarkan kebijakan
agar sekolah – sekolah melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar
secara daring atau dikenal dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Hal
ini dilakukan akibat munculnya wabah virus Corona (COVID–19).
Selama masa pandemi, yayasan ini mengalami penurunan peminat
peserta didik baru. Akibat adanya penurunan tersebut yang kemudian
berpengaruh terhadap pemasukan anggaran sekolah, sehingga disini
para guru dan juga pengurus sekolah berusaha mencari solusi tentang
bagaimana cara agar siswa tetap mendapatkan media pembelajaran
yang sesuai dengan materi pembelajaran ditengah keterbatasan
anggaran sekolah.

Akibat adanya pandemi tersebut akhirnya guru dan siswa


memanfaatkan media online, seperti aplikasi zoom dan google meet
untuk berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang dianggap efektif
dikarenakan aplikasi tersebut dapat melakukan share screen. Selain itu
pemanfaatan kemajuan teknologi dengan menggunakan power point
dan pentab sebagai pengganti papan tulis di kelas. Hal ini dilakukan
agar siswa tetap merasakan suasana kelas meskipun secara daring.
Meskipun tidak jarang pula kendala non teknis menghambat
keberlangsungan kegiatan tersebut.

Pada masa awal penyesuaian pembelajaran jarak jauh atau


daring dilakukan, guru yang mengampu bidang matematika juga
merasakan kesulitan. Sebab matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang harus berjalan dua arah. Artinya terdapat interaksi
secara langsung antara guru dengan siswa. Lain hal dengan mata
pelajaran yang lain seperti PPKn, bahasa Indonesia, IPS, dan mata
pelajaran lain yang berkaitan dengan penjelasan guru saja sudah
cukup. Namun, segala usaha tetap dilakukan agar siswa tetap nyaman
mengikuti kegiatan belajar dan mengajar secara daring.

Adanya kemajuan teknologi yang dapat digunakan untuk media


menulis penjelasan sehingga tulisan tersebut dapat ditampilkan pada
saat share screen di aplikasi zoom atau google meet. Teknologi ini
bernama pentab yang sangat membantu dalam keberlangsungan
kegiatan belajar dan mengajar. Dengan adanya teknologi ini guru dapat
menjelaskan serta menulis langkah – langkah yang dilakukan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan dalam soal. Akibat keterbatasan
pada sekolah MA Tawakkal, penggunaan pentab ini dilakukan secara
bergantian antar guru mata pelajaran yang membutuhkan pentab
tersebut.

Selama masa pandemi meskipun pembelajaran dilakukan


secara daring, sarana dan prasarana yang ada di sekolah tetap dikelola
dengan baik oleh petugas. Hal ini bertujuan agar ketika masa pandemi
selesai sarana dan prasarana tersebut masih dapat digunakan secara
maksimal. Penggunaan yang tepat pada sarana dan prasarana
merupakan bentuk penunjang dan dukungan tercapainya proses
pembelajaran dan pendidikan di sekolah, hingga harapan untuk
menjadi sebuah sekolah yang baik dan terus melakukan perbaikan
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pasangannya, baik
internal maupun eksternal (Firmansyah, 2018).
Pada saat kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, tidak
dapat memungkiri bahwa siswa terkadang tidak dapat menjaga sarana
dan prasarana yang difasilitasi oleh sekolah. Peran guru dalam hal ini
sangat dibutuhkan untuk selalu mengingatkan kepada siswa – siswanya
untuk senantiasa menjaga dan memanfaatkan sarana prasarana tersebut
sesuai dengan kegunaanya. Jika sarana dan prasarana terjaga dengan
baik dapat meningkatkan semangat belajar siswa meningkat. Lain hal
jika sarana dan prasarana yang ada di sekolah dalam keadaan yang
tidak terawat, pasti semangat siswa ketika akan belajar menurun.
Berbagai fasilitas yang diberikan oleh sekolah berupa sarana
dan prasarana untuk menunjang berjalannya kegiatan belajar dan
mengajar harus selalu dijaga untuk menjaga rasa kenyamanan siswa
dan guru dalam belajar. Meskipun dengan keterbatasan yang ada di
MA Tawakkal ini, tidak semestinya para siswa dan guru menjadi
kurang semangat dalam belajar. Mereka harus menunjukkan kepada
sekolah – sekolah lain bahwa keterbatasan sarana dan prasarana yang
ada tidak menghambat para siswa untuk selalu semangat dalam belajar.
Pemanfaatan sarana dan prasarana MA Tawakkal sudah
dilaksanakan secara optimal. Namun hal tersebut tidak lepas dari
berbagai hambatan. Terutama pada masa pandemi, dimana sekolah
harus menyediakan sarana dan prasarana tambahan untuk media
pembelajaran online. Dengan situasi yang berkurangnya peminat
peserta didik sehingga anggaran pun terbatas, tetapi pengeluaran tidak
terduga muncul. Guru – guru dengan kepala sekolah merundingkan hal
ini dan diperoleh keputusan untuk membeli pentab sebagai penunjang
media pembelajaran online. Meskipun pentab tersebut digunakan
secara bergantian. Hal ini dikarenakan pengeluaran harus sesuai
dengan anggaran yang sudah disediakan.
Ketika belajar mengajar dilakukan secara tatap muka atau
siswa dapat beraktivitas datang ke sekolah seperti biasa, kegiatan
belajar dan mengajar dapat memanfaatkan lingkungan sekolah dan
perpustakaan sebagai media pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan semangat serta motivasi belajar siswa. Guru sebagai
fasilitator siswa, harus bisa membangun suasana yang mengasikkan
ketika belajar, sehingga siswa merasa bahwa belajar itu tidak
membosankan. Akibat tidak ada laboratorium khusus untuk
matematika, maka guru memanfaatkan sarana yang ada untuk media
pembelajaran. Guru juga harus melakukan berbagai variasi
pembelajaran yang berakibat memanfaatkan sarana dan prasarana
sekolah. Guru di MA Tawakkal biasanya memanfaatkan perpustakaan
dalam variasi pembelajaran. Hal ini dikarenakan di perpustakaan
terdapat banyak buku yang dijadikan sebagai sumber belajar tambahan.
Ketika di dalam kelas, guru yang mengampu mata pelajaran
matematika di MA Tawakkal menggunakan buku LKS sebagai sumber
belajar.

Daftar Pustaka:
Armansyah, K. (2016). SARANA DAN PRASARANA MENURUT
PARA AHLI. Diakses pada 2 januari 2023, dari
https://repository.ump.ac.id/8213/3/Kiki%20Armansyah
%20BAB%20II.pdf

Firmansyah, T., Supriyanto, A., & Timan, A. (2018). EFEKTIVITAS


PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA DALAM
MENINGKATKAN MUTU LAYANAN. E-Jurnal
Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 2(3), 2541-4429.
Dikutip dari
http://journal2.um.ac.id/index.php/jmsp/article/view/3894/2620
.

Ikawati, Andi. (2018). PENGELOLAAN SARANA DAN


PRASARANA PEMBELAJARAN PRODUKTIF DI SMK
NEGERI 3 MAKASSAR. Dikutip dari
https://osf.io/ema7p/download/?format=pdf. Diakses pada 6
Februari 2023.
Padlan, Nurmahmudah, F., & Nasaruddin, D.M. (2022). Manajemen
Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan di SD Muhammadiyah Tanjung Redeb. E-Jurnal
Matematika Tambusia, 6(2), 16319-16328. Dikutip dari
https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/5065/4285/
9669.
Susilawati, Erni. (2020). MANAJEMEN PEMANFAATAN SARANA
DAN PRASARANA PEMBELAJARAN. E-Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 6(1), 2442-4048. Dikutip dari
https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/moe/article/download
/5468/2673.
Widyardhi, U. (2017). KONTRIBUSI KETERAMPILAN GURU
DALAM MENGAJAR. Diakses pada 2 januari 2023, dari
https://www.neliti.com/publications/259026/kontribusi-
keterampilan-guru-dalam-mengajar-sarana-prasarana-dan-
lingkungan-bela

Anda mungkin juga menyukai