Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH MANAJEMEN SEKOLAH DASAR

DOSEN PENGAMPU: PROF. DR. ARIFIN MAKSUM, M.PD

Tessa Herawati (1107620284)

Kelas: G PGSD 2020

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
2.1 Konsep Infrastruktur di Sekolah Dasar

Mengacu pada Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional”
bahwa pendidikan di Indonesia dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu; jalur formal, nonformal,
dan informal. Infrastruktur merupakan persyaratan mendasar dari sebuah sekolah. Sebuah
sekolah dasar harus memiliki bangunan sendiri. Selain itu, sekolah dasar harus memiliki ruang
kelas, laboratorium, perpustakaan, dan aula pertemuan. Sekolah dasar harus memiliki ruang
kepala sekolah, ruang kantor, ruang guru dan ruang siswa khususnya ruang umum untuk anak-
anak perempuan. Sekolah dasar harus memiliki tempat bermain dengan tembok pembatas.
Sekolah dasar harus memiliki persediaan air dan listrik. Perpustakaan sekolah dasar harus
dilengkapi oleh buku-buku dan jurnal. Laboratorium harus dilengkapi oleh perlengkapan dan
peralatan. Sekolah dasar harus memiliki furnitur di ruang kantor, ruang guru, dan ruang siswa.
Seluruh fasilitas yang sudah disebutkan sebelumnya adalah infrastruktur fisik dari sekolah dasar.
Infrastruktur fisik merupakan tempat seluruh kegiatan dijalankan oleh sebuah institusi
pendidikan. Infrastruktur fisik terdiri dari komponen dan kegiatan termasuk di dalamnya
konstruksi dan perluasan bangunan, penggunaan dan pemeliharaan fasilitas fisik, perpustakaan,
laboratorium, alat audiovisual, sanitasi, fasilitas olah raga dan permainan, dan fasilitas
pendidikan yang berkenaan dengan bakat. Infrastruktur juga merupakan struktur di bagian
dalam/pusat. Infrastruktur sebuah sekolah dasar yang harus dipelajari yaitu berkaitan dengan
kecukupan, ketersediaan, dan kegunaan. Penganggaran untuk infrastruktur fisik ini memegang
peranan cukup penting untuk mendanai pendidikan karena biaya fasilitas yang besar berkaitan
erat dengan kualitas infrastruktur dan keberhasilan siswa

2.2 Jenis dan Ukuran Infrastruktur Sekolah Dasar

Infrastruktur meliputi lebih dari pemeliharaan yang ditangguhkan, tetapi juga konstruksi baru,
renovasi, rekayasa bangunan yang rusak, penambahan terhadap fasilitas yang ada, dan
perbaikan secara besar-besaran. Pemeliharaan infrastruktur yang ditangguhkan meliputi
pemeliharaan yang diperlukan untuk membuat fasilitas sekolah berada di dalam kondisi yang
baik, contoh sebuah kondisi di mana pemeliharaan rutin diperlukan. Jika sebuah fasilitas yang
dalam kondisi sangat buruk tidak dapat dibawa ke kondisi yang baik atau jika fasilitas tersebut
memerlukan biaya yang lebih besar dibandingkan mengonstruksi fasilitas baru, maka
pemeliharaan yang ditangguhkan menunjuk pada penggantian fasilitas yang ada.

2.3 Pendanaan Infrastruktur Sekolah Dasar

Proses belajar mengajar di sekolah dapat terkendala jika tidak dibarengi dengan sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai. Di lapangan, masih sering kita temui ruang kelas maupun
bangunan sekolah yang rusak ringan bahkan berat, serta kurang layak. Hal ini menjadi perhatian
bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program bantuan pembangunan
sekolah menjadi salah satu program prioritas nasional pendidikan yang dilaksanakan setiap
tahun.  Bantuan ini diberikan pemerintah pusat kepada daerah untuk sekolah di semua jenjang,
mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta
Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK).

2.4 Pentingnya Infrastruktur Sekolah Dasar


Infrastruktur pada dasarnya bukan menjadi sesuatu hal yang paling penting dalam pendidikan
karena tanpa infrastruktur seperti gedung, meja, kursi, papan tulis, laboratorium, dan sebagainya,
pendidikan masih bisa berlangsung. Artinya dalam konteks komponen pendidikan infrastruktur
hanya bertindak sebagai pelengkap, penyokong atau pendukung dari proses pendidikan itu
sendiri. Infrastruktur pada dasarnya bukan menjadi sesuatu hal yang paling penting dalam
pendidikan karena tanpa infrastruktur seperti gedung, meja, kursi, papan tulis, laboratorium, dan
sebagainya, pendidikan masih bisa berlangsung. Artinya dalam konteks komponen pendidikan
infrastruktur hanya bertindak sebagai pelengkap, penyokong atau pendukung dari proses
pendidikan itu sendiri.

2.5 Masalah-masalah Infrastruktur Sekolah Dasar


Permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah masih belum meratanya
penyebaran infrastruktur pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah. Sebagian besar sekolah
yang telah mendapat infrastruktur legkap adalah sekolah yang berada di perkotaan sedangkan
untuk sekolah yang berada di pedesaan masih banyak yang belum merasakan bantuan
pemerintah tersebut. Menanggulangi hal ini biasanya sekolah memungut biaya pembangunan
sekolah kepada siswa akan tetapi berdasarkan UU nomor 20 tahun 2003 tentang anggaran dana
pendidikan yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
atau Kemendikbud bahwa sejak dikeluarkannya UU tersebut sekolah tidak dibenarkan lagi
memungut biaya pendidikan kepada siswanya karena sudah ada biaya operasional sekolah (BOS)
sebesar 20% dari anggaran APBN.

Anda mungkin juga menyukai