Anda di halaman 1dari 10

FASILITAS INFRASTRUKTUR DI INDONESIA

Pengertian Infrastruktur
Infrastruktur atau prasarana adalah seluruh struktur dan juga fasilitas dasar, baik
itu fisik maupun sosial seperti bangunan, pasokan listrik, irigasi, jalan, jembatan
dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk operasional aktivitas masyarakat
maupun perusahaan.[butuh rujukan] Infrastruktur fisik dan sosial dapat
didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem struktur yang
diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan sektor privat sebagai
layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan
baik Istilah ini umumnya merujuk kepada hal infrastruktur teknis atau fisik yang
mendukung jaringan struktur seperti fasilitas antara lain dapat berupa jalan, kereta
api, air bersih, bandara, kanal, waduk, tanggul, pengelolahan limbah, perlistrikan,
telekomunikasi, pelabuhan secara fungsional, infrastruktur selain fasilitasi akan
tetapi dapat pula mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat, distribusi
aliran produksi barang dan jasa sebagai contoh bahwa jalan dapat melancarkan
transportasi pengiriman bahan baku sampai ke pabrik kemudian untuk distribusi
ke pasar hingga sampai kepada masyarakat.

Kategori Infrastruktur
Enam kategori besar infrastruktur (Grigg):
1. Kelompok jalan (jalan, jalan raya, jembatan);
2. Kelompok pelayanan transportasi (transit, jalan rel, pelabuhan, bandar
udara);
3. Kelompok air (air bersih, air kotor, semua sistem air, termasuk jalan air);
4. Kelompok manajemen limbah (sistem manajemen limbah padat);
5. Kelompok bangunan dan fasilitas olahraga luar;
6. Kelompok produksi dan distribusi energi (listrik dan gas);
Fasilitas fisik Infrastruktur (Grigg):
1. Sistem penyediaan air bersih, termasuk dam, reservoir, transmisi,
treatment, dan fasilitas distribusi;
2. Sistem manajemen air limbah, termasuk pengumpulan, treatment,
pembuangan, dan sistem pemakaian kembali;
3. Fasilitas manajemen limbah padat;
4. Fasilitas transportasi, termasuk jalan raya, jalan rel dan bandar udara.
Termasuk didalamnya adalah lampu, sinyal, dan fasilitas kontrol;
5. Sistem transit publik;
6. Sistem kelistrikan, termasuk produksi dan distribusi;
7. Fasilitas pengolahan gas alam;
8. Fasilitas pengaturan banjir, drainase, dan irigasi;
9. Fasilitas navigasi dan lalu lintas/jalan air;
10. Bangunan publik seperti sekolah, rumah sakit, kantor polisi, fasilitas
pemadam kebakaran;
11. Fasilitas perumahan;
12. Taman, tempat bermain, dan fasilitas rekreasi, termasuk stadion.

Jenis Infrastruktur
Infrastruktur sendiri dapat dipilah menjadi tiga bagian besar sebagai berikut

Infrastruktur keras (physical hard infrastructure)


meliputi jalan raya dan kereta api, bandara, dermaga, pelabuhan, dan saluran
irigasi.

Infrastruktur keras non-fisik (non-physical hard infrastructure)


yang berkaitan dengan fungsi utilitas umum, seperti ketersediaan air bersih
berikut instalasi pengolaan air dan jaringan pipa penyalur, pasokan listrik,
jaringan telekomunikasi (telepon dan internet), dan pasokan energi mulai dari
minyak bumi, biodiesel, dan gas berikut pipa distribusinya.

Infrastruktur lunak (soft infrastructure)


Biasa pula disebut kerangka institusional atau kelembagaan yang meliputi
berbagai nilai (termasuk etos kerja), norma (khususnya yang telah dikembangkan
dan dikodifikasikan menjadi peraturan hukum dan perundang-undangan), serta
kualitas pelayanan umum yang disediakan oleh berbagai pihak terkait, khususnya
pemerintah .
FASILITAS UMUM DI INDONESIA

Pengertian Fasilitas Umum


fasilitas umum (fasos dan fasum) untuk menggambarkan fasilitas yang bisa
digunakan publik. Dalam peraturan tentang fasilitas sosial, tak ditemukan istilah
fasos dan fasum. Fasum dan fasos adalah istilah untuk prasarana lingkungan,
utilitas umum dan fasilitas sosial yang dipendekkan menjadi fasos fasum untuk
mempermudah penyebutannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, yang dimaksud dengan fasilitas
sosial adalah fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah atau swasta untuk
masyarakat misalnya, sekolah, klinik dan tempat ibadah. Sedangkan yang
dimaksud fasilitas umum adalah fasilitas yang disediakan untuk kepentingan
umum, misalnya jalan dan alat penerangan umum Adapun pengertian prasarana
adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan
perumahan dan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sarana
adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan
pengembangan kehidupan ekonomi,sosial dan budaya. Sedangkan utilitas adalah
sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan.

Jenis-Jenis Fasilitas Umum


 Jalan raya
 Tempat sampah
 Tempat parkir khusus sepeda
 Trotoar
 Ruang terbuka hijau
 Taman kota
 Lampu penerangan jalan
 Lampu lalu lintas
 Papan penunjuk jalan
 Hidran
 Pelayanan pemadaman kebakaran

FASILITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA

Fasilitas sekolah masih termasuk salah satu aspek yang perlu diperhatikan di
lembaga pendidikan di Indonesia. Di beberapa sekolah tertentu, fasilitas sekolah
masih belum ikut berkembang dengan kemajuan teknologi, bahkan di pedesaan
masih banyak fasilitas sekolah yang jauh dari kata layak.Padahal, fasilitas sekolah
peranannya sangat penting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar
(KBM).Fasilitas sekolah yang dimaksud adalah sarana dan prasarana yang
digunakan oleh semua pihak yang ada di sekolah, baik guru, murid, kepala
sekolah, maupun TU. jadi bukan hanya untuk guru dan murid saja, fasilitas
sekolah bisa berpengaruh terhadap kualitas sekolah dan pembelajaran.
Prasarana adalah alat yang secara tidak langsung membantu untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan, seperti lokasi, gedung sekolah, lapangan olahraga, uang
dan lain-lain.Sementara sarana artinya alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan, misalnya; papan tulis, buku, laboratorium, perpustakaan dan lain-lain.
Peran fasilitas sekolah terhadap proses berlangsungnya pembelajaran.
1. Membantu siswa untuk bisa lebih fokus dalam belajar
Terkadang beberapa konsep dan pelajaran perlu dijelaskan dengan
menggunakan alat bantu. Gambaran sederhananya, guru yang menerangkan
konsep rumus matematika tentunya akan lebih mudah menyampaikan materi
dibandingkan guru yang menjelaskan rumus matematika hanya secara lisan.
2. Meningkatkan pengalaman belajar siswa
Selain membuat siswa menjadi lebih fokus dalam belajar, fasilitas sekolah
yang baik juga dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa.Misalnya saja
seperti dengan alat teknologi informasi dan komunikasi, guru dapat
menjelaskan obyek yang terlalu besar, terlalu berbahaya, dan obyek lainnya
yang sulit untuk dibawa ke lingkungan belajar.
3. Meningkatkan efisiensi waktu dan ruang
Fasiltas sekolah dapat membantu guru, siswa, maupun anggota sekolah
lainnya untuk mengakses atau menyediakan informasi belajar secara
bersamaan tanpa hambatan waktu ataupun ruang.
4. Mendukung siswa untuk mengasah potensinya
Potensi siswa tentunya perlu diolah dan diasah secara terus menerus agar bisa
berkembang. Nah, dalam proses ini, fasilitas sekolah sangat berperan penting.
Fasilitas seperti kolam renang, lapangan basket, lapangan futsal, bisa
memudahkan siswa untuk mengasah skill olahraganya. Sementara fasiltias
seperti laboratorium bisa mendukung siswa untuk lebih mendalami
kemampuan sainsnya.
5. Membuat lingkungan belajar menjadi lebih nyaman
Tak bisa dipungkiri, fasilitas sekolah bisa mempengaruhi lingkungan belajar,
baik untuk siswa, guru, staff administrasi, dan pengurus-pengurus sekolah
lainnya. Semakin baik dan lengkap sarana dan prasarana sekolah, maka
lingkungan belajar akan semakin nyaman dan kondusif.

Contohnya, ruangan kelas yang bersih dan ber-AC tentunya akan lebih
mendukung KBM, sebab guru dan murid bisa lebih nyaman dan fokus
melakukan kegiatan belajar mengajar.

Lingkungan yang nyaman secara tidak langsung juga akan memengaruhi


motivasi siswa untuk belajar. Dengan fasilitas belajar yang memadai, siswa
bisa belajar banyak hal baru dengan cara yang lebih menarik. Untuk itu
penting sekali untuk memerhatikan kondisi dan kelengkapan fasilitas sekolah.

Berikut inilah beberapa fasilitas mendasar yang paling tidak yang harus ada dalam
kondisi baik di sekolah:
 Gedung sekolah
 Ruang kelas
 Ruang guru
 Ruang pimpinan
 Tempat beribadah
 Ruang UKS
 Kamar mandi
 Ruang sirkulasi
 Lapangan bermain atau olahraga
 Kantin sekolah
 Laboratorium
 Keamanan

Bukan hanya sekadar ada, tapi fasilitas-fasilitas di atas tentunya juga harus
memiliki kondisi yang baik. Apalagi di era serba digital seperti sekarang, fasilitas
yang berteknologi canggih sangat disarankan untuk mendukung kegiatan belajar
dan mengajar baik di kelas, maupun secara daring.

Namun untuk menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap dan baik memang
bukanlah hal yang mudah. Untuk mewujudkannya dibutuhkan suatu proses
manajemen mulai dari perencanaan, organisasi, pelaksanaan, pemeliharaan dan
pengawasan.

Data kurangnya sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia:

Ketimpangan fasilitas pendidikan di Indonesia dapat diperbaiki. Di sini,


pemerintah berperan penting dalam menanggulangi masalah ini. Bisa dari
menambah sarana dan prasarana pendidikan. Mulai dari perbaikan akses jalan,
sehingga pendistribusian fasilitas dapat diakses oleh daerah yang belum
terdukung. Dari segi teknologi, perbaikan jaringan juga harus diperhatikan dan
ditingkatkan, agar daerah tersebut terdukung internet serta media pembelajaran
yang lain. Selain itu, program pelatihan kinerja juga harus dikembangkan agar
menghasilkan SDM dengan kinerja yang baik sehingga dapat membantu program-
program pemerintah dengan skill yang mereka miliki, terutama untuk
mengoperasikan teknologi dalam proses pembelajaran dan mengabdi pada daerah-
daerah tersebut.
PERKEMBANGAN SISTEM PERPAJAKAN DI INDONESIA

Pajak merupakan kontribusi wajib yang diberikan oleh para wajib pajak kepada
negara yang bersifat memaksa. Ketika membayarkan pajak, negara memang tidak
memberikan imbalan secara langsung. Hasil dari pungutannya tersebut digunakan
untuk keperluan negara untuk mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Penggolongan Pajak
Di Indonesia sendiri, pajak dikategorikan berdasarkan 3 hal. Kategori pertama
berdasarkan golongannya atau cara pemungutannya (pajak langsung dan juga
pajak tidak langsung). Sedangkan yang kedua berdasarkan sifatnya (pajak
subjektif dan juga pajak objektif). Untuk yang ketiga berdasarkan lembaga
pemungutannya (pajak pusat dan juga pajak daerah).
Sistem Perpajakan di Indonesia
Pemerintah Indonesia telah mengubah sistem pemungutan pajak, dimana yang
semula menerapkan official assessment (dipakai ketika era kolonial Belanda)
kemudian sejak tahun 1983 diubah menjadi self assessment.
Lalu apa sebenarnya perbedaan ke 2 sistem tersebut? Salah satu inti perbedaan
dari dua sistem pemungutan pajak tersebut berada pada wewenang untuk
menetapkan besaran pajak terutang. Apabila pada official assessment, wewenang
penetapan besaran pajak dipegang oleh pemerintah, sedangkan untuk self
assessment wewenang tersebut ada pada wajib pajak.

Upeti Sebagai Cikal Bakal Pajak


Pada masa pra kolonial (sebelum Belanda masuk), pajak dikenal dengan sebutan
upeti. Upeti tersebut dipungut oleh raja yang digunakan untuk kepentingan pribadi
dan juga kebutuhan operasional kerajaannya. Misalnya seperti membangun istana
atau untuk membiayai rumah tangga kerajaan.

Perpajakan di Indonesia di Masa Belanda


Ketika Indonesia dijajah Belanda, saat itulah mulai dikenal sistem perpajakan
modern. Saat itu, salah satu jenis pajak yang berlaku di antaranya pajak rumah
tinggal yang diberlakukan pada tahun 1839 dan juga pajak usaha.
Selain itu, besar tarif pajak juga dibedakan oleh pemerintah Kolonial Belanda juga
membedakan berdasarkan kewarganegaraan wajib pajak. Di tahun 1885 misalnya,
pemerintah menerapkan kenaikan pajak tinggal bagi warga Asia menjadi 4%.
Kemudian, pada era pra kemerdekaan, penjajah Belanda dan juga Inggris telah
memperkenalkan sistem pemungutan pajak yang sistematis.

Dasar Hukum Perpajakan di Indonesia


Setelah Anda mengetahi bagaiman perkembangan sejarah perpajakan di
Indonesia, maka Anda juga perlu mengetahui dasar hukum perpajakan di
Indonesia di era kemerdekaan. Berikut berbagai dasar hukum yang digunakan dala
mengatur perpajakan di Indonesia:
 UU No. 6/1983 dan diperbarui oleh UU No. 16/2000 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan
 UU No. 7/1983 dan diperbarui oleh UU No. 17/2000 tentang Pajak
Penghasilan (PPh).
 UU No. 8/1983 dan diganti menjadi UU No. 18/2000 tentang Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan.
 UU No. 19/1997 dan diganti menjadi UU No. 19/2000 tentang penagihan
pajak dan surat paksa.
 UU N0. 14/2002 mengatur Pengadilan Pajak

Asas Perpajakan di Indonesia


Di samping menggunakan dasar hukum, perpajakan di Indonesia juga mempunyai
asas yang jelas. Berikut berbagai asas perpajakan yang berlaku di Indonesia: Asas
Finansial, Asas Ekonomis, Asas Yuridis, Asas Umum, Asas Sumber, Asas
Kebangsaan atau Nasionalitas dan Asas Wilayah atau Teritorial.
Untuk menjadi seorang ahli pajak, Anda harus memiliki pengetahuan mendalam
terkait pajak. Dan salah satunya adalah dengan mengikuti kursus pajak. Tax
Academy adalah tempat yang tepat untuk Anda memulainya. Karena di tempat ini
merupakan langkah tangga pertama kesuksesan Anda sebagai seorang Expert di
bidang industri perpajakan.
HAK DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PAJAK DI INDONESIA

Sebagai Wajib Pajak di Indonesia, Anda memiliki hak dan kewajiban yang harus
dipatuhi. Ketentuan terkait hak dan kewajiban Wajib Pajak ini telah diatur dalam
Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Hak-hak Wajib Pajak


Setidaknya ada total enam belas hak dan kewajiban Wajib Pajak berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Berikut hak-hak Wajib
Pajak yang bisa Anda dapatkan:
1. Hak dalam hal Wajib Pajak dilakukan pemeriksaan
Anda berhak untuk melihat tanda pengenal pemeriksa, meminta surat
perintah pemeriksaan, menerima penjelasan terkait maksud dan tujuan
pemeriksaan, meminta detail perbedaan antara hasil pemeriksaan dan SPT,
serta hadir saat pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam batas waktu
yang ditentukan.
2. Hak mengajukan keberatan, banding, dan peninjauan kembali
Apabila Wajib Pajak tidak setuju dengan surat ketetapan pajak dari Ditjen
Pajak, maka dapat mengajukan keberatan. Wajib Pajak juga berhak
mengajukan banding hingga peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.
3. Hak atas kelebihan pembayaran pajak
Jika Anda membayar pajak dengan jumlah lebih banyak dari seharusnya,
maka Anda berhak menerima kelebihan bayarnya. Caranya adalah
mengirimkan surat permohonan ke Kepala Kantor Pajak Pratama (KPP)
atau melalui Surat Pemberitahuan (SP). 
4. Hak pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak
Bagi Anda yang termasuk Wajib Pajak patuh, maka berhak mendapat
pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak dalam waktu
minimal satu bulan untuk PPN dan tiga bulan untuk PPh terhitung sejak
surat permohonan diterima Ditjen Pajak.
5. Hak untuk pengangsuran atau penundaan pembayaran
Pada kondisi-kondisi tertentu, Wajib Pajak bisa meminta permohonan
pengangsuran atau penundaan untuk membayar pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perpajakan di Indonesia.
6. Hak kerahasiaan
Hak dan kewajiban Wajib Pajak juga menyangkut perlindungan
kerahasiaan atas semua informasi yang Anda sampaikan kepada Ditjen
Pajak terkait kepentingan perpajakan. Hal-hal yang dilindungi mencakup
data dari pihak ketiga yang sifatnya rahasia.
7. Hak pengurangan pajak bumi dan bangunan (PBB)
Apabila terjadi kondisi tertentu, misalnya kerusakan bumi dan bangunan
akibat bencana alam, Wajib Pajak berhak mengajukan pengurangan pajak
terutang PBB. 
8. Hak penundaan pelaporan SPT tahunan
Wajib Pajak dapat mengajukan perpanjangan atau penundaan
penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi maupun PPh badan dengan
alasan atau kondisi tertentu.
9. Hak pembebasan pajak
Wajib Pajak berhak mengajukan permohonan pembebasan pemungutan
atau pemotongan Pajak Penghasilan dengan alasan atau kondisi tertentu.
10. Hak pengurangan PPh Pasal 25
Wajib Pajak dapat meminta permohonan pengurangan jumlah angsuran
PPh Pasal 25 dengan kondisi tertentu.
11. Hak mendapatkan insentif perpajakan
Sejumlah kegiatan atau Barang Kena Pajak (BKP) berhak atas fasilitas
pembebasan PPN, di antaranya buku-buku, pesawat udara, kereta api,
kapal laut, serta perlengkapan TNI/Polri yang diimpor atau diserahkan di
area pabean oleh Wajib Pajak tertentu.
12. Hak mendapatkan pajak ditanggung pemerintah
Khusus pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai menggunakan hibah
atau dana pinjaman luar negeri, PPh terutang atas penghasilan konsultan,
kontraktor, dan supplier utama ditanggung pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai