Anda di halaman 1dari 19

DESKRIPSI NASKAH, KRITIK TEKS, SUNTINGAN TEKS,

TRANSLITERASI DAN TRANSKRIPSI TEKS


KITAB ASMARAKANDI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Filologi
( Dosen Pengampu Dr. Hj. Eva Syarifah Wardah S.Ag, M.Hum)

Disusun Oleh :

FARHAN RAIS MUTAQUEN


181350002
SEMESTER VIII-A

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA
HASANUDDIN
BANTEN
2022
A. DEKSIRPSI NASKAH

No Kategori Keterangan
1. Publikasi Naskah Setelah menentukan naskah yang akan dikaji, saya harus
menginventarisasi naskah, inventarisasi naskah adalah
usaha pendataan naskah yang tersimpan di berbagai
tempat penyimpanan naskah di seluruh dunia.
Inventarisasi diperlukan untuk mengetahui jumlah naskah
secara keseluruhan dan persebarannya di dunia. Naskah
Asmarakandi ini disimpan di Sanggar Seni Desa
Dawuhan sebagai koleksi Desa.
Inventarisasi naskah Asmarakandi dilakukan setelah
mencari dibeberapa tempat tentang naskah Asmarakandi,
ternyata naskah ini ada juga di Museum Sana Budaya
Yogyakarta, Museum Kesultanan Ngayogyakarta, lalu di
Pondok Buntet Pesantren Cirebon Jawa Barat, Museum
Sribaduga Bandung dan Syarahnya atau penjelasan
naskah Asmarakandi berada di Pondok Pesantren Al-
Fatah Banjarnegara. Naskah yang berada di Museum
Sribaduga Bandung itu telah di edisi atau ditahqiq
begitupula dengan syarahnya. Dan nama Naskah
Asmarakandi ini disetiap daerah berbeda-beda, nama
yang paling populer untuk naskah ini dibeberapa daerah
adalah masaa’il atau beberapa masalah. Karena menurut
sebuah jurnal Naskah Asmarakandi ini selalu
menggunakan mas’alatun pada setiap pertanyaannya.
Namun untuk naskah ini sendiri belum dipublikasikan.
2. Kode dan Nomor Naskah Kode yang diberikan peneliti kepada Naskah yaitu :
DD-01/FRM-VIII/2022
DD berarti Desa Dawuhan, yaitu nama kampung tempat
naskah ini berasal
01 berarti naskah pertama yang diteliti oleh peneliti
FRM adalah singkaan nama peneliti yaitu Farhan Rais
Muttaquen
VIII menunjukkan semester peneliti pada saat meneliti
naskah
2022 berarti tahun penelitian
3. Judul Naskah Naskah ini diberi nama Asmarakandi
4. Pengarang/Penulis Penulis naskah ini tidak diketahui
5. Penyalin Penyalin tidak diketahui
6. Tahun Penulisan Untuk tahun penulisan, kitab ini ditulis pada hari selasa,
dibulan jumadil akhir tahun 1071 H/ 1650 M. hal ini
diketahui dari kolofon yang terdapat dibagian akhir
naskah.

Transliterasi :
“tammat hāża al- kitāb al- musammā fī al- kitāb al-
samarāqandi tammat fī yaumi ṣalāṣ fī waqti al- ẓuhri fī
syahri jumadi al- ākhir fī hilāl al- tis’I fi 1071 fi sanah
1071”.
Terjemahan :
“kitab ini selesai dengan nama Asmarakandi, pada hari
Selasa, pada waktu Duhur, bulan Jumadil Akhir tahun
1071 H.”
7. Tempat penyimpanan Naskah Asmarakandi ini disimpan di Sanggar Seni Desa
Naskah Dawuhan sebagai koleksi Desa
8. Pemilik Naskah ini milik masyarakat Desa Dawuhan, tidak
diketahui siapa pemilik asli naskah ini.
9. Alas/ Bahan Naskah Naskah Asmarakandi sudah berumur lebih dari 300
tahun, bahan kertas yang digunakan adalah kertas
dluwang atau daluwang.
10. Kondisi Fisik Naskah Kondisi naskah sudah tidak lengkap, dan terdapat
beberapa halaman naskah telah rusak (Berlubang) karena
serangga dan usia sehingga tulisannya banyak yang tidak
dapat dibaca.
11. Penjilidan Naskah ini dijilid mengenakan tali yang melilit bagian
halaman naskah, namun untuk bagian sampul nya naskah
ini sudah hilang.
12. Watermark dan Tidak ditemukan watermark dan countermark
Countermark
13. Garis Tebal dan Garis Kitab ini tidak memiliki garis tebal ataupun garis tipis,
Tipis karena jika dilihat dari tulisan tangan yang rapi dan sama
sampai akhir kalimat.
14. Jarak antara garis tebal Dikarenakan tidak memiliki garis tebal dan garis tipis,
pertama sampai ketujuh maka peneliti tidak dapat mengukur ataupun
mencantumkan hasil penelitian tentang jarak nya.
16. Jumlah garis tipis dalam Dikarenakan tidak memiliki garis tebal dan garis tipis,
satu centimeter maka peneliti tidak dapat mengukur ataupun
mencantumkan hasil penelitian tentang jaraknya.
17. garis Panduan Pada kitab ini terdapat garis panduan yaitu berupa
Pricking (garis yang dibuat dengan cara kertas ditusuk
dengan alat), hal ini ditandai dengan bekas tusukan pada
kertas yang merupakan garis lurus di bawah teks.
18. Jumlah Kuras/ jumlah Naskah ini tidak terdapat nomor halaman, namun saat
halaman peneliti menghitung naskah ini ada 38 halaman.
19. Jumlah baris dalam setiap Dalam baris disetiap halaman ini berisi 12 baris beserta
halaman terjemahannya.
20. Panjang dan lebar halaman Berdasarkan pengukuran yang dilakukan peneliti panjang
naskah dalam centimeter naskah dalam centimeter yaitu 20 cm, dan lebar naskah
dalam centimenter yaitu 12,9 cm, serta tebal naskah
dalam centimeter yaitu 0,5 cm.
21. Panjang dan lebar teks Panjang teks dalam centimeter yaitu 17 cm dan lebar teks
dalam centimeter dalam centimeter yaitu 10 cm. Serta jika dilihat dari per
magrin didalam teks tersebut bisa disebutkan bahwa
margin atas dalam centimeter 2 cm, margin bawah 1 cm,
dan margin kanan 2 cm.
22. Sistem penomoran dalam Tidak ada system penomoran disetiap halaman naskah
setiap halaman
23. Kata alihan Tidak ada penggunaan kata alihan dalam penulisannya
24. Iluminasi dan ilustrasi Tidak terdapat iluminasi dan ilustrasi didalam kitab ini.
25. Huruf dan bahasa yang menggunakan bahasa Arab, untuk terjemahannya
digunakan menggunakan bahasa Jawa kawi (lama) yang ditulis
menggunakan tulisan Arab Pegon.

26. Jenis tulisan yang Tidak diketahui jenis tulisan yang digunakan namun Jika
digunakan dilihat dari tulisannya, nampaknya penulis kitab adalah
seorang yang sudah terbiasa menulis aksara Arab Pegon
karena jarang sekali ditemukan kesalahan dalam
penulisan.
27. Warna tinta pada tulisan tinta berwarna hitam
28. Halaman kosong Tidak ada halaman kosong
29. Kolofon Terdapat kolofon didalam kitab ini terletak dibagian akhir
bab. Yang menjelaskan tahun serta asal usul kitab ini.

30. Isi ringkasan Naskah Asmarakandi berisi tentang ajaran tauhid (tata
keimanan). Konsep penulisannya adalah berbentuk
dialog. Sebenarnya, naskah Asmarakandi tidak hanya
membahas mengenai tauhid, tetapi juga membahas
tentang fiqih (khususnya fiqih ibadah). Hal tersebut dapat
diketahui dari halaman awal yang tersisa yaitu membahas
tentang sujud sahwi dan juga membahas mengenai puasa
Ramadhan. Namun yang masih utuh dan lengkap adalah
pembahasan akidah.
Naskah Asmarakandi menyampaikan konsep tauhid
dengan metode tanya jawab. Pembahasan tauhid ini
sebenarnya terangkum dalam rukun iman, yaitu iman
kepada pencipta (Allah), malaikat, rasul, kitab suci, hari
akhir, dan takdir baik dan takdir buruk yang diberikan
pencipta kepada hamba- Nya, selain itu, kitab ini juga
membahas tentang salat, puasa dan zakat.
Beberapa permasalahan dalam manuskrip dibahas secara
sederhana dan singkat. Pada awal pembahasan terdapat
bacaan Basmalah sebagai tanda setiap bab pembahasan,
karena naskah Asmarakandi sebenarnya tidak hanya
membahas mengenai akidah. Jawaban atas permasalahan
dalam manuskrip dijawab berdasarkan pemikiran Abu Al-
Laits Al- Samarqandi yang merupakan ahli hukum dalam
mazhab Hanafi. Dalam kitab ini terdapat kolofon yang
menerangkan tentang nama kitab dan waktu selesai
penulisan kitab. Dalam kolofon tertera nama kitab adalah
Asmarakandi dan selesai ditulis pada hari selasa, pada
waktu dhuhur, di bulan Jumadil Akhir tahun 1071 H.
31. Bunyi Kutipan awal Halaman 1
Naskah Transliterasi
...Allahumma wa yatubu ilayka wa soli allahumma ‘ala
muhamadi arrosulinnabi al ami wa ‘ala alihi wa sohbihi
wa barik wa salim robbighfir warhama wa anta
khairrohimi/ Utawi sunah abhade iku nenem lamun
atinggal hale... atawa lali sujud kerana lali maka lamun
atinggal//

Terjemahan
Atas nama Allah yang menjadikan Nabi sebagai utusan
atas keluarganya dan sahabatnya mendapatkan
keberkahan dan keselamatan. Wahai tuhanku ampunilah
dan kasihanilah dan engkau adalah sebaik-baiknya
pengasih. Adapun sunah abhade itu ada enam, apabila
engkau meninggalkannya secara sengaja atau lupa maka
melakukan sujud syahwi dan ketika kamu lupa//
32. Bunyi kutipan akhir Halaman 15
naskah Transliterasi
…(a)Lan setengah saking malaikat iku kabeh pada dadi
ko2nan tegese malaikat Jibril lan malaikat Mikail lan
malaikat isrofil lan malaikat „izroil lan ingatase wong
iku kabeh kang sinung lan setengah malaikat iku kabeh
pada nulisi lan liyane mengkono iku utawi kabeh pada
dinadikan kawulaning Allah ora sinifat malaikat kabeh
kelawan lanag lan ora kelawan wadon lan ora malaikat
iku kabeh pada syahwat lan ora nafsu//

Terjemahan
…(a)Dan malaikat safroh yaitu sebagian dari semua
malaikat memiliki tugas masing-masing seperti Malaikat
Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Isrofil, Malaikat Izro’il,
Malaikat Pencatat dan lain-lain. Mereka adalah makhluk
hamba Allah yang tidak bersifat laki- laki ataupun
perempuan yang tidak memiliki syahwat dan nafsu
33. Fungsi sosial naskah Menilik dari bagaimana pemilik mengamalkan kitab ini
dengan menggunakan pengajian dapat diketahui bahwa
fungsi sosial dari kitab ini adalah memberikan gambaran
tentang konsep islam, itu sendiri terlebih didalam kitab ini
juga pembahasannya ada Iman, Ihsan, serta Tauhid. Jadi
masyarakat dapat mengetahui hal tersebut.

B. TRANSLITERASI NASKAH

Halaman Transliterasi Terjemahan


1 …Allahumma wa yatūbu ilayka wa Atas nama Allah yang menjadikan nabi
ṣolī allahumma ala Muhammadi sebagai utusan atas keluarganya dan
arrosūlinnabī al amī wa ala ālihi wa sahabatnya mendapatkan keberkahan dan
ṣohbihi wa bārik wa salim robbighfir keselamatan. Wahai Tuhanku ampunilah
warḥama wa anta khairroḥīmi / Utawi dan kasihanilah dan engkau adalah
sunah abhade iku nenem lamun sebaik-baik pengasih. Adapun sunah
atinggal1 hale … atawa lali sujud abhade2 itu ada enam, apabila engkau
kerana lali maka lamun atinggal// meninggalkannya secara sengaja atau
lupa maka melakukan sujud syahwi dan
ketika kamu lupa
2 Halaman kosong3
3 Sujud kerana lali maka ora sawiji … (a) sujud syahwi karena suatu hal.
ingatase utawi sunah hay’at iku ora sunah hay’at5 itu tidak melakukan sujud
sujud kerana lali lan iya iku akeh kang syahwi dan ada banyak diantaranya:
setengah anjunjung tangane karo ing mengangkat kedua tangan sejajar dengan
nalikone tākbīratul iḥrām kedua bahu ketika tākbīratul ihrām yaitu
ambeneraken ing bahune karo dengan meletakkan tangan kanan di atas
analahaken kang tengen atase kang tangan kiri di bawah dada dan di atas
kiwa ing so24 re dadane lan ing luhure pusar dan membaca doa iftitāh sebagai
wudele lan amaca du’a iftitāh utawi berikut : Allāhu akbar kabīron
kedi2ke du’a iftitāh Allāhu akbar walḥamdulillāhi kaṡīron fasubḥāna
kabīron walḥamdulillāhi kaṡīron
fasubḥāna//

1
Maksudnya adalah ninggal yang berarti meninggalkan.
2
Sunah abhade. Sunah abhade adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila terlewati maka harus
diganti dengan sujud syahwi. Yang termasuk dalam sunah abhade yaitu:1) tasyahud awal; 2) Duduk tasyahud; 3)
membaca salawat nabi pada tahiyat. Dalam hasil pencarian di google sebenarnya nama Sunnahnya itu adalah
Ab’adh, mungkin karena disini tulisannya dari jawa maka pengucapannya abhade. (
https://islam.nu.or.id/post/read/87024/sunah-sunah-abad-dalam-ibadah-shalat ) diakses 19 desember 2020.
3
Halaman 2 tidak ada, kemungkinan hilang, karena pembahasan dari halaman pertama ke halaman
selanjutnya tidak menyambung
4
Sosore (angka 2 digunakan untuk kalimat yang berulang-ulang).
5
Sunah haiat adalah amalan dalam sholat yang apabila terlupa tidak perlu melakukan sujud syahwi
4 … (a)Allāhi bukrotan wa aṣīlā / Lan …(a) Allāhi bukrotan wa aṣīlā/ selain itu
liyane mengkunu iku saking sunah ada sunah yang masyhur itu yang
kang masyhur utawi kang membatalkan sholat itu ada sepuluh/ yang
ambatalaken ing ṣolat iku ana sepuluh pertama adalah hadas atau kejatuhan najis
perkarane/ sawiji hadas atawa lali lan yang bersifat basah maupun kering di
ketiban najis hale teles atawa garing atas badan atau pakaian yang tidak
atase ing badane atawa ing dodote dibersihkan, yang kedua yaitu terbukanya
saking ora den ilangaken ingdalem aurat, yang ketiga yaitu berbicara dengan
pada tumuli6 lan kebukane aurote sengaja yang keempat yaitu bergerak
lamun ora den tutupi ingdalem pada lebih dari tiga gerakan secara terus
tumuli lan ararasan … lan penggawe menerus
kang akeh2 kaya tumidak telung
tidak//
5 Atawa amukul7 kang nuli-nuli atawa Atau memukul secara terus menerus atau
lumempat kang sanget lan amangan melompat dengan keras, kemudian
lan anginum hale sengaja Lan makan dan minum secara sengaja dan
mungkur ing qiblat lan owahe niyate membelakangi kiblat dan berubahnya
lan gumuyu suka lan anangis lan niatnya dan tertawa, menangis, bersiul,
andemuni lan angrisi lan dehem/ sisih, dan batuk/ kecuali ketika membaca
anging dalem fatihah lan tahyat kang fatihah dan membaca tasyahud akhir
akhir tatkalane kecegah saking ketika tidak merusak bacaannya sama
wawacane karo pada uga anane sebab halnya dengan sebab riyak dengan
dening riyak lan sepadane lan sesamanya dan memutus
amegataken//
6 Rukun sadurunge sempurna lan …(a) Rukun sebelum sempurnanya
amuwuhi ingdalem farḍune saking sholat dan menambah kefarduan dalam
farḍune ahale maha anging dalem fardu sholat secara sengaja kecuali dalam
fatihah lan tahyat kang akhir utawi fatihah dan tasyahud akhir. Perempuan

6
Artinya “dalam keadaan atau dengan keadaan”
7
Mukul yang berarti memukul, di dalam teks Asmarakandi dalam penulisan kata kerja hampir selalu
diawali dengan huruf alif, sehingga akan terbaca amukul.
wong wadon kaya wong lanang seperti halnya laki- laki dalam semua
ingdalem sekabehe barang kang perkara yang disebutkan selain ketika
sinebut anging setuhune ora ingatase perempuan melakukan adzan dan
wadon adan lan iqomah maka lamun iqomah, maka boleh tetapi tidak boleh
adan lan iqomah, wenang tetep ora mengeraskan suaranya dan juga tidak
wenang nerukaken ing suarane lan boleh mengangkat tangannya ketika
anjunjung ing tangane wadon8 takbiratul ikhram pada kedua pundaknya
tetkalane takbiratul ikhram teka
maring bahune karo//
7 Lan anjungjung wong lanang teka Dan bagi laki- laki mengangkat kedua
maring gajihe kupinge karo lan tangan sampai daun telinga bagian bawah
ngumpulaken tengahe wadon, teka dan mengumpulkan kedua tangan ketika
maring setengah ing dalem ruku’ lan sujud dan ruku bagi perempuan berbeda
sujud beda kelawan wong lanang lan halnya dengan laki- laki. Tidak
aja nerukaken ing wawacane maka mengeraskan bacaan bagi perempuan
lamun nerukaken hale dewekan atawa ketika sendirian ataupun dengan hadirnya
hadire pada wadon atawa muhrime sesama jenis atau mahrom maka boleh.
maka wenang/ maka lamon aweh iḍin Ketika hendak memberikan isyaroh9 yaitu
wadone amukul kelawan baṭine epek2 dengan memukul telapak tangan yang
ke kang tengen ingatase gigire epek2 kanan kepada punggungnya telapak
ke kang kiwa// tangan yang kiri
8 Lan alungguh ingdalem ṣolat hale Dan duduk iftirosy10. Gambarannya
lungguh iftirosy/ kaya apa lungguhe seperti berikut duduk di atas kaki maka
maka lamun lungguh hale sikil maka boleh di dalam kefarduan sholat. Dan
wenang/ utawi farḍuning ṣolat atase fardhunya sholat jenazah itu ada sebelas
ing mayit iku sawelas kang dihini yaitu berdiri bagi yang mampu, niat
ingkang kuwasa lan niyat lan menyatakan kefarduan, mengucapkan
nyatakaken ing farḍune lan ngucap lafal usholi11 dst, takbir empat kali dengan
8
Kata wadon tersebut adalah sebuah rujukan yang merujuk pada kata “perempuan”.
9
isyarat
10
Duduk Iftirosy adalah duduk diantara dua sujud atau duduk istirahat
11
Awal niat sholat
nyalataken ingsun atase ikilah mayit bacaan fatihah, sholawat nabi.
iki fardu hale ngimami atawa fardu
hale ma’mum papat takbīratul iḥram
lan maca fatihah lan maca sholawat
atase ing nabi//
9 … (a)Allah „alaihi wa salam lan …(a)SAW dan sekurang-kurangnya
kaping sepuluh maca sakurang Do’a membaca Do’a untuk mayit seperti
ing mayit “allahummaghfirlahu berikut “allahummaghfirlahu warḥamhu
warḥamhu wa’āfīhi wa’fu’anhu”/ lan wa’āfīhi wa’fu’anhu”/ dan yang
kaping sewelase aweh salam kang kesebelas memberikan salam pertama
dingin lan sinarataken amecat dan disyaratkan menurunkan kedua
gemparan ro2 lan ngadeg atase gigire tangan dan berdiri … ketika dalam
gamparan lamun ana suci karone/ keadaan suci. Memberikan zakat itu
utawi aweh zakat iya iku wajib lan ing hukumnya wajib dan dalam zakat
jerone zakate wajib kelawan nishobe terdapat kewajiban mencapai nishob12
kang kinaweruhan/ utawi puasa ing yang diketahui. Puasa ramadhan itu
wulan romadhon iya iku wajib utawi wajib. Dan fardhunya puasa yaitu niat
fardhune ing puasa iku niyat//
10 … (a)Saben2 wengi lan ngreksa …(a) setiap malam dan menahan dari
saking abuka saking papanganan lan sesuatu yang membatalkan seperti halnya
anginum lan jima’ lan metukaken makan, minum, jimak, memgeluarkan
mani saking tetemu kulit lan ngalap mani karena bersetubuh, bercumbu atau
suka lan saking sekabehe kahanan bersenang- senang dan memasukkan
kang manjing ingdalem jero saking sesuatu ke dalam lubang yang terbuka
bolongan kang manga hale weruh ing dan mengetahui keharamannya ketika
harome hale eling ing puasane hale ingat sedang berpuasa dan memilih. Haji
amilih/ utawi wong munggah haji iku itu wajib bagi orang yang mampu dalam
wajib ingatase wong kawasa maring perjalanannya dan hukumnya haji adalah
dedalane utawi hukum ing haji iku sudah terdapat di dalam kitab yang mulia
kinaweruhan ingdalem kitab kang yaitu Al-Qur’an14

12
Nishob adalah Batasan antara apakah kekayaan yang dimiliki harus zakat atau tidak.
agung13//
11 bismillahirroḥmānirroḥīm, Bismillahirroḥmānirroḥīm,
utawi sekabehe puji iku kaduwening Segala puji milik Allah penguasa alam
Allah pangeran „alam kabeh utawi semesta adapun rahmat dan salam Allah
rohmat ing Allah lan salami ng Allah atas utusan Allah yaitu Nabi Muhammad
atase utusaning Allah nabi dan keluarganya, merujuk pada perkataan
Muhammad lan keluargane sekabehe, Syaikh Imam Zahid yang agung Abū Laiṣ
ngendika syaih imam kang agung Muhammad ibnu Abī Naṣor ibnu Ibrohīm
kang atapa Abu Laiṣ jejuluqe15
Muhammad kang anak Abi naṣor
kang anak ibrohim//
12 … (a)Samarqandi arane kang sinung … (a) Samarqandi yang dirahmati Allah/
rohmat dening Allah/ ikilah mas’alah apabila ditanyakan kepada kamu apa itu
tetkalane tinakonan siro apa iman iman, maka jawabnya saya beriman
maka jawabe ngimanaken ingsun ing kapada Allah, Malaikat Allah, Kitab
Allah lan Malaika ting Allah lan kitab Allah, Utusan Allah, iman kepada Hari
ing Allah lan utusaning Allah lan ing Akhir dan Takdir Baik dan Takdir Buruk
dina kang akhir lan untung becik lan dari Allah Ta’ala.
untung ala saking Allah Ta’ala//
13 Ikilah mas’alah tetkalane tinakonan Jika kamu ditanya dan seperti apa kamu
siro lan kaya apa siro ngimanaken ing mengimani Allah maka jawabnya
Allah maka jawabe setuhune Allah sesungguhnya Allah Ta’ala adalah esa,
Ta’ala iku suwiji lan sa16 sifate kang hidup, maha mengetahui, maha berkuasa,
urip ngawikani kang kuwasa kang maha mendengar, maha melihat, maha
miharsa kang ningali kang kersa berkehendak, maha berbicara, maha
ngendika kang langgeng bilā syarīka17 kekal tanpa ada sekutu bagi- Nya, sang
13
Al-Qur‟an
14
Ayat Al-Qur‟an yang sering dipakai oleh sebagian ulama adalah Q.S. Ali Imran ayat 97 dan Q.S. Al-
Baqoroh ayat 196
15
Jejuluke, penulis naskah menggunakan huruf qaf.
16
Sa yang dimaksud adalah Esa yang berarti tidak ada duanya.
17
Artinya tanpa keraguan
kang ndadikaken kang pinangeran ora pencipta yang menguasai tanpa ada
kelawan sekutu ing Allah lan ora sekutu bagi- Nya tidak berlawanan dan
lelawanan lan ora tinibangan ora ana tidak ada perbandingan- Nya dan tiada
upamane Allah sawiji// ada sesuatu yang menyerupai- Nya
14 …(a)Lan iya iku miharsa, ningali/ …(a)dan Dia adalah Dzat yang maha
ikilah mas’alah tetkalane tinakonan mendengar dan maha melihat. jika kamu
siro lan kaya apa siro ngimanaken ing ditanya dan bagaimana kamu mengimani
Malaikat maka jawabe setuhune malaikat, maka jawabnya sesungguhnya
Malaikat iku werna2 lan setengah malaikat itu macam- macam dan
Malaikat kabeh nanggung arsy lan diantaranya malaikat penghuni arsy dan
setengah malaikat iku ngideri lan malaikat yang berkeliling dan malaikat
setengah malaikat iku kabeh pada ruhani dan sebagian adalah malaikat
abangsa ruhani lan setengah malaikat karobiyun
iku abangsa karobiyun//
15 …(a)Lan setengah saking malaikat …(a)Dan malaikat safroh19 yaitu
iku kabeh pada dadi ko218nan tegese sebagian dari semua malaikat memiliki
malaikat Jibril lan malaikat Mikail lan tugas masing-masing seperti Malaikat
malaikat isrofil lan malaikat „izroil Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Isrofil,
lan ingatase wong iku kabeh kang Malaikat Izro’il, Malaikat Pencatat dan
sinung lan setengah malaikat iku lain-lain. Mereka adalah makhluk hamba
kabeh pada nulisi lan liyane Allah yang tidak bersifat laki- laki
mengkono iku utawi kabeh pada ataupun perempuan yang tidak memiliki
dinadikan kawulaning Allah ora syahwat dan nafsu
sinifat malaikat kabeh kelawan lanag
lan ora kelawan wadon lan ora
malaikat iku kabeh pada syahwat lan
ora nafsu//
LAMPIRAN

18
Kokonan, konkonan. Angka 2 artinya dibaca dua kali.
19
Menurut Syarah Al-Masaa‟il, Safroh berarti bepergian. Maksudnya bepergian untuk menjalankan tugas.
Halaman Pertama Naskah Asmarakandi

Halaman 1-3 Naskah Asmarakandi20

20
Halaman 2 naskah hilang dan langsung berlanjut ke halaman 3.
Halaman 4-5Naskah Asmarakandi

Halaman 6-7 Naskah Asmarakandi


Halaman 8-9 Naskah Asmarakandi

Halaman 10-11 Naskah Asmarakandi


Halaman 12-13 Naskah Asmarakandi

Halaman 14-15 Naskah Asmarakandi


Halaman Terakhir Naskah yang terdapat Kolofon

Anda mungkin juga menyukai