Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS NASKAH KUNO BERDASARKAN METODE STANDAR

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Filologi


Dosen Pengampu: Dr. H. Dedi Supriadi, S.Ag, M.Hum

Disusun oleh:
Dina Febriana 1205020045
Fitri Handayani 1205020202

PRODI BAHASA DANA SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2022
ANALISIS NASKAH KUNO BERDASARKAN METODE STANDAR

1. Nomor Naskah : ML 92
2. Tempat Penyalinan :-
3. Bahasa : Arab pegon melayu
4. Penjilidan
a. Bahan : tidak diketahui
b. Kondisi : baik
5. Keadaan Fisik : Naskah masih baik, tulisan jelas terbaca namun terjadi korosi tinta
dibeberapa bagaian teks, dijilid dengan sampul kertas marmer coklat
6. Jumlah Halaman : 64 halaman, (3 halaman kosong sebagai lembar pelindung diakhir teks
dan tidak dihitung, total jumlah halaman pada katalogus adalah 61 halaman)
7. Ukuran Naskah : -+ 20.5 cm x 17 cm
8. Ukuran Teks :
9. Jumlah Baris : 9 Baris
10. Alihan :-
11. Jenis Khat : Khat Tsuluts
12. Warna Tinta : Hitam dan merah
13. Ilustrasi dan Iluminasi : Ada
14. Pengarang
a. Nama Singkat : Haji Solaeman
b. Nama Lengkap : Haji Solaeman
15. Waktu autograf : 1871
16. Tempat Autograf : Wangkang, di Tenggara Borneo (Banjarmasin)
17. Tahun Kematian :
18. Tempat Kematian : Banjarmasin, Kalimantan Selatan
19. Tempat Aktifitas :
20. Judul Naskah : Syair Perang Wangkang
21. Status Kelengkapan : Lengkap
22. Tema : menceritakan Tentang Peperangan Masyarakat wangkang melawan
kompeni/tentara Belanda
23. Ringkasan Isi :
Syair Perang Wangkang bagaimana kondisi peperangan di Banjarmasin saat kelompok
Wangkang melawan Kompeni Belanda. Syair ini menggambarkan berbagai watak orang di
Banjarmasin pada tahun 1870. Watak-watak yang dibahas dalam syair ini adalah watak
Kompeni, watak para pedagang Melayu, dan watak kelompok Wangkang. Dalam hal
penceritaan, pengarang, Haji Sulaiman, mementingkan kronologi cerita. Ada keterangan waktu
di setiap pergantian babak adegan. Hal ini yang membuat syair ini sebagai sastra sejarah
berbeda dengan syair-syair sejarah yang lain. Ciri khas lain, syair ini tidak mengandung unsur
mitos, tidak seperti apa yang dicirikan para ahli. Tokoh-tokoh dalam syair ini sedikit banyak sama
dengan bukti sejarah. Kelompok Wangkang itu benar ada, namun nama-nama pemimpin
Kompeni
24. Catatan :-
25. Pencatat :
26. Pemilik Naskah : Perpustakaan Republik Indonesia
27. KOLOPON :-
DOKUMENTASI NASKAH

Gambar 1 cover depan naskah

Anda mungkin juga menyukai