Syai
uti iringan tari, gerakanfu lRohma
tari Karna n, S.S.,Dr.DewakiKramadi
Tandhing, brata
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilai
Pi
dari lakon tari Karna wu lang dalam SeratDarmasaloka
Tandhing.
g Pawestri dalam artikelnya yang berjudul
(Kodikologi) atas Naskah Sejarah Ragasela
ponen fisik naskah 1. atau
Pendahuluan
kodeks yang terdiri
kekerabatan (selanjutnya disingkat SD)
Serat Darmasaloka
sasi naskah, deskripsi naskah,
dan penentuan naskahmerupakan manuskrip
edisi. yang ditulis menggunakan bahasa
Selanjutnya
dan
an membahas nasihat-nasihataksara Jawa
atau piwulangbentuk puisi atau tembang
dalam
1
Darmasaloka. KemudianmacapatNoor. Teks SDAmalia,
Ilmi menceritakan kisah Siti Maryam,
an gambaran peran ibu dalam pola asuh dan yang dibuang ke hutan
anak dari Syeh Ngabdullah
karenanaskah
ak yang terdapat dalam difitnah
Wawacantelah Bin
berzinah. Teks SD banyak
an, Tedi Permadi mengandung
membandingkan nasihat-nasihat
tiga surat atau piwulang dan
pemikiran-pemikiran
hun 1903, 1906 dan 1911 yang berasal dari agama Islam.
gan, Jawa Barat. Terakhir Dari, berbagai
Ahmad Rijal katalog penyimpanan naskah di
Indonesia
n Ade Kosasih membahas subtansi danmaupun di luar Indonesia tercatat ada 3
ologi sebagaimananaskah
tercakupyangdalam ditemukan
keilmuan dengan judul Sêrat
Darmasaloka. Pertama,
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan yaitu naskah dengan nomor
ori filologi pada katalog
Naskah KS 539 B Mantra
Kumpulan yang berjudul Serat Darmasaloka.
Naskah kedua dengan
an dari penelitian lapangan di Kabupaten nomor katalog KS 539 C dengan
judul Pethikan saking sêrat Darmasaloka. Naskah
ketigaedisi
a penerbitan Jumantara dengan judul
ini bisa Sêrat Darmasalokayang tersimpan
memberi
n manfaat kepada pembaca, khususnya dengan nomor katalog PW
di Perpustakaan Indonesia
g berkaitan dengan 26/KSkajian
77. naskah kuno.
gharapkan para pembaca Naskah
untuk KS 539 B berdasarkan kolofonnya,
mengirim
yang berisi kajian selesai ditulis
yang pada 29 Sura
bersumber dari tahun Je 1814 AJ, atau 29
Muharram 1302
Nusantara. Kami menerima kritik dan saranH, atau 18 November 1884 M. Naskah
demi keberlangsunganKS 539 C selesaiJumantara
penerbitan ditulis pada Senin tanggal 28 bulan
Ramadhan tahun
k. Selamat membaca dan terima kasih. 1816 AJ atau pada tanggal 20 Juni
tahun 1887 M. Adapun naskah PW 26/KS 77 selesai
1
Tembang macapat adalah bentuk puisi Jawa yang menggunakan
bahasa Jawa baru sebagai bahasa pengantar dan diikat oleh pola
persajakan yang meliputi guru gatra (jumlah bait), guru wilangan
(jumlah suku kata tiap bait), dan guru lagu (vocal terakhir dalam tiap
bait) (Karsono, 1992: 8).
hubungan
ditulis padaantara naskah mantra
25 Jumadilawal tahunpertanian
Je 1846 AJ, denganatau naskah
30
ilmu
Maretfalak/perbintangan
1916 M. yang digunakan untuk menghitung
serta menentukan kapan dan padi
Melalui perbandingan yang jeniscermat,
apa yangbaik harus
ditanam, dengan
perbandingan cara maupun
bacaan pengolahan yang bagaimana,
perbandingan isi denganmantra
apa yangkerja
langkah harus dibacakan,
filologi, teks SD danyang kapan padi itu
terdapat dalam harus
dipanen,
naskah KS dengan
539 Bcara bagaimana
dipilih sebagai dasarpadi itu dipelihara
suntingan teksagar
hasilnya
dan kajian memuaskan.
Isi. Pemilihan Artikel
teks selanjutnya
tersebutselain ditulis oleh Yudi
didasarkan
Irawan.
pada umur Ia mengungkapkan
naskah yang paling catatan-catatan
tua juga dilihat sejarahdaridalam
Babad
cakupanSepehi.
materiBabad yangSepehi berisi peristiwa
dikandung serta kualitasdi masa
pemerintah
bacaannya. kolonial
KualitasInggrisbacaanberkuasa
dalam dihal Jawa,ini 1811-1816.
adalah
BS menceritakan
kejelasan teks dan keterlibatan
sedikitnyapasukan
jumlahSepoy—orang
penyimpanganJawa
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskanteks
dibanding naskah lain.Akan tetapi, suntingan katatidak
Sepoy
dengan Sepehi, dalam
akan disajikan Sepei, makalah
Spehi, Sepahi, atau Sipahi—dalam
ini. Makalah ini hanya
penyerbuan Keraton Yogya,
membahas ajaran-ajaran yang18 Juni-20 Juni
terkandung 1812.teks
di dalam Orang
Jawa mengenang
SD. Berikut peristiwa
pembahasan penyerbuan
mengenai ini sebagai
isi teks SD. peristiwa
“Geger Sepehi”.
Alhafiz Kurniawan membahas naskah Al Hikam.
2. Pembahasan
Teks ini termasuk
Ringkasan Cerita karya
Teks SD tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
aforisme, sejumlah
Untuk memulaisurat yang berisi nasihat
pembahasan untuk sahabat
mengenai isi
atau muridnya,
kandungan teksdanSD, munajat
pertama kepada
akanTuhan. Fokus
disajikan kajian ini
sinopsis
terbagi
teks menjadi adanya
SD.Tujuan dua. sinopsis
Pertama ini kajian
untukfilologis
membantu yaitu
menyajikan “apa
memahami edisi yang
teks al-Ḥikam
dikisahkan” dalam teks
al-Aṭāiyyah yangSD,telah
dibersihkantanpa
sehingga dari kesalahan
membaca dan punditerjemahkan
seseorang dapat sehingga
kandungan dan
memahami unsurkeunikan
serta teks
pesansalinan cerita al-Ḥikam
apa yang dapat
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,
disampaikan.
yaitu pelisanan teks al-Ḥikam
Cerita dimulai yang digunakan
dengan pengenalan tokoh sebagai
Seh
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
Ngabdullah yang tinggal di Mekkah dengan kedua
perkotaanyang
anaknya yangbernama
sangat kompleks,
Abu Bakar khususnya masyarakat
dan Siti Maryam.
industriSeh
Ketika pelabuhan
Ngabdullah di Cilincing,
dan Abu Jakarta
Bakar akan Utara. Tia Rizki
berziarah
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa
ke Madinah, Seh Ngabdullah tidak tega meninggalkan
padaMaryam
Siti naskah sendiri
Maslaku di rumah.
al-‘IrfānIa Fī kemudian menitipkan
Sīrati Sayyidinā Mūsā
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Siti Maryam kepada Kiai Sangit. Konflik muncul ketika
GenturSangit
Kiai , Kemudianmengajak SuryaSiti Hema
Maryam Malini untukdanberzina.
Dandung
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
Namun, Siti Maryam dengan keteguhan hatinya
kesalahan ajakan
menolak serta kandungan
Kiai Sangit. isi tentang
Kemudian deskripsi
Kiai tari
SangitKarna
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna
menyusul Seh Ngabdullah dan mengatakan bahwa
Maryam yang ingin
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah
mengajaknyamelalui berzina.
cara kerja Sehfilologi
hubunganseorang
dimiliki antara wanita
naskah adalah
mantraketeguhan
pertanian hati,dengan naskah
ikhlas,
ilmu
sabar falak/perbintangan
dan tawakal, ketaatan, yang digunakan
dan percaya untuk menghitung
sepenuhnya
serta menentukan
akan kodrat dan takdirkapan dan padi jenis apa yang harus
Tuhan.
ditanam, dengan cara pengolahan yang bagaimana, mantra
apa yang tasawuf
b. Ajaran harus dibacakan, dan kapan padi itu harus
dipanen,Ajaran
denganinicara bagaimana
terlihat padi itu dipelihara
dari percakapan pangeranagar
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh
Bagedad dengan Ki Darmasaloka. Pertama, dalamYudi
Irawan.
percakapan Ia mengungkapkan
tersebut membahas catatan-catatan
mengenaisejarah dalam
ciri-ciri
Babad
seorang Sepehi. BabadDalam
wali Allah. Sepehihalberisi peristiwa
ini dapat di masa
dipahami
pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816.
sebagai tahapan-tahapan yang harus dilalui manusia
BS menceritakan
untuk menjadi manusiaketerlibatan
yang pasukan
utama. Sepoy—orang
Dalam teks SD Jawa
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
disebutkan ada 6 tahapan yang harus dilakukan, yaitu
dengan Sepehi,
(1) menahan Sepei,(2)Spehi,
kantuk; menahanSepahi,
lapar;atau
(3) Sipahi—dalam
tidak malu
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812.
tidak berpakaian; (4) sangat dekat (5) tidak takut Orang
mati;
Jawa mengenang
dan (6) tidak takutperistiwa penyerbuan
dengan sesama ini sebagai peristiwa
makhluk.
“Geger Tahapan-tahapan
Sepehi”. tersebut dalam masyarakat
Alhafiz laku
Jawa disebut Kurniawantapa membahas
brata, yaitunaskah usahaAl yang Hikam.
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
dilakukan untuk menggapai hidup yang sempurna
aforisme, sejumlah
didasari oleh betapa surat yang berisi nasihat
pentingnya menguasaiuntuk sahabat
dan
atau muridnya,
menekan hawadannafsu.munajat kepada
Usaha iniTuhan.
menjadi Fokus kajian ini
langkah
terbagi menjadisifat
menghilangkan dua.tercela
Pertama dan kajian
mengantar filologis
kepada yaitu
menyajikan edisi
kesempurnaan teks Laku
hidup. al-Ḥikam brata itu yang
tapa al-Aṭāiyyah dengantelah
dibersihkan
mengurangi dari tidur, kesalahan
makan, minum, dan diterjemahkan
menahan syahwat sehingga
kandungan
dan mengolah dan batin
keunikan untuk teksmencapai
salinan al-Ḥikam
penghayatan dapat
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,
kesatuan dengan Tuhan atau manunggaling kawula
yaitu
Gusti. pelisanan
Dalam teks teksSDal-Ḥikam yang digunakan
manusia diumpamakan sebagai
sebagai
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat ada
perahu yang berada di tengah samudra dan harus miskin
perkotaan yang sangat
yang mengendalikan kompleks,
supaya khususnya
tidak tersesat jalannya.masyarakat
industriSelain
pelabuhan di Cilincing,
pemahaman mengenai JakartalakuUtara.
tapa TiabrataRizki
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa
yang harus dilakukan untuk mencapai kesempurnaan
pada
hidup naskah
atau manunggaling
Maslaku al-‘IrfānkawulaFīGusti,Sīratidalam teks SD
Sayyidinā Mūsā
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
juga disebutkan pemaknaan kesempurnaan hidup
Gentur
melalui, Kemudian Surya Hema
tahapan syariat, Malini
tarekat, dan Dandung
hakikat dan
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
ma’rifat.Keberadaan empat tahapan itu dilambangkan
kesalahan serta kandungan
dengan tingkatan isi tentang
atau derajat wali deskripsi
yang berjumlahtari Karna
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna
empat, sebagaimana yang terlihat dalam kutipan berikut.
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi
hubungan
adalah antara makrifat
tahapan naskah mantra pertanian dengan
yang dilambangkan naskah
dengan
ilmu falak/perbintangan
seseorang yang digunakan
yang tidak mengetahui bahwa dia untuk
walimenghitung
begitu
serta
juga menentukan
orang lain, kapan dan padi jenis
yang mengetahui apa yang
kewalian orangharus
ditanam, dengan cara
tersebut hanyalah Allahpengolahan
. yang bagaimana, mantra
apa yang harus dibacakan,
Ajaran-ajaran tasawuf yangdan kapan
ada dalam paditeks
itu SDharus
dipanen, dengan
adalah ajaran cara Jawa.
mistik bagaimanaYaknipadi etikaitupara
dipelihara
pertapaagar
hasilnya memuaskan.
yang cenderung Artikel
ke arah selanjutnya
menjauhi ditulis oleh
keduniaan, dalam Yudi
Irawan. Ia mengungkapkan
usaha memperoleh kesucian dan catatan-catatan
keheningan cipta,sejarahsuka
dalam
Babad Sepehi.
tapa-brata, dan Babad
hidup Sepehi
prihatin berisi
sebagai peristiwa
syarat diyangmasa
pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816.
diperlukan untuk menjadi orang suci, dan murni
BS menceritakan keterlibatan pasukan Sepoy—orang Jawa
batinnya.
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
dengan
c. Ajaran Sepehi,
PrinsipSepei,
RukunSpehi, Sepahi,Masyarakat
dan Hormat atau Sipahi—dalam
Jawa
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812.pada
Ciri khas kebudayaan Jawa terletak Orang
Jawa mengenang
kemampuan peristiwaJawa
kebudayaan penyerbuan
merespon inidan
sebagai peristiwa
menerima
“Geger Sepehi”.
gelombang-gelombang kebudayaan yang datang dari
luar namunAlhafiztetap
Kurniawan
dapat membahas
mempertahankannaskah keaslian
Al Hikam.
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
kebudayaan Jawa sendiri.
aforisme, sejumlah
Nilai surat yang
kejawaan tidakberisi nasihat
dapat untuk saja
begitu sahabat
atau muridnya,
dihilangkan, dan munajat
mengingat hal kepada
tersebutTuhan.
sudah Fokus
menjadi kajian
ciri ini
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
khas kebudayaan Jawa. Begitu pun nilai moral rukun
menyajikan
dan hormat yangedisimenjadi
teks al-Ḥikam
dasar sikap yang telah
hidup masyarakat
al-Aṭāiyyah
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
Jawa. Prinsip rukun dan hormat pada dasarnya berpusat
kandungan
pada dan keunikan
satu tujuan teks salinan
yaitu menghindari konflik sehingga
al-Ḥikam dapat
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,
suasana damai dan selaras dapat terwujud.
yaitu pelisanan
Nilai moral teksyang merupakan
al-Ḥikam yang digunakan
bagian sebagai
dari prinsip
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
rukun dan hormat dalam teks SD terlihat dari hubungan
perkotaan
baik yang sangatsikap
antar kerajaandan kompleks, khususnyasatu
tolong-menolong masyarakat
sama
industriContohnya
lain. pelabuhan adalah
di Cilincing, Jakarta
kesediaan RajaUtara. Tia Rizki
Ngedhah-
Setiawati menolong
ngedhah membahasRaja Kisah dan Fir’aun
Bagedad ketika dan Nabi Musa
di Ngedhah-
pada naskah
ngedhah. Raja Ngedhah
Maslaku bersedia
al-‘Irfān menjemput
Fī Sīrati Sayyidinā Raja
Mūsā
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Bagedad dan membawanya ke kerajaan. Dalam cerita
Gentur
teks , Kemudian
SD digambarkan Surya Hema Malini
keharmonisan antaradankerajaan
Dandung
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
Bagedad dengan kerajaan Ngedhah-ngedhah. Kedua
kesalahan
Raja salingserta kandungansatu
menghormati isi sama
tentang deskripsi
lain. tari Karna
Raja Bagedad
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng para
sangat berterima kasih atas kebaikan Raja dan Karna
punggawa
Tandhing Kaliyankerajaan Setelah melalui cara
Ngedhah-ngedhah
Janak. kerja filologi
terhadapnya.
hubungan
makaantara naskah mantra pertanian
maafkanlah/begitulah cara denganorang naskah
ilmu falak/perbintangan
menjalin kasih sayang”//yang digunakan untuk menghitung
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus
ditanam,Dalam
denganepisode
cara pengolahan yang bagaimana,
tersebut tersirat pesan untuk mantra
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus
saling tolong-menolong, saling menghormati, dan saling
dipanen, dengan
menjaga cara Manusia
kerukunan. bagaimanadenganpadi itu dipelihara
kekayaan danagar
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi
kekuasaan yang sebesar apapun tetap membutuhkan
Irawan. Ia mengungkapkan
bantuan manusia catatan-catatan
lain. Hal tersebut menerangkan sejarah
bahwa dalam
Babad
hakikat Sepehi.
manusia Babad Sepehi
yang tidak berisi
dapat hidupperistiwa di masa
tanpa orang
pemerintah
lain. kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816.
BS menceritakan
Prinsip rukun keterlibatan pasukan
dan hormat jugaSepoy—orang
terlihat pada Jawa
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
episode Raja Bagedad selalu meminta pendapat atau
dengan Sepehi, Sepei, Spehi,
bermusyawarahdengan Sepahi,dan
para pejabat atau Sipahi—dalam
punggawanya
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang
untuk mengambil suatu keputusan. Musyawarah
Jawa mengenang
diartikan sebagai peristiwa penyerbuankeputusan
proses pengambilan ini sebagaidengan
peristiwa
“Geger Sepehi”.
saling berkonsultasi. Secara ideal, musyawarah adalah
prosedurAlhafiz Kurniawan
saat semua suara membahas
dan pendapat naskah Al Hikam.
didengarkan.
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian,
Semua suara dan pendapat dianggap sama benar danyaitu
aforisme, sejumlah
membantu surat yang berisi
untuk memecahkan masalah.nasihat
Adapun untuk sahabat
tujuan
atau muridnya,agar
musyawarah dan munajat kepadabisa
setiap orang Tuhan. Fokus kajian ini
mengemukakan
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis
pendapatnya, agar tidak diambil keputusan di mana yaitu
menyajikan
hanya edisi teks
satu pihak saja yang unggul,
al-Ḥikam sehingga yang
al-Aṭāiyyah semuatelah
dibersihkan
pihak dapat dari kesalahan
menyetujui dan diterjemahkan
keputusan-keputusan sehingga
bersama
kandungan
(Suseno, dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat
1983:51).
diketahui olehsikap
Selain masyarakat luas. Kedua
tolong-menolong dansecara etnografis,
musyawarah,
yaitu pelisanan
dalam teks SD juga teks tampak
al-Ḥikamsikapyangpengendalian
digunakan sebagaidiri
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
yang harus ada pada setiap orang agar tidak terjadi suatu
perkotaanDalam
konflik. yangtekssangat
SD, kompleks,
terlihat bahwakhususnya masyarakat
Seh Ngabdullah
industri
tidak bisapelabuhan
mengendalikandi Cilincing,
amarahnya Jakarta
ketikaUtara.
dihasutTiaolehRizki
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa
Kiai Sangit. Seh Ngabdullah tidak bisa mengendalikan
pada naskah
dirinya sehingga dalam al-‘Irfān
Maslaku keadaan amarah
Fī Sīratimemerintahkan
Sayyidinā Mūsā
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Abu Bakar untuk menghukum Siti Maryam. Pada
Gentur, Kemudian
awalnya, Seh Ngabdullah Suryamerasa
Hemapuas Malini
dan legadan karena
Dandung
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
dapat melampiaskan amarahnya. Namun, pada akhirnya
kesalahan
Seh serta kandungan
Ngabdullah menyadariisibahwatentangdia deskripsi tari Karna
telah berbuat
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèngtanpa
kesalahan karena menghukum seseorang Karna
memeriksa
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah
kebenarannya. Sehmelalui cara kerjasadar
Ngabdullah filologi
hubungan
d. antara naskah mantra pertanian dengan naskah
Ajaran Islam
ilmu falak/perbintangan
Dalam teks SD yang digunakan
terkandung salahuntuk
satumenghitung
hukum
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus
Islam, yaitu hukum qisas. Qisas adalah hukuman
ditanam, dengan
balasan cara pengolahan
yang seimbang yang bagaimana,
bagi pelaku pembunuhan mantra
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus
maupun perusakan anggota badan seseorang yang
dipanen, dengan
dilakukan dengancara bagaimana
sengaja. Dalampadi teksitu SD,
dipelihara
sistemagar
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi
hukum ini tercermin dari hukuman yang dijatuhkan
Irawan.
kepada Ki Ia Patih.
mengungkapkan catatan-catatan
Ki Patih dijatuhi hukuman mati sejarah
karenadalam
Babad Sepehi. membunuh
telah bersalah Babad Sepehi keduaberisi
anakperistiwa di masa
Raja. Berikut
pemerintah
kutipannya. kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816.
BS menceritakan keterlibatan pasukan Sepoy—orang Jawa
atau teks-teks
//Khukumipun Jawa Kisering
Sangitkalipunapa
menuliskan
lampus/kata SèhSepoy
dengan Sepehi,turira/
Dullah Sepei,Kajawi
Spehi, karsa
Sepahi,Sang
atau Aji/
Sipahi—dalam
Kyai
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang
Sangit awit botên dosa pêjah//
Jawa mengenang
//Lêrêsipun peristiwa
binucal penyerbuan
kewala cukup/ ini sebagai
Winorkên peristiwa
“Geger Sepehi”.
wong kumpra/ Sageda mulang agami/ Pan pun
Alhafiz
patih sampunKurniawan
lêrês membahas naskah Al A,
ukum kisas//(naskah Hikam.
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
pupuh VIII, bait 37-38)
aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat
Terjemahan:
atau muridnya,
//Hukuman danKimunajat
Sangitkepada
apakahTuhan.
dihukum Fokusmati/
kajian ini
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
Seh Dullah berkata/ kecuali keinginan Sang
menyajikan edisi teks
Raja sendiri/ Kiai al-Ḥikam
Sangit karena yang telah
tidak bersalah
al-Aṭāiyyah
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
membunuh orang//
kandungan dan keunikan
//Sebaiknya cukup dibuangteks salinan disatukan dapat
saja/ al-Ḥikam
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,
dengan orang-orang hina/ supaya mengajarkan
yaitu agama/
pelisanan jikateks
sangal-Ḥikam
Patih sudah yangbenar
digunakan
dihukum sebagai
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
qisas//
perkotaan yang sangat kompleks, khususnya masyarakat
industriHukuman
pelabuhanqisas di Cilincing,
adalah sitem Jakarta
hukum Utara.
yangTiabiasaRizki
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa
diterapkan di negara-negara Islam yang menggunakan
pada naskah
sistem hukumMaslaku
Islam, antara lainFīArab
al-‘Irfān Saudi.Hukuman
Sīrati Sayyidinā Mūsā
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk
qisas ditegakkan untuk (1) menghargai harkatPesantren
dan
Gentur, Kemudian
martabat manusia, karena SuryanyawaHemadibalas
Malini dan begitu
nyawa, Dandung
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
pula anggota tubuh dibalas juga dengan anggota tubuh;
kesalahan
(2) mencegah sertaterjadinya
kandungan isi tentangdan
permusuhan deskripsi tari Karna
pertumpuhan
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèngdapat
darah sehingga keamanan dan kedamaian Karna
dirasakan; dan (3) Janak.
Tandhing Kaliyan manusia Setelah melalui dua
akan berfikir carakali
kerja filologi
untuk
hubungan
seiring antara naskah
berkembang dan mantra pertanian
menguatnya dengan
Islam. naskah
Dengan
ilmu
adanyafalak/perbintangan yang digunakan
serat ini diharapkan untuk semakin
pembaca dapat menghitung
serta menentukan
memperkaya kapan dan mengenai
pengetahuannya padi jenisIslam,
apa yang harus
namun
ditanam, dengan cara
mempertahankan pengolahan
nilai-nilai yang yang
kejawaan bagaimana, mantra
telah ada
apa yang harus
dan mendarah dibacakan,
daging dan kapan
pada masyarakat Jawa.padi itu harus
dipanen, dengan cara bagaimana padi itu dipelihara agar
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi
Irawan. Ia mengungkapkan catatan-catatan sejarah dalam
Babad Sepehi. Babad Sepehi berisi peristiwa di masa
pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816.
BS menceritakan keterlibatan pasukan Sepoy—orang Jawa
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
dengan Sepehi, Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi—dalam
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang
Jawa mengenang peristiwa penyerbuan ini sebagai peristiwa
“Geger Sepehi”.
Alhafiz Kurniawan membahas naskah Al Hikam.
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat
atau muridnya, dan munajat kepada Tuhan. Fokus kajian ini
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
menyajikan edisi teks al-Ḥikam al-Aṭāiyyah yang telah
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
kandungan dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,
yaitu pelisanan teks al-Ḥikam yang digunakan sebagai
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
perkotaan yang sangat kompleks, khususnya masyarakat
industri pelabuhan di Cilincing, Jakarta Utara. Tia Rizki
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa
pada naskah Maslaku al-‘Irfān Fī Sīrati Sayyidinā Mūsā
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Gentur, Kemudian Surya Hema Malini dan Dandung
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
kesalahan serta kandungan isi tentang deskripsi tari Karna
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi
hubungan antara
-------------. naskah
(2001). Puisimantra
Jawa:pertanian
Struktur dengan naskah
dan Estetika.
ilmu falak/perbintangan
Jakarta: Wedatama yangWidya
digunakan
Sastra.untuk menghitung
serta menentukan
Simuh. kapan Islam
(1988). Mistik dan padi jenis Raden
Kejawen apa yang harus
Ngabehi
ditanam, Ranggawarsita:
dengan cara pengolahan yang
Suatu Studi bagaimana,
Terhadap Seratmantra
Wirid
apa yangHidayatharus Jati.
dibacakan,
Depok: UIdan kapan padi itu harus
Press
dipanen, dengan cara
----------.(2003). Islambagaimana padi itu Budaya
dan Pergumulan dipeliharaJawa.
agar
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi
Jakarta: Teraju
Irawan.
Suseno, Ia mengungkapkan
Franz Magnis. (1987). catatan-catatan sejarah
Etika Dasar, dalam
Masalah-
Babad Sepehi.
masalahBabad PokokSepehi berisiMoral.
Filsafat peristiwa di masa
Yogyakarta:
pemerintah kolonial
Yayasan Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816.
Kanisius
BS menceritakan keterlibatan
-------------------------. pasukan
(1983). Etika JawaSepoy—orang
Sebuah Analisa Jawa
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
Falsafi Tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: PT
dengan
Gramedia Sepehi, Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi—dalam
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang
Jawa mengenang peristiwa penyerbuan ini sebagai peristiwa
“Geger Sepehi”.
Alhafiz Kurniawan membahas naskah Al Hikam.
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat
atau muridnya, dan munajat kepada Tuhan. Fokus kajian ini
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
menyajikan edisi teks al-Ḥikam al-Aṭāiyyah yang telah
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
kandungan dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,
yaitu pelisanan teks al-Ḥikam yang digunakan sebagai
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
perkotaan yang sangat kompleks, khususnya masyarakat
industri pelabuhan di Cilincing, Jakarta Utara. Tia Rizki
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa
pada naskah Maslaku al-‘Irfān Fī Sīrati Sayyidinā Mūsā
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Gentur, Kemudian Surya Hema Malini dan Dandung
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
kesalahan serta kandungan isi tentang deskripsi tari Karna
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi