net/publication/333433867
CITATIONS READS
0 199
1 author:
Tiara Alifia
Universitas Pendidikan Indonesia
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Tiara Alifia on 28 May 2019.
“Kakekku dari pihak yang lain K.H Hasan Basyri kyai yang
dikenal sebagai kyai yang mengajarkan nilai hidup sebagai
orang Jawa.”
Ponorogo Jawa Timur 1895
1
Samar-Samar Tjokroaminoto mendengar suara isakan
tangis, dengan memberanikan dirinya Tjokroaminoto mencoba
untuk mencari tahu kepada sumber suara, Tjokroaminoto
dengan kakinya yang berjinjit mencoba untuk melihat apa yang
tejadi di dalam ruangan rumah tak berpenguhi ini melalui celah
jendela yang terbuka. Kemudia Tjokroaminoto melihatnya, dia
melihat seorang pribumi sedang dihukum berjalan diatas papan
dengan kaki yang sudah penuh dilumuri darahnya.. sesaat
kemudian lelaki itu menjatuhkan dirinya kelantai setelah
seorang Belanda pergi ruangan tersebut, dengan mengendap-
endap Tjokroaminoto memasuki ruangan tersebut dan melihat
sekitar yang dipenuhi dengan kapuk dengan banyak sekali
darah.
***
2
Dengan lantang Tjokroaminoto menginterupsi gurunya
dan kemudian berakhir dengan Tjokroaminoto yang diseret
keluar dari kelas.
***
“Ingat kata-kata dari nabi Muhammad saw, ngijrah. Berpindah
dari tempat buruk ketempat yang lebih baik” seorang pria yang
dikenal sebagai seorang kyai menghampiri Tjokroaminoto
kemudian melanjutkan ucapannya
“Kata kedua dari nabi yang harus kamu ingat adalah iqra
“bacalah””
Hijrah?
3
“Rumah bukan hanya tempat palungguhan akan tetapi tempat
dimana kita menjaga martabat dan martabat itu sudah kamu
hancurkan!” Ia memutar badannya dan kembali kedalam rumah
meninggalkan Tjokroaminoto yang terdiam membisu.
“Nggak patut itu jelas nggak patut! mana tanggung jawab itu
sebagai laki-laki bisanya hanya kelayapan” Patih Ponorogo
tersulut emosi ketika mendengar kabar akan hijrahnya
Tjokroaminoto
4
“Bapak dahulu bapak kali ada ibu menikahkah dalem dengan
orang yang tidak dalem kenal, mas tjokro. Dalem taat sekarang
bapak dan ibu akan menceraikan dalem dengan mas tjokro,
dalem batin menggemi untuk selanjutnya seumur hidup
Suharsikin tidak akan menikah lagi sebab suami Suharsikin
hanya mas Tjokroaminoto semata dunia dan akhirat” Ucap
Suharsikin membela
“Bapakmu itu meskipun bupati tapi dia bupati yang bedo dari
bupat yang lain, kalau bupati yang lain mau disuruh ini itu
sama orang hinda belanda bapakmu bedo tidak seperti itu.
Bapak punya caranya sendiri untuk melindungi kaum tani”
sang ibu mencoba menengahi pertengkaran yang terjadi antara
anak dan bapak.
5
untuk menemukan tanah harapan untuk menemukan seorang
pemimpin”
6
“Mas sejak dulu aku ingin jadi kapuk putih, berbunga saat
musim kering dan bisa digunakan untuk bantal dan Kasur
untuk anak-anakku”
7
“Mereka ingin pemecahan masalah, mereka menunggu
keputusan dari den Tjokro”
“Tuan tjokro apa yang akan terjadi di tanah ini? Koran tuan
menyebutkan revolusi tionghoa akan hadir di tanah ini, kaisar
tionghoa akan jatuh siapa kah yang akan memimpin revolusi di
tanah ini tuan tjokro?”
“Kenapa kamu tanya aku soal itu”
“Tuan redaktur surat kabar, aku baca tulisan-tulisan tuan
banyak kapal kapal besar berlabuh di tanjungperak, orang-
8
orang Turki, Yaman dan Sudan berlabuh karena Turki tidak
lagi aman”
9
“Tidak perlu ada pertumpahan darah, karena itu tidak akan
memenangkan apapun.”
10
“Akibatnya belanda membekukan perkumpulan kita, banyak
yang diantara pedagang sudah tidak bisa berdagang kembali”
lanjut pria tadi
11
diarak oleh rakyat setelah pelantikan Tjokroaminoto menjadi
Ketua SDI.
13
hindia belanda untuk apa SI punya banyak anggota, punya
banyak koran kalau kita tidak-“ Ucapan Semaun terpotong oleh
Tjokroaminoto
14
“Dinding tembok ini harus bersih!”
15
“Membenci pemerintah? Apa membuka mata masyarakat
terhadap penindasan?” tanya Tjokroaminoto
***
“Tuan tuan sidang hari ini kita akan bicara persoalan agenda
yang akan kami bawa kepada kongstrat menurut Tokroaminoto
agenda terpenting adalah agenda Pendidikan 15 tahun” Agus
Salim mempimpin jalannya persidangan.
“Persoalan Pendidikan memang penting akan tetap persoalan
agrarian jauh lebih penting, petani buruh harus mempunyai
tanahnya sendiri “potong Semaun
16
“Agrarian memang penting, akan tetapi Pendidikan jauh lebih
penting, kita membutuhkan orang orang penting, sekarang
siapa orangorang itu? Hanya bisa dihitung dengan jari”
Peranyaan itu membuat seisi ruangan siding menjadi berisik.
Tok tok tok
“Lalu siapa kah aku? Aku tidak pribumi dan aku juga bukan
belanda. Lalu siapakah aku? Nenekku menikah dengan seorang
juru masak dari Belanda yang ingin mempelajari masakan
hindia Belanda bahkan pastor Belanda tidak ingin membaptis
aku, lalu siapakah aku?”
18
Sidang Anggota Sarekat Islam.
Tanpa kehadiran Tjokroaminoto
20
“Akan tetapi kita harus tahu politik, politik membentuk hukum
dan menentukan kehidupan seseorang juga nasibku dan
nasibmu” bantah stella.
***
Brakk!! Agus salim datang kemudian menjatuhkan dirinya
duduk disamping tjokroaminoto.
“Sudah sampe dimana hijrah kita gus?” tanya Tjokroaminoto
Hasil panen kita dari hari ke hari terus menurun, mereka tidak
peduli, pajak terus dinaikkan sekarang kita sudah tidak punya
apa-apa selain niat, niat yang bagus jalan antara kita dan Allah.
Niat yang bagus tidak akan mudah goyah oleh apapun.
Bismillah!
21
“Muso, anak didikmu asisten pribadi tuan mereka tersangka
kerusuhan yang terjadi di Garut”
Surabaya, 1921.
22
“Surat pengadilan, baca dan pelajari semua akan baik baik saja.
Tidak akan aku biarkan kekerasan masuk kedalam rumah ini” .
Rumah Tjokro dijaga ketat oleh tentara Belanda.
Suhursikin sudah mulai sakit-sakitan
Terduduk sendirian menantikan kehadiran Tjokroaminoto..
***
Hijrah…
Hijrah….
Istriku ternyata aku tak bisa membentuk hijrahku sendiri, dunia terus
berubah, revolusi dari belahan bumi terus singgah di tanah ini
membawa beragam bangsa dan pikiran….
Istriku hari ini aku ingin pulang, aku ingin menemanimu dan anak-
anak yang tumbuh dewasa. Hijrah ini akan panjang dan telah
membawa anak-anak muda yang cemerlang di Jawa, Sumatera,
Kalimantan dan di berbagai sudut di tanah ini.
***
26
“Stella” saut frank.
“ya?”
“Tuan tjokro ditangkap”
***
27
“ Ya allah, masihkah aku dikiblatmu jika engkau membawaku dari
hijrahku… “
28
29