Anda di halaman 1dari 28

FIKSI MINI HOROR

Bersama Gol A Gong – SIP Publishing


HATI-HATI, DI BELAKANGMU!

• Apa yang kamu


ingat tentang
horror?

• Tulis di kolom
chat
ADA YANG TAHU
FIKSI MINI HOROR?
• Fiksi mini
HOROR adalah…
• Jawab di kolom
chat… kalau
tidak dijawab,
nanti aku
datang…
FIKSI MINI HOROR
• Pembaca dibuat
TAKUT
• Dibikin NGERI
• Ada hantu, monster,
pocong, wewe gombel,
kuntilanak atau sosok
yang nggak kelihatan
FIKSI MINI HOROR
• Syukur-syukur
berteriak dan
nggak bisa tidur

• MERASA TOKOH
MENGERIKAN DI
CERITA ITU ADA
DI BELAKANGNYA
PEMBACA FIKSI MINI HOROR
Anda Termasuk Jenis yang Mana?
• Selalu ingin mendapatkan
rasa takut
• Membacanya takut-takut
sedap
• Cerita jangan terlalu
panjang
• Cenderung menyendiri
karena ingin merasakan
kengeriannya
• Harus langsung terhubung
dengan tokoh
menakutkannya
FIKSI MINI HOROR
• 1. Ceritanya bergerak cepat seperti dikejar kuntilanak
• 2. Ending ceritanya ibarat leher kita digigit drakula kemudian
dihisap darahnya.
KALIMAT MANA YANG MEMBUAT KAMU NGERI?

1.
Burhan berlari ketakutan ketika melihat pocong itu
melompat-lompat mendekatinya.

2.
Burhan menghentikan motornya ketika jalan di
mulut jembatan merah diselimuti kabut. Tiba-tiba lampu
penerang mati dibarengi lolongan anjing dan suara tawa
aneh. Bau daging busuk menusuk hidungnya. Burhan
menoleh ketika mendengar suara perempuan seperti
tercekik.
“Antar saya ke jalan kamboja, Bang…”
PERBEDAAN HOROR DAN THRILER
• Horor SELALU IDENTIK dengan
dunia supernatural, cerita
mitos, atau urban legend.
• Thriller seputar kehidupan yang
lebih realistis, seperti kasus
pembunuhan, gangguan
kejiwaan, misteri, mata-mata,
atau bahkan teori konspirasi.

• TAPI PERSAMAAN KEDUANYA


ADALAH MENIMBULKAN RASA
TAKUT PEMBACANYA
ENAM HAL PENTING
FIKSI MINI HOROR
• 1.Pilih lokasi yang menimbulkan rasa
takut.
• 2.Pilih waktu dan suasana yang pas
dan berkaitan dengan kepercayaan
masyarakat.
• 3.Set dan property yang mendukung.
• 4.Alur cerita harus membangun rasa
takut.
• 5.Tokoh horror menakutkan yang
kuat.
• 6.Ending cerita yang diluar dugaan
pembaca (plot twist)
ENAM CIRI KHAS HOROR
• 1. Kalau jalan kakinya
tidak menapak
• 2. Terdengar suara tawa
tapi tidak ada orangnya
• 3. Tubuh tanpa kepala
• 4. Mata merah
• 5. Mulut penuh darah
• 6. Punggung bolong
penuh belatung
LOKASI FIKSI MINI HOROR
Mana yang membuatmu takut?
• 1.Kuburan
• 2.Sumur
• 3.Rumah Tua
• 4.Jembatan
• 5.Kamar mayat
• 6.Gudang
• 7.Rumah sakit
PERNAH JALAN MELINTASI
KUBURAN DI MALAM HARI?

• Kalau pernah,
bagaimana
perasaanmu?
• Coba tuliskan
detailnya
CONTOH KETIKA MELINTASI KUBURAN
Aku paling benci jika ayah menyuruhku mengantarkan makan malam ke
rumah kakek. Persoalannya harus melintasi kuburan. Bukannya takut, tapi tidak
asik saja, menjelang maghrib, jalan sendirian melewati kuburan.
Aku selalu mempercepat langkah jika sudah di kuburan. Melompati
beberapa batu nisan. Kadang aku berlari kecil ketika terdengar bunyi-bunyi
aneh.
“Kenapa buru-buru, Boy,” tiba-tiba saja ada suara merdu.
“Aku bukan Boy. Aku Rama.” Masih belum gelap. Pasti manusia. Betul juga.
Dia perempuan cantik. Sebaya denganku. Memakai seragam SMA.
“Sekolah sore? Pulangnya ke mana?” tanyaku.
“Ke sana,” dia menunjuk ke pemakaman yang masih baru. Tanah merah
basah berupa bukit kecil dengan bunga-bunga indah berserakan di atasnya.
Beberapa orang sedang berkumpul dan mengaji di sana.
Barulah kusadari, jika kedua matanya berwarna merah, dan ada darah
mengucur dari dahinya.
“Beritahu kepada keluargaku. Aku korban tabrak lari. Nomor mobilnya ini.
Catat, ya…,” dia menyebutkan satu huruf di depan, dua angka sempurna, dan
WAKTU DAN SUASANA
FIKSI MINI HOROR
• 1.Malam Jum’at
• 2.Saat kelahiran
• 3.Bulan purnama
• 4.Malam kematian
• 5.Upacara ritual
• 6.?
SET DAN PROPERTI
FIKSI MINI HOROR
• 1.Keris
• 2.Kemenyan
• 3.Asap
• 4.Batu nisan
• 5.kepala tanpa
tubuh
• 6.Kain kafan
• 7.?
LOKASI YANG DISARANKAN

• 1.Kuburan
• 2.Sumur
• 3.Rumah Tua
• 4.Jembatan
• 5. ?
TOKOH HOROR
• 1.Dukun santet
• 2.Pocong
• 3.Kuntilanak
• 4.Wewe gombel
• 5.Hantu
• 6.Drakula
• 7. ada lagi?
SILAKAN MENCIPTAKAN TOKOH
HOROR SENDIRI

• Suster Ngesot
• Kakek Cangkul
• Nenek gayung
DIKSI ATAU KATA YANG DILARANG
DIGUNAKAN DI FIKSI MINI HOROR
• 1.Seram
• 2.Takut
• 3.Ngeri
• 4.Jijik
• 5.Tegang

• Kita harus membangun


suasananya, bukan
memberitahukannya.
MEMBACA INI, NGERIKAH?
• Pukul 11 malam. Prostat Kakek kambuh. Kencingnya terganggu. Ibu menyuruhku
mengantarkan obat herbal buatannya kepada Kakek. Setelah Bapak wafat 10 tahun
lalu, Ibu membuka kios obat herbal. Langganannya banyak.
• Aku memberhentikan motor. Di sisi kiriku Gudang Peluru, bangunan tua tidak
terurus dan menyeramkan. Di halaman depan ada Kerkhoff - makam Belanda. Setelah
Indonesa merdeka pernah jadi penyimpanan gerobak dagangan yang jualan di pasar.
Kemudian jadi markas gelandangan. Kata orang-orang, mereka sering diganggu hantu
Belanda. Akhirnya dibiarkan kosong jadi rumah hantu.
• Aku merasakan cahaya lampu merkuri memantulkan bayangan batu nisan, seolah
berubah jadi tubuh-tubuh yang berdiri tanpa kepala dan tanpa kaki hendak
menyantapku.
• Aku merasakan cahaya lampu merkuri memantulkan bayangan batu nisan, seolah
berubah jadi tubuh-tubuh yang berdiri tanpa kepala dan tanpa kaki hendak
menyantapku.
• Motor kujalankan di antara jalanan berlubang. Tiba-tiba terdengar suara
perempuan tertawa. Motor hampir saja terjungkal karena ban depannya masuk
lubang. Mesin motor mati. Aku melihat perempuan berambut panjang berpakaian
putih melayang dari Gudang Peluru.
MEMBANGUN SUASANA TAKUT
Aku berdiri di depan peti mayat. Kedua lututku berbunyi.
“Kenapa, Her?” Rudi melirik ke arahku.
“Itu…,” aku menunjuk ke beringin. Cangkul di tanganku terlepas ke tanah.
“Apaan, sih!” Rudi terus saja mencangkul kuburan.
Salam menengadah. Dia berteriak dan langsung melempar cangkul
sembarangan dan berlari pontang-pantig.
“Heri, lari!” teriak Salam kepadaku tapi kemudian tersungkur, karena
tersandung gundukan tanah galian.
Rudi menoleh ke pohon beringin. Tanpa banyak bicara dia melepaskan
cangkulnya dan berlari menyusul Salam. Dia juga terjungkir menimpa tubuh
Salam. Mereka bangkit lagi dan berlari di bawah langit berwarna hitam.
Aku tidak tertarik lagi membuka peti mayatnya walaupun berisi harta
karun. Aku segera berlari mengejar mereka.
Mataku tak mampu menembus kabut yang muncul tiba-tiba dari ratusan
makam berumur ratusan tahun. Angin dari arah belakang mendorongku dengan
kuat. Kaki kiriku tersangkut akar pohon. Aku tersungkur. Kepalaku terbentur
batu nisan. Aku bangkit tapi tubuhku terbalik. Akar-akar itu membelit tubuhku.
MEMBANGUN SUASANA SERAM
Hujan makin deras. Pintu pagar rumah terbuka. Motor aku belokkan ke sana. Nita
melompat turun dan langsung berteduh.
Setelah memarkir motor, aku juga bergegas ke teras rumah. Aku rogoh saku
celana. Aku serahkan sapu tangan handuk kepada Nita agar wajahnya dikeringkan.
“Mas!” Nita mengelap wajahnya. “Lanjut saja!” suaranya melawan hujan.
Aku melihat ke sekeliling. Matahari mulai turun di barat. Tidak ada rumah lain di
hutan jati ini. Pintu dan jendela tertutup. Lampu tidak menyala.
“Tanggung, Mas! Sudah basah! Ibu pasti kuatir!” Nita seperti berteriak.
Aku mengelus perut Nita, perempuan yang kunikahi 2 tahun lalu. Di usia
kandungan 7 bulan ini, mertuaku ingin merayakannya. Tadi kami berangkat dari
rumah ba’da Ashar. Rumah mertuaku masuk ke jalan perkampungan, melewati
persawahan, mendaki bukit, melintasi hutan jati, setelah itu barulah sampai di desa
mertuaku.
“Ini rumah siapa?!” suaraku juga dikeraskan, menuntun Nita ke motor.
“Perasaanku di hutan jati ini tidak ada rumah!”
“Ini jalan pintas! Bisa saja rumah ini terlewat!”
Aku mendengar suara kayu bergesekan. Pintu rumah itu terbuka. Tidak tampak
apa-apa. Tidak ada sapa-siapa.
Suara Nita bergetar melihat pintu rumah terbuka, “Seingatku di sini kuburan!”
Aku tuntun motor ke luar halaman rumah. Hujan masih deras. Kedua mataku
SI MANIS JEMBATAN MERAH
Burhan menghentikan motornya ketika jalan di mulut jembatan diselimuti
kabut. Tiba-tiba lampu penerang mati dibarengi lolongan anjing dan suara tawa aneh.
Bau daging busuk merebak. Burhan menoleh.
“Antar saya ke jalan kamboja, Bang…,” suaranya tercekik.
Di depan Burhan berdiri seorang perempuan cantik, berpakaian baju tidur serba
putih. Rambutnya panjang, bibirnya merah berleleran darah, kedua matanya putih tanpa
bola mata.
“Kenapa tidak pesan ojek online saja?” Burhan terus meneliti sosok yang udah
sebulan ini muncul di jembatan dan jadi perbincangan hangat.
“Antar saya ke jalan kamboja, Bang…”
• “Bagaimana kalau saya antar ke kantor polisi?” Burhan turun dari motornya.
Sudah 3 laporan masuk ke kantornya. Semua korban setelah lari ketakutan melihat sosok si
cantik jematan merah ini, ketika kembali ke lokasi tidak menemukan motornya.
• Si cantik jembatan merah melompat mundur.
• “Kamu piker saya bodoh!”
• Hantu cantik itu terjengkang ke belakang dan rebah di tanah. Burhan langsung
meyerbu dan memborgol lengan si cantik jembatan merah. *
Ketika muda, aku menginap di hotel ini karena menghemat. Sekarang bukan karena
menghemat tapi karena hotel ini memiliki kenangan, yaitu: Noni Belanda
Hotel tua ini tidak berubah dengan arsitektur art deco, padahal di sekelilingnya
menjamur hotel-hotel modern dan berbintang. Terakhir aku menginap di sini
seminggu sebelum menikah, sepuluh tahun lalu.
“Aku boleh datang ke pernikahanmu?”
“Janji kita, hanya bertemu di sini saja.”
“Kalau aku kangen?”
“Aku yang akan datang ke sini.”
Setelah menikah, aku telah melupakan Noni Belanda. Janji akan datang mengobati
rasa kangen setiap setahun sekali tidak aku tepati. Aku tenggelam di bisnis pariwisata
sehingga bisa menduduki kursi direktur tour and travel.
“Nugra…”
Aku langsung bangkit ketika mendengar suara itu. Sudah pukul satu dini hari. Noni
Belanda pasti sudah menungguku. Aku bergegas mengenakan jas dan dasi. Memakai
pomade yang dia suka. Setelah merasa sudah rapi dan ganteng seperti pria Eropa, aku
keluar kamar.
Aku mendengar suara yang tidak asing lagi di lorong. Aku menoleh ke kiri. Pintu-
pintu kamar saling berhadapan dengan jendela-jendela besar berderet terbuka lebar.
“Nugra…” Noni Belanda sudah duduk di ujung lorong mengenakan gaun putih.
Wajahnya cantik tapi pucat.
100 FIKSI MINI PILIHAN
KARYA GOL A GONG
TERIMA KASIH
Wassalammualaikum.

Anda mungkin juga menyukai