I
:ì,",
p'r
?
i
N. V. USAHA PENERBITAN
INDONESIA ..
.
i.i
¡.ì
-:¡
,'I
PAT.JINAN 9 JOGJA ':..
'Á
io
,5
817 -',50.
o/*h [{r lllolln [J¡mt¡TARÄ
Íl n-')
I
/t/tiilil/ilil
,
úah
.usa
¡an
tur.
Oleh: ng-
,as,
Ki Hadjar Dewanta¡:a
tah
lan
úe-
[a-
-''*:,, ian
{
I s, ünr laN
ria,
?; ì2 -Lr 't
ng
__ì--rrì:a ng
sia
lm
Penerb it di-
N. V. USAHA PENERBITAN INDONESIA
lra
JOGJA t7
2' 1950. ta.
I
PENBnBnàN P0PU[{[,,
PUR WAKA.
;
,,BAHWA SESUNGGUHNJA" demikianlah bunji Muko-
-
dimah, Purwaka atau Kata-pembukaan Undang-undang Dasar Re-
publik Indonesia itu ialah hak segala bangsa dan
- ,,kemerdekaan
oleh sebab itu, maka pendjadjahan diatas dunia harus dihapuskan,
i karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
li
Dan perdjoangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat, jang berbahagia, dengan selamat sentausa
menghantarkan rakjat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan
negara Indonesia, jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
I
Atas berkat rachmat Allah jang maha-kuasà dan dengan didorong-
li
I kan oleh keinginan luhur, sup4ja berkehidupan kebangsaan jang bebas,
I
maka rakjat Indonesia menjatakan dengan ini kemerdekaannja.
r
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
,1
\1
negara fndonesia, jang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
,I seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memadjukan kesedjahte-
R
raan umum, mentjerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksana-
kan ketertiban dunia, jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemérdekaan Kebangsaan
fndonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara fndonesia,
jang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, jang
berkedaulatan rakjat. dengan berdasar kepada':,,Ketuhanan Jang
Maha Esa, Kemanusiaan jang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan Kerakjatan, jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam
permusjawaratan perwakilan, serta dengan mewudjudkan suatu Keadi-
lan sosial bagi seluruh rakjat Indonesia"..
Itulah naskah ,,preambule" dalam Undang-undang Dasar negara
kita Republik Indonesia, berdasarkan Proklamasi Keqrerdekaan 17
Agustus 1945, jang ditanda-tangani Bung Karno dan Bung Hatta.
r
Agar terang bagi para iembatja, apa jang dimaksudkan daiam kata-
pembirkaan itu umumnja, chususnja bahwa didalamnja ada termaktub
lima dasar tjita2, jang disebut ,,Pantja-sila" itu, maka baiklah pokok
I. Silaú Panúia, Sila
tahr: apa jang disebut_ ,pant!a-sila,. : 5 pokok tjita-
isi Furwaka tadi kita singkatkan sebagai berikut: KII+
r\ tiita j¡rng termaktub. didala!, ,À4lukodimah" -afau ,,È;;_
I. Dalam kata-pembukaan U.U.D. Republik Indonesia didjelaskan, waka", ,Kata-pemþku', âtag ,Preambule" dalam ú"á;rgg
bahwa dalam U.U.D. itu terkandung segala tjita2 perdjoangan Dasar nesara Ëita RepubhÈ i"d;;;;ã. Þì"t¡._îirä'iti'iît"n ,
pergerakan nasional, mulai dulu hingga tertjapainja kemerde- l. Ketuhanan,
kaan, jang dengan ringkas digambarkan demikian: 2. Peri-kemanusiaan.
1. Kemerdekaan adalah þak segala bangsa; pendjadjahan harus
t. Kebangsaan.
lenjap dari muka dunia ini;
L Kedaulatan Rakiat,
2. Negara Indonesia harus : merdeka, bersatu, berdaulat, adil
5. Keadilan sosial.
dan makmur; . , Pantja-sila tal lu-rang dan tak lebih menundiukkan silat
keluhuran serta kehalusan budi bangsa kita, m-ensiambar_
. 3. Pemerintah negara harus:
kan dengan singkat. namun djelas,
I a. -"1¡drrngi segenap bangsa dan seluruh tumpah-darah bangsa krta. Pantja-sila
fllrwa "ñ, i."* li¿"o"äìãulu-
mendjelaskan éerta mènesaskan
,i
t¡orak-rvarna atau watak rakja.t ki{a sebagai bangsa, Ëangsa
lndonesia;
iang beradab, ùangsa jang be-rkebudajaar,l-L"-";;ii;"; me_
b. memadjukan kesedjahteraan umum; ngrns¡afi keluhuran dan kehalusan -hidup *äousiu,' serta
c. mentjerdaskan kehidupan bangsa ; sanggup menjesuaikan hidnp kebangsaan;ia ã;;;a; d;;";
d. ikut melaksanakan ketertiban dunia, jang berdasarkan peri-kemanugjaan iang _universal. rneliputi Ëeluruh'uiu* k"-
,,kemerdekaan dan perdamaian jang abadf' serta ,,ke- manusiaan tjiptaan Tuhan.
adilan sosial". Pantia.-sila lahlr bersama-sama dengan lahirnia negara
kita Re-publik -lndonesia, bersama-sa-"" de"gã;'ti-I;T;j;
U. Adapun dasar-dasarnja ialah: bangsa kita sebagai bangsa iang merd"k; Aã; ¡*d"iJt,
1. Ketuhanan jang Maha Esa; .bersama-sama dengan tertiiptania,,Undang_undans Dasar"
-[î"u
panti a"-si la tro"ïiu [ä¿"i;;-U.
2. Kemanusiaan jang adil dan berad¿b ; lgs,u.ru, k ita. ù. ö. lËugui
3. Persatuan'Indonesia (Kebangsaan);
isi N{ukodimab. dengan begitu memasuki U.U.D., ia'ni pera-
turan negarl kita jqás p_"Ë.ok; l;;s- ;;d;;ãi-J.¡;;'-"ã¿;t.
1. lG¡akjatan dan _usaha kita, baik dalam hubungân
-kebansjaar, "hr-
5. Keadilan sosial. -urrnoo
bungan kenegaraan. Pantja-silisebagai iJi dan inti,'sebagai
sari dan puntiak U.Lj.D. kita, harus "kita taati. harus setran-
tiasa mendjadi pedoman kita, baik dalam sesala lanskah-
laku kita sebagai rakiat bersama, maupun dalim hidui ke-
pribadian kita masing2.
Pantia-sila dalat_n hakikatnla merupakan diiwa bangsa
kita. siÏat pribadi rakiat kita dålam linckunsan"k"oeg"ruurr.
l'antja-sila sebenar-benarnja menghidupËan ù.U.D. kiãa. ka-
I
2- 3-
rena zonder Pantia-sila itu U. U. D. kita hania merupakan nanti, kalau sudah ada ,Madlelis-
- Permusiawaratan Rak-
Besar" atau semata-mata, jang
-boleh iat". ians dibentuk menurut undangz pemilihan umum,
"Peraturan "Statuten"
d¡adi tjukup berisi peraturanZ jang penting, boleh diãdi pe- i""t" .s"ãndwet" kita itu akan diperuba[, dalaq' arti apa di-
pak dgn lengkap. namun tidak berd¡iwa, tidak hidup-. BanJak oerbaikÏ atau disempurnakan.
^U. Bagaimanapun djuga,
tiontoh peraturan2, statuten dan reglementen iang
-sungguh- ianE kini ada dalam U. D. kita itu, terniata didjundjung
pon "o"guoisatorisch" boleh disebut" lengkap, huñoo åtgu- iiofgi ol"h segenap golongan masiarakat kebangsaan kita
niscÞ" tak _ berharga-, _karena tidak berdiiwa, tidak hidup, seluruhnia.
sebaliknia hanja berlaku setjarà mesin gtau pesawat, iang Kalau tentang isi U. U. D. kita, masih ada keinginan un-
tak ber[ikir dan tak berperasaan. Peraturan jang sedemikian tuk mengubah, nienambah at-au mengurangi, misalnia iang
itu biasania tak dapat mepberi semangat, sebaliknja sering- berkenaaî denEan peraturan kewarga - negaraan, keagamaan,
oemerintahan.
-ke-õkonomia4. pertahanan d'li. sebagain;a'
kali menimbulkan akal muslihat dalam kalangan iang ber-
kepenti.ngan, untuk menghindarkan diri dari pada lingkìngau maka itu tidak berarti adanià pèrbedaan laham tentang po-
pengaruhnia. koke atau garist besarnja, jáng- ada dalam U. U. D. jang se-
karang ini."Kesatuan laham itu lebilì3 nampak nja-ta, selama
kita titlak mempersoalkan isi'U. U. D. kita satu demi satu,
atau memperbinijangkan garis2 be-sar dan -pokokllja pera-
turan, tetapi kita'meres-apk1n sa-rie' iang ada d.alam
constit¡rsi
'kitaselami
iiu. Sari2 tadi tidák lain dari pada Pantia-si-
la, lima sari iang termaktub dalam .Purwaka" ulqo,,M-ukodi-
mah' dalam Ü. tJ. O. kita. Itulah jang 'lulai diproklamirkan-nia
kemerdekaån negara dan bangsa kitá, hing-ga-saqt ini, mendia-
di dasar lilosofi-kenegaraan-kita jang õlia-k-dan -\ita akui
sepenuhnia. Pantia - sîla kita sunþguhz adalah djiwa jang
månghiduþkan U. U. D. kita, dan meñdinamiseer negara kita.
Sebagai kita semua mengetahuinia, maka ?antia - sila
Apabila kita menindiau kembali segala apa jang te- kita itu Ëerapkali dengan tera-ng - teranga-n dipakai sebagai
lah kèdiadian disekitar 17 Agustus 1945 iang beriwaiat -dasa¡" atau "sendi'"atau..,,pe-mbatasan", migafniq dalam
itu, maka teranglah, bahwa tertjiptanja Undang - undang menlusun ,anggarane - dasar" ãt-ag per-aturanz lainnia, baik
Dasar kita itu adálah salah satu peristiwa iang maha pen- oleh" Íihak-.puãt"ikulir mau-pun oleh badane pemerintah iang
tine. Tidak sadia ,constitusi" kita menundiukkan hasrat resmi. Ban!ák orang membitiarakan, menindiaq atau mem-
iang "positifl' dan ,construktil" -dari -pemimp-in --peAimpin peladiari isi, maksùd dan tudjuan Pantia - sila, karena meÌe-
kitã, iang merasa bertanggung djawab atas berdirinja Re- ka inäin menielami dan menginslaÏi sedala1 'dalaï'nia, âPâ
oublik kita sebaeai nesara hukum, tetapi susunan serta ianE ñendíadi tulans prrnEsuús dan diiwa dari pada kemer-
isi U. U. D. kita Ïtu mðmbuktikao adania kebidjaksanaan ä"Ëä"" nusa dan.baäisu iñdoñesia. Semua itu membuktikan
pada mereka semua, para pentiipta dan perantjang, iang betapa seluruh raliat"tertarik serta membenarkan dan men-
sangat berdiasa itu. Bãrang tentu tidak semua - golongan diunäiung tinsei iåi Pantia - sila, dan sedapat - dap-at me'
-eñi"tod¡oi'seratus persen segala isi peraturaù dasar ne-
"mensubah, rrjesuáikãrr dirinia dengan apa jang terkandung didalamnia.
s""" kitu'ito. Ada iaìe ingin mengurangi atau
Apakah gerangan jang meniebabkan sangat populòrnia
äenambah U. U. D. tadi- dãn bolehlah dipastikan. bahwa
4 )
l]agtja - sila itu ? Menurut kejakinan sa ja tidak lain karena jg speculatif. Keagamaan jg
didaÌamnja dapat diketemukãn silat, jäng pokok dari pada
asana
"lalamunan" atau chajai
bersysteem apa lagi ke-Tuhanan jg Maha Esa
,ke-Tuhanan",
keluhuran dan kehalusan hidup manusla," b"ïk dipandanE-dari adalah ke-agamaan jg bersilat -positif" dan ,dalam" pula..
.sudui-Áea gama¿ìn, maup-un Âudut lcebudajaan din kemisjara- Selain itu maka urut-urutan Panila-sila menundiukkan
katan dalam arti ¡ang sõluasenja. llepada kita. bahwa pentiiptanja adalah seorang ig berpan-
dangan luas, luhur dan Calam. Barang siapa mendasaikan
- Meresapkan isi, maksud dan tudjuan Pantja-sila, meru- hidupnja kepqda Ferilcemanusiaan, pastilah ia ada seorang
pakan suatu ,,confrontasi" antara diri kita densan nusat-
kebatinan atau ogeweten" kita sendiri, seolahlolah' kita jaog
"beradab", seorang iang "bertiita-tjita", seorang iang
.,berbudi".
melihat kedalam kãtja benggala, dan melihat disitu gambar
"-eoo.,- Sila jg ke-i ta'usah kita bitlarakan dengan pandjang
þa{an dan wadiah kita servadjarnia. Gambar iang
cljukkan beberapa keindahan dan keburukan. Èebenurun
-kebersihan lebar. Tidak sadja si-pentjipia Pantja-sila, teiapi kita semua
da-n . kesaluheo, dan kekotoran. jang ada pada merasai dalam dada kita, dalam hati-sanubari kita, bahwa
tubuh kita. Memang sebenarnia, Pantja-sila'merñpeladj.ikun .
kita dengan bangga dan dengan sedar menginsjafi akan
dan menuadiukkan-ke ¡rada þira. bagaimana sehárusn¡ä kita kebangsaan kita, ialah Kebangsaan lndonesia ig wutuh bulat,
berpendirian. bersikap dan- bertindãk. lidak sadja sebagai tidak terpetjah-belah atau bertierai-berai. Kita berbangsa
ry?r {.a-negara .i
a.ng setia. melai nk an djug a'seba gai manusi a j ing satu, bernegara satu dan berbahasa satu.
dJudJur clan OrdJ açsana, Sila ig ke-4, ia'ni Kerakjatàn membuktikan bahwa si-
Didalam membitjarakan maksud dan tudjuan Pantja- pentjipta Pantja - sila buL*n sadia seorang ,.patriot" pen-
sila. kadang-\adang áda jang memadlukan pertan¡aan , Ëa- tiinta bangsa, akan tetapi seorang ,.nasionalis", jg dengan
gia.n.ap_tkah dari Pantia-sila itu jang terpenting: mana iang njata berwatak ,,marhaen" dan menjatukan diri dengan rak-
boleh dianggap mend¡ádi pusatnia ätuo' sariniT d"o s.,.luü iat umum, rakjat murba, rakiat djelata. Azas Kerakia{an
betulkah urut-urutan, juog biasa terpakai, iaitu, atau ,,Demokräsi", !g olehnla- dimaïukkan kedalam Panfia-
sila-nja, tidak memungkinkan adanja haluan,.kapiialisme".
t. Ketuhanan jang Maha Esa: sikap,,imperialismeo' atau.,fascisme",semangat,,téodalisme"
2. Perikemanusiaan; atau ,,aristokrasi" dalam djiwa si-pentjipta tadi.
i. Kebangsaan lndonesia: Sila jg ke- 5, ig mengutamakan so'al Keadilan sosial,
4. Kerakjãtan atau Demokrasi: menggambarkan suatu tiorak jg istimewa pula dalam idam-
5. Keadilan sosial. idaman si-pen{iipta Pantja-sila. Mungkin dia mengalami
sendiri, betapa seringkali meluap-luapnja sentiment,,kerak-
Urut-urutan jang sedemikian itu barang tentu tidak ter- jatan" itu, hingga melalui batas2nja demokrasi sendiri.
susu.rì setjara tib¿-tiba. sebaliknia boleh -dianggap sebagai Betapa meluap-luapnia sentiment demókrasi itu. hingga me-
gambaran 4ur tjorak-wa_rna dari pada djirv¿--ii-pentjipia. tlilnbulkan matiam2 .,instincien" atau .,har,r'a-nalsu" ig ren-
Susunan tadi memberi alasan urituk menduga. bahwä pe- dahZ, misalnja kemqrkaan diri. tindak semau-maunja-ðetiara
ngara+g Pantia-sila kita itu pasti ada seorang. jang mempu- Iascistis. meninggalkan silat2 keadilan, rasa-kasihan atau
ljai dasar Keaganlaan, jang sangat daìam dan pãsitiÎ. .Bu-
jang,memusatkaà
tjinta-kasilr terhadap manusia lain, demikian seterusnja.
l.uo keagama.I anpçan2nia kepadamystik. Itulah sebabnja makã sila ,,Keadilan sosial" tadi termasuk
kegaiban. occultisme d. 1.1.. jang biasà disebut lkebatiìran". dalam Pantja-sila. Dan inilah merupakan isi ¡g terpenting
tetapi atjap kali bersilat sangat leluasa dan kadang2 bersu- dalam Pantja-sila seluruhnja; tidak sâclia dalam silo ,,kerak--
6 7
jatan" sadja, !g biasa disebut deoguo perkataan ,,demokrasi"* atau hal-hal lain-lain, belum berarti bahwa orqng lalu me-
suatu perkataàn dari bahasa asing, ig þerap kali menimbul- nseiabui benar - benar. apa iang terkandung didaþmnia se-
kan salah Íaham. Empat sila lain2-nja: ke-Tuhanan, Peri- bãsai "isi', lebih-lebih orãng befum da-pat -me-ngetahui benar!
-"isi"
kemanusiaan, Kebangiaan dan Kerakjatan, memang sebe- akãn hargania atau nilainia itu- Uituk dapat menjelami
nârna lebih merup akan ,,batas-batas" dari pada ,,ibi", dan dan meñginsiafi tiap - tiäp keadaan dalam silat wutuhnig'
pada umumnia rakiat dielata ta' dapat menginsiafinia dengan oerlulah ä"uoe meneinali dua factor lainnia, iaitu"bentuk"-
Àedar dan positif. Keadilan sosial sebalikuja adalah satu ñiu serta " iii " - ñ¡a tiap-tiap- keada-an, kedjadian atau
-.bentuk"
kdnjataan. jg dapat dikenjam oleh rakjat murba seluruhnja. päristiwa. Niengenai ãan ,,isi" itu sangat perlu,
Dengan begitumaka boleh dianggap sempurnalah Pant'a- tu""ou tiap-tiaf keadaan, scsudah terbatas oleh dasar - dasar
sila itu sebagai buah atau hasil perdjoangan rak;at kita dan gariËn - bäsarnja (!a'ni sifatnja), - masih pula terbatas
sediak ,,Hari Kebangunan'Nasional" (20 Mei 1908) sampai' setiara" lebih chus-us õleh bentuk .dal itt'.fiu" Ilssiog'.
,,Hari Proklamasi 17 Agustus '45, Sama sifatnia. tetapi berbeda ,bentu-k"-nia, lebih--lebih ber-
Iainan ,isi'i - nlai menjebabkan ada:rja perbedaan antara
ll. Benúuk Aúau Susunan Pantfa'Sila. keadaan iane satl densan iang lain. ,Kê-Tthanan" misalnja,
mempuniäi ãilat lang tärtentuì pokok:pokok dan dasar'-nj3
Uraian saja jang pertama sebenarnia barulah merupakan dapai diþastikan.'Ak-an tetapi,ke - Tuhanaq" j-ang berbentuk
,ichtisar" serta pula pendielasnn tentang Pantja- sangat mungkin -berlain¿n dengan
sila, dan ,siÎat" itu ialah pokok-pokok dan"sifatnia"
dasar - dasarnja- "oiganisási-keagamaan",
,ke'-Tohuoan" rñenurut'konseþsi sesuatu aliran filsafah atau
iaitu ,hakekatnia". anggapan seseorang individualisjqng religieus, iaitu orang iang
Maksud uraian saja jang pertama itu ialah supaia orang. beñðtiwu keagamaãn, namun tidãk tergabung dalam sesuatu
segera dapat menangkap dan menielami, mengerti dan meng- organisasi. kaiena ia mementingkan hidu-p kep-ribadian. Tam-
insiafi, apakah sebenarnia pokok - pokok jang terkandung -dapatdidalam
baht pula, diika mengingati "isi", ja-ng-ada masing!
didalam perkataan ,Pantja - sila" iiu. Mengengl ,si[at" - nia bentuk keagamaan, muÈ. mudahlah dimengerti alian
sesuatu keadean berarti memaklumi pokok-pokok, dasar-dasar adanja perbödaan antara,sekte" ig satu-dengan-,,selt-e" iang
"(diãalam
dan garis - garis besarnja. Ini perlu didalam kita memandang lain satu agama), perbedáan mana kadallg-.ladang
atau
-menielidiki sesuatu keadaan, karena dengan menge- menimbulkan pertentangan dan permusuhan iang haibat.
tahui poËok - pokoknia seolah - olah lalu terbuËalah piñiu Untuk lengkapnia pandangan kita tentang m3pg"dPlSr
eedung atau tempai" iang akan kita selidiki, sedaugkan -me"¡etiaiti
mempeladiari ätaù sesu-atu so'al, baiklah disini
äengeiuhui,,silat:'lnja"beiarti seolah-olah kiia pêgang bîku- saia iambähkan pula, bãhwa sesudah ,,siÎat" serta "bentuk-
tuntunan atau pedoman, iang mengikat atau membatasipanda- ddn ,isi", masih åda pula suatu factor atau sebab,igogdapat
ngan dan pen¡eiidikan kita. agãr djanganlah fikiran kita bergerak mengakibatkan perbedaan. antara dua hal atau keadaan'
setiaru leluasa iang ticlak teratur. Djadi seperii halnja orang walàipuu sifat ierta bentuk dan isinja pada kedua - duania
iaoe hendak meñgundiunei ,mu.sei¡m" misalnia: kälau se-
"belúmnla ada Perbedaan iang masih nampak itu disebabkan'
ia mengetàhui pokók-pokoknia dari,buku' tun{unan' karena"u-u.
tjarania melakukan, melaksatlak-a-n, me-makai atau
(gids), maka ia ãkan lebih gampang dapat memahami segala menggeruLkan, pendek tiarania mewudiudkan laku atau tin-
isi museum tadi. dakan" masih' ãdu bedania antara iang satu -dengãn iang
Dalam pada itu hendaknla diingati sebaliknja, bahn'e lain. Dalam ilmu kesenian hal inilah iang disebut gera\
mengenali - nia sesuatu keadaan. kedjadian, peristiwa ,wirama'" alau ,rhytmus",'iang dapat menentukan ,watak*
"sifat"
*8- o_
gta-u okarakter" ( iaitu sifat wutuhnia ) tiap - tiap benda iang 3. Kedaulalan Rakiat, iang mengingati azas .perikemanu-
hidup dan bergerak. siaan" ;
Uraian tentang tiaranja kita memandang, mempelad{ari 4. Keadilan sosial, sesuai dengan tuntutan adab ,perike-
atau menjelidiki sesuatu so'al itu, hendaknia kita pakaidiuga manusiaaD " ;
dalam kita menjeiami Pantia-sila, agar kita dapat mengerti 5. Keluhuran bidup perikemanusiaan, ja'ni pangkal-induknja'
benar - benar akan hakikatnja, ja'ni sifat -nja Pantia ' sila;
menginsjafi benar-benar akan bentuknja. ia'ni systeemnia Sansat boleh diadi ada lain orang, iang ingin lemakai
-diputjuki
atau tjaranja kita memperso'alkannja; memahami'benar- urut - orituo laiu 'pula, misalnja jang - oleh n{"-
benar akan isinja dan achirnia tahu benar-benar, bagaimana banssaan". atau ,Kedulatan RakJat", atãu ,Keadilan
kita harus meLalcsanakan tiita-tjita ig disebut ,Pantia -sila" sosiäl', begitu seterusnja. Dalam hal ini hendaknia kita
itu. Djangan sampai Pantja - sila mendjadi sembojan jang *ãrg"itil Ëuh*u semua itu berhubungan lekat dengau sifat
kosong: atau mendiadi siari'at jang tidak kitainsjafi. Djangan d¡iwä budi orang masing2. Ini harus kita akui dan kita be-
sampai Pantja-sila kita pergunakan setiara keliru atar¡- salãh. o"*kuo, karena d'eoguo ñemakai urut - urutan,lain- itu, harga
Lebih-lebih djangan sàmpãi Pantja-sila kita pakai sebagai atau niiai dari pada?antia - sila sedikitpun tidak berkurang"
kedok untuk mengedjar kepentingan diri pribadi. Sebaliknia denean memakai urut-urutan sendiri iang sesuai
Dalam uraian saja iang pertama telah saia madiukan dengan s"ifat d¡íwania, Pantia - sila- tadi lalu mendiadi "hi-
pertaniaan, apakah bentuk daripada Pantja-siia, iaitu misalnia dop"' bagi meieka,iang menggunakan-wiram-ania sendiri itu'
urut-urutannia. (dan bolehlah disinisaja tambahkan ses'uai dõngan wira-ma" lang Ïidup didalam djiwania sendiri.
tidak dapat lain dari pada iang termasuk dalam "isi"-nia),
Purwaka Pertaniaan lain tentang Pantia - sila itu ialah mengenai
LI. U. D. kiia itu. Jaitu: 1. Ketuhanan. 2, Perikemanusiaan,
5. Kebangsaan, 4. Kerakiatan, 5. Keadilan sosial. Sudah saja ,, isi " - nia. Apakah tidak- ada sila - sila lain, jang patut
,uraikan, bahwa hal itu ãi-asukËan diãalamnia? Misalnja pernah ada orangöertaniao
boleh kita sebut bentuk serta mengapakah ,, kemerðekaan " iidak termasuk didalam Pan-
ir"inja adalah haknia si- - pentiipta. Bagi orang lain boleh
-
d¡adi menieludjui pokok - dasarnja sepenuhnja bañkan sampai tj a-sïa? Lain oran g la gi bertani a-, qpakah sebabnja',,kebuda j aan"
bentuk dan isinja, namun ingin menggunakan miramalain. iidak ada didalam ?antja-sila? Demikian s-eterusnþ,-o¡lng
bertanja, atau dapat bertanja se-perti jang ter-sebut itu. Bolehlah
Jaitu ingin memakai urut - r"oião lain, Ïarena mendasarkan disiui 'sâja ulaogi, upu ¡an! teläh saia ur-aikan, jaitu: bahwa
fikiran serta perasaannia pada imbangane jang lain. Bagi bentuk dãn isi "Þaniia-iiti itu sudah selaiakniá merupakan -
'saja sendiri misalnia. memandang ,,perikemanusiaan" - lah Kita tahu, bahwa
j_ang berdiri se,bagai pokok sarinia- Pantja - sila. Dalam pan- sambaran sikap bathinnia si-pent'ipta. -tidaL
'dangan itu lalu - setiara ,deductif" dapatldh pokok. -sari þentjipta Pantþ -sila kita itu lain dari- pad'a Bung '
atau puntjak Pantia-sila itu kita petiah mendjadi dasare Karn,i sendiri.' Pernah Dr. Rad¡iman Wedyodiningrat me-
'Iainnia. Atau pabila kita nerangkan, bahwa Pantia- sila itu pad-a suatu saat (iaitu dalam
berfikir setiara "inductil". dasar sidan! Pánitya persiapän Indonesiã Merdeka pada tahun 1945)
-perikemanusiaan" iiu kita letakkan paling belakang sebagi terkeiuar -sp'ontaan" (tak direntianákan lebih dulu)
,kesimpulan". Lalu dapatlah imbangan-imbangan antara dasaie
?antja-sila itu serta urut - urutannia kita gambarkan sebagai dari mulut""íiu"ä
BLng Ku"oo. Seolahz utiapan -n!a itu adalah ilham
jang berikut: iang langsungtiábul dari udiungh¡ti sãnubarinia. Bagaimana-
þund¡ugu', kila menerima utiapánz itu sebagai keniataaniang
'1
. Ke - Tuhanan, menurut adab "perikemanusiaan" : Ëitu Leîurkan, kita akui dan-kita sahkan-setiara iakin dan
2. Kebangsaan, iang berdasar 'pada ,perikemanusiaano': ichlas. Termasuknia Pantla-sila tadi kedalam U'U.D. kita, itu
I
*10- t1 -
-
pun sudah Lnenbukiikan ke-istimewaannja. Adania keinginan î Pantia-sila. Adapun ,,isi" iang dimaksudkan disini tidak
untuk memakai urut-urutan lain, atau_ menambah, barangkali I Li"'ãu"i pad.a àd¡aran, ia.ng terka¡dung. didalamnia. Adja-
untuk mengubah dalam arti nlemperbaiki atau menlempur- I
ran itu ta"kurang dan t-a' le-bih da",¡ pada ,.lilsaÏah - kenega-
nakan, itu semua tidak mendjadi so'al, dan kelak-kirãnja memîeri taTsiran. singkat .l"tqpi dlelus, tentang
mungkin djuga kedjadian. Kalau zamannja atau alam-keada-
;
"uu";,-iang
du.u" åasä" serta azas.azas, iang meodiadi tulang punggung
-
annja menuntut, barang tentu Pantja-sila akan dapat berubah serta diiwa dari pada negarã Rlpublik Indonesia' Pantia--
djuga. Jang dalsm hal ini harus kita insjafi, jaitu sesuainja i
ti¿åt sadia m'emberi iiorak dän warna' tiukup untuk
bentuk dan isi Pantja-sila itu dengan zamannja dan alamnja :l "it"
menEenuli ,,Ëarakter", ia'ni watak sewutuhnia- dari pada
Pantja-sila itu dilahirkan. Jai"tu p"ada saat raËiat kita berhå-
(
oisu""t- kebángsaan, iang kitaberdirikan pada -hari pr-o-
klãmasi itu, aÈan.tetapi Pãntja-sila memberi isipula kep-ada
I
,.Ke-Tuhanan" . . bukankahiniberarti, bahwa negara ;;;;" kita sebasai ,inesara - hukum", iang setfara modern
kita (fang pada waktu itu masih akan lahir) djanganlah ñen- ãe"nudju ke-arah" tertib -"damainja hidup clan penghidupan
daknja mengoper silat djadjahan Belanda, iang hampir semata2 'serta selam at-bahagianja rak¡at seluruhnja.
bersilat,,materialistis", iaitu mengagungkan hidup,,kãbendaan"
serta merendahkan hidup kebathinan, misalnja menggunakan
agama untuk keperluan koionial dan kapitalisme ?
,,Kemanusiaan" . bukankah ini dasar iang paling
luas, jang mendjamin perikeadaban dalam arti seluas-luasnia,
hingga dapat membatálkan segala angkara murka ?
,,Kebangsaan" . . . . . bukankah ini, jang dapat meng-
hantiurkan,.kolonialisme" dan,,imperialisme", ig. meradjalela
diseluruh Indonesia ?
,,Kedaulatan Rakiat" " . . . bukankah ini iang berkewa-
djiban menghantiurkan ismé - isme, jang selalu menekan
hidup-tumbuhnja rakjat, baik dlm arti politik dan ekonomi
maupun kemasjarakatan dan kebudajaan ?
,,Keadilan Sosial" . bukankab ini tiita2 jang positif
dan concreet, jang harus mendiadi tudjuan segala usaha, un-
tuk memberi kesãlamatan dan kesediahteraan kepada rakiat
setjara merata ? t
; s++sË [ N)
I
rÞeis [Ë
ã,n
<n
; ÉË
Ð | Õ
Fr
¡.r,5'
õ'ö-H . H
=ñ
Fxp flF sË e9
Þ o . b-"^: t-.J 3. Ë
åE rtäär
r FËã FIF
ËFåÊEË F
Ë
;Y' ärç s
sfårs Ë iË
$pE- rE;gË
Ê oFË E-:
ÞÞtr
.Fr
b=*.èï.
xÞ .!"o:P
;acirF,ir
, â ? I e 5'o
o- h'Þ ;í. X tì-r F I
r:
'Þ 9, Þ A, äôilF iÐ
ã .P
-
t..,4
tr5.Þ ií
..; +-
Þ \¿¡
*--ø¡¡-FØE'.
I
g
s'5 FF+ pH
Ë Ë
reË
F^ l5 [ã*
o ts r,
-
Ë-5ÊåñgEE-
F5:"':
-E Ë
Ë=P*#E'ã
r'Ë.üE
.. I'*BeE-" É(9!,
.: !¿ ànrD nJ
=E
"rsË
Ë år FË
a
- t4- _15_.
.di.*" diajaning . rat,. lebur déling pangastuti". Tuhan se- djur dan . !a!g dqput kepertjajaan dari 'rakjat. Pelak-
lalu ¿da pada kita ! Tuhan ta' akãn mðmbiarkan meradja-
lelanja arrgkara - murka, baik jang bersifat imperialisme ma- sanaan itu harus diwudjudkan dengan dialan perwakilan
upun kapitalisme ! Sebaliknja. ta'- akan Tuhan memperbaiki rakjat, iang dibentuk setiara demolcrãtis, jãitu rafa dan adil.
hidup manusia, kalau manusia itu tidak sanggup bèrdjuang Perwakilin iang rata dan adil, kata saia; pembatasan
-sendiri. Bukankä'ini adiaran,
untuk. memper.baìki _nasibnja ini perlu agaknja, karena kerap kali kediadian, ãda perwa-
jang be.rkali,- k¿li^ dipela{¡'arkan Presiden kita 'Bung kilan rakjat. -namun tidak mewakili semua golongan, atau
l(arno, jang banar! _mendjadi bekal,-oleh
jang utama didulam kitã tidali nampak sebagai perwakilan jang meratia, teiapi sebe-
melaksanakan perdjuangan kita ? Mengertilah kita, untuk pqrnja_(karena iang membentuk hanjã satu-dua gõlongan)
apa si-pentjipta Pantia-sila meletakkan -"Ketuhanan" sebagai lalu tidak dapat memenuhi rasa ke-- adilan umuñ. Itùlah
sila pertama. Dengan pertjaja akan adania kekuasaan sebabnja, untuk dapat_menentukan kemauanrakjat jang se-
juogiangmaha - agung, maha - kuasa, maha - adil, maha - kasih benar_- benarnia, per_luJah adania tlara pemungütan- suara,
dan maha - murah- maka seolah - olah kita manusia dengau iang dapat memperoleh suara rakiat itu lang se-rata2-nfa.
sendiri kemasukan sifat2 ke-Tuhanan itu. Dari muousi*¡äng
lemah, kita mendjadi manusia iang kuat. Ketakutan åtaù Sila jang ke-2 clan ke-5, a'ni ,,Perikemanusiaan" dan
kebimbangan hati lalu lenjaplah.-Dã¡ kalau kita dari ,ma- -Keadilan Sosial". bolehlah dipandang sebagai ,dasar" dan
nusia takut" mendiadi berani", maka itu disetab-
-Þ""u"i ,,isi" Pantia - sila. Sebagai dasai maka Jerikemanusian" tidak
kan karena kita märasai"r+änusia
benarnia perdjúu"guï [itu. sadja memberi segala kemungkinan untuk .rnemperluas serta
karena benar ! Keinsjafan ini pun memþerkúat dliwa kita. memperdalam haluan - kenegaraan kita, namun ,,Perikemanu-
Disamping perasaan benar, Pantia-sila memberi bekal siaan" itu mendjamin tetap adania silat keluhuran budi ð,a-
iaug sangat bqlhg¡Sa pula. Rasa. ,,Kebangsaan" sebenarnja
lam azas - azas serta tudjuan kenegaraan dalam Republik
adalah ,,rasa diri",-tetapi rasa diri iane tälah djperkuat sä- kita. Ta' usah didjelaskan disini, bañwa ,Keadilan - Sosial"
tjara lipat.ganda, karenã telah diperiatükan dalam hubungan pun membuka begãla kemuugkinan serta memberi diaminan
pula lenta_ng _berbagai kepeñtingan rakjat seluruhnja, baik
Femasjara\atln bersama. Sebagai,rasa-diri-sebangsu" *ãk" jang bertaìi dengan penghidupan dalam masjarakatn!â, mau-
kesedaran kebangsaan itu berãrti tulang - prrn*grrñsnia rasa
kemerdekaan diri. Rasa - kebangsaan tidaÈ sääia "memberi pun jang berkenaan dengan hidup kebatinannja.
keinsj,a.lan tentang hak2 atas kernerriekaatz .bangsa,' pun segala
kenadjiban nasional lalu kita rasai setiara mîrni.' sutii äan IY. Kernanusiaan dan Keúuhanan.
kuat, teristimewa kewadjiban untuk mempertahankan ke-
merdekaañ nusa dan banfsa. Setelah mengetahui, apa jg. mendladi ,,inti" atau ,,sari"
.,,Kedaul-atan Rakja-t",.ia'ni'_,,Demokrasi" sebagai sila ig dari pada Paltja - sila sewutuhnia (iaitu sifat, bentuk serta
ke 4 mengadjarkan páda [ita, behwa didalarn ,nJneotukañ isinia) dan sebelum membitjarakan tiara penglaksanaannja
nasib bersama, djanganlah hania satu - dua golonsan" lebihZ jang pernah saia sebut ,,wirama" - nia, maka masih perlnlãh
djanganlah hanjS satu, dua orang s.odj? lang Ëertañggung dja- kiranja kita menjelidiki lebih landjut akan arti atau tafsiran
lvab, namun seluruh anggeuta masjarakatlah, rakiãi sefuruh_ iS oleh chalaiak diberikan pada tiap - tiap bagian dari pada
njalah ianq harus p-egang" kedaulatän. Kemauan iukþ selu- Pantja-sila ig berlima-djenis itu. Ini perlu, karena guna penflak-
itulah iang harus dilaksanakan dengan tlara "fang se- sanaan jg baik, masih perlu orang mengetalrui segala im-
T"!¡iq,
baik- baiknia, iaitu oleh orang- orang jang "tjakäp danï¡u- bangan timbal - balik antara kelima - limania bagian Pantia-
sila, djuga imbangan antara Pantia-sila tadi sewutuhja, dgn
t6- -17-
''
diiwa manusia, asal sudah melalui batas ketjerdasan jg ter-.
suasana, ig meliputi chalalak seumumnia. Perlu pula diingati tentu, lalu bersifat diiwa ig luhur dan halus dan diiwa inilah
akan sikaõmerekä" is berkewadiiban atas penglaksanaan itu. ie disebut åudi Kárena budi inilah, manusia lalu dapat
Sikao is' subiectit."ts bertali densan sifat piibadinia fihak
-seÉagai,wiramat-nla ñewudiudkan hidup, baik lahir maupun batin, ig. bersifat
is sa'ia'äaksuäkan laku-. Wirama inilah luhur dau halus pula, dan inilah lang disebut ,kebuda-
iË 'nänti masih akan ñemberi tiorak-warna jg pasti dan jaan", iang berarti-"buab-budi".
'
iõrtentu, sesuai dengan watakmerekaig melakukan.-Diadi ig
,
saia maksudkan iaitu bahwa baik. - burtÙnia 'penglaksanaan Dalam hubungan inj baiklah diketahui, bahwa ada ali"¡n,
seÃuatu rantiangan usaha itu tidak sadia-beigantung pada !g. menggerombolkan hidup manusia dalan gerombolan h-iduq
dan atau teibaiãs oleh sifahja, bentuknia dan isinja, namun liewan semata-mata. Artinia, manusia tidak dianggap sebagai
oasti akan dapat pengaruh pula dari keadaanz atau suasana machluk, jang oleh Tuhan ditakdirkan s-etjara chusus dgn
ïs meli"skungi atäu ñelipuii terlaksananja rantlangan usaha istimewa. Menurut adiaran seorang lilosoof Darroin, manusia
iädi, dal=am hana termasuk silat pribadi dari pada mereka itu berasal dari beralihnia sekonjong-konjong seekor hewan,
ie melakukan penglaksanaan itu. Tegasnia ialah bahwa untuk
jg bertingkat - hidup tinggi, mendj,adi ,manusia ig- pertama".
Barang tentu adiaran Darwin ini ditentang hebat oleh adiaran
-benár2 Pantia- sila itu
ä"apat mengertì búaimana nanti terrîudiirdnia
beium tlukìrplah kita hanla memahami arti, isi-nlaksud agama, karena agama menetapkan bahwa manusia itu
m"achlu,k i e te roilihd-an oleh Tuhan diberi kodrat-iradat lain da-
dan tudiuan Pantia-silai-tadi, namun' masih perlulah kita
meneeouli suasuna ig meliputi seluruh masiarakat kita iang ri oada ÉË*ori. SeoranE filosoof materialist lain, Ernst Häckel,
kini"sedangn!a berdjüang itul pula watak dari bangsa kita pada denean theorie"-nja menganggap, bahwa kemadjuan
"evolusi-manusia itu melalui lasen (tingkatan2 waktu)
hidùp - tumbuh
umumnia. jg tumbuh ietþra,cellen-
Marilah kita mulai dengan menindjau lebih dulu, apakah
is teidapat dalam hidupnja -hal semua
i-vsteemt'. Diadi dalam ini sama dengantumbuhnia hewan,
dalam arti - perkataan 2 bagian
"ðari oada Pantia-sila iaitu: Kemanusiaan-danig
is terkandung terpenting pïn samo dängan tumbuhnja segala tumbuh-tumbuhan pula.
ke-Tuhanan, -bertümbuh
beEitulah ben"ih manusia melalui semua lisen
jg duå - duanja "benarn ãaling berhubungan sangat erat. Per- itulhania sadia karena terkandung hingga lama,laitu l0bulan,
kätuuo ,kemänusiaan" mengãndung a*l keluhiran serta ke' didalam kandungan ibu-nia, makÀ machluk igkemudianlahir
halusan,"iaug tampak didalaä hiddp manusia, baik igbersilat itu agak berbenäk s"*purtt., berlain¡n silat"dari pada mach-
batin mauiun lähir. Bila dibanding dengan, hidup hewani, luk Éewan biasa. Alirãn ini boleh kirania dianggap sebagai
maka disitülah nampak luhur dan iialusnla hidup manusia. theorie ig menengah. - nengahi.adia¡a.n agarya dan aliran iang
Sebagai machluk, herran itu berdjiwa diuga, akan tet-api ¡e- ilrenganggap manusia itu sebetulnia -kitaherùan semata - mata'
eala Ëerak-Eerik áiir*u hervan re*ätu--utõ dikuasai oleh ke- beraialTaii se-ekor "kera". Seperti mengetahgi¡ia, rna-
Ëuata'n' koärat - ui*-, ig ada diluarnla. Sebaliknja,- diiwa ka sediak lama hingga sekarang, parh penielidik -manusiadalam ilmu
manusia mempuniai sifat istime,wa, mempulrjai kekuatanz biotoei masih terus-áentjahari iisã' d¡enis (terkenal
didalamnia, juäg dapat mengalahkan qe¡t-a menguasai keku- dengän nama ,missing li;k", atau bentuk peralihan !g masih
atan-kekúaian Ëodrät, baik iang ada dida-lam mãupun diluar harùs diketernukan) ¡g boleh dipandang sebagai bukti adania
diiwania. Tidak sadia - manusia iiu dapat menguasai tingkataù hidup manusia, iS masih merup_ai dienis hewan
käkuatän - kekuatan kodrat - alam, iang meling\ungi
-istimewa (keia). Mengetahui adanja aliian tg atau ona-
hidupnia, namun ada setu tabi'at ieng- dida- "materialistis"
turalistis" itù ada perlunia, meskipun hania utk diketahuisadia.
lam'diiwa manusia, iaitu tertariknja djiw-a manusia itu Kembalilah Èita pada pokok pembitjaraan kita, iaitu
kepadå segala silat iang luhur dan iS. halus. Karena itulah
-18- -t9-
bahwa hidup manusia itu bersifat luhur dan halus. Keluhuran tulnia sila tadi sèlengkapnia harus berbunii ; kepertiaiaan ke-
dan kehalusan itulah iang menjebabkan timbulnja sifat peri- pada Tuhan jang Mah-a_Esa._ ,Esa" berarti,satir", seäangkan
keadaban.dan lcesusilaan, sedang keduaenja sifat iiulah jang perFataan,satu" itu dalam ilmu atau kesenian báhasa, ãt¡ap
mendjadi pangkal pengertian perikemanusi aan. F.alj terpakai dalam arti ,sempurna". _Djadi -semata-matã Jj"ä
Maha - Esa" boleh diartikan sebagai .Tuhan ig "Tuhan
I
Satu" (tidak dua, tiga atau lebih)", namun boi'e"h pula diarti-
kan sebagai
l