Anda di halaman 1dari 26

emuat peperangan antara kesatria dengan

Alhafi
uti iringan tari, gerakan z Ku
tari rni
Karna awa n
Tandhing,
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilai
Manu
dari lakon tari Karna skri
Tandhing. pAl- Ḥi kam:Edi siTeksdan Terj emahan
g Pawestri dalam artikelnya yang berjudul
(Kodikologi) atas Naskah Sejarah Ragasela
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri Abstrak
sasi naskah, deskripsi naskah, kekerabatan
dan penentuan Tesis naskah edisi. Selanjutnya
ini mengkaji tentang manuskrip al-Ḥikam al-Aṭāiyyah
an membahas nasihat-nasihat atau piwulang
koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Teks ini
Darmasaloka. Kemudian
termasuk Noorkarya Ilmi Amalia,
tasawuf dengan tiga bagian, yaitu aforisme,
an gambaran peran ibu dalam pola asuh dan
sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat atau
ak yang terdapat muridnya,
dalam naskah dan Wawacan
munajat kepada Bin Tuhan. Fokus kajian ini terbagi
an, Tedi Permadi membandingkan
menjadi dua. Pertama tigakajian
surat filologis yaitu menyajikan edisi
hun 1903, 1906 teks dan 1911 yang berasal
al-Ḥikam al-Aṭāiyyah dari yang telah dibersihkan dari
gan, Jawa Barat. Terakhirdan
kesalahan , Ahmad Rijal
diterjemahkan sehingga kandungan dan
n Ade Kosasihkeunikan membahas subtansi dan
teks salinan al-Ḥikam dapat diketahui oleh
ologi sebagaimana tercakupluas.
masyarakat dalam keilmuan
Kedua secara etnografis, yaitu pelisanan teks
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan
al-Ḥikam yang digunakan sebagai penyebaran nilai-nilai
ori filologi padasufisme
Naskah di Kumpulan
masyarakat Mantramiskin perkotaan yang sangat
an dari penelitian lapangan
kompleks, di Kabupaten
khususnya masyarakat industri pelabuhan di
Cilincing, Jakarta Utara. Pelisanan teks al-Ḥikam sebagai teks
a penerbitan Jumantara
sufismeedisi
yanginiberkembang
bisa memberidalam tradisi Syadziliyyah dapat
n manfaat kepada digunakanpembaca olehkhususnya
, pendukung tradisi Qadiriyyah-
g berkaitan dengan kajian naskah
Naqsyabandiyyah. kuno. teks al-Ḥikam ini lazimnya
Pelisanan
gharapkan para dilakukan
pembacadiuntuk mengirim majelis taklim di aula maupun di
dalam pesantren,
yang berisi kajian
masjid,yang
atau bersumber
kafe dengandari jamaah yang terdiri atas masyarakat
Nusantara. Kamikelas menerima kritik dan saran
menengah perkotaan, tetapi di masyarakat miskin
demi keberlangsungan
industripenerbitan
pelabuhan Jumantara
di Jakarta Utara. Pelisanan secara intensif
k. Selamat membaca dan terima kasih.
teks al-Ḥikam merupakan salah satu cara ekspresi sufisme
yang diambil pendukung tarekat Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah
untuk menghadapi situasi sosial tertentu.

Kata kunci: al-Ḥikam, sufisme, filologi, manuskrip, kelisanan,


urban.

Jumantara Vol. 9 No.2 Tahun 2018 113


Alhafiz Kurniawan

hubungan
The Al-Ḥikamantara naskah mantra
Manuscript: Text pertanian
Edition and dengan naskah
Translation
ilmu falak/perbintangan yang digunakan untuk menghitung
Abstract
sertathesis
This menentukan
examineskapan dan padi ofjenis
the manuscript apa yang
al-Ḥikam harus
al-Aṭāiyyah
ditanam, ofdengan
collection cara pengolahan
the National Library of yang bagaimana,
the Republic mantra
of Indonesia.
apatext
This yang harusthedibacakan,
includes work of Sufismdan with
kapanthree padiparts,
itu namely
harus
dipanen, adengan
aphorism, numbercara bagaimana
of letters padi advice
containing itu dipelihara
for friendsagaror
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudiis
students, and munajat to God. The focus of this study
Irawan.into
divided Ia two.
mengungkapkan catatan-catatan
The first philological study issejarah dalam
to present an
Babad ofSepehi.
edition the textBabad Sepehi al-Aṭāiyyah
of al-Ḥikam berisi peristiwawhich di hasmasabeen
pemerintah
cleared kolonial
of error andInggris berkuasa
translated so thatdi Jawa, 1811-1816.
the content and
BS menceritakan
uniqueness of the text keterlibatan
of the copypasukan
of al-ḤikamSepoy—orang
can be known Jawaby
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoyof
the public. Second ethnographically, namely the oralitizing
dengan
the text ofSepehi,
al-Ḥikam Sepei, Spehi,
which Sepahi,
is used atauspread
as the Sipahi—dalam
of Sufism
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang
values in a very complex urban poor community, especially the
Jawaindustry
port mengenang peristiwainpenyerbuan
community Cilincing, ini sebagai
North peristiwa
Jakarta. The
“Geger Sepehi”.
passage of the text of al-Ḥikam as a text of Sufism that
developedAlhafiz
in theKurniawan
Syadziliyyah membahas
traditionnaskahcan be Al used
Hikam.by
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
supporters of the Qadiriyyah-Naqshabandiyyah tradition. The
aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabatin
oralitizing of the text of al-Ḥikam is commonly carried out
atau muridnya,
pesantren, majelisdan munajat
taklim in thekepada Tuhan.
hall and Fokus kajian
in mosques, ini
or cafes
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
with worshipers consisting of urban middle class people, but
inmenyajikan
the poor portedisi teks inal-Ḥikam
industry North Jakarta. Intensive
al-Aṭāiyyah yang telah
oralitizing
ofdibersihkan
al-Ḥikam texts dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
is one of the ways of expressing Sufism taken
bykandungan
supportersdan of thekeunikan teks salinan al-Ḥikamorder
Qadiriyyah-Naqshabandiyyah dapatto
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,
deal with certain social situations.
yaitu pelisanan
Keywords: al-Ḥikam, tekssufism,
al-Ḥikam yang digunakan
philology, manuscript,sebagai
orality,
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
urban.
perkotaan yang sangat kompleks, khususnya masyarakat
industri pelabuhan di Cilincing, Jakarta Utara. Tia Rizki
Pendahuluan
Setiawati
Al-Ḥikam membahas
al-Aṭāiyyah adalah
Kisah dankarya
Fir’aunpopuler
dan diNabi
lingkungan
Musa
mereka yang mengkaji
pada naskah tasawuf. Fī
Maslaku al-‘Irfān Teks ini Sayyidinā
Sīrati merupakanMūsā karya
terkenal di kalangan peminat kajian tasawuf
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren di Indonesia. Teks
iniGentur
telah, berulang
Kemudian kali dicetak.
Surya Hema Karya ini ditulisdan
Malini padaDandung
abad ke-
13Adityo
M. Karya ini mendapat apresiasi luar
Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan- biasa dari masyarakat
sejak pertama
kesalahan kalikandungan
serta karya ini keluar. Hampir
isi tentang setiap tari
deskripsi abadKarna
selalu
ada orang yang menulis anotasi atau
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna sejenis syarah atas karya
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi

114
110
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan ini. Bahkan dalam satu


antara kesatria denganabad lahir sejumlah karya anotasi
terhadaptari
uti iringan tari, gerakan karya
Karnaini. Tandhing,
Dr Ashim
an percakapan serta diungkapkan Ibrahim Al-Kayyali dalam pengantar untuk
nilai-nilai
dari lakon tari Karna al-Ḥikam karya Al-Iqshara’i yang wafat pada 908 H
IḥkamTandhing.
atau abad
g Pawestri dalam artikelnya ke-15
yangM,berjudul
mencatat sedikitnya 55 karya anotasi
(Kodikologi) atas berbahasa
Naskah Arab
Sejarah terhadap
Ragaselateks al-Ḥikam, baik anotasi panjang
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri saja jumlah ini belum termasuk
maupun anotasi singkat. Tentu
anotasi naskah,
sasi naskah, deskripsi yang ditulis dalam bahasa lokal dalam konteks
kekerabatan
dan penentuan Nusantara adalahSelanjutnya
naskah edisi. Jawi, yaitu anotasi al-Ḥikam karya KH
Sholeh Darat atau
an membahas nasihat-nasihat dan anotasi
piwulang berbahasa lokal di belahan dunia
lainnya. Noor Ilmi Amalia,
Darmasaloka. Kemudian
an gambaran peran ibu Dr dalam
Ashimpola Al-Kayyali
asuh dan menyebut karya anotasi tertua
ak yang terdapat adalah
dalam naskah
Gaytsu Wawacan
al-Mawāhib Bin al-‘Aliyyah fi Syarḥi al-Ḥikami
karya
an, Tedi Permadi membandingkan tiga surat
al-‘Aṭāiyyati Syekh Ibnu Abbad yang wafat pada 792 H
hun 1903, 1906 atau abad yang
dan 1911 ke-14 M. dari
berasal Sementara Laman Thesaurus of
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal
Indonesian Islamic Manuscripts yang dikelola Puslitbang
n Ade KosasihLektur dan Khazanah
membahas subtansi Keagamaan,
dan MORA Center for the
Study of Islam and
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan Society, Syarif Hidayatullah State Islamic
University menyebut
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan Gāyatu al-Mawāhibi al-Aliyyah fi Syarḥi
ori filologi padaal-Ḥikami sebagai judul anotasi karya Syekh Ibnu
al-AṭāiyyatiMantra
Naskah Kumpulan
Abbad. Judul karya
an dari penelitian lapangan di Kabupaten pada satu anotasi ini sudah terdapat varian.
Penerimaan atas al-Ḥikam tidak hanya ditandai dengan
a penerbitan Jumantara edisianotasi
banyaknya ini bisayang ditulis oleh banyak orang. Penerimaan
memberi
n manfaat kepada terhadappembaca bahkan ditunjukkan dengan banyaknya
, khususnya
al-Ḥikam
g berkaitan dengan kajian naskaholeh
anotasi yang ditulis kuno.satu orang. Grand Syekh al-Azhar
gharapkan para Prof Dr Abdul
pembaca Halim
untuk Mahmud, dalam pengantar untuk Syarḥu
mengirim
yang berisi kajian yang bersumber Zarruq
al-Ḥikami karya Ahmad dari al-Fasi yang wafat pada 899 H
Nusantara. Kamiatau abad ke-15
menerima M,dan
kritik menyebutkan
saran bahwa Syekh Ahmad Zarruq
tercatat penerbitan
demi keberlangsungan lebih dari Jumantara
30 kali membuat anotasi atas al-Ḥikam.
k. Selamat membaca Syekh Ahmadkasih.
dan terima Zarruq yang sering mengalami trans
membuatnya menulis anotasi berkali-kali. “Syaraḥ al-Ḥikam
yang ada di tangan kita ini adalah anotasi ke-17 yang dicatat
oleh Syekh Ahmad Zarruq.”
Semua anotasi terhadap al-Ḥikam didasarkan pada
manuskrip berbeda. Syarah al-Ḥikam karya Syekh Ahmad
Zarruq didasarkan pada naskah tua koleksi Maktabah al-Najah
di Toroblus dan dua naskah, yaitu di al-Maktabah al-

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 115
111
Alhafiz Kurniawan

Taimuriyah
hubungan dan antara di al-Maktabah
naskah mantra al-Dar. Menurut
pertanian Syekh
dengan Abdul
naskah
Halim, edisi teks Syarah al-Ḥikam
ilmu falak/perbintangan karya Syekh
yang digunakan untukAhmad
menghitungZarruq
dibuat setelah penelitian filologi atas tiga
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus naskah tersebut.
Edisi teks
ditanam, dengan anotasi al-Ḥikam karya
cara pengolahan Al-Iqshara’imantra
yang bagaimana, dibuat
dengan dasar naskah tunggal. Edisi
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus teks karya Al-Iqshara’i
dibuat atas dengan
dipanen, dasar manuskrip yang disalin
cara bagaimana padi oleh Ali bin Ibrahim
itu dipelihara agar
al-Syafi’i pada Ahad di awal bulan Shafar
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi1202 H. Hanya saja
kolofon
Irawan.naskah ini tidak memberikan
Ia mengungkapkan informasisejarah
catatan-catatan terkait dalam
tempat
penyalinan.
Babad Sepehi. Babad Sepehi berisi peristiwa di masa
Teks al-Ḥikam
pemerintah kolonial ditulis
Inggrisolehberkuasa
Syekh Ibn Athaillah,
di Jawa, seorang
1811-1816.
ulama mazhab Maliki
BS menceritakan yang hiduppasukan
keterlibatan di MesirSepoy—orang
pada abad ke-13 Jawa M.
Iaatau
lahirteks-teks
di Iskandariyah
Jawa sering kali menuliskan kata Sepoydi
pada 648 H atau 1259 M dan wafat
Madrasah al-Mansuriyah,
dengan Sepehi, Mesir pada
Sepei, Spehi, Sepahi,13 atau
Jumadil Akhir 709 H
Sipahi—dalam
atau 1309 M. Ia dimakamkan di
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812.zawiatnya yang terletak
Orangdi
kaki
Jawa bukit al-Muqaṭṭam,
mengenang peristiwa Mesir. Makamnya
penyerbuan ramai dikunjungi
ini sebagai peristiwa
orang dengan
“Geger Sepehi”. pelbagai kepentingan hingga kini. Teks ini
dibacakanAlhafizoleh Syekh
Kurniawan Ibn Athaillah
membahaskepada naskahsalah seorang
Al Hikam.
muridnya, Taqiyyuddin al-Subki yang
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu merupakan salah
seorang
aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat8).
pemuka madzhab Syafi‘i. (Swedan, 1997:
Pandangan-pandangan
atau muridnya, dan munajat sufismekepadadalam
Tuhan. ini juga
Fokus kajian
al-Ḥikam ini
dimasukkan oleh al-Subki di akhir karya
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu usul fiqihnya yang
sangat terkenal,
menyajikan edisi
Jam‘ul al-ḤikamDari
teks Jawami‘. al-Subki yang
al-Aṭāiyyah ini, tekstelahal-
muncul kemudian dengan pelbagai
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
Ḥikam varian.
Teks al-Ḥikam
kandungan dan keunikantidak dapat dilepaskan
teks salinan dari tarekat
al-Ḥikam dapat
Syadziliyah yang didirikan oleh Abu Al-Hasan
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis, Al-Syadzili
pada
yaituabad ke-12 M.teks
pelisanan Syekh Ibn Athaillah
al-Ḥikam yang tumbuh
digunakan dalam tradisi
sebagai
Syadziliyah.
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskinal-
Ia berguru selama 12 tahun kepada Syekh Abu
Abbas al-Mursi,
perkotaan yang penerus kepemimpinan
sangat kompleks, tarekat masyarakat
khususnya Syadziliyah
sepeninggal Abu Al-Hasan
industri pelabuhan Al-Syadzili.
di Cilincing, JakartaSyekh
Utara.IbnTiaAthaillah
Rizki
kemudian menjadi pemimpin tarekat
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa Syadziliyah sepeninggal
Al-Mursi.
pada naskah Pengaruh
Maslaku pandangan
al-‘Irfān sufisme
Fī Sīratitarekat
SayyidināSyadziliyah
Mūsā
masuk ke dalam teks Pengaruh
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
al-Ḥikam. Syadziliyah ini juga
masuk
Genturke , dalam
Kemudian karya Surya
Syekh Hema
Ibn Athaillah
Malini lainnya, yaitu al-
dan Dandung
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
Tanwīr, Miftāhu al-Falāti, Tāju al-‘Arūsi, Unwānu al-Tawfīqi,
kesalahan
al-Qawlu serta kandungan
al-Mujarradu, dan sejumlah
isi tentang karya lainnya.
deskripsi tari Karna
Teks berisi hampir
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna
al-Ḥikam 300 larik. Semua larik
menjelaskan
Tandhing Kaliyan pandangan-pandangan
Janak. Setelah melaluisufisme. Teks
cara kerjainifilologi
terbagi

116
112
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan atas tiga


antarabagian. Pada dengan
kesatria bagian pertama, teks ini berisi larik-larik
yang memuat
uti iringan tari, gerakan tari Karnapandangan
Tandhing, sufisme. Pada bagian kedua, teks ini
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilai para sahabat atau murid Syekh
memuat sebagian nasihat untuk
Ibn Aṭāillah.
dari lakon tari Karna Tandhing.Bagian ketiga berisi sedikitnya 33 larik yang
berisi
g Pawestri dalam artikelnyamunajat yang penulisberjudul
kepada Allah.
(Kodikologi) atas NaskahBerbagai naskah
Sejarah ini menunjukkan varian teks al-Ḥikam.
Ragasela
Dengan penelitian
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri ini, kita akan melihat varian teks dari
naskah yang
sasi naskah, deskripsi naskah, ada kekerabatan
di Indonesia. Landasan teori yang berkaitan
dan penentuan dengannaskah kajian
edisi. filologi modern atas teks cetak dicantumkan
Selanjutnya
pada bab II.
an membahas nasihat-nasihat atau piwulang
Darmasaloka. Kemudian Di Indonesia,
Noor IlmiPerpustakaan
Amalia, Nasional RI sebagai lembaga
yang mendapat
an gambaran peran ibu dalam pola asuh dan mandat penyimpanan koleksi naskah-naskah
ak yang terdapat Nusantara
dalam naskah jugaWawacan
menyimpan Bindi dalamnya manuskrip al-Hikam
yang disalin dengan
an, Tedi Permadi membandingkan tiga surat tetap mempertahankan bahasa dan aksara
hun 1903, 1906 Arab sebagai
dan 1911 bahasa
yang asli teks
berasal dari al-Hikam. Perpustakaan Nasional
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal al-Ḥikam ini dalam kumpulan
RI memasukkan manuskrip
n Ade Kosasihkoleksi membahasberbahasa Arab. Lembaga
subtansi dan negara ini menyimpan teks
pada tujuh
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan
al-Ḥikam naskah, yaitu nomor kode A 180, nomor
kode A 402 dengan
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan judul al-Ḥikam al-Aṭā’iyyah, naskah
ori filologi padadengan
Naskahkode A 554 yang
Kumpulan Mantra berjudul al-Ḥikam al-Aṭā’iyyah wa
an dari penelitian lapangan di Kabupatennomor kode W 29, nomor kode W
Gairuha, nomor kode W 28,
30, dan nomor kode W 31.
a penerbitan Jumantara Berikut
edisi iniinibisa
adalah
memberilima contoh perbedaan teks dalam
n manfaat kepada naskahpembaca
dan teks, cetak yang beredar di Indonesia. Perhatikan
khususnya
larik 149 dan
g berkaitan dengan kajian naskah kuno.teks cetak berikut ini.
gharapkan para pembaca untuk mengirim
yang berisi kajian‫اب‬L‫ك ب‬L‫ل‬yang
‫ح‬L‫أن يفت‬bersumber
‫ إذا أردت‬.‫ك‬L‫ إلي‬dari
‫ه‬L‫ا من‬L‫هد م‬L‫ فاش‬،‫اء‬L‫اب الرج‬L‫إذا أردت أن يفتح لك ب‬
Nusantara. Kami menerima kritik dan saran ‫ فاشهد ما منك إليه‬،‫الحزن‬
demi keberlangsungan
Iżā aradtapenerbitan
an yaftaḥa Jumantara
laka bāba al-rajā’i, fa isyhad mā minhu
k. Selamat membaca danIżā
ilayka. terima
aradtakasih.
an yaftaḥa laka bāba al-ḥuzni, fa isyhad mā
minka ilayhi. (larik 149).

‫اب‬L‫ك ب‬L‫ح ل‬L‫ إذا أردت أن يفت‬.‫ك‬L‫ه إلي‬L‫ا من‬L‫هد م‬LL‫ فاش‬،‫اء‬L‫اب الرج‬L‫إذا أردت أن يفتح لك ب‬
‫ فاشهد ما منك إليه‬،‫الخوف‬
Iżā aradta an yaftaḥa laka bāba al-rajā’i, fa isyhad mā minhu
ilayka. Iżā aradta an yaftaḥa laka bāba al-khawfi, fa isyhad
mā minka ilayhi. (teks cetak).

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 117
113
Alhafiz Kurniawan

Pada larik
hubungan 149 naskah
antara naskah mantra
A 402 pertanian
dan naskahdengan A 180naskah
tertulis
kata
ilmual-ḥuzn. Pada teks cetak
falak/perbintangan tertulis kata
yang digunakan untuk Dalam
menghitung
al-khawf.
khazanah tasawuf lazimnya dikenal kondisi
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus al-khawf dan al-
Tetapi
ditanam,
rajā’. variancara
dengan larikpengolahan
149 pada naskah A 402 dan naskah
yang bagaimana, mantraA
180 dapat menambah atau setidaknya
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harusmemberikan idiom baru
tasawuf
dipanen,di dengan
luar al-khawf dan al-rajā’,
cara bagaimana padiyaitu al-ḥuzn dan
itu dipelihara agar al-
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi
rajā’.
Irawan. Contoh lain varian naskah
Ia mengungkapkan al-Ḥikam dapat
catatan-catatan dilihatdalam
sejarah pada
larik munajat
Babad nomor
Sepehi. 7.
Babad Sepehi berisi peristiwa di masa
pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816.
BS menceritakan keterlibatan‫لي‬pasukan ‫ وقد توكلت‬Sepoy—orang
‫كيف تكلني إلى غيرك‬ Jawa،‫إلهي‬
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
Ilāhī, kayfa takilunī ilā gayrika wa qad tawakkalta lī?
(larik
denganmunajat 7). Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi—dalam
Sepehi,
penyerbuan Keraton Yogya, ‫لي‬ 18‫توكلت‬ ‫نفسي وقد‬
Juni-20 Juni‫إلى‬1812.
‫كيف تكلني‬
Orang ،‫إلهي‬
Jawa mengenang
Ilāhī, kayfa peristiwa
takilunī ilāpenyerbuan
nafsī wa qad ini tawakkalta
sebagai peristiwa
lī?
(teks cetak).
“Geger Sepehi”.
Alhafiz Kurniawan membahas naskah Al Hikam.
Teks ini larik
Pada munajat
termasuk karya nomor
tasawuf7 pada
dengan naskah
tiga A 554 tertulis
bagian, yaitu
kata
aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untukJangkauan
gayrika. Pada teks cetak tertulis kata nafsī. sahabat
kata
ataunafsī
muridnya,pada danteksmunajat
cetak kepada
lebih kecil
Tuhan.dibandingkan
Fokus kajian kata ini
yang tertulis pada naskah A 554.
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
gayrika
Varian edisi
menyajikan teks berikut ini terletakal-Aṭāiyyah
teks al-Ḥikam pada perbedaan yangsusunan
telah
ism dan khabar
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
laysa.
kandungan dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat
‫وليس قرة غيره‬
diketahui oleh،‫غيره‬ ‫معرفته كمعرفة‬
masyarakat ‫ليس‬Kedua
luas. ‫وسلمه عليه‬
secara‫صلوات ا‬ ‫فالرسول‬
etnografis,
yaitu pelisanan teks al-Ḥikam yang digunakan sebagai ‫كقرته‬
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
Fa al-rasūlu ṣalawātu Allāhi wa salāmuhū ‘alayhi
perkotaan
laysa yang sangat ka
ma‘rifatuhū kompleks, khususnya
ma‘rifati gayrihī, masyarakat
wa laysa
industri pelabuhan
qurratu gayrihīdikaCilincing, (naskahUtara.
qurratihī.Jakarta A 554).Tia Rizki
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa
‫كقرته‬naskah
pada ‫قرة عين‬Maslaku
‫كمعرفته فليس‬ ‫معرفة غيره‬
al-‘Irfān Fī ‫ليس‬ ‫وسلم‬Sayyidinā
Sīrati ‫صلى ا عليه‬Mūsā ‫فالرسول‬
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Fa al-rasūlu ṣalawāt Allāhi ‘alayhi wa salāmuhū laysa
Genturma‘rifatu
, Kemudian gayrihīSuryaka Hema Malinifa dan
ma‘rifatihī, laysaDandung
qurratu
‘aynin ka qurratihī. (teks cetak).
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
kesalahan serta kandungan isi tentang deskripsi tari Karna
TandhingPada dalam
naskah naskah
A 554, Pratèlan
makrifat rasul
Bêksamenjadi
WirèngismKarna laysa.
Sedangkan
Tandhing pada Kaliyan teksJanak.
cetak,Setelah
makrifat selaincara
melalui rasulkerja
menjadi
filologi ism

118
114
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan Sementara


laysa.antara kesatriaacuan kata qurratu gayrihī ditulis lebih jelas
dengan
dengan tari
uti iringan tari, gerakan penanda
Karnaḍamir “h” pada naskah A 554. Pada teks
Tandhing,
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilaiaynin ditulis tanpa penanda yang
cetak, acuan kata qurratu
jelas. Tandhing.
dari lakon tari Karna
Selain soalyang
g Pawestri dalam artikelnya pilihan diksi dan perbedaan sususan kalimat,
berjudul
(Kodikologi) atas varian
Naskahnaskah
Sejarah ini juga muncul dalam bentuk penanda fa‘il
Ragasela
yang menjadi khabar
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri fi‘liyyah. Untuk lebih jelas, kita
sandingkan
sasi naskah, deskripsi keduakekerabatan
naskah, teks berikut ini.
dan penentuan naskah edisi. Selanjutnya
an membahas nasihat-nasihat atau piwulang ‫ إن القضاء والقدر غلباني‬،‫إلهي‬
Darmasaloka. Kemudian
Ilāhī, innaNoor
al-qaḍā’a wa al-qadara galabānī. (munajat 27).
Ilmi Amalia,
an gambaran peran ibu dalam pola asuh dan
ak yang terdapat dalam naskah Wawacan Bin ‫ إن القضاء والقدر غلبني‬،‫إلهي‬
an, Tedi Permadi membandingkan tiga surat
Ilāhī, inna al-qaḍā’a wa al-qadara galabanī, (teks cetak).
hun 1903, 1906 dan 1911 yang berasal dari
gan, Jawa Barat. TerakhirPada munajat
, Ahmad nomorRijal
27 tertulis kata galabānī pada naskah
n Ade KosasihA membahas554. Pada subtansinaskah Adan 180 dan teks cetak tertulis kata
Peneliti
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan
galabanī. lebih cenderung pada pilihan naskah A 554
dibandingkan naskah
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan A 180 dan teks cetak. Alif yang
ori filologi padamenunjukkan
Naskah Kumpulan pelaku Mantra
dualis atau mutsanna lebih tepat hadir
mengingat ism
an dari penelitian lapangan di Kabupaten inna yang juga dualis sehingga keduanya
munasabah. Ini merupakan kesalahan gramatikal yang
mungkin
a penerbitan Jumantara tidak
edisi inifatal, tetapi sangat mengganggu.
bisa memberi Varian
n manfaat kepada lain yang diangkat
pembaca pada pendahuluan ini adalah penulisan lā
, khususnya
atau
g berkaitan dengan kajian naskah kuno.
qasam lā sumpah yang ditulis pada naskah A 180. Kata
gharapkan para inipembaca
tidak tertulis
untuk pada naskah A 402 dan teks cetak.
mengirim
yang berisi kajian yang bersumber dari
Nusantara. Kami menerima kritik dan saran ‫ ل أشكر إل ا‬،‫ وا‬،‫ ل‬،‫فقالت‬
demi keberlangsungan
Fa qālat,penerbitan
“Lā, wa Allāhi, lā asykuru illā Allāha.” (naskah A
Jumantara
k. Selamat membaca 180).dan terima kasih.

‫ ل أشكر إل ا‬،‫ وا‬،‫فقالت‬


Fa qālat, “Wa Allāhi, lā asykuru illā Allāha.” (naskah A 402
dan teks cetak).

Penulisan lā qasam atau lā sumpah ini menjadi penting


sebagai penguat sumpah atau qasam dengan wawu. Varian

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 119
115
Alhafiz Kurniawan

semacam
hubunganiniantaramemperkaya
naskah mantrateks al-Ḥikam
pertanian yang dengan beredar
naskahdi
masyarakat. Varian yang sudah
ilmu falak/perbintangan disebutkanuntuk
yang digunakan hanyamenghitung
sedikit saja
dari
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang402,
apa yang tertulis di naskah A 180, naskah A harusdan
naskah A 554.
ditanam, denganPadacara
Babpengolahan
III akan lebih yang banyak lagi ditemukan
bagaimana, mantra
varian-varian
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu koleksi
teks al-Ḥikam berbahasa Arab pada harus
Perpustakaan
dipanen, dengan Nasional Republik padi
cara bagaimana Indonesia.
itu dipelihara Sementara
agar
percetakan dan persebaran teks di
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi
al-Ḥikam masyarakat tidak
menghalangi kerja edisi teks dan
Irawan. Ia mengungkapkan kerja filologissejarah
catatan-catatan lainnyadalam
karena
naskah
Babad al-Ḥikam
Sepehi. Babad koleksiSepehi
Perpustakaan Nasional diRepublik
berisi peristiwa masa
Indonesia menyimpan varian yang tidak
pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816. terdapat pada teks
cetak al-Ḥikam. Sementara
BS menceritakan keterlibatan tekspasukan
cetak sendiri
Sepoy—orangbukan sesuatu
Jawa
yang sudah jadi, mantap, dan mapan. Teks
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy cetak hanya salah
satu varian
dengan naskah
Sepehi, yangSpehi,
Sepei, diangkat untukatau
Sepahi, naik cetak setelah
Sipahi—dalam
melewati proses yang rumit dan banyak
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. variabel seperti akan
Orang
dijelaskan lebih lanjut
Jawa mengenang terkait
peristiwa kedudukan
penyerbuan teks cetak
ini sebagai dalam
peristiwa
timbangan kajian
“Geger Sepehi”. filologis pada Bab II.
Di Alhafiz
IndonesiaKurniawan
sendiri, membahas
teks al-Ḥikam naskahditerima
Al Hikam. dan
ditanggapi dengan baik. Persebaran teks
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu ini mencakup
Sumatera,
aforisme, Jawa,
sejumlah dansurat
Kalimantan.
yang berisi Halnasihat
ini ditandai dengan
untuk sahabat
penerjemahan
atau muridnya,al-Ḥikam
dan munajat ke dalam
kepadabahasa
Tuhan. Melayu dan juga
Fokus kajian ini
bahasa Jawa. Penerjemahan
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
al-Ḥikam dilakukan oleh KH
Sholeh
menyajikan DaratedisiSemarang
teks al-Ḥikam (1830 al-Aṭāiyyah
M-1903 M) yang dengan
telah
menggunakan bahasa Jawa dan aksara
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga pegon pada 1289
H/1868 M. dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat
kandungan
Kitab
diketahui oleh adalahluas.
masyarakat
al-Ḥikam kumpulan
Kedua wejangan-wejangan
secara etnografis,
yaitu tasawuf
pelisananterkenal yang dikarang
teks al-Ḥikam Ibn Athaillah
yang digunakan sebagaial-
Iskandari. Beberapa terjemahan
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin dan syarahnya dapat
ditemukan
perkotaan di Indonesia.
yang sangat kompleks,di khususnya
antaranya, masyarakat
yang layak
disebut,
industri pelabuhanadalah di Cilincing,
Ḥikam Melayu Jakarta (anonim),
Utara. Tia SyaraḥRizki
(oleh M Ibrahim al-Nafizi
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa
Ḥikam al-Rindi) dan kitab
berbahasa
pada naskah Melayu
Maslaku Fī Sīratikarya
Tāj al-‘Arūs
al-‘Irfān Utsman
Sayyidinā Mūsāal-
Pontiani dan juga berbahasa
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Ḥikam Jawa oleh Saleh
GenturDarat dari Semarang
, Kemudian Surya sertaHema beberapa
Malini versidan modernnya,
Dandung
terutama kitab syarah setebal
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan- empat jilid yang disusun
oleh serta
kesalahan ulamakandungan
Aceh KH isi Muhibbudin Wali. (Bruinessen,
tentang deskripsi tari Karna
2012: 188-189).
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi

120
116
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan Karya antara ini cukupdengan


kesatria dikenal di lingkungan pesantren. Di
Indonesia
uti iringan tari, gerakan tariteks
Karnaini Tandhing,
diajarkan di pesantren-pesantren selain di
masjid-masjid. Kitab
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilai al-Ḥikam diajarkan untuk jenjang santri
kelas Tandhing.
dari lakon tari Karna menengah. Dalam sistem klasikal, Kitab al-Ḥikam
diajarkan
g Pawestri dalam artikelnya kepada
yang santri
berjudultingkat tsanawiyah dan aliyah.
(Kodikologi) atas (Bruinessen, 2012: 184).
Naskah Sejarah Hal ini bisa dimaklumi karena untuk
Ragasela
memahami larik-larik
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri al-Ḥikam diperlukan kemampuan
gramatikal
sasi naskah, deskripsi yang baik
naskah, dan kematangan berpikir yang memadai
kekerabatan
dan penentuan mengingat
naskah edisi.kandungan-kandungan
Selanjutnya dari ungkapan di dalamnya
yang sering tidak
an membahas nasihat-nasihat atau piwulang lazim. Kitab ini dibaca hanya matannya saja
atau berikut
Darmasaloka. Kemudian Noorsyarahnya.
Ilmi Amalia,
an gambaran peran ibu dalam polasantri
Para kiai dan asuh umumnya
dan menggunakan sebuah kitab
ak yang terdapat dengan dua syarah
dalam naskah Wawacan Bin berbahasa dan beraksara Arab
al-Ḥikam
an, Tedi Permadi membandingkan tiga surat dalam kitab. Bagian dalam kitab
pada bagian luar dan bagian
hun 1903, 1906 ini danmemuat
1911 yang Gāyatu berasal dari
al-Mawāhibi al-Aliyyati karya Ibnu Abbad
dengan anotasi
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal cukup panjang. Bagian luar adalah syarah al-
n Ade KosasihḤikam karya Syekh
membahas subtansiSyarqawi
dan al-Khalwati dengan anotasi
singkat yang lebih
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan menjelaskan makna yang dimaksud. Kitab
ini mudah didapat
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan di toko-toko kitab atau toko buku agama
ori filologi padaIslam.
Naskah Teks kitab ini Mantra
Kumpulan dicetak di kertas kuning dan tipis yang
an dari penelitian lapangan di Kabupatennegeri, yaitu Surabaya, Bandung,
umumnya produksi dalam
Semarang. Harga kitab ini dengan sampul tipis sebesar Rp.
10.000 edisi
a penerbitan Jumantara pada ini
tahunbisa2009 M di Jakarta.
memberi
n manfaat kepadaBaru dua dasawarsa
pembaca , khususnya belakangan ini, para kiai dan santri
g berkaitan dengan kajian naskah kuno.terutama cetakan Timur Tengah
memiliki syarah al-Ḥikam
gharapkan para selain teks al-Ḥikam
pembaca dan syarahnya produksi dalam negeri itu
untuk mengirim
yang berisi kajian yang bersumber lalu
seiring dengan akses dari lalang dan arus pergi-datang
Nusantara. KamiIndonesia-Timur
menerima kritikTengah semakin cepat, pertukaran mahasiswa
dan saran
keduanya
demi keberlangsungan yang semakin
penerbitan lazim, dan akses teks al-Ḥikam digital
Jumantara
k. Selamat membaca yangdandengan
terima mudah
kasih.diunggah. Dalam rentang waktu tersebut,
mereka memiliki Syaraḥ al-Ḥikam yang ditulis oleh ulama
lain, yaitu Syekh Zarruq, Ibnu Ajibah, Ibrahim al-Iqshara’i,
dan Syekh Said Ramadhan al-Buthi di samping Ibnu Abbad
dan Syarqawi. Dengan demikian, mereka memiliki koleksi
syarah al-Ḥikam yang lebih banyak dari para kiai mereka dan
para santri terdahulu. Mereka juga menghadapi pelbagai varian
teks al-Ḥikam yang tersebar di koleksi naskah tersebut.

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 121
117
Alhafiz Kurniawan

Teks iniantara
hubungan mendapatnaskah tanggapan yang cukup
mantra pertanian di Indonesia.
dengan naskah
Syekh M Nawawi Banten,yang
ilmu falak/perbintangan ulama prolifik abad
digunakan untukke-20 M, juga
menghitung
menaruh perhatian luar biasa terhadap
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus teks al-Ḥikam. Ulama
Indonesia
ditanam, yangdengan diakui
caraintelektualitasnya
pengolahan yangdibagaimana,kalangan ilmuan mantradi
Timur
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu teks
Tengah ini juga memberikan anotasi terhadap harus al-
dipanen,
Ḥikam dengan
denganjudulcara bagaimana
Miṣbaḥu al-Ẓulampadi‘alā
itu Nahji
dipelihara agar
al-Atammi
fī hasilnya al-Ḥikam. Pada
Tabwībi memuaskan. kolofon kitab ini, Syekh
Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi Nawawi
mencantumkan rampung penulisan
Irawan. Ia mengungkapkan pada pertengahan
catatan-catatan sejarah Jumadil
dalam
Awwal
Babad1305 H atau
Sepehi. 1887 M.
Babad (Nawawi,
Sepehi berisi1896: 120). di masa
peristiwa
Penerimaan
pemerintah masyarakat
kolonial InggrisIndonesia
berkuasa sebenarnya sudah jauh
di Jawa, 1811-1816.
dilakukan sejak abad
BS menceritakan ke-18 M.pasukan
keterlibatan Hal ini Sepoy—orang
ditandai dengan Jawa dua
salinan teks yang menggunakan
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
al-Ḥikam bahasa dan aksara
Arab.
dengan Satu salinan
Sepehi, teksSpehi,
Sepei, menyebut Sepahi,tahun
atau penyalinan
Sipahi—dalam pada
kolofonnya, yaitu 1197 H atau 1783 M.
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang Satu salinan lainnya
tidak
Jawa mencantumkan
mengenang peristiwa namapenyerbuan
penyalin, initempat,
sebagai dan tahun
peristiwa
penyalinan.
“Geger Sepehi”.Naskah ini merupakan salinan teks al-Ḥikam tertua
yang pernah ada diKurniawan
Alhafiz Indonesia. membahas
Kajian filologis
naskah terhadap
Al Hikam.naskah
iniTeks
bisaini juga menjadi pintu masuk untuk menggali
termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu informasi
terkait
aforisme,kedatangan
sejumlah tarekat
surat yang Syadziliyah yanguntuk
berisi nasihat minoritas
sahabatdi
Indonesia yang selama
atau muridnya, dan munajatini masih gelap
kepada di kalangan
Tuhan. sejarawan
Fokus kajian ini
terkait Islam di Nusantara. Bruinessen
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu sendiri mengira-ngira
bahwa tarekat Syadziliyah
menyajikan sudah masuk
edisi teks al-Ḥikam di Banten yang
al-Aṭāiyyah dan Cirebon
telah
berdasarkan kitab
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
Sejarah Banten Rante-rante (SBR) yang
mengisahkan
kandungan bahwa Sunan Gunung
dan keunikan Jati (abad
teks salinan ke-16 M)dapat
al-Ḥikam yang
secara historis mungkin memang pernah
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis, atau mungkin juga
tidak
yaitu berguru
pelisanan kepada
teks Najmuddin
al-Ḥikam yang al-Kubra
digunakandan kemudian
sebagai
selama dua puluh atau dua puluh
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin dua tahun kepada Ibn
Athaillah
perkotaanal-Syadzili
yang sangat di kompleks,
Madinah. khususnya
Bruinessenmasyarakat
menyadari
bahwa Ibnpelabuhan
industri Athaillah orang terkenalJakarta
di Cilincing, di MesirUtara.
pada TiaabadRizkike-13
M, bukan di Madinah pada abad ke-16
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa M, tetapi ia berasumsi
bahwa tarekat Maslaku
pada naskah Syadziliyah sudah
al-‘Irfān Fī masuk ke Banten
Sīrati Sayyidinā Mūsā dan
Cirebon pada abad ke-17 M yang terbukti
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren bahwa namanya
sudah
Genturterkenal
, Kemudian di abad Surya
itu, mungkin
Hema melalui
Malini koleksi wejangan
dan Dandung
sufinya yang terkenal,
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
al-Ḥikam. Tetapi asumsi ini tidak
didukung
kesalahanoleh bukti
serta tertulis apapun.
kandungan isi tentang(Bruinessen,
deskripsi tari 2012: 278-
Karna
279). Dari sini dapat disimpulkan
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna sementara bahwa awal
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi

122
118
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan kedatangan


antara tarekat
kesatriaSyadziliyah
dengan di Nusantara belum diketahui
secara meyakinkan.
uti iringan tari, gerakan tari Karna Tandhing,
an percakapan serta diungkapkanmasyarakat
Penerimaan nilai-nilai Indonesia terhadap teks AA
hinggaTandhing.
dari lakon tari Karna kini masih berlanjut. Apresiasi dilakukan dalam bentuk
g Pawestri dalam artikelnyapenerjemahan,
penyalinan, yang berjudul anotasi, dan juga pelisanan. Selain
(Kodikologi) atas yang berkaitan
Naskah dengan
Sejarah penyalinan, penerjemahan, dan anotasi,
Ragasela
aktivitas pelisanan
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri teks ini menjadi sebuah pertunjukan yang
memberikan
sasi naskah, deskripsi naskah,ruang bagi khalayak pendengar untuk memahami
kekerabatan
dan penentuan nilai-nilai sufismeSelanjutnya
naskah edisi. dalam teks AA seperti akan diterangkan
pada BAB II. Aktivitas
an membahas nasihat-nasihat atau piwulang pelisanan dilakukan dengan intensitas
yang rendah
Darmasaloka. Kemudian NoordiIlmi tengah masyarakat pesantren yang berbasis
Amalia,
pedesaan di Indonesia.
an gambaran peran ibu dalam pola asuh dan Aktivitas pelisanan minimal dilakukan
ak yang terdapat sepekan sekali.Wawacan
dalam naskah Hal ini sudahBin lazim di lingkungan pesantren di
mana pun. Tetapi
an, Tedi Permadi membandingkan tiga surat sebuah komunitas yang berbasis masyarakat
hun 1903, 1906 industri
dan 1911di yang Cilincing,
berasal Jakarta
dari Utara, melakukan pelisanan
dengan intensitas
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal yang tinggi. Komunitas ini menggelar
n Ade Kosasihpelisananmembahas teks subtansi
AA setiapdan malam sesudah selesai pendidikan
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan anak-anak. Khalayak pendukung
baca-tulis huruf Arab tingkat
pelisanan
m artikel ini, beliau juga ini terdiripenerapan
dibahas dari remaja hingga orang tua dengan latar
ori filologi padabelakang
Naskah yang beragam.
Kumpulan Mantra
an dari penelitian lapangan di Kabupaten
Prosedur Penelitian
a penerbitan Jumantara edisiPenelitian
ini bisaterkait
memberimanuskrip yang terdapat pada
n manfaat kepada naskah-naskah
pembaca, lama tidak bisa dilepaskan dari penelitian
khususnya
filologi yang mencakup
g berkaitan dengan kajian naskah kuno. pengertian tekstologi dan kodikologi
gharapkan para yang bermuara
pembaca untuk pada penyajian suntingan teks dan deskripsi
mengirim
naskah yang akan
yang berisi kajian yang bersumber dari diteliti. Dalam rangka itu, langkah pertama
Nusantara. Kamipenelitian
menerimainikritikadalahdanpengamatan
saran dan pembacaan atas salinan
teks al-Ḥikam
demi keberlangsungan penerbitan yangJumantara
tercecer di dua naskah. Dari inventarisasi,
k. Selamat membaca pembacaan,
dan terima serta pengamatan berulang-ulang atas teks dan
kasih.
fisik naskah itu, penelitian ini mengumpulkan informasi
penting sebanyak-banyaknya sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil metode penelitian.
Dari pengamatan langsung atas teks dan fisik naskah,
diketahui bahwa manuskrip al-Ḥikam terdapat pada tujuh
naskah, yaitu A 180, A 402, A 554, W 28, W 29, W 30, dan W
31 di mana merupakan sebuah teks utuh di mana salah satunya

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 123
119
Alhafiz Kurniawan

adalah
hubungansambungan dari teks
antara naskah mantrasebelumnya.
pertanian Karakter
dengan naskahtulisan
keduanya memiliki persamaan
ilmu falak/perbintangan mutlak. Dari
yang digunakan untukinformasi
menghitung yang
didapat dari pengamatan ini, penelitian
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus ini akan menggabung
kan dua dengan
ditanam, naskah cara yangpengolahan
saling bersambung
yang bagaimana, tersebut
mantra dan
membandingkannya dengan naskah
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu haruslain yang sejenis bahasa
nya. Penelitian
dipanen, ini akan
dengan menghasilkanpadi
cara bagaimana satuitusuntingan
dipelihara teksagar
dan
terjemahannya. Tiga koleksi Perpustakaan
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi Nasional RI ini
berbahasa
Irawan. Ia danmengungkapkan
beraksara Arab, catatan-catatan
yaitu A 180, A 402, dandalam
sejarah A 554.
Empat
Babadsisanya
Sepehi.disalin
Babaddalam Sepehi bahasa
berisiMelayu.
peristiwa Penelitian
di masaini
akan bermuara
pemerintah pada Inggris
kolonial penyuntinganberkuasa dandi penerjemahan
Jawa, 1811-1816. teks.
Dengan demikian, keterlibatan
BS menceritakan penyuntingan dan Sepoy—orang
pasukan penerjemahan Jawa akan
dilakukan pada karya abad ke-13 M yang
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy berisi 289 larik. Teks
inidengan
terdiriSepehi,
atas Sepei,
tiga bagian. Sebanyak
Spehi, Sepahi, atau256 larik berisi
Sipahi—dalam
pernyataan. Sementara 33 larik sisanya
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orangberisi munajat.
Jalan
Jawa yang ditempuh
mengenang peristiwa untuk sampai pada
penyerbuan suntingan
ini sebagai teks itu
peristiwa
adalah metode
“Geger Sepehi”. kritis. Metode kritis ini dipilih dari sekian
metode kerja filologis
Alhafiz Kurniawandenganmembahas
pertimbangan dari Al
naskah pengamatan
Hikam.
atas tiga naskah koleksi Perpusnas RI.
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
Robsonsejumlah
aforisme, menjelaskan
surat yang bahwaberisipendekatan
nasihat untukkritis sahabatini
memudahkan
atau muridnya, jalan
danbagi pembaca
munajat kepada yang inginFokus
Tuhan. mengakses teks
kajian ini
tersebut. Pendekatan kritis memberikan
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu tawaran-tawaran bagi
pembaca
menyajikan dalamedisi
mengatasi kesulitan-kesulitan
teks al-Ḥikam al-Aṭāiyyah tekstual.
yang telah
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan membantu
“Edisi kritis dari suatu naskah lebih banyak sehingga
pembaca.
kandungan Pembaca teks
dan keunikan dibantusalinan mengatasi
al-Ḥikamberbagai
dapat
kesulitan yang bersifat tekstual
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,atau yang berkenaan
yaitu dengan
pelisananinterpretasi
teks al-Ḥikamdan dengan yangdemikian
digunakan terbebas
sebagaidari
kesulitan mengerti isinya.
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin‘Kritis’ berarti bahwa
penyunting
perkotaan itu mengidentifikasi
yang sangat kompleks, khususnya sendiri bagian dalam
masyarakat
tekspelabuhan
industri yang mungkin terdapat Jakarta
di Cilincing, masalahUtara.dan menawarkan
Tia Rizki
jalanmembahas
Setiawati keluar. Di sini Kisahada dan
dua alternatif.
Fir’aun dan Pertama,
Nabi apabila
Musa
penyunting
pada naskah merasa
Maslaku bahwa FīadaSīrati
al-‘Irfān kesalahan
Sayyidinādalam Mūsāteks
tersebut, ia dapat memberikan
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren tanda yang mengacu
Genturpada ‘aparatus kritik’;
, Kemudian Surya di Hemasini dia
Malinimenyarankan
dan Dandung bacaan
yang lebih baik. Atau, kedua,
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan- pada tempat-tempat ini
penyunting
kesalahan dapat memasukkan
serta kandungan isi tentangkoreksi
deskripsi ke tari
dalamKarnateks
tersebut dengan tanda yang
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karnajelas yang mengacu pada
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi

124
120
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan antara aparatus kritis;dengan


kesatria di sini bacaan asli akan didaftar dan
uti iringan tari, gerakanditandai
tari Karna sebagai ‘naskah’” (Robson, 1994: 25).
Tandhing,
Metode ini dipilih
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilai untuk memberikan koreksi atas kekeliruan-
kekeliruan
dari lakon tari Karna Tandhing.yang terdapat pada teks dengan pertimbangan aspek
gramatikal,
g Pawestri dalam artikelnya salah
yang satunya.
berjudul
(Kodikologi) atas Naskah Sejarah Ragasela
ponen fisik naskah ‫وقت‬LL‫ال‬atau
‫ك‬LL‫ ذل‬kodeks
‫وكانت هي في‬
yang‫الناس‬ ‫وقال عليه الصلة و سلم ل يشكر ا من ل يشكر‬
terdiri
sasi naskah, deskripsi naskah,‫القهار‬ ‫مصطلمة عن شاهدها غائبة عن الثار فلم تشهد إل الواحد‬
kekerabatan
dan penentuan Sementara
naskah edisi. di dalam manuskrip tertera seperti di bawah ini
Selanjutnya
an membahas nasihat-nasihat atau piwulang ‫فلم شهد إل لواحد القهار‬
Darmasaloka. Kemudian Noor Ilmi Amalia,
an gambaran peran ibu Kekeliruan
dalam pola ini dapat diketahui berdasarkan kaidah-kaidah
asuh dan
ak yang terdapat gramatikal.
dalam naskah Ini Wawacan
terdapat pada Bin akhir catatan A 402. Kekeliruan
an, Tedi Permadi membandingkan tiga surat Koreksi atas kekeliruan ini akan
gramatikal ini banyak sekali.
hun 1903, 1906 ditunjukkan
dan 1911 yang lebihberasal
banyak dari
lagi dalam penelitian ini.
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal
n Ade KosasihAnalisis membahas subtansi dan
Penelitian
Pendekatan
ologi sebagaimana tercakup dalam yang diambil untuk menganalisis pelisanan
keilmuan
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan metode yang dipakai oleh bidang
teks al-Ḥikam ini meminjam
ori filologi padastudi
Naskah pertunjukan
Kumpulan (performance
Mantra studies) yang diperkenalkan
oleh Richard
an dari penelitian lapangan di KabupatenSchechner, pakar teater dan seni pertunjukan.
Studi pertunjukan ini merupakan gabungan berbagai disiplin
mulai dari
a penerbitan Jumantara edisi etnografi, etnomusikologi, dan disiplin lainnya.
ini bisa memberi
n manfaat kepada Oleh karenanya,
pembaca, analisis khususnyapelisanan teks al-Ḥikam ini diawali
g berkaitan dengan kajian naskah kuno. aktif peneliti di lapangan.
dengan observasi dan partisipasi
gharapkan para pembaca untuk mengirim
yang berisi kajian
PenelitianyangTerdahulu
bersumber dari
Nusantara. Kami menerima Al-Ḥikamkritik merupakan
dan saran sebuah karya utuh yang tersebar
pada tujuh
demi keberlangsungan naskah Jumantara
penerbitan koleksi Perpustakaan Nasional RI dan satu
k. Selamat membaca naskah dankoleksi keluarga KH Sholeh Darat di Semarang. Tiga
terima kasih.
di antaranya berbahasa Arab. Empat lainnya berbahasa Melayu
seperti akan dijelaskan pada BAB II. Sementara karya KH
Sholeh Darat berbahasa Jawa dan beraksara pegon. Behrend
dalam Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4:
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mencantumkan
karya al-Ḥikam pada nomor kode A 402 yang berjumlah 62
halaman, (Behrend, 1998: 14) dan nomor kode A 554 dengan

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 125
121
Alhafiz Kurniawan

jumlah
hubungan109 antara
halaman yang mantra
naskah menjadipertanian
sambungan dari naskah
dengan teks al-
pada nomor kode
ilmu falak/perbintangan
Ḥikam yang pertama.
digunakan (Behrend, 1998: 17).
untuk menghitung
Anotasi untuk pada katalog
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang
al-Ḥikam ini juga mengalami
harus
beberapa
ditanam,kekeliruan
dengan cara karena tidak sesuai
pengolahan yang dengan
bagaimana,kondisi fisik
mantra
naskah di lapangan. Pada bab selanjutnya
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus kekeliruan itu akan
ditunjukkan.
dipanen, dengan cara bagaimana padi itu dipelihara agar
hasilnya
Al-Ḥikam pada nomor
memuaskan. kode selanjutnya
Artikel A 402 ditulisditulis
pada oleh
39 halaman
Yudi
yang dimulai
Irawan. pada halaman 23 catatan-catatan
Ia mengungkapkan dan berakhir pada halaman
sejarah dalam 62.
Salinan
Babad teks dengan
Sepehi. nomorSepehi
Babad kode Aberisi
554 merupakan
peristiwa sambungan
di masa
dari teks al-Ḥikam
pemerintah pada
kolonial nomorberkuasa
Inggris kode A 402. Lanjutan
di Jawa, teks al-
1811-1816.
Ḥikam pada nomor kode
BS menceritakan A 554 berjumlah
keterlibatan 8 halaman. Lanjutan
pasukan Sepoy—orang Jawa
iniatau
ditulis pada halaman 46 dan berakhir dengan
teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy kolofon pada
halaman
dengan 54. Sepehi, Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi—dalam
penyerbuan Keraton
Al-Ḥikam al-Aṭāiyyah koleksi
Yogya, Perpustakaan
18 Juni-20 Nasional
Juni 1812. OrangRI
iniJawa
sudah masuk peristiwa
mengenang dalam Laman penyerbuan ini sebagai
Thesaurus peristiwa
of Indonesian
“Geger Sepehi”.
Islamic Manuscripts yang dikelola Puslitbang Lektur dan
KhazanahAlhafiz
Keagamaan, MORA
Kurniawan Center fornaskah
membahas the Study of Islam
Al Hikam.
and Society, Syarif Hidayatullah State Islamic
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu University.
Dalam
aforisme,kanal manuskrip
sejumlah padaberisi
surat yang laman tersebut,
nasihat untuk al-Ḥikam
sahabat
disebutkan sebagai
atau muridnya, dankarya Syekh
munajat Ahmad
kepada bin Fokus
Tuhan. Muhammad As-
kajian ini
Sakandari dengan julukan Abul Fadhl
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu atau Ibnu Athaillah.
Laman ini menerangkan
menyajikan edisi teksbahwa
al-Ḥikammanuskrip al-Ḥikam
al-Aṭāiyyah yangberbahasa
telah
dan beraksara Arab dengan tema sufisme.
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga Keterangan ringkas
kandungan
al-Ḥikam ini bisa
dan ditemukan
keunikan pada teks nomor
salinanurut 30 padadapat
al-Ḥikam daftar
manuskrip Islam Indonesia.
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis, Laman
http://tiim.ppim.or.id/index.php?searchBy=H
yaitu pelisanan teks al-Ḥikam yang digunakan ini diakses pada
sebagai
Kamis 7 Desember 2017.
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
Laman ini
perkotaan yangjugasangat
secarakompleks,
khusus memberikan
khususnya catatan
masyarakat untuk
Ibnu Athailah
industri pelabuhan
al-Ḥikam. dilahirkanJakarta
di Cilincing, di Iskandariyah,
Utara. Tia Rizki Mesir,
pada 1259 M/648
Setiawati membahas H danKisah
wafatdandi Mesir
Fir’aunpadadan1309Nabi M/709
MusaH.
pada naskah
Al-Ḥikam ditulis pada abad
Maslaku ke-13FīM.Sīrati
al-‘Irfān SalahSayyidinā
satu anotasi Mūsāatas
al-Ḥikam adalah
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Gayātu al-Mawāhibi al-Aliyyati fī Syarḥi al-
Kemudiankarya
Gentur,al-Aṭāiyyati
Ḥikami Syekh
Surya HemaIbnuMalini
Abbad Muhammad
dan Dandung bin
Abirahim ar-Randi (1333-1390 M). Anotasi
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan- karya Syekh Ibnu
Abbad ini dapat
kesalahan serta ditemukan
kandungandiisiPerpustakaan Sulaimani,
tentang deskripsi Amca
tari Karna
Zade Husein Pasha, dan koleksi Hekimbasi
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna Musa Nazif
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi

126
122
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan Efendi. Keterangan


antara kesatria ini diperoleh dari catatan Parmaksizoglu
dengan
and Uysal
uti iringan tari, gerakan tari[ed.]
Karna 1987 III: 153 (Shelfmark 34 Su-Hu 285).
Tandhing,
Laman
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilai
Thesaurus of Indonesian Islamic Manuscripts ini
menyebutkan
dari lakon tari Karna Tandhing.bahwa Amir Fatah telah melakukan penelitian
filologis
g Pawestri dalam artikelnya atas al-Ḥikam
yang berjudulpada 1997 M. Fatah membuat edisi
(Kodikologi) atas kritis al-Ḥikam
Naskah Sejarahberbahasa
Ragasela Melayu dengan landasan manuskrip
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri Nasional Republik Indonesia.
al-Ḥikam koleksi Perpustakaan
Keterangan
sasi naskah, deskripsi ini
naskah, kekerabatan dapat dilihat pada
dan penentuan http://tiim.ppim.or.id/index.php?
naskah edisi. Selanjutnya
filterBy=title&title=2009112509410011
an membahas nasihat-nasihat atau piwulang yang diakses pada
Kamis 7 Desember
Darmasaloka. Kemudian Noor Ilmi2017. Amalia,
an gambaran peran ibu dalam pola asuh danterhadap salinan teks manuskrip
Kekosongan penelitian
ak yang terdapat al-Ḥikam berbahasa
dalam naskah Wawacan dan Bin
beraksara Arab pada nomor kode A
an, Tedi Permadi membandingkan tiga suratmembuka peluang bagi penelitian
180, A 402, dan A 554 ini
hun 1903, 1906 filologis
dan 1911 yang
yangakan dikerjakan
berasal dari dalam tesis ini.
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal
n Ade KosasihRingkasan membahas subtansi dan
Isi Teks
Teks AA adalah
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan kitab tasawuf karya Ibn Athaillah al-
Sakandari yang ditulis
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan pada abad ke-13 M. Karya ini terdiri
ori filologi padaatas tiga bagian.
Naskah Kumpulan Bagian
Mantra pertama teks ini memuat 246 larik
an dari penelitian lapangan di Kabupatenini memuat nasihat-nasihat untuk
sufisme. Bagian kedua teks
para sahabatnya. Bagian ketiga teks ini diisi dengan munajat
penulisedisi
a penerbitan Jumantara sebanyak 33memberi
ini bisa larik. Naskah ini juga dilengkapi dengan
n manfaat kepada keterangan
pembacanama , penulis
khususnya kitab di awal dan kolofon di akhir
kata.
g berkaitan dengan kajian naskah kuno.
gharapkan para pembaca Dalam untuk kitab mengirim
ini disebutkan bahwa penangguhan
pemberian Allah
yang berisi kajian yang bersumber dari bukan berarti penolakan atas sebuah doa
Nusantara. Kamiseseorang.
menerimaPasalnya,
kritik dan pemberian
saran Allah turun kepada orang yang
berdoa penerbitan
demi keberlangsungan sesuai bentuk yang diinginkan-Nya dan waktu yang
Jumantara
k. Selamat membaca dikehendaki-Nya.
dan terima kasih.seseorang tidak bisa memaksakan
kehendaknya karena Allah yang maha kuasa atas pemberian-
Nya. (larik 6).
Penulis kitab ini tidak mempersoalkan keragaman ibadah
yang dilakukan manusia. Pasalnya, keragaman ibadah yang
ditempuh oleh masing-masing orang itu didasarkan pada
keragaman ilham Ilahi yang memenuhi batin mereka. Semua
jenis ibadah itu hanya raga atau wujud fisik semata. Tetapi

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 127
123
Alhafiz Kurniawan

yang menjadiantara
hubungan roh atas wujud
naskah fisik ibadah
mantra pertanian itu tidak
dengan lainnaskah
adalah
keikhlasan itu sendiri. (larik
ilmu falak/perbintangan 9-10).
yang digunakan untuk menghitung
Kuantitias amal ibadah
serta menentukan kapan dan padi tidak dihitung
jenisdari apajumlah ibadah
yang harus
ituditanam,
sendiri.dengan
Kuantitas
caraamal ibadah yang
pengolahan dihitung dari sejauhmana
bagaimana, mantra
seseorang mengendalikan hati dari
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus keinginan-keinginan
duniawi.
dipanen, Ibadah
denganmereka yang masihpadi
cara bagaimana diburu oleh keinginan
itu dipelihara agar
duniawi dinilai sedikit di sisi Allah meskipun
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi jumlahnya secara
kasatmata
Irawan. Iaterbilang banyak. Sedangkan
mengungkapkan catatan-catatan ibadah mereka
sejarah yang
dalam
tidak
Babad lagiSepehi.
menginginkan
Babad kesenangan
Sepehi berisi duniawi
peristiwadinilaidi banyak
masa
oleh Allah meskipun
pemerintah kolonialterlihat
Inggrissedikit.
berkuasa (larik
di 45).
Jawa, 1811-1816.
BSDemikian
menceritakan halnya dengan dosa.
keterlibatan pasukan Menurutnya,
Sepoy—orang tiadaJawa
yang
namanya dosa kecil bila seseorang dihadapkan
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy pada keadilan
Allah.
denganTiada jugaSepei,
Sepehi, yang Spehi,
disebutSepahi,
dosa besar bila seseorang
atau Sipahi—dalam
berhadapan dengan kemurahan-Nya. (larik
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang 50).
JawaSebagian
mengenangorangperistiwa
ditugaskan untuk gemar
penyerbuan beribadah.
ini sebagai Tetapi
peristiwa
sebagian lainnya
“Geger Sepehi”. dipilih oleh Allah hanya untuk mencintai-
Nya. Kedua jenis Kurniawan
Alhafiz orang ini mendapat
membahas bimbingan
naskah Al Allah sesuai
Hikam.
dengan porsinya. (larik 68).
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
Manusiasejumlah
aforisme, sejatinyasurat
tidakyang
pantas
berisiuntuk memohon
nasihat ganjaran
untuk sahabat
atas
atauamal ibadahnya.
muridnya, dan Pilihan
munajatkesempatan
kepada Tuhan. untuk beribadah
Fokus kajianyang
ini
jatuh kepada mereka itu sebenarnya
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu sudah cukup sebagai
ganjaran
menyajikan dari Allah.
edisi teksKehangatan
al-Ḥikam Ilahi yang terasa
al-Aṭāiyyah yangolehtelah
batin
mereka itu sebenarnya sudah lebih dari
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehinggacukup sebagai balasan
Allah. (larik 90-91).
kandungan dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat
diketahui olehsebuah
Eksistensi masyarakatbendaluas.sebenarnya
Kedua secara tidak menghalangi
etnografis,
Allah
yaitu karena sejatinya
pelisanan teks tiada
al-Ḥikamapapun yang di digunakan
samping-Nya. Yang
sebagai
menutupi Allah dari pandangan seseorang
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin adalah ilusi orang
ituperkotaan
sendiri atas adanya
yang sangatsesuatu di samping-Nya.
kompleks, khususnya(larik137).
masyarakat
Inayatpelabuhan
industri Ilahi kepada seseorang Jakarta
di Cilincing, itu turun bukan
Utara. Tialantaran
Rizki
keistimewaan dari orang tersebut.
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa Inayat itu datang
menghampirinya
pada naskah Maslaku karenaal-‘Irfān
semata Fī kemurahan Allah Mūsā
Sīrati Sayyidinā belaka.
Pasalnya, apa artinya keistimewaan
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren ibadah seseorang
dibanding anugerah-Nya?
Gentur, Kemudian Surya Toh, Hemaia juga tidak dan
Malini bisa Dandung
beribadah
tanpa bimbingan dari Allah jua. (larik
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan- 169).
Karamah,serta
kesalahan khariqul
kandunganadat, isi
atau kejadian
tentang luar biasa
deskripsi bukan
tari Karna
prioritas utama dalam konteks kehambaan
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna kepada Allah.
Prioritas
Tandhingkehambaan
Kaliyan Janak.kepada Allahmelalui
Setelah adalahcara kontinuitas
kerja filologiatau

128
124
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan istiqamah


antaraitukesatria
sendiri. dengan
Banyak orang mengira bahwa karamah
itu bisa tari
uti iringan tari, gerakan dianugerahkan kepada Allah bila seseorang beribadah
Karna Tandhing,
dengan tekun. Oleh
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilai karena itu, mereka beribadah dalam rangka
mengejar
dari lakon tari Karna Tandhing.karamah tersebut. Padahal, sering kali Allah
g Pawestri dalam artikelnyakaramah
memberikan itu kepada mereka yang belum istiqamah
yang berjudul
(Kodikologi) atas dalam beribadah.
Naskah Sejarah(larik179).
Ragasela
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri
sasi naskah, deskripsi naskah,dankekerabatan
Transliterasi Edisi Teks
dan penentuan naskah Edisi edisi.
dan terjemahan
Selanjutnyateks AA dibuat agar varian teks
dapat dibaca dan
an membahas nasihat-nasihat atau dipahami
piwulang oleh khalayak pembaca aksara
IndonesiaNoor
Darmasaloka. Kemudian dan oleh
Ilmi khalayak
Amalia, di luar kultur pesantren. Oleh
karena itu koreksi
an gambaran peran ibu dalam pola asuh dan atas kekeliruan dalam teks AA sangat
ak yang terdapat penting
dalam naskahuntuk Wawacan
dilakukan.BinKoreksi dilakukan dengan cara
memberikan catatan
an, Tedi Permadi membandingkan tiga surat kaki sebagai penanda yang mengacu pada
hun 1903, 1906 aparat
dan 1911 kritik.
yangPada aparat
berasal dari kritik, catatan ditulis sebagai
informasi tambahan
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal bagi pembaca.
n Ade Kosasih membahas Dalam membuat subtansi terjemahan,
dan penulis menggunakan
metode yang diperkenalkan
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan oleh Rofi‘i melalui karyanya,
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan
Dalīl fī At-Tarjamah: Bimbingan Tarjamah Arab Indonesia,
ori filologi padaVol I dan
Naskah Penulis melakukan langkah-langkah
Vol II.Mantra
Kumpulan
an dari penelitian lapangan di Kabupatendengan pembacaan teks Arab yang
penerjemahan yang diawali
akan diterjemahkan secara baik dan secara teliti berulang-
ulang. edisi
a penerbitan Jumantara Penulis mencoba
ini bisa memberi mengamati ungkapan dan susunan
n manfaat kepada kalimatnya
pembaca untuk
, memahami
khususnya dengan jelas kandungan makna
tersebut.
g berkaitan dengan kajian naskah kuno.
gharapkan para pembaca Ketika mengalami
untuk mengirim kesulitan dalam menangkap keutuhan
yang berisi kajian yang bersumber teks,
gagasan dalam sebuah dari penulis memecah teks menjadi
Nusantara. Kamibeberapa
menerima bagian
kritikdengan tetap memerhatikan konteks masing-
dan saran
masing penerbitan
demi keberlangsungan bagian teks. Dalam menerjemahkan struktur kalimat,
Jumantara
k. Selamat membaca penulis
danmenempatkan
terima kasih. mubtada, fa‘il, na’ibul fa‘il, isim kana,
dan isim inna pada teks Arab sebagai subjek atau pokok
kalimat dalam bahasa terjemahan. Penulis juga menempatkan
khabar mubtada, khabar kana, khabar inna, dan fi‘il dalam tes
Arab sebagai predikat dalam teks terjemahan.
Penulis mengikuti varian penerjemahan kata min dalam
teks Arab yang disesuaikan dengan konteksnya menurut
metode yang diperkenalkan Rofi‘i dalam Dalīl fī At-Tarjamah:

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 129
125
Alhafiz Kurniawan

hubungan antara
Bimbingan TarjamahnaskahArab mantra pertanian Vol
Indonesia. dengan Penulis
I. naskah
menerjemahkan kata min yang
ilmu falak/perbintangan dengan “karena”,
digunakan untuk“salah seorang”,
menghitung
“salah satu”, “terhadap”, “antara lain”,
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus “dari”. (Rofi‘i, [tt]:
105).
ditanam, dengan cara pengolahan yang bagaimana, mantra
apaDalam
yang harusmembuat transliterasi
dibacakan, dan kapan naskahpadiAA, itu penulis
harus
menggunakan
dipanen, dengan prinsip
cara alih aksara sehingga
bagaimana penulis sedapat
padi itu dipelihara agar
mungkin menghadirkan aksara alihan baik
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi berbentuk aksara
maupun
Irawan.pungtuasi. Penulis membubuhkan
Ia mengungkapkan catatan-catatanpungtuasi sebagai
sejarah dalam
konsekuensi
Babad Sepehi. pengalihan
Babadaksara
SepehiArab yangperistiwa
berisi tidak terakomodasi
di masa
dalam aksarakolonial
pemerintah Latin yang
Inggrisdikenal
berkuasadalam Bahasa1811-1816.
di Jawa, Indonesia.
Penulis menerakan prinsip-prinsip
BS menceritakan keterlibatan pasukanalih aksara dalam edisi
Sepoy—orang teks
Jawa
naskah AA pada beberapa hal berikut ini:
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
1.dengan
Teks dipisahkan
Sepehi, Sepei,antara alih aksara
Spehi, Sepahi,danatau teksSipahi—dalam
terjemahannya.
Sisi kiri merupakan teks alih aksara.
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Sisi kanan Orang
adalah
terjemahan
Jawa mengenang teks AA. Pemisahan
peristiwa penyerbuandan penempatan
ini sebagai peristiwateks
secara
“Geger Sepehi”.berdampingan dilakukan untuk memudahkan
pembaca dalam
Alhafiz melihat perbandingan
Kurniawan membahas naskah keduanya. Al Hikam.
2.Teks
Pembagian
ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian,penanda
paragraf dan larik dibuat berdasarkan yaitu
tinta
aforisme, warna merahsurat
sejumlah pada yang
kata pertama larik diuntuk
berisi nasihat naskah A 402
sahabat
danmuridnya,
atau naskah dan A 554;
munajatdan kepada
penanda lingkaran
Tuhan. Fokus kecil
kajianpada
ini
naskah A 180.
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
3.menyajikan
Nomor di edisi akhir teks
kata al-Ḥikam
yang tertulis dengan ukuran
al-Aṭāiyyah yang telah lebih
kecil dan sedikit naik menandai aparat
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga kritik dan informasi
tambahan terkait
kandungan teks.
dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat
4.diketahui
Kata berbahasa
oleh masyarakat luas.nama
Arab dan Kedua sebuah
secarakarya ditulis
etnografis,
dengan
yaitu huruf miring.
pelisanan Nama orang
teks al-Ḥikam yang ditulis
digunakan dengan huruf
sebagai
kapital pada huruf pertama setelah partikel
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin “al”.
5.perkotaan
Deklinasiyang padasangat
verba kompleks,
fi‘il māḍī dan khususnya bentuk
masyarakat
fi‘il muḍāri‘,
jamak pelabuhan
industri taksīr, dan di nomina
Cilincing,
maṣdar didasarkan
Jakarta Utara.padaTia Kamus
Rizki
Setiawati membahas
Arab-Indonesia Kisah dan karya
Al-Munawwir Fir’aunAhmad dan NabiWarson Musa Al-
Munawwir
pada dan Kamus
naskah Maslaku Kontemporer
al-‘Irfān Fī Sīrati Arab-Indonesia
Sayyidinā Mūsā karya
Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlar.
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Transliterasi
Gentur , Kemudian Arab-Latin
Surya yang Hemadigunakan
Malini dan untukDandung
teks AA
iniAdityo
mengikuti pedoman alih aksara putusan
Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan- Menteri Agama
dan Menteriserta
kesalahan Pendidikan
kandungandan isiKebudayaan RepubliktariIndonesia
tentang deskripsi Karna
Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna b/u/1987.
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi

130
126
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan antaraVokal


Penulisan kesatria dengan
Vokal
uti iringan tari, gerakan tariBahasa
Karna Arab terdiri atas vokal tunggal (monoftong)
Tandhing,
dan vokal rangkap
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilai (diftong).
VokalTandhing.
dari lakon tari Karna tunggal Bahasa Arab ditandai dengan harakat atau tanda
bunyi.
g Pawestri dalam artikelnyaBentuk alih
yangaksaranya
berjudul adalah sebagai berikut:
(Kodikologi) atas Naskah Sejarah Ragasela
ponen fisik naskah Huruf Arab yang terdiri
atau kodeks Nama Huruf Latin
sasi naskah, deskripsi َ‫ا‬naskah, kekerabatan Fatḥah A
dan penentuan naskahَ‫ ا‬edisi. Selanjutnya
an membahas nasihat-nasihat atau piwulang
ِ‫ا‬ Kasrah I
Darmasaloka. Kemudian‫ ا‬Noor Ilmi Amalia,
ِ
an gambaran peran ibu dalam ُ‫ا‬ pola asuh dan
Ḍammah U
ak yang terdapat dalam naskah ُ‫ا‬ Wawacan Bin
an, Tedi Permadi membandingkan tiga surat
hun 1903, 1906 dan 1911 yang berasal dari
Vokal rangkap Bahasa Arab ditandai dengan gabungan
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal
antara harakat a dan huruf wāwu sukun atau huruf yā sukun.
n Ade Kosasih membahas subtansi dan
Pedoman transliterasi putusan Menteri Agama dan menteri
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan
Pendidikan dan Kebudayaan menyebut “ai” dan “au” dengan
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan
gabungan dua huruf vokal sebagai alih aksara vokal rangkap
ori filologi pada Naskah Kumpulan Mantra
dari Bahasa Arab. Penulis tidak sepenuhnya mengikuti
an dari penelitian lapangan di Kabupaten
pedoman transliterasi putusan menteri tersebut. Penulis tidak
sepakat karena putusan itu lebih mempertimbangkan bunyi
a penerbitan Jumantara edisi ini bisa memberi
pada beberapa aspek. Sementara alih aksara di sini
n manfaat kepada pembaca, khususnya
mempertimbangkan pengalihan sedekat mungkin dengan
g berkaitan dengan kajian naskah kuno.
aksara asal. Putusan itu menyamakan konsep vokal Bahasa
gharapkan para pembaca untuk mengirim
Arab dan Bahasa Indonesia. Konsep vokal keduanya berbeda
yang berisi kajian yang bersumber dari
sama sekali. Dua kategori vokal yang dibuat dua menteri itu
Nusantara. Kami menerima kritik dan saran
tidak konsisten. Bahasa Indonesia memang memiliki vokal
demi keberlangsungan penerbitan Jumantara
rangkap. Tetapi Bahasa Arab tidak memiliki vokal rangkap.
k. Selamat membaca dan terima kasih.
Sesuatu yang dianggap vokal rangkap Bahasa Arab oleh
putusan tersebut bukan vokal rangkap yang dikenal dalam
Bahasa Indonesia, yaitu gabungan dua huruf vokal. Sesuatu
yang dianggap vokal rangkap Bahasa Arab oleh putusan
tersebut adalah gabungan huruf vokal dan konsonan. Hal ini
dimaksudkan untuk tetap konsisten menjaga kerja alih aksara.
Konsistensi alih aksara ini juga bertujuan agar pembaca aksara

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 131
127
Alhafiz Kurniawan

Latin tidak antara


hubungan kehilangan
naskahjejak
mantrabilapertanian
ingin merekonstruksinya
dengan naskah
dalam Bahasa Arab. Upaya
ilmu falak/perbintangan rekonstruksi
yang digunakandari untuk aksara Latin ke
menghitung
aksara Arab akan mengalami kegagalan
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus bila alih aksara Latin
sebelumnya
ditanam, dengan mengikuti pedoman putusan
cara pengolahan menteri tersebut.
yang bagaimana, mantra
Oleh karena itu, penulis membuat transliterasi
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus “vokal rangkap”
itudipanen,
sebagai dengan
berikut: cara bagaimana padi itu dipelihara agar
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi
Huruf Arab
Irawan. Ia mengungkapkanNama catatan-catatan sejarah Hurufdalam
Babad Sepehi. Babad Sepehi berisi peristiwa Latindi masa
‫ىَ ْي‬pemerintah kolonial Fatḥah Inggrisdanberkuasa
yā di Jawa, Ay 1811-1816.
ْ‫ىَو‬BS menceritakan keterlibatan Fatḥah danpasukan
yā Sepoy—orangAw Jawa
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
dengan Sepehi, Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi—dalam
Contoh:
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang
:‫ َموْ جُوْ د‬mawjūd
Jawa mengenang
‫بموجود معه‬peristiwa
‫عنه بما ليس‬penyerbuan
‫سبحانه أن حجبك‬ ini‫قهره‬
sebagai
‫ وجود‬peristiwa
‫مما يدلك على‬
“Geger
Min Sepehi”.
mā yadulluka ‘alā wujūd qahrihī subḥānahū an
Alhafiz
ḥajabaka ‘anhuKurniawan
bi mā laysa membahas
bi mawjūdnaskahma‘ahū. Al(larik
Hikam.
15).
Teks ini
‫ َعيْن‬:termasuk
‘ayn karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
aforisme, sejumlah surat yang berisi ‫لوجوده‬nasihat untuk
‫يشهدك عدمك‬ sahabat
‫البصيرة‬ ‫و عين‬
atau muridnya,
Wa ‘aynu dan munajatyusyhiduka
al-baṣīrati kepada Tuhan. Fokuslikajian
‘adamaka ini
wujūdihī.
terbagi(larikmenjadi35). dua. Pertama kajian filologis yaitu
menyajikan edisi teks al-Ḥikam al-Aṭāiyyah yang telah
Hasil dibersihkan
Penelitian dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
kandungan
Teks al-Ḥikam dan keunikan teks (AA)
al-Aṭāiyyah salinan adalah naskahdapat
al-Ḥikam yang
berisidiketahui
nilai-nilaioleh sufisme
masyarakatpadaluas.
abad Kedua
ke-13 M. secara
Karya etnografis,
ini ditulis
oleh yaituseorang
pelisanan ulamateksMesir, yang digunakan
Ibn Athaillah.
al-Ḥikam sebagai
AA merupakan
naskahpenyebaran
yang cukup nilai-nilai sufisme
terkenal di masyarakat
dan diminati di dunia. AA miskin
juga
teks perkotaan
yang diminati yang sangat kompleks,
di Indonesia. Sejakkhususnya
abad ke-18masyarakat
M, teks ini
mulai industri
diaksespelabuhan di Cilincing,
oleh masyarakat JakartaHal
Indonesia. Utara. Tia Rizki
ini terbukti dari
Setiawati
salinan, anotasi, membahas Kisahsaduran,
terjemahan, dan Fir’aun dan Nabi
dan pelisanan teks Musa
AA.
pada naskah
Edisi teks Maslaku
AA yang digunakan
al-‘Irfān dalam
Fī Sīrati penyalinan
Sayyidinā Mūsāini
adalah Naskahyang
Wa Fir’aun B (A merupakan
402) dansalah Naskahsatu Cproduk
(A 554) Pesantren
dengan
NaskahGentur,A Kemudian
(A 180) sebagai Surya naskah
Hema pendukung
Malini dan Dandung
karena semua
naskahAdityoiniArgo belumPrasetyo membahas
pernah diteliti. Meskipunadanyatekskesalahan-
AA sudah
kesalahan
dicetak serta kandungan
dan beredar berdasarkanisi salinan
tentang di deskripsi tari Karna
Timur Tengah, teks
AA Tandhing
salinan dalam naskah juga
di Indonesia PratèlanlayakBêksa
untukWirèngditeliti Karna
karena
banyakTandhingmengandung
Kaliyan Janak. Setelah
kunikan dan melalui
varian cara
kata kerja filologi
di dalamnya.

132
128
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan Sedangkan


antara naskah
kesatria lainnya
dengan yang berbahasa melayu sudah
diteliti secara
uti iringan tari, gerakan filologis
tari Karna oleh Amir Fatah pada 1997 M.
Tandhing,
AA berisi kajian
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilai tasawuf yang lebih berorientasi pada
etika di
dari lakon tari Karna hadapan Tuhan. AA banyak memberikan cara pandang
Tandhing.
yang nyentrik
g Pawestri dalam artikelnya yang atau berjudul
tidak lazim dalam memandang suatu
(Kodikologi) atas peristiwa yang wujudnya
Naskah Sejarah Ragasela beragama. Ketidaklaziman itu
didasarkan pada pijakan
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri yang tetap, yaitu kehadiran dan
keridhaan
sasi naskah, deskripsi Tuhankekerabatan
naskah, di alam nyata. AA kerap memperingatkan
dan penentuan kepentingan-kepentingan
naskah edisi. Selanjutnya manusia di balik praktik-praktik
an membahas nasihat-nasihat atau piwulang AA juga mengidentifikasi
peribadatan yang sakral.
ketidaktulusan
Darmasaloka. Kemudian Noor manusia di balik praktik ibadah yang lazimnya
Ilmi Amalia,
an gambaran peran ibu dalam pola asuh dan dicurigai.
dianggap suci dan tidak perlu
ak yang terdapat dalam AAnaskah
banyakWawacan
memberikan Bin cara pandang baru bagi seseorang
an, Tedi Permadi membandingkan tiga surat bentuk ibadah. AA tidak
dalam memandang semua
hun 1903, 1906 memandang
dan 1911 yang secara fanatik
berasal daribentuk-bentuk perilaku manusia.
AA memandang
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal aneka perilaku manusia karena perbedaan
n Ade Kosasihilham Ilahi yang
membahas masuk dan
subtansi ke masing-masing orang. AA pada
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan dalam tulisan ini menyertakan
naskah A 554 yang diteliti
kolofon
m artikel ini, beliau jugayang memuat
dibahas informasi penting terkait tahun salinan.
penerapan
ori filologi padaInformasi ini menjadiMantra
Naskah Kumpulan bukti tertulis yang tertua terkait masuk
tarekat Syadziliyah.
an dari penelitian lapangan di Kabupaten
AA cukup diminati. Teks ini digunakan oleh seorang
a penerbitan Jumantara edisikomunitas
pemimpin sufisme di Cilincing, Jakarta Utara,
ini bisa memberi
n manfaat kepada untuk pembaca
mengikat, komunitasnya.
khususnya Teks ini dilisankan setiap
malam oleh pemimpin
g berkaitan dengan kajian naskah kuno. komunitas dengan tujuan agar nilai-
gharapkan para nilai sufismeuntuk
pembaca dalammengirim
AA dapat dihayati secara bersama-sama.
yang berisi kajian yang bersumber bahwa
Peneliti menyimpulkan dari aktivitas pelisanan di hadapan
Nusantara. Kamikhalayak
menerimamemberikan
kritik dan sarantenaga pada teks AA dibandingkan
dibaca penerbitan
demi keberlangsungan sunyi sendiri. Aktivitas pelisanan juga merupakan
Jumantara
k. Selamat membaca bentuk
danpembukaan
terima kasih.akses terhadap teks AA yang berbahasa dan
beraksara Arab. Dengan pelisanan, khalayak di Cilincing yang
berbasis masyarakat industri dapat mengakses nilai-nilai
sufisme yang terkandung dalam AA. Pelisanan teks AA
dengan intensitas yang tinggi dapat menginternalisasi nilai-
nilai sufisme bagi khalayaknya.
Teks AA jumlahnya cukup banyak. AA dicetak oleh
banyak penerbit dengan berbagai macam naskah. Meskipun

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 133
129
Alhafiz Kurniawan

tampaknya
hubungan tidak
antaraada perbedaan,
naskah mantrateks cetak AA
pertanian itu memiliki
dengan naskah
banyak varian baik dari segi
ilmu falak/perbintangan katadigunakan
yang maupun struktur kalimat.
untuk menghitung
Melihat
serta banyak kapan
menentukan varian tersebut,
dan padi teks
jeniscetak
apa AA
yangini harus
masih
terbuka ruang
ditanam, untukcara
dengan diteliti secara filologis.
pengolahan Penelitian mantra
yang bagaimana, filologis
yang mengungkap varian-varian ini akan memperkaya
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus dan
menambah khazanah
dipanen, dengan sufisme
cara itu sendiri.
bagaimana padi itu dipelihara agar
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi
Irawan. Ia mengungkapkan catatan-catatan sejarah dalam
Babad Sepehi. Babad Sepehi berisi peristiwa di masa
pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816.
BS menceritakan keterlibatan pasukan Sepoy—orang Jawa
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
dengan Sepehi, Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi—dalam
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang
Jawa mengenang peristiwa penyerbuan ini sebagai peristiwa
“Geger Sepehi”.
Alhafiz Kurniawan membahas naskah Al Hikam.
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat
atau muridnya, dan munajat kepada Tuhan. Fokus kajian ini
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
menyajikan edisi teks al-Ḥikam al-Aṭāiyyah yang telah
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
kandungan dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,
yaitu pelisanan teks al-Ḥikam yang digunakan sebagai
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
perkotaan yang sangat kompleks, khususnya masyarakat
industri pelabuhan di Cilincing, Jakarta Utara. Tia Rizki
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa
pada naskah Maslaku al-‘Irfān Fī Sīrati Sayyidinā Mūsā
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Gentur, Kemudian Surya Hema Malini dan Dandung
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
kesalahan serta kandungan isi tentang deskripsi tari Karna
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi

134
130
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan antara kesatria dengan Daftar Referensi


uti iringan tari, gerakan tari Karna Tandhing,
an percakapan serta diungkapkan nilai-nilai
Naskah:
Athaillah,
dari lakon tari Karna Ibnu. (tt). Al-Ḥikam Al-Aṭāiyyah dengan nomor
Tandhing.
panggil
g Pawestri dalam artikelnya yang A berjudul
180. Jakarta: Perpustakaan Nasional
(Kodikologi) atas Naskah Republik
Sejarah Indonesia.
Ragasela
Athaillah, Ibnu. (tt).
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri Al-Ḥikam Al-Aṭāiyyah dengan nomor
sasi naskah, deskripsi panggil A 402. Jakarta: Perpustakaan Nasional
naskah, kekerabatan
dan penentuan naskahRepublik edisi. Indonesia.
Selanjutnya
an membahas nasihat-nasihat atau(1783).
Athaillah, Ibnu. Al-Ḥikam Al-Aṭāiyyah wa Gairuhā
piwulang
Darmasaloka. Kemudiandengan Noor nomor panggil A 554. Jakarta: Perpustakaan
Ilmi Amalia,
Nasional Republik
an gambaran peran ibu dalam pola asuh dan Indonesia.
ak yang terdapat dalam naskah Wawacan Bin
an, Tedi Permadi membandingkan tiga surat
Buku:
hun 1903, 1906 Damono,
dan 1911Sapardi Joko. (2016).
yang berasal dari Alih Wahana. Ciputat: Editum.
Eneste, Pamusuk.
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal (1991). Catatan Kecil dari Editor dalam Aku
n Ade Kosasih membahas subtansiJalang
Ini Binatang dan karya Chairil Anwar. Jakarta:
Gramedia Pustaka
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan Utama.
Hoed, Benny. (2006).
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan Penerjemahan dan Kebudayaan.
ori filologi pada Naskah Jakarta:
KumpulanPustaka Jaya.
Mantra
Howell, Julia Day.
an dari penelitian lapangan di Kabupaten (2001). Sufism and the Indonesian Islamic
Revival dalam The Journal of Asian Studies 60, no 3.
Michigan:
a penerbitan Jumantara edisi ini bisa Association
memberi for Asian Studies.
n manfaat kepada Howell,pembaca
Julia Day. (2012). Modernitas dan Spiritulitas Islam
, khususnya
dalam Jaringan
g berkaitan dengan kajian naskah kuno. Sufi Baru di Indonesia dalam
gharapkan para pembaca untuk mengirim
Tashwirul Afkar, Jurnal Refleksi Pemikiran
yang berisi kajian yang bersumber dari
Keagamaan dan Kebudayaan (Edisi 32). Jakarta: PP
Nusantara. Kami menerima Lakpesdam
kritik danNU. saran
Kayyali,penerbitan
demi keberlangsungan Ashim Ibrahim.
Jumantara(2008). Tahqiq Ihkam al-Hikam fi
k. Selamat membaca dan terima kasih.
Syarh al-Hikam. Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah.
Lubis, Nabilah. (2011). Sejarah Pembuatan Manuskrip Arab
dan Kendala Yang Muncul dalam Teks, Naskah, dan
Kelisanan Nusantara. Depok: Yayasan Pernaskahan
Nusantara.
Mahmud, Abdul Halim dan Mahmud bin Syarif. (2010).
Tahqiq Hikam Ibn Athaillah. Mesir: Al-Syirkah al-
Qawmiyyah.

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 135
131
Alhafiz Kurniawan

Murgiyanto,
hubungan antara Sal. (1998).
naskahMengenai Kajian Pertunjukan
mantra pertanian dengan naskahdalam
ilmu falak/perbintangan
Metodologi Kajianyang digunakan
Tradisi Jakarta:
Lisan.untuk Yayasan
menghitung
Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus Tradisi Lisan.
Nawawi,
ditanam,Muhammad.
dengan cara (1896).
pengolahan yang al-Zhulam
Mishbah bagaimana,‘ala mantra
Nahj
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harusal-
al-Atamm fi Tabwib al-Hikam. Mekkah: Maktabah
Mayriyah.
dipanen, dengan cara bagaimana padi itu dipelihara agar
Purbacaraka. (1935). Sambungan
hasilnya memuaskan. Zamanditulis
Artikel selanjutnya dalamolehPolemik
Yudi
Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Irawan. Ia mengungkapkan catatan-catatan sejarah dalam
Robson.
Babad Sepehi. (1994).Babad Sepehi berisi Filologi
Prinsip-prinsip peristiwa di masa
Indonesia
(terjemahan oleh Kentjanawati Gunawan).
pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816. Jakarta:
RUL.
BS menceritakan keterlibatan pasukan Sepoy—orang Jawa
Rofi‘i. (tt).
atau teks-teks Jawa
Dalil fi sering kaliBimbingan
At-Tarjamah: menuliskan kata Sepoy
Tarjamah Arab-
dengan Vol I. Tangsel:
Sepehi, Sepei,
Indonesia. Persadaatau
Spehi, Sepahi, Kemala.
Sipahi—dalam
Rofi‘i. (2002).
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812.
Dalil fi At-Tarjamah: Bimbingan Orang
Tarjamah
Jawa mengenang
Arab-Indonesia. peristiwa Tangsel: Persada
penyerbuan
Vol II. Kemala.
ini sebagai peristiwa
Schechner,
“Geger Sepehi”. Richard. (2013). Performance Studies: An
Alhafiz Kurniawan
Introduction. Third Edition. New York:
membahas naskah Routledge.
Al Hikam.
Sudjiman,
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian,Pustaka
Panuti. (1995). Filologi Melayu. Jakarta: yaitu
Jaya.sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat
aforisme,
Swedan, Hasan Samahi.
atau muridnya, dan munajat(1997).kepada Tuhan.Edisi
Pengantar Fokus
Tekskajian
padaini
al-
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitual-
Hikam al-Athaiyyah. Damaskus: al-Mathba‘ah
Fayha’.edisi teks al-Ḥikam al-Aṭāiyyah yang telah
menyajikan
Teeuw, A. (1982).
dibersihkan dari kesalahan
Khazanahdan diterjemahkan
Sastra Indonesia: sehingga
Beberapa
kandungan
Masalah danPenelitian
keunikan dan salinan al-Ḥikam Jakarta:
teksPenyebarluasannya. dapat
Balai Pustaka.
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,
Teeuw, A. (1983).teks
yaitu pelisanan Tergantung
al-ḤikamPada yang Kata:
digunakan
Sepuluh sebagai
Sajak
Jakarta: Pustaka Jaya.
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
Indonesia.
Teeuw,
perkotaan A. yang (1994).
sangatIndonesia:
kompleks, Antara
khususnya masyarakat
Kelisanan dan
industri pelabuhan di Jakarta:
Keberaksaraan. Pustaka
Cilincing, Jaya.
Jakarta Utara. Tia Rizki
Tim. (tanpamembahas
Setiawati catatan tahun)KisahKatalog
dan Fir’aun
Lokal dan Nabi Jakarta:
Melayu. Musa
Perpustakaan
pada naskah Maslaku Nasional Republik
al-‘Irfān Indonesia.
Fī Sīrati Sayyidinā Mūsā
Trimingham,
Wa Fir’aun Spencer.
yang merupakan(1971). salah
The satu
Sufi produk
Orders Pesantren
in Islam.
London:
Gentur, Oxford
Kemudian University
SuryaPress.Hema Malini dan Dandung
Yahya, Dzulkifli Iip.
Adityo Argo Prasetyo membahas(2003). Tradisi Ngalogat
adanya dikesalahan-
Pesantren
Sunda,
kesalahan sertaPenemuan
kandungandan Peneguhan
isi tentang Identitas
deskripsi dalam
tari Karna
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna
Politik dan Poskolonialitas di Indonesia. Yogyakarta:
Kanisius.
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi

136
132
vi Jumantara
JumantaraVol.
Vol.99No.2
No.2Tahun
Tahun2018
2018
Manuskrip Al-Ḥikam: Edisi Teks dan Terjemahan

emuat peperangan antara kesatria dengan


uti iringan tari, gerakan
Kamus:tari Karna Tandhing,
an percakapan sertaAli, diungkapkan
Atabik dan Ahmad
nilai-nilaiZuhdi Muhdlor. (1998). Kamus
Kontemporer Arab-Indonesia. (cetakan keempat).
dari lakon tari Karna Tandhing.
Yogyakarta:
g Pawestri dalam artikelnya yang Multi Karya Grafika.
berjudul
(Kodikologi) atas Munawwir, AhmadRagasela
Naskah Sejarah Warson. (2002) Kamus Al-Munawwir
ponen fisik naskah atau kodeks yang terdiri
Arab-Indonesia Terlengkap. (edisi kedua, cetakan
sasi naskah, deskripsi kedua puluh
naskah, lima). Yogyakarta: Pustaka Progressif.
kekerabatan
dan penentuan naskah edisi. Selanjutnya
an membahas nasihat-nasihat
Katalog: atau piwulang
Behrend, Noor
Darmasaloka. Kemudian T. E.Ilmi(1998).
Amalia, Katalog Induk Naskah-naskah
an gambaran peran ibu dalam pola asuh 4:
Nusantara Jilid danPerpustakaan Nasional Republik
ak yang terdapat dalam naskah
Indonesia. Jakarta:
Wawacan Bin Yayasan Obor Indonesia-Ecole
an, Tedi Permadi membandingkan tiga suratOrient.
Francaise D’Extreme
hun 1903, 1906 dan 1911 yang berasal dari
gan, Jawa Barat. Terakhir, Ahmad Rijal
n Ade Kosasih membahas subtansi dan
ologi sebagaimana tercakup dalam keilmuan
m artikel ini, beliau juga dibahas penerapan
ori filologi pada Naskah Kumpulan Mantra
an dari penelitian lapangan di Kabupaten

a penerbitan Jumantara edisi ini bisa memberi


n manfaat kepada pembaca, khususnya
g berkaitan dengan kajian naskah kuno.
gharapkan para pembaca untuk mengirim
yang berisi kajian yang bersumber dari
Nusantara. Kami menerima kritik dan saran
demi keberlangsungan penerbitan Jumantara
k. Selamat membaca dan terima kasih.

Jumantara Vol.Vol.
Jumantara 9 No.2 Tahun
9 No.2 2018
Tahun 2018 137
133
hubungan antara naskah mantra pertanian dengan naskah
ilmu falak/perbintangan yang digunakan untuk menghitung
serta menentukan kapan dan padi jenis apa yang harus
ditanam, dengan cara pengolahan yang bagaimana, mantra
apa yang harus dibacakan, dan kapan padi itu harus
dipanen, dengan cara bagaimana padi itu dipelihara agar
hasilnya memuaskan. Artikel selanjutnya ditulis oleh Yudi
Irawan. Ia mengungkapkan catatan-catatan sejarah dalam
Babad Sepehi. Babad Sepehi berisi peristiwa di masa
pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816.
BS menceritakan keterlibatan pasukan Sepoy—orang Jawa
atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy
dengan Sepehi, Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi—dalam
penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang
Jawa mengenang peristiwa penyerbuan ini sebagai peristiwa
“Geger Sepehi”.
Alhafiz Kurniawan membahas naskah Al Hikam.
Teks ini termasuk karya tasawuf dengan tiga bagian, yaitu
aforisme, sejumlah surat yang berisi nasihat untuk sahabat
atau muridnya, dan munajat kepada Tuhan. Fokus kajian ini
terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu
menyajikan edisi teks al-Ḥikam al-Aṭāiyyah yang telah
dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga
kandungan dan keunikan teks salinan al-Ḥikam dapat
diketahui oleh masyarakat luas. Kedua secara etnografis,
yaitu pelisanan teks al-Ḥikam yang digunakan sebagai
penyebaran nilai-nilai sufisme di masyarakat miskin
perkotaan yang sangat kompleks, khususnya masyarakat
industri pelabuhan di Cilincing, Jakarta Utara. Tia Rizki
Setiawati membahas Kisah dan Fir’aun dan Nabi Musa
pada naskah Maslaku al-‘Irfān Fī Sīrati Sayyidinā Mūsā
Wa Fir’aun yang merupakan salah satu produk Pesantren
Gentur, Kemudian Surya Hema Malini dan Dandung
Adityo Argo Prasetyo membahas adanya kesalahan-
kesalahan serta kandungan isi tentang deskripsi tari Karna
Tandhing dalam naskah Pratèlan Bêksa Wirèng Karna
Tandhing Kaliyan Janak. Setelah melalui cara kerja filologi

138vi Jumantara Vol. 9 No.2 Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai