Anda di halaman 1dari 205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN LKPD MENGGUNAKAN MODEL


PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA
MATERI POKOK ENERGI ALTERNATIF DALAM SUB
TEMA 3 BAGI PESERTA DIDIK KELAS IV SD

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Ester Puji Kristiyanti
NIM: 181134094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2022
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN LKPD MENGGUNAKAN MODEL


PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA
MATERI POKOK ENERGI ALTERNATIF DALAM SUB
TEMA 3 BAGI PESERTA DIDIK KELAS IV SD

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Ester Puji Kristiyanti
NIM: 181134094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2022

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENGEMBANGAN LKPD MENGGUNAKAN MODEL


PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA
MATERI POKOK ENERGI ALTERNATIF DALAM SUB
TEMA 3 BAGI PESERTA DIDIK KELAS IV SD

Oleh:
Ester Puji Kristiyanti

NIM: 181134094

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Drs. Puji Purnomo, M.Si. Tanggal 4 Maret 2022

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENGEMBANGAN LKPD MENGGUNAKAN MODEL


PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA
MATERI POKOK ENERGI ALTERNATIF DALAM SUB
TEMA 3 BAGI PESERTA DIDIK KELAS IV SD

Dipersiapkan dan ditulis oleh:


Ester Puji Kristiyanti

NIM: 181134094

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 18 Maret 2022


dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Kintan Limiasih, S.Pd., M.Pd. .......................
Sekretaris Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. .......................
Anggota Drs. Puji Purnomo, M.Si. .......................
Anggota Drs. Paulus Wahana, M.Hum. .......................
Anggota Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd .......................

Yogyakarta, 18 Maret 2022


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universias Sanata Dharma
Dekan,

Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:


1. Tuhan Yesus yang selalu mendampingi dan menuntun saya dalam
penyusunan skirpsi.
2. Orangtua tercinta, Sunyoto dan Sri Cahyaningsih yang tak pernah lelah
untuk memberikan doa, semangat, dan dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi.
3. Ketiga kakak saya, Andreas Bangkit, Maria Okliviati, dan Sari Indah yang
selalu memberikan dukungan untuk saya agar menyelasikan skripsi.
4. Semua saudara dan teman-teman kelas D yang telah memberikan semangat
dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan
satu per satu.
5. Teman-teman paying R&D yang telah berjuang bersama, saling
memberikan masukan dan dukungan.
6. Almamater Universitas Sanata Dharma.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”
(Amsal 23:18)

“sebuah malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk


menjaga engkau di segala jalanmu”
(Mazmur 91:11)

“Hari ini ajak lagi dirimu bicara mesra, berjujurlah pada dirimu kau bisa percaya.
Maafkan semua yang lalu. Ampuni hati kecilmu”
(Diri – Tulus)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustakan, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Maret 2022


Penulis,

Ester Puji Kristiyanti

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTIKAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ester Puji Kristiyanti

Nomor Induk Mahasiswa 181134094

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN LKPD MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED

LEARNING (PjBL) UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS PADA MATERI POKOK ENERGI ALTERNATIF

DALAM SUB TEMA 3 BAGI PESERTA DIDIK KELAS IV SD

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, dan

mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal: 18 Maret 2022
Yang menyatakan

Ester Puji Kristiyanti

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKPD MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED


LEARNING (PjBL) UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS PADA MATERI POKOK ENERGI ALTERNATIF
DALAM SUB TEMA 3 BAGI PESERTA DIDIK KELAS IV SD

Ester Puji Kristiyanti


Universitas Sanata Dharma

2022

Penelitian ini dilatar belakangi oleh penggunaan media ajar yang berupa
LKPD yang belum sepenuhnya membantu guru dalam proses pembelajaran dan
adanya permasalahan pembelajaran berupa kemampuan berpikir kritis pesertadidik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan LKPD menggunakan model
Project Based Learning pada materi pokok energi alternatif dalam sub tema3 untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik bagi kelas IV SD dan dapat
mengembangkan kualitas LKPD dengan baik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (R&D). Penelitian ini melibatkan 3 validator produk sebagai expert
judgment dan 17 peserta didik untuk uji coba terbatas. Subjek dalam penelitian ini
adalah dosen ahli IPA, guru kelas IV SD, dan tujuh belas peserta didik kelas IV SD.
Objek dalam penelitian ini adalah LKPD menggunakan model Project Based
Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) prosedur penelitian dan
pengembangan LKPD menggunakan model Project Based Learning pada materi
pokok energi alternatif untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
menggunakan langkah ADDIE yaitu Analyze, Design, Development,
Implementation, Evaluation; (2) kualitas LKPD menggunakan model Project Based
Learning pada materi pokok energi alternatif untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir kritis yang telah divalidasi oleh dosen ahli IPA dan dua guru kelas IV
mendapatkan hasil sangat tinggi dengan rata-rata 3,64, berdasarkan aspek dalam
pengembangan LKPD yang terdiri dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian,
dan kegrafisan atau tampilan. LKPD yang dikembangkan juga terbukti dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis sebesar 21%. Dengan demikian LKPD
menggunakan model Project Based Learning dapat diucji cobakan pada skala yang
lebih luas.

Kata Kunci: LKPD, Model Project Based Learning, Kemampuan Berpikir Kritis

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF LKPD USING THE PROJECT BASE LEARNING


(PJBL) FOR GROW CRITICAL THINKING ABILITY ON ALTERNATIVE
ENERGY MATERIAL IN SUB THEME 3 FOR 4TH GRADE ELEMENTARY
SCHOOL
Ester Puji Kristiyanti
Sanata Dharma University
2022
This research is motivated by the use of teaching materials in the form of
LKPD which have not fully assisted teachers in the learning process and the
existence of learning problems in the form of students' critical thinking skills. The
purpose of this study is to develop LKPD using the Project Based Learning model
on the subject matter of alternative energy in sub-theme 3 to grow students' critical
thinking skills for fourth grade elementary school and be able to develop the quality
of LKPD well.
The method used in this research is research and development (R&D). This
study involved 3 product validators as expert judgment and 17 students for a limited
trial. The subjects in this study were science expert lecturers, fourth grade
elementary school teachers, and seventeen students at fourth grade elementary
school. The object of this research is LKPD using the Project Based Learning model
to improve critical thinking skills.
The results of this study indicate that: (1) LKPD research and development
procedures use the Project Based Learning model on alternative energy subjects to
grow critical thinking skills using ADDIE steps, namely Analyse, Design,
Development, Implementation, Evaluation; (2) the quality of LKPD using the
Project Based Learning model on the subject matter of alternative energy to foster
critical thinking skills that have been validated by science expert lecturers and
fourth grade elementary school teachers get very high results with an average of
3.64, based on aspects in the development of LKPD consisting of from the aspect of
appropriateness of content, language, presentation, and graphics or appearance.
The LKPD that was developed was also proven to increase critical thinking skills
by 21%. This, LKPD using the Project Based Learning model can be tested on a
wider scale.

Keywords: LKPD, Project Based Learning Model, Critical Thinking Ability

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Mahasa Esa atas segala berkat dan

rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengembangan LKPD Menggunakan Model Project Based Learning (PjBL)

Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Pokok Energi

Alternatif Dalam Sub Tema 3 Bagi Peserta Didik Kelas IV SD”. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi S-1 PGSD Universitas Sanata Dharma.

Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih peneliti tunjukan

kepada:

1. Tuhan Yesus yang selalu mendampingi dan menuntun saya dalam proses

penyusunan skripsi.

2. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD

4. Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD.

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing, yang selalu

memberikan dukungan, motivasi, dan memberikan masukan terhadap

proses penyusunan skripsi.

6. Maria Melani Ika Susanti, M.Pd. selaku dosen ahli IPA yang sudah bersedia

menjadi validator produk LKPD dalam penelitian ini.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Suprihatin, S.Pd.SD., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Caturtunggal 1

yang sudah memberikan izin untuk melakukan penelitian di SD Negeri

Caturtunggal 1.

8. Indhah Setiyani, M.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1

yang sudah bersedia menjadi narasumber dan validator dalam penelitian ini.

9. Vinsensia Gitta Puspasari, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Kanisius

Kotabaru yang sudah bersedia menjadi validator dalam penelitian ini.

10. Ibu Tri, dan Pak Hermoyo yang sudah menjadi petugas Sekretariat PGSD

Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena keterbatasan

kemampuan peneliti. Maka, peneliti terbuka akan segala kritik dan saran yang

membangun untuk skripsi ini. Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan

banyak manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Penulis,

Ester Puji Kristiyanti

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA


ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ............................... vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL...................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii

DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
E. Definisi Operasional.................................................................. 9

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Spesifik Produk ......................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 12

A. Kajian Pustaka ........................................................................ 12


1. LKPD .................................................................................. 12
a. Pengertian LKPD .......................................................... 12
b. Fungsi LKPD................................................................. 14
c. Tujuan LKPD ................................................................ 15
d. Jenis-Jenis LKPD .......................................................... 15
e. Syarat LKPD ................................................................. 18
f. Indikator Kelayakan LKPD ........................................... 19
2. Model Project Based Learning (PjBL) ............................. 21
a. Pengertian Model Project Based Learning ................... 21
b. Karakteristik Model Project Based Learning................ 23
c. Prinsip-Prinsip Model Project Based Learning ............ 25
d. Manfaat Model Project Based Learning ....................... 25
e. Kelebihan dan Kekurangan Model Project Based Learning
....................................................................................... 26
f. Langkah-Lankgah Model Project Based Learning ....... 29
3. Berpikir Kritis ................................................................... 34
a. Pengertian Berpikir Kritis ............................................. 34
b. Tujuan Berpikir Kritis.................................................... 36
c. Indikator Berpikir Kritis ................................................ 36
4. Materi Energi Alternatif dalam Sub Tema 3 untuk Peserta
Didik Kelas IV SD ............................................................. 39
a. Energi Alternatif ............................................................ 39
b. Keuntungan dan Kerugian Energi Alternatif ................. 43
c. Pemetaan Muatan Pelajaran Kompetensi Dasar dan Indikator
Sub Tema 3.................................................................... 43
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 46
C. Kerangka Berpikir .................................................................. 50
D. Pertanyaan Penelitian ............................................................. 53

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 54

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 54


B. Setting Penelitian .................................................................... 55
1. Tempat Penelitian.............................................................. 55
2. Waktu Penelitian ............................................................... 55
3. Subjek Penelitian............................................................... 56
4. Objek Penelitian ................................................................ 56
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ............................. 56
1. Analyze (Analisis) .............................................................. 57
2. Design (Perancangan) ........................................................ 58
3. Development (Pengembangan)........................................... 58
4. Implmentation (Implementasi) ........................................... 58
5. Evalution (Evaluasi) ........................................................... 59
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 59
1. Non Tes .............................................................................. 59
a. Wawancara ................................................................... 59
b. Kuesioner ..................................................................... 61
E. Instrumen Penelitian .............................................................. 61
1. Pedoman Wawancara ......................................................... 62
2. Pedoman Kuesioner............................................................ 64
a. Instrumen Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis....... 64
b. Instrumen Validasi Produk Oleh Ahli .......................... 66
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 68
1. Analisis Data Kualitatif ..................................................... 68
2. Analisis Data Kuantitatif ................................................... 69
a. Analisis Data Validasi Produk .................................... 69
b. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis ................. 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 74

A. Hasil Penelitian ....................................................................... 74


1. Prosedur Pengembangan LKPD......................................... 74
a. Tahap Analyze (Analisis) ............................................. 74

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Tahap Design (Desain) ................................................. 80


c. Tahap Development (Pengembangan) .......................... 83
d. Tahap Implementation (Implementasi) ........................ 88
e. Tahap Evalution (Evaluasi) .......................................... 90
2. Kualitas Produk LKPD....................... ................................ 90
a. Validasi Produk LKPD................................................. 90
b. Kemampuan Berpikir Kritis ......................................... 101
B. Pembahasan .............................................................................. 102
1. Prosedur Pengembangan LKPD........................................... 102
2. Kualitas Produk LKPD......................................................... 106
3. Hasil Uji Coba Terbatas........................................................ 109

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 111

A. Kesimpulan................................................................................ 111
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 112
C. Saran .......................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 114

LAMPIRAN ............................................................................................... 120

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. 185

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Syarat Kelayakan LKPD .............................................................. 19
Tabel 2.2 Indikator Kelayakan LKPD.......................................................... 20

Tabel 2.3 Indikator Berpikir Kritis ............................................................... 38


Tabel 3.1 Waktu Penelitian .......................................................................... 55
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan .................................. 62

Tabel 3.3 Pertanyaan Wawancara ................................................................ 63


Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis ........................ 65
Tabel 3.5 Aspek Penilaian LKPD ................................................................ 66

Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ....................................... 70


Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ....................................... 70
Tabel 3.8 Konversi Data Kuantitaitif ke Kualitatif ..................................... 72

Tabel 3.9 Kriteria Persentase Kemampuan Berpikir Kritis .......................... 73


Tabel 4.1 Hasil Validasi LKPD.................................................................... 91
Tabel 4.2 Komentar oleh Ahli dan Revisi Produk ....................................... 92

Tabel 4.3 Komentar oleh Guru Kelas IV dan Revisi Produk ....................... 93
Tabel 4.4 Komentar oleh Guru Kelas IV dan Revisi Ptoduk ....................... 95
Tabel 4.5 Hasil Data mentah Penilaian Kualitas LKPD oleh Ahli.............. 96

Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis ............................. 101

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Tahapan Model ADDIE .......................................................... 57

Gambar 3.2 Rumus Perhitungan Rata-Rata Hasil Penilaian ....................... 69

Gambar 3.3 Rumus Perhitungan Rata-Rata Hasil Penilaian ....................... 71

Gambar 3.4 Rumus Persentase .................................................................... 72

Gambar 4.1 Pemetaan Kompetensi Dasar ................................................... 84

Gambar 4.2 Tujuan Pembelajaran ............................................................... 84

Gambar 4.3 Indikator Pembelajaran ........................................................... 85

Gambar 4.4 Tahapan Model Project Based Learning................................. 85

Gambar 4.5 Kegiatan .................................................................................. 86

Gambar 4.6 Soal Evaluasi ........................................................................... 87

Gambar 4.7 Materi ...................................................................................... 87

Gambar 4.8 Daftar Referensi ...................................................................... 88

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek..................... 31

Bagan 2.2 Pemetaan Muatan Pelajaran KD dan Indikator Sub Tema 3...... 44

Bagan 2.3 Kerangka Berpikir...................................................................... 52

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ................................................................. 121

Lampiran 1.1 Hasil Wawancara Guru Kelas IV.......................................... 122

Lampiran 2 Hasil Instrumen Validasi Instrumen ........................................ 126

Lampiran 2.1 Hasil Instrumen Validasi Instrumen Produk LKPD ............. 126

Lampiran 2.2 Hasil Instrumen Validasi Kuesioner ..................................... 128

Lampiran 3 Instrumen Validasi Lembar Penilaian LKPD .......................... 130

Lampiran 3.1 Surat Izin Validasi Produk .................................................... 135

Lampiran 3.2 Hasil Validasi Produk Oleh Dosen Ahli IPA........................ 137

Lampiran 3.3 Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas IV SD CT 1 ........... 142

Lampiran 3.4 Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas IV SD K ................ 147

Lampiran 3.5 Rekapitulasi Validasi Produk ............................................... 152

Lampiran 4 Uji Coba Terbatas ..................................................................... 156

Lampiran 4.1 Surat Keterangan Melaksanakan Uji Coba Terbatas ............ 156

Lampiran 4.2 Hasil Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis ....................... 157

Lampiran 4.3 Rekapitulasi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis ........... 160

Lampiran 5 RPP .......................................................................................... 161

Lampiran 5.1 RPP Pembelajaran I .............................................................. 161

Lampiran 5.2 RPP Pembelajaran 3 ............................................................. 172

Lampiran 6 Dokumentasi ............................................................................ 184

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan spesifikasi

produk yang akan dikembangkan.

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk memberikan ilmu

dan menenamkan karakter kepada peserta didik. Pada abad ke – 21

perkembangan zaman yang semakin meningkat dan mempengaruhi

teknologi yang terus berkembang, sehingga kurikulum pendidikan di

Indonesia juga harus sesuai dengan perkembangan zaman. Perkembangan

zaman yang semakin maju dengan dukungan tekonologi yang canggih

menutut sumber daya manusia (SDM) untuk berpikir kreatif dan mampu

berpikir kritis agar memecahkan sebuah masalah. Pembelajaran abad ke-21

lebih terfokus kepada empat kemampuan yaitu untuk komunikasi,

bekerjasama, kreatif inovatif, berpikir kritis serta pemecahan masalah

(Rahayu dan Budiyono, 2018: 249). Hal ini juga didukung oleh Sani (2019:

53) yang menyatakan bahwa “keterampilan belajar dan inovasi pada abad

21 antara lain yaitu berpikir kritis, kreativitas, komunikasi dan kolaborasi”.

Keterampilan belajar dan inovasi pada abad ke-21, peserta didik

akan mendapatkan melalui standar proses pendidikan. Pendidikan menurut

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

Negara. Dalam mengembangkan pembelajaran ke abad-21 guru harus

merubah proses pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru menjadi

pola yang pembelajaran dapat berpusat pada peserta didik untuk membuat

pembelajaran di kelas menjadi menarik, sehingga peserta didik memiliki

sebuah motivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan cara

mengembangkan perangkat pembelajaran seperti LKPD dengan model

pembelajaran yang inovatif. Perangkat pembelajaran yang diterapkan tidak

pernah terlepas dari sebuah bahan ajar, salah satunya LKPD yang digunakan

dalam proses pembelajaran. Menurut Rohmawati dan Yuliani (2018: 24)

“Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah sebutan yang telah digunakan

pada abad ke-21 untuk menggantikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)”.

Menurut Prastowo (2012:204) “lembar kerja peserta didik (LKPD) atau

sama halnya dengan penyebutan LKPD merupakan salah satu media

pembelajaran yang berisi bahan ajar cetak, ringkasan, dan petunjuk-

petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh

peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar yang disajikan”. Sebuah

LKPD dapat dirancang dan dikembangkan sendiri dengan kreatif oleh guru

sesuai dengan isi materi yang akan disampaikan sebagai acuan dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan dapat membantu peserta didik

secara mandiri mendalami sebuah materi dan memahami setiap materi yang

disampaikan oleh guru, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sebuah LKPD, memberikan kesempatan untuk memancing peserta

didik agar lebih aktif dengan materi yang akan dibahas dan dapat membuat

pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih aktif. Akan tetapi, LKPD yang

digunakan tidak hanya sekedar membantu proses pelaksanaan

pembelajaran, namun melihat secara utuh menentukan sebuah pencapaian

setiap kompetensi dasar peserta didik yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,

dalam pengembangan LKPD diperlukan sebuah model pembelajaran yang

dapat mengarahkan peserta didik dapat membangun sebuah konsep tentang

materi. Dalam kurikulum 2013 memiliki model pembelajaran inovaitf, salah

satunya yaitu model pembelajaran berbasis proyek. LKPD berbasis proyek

membantu peserta didik untuk memecahkan masalah serta membangun

pemahamannya sendiri mengenai materi pembelajaran.

Dalam pengembangan LKPD yang sesuai dengan abad ke-21, guru

perlu menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk membuat peserta

didik menjadi aktif dan menumbuhkan berpikir kritis, salah satu jenis model

pembelajaran yakni pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning). Hal ini juga didukung oleh Wulandari dan Novita (2018:130)

“pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) ini menekankan

pada pengajaran yang berpusat pada peserta didik dengan penugasan

proyek, hal tersebut dapat meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan,

berpikir kritis, bekerja secara aktif dan kolaboratif”. Hal ini juga didukung

oleh Bie yang menambahkan bahwa dalam pembelajaran berbasis proyek,

peserta didik akan melalui proses panjang dalam penyelidikan, menanggapi

pertanyaan dari masalah yang kompleks, atau tantangan, melatih

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

keterampilan yang dituntut di abad 21 (kolaborasi, komunikasi, dan berpikir

kritis) (Wulandari & Novita, 2018; Bie 2012).

Peserta didik pada jenjang sekolah dasar mengalami sebuah

perkembangan pada tingkat berpikirnya yang memerlukan sebuah stimulus

untuk memahami isi pengetahuan yang diterimanya, agar bisa berpikir kritis

dalam menerima sebuah pengetahuan dan dapat memecahkan suatu masalah

karena dengan berpikir kritis peserta didik dapat membuat suatu

kesimpulan. Berpikir kritis adalah berlatih atau memasukkan penilaian atau

evaluasi yang cermat , seperti menilai kelayakan suatu gagasan atau produk

(Maulana, 2017: 5). Dengan berpikir kritis dapat membantu memberikan

tujuan untuk mengembangkan sebuah keterampilan yang dimiliki oleh

peserta didik dalam memecahkan suatu masalah, mengambil keputusan, dan

menarik sebuah kesimpulan.

Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu kumpulan pengetahuan yang

tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaaanya secara umum terbatas

pada gejala-gejala alam (Wahyana dalam Trianto, 2010: 136). Pembelajaran

IPA wajib diberikan kepada peserta didik pada jenjang pendidikan Sekolah

Dasar (SD) walaupun dikombinasi dengan mata pelajaran lainnya seperti

Bahasa Indonesia, IPA, SBdP dan sebagainya. Mata pelajaran IPA

diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk belajar mengenai diri

sendiri dan alam sekitarnya. Proses pembelajaran IPA menekankan pada

proses pembelajaran secara langsung, karena peserta didik mendapatkan

gambaran secara konkret mengenai materi yang dipelajari. Mata pelajaran

IPA di sekolah dasar mempelajari berbagai macam materi, salah satunya

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

adalah materi yang akan peneliti kembangkan yaitu mengenai Kompetensi

Dasar (KD) 3.5 yaitu mengindentifikasi berbagai sumber energi, perubahan

energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan

bakar organic, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya

LKPD yang disusun oleh guru dapat digunakan untuk membantu proses

pembelajaran IPA dengan tujuan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis

peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas IV SD Negeri

Caturtunggal 1 pada hari Senin, 23 Agustus 2021, guru sering menggunakan

LKPD dalam proses pembelajaran. Namun LKPD yang diberikan masih

jarang menggunakan model pembelajaran. Oleh sebab itu, guru

membutuhkan LKPD yang simpel dengan materi yang dijelaskan secara

mendalam. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV, diketahui

bahwa tingkat kemampuan berpikir kritis dari 17 peserta didik kelas IV SD

Negeri Caturtunggal 1 dengan persentase 48% masuk ke dalam kategori

rendah. Tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik rendah

dikarenakan belum semua peserta didik berani untuk mengutarakan

pendapatnya, bertanya dan kemampuan intelektual yang berbeda serta

tingkat konsentrasi pada masing-masing anak.

Dalam menanggapi permasalahan yang dialami oleh peserta didik

kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1, peneliti berupaya mencari solusi untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik. Salah satu

solusi yang diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis

pada peserta didik yaitu dengan mengembangkan LKPD menggunakan

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

model Project Based Learning (PjBL). Model Project Based Learning

(PjBL) pada permasalahan tersebut memiliki tujuan untuk mempermudah

peserta didik untuk memahami isi materi dari guru yang dianggap sulit

dipahami oleh peserta didik. LKPD berbasis model Project Based Learning,

masih membutuhkan peran guru sebagai pendamping peserta didik,

sehingga peserta didik dapat menentukan kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari, serta guru dapat mengontrol kegiatan di kelas selama proses

pembelajaran.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang diteliti Wulandari &

Novita (2018) melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Project Based Learning pada Materi

Asam Basa untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis”. Tujuan

penelitian ini adalah kelayakan dari LKPD yang dikembangkan yaitu LKPD

Berbasis Project Based Learning pada materi asam basa untuk melatihkan

keterampilan berpikir kritis dengan subjek peserta didik kelas XI MIA 5

SMAN Negeri 19 Surabaya dengan peserta didik sebanyak 15 orang. Jenis

penelitian ini adalah adalah Research and Development (R & D)

berdasarkan model 4D (Define, Design, Develop and Disseminate).

Kelayakan LKPD ditinjau dari validitas, kepraktisan, dan keefektifitas.

Validitas isi mendapatkan hasil sebesar 89,663% dan validitas konstruk

mendapatkan persentase 89,261%. Kepraktiksan ditinjau dari hasil respon

peserta didik dan didukung hasil oberservasi aktivitas. Hasil persentase rata-

rata setiap aspek pada respon peserta didik sebesar 96,5% dan persentase

rata-rata setiap aspek dari hasil observasi aktivitas sebesar 98%. Keefektifan

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ditinjau dari peningkatan keterampilan berpikir kritis yang dianalisis dengan

hasil proyek. Sebanyak 86,66% peserta didik dengan kriteria tinggi dan

13,33% dengan kriteria sedang. LKPD berbasis Project Based Learning

memiliki keefektifan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merencanakan suatu

penelitian yang berjudul “Pengembangan LKPD Menggunakan Model

Project Based Learning (PjBL) untuk Menumbuhkan Kemampuan

Berpikir Kritis Pada Materi Pokok Energi Alternatif dalam Sub tema

3 Bagi Peserta Didik Kelas IV SD” sebagai upaya untuk mengatasi

permasalahan yang ada pada peserta didik dalam pembelajaran. Dari

permasalahan yang peneliti temukan di kelas IV SD, maka penelitian

menerapkan model Project Based Learning (PjBL) dengan tujuan untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangkan LKPD menggunakan model Project Based

Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada materi

pokok energi alternatif dalam sub tema 3 bagi peserta didik kelas IV SD

Negeri Caturtunggal 1?

2. Bagaimana kualitas LKPD menggunakan model Project Based

Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada materi

pokok energi alternatif dalam sub tema 3 bagi peserta didik kelas IV SD

Negeri Caturtunggal 1?

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengembangan LKPD menggunakan model Project Based

Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada materi

pokok energi alternatif dalam sub tema 3 bagi peserta didik kelas IV SD

Negeri Caturtunggal 1.

2. Mengetahui kualitas LKPD menggunakan model Project Based

Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada materi

pokok energi alternatif dalam sub tema 3 bagi peserta didik kelas IV SD

Negeri Caturtunggal 1.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

antara lain:

1. Bagi sekolah

Diharapkan dapat memberikan sebuah informasi mengenai model

Project Based Learning untuk pengembangan LKPD dalam

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dan untuk

mengivonasi LKPD sebagai media pembelajaran.

2. Bagi guru

Diharapkan dapat menerapkan dan memperkenalkan model Project

Based Learning sebagai dasar upaya pengembangan LKPD dalam

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

3. Bagi peserta didik

Diharapkan dalam penelitian ini dapat membantu peserta didik untuk

memahami materi pembelajaran energi alternatif pada sub tema 3

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan gaya yang berbeda dan pembelajaran yang lebih menyenangkan.

Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengenalkan peserta didik

dengan model Project Based Learning untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis.

4. Bagi peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru

dalam meneliti serta dapat mengetahui manfaat penggunaan model

Project Based Learning dalam proses pembelajaran untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV pada

sub tema 3.

E. Definisi Operasional

1. LKPD

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah salah satu media

pembelajaran yang berisi bahan ajar cetak, panduan materi dan petunjuk

pelaksanaan tugas pembelajaran yang digunakan untuk melakukan

kegiatan pemecahan masalah yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

2. Model Project Based Learning

Model Project Based Learning adalah model pembelajaran yang

berbasis aktivitas pada peserta didik agar menciptakan suatu produk

untuk memecahkan masalah dan menumbuhkan kemandirian dalam

mengatasi permasalahan yang nyata, dengan 6 sintaks yaitu: (1)

penentuan proyek; (2) perancangan langkah-langkah penyelesaian

proyek; (3) penyusunan jadwal pelaksanaan proyek; (4) penyelesaian

proyek dengan fasilitas dan monitoring guru; (5) penyusunan laporan

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan presentasi/publikasi hasil proyek; (6) evaluasi proses dan hasil

proyek.

3. Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah kegiatan dalam mengembangkan cara berpikir

yang tinggi mengenai pengetahuan yang berhubungan dengan

memecahkan suatu masalah, merumuskan kesimpulan, membuat

keputusan, dengan 5 aspek kemampuan berpikir kritis yaitu: (1)

Elementary Clarification (memberikan penjelasan sederhana); (2) The

Basis for the Devision (menentukan dasar pengambilan keputusan); (3)

Inference (menarik kesimpulan); (4) Advances Clarification

(memberikan penjelasan lanjut); (5) Supposition and Intergration

(memperkirakan dan menggabungkan).

F. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan adalah LKPD menggunakan model Project

Based Learning untuk peserta didik kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1

materi energi alternatif dalam sub tema 3

1. Dalam penelitian ini produk yng akan dikembangkan adalah LKPD

menggunakan model Project Based Learning untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis. Buku ini dibentuk berdasarkan buku peserta

didik tema 2 sub tema 3 pada pembelajaran ke 1 dan 3. LKPD ini

terdapat 3 mata pelajaran yang terpadu yang terdiri dari mata pelajaran

IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP.

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. LKPD yang dikembangkan sesuai dengan aspek kelayakan yang

terdapat dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang terdiri

dari aspek isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek tampilan.

3. LKPD ini berfungsi sebagai kumpulan latihan-latihan untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik dengan

menggunakan tahapan model Project Based Learning yang terdiri dari:

(1) penentuan proyek; (2) perancangan langkah-langkah penyelesaian

proyek; (3) penyusunan jadwal pelaksanaan proyek; (4) penyelesaian

proyek dengan fasilitas dan monitoring guru; (5) penyusunan laporan

dan presentasi atau publikasi hasil proyek; (6) evaluasi proses dan hasil

proyek.

4. LKPD yang dikembangkan berbentuk buku dengan ukuran A4, terdiri

dari kata pengantar, sinopsis model Project Based Learning, pemetaan

Kompetensi Dasar, petunjuk penggunaan, daftar isi, isi LKPD, evaluasi,

refleksi, daftar pustaka dan biodata penulis. LKPD dibuat menggunakan

aplikasi Microsoft Word 2010. Kertas yang digunakan untuk LKPD

adalah ivory 260 gram untuk cover, dan HVS 80 gram untuk bagian isi.

Tampilan LKPD dibuat dengan semanarik mungkin dengan penggunaan

gambar dan shapes.

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II ini akan diuraikan membahas mengenai kajian pustakan, hasil

penelitian relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

Pada bagian kajian pustaka dipaparkan mengenai beberapa teori yang

mendukung penelitian ini. Diawali dengan membahas LKPD. Setelahnya,

akan dilanjutkan dengan model Project Based Learning (PjBL). Setelahnya,

akan dilanjutkan dengan berpikir kritis, IPA, dan materi energi alternatif.

1. LKPD

a. Pengertian LKPD

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dulu disebut

dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Hal ini juga didukung oleh

Rohmawati dan Yuliani (2018:24) yang menyatakan bahwa,

“Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah sebutan yang telah

digunakan pada abad ke-21 untuk menggantikan Lembar Kerja

Siswa (LKS)”. Lembar kerja merupakan sumber belajar yang

sangat baik digunakan oleh peserta didik dalam melakukan proses

pembelajaran. Lembar Kerja Peserta Didik akan berisi mengenai

tugas-tugas, agar mendorong peserta didik untuk berpikir kritis,

serta dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam proses

pembelajaran.

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut Prastowo (2012:204) “Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) atau sama halnya dengan penyebutan LKPD merupakan

salah satu media pembelajaran yang berisi bahan ajar cetak,

ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik untuk

mencapai kompetensi dasar yang disajikan”. Selain itu, menurut

Cicilia dan Vebrianto (2020:85) LKPD adalah panduan peserta

didik yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan

atau pemecahan masalah. LKPD dapat disusun dan

dikembangkan oleh guru sesuai dengan isi materi yang akan

disampaikan dalam proses pembelajaran, agar LKPD dapat

membantu peserta didik dalam mendalami materi dan memahami

isi materi yang telah disampaikan oleh guru, sehingga peserta

didik dapat mencapai tujuan pembelajarannya. Lembar Kerja

Peserta Didik yang digunakan, merupakan sebuah Lembar Kerja

Peserta Didik siap pakai yang berisi materi-materi pembelajaran

dan soal-soal. Hal ini juga didukung oleh Praswoto (2012:18)

yang menyatakan bahwa, LKPD sebagai salah satu bahan ajar

masih konvensional yaitu tinggal pakai, tinggal beli, instan serta

tanpa upaya merencanakan, menyiapkan, dan menyusun sendiri.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

adalah salah satu media pembelajaran yang berisi bahan ajar

cetak, panduan materi dan petunjuk pelaksanaan tugas

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pembelajaran yang digunakan untuk melakukan kegiatan

pemecahan masalah yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

b. Fungsi LKPD

Menurut Prastowo (2015: 205) Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) mempunyai 4 manfaat yaitu:

1) Peran guru akan lebih mengaktifkan peserta didik dengan

adanya bahan ajar yaitu LKPD

2) Sebagai bahan ajar yang sangat memudahkan peserta didik

dalam mencerna materi yang telah diberikan.

3) Melancarkan pelaksanaan pendidikan kepada peserta didik.

4) Sebagai bahan ajar yang kaya akan tugas untuk berlatih.

Hal ini juga didukung oleh Wulandari dan Novita (2018:130)

yang menyatakan bahwa “Lembar Kerja Peserta Didik berfungsi

sebagai panduan belajar peserta didik dan juga memudahkan peserta

didik dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar”. Lembar kerja

peserta didik berisi muatan isi materi yang singkat dengan soal yang

kontekstual, menarik dan dapat mengajak peserta didik untuk lebih

berpikir dan kreatif dalam proses pembelajaran. Lembar Kerja

Peserta Didik pada dasarnya dapat dilakukan dengan bimbingan

guru, sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran.

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Tujuan LKPD

Menurut Prastowo (2015:206) Lembar Kerja Peserta Didik

mempunyai tujuan, yaitu:

1) Menyampaikan bahan ajar yang berfungsi dalam

mempermudah peserta didik memahami mateir yang

disajikan oleh guru.

2) Menyajikan kewajiban peserta didik untuk meningkatkan

penugasaan terhadap materi yang telah disajikan.

3) Peserta didik dilatih bersikap mandiri dalam proses

pembelajaran.

4) Memfasilitasi seorang pendidik dalam memberikan

pekerjaan atau tugas kepada peserta didik.

5) Menunjang dan memperkuat tujuan pembelajaran dengan

ketercapaian indikator, kompetensi dasar serta kompetensi

inti yang sama dengan kurikulum yang berlaku saat ini.

6) Membantu peserta didik dalam memperoleh tujuan

pembelajaran.

d. Jenis-Jenis LKPD

LKPD yang telah disusun dengan adanya materi, ringkasan

dan tugas yang telah dikemas memiliki tujuan yang berbeda-beda,

karena adanya perbedaan pada materi dan tujuan pengemasan materi

pada setiap masing-masing LKPD. Oleh sebab itu, terdapat berbagai

macam jenis LKPD. Menurut Prastowo (2014: 272 – 273) terdapat

lima jenis LKPD yang umum digunakan oleh peserta didik, yaitu:

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1) LKPD Penemuan (Membantu Peserta Didik Menemukan

Konsep)

LKPD jenis ini berisi langkah-langkah kegiatan yang

harus dilakukan peserta didik, meliputi: melakukan,

mengamati, dan menganalisis. LKPD ini bertujuan untuk

mengarahkan peserta didik dalam melaksanakan

rangkaian kegiatan penemuan atau penyelidikan, yang

terdiri dari langkah kerja ilmiah (langkah kerja saintifik).

2) LKPD yang Aplikatif – Integratif (Membantu Peserta

Didik Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai

Konsep yang Telah Ditemukan)

LKPD jenis ini bersifat implementatif dan bertujuan

untuk melatih dan membiasakan keterampilan yang

sudah dipelajari di sekolah dan dipraktikkan dalam

kehidupan sehari-hari. Contoh, setelah mempelajari

bagaimana langkah-langkah cuci tangan dengan benar di

sekolah maka guru dapat memberikan LKPD kepada

peserta didik yang berisi agar orangtua atau anggota

keluarga untuk mengamati peserta didik mempraktikkan

cuci tangan dengan benar di rumah.

3) LKPD Penuntun (Berfungsi sebagai Penuntut Belajar)

LKPD ini berisi sederhana tetapi sangat membantu

peserta didik ketika harus memahami materi

pembelajaran yang bersumber pada buku teks. Isi LKPD

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terdiri dari pertanyaan isi atau pertanyaan yang

jawabannya ada di dalam buku, sehingga fungsi utama

LKPD ini adalah membantu peserta didik untuk mencari,

mengindentifikasi, menghafal, dan memahami materi

pembelajaran yang terdapat dalam buku teks.

4) LKPD Penguatan (Berfungsi sebagai Penguatan)

LKPD penguatan diberikan kepada peserta didik

setelah selesai mempelajari topik atau suatu tema.

Tujuan LKPD penguatan adalah untuk pendalaman,

pengayaan, atau penerapan dari topik pembelajaran yang

sudah dipelajari. LKPD dapat dimanfaatkan untuk

proyek belajar, contohnya setelah membahas topik

kerusakan lingkungan maka peserta didik diberikan

LKPD tentang dampak kerusakan lingkungan bagi

penduduk. LKPD diberikan kepada peserta didik dan

ditugaskan untuk wawancara kepada penduduk

setempat.

5) LKPD Praktikum (Berfungsi sebagai Petunjuk

Praktikum)

LKPD ini disiapkan untuk membantu peserta didik

dalam melaksanakan praktik. Ketika peserta didik harus

belajar membuktikan atau melakukan eksperimen

tentang suatu konsep, hukum, atau dalil tertentu. Maka

dengan LKPD jenis ini menjadi penting. LKPD berisi

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

rangkaian prosedur atau langkah-langkah melakukan

pembuktian atau eksperimen

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai jenis-jenis LKPD,

maka dapat disimpulkan bahwa LKPD yang disusun oleh peneliti

adalah terdapat pada disemua jenis LKPD yang ada.Dimana peserta

didik nantinya akan diajak untuk memecahkan masalah yang dialami

di dunia nyata dengan menemukan konsep pada materi energi

alternatif, membantu menerapkan berbagai konsep yang telah

ditemukan. Lalu menuntun peserta didik menerapkan materi

pembelajaran sebagai pendalaman dengan melakukan pembuktian

dalam kegiatan percobaan.

e. Syarat LKPD

Menurut Salirawati (2004: 8-9), menyebutkan tiga syarat

suatu LKPD dikatakan layak, yaitu syarat didaktis berkaitan dengan

terpenuhinya asas-asas pembelajaran yang efektif dalam suatu

LKPD, syarat konstruksi berkaitan dengan kebahasaan, dan syarat

teknis berkaitan dengan penulisan sesuai dengan kaidah yang tepat.

Menurut Darmodjo & Kaligis (dalam Widjajanti, 2008: 4-6), sebuah

LKPD dikatakan layak jika memenuhi beberapa syarat.

Berikut ini adalah tabel mengenai syarat-syarat kelayakan

LKPDyang dapat dilihat pada tabel 2.1:

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.1 Syarat Kelayakan LKPD

No Syarat Indikator
1. Didaktik 1. Mengajak peserta didik aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Memberi penekanan pada proses untuk
menemukan konsep.
3. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai
media dan kegiatan peserta didik.
4. Dapat mengembangkan kemampuan
komunikasi sosial, emosional, moral,
dan
estetika pada diri anak.
5. Pengalaman belajar ditentukan oleh tujuan
pengembangan pribadi.
2. Konstruksi 1. Menggunakan Bahasa yang sesuai.
2. Menggunakan struktur kalimat yang jelas.
3. Kegiatan dalam LKPD jelas.
4. Menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka.
5. Tidak mengacu pada buku sumber diluar
kemampuan peserta didik.
6. Menyediakan ruang yang cukup pada LKPD
sehingga peserta didik dapat menulis atau
menggambarkan sesuatu pada LKPD.
7. Menggunakan kalimat sederhana dan pendek.
8. Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada
kalimat.
9. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta
bermanfaat.
10.Memiliki identitas untuk memudahkan
administrasinya.
3. Teknis 1. Penampilan
2. Konsisten tulisan yang digunakan
3. Penggunaan gambar yang tepat

f. Indikator Kelayakan LKPD

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP, 2012),

terdapat beberapa aspek yang harus ada dalam pengembangan

LKPD yang terdiri dari aspek kelayakan isi, aspek kelayakan

kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafisan atau tampilan.

Berikut ini tabel indikator kelayakan pengembangan LKPD yang

dapat dilihat pada tabel 2.2:

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.2 Indikator Kelayakan LKPD

Aspek Indikator
Kelayakan Materi yang disajikan sudah sesuai dengan
isi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Setiap kegiatan yang disajikan mempunyai tujuan
pembelajaran yang jelas
Keakuratan fakta dalam penyajian materi
Kebenaran konsep dalam penyajian materi
Keakuratan teori dalam penyajian materi
Keakuratan prosedur/metode dalam penyajian
Materi
Keberadaan usur yang mampu menanamkan nilai
Kebahasaan Keinteraktifan komunikasi
Ketepatan struktur kalimat
Keterbakuan istilah yang digunakan
Ketepatan tata bahasa sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia
Ketepatan ejaan sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia
Konsistensi penulisan nama ilmiah/asing
Penyajian Kesesuaian teknik penyajian materi dengan sintaks
model pembelajaran
Keruntutan konsep
Penyertaan rujukan/sumber acuan dalam penyajian
teks, tabel, gambar, dan lampiran
Kelengkapan identitas tabel, gambar, dan lampiran
Ketepatan penomoran dan penamaan tabel,
gambar,dan lampiran
Kegrafisan Tipografi huruf yang digunakan memudahkan
atau Tampilan pemahaman, membaca, dan menarik
Desain penampilan, warna, pusat pandang,
komposisi, dan ukuran unsur tata letak harmonis
danmemperjelas fungsi
Ilustrasi mampu memperjelas dan mempermudah
pemahaman

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai syarat dan

kelayakan LKPD, peneliti mengambil kesimpulan bahwa dalam

pengembangan LKPD dalam penelitian akan menggunakan aspek

menurut Badan Satuan Nasional Pendidikan, yaitu terdiri dari aspek

isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek tampilan. Lembar

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kerja Peserta Didik yang dikembangkan oleh peneliti masuk ke

dalam golongan media pembelajaran cetak yang berupa buku.

2. Model Project Based Learning (PjBL)

a. Pengertian Model Project Based Learning (PjBL)

Project Based Learning merupakan sebuah model

pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.

Menurut Rohmawati dan Yulani (2018:243) model pembelajaran

berbasis proyek adalah sebuah pembelajaran yang menggunakan

suatu permasalahan sebagai salah satu langkah awal untuk

membangun pengetahuan berdasarkan kehidupan nyata. Hal ini juga

didukung oleh Hosnan (2014:320) menyatakan bahwa “Project

Based Learning merupakan metode belajar yang menggunakan

masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya

dalam beraktivitas secara nyata”. Sedangkan menurut Berns &

Erickson (2001) Pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan

pada proses pembelajaran yang memusatkan pada prinsip dan

konsep utama suatu displin yang melibatkan peserta didik pada

proses pemecahan masalah dan tugas serta menumbuhkan

kemandirian dalam belajar dan menciptakan suatu karya yang nyata

(dalam Arina, Nizwardi, Rijal & Asmar, 2020: 64).

Menurut Darmawan dan Wahyudin (2018:165)pembelajaran

berbasis proyek adalah suatu pembelajaran yang melibatkan suatu

proyek dalam proses pembelajaran. Model Project

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Based Learning dirancang oleh guru untuk digunakan pada

permasalahan kompleks yang diperlukan peserta didik untuk

memahami isi materi melalui sebuah proyek. Model Project Based

Learning merupakan pembelajaran yang berpusat pada setiap

proses, jangka waktu, dan berfokus pada pemecahan masalah.

Menurut Buck Institute for Education (Hosnan, 2014:320),

Project-Based Learning adalah suatu model pembelajaran sistematis

yang melibatkan peserta didik dalam belajar ilmu pengetahuan dan

keterampilan melalui proses penyelidikan terhadap masalah-

masalah nyata dan pembuatan berbagai karya atau tugas yang

dirancang secara hati-hati. Sedangkan menurut Thomas J.W.

Moursund (Hosnan, 2014:321) menyebutkan bahwa Project Based

Learning adalah model pembelajaran yang menekankan

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dalam proyek.

Dalam model Project Based Learning peserta didik dapat

mengembangkan sendiri investigasi bersama dengan rekan

kelompok maupun individual, sehingga peserta didik dapat

mengembangkan kemampuan yang ada pada diri peserta didik.

Model Project Based Learning merupakan strategi

pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai

sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan (Hosnan, 2014:321). Dalam

penekanan model Project Based Learning terletak pada sebuah

aktivitas peserta didik untuk memecahkan masalah dengan

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai

dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan

pengalaman nyata, serta peserta didik didorong untuk memunculkan

sebuah ide atau sebuah proyek baru secara nyata. Model Project

Based Learning memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok dalam membuat

suatu produk nyata yang bersumber dari sebuah permasalahan yang

nyata. Model Project Based Learning yang akan dikembangkan

dalam penelitian adalah membuat produk atau menciptakan produk

mengenai sub tema 3 yaitu “Energi Alternatif” yang akan dilakukan

oleh peserta didik secara kelompok.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas, peneliti

dapat menyimpulkan bahwa model Project Based Learning adalah

model pembelajaran yang berbasis aktivitas pada peserta didik agar

menciptakan suatu produk untuk memecahkan masalah dan

menumbuhkan kemandirian dalam mengatasi permasalahan yang

nyata

b. Karakteristik Model Project Based Learning

Model Project Based Learning memiliki beberapa

karakterstik, menurut Buck Institute for Education (Hosnan,

2014:321-322):

1) Peserta didik mengambil keputusan sendiri dalam

kerangka kerja yang telah ditentukan bersama

sebelumnya.

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Peserta didik berusaha memecahkan sebuah masalahatau

tantngan yang tidak memiliki satu jawaban pasti.

3) Peserta didik ikut merancang proses yang akan ditempuh

dalam mencari solusi.

4) Peserta didik didorong untuk berpikir kritis,

memecahkan masalah, berkolaborasi, serta mencoba

berbagai macam bentuk komunikasi.

5) Peserta didik bertanggung jawab mencari dan mengelola

sendiri informasi yang mereka kumpulkan.

6) Pakar-pakar dalam bidang yang berkaitan dengan proyek

yang dijalankan sering diundang menjadi guru tamu

dalam sesi-sesi tertentu untuk memberi pencerahan bagi

peserta didik

7) Evaluasi dilakukan secara terus-menerus selama proyek

berlangsung.

8) Peserta didik merefleksikan dan merenungi yang telah

dilakukan, baik proses maupun hasilnya.

9) Produk akhir dari proyek (belum tentu berupa material,

akan tetapi bisa berupa presentasi, drama)

dipresentasikan di depan umum dan dievaluasi

kualitasnya.

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Prinsip-Prinsip Model Project Based Learning

Model Project Based Learning memiliki beberapa prinsip,

menurut Hosnan (2014:323) yaitu:

1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang

melibatkan tugas-tugas pada kehidupan nyata untuk

memperkaya pembelajaran.

2) Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian

berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan

dalam pembelajaran.

3) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara autentik

dan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan

dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun

dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk,

laporan atau hasil karya tersebut selanjutnya

dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan

balik untuk perbaiki proyek berikutnya.

d. Manfaat Model Project Based Learning

Model Project Based Learning merupakan sebuah startegi

pembelajaran yang berfokus pada peserta didik dalam melakukan

kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas. Pelaksanaan model

Project Based Learning dapat memberikan peluang bagi peserta

didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok untuk

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yang menghasilkan

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebuah produk karya peserta didik. Manfaat model pembelajaran

Project Based Learning, menurut Hosnan (2014,325):

1) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam

pembelajaran.

2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam

pemecahan masalah.

3) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan

masalah yang kompleks dengan hasil produk nyata

berupa barang atau jasa.

4) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan

peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk

menyelesaikan tugas.

5) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khusus Project

Based Learning yang bersifat kelompok.

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Project Based Learning

Menurut Daryanto dan Karim (2017:247-248) adanya

kelebihan dan kekurangan pada model Project Based Learning,

sebagai berikut:

1) Kelebihan dari Model Project Based Learning

a) Meningkatkan Motivasi

Laporan-laporan tertulis tentang proyek itu

banyak yang mengatakan bahwa peserta didik suka

tekun sampai kelewat batas waktu, berusaha keras

dalam mencapai proyek. Guru juga melaporkan

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pengembangan dalam kehadiran dan berkurangnya

keterlambatan. Peserta didik melaporkan bahwa

belajar dalam proyek lebih fun daripada komponen

kurikulum yang lain.

b) Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Penelitian pada pengembangan keterampilan

kognitif tingkat tinggi, peserta didik menekankan

perlunya bagi peserta didik untuk terlibat di dalam

tugas-tugas pemecahan masalah dan perlunya untuk

pembelajaran khusus pada bagaimana menemukan

dan memecahkan masalah. Banyak sumber yang

mendiskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek

membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan

berhasil memecahkan problem-problem yang

kompleks.

c) Meningkatkan Kolaborasi

Pentingnya kerja kelompok dalam proyek

memerlukan peserta didik mengembangkan dan

mempraktikkan keterampilan komunikasi (Johnson

& Johnson, 1989). Kelompok kerja kooperatif,

evaluasi peserta didik, pertukaran informasi online

adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.

Teori-teori kognitif yang baru dan konstrukvistik

menegaskan bahwa belajar adalah fenomena sosial,

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan bahwa peserta didik akan belajar lebih di dalam

lingkungan kolaboratif (Vygotsky, 1978; Davidov,

1995).

d) Meningkatkan Keterampilan Mengelola Sumber

Bagian dari menjadi peserta didik yang

independen adalah bertanggungjawab untuk

menyelesaikan tugas yang kompleks. Pembelajaran

Berbasis Proyek yang diimplementasikan secara baik

memberikan kepada peserta didik pembelajaran dan

praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat

alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti

perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

e) Inscrease Resource-Management Skill

Pembelajaran berbasis proyek yang

diimplementasikan secara baik memberikan kepada

peserta didik pembelajaran dan prkaitk dalam

pengorganisasian proyek dan membuat alokasi

waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan

untuk menyelesaikan tugas.

2) Kekurangan dari Model Project Based Learning

a) Kebanyakan permasalahan “dunia nyata” yang tidak

terpisahkan dengan masalah kedisiplinan, untuk itu

disarankan mengajarkan dengan cara melatih dan

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi

masalah.

b) Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan

untuk menyelesaikan masalah.

c) Memerlukan biaya yang cukup banyak.

d) Banyak peralatan yang harus disediakan.

f. Langkah-Langkah Model Project Based Learning

Menurut Zaenal & Muradlo (2016: 161-163) menyatakan

bahwa, terdapat 6 langkah pelaksanaan model Project Based

Learning, yaitu:

1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With The

Essensial Question)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan yang

esensial yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan

kepada peserta didik untuk memecahkan masalah dalam

melakukan suatu aktivitas

2. Mendesain Perencaaan Proyek (Design a Plan for The

Project)

Perencanaan berisi tentang peraturan main,

pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam

menjawab pertanyaan esensial dengan cara

mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta

mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan.

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Menyusun Jadwal (Creat a Schedule)

Peserta didik dan guru secara kolaboratif menyusun

jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas

pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat timeline (alokasi waktu)

b. Membuat deadline (batas waktu)

c. Membawa peserta didik agar merencanakan

proyek hal yang baru.

d. Membimbing peserta didik untuk membuat

penjelasan tentang pemilahan proyek.

4. Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek

(Monitoring The Students and The Progress of The

Project)

Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor

terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan

proyek.

5. Menguji Hasil (Assess The Outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam

mengukur ketercapaian standar kemampuan peserta

didik.

6. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate The Experience)

Pada akhir pembelajaran, peserta didik dan guru

melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek

yang sudah dijalankan.

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut Hosnan (2014:325) Model Project Based Learning

secara umum, memiliki langkah-langkah yang dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

2. Perencanaan langkah-
3. Penyusunan jadwal
1.Penentuan Proyek langkah penyelesaian
pelaksanaan proyek
proyek

4. Penyelesaian proyek
5. Penyusunan laporan dan
6. Evaluasi proses dan dengan fasilitasi dan
presentasi/publikasi hasil
hasil proyek. monitoring guru.
proyek.

Bagan 2.1: Diadaptasi dari Keser & Karagoca (2010)

Berdasarkan bagan tersebut, kegiatan yang harus dilakukan

pada setiap langkah dalam pembelajaran berbasis projek adalah

sebagai berikut.

1) Penentuan proyek

Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema atau

topik proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan

oleh guru. Peserta didik diberi kesempatan untuk

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memilih atau menentukan proyek yang akan

dikerjakannya, baik secara kelompok ataupun mandiri

dengan catatan tidak menyimpang dari tugas yang

diberikan guru.

2) Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek

Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan

penyelesaian proyek dari awal sampai akhir beserta

pengelolaannya. Kegiatan perancangan proyek ini berisi

aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek, pemilihan

aktivitas yang dapat mendukung tugas proyek,

pengintegrasi berbagai kemungkinan penyelesaian tugas

proyek, perencanaan sumber atau bahan atau alat yang

dapat mendukung penyelesaian tugas proyek dan kerja

sama antar anggota kelompok.

3) Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek

Melalui pendampingan guru peserta didik dapat

melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah

dirancangnya. Berapa lama proyek itu harus diselesaikan

tahap demi tahap.

4) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring

guru

Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian

rancangan proyek yang telah dibuat. Aktivitas yang

dapat dilakukan dalam kegiatan proyek, diantaranya

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

adalah dengan (a) membaca, (b) meneliti, (c) observasi,

(d) interview, (e) merekam, (f) berkarya seni, (g)

mengunjungi objek proyek, (h) akses internet. Guru

bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik

dalam melakukan tugas proyek, mulai proses hingga

penyelesaian proyek. Pada kegiatan monitoring, guru

membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas

peserta didik dalam menyelesaikan tugas proyek.

5) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil

proyek

Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa

produk karya tulis, karya seni, atau karya

teknologi/prakarya dipresentasikan dan dipublikasikan

kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat

dalam bentuk pameran produk pembelajaran.

6) Evaluasi proses dan hasil proyek

Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran

melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas

proyek. Proses refleksi pada tugas proyek dapat

dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap

evaluasi, Peserta didik diberi kesempatan

mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan

tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk

memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas

proyek dan melakukan umpan balik terhadap produk.

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai langkah-langkah

model Project Based Learning, peneliti mengambil kesimpulan dalam

penelitian ini akan menggunakan langkah-langkah model Project Based

Learning menurut Hosnan, yaitu terdiri dari: (1) penentuan proyek; (2)

perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek; (3) penyusunan

jadwal pelaksanaan proyek; (4) penyelesaian proyek dengan fasilitas

dan monitoring guru; (5) penyusunan laporan dan presentasi atau

publikasi hasil proyek; (6) evaluasi proses dan hasil proyek.

3. Berpikir Kritis

a. Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir tidak terlepas dari aktivitas manusia, karena

berpikir merupakan ciri yang membedakan antara manusia dengan

mahluk hidup lainnya. Keterampilan berpikir dikelompokkan

menjadi keterampilan berpikir dasar dan keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Berpikir kritis adalah suatu kegiatan melalui cara

berpikir tentang ide atau gagasan yang berhubungan dengan konsep

yang diberikan atau masalah yang dipaparkan (Susanto, 2019: 134).

Berpikir kritis juga dapat dipahami sebagai kegiatan menganalisis

idea atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya

secara tajam, memilih, mengindentifikasi, mengkaji, dan

mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna. Menurut Ennis

(Susanto, 2019: 134), berpikir kritis adalah suatu berpikir dengan

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tujuan membuat keputusan masuk akal tentang yang diyakini atau

dilakukan. Berpikir kritis merupakan kemampuan menggunakan

logika.

Menurut Halpen (Susanto, 2019: 135) berpikir kritis adalah

memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam

menentukan tujuan. Berpikir kritis merupakan bentuk berpikir yang

perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah,

merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan,

dan membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan

tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Pendapat

yang sama dikemukakan juga oleh Anggelo (Susanto, 2019: 135)

berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir

yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, menyintesis,

mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan

mengevaluasi. Belajar berpikir kritis berarti belajar bagaimana

bertanya, kapan bertanya, dan apa metode penalaran yang dipakai.

Pentingnya berpikir kritis untuk peserta didik dalam proses

pembelajaran, peserta didik dapat memecahkan masalah dalam

dunia nyata, peserta didik dapat berperan aktif.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa berpikir kritis adalah kegiatan dalam

mengembangkan cara berpikir yang tinggi mengenai pengetahuan

yang berhubungan dengan memecahkan suatu masalah,

merumuskan kesimpulan, membuat keputusan.

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Tujuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis memiliki tujuan kepada peserta didik, menurut

Sapriya (2011:87) menyatakan bahwa tujuan berpikir kritis untuk

menguji suatu pendapat termasuk didalamnya melakukan sebuah

pemikiran yang didasarkan pada pendapat yang diajukan. Dalam

berpikir kritis peserta didik akan dilatih dalam mengembangkan

pendapat atau ide secara rasional dan relevan.

Kemampuan berpikir kritis dapat mendorong peserta didik

untuk memunculkan ide – ide atau pemikiran baru mengenai sebuah

permasalahan. Peserta didik dilatih untuk menyeleksi berbagai

pendapat, sehingga dapat membedakan pendapat yang benar dan

salah. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dapat membantu

peserta didik untuk menarik dan membuat kesimpulan dengan

mempertimbangkan sebuah data dan fakta yang terjadi di lapangan.

c. Indikator Berpikir Kritis

Dalam penelitian ini, adanya indikator berpikir kritis untuk

peserta didik. Menurut Johnson (2010: 191) mengemukakan

terdapat 6 indikator yang dapat dicapai seseorang untuk berpikir

kritis, antara lain (1) meneliti asumsi/pendapat; (2) menyelidiki

masalah; (3) mengakui sudut pandang yang berbeda; (4)

mempertimbangkan makna kata; (5) mencatat keterlibatan dari

kesimpulan, dan (6) menilai bukti. Sedangkan menurut Wowo

(2012: 198) mengemukakan 8 indikator berpikir kritis, antara lain:

(1) mengindentifikasi fokus masalah, pertanyaan, dan kesimpulan;

(2) menganalisis argument; (3) bertanya dan menjawab pertanyaan


36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

klarifikasi atau tantangan; (4) mengindentifikasi istilah keputusan

dan menangani sesuai alasan; (5) mengamati dan menilai laporan

observasi; (6) menyimpulkan dan menilai laporan observasi; (7)

mempertimbangkan alasan tanpa membiarkan ketidaksepakatan

atau keraguan yang mengganggu pemikiran (berpikir yang disangka

benar); (8) mengintefrasikan kemampuan lain dan disposisi dalam

membuat dan mempertahankan keputusan.

Menurut Ennis dalam Rahman (2015:20) menyatakan

bahwa “terdapat dua belas indikator keterampilan berpikir kritis”.

Indikator tersebut terangkum dalam lima aspek keterampilan

berpikir yang dapat dilihat pada tabel 2.3:

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 2.3 Indikator Berpikir Kritis

No Aspek Keterampilan Indikator


Berpikir
Kritis
1. Elementary Clarification a. Memfokuskan atau
(Memberikan Penjelasan merumuskan
Sederhana) pertanyaan
b. Menganalsis argument
c. Mengklarifikasi
dengan menanyakan
dan menjawab
pertanyaan
2. The Basis for the Devision a. Mempertimbangkan
(Menentukan dasar kebenaran sumber
pengambilan keputusan) b. Melakukan observasi
dan menilai laporan
hasil observasi
3. Inference a. Membuat deduksi dan
(Menarik Kesimpulan) mempertimbangkan
hasilnya.
b. Membuat induksi dan
mempertimbangkan
hasilnya.
c. Membuat dan
menentukan
pertimbangan nilai
4. Advances Clarification a. Mendefinisikan dan
(Memberikan penjelasan mempertimbangkanya
lanjut) b. Mengindentifikasi
asumsi
5. Supposition and Integration a. Mempertimbangkan
(Memperkirakan dan alasan
menggabungkan) b. Menggabungkan
informasi atau
memadukan dalam
penentuan keputusan

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai indikator berpikir

kritis menurut pendapat para ahli, maka peneliti menyimpulkan

terdapatbeberapa kesamaan mengenai indikator berpikir kritis yang

disampaikan oleh ketiga ahli tersebut. Oleh sebab itu peneliti

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menggunakan indikator berpikir kritis dari Ennis yang terdapat 5

aspekdan 12 indikator berpikir kritis.

4. Materi Energi Alternatif dalam Sub Tema 3 untuk Peserta Didik

Kelas IV SD

a. Energi Alternatif

Makhluk hidup di dunia perlu melakukan penghematan

energi untuk jangka waktu yang panjang. Salah satu perilaku untuk

menghemat energi di lingkungan sekitar adalah dengan

memanfaatkan sumber energi yang tidak cepat habis. Dalam

mengatasi kekurangan bahan bakar minyak bumi, manusia dapat

berupaya mencari sumber-sumber energi yang lain. Sumber-sumber

energi yang lain ini dapat disebut sebagai energi alternatif. Sumber-

sumber energi alternatif umumnya merupakan sumber daya alam

yang selalu dapat diperbaruhi oleh manusia dan tidak akan cepat

habis. Sumber energi alternatif merupakan sumber energi yang

ramah lingkungan.

Menurut Karsidi, Kurniasih, dkk (2018: 94) menyatakan

bahwa “sumber energi alternatif adalah energi pengganti yang dapat

menggantikan peranan minyak bumi dan diharapkan tidak

berdampak buruk bagi lingkungan”. Energi yang sedang

dikembangkan dalam sumber energi alternatif adalah matahari,

angin, air, panas bumi, bahan bakar bio, gelombang laut. Energi

alternatif yang sedang dikembangkan oleh manusia adalah sebagai

berikut:

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1) Energi Matahari

Energi matahari merupakan sumber energi utama bagi

kehidupan di bumi. Energi matahari sangat dimanfaatkan bagi

makhluk hidup. Di daerah tropis seperti wilayah Indonesia,

matahari sangatlah melimpah. Energi matahari diharapkan

sebagai sumber energi alternatif yang maksimal. Energi

matahari dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan,

misalnya untuk proses fotosintesis pada tumbuhan. Bagi

manusia energi matahari digunakan untuk menjemur pakaian,

memanaskan ruangan. Selain itu, dengan menggunakan

peralatan canggih, energi matahari dapat diubah menjadi energi

bentuk lain. Misalnya panel surya dapat mengubah energi

matahari menjadi energi listrik. Panel surya sudah bisa dijumpai

di atap-atap kantor, atap rumah sakit, atap hotel.

2) Energi Angin

Menurut Karsidi, Kurniasih, dkk (2018: 95) angin adalah

udara yang bergerak. Angin menyimpan energi yang besar,

sehingga angin dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif.

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kegiatan yang

memanfaatkan energi angin. Manusia telah memanfaatkan

energi angin sejak dahulu. Misalnya, pada permainan laying-

layang, kincir angin tradisional, perahu layar. Saat ini, energi

angin dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik melalui

alat yang disebut aerogenerator atau kincir angin.

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3) Energi Air

Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih

rendah. Air yang deras merupakan sumber energi gerak. Aliran

air yang deras dapat digunakan untuk menggerakkan turbin pada

pusat pembangkit energi listrik. Misalnya, pada kincir air.

Putaran kincir air yang dihasilkan turbin dapat menggerakkan

generator listrik sehingga dapat menghasilkan energi listrik.

Pembangkit listrik tenaga air dikenal dengan singkatan PLTA.

4) Energi Panas Bumi

Energi panas bumi merupaan energi yang berasal dari panas

yang disimpan di bawah permukaan bumi. Pusat bumi terbentuk

dari lapisan batuan yang sangat banyak. Hal itu menunjukkan

bahwa bumi merupakan sumber energi yang sangat besar.

Energi panas bumi adalah energi yang dihasilkan oleh magma di

dalam perut bumi. Energi ini banyak dimanfaatkan di daerah

pegunungan. Dalam proses pengelolaan panas bumi menjadi

listrik yang uap panas dari dalam bumi dibor dan disaring, uap

panas yang keluar dari lubang pengeboran dapat dimanfaatkan

untuk menggerakan turbin yang memutar generator sehingga

menghasilkan energi listrik.

5) Energi Bahan Bakar Bio

Bahan bakar bio merupakan bahan bakar yang berasal dari

makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Bahan bakar bio

yang berasal dari tumbuhan di antaranya adalah tumbuhan

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berbiji yang mengandung minyak, seperti bunga matahari,

tanaman jarak, kelapa sawit, kacang tanah, dan kedelai. Minyak

yang dihasilkan biasa digunakan sebagai campuran solar untuk

menjalankan mesin diesel sehingga bahan bakar tersebut dikenal

sebagai biodiesel.

Bioetanol adalah energi terbarukan yang berasal dari hasil

fermentasi gula. Bioetanol dapat menggantikan penggunaan

bensin atau premium. Bioetanol berasal dari tanaman singkung,

ubi, jagung, dan sagu.

Bahan bakar bio juga dapat berasal dari kotoran hewan.

Bahan bakar tersebut dikenal sebagai biogas. Kotoran hewan

yang ada dimasukkan ke dalam ruangan bawah tanah (lubang).

Penguraian kotoran hewan dengan bantuan bakteri akan

dihasilkan gas metana yang digunakan sebagai bahan bakar

kompor. Selain itu, bahan bakar ini dapat dimanfaatkan untuk

bahan bakar kendaraan bermotor.

6) Gelombang Laut

Gelombang laut termasuk energi gerak yang besar. Energi

itu dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik.

Pembangkit listrik yang memanfaatkan gelombang laut disebut

pembangkit listrik tenaga gelombang air laut (PLTGL).

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Keuntungan dan Kerugiaan Energi Alternatif

1) Keuntungan Energi Alternatif

a) Tidak mencemari lingkungan karena tidak menghasilkanzat-

zat buangan ke lingkungan.

b) Dapat digunakan terus-menerus karena tidak akan habis

c) Energi yang dihasilkan oleh sumber energi alternatif sangat

besar.

2) Kerugiaan Energi Alternatif

a) Membutuhkan biaya yang cukup besar karena untuk

memanfaatkan energi alternatif. Misalnya, untuk mmebuat

Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air perlu dibuat

bendungan yang cukup besar.

b) Membutuhkan teknoogi yang tinggu untuk mengubah energi

alternatif menjadi bentuk energi yang dapat digunakan.

Misalnya, para ahli harus dapat membuat alat yang dapat

menembus batuan panas di pusat bumi.

c) Tersedianya energi alternatif dipengaruhi oleh keadaan

musim.

c. Pemetaan Muatan Pelajaran Kompetensi Dasar dan Indikator

Sub Tema 3

Pengembangan LKPD menggunakan model Project Based

Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada

materi pokok energi alternatif pada sub tema 3 bagi peserta didik

kelas IV SD, LKPD terdiri dari 2 pembelajaran dan tiga muatan

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pelajaran yaitu IPA, Bahasa Indonesia dan SBdP. Tiga muatan

pelajaran tersebut memiliki KD dan indikator yang berbeda-beda.

Berikut bagan pemetaan muatan pelajaran KD dan Indikator dari

IPA, Bahasa Indonesia dan SBdP dapat dilihat pada bagan 2.2:

Bagan 2.2 Pemetaan Muatan Pelajaran KD dan Indikator Sub

Tema 3

PEMBELAJARAN 1

IPA

Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar:

Kompetensi Dasar: 3.5 Mengindentifikasi berbagai sumber energi,


perubahan bentuk energi, dan sumber energi
3.4 Membandingkan teks petunjuk alternatif (angin, air, matahari, panas bumi,
penggunaan dua alat yang sama dan bahan bakar organic, dan nuklir) dalam
berbeda. kehidupan sehari-hari.
4.4 Menyajikan petunjuk 4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan
penggunaan alat dalam bentuk teks tulis penelusuran informasi tentang berbagai
dan visual menggunakan kosakata baku perubahan bentuk energi.
dan kalimat efektif
Indikator:
Indikator:
3.5.1 Mengindentifikasi manfaat sumber
3.4.1 Menguraikan informasi penting energi alternatif (angin, air, matahari, panas
dari teks petunjuk tertulis. bumi, bahan bakar organic, dan nuklir) dalam
4.4.1 Mempraktekkan petunjuk kehidupan sehari-hari).
penggunaan alat 4.5.1 Mengembangkan hasil pengamatan dan
penelusuran sumber energi alternatif dalam
bentuk karya.

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PEMBELAJARAN 3

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar: SBdP


3.4 Membandingkan teks petunjuk Kompetensi Dasar:
penggunaan dua alat yang sama dan
berbeda. 3.2 Memahami tanda tempo dan
tinggi rendah nada.
4.4 Menyajikan petunjuk
penggunaan alat dalam bentuk teks tulis 4.2 Menampilkan tempo lambat,
dan visual menggunakan kosakata baku sedang, dan cepat melalui lagu.
dan kalimat efektif
Indikator:
Indikator:
3.2.1 Menelaah tinggi rendah nada
3.4.1 Menentukan cara membuat arus
pada lagu anak.
listrik sederhana menggunakan kentang
dari teks petunjuk visual 4.2.1 Membuat lagu dengan tempo
lambat, sedang, dan cepat pada lagu
4.4.1 Menuliskan teks petunjuk tentang
anak
cara membuat arus listrik sederhana
menggunakan kentang dengan kosakata
baku dan kalimat efektif.

IPA

Kompetensi Dasar:

3.5 Mengindentifikasi berbagai sumber energi,


perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternatif (angin, air, matahari, panas bumi,
bahan bakar organic, dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari.

4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan


penelusuran informasi tentang berbagai
perubahan bentuk energi.

Indikator;

3.5.1 Menentukan manfaat kentang sebagai


sumber energi alternatif.

4.5.1 Mempraktekkan hasil pengamatan


tentang perubahan bentuk energi alternatif.

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Apriyani, Masriani & Melati (2020) melakukan penelitian dengan

judul “Pengembangan LKPD Berbasis Proyek Pada Materi Larutan

Elektrolit Dan Non-Elektrolit di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak”.

Tujuan penelitian ini adalah menguji kelayakan Lembar Kerja Peserta Didik

berbasis proyek pada sub tema larutan elektrolit dan non-elektrolit. Jenis

penelitian ini adalah Research and Development (R & D) dengan subjek

seluruh peserta didik kelas X SM Muhammadiyah 1 Pontianak. Berdasarkan

hasil pengolahan data menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan

sangat layak digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilihat dari

aspek kelayakan isi, sistematika penyajian, tata bahasa, dan kegrafikan.

Besaran angka yang dicapai adalah 94,4%, 97,8%; 86%; dan 83,9%. Rata-

rata hasil perhitungan angket peserta didik pada uji coba lapangan awal

adalah 81,7%. Sedangkan pada uji coba lapangan utama sebesar 82,6%.

Perolehan skor tersebut menunjukkan bahwa respon siswa terhadap LKPD

Berbasis Proyek pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit termasuk

dalam kategori snagat tinggi.

Wulandari & Novita (2018) melakukan penelitian dengan judul

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) BerbasisProject

Based Learning pada Materi Asam Basa untuk Melatihkan Keterampilan

Berpikir Kritis”. Tujuan penelitian ini adalah kelayakan dari LKPD yang

dikembangkan yaitu LKPD Berbasis Project Based Learning pada materi

asam basa untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis dengan subjek

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

peserta didik kelas XI MIA 5 SMAN Negeri 19 Surabaya dengan peserta

Didik sebanyak 15 orang. Jenis penelitian ini adalah adalah Research and

Development (R & D) berdasarkan model 4D (Define, Design, Develop and

Disseminate). Berdasarkan hasil penelitian, LKPD yang dikembangkan

dapat dikatakan layak. Kelayakan LKPD ditinjau dari validitas, kepraktisan,

dan keefektifitas. Validitas ditinjau dari validitas isi dan validitas konstruk.

Validitas isi mendapatkan hasil sebesar 89,663% dan validitas konstruk

mendapatkan persentase 89,261%. Kepraktiksan ditinjau dari hasil respon

peserta didik dan didukung hasil oberservasi aktivitas. Hasil persentase rata-

rata setiap aspek pada respon peserta didik sebesar 96,5% dan persentase

rata-rata setiap aspek dari hasil observasi aktivitas sevesar 98%. Kefektifitas

ditinjau dari peningkatan keterampilan berpikir kritis yang dianalisis dengan

kriteria n-gain score yang didukung dengan hasil proyek. Sebanyak 86,66%

peserta didik memiliki n-gain dengan kriteria tinggi dan 13,33% memiliki

n-gain dengan kriteria sedang. Hal ini membuktikan bahwa LKPD berbasis

Project Based Learning dapat digunakan dalam melatihkan keterampilan

berpikir kritis peserta didik.

Murni & Yasin (2021) melakukan penelitian dengan judul

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Proyek pada

Materi Siklus Air Kelas V Sekolah Dasar”. Tujuan penelitian ini adalah

menjelaskan kevalidan, kepraktisan dan keefektifan lembar kerja peserta

didik berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas

V sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah ADDIE (Analysis, Design,

Development, Implementation, Evalution). Berdasarkan dari hasil penelitian

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ini adalah (1) hasil validasi LKPD memperoleh nilai 3,75 dengan kategori

sangat valid, hasil validasi materi 3,78 dengan kategori sangat valid, validasi

RPP memperoleh nilai 3,73 dengan kategori sangat valid, dan lembar tes

hasil belajar memperoleh nilai 3,56 dengan kategori sangat valid; (2) hasil

kepraktisan dari keterlaksanaan pembelajaran pertemuan I memperoleh

persentase 75% dan pertemuan II memperoleh persentase 94% dengan

kategori aktif dan hasil angket penilaian guru memperoleh rata-rata

persentase 97%; (3) hasil keefektifan dari lembar kerja peserta didik

berbasis proyek yang dikembangkan memperoleh nilai n-gain 0,67 dengan

kategori sedang. Lembar kerja peserta didik berbasis proyek yang

dikembangkan pada materi siklus air valid, praktis, dan efektif dalam

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V Sekolah Dasar.

Pada penelitian ini dengan judul “Pengembangan LKPD

Menggunakan Model Project Based Learning (PjBL) untuk Menumbuhkan

Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Pokok Energi Alternatif dalam

Sub tema 3 Bagi Peserta Didik Kelas IV SD” dengan jenis penelitian

Research and Development (R & D) tipe ADDIE. Dari ketiga penelitian

relevan di atas, persamaan dari judul penelitian ini adalah sama-sama

mengembangkan LKPD menggunakan model Project Based Learning.

Perbedaan dari ketiga penelitian relevan adalah ketiga penelitian relevan

tersebut tidak semuanya menggunakan pembelajaran tematik akan tetapi

ada yang menggunakan pelajaran IPA untuk siklus air, kimia untuk materi

asam basa, elektrolit dan non elektrolit. Lalu perbedaanya adalah pada

subjek yang akan diteliti, subjek yang akan peneliti teliti adalah peserta

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

didik kelas IV SD. Selanjutnya perbedaan terletak pada materi yang

dikembangkan, dalam penelitian ini materi yang dikembangkan adalah

energi alternatif pada pembelajaran tematik. Dari penelitian ini adanya

keterbaruan yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian

yang relevan yaitu melakukan penelitian pada peserta didik kelas IV SD

untuk pengembangan LKPD menggunakan model Project Based Learning

untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada materi pokok energi

alternatif dalam sub tema 3. Dari beberapa penelitian di atas, dampak bagi

penelitian yang akan diteliti adalah dapat memberikan inovasi atau

membuat produk baru yang lebih inovatif. Literatur Map dengan penelitian

terdahulu dapat dilihat pada bagan 2.1 di bawah ini.

Berikut ini adalah literatur map penelitian

Wulandari & Novita


Apriyani, Masriani &
(2018) Murni & Yasin (2021)
Melati (2020)
“Pengembangan “Pengembangan
“Pengembangan LKPD
Lembar Kerja Peserta Lembar Kerja Peserta
Berbasis Proyek Pada
Didik (LKPD) Berbasis Didik Berbasis Proyek
Materi Larutan
Project Based Learning pada Materi Siklus Air
Elektrolit Dan Non-
pada Materi Asam Basa Kelas V Sekolah Dasar”
Elektrolit di SMA
untuk Melatihkan
Muhammadiyah 1
Keterampilan Berpikir
Pontianak”.
Kritis”.

Ester Puji Kristiyanti (2022):


“Pengembangan LKPD Menggunakan
Model Project Based Learning (PjBL)
Untuk Menumbuhkan Kemampuan
Berpikir Kritis Pada Materi Pokok
Energi Alternatif Dalam Sub Tema 3
Bagi Peserta Didik Kelas IV SD”

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Kerangka Berpikir

Sebuah tingkat keberhasilan peserta didik menyangkut aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik yang diperoleh setelah melaksanakan

kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran di sekolah kitasering

menjumpai berbagai macam strategi atau model pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru untuk membantu peserta didik dalam proses

pembelajaran. Guru telah melakukan banyak cara untuk mempermudah

dalam menyampaikan materi agar peserta didik dapat memahami materi

yang dijelaskan. Peneliti akan mengembangkan LKPD dengan

menggunakan model Project Based Learning untuk peserta didik kelas IV

sekolah dasar. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat digunakan oleh

peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran agar lebih efektif.

LKPD dapat digunakan oleh peserta didik di dalam kelas maupun di luar

kelas, LKPD juga dapat digunakan secara berkelompok maupun mandiri,

yang memuat isi materi, soal-soal materi pembelajaran. Penggunaan LKPD

menambahkan sebagai media pembelajaran yang dapat memaksimalkan

seorang guru sebagai fasilitator. Selain itu, penggunaan LKPD sebagai

media pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik untuk

meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik dalam proses

pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan LKPD model Project Based

Learning, peserta didik dapat dilatih untuk proses kemampuan berpikir

kritis dalam menyelesaikan sebuah pemecahan masalah di dunia nyata.

Secara garis besar kerangka berpikir disusun berdasarkan hasil

analisis kebutuhan dari SD Negeri Caturtunggal 1 dengan Guru kelas IV

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SD. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa LKPD sangat dibutuhkan dalam

proses pembelajaran, tetapi LKPD yang sering digunakan oleh guru

cenderung lebih banyak hanya memuat soal-soal saja. Selain itu,

kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1

tergolong rendah. Salah satu kompetensi dalam kurikulum 2013 yaitu

mengembangkan rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan

untuk membentuk pikiran kritis. LKPD yang digunakan oleh guru hanya

tertera tulisan tanpa adanya gambar maupun jarang menggunakan

penggunaan model pembelajaran. Karakteristik LKPD kurikulum 2013,

seharusnya LKPD yang digunakan oleh guru dapat menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis peserta didik. Oleh karena itu, guru masih sangat

membutuhkan lebih banyak lagi contoh LKPD yang inovatif dengan model

Project Based Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis

peserta didik.

Pada uraian di atas semakin menguatkan peneliti untuk

mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik menggunakan model Project

Based Learning yang mengacu pada mata pelajran IPA walaupun di

dalamnya terkait oleh mata pelajaran lain. Tema yang dipilih oleh peneliti

adalah Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Sub Tema 3 “Energi Alternatif”

untuk peserta didik kelas IV sekolah dasar. Lembar Kerja Peserta Didik

dikembangkan menggunakan model Project Based Learning, maka peneliti

berharap mampu menjadi solusi yang terbaik untuk mengembangkan

sebuah Lembar Kerja Peserta Didik dan menumbuhkan kemampuan

berpikir kritis pada peserta didik. LKPD menggunakan model Project Based

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Learning, peserta didik dapat dihadapkan pada sebuah permasalahan

sebagai awal dalam pengumpulan pengetahuan baru berdasarkan

pengalaman nyata. Melalui proses pelaksanaan model Project Based

Learning dalam pengembangan LKPD diharapkan peserta didik dapat

membuat hasil karya sebagai solusi dalam pemecahan masalah secara

mandiri maupun kelompok.

Di bawah ini adalah bagan dari kerangka berpikir dapat dilihat pada

bagan 2.3

Bagan 2.3 Kerangka Berpikir


Peserta Didik Kelas IV SD

Peneliti menemukan permasalahandi LKPD yang digunakan seharusnya


SD Negeri Caturtunggal 1, LKPD sesuai dengan karakteristik pada
yang digunakan oleh guru lebih kurikulum 2013, sehingga dapat
banyak memuat soal dan jarang menumbuhkan kemampuan berpikir
menggunakan model pembelajaran, kritis dalam proses pembelajaran dan
sehingga kemampuan berpikir kritis model pembelajaran yang digunakan
tergolong rendah. lebih inovatif.

Pengembangan LKPD menggunakan


Pembelajaran di kelas kurang efektif
model Project Based Learning untuk
karena kemampuan berpikir kritis
menumbuhkan kemampuan berpikir
peserta didik yang masih rendah,
kritis pada materi pokok energi
sehingga tujuan pembelajaran tidak
alternatif dalam sub tema 3 bagi
tercapai dengan maksimal.
peserta didik kelas IV SD.

Peserta didik meningkat dalam kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan masalah,
menjadi aktif untuk bertanya dan lebih mudah memahami materi pembelajaran energi
alternatif yang selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana pengembangan LKPD menggunakan model Project Based

Learning (PjBL) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada

materi pokok energi alternatif dalam sub tema 3 bagi peserta didik kelas

IV SD?

2. Bagaimana kualitas LKPD menggunakan model Project Based

Learning (PjBL) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada

materi pokok energi alternatif dalam sub tema 3 bagi peserta didik kelas

IV SD menurut dosen ahli IPA?

3. Bagaimana kualitas LKPD menggunakan model Project Based

Learning (PjBL) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada

materi pokok energi alternatif dalam sub tema 3 bagi peserta didik kelas

IV SD menurut dua guru SD kelas IV?

4. Bagaimana kualitas LKPD menggunakan model Project Based

Learning (PjBL) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada

materi pokok energi alternatif dalam sub tema 3 bagi peserta didik kelas

IV SD berdasarkan hasil uji coba terbatas?

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini akan diuraikan menguraikan mengenai jenis penelitian,

setting penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrument

penelitian, teknik analisis data, jadwal penelitian.

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan oleh peneliti

adalah Reseacrh & Development. Menurut Sugiyono (2013:28) menyatakan

bahwa “penelitian dan pengembangan berfungsi untuk memvalidasi dan

mengembangkan produk”. Dalam mengembangkan sebuah produk dapat

diartikan sebagai memperbaruhi sebuah produk yang telah ada dengan produk

yang baru dan inovasi. Hal ini juga didukung oleh Trianto (2011:206)

menyatakan bahwa “Research And Development adalah rangkaian proses atau

langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan”.

Menurut Mulyatiningsih (2011:161) menyatakan bahwa “penelitian dan

pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses

pengembangan”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan prosedur penelitian ADDIE

untuk mengembangkan sebuah produk. Menurut Mulyatingingsih (2011:199)

menyatakan bahwa “model ADDIE dapat digunakan untuk berbagai macam

bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode

pembelajaran, media dan bahan ajar”. Menurut Anglada (dalam Tegeh, dkk.

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2014: 42) menyatakan model ADDIE terdiri dari lima tahapan yaitu Analyze

(analisis), Design (perancangan), Development (pengembangan),

Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi).

B. Setting Penelitian

Pada sub bab ini peneliti membahas tentang tempat penelitian. Setelahnya,

akan dilanjutkan waktu penelitian. Setelahnya, akan dilanjutkan dengan subjek

penelitian. Setelahnya, akan dilanjutkan dengan objek penelitian.

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Caturtunggal 1

yang berlokasi di Jl. Melon Mundusaren, Tempel, Condongcatur, Kec.

Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2021/2022 sejak bulan Agustus 2021 hingga Januari 2022.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Tahap Waktu Keterangan

Analyze Agustus 2021 Analisis Kebutuhan

Design September 2021 Merancang LKPD

Development Oktober - November 2021 Membuat dan

Memvalidasi LKPD

Implementation Januari 2022 Uji Coba LKPD

Evaluate Januari 2022 Evaluasi LKPD

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV SD Negeri

Caturtunggal 1 pada tahun ajaran 2021/2022 yang berjumlah 17

peserta didik, terdiri dari 9 peserta didik laki-laki dan 8 peserta didik

perempuan.

4. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah pengembangan LKPD menggunakan

model Project Based Learning (PjBL) untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis dalam sub tema 3 kelas IV.

C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur penelitian dan pengembangan berisi mengenai langkah-langkah

yang dilakukan dalam melakukan pengembangan sebuah LKPD. Menurut

Anglada (dalam Tegeh, dkk. 2014: 42) menyatakan bahwa “model ADDIE

terdiri dari lima tahapan yaitu Analyze (analisis), Design (perancangan),

Development (pengembangan), Implementation (implementasi), dan

Evaluation (evaluasi)”. Berikut ini adalah gambaran dari siklus penelitian pada

model ADDIE dapat dilihat pada gambar 3.1

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 3.1. Tahapan Model ADDIE menurut Branch (2009: 2)

Tahap-tahap dalam model ADDIE pada dasarnya saling berkaitan

satu sama lain. Oleh karena itu, dalam penggunaan model ADDIE perlu

dilakukan secara bertahap dan menyeluruh. Berikut penguraian dari tahap-

tahap penelitian dan pengembangan model ADDIE.

1. Analyze (Analisis)

Pada tahap analisis merupakan suatu proses untuk melakukan

analisis kebutuhan, mengindentifikasi masalah kebutuhan. Pada

tahapan ini, peneliti membuat instrument analisis kebutuhan yang

berupa panduan wawancara. Peneliti melakukan wawancara terhadap

guru kelas IV SD tentang permasalahan yang terjadi dalam proses

pembelajaran, bahan ajar yang digunakan, penggunaan LKPD, tingkat

kemampuan berpikir kritis, penerapan model Project Based Learning

dalam penyusunan LKPD. Selain itu, peneliti juga membuat

instrument analisis kebutuhan yang berupa kuesioner kemampuan

berpikir kritis yang dilakukan sebelum dan sesudah uji coba produk

LKPD.

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Design (Perancangan)

Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pengembangan pada

sebuah produk yang akan dibuat. Dari hasil menganalisis kebutuhan,

peneliti menentukan model pembelajaran dan produk LKPD seperti apa

yang akan dibuat. Pertama peneliti membuat RPP terlebih dahulu yang

berkaitan dengan sub tema, kemudian merancang LKPD dengan

menggunakan model Project Based Learning yang terdiri dari enam

tahap dan terdiri dari dua pembelajaran.

3. Development (Pengembangan)

Pada tahap pengembangan, peneliti mengembangkan produk

berupa LKPD menggunakan model Project Based Learning sesuai

dengan rancangan yang telah dibuat pada tahap desain. LKPD yang

sudah dibuat, kemudian akan divalidasikan kepada dosen ahli mata

pelajaran dan guru kelas IV SD. Validasi dilakukan untuk menilai

sebuah validitas produk berdasarkan beberapa aspek yang ada pada

instrument, yaitu aspek isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan

aspek tampilan. Validator diminta untuk memberikan penilaian pada

produk LKPD yang telah dikembangkan dan memberikan komentar

atau saran sebagai dasar revisi LKPD yang telah dibuat. Pada tahap

development, peneliti juga melakukan analisis data pada hasil penliaian

LKPD yang telah diperoleh dari validator.

4. Implementation (Implementasi)

Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba produk dalam proses

pembelajaran. Peneliti mengimplementasikan produk LKPD

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada peserta didik kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1. Peneliti meminta

izin terlebih dahulu kepada kepala sekolah sebelum melakukan peneliti.

Peneliti melaksanakan implementasi berdasarkan rencana pembelajaran

yang sudah dibuat dan dilaksanakan selama dua hari. Pada tahap ini,

peneliti juga melakukan pengamatan untuk mengetahuitingkat berpikir

kritis selama melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan

LKPD.

5. Evalution (Evaluasi)

Tahap evaluasi merupakan hasil penelitian untuk melihat proses

dalam pembelajaran berhasil atau tidak. Evaluasi dapat dilakukan

setelah terjadinya empat tahap diatas. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi sumatif didapatkan

dari hasil validasi oleh para ahli dan evaluasi formatif dilakukan ketika

awal dan akhir proses implementasi yaitu kuesioner kemampuan

berpikir kritis

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sebuah alat

ukur yaitu berupa non tes.

1. Non Tes

Non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara.

Setelahnya, akan dilanjutkan dengan kuesioner.

a. Wawancara

Wawancara adalah cara yang dipakai untuk memperoleh informasi

melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(Slamet dalam Rosi, 2016: 2). Sedangkan menurut Sugiyono (2015:

231) menyatakan bahwa “wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan dan potensi yang harus diteliti, tetapi

apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam”.

Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data melalui komunikasi

langsung dengan respon, dalam hal ini bisa peserta didik, orang tua, guru

yang diminta keterangan tentang peserta didik. Hal ini juga didukung

oleh Widoyoko (2012: 40) menyatakan bahwa “wawancara merupakan

suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewancara

(interviewer) dengan responden atau orang yang akan diinterviu

(interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan oleh peneliti”. Sebelum melakukan wawancara, perlu

disiapkan pedoman wawancara yang berisikan mengenai pertanyaan-

pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan. Dalam penelitian ini,

peneliti akan melakukan wawancara dengan wali kelas IV SD Negeri

Caaturtunggal 1. Wawancara dilaksanakan dengan tujuan untuk

memperoleh informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang

terjadi dalam proses pembelajaran, bahan ajar yang digunakan,

penggunaan LKPD, tingkat kemampuan berpikir kritis, penerapan

model Project Based Learning dalam penyusunan LKPD. Hasil dari

wawancara digunakan oleh peneliti sebagai analisis kebutuhan untuk

mengembangkan produk. Bentuk pertanyaan wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk pertanyaan terstruktur

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang dimana pertanyaan yang menuntut jawaban yang sesuai dengan

pertanyaan yang terkandung.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan

menyebarkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Menurut Widoyoko (2016: 204) menyatakan

bahwa “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada peserta didik untuk diberikan respon sesuai dengan keadaan

peserta didik. Jenis-jenis pertanyaan dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup (Widoyoko, 2012:

36).

Kuesioner digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kemampuan

berpikir kritis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner

tertutup. Pada kuesioner sudah terdapat pilihan jawaban dan peserta

didik hanya perlu memberikan tanda check list. Peneliti menyusun

sebanyak 20 pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir

kritis. Pada pelaksanaanya, peneliti memberikan kuesioner kepada

peserta didik sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan setelah

melaksanakan uji coba produk LKPD.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Widoyoko (2012: 51) menyatakan bahwa “instrument penelitian

merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data

penelitian dengan cara melakukan pengukuran”. Sedangkan menurut Sanjaya

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2014: 247) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian”. Dalam penelitian, instrument penelitian

yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yaitu wawancara

dan kueisoner. Berikut penjabaran mengenai instrument yang digunakan dalam

penelitian.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara adalah alat yang digunakan dalam pelaksanaan

wawancara. Wawancara ditujukan kepada guru kelas IV SD Negeri

Caturtunggal 1. Kegiatan wawancara dilakukan oleh peneliti untuk

menganalisi kebutuhan guru mengenai LKPD menggunakan model

Project Based Learning.. Berikut ini adalah pedoman wawancara

analisis kebutuhan dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan

No. Topik Pertanyaan

1. Permasalahan dalam proses pembelajaran

2. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran

3. Penerapan penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran

4. Ruang lingkup kemampuan berpikir kritis

5. Pengggunaan model Project Based Learning dalam

penyusunan LKPD

Berdasarkan uraian pedoman wawancara di atas, maka peneliti

menjabarkan dari 5 topik pertanyaan menjadi 15 butir bertanyaan

untuk melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Caturtunggal 1, 15 butir pertanyaan wawancara tersebut dapat

dilihat pada tabel 3.3:

Tabel 3.3 Pertanyaan Wawancara

No. Butir Pertanyaan Wawancara

1. Apakah dalam proses pembelajaran di kelas IV terdapat sebuah permasalahan?

2. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi permasalahan tersebut?

3. Dalam proses pembelajaran, apa bahan ajar yang sering digunakan oleh Bapak/Ibu?

4. Bahan ajar seperti apa yang sesuai untuk diberikan kepada peserta didik kelas IV?

5. Apakah Bapak/Ibu dalam mengajar pernah menggunakan LKPD?

6. Apakah LKPD yang digunakan dalam kegiatan mengajar merupakan hasil

pemikiran sendiri atau menggunakan LKPD buatan orang lain?

7. Apakah Bapak/Ibu dalam membuat LKPD menyajikan gambar, tabel, maupun

variasi warna?

8. Apakah Bapak/Ibu menampilkan rangkuman isi materi dalam LKPD?

9. Apakah Bapak/Ibu memahami mengenai kemampuan berpikir kritis? Jika iya,

menurut Bapak/Ibu kemampuan berpikir kritis seperti apa yang dimiliki oleh peserta

didik?

10. Bagaimana kemampuan tingkat berpikir kritis peserta didik kelas IV? Berapa

persentase kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV?

11. Bagaimana usaha Bapak/Ibu dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis

peserta didik kelas IV?

12. Apakah Bapak/Ibu mengetahui model Project Based Learning (PjBL)? Jika iya,

menurut Bapak/Ibu bagaimana gambaran model Project Based Learning (PjBL)?

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13. Apakah Bapak/Ibu pernah menyusun LKPD dengan menggunakan model Project

Based Learning (PjBL) untuk mengembangkan kemmapuan berpikir kritis?

14. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh LKPD menggunakan model Project Based

Learning (PjBL) untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik

sebagai inspirasi?

15. Apakah penyusunan LKPD menggunakan model Project Based Learning (PjBL)

mendukung untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis?

2. Pedoman Kuesioner

Lembar kuesioner disusun oleh peneliti untuk mengetahui

kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV SD Negeri

Caturutunggal 1 dan lembar kuesioner digunakan untuk validasi produk

yang dilakukan oleh para ahli.

a. Instrumen Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

Kuesioner dibuat untuk mendapatkan gambaran mengenai

kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV SD Negeri

Caturtunggal 1. Kuesioner dibagi ke dalam dua belas indikator

berpikir kritis, kuesioner diberikan kepada peserta didik sebelum

uji coba LKPD dan setelah uji coba LKPD. Setiap peserta didik

harus mengisi lembar kuesioner yang berjumlah 20 aitem

pertanyaan. Kuesioner kemampuan berpikir kritis berupa

kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban skala likert 1-4

kuesioner kemampuan berpikir kritis berupa kuesioner tertutup

dengan pilihan jawaban skala likert 1-4 yaitu 1 (Sangat Tidak

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Setuju), 2 (Tidak Setuju), 3 (Setuju), 4 (Sangat Setuju). Kisi-kisi

kuesioner kemampuan berpikir kritis berdasarkan indikator

sebelum dan sesudah melakukan uji coba LKPD dapat dilihat

pada tabel 3.4:

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Kemampuan Berpikir

Kritis
Aspek Indikator No Item
Keterampilan
No Berpikir Kritis

1. Elementary a. Memfokuskan atau 1,2,3


Clarification merumuskan pertanyaan
(Memberikan b. Menganalisis argument 4
Penjelasan c. Mengklarifikasi dengan 5,6
Sederhana) menanyakan dan
menjawab pertanyaan
2. The Basis for the a. Mempertimbangkan 7,8,9
Devision kebenaran sumber
(Menentukan b. Melakukan observasidan 10
dasar menilai laporan hasil
pengambilan observasi
keputusan)
3. Inference a. Membuat deduksi dan 11
(Menarik mempertimbangkan
Kesimpulan) hasilnya.
b. Membuat induksi dan 12
mempertimbangkan
hasilnya.
c. Membuat dan 13
menentukan
pertimbangan nilai
4. Advances a. Mendefinisikan dan 14
Clarification mempertimbangkanya
(Memberikan b. Mengindentifikasi 15, 16
penjelasan lanjut) asumsi
5. Supposition and a. Mempertimbangkan alas 17,18
Integration an
(Memperkirakan b. Menggabungkan 19,20
dan informasi atau
menggabungkan) memadukan dalam
penentuan keputusan

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

JUMLAH 20

Instrumen kuesioner kemampuan berpikir kritis sebelum

digunakan, dilakukan validasi terlebih dahulu kepada ahli

(expert judgment) agar dapat digunakan untuk mengumpulkan

data secara valid salama proses penelitian. Hasil validasi

instrument kuesioner kemampuan berpikir kritis dari ahli

mendapatkan rata-rata 3,8 dengan kategori sangat tinggi.

b. Instrumen Validasi Produk oleh Ahli

Instrumen validasi produk oleh ahli dilakukan berupa

kuesioner untuk mengetahui kualitas produk yang berupa

LKPD. Kuesioner validasi produk berupa kuesioner tertutup

dengan pilihan jawaban skala likert 1-4 yaitu 1 (Sangat Tidak

Setuju), 2 (Tidak Setuju), 3 (Setuju), 4 (Sangat Setuju). Validasi

produk dilakukan oleh dosen ahli IPA dan guru kelas IV SD

Negeri Caturtunggal 1. Kuesioner berisi pernyataan yang

berjumlah 30 butir. Berikut adalah aspek yang dinilai dalam

validasi produk yang disajikan dalam tabel 3.5:

Tabel 3.5 Aspek Penilaian LKPD

No. Aspek yang Dinilai

1. Isi / penyajian materi Mengenai indikator

yang dikembangkan

dan karakteristik

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

model Project Based

Learning.

2. Tampilan Mengenai tampilan

LKPD yang

dikembangan

(gambar, warna, jenis

huruf, ukuran huruf).

3. Bahasa Mengenai penggunaan

bahasa dan kalimat

yang efektif dan baku.

4. Penggunaan dan penyajian Mengenai petunjuk

penggunaan dan

jangka waktu.

Instrumen kuesioner validasi produk LKPD sebelum

digunakan, dilakukan validasi terlebih dahulu kepada ahli

(expert judgment) agar dapat digunakan untuk mengumpulkan

data secara valid salama proses penelitian. Hasil validasi

instrument kuesioner validasi produk LKPD dari ahli

mendapatkan rata-rata 3,5 dengan kategori sangat tinggi.

Kuesioner validasi produk tersebut divalidasi oleh beberapa

ahli yaitu guru kelas IV dan dosen ahli IPA. Melalui validasi

yang dilakukan oleh ahli diperoleh hasil rata-rata skor validasi

produk.

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2018:482) menyatakan bahwa “analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam ke pola, memilih mana yang penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Pada analisis data yang

diperoleh dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data

kualitatif adalah data yang menunjukkan kualitas atau suatu mutu sesuatu

yang ada, baik keadaan, proses, peristiwa/kejadian dan lainnya yang

dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata (Widoyoko,

20212: 18). Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berwujud angka-

angka sebagai hasil observasi atau pengukuran (Widoyoko, 2012: 21).

Berikut pembahasan mengenai masing-masing dari teknik analisis.

1. Analisis Data Kualitatif

Menurut Darmadi (2014: 36) menyatakan bahwa “data kualitatif

adalah data yang berbentuk kata – kata, bukan dalam bentuk angkat”.

Dalam penelitian, data kualitatif digunakan dalam berupa hasil

wawancara, terkait analisis kebutuhan yang dilakukan pada guru kelas IV

SD Negeri Caturtunggal 1. Selain itu, data kualitatif diperoleh berupa

saran dan komentar para validator sebagai ahli dalam penyusunan LKPD

dengan model Project Based Learning yaitu dosen ahli IPA dan guru

kelas IV SD. Kemudian data tersebut dianalisis sebagai dasar acuan

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk memperbaiki produk dan mengetahui kelayakan produk yakni

LKPD menggunakan model Project Based Learning.

2. Analisis Data Kuantitatif

Menurut Darmadi (2014: 36) menyatakan bahwa “data kuantitatif

adalah data yang berbentuk angka atau bilangan”. Data kuantitatif berasal

dari hasil kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala

likert mode empat (skala empat).

a. Analisis Data Validasi Produk

Kriteria tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan dari penilaian.

Berikut adalah instrument penelitian dan skala beserta kriteria. Skala

dan kriteria untuk pendoman penilaian pada kuesioner validasi

produk adalah sebagai berikut:

Nilai 3,26 – 4,00 : Instrumen sudah layak digunakan dan tidak

perlu diperbaiki

Nilai 2,51 – 3,25 : Instrumen sudah layak digunakan tetapi

masih perlu diperbaiki

Nilai 1,76 – 2,50 : Instrumen kurang layak digunakan tetapi

masih perlu diperbaiki

Nilai 1,00 – 1,75 : Instrumen tidak layak digunakan

Hasil yang diperoleh dari penilaian validator guru dan dosen,

kemudian dihitung untuk memperoleh rata-rata penilaian. Rata-rata

penilaian dihitung dengan rumus berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑡𝑒𝑚

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 3.2 Rumus perhitungan rata-rata hasil

penilaian dengan skala likert

Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, memperoleh

rata-rata hasil penilaian. Rata-rata kemudian dikonvenversikan

menjadi data kualitatif dengan acuan dari Widoyoko (2014: 144).

Berikut adalah tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif, sebagai

berikut:

Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Kategori

3,26 – 4,00 Sangat Tinggi

2,51 – 3,25 Tinggi

1,76 – 2,50 Rendah

1,00 – 1,75 Sangat Rendah

Interval skor tersebut dapat menunjukkan valid atau tidaknya

suatu instrumen. Berikut adalah kategori hasil skor validasi

instrument oleh ahli yang dituliskan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Kategori Keterangan

3,26 – 4,00 Sangat Tinggi Sangat layak, tidak perlu direvisi.

2,51 – 3,25 Tinggi Layak, tidak perlu revisi

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1,76 – 2,50 Rendah Kurang layak, perlu direvisi

1,00 – 1,75 Sangat Rendah Tidak layak, perlu revisi

Instrumen dikatakan valid, jika memproleh hasil rata-rata interval

skor lebih besar dari 2,50, terdapat pada rentang skor 3 (kategori baik)

dengan keterangan instrumen sudah layak digunakan, namun masih perlu

diperbaiki. Apabila rata-rata skor yang diperoleh lebih kecil dari 2,50,

maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

b. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis

Dalam menghitung kemampuan berpikir kritis pada peserta didik dari

hasil kuesioner, peneliti menggunakan skala likert. Skala dan kriteria

untuk pendoman penilaian pada kuesioner kemampuan berpikir kritis

adalah sebagai berikut:

Nilai 4 : Sangat setuju

Nilai 3 : Setuju

Nilai 2 : Tidak Setuju

Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju

Hasil kemampuan berpikir kritis peserta didik dari kuesioner,

kemudian dihitung untuk memperoleh nilai akhir kuesioner. Nilai akhir

dari hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis dihitung dengan rumus


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
berikut: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑡𝑒𝑚

Gambar 3.3 Rumus perhitungan nilai akhir hasil

penilaian dengan skala likert

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, memperoleh nilai

akhir. Nilai akhir kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif

dengan acuan dari Widoyoko (2014: 144). Berikut adalah tabel

konversi data kuantitatif ke kualitatif, sebagai berikut:

Tabel 3.8 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Kategori

3,26 – 4,00 Sangat Tinggi

2,51 – 3,25 Tinggi

1,76 – 2,50 Rendah

1,00 – 1,75 Sangat Rendah

Interval skor tersebut dapat menunjukkan tingkat kemampuan

berpikir kritis yang diperoleh peserta didik melalui kuesioner. Apabila

dari hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis, memperoleh hasil

rata-rata interval skor lebih besar dari 2,50. Maka peserta didik

mampu berpikir kritis. Apabila rata-rata skor yang diperoleh lebih

kecil dari 2,50, maka peserta didik kurang mampu berpikir kritis.

Dalam menghitung kemampuan berpikir kritis dari hasil kuesioner

maka yang perlu dilakukan adalah:

a. Menghitung persentase rata-rata kemampuan berpikir kritis


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑥 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠

Gambar 3.4 Rumus Persentase

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.9 Kriteria Persentase Kemampuan Berpikir Kritis

Menurut Arikunto (2016: 281)

Persentase (%) Kriteria

81% – 100 % Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Cukup

41% - 55% Rendah

< 40% Sangat Rendah

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai dari

setiap langkah-langkah ADDIE yaitu analyze, design, development,

implementation, dan evalution.

A. Hasil Penelitian

1. Prosedur Pengembangan LKPD

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah model ADDIE yang terdiri dari Analyze, Design, Development,

Implementation, dan Evalution.

a. Tahap Analyze (Analisis)

1) Analisis Kebutuhan

Pada tahap analisis, peneliti melakukan analisis kebutuhan

dengan cara melakukan wawancara kepada guru kelas IV SD

Negeri Caturtunggal 1. Wawancara dilakukan pada tanggal 23

Agustus 2021. Tujuan peneliti melakukan wawancara untuk

mengentahui model pembelajaran dan bahan ajar yang

digunakan oleh guru kelas IV, pandangan guru mengenai

LKPD, serta permasalahan yang terjadi dalam proses

pembelajaran di SD Negeri Caturtunggal 1. Tujuan lain dari

melakukan wawancara adalah untuk proses pengembangan

LKPD menggunakan model Project Based Learning agar

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

membantu guru dan peserta didik menangani permasalahan

yang terjadi dalam proses pembelajaran.

2) Hasil Wawancara

Wawancara berpedoman pada 15 butir pertanyaan yang

ditujukan kepada guru kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1. Hasil

wawancara digunakan sebagai analisis kebutuhan dalam

pembuatan LKPD. Berikut ini adalah data dari hasil wawancara

dengan guru kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1 yang telah

dijabarkan:

Butir pertanyaan yang pertama mengenai permasalahan

dalam proses pembelajaran di kelas IV. Guru mengatakan

bahwa ada permasalahan mengenai beberapa peserta didik yang

hasil evaluasinya belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal).

Butir pertanyaan yang kedua mengenai cara guru mengatasi

permasalahan dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan

bahwa dengan cara mengevaluasi proses pembelajaran yang

menyangkut model dan media pembelajaran.

Butir pertanyaan yang ketiga mengenai bahan ajar yang

sering digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas

IV. Guru mengatakan bahwa bahan ajar yang digunakan seperti

bahan ajar cetak (buku), bahan ajar digital, dan bahan ajar audio

visual.

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Butir pertanyaan yang keempat mengenai bahan ajar yang

sesuai untuk diberikan kepada peserta didik kelas IV. Guru

menjelaskan bahwa bahan ajar yang sesuai untuk diberikan

kepada peserta didik kelas IV yang sesuai dengan materi dan

kompetensi yang ingin dicapai pada materi tersebut, bahan ajar

yang mudah dipahami oleh peserta didik, serta bahan ajar yang

digunakan menarik.

Butir pertanyaan kelima mengenai penerapan penggunakan

LKPD dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa

dalam proses pembelajaran di kelas IV pernah menerapkan

penggunaan LKPD dalam penyampaian materi di kelas.

Butir pertanyaan keenam mengenai pembuatan LKPD

merupakan hasil pemikiran sendiri atau menggunakan LKPD

buatan orang lain. Guru menjelaskan bahwa pembuatan LKPD

yang digunakan dalam proses pembelajaran, terkadang

menggunakan pemikiran sendiri dan terkadang hasil kolaborasi

dengan guru lain. LKPD yang disusun masih jarang

menggunakan model pembelajaran.

Butir pertanyaan ketujuh berkaitan dengan bentuk LKPD

yang diterapkan oleh guru. Guru menyatakan bahwa dalam

pembuatan LKPD untuk proses pembelajaran hanya sebagian

menyajikan dalam bentuk gambar, tabel, maupun variasi warna.

Butir pertanyaan kedelapan mengenai rangkuman materi

yang terdapat dalam LKPD. Guru menyatakan bahwa di dalam

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LKPD jarang dan tidak terlalu sering untuk memberikan

rangkuman materi yang dijelaskan, cenderung banyak memuat

soal-soal.

Butir pertanyaan kesembilan mengenai kemampuan berpikir

kritis pada peserta didik. Guru menyatakan bahwa beliau

memahami mengenai kemampuan berpikir kritis, beliau juga

menjelaskan bahwa kemampuan berpikir kritis yang dimiliki

oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk menganalisis,

membuat kesimpulan, menalar, mengevaluasi, danmemecahkan

masalah.

Butir pertanyaan kesepuluh mengenai tingkat kemampuan

berpikir kritis peserta didik di kelas IV. Guru menyatakan

bahwa tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV

sebesar 48% karena belum semua peserta didik berani untuk

mengutarakan pendapatnya dan berpikir secara kritis. Hanya

beberapa peserta didik yang sudah berani aktif untuk

mengutarakan pendapatnya, bertanya, dan berpikir kritis.

Butir pertanyaan kesebelas mengenai usaha untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik

di kelas IV. Guru menjelaskan usaha yang dilakukan dengan

menggali kemampuan peserta didik untuk dapat menjelaskan

sesuatu, selain itu dengan menggali kemampuan peserta didik

untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk mendorong

peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran

Butir kedua belas berkaitan dengan pendapat guru mengenai

model Project Based Learning. Guru berpendapat bahwa model

Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang

mengedepankan peserta didik untuk memecahkan permasalahan

yang dihadapi dengan sebuah langkah kegiatan atau proyek.

Butir ketiga belas mengenai pembuatan LKPD dengan

menggunakan model Project Based Learning untuk

mengembangkan tingkat kemampuan berpikir kritis. Guru

menjelaskan bahwa pernah menggunakan model Project Based

Learning dalam pembuatan LKPD. Namun beliau tidak sering

menggunakan model Project Based Learning dalam pembuatan

LKPD pada proses pembelajaran untuk mengembangkan

kemampuan berpikir kritis.

Butir keempat belas berkaitan dengan kebutuh contoh LKPD

menggunakan model Project Based Learning untuk

mengembangkan tingkat kemampuan berpikir kritis pada

peserta didik sebagai peserta didik. Guru menyatakan bahwa

beliau membutuhkan contoh LKPD yang menggunakan model

Project Based Learning, agar dapat diterapkan untuk

menumbukan kemampuan berpikir peserta didik.

Butir kelima belas berkaitan dengan pendapat guru mengenai

model Project Based Learning mendukung untuk

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengembangkan tingkat kemampuan berpikir kritis. Guru

berpendapat bahwa dalam penyusunan LKPD menggunkan

model Project Based Learning dapat mendukung untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik karena

dengan meenggunakan model Project Based Learning peserta

didik dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan

peserta didik melalui proses penyelidikan dan

mengindentifikasi, serta memecahkan masalah. Peserta didik

diharapkan dapat memahami pengetahuan dalam jangka

Panjang

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh

peneliti dengan guru kelas IV di SD Negeri Caturtunggal 1,

peneliti menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran

terdapat permasalahan yaitu hasil evaluasi peserta didik belum

memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Bahan ajar

yang digunakan dalam proses pembalajaran, guru menggunakan

bahan ajar cetak (buku), bahan ajar digital, dan bahan ajar audio

visual. Dalam proses pembelajaran guru pernah menerapkan

penggunaan LKPD dalam penyampaian materi di kelas, LKPD

yang digunakan merupakan ciptaan guru kelas, serta hasil

kolaborasi dengan guru lain. LKPD yang sering digunakan oleh

guru lebih dominan memuat banyak soal-soal. LKPD yang

dibutuhkan oleh guru adalah LKPD yang lengkap, dimana

terdapat dengan adanya kegiatan dan rangkuman materi yang

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dijelaskan secara mendalam dengan dilengkapi gambar, tabel,

maupun variasi warna. Tingkat kemampuan berpikir kritis pada

peserta didik kelas IV di SD Negeri Caturtunggal 1 cenderung

rendah dengan persentase 48%. Guru membutuhkan bahan ajar

LKPD yang menggunakan model Project Based Learning untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di kelas

IV.

b. Tahap Design (Desain)

Dari hasil wawancara dengan guru kelas IV menjadi dasar data

untuk analisis kebutuhan, selanjutnya peneliti merancang produk

LKPD menggunakan model Project Based Learning pada materi

energi alternatif untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis

yang diharapkan oleh kebutuhan guru dan peserta didik.

1) Sampul LKPD

Sampul LKPD dibuat menggunakan aplikasi Microsoft Word

2010. Sampul LKPD dicetak menggunakan kertas Ivory 260.

Pada bagian atas, di sisi kanan terdapat logo Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta dan di sisi kiri terdapat nama lengkap

penulis. Selain itu, pada bagian atas terdapat judul “Lembar

Kerja Peserta Didik” menggunakan jenis huruf Comic Sans MS

yang terdapat di Microsoft Word 2010. Pada bagian bawah judul

terdapat tulisan “Energi Alternatif Tema 2 Sub Tema 3” sebagai

keterangan bahwa buku tersebut berisi materi mengenai energi

alternatif pada tema 2 sub tema 3, ditulis menggunakan

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

jenis huruf Rockwell Condensed dan Consolas. Sampul LKPD

dilengkapi dengan gambar-gambar animasi yang berhubungan

dengan materi energi alternatif agar terlihat menarik bagi

peserta didik. Sampul LKPD juga dilengkapi tempat untuk

identitas peserta didik seperti nama, kelas, dan nomor absen,

ditulis menggunakan jenis font Comic Sans MS. Di samping sisi

kanan terdapat tulisan Kelas IV serta semester 1 yang

menunjukkan bahwa LKPD yang dibuat dapat digunakan untuk

peserta didik kelas IV SD semester 1. Warna cover didominasi

oleh warna biru dengan sentuhan warna hijau, alasan pemilihan

warna agar terlihat menarik bagi peserta didik.

2) Isi LKPD

Lembar Kerja Peserta Didik Tema 2 Energi Alternatif Sub

Tema 3 Kelas IV SD dibuat menggunakan aplikasi Microsoft

Word 2010. Isi LKPD ditulis menggunakan jenis huruf Comic

Sand MS dengan ukuran 12pt, sedangkan judul ditulis

menggunakan jenis hurus Algerian dengan ukuran 22pt. Spasi

yang digunakan adalah spasi 1,15. Kertas yang digunakan untuk

mencetak bagian isi LKPD menggunakan kertas HVS 80gram.

Susunan isi LKPD yaitu kata pengantar, synopsis Project Based

Learning, pemetaan kompetensi dasar, petunjuk penggunaan,

daftar isi, materi, soal evaluasi, refleksi, daftar pustaka, dan

biografi penulis.

3) Kata Pengantar

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kata pengantar berisikan ucapan syukur dan terima kasih

atas keberhasilan penulis dalam menyusun LKPD. Dalam kata

pengantar terdapat keterangan mengenai isi LKPD yang berupa

pembelajaran dan materi yang akan dibahas dalam LKPD,

harapan penulis mengenai kegunaan LKPD, permohohanan

maaf penulis atas kekurangan LKPD yang sudah dibuat oleh

penulis, permintaan kritik dan saran yang membangun bagi

penulis. Tujuan dari penulisan kata pengantar ini adalah untuk

memberikan sebuah gambaran mengenai isi LKPD yang dibuat

dan dorongan kepada guru, serta peserta didik untuk

menggunakan LKPD model Project Based Learning.

4) Daftar Isi

Daftar isi terdiri dari keterangan halaman kata pengantar,

synopsis Project Based Learning, pemetaan kompetensi dasar,

petunjuk penggunaan, daftar isi, materi, soal evaluasi, refleksi,

daftar pustaka, dan biografi penulis.

5) Biografi Penulis

Pada biografi menuliskan riwayat singkat penulis LKPD

energi alternatif tema 2 sub tema 3 untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis kelas IV SD. Biografi terdiri dari foto

penulis, nama penulis, tempat lahir penulis, dan riwayat

pendidikan penulis.

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6) Daftar Referensi

Daftar referensi berisi tentang sumber infrormasi yang

digunakan dalam proses penyusunan LKPD. Sumber belajar ini

diambil dari buku paket dan modul.

c. Tahap Development (Pengembangan)

1) Isi LKPD

Lembar Kerja Peserta Didik yang dibuat oleh peneliti terdiri

dari dua pembelajaran. Pembelajaran yang pertama memuat

mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia dengan materi energi

alternatif dan manfaatnya, serta teks petunjuk. Pembelajaran

kedua memuat mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP

dengan materi kentang sebagai energi alternatif, teks petunjuk

visual, dan tinggi rendah nada serta tempo. Isi LKPD dibuat

berdasarkan pemetaan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam

tema 2 sub tema 3 Energi Alternatif yang disertai dengan adanya

indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh

peserta didik, selain itu LKPD juga dilengkapi dengan kegiatan

sesuai dengan tahapan model Project Based Learning.

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.1 Pemetaan Kompetensi Dasar

Komponen yang pertama mengenai pemetaan kompetensi

dasar yang terdapat dalam tema 2 sub tema 3 materi energi

alternatif. Peneliti memilih 3 mata pelajaran yang akan

dimasukkan dalam LKPD yaitu IPA, Bahasa Indonesia dan

SBdP.

Gambar 4.2 Tujuan Pembelajaran

Komponen yang kedua adalah tujuan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh

peserta didik. Tujuan pembelajaran yang dibuat disesuaikan

dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran ini pada

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

setiap pembelajaran berbeda-beda tergantung dengan mata

pelajaraanya.

Gambar 4.3 Indikator Pembelajaran

Komponen yang ketiga mengenai indikator pembelajaran.

Indikator pembelajaran memiliki kesamaan dengan tujuan

pembelajaran, yaitu indikator berkaitan dengan hal yang akan

dicapai oleh peserta didik dalam suatu pembelajaran

Gambar 4.4 Tahapan Model Project Based Learning

Komponen yang keempat mengenai tahapan model Project

Based Learning yang dimulai dari tahap penentuan proyek,

tahap menyusun perencanaan proyek, tahap menyusun jadwal

pelaksanaan proyek, tahap penyelesaian proyek dengan fasilitas

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan monitoring guru, tahap penyusunan laporan dan

presentenasi proyek dan tahap evaluasi proses dan hasil proyek.

Gambar 4.5 Kegiatan

Komponen yang kelima adalah kegiatan-kegiatan yang

terdapat di dalam LKPD. Kegiatan yang terdapat dalam LKPD

berguna untuk mengumpulkan data, selain itu dengan adanya

kegiatan seperti ayo menalar dan ayo menganalisis dapat

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik

dalam proses pembelajaran.

86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2) Soal Evaluasi

Gambar 4.6 Soal Evaluasi

Komponen berikutnya pada LKPD dilengkapi dengan soal

evaluasi yang bertujuan untuk mengukur pemahamanan peserta

didik mengenai materi energi alternatif yang telah diajarkan

oleh guru pada proses pembelajaran.

3) Materi IPA

Gambar 4.7 Materi

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Komponen berikutnya adalah materi energi alternatif yang

terdapat dalam LKPD. Materi disesuaikan dengan kurikulum

2013, materi yang ditampilkan pada LKPD menggunakan

bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik.

4) Daftar Referensi

Gambar 4.8 Daftar Referensi

Komponen terakhir adalah daftar referensi yang terdapat

pada setiap gambar di dalam LKPD. Daftar referensi yang

terdapat pada gambar maupun di akhir LKPD bertujuan bahwa

isi dari LKPD dapat dipertanggungjawabkan.

d. Tahap Implementation (Implementasi)

Dalam tahap ini peneliti akan melakukan uji coba secara terbatas

kepada peserta didik kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1. Semua

pembuatan produk LKPD yang telah dikembangkan, diterapkan di

kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1 setelah peneliti melakukan revisi.

1) Uji Coba Lapangan Terbatas

Penelitian dilakukan kepada 17 peserta didik kelas IV SD

yang terdiri dari sembilan peserta didik laki-laki dan delapan

peserta didik perempuan. Uji coba lapangan terbatas ini

88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dilaksanakan selama dua hari, pada tanggal 05 Januari 2022 pukul

07.00 – 10.00 dan tanggal 08 Januari 2022 pukul 07.00 – 10.30.

Peneliti melaksanakan uji coba ditengah masa pandemi dengan

menerapkan protokol kesehatan dari awal hingga akhir proses

pembelajaran.

Pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah menstimulus

peserta didik terlebih dahulu dengan tujuan untuk memperkuat

pengetahuan peserta didik dengan sebuah pertanyaan mengenai

materi energi alternatif. Kemudian peneliti melaksanakan

pembelajaran menggunakan LKPD dengan model Project Based

Learning pada materi pokok energi alternatif. Dalam proses

kegiatan pembelajaran, peserta didik akan bekerja dalam

kelompok. Pada tahap ini, peneliti juga melakukan pengamatan

kepada 17 peserta didik untuk mengetahui kemampuan tingkat

berpikir kritis dalam proses pembelajaran di dalam kelompok.

Dalam proses pembelajaran, peserta didik diberi waktu untuk

istirahat selama 15 menit, kemudian melanjutkan kegiatan yang

terdapat di LKPD. Setelah peneliti selesai memberikan penjelasan

materi, peneliti meminta peserta didik untuk mengerjakan

kegiatan pada tahap akhir yaitu, evaluasi proses danhasil proyek.

Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta

didik setelah belajar dengan menggunakan LKPD model Project

Based Learning pada sub tema 3 materi pokok energi alternatif.

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e. Tahap Evalution (Evaluasi)

Pada tahap ini, peneliti akan menjabarkan mengenai kajian produk

berdasarkan dari hasil validasi oleh para ahli dan revisi produk sebagai

evaluasi sumatif. Evaluasi formatif peneliti menggunakan dari hasil

kuesioner kemampuan berpikir kritis melalui uji coba LKPD kepada

tujuh belas peserta didik.

2. Kualitas Produk LKPD

a. Validasi Produk LKPD

Peneliti membuat produk berupa LKPD dengan menggunakan

model Project Based Learning pada tema 2 sub tema 3 materi energi

alternatif untuk peserta didik kelas IV SD. Pada sebelumnya peneliti

telah menyusun instrumen validasi yang dapat dilihat di bab III.

Kemudian peneliti mencetak LKPD dan menyerahkan kepada 3 validator

yang terdiri dari satu dosen ahli IPA, dua guru SD Kelas IV.

Lembar Kerja Peserta Didik yang telah dicetak, kemudian divalidasi

oleh ahli dan guru yang telah dipilih oleh peneliti sebagai validator.

Berdasarkan hasil validasi, terdapat dua macam data yang diperoleh yaitu

data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan

hasil kuesioner penilaian dengan skala empat. Data kualitatif diperoleh

berdasarkan hasil komentar atau saran dari validator. Kriteria penskoran

dalam kuesioner validasi ahli telah sesuai dengan yang dicantumkan di

bab III. Hasil dari validasi produk digunakan untuk mengetahui kualitas

dan kelayakan LKPD yang telah dibuat oleh peneliti.

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berikut ini adalah penyajian dari penilaian kuesioner oleh ahli mata

pelajaran, dan guru kelas IV dapat dilihat pada tabel 4.1:

Tabel 4.1 Hasil Validasi LKPD

Validator Skor Kategori

Dosen Ahli IPA 3,3 Sangat Tinggi

Guru Sekolah Dasar I 3,96 Sangat Tinggi

Guru Sekolah Dasar II 3,67 Sangat Tinggi

Kesimpulan 3,64 Sangat Tinggi

Berikut adalah penyajian data penilaian kuesioner oleh ahli mata

pelajaran IPA, dan guru SD kelas IV besrta komentar dan saran:

1) Hasil Validasi Ahli dan Revisi Produk

a) Hasil Validasi dan Revisi Ahli IPA

Validator dosen ahli IPA yang memvalidasi produk

dalam penelitian ini adalah Maria Melani Ika Susanti,

M.Pd. yang dilakukan pada 20 November 2021. Aspek

yang dinilai dari LKPD adalah aspek isi, aspek kebahasaan,

aspek penyajian, dan aspek tampilan.

Hasil validasi oleh dosen ahli IPA memperoleh skor

rata-rata 3,3 dengan kategori “sangat tinggi”. Skor

kemudian dibandingkan dengan skala empat. Hasil validasi

juga menunjukkan adanya beberapa komentar dan saran

dari dosen ahli IPA dan revisi yang perlu dilakukan oleh

peneliti. Dosen ahli IPA menyampaikan beberapa komentar

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

untuk produk LKPD yang kemudian menjadi acuan peneliti

untuk merevisi produk. Beberapa komentar yang diberikan

oleh dosen ahli yaitu ilustrasi pada cover diberi logo

“Sanata Dharma” dan ilustri cover diberi penulisan nama

penyusun LKPD. Berikut ini adalah tabel komentar oleh

dosen ahli IPA dapat dilihat pada tabel 4.2:

Tabel 4.2 Komentar oleh Ahli dan Revisi Produk

No Komentar Revisi

1. Ilustrasi pada cover diberi logo Peneliti melakukan revisi

“Sanata Dharma” dan diberi dengan mengganti cover

tulisan nama penyusun LKPD LKPD dan untuk tulisan

nama penyusun LKPD

ditaruh di bagian pojok

kiri atas.

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b) Hasil Validasi dan Revisi Guru Kelas IV SD Negeri

Caturtunggal 1

Validator guru sekolah dasar yang memvalidasi

produk dalam penelitian ini adalah Indhah Setiyani, M.Pd

yang dilakukan pada tanggal 26 November 2021. Validasi

oleh guru kelas IV bertujuan agar peneliti memperoleh data

mengenai kelayakan produk LKPD yang dibuat oleh

peneliti.

Hasil validasi oleh guru kelas IV pada produk LKPD

memperoleh skor rata-rata 3,96 dengan kategori “sangat

tinggi”. Skor tersebut kemudian dibandingkan dengan skala

empat. Hasil validasi menunjukkan adanya beberapa

komentar dan saran dari guru kelas IV dan revisi yang perlu

dilakukan oleh peneliti. Komentar yang diberikan oleh guru

kelas IV yaitu tanda baca yang belum sesuai dengan kalimat

perintah. Berikut ini adalah tabel komentar dan revisi

produk oleh guru kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1 dapat

dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Komentar oleh Guru Kelas IV dan

Revisi Produk

No Komentar Revisi

1. Tanda baca yang belum sesuai Peneliti melakukan revisi

dengan kalimat perintah. dengan menambahkan

tanda baca yang sesuai

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan kalimat perintah

(!).

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

c) Hasil Validasi dan Revisi Guru Kelas IV SD Kanisius

Kotabaru

Validator guru sekolah dasar yang kedua yang

mevalidasi produk dalam penelitian ini adalah Vinsensia

Gitta Puspasari, S.Pd yang dilakukan pada tanggal 29

November 2021.Validasi oleh guru kelas IV bertujuan agar

peneliti memperoleh data mengenai kelayakan produk

LKPD yang dibuat oleh peneliti. Hasil validasi oleh guru

kelas IV pada produk LKPD memperoleh skor rata-rata 3,67

dengan kategori “sangat tinggi”. Skor tersebut kemudian

dibandingkan dengan skala empat. Hasil validasi

menunjukkan adanya beberapa komentar dan saran dari guru

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kelas IV dan revisi yang perlu dilakukan oleh peneliti.

Komentar yang diberikan oleh guru kelas IV yaitu ilustrasi

cover diberi tulisan “kelas IV”, “semester 1” dan ilustrasi

cover diberi penambahan warna yang lebih menarik. Berikut

ini adalah tabel komentar dan revisi produk oleh guru kelas

IV SD Kanisius Kotabaru dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Komentar oleh Guru Kelas IV

dan Revisi Produk

No Komentar Revisi

1. Ilustrasi cover diberi tulisan Peneliti melakukan revisi

“Kelas IV”, “semester 1” dan dengan menambahkan

diberi penambahan warna yang warna hijau dan kuning

menarik pada cover LKPD, serta

tulisan kelas IV dan

Semester 1 diletakkan di

bagian bawah pojok kanan,

agar terlihat lebih jelas

bahwa LKPD yang dibuat

dikhususkan untuk peserta

didik kelas IV pada

semester 1.

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari hasil validasi yang dilakukan oleh satu dosen ahli IPA

dan dua guru kelas IV, maka berikut ini adalah hasil penjabaran

penilaian LKPD dengan aspek yang dinilai yaitu aspek isi, aspek

kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek tampilan. Berikuttabel

hasil penilaian kualitas LKPD dari ahli dapat dilihat pada tabel

4.4.

Tabel 4.5 Hasil Data mentah Penilaian

Kualitas LKPD oleh Ahli

No Aspek yang dinilai Hasil Penelaahan dan Skor


oleh Validator Produk
Ahli Guru Guru
IPA SDN SDK (K)
(C1)
A. Aspek Isi
1. LKPD memuat indikator yang
harus dicapai peserta didik pada
setiap pembelajaran yaitu:

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pembelajaran I:
IPA
3.5.1 Mengindentifikasi manfaat
sumber energi alternatif (angin, air, 3 4 4
matahari, panas bumi, bahan bakar
organic dan nuklir) dalam kehidupan
sehari-hari.
4.5.1 Mengembangkan hasil
pengamatan dan penelusuran sumber
energi alternatif dalam bentuk karya.
2. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menguraikan informasi penting
dari teks petunjuk tertulis. 3 4 4
4.4.1 Memparaktekkan petunjuk
penggunaan alat
3. Pembelajaran 3:
IPA
3.5.1 Menentukan manfaat kentang 3 4 4
sebagai sumber energi alternatif.
4.5.1 Mempraktekkan hasil
pengamatan tentang perubahan
bentuk energi alternatif.
4. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menentukan cara membuat arus
listrik sederhana menggunakan 3 4 4
kentang dari teks petunjuk visual.
4.4.1 Menuliskan teks petunjuk
tentang cara membuat arus listrik
sederhana menggunakan kentang
dengan kotakata baku dan kalimat
efektif.
5. SBdP
3.2.1 Menelaah tinggi rendah nada
pada lagu anak. 3 4 4

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2.1 Membuat lagu dengan tempo


lambat, sedang, dan cepat pada lagu
anak.
6. LKPD berisi langkah-langkah
model Project Based Learning:
a. Penentuan Proyek 3 4 4
b. Perancangan Langkah-
Langkah Penyelesaian
Proyek
c. Penyusunan Jadwal
Pelaksanaan Proyek
d. Penyelesaian Proyek dengan
Fasilitas dan Monitoring
Guru
e. Penyusunan Laporan dan
Presentasi/Publikasi Hasil
Proyek
f. Evaluasi Proses dan Hasil
Proyek

7. LKPD mengajak peserta didik 4 4 4


untuk melakukan kegiatan secara
individu ataupun kelompok.
8. LKPD mengajak peserta didik 4 4 4
untuk melakukan percobaan
membuat proyek dan pengamatan
secara langsung.
9. LKPD menuntut peserta didik 4 4 3
untuk menyampaikan hasil kerja di
depan kelas maupun di
publikasikan.
10 LKPD mengajak peserta didik 3 4 4
untuk memecahkan masalah

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11 LKPD menutut peserta didik 3 4 4


memberikan sebuah solusi untuk
memecahkan masalah.
B. Aspek Tampilan
1. LKPD dilengkapi dengan cover 3 4 4
yang menggambarkan isi buku
2. Ketepatan warna pada background 3 4 3
dengan warna tulisan LKPD
3. Ketepatan dalam pemilahan jenis 3 4 4
huruf
4. Ketepatan dalam pemilihan ukuran 3 4 4
huruf
5. Keterbacaan teks 4 4 4
6. Ketepatan gambar dengan materi 3 4 4
7. LKPD terlihat menarik dengan 3 4 4
adanya penggunaan gambar
8. Kejelasan gambar 4 4 4
9. Kesesuaian dalam pemilihan 3 4 3
gambar dengan konteks materi
10 LKPD dilengkapi daftar isi dan 4 4 4
halaman
C. Aspek Bahasa
1. LKPD ini sudah menggunakan 3 3 4
bahasa Indonesia yang sesuai
dengan PUEBI
2. LKPD ini sudah menggunakan tata 4 4 4
bahasa yang sederhana dan mudah
untuk dipahami peserta didik
3. LKPD ini sudah menggunakan 3 4 4
kalimat yang efektif
4. LKPD ini sudah menggunakan 3 4 3
kata perintah yang jelas

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Aspek Penggunaan dan Penyajian


1. Petunjuk penggunaan LKPD 4 4 4
dipaparkan dengan jelas
2. LKPD dapat dibawa kemana saja 4 4 4
3. LKPD memaparkan petunjuk 4 4 4
kegiatan yang dilakukan pesera
didik
4. LKPD tidak membutuhkan ruang 2 4 2
yang luas dan lebar
5. LKPD dapat digunakan dalam 3 4 4
jangka waktu yang Panjang
Total Skor 99 119 110
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 3,3 3,96 3,67
Rata-Rata =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒊𝒕𝒆𝒎

Berdasarkan hasil rekapitulasi validasi LKPD yang

dikembangkan oleh peneliti, kesimpulannya adalah LKPD yang

dikembangan oleh peneliti mendapatkan skor rata-rata 3,3 dengan

kategori “sangat tinggi” dari dosen ahli IPA, skor rata-rata 3,96

dengan kategori “sangat tinggi” dari guru SD Negeri Caturtunggal

1, dan skor rata-rata 3,67 dengan kategori “sangat tinggi” dari guru

SD Kanisius Kotabaru, sehingga dapat disimpulkan bahwa LKPD

yang telah dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam kategori

sangat tinggi dan dianjurkan untuk diuji cobakan lebih luas dalam

pembelajaran menggunakan model Project Based Learning untuk

peserta didik kelas IV SD.

100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Kemampuan Berpikir Kritis

Pada tahap ini untuk mendapatkan hasil kemampuan berpikir

kritis pada peserta didik kelas IV di SD Negeri Caturtunggal 1.

Peneliti menggunakan kuesioner kemampuan berpikir kritis yang

dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah uji coba

LKPD model Project Based Learning. Peneliti memberikan 20

pernyataan dari 12 indikator kemampuan berpikir kritis. Berikut ini,

hasil dari kemampuan berpikir kritis sebelum dan sesudah

melakukan uji coba LKPD model Project Based Learning dapat

dilihat pada tabel 4.6:

Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Kemampuan

Berpikir Kritis

No Nama Hasil Kuesioner Kenaikan Persantesae Kategori

Sebelum Sesudah Kenaikan

1 ANA 2,35 3,7 1,35 57% Cukup

2 ADVP 2,05 3,45 1,40 68% Tinggi

3 FAPS 2,30 3,7 1,40 60% Cukup

4 GAM 2,00 3,65 1,65 82% Sangat Tinggi

5 HNA 2,25 3,7 1,45 64% Cukup

6 HAA 2,16 3,75 1,60 74% Tinggi

7 KP 2,00 3,55 1,55 75% Tinggi

8 KAP 2,10 3,85 1,75 83% Sangat Tinggi

9 LAS 2,25 3,7 1,45 64% Cukup

10 MAN 2,10 3,45 1,35 64% Cukup

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11 NPP 2,20 3,7 1,50 68% Tinggi

12 NPP 2,30 3,8 1,50 65% Cukup

13 RAS 2,20 3,75 1,60 72% Tinggi

14 RRS 2,10 3,5 1,40 66% Tinggi

15 RAP 2,16 3,6 1,45 67% Tinggi

16 RRR 2,00 3,6 1,60 80% Tinggi

17 SAPR 2,25 3,75 1,50 66% Tinggi

Rata-Rata 2,16 3,65 1,50 69 % Tinggi

Berdasarkan hasil tabel kuesioner kemampuan berpikir kritis

di atas sebelum dan sesudah menggunakan LKPD dengan model Project

Based Learning yang didapatkan oleh peneliti dari tujuh belas peserta

didik kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1, mengalami peningkatan skor

kemampuan berpikir kritis peserta didik secara keseluruhan. Dari hasil

tabel di atas didapatkan rerata sebelum menggunakan LKPD adalah

sebesar 2,16 masuk kategori “Rendah” dan sesudah menggunakan

LKPD adalah 3,65 masuk ketagori “ SangatTinggi”. Dari hasil tersebut

diperoleh persentase kenaikan kemampuan berpikir kritis pada tujuh

belas peserta didik kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1 adalah sebesar

69% dan masuk pada kategori “Tinggi”.

B. Pembahasan

1. Prosedur Pengembangan LKPD

Peneliti mengembangkan produk LKPD mengunakan model Project

Based Learning dengan beberapa tahapan. Peneliti mengembangkan

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

produk LKPD dengan lima langkah ADDIE. Menurut Anglada (dalam

Tegeh, dkk, 2014: 42) menyatakan bahwa “model ADDIE terdiri dari

ima tahapan yaitu, Analyze (analisis), Design (perancangan),

Development (pengembangan), Implementation (implementasi), dan

Evaluation (evaluasi).

Tahap pertama yaitu analyze. Tahap ini diawali dengan melakukan

wawancara kepada guru kelas IV sebagai proses analisis kebutuhan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV, peneliti

memperoleh informasi bahwa bahwa dalam proses pembelajaran

terdapat permasalahan yaitu hasil evaluasi peserta didik belum

memenuhi KKM (Kriteria Ketutntasan Minimal). Bahan ajar yang

digunakan dalam proses pembalajaran, guru menggunakan bahan ajar

cetak (buku), bahan ajar digital, dan bahan ajar audio visual. Dalam

proses pembelajaran guru pernah menerapkan penggunaan LKPD dalam

penyampaian materi di kelas, LKPD yang digunakan merupakanciptaan

guru kelas, serta hasil kolaborasi dengan guru lain. LKPD yangsering

digunakan oleh guru lebih dominan memuat banyak soal-soal. LKPD

yang dibutuhkan oleh guru adalah LKPD yang lengkap, dimanaterdapat

dengan adanya kegiatan dan rangkuman materi yang dijelaskan secara

mendalam dengan dilengkapi gambar, tabel, maupun variasi warna.

Tingkat kemampuan berpikir kritis pada peserta didik kelas IV di SD

Negeri Caturtunggal 1 cenderung rendah dengan persentase 48%.Guru

membutuhkan bahan ajar LKPD yang menggunakan model

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Project Based Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir

kritis peserta didik di kelas IV.

Tahap kedua yaitu design. Pada tahap ini peneliti merancang LKPD

menggunakan model Project Based Learning pada materi pokok energi

alternatif untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik

kelas IV SD. Peneliti melakukan perancangan terhadap cover LKPD, isi

LKPD, kata pengantar, biografi, dan daftar referensi. Pada bagian cover

LKPD, peneliti menggunakan aplikasi aplikasi Microsoft Word 2010

untuk proses pembuatannya. Isi LKPD terdiri dari kata pengantar,

synopsis Project Based Learning, pemetaan kompetensi dasar, petunjuk

penggunaan, daftar isi, materi, soal evaluasi, refleksi. Kata pengantar

yang ditulis oleh peneliti berkaitan dengan isi LKPD. Biografi berisikan

riwayat singkat dari penulis. Daftar referensi untuk menuliskan sumber-

sumber yang dipakai oleh peneliti dalam menyusun isi LKPD agar isi

LKPD dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Tahap ketiga yaitu development. Pada tahap ini peneliti membuat

LKPD dengan Microsoft Word 2010 pada bagian cover dan bagian isi.

Isi LKPD ditulis menggunakan jenis huruf Comic Sand MS dengan

ukuran 12pt, sedangkan judul ditulis menggunakan jenis hurus Algerian

dengan ukuran 22pt. Spasi yang digunakan adalah spasi 1,15. Kertas

yang digunakan untuk mencetak bagian isi LKPD menggunakan kertas

HVS 80gram. Setelah menyelesaikan pembuatan LKPD menggunakan

model Project Based Learning, peneliti melakukan validasi produk

untuk mengetahui kelayakan dan kualitas dari LKPD yang telah dibuat.

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Validasi dilakukan oleh tiga validator, yaitu satu dosen ahli IPA dan dua

guru SD. Hasil validasi dari ketiga validator mendapatkan hasil “Sangat

Tinggi”.

Tahap keempat yaitu implementation. Tahap ini dilakukan kepada

tujuh belas peserta didik kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1.

Implementasi terlebih dahulu diawali oleh peneliti dengan melakukan

stimulus kepada peserta didik untuk memperkuat pengetahuan peserta

didik, kemudian peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan

LKPD dengan model Project Based Learning pada materi pokok energi

alternatif. Dalam proses pembelajaran, peneliti juga melakukan

pengamatan untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kritis

dalam proses pembelajaran. Setelah melakukan proses pembelajaran

dengan menggunakan LKPD, kemudian peneliti meminta peserta didik

untuk mengerjakan kegiatan pada tahap akhir yaitu evaluasi proses dan

hasil proyek materi energi alternatif. Hal tersebut bertujuan untuk

mengetahui kemampuan peserta didik setelah belajar dengan

menggunakan LKPD model Project Based Learning pada sub tema 3

materi energi alternatif.

Tahap yang kelima yaitu evaluation. Peneliti melakukan evaluasi

menggunakan evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi sumatif

diperoleh berdasarkan dari hasil validasi produk LKPD menggunakan

model Project Based Learning oleh dosen ahli IPA dan dua guru kelas

IV SD. Evaluasi formatif diperoleh berdasarkan dari hasil kuesioner

105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kemampuan berpikir kritis melalui uji coba LKPD kepada tujuh belas

peserta didik.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat diketahui bahwa dalam proses

penelitian dan pengembangan LKPD menggunakan model Project

Based Learning materi pokok energi alternatif untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir kritis untuk peserta didik kelas IV SD yang

dilakukan oleh peneliti telah sesuai dengan tahapan penelitian dengan

pengembangan ADDIE yang telah dirumuskan oleh Anglada (dalam

Tegeh, dkk, 2014: 42) yaitu terdiri dari ima tahapan yaitu, Analyze

(analisis), Design (perancangan), Development (pengembangan),

Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi).

2. Kualitas Produk LKPD

Produk LKPD menggunakan model Project Based Learning

divalidasi oleh tiga validator, yaitu satu dosen ahli IPA dan dua guru

sekolah dasar. Dari dosen ahli IPA mendapatkan skor 3,3 dengan

kategori “sangat tinggi”. Dari guru SD Negeri Caturutanggal 1

mendapatkan skor 3,96 dengan kategori “sangat tinggi”. Dari guru SD

Kanisius Kotabaru mendapatkan skor 3,67 dengan kategori “sangat

tinggi”. Rata-rata skor yang didapatkan dari para validator sebesar 3,64.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKPD menggunakan model

Project Based Learning memiliki kualitas dalam kategori “sangattinggi”.

Produk LKPD yang telah divalidasi dan direvisi oleh peneliti,

kemudian diuji cobakan kepada tujuh belas peserta didik kelas IV SD

106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Negeri Caturtunggal 1. Peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada

kepala sekolah sebelum melaksanakan penelitian. Sebelum melakukan

uji coba produk LKPD, peneliti memberikan lembar kuesioner untuk

mengetahui awal kemampuan berpikir kritis peserta didik. Peneliti

mengawali kegiatan dengan memberikan stimulus kepada peserta didik

untuk memperkuat pengetahuan peserta didik mengenai materi. Dalam

proses pembelajaran, peneliti menggunakan LKPD model Project

Based Learning. Pada akhir kegiatan, peneliti meminta peserta didik

untuk mengerjakan tahapan evaluasi dan hasil proyek. Hal tersebut

bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah belajar

dengan menggunakan LKPD model Project Based Learning pada sub

tema 3 materi energi alternatif. Setelah melakukan uji coba terbatas pada

produk LKPD model Project Based Learning, peneliti meminta peserta

didik untuk mengisi lembar kuesioner kemampuan berpikir kritis. Hasil

uji coba terbatas yang dilakukan kepada tujuh belas peserta didik kelas

IV SD Negeri Caturtunggal 1 menunjukkan bahwa persentase kenaikan

hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum dan

sesudah menggunakan LKPD dengan model Project Based Learning

sebesar 69%. Oleh sebab itu, LKPD menggunakan model Project Based

Learning dinilai efektif dan terbukti dapat membantu guru dalam

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik kelas IV

SD. Hal tersebut diperkuat berdasarkan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Wulandari & Novita (2018) dengan judul

“Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Project

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Based Learning pada Materi Asam Basa untuk Melatihkan Kemampuan

Berpikir Kritis”. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat validitas isi,

validitas konstruk, kepraktisan dan keefektifitas. Validitas isi

mendapatkan hasil sebesar 89,663% dan validitas konstruk

mendapatkan persentase 89,261%. Kepraktisan dari hasil respon peserta

didik dan hasil observasi aktivitas. Hasil respon peserta didik persentase

rata-rata sebesar 96,5% dan persentase hasil observasi aktivitas sebesar

98%. Kefektifitas dari hasil peningkatan keterampilan berpikir kritis

yang dianalisis dengan kriteria n-gain score yang didukung dengan hasil

proyek, sebesar 86,66% dengan kriteria tinggi dan 13,33% dengan

kriteria sedang. Hal ini membuktikan bahwa LKPD berbasis Project

Based Learning dapat digunakan dalam melatihkan keterampilan

berpikir kritis peserta didik.

Kualitas produk LKPD dengan menggunakan model Project Based

Learning pada materi energi alternatif juga memperhatikan aspek-aspek

pada pengembangan LKPD yang terdiri dari aspek kelayakan isi, aspek

kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafisan atau tampilan

menurut BSNP (2012). Aspek isi berkaitan dengan materi atau konten

yang terdapat dalam LKPD, aspek kebahasaan berkaitan dengan kalimat

dan tata bahasa dalam penulisan LKPD, aspek penyajian berkaitan

dengan kelengkapan LKPD, dan aspek kegrafisan atau tampilan

berkaitan dengan penampilan, warna, ilustrasi yang terdapat pada

LKPD.

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Hasil Uji Coba Terbatas

Dalam penelitian, peneliti melaksanakan uji coba terbatas dengan

tujuh belas peserta didik kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1. Sebelum

peneliti melaksanakan uji coba terbatas, peneliti membagikan kuesioner

kemampuan berpikir kritis kepada tujuh belas peserta didik kelas IV SD

Negeri Caturtunggal 1. Kuesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui

tingkat awal kemampuan berpikir kritis pada peserta didik kelas IV SD

Negeri Caturtunggal. Hasil dari penyebaran kuesioner kemampuan

berpikir kritis pada peserta didik kelas IV menyatakan bahwa

kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV SD Negeri

Caturtunggal 1 terdapat tujuh belas peserta didik berada pada kategori

“Rendah” yaitu dengan perolehan skor keseluruhan 2,16. Setelah

peneliti melakukan uji coba terbatas penggunaan LKPD dengan model

Project Based Learning, peneliti melakukan penyebaran kuesioner

kemampuan berpikir kritis untuk yang kedua kali. Penyebaran kuesioner

tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis

peserta didik setelah menggunakan LKPD dengan model Project Based

Learning dengan materi energi alternatif. Dari hasil kuesioner tersebut,

kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas IV memperoleh skor

sebesar 3,65 dan masuk ke kategori “Sangat Tinggi”.

Dari hasil kuesioner kemampuan berpikir kritis yang dibagikan

sebanyak dua kali oleh peneliti, maka dapat diketahui total kenaikan

kemampuan berpikir kritis pada peserta didik kelas IV SD Negeri

Caturtunggal 1 sebanyak 69%. Dari ketujuh belas pesrta didik kelas IV

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SD Negeri Caturtunggal 1, terdapat dua peserta didik yang mengalami

tingkat kemampuan berpikir kritis dalam kategori “Sangat Tinggi”,

selain itu ada sembilan peserta didik yang mengalami tingkat

kemampuan berpikir kritis dalam kategori “Tinggi”, dan ada enam

peserta didik yang mengalami tingkat kemampuan berpikir kritis dalam

kategori “Cukup”.

Peneliti melakukan wawancara dengan guru wali kelas IV SD

Negeri Caturtunggal 1 dan perwakilan dari peserta didik yang

mengalami kenaikan dari setiap kategori. Berdasarkan hasil wawancara

dengan wali kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1,pada peserta didik yang

mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kategori

“Sangat Tinggi”, mereka merupakan peserta didik yang aktif bertanya

dalam proses pembelajaran, dan peserta didik tersebut mudah

memahami pertanyaan yang diajukan oleh guru sehingga peserta didik

mudah memahami pertanyaan yang terdapat pada LKPD. Pada peserta

didik yang mengalami peningkatan pada kategori “Tinggi”, peserta

didik tersebut mengatakan bahwa ia memahami pertanyaan yang

terdapat pada LKPD dan memahami setiap langkah-langkah pembuatan

proyek pada materi energi alternatif, serta mereka mengatakan bahwa

LKPD yang sudah diuji cobakan sangat menarik dan jelas untuk

dikerjakan karena LKPD tersebut kegiatannya membuat proyek. Pada

peserta didik yang mengalami peningkatan pada kategori “Cukup”,

peserta didik tersebut kurang memiliki rasa percaya diri dan sering

mengalami konsentrasi yang mudah terganggu.

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

Pada bab V akan menguraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan

penelitian dan saran berkaitan dengan penelitian.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan LKPD menggunakan model Project Based Learning

(PjBL) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dalam sub tema

3 kelas IV SD, dikembangkan dengan lima langkah pengembangan

ADDIE, yaitu (1) Analyze, peneliti melakukan wawancara dengan guru

kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1 untuk mendapatkan data atau

informasi dalam memenuhi analisis kebutuhan, (2) Design, peneliti

membuat rancangan produk mengenai LKPD menggunakan model

Project Based Learning, (3) Development, peneliti membuat produk

LKPD dan melakukan validasi kepada tiga validator yang terdiri dari

satu dosen ahli IPA, dua guru kelas IV SD, (4) Implementation, peneliti

melakukan uji coba terbatas kepada tujuh belas peserta didik kelas IV

SD Negeri Caturtunggal 1, dan (5) Evalution, peneliti menggunakan

evaluasi sumatif dan formatif. Evaluasi sumatif peneliti mendapatkan

hasil dari validasi dosen ahli IPA dan guru kelas IV SD. Sedangkan,

evaluasi formatif berdasarkan dari hasil kuesioner kemampuan berpikir

kritis peserta didik kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1.

111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Berdasarkan dari hasil validasi oleh satu dosen ahli IPA dan dua guru

kelas IV SD, LKPD yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kualitas

“Sangat Tinggi”, yaitu memperoleh skor rata-rata 3,64. Selain itu,LKPD

efektif untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis peserta didik

kelas IV SD Negeri Caturtunggal 1 dengan adanya peningkatan skor

kemampuan berpikir kritis secara keseluruhan pada peserta didik

sebesar 21% yang awalnya 48% menjadi 69%. Dengan demikian, LKPD

yang dikembangkan layak untuk diuji cobakan secara lebih luas.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada bagian ini, peneliti akan menguraikan kerbatasan penelitian

sebagai berikut:

1. Pengambilan data untuk analisis kebutuhan dilakukan hanya melalui

kegiatan wawancara pada satu sekolah yaitu SD Negeri Caturtunggal 1

dan kegiatan wawancara dilakukan secara daring karena permintaan

dari kepala sekolah dan guru kelas IV untuk mengurangi pertemuan

tatap muka.

2. Validator produk LKPD hanya berjumlah tiga orang, sehingga tidak

banyak komentar dan saran yang diberikan peneliti dalam melakukan

revisi produk LKPD

3. LKPD yang telah dibuat oleh peneliti memiliki keterbatasan dalam

implementasi, yaitu hanya diuji cobakan terbatas kepada tujuh belas

peserta didik pada satu sekolah, sehingga data mengenai kelayakan

LKPD yang didapat terbatas.

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Saran

Berdasarkan beberapa keterbatasan penelitian yang telah dipaparkan

oleh peneliti, di bawah ini peneliti akan memaparkan beberapa saran bagi

para peneliti selanjutnya.

1. Analisis kebutuhan wawancara sebaikanya dilakukan pada beberapa

sekolah dengan narasumber dari sekolah yang berbeda.

2. Jumlah validator sebaiknya lebih dari tiga orang, sehingga memiliki

banyak komentar dan saran saat memvalidasi produk karena semakin

banyaknya komentar dan saran pada produk yang dibuat akan semakin

baik peneliti dalam merevisi produk.

3. LKPD yang telah divalidasi dan direvisi sebaiknya diuji cobakan pada

beberapa sekolah, sehingga memperoleh data untuk uji kelayakan

produk dapat lebih dipercaya.

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, T., Suastika, I. K. & Triwahyuningtyas, D. (2019). Pengaruh

Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Contextual

Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

Materi Lingkaran Kelas 5 SDN Tanjungrejo 2 Malang. Seminar

Nasional PGSD UNIKAMA. Vol. 3, November 2019.

https://conference.unikama.ac.id/artikel/index.php/pgsd/article/downloa

d/40/30

Ali, M., & Asrori, M. (2014). Model Penelitian dan Pengembangan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Andriana, E., Pamungkas, T. A., & Tambun, I. (2020). Pengembangan Lembar

Kerja Peserta Didik Berbasis Saintifik Kontekstual Materi Peristiwa

Alam Beserta Mitigasi Bencana. REFLEKSI EDUKATIKA: Jurnal

Ilmiah Kependidikan. Vol. 10, Nomor 2, Juni 2020.

https://jurnal.umk.ac.id/index.p hp/RE/article/view/4421/0

Arikunto, S. (2016). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Apriyani, Masriani & Melati, H. A. (2020). Pengembangan LKPD Berbasis

Proyek Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit di SMA

Muhammadiyah 1 Pontianak. Jurnal Untan: EduChem. Vol 1, No (2)

h.24-37.

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/EduChem/article/viewFile/40701/pd

f_1

114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Cicilia, Y., & Vebrianto,R. (2020). Survei Penilaian LKPD Untuk

Meningkatkan Pemahaman Pada Materi Siklus Makhluk Hidup Peserta

Didik Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Vol. 4, No. 1, Februari 2020: 83-94.

http://www.trilogi.ac.id/journal/ks/index.php/JIPGSD/article/download/

617/341

Danaryanti, A., & Lestari, A. T. (2017). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis

Dalam Matematika Mengacu Pada Watson-Glaser Critical Thinking

Appraisal Pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri Di Banjarmasin

Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017. Vol. 5. No. 2, Oktober 2017:

https://www.researchgate.net/publication/334618867_ANALISIS_KE

MAMPUAN_BERPIKIR_KRITIS_DALAM_MATEMATIKA_MEN

GACU_PADA_WATSON-

GLASER_CRITICAL_THINKING_APPRAISAL_PADA_PESERTA

DIDIK_KELAS_VIII_SMP_NEGERI_DI_BANJARMASIN_TENGA

H_TAHUN_PELAJARAN_20162017

Feriyanto & Oktaviana. (2020). Buku Ajar Matematika Berbasis Literasi Dan

Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) Untuk Melatih Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa SMA. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA

Hartini, A. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran ModelProject

Based Learning Untuk Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis

Peserta Didik Sekolah Dasar. ELSE (Elementary School Education

Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Vol. 1,

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Nomor 2a, Desember 2017.

http://103.114.35.30/index.php/pgsd/article/download/1038/721

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam

Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Meriani, Khairil, & Kasmirudin. (2019). Kemampuan Berpikir Kritis Peserta

Didik dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) dan Project Based Learning (PjBL) Pada Pembelajaran Biologi

di SMA Negeri 1 Kepahiang. PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS

DAN ENTREPRENEURSHIP VI TAHUN 2019.

http://conference.upgris.ac.id/index.php/snse/article/download/199/131

Mulyatiningsih, M. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

Murni & Yasin. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Berbasis Proyek pada Materi Siklus Air Kelas V Sekolah Dasar. Vol. 5,

No. 7 (2021).

https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1696/pdf

Nasrudin, J. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (buku ajar praktis cara

membuat penelitian). Bandung: PT. Panca Terra Firma.

Pratiwi, E., Sunarti, I., & Fuad. M. (2019). Pengembangan LKPD Menulis

Cerita Fantasi Dengan Project Based Learning Untuk Peserta Didik

SMP. J – SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya). Vol. 7, No.

2 (2019). https://core.ac.uk/download/pdf/293165575.pdf

Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: DIVA Press.

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Prastowo, A. (2015). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: DIVA Press.

Rahayu, D. & Budiyono. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) Berbasis Masalah Materi Bangun Datar. JPGSD. Vol. 06 No. 3

Tahun 2018.

https://www.neliti.com/publications/254879/pengembangan-lembar-

kerja-peserta-didik-lkpd-berbasis-pemecahan-masalah-materi-b

Ridwan. (2019). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan

Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rohmawati, R.I & Yuliani. (2018). Kelayakan LKPD Berbasis Proyek Pada

Materi Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Untuk Melatihkan

Keterampilan Berpikir Kritis. BioEdu. Vol. 7, No. 2, Mei 2018.

https://jurnalmahaPeserta

Didik.unesa.ac.id/index.php/bioedu/article/download/28776/26346

Sani, R.A. (2019). Pembelajaran Berbasis HOTS (High Order Thinking Skills).

Tangerang: TiraSmart.

Sari, L., Taufina.& Farida, F. (2020). Pengembangan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) Dengan Menggunakan Model PJBL Di Sekolah Dasar.

Jurnal Basicedu. Vol. 4, No 4, 2020: 813-820.

https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/434

Subekti, M. A.S, & Suparman. (2019). Analisis Kebutuhan E-LKPD Untuk

Menstimulus Kemampuan Berpikir Kritis Dengan Model Pembelajaran

Discovery Learning. PROCEEDING OF THE 1st STEEEM 2019. Vol.

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1, Number 1, 2019, pp. 185-192.

http://seminar.uad.ac.id/index.php/STEEEM/article/view/2870

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendidikan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Yogyakarta: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendidikan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Yogyakarta: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sumarmi. (2012). Model-Model Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Aditya

Media.

Susanto, A. (2019). Teori belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenamedia Group.

Tegeh, I. M., Jampel, I. N., Pudjawan, K. (2014). Model penelitian


pengembangan, Yogyakarta: Graha Ilmu
Trianto. (2011). Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

Widoyoko, E., P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widoyoko, E., P. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widoyoko, E., P. (2016). Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wulandari, R. & Novita, D. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) BerbasisProject Based Learning Pada Materi Asam Basa

Untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis. Unesa Journal of

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Chemical Education. Vol. 7, No. 2, pp 129-135 May 2018.

https://jurnalmahaPeserta Didik.unesa.ac.id/index.php/journal-of-

chemical- education/article/download/23880/21823

Zulkurnia, Sowiyah & Jaya. (2017). Pengembangan LKPD Berbasis Proyek

pada Siswa Kelas V Muhammadiyah Kota Metro. PEDAGOGI:

JURNAL PENDIDIKAN DASAR. Vol. 5, No 18.

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/pgsd/article/download/14180/10

372

119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.1 Hasil Wawancara Guru Kelas IV

Lampiran 1.1 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas IV

HASIL WAWANCARA GURU KELAS IV SD

No. Daftar Pertanyaan Hasil Rangkuman Wawancara


1. Apakah dalam proses pembelajaran di kelas Guru menjelaskan bahwa terdapat
IV terdapat sebuah permasalahan? permasalahan dalam proses
pembelajaran mengenai beberapa
peserta didik yang hasil evaluasinya
belum memenuhi KKM (Kriteria
Ketuntatasan Minimal).
2. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi Guru menjelaskan untuk mengatasi
permasalahan tersebut? permasalahan dalam proses belajar
dengan cara melakukan evaluasi
proses pembelajaran yang
menyangkut dengan model dan
media pembelajaran.
3. Dalam proses pembelajaran, apa bahan ajar Guru mengatakan bahwa bahan ajar
yang sering digunakan oleh Bapak/Ibu? yang sering digunakan seperti bahan
ajar cetak (buku), bahan ajar digital,
dan bahan ajar audio visual.
4. Bahan ajar seperti apa yang sesuai untuk Guru menjelaskan bahwa bahan ajar
diberikan kepada peserta didik kelas IV? yang sesuai untuk diberikan kepada
peserta didik kelas IV yang sesuai
dengan mateir dan kompetensi yang
ingin dicapai pada materi tersebut,
bahan ajar yang mudah dipahami
oleh peserta didik, serta bahan ajar
yang menarik.
5. Apakah Bapak/Ibu dalam mengajar pernah Guru mengatakan bahwa dalam
menggunakan LKPD? proses pembelajaran di kelas pernah

122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menerapkan penggunaan LKPD


dalam penyampaian materi di kelas.
6. Apakah LKPD yang digunakan dalam Dalam pembuatan LKPD yang
kegiatan mengajar merupakan hasil pemikiran digunakan dalam proses
sendiri atau menggunakan LKPD buatanorang pembelajaran, terkadang
lain? menggunakan pemikiran hasil
sendiri dan terkadang hasil
kolaborasi dengan guru lain. LKPD
yang disusun masih jarang
menggunakan model pembelajaran
7. Apakah Bapak/Ibu dalam membuat LKPD Guru menyatakan bahwa dalam
menyajikan gambar, tabel, maupun variasi pembuatan LKPD untuk proses
warna? pembelajran hanya sebagaian
menyajikan dalam bentuk gambar,
tabel, maupun variasi warna.
8. Apakah Bapak/Ibu menampilkan rangkuman Guru menjelaskan bahwa di dalam
isi materi dalam LKPD? LKPD jarang dan tidak terlalu sering
untuk memberikan rangkuman
materi yang dijelaskan, cenderung
banyak memuat soal-
soal.
9. Apakah Bapak/Ibu memahami mengenai Guru menyatakan bahwa
kemampuan berpikir kritis? Jika iya, menurut memahami kemampuan berpikir
Bapak/Ibu kemampuan berpikir kritis seperti kritis, dan guru menjelaskan bahwa
apa yang dimiliki oleh peserta didik? kemampuan berpikir kritis yang
dimiliki oleh peserta didik yaitu
kemampuan menganalisis, membaut
kesimpulan, menalar, mengevaluasi,
dan memecahkan masalah.
10. Bagaimana kemampuan tingkat berpikir kritis Guru menyatakan bahwa tingkat
peserta didik kelas IV? Berapa persentase kemampuan berpikir kritis peserta
didik kelas IV sebesar 48% karena

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas belum semua peserta didik berani
IV? untuk mengutarakan pendapatnya
dan berpikir secara kritis. Hanya
beberapa peserta didik yang sudah
berani aktif untuk mengutarakan
pendapatnya, bertanya, dan berpikir
kritis.
11. Bagaimana usaha Bapak/Ibu dalam Guru menjelaskan usaha yang
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan menggali
peserta didik kelas IV? kemampuan peserta didik untuk
dapat menjelaskan sesuatu, selain
itu dengan menggali kemampuan
peserta didik untuk dapat
menyelesaikan masalah yang
dihadapinya dan memberikan
pertanyaan kepada peserta didik
untuk mendorong peserta didik aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
12. Apakah Bapak/Ibu mengetahui model Project Guru berpendapat bahwa model
Based Learning (PjBL)? Jika iya, menurut Project Based Learning merupakan
Bapak/Ibu bagaimana gambaran model model pembelajaran yang
Project Based Learning (PjBL)? mengedepankan peserta didik untuk
memecahkan sebuah permasalahan
yang dihadapi dengan sebuah
langkah kegiatan atau proyek.
13. Apakah Bapak/Ibu pernah menyusun LKPD Guru menjelaskan bahwa pernah
dengan menggunakan model Project Based menggunakan model Project Based
Learning (PjBL) untuk mengembangkan Learning dalam pembuatan LKPD.
kemampuan berpikir kritis? Namun beliau tidak sering
menggunakan model Project Based
Learning dalam pembuatan LKPD
pada proses pembelajaran untuk

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengembangkan kemampuan
berpikir kritis.
14. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh Guru menyatakan bahwa beliau
LKPD menggunakan model Project Based membutuhkan contoh LKPD yang
Learning (PjBL) untuk mengembangkan menggunakan model Project Based
kemampuan berpikir kritis peserta didik Learning, agar dapat diterapkan
sebagai inspirasi? untuk menumbukan kemampuan
berpikir peserta didik.
15. Apakah penyusunan LKPD menggunakan Guru berpendapat bahwa dalam
model Project Based Learning (PjBL) penyusunan LKPD menggunkan
mendukung untuk mengembangkan model Project Based Learning dapat
kemampuan berpikir kritis? mendukung untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir kritis peserta
didik karena dengan meenggunakan
model Project Based Learning
peserta didik dapat mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan
peserta didik melalui proses
penyelidikan dan mengindentifikasi,
serta memecahkan masalah. Peserta
didik diharapkan dapat memahami
pengetahuan dalam jangka panjang.

125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2 Hasil Instrumen Validasi Instrumen

Lampiran 2.1 Hasil Instrumen Validasi Instrumen Produk LKPD

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2.2 Hasil Instrumen Validasi Kuesioner

Lampiran 2.2 Hasil Instrumen Validasi Kuesioner

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3 Instrumen Validasi Lembar Penilaian LKPD

Lampiran 3 Instrumen Validasi Lembar Penilaian LKPD

Uji Validitas Instrumen Validasi Pengembangan LKPD Menggunakan


Model Project Based Learning (PjBL) Untuk Menumbuhkan Kemampuan
Berpikir Kritis Dalam Subtema 3 Kelas IV SD.

Petunjuk Pengisian:

Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas Produk LKPD menggunakan model


Project Based Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dalam
subtema 3 kelas IV SD dengan memberikan (🗸) pada kolom dibawah ini dengan
pilihan 1,2,3, atau 4 serta komentar atau saran Bapak/Ibu pada kolom yang tersedia.

Pedoman Penskoran:

Skor 4 Sangat Setuju


Skor 3 Setuju
Skor 2 Kurang Setuju
Skor 1 Tidak Setuju

Berilah tanda (➹) pada kolom yang sesuai dengan pedoman penskoran di atas!

No Aspek yang dinilai Hasil Komentar


Penelaahan
dan Skor
4 3 2 1
A. Aspek Isi
1. LKPD memuat indikator yang harus dicapai
peserta didik pada setiap pembelajaran
yaitu:
Pembelajaran 1:
IPA
3.5.1 Mengindentifikasi manfaat sumber energi
alternatif (angin, air, matahari, panas bumi,

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bahan bakar organic dan nuklir) dalam


kehidupan sehari-hari.
4.5.1 Mengembangkan hasil pengamatan dan
penelusuran sumber energi alternatif dalam
bentuk karya.

2. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menguraikan informasi penting dari teks
petunjuk tertulis.
4.4.1 Memparaktekkan petunjuk penggunaan
alat
3. Pembelajaran 3:
IPA
3.5.1 Menentukan manfaat kentang sebagai
sumber energi alternatif.
4.5.1 Mempraktekkan hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi alternatif.
4. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menentukan cara membuat arus listrik
sederhana menggunakan kentang dari teks
petunjuk visual.
4.4.1 Menuliskan teks petunjuk tentang cara
membuat arus listrik sederhana menggunakan
kentang dengan kotakata baku dan kalimat
efektif.
5. SBdP
3.2.1 Menelaah tinggi rendah nada pada lagu
anak.
4.2.1 Membuat lagu dengan tempo lambat,
sedang, dan cepat pada lagu anak.
6. LKPD berisi langkah-langkah model
Project Based Learning:
a. Penentuan Proyek

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Perancangan Langkah-Langkah
Penyelesaian Proyek
c. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan
Proyek
d. Penyelesaian Proyek dengan Fasilitas
dan Monitoring Guru
e. Penyusunan Laporan dan
Presentasi/Publikasi Hasil Proyek
f. Evaluasi Proses dan Hasil Proyek

7. LKPD mengajak peserta didik untuk


melakukan kegiatan secara individu
ataupun kelompok.
8. LKPD mengajak peserta didik untuk
melakukan percobaan membuat proyek dan
pengamatan secara langsung.
9. LKPD menuntut peserta didik untuk
menyampaikan hasil kerja di depan kelas
maupun di publikasikan.
10. LKPD mengajak peserta didik untuk
memecahkan masalah
11. LKPD menutut peserta didik memberikan
sebuah solusi untuk memecahkan masalah.
B. Aspek Tampilan
1. LKPD dilengkapi dengan cover yang
menggambarkan isi buku
2. Ketepatan warna pada background dengan
warna tulisan LKPD
3. Ketepatan dalam pemilahan jenis huruf
4. Ketepatan dalam pemilihan ukuran huruf
5. Keterbacaan teks
6. Ketepatan gambar dengan materi

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. LKPD terlihat menarik dengan adanya


penggunaan gambar
8. Kejelasan gambar
9. Kesesuaian dalam pemilihan gambar
dengan konteks materi
10. LKPD dilengkapi daftar isi dan halaman
C. Aspek Bahasa
1. LKPD ini sudah menggunakan bahasa
Indonesia yang sesuai dengan PUEBI
2. LKPD ini sudah menggunakan tata bahasa
yang sederhana dan mudah untuk dipahami
peserta didik
3. LKPD ini sudah menggunakan kalimat
yang efektif
4. LKPD ini sudah menggunakan kata
perintah yang jelas
D. Aspek Penggunaan dan Penyajian
1. Petunjuk penggunaan LKPD dipaparkan
dengan jelas
2. LKPD dapat dibawa kemana saja
3. LKPD memaparkan petunjuk kegiatan yang
dilakukan pesera didik
4. LKPD tidak membutuhkan ruang yang luas
dan lebar
5. LKPD dapat digunakan dalam jangka
waktu yang panjang
Jumlah skor yang didapat = Total A + Total B + Total C + Total D + Total E
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
Rata-Rata = =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒊𝒕𝒆𝒎

Jumlah seluruh item = 30

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Keterangan Penskoran

Interval Skor Kategori


3,26 – 4,00 Sangat Baik
2,51 – 3,25 Baik
1,76 – 2,50 Kurang
1,00 – 1,75 Sangat Kurang

Komentar secara umum atau saran

Kesimpulan (dilingkari salah satu)

1. Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan layak untuk


diimpelementasikan tanpa revisi
2. Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan layak untuk
diimplementasikan dengan revisi sesuai komentar atau saran dari
validator.
3. Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan tidak layak untuk
diimplementasikan.

Yogyakarta, …………..

Validator

(……………………..)

134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.1 Surat Izin Validasi Produk

Lampiran 3.1 Surat Izin Validasi Produk

135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.2 Hasil Validasi Produk Oleh Dosen Ahli IPA

Lampiran 3.2 Hasil Validasi Produk Oleh Dosen Ahli IPA

Uji Validitas Instrumen Validasi Pengembangan LKPD Menggunakan


Model Project Based Learning (PjBL) Untuk Menumbuhkan Kemampuan
Berpikir Kritis Dalam Subtema 3 Kelas IV SD.

Petunjuk Pengisian:

Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas Produk LKPD menggunakan model


Project Based Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dalam
subtema 3 kelas IV SD dengan memberikan (🗸) pada kolom dibawah ini dengan
pilihan 1,2,3, atau 4 serta komentar atau saran Bapak/Ibu pada kolom yang tersedia.

Pedoman Penskoran:

Skor 4 Sangat Setuju


Skor 3 Setuju
Skor 2 Kurang Setuju
Skor 1 Tidak Setuju
Berilah tanda (🗸) pada kolom yang sesuai dengan pedoman penskoran di atas!

No Aspek yang dinilai Hasil Komentar


Penelaahan
dan Skor
4 3 2 1
A. Aspek Isi
1. LKPD memuat indikator yang harus
dicapai peserta didik pada setiap
pembelajaran yaitu:
Pembelajaran 1:
IPA
3.5.1 Mengindentifikasi manfaat sumber
energi alternatif (angin, air, matahari, 🗸

137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

panas bumi, bahan bakar organic dan


nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
4.5.1 Mengembangkan hasil pengamatan
dan penelusuran sumber energi alternatif
dalam bentuk karya.

2. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menguraikan informasi penting dari 🗸
teks petunjuk tertulis.
4.4.1 Memparaktekkan petunjuk
penggunaan alat
3. Pembelajaran 3:
IPA
3.5.1 Menentukan manfaat kentang 🗸
sebagai sumber energi alternatif.
4.5.1 Mempraktekkan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi
alternatif.
4. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menentukan cara membuat arus
listrik sederhana menggunakan kentang 🗸
dari teks petunjuk visual.
4.4.1 Menuliskan teks petunjuk tentang
cara membuat arus listrik sederhana
menggunakan kentang dengan kotakata
baku dan kalimat efektif.
5. SBdP
3.2.1 Menelaah tinggi rendah nada pada 🗸
lagu anak.
4.2.1 Membuat lagu dengan tempo
lambat, sedang, dan cepat pada lagu anak.

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. LKPD berisi langkah-langkah model


Project Based Learning:
a. Penentuan Proyek 🗸
b. Perancangan Langkah-Langkah
Penyelesaian Proyek
c. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan
Proyek
d. Penyelesaian Proyek dengan
Fasilitas dan Monitoring Guru
e. Penyusunan Laporan dan
Presentasi/Publikasi Hasil Proyek
f. Evaluasi Proses dan Hasil Proyek

7. LKPD mengajak peserta didik untuk


melakukan kegiatan secara individu 🗸
ataupun kelompok.
8. LKPD mengajak peserta didik untuk
melakukan percobaan membuat proyek 🗸
dan pengamatan secara langsung.
9. LKPD menuntut peserta didik untuk
menyampaikan hasil kerja di depan kelas 🗸
maupun di publikasikan.
10. LKPD mengajak peserta didik untuk
memecahkan masalah 🗸
11. LKPD menutut peserta didik memberikan
sebuah solusi untuk memecahkan 🗸
masalah.
B. Aspek Tampilan
1. LKPD dilengkapi dengan cover yang 🗸
menggambarkan isi buku
2. Ketepatan warna pada background dengan 🗸
warna tulisan LKPD

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Ketepatan dalam pemilahan jenis huruf 🗸


4. Ketepatan dalam pemilihan ukuran huruf 🗸
5. Keterbacaan teks 🗸
6. Ketepatan gambar dengan materi 🗸
7. LKPD terlihat menarik dengan adanya 🗸
penggunaan gambar
8. Kejelasan gambar 🗸
9. Kesesuaian dalam pemilihan gambar
dengan konteks materi 🗸
10. LKPD dilengkapi daftar isi dan halaman 🗸
C. Aspek Bahasa
1. LKPD ini sudah menggunakan bahasa 🗸
Indonesia yang sesuai dengan PUEBI
2. LKPD ini sudah menggunakan tata bahasa 🗸
yang sederhana dan mudah untuk
dipahami peserta didik
3. LKPD ini sudah menggunakan kalimat 🗸
yang efektif
4. LKPD ini sudah menggunakan kata 🗸
perintah yang jelas
D. Aspek Penggunaan dan Penyajian
1. Petunjuk penggunaan LKPD dipaparkan 🗸
dengan jelas
2. LKPD dapat dibawa kemana saja 🗸
3. LKPD memaparkan petunjuk kegiatan 🗸
yang dilakukan pesera didik
4. LKPD tidak membutuhkan ruang yang 🗸
luas dan lebar
5. LKPD dapat digunakan dalam jangka 🗸
waktu yang panjang

140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jumlah skor yang didapat = Total A + Total B + Total C + Total D + Total E


𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 99
Rata-Rata = = = 3,3
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒊𝒕𝒆𝒎 30

Jumlah seluruh item = 30


Keterangan Penskoran

Interval Skor Kategori


3,26 – 4,00 Sangat Tinggi
2,51 – 3,25 Tinggi
1,76 – 2,50 Rendah
1,00 – 1,75 Sangat Rendah

Komentar secara umum atau saran

Kesimpulan (dilingkari salah satu)

1. Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan layak untuk


diimpelementasikan tanpa revisi
2. Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan layak untuk
diimplementasikan dengan revisi sesuai komentar atau saran dari validator.
3. Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan tidak layak untuk
diimplementasikan.
Yogyakarta, November 2021

Validator

141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.3 Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas IV SD CT 1

Lampiran 3.3 Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas IV SD CT 1

Uji Validitas Instrumen Validasi Pengembangan LKPD Menggunakan


Model Project Based Learning (PjBL) Untuk Menumbuhkan Kemampuan
Berpikir Kritis Dalam Subtema 3 Kelas IV SD.

Petunjuk Pengisian:

Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas Produk LKPD menggunakan model


Project Based Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dalam
subtema 3 kelas IV SD dengan memberikan (🗸) pada kolom dibawah ini dengan
pilihan 1,2,3, atau 4 serta komentar atau saran Bapak/Ibu pada kolom yang tersedia.

Pedoman Penskoran:

Skor 4 Sangat Setuju


Skor 3 Setuju
Skor 2 Kurang Setuju
Skor 1 Tidak Setuju
Berilah tanda (🗸) pada kolom yang sesuai dengan pedoman penskoran di atas!

No Aspek yang dinilai Hasil Komentar


Penelaahan
dan Skor
4 3 2 1
A. Aspek Isi
1. LKPD memuat indikator yang harus
dicapai peserta didik pada setiap
pembelajaran yaitu:
Pembelajaran 1:
IPA
3.5.1 Mengindentifikasi manfaat sumber 🗸
energi alternatif (angin, air, matahari,

142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

panas bumi, bahan bakar organic dan


nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
4.5.1 Mengembangkan hasil pengamatan
dan penelusuran sumber energi alternatif
dalam bentuk karya.
2. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menguraikan informasi penting dari 🗸
teks petunjuk tertulis.
4.4.1 Memparaktekkan petunjuk
penggunaan alat
3. Pembelajaran 3:
IPA 🗸
3.5.1 Menentukan manfaat kentang
sebagai sumber energi alternatif.
4.5.1 Mempraktekkan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi
alternatif.
4. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menentukan cara membuat arus
listrik sederhana menggunakan kentang 🗸
dari teks petunjuk visual.
4.4.1 Menuliskan teks petunjuk tentang
cara membuat arus listrik sederhana
menggunakan kentang dengan kotakata
baku dan kalimat efektif.
5. SBdP
3.2.1 Menelaah tinggi rendah nada pada 🗸
lagu anak.
4.2.1 Membuat lagu dengan tempo
lambat, sedang, dan cepat pada lagu anak.
6. LKPD berisi langkah-langkah model
Project Based Learning: 🗸

143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Penentuan Proyek
b. Perancangan Langkah-Langkah
Penyelesaian Proyek
c. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan
Proyek
d. Penyelesaian Proyek dengan
Fasilitas dan Monitoring Guru
e. Penyusunan Laporan dan
Presentasi/Publikasi Hasil Proyek
f. Evaluasi Proses dan Hasil Proyek

7. LKPD mengajak peserta didik untuk 🗸


melakukan kegiatan secara individu
ataupun kelompok.
8. LKPD mengajak peserta didik untuk 🗸
melakukan percobaan membuat proyek
dan pengamatan secara langsung.
9. LKPD menuntut peserta didik untuk 🗸
menyampaikan hasil kerja di depan kelas
maupun di publikasikan.
10. LKPD mengajak peserta didik untuk 🗸
memecahkan masalah
11. LKPD menutut peserta didik memberikan 🗸
sebuah solusi untuk memecahkan
masalah.
B. Aspek Tampilan
1. LKPD dilengkapi dengan cover yang 🗸
menggambarkan isi buku
2. Ketepatan warna pada background dengan 🗸
warna tulisan LKPD
3. Ketepatan dalam pemilahan jenis huruf 🗸
4. Ketepatan dalam pemilihan ukuran huruf 🗸

144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Keterbacaan teks 🗸
6. Ketepatan gambar dengan materi 🗸
7. LKPD terlihat menarik dengan adanya 🗸
penggunaan gambar
8. Kejelasan gambar 🗸
9. Kesesuaian dalam pemilihan gambar 🗸
dengan konteks materi
10. LKPD dilengkapi daftar isi dan halaman 🗸
C. Aspek Bahasa
1. LKPD ini sudah menggunakan bahasa 🗸
Indonesia yang sesuai dengan PUEBI
2. LKPD ini sudah menggunakan tata bahasa 🗸
yang sederhana dan mudah untuk
dipahami peserta didik
3. LKPD ini sudah menggunakan kalimat 🗸
yang efektif
4. LKPD ini sudah menggunakan kata 🗸
perintah yang jelas
D. Aspek Penggunaan dan Penyajian
1. Petunjuk penggunaan LKPD dipaparkan 🗸
dengan jelas
2. LKPD dapat dibawa kemana saja 🗸
3. LKPD memaparkan petunjuk kegiatan 🗸
yang dilakukan pesera didik
4. LKPD tidak membutuhkan ruang yang 🗸
luas dan lebar
5. LKPD dapat digunakan dalam jangka 🗸
waktu yang panjang
Jumlah skor yang didapat = Total A + Total B + Total C + Total D + Total E
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 119
Rata-Rata = = = 3,96
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒊𝒕𝒆𝒎 30

145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jumlah seluruh item = 30

Keterangan Penskoran

Interval Skor Kategori


3,26 – 4,00 Sangat Tinggi
2,51 – 3,25 Tinggi
1,76 – 2,50 Rendah
1,00 – 1,75 Sangat Rendah

146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.4 Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas IV SD K

Lampiran 3.4 Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas IV SD K

Uji Validitas Instrumen Validasi Pengembangan LKPD Menggunakan


Model Project Based Learning (PjBL) Untuk Menumbuhkan Kemampuan
Berpikir Kritis Dalam Subtema 3 Kelas IV SD.

Petunjuk Pengisian:

Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas Produk LKPD menggunakan model


Project Based Learning untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dalam
subtema 3 kelas IV SD dengan memberikan (🗸) pada kolom dibawah ini dengan
pilihan 1,2,3, atau 4 serta komentar atau saran Bapak/Ibu pada kolom yang tersedia.

Pedoman Penskoran:

Skor 4 Sangat Setuju


Skor 3 Setuju
Skor 2 Kurang Setuju
Skor 1 Tidak Setuju

Berilah tanda (🗸) pada kolom yang sesuai dengan pedoman penskoran di atas!

No Aspek yang dinilai Hasil Komentar


Penelaahan
dan Skor
4 3 2 1
A. Aspek Isi
1. LKPD memuat indikator yang harus
dicapai peserta didik pada setiap
pembelajaran yaitu:
Pembelajaran 1:
IPA

147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.5.1 Mengindentifikasi manfaat sumber 🗸


energi alternatif (angin, air, matahari,
panas bumi, bahan bakar organic dan
nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
4.5.1 Mengembangkan hasil pengamatan
dan penelusuran sumber energi alternatif
dalam bentuk karya.
2. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menguraikan informasi penting dari
teks petunjuk tertulis. 🗸
4.4.1 Memparaktekkan petunjuk
penggunaan alat
3. Pembelajaran 3:
IPA 🗸
3.5.1 Menentukan manfaat kentang
sebagai sumber energi alternatif.
4.5.1 Mempraktekkan hasil pengamatan
tentang perubahan bentuk energi
alternatif.
4. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menentukan cara membuat arus 🗸
listrik sederhana menggunakan kentang
dari teks petunjuk visual.
4.4.1 Menuliskan teks petunjuk tentang
cara membuat arus listrik sederhana
menggunakan kentang dengan kotakata
baku dan kalimat efektif.
5. SBdP
3.2.1 Menelaah tinggi rendah nada pada 🗸
lagu anak.
4.2.1 Membuat lagu dengan tempo
lambat, sedang, dan cepat pada lagu anak.

148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. LKPD berisi langkah-langkah model


Project Based Learning:
a. Penentuan Proyek
b. Perancangan Langkah-Langkah 🗸
Penyelesaian Proyek
c. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan
Proyek
d. Penyelesaian Proyek dengan
Fasilitas dan Monitoring Guru
e. Penyusunan Laporan dan
Presentasi/Publikasi Hasil Proyek
f. Evaluasi Proses dan Hasil Proyek

7. LKPD mengajak peserta didik untuk


melakukan kegiatan secara individu 🗸
ataupun kelompok.
8. LKPD mengajak peserta didik untuk
melakukan percobaan membuat proyek 🗸
dan pengamatan secara langsung.
9. LKPD menuntut peserta didik untuk 🗸
menyampaikan hasil kerja di depan kelas
maupun di publikasikan.
10. LKPD mengajak peserta didik untuk 🗸
memecahkan masalah
11. LKPD menutut peserta didik memberikan 🗸
sebuah solusi untuk memecahkan
masalah.
B. Aspek Tampilan
1. LKPD dilengkapi dengan cover yang 🗸
menggambarkan isi buku
2. Ketepatan warna pada background dengan 🗸
warna tulisan LKPD

149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Ketepatan dalam pemilahan jenis huruf 🗸


4. Ketepatan dalam pemilihan ukuran huruf 🗸
5. Keterbacaan teks 🗸
6. Ketepatan gambar dengan materi 🗸
7. LKPD terlihat menarik dengan adanya 🗸
penggunaan gambar
8. Kejelasan gambar 🗸
9. Kesesuaian dalam pemilihan gambar 🗸
dengan konteks materi
10. LKPD dilengkapi daftar isi dan halaman 🗸
C. Aspek Bahasa
1. LKPD ini sudah menggunakan bahasa 🗸
Indonesia yang sesuai dengan PUEBI
2. LKPD ini sudah menggunakan tata bahasa 🗸
yang sederhana dan mudah untuk
dipahami peserta didik
3. LKPD ini sudah menggunakan kalimat 🗸
yang efektif
4. LKPD ini sudah menggunakan kata 🗸
perintah yang jelas
D. Aspek Penggunaan dan Penyajian
1. Petunjuk penggunaan LKPD dipaparkan 🗸
dengan jelas
2. LKPD dapat dibawa kemana saja 🗸
3. LKPD memaparkan petunjuk kegiatan 🗸
yang dilakukan pesera didik
4. LKPD tidak membutuhkan ruang yang 🗸
luas dan lebar
5. LKPD dapat digunakan dalam jangka 🗸
waktu yang panjang
Jumlah skor yang didapat = Total A + Total B + Total C + Total D + Total E

150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝟏𝟏𝟎


Rata-Rata = = = 𝟑, 𝟔𝟕
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒊𝒕𝒆𝒎 𝟑𝟎

Jumlah seluruh item = 30

Keterangan Penskoran

Interval Skor Kategori


3,26 – 4,00 Sangat Tinggi
2,51 – 3,25 Tinggi
1,76 – 2,50 Rendah
1,00 – 1,75 Sangat Rendah

Komentar secara umum dan saran

Kesimpulan (dilingkari salah satu)

1. Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan layak untuk


diimpelementasikan tanpa revisi
2. Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan layak untuk
diimplementasikan dengan revisi sesuai komentar atau saran dari validator.
3. Lembar kerja peserta didik yang dikembangkan tidak layak untuk
diimplementasikan.

Yogyakarta, .............
Validator

151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3.5 Rekapitulasi Validasi Produk

Lampiran 3.5 Rekapitulasi Validasi Produk

Rekapitulasi Validasi Produk LKPD


No Aspek yang dinilai Hasil Penelaahan dan Skor
oleh Validator Produk
Ahli Guru Guru
IPA SDN SDK (K)
(C1)
A. Aspek Isi
1. LKPD memuat indikator yang harus dicapai
peserta didik pada setiap pembelajaran
yaitu:
Pembelajaran I:
IPA
3.5.1 Mengindentifikasi manfaat sumber energi
alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, 3 4 4
bahan bakar organic dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari.
4.5.1 Mengembangkan hasil pengamatan dan
penelusuran sumber energi alternatif dalam
bentuk karya.
2. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menguraikan informasi penting dari teks
petunjuk tertulis. 3 4 4
4.4.1 Memparaktekkan petunjuk penggunaan
alat
3. Pembelajaran 3:
IPA
3.5.1 Menentukan manfaat kentang sebagai 3 4 4
sumber energi alternatif.
4.5.1 Mempraktekkan hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi alternatif.

152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Bahasa Indonesia
3.4.1 Menentukan cara membuat arus listrik
sederhana menggunakan kentang dari teks 3 4 4
petunjuk visual.
4.4.1 Menuliskan teks petunjuk tentang cara
membuat arus listrik sederhana menggunakan
kentang dengan kotakata baku dan kalimat
efektif.
5. SBdP
3.2.1 Menelaah tinggi rendah nada pada lagu
anak. 3 4 4
4.2.1 Membuat lagu dengan tempo lambat,
sedang, dan cepat pada lagu anak.
6. LKPD berisi langkah-langkah model
Project Based Learning:
a. Penentuan Proyek 3 4 4
b. Perancangan Langkah-Langkah
Penyelesaian Proyek
c. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan
Proyek
d. Penyelesaian Proyek dengan Fasilitas
dan Monitoring Guru
e. Penyusunan Laporan dan
Presentasi/Publikasi Hasil Proyek
f. Evaluasi Proses dan Hasil Proyek

7. LKPD mengajak peserta didik untuk 4 4 4


melakukan kegiatan secara individu
ataupun kelompok.
8. LKPD mengajak peserta didik untuk 4 4 4
melakukan percobaan membuat proyek dan
pengamatan secara langsung.

153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. LKPD menuntut peserta didik untuk 4 4 3


menyampaikan hasil kerja di depan kelas
maupun di publikasikan.
10. LKPD mengajak peserta didik untuk 3 4 4
memecahkan masalah
11. LKPD menutut peserta didik memberikan 3 4 4
sebuah solusi untuk memecahkan masalah.
B. Aspek Tampilan
1. LKPD dilengkapi dengan cover yang 3 4 4
menggambarkan isi buku
2. Ketepatan warna pada background dengan 3 4 3
warna tulisan LKPD
3. Ketepatan dalam pemilahan jenis huruf 3 4 4
4. Ketepatan dalam pemilihan ukuran huruf 3 4 4
5. Keterbacaan teks 4 4 4
6. Ketepatan gambar dengan materi 3 4 4
7. LKPD terlihat menarik dengan adanya 3 4 4
penggunaan gambar
8. Kejelasan gambar 4 4 4
9. Kesesuaian dalam pemilihan gambar 3 4 3
dengan konteks materi
10. LKPD dilengkapi daftar isi dan halaman 4 4 4
C. Aspek Bahasa
1. LKPD ini sudah menggunakan bahasa 3 3 4
Indonesia yang sesuai dengan PUEBI
2. LKPD ini sudah menggunakan tata bahasa 4 4 4
yang sederhana dan mudah untuk dipahami
peserta didik
3. LKPD ini sudah menggunakan kalimat 3 4 4
yang efektif

154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. LKPD ini sudah menggunakan kata 3 4 3


perintah yang jelas
D. Aspek Penggunaan dan Penyajian
1. Petunjuk penggunaan LKPD dipaparkan 4 4 4
dengan jelas
2. LKPD dapat dibawa kemana saja 4 4 4
3. LKPD memaparkan petunjuk kegiatan yang 4 4 4
dilakukan pesera didik
4. LKPD tidak membutuhkan ruang yang luas 2 4 2
dan lebar
5. LKPD dapat digunakan dalam jangka 3 4 4
waktu yang Panjang
Total Skor 99 119 110
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 3,3 3,96 3,67
Rata-Rata =
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒊𝒕𝒆𝒎

155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4 Uji Coba Terbatas

Lampiran 4.1 Surat Keterangan Melaksanakan Uji Coba Terbatas dari SD

156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.2 Hasil Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

Lampiran 4.2 Hasil Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4.3 Rekapitulasi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis


Lampiran 4.3 Rekapitulasi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis

Rekapitulasi Kuesioner Kemampuan Berpikir Kritis


No Nama Hasil Kuesioner Kenaikan Persentase Kategori
Sebelum Sesudah Kenaikan
1 ANA 2,35 3,7 1,35 57% Cukup
2 ADVP 2,05 3,45 1,40 68% Tinggi
3 FAPS 2,30 3,7 1,40 60% Cukup
4 GAM 2,00 3,65 1,65 82% Sangat Tinggi
5 HNA 2,25 3,7 1,45 64% Cukup
6 HAA 2,16 3,75 1,60 74% Tinggi
7 KP 2,00 3,55 1,55 75% Tinggi
8 KAP 2,10 3,85 1,75 83% Sangat Tinggi
9 LAS 2,25 3,7 1,45 64% Cukup
10 MAN 2,10 3,45 1,35 64% Cukup
11 NPP 2,20 3,7 1,50 68% Tinggi
12 NPP 2,30 3,8 1,50 65% Cukup
13 RAS 2,20 3,75 1,60 72% Tinggi
14 RRS 2,10 3,5 1,40 66% Tinggi
15 RAP 2,16 3,6 1,45 67% Tinggi
16 RRR 2,00 3,6 1,60 80% Tinggi
17 SAPR 2,25 3,75 1,50 66% Tinggi
Rata-Rata 2,16 3,65 1,50 69 % Tinggi

160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5 RPP

Lampiran 5.1 RPP Pembelajaran I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING

Satuan Pendidikan : SD Negeri Caturtunggal 1


Kelas/Semester : IV (Lima) / 1 (Satu)
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Subtema : 3. Energi Alternatif
Pembelajaran 1
Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia, IPA
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
Hari/tanggal : Rabu, 05 Januari 2022

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
IPA
3.5.1.1 Dengan kegiatan membaca teks, peserta didik dapat
mengindentifikasi manfaat sumber energi alternatif (angin, air,
matahari, panas bumi, bahan bakar organik dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
4.5.1.1 Dengan kegiatan pengamatan, peserta didik dapat
mengembangkan hasil pengamatan dan penelusuran sumber
energi alternatif dalam bentu karya dengan tepat.
Bahasa Indonesia
3.4.1.1 Dengan penugasan, peserta didik dapat menguraikan informasi
penting dari teks petunjuk tertulis dengan tepat.
4. 4.1.1 Dengan kegiatan berkreasi, peserta didik dapat mempraktekkan
petunjuk penggunaan alat dengan tepat.
II. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.

161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,


peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
Praktikkan, dan tetangganya, serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
III. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
No. Muatan Kompetensi Dasar Indikator
Pembelajaran
1. Bahasa - Kompetensi spiritual
Indonesia dicapai tidak langsung
sebagai suatu dampak
pengiring.
- Kompetensi sosial
(sikap disiplin dan
teliti) dicapai secara
tidak langsung sebagai
suatu dampak
pengiring.
3.4 Membandingkan teks 3.4.1 Menguraikan
petunjuk penggunaan dua informasi penting dari
alat yang sama dan teks petunjuk tertulis.
berbeda.
4.4 Menyajikan petunjuk 4.4.1 Mempraktekkan
penggunaan alat dalam petunjuk penggunaan
bentuk teks tulis dan alat.

162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat
efektif
2. IPA - Kompetensi spiritual
dicapai tidak langsung
sebagai suatu dampak
pengiring.
- Kompetensi sosial
(sikap disiplin dan
teliti) dicapai secara
tidak langsung sebagai
suatu dampak
pengiring.
3.5 Mengindentifikasi 3.5.1
berbagai sumber energi, Mengindentifikasi
perubahan bentuk energi, manfaat sumber energi
dan sumber energi alternatif (angin, air,
alternatif (angin, air, matahari, panas bumi,
matahari, panas bumi, bahan bakar organic
bahan bakar organic, dan dan nuklir) dalam
nuklir) dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.
sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan 4.5.1 Mengembangkan
hasil pengamatan dan hasil pengamatan dan
penelusuran informasi penelusuran sumber
tentang berbagai energi alternatif dalam
perubahan bentuk energi. bentuk karya.

IV. MATERI PEMBELAJARAN TERPADU


1. Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia
a. Teks petunjuk

163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Muatan Pelajaran IPA


a. Sumber Energi Alternatif
V. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik, Tematik Integratif
2. Model Pembelajaran : Project Based Learning (PjBL)
3. Metode Pembelajaran : Penugasan, diskusi, tanya jawab,
pengamatan
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Penggalan 1 (3 x 35 menit)
Kegiatan Sintaks Model Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Pembuka 1. Guru membuka dengan 15
salam dan menyapa peserta menit
didik.
2. Guru mengajak peserta didik
untuk berdoa bersama.
3. Guru menanyakan kehadiran
peserta didik.
4. Literasi: Peserta didik
membaca teks berjudul
“Matahari Sumber Energi
Terbesar”.
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai (Orientasi).
6. Guru mengajak peserta didik
untuk menyanyikan lagu
“Energi Alternatif” dengan
nada lagu Paman Datang
(Motivasi).
7. Guru memberikan beberapa
pertanyaan yang berkaitan

164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan materi yang akan


dipelajari: (Apersepsi)
a. Sebutkan contoh sumber
energi dapat diperbaruhi
dan tidak dapat
diperbaruhi!
8. Peserta didik mencoba untuk
menyatakan pendapat
mengenai pertanyaan yang
disampaikan oleh guru.
Inti Tahap 1: 1. Peserta didik membentuk 75
Penentuan kelompok yang terdiri atas menit
Proyek dengan 3-4 orang.
Pertanyaan dasar 2. Peserta didik diberikan
LKPD kelompok.
3. Peserta didik membaca teks
bacaan mengenai
“Tantangan” yang terdapat
pada kegiatan Ayo Menalar.
4. Peserta didik diberi
pertanyaan untuk
merangsang stimulus dan
rasa ingin tahu.
5. Peserta didik denganbantuan
guru menentukan
proyek energi alternatif.
6. Peserta didik membaca teks
bacaan yang berjudu;
“Sumber Energi Alternatif”
yang terdapat pada kegiatan
Ayo Membaca.

165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Peserta didik dan guru


melakukan tanya jawab
(Menanya):
a. Sumber energi alternatif
apa yang ada di sekitar
kalian?
8. Peserta didik mencoba untuk
menyatakan pendapat
mengenai pertanyaan yang
disampaikan oleh guru
(Mencoba).
9. Peserta didik diminta untuk
melakukan pengamatan di
lingkungan sekolah maupun
berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki mengenai
sumber energi alternatif
berdasarkan pada kegiatan
Ayo Mengamati.
(Mengamati)
10. Peserta didik
memperhatikan penjelasan
guru mengenai materi
Sumber Energi Alternatif.
Tahap 2: 11. Peserta didik denganbantuan
Perancangan guru menyusun langkah
Langkah- proyek “Sumber Energi
Langkah Alternatif” yang akandibuat.
Penyelesaian 12. Peserta didik dengan
Proyek kelompok secara mandiri
menuliskan teks petunjuk

166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebagai langkah
penyelesaian proyek pada
LKPD.
Tahap 3: 13. Peserta didik secara
Menyusun berkelompok merancang
jadwal pelaksaan jadwal penyelesaian proyek
proyek serta alat dan bahan

14. Peserta didik


mengkonsultasikan
taahapan penyelesaian
proyek kepada guru.
(menanya→komunikatif)
Penutup 15. Kesimpulan: Peserta didik 15
menyimpulkan materi menit
pembelajaran yang telah
dipelajari (Menalar)
16. Peserta didik merefleksikan
kegiatan pembelajaran
dengan menjawab lembar
refleksi
17. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk
menanyakan materi yang
belum dipahami.
(menanya→komunikatif)
18. Peserta didik dipersilahkan
untuk beristirahat
Penggalan 2 (3 x 35 menit)
Kegiatan Sintaks Model Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pembelajaran

167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pembuka 1. Guru membuka dengan 15


salam dan menyapa peserta menit
didik
2. Guru mengajak peserta didik
untuk melakukan tepuk
“Semangat” (Motivasai).
3. Peserta didik secara
berkelompok menyiapkan
alat dan bahan yang akan
digunakan dalam membuat
kincir air.
Inti Tahap 4: 4. Peserta didik bersama 75
Pelaksanaan kelompok memulai menit
Proyek dan mengerjakan proyek kincir
Monitoring Guru air.(mencoba).
5. Guru mengawasi aktivitas
peserta didik dan mengamati
kemajuan setiap kelompok.
Tahap 5: 6. Peserta didik menyusun
Penyusunan laporan kegiatan percobaan.
Laporan dan 7. Peserta didik mengisi
Presentasi pemanfaatan sumber energi
Proyek alternatif pada sebuah
benda. (Ayo Berlatih).
8. Guru menjelaskan mengenai
materi teks petunjuk.
9. Peserta didik diminta untuk
menuliskan informasi
penting dari teks petunjuk
tertulis mengenai “Kincir
Air”

168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Peserta didik diminta untuk


dan mempresentasikan hasil
kerja proyek kelompoknya
(mengkomunikasikan).
Penutup Tahap 6: 11. Peserta didik diminta untuk 15
Evaluasi Proses menceritakan pengalaman menit
dan Hasil Proyek selama menyelesaikan tugas
proyek.
12. Peserta didik mengerjakan
evaluasi proses dan hasil
proyek pada LKPD.
13. Guru memberikan
penguatan mengenai materi
yang sudah dibahas.
14. Kesimpulan: Peserta didik
menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah
dipelajari (Menalar):
a. Apa saja yang
didapatkan dari
pembelajaran hari ini?
15. Peserta didik melakukan
refleksi menggunakan
lembar refleksi peserta
didik.
16. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk
menanyakan materi yang
belum dipahami.
(menanya→komunikatif)
17. Doa dan salam penutup

169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VII. MEDIA, ALAT/BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media
Media pembelajaran yang akan digunakan:
a. Teks bacaan “Sumber Energi Alternatif”
b. Teks bacaan “Matahari Sumber Energi Terbesar”.
c. Lagu Sumber Energi Alternatif
d. LKPD
e. Slide show Powerpoint
2. Alat/Bahan
Alat/bahan yang akan digunakan:
a. Laptop
b. LCD
c. Gunting
d. Lem tembak
e. Stick es krim
f. Tutup botol
g. Tusuk sate
h. Sedotan
i. Botol mineral 600 ml
3. Sumber Belajar
a. Buku Guru Kelas IV Tema 2
Anggari, St., Afriki., Wulan, D.,R., Puspitawati, N., Khasanah,
L,M., & Hendriyeti, S. (2017). Buku Guru Kelas IV Tema 2
Selalu Berhemat Energi. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
b. Buku Siswa Kelas IV Tema 2
Anggari, St., Afriki., Wulan, D.,R., Puspitawati, N., Khasanah,
L,M., & Hendriyeti, S. (2017). Buku Guru Kelas IV Tema 2
Selalu Berhemat Energi. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
c. Eka, A. & Srihandayani, T. (2021). Mandiri Belajar Tematik
SD/MI Kelas 4 Semester 1. Jagakarsa: Bmedia.

170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

VIII. PENILAIAN
Mupel Ranah Indikator Jenis/Teknik
Penilaian Penilaian
Bahasa Sikap - -
Indonesia Spiritual
Sikap Sosial - -
Pengetahuan 3.4.1 Menguraikan informasi Tes Tertulis
penting dari teks petunjuk tertulis.

Keterampilan 4.4.1 Mempraktekkan petunjuk Produk


penggunaan alat.
IPA Sikap - -
Spiritual
Sikap Sosial - -
Pengetahuan 3.5.1 Mengindentifikasi manfaat Tes Tertulis
sumber energi alternatif (angin, air,
matahari, panas bumi, bahan bakar
organik dan nuklir) dalam kehidupan
sehari-hari.
Keterampilan 4.5.1 Mengembangkan hasil Produk
pengamatan dan penelurusan
sumber energi alternatif dalam
bentuk karya.

171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5.2 RPP Pembelajaran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING

Satuan Pendidikan : SD Negeri Caturtunggal 1


Kelas/Semester : IV (Lima) / 1 (Satu)
Tema : 2. Selalu Berhemat Energi
Subtema : 3. Energi Alternatif
Pembelajaran 3
Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia, IPA, SBdP
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
Hari/tanggal : Sabtu, 08 Januari 2022

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
IPA
3.5.1.1 Dengan membaca teks bacaan, peserta didik daapat menentukan
manfaat kentang sebagai sumber energi alternatif dengan tepat.
4.5.1.1 Dengan kegiatan mencoba, peserta didik dapat mempraktekkan
hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi alternatif
dengan tepat.
Bahasa Indonesia
3.4.1.1 Dengan penugasan, peserta didik dapat menentukan cara
membuat arus listrik sederhana menggunakan kentang dari teks
petunjuk visual dengan tepat.
4.4.1.1 Dengan kegiatan penulisan, peserta didik dapat menuliskan teks
petunjuk tentang cara membuat arus listrik sederhana
menggunakan kentang dengan kosakata baku dan kalimat
efektif dengan tepat.
SBdP
3.2.1.1 Dengan kegiatan mencoba, peserta didik dapat menelaah tinggi
rendah nada pada lagu anak dengan tepat.
4.2.1.1 Dengan kegiatan berkreasi, peserta didik dapat membuat lagu
dengan tempo lambat, sedang, dan cepat pada lagu anak dengan
tepat.

172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

II. KOMPETENSI INTI


1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
Praktikkan, dan tetangganya, serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
III. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
No. Muatan Kompetensi Dasar Indikator
Pembelajaran
1. IPA - Kompetensi spiritual dicapai
tidak langsung sebagai suatu
dampak pengiring.
- Kompetensi sosial (sikap
disiplin dan teliti) dicapai
secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
3.5 Mengidentifikasi 3.5.1 Menentukan manfaat
berbagai sumber energi, kentang sebagai sumber
perubahan bentuk energi alternatif.
energi, dan sumber
energi alternatif (angin,
air, matahari, panas

173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bumi, bahan bakar


organik, dan nuklir)
dalam kehidupan
sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan 4.5.1 Mempraktekkan hasil
hasil pengamatan dan pengamatan tentang
penelusuran informasi perubahan bentuk energi
tentang berbagai alternatif.
perubahan bentuk
energi.
2. Bahasa - Kompetensi spiritual dicapai
Indonesia tidak langsung sebagai suatu
dampak pengiring.
- Kompetensi sosial (sikap
disiplin dan teliti) dicapai
secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
3.4 Membandingkan 3.4.1 Menentukan cara
teks petunjuk membuat arus listrik
penggunaan dua alat sederhana menggunakan
yang sama dan berbeda. kentang dari teks petunjuk
visual.
4.4 Menyajikan 4.4.1 Menuliskan teks
petunjuk penggunaan petunjuk tentang cara
alat dalam bentuk teks membuat arus listrik
tulis dan visual sederhana menggunakan
menggunakan kosakata kentang dengan kosakata baku
baku dan kalimat dan kalimat efektif.
efektif.
3. SBdP - Kompetensi spiritual dicapai
tidak langsung sebagai suatu
dampak pengiring.

174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

- Kompetensi sosial (sikap


disiplin dan teliti) dicapai
secara tidak langsung sebagai
suatu dampak pengiring.
3.2 Memahami tanda 3.2.1 Menelaah tinggi rendah
tempo dan tinggi nada pada lagu anak
rendah nada.
4.2 Menampilkan 4.2.1 Membua tlagu dengan
tempo lambat, sedang, tempo lambat, sedang, dan
dan cepat melalui lagu cepat pada lagu anak.

IV. MATERI PEMBELAJARAN TERPADU


1. Muatan Pelajaran IPA:
a. Manfaat kentang sebagai sumber energi alternatif.
2. Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia:
a. Teks petunjuk visual
3. Muatan Pelajaran SBdP:
a. Tinggi rendah nada dan tempo
V. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik, Tematik Intergratif
2. Model Pembelajaran : Project Based Learning (PJBL)
3. Metode Pembelajaran : Penugasan, diskusi, tanya jawab, percobaan
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Penggalan 1 ( 3 x 35 menit )
Kegiatan Sintakas Model Deskripsi Kegiatan Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
Pembuka 1. Guru membuka dengan 15 menit
salam dan menyapa peserta
didik.
2. Guru mengajak peserta
didik untuk berdoa
bersama.

175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Guru menanyakan
kehadiran peserta didik.
4. Literasi: Peserta didik
membaca teks berjudul
“Selalu Berhemat Energi”.
5. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang
akan dicapai (Orientasi).
6. Guru mengajak peserta
didik untuk melakukan
“tepuk semangat”
(Motivasi).
7. Guru memberikan
beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari:
(Apersepsi):
a. Apakah ada energi
pengganti energi
listrik?
8. Peserta didik mencoba
untuk menyatakan
pendapat mengenai
pertanyaan yang
disampaikan oleh guru.
Inti 9. Peserta didik membacateks 75 menit
“Kentang Si Sayur Ajaib”
10. Peserta didik dan guru
melakukan tanya jawab
terkait manfaat kentang

176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada teks bacaan tersebut


(Menanya)
11. Peserta didik membentuk
kelompok 2 – 4 orang.
12. Peserta didik diberikan
Tahap 1: pertanyaan untuk
Penentuan merangsang dan rasa ingin
Proyek dengan tahu.
pertanyaan dasar 13. Peserta didik dengan
bantuan guru menentukan
proyek.

14. Peserta didik diminta untuk


mengerjakan menentukan
cara membuat arus listrik
menggunakan kentangpada
kegiatan Ayo Tentukan.
15. Guru menjelaskan
mengenai materi teks
petunjuk visual.
16. Peserta didik secara
Tahap 2: berkelompok menyusun
Perancangan perancananaan proyek
Langkah- (Menulis).
Langkah
Penyelesaian
Proyek

Tahap 3: 17. Peserta didik secara


Menyusun berkelompok merancang
jadwal jadwal penyelesaian

177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pelaksaan proyek serta alat dan


proyek bahan.
18. Peserta didik
mengkonsultasikan
tahapan penyelesaian
proyek kepada guru.
(menanya→komunikatif).
Penutup 19. Kesimpulan: Peserta didik 15 menit
menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah
dipelajari (Menalar)
20. Peserta didik
merefleksikan kegiatan
pembelajaran dengan
menjawab lembar refleksi
21. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk
menanyakan materi yang
belum dipahami.
(menanya→komunikatif)
22. Peserta didik dipersilahkan
untuk beristirahat
Penggalan 2 (3 x 35 menit)
Kegiatan Sintaks Model Deskripsi Kegiatan Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
Pembuka 1. Guru membuka dengan 15 menit
salam dan menyapa peserta
didik
2. Guru mengajak peserta
didik untuk melakukan
tepuk “Semangat”
(Motivasai).

178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Peserta didik secara


berkelompok menyiapkan
alat dan bahan yang akan
digunakan dalam membuat
listrik dari kentang.
Inti Tahap 4: 4. Peserta didik bersama 75 menit
Pelaksanaan kelompok memulai
Proyek dan mengerjakan proyek
Monitoring kentang menjadi listrik.
Guru (Mencoba)
5. Guru mengawasi aktivitas
peserta didik dan
mengamati kemajuan
setiap kelompok.
Tahap 5: 6. Peserta didik menyusun
Penyusunan laporan kegiatan
Laporan dan percobaan
Presentasi 7. Peserta didik diminta untuk
Proyek mempresentasikan hasil
kerja proyek kelompoknya
(mengkomunikasikan).
8. Peserta didik diminta untuk
menuliskan teks petunjuk
dari percobaan “Kentang
menjadi listrik”
9. Peserta didik diminta untuk
mengingat kembali
mengenai tinggi rendahnya
nada dan tanda tempo
melalui kegiatan Ayo
Mengingat.

179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Guru menjelaskan materi


tinggi rendahnya nada dan
tempo.
11. Peserta didik dan guru
menyanyikan lagu “Aku
Anak Indonesia” secara
bersama-sama.
12. Peserta didik diminta untuk
menelaah tinggi rendah
nada dari lagu “Aku Anak
Indonesia” (mencoba).
13. Peserta didik secara
berkelompok membuat
lagu dengan tempo lambat,
sedang, dan cepat padalagu
anak pada kegiatan
Ayo Berkreasi.
Penutup Tahap 6: 18. Peserta didik diminta untuk 15 menit
Evaluasi Proses menceritakan pengalaman
dan Hasil selama menyelesaikan
Proyek tugas proyek.
19. Peserta didik mengerjakan
evaluasi proses dan hasil
proyek pada LKPD.
20. Guru memberikan
penguatan mengenai
materi yang sudah dibahas.
21. Kesimpulan: Peserta didik
menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah
dipelajari (Menalar):

180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Apa saja yangdidapatkan


dari
pembelajaran hari ini?
22. Peserta didik melakukan
refleksi menggunakan
lembar refleksi peserta
didik.
23. Peserta didik diberikan
kesempatan untuk
menanyakan materi yang
belum dipahami.
(menanya→komunikatif)
14. Doa dan salam penutup

VII. MEDIA, ALAT/BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media:
Media pembelajaran yang akan digunakan:
a. Teks bacaan “Kentang Si Sayur Ajaib”
b. Lagu Anak “Aku Anak Indonesia”
2. Alat/Bahan
Alat/Bahan yang akan digunakan:
a. Alat:
1. Kabel
2. Satu lampu led
3. Penjepit buaya
4. Koin emas
5. Paku
b. Bahan:
1. Kentang
3. Sumber Belajar:
a. Buku Guru Kelas IV Tema 2

181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anggari, St., Afriki., Wulan, D.,R., Puspitawati, N., Khasanah,


L,M., & Hendriyeti, S. (2017). Buku Guru Kelas IV Tema 2
Selalu Berhemat Energi. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
b. Buku Siswa Kelas IV Tema 2
Anggari, St., Afriki., Wulan, D.,R., Puspitawati, N., Khasanah,
L,M., & Hendriyeti, S. (2017). Buku Guru Kelas IV Tema 2
Selalu Berhemat Energi. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
c. Eka, A. & Srihandayani, T. (2021). Mandiri Belajar Tematik
SD/MI Kelas 4 Semester 1. Jagakarsa: Bmedia.
VIII. PENILAIAN
Mupel Ranah Indikator Jenis/Teknik
Penilaian Penilaian
IPA Sikap spiritual - -
Sikap sosial - -
Pengetahuan 3.5.1 Menentukan manfaat Tes Tertulis
kentang sebagai sumber energi
alternatif.
Keterampilan 4.5.1 Mempraktekkan hasil Produk
pengamatan tentang perubahan
bentuk energi alternatif.
Bahasa Sikap spiritual - -
Indonesia Sikap sosial - -
Pengetahuan 3.4.1 Menentukan cara membuat Tes Tertulis
arus listrik sederhana
menggunakan kentang dari teks
petunjuk visual.
Keterampilan 4.4.1 Menuliskan teks petunjuk Produk
tentang cara membuat arus listrik
sederhana menggunakan kentang

182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan kosakata baku dan


kalimat efektif.
SBdP Sikap spiritual - -
Sikap sosial - -
Pengetahuan 3.2.1 Menelaah tinggi rendah Tes Tertulis
nada pada lagu anak
Keterampilan 4.2.1 Membua tlagu dengan Produk
tempo lambat, sedang, dan cepat
pada lagu anak.

183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6 Dokumentasi

184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ester Puji Kristiyanti adalah peneliti dalam skripsi ini.


Lahir di Cilegon dan merupakan anak keempat dari empat
bersaudara yang dilahirkan dan dibesarkan oleh Bapak Sunyoto
dan Ibu Sri Cahyaningsih. Pendidikan peneliti di mulai di TKK
BPK Penabur Serang pada tahun 2005, kemudian melanjutkan
pendidikan di SDK BPK Penabur Serang pada tahun 2006-2012.
Pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan di SMPK BPK Penabur Serang sampai
pada tahun 2015, kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Kramatwatu
dan lulus pada tahun 2018. Pada tahun 2018, melanjutkan kuliah di Universitas
Sanata Dharma dengan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Selama masa kuliah di Universitas Sanata Dharma, peneliti mengikuti


kegiatan pelaksanaan prodi seperti Inisiasi Prodi (INSIPRO), Inisiasi Fakultas
(INFISA), Kursus Mahir Dasar (KMD), Bimbel 1, Bimbel 2, Bimbel 3, PLP-1,
PLP-2, dan PLP-3. Peneliti juga pernah bergabung dalam organisasi fakultas yaitu
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tahun
2020/2021. Selain itu, peneliti juga pernah bergabung dalam beberapa kepanitian
antara lain PAK’E & BUK’E 2018 dan INFISA 2021. Peneliti juga mengikuti
beberapa seminar seperti seminar mendongeng.

185

Anda mungkin juga menyukai