SKRIPSI
Oleh:
Asteria Ciptaningtyas
NIM: 131134148
SKRIPSI
Oleh:
Asteria Ciptaningtyas
NIM: 131134148
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru
selamat dan sumber kekuatan dalam hidupku. Kedua orang tuaku tercinta
Stephanus Sutjipto (Alm) dan Agnes Supriyani yang selalu memberikan
semangat, perhatian, nasehat dan kasih sayang. Sahabat dan penyemangatku. SD
Kanisius Kalasan yang telah memberikan dukungan dan sebagai tepat penelitian.
Seluruh pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu
dan mempercayai peneliti selama studi di PGSD Universitas Sanata Dharma.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Apapun juga yang kamu perbuat. Perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Asteria Ciptaningtyas
Universitas Sanata Dharma
2017
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Asteria Ciptaningtyas
Sanata Dharma University
2017
This study was a research and development based on the needs analysis.
Researchers conducted observations and interviews to determine the analysis of
the needs of teachers and students. From the analysis of the needs in SD Kanisius
Kalasan, researchers have shown that students are less aware of the role of the
environment around it by putting the garbage out of place and coupled with the
school environment on the edge of the highway that many fumes. Teachers also
need a learning module that can teach students about environmental awareness.
Therefore, researchers are encouraged to develop products in the form of module-
based approach to learning science with Reflective Pedagogical Paradigm (PPR).
This type of research was a research and development (Research and
Development). This study uses a five-step according to Tomlinson. Such measures
include: (1) needs analysis, (2) design product, (3) revision, (4) implementations,
and (5) evaluation. The purposes of research are to described how to develop
science teaching module of class III and described the quality of science teaching
module class III. Teaching materials are made in accordance with the 10
principles of the 16 principles according to Tomlinson.
The results based on assessments of students towards science learning
modules to get an average score of 4.20 in both categories. Based on the
observation of 10 principles by Tomlinson and a key ingredient of emancipatory
education researchers developed can be seen from the activities carried out
during the learning of students with active participation, comfortable, happy, and
able to formulate the intention of the action to care for the environment.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN .......................................................................................................... 55
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Penelitian relevan dan penelitian yang akan dikembangkan ............... 22
Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan ...................................................................... 27
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
definisi operasional.
pembelajaran lingkungan yang dapat diterima anak dari usia dini. Pembelajaran
pengenalan konservasi dan karakter cinta lingkungan pada siswa sekolah dasar di
lingkungan dengan baik. Melalui proses pembelajaran ini sesuai dengan kondisi
anak-anak yang sangat aktif, kreatif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan
menyukai serta mencintai dunianya. Anak dengan rasa ingin tahu dan
Proses mendapatkan pengalaman tersebut anak akan lebih memaknai dan dapat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat menanamkan nilai
lingkungan dapat diterapkan dengan berbagai cara sesuai usia dan tahap
peduli lingkungan dengan kerja bakti, dan bisa juga anak menanam dan merawat
tanaman di sekolah.
sebenarnya tidak berubah tetapi yang berubah itu manusianya. Seandainya tidak
ada manusia alam atau lingkungan akan tetap ada. Semua memiliki sebuah
kompetisi untuk bisa saling hidup. Peradaban manusia yang bergerak tidak selaras
seperti banyaknya lahan gundul, pembangunan bangunan besar mall atau hotel,
lingkungan. Dari kemajuan teknologi itupula akan menjadi senjata makan tuan
menjadikan tanah subur tetapi setelah beberapa tahun tanahnya menjadi tandus
ratusan tahun lagi. Dalam hal ini manusia memang diharapkan semakin kreatif,
berpikir alternatif dan inovatif yang menjadikan manusia dapat memilih yang
baik. Pemikiran manusia harus dirubah pekerjaan yang biasa bukan berarti tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi sukses. Contohnya seorang petani bisa juga menjadi petani kaya dengan
panen banyak tetapi tidak merusak tanah. Anak diberikan bekal untuk
menentukan pilihan yang baik bukan hanya karena balas dendam orang tua yang
tidak bisa matematika contohnya lalu anak diharuskan belajar matematika. Anak
ditanamkan rasa memiliki sehingga merasakan bahwa yang ada harus dirawat dan
dijaga.
diimbangi dengan cara mengusahakan yang lebih menjadi prioritas utama agar
tidak lebih besar pengeluaran daripada penghasilan. Keluarga menjadi salah satu
tempat yang pertama untuk menamankan rasa cinta anak terhadap lingkungan.
wohing pakarti, kita memanen apa yang kita tabur, akibat dari seluruh perbuatan
dan sikap kita terhadap bumi pertiwi ini bisa diprediksi (Haryono, 2016: 1).
Segala sesuatu yang dilakukan akan memberikan dampak bagi kehidupan kelak.
Menanamkan hal baik dari dini akan menghasilkan buah yang baik pula saat anak
Dari hasil pengamatan selama PPL di SD Kanisius Kalasan dari bulan Juli
sampai Oktober dapat dilihat kurangnya kesadaran siswa akan lingkungan mereka
menjadi sangat buruk ketika laci meja menjadi tempat menyimpan sampah di
setiap kelas. Selain kurangnya budaya membuang sampah, budaya peduli atau
cinta tanaman juga belum terlihat. Setiap kelas di sekolah ini memiliki banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tanaman namun kondisinya buruk, beberapa tanaman layu, dan mati karena
kekurangan air bahkan dapat ditemukan tanaman dalam pot menjadi tempat
sampah plastik bungkus makanan. Kesadaran ini perlu dipupuk dan diajarkan
dan menerapkan pembelajaran yang telah didapat. Siswa cenderung menerima dan
menyimpan tanpa ada aksi atau tindakan nyata yang dapat dilakssanakan.
Kesulitan yang dialami siswa juga ada pada saat mengidentifikasi penyebab apa
dengan keadaan di sekitar siswa akan membantu siswa memahami materi dan
kemampuan dalam ranah psikomotorik yang berupa tindakan nyata maupun batin
yang disertai sikap belarasa bagi sesama (Subagya, 2012: 23). Dalam rangka
langkah-langkah PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi serta
mempertanyakan sistem.
reflektif.
1.5.1. Modul adalah buku pedoman atau acuan yang dapat digunakan untuk
sistem.
1.5.4. Paradigma pedagogi refektif adalah pola pikir yang membentuk seseorang
BAB II
LANDASAN TEORI
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai kajian teori, penelitian relevan,
2.1.1.1. Pengertian
dan aksi setelah melakukan pengalaman tersebut (Tim PPR SD Kanisius, 2010:
7). Melalui pengalaman seseorang dapat menemukan nilai dari kehidupan yang
dapat dimaknai sehingga seseorang dapat menentukan aksi yang dapat dilakukan.
sekitar mereka. Mereka peduli akan kebersihan dan terawatnya tanaman di sekitar
mereka.
2.1.1.2. Tujuan
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran yang telah diterima baik dari sekolah maupun dari lingkungan
menghasilkan pribadi yang kritis dan tanggap dalam mengatasi masalah yang ada
di sekitar.
psikomotorik yang berupa tindakan nyata atau batin yang disertai sikap belarasa
kepada sesama menanggapi hal yang terjadi di sekitar (Subagya, 2012: 23-24).
indikator sesuai 3 nilai pokok yang tercantum dalam PPR, yaitu competence,
2.1.1.3. Langkah-langkah
1. Konteks
10
yang akan disampaikan sehingga ada keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-
hari siswa.
2. Pengalaman
Pengalaman langsung terjadi pada saat siswa mengalami sendiri kejadian maupun
atau kejadian melalui media, misalnya buku, internet, radio, televisi, maupun
3. Refleksi
mendalam (Subagya, 2012: 53). Proses refleksi dapat dengan cara memahami
diri, memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya bersikap terhadap orang
lain.
siswa sesuai konteks yang ada dengan aksi atau tindakan nyata yang akan
11
Siswa diharapkan menemukan makna dan nilai positif yang ada dalam
4. Aksi
yang direfleksikan dan tindakan nyata yang dilakukan secara lahiriah (Subagya,
2012: 59). Tindakan nyata dilakukan seseorang berdasarkan hasil dari refleksi
mendapatkan makna negatif maka dari itu dalam menentukan aksi dapat juga
5. Evaluasi
menjadi pribadi yang utuh dengan memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang berguna bagi sesama dalam pelayanan (Subagya, 2012: 61).
Dalam pembelajaran evaluasi dapat berupa tes, ulangan secara berkala untuk
dilaksanakan siswanya secara baik atau tidak. Hasil yang diperoleh harus
2.1.2. Emansipatoris
12
dan tidak berat sebelah antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Adil
bukan berarti harus sama pembagiannya namun melihat kondisi dan kebutuhan
warga masyarakat. Dalam hal ini kaitannya dengan sekolah adanya interaksi yang
emansipatoris melibatkan dialog aktif antara siswa dan guru guna mencapai tujuan
yang mampu memperdayakan dan memberi pencerahan pada siswa sesuai dengan
siswa dan guru dalam pembelajaran sesuai dengan bagiannya, serta adanya suatu
pencerahan atau pemahaman yang diberikan guru kepada siswa untuk berpikir
13
2015: 55). Guru dan siswa merupakan pembelajar. Dialog antara guru dan siswa
yang didialogkan.
1. Humanisasi
Humanisasi merupakan salah satu kata yang menjadi khas dari Universitas
dituntut untuk cerdas secara intelektual dan ada penekanan pada sisi humanis.
Sekarang banyak orang yang pandai secara intelektual tetapi belum tentu orang
mampu menjadi orang yang humanis bagi yang lain. Humanis ditekankan pada
cara orang berelasi dengan orang lain yang berbeda asal-usul, karakter, suku,
Menurut Nouri dan Sajjadi serta Fereire (dalam Winarti dan Anggadewi,
antara kedua belah pihak yaitu guru dan siswa, dan mengembangkan kesadaran
kritis (critical awareness) relasi antara pribadi dengan dunia. Winarti dan
diperlukan rasa cinta, kerendahan hati, iman, kepercayaan, harapan dan pemikiran
kritis. Artinya manusia yang memiliki rasa cinta terhadap dirinya sendiri serta
yang ada di sekitarnya dengan kerendahan hati menyadari kenyataan yang ada
didukung iman dan harapan yang kuat membantu manusia berpikir kritis dalam
14
2. Kesadaran Kritis
keadaan sosial, ekonomi dan politik yang bertolak belakang, dan kemudian
melawan arus penindasan realistis dengan menemukan realitas yang ada (Winarti
dan Anggadewi, 2015: 53). Smith (2001:31) kesadaran kritis merupakan keadaan
di mana seseorang mampu menerima dan menolak realitas dalam kehidupan serta
kebenarannya.
3. Mempertanyakan Sistem
Dialog merupakan salah satu cara untuk menanyakan sistem. Dialog yang
dilakukan guru dan siswa sebagai pembelajar pemahaman dan pengalaman akan
realitas kehidupan guru dan siswa akan berkembang. Ada timbal balik antara guru
(Winarti dan Anggadewi, 2015: 53-54). Selain itu dalam mempertanyakan sistem
terjadi dalam diri manusia mulai dari embrio, masa bayi, masa kanak-kanak, masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
anak, masa remaja, sampai masa dewasa. Perkembangan anak adalah proses
anak yaitu Jean Piaget yaitu bahwa perkembangan kognitif anak berkembang
melalui beberapa tahapan. Menurut Piaget ada empat tahapan yaitu tahap
dalam tahap ini belum dapat berbicara dan belum mempunyai simbol untuk
Tahap ini anak sudah mampu menggunakan bahasa dengan simbol-simbol yang
membuat anak bisa berkomunikasi dengan orang dewasa. Dalam tahap ini anak
anak pada tahap ini sudah terarah berdasarkan logika. Konsep bilangan, waktu,
dan ruang semakin berkembang, akan tetapi pemikiran logis dan konsep masih
bisa memecahkan masalah yang bersifat abstrak. Oleh sebab itu matematika
secara abstrak masih sulit diajarkan di sekolah dasar. Tahap yang terakhir yaitu
operasional formal (11tahun-dewasa). Tahap ini anak sudah tidak berfokus pada
objek-objek yang dapat dilihat. Anak telah mampu berpikir secara abstrak untuk
2.1.4. Modul
Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau
bimbingan yang minimal dari pendidik (Prastowo, 2013: 106). Modul merupakan
salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya
membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik (Daryanto, 2013:
9). Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang ditulis secara terstruktur dan
Materials hould achieve impact, 2) Materials should hel learners to feel at ease ,
acquire the points being taught, 7) Materials should expose the learners to
features of the input, 9) Materials should provide the learners with opportunities
should take into account that the positive effects of instruction are usually
delayed, 11) Materials should take into account that learners differ in learning
styles, 12) Materials should take into account that learners differ in affective
intellectual, aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
left brain activities, 15) Materials should not rely to much on controlled practice ,
tercipta saat siswa dapat memegang dan membaca materi tersebut. Siswapun
dapat menerima informasi dalam suatu materi tersebut dengan harapan dapat
Prinsip kedua, Materials should help learners to feel at ease. Bahan yang
arti munculnya rasa senang, bahagia, dalam diri siswa dan tidak merasa terbeban.
Bahan yang disampaikan dapat berupa gambar, bahasa yang mudah dipahami
siswa, dan adanya contoh serta petunjuk yang jelas. Prinsip ketiga, Materials
untuk mengembangkan rasa percaya diri. Rasa percaya diri siswa dapat
relevant and useful. Bahan yang disampaikan diharapkan dapat dirasakan siswa
sebagai yang relevan dan berguna. Siswa merasakan bahwa materi bermanfaat dan
isinya dapat membantu dirinya dalam memahami dan menyadarkan diri tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
lingkungan yang ada di sekitar mereka sehingga mereka dapat merumuskan niat
untuk menjaga dan merawat lingkungan. Materi sesuai pula dengan latar belakang
Siswa dapat belajar dan mengetahui materi secara mandiri dan sesuai dengan
lingkungan di sekitar mereka. Rasa ingin tahu dan ketertarikan siswa untuk belajar
diharapkan dapat terjawab dan mendapat kejelasan dari materi yang disampaikan.
menggunakan bahasa yang asli. Bahasa asli yang dibuat oleh siswa dengan
pengamatan yang dilakukan. Prinsip ketujuh, Materials should take into account
perbedaan gaya belajar siswa. Gaya belajar tiap siswa berbeda-beda sehingga
Prinsip kedelapan, Materials should take into account that learners differ
19
both right and legt brain activities. Bahan diharapkan memaksimalkan potensi
belajar dengan pengetahuan, sikap dan emosional yang dapat menstimulasi otak
kanan dan otak kiri. Materi diharapkan dapat membantu siswa dalam mengolah
Melalui umpan balik inilah siswa terdorong untuk memberikan tanggapan positif
Kurikulum 2013 mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV”. Latar belakang
berupa modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013. Dalam hal ini
tujuh yaitu revisis produk setelah uji terbatas. Penelitian dilakukan dua kali di SD
20
dengan skor 2,40 yang termasuk kategori layak digunakan dari validasi guru kelas
Kanisius Sengkan.
air. Peneliti membahas mengenai krisis air bersih saat musim kemarau di daerah
Sikabaluan karena faktor alam dan didukung letak geografis dekat pantai serta
tekstur tanah berupa rawa yang menyebabkan air keruh. Dari hasil angket yang
san memberi pencerahan pada siswa bagaimana bentuk kurikulum sehingga dapat
tercapai.
Kabupaten Nias Barat”. Penelitian ini dilakukan atas dasar potensi tanaman obat
21
mewarnai yang berjudul “25 TON” dan mengetahui kualitas buku mewarnai.
Validasi yang dilakukan oleh ahli bahasa menunjukkan skor 4,5 (layak) dan ahli
farmasi skor 4,25 (layak), sehingga layak diujicobakan. Setelah diujicobakan pada
25 siswa DF No.078457 Fulolo Kabupaten Nias Barat hasil perseps siswa (1)
70,6% siswa ikut terlibat untuk memelihara, merawat, dan melestarikan tanman
obat, (2) hingga 80,2% memberikan informasi yang jelas kepada siswa mengenai
manfaat tanaman obat, (3) 80,13% siswa mengenal jenis-jenis tanaman obat, dan
(4) 80,13% siswa bangga sebagai masyarakat di Kabupaten Nias Barat yang
memiliki kekayaan alam berupa tanaman obat seperti pada buku mewarnai “25
TON”.
22
di daerah perkotaan. Sikap peduli dan cinta lingkungan ditanamkan kepada anak
sejak dini. Sekolah menjadi salah satu lembaga yang dapat menuntun dan
Siswa diharapkan mampu berpikir dan merasakan kondisi yang ada di sekitarnya
sehingga dapat melakukan aksi nyata yang berdampak baik bagi diri sendiri dan
lingkungan di sekitarnya.
perkembangan dan tujuan yang akan dicapai agar kelak menjadi manusia yang
23
dan evaluasi menjadikan siswa semakin terarah dan memiliki belarasa terhadap
sesama. Maka dari itu, peneliti mengembangkan modul pembelajaran IPA Kelas
Kanisius Kalasan.
pendekatan PPR?
2.2.2. Bagaimana kualitas modul pembelajaran dan RPP dengan pendekatan PPR
BAB III
METODE PENELITIAN
menghasilkan produk atau bahan yang berkualitas untuk menarik minat belajar
siswa seperti buku teks, buku kerja (LKS), kaset, CD-ROM, DVD, video,
handout, dan dari internet. Research and Development (R&D) adalah cara ilmiah
yang menghasilkan produk tertentu dengan kualitas yang dapat menarik minat
belajar siswa.
kualitas secara sistematis dengan standar yang ada. Untuk dapat menghasilkan
(digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
IPA untuk siswa kelas III. Pelaksanaan pengembangan disesuaikan dengan lima
tersebut menurut Tomlinson (1998), yaitu (1) analisis kebutuhan siswa (Student’s
Objek penelitian adalah buku modul pembelajaran dan RPP IPA kelas III
dan eksperimen.
Subjek penelitian dalam penelitian R&D ini dilakukan pada siswa kelas III
perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2017.
RPP dan modul pembelajaran IPA Kelas III mengenai kondisi lingkungan yang
pengembangan melalui 5 langkah yaitu (1) analisis kebutuhan siswa, (2) desain,
(3) revisi, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Langkah-langkah tersebut dapat
27
Observasi
LANGKAH 1
SK/KD
Analisis Kebutuhan Siswa
Wawancara
Menyusun RPP
LANGKAH 2
Indikator
Desain
Menyusun
Modul
Validasi ahli
LANGKAH 3
Revisi
Revisi
LANGKAH 4 Implementasi
Implementasi
Kuesioner,
Penilaian wawancara
kualitas
LANGKAH 5 Observasi 10 prinsip
Evaluasi &
Evaluasi refleksi Hasil produk (modul)
pembuatan modul. Peneliti mengumpulkan data berupa latar belakang siswa kelas
III A di SD Kanisius Kalasan, Visi dan Misi, Kurikulum serta nilai-nilai yang ada
28
sekolah.
2. Desain
langkah PPR konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi serta 3 khas
3. Revisi
serta saran yang dapat membangun peneliti untuk memperbaiki modul. Revisi
dilakukan peneliti setelah mendapat kritik dan saran dari validator yang membuat
4. Implementasi
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat selama 2 kali pertemuan. Pada
pertemuan kedua siswa menilai kualitas modul yang digunakan dengan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
5. Evaluasi
ada dua yaitu pengumpulan data kualitatif dan pengumpulan data kuantitatif.
dan kuesioner.
3.4.1. Wawancara
pertanyaan secara lisan untuk dijawab lisan juga (Margono, 2010: 165).
dan mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam dan jumlah responden
dengan bertatap muka maupun melalui media misal telepon (Sugiyono, 2012:
3.4.2. Observasi
terhadap perilaku manusia, proses kerja, atau gejala alam yang melibatkan panca
30
merupakan teknik evaluasi program pendidikan luar sekolah yang dilakukan guna
mengkaji suatu gejala atau peristiwa sesuai observasi langsung di dalam kelas
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas pada siswa kelas III A SD Kanisius
3.4.3. Kuesioner
yang dirancang. Validasi dilakukan oleh ahli yang berguna untuk mengetahui
kualitas dari desain produk yang dirancang. Kuesioner digunakan pula untuk
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3.5.2. Kuesioner
No Aspek Indikator No
Pernyataan
32
33
34
dianalisa untuk memperoleh hasil analisis kebutuhan siswa. Hasil validasi dari
validator yang berupa kritik dan saran untuk memperoleh kualitas modul.
35
3.5.2.1. Kuesioner
pembelajaran IPA Kelas III beserta RPP yang telah dibuat. Data yang dianalisa
merupakan hasil penilaian yang diperoleh dari validator mengenai produk yang
dirancang.
Data yang diperoleh dari validator berupa data kuantitatif. Data tersebut
Tabel 3.4 konversi data kuantitatif ke data kualitatif (Masidjo, 1995: 153)
Simpangan baku ideal (Sbi) : 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
X : skor aktual
Diketahui:
36
Ditanya:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang?
Jawab:
= X > 3 + 1,21
= X > 4,21
= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 – 1,21
= X ≤ 1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai analisis kebutuhan siswa, desain
wawancara kepada siswa dan guru. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
yang berada di bawah naungan yayasan Kanisius dengan jumlah siswa 320 terdiri
dari 12 kelas paralel dari kelas 1 sampai kelas 6. Sekolah menghidupi nilai-nilai
Kanisius yaitu kasih, disiplin, berani, cerdas, dan jujur. Nilai-nilai Kanisius
sendiri diajarkan kepada siswa secara bertahap. Kelas 1 dan 2 mendalami nilai
kasih, kelas 3 nilai disiplin, kelas 4 berani, kelas 5 cerdas, dan kelas 6 jujur.
Disiplin dalam arti luas yang memberikan tanggungjawab dan kebebasan pada
Lapangan (PPL). Hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa siswa kelas III
menengah ke atas dengan indikasi siswa berangkat dan pulang sekolah diantar
merupakan salah satu penyumbang polusi udara yang ada di sekitar kita. Dalam
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
proses pembelajaran di kelas dan saat istirahat siswa terlihat masih meletakkan
sampah tidak pada tempatnya dan melaksanakan piket apabila ditunggu guru. Dari
sikap inilah peneliti menganggap bahwa perlu adanya kesadaran siswa menjaga
dan merawat lingkungan di sekitar mereka. Banyak polusi dan sampah akan
kondisi alam yang sekarang terjadi dan banyaknya kendaraan yang membuat
pembelajaran secara langsung sesuai dengan kondisi yang ada dan adanya buku
modul pembelajaran IPA dan RPP disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang sudah diperoleh dari analisis data. Standar Kompetensi 2.
dengan adanya kerja dalam kelompok siswa dapat menunjukkan sikap peduli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menghargai pendapat dan melakukan interaksi yang baik antara siswa dan guru
serta membuat poster untuk mengajak dan melakukan perawatan tanaman dan
Pedagogi Refleksif yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi, serta
Validator modul pembelajaran IPA dan RPP dilakukan oeh dua validator.
Penilaian dilakukan pada tanggal 23 Januari 2017 dan tanggal 24 Januari 2017.
Berikut tabel hasil penilaian validator modul pembelajaran IPA dan RPP.
41
42
total yang diperleh adalah 109 dengan rata-rata 3,41 yang termasuk dalam
kategori “baik”. Total penilaian yang diperoleh dari validator 2 adalah 122 dengan
rata-rata 3,81 yang termasuk dalam kategori “baik” dengan menggunakan model
Revisi berdasarkan kritik dan saran yang diberikan validator pada kolom
komentar. Tabel 4.2 menyajikan komentar kedua validator dan keputusan peneliti
menanggapi komentar.
43
sesuai dengan kekurangan dan memperbaiki modul peneliti sehingga siap untuk
4.5. Implementasi
Pembelajaran IPA Kelas III pada siswa kelas III A di SD Kanisius Kalasan pada
tanggal 7 Februari 2017 dan 9 Februari 2017. Pada pertemuan pertama tanggal 7
Februari 2017, peneliti memulai pembelajaran dengan salam, doa, dan tanya
jawab mengenai keadaan lingkungan sekolah dan rumah siswa. Langkah ini
menyampaikan tujuan dan kegiatan yang dilakukan hari ini. Peneliti menjelaskan
pembagian kelompok yang pertama siswa masih memilih teman yang dekat dan
humanisasi yang baik. Siswa duduk berkelompok dan mengamati video yang
perbedaan dan persamaan dari video yang ditampilkan dan lingkungan sekitar
mereka. Dari hasil analisa tersebut siswa dapat menyimpulkan lingkungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
ada di sekitar mereka. Dalam kegiatan ini siswa juga berinteraksi dengan teman
yang dilakukan dengan alat dan bahan yang sudah disediakan peneliti. Perwakilan
kelompok di luar ruang kelas. Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil pengamatan
yang dilakukan dalam eksperimen pada lembar yang sudah disediakan. Siswa
menganalisa mengapa eksperimen itu bisa terjadi? Melalui pengamatan ini, siswa
berpikir kritis mengenai perbedaan yang terjadi dalam eksperimen dan dapat
Pada pertemuan kedua pada tanggal 9 Februari 2017, siswa mengamati lagi
sudah mati dan layu. Siswa dengan pemikirannya menjawab permasalahan yang
terjadi. Tumbuhan tersebut mati akibat cara merawat yang salah dan saat
eksperimen terkena api sehingga tumbuhan menjadi layu dan mati. Dari hal ini,
merumuskan tindakan nyata sabagai aksi yang akan dilakukan selanjutnya. Siswa
akan menaman dan merawat tumbuhan yang ada di sekitar rumah dan sekolah,
serta meletakkan sampah sesuai dengan tempatnya. Siswa membuat poster ajakan
eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4.6. Evaluasi
berikut:
46
kategori baik.
dan minat. Siswa antusias dalam melaksanakan petunjuk dari modul saat
secara mandiri dan dapat mencapai dampak yang akan dituju sehingga dapat
kedua, Materials should help learners to feel at ease. Bahan yang disampaikan
membantu siswa untuk merasa nyaman. Dalam modul ini siswa disajikan dengan
gambar,bahasa yang mudah dipahami dan kolom kosong yang dapat siswa isi
dengan petunjuk yang telah tersedia. Siswa tidak terpaku pada jawaban pasti
membantu siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri. Dalam modul yang
poster.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
relevant and useful. Bahan yang disampaikan dapat dirasakan siswa sebagai yang
relevan dan berguna. Siswa merasakan bahwa modul bermanfaat dan isinya dapat
yang ada di sekitar mereka sehingga mereka dapat merumuskan niat untuk
diri. Dari modul siswa dapat belajar dan mengetahui materi secara mandiri dan
sesuai dengan lingkungan di sekitar mereka. Rasa ingin tahu dapat terarah dengan
petunjuk saaat eksperimen dan pertanyaan yang dapat dijawab siswa. Eksperimen
pengamatan sesuai dengan pengamatan dan bahasa siswa itu sendiri. Refleksi dari
48
menuliskan sesuai yang dirasakan siswa dapat dilihat pada gambar 4.2 refleksi
siswa.
learning styles. Bahan memperhatikan perbedaan gaya belajar siswa. Gaya belajar
dan interaksi antar siswa yang membantu perkembangan kognitif, afektif, dan
Prinsip kedelapan, Materials should take into account that learners differ
yang dibuat telah dioptimalkan dapat memberikan motivasi belajar yang baik dan
menarik minat siswa agar tercipta sikap yang dapat membangun siswa seperti
49
both right and legt brain activities. Bahan memaksimalkan potensi belajar dengan
pengetahauan, sikap dan emosional yang dapat menstimulasi otak kanan dan otak
kiri. Pada modul dapat dilihat dari proses pengamatan video dan eksperimen.
terdapat kegiatan refleksi dan aksi yang dapat menunjukkan umpan balik yang
diterima oleh siswa. Refleksi yang terdapat dalam modul pembelajaran dijawab
siswa dengan bahasa dan apa yang dirasakan siswa. Siswa menuliskan niatan
lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kalasan selama dua pertemuan sesuai dengan RPP yang telah dirancang
siswa dengan skor rata-rata 4,2 yang disesuaikan dengan kriteria skor skala
lima menurut Sukardjo (2006). 30 siswa di kelas III A secara umum siswa
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
afektif, dan psikomotrik, 5) siswa secara mandiri belajar dan mencari tahu
panca indera dan sarana prasarana yang ada, 8) Siswa bekerja secara
eksperimen, dan 10) siswa mendapat respon positif melalui aksi dari niat
5.2.1 Referensi yang digunakan peneliti dalam pembuatan produk masih kurang
dan terbatas.
5.2.2 Materi terbatas pada satu bab sehingga hanya bisa digunakan untuk materi
52
5.3 Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
54
55
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 1
SILABUS
Nama Sekolah : SD Kanisius Kalasan
Mata Pembelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : III/1
Standar Kompetensi : 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya menjaga kesehatan
lingkungan.
Kompetensi Dasar : 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Materi Kegiatan Indikator Penilaian Sumber Belajar Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kondisi Siswa Competence Tertulis Haryanto. 2012. Sains Jilid 3 untuk kelas III. 6 x 40
lingkungan menceritakan 2.1.1 Jakarta: Penerbit Erlangga. menit
yang kondisi Mengidentifikasi Sunardi, dkk. 2011. Ayo Melakukan
berpengaruh lingkungan ciri-ciri lingkungan Pembelajaran Tematik untuk SD Kelas III
terhadap sekitar. sehat.
Siswa melakukan
semester I awal. Yogyakarta: Penerbit
kesehatan. 2.1.2 Kanisius.
pengamatan Mengidentifikasi https://miftakhurrofiah.files.wordpress.com/
melalui video ciri-ciri lingkungan
2015/04/punca_pencemaran.gif
mengenai tidak sehat. http://m.energitoday.com/uploads//2015/05/l
lingkungan. 2.1.3 Menjelaskan
Siswa melakukan
ingkungan-buruk-akibat-sampah.jpg
kondisi lingkungan https://www.youtube.com/watch?v=o4a1ek
di sekitar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Compassion Non
lingkungan.
58
sampah sesuai
dengan jenisnya.
2.1.9 Membuat
poster ajakan untuk
menjaga kondisi
lingkungan yang
sehat.
2.1.10 Merawat
tanaman yang ada
di rumah dan
sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 2
B. Kompetensi Dasar
2.2. Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.
C. Indikator
Competence
2.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan sehat.
2.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
2.1.3 Menjelaskan kondisi lingkungan di sekitar siswa.
2.1.4 Melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar
siswa mencakup ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat.
2.1.5 Mendemonstrasikan pengaruh kondisi lingkungan terhadap
kesehatan.
Conscience
2.1.6 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan.
2.1.7 Menunjukkan sikap disiplin dan tanggungjawab dalam
eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Compassion
2.1.8 Meletakkan sampah sesuai dengan jenisnya.
2.1.9 Membuat poster ajakan untuk menjaga kondisi lingkungan yang
sehat.
2.1.10 Merawat tanaman yang ada di rumah dan sekolah.
D. Tujuan
Competence
2.1.1.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa mengidentifikasi 3 ciri-ciri
lingkungan sehat dengan benar.
2.1.2.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa mengidentifikasi 3 ciri-ciri
lingkungan tidak sehat dengan benar.
2.1.3.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa menjelaskan kondisi lingkungan di
sekitar siswa dengan percaya diri.
2.1.4.1 Melalui presentasi, siswa melaporkan hasil pengamatan kondisi
lingkungan di sekitar siswa mencakup ciri-ciri lingkungan sehat dan
tidak sehat dengan percaya diri.
2.1.5.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa mendemonstrasikan pengaruh
kondisi lingkungan terhadap kesehatan dengan baik.
Conscience
2.1.6.1 Melalui membuat aksi, siswa menunjukkan sikap peduli terhadap
lingkungan dengan baik.
2.1.7.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa menunjukkan sikap disiplin dan
bertanggungjawab dalam eksperimen sesuai dengan petunjuk.
Compassion
2.1.8.1 Melalui kegiatan aksi, siswa meletakkan sampah sesuai dengan
jenisnya.
2.1.9.1 Melalui kegiatan refleksi, siswa membuat 1 poster ajakan untuk
menjaga kondisi lingkungan yang sehat dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
E. Materi Pembelajaran
Kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
62
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
63
Pertemuan ke-2
64
I. Teknik Penilaian
Terlampir
Yogyakarta, …………………..2017
Menyetujui, Peneliti,
Guru Kelas,
(…………………………………) (………………………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Penilaian
1. Penilaian Competence
Indikator :
2.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan sehat.
2.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
2.1.3 Menjelaskan kondisi lingkungan di sekitar siswa.
Teknik penilaian : Tertulis
Instrumen:
Lembar kegiatan 1
Rubrik Penskoran
3 2 1
Baik Cukup Perlu
Kriteria (A) (B) bimbingan
(C)
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
1.
2.
3.
4.
67
2. Penilaian Conscience
Indikator : 2.1.6 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan.
2.1.7 Menunjukkan sikap disiplin dalam eksperimen.
Teknik penilaian : Non tertulis/observasi
Instrumen : Daftar ceklist
No Aspek Penilaian
68
4 3 2 1
Baik sekali Baik Cukup Perlu
Kriteria
(A) (B) (C) bimbingan
(D)
3. Penilaian Compassion
Indikator : 2.1.9 Membuat poster ajakan untuk menjaga kondisi
lingkungan yang sehat.
Teknik penilaian : Non tertulis
Instrumen : Unjuk kerja
Kriteria
No Nama Siswa
4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
70
Lampiran 3
71
Lampiran 4
72
Lampiran 5
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 6
79
Lampiran 7
80
81
Siswa bereksperimen
82
83
CURRICULUM VITAE
Santa Maria Bulu pada tahun 2000 dan lulus pada tahun
Santa Maria Bulu dan lulus pada tahun 2009. Pendidikan menengah lanjutan
diperoleh di SMA Negeri 1 Parakan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2013,
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
pihak kampus untuk melatih soft skills dan hard skills. Berikut ini daftar kegiatan
Dharma.