SKRIPSI
Disusun oleh:
Miraniatman Gulo
161314036
PERSEMBAHAN
1. Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan penyertaanya dalam kehidupan saya.
2. Kedua orang tua saya yang sangat mencintai dan mengasihi saya: Bapak
Balazi Gulo dan Ibu Melina Gulo yang selalu memberi dukungan, semangat,
3. Abang Herman Gulo dan seluruh keluarga besar saya yang juga turut
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
(Amsal 16:3)
akan hilang”
(Amsal 23:18)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Miraniatman Gulo
Universitas Sanata Dharma
2020
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET OF HISTORY ON
THE MATERIAL OF APPROACH AND STRATEGY OF NATIONAL
MOVEMENT OF GRADE XI SENIOR HIGH SCHOOL
Miraniatman Gulo
Sanata Dharma University
2020
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi
LEMBARAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx
BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identivikasi Masalah ............................................................................ 6
C. Batasan Masalah................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
F. Manfaat Pengembangan ....................................................................... 7
G. Spesifikasi Produk................................................................................ 8
BAB II: KAJIAN TEORI................................................................................. 9
A. Landasan Teori ..................................................................................... 9
1. Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme........................................ 9
2. Kurikulum Sejarah Peminatan ...................................................... 13
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ............................................. 18
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 25
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 26
BAB III: METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ..................... 29
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 29
B. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. 30
C. Rancangan Penelitian ........................................................................... 30
D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan .............................................. 37
E. Uji Coba Produk................................................................................... 40
F. Jenis Data ............................................................................................. 43
G. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 43
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 46
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
sekolah maupun di luar sekolah. Baik secara formal, non formal maupun informal.
Dalam pembelajaran guru dan peserta didik mengalami berbagai masalah atau
hambatan. Salah satunya adalah tentang sumber belajar atau bahan ajar yang
belajar yang tidak sedikit. Sumber belajar menjadi salah satu bagian terpenting
dalam menunjang minat belajar peserta didik. Tersedianya sumber belajar yang
baik dan memadai akan mampu meningkatkan kualitas belajar dan semakin
memperkaya pengetahuan.
dengan segala peristiwa dalam waktu dan tempat tertentu. Menurut Kuntowijoyo,
pengulangan, dan perubahan.1 Akan tetapi, selama ini muncul anggapan bahwa
sejarah adalah mata pelajaran yang hanya mengulang dan menjelaskan masa lalu
saja dan tidak penting sehingga tidak diminati untuk dipelajari. Maka dari itu
alangkah lebih baik jika saat mengajar pelajaran sejarah guru dapat menggunakan
bahan ajar ataupun media pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik
1
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995, hlm:13
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru dengan peserta didik. Tercapainya hasil belajar yang baik tentunya
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, misalnya
adalah semangat belajar, minat belajar, dan motivasi belajar. Sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik, misalnya media
pembelajaran, bahan ajar, model pembelajaran dan lain sebagainya. Salah satu
bahan ajar yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar adalah lembar
kerja peserta didik (LKPD) atau sebelumnya dikenal dengan istilah lembar kerja
siswa (LKS). Lembar kerja peserta didik merupakan salah satu bahan ajar yang
Saat ini banyak sekolah yang masih belum memiliki lembar kerja peserta
didik (LKPD) yang dibuat sendiri oleh sekolah untuk setiap mata pelajaran.
faktornya adalah banyak guru yang masih belum tergerak dan kreatif dalam
menciptakan bahan ajar atau lembar kerja pada peserta didik yang menarik untuk
terhadap ketercapaian dan kualitas materi yang akan dicapai pada mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang bersangkutan. Lembar kerja yang baik dan menarik tentunya akan
berpengaruh pada minat serta prestasi belajar peserta didik. Sehingga apa yang
diharapkan dalam proses pembelajaran dapat tercapai. Sebaliknya, jika guru tidak
didik, maka tentunya hasil yang ingin dicapai dalam pembelajaran tidak
maksimal.
peserta didik, sehingga hal ini tidak melatih peserta didik untuk bisa berpikir
secara kritis melalui soal-soal serta materi yang ada dalam LKPD. Sehingga apa
Penyusunan lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan pertanyaan ataupun materi
yang baik dan sudah disusun sesuai High Order Thinking Skill (HOTS) seperti
yang dianjurkan dalam kurikulum 2013, tentunya akan membantu dan mendorong
peserta didik untuk bisa berpikir kritis dan analisis dalam mengerjakan soal atau
memecahkan suatu masalah. Sumber belajar yang disampaikan dalam LKPD juga
Pemanfaatan LKPD dalam kegiatan belajar mengajar saat ini masih sangat
minim dan belum maksimal. Guru hanya memanfaatkan soal-soal yang sudah
tersedia di dalam buku paket atau soal-soal tes biasa yang disusun oleh guru. Ini
akan membuat kegiatan belajar monoton dan tidak menumbuhkan kreatifitas guru
maupun peserta didik. LKPD yang dikembangkan di sekolah ataupun yang dijual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sehingga apa yang disampaikan dalam LKPD tidak sesuai yang diharapkan dalam
tujuan pembelajaran maupun pedoman kurikulum yang berlaku. Hal tersebut bisa
berdampak negatif bagi peserta didik dan membuat peserta didik tidak memahami
materi yang diberikan oleh guru melalui LKPD serta tidak meningkatkan cara
LKPD yang disusun atau dibuat oleh guru maupun yang diperjualbelikan
belum tentu sesuai dengan tingkat berpikir peserta didik. Dalam hal ini,
didik. Sehingga tujuan yang diharapkan dalam LKPD tersebut bisa tercapai. Isi
LKPD yang tidak sesuai dengan tingkat berpikir peserta didik akan menghambat
pemahaman peserta didik terhadap materi ataupun soal-soal yang terdapat dalam
LKPD. Tentunya hal ini akan menjadi satu masalah baru dalam proses
pembelajaran. Tujuan awal pembelajaran yang ingin dicapai tentunya tidak bisa
berjalan secara maksimal. Untuk itu, materi serta soal yang disusun dalam LKPD
order thinking skill (HOTS). Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman guru
perlu diperbaiki dengan strategi yang tepat, yaitu dengan membantu peserta didik
untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Salah satu
LKPD berbasis HOTS untuk mengarahkan dan membimbing peserta didik agar
mampu berpikir tingkat tinggi. Pada kurikulum 2013 semua mata pelajaran harus
Menurut Trianto (2007) ada dua proses pembelajaran yang berlangsung yaitu
sikap atau karakter peserta didik. Dari hal tersebut nampak bahwa peserta didik
dituntut untuk aktif serta dapat mengoptimalkan kecerdasan maupun bakat yang
berfikir peserta didik dengan pembuatan bahan ajar pembelajaran berupa LKPD.
Terkait dengan latar belakang dan alasan tersebut peneliti tertarik untuk
(LKPD) Sejarah Pada Materi Pendekatan Dan Strategi Pergerakan Nasional SMA
Kelas XI.
2
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Identifikasi Masalah
membosankan.
didik.
8. Isi LKPD yang diberikan kepada peserta didik terkesan kurang menarik
C. Batasan Masalah
penelitian ini, yaitu pada pengembangan lembar kerja peserta didik sejarah pada
materi pendekatan dan strategi pergerakan nasional untuk peserta didik SMA
kelas XI.
D. Rumusan Masalah
dan strategi pergerakan nasional untuk peserta didik SMA kelas XI?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tujuan
pengembangan LKPD yang layak pada materi pendekatan dan strategi pergerakan
F. Manfaat Pengembangan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Peserta Didik (LKPD) sehingga peserta didik lebih aktif dan dapat
c. Bagi Guru
d. Bagi Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Spesifikasi Produk
Peserta Didik Sejarah Pada Materi Pendekatan Dan Strategi Pergerakan Nasional
1. LKPD yang dikembangkan berbentuk cetak atau visual yang mengacu pada
kurikulum 2013.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan sebuah bahan ajar bagi
peserta didik yang didalamnya terdapat materi dan soal-soal. Melalui LKPD
pada guru, atau dengan kata lain siswa lebih berperan aktif dalam
pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator. Inilah yang disebut dengan
bahwa guru tidak hanya memberikan pengetahuan pada peserta didik tetapi
sebaliknya peserta didik dapat membangun gagasan sendiri. Hal ini dipahami
dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi
sesuai. Bagi peserta didik agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
guru tidak serta merta memberikan pengetahuan kepada peserta didik dalam
bentuk yang serba sempurna. Dengan kata lain, peserta didik harus
masing. Pembelajaran adalah hasil dari usaha peserta didik itu sendiri. Pola
aktivitas mental yang digunakan oleh peserta didik sebagai bahan mentah bagi
didik dilatih berpikir keras untuk menghadapi realita kehidupan. Realita yang
diketahui peserta didik adalah realita yang dia bina sendiri. Peserta didik
3
H. Baharuddin dan Esa, Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, Yogyakarta, AR-RUZZ
MEDIA, 2015, hlm. 163-164
4
Y.R Subakti, Paradigma Pembelajaran Sejarah, dalam jurnal Historia Vitae, SPSS vol.24, no.1,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, April 2010, hlm.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
peserta didik dalam membina konsep atau pengetahuan baru, guru harus
atau kemampuan hanya bisa diperoleh atau dikuasai oleh seseorang apabila
yang lebih personal, individual, dan subyektif seperti Piaget dan pengikut-
pentingnya keaktifan peserta didik dalam belajar, hanya yang satu lebih
5
Ibid
6
YR.Subakti, op,cit, hlm.9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pengetahuan kepada peserta didik secara langsung. oleh karena itu, peserta
dari teori konstruktivisme ini adalah ide. Dengan dasar itu, maka belajar dan
pengetahuan.8
yang dilakukan oleh peserta didik. Dalam proses pembelajaran ini, guru
dituntut untuk menjadi fasilitator yang baik, yang mampu menggali potensi
yang dimiliki oleh peserta didik. Ada beberapa ciri pembelajaran sejarah
a. Peserta didik terlibat secara aktif dalam belajarnya. Keterlibatan ini tidak
sekedar perintah atau petunjuk dari guru, tetapi peserta didik diberi
kesempatan untuk berkreativitas mengusulkan suatu topik, masalah, atau
7
Sigit, Mangun Wardoyo, pembelajaran konstruktivisme, Bandung:ALFABETA, 2013, hal:25-26
8
H. Baharuddin dan Esa, Nur Wahyuni, op,cit, hlm.165
9
YR.Subakti, op,cit, hlm.13-14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
14
melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui
berarti mata pelajaran tersebut wajib diambil oleh seluruh jenis sekolah
dan Menengah dan Kementerian Agama. Selain menjadi mata pelajaran wajib,
10
Aris, Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: AR-
RUZZ MEDIA, 2014 Hal:164-165
11
Hendra, Kurniawan, Kajian Kurikulum Dan Bahan Ajar Sejarah Menurut Kurikulum 2013,
Yogyakarta: Sanata Dharma University Press, 2018, Hal :242
12
Ibid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sedangkan mata pelajaran sejarah, hanya diberikan kepada para peserta didik
yang berada pada penjurusan IPS di SMA, atau diberikan kepada jurusan lain
(IPA atau Bahasa) sebagai mata pelajaran lintas minat. Dua mata pelajaran ini,
memiliki tujuan dan kedudukan yang berbeda satu sama lain.13 Konteks
kelompok untuk siswa IPA dan IPS, yang pertama adalah sejarah Indonesia.
Sejarah Indonesia ini diberikan untuk peminatan IPA maupun peminatan IPS.
menerapkan sikap yang baik bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
13
Danu Eko Agustinova, Penerapan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Sejarah Pada Sekolah
Menengah Atas, dalam ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, Vol.4, no.1, Maret 2018,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, hlm.2
14
Hendra, Kurniawan, op,cit, hal :243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pengertian sejarah itu sendiri siapa para ahli yang mengungkapkan, serta
mata pelajaran sejarah lebih bersifat akademis untuk penguasa ilmu sehingga
keilmuan sejarah. Dari situ tidak hanya kesadaran sejarah yang dibentuk,
namun dapat dihasilkan pula bibit-bibit peminat sejarah hingga calon ilmuwan
ini sejarah terlebih bukan untuk sarana penanaman nilai namun dipelajari
sebagai suatu disiplin ilmu. Sejarah merupakan salah satu disiplin dalam ilmu
kehidupan. Dalam suatu peristiwa akan muncul tokoh atau pelaku dari
15
Eka Aprilia Permatasari, Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Kurikulum 2013 Pada
Pembelajaran Sejarah, dalam Indonesian Journal of History education, Vol. 3, no.1, Oktober
2014, Universitas Negeri Semarang, Semarang, hlm.4
16
Hendra, Kurniawan, Literasi Dalam Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Gava Media,2018, hal:10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
peserta didik. Dengan demikian peristiwa dan tokoh merupakan kajian yang
suatu masyarakat. Masyarakat dalam konteks yang lebih luas pada kajian
teori yang digunakan. Konsep-konsep tersebut dapat dipahami oleh guru dan
17
Hendra, Kurniawan, op,cit, hal. 11-12
18
ibid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
terhadap permasalahan kehidupan masyarakat dan bangsa pada masa kini dan
rangkaian sejarah.
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kerja
peserta didik merupakan lembaran yang berisi pedoman bagi peserta didik
alat belajar yang memuat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
eksperimen, dan pengajuan pertanyaan.19 LKPD adalah materi ajar yang sudah
mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKPD, peserta didik
akan mendapatkan materi, ringkasan dan tugas yang berkaitan dengan materi.
Selain itu, dalam LKPD peserta didik juga dapat menemukan arahan yang
19
Trianto, desain pengembangan pembelajaran tematik bagi anak usia dini TK/RA & anak kelas
awal SD/MI, Jakarta: kencana prenada media group, 2011, hlm:243.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Pada saat yang sama
peserta didik sekaligus diberi materi dan tugas yang berkaitan dengan materi
tersebut.
suatu bahan ajar pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung proses
Guru lebih berperan sebagai fasilitator, dan salah satu tugas guru adalah
adalah Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) (Syamsurizal, Epinur, & Dev,
2014). LKPD termasuk media cetak hasil pengembangan teknologi cetak yang
berupa buku (Rufaida, Sudarmin, & Arif, 2013; Wijayanti, Saputro, &
Nurhayati, 2015).21
merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang
harus dikerjakan peserta didik, baik yang bersifat teoritis maupun praktis yang
20
Nurmalia Beladina , Amin Suyitno, Kusni, Keefektifan Model Pembelajaran Core Berbantuan
Lkpd Terhadap Kreativitas Matematis Siswa, dalam Unnes Journal of Mathematics Education,
Vol.2, no.3, November 2013, Universitas Negeri Semarang, Semarang, hlm.36
21
Sri Latifah, Eka Setiawati, Abdul Basith, Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd)
Berorientasi Nilai-Nilai Agama Islam Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pada Materi Suhu
Dan Kalor, dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuN,i Vol.05, no.1, April 2016, IAIN Raden
Intan Lampung, Lampung, hlm.44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik dan
For Vocational Education Research Ltd, bahan ajar adalah segala bentuk
berupa bahan tertulis maupun bahan tak tertulis. Bahan ajar merupakan
seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak
untuk belajar. Pannen berpendapat bahwa bahan ajar adalah bahan materi atau
materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan
dapat memotivasi peserta didik. Lembar kerja peserta didik (LKPD) memiliki
4 fungsi yaitu:
22
Prastowo, Andi, pengembangan bahan ajar tematik tinjauan teoritis dan praktik, Jakarta:
kencana prenadamedia group, 2002, hlm:269
23
Prastowo, Andi, pengembangan bahan ajar tematik tinjauan teoritis dan praktik, Jakarta:
kencana prenadamedia group, 2002, hlm: 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3) LKPD sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
Menurut Durri Adriani, ada tiga poin penting yang menjadi tujuan
c. Jenis-jenis LKPD
Secara umum, ada 5 jenis LKPD yang biasa digunakan oleh peserta didik
yaitu:
konsep). LKPD jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik,
22
buku.
d. Unsur-unsur LKPD
LKPD teridiri dari enam unsur utama yang meliputi: judul, petunjuk
belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau
langkah kerja, dan penilaian. Secara lebih spesifik, format LKPD meliputi
delapan unsur, yaitu: judul, kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan
Muslimin Ibrahim (2008) terdapat tiga persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu
sederhana, pendek, dan jelas tidak berbelit-belit, memiliki tata aturan yang
kerja harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapai. Tugas-tugas dalam
lembar kerja harus juga dilengkapi dengan buku-buku referensi lain yang
terkait dengan materi tugas. Tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat
24
Prastowo, Andi, pengembangan bahan ajar tematik tinjauan teoritis dan praktik, Jakarta:
kencana prenadamedia group, 2002, hlm:273-274
25
Trianto, desain pengembangan pembelajaran tematik bagi anak usia dini TK/RA & anak kelas
awal SD/MI, Jakarta: kencana prenada media group, 2011, hlm:244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berupa tugas teoritis ataupun tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas
membaca sebuah artikel, kemudian dari artikel tersebut dibuat resume untuk
belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas
tertulis.26
Lembar kerja Peserta Didik (LKPD) yaitu materi ajar yang sudah
LKPD yaitu:
4) Penulisan LKPD
26
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran mengembangkan standar kompetensi guru, Jakarta:
PT Remaja Rosdakarya, 2009, hllm:176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
B. Penelitian Relevan
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini didukung oleh penelitian
(LKPD) Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
dikembangkan layak digunakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian
kelayakan oleh validator ahli dan validator praktisi yang memperoleh skor 67
(sangat baik) untuk meningkatkan minat dan hasil belajar fisika peseta didik
SMA; (2) peningkatan minat belajar peserta didik melalui LKPD berbasis
representasi ganda dengan standar gain sebesar 0,52 dengan kategori sedang;
(3) peningkatan hasil belajar fisika peserta didik melalui LKPD berbasis
and Carey. Selain itu, pengembangan LKPD milik Endang Surani dikembangkan
untuk siswa SMA dalam materi Usaha dan Energi, sedangkan LKPD yang
dikembangkan dalam penelitian ini digunakan untuk peserta didik SMA kelas XI
2. Ega Ayu Lestari yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
ini dapat dilihat dari hasil kelayakan produk oleh ahli materi 84,64% dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kriteria sangat layak, hasil telaah oleh ahli bahasa mendapatkan presentase
sebesar 84,4% sangat layak, kelayakan bahan ajar LKPD dari ahli media
presentase 78,09% dengan kriteria layak. Respon peserta didik dari uji coba
skala kecil 90,22% dengan kriteria sangat baik, sedangkan skala besar
bahan ajar di kelas. Perbedaannya pada penelitian ini terletak pada metode
Dick and Carey. Selain itu, Ega Ayu Lestari mengembangkan LKPD berbasis
pembelajaran sejarah.
C. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran terjadi antara guru dan peserta didik. Dalam proses
tetapi guru juga harus bisa mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pasif. Agar peserta didik tidak menjadi bosan dan pasif, maka guru harus bisa
ajar yang baik, menarik dan mampu merangsang keaktifan peserta didik. Salah
satu bahan ajar yang ditawarkan adalah lembar kerja peserta didik (LKPD) yang
prosedural milik Dick and Carey. Dalam model prosedural milik Dick and Carey
sampai pada tahap uji validitas ahli LKPD dan dua orang guru sejarah, tanpa
melakukan uji coba guru, uji coba kelompok kecil, uji coba lapangan, dan uji coba
efektivitas produk. Hal ini dikarenakan adanya wabah virus corona (covid-19).
pengembangan produk.
28
1. Peserta didik
Penggunaan pasif
Proses
bahan ajar 2. Pembelajaran
pembelajaran
yang kurang berfokus pada
sejarah
variatif guru
Pemilihan media
yang kreatif dan Dibutuhkan
Pengembangan inovatif untuk tindakan
bahan ajar merangsang pembaharuan
sejarah keaktifan peserta dari guru
didik
Harapannya
Lembar kerja siswa dapat aktif Pembelajaran
peserta didik dan mandiri sejarah dengan
(LKPD) dalam belajar di pemanfaatan
kelas LKPD berhasil
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Jenis Penelitian
kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji teori.27 Model Dick and Carey
Desainnya dimulai dari satu proses ke proses selanjutnya dengan konsep yang
jelas dan teratur. Model ini sebenarnya adalah model analisis dari depan ke
terlibat (ahli, guru, peserta didik).28 Dalam penelitian ini, produk yang
27
I Made Tegeh, DKK, Model Penelitian Pengembangan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014, hal: xii
28
Khoe Yao Tung, DESAIN INSTRUKSIONAL- Perbandingan Model Dan Implementasinya,
Yogyakarta:CV.ANDI OFFEST, hal: 11
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Subyek Penelitian
a. Tiga ahli LKPD, yaitu Bapak Y.R.Subakti, M.Pd, Ibu Brigida Intan
menilai materi yang disajikan dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
serta menilai penyajian soal, tulisan dan gambar yang dicantumkan dalam
b. Dua orang guru sejarah yaitu Ibu Masniwati Gulo guru SMA Kolose
Loyola Semarang dan Ibu Putri Hasri Suci guru SMA Negeri 1 Pajo, NTB.
2. Obyek Penelitian
C. Rancangan Penelitian
Model Dick and Carey terdapat 10 langkah yakni: 1) analisis kebutuhan dan
29
Punaji Setiosari, Metode Penelitian & Pengembangan, edisi ketiga, Jakarta, Kencana, 2013, hlm
230.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
keadaan yang seharusnya ada (what sould be) dan keadaan nyata di
saja, rencana yang akan dilakukan itu dilandasi dari segi teori dan kajian
empiris yang sudah ada sebelumnya, bahwa hal itu memang patut atau
2. Analisis pembelajaran
32
tujuan yang lebih spesifik yang berupa rumusan tujuan untuk kerja, atau
kompetensi yang telah ada ke dalam tujuan khusus yang lebih operasional
5. Mengembangkan instrumen
33
hal ini sangat bisa berkaitan langsung dengan tujuan operasional yang
Instrumen yang berkaitan dengan tujuan khusus berupa tes hasil belajar,
dirancang ini juga berkaitan dengan produk atau desain yang ingin
pembelajaran tertentu, maka strategi apa yang cocok dan dipilih untuk
menunjang desain tersebut. Jadi pendek kata, peranan strategi tetap sangat
dalam hal ini dapat berupa: bahan cetak, manual untuk pembelajar, dan
atau desain yang dikembangkan berdasarkan tipe, jenis, dan model tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tipe atau model tersebut biasanya dikemukakan dalam sub bagian model
pengembangan.
produk yang dikembangkan atau evaluasi formatif ini dilakukan pada saat
cukup sampai pada langkah ini. Dick dan Carey merekomendasikan suatu
Uji coba ini melibatkan subjek yang terdiri atas 6 sampai 8 subjek.
Hasil uji coba kelompok kecil ini dipakai untuk melakukan revisi
35
Uji coba lapangan ini yang melibatkan subjek dalam kelas yang
learners)
kualitatif disamping data kuantitatif (hasil tes, skala sikap, rubric, dan
melakukan revisi)
9. Melakukan revisi
36
37
pengembangan Dick and Carey. Akan tetapi dalam penelitian ini, peneliti
hanya sampai pada tahap pengembangan produk tanpa melakukan uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil, uji coba lapangan dan uji efektivitas dari
adalah:
apa saja yang terjadi di kelas pada saat kegiatan belajar mengajar, setelah
2. Analisis pembelajaran
38
dikembangkan.
5. Mengembangkan Instrumen
dapat tes hasil belajar, sedangkan yang berkaitan dengan perangkat produk
39
Pada tahap ini, peneliti meminta bantuan dari para ahli untuk
melakukan tahap uji validasi. Uji validasi dilakukan oleh 3 orang ahli
LKPD. Setelah uji validasi dilakukan oleh ahli LKPD, maka langkah
langkah selanjutnya adalah uji validasi praktisi oleh 2 orang guru mata
pelajaran sejarah.
9. Melakukan revisi
40
Analisis Analisis
Merumuskan
Kebutuhan Pembelajaran Mengembangkan
tujuan
dan konteks Instrumen
Validasi dari
Revisi Pengembangan
ahli LKPD
LKPD
Produk LKPD
Validasi dari 2
sejarah pada materi
orang guru mata Revisi pendekatan dan
pelajaran sejarah
strategi pergerakan
nasional
pengembangan produk.
Validasi ahli LKPD akan dilakukan oleh 3 orang ahli LKPD dengan
41
b. Revisi Produk I
Revisi produk akhir dilakukan sesuai kritik dan saran yang diberikan oleh
(guru sejarah). Hal ini mengingat adanya situasi dan kondisi penyebaran virus
melakukan uji coba lapangan sampai pada kelompok kecil (peserta didik).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Analisis Kurikulum
Tahap Awal
Analisis Merumuskan
materi Tujuan
Tahap
Validasi oleh dua orang Pengembangan
guru sejarah
Revisi berdasarkan
saran dan komentar
guru
LKPD Sejarah
43
F. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif berupa skor hasil validasi dan kuesioner yang diberikan
kepada ahli dan guru. Data kualitatif terdiri dari kritik dan saran yang diberikan
dalam memperoleh data. Adapun alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam
diberikan kepada ahli LKPD dan guru sejarah. Adapun kisi-kisi kuesioner
penilaian yang dilakukan untuk menguji kualitas Lembar Kerja Peserta Didik
30
Sugiyono, op.cit., hlm. 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
45
46
LKPD
24. Ketersediaan ruang untuk menuliskan jawaban
dalam produk LKPD
25. Kesesuaian tingkat perkembangan peserta didik
dengan pemilihan gambar
26. Kejelasan petunjuk penggunaan produk LKPD
27. Kesesuaian bahasa dengan perkembangan peserta
Bahasa dan didik
28. tulisan Ketepatan Pemilihan kata, sehingga produk LKPD
mudah dipahami/komunikatif
29. Keefektifan bahasa yang dipergunakan dalam
produk LKPD
mengetahui suatu hasil penelitian. Analisis data yang dilakukan adalah jenis data
kualitas suatu produk yang dikembangkan. Data kuantitatif merupakan data yang
berupa angka dalam bentuk skor penilaian. Dalam penilaian ini, peneliti
menggunakan skala likert dalam memperoleh skor penilaian. Skor penilaian yang
digunakan yaitu 1-5. Maka untuk membuat kriteria penilaian, berikut ini
merupakan cara mengubah skor aktual menjadi nilai dengan pendekatan PAP
31
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidikan dan
Calon Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009, hlm. 238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Keterangan:
Skor maksimal =5
Skor minimal =1
Skor minimal ideal = Jumlah indikator X tertinggi
Skor maksimal ideal = Jumlah indikator X terendah
X = Skor yang diperoleh
Simpangan baku skor ideal = (skor maks. ideal + skor min. ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
pemanfaatan bahan ajar/sumber belajar peserta didik harus diperhatikan. Hal ini
dianggap membosankan dan bahan ajarnya terbatas, karena pada umunya guru
hanya memanfaatkan bahan ajar yang biasa seperti buku dengan soal-soal yang
dianggap membosankan oleh peserta didik. oleh karena itu, pemanfaatan bahan
Ada berbagai bahan ajar yang bisa dimanfaatkan oleh guru dalam
(LKPD). Akan tetapi, hal ini tidak dilakukan oleh semua guru karena kurangnya
kreativitas dan keinginan untuk mengembangkan bahan ajar yang lebih menarik.
Padahal dengan menggunakan bahan ajar yang menarik dalam pembelajaran dapat
meningkatkan keaktifan dan tingkat berpikir peserta didik. Sehingga peserta didik
bahan ajar sendiri salah satunya LKPD. Guru biasanya hanya memanfaatkan buku
paket yang telah disediakan sebagai sumber materi dan soal-soal yang diberikan
kepada peserta didik. Oleh karena itu, peserta didik merasa bosan dalam
pembelajaran dan mengerjakan soal yang selalu sama setiap saat dan membuat
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mereka tidak bisa kreatif dan lebih kritis. Inilah yang menurut peneliti menjadi
salah satu faktor yang membuat pembelajaran sejarah terkesan kurang menarik
karena itu, peneliti ingin mengembangkan suatu bahan ajar yang mungkin sudah
banyak dikenal oleh guru dan sekolah-sekolah namun masih jarang yang
membantu keaktifan dan kreativitas peserta didik melalui produk LKPD. Selain
itu, peneliti ingin membuat bahan ajar yang lebih menarik dan bisa merangsang
tidak hanya selalu berfokus pada guru melainkan juga peserta didik.
Produk awal yang dikembangkan oleh peneliti adalah lembar kerja peserta
didik (LKPD). LKPD merupakan salah satu bahan ajar yang dalamnya terdapat
materi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKPD ini dapat
dikembangkan oleh peneliti dalam LKPD ini adalah materi sejarah SMA kelas XI
(LKPD) ini adalah untuk meningkatkan keaktifan serta kemandirian peserta didik
50
kreativitas serta keaktifan siswa dalam pembelajaran sejarah. Isi dalam LKPD
terdiri dari kata pengantar, daftar isi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar,
Pada cover depan LKPD berisi judul bahan ajar, judul materi, keterangan
kelas, dan nama penyusun LKPD. Sedangkan cover belakang LKPD berisi
51
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
Bagian ini berisi keseluruhan daftar isi yang ada dalam LKPD yang
52
4. KI dan KD
Pada bagian ini dicantumkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
53
Pada bagian ini, diuraikan lagi kompetensi dasar. Kemudian indikator dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam LKPD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar IX. Tampilan Produk Awal Bagian KD, Indikator, dan Tujuan
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
7. Materi
Pada bagian ini berisi uraian materi tentang pendekatan dan strategi
penjelasan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
8. Uji Kompetensi
Dalam uji kompetensi ini terdapat 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian
57
9. Tugas kelompok
Dalam tugas kelompok, peserta didik diminta untuk membuat tugas dalam
58
Bagian ini berisi lembar TTS yang akan diisi peserta didik serta
59
11. Refleksiku
Pada bagian ini, setelah peserta didik mempelajari materi dan menjawab
soal-soal yang ada pada lembar sebelumnya, peserta didik diminta untuk
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
61
tiga orang ahli LKPD. Dibawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai data
Validasi produk LKPD akan dilakukan oleh tiga orang ahli. Ahli
Proses validasi produk LKPD oleh ahli I hanya dilakukan satu tahap. Validasi
produk oleh ahli pertama dilakukan pada tanggal 3 Juni 2020. Terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
beberapa aspek yang akan dinilai oleh ahli I yaitu aspek materi LKPD, aspek
isi, aspek bahasa dan tulisan, dan aspek tampilan (produk LKPD). Melalui
validasi oleh ahli I, diharapkan dapat memberikan kritik dan saran terhadap
LKPD masuk pada tahap revisi untuk menjadi LKPD yang layak digunakan
Dibawah ini merupakan hasil penilaian produk LKPD oleh ahli I yang
Tabel 4: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek materi oleh Ahli I
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian materi dengan
Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian materi dengan Indikator
dan Tujuan Pembelajaran
3. Kebenaran materi yang disajikan
Materi dalam produk LKPD
4. LKPD Materi yang disajikan dalam
produk memiliki kebaharuan
5. Kejelasan alur materi dalam produk
jelas dan dapat dipahami dengan
baik
6 Keefektifan penyampaian materi
melalui produk LKPD
7. Kesesuaian gambar dengan materi
LKPD
8. Kesesuaian LKPD dengan
kebutuhan dala m pembelajaran
9. Kemudahan peserta didik dalam
memahami dalam produk LKPD
Jumlah skor 36
Total skor 36
Rata-rata skor 36/9 = 4,0
Kriteria Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 5: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek isi oleh ahli I
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kelengkapan komponen-komponen
dalam produk LKPD
2. Penyusunan soal-soal berbasis
HOTS (Higher Order Thinking
Isi LKPD Skill) berdasarkan materi LKPD
3. Ketepatan komposisi, warna,
gambar, dan tulisan LKPD
4. Ketersediaan ruang untuk
menuliskan jawaban dalam produk
LKPD
5. Kesesuaian tingkat perkembangan
peserta didik dengan pemilihan
gambar
6. Kejelasan petunjuk penggunaan
produk LKPD
Jumlah skor 24
Total skor 24
Rata-rata skor 24/6 = 4,0
Kriteria Baik
Tabel 6: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek tampilan oleh ahli I
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Ketepatan pemilihan ukuran
dan jenis huruf
2. Kualitas gambar yang
Tampilan digunakan menarik
3. (Fisik Pemilihan warna pada cover
LKPD) LKPD sudah menarik dan jelas
4. Ketepatan dalam pemilihan
warna huruf
5. Kesesuaian penggunaan gambar
dengan materi
6. Ketepatan warna gambar
7. Kesesuaian ilustrasi desain
sampul produk LKPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 7: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek bahasa dan tulisan oleh
ahli I
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian bahasa dengan
Bahasa perkembangan peserta didik
2. dan Ketepatan Pemilihan kata,
tulisan sehingga produk LKPD mudah
dipahami/komunikatif
3. Keefektifan bahasa yang
dipergunakan dalam produk
LKPD
4. Ketepatan pilihan kata
Jumlah skor 16
Total skor 16
Rata-rata skor 16/4 = 4,0
Kriteria Baik
kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,0. Penilaian ahli I pada aspek isi
berdasarkan tabel 5 memiliki kriteria “baik” dengan rata-rata skor 4,0. Penilaian
ahli I pada aspek tampilan berdasarkan tabel 6 memiliki kriteria “sangat baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dengan rata-rata skor sebesar 4,25. Penilaian ahli I pada aspek bahasa dan tulisan
berdasarkan tabel 7 memiki kriteria “baik” dengan rata-rata skor 4,0. Rata-rata
gabungan hasil penilaian produk LKPD oleh ahli I dapat dilihat pada tabel 8
sebesar 4,0 dengan kriteria “baik”. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil
validasi ahli I pada aspek materi, aspek isi, aspek tampilan, dan aspek kebahasaan
dan tulisan dengan menggunakan skala (likert) tergolong dalam kriteria “baik”
dan dinyatakan layak untuk validasi praktisi (guru) dengan revisi sesuai saran
yang tertulis.
menyempurnakan produk agar layak dan dapat digunakan sebagai bahan ajar bagi
66
ahli I pada kuesioner, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk LKPD.
Komentar dan saran umum yang diberikan oleh ahli I adalah sumber gambar
kurang terpercaya. Pada produk awal, ada beberapa gambar dalam produk yang
kurang terpercaya. Pada bagian ini peneliti hanya fokus pada kesesuaian gambar
gambar tersebut. Dari saran tersebut, pada produk akhir peneliti mencari sumber
Berikut akan ditampilkan bagian dari LKPD yang direvisi dan hasil
perbaikan revisi.
67
68
69
70
71
Validasi produk LKPD kedua akan dilakukan oleh ahli ke-II. Ahli ke-II
yang akan memvalidasi LKPD adalah Ibu Brigida Intan Printina, M.Pd. Proses
validasi produk LKPD oleh ahli II hanya dilalukan satu tahap. Validasi produk
oleh ahli ke-II dilakukan pada tanggal 3 Juni 2020. Terdapat beberapa aspek yang
akan dinilai oleh ahli ke-II, yaitu aspek materi LKPD, aspek isi, aspek bahasa dan
tulisan, dan aspek tampilan (produk LKPD). Melalui validasi oleh ahli II,
diharapkan dapat memberikan kritik dan saran terhadap produk LKPD tahap
pertama yang telah dikembangkan sehingga produk LKPD masuk pada tahap
revisi untuk menjadi LKPD yang layak digunakan pada siswa SMA kelas XI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
nasional.
Di bawah ini merupakan hasil penilaian produk LKPD oleh ahli II yang
Tabel 10: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek materi oleh Ahli II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian materi dengan
Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian materi dengan
Indikator dan Tujuan
Pembelajaran
3. Materi Kebenaran materi yang
LKPD disajikan dalam produk LKPD
4. Materi yang disajikan dalam
produk memiliki kebaharuan
5. Kejelasan alur materi dalam
produk jelas dan dapat
dipahami dengan baik
6 Keefektifan penyampaian
materi melalui produk LKPD
7. Kesesuaian gambar dengan
materi LKPD
8. Kesesuaian LKPD dengan
kebutuhan dalam pembelajaran
9. Kemudahan peserta didik dalam
memahami materi dalam LKPD
Jumlah skor 28 10
Total skor 38
Rata-rata skor 38/9 = 4,22
Kriteria Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 11: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek isi oleh ahli II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kelengkapan komponen-
komponen dalam produk LKPD
2. Penyusunan soal-soal berbasis
HOTS (Higher Order Thinking
Isi LKPD Skill) berdasarkan materi LKPD
3. Ketepatan komposisi, warna,
gambar, dan tulisan LKPD
4. Ketersediaan ruang untuk
menuliskan jawaban dalam
produk LKPD
5. Kesesuaian tingkat perkembangan
peserta didik dengan pemilihan
gambar
6. Kejelasan petunjuk penggunaan
produk LKPD
Jumlah skor 3 20
Total skor 23
Rata-rata skor 23/6 = 3,83
Kriteria Baik
Tabel 12: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek tampilan oleh ahli II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Ketepatan pemilihan ukuran
dan jenis huruf
2. Kualitas gambar yang
Tampilan digunakan menarik
3. (Fisik Pemilihan warna pada cover
LKPD) LKPD sudah menarik dan jelas
4. Ketepatan dalam pemilihan
warna huruf
5. Kesesuaian penggunaan gambar
dengan materi
6. Ketepatan warna gambar
7. Kesesuaian ilustrasi desain
sampul produk LKPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 13: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek bahasa dan tulisan
oleh ahli II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian bahasa dengan
perkembangan peserta didik
2. Ketepatan Pemilihan kata,
Bahasa dan sehingga produk LKPD mudah
tulisan dipahami/komunikatif
3. Keefektifan bahasa yang
dipergunakan dalam produk
LKPD
4. Ketepatan pilihan kata
Jumlah skor 16
Total skor 16
Rata-rata skor 16/4 = 4,0
Kriteria Baik
kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,22. Penilaian ahli II pada
aspek isi berdasarkan tabel 11 memiliki kriteria “baik” dengan rata-rata skor 3,83.
75
baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,0. Penilaian ahli II pada aspek bahasa dan
tulisan berdasarkan tabel 13 memiiki kriteria “baik” dengan rata-rata skor 4,0.
Rata-rata gabungan hasil penilaian produk LKPD oleh ahli II dapat dilihat pada
tabel 14 sebesar 4,0 dengan kriteria “baik”. Kesimpulan yang dapat ditarik dari
hasil validasi ahli II pada aspek materi, aspek isi, aspek tampilan, dan aspek
kriteria “baik” dan dinyatakan layak untuk validasi praktisi (guru) dengan revisi
menyempurnakan produk agar layak dan dapat digunakan sebagai bahan ajar bagi
siswa SMA. Berikut ini merupakan saran perbaikan oleh ahli II.
76
LKPD. Pada bagian ini akan ditampilkan bagian dari LKPD yang direvisi dan
1) Daftar isi tidak lengkap. Pada produk awal nomor halaman pada daftar isi
belum diisi karena ketika diisi secara manual tidak rapi sehingga peneliti
didik.
4) Warna cover tidak trasparan. Pada produk awal, peneliti memakai warna
sampul tersebut. Akan tetapi, setelah melakukan revisi sesuai saran dari
yang lebih transparan yaitu warna merah dan gambar yang digunakan juga
77
78
79
80
Validasi produk LKPD ketiga akan dilakukan oleh ahli ke-III. Ahli ke-III
yang akan memvalidasi LKPD adalah Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd. Proses
validasi produk LKPD oleh ahli III hanya dilakukan satu tahap. Validasi produk
oleh ahli III dilakukan pada tanggal 5 Juni 2020. Terdapat beberapa aspek yang
akan dinilai oleh ahli ke-III, yaitu aspek materi LKPD, aspek isi, aspek bahasa
dan tulisan, dan aspek tampilan (produk LKPD). Melalui validasi oleh ahli III,
diharapkan dapat memberikan kritik dan saran terhadap produk LKPD tahap
pertama yang telah dikembangkan sehingga produk LKPD masuk pada tahap
revisi untuk menjadi LKPD yang layak digunakan pada siswa SMA kelas XI
nasional.
Di bawah ini merupakan hasil penilaian produk LKPD oleh ahli III yang
Tabel 16: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek materi oleh Ahli III
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian materi dengan
Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian materi dengan
Indikator dan Tujuan
Pembelajaran
3. Kebenaran materi yang
Materi disajikan dalam produk LKPD
4. LKPD Materi yang disajikan dalam
produk memiliki kebaharuan
5. Kejelasan alur materi dalam
produk jelas dan dapat dipahami
dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 17: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek isi oleh ahli III
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kelengkapan komponen-
komponen dalam produk LKPD
2. Penyusunan soal-soal berbasis
HOTS (Higher Order Thinking
Isi LKPD Skill) berdasarkan materi LKPD
3. Ketepatan komposisi, warna,
gambar, dan tulisan LKPD
4. Ketersediaan ruang untuk
menuliskan jawaban dalam
produk LKPD
5. Kesesuaian tingkat
perkembangan peserta didik
dengan pemilihan gambar
6. Kejelasan petunjuk penggunaan
produk LKPD
Jumlah skor 20 5
Total skor 25
Rata-rata skor 25/6 = 4,16
Kriteria Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 18: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek tampilan oleh ahli III
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Ketepatan pemilihan ukuran
dan jenis huruf
2. Kualitas gambar yang
Tampilan digunakan menarik
3. (Fisik LKPD) Pemilihan warna pada cover
LKPD sudah menarik dan
jelas
4. Ketepatan dalam pemilihan
warna huruf
5. Kesesuaian penggunaan
gambar dengan materi
6. Ketepatan warna gambar
7. Kesesuaian ilustrasi desain
sampul produk LKPD
8. Ketepatan penataan tata letak
gambar
Jumlah skor 24 10
Total skor 34
Rata-rata skor 34/8 = 4,25
Kriteria Sangat Baik
Tabel 19: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek bahasa dan tulisan
oleh ahli III
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian bahasa dengan
perkembangan peserta didik
2. Ketepatan Pemilihan kata,
Bahasa sehingga produk LKPD mudah
dan tulisan dipahami/komunikatif
3. Keefektifan bahasa yang
dipergunakan dalam produk
LKPD
Jumlah skor 12
Total skor 12
Rata-rata skor 12/3 = 4,0
Kriteria Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berdasarkan tabel 16 yaitu penilaian ahli III pada aspek materi memiliki
kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,11. Penilaian ahli III pada aspek isi
berdasarkan tabel 17 memiliki kriteria “baik” dengan rata-rata skor 4,16. Penilaian
ahli III pada aspek tampilan berdasarkan tabel 18 memiliki kriteria “sangat baik”
dengan rata-rata skor sebesar 4,25. Penilaian ahli III pada aspek bahasa dan
tulisan berdasarkan tabel 19 memiki kriteria “baik” dengan rata-rata skor 4,0.
Rata-rata gabungan hasil penilaian produk LKPD oleh ahli III dapat dilihat pada
tabel 20 sebesar 4,13 dengan kriteria “baik”. Kesimpulan yang dapat ditarik dari
hasil validasi ahli III pada aspek materi, aspek isi, aspek tampilan, dan aspek
kriteria “baik” dan dinyatakan layak untuk validasi praktisi (guru) dengan revisi
Setelah ahli III melakukan penilaian, ahli III memberikan saran serta
menyempurnakan produk agar layak dan dapat digunakan sebagai bahan ajar bagi
siswa SMA. Berikut ini merupakan saran perbaikan oleh ahli III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Selain saran yang telah disebutkan, ahli LKPD III juga memberikan
sejarah. Namun belum tampak penekanan pada aspek ini. Belum tampak
2) Masih didapati typo dan penggunaan tanda baca yang kurang tepat.
ahli III pada kuesioner, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk
LKPD. Pada bagian ini aka ditampilkan bagian dari LKPD yang direvisi dan hasil
perbaikan revisi.
1) Mata pelajaran sejarah peminatan IPS fokus pada kajian keilmuan sejarah.
Namun belum tampak penekan pada aspek ini serta belum tampak juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
kebaruan yang disampaikan. Pada produk awal materi yang dibahas oleh
diberikan sesuai KD. Pada judul materi dalam produk belum menunjukan
dengan saran perbaikan yang diberikan oleh ahli, maka pada produk revisi,
peneliti menambah beberapa kata pada judul dan sub judul materi dalam
banyak ke dalam LKPD maka tidak ada bedanya dengan buku pegangan
siswa (buku paket). Selain itu, LKPD juga merupakan lembar kerja,
sehingga isinya lebih berfokus pada penugasan dan soal-soal yang akan
menyampaikan garis besar materi dalam produk LKPD secara singkat dan
jelas.
2) Masih didapati typo dan penggunaan tanda baca yang kurang tepat.
86
87
88
89
90
Setelah melakukan validasi yang ditujukan pada tiga orang ahli terhadap
produk LKPD dan telah diberikan saran serta masukan, maka peneliti melakukan
revisi. Hasil revisi produk LKPD kemudian dilanjutkan validasi praktisi oleh dua
orang guru sejarah. Tujuan validasi praktisi oleh guru sejarah adalah untuk
dan digunakan. Hasil validasi perorangan oleh dua orang guru sejarah dijadikan
pendekatan dan strategi pergerakan nasional dilakukan oleh 2 orang guru yang
ahli dalam bidang sejarah dan memiliki pengalaman dalam mengajar mata
Validasi praktisi oleh guru sejarah I dilakukan oleh Ibu Putri Hasri
Suciyati, S.Pd. Ibu Putri merupakan guru sejarah SMAN 1 Pajo, Dompu, NTB.
Validasi praktisi ini dilakukan secara online menggunakan google form pada
tanggal 10 Juni 2020. Berikut ini merupakan hasil validasi praktisi (guru sejarah)
Tabel 22: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek tampilan oleh guru I
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Ketepatan pemilihan ukuran dan
jenis huruf
2. Kualitas gambar yang digunakan
Tampilan menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 23: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek materi oleh guru
sejarah 1
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian materi dengan
Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian materi dengan Indikator
dan Tujuan Pembelajaran
3. Kebenaran materi yang disajikan
Materi dalam produk LKPD
4. LKPD Materi yang disajikan dalam
produk memiliki kebaharuan
5. Kejelasan alur materi dalam produk
jelas dan dapat dipahami dengan
baik
6. Kesesuaian gambar dengan materi
LKPD
7. Kemudahan peserta didik dalam
memahami materi dalam LKPD
Jumlah skor 9 20
Total skor 29
Rata-rata skor 29/7 = 4,62
Kriteria Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 24: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek pembelajaran oleh
guru sejarah I
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Keefektifan produk LKPD
untuk meminimalkan peran
guru dalam pembelajaran,
sehingga peserta didik lebih
aktif dalam mengikuti
Pembelajaran pembelajaran
2. Keefektifan penyampaian
materi melalui produk LKPD
3. Produk LKPD yang dihasilkan
mempermudah guru dalam
menyampaikan pembelajaran
4. Kesesuaian LKPD dengan
kebutuhan dalam pembelajaran
5. Kemudahan guru dalam
memberikan penugasan kepada
peserta didik melalui Produk
LKPD
Jumlah skor 4 20
Total skor 24
Rata-rata skor 24/5 =4,8
Kriteria Sangat Baik
Tabel 25: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek isi oleh guru I
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kelengkapan komponen-komponen
dalam produk LKPD
2. Penyusunan soal-soal berbasis
HOTS (Higher Order Thinking
Isi Skill) berdasarkan materi LKPD
3. LKPD Ketepatan komposisi, warna,
gambar, dan tulisan LKPD
4. Ketersediaan ruang untuk
menuliskan jawaban dalam produk
LKPD
5. Kesesuaian tingkat perkembangan
peserta didik dengan pemilihan
gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 26: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek bahasa dan tulisan
oleh guru sejarah I
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian bahasa dengan
perkembangan peserta didik
2. Ketepatan Pemilihan kata, sehingga
Bahasa produk LKPD mudah
dan dipahami/komunikatif
3. tulisan Keefektifan bahasa yang
dipergunakan dalam produk LKPD
Jumlah skor 12
Total skor 12
Rata-rata skor 12/3 = 4,0
Kriteria Baik
kriteria “baik” dengan rata-rata skor 4,0. Tabel 23 yaitu pada aspek materi guru I
memberikan penilaian dengan kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor 4,62.
94
kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor 4,8. Tabel 25 yaitu pada aspek isi guru
I memberikan penilaian dengan kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor 4,33.
Sedangkan pada tabel 26 yaitu pada aspek bahasa dan tulisan guru I memberikan
Jika semua aspek digabung , maka rata-rata gabungan dari kelima aspek
dalam tahap validasi guru I dapat dilihat pada tabel 27 yaitu sebesar 4,35 dengan
kriteria “sangat baik”. Jadi kesimpulan dari hasil validasi guru I adalah produk
Nasional dinyatakan layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran yang
diberikan.
juga menuliskan bagian-bagian dalam produk yang harus diperbaiki guna untuk
menyempurnakan produk yaitu pada bagian daftar isi tertera KD 3.7 sedangkan
dalam isinya adalah KD 3.10. Selain memberikan saran perbaikan, guru I juga
memberikan komentar dan saran umum yaitu untuk bagian sampul LKPD tata
letak hurufnya diperbaiki agar lebih rapi. Selain itu, masih banyak kata Typo
dalam LKPD serta tata letak isi LKPD belum rapi, misalnya pada bagian
pertanyaan TTS. Perbaikan tersebut sudah direvisi sesuai saran dan perbaikan dari
hasil penilaian produk LKPD oleh guru I yang bertujuan untuk meningkatkan
95
96
97
Gambar XLV. Warna dan tata penulisan bagian sampul sebelum revisi
Gambar XLVI. Warna dan tata penulisan bagian sampul setelah revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Validasi praktisi oleh guru sejarah II dilakukan oleh Ibu Masniwati Gulo,
S.Pd. Ibu Masni merupakan guru sejarah di SMA Kolese Loyola, Semarang.
Validasi praktisi ini dilakukan secara online menggunakan google form pada
Berikut ini merupakan hasil validasi praktisi (guru sejarah) produk LKPD
Tabel 28 : Hasil penilaian produk LKPD pada aspek tampilan oleh guru II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Ketepatan pemilihan ukuran dan
jenis huruf
2. Kualitas gambar yang digunakan
Tampilan menarik
3. (Fisik Pemilihan warna pada cover LKPD
LKPD) sudah menarik dan jelas
4. Ketepatan dalam pemilihan warna
huruf
5. Kesesuaian penggunaan gambar
dengan materi
6. Ketepatan warna gambar
7. Kesesuaian ilustrasi desain sampul
produk LKPD
8. Ketepatan penataan tata letak
gambar
Jumlah skor 20 15
Total skor 35
Rata-rata skor 35/8 =4,37
Kriteria Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 29: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek materi oleh guru
sejarah II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian materi dengan
Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian materi dengan Indikator
dan Tujuan Pembelajaran
3. Kebenaran materi yang disajikan
Materi dalam produk LKPD
4. LKPD Materi yang disajikan dalam
produk memiliki kebaharuan
5. Kejelasan alur materi dalam produk
jelas dan dapat dipahami dengan
baik
6 Keefektifan penyampaian materi
melalui produk LKPD
7. Kesesuaian gambar dengan materi
LKPD
8. Kemudahan peserta didik dalam
memahami materi dalam LKPD
Jumlah skor 8 30
Total skor 38
Rata-rata skor 38/8 = 4,75
Kriteria Sangat Baik
Tabel 30: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek pembelajaran oleh
guru sejarah II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Keefektifan produk LKPD
untuk meminimalkan peran
guru dalam pembelajaran,
sehingga peserta didik lebih
aktif dalam mengikuti
pembelajaran
2. Pembelajaran Keefektifan penyampaian
materi melalui produk LKPD
3. Produk LKPD yang dihasilkan
mempermudah guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
menyampaikan pembelajaran
Tabel 31: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek isi oleh guru II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kelengkapan komponen-
komponen dalam produk
LKPD
2. Penyusunan soal-soal berbasis
Isi LKPD HOTS (Higher Order Thinking
Skill) berdasarkan materi
LKPD
3. Ketepatan komposisi, warna,
gambar, dan tulisan LKPD
4. Ketersediaan ruang untuk
menuliskan jawaban dalam
produk LKPD
5. Kesesuaian tingkat
perkembangan peserta didik
dengan pemilihan gambar
6. Kejelasan petunjuk
penggunaan produk LKPD
Jumlah skor 8 20
Total skor 28
Rata-rata skor 28/6 = 4,66
Kriteria Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 32: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek bahasa dan tulisan
oleh guru sejarah II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian bahasa dengan
perkembangan peserta didik
2. Ketepatan Pemilihan kata,
Bahasa dan sehingga produk LKPD mudah
tulisan dipahami/komunikatif
3. Keefektifan bahasa yang
dipergunakan dalam produk
LKPD
Jumlah skor 15
Total skor 15
Rata-rata skor 15/3 = 5,0
Kriteria Sangat Baik
kriteria “baik” dengan rata-rata skor 4,37. Tabel 29 yaitu pada aspek materi guru
II memberikan penilaian dengan kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor 4,75.
kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor 5,0. Tabel 31 yaitu pada aspek isi guru
II memberikan penilaian dengan kriteria “sangat baik” dengan rata-rata skor 4,66.
Sedangkan pada tabel 32 yaitu pada aspek bahasa dan tulisan guru II memberikan
102
Jika semua aspek digabung , maka rata-rata gabungan dari kelima aspek
dalam tahap validasi guru II dapat dilihat pada tabel 33 yaitu sebesar 4,75 dengan
kriteria “sangat baik”. Jadi kesimpulan dari hasil validasi guru II adalah produk
Nasional dinyatakan layak untuk digunakan dengan revisi sesuai saran yang
diberikan.
juga menuliskan bagian-bagian dalam produk yang harus diperbaiki guna untuk
menyempurnakan produk yaitu tentang kaidah penulisan. Selain itu pada bagian
komentar dan saran umum dituliskan gambar khususnya dibagian komik kurang
sesuai.
Revisi dilakukan sesuai saran dan perbaikan dari hasil penilaian produk
LKPD oleh guru II yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari produk
LKPD. Komentar dan saran umum yang diberikan oleh guru adalah gambar pada
bagian komik disesuaikan pada anak SMA. Komentar perbaikan tersebut sudah
103
104
E. Analisis Data
Pada tahap validasi ahli LKPD, validasi dilakukan oleh tiga orang ahli
LKPD. Aspek yang dinilai terdiri dari 4 aspek, yaitu aspek materi, aspek isi,
aspek tampilan dan aspek bahasa dan tulisan. Berikut ini akan ditampilkan hasil
analisis data keempat aspek yang divalidasi oleh tiga orang ahli LKPD.
1) Aspek Materi
Hasil analisis data validasi ahli I pada aspek materi dapat dilihat dalam
tabel 34 berikut:
Tabel 34: Hasil analisis data validasi ahli I pada aspek materi
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 0 0%
Baik 4 9 100%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 9 100%
Berdasarkan hasil tabel 34, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek materi oleh ahli I dengan jumlah frekuensi sebanyak 9
“sangat baik”, “cukup”, “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil
analisis data pada aspek materi oleh ahli I dapat dilihat pada gambar diagram
dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
0% 0%
0% 0%
Sangat Baik
Baik
Cukup
100%
Kurang
Sangat Kurang
4validasi oleh ahli I menunjukan aspek materi tergolong dalam kriteria dominan
“Baik”.
2) Aspek Isi
Hasil analisis data validasi ahli I pada aspek isi dapat dilihat dalam
tabel 35 berikut:
Tabel 35: Hasil analisis data validasi ahli I pada aspek isi
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 0 0%
Baik 4 6 100%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 6 100%
Berdasarkan hasil tabel 35, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek isi oleh ahli I dengan jumlah frekuensi sebanyak 6
“sangat baik”, “cukup”, “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
analisis data pada aspek isi oleh ahli I dapat dilihat pada gambar diagram dibawah
ini:
0% 0%
0% 0% Sangat Baik
Baik
Cukup
100%
kurang
Sangat Kurang
oleh ahli I menunjukan aspek isi tergolong dalam kriteria dominan “Baik”.
3) Aspek Tampilan
Hasil analisis data validasi ahli I pada aspek tampilan dapat dilihat
Tabel 36: Hasil analisis data validasi ahli I pada aspek tampilan
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 2 25%
Baik 4 6 75%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 8 100%
Berdasarkan hasil tabel 36, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek tampilan oleh ahli I dengan jumlah frekuensi sebanyak 2
memperoleh presentase 25% dan tergolong dalam kriteria “sangat baik”. Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
“baik”. Kriteria “cukup”, “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil
analisis data pada aspek tampilan oleh ahli I dapat dilihat pada gambar diagram
dibawah ini:
0% 0%
0%
Sangat Baik
25% Baik
Cukup
Kurang
75%
Sangat Kurang
validasi oleh ahli I menunjukan aspek tampilan tergolong dalam kriteria dominan
“Baik”.
Hasil analisis data validasi ahli I pada aspek bahasa dan tulisan dapat
Tabel 37: Hasil analisis data validasi ahli I pada aspek bahasa dan tulisan
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 0 0%
Baik 4 4 100%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 4 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Berdasarkan hasil tabel 37, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek bahasa dan tulisan oleh ahli I dengan jumlah frekuensi
Kriteria “sangat baik”, “cukup”, “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%).
Hasil analisis data pada aspek materi oleh ahli I dapat dilihat pada gambar
0% 0% 0%
0%
Sangat Baik
Baik
Cukup
100%
kurang
Sangat Kurang
validasi oleh ahli I menunjukan aspek bahasa dan tulisan tergolong dalam kriteria
dominan “Baik”.
1) Aspek Materi
Hasil analisis data validasi ahli II pada aspek materi dapat dilihat
109
Tabel 38: Hasil analisis data validasi ahli II pada aspek materi
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 2 22%
Baik 4 7 78%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 9 100%
Berdasarkan hasil tabel 38, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek materi oleh ahli II dengan jumlah frekuensi sebanyak 2
memperoleh presentase 22% dan tergolong dalam kriteria “ sangat baik”. Jumlah
dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil analisis data pada aspek materi oleh
0%
0%
0%
Sangat Baik
22% Baik
Cukup
78% Kurang
Sangat Kurang
Gambar LIII. Diagram Hasil Analisis Data Validasi Pada Aspek Materi
Oleh Ahli II
validasi oleh ahli II menunjukan aspek materi tergolong dalam kriteria dominan
“Baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2) Aspek Isi
Hasil analisis data validasi ahli II pada aspek isi dapat dilihat dalam
tabel 39 berikut:
Tabel 39: Hasil analisis data validasi ahli II pada aspek isi
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 0 0%
Baik 4 5 83%
Cukup Baik 3 1 17%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 6 100%
Berdasarkan hasil tabel 39, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek isi oleh ahli II dengan jumlah frekuensi sebanyak 5
Kriteria “sangat baik”, “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil
analisis data pada aspek isi oleh ahli II dapat dilihat pada gambar diagram
dibawah ini:
0% 0%
0%
Sangat Baik
17%
Baik
Cukup
Kurang
83%
sangat Kurang
Gambar LIV. Diagram Hasil Analisis Data Validasi Pada Aspek Isi
Oleh Ahli II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3) Aspek Tampilan
Hasil analisis data validasi ahli II pada aspek tampilan dapat dilihat
Tabel 40: Hasil analisis data validasi ahli II pada aspek tampilan
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 0 0%
Baik 4 8 100%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 8 100%
Berdasarkan hasil tabel 40, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek tampilan oleh ahli II dengan jumlah frekuensi sebanyak 8
“sangat baik”, “cukup”, “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil
analisis data pada aspek tampilan oleh ahli II dapat dilihat pada gambar diagram
dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
0% 0% 0% 0%
Sangat Baik
Baik
Cukup
100%
Kurang
Sangat Kurang
Gambar LV. Diagram Hasil Analisis Data Validasi Pada Aspek Tampilan
Oleh Ahli II
validasi oleh ahli II menunjukan aspek tampilan tergolong dalam kriteria dominan
“Baik”.
Hasil analisis data validasi ahli II pada aspek bahasa dan tulisan
Tabel 41: Hasil analisis data validasi ahli II pada aspek bahasa dan tulisan
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 0 0%
Baik 4 4 100%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 4 100%
Berdasarkan hasil tabel 41, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek bahasa dan tulisan oleh ahli II dengan jumlah frekuensi
113
Kriteria “sangat baik”, “cukup”, “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%).
Hasil analisis data pada aspek bahasa dan tulisan oleh ahli II dapat dilihat pada
0% 0%
0% 0%
Sangat Baik
Baik
Cukup
100%
Kurang
Sangat Kurang
Gambar LVI. Diagram Hasil Analisis Data Validasi Pada Aspek Bahasa
Dan Tulisan Oleh Ahli II
validasi oleh ahli II menunjukan aspek bahasa dan tulisan tergolong dalam kriteria
dominan “Baik”.
1) Aspek Materi
Hasil analisis data validasi ahli III pada aspek materi dapat dilihat
Tabel 42: Hasil analisis data validasi ahli III pada aspek materi
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 2 22%
Baik 4 6 67%
Cukup Baik 3 1 11%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 9 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Berdasarkan hasil tabel 42, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek materi oleh ahli III dengan jumlah frekuensi sebanyak 2
memperoleh presentase 22% dan tergolong dalam kriteria “ sangat baik”. Jumlah
Kriteria “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil analisis data pada
aspek materi oleh ahli III dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini:
0% 0%
Sangat Baik
11%
22%
Baik
Cukup
Kurang
67%
Sangat Kurang
validasi oleh ahli III menunjukan aspek materi tergolong dalam kriteria
dominan “Baik”.
2) Aspek Isi
Hasil analisis data validasi ahli III pada aspek isi dapat dilihat dalam
tabel 43 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 43: Hasil analisis data validasi ahli III pada aspek isi
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 1 17%
Baik 4 5 83%
Cukup Baik 3 5 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 6 100%
Berdasarkan hasil tabel 43, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek isi oleh ahli III dengan jumlah frekuensi sebanyak 1
memperoleh presentase 17% dan tergolong dalam kriteria “sangat baik”. Jumlah
“cukup”, “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil analisis data pada
aspek isi oleh ahli III dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini:
0% 0%
0% Sangat Baik
17%
Baik
Cukup
83% Kurang
sangat Kurang
Gambar LVIII. Diagram Hasil Analisis Data Validasi Pada Aspek Isi
Oleh Ahli III
Berdasarkan diagram pada gambar LVIII, perolehan hasil analisis data
validasi oleh ahli III menunjukan aspek isi tergolong dalam kriteria dominan
“Baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
3) Aspek Tampilan
Hasil analisis data validasi ahli III pada aspek tampilan dapat
Tabel 44: Hasil analisis data validasi ahli III pada aspek tampilan
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 2 25%
Baik 4 6 75%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 8 100%
Berdasarkan hasil tabel 44, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek tampilan oleh ahli III dengan jumlah frekuensi sebanyak 2
memperoleh presentase 25% dan tergolong dalam kriteria “ sangat baik”. Jumlah
frekuensi sebanyak 6 dengan presentase 75% dan tergolong dalam kriteria “baik”.
Kriteria “cukup”, “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil analisis
data pada aspek tampilan oleh ahli III dapat dilihat pada gambar diagram dibawah
ini:
0%
0% Sangat Baik
0%
Baik
25%
cukup
Kurang
75%
Sangat Kurang
Gambar LIX. Diagram Hasil Analisis Data Validasi Pada Aspek Tampilan
Oleh Ahli III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
validasi oleh ahli III menunjukan aspek tampilan tergolong dalam kriteria
dominan “Baik”.
Hasil analisis data validasi ahli III pada aspek bahasa dan tulisan dapat
dilihat dalam tabel 45 berikut:
Tabel 45: Hasil analisis data validasi ahli III pada aspek bahasa dan tulisan
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 0 0%
Baik 4 4 100%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 4 100%
Berdasarkan hasil tabel 45, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data
validasi pada aspek bahasa dan tulisan oleh ahli III dengan jumlah frekuensi
Kriteria “sangat baik”, “cukup”, “kurang” dan “sangat kurang” tidak ada (0%).
Hasil analisis data pada aspek materi oleh ahli III dapat dilihat pada gambar
118
0% 0%
0% 0%
Sangat Baik
Baik
Cukup
100%
Kurang
Sangat Kurang
Gambar LX. Diagram Hasil Analisis Data Validasi Pada Aspek Bahasa
Dan Tulisan Oleh Ahli III
Berdasarkan diagram pada gambar LX, perolehan hasil analisis data
validasi oleh ahli III menunjukan aspek bahasa dan tulisan tergolong dalam
Pada tahap validasi praktisi, validasi dilakukan oleh dua orang guru
sejarah. Aspek yang dinilai terdiri dari 5 aspek, yaitu aspek tampilan, aspek
materi, aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek bahasa dan tulisan. Berikut ini
akan ditampilkan hasil analisis data kelima aspek yang divalidasi oleh dua orang
guru sejarah.
1) Aspek tampilan
Berikut ini akan disajikan hasil analisis data validasi produk oleh guru
119
Tabel 46: Hasil analisis data validasi guru sejarah I pada aspek tampilan
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 2 25%
Baik 4 4 75%
Cukup Baik 3 2 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 8 100%
pada aspek tampilan oleh guru I dengan jumlah frekuensi sebanyak 2 memperoleh
presentase 25% dan tergolong dalam kriteria “sangat baik”. Jumlah frekuensi
“cukup”. Sedangkan kriteria “kurang”, dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil
analisis data pada aspek tampilan oleh guru I dapat dilihat pada diagram berikut:
0% 0%
Sangat Baik
Cukup
Kurang
120
validasi oleh guru I menunjukan aspek tampilan tergolong dalam kriteria dominan
yaitu “baik”.
2) Aspek materi
Berikut ini akan disajikan hasil analisis data validasi produk oleh guru
Tabel 47: Hasil analisis data validasi produk oleh guru sejarah I pada aspek
materi
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 4 57%
Baik 4 3 43%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 7 100%
Berdasarkan tabel 47, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi
pada aspek materi oleh guru I dengan jumlah frekuensi sebanyak 4 memperoleh
presentase 57% dan tergolong dalam kriteria “sangat baik”. Jumlah frekuensi
Sedangkan kriteria “cukup”, “kurang”, dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil
analisis data pada aspek materi oleh guru I dapat dilihat pada diagram berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
0% 0% 0%
Sangat Baik
Baik
43%
Cukup
57%
Kurang
Sangat Kurang
validasi oleh guru I menunjukan aspek materi tergolong dalam kriteria dominan
3) Aspek pembelajaran
Berikut ini akan disajikan hasil analisis data validasi produk oleh guru
Tabel 48: Hasil analisis data validasi produk oleh guru sejarah I pada aspek
pembelajaran
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 4 80%
Baik 4 1 20%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 48, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi
memperoleh presentase 80% dan tergolong dalam kriteria “sangat baik”. Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
“baik”. Sedangkan kriteria “cukup”, “kurang”, dan “sangat kurang” tidak ada
(0%). Hasil analisis data pada aspek pembelajaran oleh guru I dapat dilihat pada
diagram berikut:
0% 0% 0%
Sangat Baik
20% Baik
Cukup
Kurang
80%
Sangat Kurang
4) Aspek isi
Berikut ini akan disajikan hasil analisis data validasi produk oleh guru
sejarah I pada aspek isi dalam tabel 49:
Tabel 49: Hasil analisis data validasi produk oleh guru sejarah I pada aspek
isi
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 2 33%
Baik 4 4 67%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 6 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Berdasarkan tabel 49, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi
pada aspek isi oleh guru I dengan jumlah frekuensi sebanyak 2 memperoleh
presentase 33% dan tergolong dalam kriteria “sangat baik”. Jumlah frekuensi
Sedangkan kriteria “cukup”, “kurang”, dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil
analisis data pada aspek isi oleh guru I dapat dilihat pada diagram berikut:
0%
0%
0%
Sangat Baik
Baik
33%
Cukup
Kurang
67%
Sangat Kurang
validasi oleh guru I menunjukan aspek isi tergolong dalam kriteria dominan yaitu
“baik”.
Berikut ini akan disajikan hasil analisis data validasi produk oleh guru
124
Tabel 50: Hasil analisis data validasi produk oleh guru sejarah I pada aspek
bahasa dan tulisan
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 0 0%
Baik 4 3 100%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 8 100%
Berdasarkan tabel 50, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi
pada aspek bahasa dan tulisan oleh guru I dengan jumlah frekuensi sebanyak 3
kriteria “sangat baik”, “cukup”, “kurang”, dan “sangat kurang” tidak ada (0%).
Hasil analisis data pada aspek bahasa dan tulisan oleh guru I dapat dilihat pada
diagram berikut:
0%
0% 0% 0%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
100%
Sangat Kurang
125
Berdasarkan diagram pada gambar LXV, perolehan hasil analisis data validasi
oleh guru I menunjukan aspek bahasa dan tulisan tergolong dalam kriteria
1) Aspek tampilan
Berikut ini akan disajikan hasil analisis data validasi produk oleh guru
Tabel 51: Hasil analisis data validasi produk oleh guru sejarah II pada aspek
tampilan
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 2 25%
Baik 4 6 75%
Cukup Baik 3 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 8 100%
Berdasarkan tabel 51, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi
memperoleh presentase 25% dan tergolong dalam kriteria “sangat baik”. Jumlah
“baik”. Sedangkan kriteria “cukup”, “kurang”, dan “sangat kurang” tidak ada
(0%). Hasil analisis data pada aspek tampilan oleh guru II dapat dilihat pada
diagram berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
0%
0%
0% Sangat Baik
25% Baik
Cukup
Kurang
75%
Sangat Kurang
Berikut ini akan disajikan hasil analisis data validasi produk oleh guru
Tabel 52: Hasil analisis data validasi produk oleh guru sejarah II pada aspek
materi
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 4 57%
Baik 4 3 43%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 7 100%
Berdasarkan tabel 52, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi
pada aspek materi oleh guru II dengan jumlah frekuensi sebanyak 4 memperoleh
presentase 57% dan tergolong dalam kriteria “sangat baik”. Jumlah frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Sedangkan kriteria “cukup”, “kurang”, dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil
analisis data pada aspek materi oleh guru II dapat dilihat pada diagram berikut:
0%
0% 0%
Sangat Baik
Baik
43%
Cukup
57% Kurang
Sangat Kurang
validasi oleh guru II menunjukan aspek materi tergolong dalam kriteria dominan
3) Aspek pembelajaran
Berikut ini akan disajikan hasil analisis data validasi produk oleh guru
Tabel 53: Hasil analisis data validasi produk oleh guru sejarah II pada aspek
pembelajaran
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 5 100%
Baik 4 0 0%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 5 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Berdasarkan tabel 53, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi
Sedangkan kriteria “baik”, “cukup”, “kurang”, dan “sangat kurang” tidak ada
(0%). Hasil analisis data pada aspek pembelajaran oleh guru II dapat dilihat pada
diagram berikut:
0%
0%
0% 0%
Sangat Baik
Baik
Cukup
100%
Kurang
Sangat Kurang
4) Aspek isi
Berikut ini akan disajikan hasil analisis data validasi produk oleh guru
Tabel 54: Hasil analisis data validasi produk oleh guru sejarah II pada aspek
isi
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 4 67%
Baik 4 2 33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 6 100%
Berdasarkan tabel 54, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi
pada aspek isi oleh guru II dengan jumlah frekuensi sebanyak 4 memperoleh
presentase 67% dan tergolong dalam kriteria “sangat baik”. Jumlah frekuensi
Sedangkan kriteria “cukup”, “kurang”, dan “sangat kurang” tidak ada (0%). Hasil
analisis data pada aspek isi oleh guru II dapat dilihat pada diagram berikut:
0% 0%
0%
Sangat Baik
Baik
33%
Cukup
Kurang
67%
Sangat Kurang
validasi oleh guru II menunjukan aspek isi tergolong dalam kriteria dominan yaitu
“sangat baik”.
130
Berikut ini akan disajikan hasil analisis data validasi produk oleh guru
Tabel 55: Hasil analisis data validasi produk oleh guru sejarah II pada aspek
bahasa dan tulisan
Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase (%)
Sangat Baik 5 3 100%
Baik 4 0 0%
Cukup Baik 3 0 0%
Kurang 2 0 0%
Sangat Kurang 1 0 0%
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel 55, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data validasi
pada aspek bahasa dan tulisan oleh guru II dengan jumlah frekuensi sebanyak 3
Sedangkan kriteria “baik”, “cukup”, “kurang”, dan “sangat kurang” tidak ada
(0%). Hasil analisis data pada aspek bahasa dan tulisan oleh guru II dapat dilihat
0%
0%
0% 0% Sangat Baik
Baik
Cukup
100%
Kurang
Sangat Kurang
131
validasi oleh guru II menunjukan aspek bahasa dan tulisan tergolong dalam
F. Pembahasan
pemilihan KD, materi, rancangan bentuk dan isi LKPD . Setelahnya peneliti
membuat produk awal LKPD. Setelah produk awal jadi, selanjutnya peneliti
serahkan kepada tiga orang ahli LKPD untuk memvalidasi produk LKPD pada
divalidasi oleh ketiga ahli serta diberi saran dan komentar, peneliti melakukan
revisi sesuai saran dan komentar yang diberikan. Setelah produk LKPD direvisi,
selanjutnya peneliti melakukan validasi praktisi terhadap dua orang guru sejarah.
Hasil validasi oleh ahli LKPD I pada aspek materi, aspek isi, aspek
tampilan, dan kebahasaan dan tulisan menunjukan bahwa produk LKPD masuk
dalam kriteria “baik” dengan perolehan skor rata-rata 4,0. Hasil validasi oleh ahli
LKPD II pada aspek materi, isi, tampilan, bahasa dan tulisan menunjukan bahwa
produk LKPD masuk dalam kriteria “baik” dengan perolehan skor rata-rata 4,0.
Hasil validasi oleh ahli LKPD III pada aspek materi, isi, tampilan, bahasa dan
tulisan menunjukan bahwa LKPD masuk dalam kriteria “baik” dengan perolehan
132
Hasil validasi praktisi oleh guru sejarah I pada aspek tampilan, materi,
pembelajaran, isi, bahasa dan tulisan menunjukan bahwa produk LKPD masuk
dalam kriteria “sangat baik” dengan perolehan skor rata-rata 4,35. Hasil validasi
praktisi oleh guru sejarah II pada aspek tampilan, materi, pembelajaran, isi, bahasa
dan tulisan menunjukan bahwa produk LKPD masuk dalam kriteria “sangat baik”
Dari hasil skor yang telah penelitii paparkan dari hasil validasi oleh para
ahli dan hasil validasi praktisi oleh dua orang guru sejarah, maka dapat
disimpulkan bahwa produk LKPD layak digunakan oleh siswa SMA kelas XI
dalam materi pokok Pendekatan dan Strategi Pergerakan Nasional sebagai salah
satu bahan ajar pembelajaran sejarah di kelas dengan tujuan produk LKPD
mampu membuat peserta didik lebih aktif dan mandiri dalam proses
pembelajaran.
disimpulkan bahwa dengan adanya produk LKPD dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi serta berbagai jenis penugasan dan uji kompetensi kepada
peserta didik sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik bisa lebih aktif
dan mandiri dalam belajar serta soal-soal yang diberikan juga mampu merangsang
imajinasi peserta didik. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) merupakan suatu
Menurut Muhsetyo, sebagaimana dikutip oleh Sugiarto (2010), “Siswa baik secara
mereka dengan berbagai sumber belajar. Guru lebih berperan sebagai fasilitator,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
dan salah satu tugas guru adalah menyediakan perangkat pembelajaran (termasuk
LKPD) yang sesuai dengan kebutuhan siswa.”32 Menurut National Center For
Vocational Education Research Ltd, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
pembelajaran di kelas. Bahan ajar yang dimaksud boleh berupa bahan tertulis
maupun bahan tak tertulis. Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang
disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta suasana
berpendapat bahwa bahan ajar adalah bahan materi atau materi pelajaran yang
disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses
33
pembelajaran. Sumber belajar dan media pembelajaran yang dapat membantu
siswa maupun guru dalam proses pembelajaran adalah Lembar Kerja Peserta didik
(LKPD). Dalam LKPD, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan dan
tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, dalam LKPD peserta didik juga
diberikan. Pada saat yang sama peserta didik sekaligus diberi materi dan tugas
produk LKPD:
32
Nurmalia Beladina , Amin Suyitno, Kusni, Keefektifan Model Pembelajaran Core Berbantuan
Lkpd Terhadap Kreativitas Matematis Siswa, dalam Unnes Journal of Mathematics Education,
Vol.2, no.3, November 2013, Universitas Negeri Semarang, Semarang, hlm.36
33
Prastowo, Andi, pengembangan bahan ajar tematik tinjauan teoritis dan praktik, Jakarta:
kencana prenadamedia group, 2002, hlm: 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
3. LKPD digunakan sebagai salah satu bahan ajar pembelajaran bagi siswa
SMA.
konstruktivisme.
akan tetapi produk LKPD ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut
a. Kelebihan LKPD
3) LKPD merupakan salah satu bahan ajar sejarah yang dapat digunakan
b. Kelemahan LKPD
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Peserta Didik (LKPD) Sejarah Peminatan Pada Materi Pendekatan Dan Strategi
Pergerakan Nasional SMA Kelas XI” menghasilkan suatu produk berupa lembar
kerja peserta didik (LKPD) sejarah peminatan yang layak digunakan dalam
penelitian ini, peneliti telah melewati berbagai tahap yang mendukung kelayakan
produk, yaitu uji validasi produk oleh tiga orang ahli LKPD. Setelah melewati uji
validasi dari ketiga ahli, maka peneliti melakukan revisi terhadap produk,
selanjutnya produk akan divalidasi oleh ahli praktisi yaitu dua orang guru sejarah.
Rekapitulasi data validasi oleh ahli LKPD dan ahli praktisi (dua orang guru
1. Hasil validasi LKPD oleh ahli I pada aspek materi, aspek isi, aspek
LKPD tergolong dalam kriteria “baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,0.
2. Hasil validasi LKPD oleh ahli II aspek materi, aspek isi, aspek tampilan,
dan aspek bahasa dan tulisan menunjukan bahwa produk LKPD tergolong
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
3. Hasil validasi LKPD oleh ahli II aspek materi, aspek isi, aspek tampilan,
dan aspek bahasa dan tulisan menunjukan bahwa produk LKPD tergolong
4. Hasil validasi LKPD oleh guru sejarah I pada aspek tampilan, aspek
materi, aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek bahasa dan tulisan
5. Hasil validasi LKPD oleh guru sejarah II pada aspek tampilan, aspek
materi, aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek bahasa dan tulisan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil skor yang diperoleh dari hasil
validasi ahli LKPD dan validasi praktisi (guru sejarah) pada produk LKPD pada
materi pendekatan dan strategi pergerakan nasional yaitu produk LKPD layak
digunakan sebagai salah satu bahan ajar dalam pembelajaran sejarah untuk peserta
B. Keterbatasan Penelitian
pendekatan dan strategi pergerakan nasional yang dijadikan sebagai salah satu
bahan ajar sejarah peminatan pada SMA kelas XI, masih memiliki keterbatasan.
Keterbatasan produk LKPD ini adalah produk ini tidak sampai pada tahapan uji
coba lapangan (uji coba peserta didik) dan uji efektifitas LKPD, sehingga peneliti
142
di kelas. Selain itu, dalam pengembangaan ini juga peneliti tidak sampai pada
tahap produksi masal, hal ini dikarenakan adanya situasi dan kondisi penyebaran
C. Saran
1. Bagi sekolah
LKPD sebagai salah satu bahan evaluasi pembelajaran di kelas serta dalam
2. Bagi guru
memberi penugasan kepada peserta didik, agar siswa lebih aktif dalam
LKPD.
dari produk buku pop-up sebelumnya. Uji coba produk juga bisa dilakukan
sampai pada tahap uji efektivitas, sehingga peneliti dapat menarik suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
H. Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar Dan Pembelajaran.
Ratna Hapsari& Adul M.. 2016. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok
Hendra Kurniawan. 2018. Kajian Kurikulum Dan Bahan Ajar Sejarah Menurut
Andi Prastowo. 2002. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis Dan
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Alfabeta.
Dini TK/RA & Anak Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Ilmu.
Yosep S.H, dkk. 2014. Penilaian Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: PT.
Kanisius
Skripsi:
Endang Surani. 2018. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Untuk
Sumber: https://eprints.uny.ac.id/57706/1/12.%20SKRIPSI%20FULL.pdf
Ega Ayu Lestari. 2018. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
146
E-Jurnal:
Febbrizal, & Aman. 2019. Mata Pelajaran Sejarah SMA di Kurikulum 2013.
(2).http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/vi
Sri Latifah, Eka Setiawati, Abdul Basith. 2016. Pengembangan Lembar Kerja
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/article/view/104
147
Historia%20Vitae/vol24no1april2010/PARADIGMA%20PEMBELAJAR
LAMPIRAN
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
150
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Hasil penilaian produk LKPD sejarah pada aspek materi oleh Ahli LKPD III
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian materi dengan
Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian materi dengan
Indikator dan Tujuan
Pembelajaran
3. Kebenaran materi yang
Materi disajikan dalam produk LKPD
4. LKPD Materi yang disajikan dalam
produk memiliki kebaharuan
5. Kejelasan alur materi dalam
produk jelas dan dapat dipahami
dengan baik
6 Keefektifan penyampaian materi
melalui produk LKPD
7. Kesesuaian gambar dengan
materi LKPD
8. Kesesuaian LKPD dengan
kebutuhan dalam pembelajaran
9. Kemudahan peserta didik dalam
memahami materi dalam LKPD
Jumlah skor 3 24 10
Total skor 37
Rata-rata skor 37/9 = 4,11
Kriteria Baik
Hasil penilaian produk LKPD sejarah pada aspek isi oleh ahli LKPD III
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kelengkapan komponen-
komponen dalam produk LKPD
2. Penyusunan soal-soal berbasis
HOTS (Higher Order Thinking
Isi LKPD Skill) berdasarkan materi LKPD
3. Ketepatan komposisi, warna,
gambar, dan tulisan LKPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Hasil penilaian produk LKPD pada aspek tampilan oleh ahli LKPD III
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Ketepatan pemilihan ukuran
dan jenis huruf
2. Kualitas gambar yang
Tampilan digunakan menarik
3. (Fisik LKPD) Pemilihan warna pada cover
LKPD sudah menarik dan
jelas
4. Ketepatan dalam pemilihan
warna huruf
5. Kesesuaian penggunaan
gambar dengan materi
6. Ketepatan warna gambar
7. Kesesuaian ilustrasi desain
sampul produk LKPD
8. Ketepatan penataan tata letak
gambar
Jumlah skor 24 10
Total skor 34
Rata-rata skor 34/8 = 4,25
Kriteria Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Hasil penilaian produk LKPD pada aspek bahasa dan tulisan oleh ahli LKPD III
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian bahasa dengan
perkembangan peserta didik
2. Ketepatan Pemilihan kata,
Bahasa sehingga produk LKPD mudah
dan tulisan dipahami/komunikatif
3. Keefektifan bahasa yang
dipergunakan dalam produk
LKPD
Jumlah skor 12
Total skor 12
Rata-rata skor 12/3 = 4,0
Kriteria Baik
159
Hasil penilaian produk LKPD pada aspek materi oleh guru sejarah 1
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian materi dengan
Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian materi dengan Indikator
dan Tujuan Pembelajaran
3. Kebenaran materi yang disajikan
Materi dalam produk LKPD
4. LKPD Materi yang disajikan dalam
produk memiliki kebaharuan
5. Kejelasan alur materi dalam produk
jelas dan dapat dipahami dengan
baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Hasil penilaian produk LKPD pada aspek pembelajaran oleh guru sejarah I
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Keefektifan produk LKPD untuk
meminimalkan peran guru dalam
pembelajaran, sehingga peserta
didik lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran
2. Keefektifan penyampaian materi
Pembelajaran
melalui produk LKPD
3. Produk LKPD yang dihasilkan
mempermudah guru dalam
menyampaikan pembelajaran
4. Kesesuaian LKPD dengan
kebutuhan dalam pembelajaran
5. Kemudahan guru dalam
memberikan penugasan kepada
peserta didik melalui Produk
LKPD
Jumlah skor 4 20
Total skor 24
Rata-rata skor 24/5 =4,8
Kriteria Sangat Baik
161
Jumlah skor 16 10
Total skor 26
Rata-rata skor 26/6 = 4,33
Kriteria Sangat Baik
Hasil penilaian produk LKPD pada aspek bahasa dan tulisan oleh guru sejarah I
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian bahasa dengan
perkembangan peserta didik
2. Ketepatan Pemilihan kata, sehingga
Bahasa produk LKPD mudah
dan dipahami/komunikatif
3. tulisan Keefektifan bahasa yang dipergunakan
dalam produk LKPD
Jumlah skor 12
Total skor 12
Rata-rata skor 12/3 = 4,0
Kriteria Baik
162
Hasil penilaian produk LKPD pada aspek materi oleh guru sejarah II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian materi dengan
Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian materi dengan Indikator
dan Tujuan Pembelajaran
3. Kebenaran materi yang disajikan
Materi dalam produk LKPD
4. LKPD Materi yang disajikan dalam
produk memiliki kebaharuan
5. Kejelasan alur materi dalam produk
jelas dan dapat dipahami dengan
baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Hasil penilaian produk LKPD pada aspek pembelajaran oleh guru sejarah II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Keefektifan produk LKPD
untuk meminimalkan peran
guru dalam pembelajaran,
sehingga peserta didik lebih
aktif dalam mengikuti
pembelajaran
2. Pembelajaran Keefektifan penyampaian
materi melalui produk LKPD
3. Produk LKPD yang dihasilkan
mempermudah guru dalam
menyampaikan pembelajaran
4. Kesesuaian LKPD dengan
kebutuhan dalam pembelajaran
5. Kemudahan guru dalam
memberikan penugasan kepada
peserta didik melalui Produk
LKPD
Jumlah skor 25
Total skor 25
Rata-rata skor 25/5 =5
Kriteria Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Tabel 31: Hasil penilaian produk LKPD pada aspek isi oleh guru II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kelengkapan komponen-
komponen dalam produk
LKPD
2. Penyusunan soal-soal berbasis
Isi LKPD HOTS (Higher Order Thinking
Skill) berdasarkan materi
LKPD
3. Ketepatan komposisi, warna,
gambar, dan tulisan LKPD
4. Ketersediaan ruang untuk
menuliskan jawaban dalam
produk LKPD
5. Kesesuaian tingkat
perkembangan peserta didik
dengan pemilihan gambar
6. Kejelasan petunjuk
penggunaan produk LKPD
Jumlah skor 8 20
Total skor 28
Rata-rata skor 28/6 = 4,66
Kriteria Sangat Baik
Hasil penilaian produk LKPD pada aspek bahasa dan tulisan oleh guru sejarah II
No. Aspek Indikator Skor Hasil Validasi
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian bahasa dengan
perkembangan peserta didik
2. Ketepatan Pemilihan kata,
Bahasa dan sehingga produk LKPD mudah
tulisan dipahami/komunikatif
3. Keefektifan bahasa yang
dipergunakan dalam produk
LKPD
Jumlah skor 15
Total skor 15
Rata-rata skor 15/3 = 5,0
Kriteria Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
166
Lampiran 3: Silabus
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran/ Minggu
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber Belajar
Pembelajaran Waktu
3.10 Menganalisis Memahami Pendekatan dan Membaca buku teks Tes Tulis 4 LKPD Sejarah
persamaan dan penjelasan guru strategi
perbedaan tentang tentang latar pergerakan
dan LKPD, dan/atau Penugasan Hapsari, Ratna dan
strategi pergerakan belakang nasional menyimak penjelasan Terstruktur M.Adil. 2016 (Edisi
nasional pergerakan Pendekatan
guru mengenai revisi). SEJARAH untuk
4.10 Mengolah nasional di pergerakan
informasi tentang Indonesia nasional persamaan dan SMA/MA Kelas XI
persamaan dan Mengidentifikasi Strategi perbedaan tentang
perbedaan strategi Kelompok Peminatan
kan faktor pergerakan
pergerakan nasional pendorong nasional strategi pergerakan Ilmu Pengetahuan
dan menyajikannya pergerakan nasional Sosial. Jakarta:
dalam bentuk cerita nasional di
sejarah Indonesia. Membuat dan ERLANGGA
Menganalisis
mengajukan Hapsari, Ratna dan
strategi
organisasi- pertanyaan/berdiskusi M.Adil. 2016 (Edisi
organisasi tentang permasalahan revisi). Sejarah
pergerakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
168
Kelas/Semester : XI/II
Alokasi Waktu : 4 JP
A. Tujuan Pembelajaran
B. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Pertemuan 1
Kegiatan Aktivitas Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam. 15 menit
2. Guru memperhatikan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran
meliputi kehadiran, ketertiban,
kebersihan, dan kerapian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
170
menghubungkannya dengan
pertanyaan peserta didik yang
sudah didata oleh guru
2. Merumuskan Masalah
a. Peserta mencermati materi yang
disampaikan guru
b. Guru membantu peserta didik
untuk mendefinisikan dan
menganalisis materi sehingga
peserta didik mampu menemukan
permasalahan-permasalahan yang
terdapat pada materi
3. Mengumpulkan Data/Informasi.
a. Siswa dikelompokkan menjadi 5
kelompok dengan jumlah masing-
masing anggota kelompok
menyesuaikan dengan jumlah
peserta didik di dalam kelas
heterogen dengan kemampuan
akademik siswa, jenis kelamin,
etnis, dan agama.
b. Guru menyampaikan beberapa
hal pokok mengenai Pendekatan
dan Strategi Pergerakan nasional
di Indonesia.
c. Guru membagikan LKPD kepada
peserta didik yang berisi tentang
kasus-kasus sejarah yang perlu di
analisis oleh peserta didik.
d. Peserta didik dalam kelompok
mendiskusikan lembar kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
172
173
174
C. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : Penilaian diri
b. Pengetahuan : Tes tertulis
c. Keterampilan : Mind Mapping
2. Bentuk Penilaian
a. Sikap : Lembar Penilaian diri
b. Pengetahuan : Soal Esai
c. Keterampilan : Rubrik mind mapping
3. Rencana Kegiatan Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai batas kriteria ketuntasan minimal
maka diberi kegiatan remedial berupa penugasan membuat makalah
tentang peran salah satu organisasi pergerakan dalam pergerakan nasional
Indonesia.
4. Rencana Kegiatan Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui batas kriteria
ketuntasan minimal maka diberi kegiatan pengayaan berupa penugasan
membuat poster tentang salah satu oragnisasi pergerakan nasional.
175
3. Kebudayaan
Pada masa pergerakan nasional, nasionalisme masih sempit dan bersifat
kedaerahan. Budi Utomo sendiri ketika itu masih merupakan organisasi
yang dilandasi oleh kesatuan kebudayaan Jawa.
4. Politik
Di negara jajahan, kepentingan ekonomi dan politik saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Dimensi politik yang
dilakukan oleh bangsa penjajah pada umumnya bertujuan melindungi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
3. Periode Radikal
Periode radikal adalah masa ketika organisasi-organisasi
pergerakan menolak bekerjasama atau bersikap nonkooperatif dengan
pemerintah kolonial Belanda dan secara tegas menuntun kemerdekaan.
Sebuatan radikal terutama mengacu pada sikap organisasi-organisasi
pergerakan pada periode ini yang menolak bekerjasama dengan
pemerintah kolonial Hindia Belanda. Organisasi yang bergerak secara
nonkoopretaif diantaranya adalah Perhimpunan Indonesia (PI), PKI, dan
PNI. Secara umum, para tokoh dan aktivis PI, PKI, dan PNI berpandangan
bahwa upaya meraih kemerdekaan tidak dapat dilakukan dengan
bekerjasama dengan Belanda, tetapi harus dengan kemampuan dan
kekuatan sendiri.
Faktor-faktor yang mendorong munculnya gerakan radikal adalah
sebagai berikut:
Kelompok radikal komunis Bolshevik berhasil menggulingkan
kekuasaan Tsar Nicholas II dan berkuasa di Rusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Nama Siswa :
NIM :
178
Kriteria =
179
50-59 Rendah D
<50 Sangat Rendah E
180
TUGAS MINDMAPPING
Buatlah MindMapping tentang organisasi-organisasi yang ada pada masa
pergerakan nasional Indonesia. Jelaskan dan sertai dengan gambar!
MindMapping dibuat dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Setiap kelompok membuat satu Mind Mapping organisasi-organisasi yang
ada pada masa pergerakan nasional Indonesia.
2. Mind Mapping harus sesuai dengan sistematis yang telah ditentukan.
3. Mind Mapping akan diserahkan kepada guru dipertemuan selanjutnya
181
182
183
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
diselesaikannya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini dengan materi
Pendekatan Dan Strategi Pergerekan Nasional. Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 dan mengacu pada
pembelajaran yang bersifat konstruktivisme.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini disusun dengan harapan mampu
meningkatkan pemahaman siswa tentang pokok-pokok pembelajaran sejarah,
sehingga siswa mampu menigkatkan pengetahuan sejarahnya serta melakukan
pembelajaran secara mandiri.
Yogyakarta, 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
DAFTAR ISI
185
186
Pendekatan Dan
Strategi Pergerakan
Nasional
Kompetensi Dasar:
3.10 . Menganalisis persamaan dan perbedaan tentang strategi pergerakan
nasional.
4.10 Mengolah informasi tentang persamaan dan perbedaan strategi
pergerakan nasional dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.
INDIKATOR :
MENJELASKAN LATAR BELAKANG PERGERAKAN NASIONAL
MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENDORONG MUNCULNYA PERGERAKAN
NASIONAL
MENGANALISIS STRATEGI ORGANISASI-ORAGINASI PERGERAKAN NASIONAL
TUJUAN PEMBELAJARAN:
187
Petunjuk
penggunaan
LKPD
188
Strategi PergerAkan
nasional di indonesia
189
1. Ekonomi
190
2. Sosial
3. Budaya
191
4. Politik
TUGAS MANDIRI 1:
Bagaimana kondisi ekonomi bangsa indonesia mempengaruhi kepentingan
politik sehingga memunculkan niat untuk melakukan perlawanan terhadap
bangsa koloni dan membentuk organisasi pergerakan nasional? Jelaskan dan
berikan argumenmu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
C. STRATEGI ORGANISASI-
ORGANISASI PERGERAKAN DI
INDONESIA
a. Budi Utomo
Awal tahun 1900-an, muncul kelompok Priyayi baru yang berpikiran maju
dan memandang pendidikan sebagai kunci kemajuan. Kelompok ini merupakan
kelompok pertama yang membentuk sebuah organisasi modern. Pada tahun 1908
Budi Utomo didirikan, dr.Wahidin Sudirohusodo (1857-1917) menjadi pelopor
membangkit semangat bagi terbentuknya organisasi yang menghimpun dana
beasiswa untuk golongan Priyayi Jawa rendahan agar memperoleh pendidikan
Barat. Sebelumnya, pada tahun 1907 Wahidin berkunjung ke STOVIA yang
merupakan sekolah dokter-doketr pribumi. Di sana, ia bertemu dengan dokter-
dokter pribumi dan juga mahasiswa OSVIA.
193
Para dokter, pejabat pribumi, pelajar dari sekolah guru, sekolah pertanian
dan kedokteran hewan tersebut kemudian sepakat untuk mendirikan Budi Utomo.
Organisasi ini berkembang dengan cepat, terutama di wilayah Jawa dan Madura.
Bahasa Melayu dipergunakan sebagai bahasa resmi. Organisasi ini
mengutamakan kebudayaan dan pendidikan sebagai landasan organisasi. Pada
Desember 1909, organisasi ini dinyatakan sebagai organisasi yang sah dan baru
dibubarkan pada 1935.
b. Sarekat Islam
Pada tahun 1909, seorang lulusan OSVIA yang bernama Tirto Adhi Suryo
meninggalkan dinasnya dipemerintahan dan beralih profesi menjadi wartawan. Ia
kemudian mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Batavia dan Buitenzorg
(Bogor). Tujuannya adalah membantu para pedagang-pedagang pribumi. Pada
tahun 1911, berdiri pula organisasi sejenis di Surakarta. Kali ini pendirinya
adalah pengusaha batik yang bernama K.H. Samanhudi (1856-1959), yang diberi
nama Sarekat Dagang Islam(SDI). Pada awalnya, organisasi ini adalah semacam
wadah pedagang batik.
Di Surabaya, Sarekat Dagang Islam dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto
(1882-1934) dengan tujuan yang sama. Sarekat Dagang Islam dengan cepat
berkembang dan memiliki banyak pengikut. Karena kesibukannya dalam
mengurus organisasi, K.H. Samanhudi menyerahkan kepemimpinan organisasinya
di Surakarta kepada H.O.S. Cokroaminoto (1912). Oleh Cokroaminoto, Sarekat
Dagang Islam diubah nama menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun yang sama.
Organisasi in juga berkembang dengan cepat. Berbeda dari Budi Utomo, Sarekat
Islam meluaskan jaringan Organisasi hingga keluar Jawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
c. Muhammadiyah
195
Tugas mandiri 2:
Mengapa organisasi Budi Utomo, Sarekat
Islam, Muhhamdiyah disebut sebagai
organisasi moderat dan kooperatif? Jelaskan!
Pada 1911, lahir sebuah partai politik yang diberi nama Indische Partij
(Partai Hindia). Pendirinya adalah seorang Indo-Belanda yang radikal bernama
E.F.E.Douwes Dekker/Setiabudi (1879-1950). Partai ini mensosialisasikan sebuah
nasionalisme Hindia dengan menuntut kemerdekaan dengan haluan politiknya
radikal dan nonkooperatif. Dua tokoh lainnya yaitu Cipto Mangunkusumo dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
b. Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda pertama kali lahir di Indonesia adalah Trikoro
Dharmo. Gerakan ini didirikan di Jakarta pada 7 Maret 1915. Gerakan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Dalam kongres berikutnya pada tahun 1919, Jong Java menetapkan tujuan
perkumpulannya. Organisasi pemuda ini tidak mencampuri urusan politik, tetapi lebih
kepada upaya memberikan pendidikan kepada anggotanya, mempererat rasa persatuan,
dan meningkatkan rasa cinta pada budaya sendiri. Bersamaan dengan berdirinya Jong
Java, berdiri pula perkumpulan pemuda yang bersifat kedaerahan lainnya, seperti
Pasoendan, Jong Sumatera Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Cilebes
(Sulawesi), dan Tomorees Verbond.
Para pemuda ini merasa perlu untuk membentuk wadah dan menyatukan langkah
untuk mencapai cita-cita tersebut. Akhirnya, disepakatilah untuk melaksanakan sebuah
Kongres Pemuda I yang diselenggarakan di Jakarta pada 30 April-2 Mei 1926. Kongres
ini bertujuan menanamkan semangat kerja sama antar perkumpulan pemuda dan
membina persatuan Indonesia dalam arti yang lebih luas. Setelah itu, pada 31 Agustus
1926 disahkan anggaran dasar dari sebuah perkumpulan baru yang bernama Jong
Indonesia. Tujuannya kurang lebih sama, yaitu mewujudkan cita-cita persatuan dari para
pemuda di seluruh Indonesia dengan dasar nasionalisme menuju cita-cita Indonesia Raya.
Dalam kongres ini pula, ditetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
199
Dalam kongres ini juga, dibentuk sebuah komisi yang diberi nama Komisi Besar
Indonesia Muda sebagai langkah persiapan untuk gerakan persatuan yang lebih maju.
Selanjutnya, dalam sebuah konferensi di Solo yang diselenggarakan pada 31 Agustus
1930, ditetapkan berdirinya Indonesia Muda. Namun, Jong Islamieten Bond dan Pemuda
Muslim tidak bergabung dalam Indonesia muda ini.
Akibat tindakan dari pemerintah kolonial ini, banyak anggota yang kemudian
mengundurkan diri. Sikap pemerintah menimbulkan rasa tidak puas dari para pemuda
sehingga muncul organisasi pemuda yang bersifat radikal lagi, seperti Suluh Pemuda
Indonesia dan Pemuda Rakyat Indonesia dengan tuntutan Indonesia merdeka. Kondisi ini
berakibat munculnya sikap reaksioner dari Gubernur Jendral de Jonge (1932-1937), yaitu
melarang organisasi pemuda yang baru ini melakukan aktivitasnya. Selama pemerintahan
de Jonge, ia memang dikenal sebagai gubernur jenderal yang bersikap keras terhadap
organisasi pergerakan.
Gerakan pemuda Indonesia ini tidak hanya berkembang di Indonesia saja, tetapi
juga di luar negeri, seperti Perhimpunan Indonesia (Belanda). Demikian juga konferensi
internasional pemuda yang pernah diselenggarakan di Paris pada 1937, di mana beberapa
pemuda Indonesia turut menjadi peserta. Selain itu, ada juga konferensi antar mahasiswa
di Leiden (Belanda) pada 1938 yang dihadiri oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari
Indonesia, Inggris, Belanda, Tiongkok, dan India. Demikian utusan pemuda Indonesia
yang hadir dalam kongres ini tidak hanya menyosialisasikan nama Indonesia di luar
negeri, tetapi juga menggalang persahabatan dan mendapat dukungan dari para pemimpin
pemuda bangsa lainnya dalam usaha mencapai Indonesia merdeka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
c. Gerakan Perempuan
Kondisi perempuan Indonesia pada pertengahan abad XIX masih jauh tertinggal
dibanding kaum laki-laki. Sekolah-sekolah yang ada pada saat itu haya membuka
kesempatan bagi kaum laki-laki, sedangkan kaum perempuan hanya mendapat
pendidikan yang berkaitan dengan kerumahtanggaan dan itu pun masih sangat terbatas.
Keadaan ini sedikit demi sedikit mengalami perubahan ketika seorang putri bupati Jepara
bernama R.A. Kartini, berkesempatan mengenyam pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah kolonial Belanda. Ia menuangkan pemikiran-pemikirannya dalam tulisan
tentang kondisi perempuan pada masa itu.
Selain Kartini, terdapat beberapa tokoh lainnya yang memperjuangkan hak
perempuan untuk mendapatkan pendidikan, salah satunya adalah Dewi Sartika yang
mendirikan Perkoempoelan Keoetamaan Istri. Sementara itu, berdiri juga sekolah Kartini
di Indonesia, seperti di Batavia, Bogor, Semarang, Madiun, Pekalongan, Indramayu, dan
Rembang. Dalam kongres perempuan Indonesia I, yang berlangsung di Yogyakarta pada
25-28 Desember 1928, perkumpulan-perkumpulan perempuan ini sepakat mendirikan
sebuah federasi yang dapat menjadi wadah perjuangan yang dapat memajukan perempuan
Indonesia.
Wadah perjuangan tersebut berhasil dibentuk dan diberi nama Perserikatan
Perempuan Indonesia (PPI) yang diketuai oleh Nyonya Sukanto. Pada tahun 1929, PPI
berganti nama menjadi Perhimpunan Istri Indonesia. Selanjutnya lahir pula organisasi
perempuan lain yang bersifat nonkooperatif dengan pemeriintah kolonial Belanda, yang
dinamai Perkumpulan Istri Sedar. Tujuan perkumpulan ini lebih tegas, yaitu
meningkatkan kesadaran perempuan untuk tidak terlampau terikat dengan rumah tangga
dan pendidikan saja, tetapi juga aktif dalam kegiatan politik.
Pada tahun 1929 dibentuk pula perkumpulan Pemberantasan Perdagangan
Perempuan Dana Anak (P4A). perkumpulan ini berhasil menyelenggarakan kongres
perempuan II di Jakarta, 28-31 Desember 1929.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
TUGAS MANDIRI 3 :
Dibandingkan dengan kondisi perempuan zaman kolonial, kondisi kehidupan
perempuan saat ini sudah jauh lebih baik. Menurutmu dampak spesifik apa yang
diberikan oleh adanya gerakan perempuan pada zaman kolonial untuk kondisi
kehidupan perempuan Indonesia saat ini? Uraikan dan jelaskan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
a. Perhimpunan Indonesia
Organisasi ini didirikan di Belanda pada tahun 1908 oleh para mahasiswa
Indonesia yang sedang belajar di sana. Pemimpinannya adalah Sutan Kasajangan
Soripada dan R.M.Noto Soeroto. Pada awalnya diberi nama Indische Vereeniging
(Perhimpunan Hindia) dengan tujuan memperjuangkan kepentingan orang Indonesia
yang ada di Belanda. Oleh karena itu, awalnya organisasi ini lebih banyak bergerak dalam
bidang sosial-budaya. Sejak Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar
Dewantara) bergabung pada 1913, PI mulai memikirkan mengenai masa depan Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
204
organisasi lain yang sudah ada. Akhirnya, ISDV masuk dan menjalin hubungan dengan
tokoh-tokoh organisasi Sarekat Islam (SI).
Dalam kongres ke-6 pada Oktober 1921, SI menerima usulan Agus Salim dan
Abdul Muis tentang penerapan disiplin kepartaian, terutama larangan merangkap
keanggotaan partai. Golongan Semaun disuruh memilih menjadi anggota SI atau ISDV.
Golongan Semaun memilih yang kedua, dan sejak saat itu SI pun secara resmi pecah.
Dampak yang langsung dari hal tersebut adalah menyusutnya anggota SI. Pada 23 Mei
1923, nama Perserikatan Komunis Hindia diganti lagi menjadi Partai Komunis Hindia.
Pada tahun 1924, Partai Komunis Hindia menjadi Partai Komunis Indonesia. Pada tahun
ini bergabung tokoh baru, seperti Alimin dan Muso.
Sebagai organisasi yang berideologi komunis, PKI berkembang cepat. Pada
tahun 1926, PKI melancarkan pemberontakan di Jawa, yang disusul pada tahun 1927 di
Sumatera Barat. Kedua pemberontakan ini gagal. Banyak tokohnya ditangkap dan
dibuang ke Digul, Papua. Karena aksi-aksi militant dan revolusionernya yang
mengganggu stabilitas dan kepentingan Belanda, PKI akhirnya dinyatakan sebagai
organisasi terlarang oleh Belanda pada tahun 1927.
Gambar 10. Sekjen PKI, D.N. Aidit berorasi dalam kampanye jelang
pemilihan umum 1955. https://historia.id/politik/articles/gaya-
pki-memikat-rakyat-vXlxj
205
Indonesia yang merdeka. Untuk mencapai tujuan tersebut, perserikatan ini memadukan
semangat kebangsaan yang telah dirintis terlebih dahulu oleh organisasi-organisasi
pergerakan yang sudah ada, termasuk kaum nasionalis revolusioner.
DISKUSI KELOMPOK:
Diskusikanlah bagaimana pergerakan nasional pada masa periode radikal
dan strategi politik apa yang digunakan oleh masing-masing organisasi
pergerakan masa itu.
(Tugas dikumpulkan dalam Bentuk makalah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
207
Selain PBI dan Budi Utomo, bergabung pula Serikat Sumatera dan serikat
Celebes, dengan tujuan terwujudnya Indonesia raya. Dalam kongres pertama hasil fusi di
Batavia pada tanggal 15-18 Mei 1937, Parindra menunjukan sikap yang kooperatif dan
moderat. Dengan demikian, Parindra dapat mendudukkan wakilnya di Volksraad. Setelah
itu, Parindra kemudian berjuang untuk dapat memasukkan wakilnya di Volksraad demi
mempengaruhi kebijakan politik pemerintah kolonial. Di luar Volksraad, Parindra juga
membantu memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi dengan basis ekonomi
kerakyatan. Misalnya mendirikan banyak perkumpulan rukun tani dan rukun pelayaran
sebagai wadah pendampingan masyarakat petani dan nelayan. Parindra juga aktif dalam
berbagai usaha perbaikan terhadap usaha perburuhan, pengangguran, dan peradilan.
Melalui sistem ekonomi kerakyatan, Parindra telah melakukan gerakan yang
berseberangan dengan paham kapitalisme yang dianut pemerintah kolonial Belanda di
Indonesia masa itu.
208
Kongres Gapi yang pertama dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1939. Kongres ini
mengusung semboyan Indonesia Berparlemen. Pemerintah Belanda menanggapi usul
GAPI tentang pembentukan parlemen tersebut dengan membentuk Komisi Visman.
Adapun tugas Komisi Visman adalah mempelajari dan menyelidiki perubahan
ketatanegaraan seperti yang diusulkan oleh GAPI. Meskipun pembentukan komisi tidak
disetujui oleh tokoh-tokoh pergerakan karena pesimistis komisi akan bekerja maksimal,
pemerintah kolonial Belanda tetap melanjutkan kerja Komisi Visman. Hasil penyelidikan
komisi Visman menyebutkan bahwa bangsa Indonesia sangat puas dengan pemerintah
kolonial Belanda dan menginginkan untuk tetap bergabung dngan Belanda. Hal ini tentu
saja tidak sesuai dengan kenyataan bahwa bangsa Indonesia telah berjuang keras untuk
membebaskan diri dari penjajahan Belanda.
tugas mandiri 4 :
Temukanlah perbedaan antara pergerakan nasional pada masa
periode radikal dengan masa periode bertahan. Serta jelaskan fokus
tujuan organisasi pergerakan pada masa periode beratahan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
UJI
KOMPETENSI
210
B. 1) dan 3)
C. 3) dan 2)
D. 1), 2), dan 3)
E. 1) dan 4)
5. Pernyataan berikut ini yang bukan faktor khusus pendorong lahirnya berbagai
organisasi pergerakan yang radikal dan nonkooperatif adalah ....
A. Lemahnya organisasi-organisasi pergerakan yang sudah ada
B. Pergantian gubernur jenderal Hindia-Belanda
C. Perubahan Pasal 111 RR (Regerings Reglement)
D. Doktrin Wilson
E. Revolusi Rusia 1917
7. Organisasi Partai Nasional Indonesia (PNI) berlandaskan pada tiga asas, salah
satunya adalah…
A. Kooperatif
B. Self-help, yakni prinsip menolong diri sendiri
C. Kebangsaan
D. Sosionasionalis
E. Sosiodemokrasi
8. Berikut ini yang bukan merupakan faktor-faktor kurang diminatinya Budi Utomo
dalam perkembangan berikutnya oleh golongan muda adalah…
A. Lebih mementingkan golongan priyayi
B. Lebih mengutamakan reaksi Belanda daripada reaksi rakyat pribumi
C. Tidak berpolitik
D. Termasuk dalam wadah PPPKI
E. Lebih mementingkan pemakaian bahasa Belanda dari pada Bahasa Indonesia
211
10. Para tokoh dan aktivis pergerakan nasional Indonesia mengalami pergeseran
sikap terhadap pemerintah Belanda dari yang kooperatif (bekerjasama) ke
nonkooperatif (menolak kerjasama). Alasannya adalah…
A. Belanda tidak pernah memberi tanda-tanda apa pun tentang kemungkinan
Indonesia merdeka.
B. Belanda tidak mau bekerjasama dengan masyarakat Indonesia.
C. Pemerintah Belanda tidak memberi dukungan kepada para tokoh dan aktivis
pergerakan nasional Indonesia.
D. Para aktivis Indonesia lebih memilih untuk berjuang sendiri.
E. Terjadi konflik antara pemerintah Belanda para tokoh dan aktivis pergerakan
nasional.
12. Pernyataan berikut yang tidak tepat terkait dengan organisasi Budi Utomo
adalah…
A. Bukan organisasi politik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
A. 1), 2) , dan 3)
B. 1), 2), dan 5)
C. 2), 4), dan 5)
D. 2), 3), dan 4)
E. 3), 4), dan 5)
16. Salah satu dampak penting dari pergerakan perempuan bagi kehidupan
perempuan masa kini adalah…….
A. Adanya kesetaraan hak dan kewajiban antara perempuan dan laki-laki
sebagai warga negara
B. Perempuan masa kini menjadi tidak bisa terlibat dalam politik.
C. Kaum perempuan memiliki kedudukan lebih tinggi dari kaum laki-laki
D. Perempuan masa kini dibatasi jenjang pendidikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Salah satu organisasi pergerakan pada masa periode bertahan adalah GAPI.
Dalam anggaran dasarnya, GAPI memiliki 3 asas perjuangan, diantaranya
ditunjukan oleh nomor…
A. 1) dan 4)
B. 2) dan 3)
C. 1), 2) dan 4)
D. 1), 3) dan 4)
E. 2), 3) dan 4)
19. Perhatikan Koran-koran yang terbit pada masa pergerakan nasional berikut!
1) Hindia Nederland
2) De Expres
3) De Locomotief
4) Nederlansch Indie
5) Bentara Melajoe
214
20. Pernyataan berikut ini yang bukan faktor khusus yang mendorong lahirnya
berbagai organisasi pergerakan yang radikal dan nonkooperatif adalah…
A. Lemahnya organisasi-organisasi pergerakan yang sudah ada
B. Pergantian gubernur jenderal Hindia Belanda
C. Perubahan pasal 111 RR (Regerings Regelement)
D. Doktrin Wilson
E. Revolusi Rusia 1917
B. Essay
1. Analisislah apa katerkaitan nasionalisme dengan munculnya organisasi-
organisasi pergerakan nasional di Indonesia!
Jawaban:
215
5. Kedua organisasi dibawah ini merupakan bagian organisasi politik yang yang
pernah dibentuk pada masa pergerakan nasional Indonesia. Jelaskan perbedaan
tujuan, strategi dan arah pergerakan kedua organisasi tersebut!
Jawaban:
C. Tugas Kelompok
Selamat
mengerjakan
216
Berpikir
Dulu
Pertanyaan
a. Mendatar:
6. Salah satu tokoh dari Belanda yang membawa Paham komunis ke Indonesia dan
kemudian mendirikan Indische Sociaal Democractische di Semarang yang
menjadi cikal bakal lahirnya organisasi PKI.
8. Gerakan pemuda Indonesia tidak hanya berkembang di Indonesia saja, akan tetapi
juga berkembang di luar negeri. Salah satu gerakan pemuda yang berkembang
diluar negeri adalah di Belanda yang dikenal dengan nama…
9. Tiga tujuan mulia yang meliputi sakti, budi, dan bakti merupakan pengertian
dari…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
218
219
E. REFLEKSI
Setelah membaca komik di atas, sekarang mari kita berefleksi juga! Di bawah ini
tuliskanlah refleksimu tentang:
1. Usaha yang bisa kita lakukan sebagai warga negara dan juga peserta didik
untuk mempertahankan kesatuan dan keutuhan negara kita serta cara untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh negara saat ini.
2. Nilai-nilai apa yang kamu temukan setelah mempelajari materi tentang
pergerakan nasional di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Refleksiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
DAFTAR PUSTAKA
Ratna Hapsari dan M.Adil. 2016 (Edisi revisi). SEJARAH untuk SMA/MA Kelas
XI Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: ERLANGGA
Ratna Hapsari dan M.Adil. 2016 (Edisi revisi). Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk
SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: ERLANGGA
222
ITEM SOAL
No. Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Jumlah Nomor Soal Kompetensi Soal
Soal Soal
1. 3.10 Menganalisis Pendekatan dan strategi Menjelaskan latar Pilihan 20 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, C2, C2, C4, C4,
persamaan dan pergerakan nasional belakang pergerakan Ganda 8, 9, 10, 11, 12, C2, C3, C1, C4,
perbedaan tentang Pendekatan nasional 13, 14, 15, 16, C4, C5, C3, C2,
strategi pergerakan pergerakan nasional Mengidentifikasikan 17, 18, 19, 20 C5, C2, C4, C3,
nasional Strategi pergerakan faktor-faktor C5, C4, C4, C2
nasional pendorong Munculnya
pergerakan nasional
Menganalisis strategi C4, C5, C4, C5,
organisasi-organisasi Essay 5 1, 2, 3, 4, 5 C5
pergerakan nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223