Anda di halaman 1dari 10

Nama : Suryati

Nim : 857069794
Matkul : Materi dan Pembelajaran IPA SD
Masa Reg : 2023.2

Jawaban Soal

1. Jelaskan peran guru dalam mengembangkan ketrampilan proses sains?

Jawab:
Peran guru dalam pembelajaran sains memberikan pengaruh yang besar terhadap kemampuan
anak dalam mencapai tujuan dan manfaat dari belajar sains. Guru perlu menempatkan posisi
agar anak mampu belajar secara natural dan menemukan pengetahuan baru dari setiap kegiatan
yang dilaksanakan.
Guru berfungsi sebagai fasilitator, motivator, inspirator, dan pengarah dalam proses belajar-
mengajar. Mereka membantu siswa untuk memahami konsep sains yang kompleks dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kemukakan pendapat Anda penyebab kemampuan literasi siswa Indonesia rendah dan
bagaimana upaya meningkatkan kemampuan literasi siswa tersebut?

Jawab:

Penyebab dari kemampuan literasi siswa Indonesia rendah:


Dari laporan PISA diketahui bahwa rendahnya kualitas guru dan disparitas mutu pendidikan di
Indonesia diduga sebagai penyebab utama buruknya kemampuan literasi siswa secara umum.
Penyebab lainnya, saya kira Gerakan Literasi Sekolah gagal mendongkrak kualitas literasi
siswa.
Tes ini tidak bertujuan untuk menilai penguasaan siswa akan konten kurikulum, melainkan
untuk mempelajari apakah siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari
dalam situasi yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Indonesia telah berpartisipasi dalam tes PISA sejak tahun 2000. Dalam tes ini, kemampuan
siswa dalam setiap bidang disebut dengan kemampuan literasi membaca, literasi matematika,
dan literasi sains.
Penilaian ini digelar setiap tiga tahun sekali, dengan fokus yang berbeda-beda setiap
pelaksanaannya. Hasil PISA yang baru saja dirilis tersebut merupakan hasil dari studi PISA
tahun 2018, dengan fokus pada kemampuan literasi membaca.
Hasil PISA 2018 menunjukkan bahwa 70% siswa Indonesia tidak mampu mencapai level 2
pada framework PISA. Hasil siswa Indonesia sangat mengkhawatirkan. Padahal, secara rata-
rata hanya sekitar 23% siswa di 79 negara peserta PISA yang tidak mampu menguasai
kemampuan membaca level 2.
Tingkat literasi yang rendah merupakan masalah mendasar yang memiliki dampak sangat luas
bagi kemajuan bangsa karena sebagian besar keterampilan dan pengetahuan yang lebih
mutakhir diperoleh melalui kegiatan membaca. Masyarakat pembaca yang terampil – mampu
membaca, memahami, mengevaluasi, dan menyaring informasi – akan dapat menuai manfaat
sebesar-besarnya dari sumber bacaan.
Literasi rendah berkontribusi terhadap rendahnya produktivitas negara, yaitu jumlah output
yang dihasilkan negara tersebut dalam suatu periode.
Salah satu aspek yang dipelajari dalam studi PISA untuk menjelaskan capaian belajar siswa
adalah kualitas guru. Studi PISA mendapatkan informasi dari kepala sekolah dari sekolah-
sekolah yang siswanya berpartisipasi dalam PISA mengenai karakteristik guru yang
menghambat siswa belajar.
Hasil studi PISA 2018 menunjukkan setidaknya ada lima kualitas guru di Indonesia yang
dianggap dapat menghambat belajar, yaitu:

1) Guru tidak memahami kebutuhan belajar siswa.


2) Guru sering tidak hadir.
3) Guru cenderung menolak perubahan.
4) Guru tidak mempersiapkan pembelajaran dengan baik.
5) Guru tidak fleksibel dalam proses pembelajaran.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa :

Dengan adanya diagnosis kompetensi siswa Indonesia dari survei PISA, perlu ditindak lanjuti
dengan meningkatkan kualitas guru, mengurangi disparitas pendidikan, dan menjalankan
berbagai program pendidikan secara sistematis dan menyeluruh.

Sistem pendidikan dan pelatihan guru, serta sistem penempatan dan perekrutan guru merupakan
dua hal yang sudah darurat untuk segera diperbaiki.

Selain itu, sistem penilaian dan kurikulum yang selama ini menjadi panduan utama guru dalam
mengajar perlu juga ditinjau ulang agar tidak semakin mengarahkan mereka menjadi guru yang
menghambat belajar.

Partisipasi aktif dari orang tua dan masyarakat dalam menumbuhkan budaya belajar juga
diperlukan untuk mensinergikan program-program ini. Perlu komitmen semua pihak dalam
menyukseskan program pemerintah seperti Gerakan Literasi Sekolah (GLS), agar tidak sekadar
menjadi slogan.

Seperti kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, impian untuk dapat
memiliki capaian rerata setara negara-negara OECD dalam PISA hanya dapat diwujudkan
dengan optimisme untuk bekerja keras dari semua pihak.

3. Jelaskan apakah pembelajaran Kontruktivisme menurut pandangan IPA?

Jawab :

1) Belajar sebagai Perubahan Konsepsi


Menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan belajar bergantung bukan
Hanya pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal
siswa,Belajar melibatkan pembentukan ‘makna” oleh siswa dari apa yang mereka
lakukan,lihat, dan dengar (West & Pines, 1985). Pembentukan makna merupakan suatu
proses Aktif yang terus berlanjut. Jadi siswa memiliki tanggung jawab akhir atas belajar
mereka sendiri, seperti dikemukakan oleh Fensham (1994:5)
2) Perubahan Konsepsi dalam Pembelajaran IPA
Implikasi dari pandangan konstruktivisme di sekolah ialah pengetahuan itu tidak
Dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun
Oleh siswa sendiri melalui pengalaman nyata. Senada dengan pernyataan ini peneliti
Pendidikan sains mengungkapkan bahwa belajar sains merupakan proses konstruktif
Yang menghendaki partisipasi aktif dari siswa (Piaget dalam Peran guru informasi
menjadi pendiagnosis Di sini per guru berubah, dari sumber dan pemberi Dan fasilitator
belajar sisvwa. Lebih lanjut dikemukakan bahwa pembelajaran dan Perspektif.
Konstruktivisme mengandung empat kegiatan inti, yaitu: (1) berkaitan dengan
Prakonsepsi atau pengetahuan awal (prior knowledge) siswa; (2) mengandung kegiatan
Pengalaman nyata (experience); (3) melibatkan interaksi sosial (social interaction); dan
(4) terbentuknya kepekaan terhadap lingkungan (sense making).
Jadi, dalam perspektif konstruktivisme belajar itu merupakan proses perubahan
Konsepsi. Oleh karena belajar dipandang sebagai perubahan konsepsi maka dapat
Dikatakan belajar merupakan suatu kegiatan yang rasional. Belajar hanya akan terjadi
Apabila seseorang mengubah atau berkeinginan mengubah pikirannya (West & Pines,
1985:211-214). Dalam perubahan konsepsi siswa dipandang sebagai pemroses
Pengalaman dan informasi, bukan hanya sebagai tempat penampung pengalaman Dan
informasi. Dengan demikian, sebagai kegiatan yang rasional maka belajar itu
Dimaksudkan apa yang dilakukan oleh seseorang terhadap ide atau gagasan yang telah
Dimilikinya.
Pandangan perubahan konsepsi menyatakan bahwa kemampuan siswa untuk menga
Belajar dan apa yang dipelajari siswa bergantung pada konsepsi yang terdapat dalam
1992:3
Pengalaman tersebut. Gagasan yang baru tidak begitu saja ditambahkan pada gagasan
1. Yang telah ada, tetapi mereka saling berinteraksi yang kadang-kadang memerlukan
2. Perubahan. Perubahan ini menurut Dykstra (dalam Dagher, 1994) dikelompokkan
Menjadi tiga kategori. Pertama, pembedaan atau differentiation, artinya konsep baru
3.Muncul dari konsep lebih umum yang sudah ada. Kedua, perluasan konsepsi atau
Class extention, yaitu konsep lama yang mengalami pengembangan menjadi konsep
Baru. Ketiga, konseptualisasi ulang atau reconceptualization, yaitu terjadi perubahan
kesenSignifikan dalam bentuk dan hubungan antar konsep. Konseptualisasi ulang
disebut Juga restrukturisasi (Carey, 1985; Dagher, 1994).
3) Pentingnya Konteks
Gagasan siswa yang diperoleh dari persepsinya terhadap alam sekitar, yang Dibawa
dari rumah sering kali berbeda dengan gagasan ilmiah. Hal ini dibiarkan Berlanjut dan
menghambat siswa dalam belajar sains selanjutnya (Dahar, 1996). Untuk Itu, perlu
diupayakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dengan sadar mengubah Apa
yang diyakininya yang ternyata tidak konsisten dengan konsep ilmiah. Dengan kata
Lain, informasi dan pengalaman yang dirancang guru untuk siswa seharusnya koheren
Dengan konsep yang dibawa anak atau disesuaikan dengan pengetahuan awal siswa.
Untuk itu, mengungkapkan pengetahuan awal Siswa merupakan hal yang urgen untuk
Dilakukan oleh seorang guru. Pemilihan terhadap konsepsi yang baru pada diri
seseorang dipengaruhi oleh Struktur kognitif yang telah ada dan ekologi konsepsi yang
dimiliki oleh orang tersebut (Posner et al. Dalam West & Pines, 1985). Dengan kata
lain, Lain, perubahan konsepsi akan Terjadi apabila kondisi yang memungkinkan
terjadinya perubahan konsepsi terpenuhi Dan tersedia konteks ekologi konsepsi untuk
berlangsungnya perubahan itu (Posner et Al., dalam West & Pines, 1985; Dahar, 1996).
Ekologi konsepsi yang dimaksud adalah
Sebagai berikut.
a. Anak merasa tidak puas dengan gagasan yang dimilikinya.
b. Gagasan baru harus dapat dimengerti (inteligible).
C. Konsepsi yang baru harus masuk akal (plausible).
d. Konsepsi yang baru harus dapat memberi suatu kegunaan (fruitful).

4. Rumuskan tiga fase utama dalam model pembelajaran siklus belajar!

Jawab :
Model siklus belajar pertama kali dikembangkan pada tahun 1970 dalam SCK
(Science Curriculum Improvement Study), suatu program pengembangan pendidikan
sains di Amerika Serikat. Dalam, pelaksanaannya model siklus belajar terdiri atas tiga
fase, yaitu eksplorasi, pengenalan konsep, dan penerapan konsep. Siklus di sini diartikan
bahwa tahap-tahap tersebut dapat berulang.

a. Eksplorasi
Pada fase eksplorasi siswa diberi kesempatan untuk melakukan penjelajahan atau
eksplorasi secara bebas. Kegiatan ini memberi siswa pengalaman fisik dan interaksi
sosial dengan teman dan gurunya. Pengalaman ni mendorong terjadinya asimilasi, dan
menyebabkan siswa bertanya tentang konsep tertentu yang tidak sesuai dengan konsepsi
awal mereka. Konflik kognitif ini diakomodasi melalui proses ekuilibrasi dan kemudian
diasimilasikan ke dalam struktur kognitif.

b. Pengenalan konsep
Pada fase pengenalan konsep guru dengan metode yang sesuai
konsep dan teori-teori yang dapat membantu Siswa untuk menjawab permasalahan yang
menjelaskan muncul dan menyusun gagasan mereka.

c. Penerapan konsep
Pada fase ini siswa mencoba menggunakan konsep yang telah dikuasai untuk
memecahkan masalah dalam situasi yang berbeda. Dalam hal in:
masalah-masalah yang dapat dipecahkan berdasarkan konsep yang telah diperoleh
siswa pada fase sebelumnya. guru m menyiapkan

5. Bandingkan klasifikasi makhluk hidup mana yang lebih banyak perbedaan dan persamaan
antara kingdom dan spesies!

Jawab :

Kerajaan (KINGDOM)
Ialah kelompok terbesar serta yang paling umum, misal tumbuhan, hewan, atau jamur.

Ada 5 Kerajaan di dunia:

Tanaman
Hewan
Jamur
Protista
Hewan
Varietas Atau Ras
Pada organisme –organisme 1 spesies terkadang masih ditemukan perbedaan ciri yang sangat
jelas, sangt khusus atau juga bervariasi sehingga disebut dengan varietas (kultifar) atau ras.
Istilah varietas serta kultifar ini digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan istilah ras
digunakan dalam spesies hewan. Varietas ini dapat diartikan secara botani serta juga secara
agronomi.

Varietas secara botani merupakan populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan
perbedaan ciri yang jelas. Penanamannya itu diatur oleh ICBN (Intenational Code of Botanical
Nomenclature). Penulisan varietas ini dicetak miring atau juga digaris bawahi. Contohnya
seperti; Oryza sativa var indica (Padi) serta juga Zea mays L, var tunicata (jagung).

Sementara itu varietas secara agronomi merupakan sekelompok tanaman yang memiliki satu
(1) atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan dengan secara jelas dan ciri tersebut juga dapat
dibedakan secara berkelanjutan jika dikembangkan dengan secara vegeatif (aseksua) ataupun
dengan secara generatif (generatif).

Spesies
Merupakan kelompok makhluk hidup yang bisa melakukan perkawinan dalam menghasilkan
keturunan yang subur. (Beberapa spesies dibagi-bagi lagi menjadi subs-pesies atau juga
varietas).Species sendiri merupaan tingkatan takson paling dasar atau terendah. Anggota takson
ini mempunyai paling banyak persamaan ciri serta juga terdiri atas organisme yang bila
melakukan perkawinan dengan secara ilmiah dapat menghasilkan keturunan yang subur
(subur). Nama spesies ini tediri dari atas dua kata; kata pertama itu menunjukkan pada nama
sfesifiknya, Misalnya spesies, yaitu pada genus Rosa terdapat Rosa multiflora, Rosa canina,
Rosa alba, Rosa rugosa, serta juga Rosa dumalis.

Contoh:
Manusia: Homo sapiens atau Homo sapiens
Ayam: Gallus gallus atau Gallus gallus
Padi: Oryza sativa atau Oryza sativa
Anjing peliharaan: Canis domestica atau Canis domestica
Melinjo: Gnetum gnemon atau Gnetum gnemon

Marga
Merupakan sebuah kelompok spesies-spesies yang memiliki persamaan serta berhubungan
dekat. Anggota takson tiap-tiap famili dikelompokan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan
persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Khaidah penulisan nama genus (marga), yaitu
huruf besar pada kata pertama serta dicetak miring atau digarisbawahi. Misalnya, famili
Poaceae tediri atas genus Zea (jagung), Saccarum (tebu), Triricum (gandum), serta juga
Oryza (padi-padian)

Keluarga
Ialah sebuah kelompok dari genus-genus yang jelas berhubungan dekat. Anggota takson Tiap-
tiap ordo di kelompokan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu.
Familia ini berasal dari bahasa latin Familia. Nama famili pada tumbuhan biasanya
menggunakan akhiran yakni –aceae, contohnya famili Solanaceae, Cucurbetaceae, Malvaceae,
Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Namun, ada juga pula yang tidak menggunakan kata-aceae
akhiran, contohnya Compositae (nama lain Astraceae) serta Graminae (nama lain Poaceae).
Sementara nama famili pada hewan itu menggunakan kata akhir –ideae, contohnya Homonidae
(manusia), Felidae (kucing), serta Canidae (anjing).

Ordo
Merupakan sebuah kelompok dari keluarga-keluarga yang jelas berhubungan dekat.

Contoh:

Kelas Aves dibagi beberapa menjadi ordo:

Contoh Ordo Familia

Galliformes > Gallidae > ayam


Columbiformes > Columbidae > merpati
Passerieformes > Passeridae > beo, kenari, gelatik
Psitaciformes > Psitaccidae > nuri dan parkit
Casuariformes > Casuaridae > kasuari
Falconiformes > Falconidae > elang dan rajawali
Kelas Mamalia dibagi beberapa menjadi ordo:

Primata : manusia, kera, gorila, orang utan


Rodentia : tikus, hamster
Karnivora : kucing, anjing, harimau
Marsupialia : kanguru, anoa
Kelas merupakan sebuah kelompok dari ordo-ordo dalam satu filum. Sub Filum Vertebrata
dibagi menjadi beberapa kelas:

Agnatha
Chondrichthyes
Osteichthyes
Amfibi
Reptilia
Jalan
Mamalia
Kelas nomor 1-3 termasuk golongan pisces (ikan).

Sub Divisi Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas seperti:

Spesies Genus Kelas Ordo Familia

Cycadinae=Cycadales=Cycadaceae=Cycas=Cycas rumpii (pakis haji)


Ginkgoinae=Ginkgoales=Ginkgoaceae=Ginkgo=Ginkgo biloba (ginkgo)
Coniferinae=Coniferales=Coniferceae=Pinus=Pinus merkurii (pinus
sumatera)=Agathis=Agathis alba (damar)
Gnetinae=Gnetales=Gnetaceae=Gnetum=Gnetum gnemon (melinjo)
Sub Divisi Angiospermae dibagi menjadi beberapa kelas:

1. Monokotil/Liliopsida (monokotil: biji berkeping satu)


2. Dikotil/Magnoliopsida (dikotil: biji berkeping dua)

Kelas Ordo Familia Contoh

Monocotyledonae=>Poales=>Poaceae (suku rumput-rumputan)=>padi, jagung, tebu, rumput


Arecales=>Arecaceae (suku pinang-pinangan)=>kelapa, pinang, lontar
Musales=>Musaceae (suku pisang-pisangan)=>pisang, manila
Orchidales=>Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)=>anggrek, vanili
Kelas Ordo Familia Contoh

Dicotyledonae=>Rutales=>Rutaceae (suku jeruk-jerukan)=>jeruk


Rosales=>Rosaceae (suku mawar-mawaran)=>apel, mawar
Myrtales=>Myrtaceae (suku jambu-jambuan)=>jambu

Divisi
Merupakan sebuah kelompok makhluk hidup dengan rencana yang sama atau juga tingkatan
takson tertinggi di dunia.

Filum (untuk hewan):

Porifera = hewan berpori


Coelenterata = hewan berongga
Platyhelminthes=cacing pipih
Nemathelminthes=cacing gilig
Annelida=gelang cacing
Molusca=hewan bertubuh lunak
Arthropoda=hewan beruas
Echinodermata=hewan duri berkulit
Chordata=hewan yang memiliki tali sumbu tubuh atau chorda dorsalis
Divisi (untuk tumbuhan)

Bryophyta: Tumbuhan Lumut


Pterydophyta: Tumbuhan Paku
Spermatophyta: Tumbuhan Berbiji
Sub Filum/Sub Divisi

Filum Chordata mempunyai Sub Filum :

Cephalochordata: tali sumbu di kepala


Hemichordata: tali sumbu di punggung
Urochordata: tali sumbu di ekor
Vertebrata : sudah mempunyai tulang tengkorak dan tulang belakang
Divisi Spermatophyta mempunyai Sub Divisi :

Gymnospermae ialah tumbuhan berbiji terbuka (biji tidak tertutup oleh daging buah)
Angiospermae adalah tumbuhan berbiji tertutup (biji tertutup oleh daging buah)Sub Filum/Sub
Divisi
Filum Chordata mempunyai Sub Filum :

Cephalochordata adalah tali yang berfungsi di kepala


Hemichordata ialah tali yang berfungsi di punggung
Urochordata adalah tali serupa di ekor
Vertebrata ialah sudah mempunyai tulang tengkorak dan tulang belakang
Divisi Spermatophyta mempunyai Sub Divisi :

Gymnospermae ialah tumbuhan berbiji terbuka (biji tidak tertutup oleh daging buah)
Angiospermae ialah tumbuhan berbiji tertutup (biji tertutup oleh daging buah)

6. Jelaskan adaptasi makhluk hidup dan berikan contohnya!

Jawab :

Berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi, adaptasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
adaptasi morfologi adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi merupakan suatu penyesuaian makhluk hidup terhadap


Lingkungannya berkaitan dengan bentuk dan struktur organ tubuh yang tampak dari
luar
Dan mudah diamati, sehingga adaptasi tersebut paling mudah dikenal dan ditemukan.
Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.
a) Bentuk kaki atau cakar yang adaptif pada burung dapat dibedakan menjadi tipe
Perenang, pemanjat, petengger, pejalan dan pencengkeram
b) Bentuk paruh yang adaptif pada burung dapat dibedakan menjadi tipe pemakan
biji, pemakan daging, pemakan ikan dan pengisap madu.
c) Bentuk mulut serangga dapat dibedakan menjadi tipe penggigit, penusuk dan
Pengisap dan penjilat.
d) Tumbuhan darat yang adaptif pada lingkungan kurang air (kering) disebut
xerofit, contohnya kaktus. Tumbuhan kaktus memiliki batang tebal, daun yang
tereduksi menjadi duri untuk mengurangi penguapan, serta akar yang panjang
dan tersebarbluas.
e) Tumbuhan darat yang adaptifpada lingkungan lembab disebut higrofit,
contohnya lumut. Tumbuhan lumut memiliki daun yang lebar dan relatif tipis.
f) Tumbuhan yang adaptif pada lingkungan air disebut hidrofit, contohnya teratai.
Tumbuhan tersebut memiliki daun lebar dan tipis dengan banyak stomata yang
Terdapat di permukaan daun bagian atas untuk mempercepat penguapan.
Batang Berongga berisi udara untuk dapat terapung di atas air dan akar serabut
halus yang Relatif panjang

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi fisiologi alat-alat ata


ubun terhadap lngkungannya. Contoh lain adantasi fisiologi adalah sebagai berikut.

a. Orang yang tinggal di dataran tinggi menghasilkan sel darah merah lebih
banyak dibandingkan dengan orang yang tinggal di dataran rendah. Mengapa
demikian? Kadar oksigen di dataran tinggi lebih rendah dibandingkan dengan
kadar oksigen di dataran rendah. Oleh karena itu., untuk mencukupi kebutuhan
oksigen, orang yang tinggal di dataran tinggi menghasilkan sel darah merah
lebih banyak.
b. Tubuh manusia mengeluarkan keringat ketika kepanasan. Dengan keluarnya
keringat, tubuh akan dingin. Hal ini karena panas tubuh diambil untuk
penguapan keringat di permukaan tubuh manusia.
c. Penyesuaian fungsi kerja sel-sel retina mata terhadap rangsangan cahaya. Mata
dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang berubah dari gelap ke
terang
d. Beberapa jenis jamur seperti jamur Penicillium dapat menghasilkan zat
antibiotika atau sebaliknya. sehingga jamur jenis ini dapat hidup di tempat
yang kotor.
e. Cacing Teredo Navalis yang hidup di kayu galangan kapal dapat mencerna
kayu dengan bantuan enzim selulase.
f. Ketajaman indra penglihatan burung hantu di malam hari.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah cara penyesuaian makhluk hidup terhadap


Lingkungannya melalui tingkah laku. Adaptasi tingkah laku juga ditunjukkan oleh
Tumbuhan. Bagaimana bentuk adaptasi tingkah laku pada tumbuhan? Pernahkah Anda
Melihat pohon jati atau bunga flamboyan? Bagaimana tumbuhan jati atau flamboyan
Menghindari kekeringan pada musim kemarau? Di musim kemarau, tumbuhan jati
Menggugurkan daunnya (meranggas) untuk menghindari terjadinya penguapan yang
Berlebihan, sehingga tubuhnya tidak mengalami kekeringan. Jika musim penghujan
Tiba, tunas-tunas pada tumbuhan tersebut akan tumbuh kembali.
Contoh adaptasi tingkah laku yang lain adalah berikut ini.
a) Setiap 30 menit sekali ikan paus muncul ke permukaan air untuk menghirup
Oksigen sambil memancarkan air yang merupakan uap air sudah jenuh.
b) Bunglon merubah warna tubuhnya sesuai dengan warna lingkungannya untuk
Mengaburkan pandangan musuh. Perubahan ini disebut mimikri.
c) Cecak memutuskan ekor dan meninggalkannya bila ada hewan yang akan
Memangsanya, sehingga cecak selamat dari ancaman hewan pemangsa.
Peristiwa Pemutusan sebagian tubuhnya disebut autotomi.
d) Daun jagung menggulung apabila udara sangat panas.

Anda mungkin juga menyukai