SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Chatarina Ardy Pratiwi
NIM: 181134071
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
NIM: 181134071
H
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Saya dilahirkan dengan kebutuhan yang sangat besar akan kasih sayang
dan kebutuhan yang sangat besar untuk memberikannya”
-Audrey Hepburn-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Chatarina Ardy Pratiwi
Nomor Induk Mahasiswa :181134071
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PPKN UNTUK
MENINGKATKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MENGGUNAKAN
METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING KELAS V SDN POJOK 03
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 10 Juni 2022
Yang menyatakan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN PPKN UNTUK MENINGKATKAN
KARAKTER TANGGUNG JAWAB MENGGUNAKAN METODE
PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK KELAS V SDN POJOK 03”
dengan lancar dan tepat tepat waktu. Skripsi ini menjadi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi S-1 PGSD Universitas Sanata
Dharma.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar
berkat bantuan, bimbingan, dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu,
perkenankanlah peneliti untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu senantiasa membimbing dan
memberikan kelancaran selama proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.
2. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dr. Rusmawan, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing 1 yang senantisa
membimbing dan memotivasi penulis pada saat menyusun skripsi.
6. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 2 yang
senantisa membimbing dan memotivasi penulis pada saat menyusun skripsi.
7. Guru kelas V SD Negeri Pojok 03 yang telah membantu peneliti.
8. Para validator yang sudah membantu peneliti dalam memvalidasi produk.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Bapak Hermoyo dan ibu Tri sebagai petugas Sekretariat PGSD Universitas Sanata
Dharma dengan sangat baik, ramah, dan humanis.
10. Orang tua tercinta, Bapak Sukardi dan Ibu Yulia Padmi Rahmani yang senantiasa
mendukung, mendoakan, serta menyemangati sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11. Saudari Elisabeth Parwati Raharjo yang selalu menghibur, memberi dukungan,
dan mendengar keluh kesah pada saat menyusun skripsi.
12. Apta, Nisa, Aldy, Mumpuni, dan Rejak yang senantiasa mendukung, mendengar
keluh kesah, dan memberikan semangat kepada penulis.
13. Keluarga besar Teater Seriboe Djendela yang membantu dan mendukung penulis
dalam penyusunan skripsi.
14. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... .iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................. vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... .ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
E. Definisi Operasional............................................................................ 8
F. Spesifikasi Produk............................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 13
A. Kajian Pustaka................................................................................... 13
1. Teori-teori yang Mendukung ..................................................... 13
a. Pengertian Kurikulum 2013 ................................................ 13
b. Keterampilan Abad 21 (4C) ................................................ 15
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk dilakukan juga di sekolah. Terdapat sembilan pilar dasar pada pendidikan
karakter di Indonesia dan menjadi tujuan dari pendidikan karakter. Sembilan
karater dasar tersebut, diantaranya: (1) tanggung jawab, disiplin, dan mandiri; (2)
cinta kepada Tuhan dan semesta beserta isinya; (3) jujur; (4) kasih sayang, peduli,
dan kerja sama; (5) hormat dan santun; (6) kreatif, percaya diri, pantang menyerah,
dan kerja keras; (7) kepemimpinan dan keadilan; (8) toleransi, cinta damai, dan
persatuan; (9) baik dan rendah hati.
Seluruh satuan pendidikan di berbagai jenjang di negara Indonesia harus
menyadari tujuan pendidikan nasional. Warga Indonesia harus sadar akan tujuan
pendidikan nasional karena memuat nilai kemanusiaan. Berdasarkan hal itu, tujuan
dasar yang utama untuk upaya menanamkan nilai kebudayaaan dan karakter
bangsa ada dalam tujuan pendidikan nasional. Pada upaya memperkuat fungsi dan
tujuan pendidikan nasional bagi anak sekolah dasar dibutuhkan pembelajaran yang
mengandung nilai pendidikan karakter salah satunya Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn). Karena Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) merupakan hal penting dari sistem pendidikan nasional maka PPKn
mendapatkan atensi oleh pemerintah. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) hakekatnya bertujuan untuk mengembangkan sikap atau afektif peserta
didik, sehingga dalam sistem negara yang demokratis menjadi sangat bermanfaat.
Usaha yang diperlukan adalah civic knowledge (pengetahuan kewarganegaraan),
civic skills (keterampilan kewarganegaraan), dan civic virtues (kemampuan
menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi), serta diharapkan
dapat mengembangkan tindakan civic reality (kemampuan bermasyarakat), maka
fungsi pendidikan karakter juga terdapat di Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn).
Menurut Kemendikbud, inovasi pendidikan dapat ditanamkan dengan
mengembangkan perangkat pembelajaran. Maka dari itu diperlukan adanya
perencanaan pembelajaran untuk mengelola proses belajar mengajar. Majid
(2009:18) mengatakan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karakt er peserta didik juga belum tampak, terutama sikap tanggung jawab. Hal ini
dapat dilihat dari sikap tanggung jawab peserta didik di sekolah terutama dalam
tanggung jawab belajar dan tanggung jawab menjaga kebersihan sekolah.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, peneliti menemukan bahwa
pembelajaran PPKn di SD Negeri Pojok 03 belum berjalan dengan baik bila dilihat
dari pemahaman dan penilaian belajar peserta didik dan pada pengembangan
pendidikan karakter peserta didik terlebih pada peningkatan karakter tanggung
jawab masih belum terlihat pada perangkat pembelajaran yang guru susun. Oleh
sebab itu diperlukan pengintegrasian pendidikan karakter pada muatan PPKn
dalam upaya penanaman karakter peserta didik. Dilihat wawancara analisis
kebutuhan yang telah terlaksana, peneliti akan mengembangkan perangkat
pembelajaran PPKn untuk meningkatkan karakter tanggung jawab pada materi
tema 6 subtema 1 dengan metode Role Playing mengenai hak, kewajiban, dan
tanggung jawab untuk kelas V SDN Pojok 03. Dengan pengembangan perangkat
pembelajaran ini akan menjadi referensi bagi guru dalam mengembangkan
perencanaan pembelajaran sehingga dengan mudah peserta didik dalam menerima
materi dan tidak mudah jenuh.
B. Perumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pengembangan produk perangkat pembelajaran PPKn
untuk meningkatkan karakter tanggung jawab menggunakan metode bermain
peran (Role Playing) untuk kelas V SDN Pojok 03?
2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran PPKn untuk
meningkatkan karakter tanggung jawab menggunakan metode bermain peran
(Role Playing) untuk kelas V SDN Pojok 03?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk:
1. Mendeskripsikan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran PPKn
untuk meningkatkan karakter tanggung jawab menggunakan metode bermain
peran (Role Playing) untuk kelas V SDN Pojok 03.
2. Mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran PPKn untuk meningkatkan
karakter tanggung jawab menggunakan metode bermain peran (Role Playing)
untuk kelas V SDN Pojok 03.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, adapun manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Meberikan suatu pengalaman dan pengetahuan mengenai pengembangan
perangkat pembelajaran PPKn dalam usaha meningkatkan karakter tanggung
jawab menggunakan metode pembelajaran bermain peran (Role Playing)
untuk kelas V SDN Pojok 03.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Peneliti bisa meningkatkan keterampilan dan mendapatkan keahlian
untuk merancang perangkat pembelajaran yang berkualitas.
b. Bagi guru
d. Bagi sekolah
Perangkat pembelajaran ini dapat menjadi referensi baru bagi sekolah
untuk merancang perangkat pembelajaran inovatif.
E. Definisi Operasional
Agar lebih fokus maka peneliti membatasi penelitian ini pada beberapa
istilah sebagai berikut:
1. Perangkat pembelajaran merupakan suatu rencana pembelajaran sistematis
yang dirancang oleh guru. Perangkat pembelajaran bermanfaat sebagai
pedoman pada proses belajar mengajar secara interaktif, inspiratif, dan
memotivasi peserta didik untuk berperan aktif. Komponen Perangkat
pembelajaran RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, dan instrumen
penilaian.
2. Keterampilan abad-21 yaitu penguasaan belajar yang peserta didik wajib
kuasai yakni bepikir analitis, memecahkan suatu masalah, berkerja sama,
menganalisis informasi dari mana saja, serta berkolaborasi.
3. PPKn adalah suatu pembelajaran wajib yang mengarah penanaman karakter,
moral dan nilai peserta didik di sekolah. Mata pelajaran PPKn di proses
belajarnya bersifat fundamental, dikarenakan materi yang diajarkan terdapat
bermacam aspek penguatan karakter. maka dari itu pendidikan penguatan
karakter sangat sesuai jika dikembangakan melalui mata pelajaran PPKn.
4. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ialah suatu usaha dalam peningkatan
dan penguatan karakter peserta ddik di sekolah.
5. Pendidikan karakter merupakan suatu pengajaran untuk meningkatkan sikap
peserta didik melalui penekanan nilai-nilai kemanusiaan yang berkarakter.
6. Karakter merupakan suatu akhlak, tindakan atau sifat yang menetap dalam
diri seseorang dan menjadi ciri khas. Karakter manusia diliputi oleh tiga
aspek yaitu rasa moral, pengetahuan moral, dan tindakan moral, sehingga
harus dipupuk sedini mungkin supaya peserta didik dapat mengerti perbuatan
yang benar dan tidak benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Tanggung jawab adalah sikap atau perilaku untuk melaksanakan tugas yang
seharusnya dilakukan atau kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, negara, dan Tuhan
Yang Maha Esa.
8. Metode role playing adalah suatu metode pembelajaran yang mengajak
peserta didik untuk mendalami peran suatu tokoh dalam materi pembelajaran
yang dituangkan dalam suatu cerita.
F. Spesifikasi Produk
Dalam penelitian pengembangan ini, produk yang dikembangkan berpedoman
pada spesifikasi berikut:
1. Komponen perangkat pembelajaran disusun untuk pembelajaran secara tatap
muka yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar,
media pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), dan penilaian.
2. Menggunaan Bahasa Indonesia secara tepat dan benar
Dalam penyusunan produk peneliti berpedoman pada Panduan Umum Bahasa
Indonesia (PUEBI) mulai dari kata penghubung, aturan penulisan, penulisan
nama, huruf kapital dan tanda baca.
3. Cover
Cover pada perangkat pembelajaran tercantum judul produk yakni“Perangkat
Pembelajaran PPKn Materi Hak, Kewajiban, dan Tanggung Jawab kelas V
Sekolah Dasar”, nama penyusun, logo universitas, program studi atau jurusan
ilmu pendidikan, nama fakultas, nama universitas, serta alamat universitas..
biodata singkat penulis berada di cover belakang.
4. Ukuran kertas
Produk dicetak dengan kertas ukuran A4 dan berat 70 gram. Sampul dicetak
dengan kertas ivory 230 supapay lebih kuat dan tidak rusak.
5. Format penulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pada bagian cover dan isi perangkat pembelajaran menggunakan jenis font
“Times New Roman”. Spasi menggunakan ukuran 1,5. Pada cover
menggunakan ukuran 14, dan pada bagian isi 12.
6. Kata pengantar
Pada bagian kata pengantar memuat ucapan terima kasih kepada pihak yang
mendukung penelitian dan ucapan syukur kepada Tuhan, ringkasan
penjelasan produk dan harapan dari penelitian yang dilakukan.
7. Daftar isi
Daftar isi memuat nomor halaman dari garis besar isi buku.
8. Perangkat pembelajaran dirancang lengkap dengan (1) kelengkapan identitas,
(2) tujuan dan indikator pembelajaran, (3) KI (kompetensi Inti), (4)
Kompetensi dasar dan indikator, (5) materi pembelajaran, (6) pendekatan,
metode (7) langkah-langkah pembelajaran, (8) media, alat, dan sumber
belajar, (9) penilaian, (10) lampiran yang berisi literasi, materi pembelajaran,
media pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), soal evaluasi,
Instrumen penilaian, lembar penilaian, rubrik penilaian, pedoman penilaian,
lembar refleksi. Peneliti menyusun perangkat pembelajaran dengan satu
pembelajaran .
9. Metode yang akan digunakan adalah metode role playing yakni cara belajar
dengan mendalami peran dari kehidupan nyata ke dalam pementasan. Peserta
didik dapat merefleksikan peran dan menemukan inti masalah dari cerita yang
diperankan. Metode role playing mengajak peserta didik masuk dalam suatu
masalah berkaitan dengan manusia. Bermain peran dapat mengajarkan
peserta didik untuk mengekspresikan perasaan mereka dan mendorong
peserta didik memiliki kesadaran melalui keterlibatannya pada situasi
permasalahan kehidupan nyata.
10. Pendekatan saintifik merupakan langkah pembelajaran yang disusun dengan
tujuan supaya dapat menyusun konsep dan prinsip dengan cara
mengidentifikasi, merumuskan masalah, menentukan hipotesis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
12
instrumen penilaian yang memuat kunci jawaban dari soal tertulis, daftar cek
atau pedoman observasi bagi penilaian dengan teknik observasi, dan cara
penilaian.
15. Ketepatan dalam penggunaan Bahasa Indonesia dalam rancangan perangkat
pembelajaran. Penyusunan harus berpedoman pada PUEBI yang meliputi
penulisan nama orang atau tempat, penulisan huruf kapital, tanda baca, dan
kata penghubung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Teori-teori Pendukung Penelitian
a. Pengertian Kurikulum 2013
Arifin (2011: 1) menjelaskan bahwa kurikulum 2013 adalah
sebuah alat untuk mengukur ketercapaian tujuan pendidikan dan
pedoman melaksanakan pendidikan. Nurmadiah (2018: 44)
mengungkapkan bahwa kurikulum adalah kumpulan kegiatan atau
pengalaman pembelajaran yang disediakan oleh sekolah untuk mencapai
tujuan pendidikan. Berdasar pada pendapat ahli, ditarik kesimpulan
bahwasanya kurikulum adalah alat pengukur pembelajaran yang
terprogram yang diterapkan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran di
sekolah.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dioleh lembaga
pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang sebelumnya dipakai adalah
Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004) dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (2006) dan kurikulum 2013 adalah hasil perbaikan dari
kurikulum tersebut, yang diterapkan guna mengasah soft skill dan hard
skill meliputi, pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
1) Karakteristik Dasar Kurikulum 2013
Karakteristik dari Kurikulum 2013 yang membedakan dari
kurikulum sebelumnya. Karakteristik dasar kurikulum 2013 adalah
antara lain seperti berikut:
a) Penilaian yang digunakan ialah penilaian otentik. Sani (2014:22)
mengatakan penilaian autentik ini adalah penilaian untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
15
16
17
c. Perangkat Pembelajaran
18
19
20
21
22
23
24
Tabel 2.1
Nilai dan Deskripsi Nilai Karakter
No. Nilai Deskripsi
1. Religius perilaku patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, sikap
toleransi, dan kerukunan antar umat
beragama
2. Jujur Perilaku yang didasari pada upaya
untuk menjadikan dirinya sebagai
orang yang dapat dipercaya dalam
perkataan dan perbuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
26
27
28
29
30
f. Pembelajaran PPKn di SD
1) Pengertian PPKn
PPKn ialah salah satu muatan pembelajaran di segala jenjang
pendidikan yang mengajarkan pendidikan demokrasi yang bersifat
multi dimensional. Mata pelajaran PPKn berisikan pendidikan
sosial, pendidikan politik, pendidikan demokrasi, dan pendidikan
moral. Pembelajaran yang ditonjolkan mata pelajaran PPKn adalah
pendidikan nilai dan moral. Maka dari itu, PPKn diakui sebagai
muatan pelajaran yang menekankan pada pendidikan karakter dan
moral. Fokus mata pelajaran PPKn adalah pembentukan masyarakat
yang mempunyai moral, beretika, melaksanakan hak dan
kewajibannya, pawai, cerdas, serta berkarakter.
2) Tujuan PPKn
Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 mengenai Standar Isi
Kurikulum Nasional, muatan pelajaran PPKn pada tingkat SD/MI
mempunyai tujuan supaya peserta didik mempunyai kemampuan
antara lain:
a) Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
32
a) Hak
Prof. Dr. Notonegoro (2010:30) menyatakan bahwa hak adalah
suatu kekuasaan dalam memperoleh dan menjalankan sesuatu
yang selayaknya diterima dan dijalankan seorang individu dan
tidak bisa dilakukan oleh orang lain manapun yang pada
hakikatnya dapat dituntut olehnya sendiri. Hak yaitu suatu yang
seharusnya kita terima dan setiap manusia memiliki hak sesuai
dengan peranan yang dimilikinnya. Hak sebagai warga negara
ialah hak yang diperoleh sebagai salah satu warga Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan dilindungi oleh
pemerntah.
(1) Macam-macam hak anak menurut Konvensi Hak Anak
(a) Hak keberlangsungan hidup
(b) Hak perlindungan dari diskriminasi
(c) Hak perlindungan dari eksploitasi
(d) Hak terhindar dari kekerasan
(e) Hak terhindar dari keterlantaran
(f) Hak tumbuh kembang
(g) Hak berpartisipasi menyatakan pendapat
(2) Hak-hak peserta didik
(a) Memperoleh pembelajaran sesuai minat dan bakatnya.
(b) Ikut serta dalam program pendidikan
(c) Mendapatkan fasilitas untuk belajar
(d) Pindah sekolah yang sejajar dengan syarat yang
berlaku.
(e) Mendapatkan perolehan hasil belajar.
(f) Mendapatkan pelayanan khusus bagi penyandang
disabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 2.2
Contoh kewajiban peserta didik di sekolah dan hak yang akan
diperoleh
No Kewajiban Hak
1 Mengerjakan tugas sekolah dengan Mendapatkan nilai
sungguh-sungguh yang bagus
2 Membuang sampah ke tempatnya Lingkungan sekolah
yang bersih
3 Melaksanakan piket sesuai jadwal Ruang kelas yang
bersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
35
36
tingkah laku, sikap, perasaan, dan nilai yang bertujuan untuk mendalami
suatu perasaan, sudut pandang, dan pola pikir orang lain. Role Playing
diperankan tanpa naskah maupun dengan naskah dan bersifat efektif
dengan strateginya dalam mengatasi suatu masalah. Role Playing adalah
suatu cara untuk memperjelas suatu masalah dan memecahkan masalah
tersebut dramatisasi yang telah dipersiapkan terlebih dahulu
(Clark:1973).
1) Tujuan Metode Bermain Peran (Role Playing)
a) Peserta didik dapat mendalami suatu keadaan yang nyata terjadi
b) Peserta didik dapat menganalisis sebab dari suatu kejadian
c) Sarana pelepasan ketegangann dan perasaan
d) Sarana mendiagnosa kemampuan dan kebutuhan peserta didik
e) Menggali peran dalam suatu kejadian
f) Peserta didik dapat mengklasifikasi/memperinci, memperjelas
pola berfikir, dan keterampilannjya dalam mengambil keputusan
menurut caranya sendiri
g) Mempermudah peserta didik untuk mengatasi suatu masalah,
berpikir lebih kritis, dan kemampuannya berkomunikasi.
h) Meningkatkan pengendalian diri dan menyempurnakan perasan,
pola pikir, dan perbuatannya.
2) Langkah-langkah Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing)
Uno (2009: 26) ada beberapa langkah penerapan metode
pembelajaran role playing antara lain:
a) Persiapan atau pemanasan
Dalam langkah ini guru memperkenalan pada topik
masalah yang perlu dipelajari dan dipahami semua orang. Hal ini
dapat berasal dari imanjinasi peserta didik bisa juga dirancang
oleh guru. Misalnya guru menyajikan suatu cerita untuk dibaca
di depan kelas. Pembacaan berhenti ketika sudah menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
38
39
40
41
42
Penelitian 1
Penelitian 2
Prestiana (2013) dengan judul “Upaya
Khotimah (2009) dengan judul
Meningkatkan Hasil Belajar IPS
“Penggunaan metode Role Playing
Menggunakan Metode Role Playing
untuk Meningkatkan Hasil Belajar
pada peserta didik kelas V SDN
Peserta didik pada Mata Pelajaran
Panjatan Kabupaten Kulon
PPKn Kelas II SDN Benerwojo,
Progo”Metode Role Playing pada
Kecamatan Kejayan, Kabupaten
peserta didik kelas V SDN Panjatan
Pasuruan”.
Kabupaten Kulon Progo”
Penelitian 3
Dewi (2010) dengan judul
“Penerapan Model Role Playing
Muatan Pelajaran IPS untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Peserta didik Kelas IV
SDN Purwodadi 3”
43
C. Kerangka Berpikir
Penyusunan kerangka berpikir oleh peneliti mengenai Perangkat
Pembelajaran PPKn untuk meningkatan karakter tanggung jawab menggunakan
metode pembelajaran bermain peran (Role Playing) kelas V Sekolah Dasar.
Kurikulum yang digunakan saat ini di Indonesia adalah kurikulum 2013
guna meningkatkan soft skill dan hard skill meliputi kognitif, psikomotor, dan
afektif. Kurikulum 2013 mengacu pada keterampilan abad 21 yang mempunyai
empat komponen kemampuan yang wajib dikuasai peserta didik antara lain
kemampuan berpikir lebih kritis (critical thinking), kemampuan berkolaborasi
(collaboration), kreativitas (creativity), serta kemampuan berkomunikasi
(communication). Pembelajaran di sekolah harus dirancang dengan berpedoman
pada keterampilan abad 21.
Pendidikan karakter adalah upaya menumbuhkan nilai dalam diri peserta
didik dan memperbaharui tata kehidupan bersama yang lebih menghargai
kebebasan individu. Hasil pendidikan karakter diharapkan mampu mencapai
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik. Kurikulum 13 diharapkan
mampu mengembangkan pembelajaran yang ikut mengembangkan nilai-nilai
karakter. Hal ini memiliki tujuan untuk terjadinya kesetaraan antara kemampuan
intelektual dan karakter, sebagai mana tertuang pada tujuan pendidikan nasional
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu
mata pelajaran di sekolah yang bertujuan mengajarkan pendidikan demokrasi yang
bersifat multi dimensional. Muatan pelajaran PPKn berisikan pendidikan sosial,
pendidikan politik, pendidikan demokrasi, dan pendidikan moral. Pembelajaran
yang ditonjolkan mata pelajaran PPKn adalah pendidikan nilai dan moral. Maka
dari itu, PPKn dinilai sebagai mata pejaran yang menjujung misi pendidikan nilai
dan moral. Fokus mata pelajaran PPKn adalah pembentukan warga negara yang
bermoral, beretika, melaksanakan hak-hak dan kewajibannya, cerdas, terampil,
serta berkarakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
45
BAB III
METODE PENELITIAN
Serangkaian bab tiga ini memuat jenis penelitian, tempat penelitian, susunan
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan yang terakhir adalah
teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ialah jenis penelitian dan pengembangan
research and development (RnD). research and development (RnD) adalah metode
yang dipakai peneliti untuk menciptakan produk tertentu, dan menilai kualitas
produk (Sugiyono, 2012: 297). Metode R&D didefinisikan sebagai metode
penelitian yang dilihat dari tahapnya bertujuan mencari, menganalisis,
menyempurnakan, mengembangkan, menciptakan, menilai keberhasilan produk,
metode, prosedur yang dinilai layak dan berkualitas. Supaya dapat menghasilkan
produk yang sesuai kebutuhan untuk itu penelitian lebih baik jika menggunakan
analisis kebutuhan yang gunanya untuk menilai kelayakan produk. Peneliti
mengembangkan produk dengan muatan PPKn dengan metode role playing. Batas
dari penelitian ini adalah uji coba terbatas untuk mengetahui kelayakan produk
dalam mengembangkan karakter tanggung dan mengenalkan metode role playing
pada peserta didik kelas V SDN Pojok 03.
Model yang digunakan peneliti pada penelitian ini ialah model ADDIE.
Metode ADDIE mempunyai lima tahap yaitu analysis (analisis), design
(perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi),
dan evaluation (evaluasi). Menurut Arcana dan Radimin (2020:2) ADDIE
merupakan sebuah singkatan dari tahapannya sendiri yaitu Analysis, Design,
Development, Implementation, dan Evaluation. Pendekatan ini sangat bermanfaat
karena mempunyai tahapan yang efektif. Tahap-tahap kegiatan metode ADDIE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
berkaitan satu sama lain. Penelitian dengan metode ADDIE dilakukan secara
runtut agar tercapai tujuan yang diharapkan.
47
C. Prosedur Pengembangan
Peneliti menggunakan prosedur penelitian model ADDIE. Model ADDIE
digunakan karena dalam tahapnya dilakukan evaluasi, sehingga produk yang
dikembangkan akan lebih layak. Model ADDIE mempunyai lima langkah dalam
model ADDIE, yaitu analysis (analisis), design (perancangan), development
(pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi).
Peneliti merancang sebuah perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, bahan ajar,
media pembelajaran, LKPD, dan penilaian. Berikut ini adalah penjabaran dari
langkah-langkah model pengembangan ADDIE:
1. Analisis (Analysis)
Analisis dilakukan bertujuan untuk mengetahui kebutuhan
pembelajaran serta permasalahannya. Pada tahap analisis peneliti
mengumpulkan informasi dengan metode wawancara kepasa guru kelas V SD
Negeri Pojok 03. Analisis kebutuhan bertujuan mencari suatu permasalahan
yang dihadapi guru dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran dan
permasalahan pada proses pembelajaran.
Pada wawancara dengan guru kelas V, terdapat kendala yang dialami
guru dalam menyusun rancangan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Guru
masih sulit untuk menentukan model yang tepat dan inovatif bagi peserta
didik. Guru masih cenderung menggunakan metode ceramah sehingga peserta
didi kerap merasa jenuh dan sulit memahami materi.
2. Perancangan (Design)
Pada tahap perancangan, peneliti melakukan penyusunan produk sesuai
dengan analisis kebutuhan yang telah dilakukan. Perangkat pembelajaran
dibuat sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah dan kebutuhan
peserta didik. Peneliti juga menyesuaikan dengan karakter yang akan
ditingkatkan pada peserta didik.
Komponen yang dikembangkan yaitu Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
49
50
E. Instrumen Penelitian
Penyusunan instrumen sangat penting dalam sebuah penelitian, karena
intrumen berguna untuk mengumpulkan data penelitian yang dibutuhkan.
Arikunto (dalam Sudaryono 2016: 76) mengatakan bahwa instrumen
pengumpulan data merupakan alat bantu yang digunakan peneliti untuk
pengumpulan data. Berikut ini adalah instrumen yang dilakukan dalam penelitian.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara sebagai acuan dalam melakukan wawancara
dengan guru kelas 5. Pedoman wawancara membantu peneliti untuk mencari
data sesuai dengan untuk kebutuhan perangkat pembelajaran. wawancara ini
untuk mencari kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi guru pada saat
pembelajaran. Wawancara ini juga digunakan peneliti untuk mencari
informasi mengenai karakter peserta didik yang perlu dikembangkan.
Berikut kisi-kisi pertanyaan wawancara yang telah peneliti buat:
51
52
2. Lembar Kuesioner
Lembar kuisioner digunakan untuk mengetahui masalah dan responden
dapat memberikan jawab sesuai pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu
kuisioner harus dilengkapi dengan cara mengerjakan di setiap bagian serta
petunjuk umum seluruh seluruh instrumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
54
55
56
57
C Bahasa
13 Penggunaan bahasa sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI)
14 Penggunaan bahasa mudah dipahami
15 Penggunaan kalimat mengandung kata tunggal
16 Penggunaan kalimat yang efektif
D Penggunaan dan Penyajian
17 Petunjuk penggunaan dibuat dengan jelas dan mudah dipahami
18 Penyusunan media yang menarik
19 Media interaktif yang dibuat dapat diakses berbagai perangkat
20 Media interaktif yang dikembangkan tidak memakan banyak penyimpanan
21 Media interaktif mengembangkan berbagai sumber dan jenis teknologi
informasi
22 Media interaktif disajikan dengan jelas dan sistematis
23 Media yang dikembangkan dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik
Berdasarkan penjabaran dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
kuisioner instrumen validasi produk pada komponen media pembelajaran
terdapat dua puluh tiga pernyataan.
Berikut ini merupakan penjabaran dari kuisioner instrumen validasi
produk untuk komponen LKPD.
58
59
60
Produk yang telah divalidasi dicari rata-rata skor dengan cara di atas,
kemudian perolehan skor dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data
kualitatif. Perhitungan persentase produk menggunakan rumus sebagai
berikut:
f: Perolehan Skor
n: Skor maksimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini peneliti menjabarkan atau membahas tentang hasil dari penelitian
yang telah dilaksanakan.
A. Hasil Penelitian Pengembangan
Peneliti melakukan pengembangan produk dengan menerapkan model
ADDIE yang terdiri dari lima langkah yaitu analyze, design, development,
implementation, dan evaluate. Berikut merupakan penjabaran dari prosedur
pngembangan perangkat pembelajaran dengan model ADDIE yang telah disusun
oleh peneliti.
1. Analisis (Analyze)
Langkah paling awal adalah peneliti melakukan wawancara analisis
kebutuhan yang bertujuan mendapatkan hambatan guru dalam merencanakan
pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Analisis kebutuhan dilakukan
peneliti dengan cara wawancara.
a. Analisis Kebutuhan
Peneliti mengadakan wawancara terhadap guru kelas V SDN Pojok
03 pada 30 Oktober 2021. Tujuan dari wawancara tersebut bertujuan
untuk mengetahui kendala pada saat proses pembelajaran dan
penggunaan perangkat pembelajaran dalam upaya peningkatan karakter
pada peserta didik kelas V. Dari hasil analisis kebutuhan yang diperoleh
akan digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan perangkat
pembelajaran inovatif sehingga dapat menjadi referensi guru dalam
merancang sebuah perangkat yang lebih menyenangkan untuk peserta
didik di Sekolah Dasar. Dalam melakukan wawancara peneliti
berpedoman pada pedoman yang telah dibuat. Pedoman wawawancara
dirancang dalam empat indikator yang tertuang lima belas poin
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
63
64
65
66
3. Pengembangan (Development)
Pengembangan dilakukan berdasarkan rancangan produk perangkat
pembelajaran awal. Peneliti merancang sebuah produk perangkat
pembelajaran berupa renacana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar,
media pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), serta penilaian.
Terhadap beberapa tahapan yang dilakukan peneliti, yaitu: 1) Membuat
produk perangkat pembelajaran berdasarkan analisis kebutuhan, dalam
merancang produk dilihat dari aspek desain, materi, dan bahasa yang bisa
dilihat perbedaannya dengan perangkat pembelajaran yang ada di sekolah. 2)
Melakukan analisis produk perangkat pembelajaran oleh dosen pembimbing
dan selanjutnya melakukan validasi produk oleh 4 ahli yang terdiri dari 1 ahli
materi PPKn Pak (YK), 1 ahli perangkat pembelajaran Bu (EA), dan 2 guru
kelas V. 3) Memperbaiki perangkat pembelajaran yang telah divalidasi sesuai
dengan hasil yang diberikan oleh validator, sehingga produk layak untuk
diujicobakan. Validasi kepada ahli perangkat pembelajaran dan ahli pelajaran
PPKn dilakukan pada tanggal 10 Desember 2021 dan dengan guru kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
68
69
RPP 3,97
Bahan Ajar 4
Media Pembelajaran 3,95
LKPD 4
Penilaian 4
Rata-rata 3,98
Kategori Sangat baik
70
4. Implementasi (Implementation)
Peneliti telah selesai melakukan validasi dan revisi produk perangkat
pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah peneliti melaksanakan implementasi
produk kepada peserta didik kelas V Sekolah Dasar. Implementasi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dilaksanakan secara tatap muka pada tanggal 26 Januari 2022. Peserta didik
yang melaksanakan uji coba ini berjumlah 12 peserta. Uji coba produk
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah pembelajaran dalam rencaa
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu menggunakan metode Role Playing.
Langkah pertama peserta didik dan peneliti melakukan tanya jawab mengenai
pengalaman mereka tentang penggunaan hak, kewajiban, dan tanggung jawab
di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Selanjutnya dilanjutkan dengan
pemahaman mengenai hak, kewajiban dan tanggung jawab dengan
memberikan beberapa contoh berupa gambar dan peserta didik menganilisis
gambar yang ditampilkan oleh peneliti. Kemudian peneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran. Setelah melakukan
pengenalan materi peneliti masuk dalam langkah bermain peran. Langkah
yang pertama adalah peneliti menjelaskan mengenai pengertian bermain peran
dan langkah bermain peran. Kemudian peneliti membagi dua kelompok, satu
kelompok berisi 6 peserta didik dan peneliti membagikan naskah, naskah pada
setiap kelompok berisi cerita yang berbeda, namun dengan topik yang sama
yaitu hak, kewajiban, dan tanggung jawab. Peneliti memberikan contoh
berekspresi pada saat mementaskan drama. Selanjutnya peserta didik
berdiskusi dengan kelompok untuk menentukan karakter yang akan
dimainkan per individu. Kemudian peneliti mengajak peserta didik untuk
menata tempat yang akan dipakai untuk mementaskan drama. Tempat yang
dipakai adalah di sudut ruang kelas V. Peneliti menentukkan kelompok mana
yang akan maju terlebih dahulu. Kelompok yang maju akan bermain peran
dan kelompok yang belum maju akan menjadi observer atau pengamat yang
akan memberi komentar terhadap kelompok yang maju. Kedua kelompok
sudah selesai bermain peran, selanjutnya peneliti memberikan pertanyaan
mengenai apa kesimpulan dari cerita yang dipentaskan sebelumnya. Di akhir
pembelajaran peneliti memberikan LKPD dan soal evaluasi kepada peserta
didik untuk dikerjakan di rumah. Kemudian peneliti dan peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
5. Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap evaluasi ini, setelah melakukan uji coba produk terhadap
peserta didik kelas V, hasil dari uji coba yang telah dilakukan akan digunakan
sebagai acuan evaluasi terakhir pada produk yang akan dikembangkan.
Evaluasi produk dilakukan melalui pengamatan menganai kendala atau
kesulitan yang dihadapi ketika melakukan uji coba produk. Pada tahap
implementasi produk, peserta didik memperhatikan penjelasan dengan cermat
dan teliti dan antusias karena media dan metode yang digunakan adalah hal
yang baru diterima peserta didik. Peserta didik terlihat antusias melihat
gambar-gambar dan video dan pesrta didik juga sangat antusias pada saat
bermain peran. Setelah melakukan pemahaman materi, peneliti memberikan
LKPD dan soal evaluasi kepada peserta didik untuk dikerjakan di rumah dan
peserta didik mengumpulkannya kepada guru kelas. Peserta didik juga paham
mengenai materi hak, kewajiban, dan tanggung jawab. Dari penjabaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa peserta didik sangat antusias dan
tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
74
75
peserta didik sesuai dengan model ADDIE (Sugiyono, 2015: 200). Uji coba
terbatas ini dilakukan secara tatap muka kepada 12 peserta didik kelas V SD
Negeri Pojok 03 yang dilakukan pada tanggal 26 Januari 2022. Uji coba
dilakukan sesuai langkah-langkah yang tertera dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode bermain peran (role
playing). Langkah yang pertama peserta didik dan peneliti melakukan tanya
jawab mengenai pengalaman mereka tentang penggunaan hak, kewajiban, dan
tanggung jawab di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Selanjutnya
dilanjutkan dengan pemahaman mengenai hak, kewajiban dan tanggung
jawab dengan memberikan beberapa contoh berupa gambar dan peserta didik
menganilisis gambar yang ditampilkan oleh peneliti. Kemudian peneliti
menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran kali ini. Setelah
melakukan pengenalan materi peneliti masuk dalam langkah bermain peran.
Langkah yang pertama adalah peneliti menjelaskan mengenai pengertian
bermain peran dan langkah bermain peran. Kemudian peneliti membagi dua
kelompok, satu kelompok berisi 6 peserta didik dan peneliti membagikan
naskah, naskah pada setiap kelompok berisi cerita yang berbeda, namun
dengan topik yang sama yaitu hak, kewajiban, dan tanggung jawab. Peneliti
memberikan contoh berekspresi pada saat mementaskan drama. Selanjutnya
peserta didik berdiskusi dengan kelompok untuk menentukan karakter yang
akan dimainkan per individu. Kemudian peneliti mengajak peserta didik untuk
menata tempat yang akan dipakai untuk mementaskan drama. Tempat yang
dipakai adalah di sudut ruang kelas V. peneliti menentukkan kelompok mana
yang akan maju terlebih dahulu. Kelompok yang maju akan bermain peran
dan kelompok yang belum maju akan menjadi observer atau pengamat yang
akan memberi komentar terhadap kelompok yang maju. Kedua kelompok
sudah selesai bermain peran, selanjutnya peneliti memberikan pertanyaan
mengenai apa kesimpulan dari cerita yang dipentaskan sebelumnya. Di akhir
pembelajaran peneliti memberikan LKPD dan soal evaluasi kepada peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
77
BAB V
PENUTUP
Bab V berisi mengenai kesimpulan , hambatan dalam dalam penelitian, dan saran
yang diperoleh peneliti.
A. Kesimpulan
Berdasar pada penelitian yang telah dilakukan yakni pengembangan
perangkat pembelajaran PPKn untuk meningkatkan karakter tanggung jawab
untuk kelas V SDN Pojok 03, peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Peneliti menerapkan metode role playing pada perangkat pembelajaran PPKn
untuk meningkatkan karakter tanggung jawab adalah metode bermain peran
(Role Playing) untuk peserta didik kelas V SDN Pojok 03 dikembangkan
menurut pengembangan jenis model ADDIE. Langkah dalam model ADDIE
antaralain Analysis (Analisis) analisis dilakukan melalui wawancara yang
berguna dalam memahami masalah yang dihadapi guru. (2) Design
(Perancangan) dalam peracangan produk peneliti menyusun produk yang
telah ditentukan berupa perangkat pembelajaran PPKn. (3) Development
(Pengembangan) tahap pengembangan, peneliti mengmbangkan perangkat
pembelajaran dengan langkah pertama yaitu analisis kebutuhan, lalu
perangkat pembelajaran dikonsultasikan produk kepada dosen pembimbing,
kemudian produk divalidasi oleh empat validator, jika validasi telah
dilaksanakan, selanjutnya adalah melakukan perbaikan menurut saran dan
komentar oleh validator supaya mengetahui perbandingan antara perangkat
pembelajaran sebelum revisi dan produk pembelajaran setelah direivisi.
Implemtation (Implementasi) langkah ini peneliti menjalankan uci coba
produk terhadap peserta didik kelas V sekolah dasar yang berjumlah dua belas
orang. Evaluation (Evaluasi) langkah ini tahap evaluasi produk yang telah
dikembangkan. Evaluasi formatif dilakukan peneliti di semua tahapan
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
80
DAFTAR PUSTAKA
Dewi. (2010). Penerapan Model Role Playing Muatan Pelajaran IPS untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta didik Kelas IV SDN
Purwodadi 3. Universitas Negeri Malang. From:
http://repository.um.ac.id/105852/ (20/03/2022).
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Joyce, Bruce, Marsha Weil dan Emily Calhoun. (2009) Models of Teaching
(Model-model Pengajaran Edisi Kedelapan). Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Prestiana. (2013). Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Menggunakan Metode Role
Playing Pada Siswa Kelas VA SD Negri Panjatan Kabupaten Kulon
Progo. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri Yogyakarta.
From:http://eprints.uny.ac.id/15658/1/Skripsi.pdf [19/03/2022].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
84
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
86
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
91
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
143
144
145
12. Apakah ibu sudah Sudah menggunakan media, namun media yang
menggunakan media digunakan hanya media dari lingkungan sekitar dan
pembelajaran? belum menggunakan media teknologi.
13. Apa kendala dalam Kurangnya fasilitas dan peserta didik belum diberi
penerapan teknologi bimbingan yang cukup mengenai teknologi.
pendidikan dalam
pembelajaran?
14. Apakah terdapat kendala Peserta didik membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam menerapkan model, dalam memahami peraturan dalam model dan
metode, dan media metode yang baru untuk peserta didik.
pembelajaran yang
digunakan?
15. Model dan metode apa Metode pembelajaran bermain peran (Role Playing),
yang ingin ibu karena dalam materi hak, kewajiban, dan tanggung
kembangkan dalam jawab saya berharap peserta didik mampu
perangkat pembelajaran mengalami secara langsung proses bertanggung
selanjutnya? jawab untuk melaksanakan kewajibannya, sehingga
peserta didik dapat memahami secara menyeluruh
mengenai materi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
147
148
149
BIODATA PENULIS
150