Anda di halaman 1dari 176

ASSESSMENT HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IVC

SEMESTER GASAL DALAM PEMBELAJARAN


ONLINE DI SD NEGERI KROYO
SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2020/2021

SKRIPSI

Oleh:
ANISA JULIA
PRAWESTI 17540052

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Ilmu
Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SLAMET RIYADI
SURAKARTA
2021
PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi

Surakarta.

Surakarta, 5 Maret 2021

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. AR. Koesdyantho, M. Pd. Kons. Ratna Widyaningrum, S. Pd., M.


Pd. NIDN. 0019116010 NIDN. 0602048901

ii
PENGESAHA

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta dan diterima

untuk persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Jumat

Tanggal : 5 Maret 2021

Tim Penguji Skripsi Tanda Tangan

Nama Terang
………………
Ketua : Dra. Sri Hartini, M. Pd.
………………
Sekertaris : Oktiana Handini, S. Pd., M. Pd.
………………
Anggota I : Drs. A. Roedy Koesdyantho, M. Pd. Kons.
………………
Anggota II : Ratna Widyaningrum, S. Pd., M. Pd.

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

iii
ABSTRA

Anisa Julia Prawesti. ASSESSMENT HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


KELAS IVC SEMESTER GASAL DALAM PEMBELAJARAN ONLINE DI
SD NEGERI KROYO SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2020/2021. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univeritas Slamet Riyadi
Surakarta. Maret 2021.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis tahapan assessment hasil


belajar dalam Pembelajaran Online. 2) Mendeskripsikan kendala yang dihadapi
guru dalam melakukan assessment hasil belajar peserta dalam Pembelajaran
Online. 3) Mengetahui upaya guru dalam mengoptimalkan assessment hasil
belajar peserta didik dalam Pembelajaran Online di Kelas IVC Semester Gasal SD
Negeri Kroyo Sragen Tahun Pelajaran 2020/2021.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Subjek yang digunakan adalah wali kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen. Dalam
memilih subjek penelitian menggunakan teknik sampling purposive. Sumber data
yang diperoleh di SD Negeri Kroyo Sragen berupa data primer yang didapatkan
secara langsung menggunakan wawancara kepala sekolah, wali kelas, teman
sejawat, dan peserta didik kelas IVC dan data sekunder didapatkan secara tidak
langsung melalui studi pustaka dan dokumentasi berupa RPP, data nama peserta
didik kelas IVC, data penilaian akhir semester semester gasal, dan profil sekolah.
Teknik pengumpulan data adalah wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.
Teknik analisis data dengan menggunakan triangulasi teknik dan metode dengan
analisis model siklus: 1) Reduksi data, 2) Penyajian data, dan 3) Penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1)
Tahapan assessment hasil belajar terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan tindak
lanjut yang meliputi: a) Guru sudah melaksanakan assessment hasil belajar peserta
didik dalam pembelajaran online yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik, b) Guru melakukan perencanaan sebelum melakukan pembelajaran
dengan membuat perangkat pembelajaran berupa video pembelajaran, silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan instrumen penilaian, dan c) Guru
melakukan evaluasi pembelajaran dan melakukan pelaporan terhadap
perkembangan assessment hasil belajar peserta didik saat pembelajaran online. 2)
Kendala dalam pelaksanaan assessment hasil belajar peserta dalam pembelajaran
online yaitu: a) Guru kurang dapat menilai keobjektifan peserta didik, b)
Keterlambatan pengumpulan tugas oleh peserta didik yang terkendala jaringan
dan terkendala teknis, c) Perlu adanya kerjasama sinergis antara guru, peserta
didik, dan orang tua dalam melaksanakan pembelajaran secara online. 3) Upaya
yang telah dilakukan guru antara lain: a) Memilah KI dan KD, tujuan
pembelajaran, dan melakukan penilaian bermakna (meaningful assessment) sesuai
dengan situasi kondisi peserta didik, b) Melakukan home visit, c) Melakukan
pendekatan pada orang tua, dan 4) Memberikan reward atas usaha dan hasil yang
diperoleh peserta didik.
Kata Kunci : Assessment, Hasil Belajar, Pembelajaran Online

iv
MOTT

“Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa, yang
penting sebuah proses telah dirancang dan dilaksanakan.”
(Sujiwo Tejo)

v
PERSEMBAHA

Karya ini dipersembahkan kepada:

1. Almamater UNISRI

2. Orang tua dan keluarga tercinta

3. Dosen Pembimbing I dan II

4. Keluarga Besar PGSD UNISRI 17

vi
KATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga proses penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis sadar

bahwa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil dari penulis sendiri

tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Sri Hartini, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Slamet Riyadi yang telah memberi ijin penelitian.

2. Bapak Jumanto, S. Pd., M. Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi

yang telah menyetujui judul penelitian.

3. Bapak Drs. AR. Koesdyantho, M. Pd. Kons. selaku Dosen Pembimbing I dan

Ibu Ratna Widyaningrum, S. Pd., M. Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung

sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini dengan baik dan lancar.

4. Kepala Sekolah dan segenap keluarga besar SD Negeri Kroyo Sragen yang

telah membimbing dan mendidik selama melaksanakan penelitian.

5. Kepada pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah

memberikan sedikit atau banyak andil dan doa kepada saya dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

vii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini

masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan. Adapun saran dan

kritik dari pembaca sangat diharapkan demi membangun kesempuranaan skripsi

ini.

Surakarta, Maret 2021

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i

PERSETUJUAN................................................................................................ii

PENGESAHAN.................................................................................................iii

ABSTRAK.........................................................................................................iv

MOTTO.............................................................................................................v

PERSEMBAHAN..............................................................................................vi

KATA PENGANTAR.......................................................................................vii

DAFTAR ISI......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL.............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................................1


B. Identifikasi Masalah.........................................................................7
C. Pembatasan Masalah........................................................................8
D. Perumusan Masalah..........................................................................8
E. Tujuan Penelitian..............................................................................9
F. Manfaat Penelitian...........................................................................9

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teori.................................................................................11
B. Hasil Penelitian yang Relevan.........................................................39
C. Kerangka Berpikir............................................................................44

ix
x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................47


B. Bentuk dan Strategi Penelitian.........................................................48
C. Sumber Data.....................................................................................49
D. Subjek dan Objek Penelitian............................................................50
E. Teknik Pengumpulan Data...............................................................51
F. Keabsahan Data................................................................................54
G. Analisis Data....................................................................................56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian................................................................................58

B. Pembahasan......................................................................................85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.......................................................................................92

B. Saran.................................................................................................93

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................95

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian...................................................................47

xi
DAFTAR

Halaman
Gambar 1. Kerangka Berpikir.............................................................................46
Gambar 2. Triangulasi Teknik............................................................................55
Gambar 3. Triangulasi Sumber...........................................................................55
Gambar 4. Komponen Analisis Data..................................................................56
Gambar 5. SD Negeri Kroyo Sragen..................................................................58
Gambar 6. Peta Lokasi SD Negeri Kroyo Sragen...............................................59
Gambar 7. Ruang Kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen.....................................62
Gambar 8. Assessment Hasil Belajar...................................................................64
Gambar 9. Assessment Hasil Belajar Secara Langsung......................................65
Gambar 10. Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP).......................................65
Gambar 11. Video Pembelajaran........................................................................69
Gambar 12. Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Whatsapp Group....................69
Gambar 13. Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Google Classroom..................70
Gambar 14. Pelaksanaan Assessment Hasil Belajar Melalui Google Form........70
Gambar 15. Pemberitahuan Guru Kepada Peserta Didik....................................71
Gambar 16. Pengumpulan Tugas dan Penjelasan Materi...................................83

xii
DAFTAR

Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)....................................100
Lampiran 2. Lembar Pedoman Wawancara Kepala Sekolah..............................107
Lampiran 3. Lembar Pedoman Wawancara Wali Kelas IVC.............................112
Lampiran 4. Lembar Pedoman Wawancara Teman Sejawat..............................116
Lampiran 5. Lembar Pedoman Wawancara Peserta Didik.................................120
Lampiran 6. Lembar Pedoman Dokumentasi......................................................123
Lampiran 7. Lembar Hasil Wawancara Kepala Sekolah....................................124
Lampiran 8. Lembar Hasil Wawancara Wali Kelas IVC....................................130
Lampiran 9. Lembar Hasil Wawancara Teman Sejawat.....................................136
Lampiran 10. Lembar Hasil Wawancara Peserta Didik AAP.............................142
Lampiran 11. Lembar Hasil Wawancara Peserta Didik APA.............................145
Lampiran 12. Lembar Hasil Wawancara Peserta Didik ZM...............................148
Lampiran 13. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IVC.........................................151
Lampiran 14. Daftar Nilai Peserta Didik Kelas IVC..........................................152
Lampiran 15. Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC.....................153
Lampiran 16. Sarana dan Prasarana SD Negeri Kroyo Sragen...........................155
Lampiran 17. Data Peserta Didik SD Negeri Kroyo Sragen...............................156
Lampiran 18. Foto Kegiatan Wawancara............................................................157
Lampiran 19. Surat Ijin Penelitian......................................................................158
Lampiran 20. Surat Balasan Sekolah..................................................................159
Lampiran 21. Surat Keaslian Karya....................................................................160
Lampiran 22. Turnitin.........................................................................................161

xiii
BAB
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk

meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti,

memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

membangun diri sendiri dan bersama-sama membangun bangsa. Tujuan

pendidikan merupakan tujuan yang hendak dicapai melalui upaya pendidikan

secara komprehensif. Pendidikan harus mampu memberi dan memfasilitasi

pertumbuhan dan perkembangan keterampilan personal, sosial, dan

intelektual bagi masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya dalam kompetensi

peserta didik maka diperlukan kurikulum pendidikan yang ideal.

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional pasal 1 butir 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelanggaran kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang berlaku saat ini dalam

pendidikan yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum

baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2014/2015. Kurikulum 2013

merupakan bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu

kurikulum tingkat satuan pendidikan. Kurikulum adalah keseluruhan kegiatan

1
2

pembelajaran yang disusun dan dikembangkan oleh instansi pendidikan

(sekolah) yang diperuntukan untuk peserta didik yang meluputi tujuan,

materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran.

Menurut Aminah (2016:27) evaluasi pembelajaran atau dapat disebut

assessment diperlukan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar peserta

didik. Assessment digunakan untuk melacak dan memperbaiki masalah

belajar. Assessment merupakan KI penentu untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan dan kegagalan yang dilakukan oleh peserta didik dan guru

selama proses pembelajaran. Assessment bertujuan untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik menggunakan berbagai teknik penilaian

sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, baik

pengetahuan sikap maupun keterampilan yang melibatkan penilaian guru,

penilaian oleh satuan pendidikan, maupun penilaian oleh pemerintah Deni

Hadiana (2015:20). Jenis dan model penilaian yang digunakan bisa beragam

tegantung jenis kompetensi dan KI hasil belajar yang diinginkan.

Saat ini adanya pandemi covid-19 membuat pemerintah Indonesia

memberikan kebijakan khususnya dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Sehingga pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka berubah

menjadi pembelajaran jarak jauh atau dilakukan secara online. Menurut

Bilfaqih dan Qomarudin (2015:1) pembelajaran online atau merupakan

program penyelenggaraan kelas dalam jaringan untuk menjangkau kelompok

target yang luas. Penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran dapat

mendorong pembelajaran online dengan efektif, dengan e-learning


3

pembelajaran online dapat berjalan efektif karena dimungkinkan peserta didik

dapat mengakses data pembelajaran dengan mudah, cepat, dan memperoleh

hasil yang memuaskan sesuai harapan.

Hasil belajar peserta didik merupakan tujuan dari proses pembelajaran

di sekolah, sehingga guru perlu menggunakan strategi agar peserta didik

dapat belajar secara efektif dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran dapat

dicapai. Dapat dikatakan bahwa adanya hasil belajar peserta didik yang tinggi

dan berkualitas, dapat menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas

Mardiah Kalsum Nasution (2017:10). Hasil belajar peserta didik mencakup

semua aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik Suci Zuriati dan Bobby

Briando (2020:159). Aspek kognitif meliputi mengingat, memahami,

mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Aspek

afektif meliputi menghargai, jujur, toleransi, sopan, santun, percaya diri,

disiplin, tanggung jawab, dan gotong royong. Aspek psikomotorik meliputi

persiapan kerja, proses kerja, hasil kerja, sikap kerja, dan waktu kerja.

Menurut Muh. Khalifah Mustami dan Suryadin (2015:170)

menjelaskan bahwa masih terdapat permasalahan dalam penilaian hasil

belajar pada pembelajaran online, permasalahan tersebut berasal dari peserta

didik dan guru. Selain itu, alat untuk penilaian masih bersifat normatif.

Pelaksanaan penilaian formatif belum sepenuhnya dilaksanakan dan belum

memiliki persiapan yang matang. Namun bila dicermati permasalahan yang

dihadapi umumnya berkaitan dengan diberlakukannya pembelajaran yang

berorientasi kompetensi. Hal tersebut didukung dengan pendapat Eka


4

Farmawaty dan Anwar Rahmatullah (2018:29) hal yang menjelaskan bahwa

standar penilaian guru selama ini hanya mampu mengungkapkan

perkembangan belajar salah satu ranah saja. Kenyataan ini mengakibatkan

guru hanya mengetahui dalam ranah kognitif dan kurang dalam mengetahui

ranah afektif dan psikomotorik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 09 Januari

2021 dengan wali kelas IVC Ibu SW didapatkan informasi bahwa: 1)

Terdapat 21 peserta didik di kelas IVC dan pembelajaran di SD Negeri Kroyo

Sragen dilakukan secara online. 2) Kriteria ketuntasan minimal dalam mata

pelajaran yang ditempuh oleh peserta didik adalah 75. Hasil ujian akhir

semester gasal 100% peserta didik kelas IVC mencapai kriteria ketuntasan

minimal dengan rata-rata 82,65. 3) Guru melakukan penyesuaian penyusunan

instrumen pembelajaran online meliputi, analisis KI dan KD, mengajukan KI

yang sesuai dalam pembelajaran online, menentukan jenis penilaian,

mengembangkan instrumen, uji coba, analisis, menerapkan pada peserta

didik, dan melakukan evaluasi. 4) Assessment hasil belajar peserta didik yang

dilakukan guru meliputi penilaian afektif, guru melakukan observasi,

checklist, dan angket kepada peserta didik. Penilaian kognitif, guru

melakukan pengamatan, tugas proyek, dan keaktifan peserta didik dalam

proses pembelajaran. Penilaian psikomotorik, guru melakukan tes lisan yang

dilakukan melalui Zoom atau Google Meet dan tes tertulis yang dilakukan

melalui Google Classroom atau Google Form.


5

Berdasarkan hasil wawancara Ibu SW selaku wali kelas IVC pada

tanggal 09 Januari 2021 juga diperoleh informasi terkait kendala dalam

pelaksanaan assessment antara lain: 1) Kendala dalam mengukur pencapaian

peserta didik dalam pembelajaran online, 2) Keterbatasan waktu, 3) tidak

dapat menilai keobjektifan peserta didik, 4) Tidak dapat mengetahui

perkembangan karakter peserta didik, dan 5) Kesulitan dalam

menyingkronkan pembelajaran selama pembelajaran online.

Oleh karena itu, untuk mengatasi kendala dalam assessment,

pemerintah menyarankan guru melakukan penilaian bermakna (meaningful

assessment) yang tidak hanya fokus pada capaian penilaian aspek akademik

atau kognitif. Akan tetapi guru melakukan penilaian yang mencakup semua

ranah atau aspek yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sesuai

dengan Surat Edaran Mendikbud No.4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan

Kebijakan dalam masa darurat penyebaran Coronavirus Desease (Covid-19)

menjelaskan bahwa proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan:

1) Dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna

sehingga muncul proses penilaian bermakna (meaningful assessment) bagi

peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian

kurikulum untuk penilaian kenaikan kelas maupun kelulusan, 2) Difokuskan

pada pendidikan dan penilaian kecakapan hidup, antara lain mengenai

pembelajaran online, 3) Aktivitas dan tugas dapat bervariasi antar peserta

didik, sehingga penilaian dilakukan sesuai minat dan kondisi masing-masing,

termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar


6

dirumah, dan 4) Bukti atau produk aktivitas belajar diberi umpan balik berupa

penilaian yang bersifat kualitatif tanpa harus diberikan skor atau nilai secara

kuantitatif.

Upaya yang telah dilakukan guru untuk mengoptimalkan pelaksanaan

assessment dalam pembelajaran online dilakukan antara lain: 1) Memilah KI

dan KD, tujuan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran dengan situasi dan

kondisi peserta didik, 2) Melakukan home visit, Menurut Husna Amalia

(2016:80) home visit merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran. Home visit merupakan kegiatan untuk memperoleh data

keterangan berupa komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik yang

meliputi kondisi peserta didik di rumah, fasilitas yang ada di rumah,

hubungan peserta didik dengan keluarga, kebiasaan peserta didik, serta

komitmen orangtua dalam perkembangan peserta didik. 3) Melakukan

pendekatan dengan orang tua terkait perkembangan peserta didik pada saat

pembelajaran online 4) Memberikan reward atas usaha dan hasil yang

diperoleh peserta didik. Menurut Yopi Nisa Febianti (2018:96) Reward

adalah ganjaran, penghargaan, imbalan, atau hadiah. Penghargaan atau hadiah

yang diberikan karena sesuatu telah dilakukan dengan baik dan benar.

Penguatan yang diberikan guru kepada peserta didik dengan maksud untuk

membesarkan hati peserta didik, agar mereka lebih aktif berpartisipasi dalam

interaksi belajar-mengajar, juga mengontrol perubahan tingkah laku siswa ke

arah negatif.
7

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan analisis

berkaitan dengan assessment pembelajaran di kelas IVC SD Negeri Kroyo

Sragen, sehingga akan dilakukan penelitian dengan judul “Assessment Hasil

Belajar Peserta Didik Kelas IVC Semester Gasal Dalam Pembelajaran

Online di SD Negeri Kroyo Sragen Tahun Pelajaran 2020/2021”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka permsalahan

dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Tahapan assessment dimulai dari guru melakukan penyesuaian penysunan

instrumen meliputi, analisis KI dan KD, mengajukan indikator yang

sesuai dengan pembelajaran online, menentukan jenis penilaian,

mengembangkan instrumen, uji coba, analisis, dan menerapkannya pada

peserta didik.

2. Terdapat kendala dalam dalam perencanaan instrumen 1) Kendala dalam

mengukur pencapaian peserta didik dalam pembelajaran online, 2)

Keterbatasan waktu, 3) Tidak dapat menilai keobjektifan peserta didik, 4)

tidak dapat mengetahui perkembangan karakter peserta didik, dan 5)

Kesulitan dalam menyingkronkan pembelajaran.

3. Diperlukan strategi dalam melakukan penilaian bermakna (meaningful

assessment).
8

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dituliskan maka

penelitian ini mengambil pembatasan masalah sebagai berikut: “Analisis

Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC Semester Gasal dalam

Pembelajaran Online Di SD Negeri Kroyo Sragen Tahun Pelajaran

2020/2021”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana tahapan assessment hasil belajar peserta didik Kelas IVC

Semester Gasal yang dilakukan oleh guru dalam Pembelajaran Online Di

SD Negeri Kroyo Sragen Tahun Pelajaran 2020/2021?

2. Apa kendala yang dihadapi guru dalam melakukan assessment hasil

belajar peserta didik Kelas IVC Semester Gasal dalam Pembelajaran

Online Di SD Negeri Kroyo Sragen Tahun Pelajaran 2020/2021?

3. Bagaimana upaya guru dalam mengoptimalkan assessment hasil belajar

peserta didik Kelas IVC Semester Gasal dalam Pembelajaran Online Di

SD Negeri Kroyo Sragen Tahun Pelajaran 2020/2021?


9

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang diharapkan dari penelitian ini untuk

menganalisis:

1. Untuk menganalisis tahapan assessment hasil belajar peserta didik Kelas

IVC Semester Gasal dalam Pembelajaran Online Di SD Negeri Kroyo

Sragen Tahun Pelajaran 2020/2021.

2. Untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi guru dalam melakukan

assessment hasil belajar peserta didik Kelas IVC Semester Gasal dalam

Pembelajaran Online Di SD Negeri Kroyo Sragen Tahun Pelajaran

2020/2021.

3. Untuk mengetahui upaya guru dalam mengoptimalkan assessment hasil

belajar peserta didik Kelas IVC Semester Gasal dalam Pembelajaran

Online Di SD Negeri Kroyo Sragen Tahun Pelajaran 2020/2021.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat dalam dunia

pendidikan dan lingkungan masyarakat baik secara langsung maupun tidak

langsung. Adapun Manfaatnya antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat kontribusi dalam bidang

pendidikan khususnya di sekolah dasar terkait assessment hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara online.


1

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

Dengan penelitian ini diharapkan peserta didik dapat terus

memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran

online.

b. Bagi Guru

Dengan penelitian ini diharapkan guru lebih mengembangkan

assessment hasil belajar secara online dan mengetahui strategi dalam

melakukan assessment hasil belajar secara online.

c. Bagi Sekolah

Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi

dalam meningkatkan assessment guru dalam hasil belajar peserta

didik dalam penerapan pembelajaran online.

d. Bagi Peneliti

Dengan meningkatkan kemampuan profesionalitas peneliti,

menambah wawasan, pengetahuan, serta bekal rujukan penelitian

selanjutnya yang terkait assessment hasil belajar.


BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Kurikulum 2013

a. Pengertian Kurikulum 2013

Kemendikbud menjelaskan bahwa kurikulum 2013 merupakan

kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif,

kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan yang integrasi. Menurut Sunarti dan Selly Rahmawati

(2014:1) Kurikulum 2013 memadukan tiga konsep yang

menyeimbangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Melalui

konsep tersebut, keseimbangan antara hardskill dan softkill dimulai

dari standart kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, dan

standar penilaian dapat tercapai.

Menurut Hilda Karli (2014:94) pada dasarnya KTSP 2006 dan

Kurikulum 2013 adalah roh dari KBK 2004 namun dalam

pelaksanaannya KTSP 2006 lebih menekankan pada kemandirian dan

bagaimana memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian

kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan. Kurikulum 2013

lebih menekankan pada bagaimana menciptakan manusia yang

mandiri, mampu memecahkan masalah, mempunyai kepribadian yang

kuat, inovatif, kreatif, dan menguasai teknologi.

11
1

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum

2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman,

skill, dan pendidikan berkarakter, peserta didik dituntut untuk paham

atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi, memiliki sopan

santun, dan disiplin yang tinggi.

b. Karakteristik Kurikulum 2013

Menurut Herman Zaini (2015:16) karakteristik kurikulum dapat

diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan

dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan

sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, dan sistem

penilaian.

Menurut Mulyasa (2013:29) dapat dikemukakan beberapa

karakteristik kurikulum yaitu pemberian otonomi luas kepada sekolah

dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua yang

tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan professional, serta tim

kerja yang kompak dan transparan.

Menurut Kemendikbud 2013, kurikulum 2013 dirancang dengan

karakteristik sebagai berikut:

1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan

kemampuan intelektual dan psikomotorik.

2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan


1

apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

sebagai sumber belajar.

3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan

masyarakat.

4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan

berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang

dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi kompetensi

dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan

dalam kompetensi inti.

7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan didasarkan pada

prinsip komulatif, saling emmperkuat, dan memperkata antar

mata pelajaran dan jenjang pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

karakteristik kurikulum 2013 dapat diketahui antara lain dari

bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan

kinerja, proses pembelajaran, partisipasi masyarakat dan orang tua

yang tinggi. Karakteristik kurikulum lebih menekankan pada

pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik

serta menerapkannya di sekolah ataupun masyarakat.


1

2. Pembelajaran Online

a. Pengertian Pembelajaran Online

Menurut Tian Belawati (2020:6) pembelajaran dalam jaringan

pada dasarnya adalah pembelajaran online. Dalam pembelajaran

online merupakan sebuah inovasi pendidikan untuk menjawab

tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif.

Sebagaimana menurut Wahyu Aji Fatma Dewi (2020:56)

pembelajaran online merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam

proses pembelajaran dengan menggunkan teknologi digital seperti

google classroom, zoom, video converence, telepon, live chat, dan

lainnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan

kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus

disease (Covid-19) poin ke 2 yaitu proses belajar dari rumah

dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Belajar dari rumah melalui pembelajaran online dapat difokuskan

pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi

covid-19.

2) Aktivitas dan tugas pembelajaran online dapat bervariasi antara

peserta didik, sesuai minatdan kondisi masing-masing, termasuk

memperimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas belajar online.

3) Bukti atau produk aktivitas belajar online diberi umpan balik yang
1

bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa digaruskan

memberi skor atau nilai kuantitatif.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran online

merupakan inovasi pembelajaran dalam jaringan internet yang

menggunakan teknologi digital untuk dapat mendukung

berlangsungnya pembelajaran. Pemaduan penggunaan sumber belajar

tradisional (offline) dan online adalah suatu keputusan demokratis

untuk menjembatani derasnya arus penyebaran sumber belajar

elektronik dan kesulitan melepasakan diri dari pemanfaatan sumber-

sumber belajar yang digunakan dalam ruang kelas.

b. Karakteristik Pembelajaran Online

Menurut Rusman dalam Herayanti (2017:211) mengatakan

bahwa karakteristik dalam pembelajaran online antara lain: 1)

Interactivity (interaktivitas), 2) Independency (kemandirian), 3)

Accessibility (aksesbilitas), dan 4) Enrichment (pengayaan).

Pembelajaran online harus dilakukan sesuai dengan tata cara

pembelajaran jarak jauh. Menurut peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 109 Tahun 2013 ciri-ciri dari pembelajaran

online adalah:

1) Pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang

dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media

komunikasi.

2) Proses pembelajaran dilakukan secara elektronik, dimana


1

memanfaatkan paket informasi berbasis teknologi informasi dan

komunikasi untuk kepentingan pembelajaran yang dapat diakses

oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja.

3) Sumber belajar adalah bahan ajar dan berbagai informasi

dikembangkan dan dikemas dalam bentuk yang berbasis

teknologi informasi dan komunikasi serta digunakan dalam proses

pembelajaran.

4) Pendidikan jarak jauh memiliki karakteristik bersifat terbuka,

belajar, mandiri, belajar tuntas, menggunakan teknologi

informasi, dan komunikasi, menggunakan teknologi pendidikan

lainnya, dan berbentuk pembelajaran terpadu.

5) Pendidikan jarak jauh bersifat terbuka artinya pembelajaran yang

diselenggarakan secara fleksibel dalam hal penyampaian,

pemilihan, waktu penyelesaian program, jalur dan jenis

pendidikan tanpa batas usia, tahun ijazah, latar belakang bidang

studi, masa regristrasi, tempat belajar, cara belajar, dan evaluasi

belajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

karakteristik dari pembelajaran online dapat disimpulkan bahwa

karakteristik pembelajaran online yaitu dengan menggunakan media

elektronik, pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan internet,

pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun serta

pembelajaran online bersifat terbuka.


1

c. Manfaat Pembelajaran Online

Menurut Bilfaqih (2015:4) menjelaskan beberapa manfaat dari

pembelajaran online sebagai berikut:

1) Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan dengan

memanfaatkan multimedia secara efektif dalam pembelajaran.

2) Meningkatkan keterjangkauan pendidikan dan pelatihan yang

bermutu melalui penyelenggaraan pembelajaran online.

3) Menekan biaya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang

bermutu melalui pemanfaatan sumber daya bersama.

Selain itu manfaat pembelajaran online menurut Betes dan Wukf

dalam Mustofa (2019:154) terdiri dari 4 hal yaitu:

1) Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik

dengan guru atau instruktur (enhance interactivity).

2) Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan

kapan saja (time and place flexibility).

3) Menjangkau peserta didik dalam cangkupan yang luas (potential

to reach a global audience).

4) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi

pembelajaran (easy updating of content as well as archivable

capabilities).

Dapat disimpulkan manfaat dari proses pembelajaran online

diantaranya yaitu adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang

mampu meningkatkan mutu pendidikan serta mampu meningkatkan


1

proses pembelajaran dengan meningkatkan interaksi, mempermudah

proses pembelajaran karena dapat dilakukan dimanapun dan

kapanpun selain itu mudahnya mengakses materi pembelajaran dan

mampu menjangkau peserta didik dengan cangkupan yang luas.

d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Online

1) Kelebihan Pembelajaran Online

Menurut Seno dan Zainal (2019:183) kelebihan

pembelajaran online diantaranya adalah: a) proses log-in yang

sederhana memudahkan peserta didik dalam memulai

pembelajaran online, b) materi yang disampaikan telah disediakan

sehingga peserta didik dapat mengakses dengan mudah, dan c)

proses pengumpulan tugas dan pengerjaan tugas dilakukan secara

online melalui google classroom atau google form sehingga

efektif untuk dilakukan dan dapat menghemat biaya.

Sedangkan menurut Hendri (2014:24) kelebihan

pembelajarn online diantaranya adalah: a) menghemat waktu

proses belajar mengajar, b) mengurangi biaya perjalanan, c)

menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur,

peralatan, buku-buku), d) menjangkau wilayah geografis yang

lebih luas, dan e) melatih pembelajaran lebih mandiri dalam

mendapatkan ilmu pengetahuan.


1

2) Kekurangan Pembelajaran Online

Menurut Hadisi dan Muna (2015:131) kekurangan

pembelajaran online antara lain:

a) Kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik bahkan

antara peserta didik itu sendiri yang mengakibatkan

keterlambatan terbentuknya values dalam proses belajar

mengajar.

b) Kecendrungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial

dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.

c) Proses belajar dan mengajarkan cenderung ke arah pelatihan

dari pada pendidikan.

d) Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang

tinggi cendrung gagal.

e) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet dan berkaitan

dengan ketersedian listrik, tlepon, ataupun komputer.

Menurut Seno dan Zainal (2019:183) kekurangan dalam

pembelajaran online antara lain:

a) Materi yang diberikan kurang luas.

b) Adanya pengumpulan tugas yang tidak terjadwal serta tidak

adanya pengawasan langsung atau face to face dalam

pengerjaan tugas yang membuat pengumpulan tugas menjadi

terlambat.

c) Materi pembelajaran menjadi kurang dimengerti, saat


2

pembelajaran tidak ditunjang dengan penjelasan dari guru

secara langsung.

Berdasarkan uraian di atas maka kelebihan dan kekurangan

daripembelajaran online yaitu memudakan proses pembelajaran,

pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, mudah mengakses materi,

melatih pembelajaran mandiri, serta pengumpulan tugas secara online.

Tetapi adapun kekurangan dalam pembelajaran online yaitu tidak

adanya pengawasan secara langsung, jika peserta didik tidak dapat

mampu belajar dengan mandiri dan motivasi belajarnya rendah, maka

peserta didik akan sulit mencapai tujuan pembelajaran serta kurangnya

pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru.

3. Assessment dalam Pembelajaran Online

a. Pengertian Assessment

Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan

dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran

hasil belajar yang menggunakan instrumen tes maupun non-tes.

Assessment merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan

penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik baik

perorangan maupun kelompok yang diperoleh melalui pengukuran.

Penilaian atau assessment merupakan serangkaian kegiatan yang

dirancang untuk mengukur prestasi belajar peserta didik sebagai hasil

dari keseluruhan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Menurut

Oemar Hamalik (2010:146) assessment bukan hanya menilai peserta


2

didik melainkan sangat fungsional dalam menilai sistem pengajaran

itu sendiri.

Menurut Sudaryono (2012:23) penilaian atau assessment

menjadi aspek pembelajaran yang paling kompleks karena melibatkan

banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang

memiliki arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak

mungkin dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Selanjutnya,

menurut Nuha Alruwais, Gary Wills, dan Mike Wald (2018:34)

assessment dan proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan. Menurut

Permendikbud Nomor 104 tahun 2014, assessment digunakan untuk

memberikan pengetahuan terhadap kemajuan proses belajar peserta

didik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

assessment merupakan proses pengumpulan data kemampuan peserta

didik dengan melibatkan tugas nyata yang berhubungan dengan

konteks yang hampir tidak mungkin dipisahkan dengan setiap segi

penilaian. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses belajar.

b. Tujuan Assessment

Assessment berbasis kelas adalah assessment yang dilakukan

oleh guru dalam rangka proses pembelajaran. Penilaian berbasis kelas

merupakan pengumpulan data dan penggunaan informasi dan hasil

belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan


2

tingkat pencapaian dan penguasaan peserata didik terhadap tujuan

pendidikan, yang telah ditetapkan, yaitu standar kompetensi,

kompetensi dasar, dan KI pencapaian belajar yang terdapat dalam

kurikulum.

Menurut Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar

Penilaian Pendidikan. Assessment penilaian pendidikan bertujuan

sebagai berikut: 1) perencanaan dan penilaian peserta didik sesuai

dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip

penilaian, 2) Pelaksanaan penilaian peserta didik secara professional,

terbuka, edukatif, efesien, efektif, dan sesuai dengan konteks sosial

budaya. 3) Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif,

akuntabel, dan informatif.

Menurut Indras toeti dan Siti Istiyati (2019:9-10) secara umum

semua jenis jenis penilaian berbasis kelas bertujuan untuk menilai

hasil belajar peserta didik di sekolah, mempertanggungjawabkan

penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat, dan untuk

mengetahui ketercapaian mutu pendidikan secara umum. Secara rinci

tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Dengan melakukan assessment berbasis kelas ini pendidik dapat

mengetahui seberapa jauh peserta didik dapat mencapai tingkat

pencapai kompetensi yang dipersyaratkan, baik selama mengikuti

pembelajaran dan setelah proses pembelajaran berlangsung.

2) Memberikan umpan balik Anda untuk memperbaiki metode,


2

pendekatan, kegiatan dan sumber belajar yang digunakan, sesuai

dengan kebutuhan materi, dan juga kebutuhan peserta didik.

3) Memberikan umpan balik kepada peserta didik, sehingga tidak

pelu lagi menunda atau menunggu ulangan semester untuk bisa

mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian

kompetensi.

4) Mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik,

sehingga secara tepat dapat diketahui peserta didik mana yang

perlu pembelajaran remedial umtuk mencapai kompetensi yang

disyaratkan dan peserta didik mana yang perlu program

pengayaan.

5) Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah

tentang efektivitas pendidikan.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan

yang menjadi landasan program pembelajaran. Proses pembelajaran

merupakan upaya yang dilakukan guru untuk untuk mencapai tujuan

yang dirumuskan dalam kurikulum. Penilaian merupakan salah satu

kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat

pencapaian kurikulum dan berhasil tidaknya proses pembelajaran.

Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

yang ada dalam proses pembelajaran.


2

c. Tahapan Assessment

Menurut Yuni Pantiwati (2016:19) langkah-langkah dalam

assessment berupa perencanaan, penyusunan alat penilaian, dan

pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukan

hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi.

Assessment dilaksanakan dengan menggunakan berbagai cara,

seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap,

penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian

produk, pengumpulan hasil kerja peserta didik (portofolio), dan

penilaian diri.

Menurut Jenny Indrastoeti dan Siti Istiyati (2019:13) proses

dalam assessment yaitu menyusun rencana assessment atau evaluasi

hasil belajar, menghimpun data, melakukan verifikasi data,

mengolah dan menganalisis data, melakukan penafsiran atau

interpretasi dan menarik kesimpulan, menyimpan instrumen

assessment dan hasil assessment, dan menindaklanjuti hasil evaluasi

dijabarkan sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Assessment Atau Evaluasi Hasil Belajar

a) Merumuskan tujuan dilakukannya assessment atau evaluasi,

termasuk merumuskan tujuan terpenting dari diadakannya

assessment. Hal ini perludilakukan agar arah proses

assessment jelas.
2

b) Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, apakah aspek

kognitif, afektif, atau psikomotor.

c) Memilih dan menentukan teknik yang akan digunakan.

Menggunakan teknik tes ataukah non tes. Dari sejumlah

teknik tes atau non tes yang ada, Anda juga masih harus

menentukan mana yang akan digunakan dengan

memperhatikan ciri-ciri dari masing-masing teknik serta

memahami beberapa kelebihan dan kekurangannya.

d) Menyusun instrumen yang akan dipergunakan untuk

menilai proses dan hasil belajar para peserta didik.

Sejumlah instrumen yang mungkin digunakan adalah butir-

butir soal tes (test item), daftar cek (check list), rating scale,

panduan wawancara, dan lain-lain.

e) Menentukan metode penskoran jawaban peserta didik.

Dengan kata lain Anda harus memutuskan tolok ukur,

norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau

patokan dalam menginterpretasi data hasil evaluasi.

f) Menentukan frekuensi dan durasi kegiatan assessment atau

evaluasi (kapan, berapa kali, dan berapa lama).

g) Review tugas-tugas assessment.

2) Menghimpun Data

Dalam kegiatan ini Anda sebagai guru bisa memilih teknik

tes dengan menggunakan tes atau memilih teknik non tes dengan
2

melakukan pengamatan, wawancara atau angket dengan

menggunakan instrumen-instrumen tertentu berupa rating scale,

check list, interview guide atau angket.

3) Melakukan Verifikasi Data

Verifikasi data perlu dilakukan agar kita dapat memisahkan

data yang “baik” (yakni data yang akan memperjelas gambaran

mengenai peserta didik yang sedang dievaluasi) dari data yang

kurang baik (yaitu data yang akan mengaburkan gambaran

mengenai peserta didik).

4) Mengolah dan Menganalisis Data

Tujuan dari langkah ini adalah memberikan makna

terhadap data yang telah dihimpun. Agar data yang terhimpun

tersebut bisa dimaknai, kita bisa menggunakan teknik statistik

dan/atau teknik non statistik, berdasarkan pada

mempertimbangkan jenis data.

5) Melakukan Penafsiran atau Interpretasi dan Menarik Kesimpulan

Kegiatan ini pada dasarnya merupakan proses verbalisasi

terhadap makna yang terkandung pada data yang telah diolah dan

dianalisis sehingga menghasilkan sejumlah kesimpulan.

Kesimpulan-kesimpulan yang dibuat tentu saja harus mengacu

pada sejumlah tujuan yang telah ditentukan di awal.

6) Menyimpan Instrumen Assessment dan Hasil Assessment

Langkah keenam ini memang perlu disampaikan untuk

mengingatkan para guru, agar dapat menghemat sebagian


2

waktunya untuk ha-hal yang lebih baik. Dengan disimpannya

instrumen dan ringkasan dan jawaban peserta didik, termasuk

berbagai catatan tentang upaya memperbaiki instrumen, sewaktu-

waktu.

7) Menindaklanjuti Hasil Evaluasi

Berdasarkan data yang telah dihimpun, diolah, dianalisis,

dan disimpulkan maka guru atau evaluator bisa mengambil

keputusan atau merumuskan kebijakan sebagai tindak lanjut

konkret dari kegiatan penilaian. Dengan demikian, seluruh

kegiatan penilaian yang telah dilakukan akan membawa banyak

manfaat karena terjadi berbagai perubahan dan atau perbaikan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-

langkah assessment meliputi perencanaan, penyusunan, pengelolahan,

dan analisis data. Sehingga dapat dikatakan assessment merupakan

suatu proses pengumpulan informasi tentang apa yang diketahui dan

apa yang dapat dikerjakan peserta didik dengan menggunakan

berbagai macam langkah-langkah untuk mengetahui hasil belajar

peserta didik dengan menggunakan bermacam-macam prosedur,

seperti tes formal, inventori, checklist, assessment diri, portofolio,

proyek, dan kegiatan yang mendukung lainnya.


2

d. Media yang Digunakan Dalam Assessment Pembelajaran Online

Dalam memilih media, guru perlu menganalisis kriteria-kriteria

media pembelajaran. Kriteria yang harus diperhatikan dalam

pemilihan media yaitu harus sesuai dengan tujuan atau kompetensi

pembelajaran yang akan dicapai pada saat pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Menurut Arsyad (2017:74) menyatakan kriteria

pemilihan media sumber dari konsep bahwa media merupakan bagian

dari system isntruksional secara keseluruhan. Ada beberapa kriteria

yang patut diperhatikan dalam memilih media, sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai, tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya

fakta, konsep, prinsip atau generalisasi, praktis, luwes, dan bertahan,

guru terampil menggunakannya, pengelompokan sasaran, dan mutu

teknis.

Hamdani (2010:249) media audio visual merupakan kombinasi

audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar. Media ini

gabungan antara media video dan media visual. Menurut Dewi

(2020:56) pembelajaran ini yang dilaksanakan pada Sekolah Dasar

menggunakan pembelajaran dari atau biasa disebut dengan

pembelajaran jarak jauh dengan bimbingan orangtua yang biasanya

dengan bimbingan guru di sekolah menggunakan beberapa aplikasi

yang di pakai seperti Google Classroom, Zoom, Whatsapp Group dan

lain sebagainya. Menurut Mursyid Kamir Naserly (2020:155) plaform

yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran online adalah zoom


2

sebagai media live streaming, google classroom sebagai media

interaksi kelas virtual berbasis web, dan whatsapp group untuk

mendukung interaksi yang lebih ringkas dalam kelas berbasis online.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media yang

digunakan dalam assessment pembelajaran online menggunakan audio

visual adalah media yang audible artinya dapat didengar dan media

yang visible artinya dapat dilihat. Media audio visual gunanya untuk

membuat cara berkomunikasi lebih efektif. Peserta Didik berinteraksi

dengan guru menggunakan beberapa aplikasi.

4. Penilaian Bermakna

a. Pengertian Penilaian Bermakna

Menurut Umami (2018:226) assessment autentik adalah

penilaian yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta

didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Menurut

Mulyasa (2013:137) penilaian bermakna di dalam kurikulum harus

mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh

dan proposional, sesuai dengan kompetensi inti yang telah ditentukan.

Sementara menurut Hajar (2013:267) mengemukakan bahwa

penilaian bermakna dalam pembelajaran tematik dapat diartikan

sebagai sebuah usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah atau para

guru untuk mendapatkan berbagai informasi secara berskala,

berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari

pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik.


3

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian

bermakna (meaningful assessment) merupakan serangkaian kegiatan

untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses

dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan data yang lengkap dan

menyeluruh tentang penilaian kurikulum dapat dilakukan dengan

menilai rancangan kurikulum dan menilai pengembangan kurikulum

di kelas.

b. Tujuan Penilaian Bermakna

Penerapan penilaian bermakna merupakan salah satu langkah

tepat yang dikeluarkan pemerintah untuk guru di sekolah karena

penilaian bermakna memiliki berbagai macam tujuan. Menurut

Kunandar (2013:70) tujuan mengenai penilaian bermakna diantaranya

yaitu melacak kemajuan peserta didik, mengecek ketercapaian

kompetensi peserta didik, mendeteksi kompetensi yang belum

dikuasai oleh peserta didik, dan menjadi umpan balik untuk perbaikan

bagi peserta didik. Beberapa tujuan tersebut dijabarkan sebagai

berikut:

1) Melacak Kemajuan Peserta Didik

Guru dapat melacak kemajuan belajar peserta didik dengan

melakukan penilaian sehingga perkembangan hasil belajar peserta

didik dapat diindentifikasi apakah meningkat atau menurun. Guru


3

juga dapat menyusun profil kemajuan belajar peserta didik yang

berisi pencapaian hasil belajar peserta didik secara periodik.

2) Mengecek Ketercapaian Kompetensi Peserta Didik

Guru dapat mengetahui apakah peserta didik telah mengusai

kompetensi yang diharapkan atau belum dengan mlakukan

penilaian. Setelah itu guru dapat menggali informasi dan mencari

tindakan tertentu bagi peserta didik yang sudah atau belum

menguasai kompetensi terstentu.

3) Mendeteksi Kompetensi yang Belum Dikuasai oleh Peserta Didik

Guru dapat mendeteksi kompetensi-kompetensi apa saja yang

belum dikuasai peserta didik sehingga nantinya guru dapat

mengambil tindakan tertentu agar kompetensi yang belum

dikuasai oleh poeserta didik dapat dikuasai, misalnya dengan

memperbaiki teknik dan strategi pembelajaran.

4) Menjadi Umpan Balik Untuk Perbaikan Bagi Peserta Didik

Hasil penilaian dapat digunakan sebagai dasar bagi guru

dalam memberikan umpan balik kepada peserta didik untuk

dijadikan perbaikan sebagai acuan untuk memperbaiki hasil

nbelajar peserta didik yang masih rendah.

Menurut Daryanto dan Herry Sudjendro (2014:90) menjelaskan

bahwa penilaian bermakna memiliki beberapa tujuan yaitu: 1) Menilai

kemampuan individu melalui tugas tertentu, 2) Membantu kebutuhan

pembelajaran, 3) Membantu dan mendorong peserta didik, 4)


3

Membantu dan mendorong guru untuk membelajarkan peserta didik

lebih baik, 5) Menentukan strategi pembelajaran, 6) Akuntabilitas

lembaga, 7) Meningkatkan kualitas pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

penilaian bermakna (meaningful assessment) pada dasarnya adalah

untuk mengetahui daya serap dan kemampuan peserta didik dan

keberhasilan guru dalam menuntaskan kompetensi pembelajaran yang

sudah ditetapkan.

5. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam penguasaan

kompetensi yang telah ditentukan. Menurut Sudjana (2010: 22), hasil

belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah

menerima pengalaman pembelajaran. Hasil belajar yang diukur

meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Menurut Wahidmurni (2010:18) menjelaskan bahwa seseorang

dapat dikatakan telah berhasil dalam elajar jika dirinya memapu

menunjukan adanya perubahan dalam dirinya. Sedangkan menurut

Anna hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

peserta didik setelah mengalami aktivitas pembelajaran (Baharun,

2015).
3

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar merupakan tujuan dari proses pembelajaran yang dapat

merubah perilaku peserta didik pada pencapaian penilaian yang

meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

b. Kompetensi Hasil Belajar

Kompetensi yang dinilai meliputi sikap spiritual dan sosial,

pengetahuan, dan keterampilan. Dalam kurikulum 2013, ketiga

kompetensi ini ditulis dalam kompetensi inti (KI) yang meliputi KI-1

dan KI-2 yang mengatur aspek sikap, KI-3 yang mengukur penugasan

pengetahuan, KI-4 yang mengukur penugasan keterampilan.

Menurut Yubali Ani (2013:742) penilaian kompetensi hasil

belajar merupakan bagian integral dari sebuah pembelajaran. Dalam

setiap pembelajaran, penilaian berfungsi untuk mengukur sejauh mana

peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Penilaian di dalam pembelajaran membantu guru dalam

mengevaluasi keefektifan kurikulum, strategi mengajar, kegiatan

mengengajar, dan kegiatan belajar yang mencakup kompetensi sikap,

kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik.

Menurut Winaryati (2018:142) penilaian kompetensi hasil

belajar dijabarkan sebagai berikut:

1) Penilaian Kompetensi Sikap

Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan

serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap


3

peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran.

Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu

sikap spiritual dan sosial. Kompetensi sikap spiritual mengacu

pada KI-1: mengahgai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya. Kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2:

menghargai, berprilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi dan gotong royong), santun, dan percaya diri.

Teknik dan bentuk instrumen yang dapat digunakan untuk

mengukur kompetensi sikap peserta didik, meliputi penilaian

sikap, penilaian diri (self-assessment), penilaian Teman (peer-

assessment), dan jurnal.

2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Kompetensi inti yang harus dimiliki peserta didik pada

ranah pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, dan budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Pengetahuan faktual meliputi aspek-aspek pengetahuan istilah,

peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi, dan

sebagainya. Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan

klasifikasi dan kategori, pengetahuan dasar dan umum,

pengetahuan teori, model, dan struktur.

Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan

dengan tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Masing-masing teknik


3

dilakukan dengan bentuk instrumen yang berbeda. Bentuk

instrumen tes tulis antara lain pilihan ganda, uraian, isian singkat,

benar-salah, atau, menjodohkan. Instrumen tes tulis yang

dikembangkan harus disertai dengan kunci jawaban dan pedoman

penskoran. Bentuk tes lisan yaitu daftar pertanyaan, sedangkan

penugasan berupa perkerjaan rumah atau tugas individu atau

kelompok yang sesuai dengan karakteristik tugas.

3) Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang

dilakukan untuk mengukur tingkat pencapaian jompetensi

keterampilan peserta didik yang meliputi keterampilan mencoba,

mengolah, menyaji, dan menalar. Keterampilan dalam ranah

konkret meliputi menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat sedangkan dalam ranah abstrak

mencakup aktivitas menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang.

Kompetensi keterampilan dinilai melalui penilaian kinerja,

yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan

kompetensi tertentu menggunakan tes praktik, proyek, dan

portofolio.

a) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut keterampilan

melakukan suatu aktivitas. Tes praktik dilakukan dengan

mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan tugas


3

tertentu seperti praktik laboratorium, bermain peran, atau

melakukan presentasi.

b) Proyek adalah tugas elajar yang meliputi kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis

maupun lisan dalam waktu tertentu.

c) Portofolio adalah penilaian dengan cara menilai kumpulan

seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang

bersifat reflektif-integratif dalam waktu tertentu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa alternatif kompetensi dalam mengukur hasil belajar sebagai

tingkat keberhasilan peserta didik setelah mengikuti proses belajar

mengajar, diantaranya kompetensi pengukuran angka dan huruf.

c. Faktor-faktor Mempengaruhi Hasil Belajar

Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

lingkungan belajar yang kondusif, hal ini akan berkaitan dengan faktor

dari luar peserta didik. Menurut Budi Kurniawan (2018:157) faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik yaitu faktor

intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang berasal

dalam diri seseorang, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang

berasal dari luar individu. Kedua faktor tersebut dapat saja menjadi

penghambat ataupun pendukung belajar peserta didik.

Menurut Muhibbin Syah (2011:132) faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar peserta didik dapat digolongkan menjadi


3

tiga golongan yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor

pendekatan yang dijabarkjan sebagai berikut:

1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri peserta didik,

dengan keadaan atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik.

Adapun faktor jasmani (fisiologis) meliputi kesehatan tubuh,

sedangkan faktor rohani (psikologis) yang terdiri dari inteligensi

peserta didik atau tingkat kecerdasan, sikap, bakat, dan motivasi

peserta didik.

a) Inteligensi atau Tingkat Kecerdasan

Inteligensi adalah kemampuan individu untuk memberikan

respon yang tepat terhadap stimulasi yang di terimanya.

b) Sikap Peserta Didik

Sikap adalah penerimaan, tanggapan, danpenilaian

seseorang terhadap suatu obyek, situasi, konsep, orang lain

maupun dirinya sendiri akibat hasil dari proses belajar

maupum pengalaman dilapangan yang menyebakan perasaan

senang (positif atau sangat positif) atau tidak senang (negatif

atau tidak negatif).

c) Bakat Peserta Didik

Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh

pengetahuan atau keterampilan, yang bersifat umum

(misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat

akademis khusus).
3

d) Motivasi Peserta Didik

Motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi

seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi

untuk mencapai tujuan.

2) Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar peserta didik.

Faktor ini meliputi keluarga, faktor sekolah, dan faktor

masyarakat.

a) Faktor keluarga

Faktor keluarga meliputi dari cara orang tua mendidik

peserta didik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar

belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah

Faktor sekolah meliputi dari metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, kedisiplinan

peserta didik, alat pengajaran, waktu pembelajaran, metode

pembelajaran, dan tugas yang dikerjakan di rumah.

c) Faktor masyarakat

Faktor masyarakat meliputi kegiatan peserta didik dengan

masyarakat, teman sejawat, dan bentuk kehidupan

masyarakat.

3) Faktor pendekatan belajar adalah jenis upaya belajar yang

dilakukan guru dalam strategi dan metode yang digunakan untuk


3

melakukan penguatan dalam pembelajaran peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tinggi

rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi banyak faktor-faktor

yang ada, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor-faktor

tersebut mempengaruhi upaya pencapaian hasil belajar peserta didik dan

dapat mendukung terselenggaranya kegiatan proses pembelajaran,

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini hasil penelitian yang relevan antara lain penelitian yang telah

dilakukan, sebagai berikut:

1. Rina Melly Suciyati (2017) dalam jurnal yang berjudul “Pelaksanaan

Penilaian Hasil Belajar Peserta didik Pada Sub Tema Hidup Rukun

Dengan Teman Bermain Di Kelas II SDN 14 Banda Aceh”. Hasil

penelitian ini adalah penilaian menuntut guru agar secara langsung

maupun tidak, mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan proses

pembelajaran guna untuk menilai sejauh mana peserta didik telah

menguasai beragam kompetensi. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran

yang berlangsung di kelas II SDN 14 Banda Aceh guru berpedoman pada

kurikulum 2013 yang mana telah diterapkan di sekolah tersebut. Pedoman

guru dalam pembelajaran adalah buku guru dan siswa serta juga

dilengkapi perangkat pembelajaran lainnya yang mendukung

pembelajaran. Begitu juga dengan pelaksanaan penilaian juga tidak lepas


4

dari buku siswa yang tertera pada rubrik penilaian masing-masing aspek

yaitu, aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pelaksanaan

pembelajaran semua tertera pada perangkat pembelajan yang diangkat dan

ditelaah dari buku guru hingga kepelaksanaan penilaian terhadap siswa

baik penilaian sikap, penilaian pengetahuan maupun penilaian

keterampilan. Penilaian yang digunakan adalah penilaian secara tertulis

(pengetahuan). Penilaian secara tertulis ini, siswa dapat menjawab soal-

soal berbentuk isian singkat, dan uraian/essay, dan sikap dinilai secara

melihat prilaku siswa saat proses pembelajaran, serta keterampilan dapat

dilihat dari skil yang diperoleh siswa dalam memahami serta mendalami

pelajaran sesuai dengan rubrik yang ada dalam buku panduan guru.

2. Muhammad Fitrah (2019) dalam jurnal yang berjudul “Eksplorasi Sistem

Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di Sekolah pada Masa Pandemi

Covid-19 di Bima”. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa

pelaksanaan evaluasi pembelajaran di sekolah selama pandemi Covid-19

kurang efektif dan tidak maksimal dilakukan terutama aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Guru hanya mampu menggunakan aplikasi

WhatsApp sebagai sarana utama proses evaluasi dan bahkan ada pula

menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Hal ini terbukti bahwa guru hanya

menyimpulkan dari hasil pengerjaan soal yang telah diberikan semata

tanpa memastikan prosesnya. Terlepas dari hal demikian, guru mengalami

kendala dalam pelaksanaan evaluasi ini, antara lain: guru kebingungan

memilih instrumen yang akan digunakan, skill guru, orang tua, dan
4

peserta didik dalam teknologi rendah, partisipasi peserta didik lemah,

terbatasnya peserta didik dan orang memiliki handphone, jaringan lemah

dan kuota terbatas dan menunggu bantuan pemerintah.

3. Hajra Yansa (2021) dalam jurnal yang berjudul “Identifikasi Praktik dan

Kendala Guru dalam Assessment Kognitif Matematika di Masa Pandemi

COVID-19”. Hasil penelitian ini adalah menyajikan praktik assessment

kognitif secara berkala dilaksanakan oleh guru matematika berbasis

daring pada sekolah dasar kelas tinggi. Bagi sekolah dasar kelas rendah

dilaksanakan secara home visit. Dalam praktiknya guru mengalami

beberapa kendala yaitu kevalidan jawaban, keterbatasan waktu dalam

assessment, kendala dari peserta didik sendiri, dan fasilitas. Kendala

tersebut menimbulkan hasil assessment belum mampu menggambarkan

tingkat kognitif secara mendalam atau menyajikan informasi yang sahih

dan dapat dipercaya perihal pencapaian peserta didik. Teknik penelitian

yang digunakan yaitu survei online menggunakan google form.

4. Sartika (2013) dalam jurnal yang berjudul “Implementasi Assessment

Hasil Belajar Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Tematik Di SDN

Katulampa 1 Bogor”. Hasil penelitian ini adalah guru telah merencanakan

penilaian yang disesuaikan degan rencana pembelajaran dan silabus yang

dimuat diinstrumen penilaian sesuai dengan kompetensi inti serta

kompetensi dasar (KD). Tahap evaluasi penilaian guru telah

melaksanakan hasil belajar peserta didik yaitu mengadakan ulangan, serta

upaya tindaklanjutnya berupa remedial dan pengayaan. Dalam penilaian


4

ini guru telah memahami penilaian yang berkaitan dengan kegamaan (KI-

1) dan sikap terhadap teman dan guru (KI-2), kemapuan secara tertulis

dan lisan (KI-3), dan bukti produk hasil peserta didik (KI-4). Karena

banyak kompenen penilaian yang harus dilakuan secara komprehensif

yaitu KI sikap spiritual, KI sikap sosial, kompetensi inti pengetahuan, dan

kompetensi inti keterampilan. Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial

sulit dilakukan karena untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) setiap peserta

didik ditekankan adanya pembelajaran tematik yang dinilai dengan

menggunakan teknik baik observasi, penilaian diri, dan penilaian antar

teman, sedangkan penilaian pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-

4) belum terbiasa terbiasa dalam menggunakan beberapa cara

penilaiannya seperti portofolio dan proyek. Hal demikian guru tidak dapat

memberikan penilaian dengan cara sempurna karena dengan jumlah

peserta didik yang banyak dan waktu pembelajaran yang singkat.

Sehingga penilaian pembelajaran itu dianggap rumit dan membingungkan

untuk guru.

5. Teguh Prasetyo (2017) dalam jurnal yang berjudul “Pengembangan

Perangkat Penilaian Hasil Belajar dalam Pembelajaran Tematik-Integratif

Kelas V SD”. Hasil penelitian ini adalah penilaian hasil belajar pada

Kurikulum 2013 merupakan penilaian yang dilaksanakan secara autentik

untuk mengukur kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial

(KI-2), kompetensi inti pengetahuan (KI-3), dan kom-petensi inti

keterampilan (KI-4) yang dimiliki peserta didik. Permasalahan yang


4

dialami guru terutama dalam melakukan proses penilaian hasil belajar,

yaitu: (1) proses penilaian pembelajaran masih dilakukan secara parsial

dalam pembelajaran di SD, (2) proses penilaian hasil belajar lebih fokus

pada tes tertulis, (3) proses penilaian pada aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang dilakukan guru membutuhkan waktu yang lama, (4)

belum ada perangkat penilaian yang dikembangkan praktis dan efektif di

kelas. Adapun tahapan perangkat penilaian hasil belajar yang akan

dikembangkan yaitu (1) define meliputi: analisis awal hingga akhir,

analisis peserta didik, analisis materi, analisis tugas, dan spesifikasi tujuan

pembelajaran sebagai kajian teori secara kon-septual untuk merancang

draft perangkat penilaian. (2) design, dilakukan untuk menyesuaikan

format, media, dan rancangan draft awal produk yang telah jadi. Pada

tahap ini dipersiapkan media yang digunakan untuk mendukung

penerapan perangkat penilaian hasil belajar yang dikembangkan. (3)

develop, merupakan fase uji coba yang meliputi validasi/penilaian ahli,

dan uji coba pengembangan.

6. Ilham Baharuddin (2020) dalam jurnal yang berjudul “Pembelajaran

bermakna berbasis daring di tengah pandemi covid-19”. Hasil penelitian

ini adalah ada enam poin dalam melakukan proses pembelajaran dengan

model pembelajaran bermakna yaitu menentukan tujuan pembelajaran,

melakukan identifikas karakteristik peserta didik, memilih materi

pelajaran, menentukan informasi sesuai dengan pembelajaran bermakna,

mempelajari konsep inti, melakukan penilaian proses, dan hasil belajar


4

peserta didik. Kendala yang dihadapi adalah peserta didik belum siap

dengan budaya belajar di luar kelas dengan menggunakan media daring.

Selain itu guru juga masih terlihat kebingungan dalam memutuskan

metode yang digunakan dalam pembelajaran daring. Dari berbagai

literatur, model pembelajaran bermakna sangat efektif digunakan dalam

kondisi saat ini.

C. Kerangka Berpikir

Proses Assessment hasil belajar ditemukan beberapa permasalahan

setelah pembelajaran online guru harus melakukan penyesuaian dalam proses

penyusunan instrumen untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta

didik. Hal ini diketahui pada saat wawancara dengan guru kelas IVC SD

Negeri Kroyo Sragen. Adapun assessment hasil belajar peserta didik yang

dilakukan guru meliputi: 1) penilaian afektif, 2) penilaian kognitif, dan 3)

penilaian psikomotorik. Kendala guru dalam assessment hasil belajar dalam

pembelajaran online sebagai berikut: 1) Kendala dalam mengukur pencapaian

peserta didik dalam pembelajaran online, 2) Keterbatasan waktu, 3) tidak

dapat menilai keobjektifan peserta didik, 4) Tidak dapat mengetahui

perkembangan karakter peserta didik, dan 5) Kesulitan dalam

menyingkronkan pembelajaran selama pembelajaran online.

Faktor pendukung dalam pelaksanaan assessment hasil belajar dalam

pembelajaran online yaitu fasilitas yang diberikan oleh sekolah sudah

mendukung dalam pembelajaran online seperti informasi dan teknologi,


4

model pembelajaran, media pembelajaran, dan akses internet. Faktor

pendukung lainnya yaitu guru itu sendiri serta peran orang tua atau

lingkungan peserta didik itu sendiri. Karena kerjasama guru dan orang tua

merupakan kunci dari sukses pembelajaran online. Guru dan orang tua

merupakan pendidik yang diharapkan mampu berkerjasama dalam

kesuksesan belajar online. Tanpa adanya kerjasama yang dilakukan oleh guru

dan orang tua tentu proses pendidikan yang diharapkan tidak akan terwujud.

Solusi yang dapat dilakukan oleh guru saat assessment hasil belajar

dalam pembelajaran online yaitu dengan home visit, melakukan pembelajaran

tatap muka menggunakan media pembelajaran online diantaranya zoom dan

Google Meet. Penggunaan teknologi dapat menimbulkan kreativitas

dikalangan peserta didik dalam mengembanghkan pengetahuan yang telah

mereka miliki serta pembelajaran yang bervariasi dari guru, sehingga peserta

didik dapat mengembangkan pemikirannya melalui analisis mereka sendiri,

tanpa keluar dari pokok pembahasan yang telah disampaikan pada guru.

Berikut adalah bagan kerangka berpikir dalam melakukan penelitian

tentang Analisis Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC Semester

Gasal Dalam Pembelajaran Online Di SD Negeri kroyo Sragen Tahun

Pelajaran 2020/2021 yang dapat digambarkan dalam gambar 1.


4

Tahapan assessment hasil belajar peserta didik kelas IVC semester


gasal

alisis kendala guru yang mempengaruhi assessment hasil belajar peserta didik kelas IVC semester gasal dalam pembelajaran
Negeri Kroyo Sragen

Upaya guru dalam mengoptimalkan assessment hasil belajar peserta


didik kelas IVC semester gasal dalam pembelajaran online di SD
Negeri Kroyo

Gambar 1. Kerangka Berpikir


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dipilih dengan mempertimbangkan berbagai

aspek yaitu jangkauan peneliti dengan tempat tinggal dan ketersediaan waktu,

atau kemudahan untuk memperoleh data tempat penelitian.

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Kroyo Sragen Tahun

Pelajaran 2020/2021. Karena dari hasil observasi awal di SD Negeri

Kroyo Sragen ditemukan kesulitan guru dalam melakukan assessment

hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama enam bulan, mulai bulan

Desember 2020 sampai bulan Maret 2021 pada semester ganjil tahun

pelajaran 2020/2021.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Des Jan Feb Mar


2020 2021 2021 2021
1. Observasi dan
Wawancara
2. Pengajuan Judul
3. Menyusun
Proposal
4. Seminar Proposal
5. Menyusun
Instrumen

47
4

6. Pengumpulan data
7. Analisis Data
8. Ujian Skripsi

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk

Penelitian ini akan menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis

penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2016:9) deskriptif kualitatif

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah,

(sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti merupakan

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna pada generalisasi

Permasalah yang diteliti adalah masalah yang terjadi dilapangan,

dilakukan pada guru kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan fakta-fakta yang bersifat realitas dan

akurat yang berkaitan dengan assessment hasil belajar dalam

pembelajaran online.

2. Strategi

Strategi yang dirancang untuk penelitian yaitu melakukan tahap

persiapan, yang bertujuan untuk mendapatkan data awal yang akan

diteliti yaitu perumusan masalah, menentukan jenis informasi atau data

yang diperlukan dan menentukan prosedur pengumpulan data.

Melakukan pengumpulan data, dalam proses pengumpulan data


4

dilakukan dengan teknik, observasi, wawancara, dokumentasi.

Melakukan analisis data, dilakukan dengan model Miles dan Huberman

yang meliputi 3 tahapan yaitu: (1) reduksi data, (2) display data, (3)

penarikan kesimpulan atau verifikasi.

C. Sumber Data

Dalam sebuah penelitian di perlukan sumber data untuk meneliti.

Penelitian memerlukan sumber data dalam prosesnya. Sumber data yang

diperlukan dalam penelitian diperoleh dari berbagai sumber. Perlu untuk

mencari dan menemukan data yang diperlukan, dimana cara yang digunakan

adalah dengan mencari referensi yang berasal dari kumpulan buku dengan

berbagai sumber dan referensi dari jurnal.

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari pemberi data

yang diperoleh. Pengambilan data dari awal dilaksanakan pada tanggal 14

Desember 2020 dengan Kepala sekolah SD Negeri Kroyo Sragen dan wali

kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen. Dalam penelitian ini terdapat dua

sumber data, sebagai berikut:

1. Sumber data primer, merupakan sumber data yang secara langsung

memberikan data kepada peneliti sebagai sumber pertamanya. Adapun

sumber data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui wawancara

dengan kepala sekolah, wali kelas IVC, dan peserta didik kelas IVC SD

Negeri Kroyo Sragen Tahun Pelajaran 2020/2021.


5

2. Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang didapatkan secara

tidak langsung dngan memberikan data kepada peneliti dan sebagai

penunjang sumber data primer. Adapun sumber data sekunder dalam

penelitian didapatkan melalui studi pustaka dan dokumentasi berupa

RPP, data nama peserta didik kelas IVC, data pelaporan nilai ujian akhir

semester gasal, dan profil sekolah.

D. Subjek, Objek Penelitian, dan Unit Analisis

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian menurut Suharsimi Arikonto (2016:26) memberi

batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk

variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam sebuah

penelitian, subjek penelitian mempunyai peran yang sangat strategis

karena pada subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang

penelitian amati.

Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas IVC SD Negeri

Kroyo Sragen yaitu Ibu Siti Wahyuni. Dalam memilih subjek penelitian,

peneliti menggunakan teknik sampling purposive. Menurut Sugiyono

(2015:124) Sampling purposive merupakan teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan subjek tersebut dilatarbelakangi

karena tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis tahapan assessment

hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online yang dilakukan

oleh guru, mendeskripsikan kendala yang dihadapi guru dalam


5

assessment hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online, dan

bagaimana upaya guru dalam mengoptimalkan assessment hasil belajar

peserta didik kelas IVC di SD Negeri Kroyo Sragen.

2. Objek Penilaian

Sugiyono (2017:41) menjelaskan pengertian objek penelitian adalah

sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

tertentu). Obyek penelitian ini adalah assessment hasil belajar peserta didik

kelas IVC semester gasal dalam pembelajaran online di SD Negeri Kroyo

Sragen Tahun ajaran 2020/2021.

3. Unit analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah wali kelas IVC SD Negeri

Kroyo Sragen.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017:9) penelitian kualitatif adalah penelitian

yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme atau enterpretif, digunakan

untuk meneliti pada kondisi obyek yang ilmiah, di mana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka), data yang

diperoleh cenderung data kualitatif, analisis data bersifat induktif atau

kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif bersifat untuk memahami makna,

memahami keunikan, mengkonstruksi fenomena, dan menemukan hipotesis.

Teknik pengumpulan data penelitian ini, antara lain:


5

1. Wawancara

Esterbag (2002) dalam Sugiyono (2017:114) mengatakan bahwa

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

serta ide melalui kegiatan Tanya jawab, sehingga mendapatkan makna

dalam suatu topik bahasan tertentu. Wawancara ini sebagai alat bantu

pertama. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur.

Wawancara serta digunakan untuk memperoleh data tentang assessment

hasil belajar peserta didik selama pembelajaran online.

Jenis wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah wawancara semi terstruktur (Semistructure Interview) pada jenis

wawancara ini dalam pelaksanaanya lebih bebas dan memiliki tujuan

untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang

menjadi sumber data atau narasumber dapat memberikan pendapat

maupun ide- idenya dan tersampaikan kepada peneliti.

Ketika melakukan wawancara diperlukan konsentrasi yang tinggi

karena tingkat kefokusan dalam mendengarkan informasi dari

narasumber berpengaruh terhadap hasil atau data yang diperoleh. Semua

data tersebut dicatat sebagai dokumentasi wawancara. Wawancara

dilakukan untuk mendapat hasil yang lebih kongkret dan valid, sehingga

hasil dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan kepada semua pihak

yang bersangkutan dengan penelitian. Wawancara dalam penelitian ini

dilakukan dengan mewawancarai kepala sekolah, wali kelas IVC, teman

sejawat, dan peserta didik kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen Tahun
5

Pelajaran 2020/2021, guna memperoleh data tentang assessment hasil

belajar peserta didik kelas IVC dalam pembelajaran online.

2. Dokumentasi

Menurut Suharsini Arikunto (2013:274) dokumentasi merupakan

suatu barang-barang tertulis. Sedangkan menurut Suharsini Arikunto

(2013:274) dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.

Dokumentasi sebagai alat bantu ketiga, serta digunakan untuk

mengumpulkan data berupa nama peserta didik, profil sekolah, data nilai

UAS gasal, dan RPP yang dilaksanakan pada saat penelitian di kelas IVC

SD Negeri Kroyo Sragen Tahun Pelajaran 2020/2021.

3. Studi Pustaka

Menurut Haryanto A.G (2000: 78) studi pustaka adalah suatu

kerangan ilmiah berisi pendapat berbagai pakar mengenai suatu masalah,

yang kemudian ditelaah dan dibandingkan, dan ditarik kesimpulannya.

Studi Pustaka dalam penelitian ini digunakan untuk membandingkan

penelitian yang sedang dilakukan dengan penelitian yang sudah ada.

Studi pustaka yang didapatkan berupa jurnal kurikulum, assessment

pembelajaran, hasil belajar, pembelajaran online, dan penilaian

bermakna.
5

F. Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2015:363) validitas merupakan derajad ketepatan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat

dilaporkan oleh peneliti. Atau dengan kata lain valid adalah “yang tidak

berbeda” yaitu kesesuaian antara data yang dilaporkan peneliti dalam

penelitian dengan yang terjadi dilapangan. Teknik yang digunakan dalam

penelitian kualitatif untuk pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan

teknik triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan teknik. Sumber yang

digunakan yaitu peserta didik, guru, dan kepala sekolah. Sedanagkan

triangulasi teknik menggunakan wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.

Kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat

tunggal namun jamak karena tergantung pada kemampuan peneliti dalam

mencari informasi dan mengkontruksikan setiap kejadian yang terjadi

dilapangan serta dibentuk dalam diri sesorang sebagai proses mental tiap

individu dengan latar belakang yang dimilikinya.

Teknik yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk pemeriksaan

keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Teknik ini yaitu teknik

pengumpulan data yang memiliki sifat menggabungkann dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah tersedia.

1. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik yaitu peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda- beda untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Segala hasil data yang diperoleh dibaca dengan teliti
5

dan cermat oleh peneliti sehingga mendapatkan hasil yang dapat

dipertanggung jawabkan (Sugiyono 2017:126).

Wawancara

Studi Pustaka Dokumentasi

Gambar 2. Triangulasi Teknik

2. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber yaitu mendapatkan hasil yang diinginkan

dengan teknik yang sama namun melalui berbagai sumber berbeda-beda

(sugiyono 2017:125).

Wali Kelas IVC

Kepala Sekolah
Teman Sejawat

Gambar 3. Triangulasi Sumber


5

G. Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2017:132)

mengatakan bahwa analisis dilakukan saat pengumpulan data berlangsung.

Peneliti menggunakan teknis analisis data deskriptif dalam menganalisis data

hasil penelitiannya yang meliputi proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan sokumentasi.

Aktivitas dalam analisis data terdiri ats tiga alur kegiatan yang terjadi secara

bersama yaitu:

Data reduction
Data display

Data colection

Data drawing/ verification

Gambar 4. Komponen Analisis Data

(Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2016: 345)

1. Reduksi data

Menurut Sugiyono (2016:247) reduksi data yaitu merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pda hal-hal penting, dicari

tema dan polanya. Setelah itu dilakukan reduksi data dengan cara

merangkum seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara yang


5

dilakukan sebelumnya dan mengambil data pokok yang digunakan dan

membuang data yang tidak tidak digunakan.

2. Display Data

Menurut Sugiyono (2016:249), display data dalam penelitian

kualitatif, penyajian data dilakukan berupa wawancara kepala sekolah

dan wali kelas IVC tentang assessment hasil belajar peserta didik kelas

IVC semester gasal dalam pembelajaran online di SD Negeri Kroyo

Sragen tahun Pelajaran 2020/2021. Data disajikan secara deskriptif.

3. Verifikasi Data

Menurut Sugiyono (2016:252), verivikasi data adalah penarikan

kesimpulan. Data-data yang didapatkan dari kepala sekolah dan wali kelas

IVC tentang assessment hasil belajar peserta didik kelas IVC semester

gasal dalam pembelajaran online di SD Negeri Kroyo Sragen tahun

Pelajaran 2020/2021 yang telah dikemukakan pada penyajian data

kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kroyo Sragen yang terletak

di Jl. Ngablak, Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa

Tengah 57221. Status kepemilikan tanah tersebut yaitu milik Pemerintah

Pusat. SD Negeri Kroyo Sragen terletak di dekat puskesmas Karangmalang,

Sragen. Tampak depan SD Negeri Kroyo Sragen dapat dilihat pada gambar 5

dan tampak dari peta dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 5. SD Negeri Kroyo Sragen

58
5

Gambar 6. Peta Lokasi SD Negeri Kroyo


Sragen Sumber Google Maps

Kondisi SD Negeri Kroyo Sragen secara keseluruhan sudah baik,

lingkungan disekitar SD Negeri Kroyo Sragen merupakan lingkungan yang

baik untuk proses belajar pembelajaran. Pemanfaatan halaman di SD Negeri

Kroyo Sragen sebelum diberlakukan pembelajaran online, setiap hari Senin

digunakan untuk kegiatan upacara bendera dan setiap hari Jumat digunakan

untuk senam bersama. Di sekolah tersebut terdapat 1 ruang kepala sekolah,

1 ruang guru, 1 ruang KKG, 2 Ruang tata usaha, 16 ruang kelas, masjid,

perpustakaan, laboratorium, tempat parkir pegawai dan guru, tempat parkir

peserta didik, koperasi, kantin, UKS, ruang ekstrakulikuler, dan MCK.

SD Negeri Kroyo Sragen terbentuk sebagai sebuah lembaga

pendidikan yang diharapkan mampu menjalankan tugasnya dalam mendidik


6

peserta didik. Dalam menjalankan tugas sekolah dasar tentu memiliki visi

dan misi. Berikut ini visi dan misi yang dimiliki SD Negeri Kroyo Sragen:

a. Visi

Visi SD Negeri Kroyo Sragen yaitu:

“Mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia,

berkarakter kuat, berbudaya peduli dan berbudaya lingkungan,

responsive gender, dan memiliki kompetensi imtaq, imtek, serta life

skills”.

b. Misi

Mengacu pada visi sekolah diatas, maka misi yang akan dilaksanakan

sebagai berikut:

1) Membangun generasi muda yang cerdas, memegang teguh jati

diri bangsa Indonesia, berkarakter kuat, dan berbudaya.

2) Menciptakan generasi muda Indonesia yang tanggap, tangguh,

tanggap, aktif, kreatif, kompetitif, dan berjiwa entrepreneur.

3) Menciptakan pembelajaran yang peduli lingkungan, responsive

gender serta berwawasan local, nasional, dan internasional.

4) Memupuk dan mengembangkan kebudayaan bangsa.

5) Melestarikan dan menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan,

mencegah kerusakan lingkungan hidup, dan mencegah

pencemaran lingkungan hidup.

SD Negeri Kroyo Sragen menggunakan Kurikulum 2013, saat

pandemi seperti ini pembelajaran dilakuakn secara online dengan


6

menggunakan media pembelajaran berupa video pemelajaran,

menggunakan aplikasi google classroom, google form, whatsapp group,

google meet, dan zoom. Tetapi jika ada peserta didik yang kurang paham

terhadap materi pembelajaran yang telah disampaikan, guru meminta

peserta didik untuk datang kesekolah dengan menaati protokol kesehatan

yang ada. Untuk mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

disekolah yang dilakukan oleh guru, sarana dan prasarana yang memadai

menjadi hal yang utama yang harus diperhatikan. Sarana dan prasarana

yang ada di SD Negeri Kroyo Sragen selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 16, halaman 155.

Pendidik dan tenaga pendidik di SD Negeri Kroyo Sragen

berjumlah 36 orang yang terdiri dari satu kepala sekolah, enam belas

guru kelas, enam guru agama, dua guru olahraga, enam belas guru bahasa

inggris, satu guru seni rupa, satu guru seni musik, dan satu penjaga

sekolah. Pada tahun pelajaran 2020/2021 peserta didik di SD Negeri

Kroyo Sragen berjumlah 375 peserta didik yang terdiri dari beberapa

karakteristik yang berbeda. Perserta didik yang akan diteliti pada kelas

IVC yang terdiri dari 11 peserta didik laki laki, dan 10 peserta didik

perempuan jika dijumlahkan yaitu 21 peserta didik. Seluruh peserta didik

dibagi menjadi 5 regu piket. Regu piket tersebut dibagi sama rata yang

bertujuan untuk melatih rasa tanggung jawab, kerjasama, dan

kekompakan antar anggota regu piket supaya menciptakan suasana kelas

yang bersih dan nyaman saat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar
6

Data dan jumlah peserta didik SD Negeri Kroyo Sragen berdasarkan

perbedaan jenis kelamin selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17,

halaman 156.

Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas IV C, dengan

kondisi kelas yang nyaman dan kondusif. Dikelas tersebut terdapat

bangku yang jumlahnya sesuai dengan jumlah peserta didik dan meja

kursi guru. Kemudian didepan kelas terdapat whiteboard. Bagian

belakang terdapat almari. Berikut merupakan keadaan kelas IVC SD

Negeri Kroyo Sragen tahun pelajaran 2020/2021.

Gambar 7. Ruang Kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen

2. Deskripsi Permasalah Penelitian

a. Tahapan Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC

Semester Gasal dalam Pembelajaran Online

Hasil wawancara yang dilakukan pada Selasa, 16 Februari

2021 menunjukan bahwa selama proses assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online dilakukan dengan

perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Kesiapan guru dalam


6

proses assessment hasil belajar yaitu penilaian yang digunakan guru

yaitu penilaian bermakna (meaningful assessment) yang meliputi

aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik.

1) Perencanan Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC

Semester Gasal dalam Pembelajaran Online

Perencaan assessment hasil belajar yang dilakukan oleh

guru yaitu guru harus: a) mengetahui kebutuhan peserta didik

dalam proses pembelajaran, b) menyusun perangkat

pembelajaran, c) menentukan aspek penilaian yang akan

dilakukan untuk peserta didik, dan d) menyusun instrumen yang

akan digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta

didik harus menyesuaikan dengan satu atau lebih tujuan yang

telah ditentukan serta menentukan metode penskoran peserta

didik yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam

menginterprestasikan data hasil evaluasi.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu SW selaku

wali kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen mengenai perencanaan

assessment hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online

pada Selasa, 16 Februari 2021 yang menyatakan bahwa

perencanaan assessment hasil belajar kelas IVC semester gasal

dalam pembelajaran online SD Negeri Kroyo Sragen yang

pertama menyesuaikan kebutuhan peserta didik, kedua kondisi

peserta didik, dan ketiga materi pembelajaran. Menyusun


6

perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran, instrumen penilaian, dan media pembelajaran

sebelum melakukan pembelajaran kepada peserta didik. Rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) ada beberapa KI dan KD yang

dihilangkan seperti contoh ada beberapa KI dan KD yang

maksudnya sama sehingga dikemas menjadi satu KI dan KD

pembelajaran. Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian

afektif, kognitif, dan psikomotorik. Tahap-tahap penyusunan

instrumen pembelajaran yaitu menganalisis KI dan KD,

menentukan materi yang sesuai dengan KI dan KD, uji coba

tingkat kesukaran dan daya beda, lalu diterapkan kepada peserta

didik, dan menentukan penilaian yang sesuai dengan KI dan KD.

Gambar 8. Assessment Hasil Belajar


6

Berdasarkan gambar 8 dapat dilihat bahwa assessment

hasil belajar peserta peserta didik yang telah dilakukan guru

mencakup aspek afektif berupa disiplin dalam melakukan

kegiatan, aspek kognitif mencakup ketepatan dalam membedakan

pecahan biasa dan pecahan campuran, aspek psikomotorik

mencakup keterampilan dalam mengubah pecahan biasa ke

pecahan campuran dan sebaliknya. Guru juga melakukan

observasi, ceklis, dan angket kepada peserta didik.

Gambar 9. Assesssment Hasil Belajar Secara Langsung

Berdasarkan gambar 9 dapat dilihat bahwa guru

melakukan penjelasan materi secara langsung menggunakan

aplikasi zoom dan untuk melihat keaktifan peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran online.


6

Gambar 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

Berdasarkan gambar 10 dapat dilihat bahwa di dalam RPP

penilaian afektif yaitu kemandirian dan kognitif berupa soal tes

lisan melalui zoom atau google meet yang dilakukan melalui

Zoom atau Google Meet dan penilaian kognitif dilakukan dengan

tes tertulis yang dilakukan melalui Google Classroom atau

Google Form. Wawancara selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 8, halaman 130.

Adapun penilaian berdasarkan wawancara wali kelas IVC

SD Negeri Kroyo Sragen tersebut didapatkan hasil bahwa

perencanaan assessment hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran online yang dilakukan dari penyusunan perangkat

pembelajaran, menyesuaikan materi pembelajaran dengan

perangkat pembelajaran, dan menentukan penilaian yang sesuai

dengan KI dan KD.

Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara yang

dilakukan kepada teman sejawat Bapak MM selaku guru kelas

VIA SD Negeri Kroyo Sragen pada Selasa, 16 Februari 2021


6

digunakan untuk mendapatkan informasi tentang perencanaan

assessment hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online

yang menyatakan bahwa perencanaan assessment hasil belajar

kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen dimulai dari penyusunan

perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanan

pembajaran (RPP), instrumen penilaian, dan media pembelajaran.

Untuk penilaian mencakup penilaian afektif, kognitif, dan

psikomotorik tetapi secara teknis yang berbeda saat pembelajaran

online. Tahap-tahap penyusunan instrumen yaitu memilih KD,

KI, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, mereview materi,

membuat kisi-kisi yang akan disampaikan kepada peserta didik,

dan melakukan penilaian.

Berdasarkan hasil wawancara guru kelas IVA tersebut

didapatkan hasil bahwa perencanaan assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online yang dilakukan yaitu

menyusun perangkat pembelajaran, memilih pembelajaran yang

akan dicapai peserta didik, dan melakukan penilaian terhadap

kisi-kisi yang telah diberikan guru. Wawancara selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 9, halaman 136.

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang

dilakukan kepada Bapak DP selaku kepala sekolah SD Negeri

Kroyo Sragen pada Selasa, 16 Februari 2020 yang menyatakan

bahwa perencanaan assessment hasil belajar semester gasal dalam


6

pembelajaran online Negeri Kroyo Sragen pembelajaran online

secara keseluruhan guru sudah siap dalam perencanaan

assessment hasil belajar selama pembelajaran online. Terlihat dari

guru sangat antusias dalam pembuatan perangkat pembelajaran

yang meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

instrumen penilaian, dan video pembelajaran yang digunakan saat

pembelajaran online. Penilaian yang dilakukan oleh guru meliputi

penilaian afektif, kognitif, dan psikomotorik. Selama

pembelajaran online dari sekolah tidak ada target pencapaian guru

maupun peserta didik dan menghimbau guru-guru kelas untuk

menyesuaikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

memilah KI dan KD yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Berdasarkan wawancara kepala sekolah SD Negeri Kroyo

Sragen tersebut didapatkan hasil bahwa perencanaan assessment

hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online yang

dilakukan oleh guru berjalan dengan baik dan lancar, hal tersebut

dapat dilihat dari adanya pemantauan dan panduan dari kepala

sekolah SD Negeri Kroyo Sragen kepada guru. Wawancara

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 123.

2) Pelaksanaan Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC

Semester Gasal dalam Pembelajaran Online

Pelaksanaan assessment hasil belajar dilakukan saat

pembelajaran online diikuti oleh peserta didik dengan


6

menggunakan handphone melalui video pembelajaran yang sudah

dibuat oleh guru.

Gambar 11. Video Pembelajaran


Penyampaian materi dalam pembelajaran online

menggunakan video pembelajaran yang dikirimkan melalui

aplikasi berupa google classroom, google form, whatsapp group,

dan zoom. Penilaian hasil belajar dilakukan setiap hari melalui tes

tertulis, tes lisan, dan membuat keterampilan.

Gambar 12. Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Whatsapp Group

Berdasarkan gambar 12 Dapat dilihat bahwa guru

memberikan arahan kepada orang tua dan peserta didik melalui


7

whatsapp group untuk mengerjakan soal matematika yang ada

pada platform quizizz.

Gambar 13. Pelaksanaan Pembelajaran Melalui


Google Classroom
Berdasarkan gambar 13 didapatkan informasi tentang

pelaksanaan pembelajaran dan penugasan melalui google

classroom.

Gambar 14. Pelaksanaan Assessment Hasil Belajar Melalui


Google Form

Berdasarkan gambar 14 dapat dilihat bahwa pembelajaran

dilakukan menggunakan google classroom atau google form, guru

menyampaikan materi dan peserta didik dapat pengumpulan tugas

dilakukan dengan memfoto hasil kerja peserta didik dan dikirim


7

melalui google classroom dan pelaksanaan ulangan harian

dilakukan melalui google form.

Gambar 15. Pemberitahuan Guru Kepada Peserta Didik

Berdasarkan gambar 15. Menunjukan bahwa adanya

ketentuan dalam pengumpulan tugas dan durasi untuk pengerjaan

tugas pembelajaran 2 tema 3. Guru menentukan durasi kegiatan

assessment atau evaluasi, dan mereview tugas-tugas assessment

hasil belajar peserta didik.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu SW selaku

wali kelas IVC pada Selasa, 16 Februari 2021 digunakan untuk

mengetahui pelaksanaan assessment hasil belajar peserta didik

dalam pembelajaran online yang menyatakan bahwa

pembelajaran online selama masa pandemi ini menggunakan

video pembelajaran agar anak tidak jenuh dan mendapatkan

suasana baru, selain itu adapun aplikasi yang digunakan untuk

berinteraksi dan mengumpulkan hasil kerja peserta didik yaitu

google classroom, google form, google meet, dan zoom. Penilaian


7

hasil belajar dilakukan hampir setiap hari dengan memberikan tes

melalui google classroom atau google form dengan waktu yang

sudah disepakati dan untuk melakukan penilaian langsung secara

lisan menggunakan google meet atau zoom, lalu melakukan

penilaian dengan acuan kriteria penilaian.

Berdasarkan wawancara wali kelas IVC tersebut

didapatkan hasil bahwa pelaksanaan assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online yang dilakukan dengan

video pembelajaran, aplikasi yang mendukung pembelajaran, dan

melakukan penilaian berupa tes dan penilaian secara lisan dengan

acuan kriteria penilaian.

Hasil wawancara Bapak MM selaku guru kelas VIA SD

Negeri Kroyo Sragen yang digunakan untuk mendapatkan

informasi tentang perencanaan assessment hasil belajar peserta

didik dalam pembelajaran online menyatakan bahwa hasil

wawancara yang dilakukan kepada teman sejawat Bapak MM

selaku guru kelas VIA SD Negeri Kroyo Sragen pada Selasa, 16

Februari 2021 digunakan untuk mendapatkan informasi tentang

assessment hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online

yang menyatakan bahwa selama pelaksanaan pembelajaran online

aplikasi yang digunakan sebelum adanya google classroom dulu

hanya menggunakan google form dan whatsapp group, tetapi

sekarang keseluruhan pembelajaran juga menggunakan aplikasi


7

google classroom, google meet, zoom, dan ada juga video

pembelajaran yang diberikan untuk peserta didik. Penilaian

tertulis dilakukan setiap hari dengan waktu yang sudah disepakati

menggunakan google classroom dengan format quizzizz

assessment yang tersambung google form dan hasil tugas peserta

didik otomatis langsung masuk di dalam google classroom dan

untuk penilaian secara langsung menggunakan aplikasi google

meet atau zoom.

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang

dilakukan kepada Bapak DP selaku kepala sekolah SD Negeri

Kroyo Sragen pada Selasa, 16 Februari 2020 yang menyatakan

bahwa guru dituntut untuk membuat video pembelajaran minimal

satu minggu satu kali, bisa dengan membuat sendiri ataupun

mengambil dari youtube. Aplikasi yang digunakan guru dalam

pembelajaran online ada bermacam-macam seperti google

classroom, google form, whatsapp group, zoom, dan google meet.

Guru melakukan penilaian hampir setiap hari melalui aplikasi

yang digunakan dengan waktu yang sudah disepakati antara guru

dan peserta didik. Guru dapat melakukan penilaian secara

langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan wawancara kepala sekolah tersebut

didapatkan hasil bahwa pelaksanaan assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online yang dilakukan oleh


7

guru dengan media pembelajaransebagai aplikasi, penilaian dalam

setiap hari dan dilakukan secara tidak langsung.

3) Tindak lanjut Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC

Semester Gasal dalam Pembelajaran Online

Tindak lanjut assessment hasil belajar peserta didik

dilakukan dengan tahapan yaitu: a) Memberikan nilai untuk setiap

komponen yang menjadi assessment dengan menulis deskriptif

naratif mengenai nilai yang menggambarkan kompetensi anak, b)

Menyampaikan hasil assessment hasil belajar peserta didik

kepada orang tua, c) Menyusun dan melaporkan laporan

perkembangan belajar peserta didik secara tertulis disertai saran-

saran, dan d) menyampaikan laporan perkembangan peserta didik

kepada orang tua dalam bentuk lisan maupun tulisan secara

berskala.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu SW selaku

wali kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen pada Selasa, 16 Februari

2021 yang digunakan untuk mengetahui tindak lanjut assessment

hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online menyatakan

bahwa setelah peserta didik mengumpulkan tugas, lalu dikoreksi,

dan langsung dikembalikan kepada peserta didik dengan catatan

kurangnya apa dan dimana, sehingga peserta didik dan orang tua

dapat melihat langsung hasil dan perkembangan peserta didik.

Adapun laporan penilian bulanan dalam bentuk lisan, laporan


7

penilaian tengah semester, dan untuk penilaian akhir semester

menggunakan rapot. Sebelum pembelajaran online, ada diskusi

antara guru dan orang tua tentang perkembangan peserta didik

saat pembelajaran online di rumah. Evaluasi pembelajaran

dilakukan setiap akhir pembelajaran, mengulas kembali

pembelajaran sebelumnya, memberitahukan kepada peserta didik

yang belum mengerti, dan jika memang perkerjaanmya sudah

baik adapun reward yang diberikan dalam bentuk pujian dan lain

sebagainya.

Berdasarkan wawancara wali kelas IVC tersebut

didapatkan hasil bahwa tindak lanjut assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online yang dilakukan dengan

melakukan penilian disertai catatan deskriptif terhadap

kompetensi peserta didik, dan melaporkan hasil penilian peserta

didik kepada orang tua dengan lisan maupun tertulis, dan adapun

reward yang diberikan guru untuk menumbuhkan semangat

belajar pada peserta didik.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada teman sejawat

Bapak MM selaku guru kelas VIA pada Selasa, 16 Februari 2021

yang digunakan untuk mendapatkan informasi tindak lanjut

assessment hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online

menyatakan bahwa setiap selesai melakukan penilaian dengan

menyusun dan melaporkan perkembangan penilaian bulanan yang


7

dilakukan dalam bentuk file PDF dan untuk penilaian akhir

semester menggunakan rapot langsung kepada peserta didik.

Terkendala pandemi dalam mengirimkan penilaian hasil belajar

dengan dekskripsi tetapi untuk pekembangan anak orang tua lebih

mengetahui karena setiap harinya berinteraksi dengan anak dan

membimbing anaknya dalam belajar. Evaluasi penilaian hasil

belajar peserta didik selalu dilakukan dan diberi tahu kepada

peserta didik kurangnya dimana, tetapi dalam proses penilaian

nilai yang diperoleh peserta didik secara online selalu tinggi.

Berdasarkan wawancara guru kelas IVC tersebut

didapatkan hasil bahwa tindak lanjut assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online yang dilakukan dengan

penilaian bulanan yang dilakukan dalam bentuk file PDF dan

untuk penilaian akhir semester menggunakan rapot disertai

catatan deskriptif terhadap kompetensi peserta didik. Penilaian

peserta didik dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 153.

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang

dilakukan kepada Bapak DP selaku kepala sekolah pada Selasa,

16 Februari 2021 digunakan untuk mengetahui pemantauan

kepala sekolah terhadap tindak lanjut assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online yang menyatakan bahwa

setiap peserta didik mengumpulkan tugas yang diberikan guru,

guru langsung mengoreksi dan membagikan hasil belajar peserta


7

didik dalam bentuk laporan dan untuk penilaian akhir semester

dibagikan dalam bentuk rapot dan untuk evaluasi yang kepala

sekolah lakukan terhadap guru-guru terkait assessment hasil

belajar peserta didik dalam pembelajaran online setiap satu

minggu satu kali karena tidak ada target pencapaian sehingga

guru menyesuaikan dengan kondisi saat ini.

Berdasarkan wawancara kepala sekolah tersebut

didapatkan hasil bahwa tindak lanjut assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online yang dilakukan oleh

guru dengan laporan terkait hasil belajar peserta didik, penilaian

akhir semester dilakukan dengan membagikan rapot, dan evaluasi

dari kepala sekolah terhadap guru dilakukan satu minggu satu

kali.

b. Kendala Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC

Semester Gasal dalam Pembelajaran Online

Kendala yang dihadapi guru dalam melakukan perencanaan

dan pelaksanaan assessment hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran online tidak terlalu banyak kendala dikarenakan sarana

dan prasarana yang diberikan sekolah sudah sangat mendukung

terhadap perencanaan dan pelaksanaan assessment hasil belajar

peserta didik saat pembelajaran online. Kendala yang dihadapi guru

lebih kepada pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta

didik.
7

Hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu SW selaku wali

kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen pada Selasa, 16 Februari 2021

yang digunakan untuk mengetahui kendala assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online menyatakan bahwa selama

pandemi ini, kendala yang dialami saat melakukan perencanaan

penilaian hasil belajar peserta didik harus disesuaikan dengan situasi

dan kondisi peserta didik, tekadang apa yang sudah direncanakan

tidak dilaksanakan karena terkendala jaringan. Sedangkan kendala

yang dialami saat melakukan pelaksanaan penilaian hasil belajar

peserta didik saat ini dengan adanya Work From Home (WFH)

jaringan saat dirumah tidak mendukung seperti di sekolah dalam

penilaian kognitif guru tidak tahu dalam pengerjaan dikerjakan oleh

peserta didik yang bersangkutan atau oleh orang tua, tidak dapat

menilai keobjektifan peserta didik dalam pengerjaaan tugas yang

diberikan, nilai yang didapatkan dirumah lebih tinggi dan tidak sesuai

dengan nilai yang didapatkan saat di sekolah, dan pada peserta didik

yaitu terlambat dalam pengumpulan tugas karena jaringan yang

kurang mendukung dan ada beberapa orang tua peserta didik kurang

paham dalam mengoperasikan aplikasi yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Ibu SW

selaku wali kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen tersebut didapatkan

hasil bahwa kendala assessment hasil belajar peserta didik dalam


7

pembelajaran online yang dilakukan oleh guru terkendala saat

pandemi karena perencanaan pembelajaran yang sudah disusun tidak

sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik, tidak dapat menilai

keobjektifan peserta didik, dan masih ada orang tua peserta didik yang

tidak dapat mengoperasikan aplikasi yang digunakan dalam

pembelajaran. Wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

8, halaman 130.

Hal tersebut didukung dengan wawancara yang dilakukan

kepada teman sejawat Bapak MM selaku guru kelas VIA pada Selasa,

16 Februari 2021 menyatakan bahwa kendala dalam perencanan

assessment hasil belajar peserta didik untuk guru sendiri tidak ada,

hanya saja diperlukan kesepakatan antara guru dengan peserta didik

jika membuat perencanaan assessment hasil belajar peserta didik.

Kendala dalam pelaksanaan assessment hasil belajar guru tidak dapat

menilai keobjektifan peserta didik dalam pengerjaan tugas yang

diberikan, ada beberapa peserta didik yang terlambat dalam

pengumpulan tugas, ada peserta didik yang mengalami kesulitan

jaringan, dan aplikasi yang digunakan mengalami kendala teknis.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Bapak MM

selaku guru kelas VIA SD Negeri Kroyo Sragen tersebut didapatkan

hasil bahwa kendala assessment hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran online yang dilakukan oleh guru terkendala dalam

menilai keobjektifan peserta didik, keterlambatan pengumpulan tugas,


8

dan beberapa peserta didik yang mengalami kendala teknis dalam

penggunaan aplikasi pembelajaran. Wawancara selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 9, halaman 136.

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan

kepada Bapak DP selaku kepala sekolah pada Selasa, 16 Februari

2021 digunakan untuk mengetahui pemantauan kepala sekolah

terhadap kendala assessment hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran online yang menyatakan bahwa tidak ada kendala

berarti yang dialami oleh guru, seluruh kegiatan perencanaan dalam

assessment hasil belajar berjalan dengan lancar, dan seluruh guru-guru

yang ada di SD Negeri Kroyo Sragen sudah menguasai teknologi.

Terdapat kendala pada awal diberlakukannya pembelajaran online

yaitu tentang sarana dan prasarana tetapi kendala tersebut sudah cepat

diatasi sehingga guru tidak merasakan kendala yang berarti, untuk

kendala biasanya ada pada peserta didik.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Bapak DP

selaku kepala sekolah SD Negeri Kroyo Sragen tersebut didapatkan

hasil bahwa kendala assessment hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran online yang dilakukan oleh guru tidak ada kendala

berarti, sarana dan prasarana memadai, dan Kompetensi guru di SD

Negeri Kroyo sudah siap dalam assessment hasil belajar peserta didik

dalam pembelajaran online. Wawancara selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 7, halaman 123.


8

c. Upaya Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC

Semester Gasal dalam Pembelajaran Online

Upaya yang dilakukan oleh guru untuk kendala yang dialami

saat perencaana dan pelaksanaan assessment hasil belajar peserta didik

yaitu dengan melakukan penilaian yang sesuai dengan situasi dan

kebutuhan peserta didik agar dapat menilai keobjektifan peserta didik,

untuk kendala yang dialami peserta didik yang terkendala dalam

jaringan ataupun teknis penggunaan aplikasi pembelajaran, upaya

guru yaitu melakukan penilaian bermakna yang meliputi penilaian

afektif, kognitif, dan psikomotorik karena di dalam rapot di tuntut

untuk melaksanakan penilaian bermakna. Penilaian afektif, guru

melakukan observasi, ceklis, dan angket kepada peserta didik.

Penilaian kognitif, guru melakukan pengamatan, tugas proyek, dan

keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Penilaian

psikomotorik, guru melakukan tes lisan yang dilakukan melalui Zoom

atau Google Meet dan tes tertulis yang dilakukan melalui Google

Classroom atau Google Form. Menghubungi orang tua dan peserta

didik diminta untuk datang ke sekolah ataupun guru melakukan home

visit untuk memberikan sosialisasi mengenai penilaian maupun

penggunaan aplikasi yang digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran

online.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada Ibu SW selaku wali

kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen pada Selasa, 16 Februari 2021


8

yang digunakan untuk mengetahui upaya assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online menyatakan bahwa dalam

situasi saat ini upaya yang dilakukan guru terhadap peserta didik yang

tidak hanya melakukan penilaian tertulis, tetapi dapat juga dilakukan

penilaian praktek, ceklis, dan kegiatan pada saat di rumah. Untuk

kendala teknis dan orang tua yang mengalami kesulitan diminta untuk

datang ke sekolah agar guru dapat menjelaskan secara langsung solusi

dari kendala yang dihadapi tersebut.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Ibu SW

selaku wali kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen tersebut didapatkan

hasil bahwa upaya assessment hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran online yang dilakukan oleh guru yaitu dengan tidak

melakukan penilaian dengan menggunakan satu penilaian saja untuk

menilai keobjektifan peserta didik, menanyakan kendala yang dialami

orang tua dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran online,

dan memberikan solusi akan kendala yang dialami oleh orang tua

maupun peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran online.

Wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8, halaman 130.

Hal ini didukung wawancara yang dilakukan kepada teman

sejawat Bapak MM selaku guru kelas VIA pada Selasa, 16 Februari

2021 menyatakan bahwa ketika platform yang digunakan terkendala

teknis atau mengalami kesulitan dalam pengumpulan tugas

dikarenakan jaringan yang tidak mendukung maka guru akan


8

menghubungi peserta didik melalui chat atau telepon dan memberikan

solusi agar dapat mengikuti pembelajaran dan jika masih tetap

mengalami kendala teknis guru meminta orang tua dan peserta didik

datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugas dan memberikan

penjelasan secara langsung dan penilaian yang dilakukan tidak hanya

meliputi satu penilaian saja, tetapi meliputi keseluruhan aspek

penilaian afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Gambar 16. Pengumpulan Tugas dan Penjelasan Materi

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Bapak MM

selaku guru kelas VIA SD Negeri Kroyo Sragen tersebut didapatkan

hasil bahwa upaya assessment hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran online yang dilakukan oleh guru dengan memberikan

solusi terhadap kendala yang dialami oleh peserta didik. Wawancara

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9, halaman 136.

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan

kepada Bapak DP selaku kepala sekolah pada Selasa, 16 Februari


8

2021 digunakan untuk mengetahui pemantauan kepala sekolah

terhadap upaya assessment hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran online yang menyatakan bahwa sebagai lembaga

sekolah, upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kendala dari

peserta didik yaitu melakukan penilaian dengan biasanya

mendatangkan orang tua peserta didik ke sekolah atau guru yang

melakukan home visit ke rumah peserta didik guna memberikan

sosialisasi jika ada orang tua yang mengalami kesulitan dalam

mengoperasikan atau cara penggunaan aplikasi yang digunakan dalam

pembelajaran online.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Bapak DP

selaku kepala sekolah SD Negeri Kroyo Sragen tersebut didapatkan

hasil upaya assessment hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran

online yang dilakukan oleh guru yaitu melakukan home visit guna

memberikan solusi untuk kendala yang dialami orang tua dan pesereta

didik dalam pembelajaran online. Wawancara selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 7, halaman 123.


8

B. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilkakukan di kelas IVC SD Negeri

Kroyo Sragen menyatakan bahwa adanya adanya kendala yang dialami

guru pada saat perencanaa, pelaksanaan hasil belajar peserta didik, dan

tindak lanjut assessment pembelajaran online. Kesulitan yang dimaksud

memiliki arti menunjukan bahwa kendala guru dalam menetapkan

bentuk assessment hasil belajar peserta didik berdasarkan KD dalam

pembelajaran online, guru kurang dapat menilai keobjektifan peserta

didik dalam pembelajaran online, keterlambatan pengumpulan tugas,

kendala teknis pada aplikasi yang digunakan, dan keterbatasan jaringan

internet yang menjadi penghubung dalm proses pembelajaran. Hal ini

sejalan dengan penelitian Hadisi dan Muna (2015:131) pembelajaran

online ini mengakibatkan kurangnya interaksi antara guru dan peserta

didik bahkan antara peserta didik itu sendiri. Sehingga menyebabkan

peserta didik jenuh dan guru harus memiliki inovasi agar peserta didik

merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran

online. Adapun keunggulan yang dialami guru adalah dapat melakukan

pembelajaran sewaktu-waktu dan dapat mengatasi permasalahan jarak.

1. Tahapan Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC

Semester Gasal dalam Pembelajaran Online.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap kepala

sekolah, wali kelas IVC, dan teman sejawat, proses perencanaan,

pelaksanaan, dan tindak lanjut assessment hasil belajar peserta didik


8

kelas IVC SD Negeri Kroyo Sragen dalam pembelajaran online

dilakukan menggunakan kurikulum 2013 dengan menggunakan

media video pembelajaran dan aplikasi yang mendukung assessment

hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online berupa google

classroom, google form, whatsapp group, dan zoom. Hal terseut

sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa:

a. Perencanaan Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC

Semester Gasal dalam Pembelajaran Online

Sebelum melaksanakan pembelajaran pada peserta didik

guru melakukan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dengan pemilahan KI dan KD dan tujuan pembelajaran

yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru harus

menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen evaluasi dan

didukung dengan ketetapan pemerintah tentang kurikulum

darurat covid yang menyatakan pentingnya penilaian bermakna

(meaningful assessment).

Kegiatan assessment yang telah dilakukan juga sebagian

besar sudah sesuai dengan Panduan Penilaian Sekolah Dasar

Tahun 2016 dan standar penilaian dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53

Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan

Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah pada

Pasal 5 Ayat 1, yang menyatakan bahwa penilaian harus


8

mencakup aspek hasil belajar peserta didik yang meliputi aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian menggunakan

aplikasi berupa google classroom, google form, whatsapp group,

dan zoom agar dapat menilai secara keseluruhan pembelajaran.

Guru melakukan sosialisasi dengan memberikan

penjelasan kepada peserta didik terkait apa saja yang akan dinilai

dalam pembelajaran yang akan berlangsung. Hal ini sejalan

dengan penelitian Sutama (2017:112-113) bahwa dalam

pelaksanaan penilaian diawali dengan guru yang melakukan

soaialisai kepada peserta didik, sosialisasi dilakukan dengan

memberi penjelasan kepada peserta didik terkait penilaian apa

saja yang akan dilakukan, baik itu penilaian menggunkan skala,

indikator kriteria ketuntasan minimal (KKM).

b. Pelaksanaan Assessment Hasil Belajar Belajar Peserta Didik

Kelas IVC Semester Gasal dalam Pembelajaran Online

Pelaksanaan assessment hasil belajar yang dilakukan

menggunakan antara lain google classroom karena mudah dalam

mengoperasikannya dan guru dapat dengan efektif dan efesien

dalam pengelolaan kelas. Hal ini sejalan dengan penelitian Ula

Nisa El Fauziah, dkk (2019:186) bahwa google classroom

merupakan aplikasi tidak berbayar, sehingga google classroom

dianggap sangat cocok untuk digunakan dalam pembelajaran.

google classroom juga dapat digunakan sebagai alat untuk


8

mengatur sistem pembelajaran. Dengan aplikasi tersebut,

pelaksanaan assessment hasil belajar peserta didik yang

dilakukan guru dalam pembelajaran online dapat terlaksana.

Pembelajaran online yang efektif adalah pembelajaran online

yang diikuti oleh seluruh peserta didik dengan menggunakan

aplikasi yang dimiliki untuk pelaksanaan pembelajaran.

c. Tindak Lanjut Assessment Hasil Belajar Belajar Peserta Didik

Kelas IVC Semester Gasal dalam Pembelajaran Online

Tindak lanjur yang dilakukan guru dalam assessment hasil

elajar yaitu dengan membuat laporan penilian dalam bentuk

lisan, laporan penilaian tengah semester, dan untuk penilaian

akhir semester menggunakan rapot. Evaluasi pembelajaran

dilakukan setiap akhir pembelajaran, mengulas kembali

pembelajaran sebelumnya, memberitahukan kepada peserta didik

yang belum mengerti, dan jika memang perkerjaanmya sudah

baik adapun reweard yang. Hal ini sejalan dengan penelitian

Indras Toeti dan Istiyati (2019:9-10) bahwa guru atau evaluator

dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan sebagai

tindak lanjut konkret dari kegiatan penilaian.

2. Kendala Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC

Semester Gasal dalam Pembelajaran Online.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa

adanya kendala yang dialami oleh guru pada saat melakukan


8

assessment hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran online.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan

terhadap kepala sekolah, wali kelas IVC, dan teman sejawat yaitu

yang pertama, guru kurang dapat menilai keobjektifan peserta didik,

keterlambatan peserta didik dalam pengumpulan tugas sehingga

menghambat proses guru daam melakukan assessment hasil belajar

karena adanya masalah jaringan, teknis dan terkadang kesibukan

orang tua sehingga pengumpulan hasil belajar peserta didik

terlambat.

Hal ini sejalan dengan pendapat Cicilia Tri Suci Rokhani

(2020:427) yang menjelaskan bahwa terdapat beberapa kendala yang

dialami oleh guru, peserta didik, dan orang tua dalam kegiatan

belajar mengajar yang dilaksanakan secara online yaitu penguasaan

teknologi kurang, jaringan internet yang kurang stabil, adanya

perkerjaan tambahan bagi orang tua dalam mendampingi anak

belajar, dan sosialisasi antar guru, peserta didik, dan orang tua

menjadi berkurang dan jam kerja yang menjadi tidak tebatas bagi

guru karena harus berkomunikasi dan berkoordinai dengan orang

tua, guru, dan kepala sekolah.

3. Strategi Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IVC

Semester Gasal dalam Pembelajaran Online.

Upaya yang dapat dilakukan dalam assessment hasil belajar

peserta didik dalam pembelajaran online yaitu dengan menggunakan


9

google classroom, google form, whastsapp group, google meet, dan

zoom serta guru memberikan pembelajaran yang berbasis video

pembelajaran sehingga mempermudah tugas guru dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar maupun monitoring

terhadap belajar peserta didik. Dalam menilai keobjektifan peserta

didik guru juga melakukan penilaian bermakna (meaningful

assessment) yang tidak hanya menilai satu aspek saja tetapi meliputi

aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Hal ini sejalan dengan

penelitian Marhaeni dan Artini (2015:503) pencapaian kompetensi

meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi

assessment tidak semata-mata digunakan untuk mengukur

pengetahuan yang sudah dicapai peserta didik, tetapi juga untuk

mengukur sikap dan keterampilan peerta didik terhadap apa yang

sudah dipelajari.

Upaya guru dalam mengatasi kesulitan dalam pembelajaran,

kendala teknis, dan jaringan guru melakukan home visit ataupun

guru meminta orang tua dan peserta didik untuk datang ke sekolah

menyesuaikan kondisi pada saat itu. Hal ini juga sejalan dengan

penelitian Agung Rachmat dan Iwan Krisnadi (2020) menjelaskan

bahwa solusi yang dapat dilakukan saat pembelajaran online yaitu

dengan menggunakan media pembelajaran online dan melakukan

home visit pembelajaran daring diantaranya google classroom,

whatsapp group, dan melakukan home visit.


9

Selain itu untuk memberikan motivasi belajar dan mendorong

keaktifan peserta didik, guru memberikan reward atau penghargaan

atas pencapaian yang didapatkan oleh peserta didik. Hal tersebut

sesuai dengan penelitian Habibah Sukmini Arief (2016:148) yang

menyebutkan bahwa pemberian hadiah atau reward kepada peserta

didik yang sudah belajar dengan baik dan aktif di kelas dapat

memotivasi peserta didik agar terus belajar dengan rajin dan terbiasa

untuk aktif dalam pelaksanaan pembelajaran.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan berkaitan sebagai

berikut:

1. Proses assessment hasil belajar peserta didik kelas IVC semester gasal

dalam pembelajaran online di SD Negeri Kroyo Sragen secara keseluruhan

sudah melakukan perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan

menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), dan instrumen penilaian yang disesuaikan dengan

kebutuhan peserta didik. Pelaksanaan assessment hasil belajar peserta

didik yang dilakukan guru meliputi penilaian afektif, guru melakukan

observasi, ceklis, dan angket kepada peserta didik. Penilaian kognitif, guru

melakukan pengamatan, tugas proyek, dan keaktifan peserta didik dalam

proses pembelajaran. Penilaian psikomotorik, guru melakukan tes lisan

yang dilakukan melalui Zoom atau Google Meet dan tes tertulis yang

dilakukan melalui Google Classroom atau Google Form. Tindak lanjut

assessment hasil belajar dilakukan melalui evaluasi pembelajaran setiap

hari yang dilakukan guru dengan catatan deskriptif yang disampaikan

kepada orang tua dan evaluasi penilaian akhir semester melalui rapot.

2. Kendala assessment hasil belajar peserta didik kelas IVC semester gasal

dalam pembelajaran online di SD Negeri Kroyo Sragen yaitu guru kurang

92
9

dapat menilai keobjektifan peserta didik dalam pengerjaan tugas yang

telah diberikan, keterlambatan pengumpulan tugas sehingga menjadi

penghambat assessment hasil belajar, jaringan yang kurang stabil, kendala

teknis terhadap aplikasi yang digunakan, dan interaksi yang terjadi pada

guru, peserta didik, dan orang tua. Faktor pendukung untuk mengurangi

kesulitan pada pelaksanaan assessment hasil belajar dalam pembelajaran

online yaitu sarana dan prasarana dari sekolah sangat mendukung,

kerjasama dari orang tua dalam membimbing peserta didik selama

pembelajaran online, dan media pembelajaran online yang digunakan pada

guru.

3. Upaya assessment hasil belajar peserta didik kelas IVC semester gasal

dalam pembelajaran online yang dilakukan oleh guru yaitu dengan: 1)

Memilah KI dan KD, tujuan pembelajaran, dan melakukan penilaian

bermakna (meaningful assessment) dengan menyesuaikan situasi dan

kondisi peserta didik, 2) Melakukan home visit, 3) Melakukan pendekatan

pada orang tua, dan 4) memberikan reward atas usaha dan hasil yang

diperoleh peserta didik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan maka dapat

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Orang tua maupun keluarga harus bekerja sama dengan guru untuk

mengoptimalkan assessment hasil belajar peserta didik dalam


9

pembelajaran online dengan cara selalu membimbing serta mengarahkan

peserta didik. Orang tua harus membiasakan karakter tanggung jawab

dan disiplin pada saat peserta didik dirumah.

2. Guru diharapkan mampu melakukan assessment hasil belajar dalam

pembelajaran online tidak menilai dari satu aspek saja tetapi secara

keseluruhan. Guru diharapkan menggunakan media pembelajaran yang

bervariasi serta selalu memotivasi supaya peserta didik tidak bosan, tidak

jenuh, dan melakukan inovasi seperti membimbing peserta didik yang

berkesulitan sarana pembelajaran dengan jalur home visit.

3. Peran masyarakat melalui karang taruna atau organisasi pemuda yang

dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di masa pandemi

terhadap anak sekolah dasar dengan cara melaksanakan kegiatan

semacam bimbingan belajar dan kegiatan positif lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Agung Rachmatdan Iwan Krisnadi. 2020. Analisis Efektifitas Pembelajaran


Daring (Online) Untuk Siswa SMK Negeri 8 Kota Tanggerang Pada
Saat Pandemi Covid-19. Jakarta: Magister Teknik Elektro, Pasca
Sarjana.
Amalia, R. M dan Utami, D. Y. 2018. Pemberian Reward Berdasarkan
Penilaian Kinerja Karyawan Dengan Metode Ahp Pada Pt.
Anugerah Protecindo. JITK (Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi Komputer). 3(2). 181–188.
Aminah E, Joyoatmojo S, dan Haryanto S. 2013. Kontribusi Motivasi Belajar
dan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar
Bahasa Inggris Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Kota Salatiga.
Jurnal Teknologi Pendidikan. 1(2). 113-125.
Arikunto S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Azhar Arsyad. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Bilfaqih Y dan Qomarudin M, 2015. Esensi Penyusunan Materi Daring Untuk
Pendidikan dan Pelatihan. Yogyakarta: DeePublish.
Budi Kurniawan, Ono Wiharna, dan Tatang Permana. 2018. Studi Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar pada Mata
Pelajaran Teknik Listrik Dasar Otomotif. Journal of Mechanical
Engineering Education. 4(2). ISSN 2356-4997.
Daryono dan Herry Sudjendro. 2014. Siap Menyongsong Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media.
Deni Hadiana. 2015. Penilaian Hasil Belajar Untuk Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 21(1). ISSN 2460-8300.
Dewi, W. A. F. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran
Daring di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan. 2(1). 55– 61.

Eka Farmawaty, Anwar Ramli, dan Rahmatullah. 2018. Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Guru Ekonomi Pada SMA Negeri Di Kota
Makassar. JEKPEND: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. 1(2). 23-29.
p-ISSN: 2614-2139; e-ISSN: 2614-1973.
Habibah Sukimin Arief. 2016. Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui
Pendekatan Problem Based Learning. Jurnal Pena Ilmiah. 1(1).

95
96

Hadisi dan Muna. 2015. Pengelolaan Teknologi Informasi Dalam menciptakan


Model Inovasi Pemelajaran (E-Learning). Jurnal Al-Ta’dib. (1).
127-132.

Hajra Yansa dan Heri Retnawati. 2021. Identifikasi Praktik dan Kendala Guru
dalam Asesmen Kognitif Matematika di Masa Pandemi COVID-19.
Jurnal Elemen. 7(1). 84-97.
Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Haryanto A.G, Hartono, dan Datu Mulyono. 2000. Metode Penulisan dan
Penyajian Karya Ilmiah Buku Ajar Untuk Mahasiswa. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Hasan Baharun. 2015. Penerapan Pembelajaran Active Learning. Probolinggo:
Institut Agama Islam Jadid Probolinggo.
Herman Zaini. 2015 .Karakteristik Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). el-Idare: Journal of Islamic Education
Management. 1(1), 15-31. ISSN: 2461-0674.
Hilda Karli. 2014. Perbedaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dan
Kurikulum 2013 untuk Jenjang Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
Penabur. (22). 84-96.
I Made Sutama. 2016. Pembelajaran Menulis. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
I Sartika, T Prasetyo, dan R Yektyastuti. 2013. Implementasi Assessment Hasil
Belajar Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Tematik di SDN
Katulampa 1 Bogor. (73). ISSN 2189-9533.
Ibnu Hajar. 2013. Panduan Lengkap Kurikulum Tematik untuk SD/MI.
Yogyakarta: DIVA Press.
Ilham Baharuddin. 2020. Pembelajaran bermakna berbasis daring di tengah
pandemi covid-19. Journal of Islamic Education Management. 5(2).
79 -88. P-ISSN : 2548-4052 E-ISSN : 2685-9939.
Jenny Indrastoeti dan Siti Istiyati. 2019. Asesmen dan evaluasi pembelajaran di
sekolah dasar. Surakarta: UNS Press.
Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66
Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 109 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
97

Kemendikbud. 2020. Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun


2020Pelaksanaan Kebijakan dalam Masa Darurat Penyebaran
Covid-19. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian hasil Belajar Peserta Didik


Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai
Dengan Contoh. Jakarta: Rajawali Pres
Mardiah Kalsum Nasution. 2017. Penggunaan Metode Pembelajaran Dalam
Peningkatan Hasil Belajar Siswa. STUDIA DIDAKTIKA: Jurnal
Ilmiah Bidang Pendidikan. 11(1). ISSN 1978-8169.
Marhaeni dan Artini. 2015. Asesmen Autentik dan Pendidikan Bermakna:
Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Indonesia. 4(1).
ISSN 2302-288X.
Muh. Fitrah. 2017. Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Jurnal Penjaminan Mutu. (3). ISSN 2407-912X.
Muh. Khalifah Mustami dan Suryadin. 2015. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Penilaian Guru IPA Biologi pada Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Negeri Model Makassar Evaluation. Jurnal Sainsmat. (2). ISSN
2086-6755.
Muhibbin Syah. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya.
Mustofa M, Chodzirin M, dan Syekti L. 2019. Formulasi Model Perkuliahan
Daring Sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan
Tinggi. Walisongo Journal of Information Technology. 1(2). 151-160.
Nana Sudjana. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru

Nuha Alruwais, Gary Wills, dan Mike Wald . 2018. Advantages and Challenges
of Using e-Assessment. International Journal of Information and
Education Technology. 8(1).
Oemar Hamalik. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Permendikbud. 2015. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
98

Poncojari Wahyono, H. Husamah, dan Anton Setia Budi. 2020. Guru Profesional
di Masa Pandemi Covid-19: Review Implementasi, Tantangan, dan
Solusi Pembelajaran Daring. Jurnal Pendidikan Profesi Guru. 1(1).
51-65.
Rina Melly Suciyati, Nurhaida, dan Linda Vitoria. 2017. Pelaksanaan Penilaian
Hasil Belajar Siswa Pada Sub Tema Hidup Rukun Dengan Teman
Bermain di Kelas II SDN 14 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Guru Sekolah Dasar. 2(1). 59-72.
Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Selly Rahmawati Sunarti. 2014. Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Seno dan Zainal A. 2019. Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelaksanaan E-
Learning Dalam Mata Kuliah Manajemen Sistem Informasi. Jurnal
Kajian Teknologi Pendidikan. (2). 183-186.
Sudaryono. 2012. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Teguh Prasetyo. 2017. Pengembangan Perangkat Penilaian Hasil Belajar dalam
Pembelajaran Tematik- Integratif Kelas V SD. Jurnal Prima
Edukasia. 5(1). 102-111. ISSN 2338-4743 (print), ISSN 2460-9927
(online).
Tian Belawati. (2020). Pembelajaran Online. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Ula Nisa El Fauziah, Lilis Suryani, dan Trisnendri Syahrizal. 2019. Penerapan
Google Classroom Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kepada
Guru-Guru Bahasa Inggris Smp Di Subang. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat (Abdimas). 2(2).
Wahidmurni. 2010. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Pada
Satuan Pendidikan SD/MI dan SMP/MTS. 11(1).
Wahyu Aji Fatma Dewi. 2020. Dampak COVID-19 terhadap Implementasi
Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan. 2(1). 55-61. ISSN 2656-8063.
99

Winaryati, E. 2018. Penilaian Kompetensi Siswa Abad 21. Prosiding Seminar


Nasional Edusainstek. 1(1).6-19.
Yopi Nisa F dan Moh. Joharudin. 2017. Faktor-Faktor Ekstern Yang
Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Edunomic. 5(2).
p-ISSN 2337-571X | e-ISSN 2541-562X.
Yubali Ani. 2013. Penilaian Autentik Dalam Kurikulum 2013. Seminar Nasional
Implementasi Kurikulum 2013.
Yuni Pantiwati. 2016. Hakekat Asesmen Autentik Dan Penerapannya Dalam
Pembelajaran Biologi. Jurnal Edukasi Matematika dan Sains. 1(1)
ISSN 2337-9049.
Zuriati, Suci, and Bobby Briando. 2020. Persepsi Peserta didik Terhadap
Pembelajaran Online Di Masa Pandemic Pada Sekolah Menengah
Atas Negeri Empat Tanjungpinang. Webinar dan Call for Papers
Menyongsong Era Merdeka Belajar. 2(11).
LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pemelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Kroyo Sragen


Mata Pelajaran : Matematika
Bab : Bentuk-Bentuk Pecahan
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Alokasi Waktu : 1 x 60 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
3.2 Menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal,
dan persen) dan hubungan di antaranya.
4.2 Mengindetifikasi berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal,
dan persen) dan hubungan di antaranya.

C. INDIKATOR:
3.2.1 Menerapkan penaksiran dalam melakukan penjumlahan, perkalian,
pengurangan dan pembagian untuk memperkirakan hasil perhitungan.
4.2.1 Mengidentifikasi pecahan biasa dan pecahan campuran dalam suatu
permasalahan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menerapkan penaksiran dalam melakukan penjumlahan, perkalian,
pengurangan dan pembagian untuk memperkirakan hasil perhitungan.
2. Mengiedntifikasi pecahan biasa dan campuran dalam suatu
permasalahan.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru mengajak peserta didik untuk berdoa 5 menit


sebelum dan setelah pelajaran. Religius
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada peserta didik tentang Mengubah
Pecahan Biasa ke Pecahan Campuran.
Communication
 Guru memberi peserta didik contoh dalam
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kehidupan yang berkaitan dengan pecahan
campuran.
 Guru membantu peserta didik dalam
merencanakan dan menyiapkan kegiatan
pembelajaran tentang Mengubah Pecahan
Biasa ke Pecahan Campuran.
 Guru membimbing peserta didik untuk
mempersiapkan hal-hal yang diperlukan
untuk melakukan Kegiatan 2.1

Inti Mengamati 45 menit


 Guru membimbing peserta didik untuk
membentuk kelompok yang terdiri atas 4
orang. Collaboration
 Guru mengarahkan peserta didik agar
menyiapakan 5 buah apel untuk masing-
masing kelompok. Jika peserta didik
kesulitan memperoleh buah apel, maka guru
dapat memeberikan alternatif lain, seperti
semangka, melon, dan lain sebagainya. Buah
yang dijadikan alternatif harus buah yang
dapat dipotong menjadi beberapa bagian
sama besar. Hal ini memudahkan peserta
didik dalam belajar mengubah pecahan biasa
ke pecahan campuran. Critical Thinking and
Problem Solving

 Guru mengarahkan peserta didik untuk


memotong apel-apel tersebut menjadi 4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
bagian sama besar.
Menanya
 Guru menfasilitasi peserta didik untuk
mengajukkan pertanyaan berkaitan dengan
cara memotong buah dengan ukuran yang
sama besar.Mandiri

Mencoba
 Guru mengarahkan peserta didik dalam
memotong buah menjadi 4 bagian sama
besar.
 Guru mendampingi peserta didik dalam
melakukan langkah-langkah pada langkah 4
Kegiatan 2.1 Creativity and Innovation

Menalar
 Guru mendampingi peserta didik dalam
menarik kesimpulan tentang hubungan
pecahan biasa dengan pecahan
campuran.Communication
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada
pada langkah 6 Kegiatan 2.1

Mengkomunikasikan
 Guru mengarahkan peserta didik untuk
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
menyampaikan hasil kerjanya di hadapan
guru dan teman-teman. Collaboration

Penutup  Guru merefleksikan hasil pembelajaran 10 menit


tentang Mengubah Pecahan Biasa ke
Pecahan Campuran. Integritas
 Guru melakukan evaluasi tentang Mengubah
Pecahan Biasa ke Pecahan Campuran, serta
menugaskan peserta didik untuk mempelajari
materi selanjutnya. Mandiri

 Guru menginformasikan materi selanjutnya,


yaitu Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk
Desimal. Communication

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku teks pelajaran Matematika SD/MI Kelas IV
 Benda-benda di lingkungan sekitar yang dapat dibagi menjadi
beberapa bagian sama besar seperti kertas, buah apel, semangka, kue,
permen, dan sebagainya.

G. MATERI PEMBELAJARAN

 Mengubah Pecahan Biasa ke Pecahan Campuran

 Menafsirkan Pecahan Biasa ke Pecahan Campuran


H. METODE PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan

dan ceramah

Instrumen Penilaian
1) Penilaian Kegiatan 2.1
Untuk menilai kompetensi yang dicapai dalam proses pembelajaran
tentang Mengubah Pecahan Biasa ke Pecahan Campuran , guru dapat menilai
berdasarkan aspek sebagai berikut.
Instrumen Penilaian Kegiatan 2.1
Aspek yang Dinilai

Aspek Sikap Aspek


Aspek Keterampilan
Sosial Pengetahuan
Ketetapan dalam Keterampilan dalam
Nama Disiplin Keterangan
Membedakan Mengubah Pecahan
No Peserta dalam
Pecahan Biasa Biasa ke Pecahan
Didik Melakukan
dan Pecahan Campuran dan
Kegiatan
Campuran Sebaliknya
Tidak Tidak
Ya Tidak Tepat Terampil
Tepat Terampil
1. ... ... ... ... ... ... ... ...
2. ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan
Diisi dengan tanda cek ()
 Kategori penilaian aspek sikap sosial
“Ya” diberi skor = 1, “Tidak” diberi skor = 0.
 Kategori penilaian aspek pengetahuan
“Tepat” diberi skor = 1, “Tidak Tepat” diberi skor = 0.
 Kategori penilaian aspek keterampilan
“Terampil” diberi skor = 1, “Tidak Terampil” diberi skor = 0.
Skor maksimal yang dapat diperoleh peserta didik adalah
3. Total Skor
Nilai =
Skor Maksimal

C
Lampiran 2. Lembar Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

LEMBAR WAWANCARA ASSESSMENT HASIL BELAJAR

KEPALA SEKOLAH SD NEGERI KROYO SRAGEN

Sekolah : SD Negeri Kroyo Sragen

Narasumber : Bapak Didik Prihantoro, S. Pd.

SD. Hari, Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021

Komponen Deskripsi Pertanyaan

Persiapan, Mengetahui persiapan 1. Bagaimana pemantauan Bapak

Pelaksanaan, dan kegiatan tentang kesiapan guru SD Negeri

dan Tindak pelaksanaan assessment kroyo Sragen dalam

Lanjut hasil belajar peserta melaksanakan assessment hasil

Assessment didik di SD Negeri belajar peserta didik?

Hasil Belajar Kroyo Sragen. 2. Bagaimanakah ketelaksanaan

Peserta Didik guru dalam melaksanakan

assessment hasil belajar peserta

didik?

3. Apakah guru melaksanakan

penilaian bermakna (meaningful

assessment) yang mencakup

(Harja Yarsa penilaian afektif, kognitif, dan

dan Heri psikomotorik?

Retnawati,

2020)
PERENCANAAN

4. Apakah ada panduan dari sekolah

untuk guru dalam penyusunan

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sesuai

dengan pembelajaran online?

5. Apakah ada panduan dari sekolah

untuk membuat perencanaan

assessment hasil belajar peserta

didik sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)?

6. Bagaimana bentuk penilaian

yang dilakukan guru dalam

assessment hasil belajar peserta

didik yang mencakup penilaian

afektif, kognitif, dan

psikomotorik?

7. Dalam pemantauan Bapak

terhadap guru, apa saja kendala

yang dihadapi guru dalam

membuat perencanaan

assessment hasil belajar?


8. Dalam pemantauan Bapak

apakah tahapan-tahapan yang

dilakukan guru dalam

penyusunan instrumen

assessment hasil belajar sudah

tepat?

PELAKSANAAN

9. Dalam pemantauan Bapak, kapan

guru melakukan assessment hasil

belajar peserta didik?

10. Bagaimana pemantauan Bapak

terhadap pelaksanaan assessment

hasil belajar yang dilakukan oleh

guru?

11. Media, aplikasi, atau platform

apa yang digunakan guru saat

melakukan assessment hasil

belajar kepada peserta didik?

12. Dalam pemantauan Bapak

terhadap guru, apa saja kendala

yang dihadapi guru dalam

membuat pelaksanaan
assessment hasil belajar?

13. Dalam pemantauan yang Bapak

lakukan apa saja faktor

pendukung dalam proses

assessment hasil belajar yang

dilakukan oleh guru?

14. Dalam pemantauan yang Bapak

lakukan apa saja faktor

penghambat dalam proses

assessment hasil belajar yang

dilakukan oleh guru?

15. Bagaimana upaya Bapak untuk

mengatasi kendala yang dialami

guru dalam assessment hasil

belajar?

PELAPORAN TINDAK LANJUT

16. Dalam pemantauan Bapak,

apakah guru menyampaikan hasil

tes assessment hasil belajar

peserta didik kepada orang tua?

Dalam bentuk apa?

17. Dalam pemantauan Bapak,


apakah guru membuat laporan

perkembangan peserta didik yang

disampaikan kepada orang tua

dalam bentuk lisan?

18. Apakah ada evaluasi yang

dilakukan oleh Bapak selaku

kepala sekolah terhadap proses

assessment hasil belajar yang

dilakukan guru?
Lampiran 3. Lembar Pedoman Wawancara Wali Kelas

LEMBAR WAWANCARA ASSESSMENT HASIL BELAJAR

WALI KELAS SD NEGERI KROYO SRAGEN

Sekolah : SD Negeri Kroyo

Sragen Narasumber : Ibu Siti Wahyuni, M.

Pd. Wali Kelas : IVC

Hari, Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021

Komponen Deskripsi Pertanyaan

Persiapan, Mengetahui persiapan 1. Bagaimana kesiapan Ibu dalam

Pelaksanaan, dan kegiatan melaksanakan assessment hasil

dan Tindak pelaksanaan belajar peserta didik?

Lanjut assessment hasil 2. Bagaimanakah ketelaksanaan

Assessment belajar peserta didik di guru dalam melaksanakan

Hasil Belajar SD Negri Kroyo assessment hasil belajar peserta

Peserta Didik Sragen. didik?

3. Apakah Ibu melaksanakan

penilaian bermakna (meaningful

assessment) yang mencakup

penilaian afektif, kognitif, dan

(Harja Yarsa psikomotorik?

dan Heri

Retnawati, PERENCANAAN

2020) 4. Apakah Ibu membuat Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sesuai dengan pemelajaran

online? Kapan guru membuat

perangkat pembelajaran tersebut?

5. Apakah Ibu membuat

perencanaan assessment hasil

belajar peserta didik sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)?

6. Bagaimana bentuk penilaian

yang dilakukan dalam

assessment hasil belajar peserta

didik yang mencakup penilaian

afektif, kognitif, dan

psikomotorik?

7. Apa saja kendala yang dihadapi

guru dalam membuat

perencanaan assessment hasil

belajar?

8. Bagaimana tahapan-tahapan

yang Ibu lakukan dalam

penyusunan instrumen

assessment hasil belajar?


PELAKSANAAN

9. Kapan guru melakukan

assessment hasil belajar peserta

didik?

10. Bagaimana pelaksanaan

assessment hasil belajar yang Ibu

lakukan?

11. Media, aplikasi, atau platform

apa yang Ibu gunakan saat

melakukan assessment hasil

belajar kepada peserta didik?

12. Apa saja kendala yang Ibu

hadapi dalam pelaksanaan

assessment hasil belajar?

13. Apa saja faktor pendukung

dalam proses assessment hasil

belajar yang Ibu lakukan?

14. Apa saja faktor penghambat

dalam proses assessment hasil

belajar yang Ibu lakukan?

15. Bagaimana upaya yang Ibu

lakukan untuk mengatasi kendala


dalam assessment hasil belajar?

PELAPORAN TINDAK LANJUT

16. Apakah Ibu menyampaikan hasil

tes assessment hasil belajar

peserta didik kepada orang tua?

Dalam bentuk apa?

17. Apakah Ibu membuat laporan

perkembangan peserta didik yang

disampaikan kepada orang tua

dalam bentuk lisan?

18. Apakah ada evaluasi yang Ibu

lakukan terhadap proses

assessment hasil belajar?


Lampiran 4. Lembar Pedoman Wawancara Teman Sejawat

LEMBAR WAWANCARA ASSESSMENT HASIL BELAJAR

TEMAN SEJAWAT SD NEGERI KROYO SRAGEN

Sekolah : SD Negeri Kroyo Sragen

Narasumber : Bapak Muhammad Mashuri, S. Si., S.

Pd. Wali Kelas : VIA

Hari, Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021

Komponen Deskripsi Pertanyaan

Persiapan, Mengetahui persiapan 1. Bagaimana kesiapan Bapak

Pelaksanaan, dan kegiatan dalam melaksanakan assessment

dan Tindak pelaksanaan hasil belajar peserta didik?

Lanjut assessment hasil 2. Bagaimanakah ketelaksanaan

Assessment belajar peserta didik di Bapak dalam melaksanakan

Hasil Belajar SD Negri Kroyo assessment hasil belajar peserta

Peserta Didik Sragen. didik?

3. Apakah Bapak melaksanakan

penilaian bermakna (meaningful

assessment) yang mencakup

penilaian afektif, kognitif, dan

(Harja Yarsa psikomotorik?

dan Heri

Retnawati, PERENCANAAN

2020) 4. Apakah Bapak membuat


Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sesuai

dengan pemelajaran online?

Kapan Bapak membuat

perangkat pembelajaran tersebut?

5. Apakah Bapak membuat

perencanaan assessment hasil

belajar peserta didik sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)?

6. Bagaimana bentuk penilaian

yang dilakukan dalam

assessment hasil belajar peserta

didik yang mencakup penilaian

afektif, kognitif, dan

psikomotorik?

7. Apa saja kendala yang dihadapi

Bapak dalam membuat

perencanaan assessment hasil

belajar?

8. Bagaimana tahapan-tahapan

yang Bapak lakukan dalam

penyusunan instrumen
assessment hasil belajar?

PELAKSANAAN

9. Kapan Bapak melakukan

assessment hasil belajar peserta

didik?

10. Bagaimana pelaksanaan

assessment hasil belajar yang

Bapak lakukan?

11. Media, aplikasi, atau platform

apa yang Bapak gunakan saat

melakukan assessment hasil

belajar kepada peserta didik?

12. Apa saja kendala yang Bapak

hadapi dalam pelaksanaan

assessment hasil belajar?

13. Apa saja faktor pendukung

dalam proses assessment hasil

belajar yang Bapak lakukan?

14. Apa saja faktor penghambat

dalam proses assessment hasil

belajar yang Bapak lakukan?

15. Bagaimana upaya yang Bapak


lakukan untuk mengatasi kendala

dalam assessment hasil belajar?

PELAPORAN TINDAK LANJUT

16. Apakah Bapak menyampaikan

hasil tes assessment hasil belajar

peserta didik kepada orang tua?

Dalam bentuk apa?

17. Apakah Bapak membuat laporan

perkembangan peserta didik yang

disampaikan kepada orang tua

dalam bentuk lisan?

18. Apakah ada evaluasi yang Bapak

lakukan terhadap proses

assessment hasil belajar?


Lampiran 5. Lembar Pedoman Wawancara Peserta Didik
LEMBAR WAWANCARA ASSESSMENT HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK SD NEGERI KROYO SRAGEN
Sekolah : SD Negeri Kroyo Sragen
Narasumber :
Kelas :
Hari, Tanggal :
Indikator Deskripsi Pertanyaan
Persiapan dan Mengetahui persiapan 1. Apa yang kamu persiapkan
Kegiatan dan kegiatan peserta sebelum melaksanakan
peserta didik didik dalam pembelajaran online?
dalam pelaksanaan 2. Apakah kamu antusias ketika
Pelaksanaan pembelajaran online melakukan pembelajaran
Pembelajaran di SD Negri Kroyo online?
Online Sragen. 3. Alat teknologi informasi apa
saja yang digunakan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran
online?
4. Apakah kamu suka dengan
media, aplikasi, atau platform
yang digunakan oleh guru saat
pelaksanaan pembelajaran
online?
5. Menurut kamu adakah
kekurangan dan kelebihan
dalam penggunaan alat
teknologi informasi yang
digunakaan oleh guru saat
pembelajaran online?
6. Bagaimana cara guru
menyampaikan materi pada
saaat pembelajaran online?
7. Apakah kamu memahami materi
pemelajaran yang disampaikan
oleh guru? jika tidak kenapa?
8. Bagaimana soal yang diberikan
oleh guru saat pembelajaran
online?
9. Jika diberikan soal tes oleh
guru, kapan waktu tenggat yang
diberikan untuk pengumpulan
soal tes dan mengumpulkannya
melalui apa?
10. Bagaimana hasil belajar kamu
selama melaksanakan
pembelajaran online?
11. Apakah selama pelaksanaan
pembelajaran online kamu
selalu didampingi oleh orang tua
atau belajar sendiri?
12. Apakah orang tua kamu selalu
mendampingi ketika kamu
mengalamin kesulitan pada
materi yang disampaikan oleh
guru?
13. Adakah kegiatan belajar
tambahan yang kamu lakukan
saat pembelajaran online?
14. Adakah kesulitan yang kamu
hadapi saat pelaksanaan
pembelajaran online?
15. Jika kamu diminta untuk
memilih antara pembelajaran
tatap muka dikelas atau
pembelajaran online kamu
memilih yang mana? dan
alasannya apa?
Lampiran 6. Lembar Pedoman Dokumentasi
PEDOMAN PENELITIAN DOKUMENTASI
SD NEGERI KROYO SRAGEN

No Komponen Deskripsi Dokumen yang dIbutuhkan


1. Profil SD Untuk mengetahui 1. Denah Sekolah
Negeri Kroyo deskripsi lengkap 2. Daftar Guru dan Karyawan
Sragen. tentang sekolah dasar 3. Sarana dan Prasarana Sekolah
yang diamati. 4. Sumber Daya Manusia
2. Perangkat Hal-hal yang harus 1. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dipersiapkan oleh guru Pembelajaran (RPP)
Online sebelum melaksanaan 2. Instrumen Penilaian Afektif,
pembelajaran online. Kognitif, dan Psikomotorik
3. Hasil Penilaian Afektif,
Kognitif, dan Psikomotorik
3. Data Peserta Data yang mendukung 1. Daftar Absensi
Didik Kelas untuk mengetahui
IVC SD nama-nama dan hasil
Negeri Kroyo belajar peserta didik
Sragen Tahun kelas IVC SD Negeri
Pelajaran Kroyo Sragen Tahun
2020/2021 Pelajaran 2020/2021
Lampiran 7. Lembar Hasil Wawancara Kepala Sekolah

LEMBAR WAWANCARA ASSESSMENT HASIL BELAJAR

KEPALA SEKOLAH SD NEGERI KROYO SRAGEN

Sekolah : SD Negeri Kroyo Sragen

Narasumber : Didik Prihartono, S. Pd.

SD. Hari, Tanggal : 16 Februari 2020

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pemantauan Secara keseluruhan guru sudah siap

Bapak tentang kesiapan dalam pelaksanaan assessment hasil

guru SD Negeri kroyo belajar dalam pembelajaran online,

Sragen dalam melaksanakan adapun aplikasi yang digunakan guru

assessment hasil belajar yaitu Google Classroom, Zoom Meeting,

peserta didik? Whatsapp, dan Google Form. Semuanya

saya cek dan saya pantau dari mulai

proses dan pelaksanaan pembelajaran.

2. Bagaimanakah Alhamdulillah, keterlaksanaan guru

ketelaksanaan guru dalam dalam assessment hasil belajar peserta

melaksanakan assessment didik dalam pembelajaran online sudah

hasil belajar peserta didik? baik, sebelum melakukan pembelajaran

guru menyiapkan perangkat

pembelajaran berupa silabus, rpp,

instrumen penilaian, dan adapun jurnal

pembelajaran yang disusun untuk laporan


keaktifan guru dalam proses

pembelajaran. Guru antusias membuat

bahan ajar seperti contoh dalam

pembuatan video pembelajaran yang di

buat sendiri maupun diambil dari

Youtube agar peserta didik juga tidak

bosan dalam pelaksanaan pembelajaran

online.

3. Apakah guru melaksanakan Iya, guru sudah melakukan penilaian

penilaian bermakna tersebut

(meaningful assessment)

yang mencakup penilaian

afektif, kognitif, dan

psikomotorik?

4. Apakah ada panduan dari Ada acuan dari sekolah mengenai untuk

sekolah untuk guru dalam menyesuaikan RPP selama pandemi,

penyusunan Rencana tetapi memang kita tidak menargetkan

Pelaksanaan Pembelajaran harus menyelesaikan berpa KI dan KD,

(RPP) sesuai dengan disesuaikan dengan keperluan peserta

pembelajaran online? didik saja.

5. Apakah ada panduan dari Iya, pasti ada

sekolah untuk membuat

perencanaan assessment
hasil belajar peserta didik

sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)?

6. Bagaimana bentuk penilaian Biasanya guru melaporkan hasil

yang dilakukan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan

assessment hasil belajar jurnal pembelajaran online. Setiap

peserta didik yang pembelajaran guru saya minta untuk tidak

mencakup penilaian afektif, hanya menilai satu aspek penilaian saja,

kognitif, dan psikomotorik? tetapi mencakup tiga aspek penialian

afektif, kognitif, dan psikomotorik.

7. Dalam pemantauan Bapak Kalau kendala saya rasa tidak ada ya,

terhadap guru, apa saja semua berjalan dengan lancar, dan

kendala yang dihadapi guru seluruh guru disini alhamdulillah sudah

dalam membuat menguasai IT.

perencanaan assessment

hasil belajar?

8. Dalam pemantauan Bapak Tahapan-tahapan yang dilakukan guru

apakah tahapan-tahapan menyesuaikan dengan situasi saat ini ya,

yang dilakukan guru dalam tetapi untuk memantau penyusunan

penyusunan instrumen instrumen tidak bisa 100% keseluruhan

assessment hasil belajar guru, karena terkendala adanya WFH dan

sudah tepat? WHO.


9. Dalam pemantauan Bapak, Guru melakukan penilaian itu hampir

kapan guru melakukan setiap hari, penilaian langsug maupun

assessment hasil belajar penilaian secara tidak langsung, dan

peserta didik? dalam penilaian akhir semester (PAS) itu

berupa rapot.

10. Bagaimana pemantauan Alhamdulillah, berjalan dengan baik dan

Bapak terhadap pelaksanaan sampai saat ini belum ada kendala berarti.

assessment hasil belajar

yang dilakukan oleh guru?

11. Media, aplikasi, atau Untuk media pembelajaran guru saya

platform apa yang minta untuk membuat video

digunakan guru saat pembelajaran dan aplikasi yang

melakukan assessment hasil digunakan yaitu Google Classroom,

belajar kepada peserta Google Form, Whatsapp Group, Zoom,

didik? dan Google Meet.

12. Bagaimana kepala sekolah Setiap hari saya pantau, dari aplikasi

mengontrol proses karena saya dapat langsung terhubung

assessment hasil belajar dengan aplikasi yang digunakan guru.

peserta didik yang Dalam proses penilaian biasanya guru

dilakukan oleh guru saat memberikan tes atau tugas praktek untuk

pembelajaran online? peserta didik.

13. Dalam pemantauan yang Untuk faktor pendukung sarana dan

Bapak lakukan apa saja prasarana, sumber daya guru disini


faktor pendukung dalam memadai, internet, komputer, dan media

proses assessment hasil lainnya yang mendukung.

belajar yang dilakukan oleh

guru?

14. Dalam pemantauan yang Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti

Bapak lakukan apa saja ya dari guru, dulu awal-awal

faktor pennghambat dalam diberlakukannya pembelajaran online

proses assessment hasil memang ada beberapa kendala tetapi

belajar yang dilakukan oleh alhamdulillah cepat diatasi. Untuk

guru? kendala biasanya ada pada peserta didik.

15. Bagaimana upaya Bapak Sebagai lembaga sekolah, upaya yang

untuk mengatasi kendala dilakukan guru untuk mengatasi kendala

yang dialami guru dalam dari peserta didik biasanya mendatangkan

assessment hasil belajar? orang tua peserta didik ke sekolah atau

guru yang melakukan home visit ke

rumah peserta didik guna memberikan

sosialisasi jika ada orang tua yang

mengalami kesulitan dalam

mengoperasikan atau cara penggunaan

aplikasi yang digunakan dalam

pembelajaran online.

16. Dalam pemantauan Bapak, Setiap peserta didik mengumpulkan

apakah guru menyampaikan tugasnya, guru langsung mengoreksi, dan


hasil tes assessment hasil mengeshare hasil peserta didik dalam

belajar peserta didik kepada bentuk laporan, dan untuk penilaian akhir

orang tua? Dalam bentuk semester biasanya dalam bentuk rapot.

apa?

17 Dalam pemantauan Bapak, Ada beberapa peserta didik yang

apakah guru membuat mengalami kesulitan belajar online

laporan perkembangan sehingga mendatangkan orang tua peserta

peserta didik yang didik kesekolah.

disampaikan kepada orang

tua dalam bentuk lisan?

18. Apakah ada evaluasi yang Ada, saya mengadakan evaluasi setiap

dilakukan oleh Bapak satu minggu sekali dengan guru-guru,

selaku kepala sekolah tetapi tidak ada target ketercapaian

terhadap proses assessment sehingga saya meminta guru

hasil belajar yang dilakukan menyesuaikan pembelajaran dengan

guru? kondisi saat ini.


Lampiran 8. Lembar Hasil Wawancara Wali Kelas

LEMBAR WAWANCARA ASSESSMENT HASIL BELAJAR

WALI KELAS SD NEGERI KROYO SRAGEN

Sekolah : SD Negeri Kroyo

Sragen Narasumber : Ibu Siti Wahyuni, M.

Pd. Wali Kelas : IVC

Hari, Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana kesiapan Ibu Misalkan sebelum pembelajaran dimulai,

dalam melaksanakan kita harus menyiapkan perangkat

assessment hasil belajar pembelajaran seperti prota, promes, RPP,

peserta didik? dan silabus yang didalamnya sudah ada

penilaian yang akan dilakukan untuk peserta

didik.

2. Bagaimanakah Karena masa pandemi pastinya jadwal

ketelaksanaan Ibu dalam terstruktur agar peserta didik mengikuti

melaksanakan assessment pembelajaran dengan tepat waktu. Untuk

hasil belajar peserta didik? keterlaksanaan terkadang apa yang sudah

direncanakan tidak dilaksanakan, jadi kita

sebagai guru harus menyesuaikan perangkat

dan penilaian ini cocok tidak jika

dilaksanakan, jika memang tidak cocok

berarti tidak kita gunakan.


3. Apakah Ibu melaksanakan Iya, soalnya dirapot juga dituntut untuk

penilaian bermakna melaksanakan penilaian yang mencakup

(meaningful assessment) tiga aspek tersebut, afektif, kognitif, dan

yang mencakup penilaian psikomotorik.

afektif, kognitif, dan

psikomotorik?

4. Apakah Ibu membuat Kita masih menggunakan perangkat yang

Rencana Pelaksanaan lama, kurikulum 2013. Pernah kita membuat

Pembelajaran (RPP) sesuai RPP satu lembar itu, terus kita beralih lagi

dengan pembelajaran ke RPP yang lama, tetapi ada beberapa KI

online? Kapan Ibu membuat dan KD yang di hilangkan seperti ada

perangkat pembelajaran beberapa KD tetapi maksudnya sama nah

tersebut? itu di buat menjadi satu KD pembelajaran.

Pembuatan RPP sendiri dilakukan sebelum

dilaksanakannya pembelajaran.

5. Apakah Ibu membuat Iya, ada tiga hal yang saya lakukan dalam

perencanaan assessment perencanaan yang dilakukan saat

hasil belajar peserta didik pembelajaran online saat ini, yang pertama

sesuai dengan Rencana kebutuhan peserta didik, kedua kondisi

Pelaksanaan Pembelajaran peserta didik, dan yang ketiga materi

(RPP)? pembelajaran. Setelah itu baru menentukan

penilaian yang akan digunakan. Untuk

penilaian hasil belajar sudah menyesuaikan


RPP.

6. Bagaimana bentuk penilaian Untuk penilaian afektif melakukan

yang dilakukan dalam percobaan, penilaian kognitif,

assessment hasil belajar mengklasifikasikan, penilaian psikomotorik

peserta didik yang membuat prodak akhir, keterampilan peserta

mencakup penilaian afektif, didik, dan saat peserta didik

kognitif, dan psikomotorik? mempresentasikan hasil.

7. Apa saja kendala yang Kalau saat pandemi ini harus menyesuaikan

dihadapi guru dalam karena terkadang apa yang sudah

membuat perencanaan direncanakan tidak terlaksana, kurang dalam

assessment hasil belajar? menilai keobjektifan peserta didik, nilai

yang didapatkan dirumah tidak sesuai

dengan yang didapatkan saat disekolah. Ada

beberapa peserta didik yang terlambat

mengumpulkan, karena jaringan, kesibukan

orang tua, atau memang dari anaknya,

8. Bagaimana tahapan-tahapan Kalau Instrumen dalam pembelajaran

yang Ibu lakukan dalam online, untuk PTS menganalisis KI dan KD,

penyusunan instrumen menentukan materi sudah pas belum dengan

assessment hasil belajar? KI dan KD, uji coba tingkat kesukaran dan

daya beda, lalu di terapkan kepada peserta

didik dan Penialain Akhir Semester (PAS)

sudah disiapkan dari kabupaten.


9. Kapan Ibu melakukan Untuk saat pembelajaran online, dilakukan

assessment hasil belajar hampir setiap hari.

peserta didik?

10. Bagaimana pelaksanaan Pelaksanaan assessment hasil belajar sendiri

assessment hasil belajar saya memberikan tes melalui Google

yang Ibu lakukan? Classroom atau Google Form, lalu di

koreksi dengan acuan kriteria penilaian.

11. Media, aplikasi, atau Video pembelajaran, Google Classroom,

platform apa yang Ibu Google Form, Google Meet, dan Zoom.

gunakan saat melakukan

assessment hasil belajar

kepada peserta didik?

12. Bagaimana Ibu mengontrol Kalau peserta didik sudah tepat waktu

proses assessment hasil dalam pengumpulan tugas berarti sudah

belajar peserta didik yang baik, tetapi ketika ada peserta didik yang

dilakukan saat pembelajaran terlambat dalam pengumpulan tugas saya

online? menghubungi orang tua peserta didik

bersangkutan, tetapi jika masih terlambat

dalam pengumpulan tugas adapun

kosekuensi pengurangan nilai.

13. Apa saja faktor pendukung Sarana dan prasarana dari sekolah

dalam proses assessment mendukung.

hasil belajar yang Ibu


lakukan?

14. Apa saja faktor penghambat Tidak mengetahui keobjektifan peserta

dalam proses assessment didik dalam pengerjaan tugas dan ada

hasil belajar yang Ibu beberapa peserta didik terlambat dalam

lakukan? mengumpulkan tugas. Kalau dari peserta

didik ada beberapa orang tua yang masih

bingung dalam mengoperasikan aplikasi

yang digunakan dan jaringan yang susah.

Faktor penghambat dari guru saya kira tidak

ada ya. Tetapi mungkin saat WFH ketika

melakukan pembelajaran dirumah jaringan

kurang mendukung.

15. Bagaimana upaya yang Ibu Dalam situasi saat ini upaya yang dilakukan,

lakukan untuk mengatasi tidak melulu penilaian tertulis, tetapi bisa

kendala dalam assessment juga praktek, ceklis, dan diberikan rubrik

hasil belajar? untuk mengetahui kegiatan saat dirumah.

Jika untuk terkendala teknis dan orang tua

yang mengalami kesulitan biasanya kita

meminta orang tua untuk datang kesekolah

agar kita dapat menjelaskan secara

langsung.

16. Apakah Ibu menyampaikan Kalau saat ini ketika sudah dikoreksi

hasil tes assessment hasil dikembalikan langsung kepada anak dengan


belajar peserta didik kepada catatan kurangnya apa dan dimana,

orang tua? Dalam bentuk sehingga peserta didik dan orang tua dapat

apa? melihat langsung. Laporan nilai PTS atau

tidak bulanan juga saya lakukan dan untuk

PAS menggunakan rapot.

17. Apakah Ibu membuat Sebelum melaksanakan pembelajaran

laporan perkembangan online, biasanya ada diskusi antara orang

peserta didik yang tua dan guru dan untuk situasi saat ini orang

disampaikan kepada orang tua mungkin lebih tau tentang

tua dalam bentuk lisan? perkembangan anaknya saat di rumah.

18. Apakah ada evaluasi yang Setiap akhir pembelajaran saya melakukan

Ibu lakukan terhadap proses evaluasi tugas yang sudah diberikan

assessment hasil belajar? sebelumnya, memberitahukan kepada

peserta didik kurangnya dimana dan jika

memang perkerjaannya sudah baik adapun

reweard yang saya berikan dalam bentuk

pujian dan lain sebagainya.


Lampiran 9. Lembar Hasil Wawancara Teman Sejawat

LEMBAR WAWANCARA ASSESSMENT HASIL BELAJAR

TEMAN SEJAWAT SD NEGERI KROYO SRAGEN

Sekolah : SD Negeri Kroyo Sragen

Narasumber : Bapak Muhammad Mashuri, S. Si., S.

Pd. Wali Kelas : VIA

Hari, Tanggal : Selasa, 16 Februari 2021

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana kesiapan Bapak Kalau penilaian, secara teknis saja yang

dalam melaksanakan berbeda. Tetapi kesiapan guru sama saja

assessment hasil belajar saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka

peserta didik? maupun online tetap membuat silabus,

RPP, media, dan keperluan pembelajaran

lainnya.

2. Bagaimanakah ketelaksanaan Kalau selama pembelajaran online kita

Bapak dalam melaksanakan mengingatkan jadwal terencana, sehingga

assessment hasil belajar seluruh peserta didik mengikuti

peserta didik? keseluruhan pembelajaran. Tetapi ada

beberapa kegiatan yang sudah kita

rencanakan dalam penilaian tidak bisa

terlaksana terhambat pembelajaran online

ini.

3. Apakah Bapak melaksanakan Iya, kita sudah melaksanakan penilaian


penilaian bermakna efektif, kognitif, dan psikomotorik.

(meaningful assessment) yang

mencakup penilaian afektif,

kognitif, dan psikomotorik?

4. Apakah Bapak membuat Kalau RPP memang sudah ada rambu-

Rencana Pelaksanaan rambu RPP daring. Tetapi kita tetap masih

Pembelajaran (RPP) sesuai menggunakan RPP yang lama dengan

dengan pemelajaran online? memilah KI dan KD yang penting untuk

Kapan Bapak membuat pembelajaran online saat ini. Untuk

perangkat pembelajaran pembuatan RPP itu sebelum pelaksanaan

tersebut? pembelajaran.

5. Apakah Bapak membuat Kalau perencanaan dengan situasi seperti

perencanaan assessment hasil ini memang harus di rencanakan, dari

belajar peserta didik sesuai pemilihan KI dan KD yang tepat, pemilihan

dengan Rencana Pelaksanaan materi, dan yang terpenting harus ada

Pembelajaran (RPP)? kesepakatan antara guru dan peserta didik.

Perencanaan assessment hasil belajar

menyesuaikan dengan RPP yang sudah

diadaptasi tersebut.

6. Bagaimana bentuk penilaian Kalau afektif dapat dilihat secara langsung

yang dilakukan dalam saat melakukan pembelajaran melalui

assessment hasil belajar zoom, kognitif dilihat dari pemberian tugas

peserta didik yang mencakup dan kedisiplinan peserta didik dalam


penilaian afektif, kognitif, mengumpulkan tugas, dan psikomotorik

dan psikomotorik? saat peserta didik melakukan praktek

membuat karya atau pecobaan.

7. Apa saja kendala yang Untuk perencanaan tidak ada kendala

dihadapi guru dalam karena membuat dari guru sendiri, tinggal

membuat perencanaan kesepakatan dengan peserta didik biasanya

assessment hasil belajar? kalau kita membuat perencanaan mereka

juga ikut menyesuaikan.

8. Bagaimana tahapan-tahapan Pertama kita pasti melihat KD, KI, tujuan

yang Bapak lakukan dalam pembelajaran yang akan dicapai, kemudian

penyusunan instrumen merivew materi, sebisa mungkin ada kisi-

assessment hasil belajar? kisi yang kita sampaikan kepada peserta

didik bahwa akan melakukan penilaian

instrumen soal.

9. Kapan Bapak melakukan Kalau penilaian dilakukan setiap hari.

assessment hasil belajar

peserta didik?

10. Bagaimana pelaksanaan Untuk penilaian tertulis biasanya

assessment hasil belajar yang mengunakan Google Classroom dengan

Bapak lakukan? format quizizz assessment yang terlink ke

google form dan biasanya hasil tugas

peserta didik otomatis masuk ke google

classroom karena kita menggunakan akun


dari kemendikbud, tetapi untuk kelas 4

kebawah masih menggunakan email biasa.

11. Media, aplikasi, atau platform Sebelum ada Google Classroom dulu

apa yang Bapak gunakan saat meggunakan Goggle Form dan Group

melakukan assessment hasil Whatsapp tetapi sekarang sudah beralih ke

belajar kepada peserta didik? Goggle Classroom semua.

12. Bagaimana Bapak Kalau mengontrol otomatis sudah terlihat

mengontrol proses saat melakukan penilaian dan kita

assessment hasil belajar mengawasi peserta didik saat pengumpulan

peserta didik yang dilakukan setiap harinya.

saat pembelajaran online?

13. Apa saja faktor pendukung Faktor pendukung kalau guru sarana dan

dalam proses assessment hasil prasarana yang disediakan oleh sekolah dan

belajar yang Bapak lakukan? faktor pendukung peserta didik ada bantuan

kuota kemendikbud tetapi hanya sampai

bulan desember 2020.

14. Apa saja faktor penghambat Saya kira sama saja seperti kendala tadi.

dalam proses assessment hasil Faktor penghambat dari guru tidak ada ya,

belajar yang Bapak lakukan? lebih kepada peserta didik menurut saya.

Dalam pembelajaran online dari guru

mungkin tidak bisa menilai keobjektifan

peserta didik dalam mengerjakan semua

tugas yang sudah diberikan ya. Tetapi


selebihnya mungkin kendalanya ada pada

peserta didik. Ada beberapa peserta didik

yang mengalami kesusahan jaringan, sistem

aplikasi yang digunakan, dan kendala di

handphone mereka sehingga terjadi

beberapa kesalahan teknis.

15. Bagaimana upaya yang Ketika platform yang kita gunakan

Bapak lakukan untuk terkendala teknis maka kita akan

mengatasi kendala dalam menghubungi peserta didik melalui chat

assessment hasil belajar? atau telepon dan kita memberikan solusi

agar bisa mengikuti pembelajaran dan jika

masih tidak bisa juga kita meminta orang

tua untuk datang kesekolah.

16. Apakah Bapak Setiap selesai melakukan penilaian, hasil

menyampaikan hasil tes penilaian tersebut langsung kami serahkan

assessment hasil belajar kepada peserta didik, ada juga laporan

peserta didik kepada orang bulanan saya lakukan dalam bentuk file

tua? Dalam bentuk apa? PDF, dan untuk penilaian akhir semester

(PAS) menggunakan rapot.

17. Apakah Bapak membuat Terkendala pandemi kita mengirimkan

laporan perkembangan penilaian hasil belajar dengan dekskripsi

peserta didik yang tetapi untuk pekembangan anak orangtua

disampaikan kepada orang lebih mengetahui karena setiap harinya


tua dalam bentuk lisan? berinteraksi dengan anak dan membimbing

anaknya dalam belajar.

18. Apakah ada evaluasi yang Ya ada, kami selalu memberi tahu kepada

Bapak lakukan terhadap peserta didik kurangnya dimana dan

proses assessment hasil memberikan pujian kepada peserta didik

belajar? yang dapat mengikuti proses pembelajaran

dengan baik. Tetapi dalam proses penilaian

nilai yang diperoleh peserta didik secara

online selalu tinggi.


Lampiran 10. Lembar Hasil Wawancara Peserta Didik AAP

LEMBAR WAWANCARA ASSESSMENT HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK SD NEGERI KROYO SRAGEN

Sekolah : SD Negeri Kroyo Sragen

Narasumber : Alifah Anindya Prasasti (Kategori

Tinggi) Kelas : IVC

Hari, Tanggal : Kamis, 25 Januari 2021

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang kamu persiapkan Iya mbak, berpakaian rapi, nyiapin

sebelum melaksanakan buku, dan hp.

pembelajaran online?

2. Apakah kamu antusias ketika Iya mbak

melakukan pembelajaran online?

3. Aplikasi apa saja yang digunakan Google classroom, whatsapp, quizezz

guru dalam pelaksanaan sama zoom.

pembelajaran online?

4. Apakah kamu suka dengan media, Iya suka.

aplikasi, atau platform yang

digunakan oleh guru saat

pelaksanaan pembelajaran online?

5. Menurut kamu adakah Kurangnya gak ada dan kelebihannya

kekurangan dan kelebihan dalam gampang digunakan mbak.

penggunaan alat teknologi


informasi yang digunakaan oleh

guru saat pembelajaran online?

6. Bagaimana cara guru Pakai video pembelajaran, kadang

menyampaikan materi pada saaat materi pakai zoom, kadang materi

pembelajaran online? lewat google classroom.

7. Apakah kamu memahami materi Ya mengerti mbak.

pembelajaran yang disampaikan

oleh guru? jika tidak kenapa?

8. Bagaimana soal yang diberikan Banyak mbak, praktek, ngerjain soal,

oleh guru saat pembelajaran sama nyatet kegiatan kalau di rumah

online? mbak.

9 Jika diberikan soal tes oleh guru, Satu hari mbak, dikumpul pakai

kapan waktu tenggat yang google classroom atau nggak google

diberikan untuk pengumpulan soal form.

tes dan mengumpulkannya

melalui apa?

10. Bagaimana hasil belajar kamu Bagus mbak.

selama melaksanakan

pembelajaran online?

11. Apakah selama pelaksanaan Belajar sendiri mbak, tapi kalau gak

pembelajaran online kamu selalu tahu tanya mama.

didampingi oleh orang tua atau

belajar sendiri?
12. Apakah orang tua kamu selalu Iya mbak.

mendampingi ketika kamu

mengalamin kesulitan pada materi

yang disampaikan oleh guru?

13. Adakah kegiatan belajar tambahan Ada mbak.

yang kamu lakukan saat

pembelajaran online?

14. Adakah kesulitan yang kamu Nggak ada mbak.

hadapi saat pelaksanaan

pembelajaran online?

15. Jika kamu diminta untuk memilih Tatap muka mbak, sudah kangen

antara pembelajaran tatap muka pengen ketemu teman-teman.

dikelas atau pembelajaran online

kamu memilih yang mana? dan

alasannya apa?
Lampiran 11. Lembar Hasil Wawancara Peserta Didik APA

LEMBAR WAWANCARA ASSESSMENT HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK SD NEGERI KROYO SRAGEN

Sekolah : SD Negeri Kroyo Sragen

Narasumber : Alfatih Pandji Aryasatya (Kategori

Sedang) Kelas : IVC

Hari, Tanggal : Kamis, 25 Januari 2021

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang kamu persiapkan Hp sama buku mbak.

sebelum melaksanakan

pembelajaran online?

2. Apakah kamu antusias ketika Iya mbak.

melakukan pembelajaran online?

3. Aplikasi apa saja yang digunakan Google classroom, zoom, sama google

guru dalam pelaksanaan form

pembelajaran online?

4. Apakah kamu suka dengan media, Iya suka mbak.

aplikasi, atau platform yang

digunakan oleh guru saat

pelaksanaan pembelajaran online?

5. Menurut kamu adakah Ngirim tugas gampang tapi kadang

kekurangan dan kelebihan dalam lemot juga.

penggunaan alat teknologi


informasi yang digunakaan oleh

guru saat pembelajaran online?

6. Bagaimana cara guru Pakai zoom kalau nggak video.

menyampaikan materi pada saaat

pembelajaran online?

7. Apakah kamu memahami materi Paham mbak.

pembelajaran yang disampaikan

oleh guru? jika tidak kenapa?

8. Bagaimana soal yang diberikan Biasanya dikasih tugas soal yang ada

oleh guru saat pembelajaran di buku kalau habis belajar.

online?

9 Jika diberikan soal tes oleh guru, Satu hari biasanya.

kapan waktu tenggat yang

diberikan untuk pengumpulan soal

tes dan mengumpulkannya

melalui apa?

10. Bagaimana hasil belajar kamu Bagus dong mbak.

selama melaksanakan

pembelajaran online?

11. Apakah selama pelaksanaan Didampingi mama kadang kakak.

pembelajaran online kamu selalu

didampingi oleh orang tua atau

belajar sendiri?
12. Apakah orang tua kamu selalu Iya mbak.

mendampingi ketika kamu

mengalamin kesulitan pada materi

yang disampaikan oleh guru?

13. Adakah kegiatan belajar tambahan Ada mbak.

yang kamu lakukan saat

pembelajaran online?

14. Adakah kesulitan yang kamu Nggak mbak.

hadapi saat pelaksanaan

pembelajaran online?

15. Jika kamu diminta untuk memilih Sekolah mbak, bosen belajar lewat hp

antara pembelajaran tatap muka terus.

dikelas atau pembelajaran online

kamu memilih yang mana? dan

alasannya apa?
Lampiran 12. Lembar Hasil Wawancara Peserta Didik ZM

LEMBAR WAWANCARA ASSESSMENT HASIL

BELAJAR

PESERTA DIDIK SD NEGERI KROYO SRAGEN

Sekolah : SD Negeri Kroyo Sragen

Narasumber : Zaenal Muttaqin ( Kategori

Rendah) Kelas : IVC

Hari, Tanggal : Kamis, 25 Januari 2021

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang kamu persiapkan Hp, buku, sama pulpen.

sebelum melaksanakan

pembelajaran online?

2. Apakah kamu antusias ketika Biasa aja mbak.

melakukan pembelajaran online?

3. Aplikasi apa saja yang digunakan Banyak sekali mbak, ada google

guru dalam pelaksanaan classroom, google form, sama zoom

pembelajaran online? itu.

4. Apakah kamu suka dengan media, Suka aja mbak.

aplikasi, atau platform yang

digunakan oleh guru saat

pelaksanaan pembelajaran online?

5. Menurut kamu adakah Gaada sinyal mbak jadi macet-macet

kekurangan dan kelebihan dalam kalo lagi zoom.

penggunaan alat teknologi


informasi yang digunakaan oleh

guru saat pembelajaran online?

6. Bagaimana cara guru Ada video sama di aplikasi itu.

menyampaikan materi pada saaat

pembelajaran online?

7. Apakah kamu memahami materi Kadang paham, kadang nggak mbak.

pembelajaran yang disampaikan

oleh guru? jika tidak kenapa?

8. Bagaimana soal yang diberikan Ada soal pilihan ganda, esai, praktek

oleh guru saat pembelajaran disuruh buat apa gitu.

online?

9 Jika diberikan soal tes oleh guru, Cuma sehari mbak.

kapan waktu tenggat yang

diberikan untuk pengumpulan soal

tes dan mengumpulkannya

melalui apa?

10. Bagaimana hasil belajar kamu Lumayan mbak.

selama melaksanakan

pembelajaran online?

11. Apakah selama pelaksanaan Minta diajarin sama kakak.

pembelajaran online kamu selalu

didampingi oleh orang tua atau

belajar sendiri?
12. Apakah orang tua kamu selalu Iya mba kadang-kadang kalau nggak

mendampingi ketika kamu kerja.

mengalamin kesulitan pada materi

yang disampaikan oleh guru?

13. Adakah kegiatan belajar tambahan Nggak mbak.

yang kamu lakukan saat

pembelajaran online?

14. Adakah kesulitan yang kamu Sinyalnya mbak sama ga ngerti.

hadapi saat pelaksanaan

pembelajaran online?

15. Jika kamu diminta untuk memilih Sekolah mbak, biar bisa main sama

antara pembelajaran tatap muka teman-teman.

dikelas atau pembelajaran online

kamu memilih yang mana? dan

alasannya apa?
Lampiran 13. Daftar Nama Peserta Didik Kelas IVC

ABSENSI KELAS IVC SD NEGERI KROYO

SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2020/2021

No Nama NIS
1. Ailin Novia Maharani 732
2. Alfatih Pandji Aryasatya 925
3. Alifah Anindya Prasasti 726
4. Andrea Fadelis Putra Agung 727

5. Arya Ardhi Riyanto 734


6. Atsila Naila Muna 735
7. Dalih Prabakti Harlanda Putra 863

8. Erlangga Deva Bakti Utama 744


9. Fajar Putra Sulistiyono 746
10. Hafidz Furqoh Narendra Pratama 750

11. Haidar Bintang Al Kautsar A.I 751


12. Hasna Nur Fitriani 752
13. Hudania Anggun Marchelina 753

14. Muhammad Hasib Muflih A.M 759


15. Muhammad Hirzan Huseinindra 760
16. Praditha Dhini Amellya 765
17. Rifqoh Nur Hanifah 773

18. Shallom Saula Saksono 778


19. Shinta Ayu Putri Istiqomah 779

20. Widhan Harish Pamungkas 781


21. Zaenal Muttaqin 783
Lampiran 14. Daftar Nilai Peserta Didik Kelas IVC

DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK KELAS IVC

SD NEGERI KROYO SRAGEN

NO NAMA NILAI
Afek Kog Psi PAS
1. Ailin Novia Maharani 3 78 83 81
2. Alfatih Pandji Aryasatya 3 78 93 89
3. Alifah Anindya Prasasti 3 93 93 90
4. Andrea Fadelis Putra Agung 3 76 88 85
5. Arya Ardhi Riyanto 3 82 81 81
6. Atsila Naila Muna 3 79 91 87
7. Dalih Prabakti Harlanda Putra 3 81 85 85
8. Erlangga Deva Bakti Utama 3 83 78 87
9. Fajar Putra Sulistiyono 3 90 82 81
10. Hafidz Furqoh Narendra P 3 78 88 86
11. Haidar Bintang Al Kautsar A.I 3 86 89 88
12. Hasna Nur Fitriani 3 91 87 84
13. Hudania Anggun Marchelina 3 90 81 82
14. Muhammad Hasib Muflih A.M 3 80 85 84
15. Muhammad Hirzan Huseinindra 3 87 92 89
16. Praditha Dhini Amellya 3 79 82 80
17. Rifqoh Nur Hanifah 3 76 81 83
18. Shallom Saula Saksono 3 91 92 91
19. Shinta Ayu Putri Istiqomah 3 79 87 81
20. Widhan Harish Pamungkas 3 76 93 82
21. Zaenal Muttaqin 3 79 81 80

Nilai Tertinggi Nilai Sedang Nilai Rendah


Lampiran 15. Assessment Hasil Belajar Peserta Didik Kleas IVC Semester
Gasal
Lampiran 16. Sarana dan Prasarana SD Negeri Kroyo Sragen

SARANA DAN PRASARANA

SD NEGERI KROYO SRAGEN

No Jenis Ruangan Jumlah Ukuran (m2)


1. Ruang Kelas 16 1.152
2. Ruang Kepala Sekolah 1 24
3. Ruang Guru 2 64
4. Ruang TU Admin 1 64
5. Ruang TU Finance 1 24
6. Ruang Ekstra Kulikuler 6 64
7. Lab. E-learning 1 64
8. Lab. Komputer 1 96
9. Lab. Bahasa 1 64
10. Lab. IPA 1 56
11. Perpustakaan 1 96
12. UKS 1 24
13. Masjid 1 72.25
14. Kamar Mandi 10 50
15. Gudang 1 64
16. Koperasi 1 20
17. Kantin 1 48
18. Dapur 2 20
19. Rumah Dinas Penjaga Sekolah 1 36
Lampiran 17. Data Peserta Didik SD Negeri Kroyo Sragen

DATA PESERTA DIDIK

SD NEGERI KROYO SRAGEN

Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
L P
1. IA 12 11 23
2. IB 12 10 22
3. IC 11 11 22
4. II A 16 12 28
5. II B 13 14 27
6. III A 13 10 23
7. III B 12 10 22
8. III C 12 9 21
9. IV A 13 9 22
10. IV B 13 8 21
11. IV C 11 10 21
12. VA 16 12 28
13. VB 16 12 28
14. VI A 9 14 23
15. VI B 9 14 23
16. VI C 8 14 22
Jumlah 196 180 376
Lampiran 18. Foto Kegiatan Wawancara
Lampiran 19. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 20. Surat Balasan Sekolah
Lampiran 21. Surat Keaslian Karya
Lampiran 22. Turnitin

Anda mungkin juga menyukai