Anda di halaman 1dari 4

4 Golongan Manusia yang Tertipu Menurut Imam Ghazali

Rabu 04 Dec 2019


Red: Nashih Nashrullah
Manusia yang tertipu dari golongan ulama hingga ahli
tasawuf.
Tidak selamanya hamba Allah SWT akan selamat dari godaan
setan. Dalam kitabnya, al-Kasf wa Al-Tibyan fi Ghurur al-Khalq
Ajma'in (Menyingkap Aspek-aspek Ketertipuan Seluruh
Makhluk), Al-Ghazali menyebutkan empat kelompok manusia
yang tertipu.
Keempat kelompok manusia itu adalah ulama atau cendikiawan,
ahli ibadah, hartawan, dan golongan ahli tasawuf. Mereka itu
tertipu karena ibadahnya.
1. Ulama atau Cendekiawan
Menurut al-Ghazali, banyak sekali golongan ulama atau
cendekiawan yang tertipu. Di antaranya, mereka yang merasa
ilmu-ilmu syariah dan aqliyah yang dimiliki telah mapan
(cukup). ''Mereka mendalaminya dan menyibukkan diri mereka
dengan ilmu-ilmu tersebut, namun mereka lupa pada dirinya
sendiri sehingga tidak menjaga dan mengontrol anggota tubuh
mereka dari perbuatan maksiat.''
Selain itu, ketertipuan para ulama atau cendekiawan ini juga
dikarenakan kelalaian mereka untuk senantiasa melakukan amal
saleh. Mereka ini, kata al-Ghazali, tertipu dan teperdaya oleh
ilmu yang mereka miliki. Mereka mengira bahwa dirinya telah
mendapatkan kedudukan di sisi Allah. Mereka mengira bahwa
dengan ilmu itu telah mencapai tingkatan tertinggi
Lebih lanjut al-Ghazali dalam kitabnya menjelaskan, orang-
orang yang masuk dalam kelompok ini adalah orang-orang yang
dihinggapi perasaan cinta dunia dan diri mereka sendiri serta
mencari kesenangan yang semu.
Selain itu, mereka yang tertipu adalah orang yang merasa ilmu
dan amal lahiriahnya telah mapan, lalu meninggalkan bentuk
kemaksiatan lahir, namun mereka lupa akan batin dan hatinya.
Mereka tidak menghapuskan sifat tercela dan tidak terpuji dari
dalam hatinya, seperti sombong, ria (pamer), dengki, gila
pangkat, gila jabatan, gila kehormatan, suka popularitas, dan
menjelek-jelekkan kelompok lain.
2. Golongan Ahli Ibadah
Golongan berikutnya yang tertipu, kata al-Ghazali, adalah
golongan ahli ibadah. Mereka tertipu karena shalatnya, bacaan
Alqurannya, hajinya, jihadnya, kezuhudannya, amal ibadah
sunnahnya, dan lain sebagainya.
Dalam kelompok ini, lanjut al-Ghazali, terdapat pula mereka
yang terlalu berlebih-lebihan dalam hal ibadah hingga melewati
pemborosan. Misalnya, ragu-ragu dalam berwudu, ragu akan
kebersihan air yang digunakan, berpandangan air yang
digunakan sudah bercampur dengan air yang tidak suci, banyak
najis atau hadas, dan lainnya. Mereka memperberat urusan
dalam hal ibadah. Tetapi, meringankan dalam hal yang haram.
Misalnya, menggunakan barang yang jelas keharamannya,
namun enggan meninggalkannya.
3. Golongan Hartawan
Dalam kelompok hartawan, ada beberapa kelompok yang
tertipu. Menurut al-Ghazali, mereka adalah orang yang giat
membangun masjid, membangun sekolah, tempat penampungan
fakir miskin, panti jompo dan anak yatim, jembatan, tangki air,
dan semua amalan yang tampak bagi orang banyak. Mereka
dengan bangga mencatatkan diri mereka di batu-batu prasasti
agar nama mereka dikenang dan peninggalannya dikenang
walau sudah meninggal dunia.
Selanjutnya, kelompok hartawan yang tertipu adalah mereka
yang memperoleh harta dengan halal, lalu menghindarkan diri
dari perbuatan yang haram, kemudian menafkahkannya untuk
pembangunan masjid. Padahal, tujuannya adalah untuk pamer
(ria) dan sum'ah (mencari perhatian) serta pujian.
Lalu, mereka yang tertipu dalam kelompok ini adalah mereka
yang menafkahkan hartanya untuk fakir miskin, penampungan
anak yatim, dan panti jompo dengan mengadakan perayaan.
4. Golongan Ahli Tasawuf
Golongan selanjutnya yang tertipu, kata Imam al-Ghazali,
adalah golongan ahli tasawuf. Dan, kebanyakan mereka muncul
pada zaman ini. Mereka yang tertipu adalah yang menyerupakan
diri mereka dengan cara berpakaian para ahli tasawuf, cara
berpikir dan penampilan, perkataan, sopan santun, gaya bahasa,
dan tutur kata. Mereka juga tertipu dengan cara bersikap,
mendengar, bersuci, shalat, duduk di atas sajadah sambil
menundukkan kepala, bersuara rendah ketika berbicara, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai