Anda di halaman 1dari 15

JMKSP

JMKSP
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021

(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)


P-ISSN: 2548-7094 E-ISSN 2614-8021
Volume 6, No 1, Januari-Juni 2021

Pengaruh Komite Sekolah dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan
Kartini Dewi Ningsih, Edi Harapan, Destiniar

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Peran Komite Sekolah terhadap Keberhasilan Manajemen Berbasis Sekolah
Nela Seriyanti, Syarwani Ahmad, Destiniar

Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru


Fenti Ristianey, Edi Harapan, Destiniar

Pemanfaatan Information and Communications Technology Sebagai Sumber Belajar Di Era Digital
Yolin Erwin, Yasir Arafat, Dessy Wardiah

Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Guru terhadap Disiplin Kerja


Siti Umami, Bukman Lian, Missriani

Pengembangan Modul Anti Narkoba


Verawati, Edi Harapan, Happy Fitria

Kinerja Guru Ditinjau Dari Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Esti Handayani, Bukman Lian, Rohana

Pengaruh Manajemen Kepala Sekolah dan Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru
Yeni Puspitasari, Tobari, Nila Kesumawati

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Ketersediaan Sarana dan Prasarana terhadap Kepuasan Kerja Guru
Mawaddah, Edi Harapan, Nila Kesumawati

Analisis SWOT Ujian Nasional Berbasis Komputer


Suryanita Pernamawati, Muhammad Kristiawan, Happy Fitria

Kualitas Guru Mengajar Sebagai Salah Satu Upaya Meningkatkan Status Akreditasi Sekolah
Husnul Khotimah, Edi Harapan, Nila Kesumawati

Manajemen Perpustakaan Sekolah Dasar


Desi Apriyani, Edi Harapan, Hotman

Pengaruh Kemampuan Manajerial dan Motivasi Kerja Kepala Sekolah


terhadap Kualitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Eka Yuli Astuti, Tobari, Tahrun

1
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Vol. 6, No. 1, Januari-Juni 2021 P-ISSN 2548-7094

E-ISSN 2614-8021

JMKSP
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Terbit dua kali dalam setahun pada Januari dan Juli. Berisi tulisan Ilmiah Ilmu Manajemen,
Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan yang merupakan ringkasan hasil penelitian.

Pelindung:
Meilia Rosani

Penasihat:
Bukman Lian

Penanggung Jawab:
Houtman

Pimpinan Redaksi:
Happy Fitria

Ketua Penyunting:
Edi Harapan

Penyunting Ahli:
Enco Mulyasa (Universitas Islam Nusantara)
Anakagung Gede Agung (Universitas Pendidikan Ganesha)
Salahuddin Khan (Gomal University, Pakistan)
Inaad Mutlib Sayeer (University of Human Development, Sulaimaniya, Iraq)
Imron Arifin (Universitas Negeri Malang)
Muhammad Kristiawan (Universitas Bengkulu)
Muhamad Fahrur Saifudin (Universitas Ahmad Dahlan)
Yuyun Elisabeth Patras (Universitas Pakuan, Bogor)
Suhono (Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung)

Penyunting Pelaksana:
Syarwani Ahmad
Tobari
Yasir Arafat

Tata Usaha:
M. Subhan Halid
Nur Hidayat

Penerbit
Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang
Jl. Jend. Ahmad Yani Lrg. Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang
Telp. (0711) 510043 Fax. (0711) 514782
e-mail: jurnalmpupgripalembang@gmail.com
2
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Daftar Isi

Pengaruh Komite Sekolah dan Kepemimpinan Kepala Sekolah


terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan
Kartini Dewi Ningsih, Edi Harapan, Destiniar.............................................................................. 1 - 14

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Peran Komite Sekolah


terhadap Keberhasilan Manajemen Berbasis Sekolah
Nela Seriyanti, Syarwani Ahmad, Destiniar................................................................................... 15 - 33

Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru


Fenti Ristianey, Edi Harapan, Destiniar......................................................................................... 34 - 43

Pemanfaatan Information and Communications Technology


Sebagai Sumber Belajar Di Era Digital
Yolin Erwin, Yasir Arafat, Dessy Wardiah..................................................................................... 44 - 51

Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Guru terhadap Disiplin Kerja


Siti Umami, Bukman Lian, Missriani.............................................................................................. 52 - 66

Pengembangan Modul Anti Narkoba


Verawati, Edi Harapan, Happy Fitria............................................................................................. 67 - 76

Kinerja Guru Ditinjau Dari Pengaruh Budaya Organisasi


dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Esti Handayani, Bukman Lian, Rohana.......................................................................................... 77 - 87

Pengaruh Manajemen Kepala Sekolah dan Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru
Yeni Puspitasari, Tobari, Nila Kesumawati.................................................................................... 88 - 99

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Ketersediaan Sarana dan Prasarana


terhadap Kepuasan Kerja Guru
Mawaddah, Edi Harapan, Nila Kesumawati.................................................................................. 100 - 111

Analisis SWOT Ujian Nasional Berbasis Komputer


Suryanita Pernamawati, Muhammad Kristiawan, Happy Fitria................................................. 112 - 123

Kualitas Guru Mengajar Sebagai Salah Satu Upaya Meningkatkan Status Akreditasi Sekolah
Husnul Khotimah, Edi Harapan, Nila Kesumawati....................................................................... 124 - 131

Manajemen Perpustakaan Sekolah Dasar


Desi Apriyani, Edi Harapan, Hotman.............................................................................................. 132 - 139

Pengaruh Kemampuan Manajerial dan Motivasi Kerja Kepala Sekolah terhadap


Kualitas Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
Eka Yuli Astuti, Tobari, Tahrun...................................................................................................... 140 - 147

3
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

PENGARUH MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU


TERHADAP KINERJA GURU

Yeni Puspitasari1, Tobari2, Nila Kesumawati3


1
SD Negeri 21 Tanjung Raja, 2,3Universitas PGRI Palembang
e-mail: puspitasariyeni273@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen kepala sekolah dan
profesionalisme guru terhadap kinerja guru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan jenis penelitian korelasional. Populasi penelitian ini sebanyak 309 orang yaitu guru-guru
SD Negeri Kecamatan Tanjung Raja. Sampel penelitian sebanyak 76 orang. Teknik
pengumpulan data menggunakan dokumen dan kuesioner. Data dianalisis menggunakan teknik
analisis korelasi dan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) manajemen kepala
sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru di SD Negeri Kecamatan Tanjung Raja; (2)
prosionalisme guru tidak berpengaruh terhadap kinerja guru di SD Negeri Kecamatan Tanjung
Raja; (3) manajemen sekolah dan profesionalisme guru secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap kinerja guru di SD Negeri Tanjung Raja.

Kata Kunci: Manajemen Kepala Sekolah, Profesionalisme Guru, dan Kinerja Guru

Abstract: This study determined the effect of headmaster management and teacher
professionalism on teacher’s performance. This research used quantitative methods with
correlational type of research. The population of this study were 309 teachers Tanjung Raja
Public Elementary School. The research sample was 76 people. Data collection techniques using
documents and questionnaires. Data were analyzed using correlation analysis and multiple
regression techniques. The results of the study show that (1) school principal management
influences the performance of teachers; (2) teacher professionalism does not affect the
performance of teachers; (3) school management and teacher professionalism do not affect the
performance of teachers.

Keywords: Principal Management, Teacher’s Professionalism, Teacher’s Performance

PENDAHULUAN pengelolaan pendidikan dibutuhkan ilmu


Kesadaran tentang pentingnya manajemen yang mampu mengubah sistem
pendidikan dapat memberikan harapan dan menjadi lebih baik dan berkualitas. Tidak
kemungkinan yang lebih baik di masa hanya dalam dunia pendidikan ilmu
mendatang, telah mendorong berbagai upaya manajemen digunakan, tetapi di berbagai
dan perhatian seluruh lapisan masyarakat sektor, di antaranya ekonomi, kesehatan,
terhadap setiap gerak langkah dan politik dan ketatanegaraan. Kajian manajemen
perkembangan dunia pendidikan. Pendidikan pendidikan di Indonesia juga kini telah
merupakan salah satu upaya dalam digalakkan demi tujuan yang mulia
meningkatkan kualitas hidup manusia, pada mencerdaskan kehidupan bangsa.
intinya bertujuan untuk memanusiakan Keberhasilan manajemen pendidikan, tidak
manusia, mendewasakan, serta merubah terlepas dari bagaimana kemampuan
perilaku dan meningkatkan kualitas menjadi seseorang dalam memimpin lembaga atau
lebih baik (Fattah, 2017: 9). Dalam hal ini institusi pendidikan. Kepemimpinan menjadi

88
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

inti dalam kegiatan manajemen di institusi duania usaha atau dunia industri
pendidikan (Syafaruddin, 2015:48). (Suryosubroto B, 2017:194).
Sekolah sebagai lembaga atau institusi Lahirnya konsep manajemen ditengah
pendidikan yang merupakan wadah tempat gejolak masyarakat sebagai konsekuensi
proses pendidikan dilakukan, memiliki sistem akibat dari ketidak seimbangnya
yang kompleks dan dinamis. Sekolah bukan pengembangan teknis dengan kemampuan
hanya sekedar tempat berkumpul guru dan sosial. Meskipun pada kenyataanya,
murid, melainkan berada dalam satu tatanan perkembangan ilmu manajemen sangat
sistem yang rumit dan saling berkaitan oleh terlambat jauh dibandingkan peradaban
karena itu sekolah dipandang sebagai suatu manusia di muka bumi ini yang dimulai sejak
organisasi yang membutuhkan pengelolaan. keberadaan Adam dan Hawa. Istilah
Kegiatan inti dari organisasi sekolah adalah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak
untuk mengelola sumber daya manusia (SDM) dengan perspektif yang berbeda misalnya
yang diharapkan guna untuk menghasilkan pengelolaan, pembinaan, pengurusan,
lulusan berkualitas, sesuai dengan tuntutan ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin,
kebutuhan masyarakat serta dapat ketatapengurusan, administrasi dan
memberikan konstribusi pembangunan bangsa sebagainya (Siswanto B, 2017:1).
dan negara (Fattah, 2017:9-10). Manajemen pada dasarnya merupakan
Pengoptimalan sumber daya yang berkenaan suatu proses penggunaan sumber daya secara
dengan pemberdayaan sekolah yang efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan
merupakan alternatif yang paling tepat untuk tertentu. Istilah manajemen biasanya dikenal
mewujudkan suatu sekolah yang mandiri dan dalam bidang ilmu ekonomi, yang
memiliki keunggulan tinggi. Hal ini memfokuskan pada profit (keuntungan) dan
diperlukan suatu perubahan kebijakan komoditas komersial (Muhaimin dkk, 2017:4).
dibidang manajemen pendidikan dengan Profesionalisme guru yang merupakan kunci
prinsip memberikan kewenangan dalam pokok kelancaran dan kesusksesan proses
pengelolaan dan pengambilan keputusan pembelajaran di sekolah. Karena hanya guru
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masing yang profesional yang bisa mencipatakan
- masing sekolah secara lokal (Fattah, 2017:3). situasi aktif peserta didik dalam kegiatan
Beberapa alasan pokok yang menuntut pembelajaran (Danniarti, 2018:1).
sering terjadinya perubahan kebijakan dalam Profesionalisme berkembang sesuai dengan
pengelolaan sekolah antara lain tuntutan kemajuan masyarakat modern. Hal ini
kebutuhan masyarakat terhadap hasil menuntut beraneka ragam spesialisasi yang
pendidikan yang disebabkan adanya sangat diperlukan dalam masyarakat yang
perubahan perkembangan kebijakan sosial semakin komplek.
politik, ekonomi dan budaya (Fattah, 2017:3). Masalah profesi kependidikan sampai
Untuk mencapai hasil yang lebih optimal, sekarang masih banyak diperbincangkan, baik
efektif dan efesien dalam menangani berbagai dari kalangan pendidikan maupun diluar
permasalahan pendidikan pemerintah daerah pendidikan. Kendatipun berbagai pandangan
tidak mungkin dapat bekerja sama secara tentang masalah tersebut telah banyak
sendirian, karena masi ada pihak-pihak lain dikemukakan oleh para pakar ahli pendidikan,
yang lebih berkepentingan (stake-holders) namun satu hal yang sudah pasti bahwa
terhadap bidang pendidikan tersebut, seperti masyarakat merasakan perlunya suatu
orang tua (masyarakat), sekolah (lembaga lembaga pendidikan guru yang khusus
pendidikan), dan institusi sosial lain seperti berfungsi mempersiapkan tenaga guru yang
terdidik dan terlatih dengan baik. Implikasi

89
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

dari gagasan tersebut ialah perlunya tersebut itu dimanfaatkan oleh beberapa
dikembangkan program pendidikan guru yang lembaga pendidikan dengan cara membuka
serasi dan memudahkan pembentukan guru berbagai program spekulatif yang berlebel
yang berkualifikasi profesional serta dapat “sertifikasi” mulai dari berjangka pendek (satu
dilaksanakan secara efisien dalam kondisi bulan) sampai dengan berjangka panjang (satu
sosial kultural masyarakat yang ada di tahun). Tentu saja tawaran itu mendapatkan
Indonesia (Hamalik, 2017:1). respon yang positif bagi guru, terutama guru-
Upaya untuk meningkatkan kualitas guru yang belum memperoleh ijazah S-1
guru selama ini telah dilakukan oleh kependidikan atau yang belum bersertifikasi
pemerintah melalui berbagai cara, antara lain (Muslich, 2017:1).
dengan memberikan block grant kesekolah- Kinerja guru adalah kemampuan
kesekolah sebagai dana stimulan untuk seseorang guru untuk melakukan perbuatan
melaksanakan program pengembangan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan,
profesionalisme guru, membentuk asosiasi yang mencakup aspek perencanaan program
guru mata pelajaran, membentuk organisasi belajar mengajar, pelaksanaan proses belajar
forum ilmiah guru dan penerbitan jurnal mengajar, penciptaan dan pemeliharaan kelas
ilmiah bagi para guru dan juga dengan yang optimal, pengendalian kondisi belajar
memberdayakan program Musyawarah Guru yang optimal, serta penilaian hasil belajar.
Mata Pelajaran (MGMP) yang selama ini Kinerja sangat penting dalam menentukan
sudah ada di hampir di setiap kabupaten / kota kualitas kerja seseorang termasuk seorang
(Hum, 2016:2). Namun kenyataannya masih guru (Agustin, 2015:16). Setiap kepala
banyak guru di Indonesia belum sepenuhnya sekolah dasar (SD) sebagai pemimpin
mempunyai pendidikan profesi keguruan. organisasi perlu menguasai dan mempunyai
Profesi pada hakikatnya adalah suatu kemampuan untuk memotivasi bawahannya,
pernyataan atau suatu janji terbuka bahwa agar kepala sekolah dasar (SD) dapat
seseorang akan mengabdikan dirinya kepada mempengaruhi bawahanya harus memahami
suatu jabatan atau pekerjaan (Mudlofir, apa yang menjadi kebutuhan bawahanya.
2014:3). Keberhasilan pengelolaan sekolah tersebut
Sampai saat ini yang paling menjadi sangat ditentukan oleh kegiatan
perhatian di dunia pendidikan setelah pemberdayagunaan sumber daya manusia
pengesahan Undang-undang Nomor 14 Tahun (SDM) karena kepala sekolah sebagai
2005 tentang Guru dan Dosen pada Desember pemimpin dalam suatu organisasi hendaknya
2005 adalah persoalan setifikasi guru. Hal ini menyadari dan tanggap untuk dapat
dapat dimaklumi karena selain merupakan memelihara prestasi dan kepuasan kerja guru
fenomena baru, istilah tersebut juga dengan cara memberikan dorongan kepada
menyangkut nasib dan masa depan seorang guru agar dapat melaksanakan tugas mereka
guru. Berbagai interpretasi terkait dengan sesuai dengan aturan dan pengarahan. Oleh
pemahaman sertifikasi guru bermunculan. Ada sebab itu salah satu tugas kepala sekolah
yang memahami bahwa guru yang sudah adalah untuk bias menciptakan guru
mempunyai jenjang S-1 kependidikan secara profesional agar dapat bekerja sesuai dengan
otomatis sudah bersertifikasi. Ada juga yang pengarahan yang diberikan (Rohiat, 2010:10).
memahami bahwa sertifikasi hanya dapat Dari uraian di atas dapat disimpulkan
diperoleh lewat pendidikan khusus yang bahwa untuk mengoptimalkan manajemen
dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga sekolah perlu dilakukan propesionalisme dan
Kependidikan (LPTK) yang ditunjuk oleh kinerja guru guna untuk mengetahui
pemerintah. Pemahaman yang bersimpang siur kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri

90
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

sehingga dapat memperbaiki dan kepentingan guru itu sendiri, oleh sebab itu
meningkatkan menajemen sekolah. Hasil bagi sekolah dasar hasil penilaian kinerja para
pengamatan penulis menunjukkan bahwa guru sangat penting. Dengan adanya penilaian
manajemen kepala sekolah di SD Negeri kinerja kepala sekolah akan memperoleh
Kecamatan Tanjung Raja Raja yang berada di informasi tentang keberhasilan atau kegagalan
Kota Kecamatan Tanjung Raja yaitu SD gurunya dalam menjalankan tugas masing-
Negeri 01 Tanjung Raja, SD Negeri 03 masing.
Tanjung Raja, SD Negeri 07 Tanjung Raja
dan SD Negeri 20 Tanjung Raja pada tahun KAJIAN TEORI
pelajaran semester genap sudah menunjukan Manajemen berasal dari kata to mange
kinerja yang baik dalam menjalankan tugas yang berarti mengelola. Pengelolaan
dan fungsinya. Artinya sesuai dengan tugas dilakukan melalui suatu proses dan dikelola
pokok manajemen kepala sekolah dan fungsi berdasarkan urutan dan fungsi–fungsi
guru seperti: merencanakan program manajemen itu sendiri (Kristiawan dkk, 2017).
pengajaran, melaksanakan kegiatan Manajemen adalah melakukan suatu
pembelajaran, melaksanakan penilaian, pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh
menyusun dan melaksanakan program sekolah/organisasi di antaranya adalah
perbaikan dan pengayaan, dan melaksanakan manusia, uang, metode, material, mesin, dan
ulangan harian. Kepala sekolah memiliki pemasaran yang dilakukan dengan cara
tugas memimpin warga sekolahnya sekaligus sistematis dalam suatu proses (Rohiat,
mengajar. Begitu pula dengan guru yang 2010:14). Manajemen sekolah merupakan
memiliki jam mengajar yang sangat padat, suatu kegiatan yang memiliki nilai filosofis
karena jumlah guru yang belum memadai. tinggi. Ia harus dapat mencapai tujuan sekolah
Oleh sebab itu, guru memiliki kesulitan untuk secara efektif dan efisien. Pada hakikatnya
bertukar pikiran atau diskusi secara langsung upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan
dengan kepala sekolah. performansi (kinerja) sekolah dalam mencapai
Metode pembelajaran yang digunakan di tujuan pendidikan, baik tujuan nasional
SD Negeri Kecamatan Tanjng Raja Raja yang maupun lokal institusional (Rohiat, 2010:31).
berada di Kota Kecamatan Tanjung Raja yaitu Ada beberapa pengertian yang berbeda
SD Negeri 01 Tanjung Raja, SD Negeri 03 mengenai manajemen yang dikemukana oleh
Tanjung Raja, SD Negeri 07 Tanjung Raja para ahli. Menurut Mary Parker Follet
dan SD Negeri 20 Tanjung Raja pada tahun (2017:6), manajemen sebagai “seni untuk
pelajaran semester genap hanya terbatas pada menyelesaikan segala sesuatu melalui orang.”
metode ceramah dan media pembelajaran Menurut Juliartha (2015:156) bahwa
yang digunakan terlalu mengandalkan modul. manajemen adalah usaha kerjasama dalam
Oleh sebab itu, proses pembelajaran menjadi menggerakkan segenap orang dan
kurang menarik. Metode dan media mengerahkan semua fasilitas yang dijumpai
pembelajaran yang kurang menarik telah oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan
membuat siswa merasa bosan dan jenuh. tertentu. Sedangkan menurut Hasibuan
Realita ini menunjukkan bahwa (2018:45) bahwa manajemen adalah suatu
profesionalitas atau kemampuan guru dalam proses yang khas yang terdiri dari tindakan
menjalankan profesinya masih kurang. Selain perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
itu kepala sekolah sebagai pemimpin harus dan pengendalian yang dilakukan untuk
mengetahui kinerja guru-gurunya. Karena menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
kinerja paling berkaitan dengan yang telah ditentukan melalui berbagai
kepemimpinan organisasi sekolah dan juga manfaat sumber daya manusia (SDM) dan

91
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

sumber-sumber daya lainnya. Berdasarkan intensif dan memberikan layanan kepada


definisi di atas dapat ditarik kesimpulan masyarakat terhadap kegiatan
bahwa manajemen adalah kemampuan keprofesionalitasan dan diberikan bayaran atas
seorang manajer dalam merencanakan suatu kinerjanya.
kegiatan organisasi. Istilah kinerja merupakan terjemahan
Profesionalisme berasal dari kata profesi dari bahasa Inggris yaitu work performance
yang artinya adalah suatu bidang pekerjaan atau job performance, akan tetapi dalam
yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. bahasa Inggrisnya sering disingkat menjadi
Secara etimologi istilah profesi berasal dari performance saja. Kinerja dalam bahasa
bahasa Inggris yaitu “profession atau bahasa Indonesia disebut juga prestasi kerja. Kerja
latin profecus, yang artinya mengakui, adanya atau prestasi (performance) dapat diartikan
pengakuan, menyatakan mampu atau ahli sebagai ungkapan kemampuan yang didasari
dalam melakukan suatu pekerjaan. oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan
Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, motivasi dalam menghasilkan sesuatu
tujuan, dan kualitas suatu dari keahlian dan (Agustin, 2015:16). Menurut Mulyasa
kewenangan yang berkaitan dengan mata (2015:23) “Kinerja adalah sebuah unjuk kerja
pencarian seseorang (Usman, 2017:1). seseorang yang ditunjukkan kedalam
Terminologi profesionalisme dalam penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya
Kamus Umum Bahasan Indonesia sebagai akumulasi dari hasil pengetahuan,
menyebutkan bahwa profesionalisme adalah keterampilan, nilai, dan sikap yang telah
sebuah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang dimilikinya”. Sedangkan menurut Byars
merupakan ciri dari suatu profesi atau orang (2009) kinerja diartikan sebagai hasil dari
yang profesional. Profesionalisme dapat usaha seseorang yang dicapai dengan adanya
diartikan juga sebagai suatu kemampuan dan kemampuan dan perbuatan dalam situasi
keterampilan seseorang dalam melakukan tertentu (Sumarno, 2009:11). Sedangkan
suatu pekerjaan menurut bidang dan menurut Robbins (2009) kinerja merupakan
tingkatannya masing-masing. Sedangkan suatu hal yang dicapai oleh pekerjaanya
menurut Sumitro (2018) bahwa suatu menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk
profesionalisme adalah merupakan suatu suatu pekerjaan (Sumarno, 2009:12).
bentuk atau bidang kegiatan yang dapat Dari beberapa pendapat di atas dapat
memberikan pelayanan dengan spesialisasi disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu hasil
dan intelektualitas yang tinggi (Sya’bani, kerja atau prestasi kerja seseorang atau
2018:23). Hal ini sejalan dengan pendapat organisasi dengan penampilan yang
Maister (2014:36) profesionalisme bukan melakukan, menggambarkan dan
sekedar pengetahuan teknologi dan menghasilkan sesuatu hal yang bersifat fisik
manajemen tetapi lebih merupakan sikap, maupun nonfisik yang sesuai dengan
pengembangan profesionalisme jauh lebih dari petunjuk, fungsi dan tugasnya yang didasari
seorang teknisi bukan hanya memiliki oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan
keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu motivasi.
tingkah laku yang dipersyaratkan.
Berdasarkan definisi di atas dapat di METODE PENELITIAN
tarik kesimpulan bahwa profesionalisme Metode yang digunakan dalam
adalah suatu pemahaman tertentu yang penelitian ini dengan menggunakan metode
mensyaratkan kompetensi baik berupa penelitian kuantitatif, yaitu untuk melihat
pengetahuan, sikap dan keterampilan khusus pengaruh secara persial antara variable-
yang diperoleh dari pendidikan akademis yang variabel yang ada (Sugiyono, 2014:25).

92
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Tujuan penelitian kuantitatif ini adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan


menunjukkan hubungan antara variable. dan pengendalian yang dilakukan untuk
Jenis penelitian ini adalah deskripsi menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
korelasional karena berusaha untuk yang telah ditentukan melalui berbagai
memaparkan hubungan faktor-faktor atau manfaat sumber daya manusia (SDM) dan
sebagai variabel yang mempengaruhi keadaan sumber-sumber daya lainnya.
tanpa memanipulasi variable tersebut Secara etimologi, Kepala Sekolah
(Sugiyono, 2016:16). Penelitian ini bertujuan merupakan padanan dari school principal
untuk menguji pengaruh manajemen kepala yang bertugas menjalankan principalship atau
sekolah (variabel X1) terhadap kinerja guru kepala sekolah. Kepala Sekolah adalah orang
(variabel Y), pengaruh profesionalisme guru yang terpilih secara selektif dari guru-guru
(variabel X2) terhadap kinerja guru (varibel Y) yang ada di suatu sekolah. Kepala Sekolah
serta pengaruh manajemen kepala sekolah dapat didefenisikan sebagai tenaga fungsional
(variabel X1) dan profesionalisme guru guru yang diberi tugas untuk memimpin
(variabel X2) secara bersam-sama terhadap sekolah tempat diselenggarakan proses belajar
kinerja guru guru (variabel Y). mengajar, atau tempat dimana terjadinya
interaksi antara guru yang memberikan
HASIL PENELITIAN DAN pelajaran dan peserta didik yang menerima
PEMBAHASAN pelajaran (Azuar, 2017:24; Aprilana dkk,
Pengaruh Manajemen Kepala Sekolah 2017; Kristiawan dan Asvio, 2018;
Terhadap Kinerja Guru Murtiningsih dkk, 2019; Fitria, 2018; Fitria
Untuk uji hipotesis pertama “Terdapat dkk, 2017; Fitria dkk, 2019; Sriwahyuni dkk,
Pengaruh Manajemen Kepala Sekolah 2019). Aktivitas kepala sekolah sebagai
Terhadap Kinerja Guru di SD Negeri seorang manajer meliputi pengelolaan 3 M,
Kecamatan Tanjung Raja” dengan korelasi yaitu pertama, manusia sebagai faktor
linier sederhana nilai r1 = 0,008 dan P-value penggerak utama aktivitas sekolah, kedua,
0,944 < dari α 0,05 sedangkan regresi linier money yaitu sebagi modal aktivitas, ketiga,
sederhananya 0,944 > dari α 0,05. Hubungan method sebagai alat untuk menggarahkan
keeratan korelasi antar variabel berada pada manusia dan uang menjadi efektif dalam
korelasi positif sangat lemah karena secara mencapai tujuan. Namun peranan kepala
kasat mata sudah terlihat korelasinya. Untuk sekolah sebagai manajer tidaklah cukup.
membuktikannya digunakan uji T dan Agar dapat memimpin, pemimpin harus
memang benar thitung lebih kecil dari ttabel. Hal melakukan sesuatu. Manajemen sekolah
ini sesuai dengan pendapat dari para ahli merupakan suatu kegiatan yang memiliki nilai
menurut Mary Parker Follet (2017) filosofis yang tinggi dalam mencapai tujuan
mendefinisikan manajemen sebagai “seni sekolah efektif dan efesian pada dasarnya
untuk menyelesaikan segala sesuatu melalui upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan
orang”. performansi (kinerja) sekolah dalam mencapai
Menurut Juliartha (2015) bahwa tujuan pendidikan (Roihat, 2010:31; Liskayani
manajemen adalah usaha kerjasama dalam dkk, 2019; Maryanti dkk, 2020). Dengan
menggerakkan segenap orang dan manajemen kepala sekolah yang baik dapat
mengerahkan semua fasilitas yang dijumpai mempermudah pencapaian mutu pendidikan
oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Tanjung
tertentu. Sedangkan menurut Hasibuan (2018) Raja yang merupakan kekuatan dalam rangka
berpendapat bahwa manajemen adalah suatu meningkatkan kinerja. Dengan demikian
proses yang khas yang terdiri dari tindakan masih terdapat guru yang kinerjanya yang

93
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

belum optimal dalam mengajar dan sebuah sekolah yang efektif, kinerja guru
melaksanakan tugas profesionalnya. Sebagai menjadi hal yang sangat penting karena
kepala sekolah yang mempunyai tanggung sekolah yang efektif harus didukung dengan
jawab yang berat sebagai sorang pemimpin di kinerja guru yang baik.
sekolahnya hal ini berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya manusia yaitu guru Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap
yang dipimpinnya. Kepala biasanya Kinerja Guru
mempercayakan sepenuhnya proses Untuk hipotesis kedua ”Tidak Terdapat
pembelajaran kepada guru karena Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap
menganggap guru sudah berpengalaman, Kinerja Guru di SD Negeri Kecamatan
namun selama ini kepala sekolah jarang sekali Tanjung Raja” dengan nilai r2 = -0,203 dan P-
melakukan supervisi kelas yang merupakan value 0,078 < dari α 0,05 sedangkan regresi
tugas kepala sekolah. linier sederhananya 0,078 > dari α 0,05.
Dalam penelitian ini manajemen kepala keeratan korelasi variabel berada pada korelasi
sekolah merupakan pola prilaku kepala negatif lemah. Hal ini tidak membuktikan
sekolah dalam dalam menyelenggarakan dan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan
mengarahkan guru sehingga perilaku tersebut profesionalisme guru terhadap kinerja guru,
menggambarkan intraksi antara kepala meski kemungkinan kecil masih terdapat guru
sekolah dengan bawahannya. Pengukurannya yang kurang profesional dalam melaksanakan
dengan menggunakan indikator; (1) memiliki tugasnya. Ini berarti bahwa semakin besar
kepribadian yang kuat, (2) memahami kondisi profesional seorang guru dalam melakukan
guru, karyawan dan siswa, (3) memiliki visi pekerjaan sebagai guru maka kinerjanya akan
dan memahami mis sekolah, (4) kemampuan meningkat.
mengambil keputusan, (5) kemampuan Guru SD Negeri Kecamatan Tanjung
berkomunikasi. Raja sudah sesuai dengan tuntutan hal ini
Dalam Upaya Meningkatkan sejalan dengan pendapat para ahli yaitu
Manajemen Kepala Sekolah Terhadap Kinerja menurut Sumitro (2018) bahwa suatu
Guru di SD Negeri Kecamatan Tanjung Raja profesionalisme adalah merupakan suatu
perlu adanya kerja sama dan komunikasi yang bentuk atau bidang kegiatan yang dapat
baik antara kepala sekolah dengan guru demi memberikan pelayanan dengan spesialisasi
memujudkan visi dan misi yang ada di dan intelektualitas yang tinggi. Sedangkan
sekolah. Mengingat pentingnya peranan menurut Maister (2014) profesionalisme
kepala sekolah agar lebih efektif dalam bukan sekedar pengetahuan teknologi dan
menjalankan tugasnya. Dalam hal ini manajemen tetapi lebih merupakan sikap,
pemimpin harus selalu memberikan arahan, pengembangan profesionalisme jauh lebih dari
bimbingan, pembinaan dan motivasi kepada seorang teknisi bukan hanya memiliki
bawahan dalam menyelesaikan tugas keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu
pekerjaan demi tercapainya tujuan suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. Dalam
organisasi. pendidikan guru adalah seorang pendidik,
Kinerja guru merupakan hasil kerja pembimbing, pelatih dan pemimpin dalam
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh menciptakan suasana belajar yang menarik
seorang guru dalam melaksankan tugasnya selama proses belajar mengajar. Guru yang
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan profesional harus memiliki aspek kompetensi
oleh kepala sekolah (Salwa dkk, 2019; Renata yang mencakupi: kompetensi pedagogik,
dkk, 2018; Andriani dkk, 2018; Hasanah dan kompetensi kepribadian, kompetensi
Kristiawan, 2019). Dalam upaya menciptakan profesional dan kompetensi sosial. Supriadi

94
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

(2009) profesi merunjuk pada suatu pekerjaan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang ada
atau jabatan yang menuntut keahlian tinggi, di kelas.
tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap Adapun faktor yang paling dominan
profesi. berpengaruh terhadap kinerja guru dalam
Dengan demikian tidak semua pekerjaan proses belajar mengajar di sekolah adalah
disebut profesi. Sedangkan profesional, pengetahuan guru itu sendiri karena guru
menurut Jarvis (2009) adalah kata benda harus senantiasa berusaha meningkatkan
lawan dari amatir, sebagai aplikasi bagi kemampuan pengetahuanya agar mempunyai
seseorang yang menerima bayaran dari apa wawasan yang luas demi meningkatkan
yang dilakukan dalam tugasnya. Dijelaskan kinerjanya.
lebih lanjut oleh Jarvis (2009) bahwa
profesional dapat diartikan sebagai seseorang Pengaruh Kepemimpinan Guru di Kelas,
yang melakukan tugas profesi yang Motivasi Kerja terhadap Disiplin Kerja
membutuhkan keahlian (ekspert) dan keahlian Untuk hipotesis ketiga ”Tidak Terdapat
itu diperoleh melalui pendidikan (Sumarno, Pengaruh Manajemen Kepala Sekolah dan
2009:36). Profesionalisme Guru Secara Bersama-sama
Dalam penelitian ini profesionalisme Terhadap Kinerja Guru di SD Negeri
guru merupakan sikap guru propesional yang Kecamatan Tanjung Raja” dengan konstanta
memiliki kompetensi pedagogik yang meiluti: regresi α sebesar 107,991 sedangkan nilai
(1) menguasai kurikulum, (2) menguasai koefisien variabel b1 = - 0,028 dan b1 = -
materi setiap mata pelajaran, (3) menguasai 0,204. maka diperoleh persamaan regresi
metode dan evaluasi belajar, (4) setia terhadap sebagai berikut:
tugas, (5) disiplin dalam arti luas, kompetensi Y = a + b1x1 + b2x2
kepribadian, kompetensi sosial serta = 107,991 + (- 0,028) X1 + (- 0,204) X2
kompetensi propesional yang diperoleh Dari data di atas kinerja guru mengalami
melalui pendidikan profesi. penurunan secara negatif dengan manajemen
Sejalan dengan permasalahan diatas kepala sekolah dan profesionalisme guru.
mengenai peranan guru yang begitu sangat Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
penting di dalam dunia pendidikan dapat terdapat pengaruh manajemen kepalah sekolah
dikatakan bahwa manajemen kepala sekolah dan profesionalisme guru terhadap kinerja
dan profesionalisme guru sangat erat guru. Hal ini ditandai bahwa manajemen
kaitannya dengan kinerja guru jika dikaitkan kepala sekolah dan profesionalisme guru baik
dengan kondisi Sekolah Dasar Negeri yang maka kinerja guru baik pula. Kinerja guru
berada di Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten merupakan kemampuan guru atau performen
Ogan Ilir yang dapat dikatagorikan baik sebab seorang guru dalam melaksanakan tugasnya
guru yang profesional ditandai dengan adanya dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
penguasaan kemampuan yang dimiliki oleh (1) kemampuan menyusun program
guru. Profesionalisme guru dapat dibuktikan pengajaran, (2) kemampuan menganalisis
dengan pembuatan perangkat pembelajaran hasil belajar, (4) kemampuan menyusun
yang ada di sekolah tersebut. Seorang guru program perbaikan dan pengayaan, (5)
yang dapat menguasai materi dan konsep- kemampuan menyusun program bimbingan.
konsep mata pelajaran yang diampunya maka Dalam kenyataan sebenarnya yang
dapat melaksanakan proses pembelajaran yang mempengaruhi kinerja guru tidak hanya
lebih efektif dan menyenangkan dalam manajemen kepala sekolah dan
pemilihan pembelajaran yang tepat akan profesionalisme guru masi banyak faktor
sangat menentukan minat serta partisipasi lainya.

95
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Adapun faktor lainya seperti supervisi guru adalah merupakan perilaku guru yang
oleh kepala sekolah memotivasi kerja, mempunyai (1) Kecakapan dan menguasai
kepuasan kerja, kompetensi pedagogik, segala seluk beluk bidang tugasmu dan bidang
budaya sekolah dan lain sebagainya. Dengan lain yang berhubungan dengan tugasnya. (2)
demikian diperlukan suatu upaya penegakan Ketrampilan yang sangat baik dalam
aturan yang jelas dan tegas oleh pihak sekolah melaksanakan tugasnya. (3) Pengalaman yang
kepada bawahanya dengan tujuan guru dapat luas dibidang tugasnya dan bidang lain yang
meningkatkan kinerjanya baik itu sebelum berhubungan dengan tugasnya. (4) selalu
maupun sesudah dilakukanya supervisi dan bersungguh-sungguh dan tidak mengenal
sertifikasi supaya guru tersebut dapat waktu dalam melaksanakan tugasnya. (5)
menyadari peranan dan fungsinya sebagai Kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani
seorang pendidik. yang baik. (6) Selalu melaksanakan tugas
Dengan adanya aturan yang dibentuk di secara berdayaguna dan berhasil guna. (7)
sekolah juga dapat memberikan harapan solusi hasil kerjanya jauh melebihi hasil kerja rata-
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada rata yang ditentukan, baik dalam arti mutu
di sekolah tersebut. Manajemen Kepala maupun dalam arti jumlah (Sumarno,
Sekolah dalam penelitian ini adalah pola 2009:15-16).
perilaku kepala sekolah dalam
menyelenggarakan dan mengarahkan guru SIMPULAN
sehingga perilaku tersebut menggambarkan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil
intraksi antara kepala sekolah dengan analisis data yang telah dilakukan dapat di
bawahannya. Pengukurannya dengan simpulkan bahwa terdapat pengaruh
menggunakan indikator; (1) memiliki manajemen kepala sekolah terhadap kinerja
kepribadian yang kuat, (2) memahami kondisi guru di SD Negeri Kecamatan Tanjung Raja.
guru, karyawan dan siswa, (3) memiliki visi Hal ini dikarenakan keeratan hubungan
dan memahami mis sekolah, (4) kemampuan korelasi berada pada positif sangat lemah;
mengambil keputusan, (5) kemampuan tidak terdapat pengaruh profesionalisme guru
berkomunikasi. Sedangkan profesionalisme terhadap kinerja guru di SD Negeri
guru merupakan sikap guru propesional yang Kecamatan Tanjung Raja. Hal ini dikarenakan
memiliki kompetensi pedagogik yang meiluti: keeratan hubungan korelasi berada pada
(1) menguasai kurikulum, (2) menguasai negarif lemah; dan tidak terdapat pengaruh
materi setiap mata pelajaran, (3) menguasai manajemen kepala sekolah dan
metode dan evaluasi belajar, (4) setia terhadap profesionalisme guru secara bersama-sama
tugas, (5) disiplin dalam arti luas, kompetensi terhadap kinerja guru di SD Negeri
kepribadian, kompetensi sosial serta Kecamatan Tanjung Raja. Hal ini dikarenakan
kompetensi propesional yang diperoleh koefisien variabel bebas berada pada negarif
melalui pendidikan profesi. lemah.
Hal ini tidak didukung oleh teori
Hasibuan (Sumarno, 2009:13) mengemukakan DAFTAR PUSTAKA
kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja Agustin, R. (2015). Pengaruh Supervisi dan
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan Profesionalisme Guru Terhadap
tugas-tugas yang yang dibebankan kepadanya Kinerja Guru. Palembang: Tesis
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, Universitas PGRI.
dan kesungguhan serta waktu. Sedangkan Andriani, S., Kesumawati, N., & Kristiawan,
menurut Mulyasa Kinerja dapat diartikan M. (2018). The Influence of the
sebagai prestasi kerja dalam hal ini prestasi Transformational Leadership and

96
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Work Motivation on Teachers And Leadership Style on Teacher


Performance. International Journal of Performance In Private Secondary
Scientific & Technology School. IJHCM (International Journal
Research, 7(7). of Human Capital
Aprilana, E. R., Kristiawan, M., & Hafulyon, Management), 1(02), 101-112.
H. (2017). Kepemimpinan Kepala Follet, M. P. (2017). Management
Madrasah dalam Mewujudkan Manajemen. Jakarta: Selemba Empat.
Pembelajaran Efektif di Madrasah Hamalik, O. (2017). Pendidikan Guru
Ibtidaiyyah Rahmah El Yunusiyyah Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Diniyyah Puteri Padang Jakarta: PT Bumi Aksara.
Panjang. ELEMENTARY: Islamic Hasanah, M. L., & Kristiawan, M. (2019).
Teacher Journal, 4(1). Supervisi Akademik dan Bagaimana
Azuar, C. (2017). Manajemen Kepala Sekolah Kinerja Guru. Tadbir: Jurnal Studi
Dalam Meningkatkan Fungsi Guru Di Manajemen Pendidikan, 3(2), 97-112.
SMA Muhammadiyah 2 Medan. Hasibuan. (2018). Strategi Kepemimpinan
Medan: Tesi Universitas Islam Negeri Kepala Sekolah Madrasah Dalam
Sumatera Utara Medan. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Byars. (2009). Pengaruh Kepemimpinan di MTS Negeri 2 RantauPrapat.
Kepala Sekolah dan Profesionalisme Medan: Tesis Universitas Islam
Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Negeri.
Dasar Negeri di Kecamatan Hum, M. S. (2016). Pengembangan
Paguyangan Kabupaten Brebes. Profesionalisme Guru Berbasis
Semarang: Tesis Universitas Negeri MGMP. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Semarang. Jarvis. (2009). Pengaruh Kepemimpinan
Danniarti, R. (2018). Modul Panduan Kepala Sekolah dan Profesionalisme
Profesionalisme Guru Yang Efektif Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah
Dalam Proses Pembelajaran. Dasar Negeri di Kecamatan
Palembang:CV Amanah. Paguyangan Kabupaten Brebes.
Fattah, N. (2017). Konsep Manajemen Semarang: Tesis Universitas Negeri
Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Semarang.
Sekolah. Bandung: CV. Pustaka Bani Juliartha. (2015). Manajemen dan
Quraisy. Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Fitria, H. (2018). The Influence Of Jakarta: PT Bumi Aksara.
Organizational Culture And Trust Kristiawan, M., Safitri, D., & Lestari, R.
Through The Teacher Performance In (2017). Manajemen
The Private Secondary School In Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
Palembang. International Journal of Kristiawan, M., & Asvio, N. (2018).
Scientific & Technology Pengelolaan Administrasi Madrasah
Research, 7(7). Tsanawiyah Negeri Dalam
Fitria, H., Kristiawan, M., & Rahmat, N. Meningkatkan Kualitas Pendidikan
(2019). Upaya Meningkatkan Madrasah. Kelola: Jurnal Manajemen
Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Pendidikan, 5(1), 86-95.
Penelitian Tindakan Kelas. ABDIMAS Liskayani, L., Kristiawan, M., & Tobari, T.
UNWAHAS, 4(1). (2019). Evaluasi Kinerja Kepala
Fitria, H., Mukhtar, M., & Akbar, M. (2017). Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
The Effect of Organizational Structure Air Kumbang Berdasarkan Beban

97
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Kerja Sesuai dengan Peraturan Semarang: Tesis Universitas Negeri


Pemerintah. Jurnal Pendidikan Dasar Semarang.
Nusantara, 4(2), 171-190. Rohiat. (2010). Manajemen Sekolah Teori
Maister. (2014). Profesi Tenaga Dasar dan Praktik. Bandung: PT
Kependidikan. Yogyakarta: CV Budi Refika Aditama.
Utama. Salwa., Kristiawan, M., & Lian, B. (2019).
Maryanti, N., Rohana, R., & Kristiawan, M. The Effect of Academic Qualification,
(2020). The Principal’s Strategy In Work Experience and Work
Preparing Students Ready To Face the Motivation towards Primary School
Industrial Revolution Principal Performance. International
4.0. International Journal of Journal of Scientific & Technology
Educational Review, 2(1), 54-69. Research, 8(8).
Mudlofir, A. (2014). Pendidik Profesional Siswanto, B. (2017). Pengantar Manajemen.
Konsep, Strategi dan Aplikasinya Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Sriwahyuni, E., & Kristiawan, M. (2019).
Di Indonesia. Jakarta: PT Raja Strategi Kepala Sekolah Dalam
Grafindo Persada. Mengimplementasikan Standar
Muhaimin. (2017). Manajemen Pendidkan Nasional Pendidikan (SNP) Pada SMK
Aplikasinya Dalam Penyusunan Negeri 2 Bukittinggi. JMKSP (Jurnal
Rencana Pengembangan Manajemen, Kepemimpinan, dan
Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana. Supervisi Pendidikan), 4(1).
Mulyasa, E. (2015). Manajemen dan Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Kepemimpinan Kepala Sekolah. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Jakarta: PT Bumi Aksara. Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Murtiningsih, M., Kristiawan, M., & Lian, B. Alfabeta.
(2019). The Correlation Between Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Supervision of Headmaster and Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Interpersonal Communication With Bandung: Alfabeta.
Work Ethos of the Teacher. European Sumarno. (2009). Pengaruh Kepemimpinan
Journal of Education Studies. Kepala Sekolah dan Profesionalisme
Muslich, M. (2017). Sertifikasi Guru Menuju Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah
Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Dasar Negeri di Kecamatan
Bumi Aksara. Paguyangan Kabupaten Brebes.
Renata, R., Wardiah, D., & Kristiawan, M. Semarang: Tesis Universitas Negeri
(2018). The Influence of Headmaster’s Semarang.
Supervision and Achievement Sumarno. (2016). Pengaruh Kepemimpinan
Motivation on Effective Kepala Sekolah dan Profesionalitas
Teachers. International Journal of Guru Terhadap Kinerja Guru SMK
Scientific & Technology Negeri 1 Tepus. Yogyakarta: Tesis
Research, 7(4). Universitas Negeri Yogyakarta.
Robbins. (2009). Pengaruh Kepemimpinan Suryabrata, S. (2013). Metodologi Penelitian.
Kepala Sekolah dan Profesionalisme Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Suryadi. (2016). Pengaruh Kepemimpinan
Dasar Negeri di Kecamatan Kepala Sekolah dan Profesionalitas
Paguyangan Kabupaten Brebes. Guru Terhadap Kinerja Guru SMK

98
JMKSP
Volume 6, No. 1, Januari-Juni 2021
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)

Negeri 1 Tepus. Yogyakarta: Tesis


Universitas Negeri Yogyakarta.
Suryosubroto, B. (2017). Manajemen
Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sya’bani, Y. A. M. (2018). Profesi Keguruan
Menjadi Guru Yang Religius dan
Bermartabat. Gresik: Caremedia
Communication.
Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen.
UPT Satuan Pendidikan Korwil Tanjung Raja
tahun ajaran 2019/2020.
Usman, M. U. (2017). Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Remaja Rosda
Karya.

99

Anda mungkin juga menyukai