JMKSP
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
Pengaruh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dan Supervisi Akademik Terhadap Kinerja Guru
Meidiana, Syarwani Ahmad, Destiniar
Pengaruh Full Day School dan Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru
Ade Silvia Utari, Tobari, Yenny Puspita
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Partisipasi Komite Sekolah Terhadap Kinerja Guru
M. Imansyah, Yasir Arafat, Dessy Wardiah
Pengaruh Profesionalisme Guru dan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Hapizoh, Edi Harapan, Destiniar
1
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
E-ISSN 2614-8021
JMKSP
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Terbit dua kali dalam setahun pada Januari dan Juli. Berisi tulisan Ilmiah Ilmu Manajemen,
Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan yang merupakan ringkasan hasil penelitian.
Pelindung:
Meilia Rosani
Penasihat:
Bukman Lian
Penanggung Jawab:
Houtman
Pimpinan Redaksi:
Happy Fitria
Ketua Penyunting:
Edi Harapan
Penyunting Ahli:
Enco Mulyasa (Universitas Islam Nusantara)
Anakagung Gede Agung (Universitas Pendidikan Ganesha)
Salahuddin Khan (Gomal University, Pakistan)
Inaad Mutlib Sayeer (University of Human Development, Sulaimaniya, Iraq)
Imron Arifin (Universitas Negeri Malang)
Muhammad Kristiawan (Universitas Bengkulu)
Muhamad Fahrur Saifudin (Universitas Ahmad Dahlan)
Yuyun Elisabeth Patras (Universitas Pakuan, Bogor)
Suhono (Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung)
Penyunting Pelaksana:
Syarwani Ahmad
Tobari
Yasir Arafat
Tata Usaha:
M. Subhan Halid
Nur Hidayat
Penerbit
Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang
Jl. Jend. Ahmad Yani Lrg. Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang
Telp. (0711) 510043 Fax. (0711) 514782
e-mail: jurnalmpupgripalembang@gmail.com
2
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Daftar Isi
Pengaruh Full Day School dan Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru
Ade Silvia Utari, Tobari, Yenny Puspita....................................................................................... 120 - 134
Pengaruh Profesionalisme Guru dan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Hapizoh, Edi Harapan, Destiniar.................................................................................................... 168 - 174
3
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja guru Sekolah Dasar
dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala Sekolah Dasar.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 16 Gelumbang. Metode penelitian yang di gunakan
adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Alat pengumpul data menggunakan
wawancara, observasi, dokumentasi dan kajian pustaka. Hasil penelitian menyatakan bahwa
proses supervisi akademik dilaksanakan oleh kepala sekolah melalui beberapa tahapan yaitu 1)
perencanaan kegiatan supervisi akademik; 2) pelaksanaan supervisi akademik; 3) melakukan
umpan balik hasil supervisi akademik; dan 4) melakukan tindak lanjut hasil supervisi akademik.
Alat untuk melakukan penilaian berupa istrument supervisi yaitu 1) instrument untuk penilaian
administrasi perangkat pembelajaran; 2) instrument untuk penilaian RPP; 3) instrument untuk
penilaian pelaksanaan pembelajaran; 4) instrument untuk penilaian evaluasi pembelajaran;
instrument untuk tindak lanjut; instrument untuk penilaian kinerja guru. Hasil supervisi
akademik dapat meningkatkan kinerja guru di SD Negeri 16 Gelumbang.
Abstract: This study aimed at determining how the performance of elementary school teachers
can be improved through academic supervision conducted by the principal of the elementary
school. This research was conducted in 16 Public Elementary School Gelumbang. The research
method used is a qualitative method with a descriptive approach. Data collection tools using
interviews, observation, documentation and literature review. The results of the study stated that
the process of academic supervision was carried out by the principal through several stages,
namely 1) planning of academic supervision activities; 2) conducting academic supervision; 3)
feedback the results of academic supervision; and 4) follow up on the results of academic
supervision. The tools for evaluating are in the form of supervision instruments, namely 1)
instruments for evaluating the administration of learning devices; 2) instruments for RPP
assessment; 3) instruments for evaluating learning implementation; 4) instruments for evaluating
learning evaluations; instrument for follow-up; instrument for evaluating teacher performance.
The academic supervision can improve the performance of teachers in 16 Public Elementary
School Gelumbang.
230
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
belajar lebih bergairah. Kondisi seperti dapat tersebut. Supriadi (2009) menjelaskan bahwa
menyebabkan situasi belajar di kelasnya erat hubungannya antara mutu kepala sekolah
gersang dan membosankan, layanan belajar dengan berbagai aspek kehidupan sekolah
yang diterima peserta didik menjadi tidak seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah
bermutu. Proses pembelajaran seperti ini akan dan menurunnya perilaku nakal siswa.
menghasilkan lulusan dan sumberdaya Pengembangan kemampuan profesional guru
manusia yang tidak bermutu, maka sekolah dasar menjadi tanggung jawab kepala
dampaknya adalah daya saing bangsa menjadi sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab
rendah dan kualitas kesejahteraan bangsa ini atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
menjadi rendah pula (Ruswenda, 2011). administrasi sekolah/sekolah dasar,
Melihat kenyataan di atas, maka pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan
dibutuhkan supervisi akademik sebagai upaya pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan
unutk melakukan pengawasan dan pembinaan prasarana. prestasi akademik dan non
untuk meningkatkan kualitas guru secara akademik sekolah dasar juga ditentukan oleh
berkelajutan (Hasanah dan Kristiawan, 2019; pengawas sekolah dasar.
Khasanah dkk, 2019; Renata dkk, 2018; Peningkatan kinerja guru akan
Murtiningsih dkk, 2019). Mulyasa (2003) berdampak pada peningkatan kegiatan guru
menyatakan bahwa supervisi kepala sekolah dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana
bertujuan untuk meningkatkan kualitas seorang guru merencanakan pembelajaran,
pengajaran, pengetahuan, motivasi serta melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan
peningkatan kualitas guru dalam menilai hasil belajar (Dit Tendik 2008;
melaksanakan tugasnya (Lian dkk, 2018; Andriani dkk, 2018). Kinerja guru sekolah
Fitria, 2018; Fitria dkk, 2017). Sesuai dengan dasar difokuskan pada pembelajaran yang
fungsi kepala sekolah di samping sebagai bermakna bagi siswa. Permendiknas nomor 41
seorang pemimpinya juga sebagai edukator, tahun 2007, bahwa pembelajaran harus
manager, administrator, supervisor, leader, memenuhi standar proses meliputi
innovator dan motivator (Kristiawan dan perencanaan proses pembelajaran,
Rahmat, 2018; Fitria dkk, 2019). Oleh pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
karenanya, Sahertian (2008) menyatakan hasil pembelajaran untuk terlaksananya proses
bahwa kegiatan supervisi hendaknya pembelajaran yang efektif dan efisien
dilakukan secara kontinu baik diminta ataupun (Kristiawan dkk, 2017; Salwa dkk, 2019).
tidak diminta, karena supervisi bukan kegiatan Kinerja guru SD Negeri 16 Gelumbang
untuk memata-matai guru melainkan sebagai saat ini sangat berpengaruh terhadap mutu
bantuan yang diberikan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Ketika guru-guru lebih
situasi mengajar-belajar. Perbaikan situasi berorientasi pada pencapaian target materi dan
belajar mengajar diartikan secara luas bukan lebih mengejar target nilai tinggi pada UN,
hanya sebagai pembinaan kurikulum, cenderung mengabaikan mutu proses
perbaikan PBM dan pengembangan guru, pembelajaran. Guru dalam malaksanakan
akan tetapi perbaikan terhadap motivasi dan proses pembelajaran memiliki kecenderungan
semangat kerja guru. Oleh sebab itu layanan memberikan pembelajaran bersifat abstrak,
supervisi diupayakan menjangkau semua guru tidak kreatif dan inovatif, pelaksanaan
dan diberikan secara individual (Sahertian, penilaian kurang bervariatif cenderung
2008). monoton dan belum melaksanakan penilaian
Menimbang pentingnya perbaikan proses. Oleh karena itu, supervisi akademik
mutu pembelajaran, kepala sekolah memiliki dengan terhadap guru menjadi penting agar
peran yang dominan terhadap upaya perbaikan guru benar-benar dapat mengelola
231
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
232
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
oleh guru dan peserta didik; dan 3) studi akademik sekolah. Kepala Sekolah
pustaka, yaitu proses pengumpulan data dari merumuskan jadwal kunjungan kelas
artikel yang berasal dari jurnal bereputasi dan berdasarkan jadwal jam mengajar para guru di
memiliki standar ilmiah dari sisi metodologi SD Negeri 16 Gelumbang yang akan
dan memiliki kajian yang luas dan berkaitan disupervisi dengan maksud agar supervisi
dengan penelitian ini. akademik yang dilakukan tidak mengganggu
Teknik analisis data yang digunakan kegiatan proses pembelajaran. Selain itu,
dalam penelitian ini meliputi reduksi data, dengan telah ditentukannya jadwal supervisi
penyajian data dan penarikan kesimpulan. maka guru dapat mempersiapkan diri dengan
Data yang telah diperoleh akan diolah dengan baik. Adapun format jadwal supervisi
menggunakan penelitian kualitatif, lalu akademik yang telah dirumuskan berdasarkan
melakukan analisis domain untuk memperoleh kalender akademik dan jadwal mengajar guru
gambaran secara umum dan menyeluruh pada adalah sebegai berikut.
objek penelitian melalui proses reduksi data, Tabel 1. Jadwal Supervisi Akademik
display dan verification (Miles and
Huberman, 2005).
233
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
evaluasi. Untuk merumuskan instrument dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah sebagai
supervisi tentu kepala sekolah melakukan berikut.
kajian kajian apa saja yang dibutuhkan dalam
meningkatkan pencapaian guru. Dengan Tabel 2. Instrumen Supervisi Akademik
mengetahui kebutuhan kebutuhan tersebut,
kepala sekolah kemudian merumuskan teknik
dan pendekatan serta instrument intrumen
yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi
akademik. kajian yang dilakukan oleh kepala
sekolah dilakukan menggunakan metode
observasi dan wawancara.
Dari hasil observasi dan wawancara
serta telaah dokumen dokumen yang telah
dipersiapkan oleh guru, kemudian kepala
sekolah merumuskan instrument pelaksanaan
supervisi yang terdiri dari 4 tahapan yaitu 1)
instrument 1.a untuk penilaian administrasi Insrumen di atas, menjelaskan bahwa
perangkat pembelajaran; 2) instrument 1.b seluruh insturmen supervisi sesuai dengan apa
untuk penilaian RPP; 3) instrument 1.c untuk yang dibutuhkan guru SD Negeri 16
penilaian pelaksanaan pembelajaran; 4) Gelumbang yaitu penilaian kierja guru
instrument 1.d untuk penilaian evaluasi berdasarkan perencanaan pembelajaran,
pembelajaran; instrument 1.e untuk tindak pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
lanjut; instrument 1.f untuk penilaian kinerja pembelajaran, serta tindak lanjut terhadap
guru. instrument yang dipersipakan oleh hasil supervisi pengawas.
kepala sekolah dan tim yang membantu
diadopsi dari instrument supervisi kurikulum Supervisi Perencanaan Pembelajaran
2013 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Akademik SD Negeri 16 Gelumbang
Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Pelaksanaan supervisi perencanaan
Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2016. pembelajaran guru di SD Negeri 16
Gelumbang dilakukan oleh kepala sekolah
Pelaksanaan Supervisi akademik SD Negeri dengan mensupervisi Administrasi perangkat
16 Gelumbang pembelajaran guru yang terdiri dari 12
Pelaksanaan supervisi akademik yang komponen. Sebelum melakukan penilaian
dilakukan oleh kepala sekolah meliputi berdasarkan instrument yang telah ditentukan
perencanaan mengajar guru, pelaksanaan (instrument 1.a) guru terlebih dahulu
mengajar guru, evaluasi mengajar guru. mempersipakan seluruh administrasi
Dalam melaksanakan supervisi akademik, perangkat pembelajaran untuk dinilai oleh
kepala sekolah telah menyusun instrument kepala sekolah. Kemudian kepala sekolah
supervisi. Selain itu, dalam melakukan melakukan penilaian dengan menggunakan
observasi, kepala sekolah memanfaatkan skala yang telah ditentukan yaitu dengan skor
media digital seperti alat perekam suara dan penilaian 4 sampai 1. 4 (sangat baik), 3 (baik),
atau kamera. Tujuan pemanfaatan teknologi 2 (cukup), 1 (kurang). Adapun data instrument
informasi agar pelaksanaan supervisi penilaian akdministrasi pembelajaran guru di
akademik dapat berjalan lebih efektif. Adapun SD Negeri 16 Gelumbang disajikan dalam
instrumen-instrumen supervisi akademik yang tabel berikut ini.
234
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
235
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
kategori kurang. Kemudian hasil penilaian ini (1.c). berbeda dengan metode sebelumnya,
diikuti dengan catatan dan saran dari kepala untuk melakukan penilaian kepala sekolah
sekolah agar beberapa kekurangan dari RPP melakukan pengamatan kegiatan mengajar
yang tekah disusun oleh guru dapat diperbaiki guru. Sebelum memulai kegiatan supervisi
kedepannya. Adapun beberapa kekurangan pembelajaran di kelas, kepala sekolah, kepala
guru dalam menyusun rencana perangkat sekolah telah mempersiapkan instrument
pembelajaran (RPP) terdapat pada beberapa penilaian yang telah dirumuskan. Pada proses
komponen RPP membuat RPP tersebut tidak supervisi di kelas kepala sekolah mengamati
sesuai dengan pedoman kurikulum 2013. kegiatan belajar mengajar dikelas, tidak hanya
Hasil penilaian tersebut menjadi acuan bagi cara guru mengajar tetapi juga bagaimana
guru untuk memperbaiki penyususunan RPP siswa merespon pembelajaran yang diberikan
yang sesuai dengan kurikulum 2013. oleh guru. agar penilaian dapat berjalan
Proses penilaian RPP yang dilakukan dengan objektif, kepala sekolah terkadang
oleh kepala sekolah didasari oleh pedoman menggunakan alat perekam seperti handphone
penilaian yaitu instrument supervisi RPP untuk sekali kali merekam kegiatan belajar
sebagai acuan penilaian. Hasil penilaian mengajar (Hasil wawancara pada tanggal 25
kemudian diberikan kepada tiap tiap guru dan Desember 2019).
disertai dengan masukan berdasarkan hasil Supervisi proses pembelajaran
penilaian tersebut. Untuk guru yang dinilai dilaksanakan oleh kepala sekolah dengan
memiliki pencapaian ammat baik dan baik di mengunjungi kelas. Penilaian yang dilakukan
instruksikan oleh kepala sekolah untuk oleh kepala sekolah berpedoman pada
membantu memberikan masukan kepada instrument dengan kode 1.c yang telah
seeiap guru yang nilai pencapaiannya masih dirumuskan bersama sama dengan tim yang
dalam kategori cukup dan kurang. Dengan telah ditunjuk untuk membantu kepala
adanya supervisi perangkat pembelajaran sekolah. Hasil obesrvasi tersebut kemudian di
khususnya RPP, guru jadi lebih faham apa nilai oleh kepala sekolah dengan memberikan
saja kekurangan guru dalam menyususn RPP. skor 1 untuk jawaban “Iya” dan 0 untuk
Karena dalam proses penilaian tersebut, jawaban “tidak”. Dari hasil pengumpulan data
kepala sekolah selain menilai berdasarkan melalui dokumentasi hasil penilaian terhadap
skor pencapaian, kepala sekolah juga proses pembelajaran guru yang telah
memberikan cacatan apa saja yang harus dilakukan oleh kepala sekolah, diketahui
diperbaiki oleh guru dari tiap tiap komponen bahwa 50% proses pembelajaran guru dalam
RPP. kategori baik, dan 4 atau 40% proses
pembelajaran guru dalam kategori cukup baik.
Pelaksanaan Supervisi Proses Hasil ini menjelaskan bahwa seluruh guru di
Pembelajaran Guru SD Negeri 16 Gelumbang sudah
Pelaksanaan supervisi proses melaksanakan proses pembelajaran dengan
pembelajaran guru dilaksanakan berdasarkan cukup baik terlepas dari kesiapan administrasi
jadwal yang telah dirumuskan oleh kepala perlengkapan pembelajaran dari hasil
sekolah dan tim yang membantu kepala supervisi sebelumnya dalam kategori kurang
sekolah. Jadwal tersebut telah dikompirmasi baik. Skor penilaian kemudian diberikan
dan disetujui oleh guru SD Negeri 16 kepala sekolah kepada guru dengan beberapa
Gelumbang. Dalam proses pelaksanaan catatan yang harus diperbaiki oleh guru.
supervisi pembelajaran, kepala sekolah Cacatan tersebut disusun berdasarkan
melakukan pengamatan dengan menggunakan komponen komponen proses pembelajaran
instrument penilaian proses pembelajaran yang termuat dalam instrument supervisi
236
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
pelaksanaan pembelajaran guru. hasil tersebut sekolah dan tim melakukan penilaian
kemudian didiskusikan kepada guru dalam perangkat perangkat evaluasi pembelajaran
raoat kecil dan dicarikan solusinya dalam tersebut dengan instrument supervisi evaluasi
rapat tersebut. yang telah dipersiapkan oleh kepala sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Intrumen penilaian kepala sekolah terdiri dari
bapak kepala sekolah SD Negeri 16 10 kompoenen yang menjadi indikator
Gelumbang, beliau menyatakan bahwa proses penilaian evaluasi pembelajaran guru. Adapun
penilaian praktik mengajar yang dilaksanakan 10 komponen tersebut adalah sebagai berikut.
oleh guru dilaksanakan di dalam kelas. Kepala Tabel 4. Check List Instrumen 1.e. Lembar
sekolah mengamati proses pembelajaran, Penilaian Evaluasi Pembelajaran Siswa
kemudian kepala sekolah melakukan penilaian
berdasarkan instrument supervisi yang telah
disiapkan. Hasil penilaian tersebut kemudian
diberitahukan kepada guru berikut catatan
catatan yang harus diperbaiki berdasarkan
hasil pengamatan kepala sekolah. Kemudian,
setelah proses supersivi pratik pengajaran
telah selesai dan hasilnya telah diterima oleh
Keterangan :
guru, kepala sekolah dan guru menyusun
Nilai akhir = Skor perolehan x 100%
rencana untuk mengadakan rapat kecil guna
50
memhbahas hasil supervisi tersebut (Hasil
Range skor Ketercapaian :
wawancara pada tanggal 25 Desember 2019).
Amat baik (A) : 90 < A ≤ 100
Supervisi pelaksanaan pembelajaran
Baik (B) : 80 < B ≤ 90
guru dilaksanakan oleh kepala sekolah dengan
Cukup (C) : 70 < C ≤ 80
objektivitas yang tinggi. Kepala sekolah
Kurang (K) : ≤ 70
menilai sesuai dengan instrument yang telah
dirumuskan dan memberikan saran saran
Melalui komponen inilah kemudian
sesuai dengan apa yang telah diamati oleh
penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah.
kepala sekolah. Proses supervisi yang
Sama seperti penilaian sebelumnya yaitu
dirancang oleh kepala sekolah dengan
dengan menggunakan skor 5 sampai 1. Skor
komunikasi yang baik, menjadikan
pelaksanaan supervisi sangat bermanfaat bagi 5= dilakukan dengan sangat baik; skor 4=
dilakukan dengan baik; skor 3; dilakukan
guru khususnya dalam upaya mengembangkan
dengan cukup baik; skor 2= dilakukan dengan
profesionalismenya.
kurang baik; dan skor 1= tidak dilakukan.
Dari hasil pengumpulan data melalui
Pelaksanakan Supervisi Evaluasi
dokumentasi hasil penilaian evaluasi
Pembelajaran Guru
Sebelum melaksanakan supervisi pembelajaran guru yang telah dilakukan oleh
evaluasi pembelajaran guru, kepala sekolah kepala sekolah, diketahui bahwa 40% evaluasi
mengintruksikan guru untuk mempersiapkan pembelajaran guru dalam kategori baik, 5 atau
administrasi perangkat penilaian hasil 50% evaluasi pembelajaran guru dalam
pembelajaran siswa (penilaian siswa), antara kategori cukup baik, dan 10% atau 1 orang
lain buku nilai (yang berisi nilai ulangan guru dalam kategori kurang baik. Hasil ini
harian, nilaiUAS, dan nilai tugas), kumpulan menjelaskan bahwa seluruh guru di SD Negeri
soal, kisi-kisi soal, dan SK kepala sekolah 16 Gelumbang belum melaksanakan proses
tentang penetapan KKM. Setelah itu kepala evaluasi pembelajaran dengan sangat baik
berdasarkan instrument supervisi evaluasi
237
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
238
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Tabel 6. Chack List Tindak Lanjut Hasil Nilai kinerja = Jumlah Skor Perolehan x 100
Supervisi Akademik 20
Kriteria Penilaian:
Peringkat Nilai
Amat Baik (A) 90 < A≤100
Baik (B) 80 < B ≤90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤70
239
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
240
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
16 Gelumbang yaitu teknik kunjungan kelas, waktu mulai dan berakhirnya program
pembicaraan individual, diskusi tentang pengembangan tersebut; 3) tujuan akhir
masalah-masalah yang dihadapi guru yang supervisi akademik adalah agar guru semakin
berkaitan dengan pelaksanaan belajar mampu memfasilitasi belajar bagi murid-
mengajar. Kepala sekolah juga muridnya.
mempersiapkan instrument supervisi yang Setelah kegiatan kunjungan kelas
telah dirumuskan oleh kepala sekolah dan tim dilaksanakan oleh kepala sekolah dan kepala
yang membantu kegiatan supervisi tersebut. sekolah telah mendapatkan hasil penilaian,
dengan adanya instrument tersebut, kemudian kegiatan selanjutnya adalah
pelaksanaan kunjungan kelas berjalan lebih melakukan supervisi praktik penilaian guru
efektif untuk mengamati guru bekerja, karena terhadap siswa (supervisi evaluasi
bisa melihat langsung menilai berdasarkan pembelajaran). Kegiatan supervisi evaluasi
instrument tersebut tentang komponen pembelajaran ini kurang lebih sama seperti
komponen pelaksanaan pembelajaran antara kegiatan penilaian sebelumnya yaitu kepala
lain seperti alat, metode serta keterampilan sekolah telah mempersiapkan instrument
guru dalam mengajar, serta dapat memantau penilaian evaluasi pembelajaran sebelum
langsung bagaimana guru memotivasi siswa melaksanakan supervisi akademik. setelah
dalam belajar. guru mempersiapkan komponen perangkat
Dari hasil kunjungan tersebut kemudian evaluasi, kemudian kepala sekolah melakukan
kepala sekolah memebrikan penilaian berupa penilaian apakah guru menentukan dan
skor tertinggi dan terendah yang telah menetapkan KKM; apakah guru
ditentukan serta catatan catatan apa saja yang merencanakan penilaian hasil belajar; guru
perlu diperbaiki oleh guru. sebagaimana yang menyusun kisi-kisi; guru menyusun instrumen
dikemukakan oleh olivia (1984) menyatakan soal berdasarkan kisi-kisi; guru menyusun
bahwa kegiatan supervisi akademik pedoman penskoran; guru melaksanakan
dimaksudkan untuk 1) membantu guru dalam penilaian hasil belajar; guru menganalisis
merencanakan pembelajaran ; 2) membantu penilaian hasil belajar; guru menyusun
guru dalam penyajian materi pembelajaran; 3) rencana tindak lanjut; guru melaksanakan
membantu guru dalam mengevaluasi remidial dan pengayaan; dan apakah guru
pembelajaran ; 4) membantu guru dalam melaporkan penilaian hasil belajar. Hasil
mengelola kelas ; 5) membantu guru dalam penilaian ini berupa skor yang telah
mengembangkan kurikulum 6) membantu ditentukan cara penilaiannya serta saran saran
guru dalam mengevaluasi kurikulum; 7) apa saja yang harus diperbaiki oleh guru.
membantu guru dalam mengevaluasi diri Dari hasil penilaian pelaksanaan
mereka sendiri; 8) membantu guru supervisi perencanaan, pelaksanaan dan
bekerjasama dengan kelompok; 9) membantu evaluasi pembelajaran guru, kepala sekolah
guru melalui inservice program. kemudian memberikan hasilnya kepada guru
Menurut Alfonso dan Neville (1981) ada untuk segera dipelajari dan dicermati apa saja
tiga konsep pokok dalam pengertian supervisi yang dinilai menjadi keunggulannya dan
akademik, yaitu : 1) supervisi akademik harus kekurangannya serta apa jalan keluar yang
secara langsung mempengaruhi dan harus ditempuh oleh guru. Untuk itu agar
mengembangkan perilaku guru dalam proses umpan balik ini dapat berjalan dengan
mengelola proses pembelajaran; 2) perilaku baik, kepala sekolah meminta guru agar dapat
supervisor dalam membantu guru menetapkan waktu untuk membentuk rapat
mengembangkan kemampuannya harus kecil sebagai wadah untuk mendiskusikan
didesain secara profesional, sehingga jelas hasil penilaian supervisi tersebut serta sebagai
241
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
242
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
243
JMKSP
Volume 5, No. 2, Juli-Desember 2020
(Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan)
Kristiawan, M., Safitri, D., & Lestari, R. Salwa., Kristiawan, M., & Lian, B. (2019).
(2017). Manajemen The Effect of Academic Qualification,
Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish. Work Experience and Work
Lian, B., Kristiawan, M., & Fitriya, R. (2018). Motivation towards Primary School
Giving Creativity Room to Students Principal Performance. International
through the Friendly School’s Journal of Scientific & Technology
Program. International Journal of Research, 8(8).
Scientific & Technology Supriadi. (2009). Menjadi Guru Efektif.
Research, 7(7). Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2005). Suryani, C. (2015). Implementasi Supervisi
Qualitative Data Analysis. (terjemahan Pendidikan dalam Meningkatkan
Tjetjep Rohindi Rohidi). Jakarta: UI Proses Pembelajaran di MIN
Press Sukadamai Kota Banda Aceh.
Mulyasa. (2003). Menjadi Kepala Sekolah JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA:
Profesional. Bandung: Remaja Media Ilmiah Pendidikan dan
Rosdakarya. Pengajaran, 16: 23-42.
Murtiningsih, M., Kristiawan, M., & Lian, B. Yeeratee, S. (2018). Pelaksanaan Supervisi
(2019). The Correlation Between Akademik Oleh Kepala Madrasah
Supervision of Headmaster and Ibtidaiyah Negeri 5 Bandar Lampung.
Interpersonal Communication With Skripsi. Fakultas Tarbiyahdan
Work Ethos of the Teacher. European Keguruan Universitas Islam Negeri
Journal of Education Studies. Raden Intan Lampung
Olivia, P. (1984). Developing The Curriculum. Zulfikar, Y., & Ibrahim, S. (2017). Supervisi
New York: Harper Collins Publisher. Akademik oleh Kepala Sekolah dalam
Permendiknas nomor 41 tahun 2007 Tentang Meningkatkan Kompetensi Profesional
Standar Proses Guru SD Negeri 2 Calang Kabupaten
Renata, R., Wardiah, D., & Kristiawan, M. Aceh Jaya. Jurnal Administrasi
(2018). The Influence of Headmaster’s Pendidikan: Program Pascasarjana
Supervision and Achievement Unsyiah, 5.
Motivation on Effective
Teachers. International Journal of
Scientific & Technology
Research, 7(4).
Ruswenda, U. (2011). Berbagai Faktor Dalam
Supervisi Akademik Pengawas Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Di
Kabupaten Kuningan (Doctoral
dissertation, Tesis. Jakarta: Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program
Studi Ilmu Administrasi Kekhususan
Administrasi dan Kebijakan
Pendidikan. Universitas Indonesia).
Sahertian, P. A. (2008). Supervisi Pendidikan
Dalam Rangka Program Inservise
Education. Jakarta: Rineka Cipta.
244