Anda di halaman 1dari 15

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN

SEKOLAH UNGGUL DI SMP IT MTA KARANGANYAR


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh :
AKBAR MAULANA UTAMA
G0001500160

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN


SEKOLAH UNGGUL DI SMP IT MTA KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

AKBAR MAULANA UTAMA


G000150160

Telah diperiksa dan disetujui oleh


Dosen Pembimbing,

Nurul Latifatul Inayati, S.Pd.I., M.Pd.I


NIDN 0613108801

i
HALAMAN PENGESAHAN

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN


SEKOLAH UNGGUL DI SMP IT MTA KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh :
AKBAR MAULANA UTAMA
G000150160

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji


Fakultas Agama Islam
Pada hari Rabu , 22 Juni 2022
Dan dinyatakan sudah memenuhi syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.)

Dewan Penguji

1. Nurul Latifatul Inayati, S.Pd.I., M.Pd.I (...............................................)


(Ketua Dewan Sidang)

2. Dartim, S.Pd., M.Pd (...............................................)


(Anggota I Dewan Penguji)

3. Mohammad Zakki Azani, M.Ed., Ph.D (...............................................)


(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Syamsul Hidayat, M. Ag


NIDN. 0605096402

ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
strataperguruan tinggi sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,


maka saya akan mempertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 8 Juni 2022

Akbar Maulana Utama


G000150160

iii
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM
MENGEMBANGKAN SEKOLAH UNGGUL
DI SMP IT MTA KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Abstrak
Sekolahan unggul akan terwujud dengan adanya kepemimpin seorang
kepala sekolah dan harus sadar akan tugasnya sebagai pemimpin dengan
tanggung jawab atas kepemimpinannya. Peran serta tugas Kepala Sekolah
dalam mengembangkan sekolah agar unggul, kepala sekolah harus mampu
membuat program pengembangan sekolah yang unggul. Peneliti
menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research) dan pendekatan
yang digunakan pada skripsi ini yaitu pendekatan kualitatif deskriptif. Objek
penelitan bertempat di SMP IT MTA Karanganyar, subjek dalam penelitian
ini adalah kepala sekolah dan staff sekolah. Sedangkan teknik pengumpulan
data menggunakan, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode
analisis data yang peneliti gunakan untuk menganalisis data yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan
data, peneliti menggunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 1) Kepemimpinan kepala sekolah dalam
mengembangkan sekolah unggul dilakukan dengan mempersiapkan standar
pendidik dan tenaga kerja, memenuhi standar sarana dan prasarana
pembelajaran, dan mengusahakan memenuhi standar kelulusan peserta
didik. 2) Gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMP IT MTA Karanganyar
yaitu gaya demokrasi dan otoriter.
Kata kunci: kepemimpinan, kepala sekolah, sekolah unggul

Abstract
Excellent schools will be realized with the leadership of a principal and
must be aware of his duties as a leader with responsibility for his leadership.
The role of the principal in developing schools to excel, the principal must
be able to create superior school development programs. The researcher
uses the type of field research and the approach used in this thesis is a
descriptive qualitative approach. The object of research is located at SMP
IT MTA Karanganyar, the subjects in this study are the principal and school
staff. While the data collection techniques using, interviews, observation,
and documentation. The data analysis method that the researcher uses to
analyze the data is data reduction, data presentation, and drawing
conclusions. To test the validity of the data, the researcher used
triangulation technique. The results of the study show that 1) Principal
leadership in developing superior schools is carried out by preparing
educator standards and manpower, meet the standards of learning facilities
and infrastructure, and strive to meet the graduation standards of students.
2) The leadership style of the principal at SMP IT MTA Karanganyar is a
democratic and authoritarian style.

1
Keywords: leadership, principal, excellent school

1. PENDAHULUAN
SMP IT MTA Karanganyar adalah salah satu sekolah menengah pertama islam
terpadu yang didirikan oleh Yayasan Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) pusat dan
bekerjasama dengan MTA Perwakilan Karanganyar. Ditetapkan pada tanggal 27 Juni
2016 tahun pelajaran 2016/2017. Sekolah ini beralamat di Jl. Lawu Harjosari RT 03
RW 02 Popongan, Karanganyar.
SMP IT MTA Karanganyar diformat sebagai sekolah unggulan dengan sistem
fullday school. yang memadukan kurikulum pendidikan nasional dengan kurikulum
diniyyah/agama. Yang mana Pendidikannya berorientasi dalam pencapaian
keseimbangan kecerdasan intelektual, emosional, dan sepiritual/religius serta
mengimplentasikan antara ayat Qauliyah dan ayat Kauniyah didalam setiap proses
pembelajaran dalam upaya untuk menciptakan siwa-siswi yang berakhlak, berilmu,
dan berprestasi.
Perlunya mengembangkan sekolah unggul tersebut didasari dengan realita
dimana kualitas pendidikan di indonesia yang rendah. Rendahnya Kualitas
pendidikan di Indonesia tersebut mengakibatkan posisi Sumber Daya Manusia
(SDM) nya berada di bawah atau rendah juga. Oleh karena itu, dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan maka di dibentuklah sekolah-sekolah yang
unggul. Karena, sekolah unggulan dipandang salah satu alternatif yang efektif untuk
meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus SDM. Sebagai salah satu sekolah
unggulan swasta di Karanganyar, SMP IT MTA Karanganyar diharapkan mampu
meningkatkan kualitas pendidikan di Karanganyar serta mampu menghasilkan
lulusan yang berkualitas dibidang akademik maupun non akademik
(keagamaaan/diniyahnya).
Sekolahan yang unggul akan terwujud dengan adanya kepemimpin seorang
kepala sekolah. Kepala sekolah berperan dan memiliki tugas yang penting dalam
tanggung jawab atas kepemimpinannya. Peran serta tugas Kepala Sekolah dalam
mengembangkan sekolah agar unggul, kepala sekolah harus mampu membuat

2
program pengembangan sekolah yang unggul. Program sekolahan tersebut dibuat
agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolahan tersebut.
Adapun Program Unggulan yang diadakan di SMP IT MTA Karanganyar
yaitu:
1. Tahfidz
2. Tahsin
3. Bahasa Arab
Dan yang paling ditekankan oleh kepala sekolah ialah bagian Tahsin dan
Tahfidz nya. Program Tahfidz Al Qur’an menjadi program ungulan SMP IT MTA
Karanganyar, sehingga program ini mendapatkan porsi jam yang cukup banyak,
yaitu 5 jam pelajaran setiap minggu dan jam tambahan diluar jadwal, seperti
pemanfaatan masa jeda, libur semester dan kegiatan Ramadhan.
Program tahfidz Al Qur’an diberikan kepada siswa-siswi yang sudah dapat
membaca Al-Qur’an, sedang untuk siswa-siswi yang belum dapat membaca Al-
Qur’an belum diizinkan ikut program tahfidz, tetapi mendapatkan bimbingan khusus
belajar membaca Al Qur’an selama maksimal satu semester gasal di kelas VII.
Setelah dapat membaca Al Qur’an baru diperbolehkan mengikuti program tahfidz.
Secara garis besar program tahfidz Al Qur’an di SMP IT MTA Karanganyar
dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Program Reguler, yaitu wajib diikuti oleh semua anak kecuali anak yang
belum dapat membaca Al Qur’an. Program ini mempunyai tarjet minimal hafal 3 juz,
yaitu juz 30, Juz 29 dan juz 1.
2. Program Tahfidz Intensif ( PTI ), yaitu program yang dibentuk untuk anak
yang saat masuk di SMP IT MTA sudah mempunyai hafalan lebih dari 1 juz, anak
yang mempunyai kemampuan menghafal cepat dan mempunyai semangat tinggi. PTI
mempunyai tarjet hafal 10 juz (juz 1-8 dan ditambah juz 29,30) selama sekolah di
SMP IT MTA Karanganyar.
Dengan adanya program-program di SMP IT MTA Karanganyar tersebut,
maka peran dan tugas kepemimpinan kepala sekolah sangatlah penting dalam
mengembangkan sekolah yang unggul agar mampu bersaing dengan sekolah yang
lainnya. Serta dalam melakukan program-program unggulan tersebut, pasti seorang

3
kepala sekolah juga mengalami hambatan serta kendala. Dengan begitu kepala
sekolah juga harus dituntut mencari solusi untuk menangani dan menyelesaikan
semua hambatan yang terjadi.
Dari Latar Belakang yang sudah penulis paparkan, dengan begitu akan dikaji
dalam penelitian tentang kepemimpinan kepala sekolah yang berjudul
“Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Unggul di SMP IT
MTA Karanganyar Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Maka dari hasil latar belakang penelitian dapat merumuskan masalah
bagaimana Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Unggul
di SMP IT MTA Karanganyar Tahun Pelajaran 2018/2019? Apa Gaya
kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Unggul di SMP IT
MTA Karanganyar Tahun Pelajaran 2018/2019?
Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kepemimpinan Kepala
Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Unggul di SMP IT MTA Karanganyar
Tahun Pelajaran 2018/2019, mendiskripsikan gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
dalam Mengembangkan Sekolah Unggul di SMP IT Karanganyar Tahun Pelajaran
2018/2019.
Penelitian sekarang berjenis penelitian lapangan (Field Research. Peneliti
melakukakan kegiatan penelitian dengan langsung mendatangi tempat penelitian di
SMP IT MTA Karanganyar. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif yakni rangkaian kegiatan atau proses mengungkap rahasia
sesuatu yang belum diketahui secara terarah, sistematik, dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta data penelitian dinyatakan dalam keadaan atau
sebagaimana adanya (natural setting). Hasil penelitian dilaporkan dalam dalam
bentuk naratif (kata-kata). Hasil penelitian sekarang untuk menggambarkan
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Unggul di SMP IT
MTA Karanganyar Tahun Pelajaran 2018/2019.
Subyek pada penelitian sekarang terdiri Kepala Sekolah sebagai subjek
pertama karena Kepala Sekolah yang memberikan sumber data paling pokok
mengenai Kepemimpinannya dalam mengembangkan sekolah unggul di SMP IT
MTA Karanganyar. Serta wakil kepala kurikulum dan guru SMP IT MTA

4
Karanganyar yang bersangkutan sebagai subjek untuk dijadikan data pendukung
peneliti.
2. METODE
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode observasi ialah pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti menggunakan alat indra dalam upaya untuk
pengumpulan data. Penulis mengamati dan datang ke SMP langsung melihat tentang
suasana, kondisi sekolah, dan menanyakan tentang bagaimana kepemimpinan kepala
sekolah dalam mengembangkan sekolah unggul melalui program-program unggulan
yang dilakukan di sekolahan tersebut. Lalu mengidentifikasi sekolah tersebut
termasuk sekolah unggul atau tidak. Metode wawancara ialah menggunakan metode
tanya jawab secara lisan dengan orang yang bersangkutan oleh 2 orang atau lebih,
melalui tatap muka secara langsung. Adapun tujuan dari wawancara ini adalah untuk
mendapatkan informasi tentang kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
mengembangkan sekolah unggul dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan topik penelitian. Penulis menyiapkan instrumen pertanyaan terlebih dahulu
dan menanyakan kepada Kepala sekolah Bapak Drs. Sukarman. Metode dokumentasi
ialah menggunakan cara mempelajari dan mencatat data-data yang sudah di
dokumentasisikan seperti buku, laporan, arsip, dan laporan kegiatan/ dokumen-
dokumen yang diperlukan dalam pengumpukan data. Adapun data yang ingin
dibutuhkan sebagai penguat ialah seperti prestasi sekolah, tabel kurikulum, tabel
guru, sarana dan prasarana di SMP IT MTA Karanganyar.
Sedangkan metode analisis data adalah proses pengumpulan data secara
sistematis untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Analisis
data kualitatif bersifat induktif, yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh selama
dilapangan. Menurut Miles & Huberman, analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang
terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan/verifikasi. Reduksi data berarti merangkum dan memilih hal yang
pokok/penting, memfokuskan pada hal-hal yang penting dari data-data yang telah
didapat peneliti di lapangan/sekolahan mengenai kepemimpinan kepala sekolah
dalam mengembangkan sekolah unggul di SMP IT MTA Karanganyar. Dengan

5
begitu data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas serta
mempermudahkan peneliti melakukan penelitian selanjutnya, dan mencarinya
apabila diperlukan. Penyajian data ini ialah langkah lanjutan setelah reduksi data.
Kalau dalam penelitian kualitatif penyajian ini meliputi bentuk tabel, grafik, dan
sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut maka data terorganisasikan, tersusun
dalam pola hubungan, sehingga dapat dengan mudah dipahami. Dalam penyajian
data ini dipaparkan secara ilmiah secara keseluruhan dan dijelaskan secara apa
adanya mengenai data yang telah diperoleh di SMP IT MTA Karanganyar mengenai
kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah unggul. Penarikan
kesimpulan/verifikasi ialah langkah ke ketiga atau terakhir dalam melakukan analisis
data. Yaitu penarikan kesimpulan mengenai penelitian tentang kepemimpinan kepala
sekolah dalam mengembangkan sekolah unggul di SMP IT MTA Karanganyar
supaya tidak menyimpang dari data yang telah diperoleh.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut merupakan hasil dan pembahasan penelitian berdasar analisis dari BAB II dan
BAB III sebagai berikut:
3.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Sekolah Unggul Di
SMP IT MTA Karanganyar.
Berdasarkan pada BAB II dijelaskan bahwa sekolah unggul memiliki standar
pendidik dan tenaga yang perlu disiapkan oleh pihak sekolahan dalam menghasilkan
sekolah yang bermutu. Sedangkan pada BAB III disebutkan bahwa kepemimpinan
kepala sekolah dalam mempersiapkan standar pendidik dan tenaga kerja dilakukan
dengan mengembangkan SDM dikelola melalui :1) merubah pola pikir negatif,
2)pemberian tunjangan, 3)memperhatikan kesejahteraan, dan 4)memberikan reward
kepada guru dan karyawan.
Yang pertama, yang di maksud dalam merubah pola pikir negatif ialah
dimana guru harus merubah pola pikir negatif dan pesimis mereka mengenai
pandangan masa depan pendidikan. Untuk merubah pola piker yang negative tersebut
maka kepala sekolah memiliki beberapa kebijakan yaitu dengan memberlakukan
aktifitas pelatihan dan pembinaan guru, mengembangkan kepribadian dan spiritual
guru, dan peningkatan ketrampilan dan kelincahan para guru.

6
Yang ke dua, yang dimaksud pemberian tunjangan disini ialah pemberian
tunjangan berupa material maupun non material. Tunjangan material disini ada lima
yaitu pemberian tunjangan masa kerja, tunjangan hari raya, asuransi guru, biaya
transportasi, dan pemberian dana sosial. Sedangkan tunjangan non material disini
ialah pemberian penghargaan bagi para guru dan karyawan dan kenaikan jabatan.
Yang ke tiga, yang dimaksut dengan memperhatikan kesejahteraan disini
ialah dimana pihak sekolah secara bertahap selalu memperhatikan kesejahteraan para
guru dan karyawan baik itu melalui pemberian tunjangan materi maupun non materi.
Dengan begitu dapat menciptakan rasa nyaman serta kesetiaan para guru dan
karyawan istiqomah bekerja di sekolah.
Yang ke empat, yang dimaksut memberikan reward kepada guru dan
karyawan disini ialah pemberian hadiah berupa piagam, diikutsertakan pada lomba
guru berprestasi. Dengan syarat harus penub absen kehadiran setiap bulannya,
melengkapi perangkat pembelajaran, administrasi serta kehadiran rapat.
Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa SMP IT MTA Karanganyar
telah mempersiapkan standar pendidik dan tenaga untuk menciptakan sekolah unggul
dan bermutu, sekolah tersebut menjadi sekolah yang favorit dikalangan masyarakat
sekitar. Dengan demikian, analisis tersebut sesuai dengan teori yang dipaparkan.
Pada BAB II dijelaskan salah satu standar kriteria sekolah unggul adalah
standar sarana dan prasarana sekolah harus memfasilitasi kegiatan pembelajaran
dengan baik sehingga tercipta sekolah yang bermutu. Dari hasil data pada BAB III
disebutkan dalam mengembangkan sarana dan prasarana, kepala sekolah memiliki
rencana untuk meningkatkan pembangunan di area gedung kelas dari dua tingkat
menjadi tiga tingkat dan keunggulan yang dimiliki sekolah yaitu kelengkapan dalam
proses pelaksanaan UNBK.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa standar sarana dan prasarana dari
SMP IT MTA Karanganyar telah memenuhi standar kriteria sekolah unggul karena
mampu memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Sehingga, hasil analisis tersebut sesuai dengan teori yang dipaparkan.
Berdasarkan BAB II dijelaskan dalam mewujudkan sekolah yang unggul
diperlukan standar kompetensi kelulusan yang baik agar sekolah tersebut dikatakan

7
sekolah yang bermutu. Sedangkan pada penemuan di BAB III menunjukkan standar
kompetensi kelulusan peserta didik dilakukan dengan memberikan kebijakan tidak
boleh jajan di lingkungan sekolah, menekankan peserta didik untuk membaca qira’ah
dan berperilaku tidak boros atau hemat.
Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa standar kompetesi kelulusan
di SMP IT MTA sesuai dengan standar kriteria kompetensi kelulusan sebagai
sekolah yang bermutu. Dengan demikian, analisis tersebut sesuai dengan teori yang
dipaparkan.
3.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Sekolah Unggul
Dijelaskan pada BAB III bahwa gaya Kepemimpinan Kepala sekolah telah
menunjukkan kepemimpinannya dengan gaya demokratis dengan memandang guru,
staf, dan karyawan lainnya sebagai bagian dari keseluruhan sekolah sehingga
mendapat tempat yang sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Kepala sekolah mempunyai tanggungjawab dan tugas untuk mengarahkan,
mengontrol, dan mengevaluasi serta mengkoordinasi berbagai pekerjaan yang
diemban guru, staf dan karyawan lainnya. Pada BAB II, dijelaskan bahwa gaya
pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari lembaga yang
dipimpinnya dan berusaha bertanggung jawab terhadap keberlangsungan kegiatan
sesuai dari tujuan yang dicapai
Dengan demikian dapat disimpulkan gaya kepemimpinan Kepala Sekolah
SMP IT MTA Karanganyar termasuk dalam gaya demokratis, sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa tugas kepala sekolah adalah memperhatikan warga
sekolahnya.
Berdasarkan teori pada BAB II dijelaskan bahwa gaya kepemimpinan otoriter
merupakan tipe bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti, dan tertib. Seorang kepala
sekolah bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksi
harus ditaati. Pada BAB III menunjukkan bahwa kepala sekolah SMP IT MTA
Karanganyar menerapkan gaya kepemimpinan otoriter dengan memutuskan hasil
rapat, meningkatkan kedisiplinan dan memberikan sangsi terhadap warga sekolah
yang melanggar peraturan.

8
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah dalam menembangkan sekolah unggulan di SMP IT
MTA Karanganyar sebagai berikut:
1. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah unggul.
Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah unggul
dilakukan dengan :
a. Mengelola Ketenagaan (SDM)
Pengembangan SDM dikelola melalui merubah pola pikir negatif, pemberian
tunjangan, memperhatikan kesejahteraan, dan memberikan reward kepada guru
dan karyawan.
b. Mengembangkan Mutu Sarana dan Prasarana
Pengembangan mutu sarana dan prasarana baik berupa pembangunan secara
bertahap, pengecekan dan perawatan sarana dan prasarana, upaya dalam
kelengkapan sarana dan prasrana. Semua itu dilakukan untuk menunjang kegiatan
sekolah dan menciptakan rasa nyaman disekolah.
c. Mengembangkan Mutu Peserta Didik
Pengembangan mutu peserta didik melalui pendidikan karakter disiplin, semangat,
dan bertanggung jawab. Serta penanaman karakter untuk hemat atau tidak boros,
rajin sholat, berinfaq, suka menabung, dan menekankan peserta didik untuk
qira’ah.
d. Membangun Kepercayaan Masyarakat
Membangun kepercayaan dari masyarakat terhadap persepsi terhadap sekolah. Hal
tersebut dilakukan dengan berupaya agar mempunyai ciri khusus yang bisa
menjadi daya tarik masyarakat diantaranya, menjadikan tahfidz sebagai program
unggulan, menyediakan banyak program ekstrakulikuler kepada peserta didik, dan
menjalin hubungan baik dengan wali murid.
2. Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah unggul.
Gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMP IT MTA Karanganyar yaitu gaya
demokrasi dengan memutuskan perkara dan masalah pada saat rapat dengan guru dan
staff sekolah. Gaya otoriter diterapkan dengan meningkatkan kedisiplinan,

9
memberikan hukuman bagi warga sekolah yang melanggar aturan, dan memutuskan
hasil rapat.
DAFTAR PUSTAKA
Rujukan Buku :
Abd.Wahab dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2017).
Ahmad Tohardi, Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung:
Universitas Tanjung Pura, Mandar Maju, 2002).
Daryanto, Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran, (Yogyakarta: GAVA
MEDIA, 2011).
Djama‟an Satori dan Aan Komariah, Metodelogi Penelitian Kualitatif, 23.
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007).
Hasan Basri, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: CV.PUSTAKA SETIA,
2014).
Kompri, Standarisasi Kompetensi Kepala Sekolah Pendektan Teori untuk Praktik
Profesional, (Jakarta: Kencana, 2017).
M. Nur Hassan, Upaya Madrasah Sebagai Lembaga Pendidikan Unggul, Jurnal
Wahana Akademika, Vol. 2 No. 2, Oktober 2015.
M. Shobirin, Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengelola Sekolah
Menengah Kejuruan Unggulan Nurul Islam Brebes, Jurnal OASIS (Objective And
Accurate Sources of Islamic Studies) Vol 1. No 1 Agustus 2016.
Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, (Bandung: Ossa Promo,
1999).
Masduki Duryat, Kepemimpinan Pendidikan (Meneguhkan Legitimasi dalam
Berkonsentrasi di Bidang Pendidikan), (Bandung: ALFABETA, 2016).
Mohamad Ali, Menyemai Sekolah Bertaraf Internasional Refleksi Modal Sosial dan
Modal Budaya, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah Yogyakarta, 2012).
Muhammad, Konsep Pengembangan Madrasah Unggul, Kreatif, Vol. 4, No. 1
(Januari 2009).
Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Pendelitian Pendidikan, ( Remaja Rosda
Kaya, 2011).
Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2013).
Novi Nur Eka Putri, Skripsi. Inovasi Kepala Sekolah dalam Mengembangkan
Sekolah Unggul di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Pelajaran
2017/2018, (Surakarta: 2018).
Nur ‘Aeni, Strategi Pengembangan dalam Pengembangan Sekolah Unggul,
(Surakarta: 2013).

10
Rahman, dkk, Peran Strategis Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan, (Sumedang: Alqaprint Jatinangor, 2006).
Siti Fila Nurfarida, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Program
Pengembangan Sekolah di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Tahun
Ajaran 2016/ 2017.
Soekarto Indarafachrudi, Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2006).
Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolahan, (Jakarta: PT.RINEKA CIPTA, 2009).
Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan (Research and Development/R&D),
Bandung: Alfabeta, 2015).
Umiarso, dan Imam Al-Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi
Pendidikan, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2010).
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2002).
Rujukan Internet :
http://tafsirq.com/hadits/bukhari/4789, diakses pada tanggal 17 Mei 2022 pukul
22.30 WIB.
Rujukan Undang-Undang :
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repubik Indonesia nomor 6 Tahun
2018 BAB VI pasal 15 tentang tugas kepala sekolah.

11

Anda mungkin juga menyukai