TADBIR MUWAHHID
Volume 2, Nomor 2, Oktober 2018
Editor Ahli
Dr. Rasmitadila, ST., M.Pd.
Sobrul Laeli. M.Pd
Novi Maryani. M.Pd.I
Afridha Sesrita, M.Pd.
Ratna Wahyu Wulandari, M.Pd.
Editor Pelaksana
Megan Asri Humaira, S.S., M.Hum.
Reviewer
Dr. Siti Masitoh, M.Pd.
Dr. H. Mulyono, MA.
Dr. Abdillah, S.Ag., M.Pd.
Bashori, M.Pd.I.
Tentang Jurnal
Tadbir Muwahhid adalah jurnal ilmiah yang memuat aspek-aspek ilmu pendidikan, terbit dua kali
dalam satu tahun (April dan Oktober). Tadbir Muwahhid mulai diterbitkan pada tahun 2012 dengan
nama awal Ta’dibi. Kemudian seiring waktu berubah nama menjadi Tadbir Muwahhid (tahun 2017)
yang diinisiasi Oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Djuanda Bogor. Redaksi
menerima naskah dengan ketentuan sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor.
Alamat Redaksi
Tadbir Muwahhid
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Djuanda Bogor
Jl. Raya Tol Jagorawi No. 1 Ciawi Bogor 16720
Telp. 0251-8243872 Email: tadbir.muwahhid@unida.ac.id
http://ojs.unida.ac.id/index.php/JTM
Semua isi dan akibat yang ditimbulkan dari artikel yang dimuat pada jurnal
Tadbir Muwwahhid ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya penulis bukan
dewan redaksi
Tadbir Muwahhid p-ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Vol 2 No 2, Oktober 2018 ii
DAFTAR ISI
Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720
a Korespondensi: Eldi Kustian, Email: eldieldikustian@gmail.com
ABSTRACT
This research aims to describe and to know the application of marketing strategy of
educational services through the management functions and trought the theory og
marketing mix in MA Daarul Uluum Bantar Kemang and find the factor endowments and a
barrier that exists in MA Daarul Uluum in the marketing of educational services. The
methods used in this research in descriptive qulitative approch, data collection techques,
namely as for observation, interview, and documentation study. For observations done with
the related observations of the activities of the marketing strategy of of educational services
in increasing the number of new students. Parties in the interview is the principal, vice
principal, administrative head, chairman of PAPENSIBA, theachers, students, and the student
trustee. The study documentation is carried out by shooting directly and ask for documents
or files which related to the marketing of educational service to the staff of TU. The result of
this research show that: first, the marketing strategy of educational services to increase the
quantity of students in the MA Daarul Uluum Bantar Kemang using management function
that there are four stages. (1) the palnning stages namely; do segmentasi the market, and
determining the target market, and determine the target market. (2) organizing stages
namely; forming new student admission committee ( PAPENSIBA). (3) the stages of
implementation, namely; marketing directly and indirectly. (4) the evaluation, namely; the
time of implementation of the evaluation every year. Second, the implementation of the
marketing strategy of educational services in MA Daarul Uluum Bantar Kemang to increase
the quantity of students trough marketing mix namely; product, place, price, promotion,
people, pysical evidence and processowned by MA Daarul Uluum quite management to
increase the number of animo registrant learners every year. Third, the supporting factors in
the marketing starategy of educational services in MA Daarul Uluum Bantar Kemang namely,
the qualified educators, the geographical location of the school, are home to many activities
of ektrakulikuler, directly under the auspices of the Foundation Daarul Uluum, and budgeting
affordable school bugget by any other circles. Fourt, an inhibitor of factor in the marketing
strategy of educational services in MA Daarul Uluum Bantar Kemang namely; the rivalry
between instutions that increasingly tight, yet there are experts in the field of marketing, a
very limited vehicle parking, lack of land owned by the school, and the students in out MA
Daarul Uluum Bantar kemang.
Keywords: education services, marketing, strategy.
88 Kustian et al. Strategi pemasaran jasa pendidikan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengetahui penerapan strategi
pemasaran jasa pendidikan melalui fungsi manajemen dan teori bauran pemasaran di MA
Daarul Uluum Bantar Kemang dan menemukan Faktor pendukung dan penghambat yang ada
di MA Daarul Uluum dalam pemasaran jasa pendidikan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif, adapun teknik
pengumpulan data yaitu dengan observasi., wawancara, dan studi dokumentasi. Untuk
observasi dilakukan dengan pengamatan terkait kegiatan strategi pemasaran jasa
pendidikan dalam meningkatkan jumlah siswa baru. Pihak yang di wawancarai adalah
kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kemahasiswaan, kepala tata usaha, ketua
PAPENSIBA, guru, siswa, dan wali siswa. Studi dokumentasi dilakukan dengan pengambilan
gambar secara langsung dan meminta dokumen-dokumen atau berkas-berkas yang terkait
dengan pemasaran jasa pendidikan kepada staf tata usaha. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa: Pertama, strategi pemasaran jasa pendidikan untuk meningkatkan kuantitas siswa di
MA Daarul Uluum Bantar Kemang dengan menggunakan fungsi manajemen itu ada empat
tahapan. (1) tahap perencanaan yaitu; melakukan segmentasi pasar, penentuan target pasar,
dan menentukan target pasar. (2) tahapan pengorganisasian yaitu; membentuk panitia
penerimaan siswa baru (PAPENSIBA). (3) tahapan pelaksanaan yaitu; pemasaran secara
langsung dan pemasaran secara tidak langsung. (4) evaluasi yaitu; waktu pelaksanaan
evaluasi yaitu setiap tahun sekali. Kedua , implementasi strategi pemasaran jasa pendidikan
di MA Daarul Uluum Bantar Kemang untuk meningkatkan kuantitas siswa melalui bauran
pemasaran yaitu; produk, tempat, harga, promosi, people, pysical evidence, dan prosesyang
dimiliki oleh MA Daarul Uluum cukup berhasil untuk meningkatkan jumlah animo pendaftar
peserta didik di setiap tahunnya. Ketiga,Faktor pendukung dalam strategi pemasaran jasa
pendidikan di MA Daarul Uluum yaitu, tenaga yang berkualitas, letak sekolah yang geografis,
memiliki banyak kegiatan ektrakulikuler, langsung berada dibawah naungan Yayasan Daarul
Uluum, dan anggaran pembiyaiaan sekolah yang terjangkau oleh kalangan manapun.
Keempat, Faktor penghambat dalam strategi pemasaran jasa pendidikan di MA Daarul
Uluum bantar Kemang yaitu; persaingan antar lembaga yang semakin ketat, belum adanya
tenaga ahli dibidang pemasaran, parkiran kendaraan yang terbatas, kurangnya lahan untuk
olahraga, kurang luasnya tanah yang dimiliki oleh sekolah, dan sering terjadi keluar
masuknya siswa-siswi MA Daaarul Uluum Bantar Kemang.
Kata kunci: jasa pendidikan, pemasaran, strategi.
Kustian, E., Abdurakhman, O., & Firmansyah, W. (2018). Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
dalam Meningkatkan Kuantitas Siswa. Tadbir Muwahhid, 2(2), 87-97.
membedakan dengan sekolah lainnya yang terpola secara baik dan benar. Adapun
berada di kota bogo, perbedaan tersebut struktur kepanitian mahasiswa baru
yaitu dengan adanya brand pondok (PAPENSIBA) MA Daarul Uluum seperti
pesantren moderen yang mempunyai ciri pada Tabel 1.
khas seluruh siswa dan siswinya semuanya
Tabel 1 Struktur PEPENSIBA
wajib bermukim atau tinggal diasrama,
kemudian program ngaji kitab kuning setiap No Nama Jabatan
hari, bahasa sehari-hari bahasa inggris dan 1 Mudir al- Penanggung jawab
bahasa arab, mengahsilkan alumni- alumni MA’had
yang berkualitas, meskipun MA Daarul 2 Rizal Azizi, Koordinator Umum
Uluum ini lebih mengusung unsur S. Pd
keagaamaan yang kuat, namun MA Daarul
3 Alphi Parati Urusan informasi,
Uluum pun sangat memperhatikan dan
keuangan,
tidak melupakan kegiatan intrakulikuler
administrasi
dan ekstrakulikuler, bahkan MA Daarul
Uluum ini mempunyai 23 jenis kegiatan 4 Hasbulloh, Urusan penggalangan
intrakulikuler dan mempunyai 23 jenis SE, MA, Ek. santri
kegiatan ektrakulikuler. Jadi ini yang 5 Lulu Zahroh Urusan testing dan
membedakan antara MA Daarul Uluum , S. Psi. penjaringan
dengan Madrasah-madrasah lainnya, 6 Yaser Al- Urusan
sehingga sekolah ini masih tetap eksis di Arusyi, ST. kerumahtanggaan dan
kalangan masyarakat. Tentunya pihak Ma asrama
Daarul Uluum ingin dan berharap agar 7 Pembantu Seluruh dewan guru,
semua siswa-siswinya berhasil dan sukses Umum karyawan, pengurus
di dunia dan di akhirat. hisada, dan alumni.
melibatkan seluruh stake holder yang wajib tinggal dipondok (asrama) dan
berada di MA Daarul Uluum. Agar semua hidup dalam ritme kegiatan yang sudah
rencana dan program kerja yang telah diatur selam 24 jam, wajib mnggunakan
disusun dengan baik, maka selanjutnya bahasa arab dan inggris dalam
evaluasi dalam menjalankan tugas Panitia berkomunikasi sehari-hari, baik didalam
penerimaan siswa baru (PAPENSIBA) kelas maupun diluar kelas, berdisiplin
menjadi hal yang sangat penting untuk dalam segala hal, sesuai dengan
dilaksanakan oleh MA Daarul Uluum Bantar ketentuan masing masing.
Kemang. Evaluasi ini dilakukan agar 2. Ektrakulikuler, seperti kajian kitab salafi
program kerja yang telah dibuat tidak ba’da subuh sampai jam 06.00 WIB,
keluar dari hal yang telah direncanakan. pembinaan tahfidz Al-Quran dan seni
Menurut bapak Fikri Aziz, S. Pd. selaku tilawahnya, training metode pengajaran
waka kesiswaan mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an, latihan berceramah dalam
persaingan pada saat ini pun sangatlah ketat tiga bahasa: Arab, Inggris, dan
khususnya di kota Bogor ini, maka dalam Indonesian, pelatihan menulis, Forum
mengatasi dan menghadapi persaingan yang diskusi Ilmiah dan lain sebainnya.
sangat ketat ini evaluasi merupakan hal Dari program-program diatas, sekolah
yang sangat penting yang harus dilakukan telah berupaya memberikan program yang
oleh pihak MA Daarul Uluum Bantar terbaik bagi siswa yang sesuai dengan
Kemang, yaitu dengan cara tetap menjaga kebutuhannya. Dengan adanya program-
kualitas dan meningkatkan pelayanan jasa program tersebut, maka sangat memberikan
yang dimiliki oleh MA Daarul Uluum Bantar nilai tambah tersendiri bagi MA Daarul
Kemang agar bisa bertahan dan lebih maju Uluum Bantar Kemang dalam meningkatkan
dibanding sekolah lainnya. kualitas yang dimiliki dibandingkan dengan
sekolah swasta lainnya. Program-program
Implementasi Strategi Pemasaran tersebuat juga menjadi strategi pemasaran
Jasa Pendidikan di MA Daarul Uluum
jasa pendidikan untuk meningkatkan
Bantar Kemang dengan Menggunakan
kuantitas siswa setiap tahunnya dan agar
Bauran Pemasaran
lebih dikenal oleh masyarakat lebih luas.
Produk
Harga (Price)
Keunggulan sekolah MA Daarul Uluum
Bantar Kemang dalam hal produk yaitu ada Sekolah MA Daarul Uluum dalam
dua keunggulan yakni dalam bidang menentukan kebijakan anggaran
intrakulikuler dan bidang ektrakulikuler. pembayaran siswa sudah ditentukan setiap
tahun sekali dirapat tahunan, dan besar
1. Intrakulikuler, mempunyai guru yang
anggaran siswanya 650.000/bulan, besar
profesional dalam dalam menyampaikan
anggaran ini cukup sesuai dengan
ilmunya dan sesuai dengan bidangnya
pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh
masing-masing, guru di MA Daarul
pihak MA Daarul Uluum. Rincian biaya MA
Uluum 95% sudah sertifikasi guru.
Daarul Uluum Bantar Kemang terdapat pada
Adanya program pendukung seperti:
Tabel 2.
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 95
7. Sering hilangnya banner dan baliho yang MA Daarul Uluum Bantar Kemang yaitu :
sudah disebar di titik-titik tertentu. persaingan antar lembaga yang semakin
ketat, belum ada tenaga ahli dibidang
pemasaran, parkiran kendaraan yang
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI sangat terbatas, kurangnya lahan untuk
olahraga, kurang luasnya tanah yang
Kesimpulan dimiliki oleh sekolah, dan keluar
1. Strategi pemasaran jasa pendidikan di masuknuya siswa-siswi MA Daarul
MA Daarul Uluum Bantar Kemang cukuk Uluum Bantar Kemang.
baik, karena pihak sekolah memiliki
tahapan-tahapan yang ideal yaitu Implikasi
dengan menggunakan prinsip-prinsip Bagi Pihak Lembaga, agar lebih mendalami
manajeman dalam pelaksanaan strategi tentang strategi pemasaran jasa pendidikan.
pemasaran. Untuk pihak Umum, diharapkan dapat
2. Implementasi strategi pemasaran melakukan penelitian yang lebih mendalam
dengan menggunakan bauran dengan obyek yang berbeda, lebih menggali
pemasaran di MA Daarul Uluum Bantar informasi dan data-data pada orang-
Kemang sangat berhasil dan efektif, orang/lembaga yang terkait dengan strategi
karena dengan produk, promosi, tempat, pemasaran jasa pendidikan dalam
harga, orang, sarana dan prasarana, dan meningkatkan kuantitas siswa.
proses yang dimiliki pihak MA Daarul
Uluum bisa meningkatkan jumlah animo
pendaftar peserta didik disetiap DAFTAR PUSTAKA
tahunnya. Sehingga MA Daarul Uluum Alma, B. (2005). Pemasaran strategik jasa
masih tetap eksis di dunia pendidikan pendidikan. Alfabeta: Bandung.
dan menjadi alternatif orang tua untuk Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian
menyekolahkan anaknya. (Suatu Pendekatan Praktik). Rineka Cipta:
3. Faktor pendukung dalam strategi Jakarta.
pemasaran jasa pendidikan di MA Daarul Sukardi. (2009). Metodologi penelitian
Uluum diantaranya, tenaga pendidik pendidikan kompetensi dan praktiknya.
yang berkualitas, letak sekolah yang Bumi Aksara: Jakarta.
geografis, memilki banyak kegiatan Wijaya, D. (2012). Pemasaran Pendidikan.
ektrakulikuler, langsung berada dibawah Salemba Empat : Jakarta.
naungan Yayasan Daarul Uluum, dan Yusuf, A. M. (2015). Metode penelitian
anggaran pembiaiaan sekolah yang kuantitatif, Kualitatif, dan penelitian
terjangkau oleh kalangan manapun. gabungan. Pranada Media Group :
4. Faktor penghambat dalam pelaksanaan Jakarta.
strategi pemasaran jasa pendidikan di
98 Ulfah et al. Pembetukan karakter disiplin santri
Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720
a Korespondensi: Resma Ulfah, Email: resmaulfah@gmail.com
ABSTRACT
Education efforts in the formation of one discipline character is by using reward and
punishment methods. It is rare for educational institutions that combine reward and
punishment methods in one container. But Pondok Pesantren Moderm is an Islamic
educational institution that is able to combine the two methods in one container and make it
a culture in every modern pesantern hut. as applied in Pondok Pesantren Modern Daarul
Uluum Bantarkemang. Pondok Pesantren this method of reward and punishment in
disciplining santri. The purpose of this research is to understand reward and punishment in
the formation of santri characters. This study used qualitative methods with ethnographic
research used to examine the natural cultural values. Technique of collecting data is done by
using; interviews, observation, and documentation. Data analysis using; Spradley model
analysis, data collection, data reduction, display / data presentation and verification. The
validity check of data uses source triangulation and uses reference material. The results of
this study show: (1) Modern Boarding School Daarul Uluum Bantarkemang combining the
concept of salafi and general learning, that is by studying the traditional books and madrasah
schools; (2) the effort of pesantren in shaping the character of discipline of santri that is by
applying educative everyday activities and reward and punishment method; (3) rewards
given to students in the form of material and non-material. Reward of material is given every
semester; and (4) the punishment given has a level of level I, level II, level III and preferential
level. Reward and punishment given by boarding school and HISADA as the right hand
caretaker.
Keywords: discipline character of santri, modern boarding school, reward and punishment.
ABSTRAK
Upaya pendidikan dalam pembentukan karater disiplin salah satunya yaitu dengan
menggunakan metode reward dan punishment. Masih jarang lembaga pendidikan yang
menggabungkan antara metode reward dan punishment dalam satu wadah. Namun Pondok
Pesantren Moderm merupakan lembaga pendidikan islam yang mampu menggabungkan dua
metode tersebut dalam satu wadah dan menjadikannya budaya disetiap pondok pesantern
modern. seperti yang diterapkan di Pondok Pesantren Modern Daarul Uluum Bantarkemang.
Pondok pesantren ini menerapkan metode reward dan punishment dalam mendisiplinkan
santri. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami reward dan punishment dalam
pembentukan karakter disiplin santri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
jenis penelitian etnografi digunakan untuk meneliti nilai budaya yang alamiah. Teknik
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 99
Ulfah, R., Fauziah, R. S. P., & Aliyyah, R. R. (2018). Reward dan Punishment dalam
Pembentukan Karakter Disiplin Santri. Tadbir Muwahhid, 2(2), 98-110.
Visi dan kiprah pesantren dalam yang diperbuat oleh seseorang yang sah
kerangka pengabdian sosial yang pada (Chaplin, 2006).
mulanya diletakan kepada pembentukan
nilai keagamaan, salah satunya dengan
menerapkan metode reward dan MATERI DAN METODE
punishmen. sehingga menumbuhkan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
karakter kedisiplinan dalam jiwa santri, kualitatif. Sedangkan pendekatan yang
baik disiplin dalam belajar, disiplin waktu, digunakan adalah pendekatan Etnografi.
maupun disiplin peraturan. Menurut Sugiyono, jenis penelitian kualitatif
Pondok Pesantren modern Daarul Uluum adalah cara yang digunakan dalam
Bantarkemang memiliki visi di dalamnya, penelitian suatu objek ilmiah, dimana
yaitu menjadi lembaga pendidikan Islam peneliti semagai instrumen kunci, dan
terpadu yang unggul, sehat, berdisiplin, dan teknik yang digunakan secara triangulasi
berwawasan global. Untuk mencapai misi atau gabungan, serta analisis data bersifat
pendidikannya, Pondok pesantren Daarul induktif (Sugiyono, 2015).
Uluum berkomitmen untuk menerapkan Sedangkan pendekatan etnografi yaitu
budaya disiplin bagi seluruh santri. Dalam suatu studi tentang kebudayaan yang
segala bidang di Pondok Pesantren Daarul mempelajari kebudayaan lain. Etnografi
Uluum ini menerapkan reward dan bermakna membangun suatu pengertian
punishment yang tertulis. Pesantren tidak yang sistematik dari suatu kebudayaan
hanya berfokus pada kemampuan akademik manusia dari perspektif orang yang telah
santri, akan tetapi pendidikan harus mempelajari kebudayaan tersebut
dipahami sebagai upaya mengiring individu (Spradley, 1997).
kearah perubahan perilaku ke arah yang
Sumber data diperoleh dari subyek
lebih baik yaitu dengan adanya peraturan
dalam penelitian yaitu kepala madrasah,
yaitu melalui metode reward dan
ketua asrama putra, ketua asrama putri,
punishment.
HISADA bagian keamanan, HISADA bagian
Dafid. L Sills mendefinisikan hadiah yaitu peribadatan dan sntri teladan 2017. Peneliti
salah satu alat pendidikan yang diberikan menggunakan teknik pengumpulan data
pada peserta didik sebagai penghargaan melalui observasi, wawancara, dan
terhadap prestasi atau prilaku baik yang dokumentasi. Selanjutnya untuk
dicapainya (Purwanto, 1985). Sedangkan menganalisis data yang telah dikumpulkan
punishment adalah: 1) suatu sejak awal sampai akhir peneliti
penderitaanrasa jera atau rasa tidak senang menggunakan analisis model Miles dan
pada seorang subjek, karena kegagalan Huberman serta analisis model Spradley.
dalam menyesuaikan diri terhadap suatu Analisis model Miles dan Huberman
rangkaian perbuatan yang sudah ditentukan meliputi; reduksi data, penyajian data, dan
terlebih dahulu dalam satu percobaan, 2) verifikasi kesimpulan (Yusuf, 2016).
Suatu perangsang dengan valensi negative, Sedangkan analisis model Spradley
atau satu perangsang yang mampu meliputi; analisis domain, analisis
menimbulkan kesakitan atau taksinomi, analisis komponensial, analisis
ketidaksenangan, 3) beban yang diberikan tema budaya (Spradley, 1997).
dalam periode tertentu atas pelanggaran
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 101
Maka dengan itu hukuman melakukan jual ST juga berpendapat hal yang sama pada
beli online diberlakukan untuk sekarang ini. hari Selasa tanggal 10 April 2018 pukul
Sistem evaluasi yang diterapkan untuk 21:00. ....mudir selalu memberikan tedalan
memperbaharui peraturan di lakukan setiap yang baik kepada santri. Beliau mengajarkan
satu semester dan 5 tahun sekali untuk bagaimana menjadi santri yang disiplin ilmu,
perbaharuan keseluruhan. Hasil revisi atau bahasa dan tatakrama. Setiap ba’da Solat
evaluasi punishment diberikan kepada Subuh mudir mengajarkan kitab kuning
kepala sekolah dan diketik ulang oleh Ta’limuta’lim atau kitab Akhlaqulil Banat.
bidang administrasi. Selain itu beberapa pengurus juga
memberikan contoh yang baik walaupun
Hasil revisi akan berbentuk menjadi
kadang beberapa pengurus HISADA ada yang
peraturan dasar pesantren dalam buku
melanggar peraturan juga....
MAPENPO 2017 dan paper point
punishment. Peraturan dasar ini yang jadi Reward
pedoman kedisiplinan untuk semua bidang Uluum Bantarkemang dilakukan pada setiap
tidak dalam satu bidang saja namun seluruh satu semester dan satu tahun sekali. Kyai
bidang yg berkaitan dengan aktifitas atau mudir ikut serta dalam kegiatan
pesantren. Adanya pedoman ini adalah pemberian reward disetiap akhir tahun
salah satu bukti bahwa pendisiplinan ajaran. Setiap bagian diberi tanggung
karakter santri sangat diutamakan di jawabb untuk memberikan reward kepada
Pondok Pesantren Daarul Uluum santri. Proses seleksi pemilihan santri untuk
Bantrarkemang. diberikan reward dilakukan oleh HISADA.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat KM Setelah HISADA menseleksi lalu ketua
dari hasil Wawancara pada hari Senin bagian pada struktural mengambil alih
tanggal 5 Maret 2018 pukul 8:30 untuk pemberian reward. Khusus Untuk
WIB. .....Kekurangan dari peraturan reward yang berkaitan dengan pengajaran
pesantren adalah tidak mencakup seluruh sekolah diseleksi dan diberikan oleh guru
kegiatan santri, karna santri biasanya atau ustdaz wali kelasnya
melanggar tidak terduga sebelumnya seperti Bentuk reward yang diberikan adalah
pelanggaran jual beli online yang sedang berupa materi dan non materi. Contohnya
viral sekarang ini..... reward berupa materi yaitu piagam,
Adapun pendapat dari BAA pada hari makanan dan bingkisan berupa alat tulis
Kamis tanggal 5 April 2018 pukul 13:00 atau kebutuhan santri lainnya. Untuk
WIB. .....Evaluasi ini memperbaharui reward non materi ini berupa pujian,
hukuman sesuai dengan situasi dan keadaan ucapan motivasi, dan lain sebagainya, hal ini
santri. Misalnya saja pada zaman sekarang diberikan disetiap hari. Selain itu pengurus
ini sedang viral jual beli online yang dulu juga memberikan reward yang sesuai
belum diketahui oleh masyarakat umum. dengan keinginan santri pada umumnya
Maka dengan itu hukuman melakukan jual yaitu mengajak santri jalan-jalan atau
beli online diberlakukan untuk sekarang ini. makan diluar lingkungan pesantren. Reward
Dan Revisi atau evaluasi punishment ini tentunya hanya diberikan kepada santri
diberikan kepada kepala sekolah. teladan dalam bidang asrama.
Diperbaharui setiap satu semester dan 5 Hal tersebut sesuai dengan pendapat KM
tahun sekali untuk perbaharuan dari hasil Wawancara pada hari Senin
keseluruha.....
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 103
tanggal 5 Maret 2018 pukul 8:30 HISADA selama satu tahun sekali. Reward
WIB. .....Sama seperti punishment, reward diberikan sesuai dengan bidangnya. Yaitu
pun dilakukan oleh setiap bidang. Reward bagian keamanan, bahasa, peribadatan,
dilakukan setiap satu semester dan khusus perpustakaan, dan lain-lain. Bentuk
untuk santri teladan dilakukan satu tahun rewardnya berupa materi seperti; alat tulis,
sekali..... pakaian dan vocer belanja di supermarket.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Reward dalam bentuk lain yaitu diajak
BAI pada hari Senin tanggal 5 Maret 2018 studytour ke pare untuk bagian bahasa.
pukul 10:00 WIB. ....Reward diberikan oleh Reward ini khusus untuk santri yang
pengurus HISADA seperti santri teladan menggunakan bahasa yang telah ditentukan
dalam bidang ibadah, santri teladan dalam dengan tertib....
bidang keamanan dan lain sebagainya. Punishment
Untuk reward yang berkaitan dengan
Pemberian Punishment dilakukan oleh
pengajaran sekolah diberikan oleh guru atau
kepala bagian dan HISADA sebagai tangan
ustdaz wali kelasnya. Reward yang diberikan
kanan pengurus. Khusus untuk Punishment
setiap satu semester yang berhubungan
di kelas diberikan oleh guru kelas masing-
dengan nilai. Bentuk rewardnya itu berupa
masing dan staf pengajaran. Bentuk
materi dan non materi. Contohnya reward
hukumanya yaitu (1) dibotak, dicepak,
berupa materi adalah piagam, makanan dan
dipitak; (2) dijemur beserta pamplet yang
bingkisan berupa alat tulis atau kebutuhan
telah ditentukan sesuai pelanggarannya; (3)
santri lainnya. Untuk reward non materi ini
putri memakai jilbab warna merah; (4)
berupa pujian, ucapan motivasi, dan lain
bersih-bersih lingkungan pesantren; (5)
sebagainya, hal ini diberikan disetiap hari.
menghafal surat pilihan. Perbedaan
Selain itu pengurus juga memberikan reward
punishment santri putra adalah dibotak
yang sesuai dengan keinginan santri pada
kepalaya untuk yang keluar pesantren tanpa
umumnya yaitu mengajak santri jalan-jalan
izin dan hubungan lawan jenis (pacaran).
atau makan diluar lingkungan pesantren.
Hukuman diberikan secara tersusun,
Reward ini tentunya diberikan kepada santri
tidak langsung diberikan hukuman berat.
teladan dalam bidang asrama. Kyai atau
Punishment di Pondok Pesantren Daarul
mudir ikut serta dalam kegiatan pemberian
Uluum Bantarkemang ini ada beberapa
reward disetiap akhir tahun ajaran....
tingkatan yang tertulis di peraturan dasar
Adapun pendapat dari BAA pada hari
pesantren. Tahapannya adalah pelanggaran
Kamis tanggal 5 April 2018 pukul 13:00
tingkat 1, pelanggrana tinggkat 2,
WIB. ....Reward secara materi diberikan
pelanggaran tingkat 3 dan pelanggaran
setiap setahun sekali. Reward diseleksi oleh
istimewa dalam bentuk point. Contoh
masing-masing bagian dan HISADA. Hadiah
pelanggaran istimewa adalah tidak
diberikan oleh bagian asrama dan HISADA
melakukan puasa ramadan. Santri yang
sebagai tanggan kanan pengurus. Bentuk
melakukan pelanggaran berat wajib
riward secara materi yaitu alat-alat yang
membuat BAP (Berita Acara Pelanggaran).
diperlukan oleh santri seperti alat tulis, jam
Adapun pelanggaran yang ringan bisa jadi
beker, atau pakaian....
sedang bahkan berat bila terlalu sering
HKA pun berpendapat hal yang sama dilakukan, contohnya telat
pada hari selasa tanggal 10 April 2018 pukul berjamah/masbuk adalah pelanggaran
20:30 WIB. ....Reward yang diberikan oleh ringan tapi sudah masbuk sebanyak 3 kali
104 Ulfah et al. Pembetukan karakter disiplin santri
berturut maka akan berubah menjadi nilai point dan kifarat. Jika santri melakukan
pelanggaran sedang. Contoh lain yaitu tidak kifarat secara otomatis point akan
mengikuti kegiatan ta’lim pagi adalah berkurang. Tujuan diberikan hukuman yaitu
pelanggaran sedang namun sudah sering untuk mendisiplinkan santri....
dilanggar maka pelanggarannya berubah Adapun pendapat dari BAA pada hari
menjadi berat. Selain dalam bentuk point, Kamis tanggal 5 April 2018 pukul 13:00
punishment pun ada dalam bentuk kifarat WIB. ....HISADA bagian keamanan sebagai
contohnya menghafal satu surat yang dipilih tangan kanan para ustadz yang mengurus
sesuai ketentuan dan sesuai dengan bidang reward dan punishment dalam lingkup
pelanggarannya. Setelah santri dihukum asrama. Untuk punishmen di kelas
atau diberi kifarat maka point pelanggaran punishment dikelola oleh bagian pengajaran.
akan otomatis berkurang Perbedaan punishment santri putra adalah
Untuk mengetahui santri yang tidak ikut dibotak kepalaya untuk yang keluar
kegiatan atau tidak mematuhi tata tertib pesantren tanpa izin dan hubungan lawan
adalah dengan mengabsen setiap kegiatan jenis. Jenis punisment lain seperti hafalan,
sehingga santri yang tidak hadir tanpa diberikan tugas membangunkan santri lain
alasan akan dikenakan hukuman. Pada untuk ta’lim subuh dengan jangka waktu
setiap kegiatan pembelajaran baik di kelas tertentu....
maupun peribadatan ada pengawasan rutin HPI pun berpendapat hal yang sama pada
sebelum kegiatan dimulai. Bila ada santri hari selasa tanggal 10 April 2018 pukul
yang telat mengikuti kegiatan akan di scots 20:30 WIB. ....pemberian hukuman adalah
jump atau push up sesuai waktu telatnya. cara yang paling berpengaruh dalam
Miasalkan telat lima belas menit berarti 15 kedisiplinan santri, sebab santri menjadi
scots jump. merasa tidak nyaman ketika diberi hukuman
Adanya punishment tentu agar ada walaupun beberapa santri ada yang sulit
dampak positif kepada santri. Dampak untuk dikendalikan dengan hukuman....
positif dari pemberian punishment adalah
menjadikan rabu-rambu waspada kepada Pembahasan
santri yang lain agar tidak melakukan
Konsep Pesantren
pelanggaran, sehingga para santri dapat
mengikuti peraturan yang ada. Adapun Pondok pesantren Daarul Uluum
dampak negatif dari pemberian pinishment Bantarkemang termasuk kedalam jenis
yaitu santri yang dihukum merasa sudah Pesantren modern. Hal ini dikarenakan
tercoreng nama baiknya sehingga dia pembelajarannya yang mengkombinasikan
melakukan pelanggaran yang sama pun pendidikan salafi dan mengadopsi
tidak ia takuti. Dengan adanya punishment pendidikan umum dengan kurikulum
santri bisa dikit demisedikit mematuhi nasional dan kurikulum lokal seperti
peraturan yang ada. Karena pada dasarnya penanaman bahasa arab dan lain-lain.
kebiasaan baik diawali dengan dibiasakan Tujuan dari pembelajaran pesantren
lalu biasa melakukan setelah itu terbiasa modern ini adalah supaya santri mampu
melakukan. hidup dalam situasi sosial apapun.
Hal serupa disampaikan oleh BAI pada Pernyataan di atas sesuai dengan teori
hari Senin tanggal 5 Maret 2018 pukul konsep pesantren modern yaitu (Efrizal,
10:00 WIB. ...hukuman diberikan berupa 2012): “Modern Islamic boarding schools
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 105
because parents and teachers are the closest santri. Maka pengurus harus memilih santri
children neighborhoods. The disciplinary mana yang berhak mendapatkan reward
rules that were implemented must form a baik di asrama maupun dalam
new agreement between house and school” pembelajaran.
yang artinya orang tua dan guru memiliki Reward yang dilakukan di Pondok
peran penting dalam menanamkan disiplin Pesantren Daarul Uluum sesuai dengan
terhadap anak-anak karena orang tua dan teori prinsip pemberian reward yang
guru adalah lingkungan anak-anak terdekat. dikemukanan oleh Tom sebagai berikut
Aturan pendisiplinan yang diterapkan harus (Kelishadroky, Sahmsi, Bagheri,
membentuk perjanjian baru antara rumah Shahmirzayi, & Mansorihasanabadi, 2016):
dan sekolah. “Principle One: Choosing the right
Peraturan di Daarul Uluum reinforcing agents Different agents have
Bantarkemang tidak sertamerta dibuat different results for various individuals.
begitu saja, namun peraturan dibuat Even the same agent yields differing results
tersusun dan sesuai dengan situasi yang on the same person under various
ada. Agar peraturan konsisten dan conditions. This should be carefully
terorganisir maka sertiap satu tahun sekali considered in any situation and with any
dilakukan evaluasi untuk memperbaharui individual” yang artinya prinsip satu:
peraturan dan direvisi setiap lima tahun Memilih agen penguat yang tepat. Agen yang
sekali. Hasil revisi akan dikelola oleh kepala berbeda memiliki hasil yang berbeda untuk
madrasah dan bidang administrasi agar berbagai individu. Bahkan agen yang sama
peraturan yang diperbaharui masuk menghasilkan hasil yang berbeda pada
kedalam buku pedoman pesantren. orang yang sama dalam berbagai kondisi. Ini
Hal tersebut serupa dengan yang harus dipertimbangkan dengan saksama
dikemukakan oleh (Rahayuningsih & dalam situasi apa pun dan dengan individu
Sholikhan, 2016): “the rule that was already mana pun.
implemented should be consistent and well- Pemberian reward diberikan dan
organized in order to become a clear ditetapkan setiap satu semester tepatnya
guidelines for children to behave” yang setiap pergantian semester dan kenaikan
artinya aturan yang sudah dilaksanakan kelas. Momen pemberian reward ini sangat
harus konsisten dan terorganisasi dengan cocok dikarenakan setiap pergantian
baik agar menjadi pedoman yang jelas bagi semester merupakan pembagian rapot hasil
anak-anak untuk berperilaku. belajar, dan setiap kenaikan kelas
merupakan waktu untuk libur panjang
Reward
santri di akhir pembelajaran baik
Reward di Daarul Uluum Bantarkemang
pembelajran pesantren maupun sekolah.
dilakukan untuk mendidik santri terpacu
Hal tersebut juga sesuai dengan prinsip
kearah yang lebih baik lagi. Dengan
pemberian reward yang kedua, yaitu:
memahami perasaan tiap individu santri
“Principle Two: Reward immediately after
dan memacu santri lain agar melakukan hal-
the behavior to have the best result The
hal positif. Melakukan pendekatan sehingga
biggest mistake any parent can make is to
santri tidak merasa iri hari kepada santri
delay the reward for an appropriate
yang mendaptkan reward dan Melakukan
behavior. A reward will be most effective if
analisis dari catatan-catan pelanggran
it immediately follows the behavior so that
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 107
the desirable behavior is validated” yang (tinggi) dan tingkat istimewa. Setiap
artinya Prinsip Dua: Hadiahi segera setelah tingkatan jenis hukumannya berbedabeda
perilaku untuk mendapatkan hasil terbaik disesuaikan dengan pelanggaran yang
Kesalahan terbesar yang dapat dilakukan dilakukan.
orangtua adalah menunda hadiah untuk Pemberian punishment di Daarul Uluum
perilaku yang sesuai. Hadiah akan sangat sudah memenuhi syarat yang dikemukanan
efektif jika segera mengikuti perilaku oleh Milton (Kelishadroky, Sahmsi, Bagheri,
sehingga perilaku yang diinginkan Shahmirzayi, & Mansorihasanabadi, 2016),
divalidasi. sebagai berikut.
Bentuk dari reward yang diberikan pun “1) Punishment must be appropriate to the
sesuai dengan kebutuhan santri, segingga fault and immediately follow it so that the
santri merasa kebutuhannya tercukupi dan student understands his fault” yang artinya
semakin bersemangat untuk melakukan hukuman harus sesuai dengan kesalahan
kegiatan di pesantren. Bentuk yang dan segera mengikutinya sehingga siswa
diberikan misalnya alat tulis, peratalan memahami kesalahannya.
solat, pakaian muslim dan lain sebagainya. Hukuman diberlakukan apabila cara lain
Hal tersebut juga sesuai dengan prinsip tidak efektif diberikan kepada santri. Upaya
pemberian reward yang ketiga, yaitu: sebelum diberi hukuman yaitu dengan
“Principle five: Reward must make the child a memberikan nasihat terutama kepada santri
better person and guide that person toward yang melakukan pelanggaran berat dan
goals. It must also lead to increased effort istimewa.
and overall create a better human being. The Pernyataan tersebut sesuai dengan
toys given to a child must enable him/her to syarat yang kedua yaitu:
think and become actively involved in
“2) Before punishment, the reason for the
innovation. For instance, instead of a winding
undesirable behavior should be identified and
car, the child should be able to play with
appropriate guidance must be given. If all
building blocks” yang artinya hadiah harus
else fails, punishment must be resorted to as a
membuat anak menjadi orang yang lebih
last measure” yang artinya sebelum
baik dan membimbing orang itu menuju
hukuman, alasan untuk perilaku yang tidak
tujuan. Itu juga harus mengarah pada
diinginkan harus diidentifikasi dan
peningkatan upaya dan secara keseluruhan
bimbingan yang tepat harus diberikan. Jika
menciptakan manusia yang lebih baik.
semuanya gagal, hukuman harus digunakan
Mainan yang diberikan kepada seorang
sebagai langkah terakhir”
anak harus memungkinkan dia berpikir dan
menjadi aktif terlibat dalam inovasi. Peraturan yang ditetapkan di pesantren
Misalnya, daripada mobil yang berliku, anak disetujui dan dilakukan oleh tiap bidang
harus bisa bermain dengan balok bangunan. didalam struktur organisasi pesantren.
Dalam evaluasi peraturan pesantren setiap
Punishment bidang memastikan hukuman yang berlaku
Hukuman atau punishment di Daarul Uluum harus sesuai dengan keadaan santri baik
tertulis dalam pedoman pesantren. Adapun keadaan fisik maupun mental satri. Misalnya
empat tingkat pelanggran yang tertera saja hukuman bagi santri putra yang
dalam pedoman pesantren yaitu tingkat I berpacaran yaitu dibotak agar santri merasa
(sederhana), tingkat II (sedang), tingkat III
108 Ulfah et al. Pembetukan karakter disiplin santri
Reward di Pondok Pesantren Daarul tanpa izin dan hubungan lawan jenis
Uluum Bantarkemang dilakukan pada (pacaran).
setiap satu semester dan satu tahun
sekali. Setiap bagian diberi tanggung Implikasi
jawabb untuk memberikan reward Penelitian ini hanya mencakup penerapan
kepada santri. Proses seleksi pemilihan reward dan punishment dalam
santri untuk diberikan reward dilakukan pemebentukan karakter santri, sehingga
oleh HISADA. Setelah HISADA penelitian masih banyak informasi lain yang
menseleksi lalu ketua bagian pada harus digali baik dari administrasinya
struktural mengambil alih untuk maupun implementasi lainya. Namun
pemberian reward. Bentuk reward yang penelitian ini diharapkan dapat menjadi
diberikan adalah berupa materi dan non sumber referensi untuk penelitian yang
materi. Contohnya reward berupa relevan bagi penelitian lain.
materi yaitu piagam, makanan dan Selain itu wujud adanya penelitian ini
bingkisan berupa alat tulis atau memberikan masukan terhadap lembaga
kebutuhan santri lainnya. Untuk reward pendidikan lain dan memberikan
non materi ini berupa pujian, ucapan pengalaman berharga bagi peneliti. Maka
motivasi, dan lain sebagainya, hal ini sangat diharapkan pula lembaga pendidikan
diberikan disetiap hari. Selain itu lain dapat memiliki metode reward dan
pengurus juga memberikan reward yang punishment yang baik dalam pembentukan
sesuai dengan keinginan santri pada karakter disiplin peserta didiknya. Sehingga
umumnya yaitu mengajak santri jalan- memberikan nilai lebih untuk lembaga
jalan atau makan diluar lingkungan tersebut sekaligus memiliki kualisan
pesantren. Reward ini tentunya hanya pendidikan yang sesuai dengan harapan
diberikan kepada santri teladan dalam masyarakat.
bidang asrama.
4. Punishment di Pondok Pesantren
modern Daarul Uluum Bantarkemang DAFTAR PUSTAKA
Punishment di Pondok Pesantren Daarul Aliyyah, R. R., & Rahmah, S. (2017).
Uluum Bantarkemang ini ada beberapa Pendidikan Kemandirian Berbasis
tingkatan yang tertulis di peraturan Kewirausahaan. Tadbir Muwahhid, 1(2),
dasar pesantren. Tahapannya adalah 142-152.
pelanggaran tingkat 1, pelanggrana Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap
tinggkat 2, pelanggaran tingkat 3 dan Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
pelanggaran istimewa dalam bentuk Efrizal, D. (2012). Improving Student's
poin. Bentuk hukumanya yaitu (1) Speaking Through Communicative
dibotak, dicepak, dipitak; (2) dijemur languange Teaching Method at Mts Ja-
beserta pamplet yang telah ditentukan alhaq, Sentot Ali Basa Islamic Boarding
sesuai pelanggarannya; (3) putri School of Bengkulu, Indoneis.
memakai jilbab warna merah; (4) Internasional Journal of Humanities and
bersih-bersih lingkungan pesantren; (5) Scocial Science, 2(20), 127-134.
menghafal surat pilihan. Perbedaan Kelishadroky, A. F., Sahmsi, A., Bagheri, M.,
punishment santri putra adalah dibotak Shahmirzayi, B., & Mansorihasanabadi, M.
kepalaya untuk yang keluar pesantren (2016). The Role of Reward and
110 Ulfah et al. Pembetukan karakter disiplin santri
Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Jl. K.H. Soleh Iskandar Km.2 Kota Bogor 16162
a Korespondensi: Imas Kania Rahman, Email: imas.kania@uika-bogor.ac.id
ABSTRACT
This study aimed to describe the forms of student behavior in cases of academic
procrastination and the pattern of guidance and counseling services for these students at
Islamic University. Field qualitative research was conducted at UIKA Bogor , UIN Bandung
and UIN Yogyakarta. Technique of collecting data trough interviews, observations and
documents. Primary data source are vice rector, dean, head of study program, Guidance and
Counseling lecturer, and students. Secondary data are risult of observation and documents.
The results showed that the behaviours of academic procrastination at Islamic University
students could be described as follows: late entering class and not being disciplined
according to schedule, procrastinating carrying out academic assignments from subject
lecturers, avoiding certain tasks, choosing other activities and learning permits in class, the
number of attendance did not meet the minimum requirements, the grade was below
standard or not passed, IPK was below standard, and threatened Drop Out (DO). The
implementation of guidance and counseling services at Islamic University had not run
synergistically between the Intruksional Kurikuler (IK), AdministrasiPendidikan (AK) and
Guidance and Counseling (BK). Guidance and counseling services had not had specially aim
for helping students in cases of academic procrastination, more focused on career services
(career center). The lack of support from the leadership, professional human resources was
not available, and there was no regulation governing the comprehensive guidance and
counseling services at Islamic University.
Keywords: academic procrastination, guidance and counselings.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang bentuk-bentuk perilaku mahasiswa kasus
prokrastinasi akademik dan pola pelayanan bimbingan dan konseling bagi mahasiswa
tersebut di PTAI. Penelitian kualitatif lapangan (field research) dilaksanakan di Universitas
Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Teknik pengambilan data melalui wawancara, pengamatan dan dokumen.
Sumber data primer adalah wakil rektor, pimpinan fakultas, pimpinan program studi, dosen
Bimbingan dan Konseling dan mahasiswa. Data sekunder diperoleh melalui pengamatan dan
dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku prokrastinasi akademik yang paling
sering ditemukan di lingkungan mahasiswa PTAI dapat dideskripsikan sebagai berikut:
terlambat masuk kelas dan tidak disiplin sesuai jadwal, menunda-nunda melaksanakan
tugas akademik dari dosen pengampu mata kuliah, menghindari tugas tertentu, memilih
112 Rahman et al. Perilaku prokrastinasi akademik & layanan BK
melakukan aktivitas lain dan izin belajar di kelas, jumlah kehadiran tidak memenuhi syarat
minimal, nilai mata kuliah di bawah standar atau tidak lulus, IPK di bawah standar, dan
terancam DO. Penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di PTAI belum memiliki
pola yang utuh sesuai standar, yang berjalan secara sinergis antara Intruksional Kurikuler
(IK), Administrasi Kependidikan (AK) dan Bimbingan dan Konseling (BK). Pelayanan
bimbingan dan konseling belum memiliki pola dan pendekatan yang bertujuan khusus untuk
membantu mahasiswa kasus prokrastinasi akademik. Wadah layanan bimbingan dan
konseling lebih fokus pada pelayanan bidang karir (career center). Minimnya dukungan dari
pimpinan, SDM profesional tidak tersedia, dan belum ada regulasi yang mengatur pelayanan
BK komprehensif yang merupakan faktor tidak berkembanganya layanan bimbingan dan
konseling di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI).
Kata kunci: pelayanan bimbingan dan konseling, prokrastinasi akademik.
Rahman, I. K., Indra, H., & Kasman, R. (2018). Perilaku Prokrastinasi Akademik dan Layanan
Bimbingan dan Konseling. Tadbir Muwahhid, 2(2), 111-119.
bidang karir juga penting melayani bidang Konseling tiga PTAI, dan mahasiswa pada
pribadi, sosial, dan akademik terhadap tiga perguruan tinggi tersebut.
individu atau sekelompok individu. Data yang diperoleh dari dokumen
Layanan bimbingan dan konseling di adalah data terkait jumlah mahasiswa,
perguruan tinggi berperan penting dalam nama-nama mahasiswa, absensi kehadiran
membantu mahasiswa kasus prokrastinasi mahasiswa, dan nilai indek prestasi
akademik. Dibutuhkan pendekatan kumulatif (IPK). Visi dan misi, program dan
bimbingan dan konseling komprehensif dokumen kegiatan yang telah
yang efektif dan efisien. Target penelitian ini diselenggarakan career center dan layanan
adalah untuk memperoleh deskripsi atau BK fakultas. Observasi dilakukan pada tiga
gambaran yang lebih jelas tentang bentuk- PTAI dan beberapa fakultas yang
bentuk perilaku prokrastinasi akademik dinaunginya.
mahasiswa dan layanan bimbingan dan Teknik analisis data menggunakan model
konseling yang sudah diupayakan dan analisis Miles dan Hubarman dengan
dilakukan oleh Perguruan Tinggi Agama tahapan sebagai berikut: reduksi data,
Islam (PTAI) saat ini, agar dapat dilakukan pengumpulan data, display data, dan
evaluasi dan pengembangan terhadap verifikasi. Untuk menguji kebenaran data
layanan bimbingan dan konseling tersebut. dilakukan triangulasi data. Moleong (2012),
menyatakan trianggulasi data yang dapat
digunakan dalam teknik pemeriksaan
MATERI DAN METODE adalah sumber, metode, penyidik, dan teori.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian ini menggunakan triangulasi
kualitatif dengan metode field research, sumber dengan cara melakukan
yaitu pengumpulan data yang dilakukan perbandingan dan melakukan cross check
dengan penelitian di tempat terjadinya terhadap derajat kepercayaan informasi
gejala-gejala yang diselidiki (Hadi, 2009). atau data yang diperoleh dengan sumber
Penelitian dilakukan di lingkungan informasi atau data dari sumber yang lain.
Perguruan Tinggi Agama Islam pada tiga
universitas yaitu Universitas Ibn Khaldun
(UIKA) Bogor, UIN Sunan Gunung Djati HASIL DAN PEMBAHASAN
Bandung, dan UIN Sunan Kalijaga Hasil penelitian diperoleh kesimpulan
Yogyakarta. bahwa persentase jumlah mahasiswa
Teknik pengumpulan data dilakukan prokrastinasi akademik di lingkungan PTAI
dengan wawancara, dokumen dan relatif sama. Sebagai gambaran persentase
observasi. Wawancara digunakan untuk mahasiswa kasus prokrastinasi akademik
menggali data tentang bentuk perilaku Tahun Ajaran 2017/2018 pada salah satu
prokrastinasi akademik mahasiswa dan fakultas di Universitas Ibn Khaldun (UIKA)
layanan BK dari sumber data primer, yaitu Bogor relatif sama dengan persentase
wakil rektor dua PTAI, dekan dua PTAI, mahasiswa prokrastinasi akademik hasil
kepala program studi tiga PTAI, dosen penelitian lainnya.
pengampu mata kuliah Bimbingan dan
116 Rahman et al. Perilaku prokrastinasi akademik & layanan BK
pendidikan nasional. Menurut Rahmat memiliki layanan karir juga memiliki divisi
(2015), dalam jangka panjang mahasiswa Bimbingan dan Konseling, namun tidak ada
kasus prokrastinasi memiliki pelayanan dan pendekatan khusus kuratif
kecenderungan menjadi pembohong, developmental yang fokus bagi mahasiswa
dengan berbagai alasan yang dicari-cari. kasus prokrastinasi akademik. Sebagian
Wolters (2003) menegaskan bahwa kecil Perguruan Tinggi Agama Islam
mengabaikan perilaku prokrastinasi memiliki unit pelayanan bimbingan dan
akademik berarti membiarkan konseling di fakultas tertentu (fakultas
prokrastinator menuju kepada perilaku keguruan dan dakwah) dan tidak ada
curang dalam memenuhi tugas layanan khusus yang fokus membantu
akademiknya seperti plagiarisme, jasa mahasiswa kasus prokrastinasi akademik.
pembuatan skripsi, dan jual beli gelar
akademik. Jelas bahwa prokrastinasi
akademik urgen untuk ditangani serius. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Pada umumnya Perguruan Tinggi Agama Kesimpulan
Islam belum mampu menyelenggarakan
Mahasiswa kasus prokratinasi akademik di
layanan bimbingan dan konseling
salah satu program studi lingkungan PTAI
profesional yang menyentuh semua bidang
mencapai kurang lebih 17,8%, jumlah yang
(pribadi-sosial, akademik, dan karir) yang
hampir sama dengan mahasiswa kasus
sejajar, sejalan dan sinergis dengan Bidang
prokrastinasi akademik program studi di
Intruksional Kurikuler (IK), Bidang
PTU. Dapat diprediksi bahwa jumlah
Administrasi dan Kependidikan (AK) karena
mahasiswa kasus prokrastinasi akademik di
belum ada regulasi khusus yang mengatur
lingkungan PTAI pada setiap fakultas
penyelenggaraan BK di perguruan tinggi,
dengan kisaran yang sama. Dengan
tidak tersedianya SDM konselor profesional
demikian mahasiswa kasus prokrastinasi
di PTAI, tidak tersedia unit pelaksana
akademik di PTAI seluruh Indonesia
bimbingan dan konseling profesional di
mencapai taraf yang memprihatinkan. Hal
tingkat universitas. Kondisi ini
ini berpengaruh nyata pada peningkatan
mempertegas belum ditemukan pola dan
jumlah drop out dan jumlah usia produktif
pendekatan khusus untuk penanganan
yang tidak memiliki keahlian.
kasus prokrastinasi akademik mahasiswa.
Mayoritas di Perguruan Tinggi Agama Islam, Bentuk perilaku prokrastinasi akademik
pelayanan masalah akademik mahasiswa mahasiswa ditunjukan dengan kebiasaan
ditangani oleh Dosen Pembimbing terlambat masuk kelas dan tidak disiplin
Akademik (DPA) yang lebih dominan pada sesuai jadwal, menunda-nunda
layanan yang bersifat administratif, aspek melaksanakan tugas akademik dari dosen
pribadi dan sosial mahasiswa yang pengampu mata kuliah, menghindari tugas
ditangani pada batas masalah umum. tertentu, memilih melakukan aktivitas lain
Mayoritas DPA belum dibekali pemahaman dan izin belajar di kelas, jumlah kehadiran
dan pelatihan tentang prinsip-prinsip, asas, tidak memenuhi syarat minimal, nilai mata
dan jenis pendekatan layanan bimbingan kuliah di bawah standar atau tidak lulus, IPK
dan konseling dasar yang tepat dan efektif. di bawah standar, dan terancam DO. Apabila
perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa
Diperoleh data bahwa terdapat beberapa
tidak segera ditangani dan diselesaikan
Perguruan Tinggi Agama Islam yang
118 Rahman et al. Perilaku prokrastinasi akademik & layanan BK
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine whether there is a positive and significant
influence of organizational culture on teacher performance in SMK Negeri 40 Jakarta. The
research methodology used was survey method which was selected by saturated sample
technique. The result shows that there is positive influence between teacher’s performance
and organizational culture with Tcount of 6.81 and Ttabel of 1.70. It is also expressed normal
and linearly distribution with regression equation Ŷ = 27.24 + 0.408X. Based on correlation
coefficient of organizational culture variables with teacher performance obtained a strong
influence that is equal to 0.741. Based on the calculation of coefficient of determination made
to produce 0.5497 or equal to 54.97%, this means that as much as 54.97% of organizational
culture affects teacher performance, while the remaining 45.03% was influenced by other
variables not described in this model.
Keywords: organizational culture, teacher performance, vocational school.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan
antara budaya organisasi terhadap kinerja guru di SMK Negeri 40 Jakarta. Metodologi
penelitian yang digunakan adalah metode survei yang dipilih dengan teknik sampel jenuh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kinerja guru dan
budaya organisasi dengan Thitung 6,81 dan Ttabel 1,70. Dari uji persyaratan analisis yang
dilakukan, dapat dinyatakan bahwa penelitian ini terdistribusi normal dan linier dengan
persamaan regresi Ŷ = 27,24 + 0,408X. Berdasarkan koefisien korelasi variabel budaya
organisasi dengan kinerja guru, diperoleh pengaruh yang kuat yaitu sebesar 0,741.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi yang dibuat menghasilkan 0,5497 atau
sebesar 54,97%, ini berarti bahwa sebanyak 54,97% budaya organisasi mempengaruhi
kinerja guru, sedangkan sisanya 45,03% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan
dalam model ini.
Kata kunci: budaya organisasi, kinerja guru, sekolah kejuruan.
Febriantina, S., Lutfiani, F. N., & Zein, N. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Guru. Tadbir Muwahhid, 2(2), 120-131.
siswa. Tetapi dalam hal distribusi guru tergantung kebutuhan dan penduduk yang
ternyata masih mengandung kelemahan, tinggal di daerah tersebut. Jakarta Timur
diantaranya belum meratanya penyebaran merupakan salah satu wilayah di DKI
jumlah guru di daerah. Apabila diukur dari Jakarta dengan jumlah SMK sebanyak 12
persyaratan akademis, baik menyangkut sekolah. Adapun peringkat sekolah di kota
pendidikan minimal maupun kesesuaian Jakarta Timur tertera pada Tabel 1.
bidang studi dengan pelajaran yang harus
Tabel 1 Daftar peringkat SMK Negeri se-
diberikan kepada anak didik, ternyata masih
Jakarta Timur tahun 2017
banyak guru yang belum memenuhi kualitas
mengajar. Hal itu dapat dibuktikan dengan Peringkat Nama SMKN
masih banyaknya guru yang belum sarjana 1 SMKN 48
namun bisa mengajar di SMA/SMK, serta 2 SMKN 50
banyak guru yang mengajar yang tidak 3 SMKN 10
sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka 4 SMKN 51
miliki. Keadaan seperti ini terjadi lebih dari 5 SMKN 46
setengah guru di Indonesia, baik di SD, SMP, 6 SMKN 40
dan SMA/SMK. Artinya lebih dari 50 persen 7 SMKN 52
guru SD, SMP, dan SMA/SMK di Indonesia 8 SMKN 7
ternyata belum memenuhi kelayakan 9 SMKN 22
mengajar. 10 SMKN 24
11 SMKN 5
Rendahnya kinerja guru dapat
12 SMKN 58
diakibatkan oleh berbagai faktor,
diantaranya ketidakdisplinan perilaku guru
dan rendahnya kesejahteraan. Hal ini Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa
dikarenakan banyak guru-guru yang tidak SMKN 40 Jakarta hanya menduduki
hanya fokus pada satu profesi saja. peringkat 6 se-Kota Jakarta Timur. Hal ini
Contohnya seorang guru mencari pekerjaan membuktikan bahwa SMKN 40 Jakarta
sampingan seperti berdagang. Masalah ini belum dapat bersaing secara maskimal
berdampak kepada rendahnya mutu dengan sekolah yang di favoritkan di
pendidikan di Indonesia. Alasan seorang wilayah Kota Jakarta Timur lainnya.
guru mencari pekerjaan sampingan ialah Peringkat pada suatu sekolah dapat
minimnya gaji guru sehingga seorang guru dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
memutuskan untuk mencari mata pencarian satunya ialah faktor dari kinerja guru dan
lain guna mencukupi kebutuhannya. budaya organisasi yang diterapkan di
sekolah.
Walaupun guru bukan satu-satunya
faktor penentu keberhasilan Pendidikan, Sebagian guru di SMKN 40 Jakarta masih
tetapi pengajaran merupakan titik sentral banyak yang belum memiliki pengalaman
pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin lapangan yang mumpuni. Hal ini dapat
kualitas, tenaga pengajar memberikan andil dilihat dari survei yang peneliti lakukan
sangat besar pada kualitas pendidikan yang kepada 10 orang guru di SMKN 40 Jakarta.
menjadi tanggung jawabnya. Di Provinsi DKI Rata-rata guru di SMKN 40 Jakarta memiliki
Jakarta terdapat 63 SMK Negeri yang pengalaman mengajar kurang dari 5 (lima)
tersebar di 5 kota yang setiap kota memiliki tahun. Di samping itu, sebagian besar guru
sekolah dengan jurusan yang berbeda-beda juga mengaku masih belum mampu
122 Febriantina et al. Pengaruh budaya organisasi
sekolah unik. Yang dalam Maslowski (2006) antar variabel X dan Y ditunjukkan pada
menyebutkan the elements of organizational Gambar 1.
culture in schools used in this study
encompass formality, rationality,
achievement orientation, participation and
collaboration, communication, professional
orientation, and teacher autonomy.
Dari paparan menurut para ahli di atas,
dapat disintesiskan bahwa budaya Gambar 1 Konstelasi hubungan antar
organisasi merupakan sistem nilai dan variabel X dan Y
kepercayaan yang dianut bersama oleh Adapun yang menjadi populasi target
anggota organisasi yang membedakan adalah seluruh tenaga pendidik dan
organisasi itu dengan organisasi lainnya. kependidikan SMKN 40 Jakarta yang
Interaksi orang dalam sebuah organisasi berjumlah 60 orang pada tahun 2017/2018.
menggambarkan budaya pada organisasi Populasi terjangkau dari penelitian ini
tersebut. Budaya organisasi yang kuat adalah guru yang berjumlah 40 orang.
mendukung tujuan-tujuan perusahaan, Dalam pengambilan sampel digunakan
sebaliknya yang lemah atau negatif sampling jenuh, yaitu teknik penentuan
menghambat atau bertentangan dengan sampel dengan semua anggota digunakan
tujuan sebuah organisasi. sebagai sampel. Data-data yang diperoleh
dalam penelitian ini diambil dari instrumen
Metode penelitian berupa kuesioner, sehingga
Metode yang digunakan dalam penelitian ini respondennya adalah semua guru yang ada
adalah metode survei. Metode ini dipilih di SMK Negeri 40 Jakarta yang berjumlah 40
karena sesuai dengan tujuan dari penelitian guru.
yaitu untuk memperoleh data yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi dan fakta yang diperlukan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian. Melalui metode ini, peneliti
mendapatkan data melalui pengamatan
Hasil
dengan pendekatan korelasional. Alasan Kinerja Guru
peneliti menggunakan metode ini karena
Berdasarkan hasil penelitian, variabel
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
kinerja memperoleh jumlah skor
yaitu untuk mengetahui pengaruh antar
keseluruhan sebesar 3.180,5, skor rata-rata
variabel bebas dengan variabel terikat. Data
sebesar 79,5125, nilai terendah 67,5, nilai
yang digunakan oleh peneliti untuk kedua
tertinggi 90, varians (S2) sebesar 30,032,
veriabel penelitian ini terdiri dari variabel
dan nilai standar deviasi (S) sebesar 5,480
bebas yaitu Budaya Organisasi (X) dan
dengan data rentang sebesar 22,5, interval
variabel terikat yaitu Kinerja Guru (Y).
sebesar 6 dan panjang kelas sebesar 4. Data
Sesuai dengan hipotesis yang diajukan
yang didapatkan menghasilkan deskripsi
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
data variabel kinerja guru yang dapat dilihat
signifikan antara budaya organisasi dengan
pada Tabel 2.
kinerja guru. Maka, konstelasi hubungan
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 125
Tabel 2 Deskripsi data kinerja guru (Y) Dari data yang ada dibuatkanlah
Jumlah Sampel 40 distribusi frekuensi untuk variabel Y dengan
Jumlah Skor Keseluruhan 3180,5 cara menghitung range, banyaknya kelas
interval, panjang kelas interval dan juga
Rata–rata Skor Keseluruhan 79,5125
panjang kelas dengan rumus Sturges. Range
Skor Terendah 67,5
dari variabel Y adalah sebesar 22,5 dengan
Skor Tertinggi 90
banyaknya kelas interval (K) sebanyak 6
Varians 30,032
dengan menggunakan rumus Sturges (K =
Standar Deviasi 5,480
1+ 3,3 log n) dan panjang kelas 4. Data
Median 80 selengkapnya tentang kinerja guru dapat
Modus 80 dilihat dalam Tabel 3 tentang distribusi
frekuensi dan histogram.
Tabel 3 Distribusi frekuensi variabel kinerja guru
Kelas Interval Batas Bawah Batas Atas Frek. Absolut Frek. Relatif
67 – 70 66.5 70.5 3 8%
71 – 74 70.5 74.5 4 10%
75 – 78 74.5 78.5 10 25%
79 – 82 78.5 82.5 13 33%
83 – 86 82.5 86.5 7 18%
87 - 90 86.5 90.5 3 8%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa 151, varians (S2) sebesar 99, nilai standar
frekuensi kelas tertinggi variabel Kinerja deviasi (S) sebesar 10 dengan data rentang
Guru yaitu 13 guru yang terletak pada sebesar 41, interval sebesar 6, dan panjang
interval kelas keempat yaitu berada kelas sebesar 7. Untuk lebih jelas informasi
diantara 79 – 82 dengan frekuensi relatif mengenai deskripsi data variabel budaya
sebesar 33%. Sedangkan frekuensi terendah organisasi dapat dilihat pada Table 4.
variabel kinerja guru yaitu 3 guru yang
terletak pada interval kelas kesatu dan Tabel 4 Deskripsi data budaya organisasi
keenam yaitu di antara 67 – 70 dan 87 – 90 Jumlah Sampel 40
dengan frekuensi relatif sebesar 8%. Jumlah Skor Keseluruhan 5127
Rata – rata Skor Keseluruhan 128,175
Budaya Organisasi Skor Terendah 110
Data mengenai budaya organisasi Skor Tertinggi 151
merupakan data primer yang diperoleh Varians 99
melalui pengukuran dengan skala likert Standar Deviasi 10
sebanyak 40 butir pernyataan dan diisi oleh Median 126
40 responden yang berasal dari semua guru Modus 126
di SMK Negeri 40 Jakarta. Berdasarkan data
yang tekumpul, diperoleh jumlah skor Dari data yang ada, dibuatkanlah
keseluruhan sebesar 5,127, skor rata-rata distribusi frekuensi untuk variabel X dengan
128,175, nilai terendah 110, nilai teringgi cara menghitung range, banyaknya kelas
126 Febriantina et al. Pengaruh budaya organisasi
interval, panjang kelas interval, dan juga rumus Sturges (K = 1 + 3,3 log n) dan
panjang kelas dengan menggunkan rumus panjang kelas 7. Data selengkapnya tentang
Sturges. Range dari variabel X adalah budaya organisasi dapat dilihat dalam Tabel
sebesar 41 dengan banyaknya kelas interval 5.
(K) sebanyak 6 dengan menggunakan
Tabel 5 Distribusi frekuensi variabel X (budaya organisasi)
Kelas Interval Batas Bawah Batas Atas Frek. Absolut Frek. Relatif
110 – 116 109.5 116.5 4 10%
117 – 123 116.5 123.5 7 18%
124 – 130 123.5 130.5 15 38%
131 – 137 130.5 137.5 6 15%
138 – 144 137.5 144.5 5 13%
145 – 151 144.5 151.5 3 8%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa sebesar 38%. Sedangkan frekuensi kelas
frekuensi kelas tertinggi variabel budaya terendah variabel budaya organisasi yaitu 3
organisasi yaitu 15 guru yang terletak pada guru yang terletak pada interval kelas ke- 6
interval kelas ke- 3 (tiga) yaitu berada (enam) yaitu berada diantara 145 – 151
diantara 124 - 130 dengan frekuensi relatif dengan frekuensi relatif sebesar 8%.
Tabel 6 Rata-rata hitung skor indikator pada variabel budaya organisasi
Total Total
No Indikator Sub Indikator Butir Skor Mean %
Skor Butir
1 Inovasi dan Dorongan 1 174 605 4 151.25 11.87%
Pengambilan mengembang 2 173
resiko kan ide 3 152
4 106
Jeli terhadap 5 179 617 4 154.25 12.11%
masalah 6 112
7 160
8 166
2 Memberikan Kecermatan 9 164 326 2 163.00 12.80%
perhatian pada 10 162
setiap masalah Ketelitian 11 154 470 3 156.67 12.30%
secara detail 12 152
13 164
3 Berorientasi Fokus 14 165 841 5 168.20 13.21%
terhadap hasil terhadap 15 166
yang akan dicapai target hasil 16 165
17 166
18 179
Kecepatan 19 160 313 2 156.50 12.29%
20 153
4 Agresif dalam Disiplin 21 166 490 3 163.33 12.82%
bekerja 22 166
23 158
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 127
Selanjutnya dilakukan uji linieritas keberartian koefisien korelasi (uji t). Uji
regresi. Uji kelinieran regresi bertujuan keberartian regresi bertujuan untuk
untuk mengetahui apakah regresi yang mengetahui apakah model regresi yang
digunakan linier atau tidak. Kriteria digunakan berarti atau tidak. Kriteria
pengujian, terima Ho jika Fhitung (Fh) < Ftabel pengujian yaitu Ho diterima jika Fhitung (Fh) <
(Ft) dan tolak jika (Fh) > (Ft). dimana Ho Ftabel (Ft) dan ditolak Ho jika Fhitung (Fh) >
adalah model regresi linier dan Ha adalah Ftabel (Ft), dimana Ho adalah model regresi
model regresi berarti/signifikan, maka tidak berarti dan Ha adalah model regresi
dalam hal ini kita harus menolah Ho. Hasil berarti/signifikan, maka dalam hal ini kita
perhitungan menunjukan (Fh) 0,62 < (Ft) harus menolak Ho. Berdasarkan hasil
2,30 ini berarti Ho diterima. Pengujian ini perhitungan Fh sebesar 46,40 dan untuk Ft
dilakukan dengan menggunakan tabel adalah 4,03, sehingga dalam pengujian ini
ANAVA. dapat disimpulkan (Fh) 46,40 > (Ft) 4,03 ini
berarti Ho ditolak dan sampel dinyatakan
Uji Hipotesis
memiliki regresi berarti. Pengujian ini
Dalam uji hipotesis terdapat uji keberartian
dilakukan dengan tabel ANAVA.
regresi, uji koefisien korelasi, dan uji
Tabel 8 Tabel ANAVA untuk uji keberartian dan uji kelinieran regresi
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Rata-rata Jumlah
Fhitung Ftabel
Varians Kebebasan (Dk) (JK) Kuadrat (RJK)
Total 40 254060.75
Regresi (a) 1 252889.51
Regresi (b/a) 1 643.88 643.88
46.40 4.03
Sisa 38 527.36 13.88
Tuna Cocok 23 256.31 11.14
Galat 0.62 2.30
15 271.05 18.07
Kelinieran
Uji hipotesis selanjutnya adalah uji interprestasi nilai dapat dilihat pada Tabel
koefisien korelasi. Perhitungan koefisien 9.
korelasi dilakukan dengan menggunakan
Tabel 9 Tabel interpretasi nilai R
rumus rxy Product Moment dari Pearson.
Berdasarkan perhitungan dengan Interval Koefisien Tingkat Hubungan
menggunakan rumus tersebut, diperoleh 0,8000 – 1,0000 Sangat kuat
nilai rxy sebesar 0,741. Dengan mengacu 0,6000 – 7,9999 Kuat
0,4000 – 0,5999 Sedang / Cukup Kuat
pada tabel interprestasi nilai r, maka
0,2000 – 0,3999 Rendah
koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar 0,0000 – 1,9999 Sangat rendah (tidak
0,741 termasuk pada kategori kuat. Jadi berkorelasi)
terdapat pengaruh yang kuat antara budaya
organisasi dengan kinerja guru. Tabel
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 129
Tahap terakhir dalam uji hipotesis adalah model regresi adalah berdistribusi normal,
uji keberartian koefisien korelasi atau uji t. berbentuk linier dan berarti.
Pengujian keberartian koefisien korelasi Hasil yang telah dilakukan juga
digunakan untuk mengetahui pengaruh menunjukan bahwa adanya pengaruh yang
yang terjadi positif atau negatif, signifikan positif antara budaya organisasi dengan
atau tidak signifikan antara variabel X dan kinerja guru. Hal ini dapat dilihat dari
variabel Y dengan menggunakan uji t thitung lebih besar dari ttabel (46,40 > 4,10)
dengan taraf dk = 40. Kiriteria pengujiannya yang menandakan adanya hubungan yang
yaitu, tolak Ho jika thitung > ttabel maka signifikan antara budaya organisasi dengan
terdapat korelasi yang signifikan, terima kinerja guru. Hal ini sebagaimana
jika thitung < ttabel maka korelasi yang terjadi Bernardin dan John (2007) sampaikan
tidak berarti (tidak signifikan). Dari hasil bahwa budaya organisasi yang baik akan
perhitungan diperoleh thitung (th) sebesar menciptakan kinerja yang optimal seperti
6,81 sedangan ttabel (tb) dengan taraf 0,05 halnya kinerja adalah sebagai catatan hasil
dan dk = 38, diperoleh nilai sebesar 1,70, keluaran pada fungsi kerja tertentu atau
karena thitung 6,81 > ttabel 1,70 maka Ho aktifitas selama periode waktu tertentu.
ditolak. Sejalan dengan pernyataan tersebut Arifin
Perhitungan Koefisien Determasi (2014) berpendapat bahwa organizational
culture will relate positively to teacher’s
Koefisien determinasi merupakan ukuran
performance. Inayatullah dan Jehangir
(besaran) untuk menyatakan tingkat
(2012) berpendapat, when organization do
kekuatan pengaruh antara suatau variabel
not make a proper culture in organization so
dengan variabel lainnya dalam bentuk
definitely employees will feel stress because
persen (%). Dari hasil perhitungan
of bad communication in between
diperoleh koefisien determinasai sebesar
employees and their superiors and their
54,97%, sehingga dapat dikatakan bahwa
performance towards their job will not meet
variabel kinerja guru ditentukan oleh
the set standards. This study found that the
variabel budaya organisasi sebesar 54,97%
bad working and living conditions have an
dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
adverse effect on the teacher’s performance.
Pembahasan Bentuk hubungan antara variabel kinerja
Berdasarkan hasil penelitian yang telah guru dengan budaya organisasi di SMK
dilakukan, rata-rata kinerja guru di SMK Negeri 40 Jakarta memiliki persamaan
Negeri 40 Jakarta sebesar 79,51 sementara regresi Ŷ = 27,24 + 0,408X. Adapun
rata-rata budaya organisasi sebesar 128,18. persamaan regresi tersebut dapat dimaknai
Hasil perhitungan uji normalitas kinerja bahwa setiap kenaikan satu skor pada
guru dan budaya organisasi terbesar adalah budaya organisasi (X) akan mengakibatkan
0,140, dimana berdasarkan perhitungan peningkatan kinerja guru sebesar 0,408
Lhitung < Ltabel yang berarti kedua data pada konstanta 27,24. Besarnya pengaruh
berdistribusi normal. Hasil yang diperoleh variabel budaya organisasi dengan kinerja
menunjukan bahwa nilai koefisien dari guru di SMK Negeri 40 Jakarta dapat
model persamaan regresi dapat diartkan diketahui dengan melihat hasil perhitungan
bahwa setiap kenaikan variabel X (budaya uji koefisien determinasi sebesar 54,97%
organisasi) akan menaikan variabel Y yang berarti bahwa kinerja guru di SMK
(kinerja guru). Data yang digunakan dalam Negeri 40 Jakarta ditentukan oleh budaya
130 Febriantina et al. Pengaruh budaya organisasi
kepada para guru dalam mengembangkan Husaini, U. (2009). Motivasi dalam Bekerja
kompetensinya dengan berbagai pelatihan Karyawan. Jakarta: PT Gramedia
dan Pendidikan; (2) Bagi Kepala Sekolah, Widiasaran Indonesia.
hendaknya dapat menciptakan budaya Inayatullah, A., & Jehangir, P. (2012).
organisasi yang mendukung dengan Teacher's Job Performance: The Role of
peningkatan program-program sekolah Motivation. Abasyn Journal of Social
yang inovatif; dan (3) Bagi para guru, Science, 5(2).
hendaknya dapat meningkatkan kinerjanya Kreitner, R. (2005). An Organizational
dengan memaksimalkan kompetensinya Behavior 7th Edition. New York: McGraw-
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan Hill Irwin.
evaluasi pembelajaran. Maslowski. (2006). A Review of Inventories
for Diagnosing School Culture. Journal of
Educational Administration, 44(1), 6-35.
DAFTAR PUSTAKA Muchlas, M. (2008). Perilaku Organisasi.
Arifin. (2014). Organizational Culture, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Traditional Leadership, Work Robbins, S., & Coulter, M. (2010).
Engagement, and Teacher's Performance; Manajemen (edisi kesepuluh). Jakarta:
Test of A Model. International Journal of Erlangga.
Education and Research, 2(1). Rusyan, A. (2005). Pendekatan dalam Proses
Bernardin, H., & John, H. (2007). Human Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Resources Management, An Experiential Karya.
Approach, 3rd edition. New York: Siswandi, E. (2012). Birokrasi Masa Depan.
McGraw-Hill Irwin. Bandung: Mutiara Press.
Brooks, I. (2006). Organizational Behavior: Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta:
Individuals, Groups, and Organizational. Rajawali Pers.
Essex: Pearson Education Limited. Sutrisno, E. (2010). Manajemen Sumber
Davidson, E. (2005). The Pivotal Role of Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Teacher Motivation in Tanzania. Haki Tampubolon, M. P. (2004). Manajemen
Elimu Working Papers, 1-10. Operasional (Operations Management).
Devi, V. (2009). Employee Engagement is A Jakarta: Ghalia Indonesia.
Two-Way Street. Human Resource Veithzal, R. (2005). Manajemen Sumber
Management International Digest, 17(2), Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo
3-4. Persada.
132 Suherman Pengelolaan program ulangan harian bersama
ABSTRACT
This research aims to see the impact of the daily joint test (UHB) program on increasing
students’ learning motivation. The data used in this research were gathered from
questionnaires and documents, and were analyzed by using simple linear regression to see
the level of influence of the UHB program on students’ learning motivation. The research
focused on the students of SMA Negeri 4 in Bogor City. The learning motivation was
illustrated by the students' attitudes in learning, readiness in learning, activeness in learning,
and joy in learning, along with their concentration and material absorption. The coefficient of
determination shows that the value of R Square 0.002 or 0.2%, meaning the value of the UHB
program as a form of impact on improving student learning motivation is very low. It can be
said that 99.8% of students' learning motivation is influenced by other factors. The
regression equation Y over X is Ŷ = 71,280 + 0,028X. With the regression equation, one can
see that the UHB (X) Value variable with Student Learning Motivation (Y). When measured
by the instrument developed in this study, a change in UHB score of one unit can be
estimated to change Student Learning Motivation scores by 0.028 units in the same direction.
This study shows, that the daily joint test (UHB) program, carried out by SMA Negeri 4
Bogor, in an effort to improve students’ learning motivation, demonstrated unfavorable
results. Giving scores as a result of a daily review program was not enough to motivate
students in learning. The results of the data analysis showed a low influence of the daily
testing on students’ learning motivation. In further research on students’ learning
motivation, it is suggested to examine broader factors regarding the influence on students’
motivation to increase learning not only limited to giving daily tests and grades. This further
research is needed to provide complete information that can be used as a guide for teachers
to improve learning.
Keywords: daily joint test program (UHB), students’ learning motivation.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari program Ulangan Harian Bersama (UHB)
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa.Data yang digunakan dalam penelitian ini
didapat dari angket dan dokumen, lalu dianalisis dengan menggunakan regresi linier
sederhana untuk melihat tingkat pengaruh program UHB terhadap motivasi belajar
siswa.Hasil penelitian menunjukkan motivasi belajar siswa SMA Negeri 4 Kota Bogor yang
digambarkan dengan sikap siswa dalam belajar berupa kesiapan siswa dalam belajar,
keaktifan siswa dalam belajar, rasa senang saat belajar, pemusatan perhatian, daya serap
materi dan kesiapan siswa dalam mengerjakan tugassudah baik. Sedangkan koefisien
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 133
determinasi menunjukkan nilai R Square 0,002 atau 0,2%, bermakna niali UHB sebagai
bentuk hasil dari program UHB tidak sama sekali memberikan dampak pada peningkatan
motivasi belajar siswa dengan melihat sangat rendahnya pengaruh tersebu yaitu hanya 0,2%
saja. Sehingga dapat dikatakan 99,8% motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor
lain.Sedangkan persamaan regresi Y atas X, adalah Ŷ = 71,280+ 0,028X. Dengan persamaan
regresi tersebut dapat diinterprestasikan bahwa jika variabel Nilai UHB (X) dengan Motivasi
Belajar Siswa (Y) diukur dengan instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini, maka
setiap perubahan skor UHB sebesar satu pada satuan dapat diestimasikan skor Motivasi
Belajar Siswa akan berubah sebesar 0,028 satuan pada arah yang sama.Program Ulangan
Harian Bersama (UHB) yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 4 Kota Bogor sebagai upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa, pada penelitian ini menunjukkan hasil yang kurang
baik dimana pemberian nilai sebagai hasil dari program ulangan harian tidak cukup untuk
memotivasi siswa dalam pembelajaran.Hasil analisis data menunjukkan bahwa betapa
rendahnya pengaruh nilai dalam ulangan harian tersebut terhadap motivasi belajar siswa
yaitu hanya sebesar 0,02%.Bagi peneliti selanjutnya tentang motivasi belajar siswa,
disarankan untuk meneliti faktor yang lebih luas mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi peningkatan motivasi belajar siswa tidak hanya terbatas pada pemberian
ulangan harian dan nilai saja. Sehingga penelitian yang dihasilkan akan memberikan
informasi yang lengkap dan dapat dijadikan pegangan bagi para guru guna memperbaiki
pembelajran.
Kata kunci: motivasi belajar siswa, program ulangan harian bersama (UHB).
Suherman, I. (2018). Pengelolaan Program Ulangan Harian Bersama (UHB) sebagai Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Tadbir Muwahhid, 2(2), 132-143.
280 siswa kelas XI IPA dan 84 siswa kelas XI sebagai sarana untuk menentukan
IPS. Sedangkan sampel adalah bagian yang permasalah yang harus diteliti.Selin itu
mewakili dari populasi (Riduwan, 2009). juga apabila peneliti ingin mengtahui
Untuk menentukan jumlah sampel agar hal-hal yang terkait dengan topik
mendapatkan sampel yang representatif, penelitian secara mendalam (Sugiyono,
peneliti menggunakan tabel penentuan 2015).
sampel dari populasi yang dikembangkan b. Angket (kuesioner)
oleh Isaac dan Michael. Angket (kuesioner) adalah alat
Tabel 1 Penentuan jumlah sampel dari pengumpulan informasi dengan cara
populasi tertentu dengan taraf penyampaian sejumlah pertanyaan
kesalahan 1%, 5% dan 10%. tertulis dan juga jawabannya pun
s diberikan secara tertulis oleh responden
N (Margono, 2009). Pengukuran variabel
1% 5% 10%
300 207 161 143 melalui angket ini adalah menggunakan
320 216 167 147 skala likert. Kemudian angket ini
340 225 172 151 sebelum digunakan diuji validitas dan
360 234 177 155 reliabilitasnya terlebih dahulu untuk
380 242 182 158
mengetahui tingkat keshahihan dan
400 250 186 162
Sumber: Isaac & Michael (Sugiyono, 2015) kelayakannya atau mengukur apa yang
tercantum pada tujuan penelitian secara
Berdasarkan tabel 1, maka untuk tingkat
benar (Sandjaja & Hariyanto, 2012).
kesalah 5% dari jumlah populasi 364 siswa
didapat jumlah sampel sebanyak 177 siswa. c. Dokumen
Teknik sampling yang digunakan dalam Dokumen adalah catatan yang tertulis
penelitian ini adalah random sampling atau tercetak dari sebuah kegiatan yang
(probability sampling) yaitu cara digunakan sebagai bukti dan atau
menentukan atau mengambil sampel secara keterangan (Depdiknas, 2008). Pada
acak tanpa memperhatikan kriteria atau penelitian ini dokumen yang dimaksud
tanpa pandang bulu. Sehingga semua siswa adalah arsip nilai dari program Ulangan
yang menjadi populasi memiliki Harian Bersama (UHB), dokumentasi
kesempatan yang sama untuk dipilih tentang data sekolah, data siswa,
menjadi anggota sampel (Margono, 2010). kurikulum dan data lain yang terkait
dengan program UHB.
Data yang dikumpulkan berupa data yang
berhubungan dengan program Ulangan Data yang didapatkan dianalisis dengan
Harian Bersama (UHB) dan motivasi belajar teknik regresi sederhana. Yaitu untuk
siswa baik yang bersifat angga maupun yang meramalkan varibel terikat (Y) apabila
bersifat deskriptif dalam dokumen.Data variabel bebas (X) diketahui. Regresi
tersebut didapatkan melalui interview sederhana ini dapat dianalisis karena
(wawancara), penyebaran angket didasari oleh hubungan fungsional antara
(kuesioner) dan telaah dokumen. variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y) (Riduwan, 2011). Adapun persamaan
a. Interview (wawancara)
rumus regresi sederhana:
Wawancara digunakan sebagai teknik
Ŷ = a + bX
pengumpulan data apabila penelitian Keterangan: Ŷ= subjek variabel terikat yang
ingin melakukan studi pendahuluan diproyeksikan; a= nilai konstanta harya Y jika X = 0;
136 Suherman Pengelolaan program ulangan harian bersama
b= nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) 5) Menyususn jadwal evaluasi belajar
yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau
penurunan (-) variabel Y; X= variabel bebas yang
(UHB, UTS, UAS, UKK);
mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan. 6) Menyusun pelaksanaan Ujian Akhir
Sekolah dan Ujian Nasional (UN);
7) Menerapkan kriteria persyaratan naik
HASIL DAN PEMBAHASAN kelas/tidak naik kelas serta penjurusan;
Pengelolaan Program Ulangan Harian 8) Menetapkan jadwal penerimaan buku
Bersama laporan pendidikan dan penerimaan
ijazah;
Pengelolaan program Ulangan Harian
Bersama (UHB) yang dilaksanakan oleh 9) Menyiapkan buku kemajuan kelas;
SMA Negeri 4 Kota Bogor dipimpin langsung 10)Menyusun laporan pelaksanaan
oleh kepala sekolah dengan pelaksana pelajaran;
teknisnya di bawah wakil kepala sekolah 11)Mengkoordinasikan penyusunan dan
bidang kurikulum.Secara struktur revisi kurikulum SMA Negeri 4 Kota
organisasi sekolah kepala sekolah ini Bogor;
dibantu oleh empat orang wakil kepala 12)Merancang dan menfasilitasi format
sekolah yang memiliki tugas masing-masing kelengkapan administrasi pembelajaran;
sesuai dengan bidangnya.Yaitu wakil kepala
13)Merencanakan dan membuat program
sekolah bidang kurikulum, wakil kepala
kegiatan klinik akademik dan pengayaan
sekolah bidang kesiswaan, wakil kepala
sesuai dengan masing-masing mata
sekolah bidang sarana dan prasarana dan
pelajaran yang di Ujian Nasional-kan;
wakil kepala sekolah bidang hubungan
masyarakat. 14)Memberikan pelayanan klinik akademik
para siswa sesuai dengan jadwal yang
Masing-masing wakil kepala sekolah ini
sudang dibuat dan disepakati di luar jam
memiliki tugas dan fungsnya tersendiri.
pelajaran intra;
Kaitannya dengan program Ulangan Harian
Bersama (UHB) di SMA Negeri 4 Kota Bogor, 15)Berkoodinasi dengan seluruh wakil
ini secara langsung dikelola dan kepala sekolah;
dilaksanakan oleh wakil kepala sekolah 16)Melaksanakan lapoaran hasil dan
bidang kurikulum. Adapun tugas wakil presentase target kelulusan secara
kepala sekolah bidang kurikulum secara berkala kepada kepala sekolah;
khusus sebagai berikut: 17)Melaksanakan pelaporan pelaksanaan
1) Membuat program urusan kurikulum program secara berkala kepada kepala
yang berorientasi pada visi, misi dan sekolah.
strategi yang sudah ditetapkan dalam Melihat tugas dan fungsi wakil kepala
arti bahwa administrasi sekolah sekolah bidang kurikulum, maka
menunjang tercapaianya tujuan pengelolaan program Ulangan Harian
pendidikan; Bersama (UHB) di SMA Negeri 4 Kota Bogor
2) Menyusun perangkat pembelajaran; langsung dibawah koordinasi dan arahan
3) Menyusun pembagian tugas guru; wakil kepala sekolah bidang kurikulum
tersebut.
4) Menyusun jadwal pelajaran;
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 137
yang mendapatkan nilai di atas KKM dan di menunjukkan bahwa terdapat dua mata
bawah KKN dapat dilihat pada tabel 3. pelajaran yang tidak memenuhi standar
KKM yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia
Tabel 2 Nilai rata-rata pada setiap mata
dan Bahasa Inggris.Hal ini juga diperkuat
pelajaran
dengan perolehan data tentang jumlah
Nilai Rata- siswa dengan standar KKM-nya pada setiap
No. Nama Mata Pelajaran
rata mata pelajaran pada tabel 3. Data
1. Pendidikan Agama Islam 77,92
menunjukkan bahwa pada pada pelajaran
(PAI)
2. PKN 72,43 Bahasa Indonesia hanya 10 orang yang
3. Bahasa Indonesia (IND) 59,13 memnuhi standa KKM atau hanya 6% saja
4. Bahasa Inggris (ING) 58,82 dari jumlah siswa yang menjadi sampel.
5. TIK 81,85 Selain itu juga pada mata pelajaran Bahasa
6. Bahasa Sunda (SUN) 80,30 Inggris hanya 26 orang yang telah
7. PLH 81,97 memenuhi standar KKM atau sebesar 15%.
Sedangkan pada mata pelajaran yang lain
Data pada tabel 2 secara umum nilai rata-
sudah menunjukkan hasil yang baik.
rata pada setiap mata pelajaran
Tabel 3 Jumlah siswa dengan standar KKM
No. Uraian PAI PKN IND ING TIK SUN PLH
1. Nilai ≥ KKM 151 126 10 26 161 165 165
2. Nilai < KKM 26 51 167 151 16 12 12
5 1 7 0
5 10 17 50
7 16 80 12 48 86 258 9 9 2.84 Kurang
4 8 7 3
belajar
28 19 1 17 67
8 57 49 58 174 22 2 2 3.84 Baik
5 6 1 7 9
20 10 1 17 60
9 40 26 87 261 38 5 5 3.44 Baik
0 4 9 7 8
Total rata-rata Indikator 3.25 Baik
56 17 76 Sangat
Rasa Senang
Saat Belajar
54 12 17 76 Sangat
12 109 30 29 87 7 14 2 2 4.34
5 0 7 8 Baik
Sangat
Total rata-rata Indikator 4.33
Baik
26 14 17 66
Daya Serap Materi
34 13 17 69
14 69 33 71 213 3 6 1 1 3.94 Baik
5 2 7 7
13 10 2 17 57
15 27 20 80 318 42 3 3 3.27 Baik
5 6 1 7 8
Total rata-rata Indikator 3.65 Baik
36 12 1 17 69
Kesiapan siswa dalam
0 0 1 7 4
43 16 17 74 Sangat
17 87 40 46 138 4 8 0 0 4.19
5 0 7 1 Baik
60 14 17 80 Sangat
18 120 36 16 48 5 10 0 0 4.53
0 4 7 2 Baik
Sangat
Total rata-rata Indikator 4.21
Baik
ABSTRACT
The Effect of Teacher Leadership on Learning Discipline of students in MTS Tarbiyatul Huda
Bogor. The discipline of learning from the adherence (compliance) learners against the rules
(code of counduct) related to the teaching and learning activitis in schools, which include the
time in and out of school, the students dressed in compliance, compliance learners in the
following activities of the school. The discipline of learning does not arise by several factors,
one of which, namely environmental factors of school teacher’s leadership because when
good leadership, it will be a positive effect on the deed and vice versa, as well as leadership
and discipline the learners learn in MTS Tarbiyatul Huda Pancawati Bogor this research aims
to know the level of teacher’s leadership, the level of discipline of study and to find out
whether or not there is the effect of teacher’s leadership against the didiscipline of learning
to learners. This research is quantitative research. The population in the study i.e learners
class VII and VIII MTS Tarbiyatul Huda Pancawati Bogor. Which consists of 2 classes that
amounted to 133 students. Sampel research as much as 58 leaners in specified using
proportional random sampling. Variabel research include leadership of a teacher as free
variable, and the variable learning as related disciplines. Using data collection techniques of
observation, interview, question form, and documentation. Tes prasyrat analiysis of the date
indicates that the Gaussian and linear hypothesis testing techniqus so that using simple
regression. This study showed that: the existence of significant influence among the
leadership of teacher against a disciplined learning through calculation analysis test T which
yields thitung (117,884) > ttabel (1,672). Then the H0 is rejected and accepted H1 there is
influence significant techer leadership against disciplined learning learners. The magnitude
of contribution of the influence of the variabel X (teacher’s leadership) against the variabel Y
(study discipline) is 99,6% Whereas 13.6% are influenced by other factors not addressed in
the study starting on the dotted research result, then all parties both teachers and parents
should improve leadership and guidance to the students so that students can achieve the
expected learning achiements.
Keywords: discipline of studets, the effect of teacher learning.
ABSTRAK
Disiplin belajar dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) peserta didik terhadap aturan (tata
tertib) yang berkaitan dengan kegitan belajar mengajar di sekolah, yang meliputi waktu
masuk dan keluar sekolah, kepatuhan peserta didik dalam berpakaian, kepatuhan peserta
didik dalam mengikuti kegiatan sekolah. Disiplin belajar tidak timbul dengan sendirinya,
akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor lingkungan sekolah
dari kepemimpinan guru karena apabila kepemimpinan baik, maka akan berpengaruh
terhadap perbuatan yang positif dan begitu pula sebaliknya, seperti halnya kepemimpinan
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 145
dan disiplin belajar peserta didik di MTS Tarbiyatul Huda Pancawati Bogor. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepemimpinan guru, tingkat disiplin belajar dan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh kepemimpinan guru terhadap disiplin belajar peserta
didik.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian yaitu peserta
didik kelas VII DAN VIII MTS Tarbiyatul Huda Pancawati Bogor yang terdiri dari 2 kelas yang
berjumlah 133 peserta didik. Sampel penelitian sebanyak 58 peserta didik yang ditentukan
menggunakan teknik Proporsional Random Sampling. Variabel penelitian meliputi
kepemimpinan guru sebagai variabel bebas dan disiplin belajar sebagai variabel terikat.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Uji
prasyarat analisis menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan linear sehingga teknik
pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: adanya pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan guru terhadap disiplin
belajar peserta didik. Hal ini diperoleh melalui perhitungan analisis uji t yang menghasilkan
thitung (117,884) > ttabel (1,672) maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya terdapat pengaruh
yang signifikan kepemimpinan guru terhadap disiplin belajar peserta didik. Besarnya
sumbangan pengaruh yang diberikan variabel X (Kepemimpinan Guru) terhadap variabel Y
(Disiplin Belajar) adalah 99,6% sedangkan 0,04% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dibahas dalam penelitian. Bertitik tolak pada hasil penelitian, maka semua pihak baik guru
dan orang tua hendaknya memperhatikan dan meningkatkan kepemimpinan dan bimbingan
kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat mencapai prestasi belajar yang
diharapkan.
Kata kunci: disiplin belajar peserta didik, kepemimpinan guru.
Rais, R., Mahrudin, A., & Ilyas, A. (2018). Pengaruh Kepemimpinan Guru Terhadap Disiplin
Belajar Peserta Didik. Tadbir Muwahhid, 2(2), 144-155.
tugas utamanya antara lain menyampaikan lebih jauh tentang kepemimpinan guru
informasi kepada peserta didik terhadap disilpin belajar peserta didik di
penyampaian informasi ini sangat penting MTS TARBIYATUL HUDA, maka tindakan
di lakukan oleh guru kepada peserta didik guru disekolah tersebut akan dilihat dan
karena dari sebuah informasi peserta didik disesuaikan dengan kepemimpinan guru..
akan mengetahui permasalahan ataupun
berita,pengumuman yang di sampaikan
pihak sekolah melalui guru kepada peserta MATERI DAN METODE
didik sehigga peserta didik mengetahu
informasi terbaru yang ada di sekolah. Jenis penelitian
Guru di MTS TARBIYATUL HUDA telah Penelitian ini menggunakan pendekatan
menekankan kedisiplinan kelas kepada kuantitatif, karna data yang di dapatkan
siswa, dengan mengusahakan agar siswa berbentuk numerik atau angka. Metode
melaksanakan dan mentaati tata tertib yang penelitian kuantitatif dapat diartikan
berlaku. Berbagai upaya yang dilakukan sebagai metode penelitian yang
guru mulai dari memberikan pengarahan, berdasarkan pada populasi tertentu,
teguran, hukuman, dan tindakan lain yang pengumpulan data menggunakan
dapat mendisiplinkan siswa. Tetapi dalam instrument penelitian, analisis data bersifat
pelaksanaan kedisiplinan siswa di kelas kuantitaif/statistik, dengan tujuan untuk
sering terdapat kendala atau adanya menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
permasalahan yang terjadi dalam kelas. Penelitian ini bersifat hubungan fungsional
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Dalam kasus yang terjadi di MTS
variabel bebas atau lebih terhadap variabel
TARBIYATUL HUDA terkait dengan
terikat. Variabel bebas (X) disini adalah
kedisiplinan siswa ditunjukan dengan masih
kepemimpinan guru sedangkan variabel
adanya peserta didik yang datang terlambat
terikat (Y) adalah disiplin belajar peserta
masuk sekolah, berpakain kurang baik, tidak
didik. Alat analisis yang digunakan dalam
mengerjakan tugas, peserta didik bolos
penelitian ini menggunakan analisis regresi.
sekolah, membuat keramaian saat pelajaran
Sumber data diperoleh dari subyek dalam
berlangsung, serta masih ada juga siswa
penelitian yaitu kepala madrasah, wali
tertentu yang menjadi biang atas keramaian
kelas, peserta didik,. Peneliti menggunakan
siswa di kelas dan masih ada dari sebagian
teknik pengumpulan data melalui observasi,
peserta didik yang memiliki motivasi yang
wawancara, dan dokumentasi. Populasi
rendah dalam mengikuti pembelajaran .
dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta
Permasalahan kedisiplinan siswa di MTS
didik kelas VII dan kelas VIII MTS
TARBIYATUL HUDA terjadi karena peran
TARBIYATUL HUDA Pancawati Bogor
kepemimpinan guru kurang tepat ataupun
berjumlah 133 siswa yang berasal dari yang
kurang sesuai dengan keadaan yang
terdiri dari 4 kelas yaitu kelas kelas VII A
dihadapi guru disekolah tersebut. Disiplin
Putra, VII B Putra, VIII A putra, VIII B B
peserta didik sangatlah penting karna itu
Putra. sampel dari masing-masing populasi
adalah salah satu aturan untuk menjadikan
kelas yaitu sampel sebanyak 17 siswa dari
peserta didik yang berkarakter baik,
kelas VII A PA, 18 siswa dari kelas VII B PA,
bertanggung jawab, dan menumbuhkan
12 siswa dari kelas VIII A PA, 11 siswa dari
kepercayaan diri di dalam individu peserta
kelas VIII B PA. Dengan demikian, sampel
didik. Oleh karena itu, untuk mengetahui
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 147
yang akan digunakan dalam penelitian ini tentang kedisiplinan para peserta didik
sebanyak 58 siswa. selama mengikuti pelajaran di kelas
Kemudian, untuk mengambil ataupun di luar kelas. Metede wawancara,
anggota/siswa siapa saja dalam kelas peneliti melakukan wawancara terkait judul
tersebut yang akan dijadikan anggota yang akan peneliti teliti yaitu
sampel pada masing-masing jumlah sampel mewawancarai kepala sekolah, guru-guru,
yang telah ditetapkan, peneliti melakukan dan peserta didik setelah wawancara selesai
pengambilan sampel tersebut dengan di lakukan maka peneliti menyimpulkan
menggunakan teknik acak, angket dari hasil wawancara tersebut dan
pertanyaan di bagikan secara acak kepada memasukannya kedalam latara belakang
peserta didik dan hanya peserta didik ataupun pembahasan untuk dijadikan bahan
tertentu yang dapat menjawab yaitu peserta penelitian. Metode selanjutnya yaitu metode
didik yang telah ditentukan oleh peneliti angket. Angket adalah sebuah pertanyaan
dengan cara memilih nomor absen peserta atau pernyataan yang dilakukan oleh para
didik yang ganjil yang dibolehkan menjawab peneliti untuk mendapatkan data dari
angket pertanyaan dari peneliti. Dalam responden. Adapun peneliti dalam hal ini
penelitian ini peneliti menggunakan skala menggunakan angket pertanyaan kepada
Likert dengan menggunakan kategori peserta didik, peserta didik hanya
pilihan yaitu dengan 5 alternatif jawaban menjawab karena jawaban dari angket
yaitu selalu, sering, kadang-kadang, pernah sudah peneliti siapkan dari hasil
dan tidak pernah. Responden memilih penyebaran angket ini maka data yang
jawaban sesuai dengan keadaannya sendiri. peneliti dapatkan akan di olah
Pembuatan angket terlebih dahulu dengan menggunakan rumus spss. Metode yang
menentukan dimensi kepemimpinan guru terakhir yaitu dokumentasi metode ini
dan dimensi disiplin belajar menjadi peneliti lakukan dari mulai penelitian
indikator-indikator kemudian menjabarkan laksanakan peneliti meminta dokumen-
dimensi menjadi indikator-indikator dokumen dari kantor sekolah seperti
kepemimpinan guru dan disiplin belajar dokumen daftar hadir guru, daftar absen
siswa, daftar jumlah pendidik dan
Waktu penelitian ini di mulai dari bulan
kependidikan, dan peneliti mengambil
pebruari observasi sampai menyelesaikan
gambar lingkungan sekolah gedung sekolah,
skipsi. Adapun tempat penilitian yaitu di
asrama putra, kelas, dan ruang kepala
MTS Tabiyatul Huda Pancawati yang
sekolah.
beralamat Jl. Veteran I Kampung Legok
Nyenang Rt. 01/09 Desa. Pancawati, Kec. Dalam penelitian ini, peneliti
Caringin, Kab. Bogor. Penelitian ini menggunakan instrumen kepemimpinan
menggunakan metode pengambilan data guru dan disiplin belajar dengan
dengan observasi, peneliti sebelum menggunakan angket yang di dalamnya
melakukan penelitian di sekolah pertama terdiri dari beberapa indikator yang
peneliti mengobservasi yaitu melihat setiap menjadi aspek penilaian untuk angket ini
kelas, gedung sekolah dan lingkungan yaitu aspek energik, stabilitas emosi,
sekolah kemudian peneliti melakukan hubungan sosial, motivasi pribadi,
wawancara dengan beberapa guru di keterampilan komunikasi, keterampilan
sekolah tentang kepemimpinan guru yang di mengajar, komponen teknis dan untuk
lakukan di sekolah dan menanyakan juga aspek disiplin belajar yaitu Disiplin dalam
148 Rais et al. Kepemimpinan guru terhadap kedisiplinan
masuk sekolah, Disiplin dalam mengikuti 16. Adapun rumus korelasi product moment
pelajaran di sekolah, Disiplin dalam yaitu sebagai berikut.
mengerjakan tugas, Disiplin belajar di 𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
rxy =
rumah, Disiplin dalam menaati tata tertib �[𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ] [𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ]
sekolah dari semua aspek tersebut dibagi Keterangan: rxy = Angka Indeks Korelasi “r” Product
Moment; N = Number of Cases; 𝜮𝜮XY = Jumlah hasil
lagi menjadi beberapa penilaian atau perkalian antara skor X dan skor Y; 𝜮𝜮X = Jumlah
indikator yang dapat mewakili dari masing- seluruh skor X; 𝜮𝜮Y = Jumlah seluruh skor Y.
masing penilaian tersebut, dan selanjutnya Instrumen dikatakan valid jika nilai r
dari beberapa indikator tersebut dibuatlah hitung > r tabel berdasarkan uji signifikan
pertanyaan baik pertanyaan positif maupun yaitu 0,05.Setelah melakukan penyebaran
negatif. Keberhasilan dari sebuah penelitian uji coba instrumen penelitian ke 30
adalah ditentukan dari benar atau tidaknya responden, selanjutnya dilakukan
suatu instrument penelitian. Oleh karena pengolahan data instrumen penelitian
itu, sebaiknya peneliti melakukan uji coba dengan bantuan program SPSS versi 16
terhadap instrument yang dibuat. yang menghasilkan data tersebut valid atau
Instrument yang baik adalah yang memiliki tidak valid. Korelasi yang digunakan adalah
dua persyaratan yaitu valid dan reliable. Korelasi Pearson Moment. Nilai koefisien
korelasi tersebut selanjutnya dibandingkan
Uji Validitas
dengan nilai r tabel. Untuk taraf kesalahan
Validitas adalah suatu ukuran yang 5 % dan dk = n-2 = 28, maka diperoleh r
menunjukan keakurasian dari suatu alat tabel sebesar 0,3610. Ketika dibandingkan
ukur. Uji validitas digunakan untuk antara nilai koefisien korelasi (rhitung)
mengetahui apakah instrument yang dibuat dengan nilai r tabel, terdapat 21 butir
bisa mengukur penelitian yang dinginkan. pertanyaan kepemimpinan guru dengan
Uji validitas dilakukan menggunakan nilai rhitung < rtabel yaitu pada butir
analisis faktor yaitu dilakukan dengan cara pernyataan ke 1, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 14, 15,
mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan 16, 17, 21, 23, 30, 31, 36, 37, 39, 43, 44, yang
skor total. Sebelum melakukan uji validitas, menunjukkan butir pertanyaan tersebut
instrumen harus diujicobakan terlebih tidak valid dan tidak akan digunakan dalam
dahulu, tetapi sebelum di uji cobakan, pengumpulan data instrumen. Dan terdapat
instrumen harus memenuhi validitas 19 pertanyaan disiplin belajar peserta didik
konstruk terlebih dahulu, maka dari itu dengan nilai rhitung < rtabel yaitu pada butir
peneliti menggunakan teknik Expert pertanyaan ke 1, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 14, 15,
Judgment yaitu dengan meminta penilaian 16, 17, 21, 23, 30, 31, 36, 37, 39, yang
ahli mengenai instrumen yang akan menunjukan butir pertanyaan tersebut
digunakan dalam penelitian. Ahli penelitian tidak valid dan tidak akan digunakan dalam
ini yaitu Bpk. Dr. Syamsudin Ali Nasution, pungumpulan data instrument. Setelah
MA dengan melihat kesesuaian antara kisi- dilakukan validitas instrument selanjutnya
kisi dan pertanyaan yang digunakan pada peneliti menggunakan uji reabilitas.
angket. Setelah angket di validasi kemudian
dilakukan penyebaran uji coba angket. Uji Uji Reliabilitas
validitas instrumen pada penelitian ini Reliabilitas adalah konsistensi atau
menggunakan bantuan program SPSS versi kesetabilan skor suatu instrument
penelitian terhadap individu yang sama, dan
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 149
diberikan dalam waktu yang berbeda. Tabel 2 Hasil perhitungan uji reliabilitas
Instumen yang reliabel berarti instrumen disiplin belajar
yang bila digunakan beberapa kali untuk Cronbach's Alpha N of Items
mengukur obyek yang sama, akan
.728 21
menghasilkan data yang sama. Untuk
menguji tingkat kepemimpinan guru
peneliti menggunakan bantuan program Terlihat pada tabel 2 diperoleh koefisien
SPSS versi 16. Adapun rumus Cronbach Cronbach Alpha dari instrument disiplin
Alpha yaitu: belajar sebesar 0,728. Hal tersebut
Keterangan: k = Jumlah butir dalam skala menunjukkan bahwa koefisien Cronbach
pengukuran; S2i = Ragam (variance) dari butir ke-I; Alpha lebih besar dari standar koefisien
S2p = Ragam (variance) dari skor total. Cronbach Alpha. Hal tersebut dapat
Kriteria uji instrumen dengan Cronbach disimpulkan bahwa jika nilai Cronbach
Alpha yaitu jika nilai Alpha > 0,60 maka Alpha lebih besar dari standar Cronbach
instrumen tersebut reliabilitas. Adapun Alpha maka data tersebut dikatakan
hasil dari perhitungan reabilitas reliabel. Pada data tersebut diperoleh
kepemimpinan guru untuk Cronbach Alpha 0,728 > 0,60 yang menunjukkan bahwa data
dengan menggunakan Spss 16 seperti pada tersebut bersifat reliable. Dalam bukunya
Tabel 1. Kurniawan data yang peneliti oleh melalui
spss adalah data yang peneliti dapatkan dari
Tabel 1 Hasil perhitungan uji reliabilitas
sebaran angket kepada peserta didik di
kepemimpinan guru
sekolah MTs Al-Muhctari Cimande.
Cronbach's Alpha N of Items Kemudian hasil dari jumlah kuisioner atau
.778 25 pertanyaan yang telah di validasi
kepemimpinan guru 25 pertanyaan dan
Terlihat pada tabel 1 diperoleh koefisien disiplin belajar 21 pertanyaan, dari hasil
Cronbach Alpha dari instrument pertanyaan yang valid ini akan di sebarkan
kepemimpinan guru sebesar 0,778. Hal ke sampel responden yaitu peserta didik
tersebut menunjukkan bahwa koefisien MTs Tarbiyatul Huda yang berjumlah 58
Cronbach Alpha lebih besar dari standar peserta didik dari 4 kelas.
koefisien Cronbach Alpha. Hal tersebut Dari hasil pengolahan melalui spss
dapat disimpulkan bahwa jika nilai mengenai validitas dan reabilitas maka
Cronbach Alpha lebih besar dari standar selanjutnya peneliti melakukan analisis
Cronbach Alpha maka data tersebut deskriptif. Analisis deskriptif ini bertujuan
dikatakan reliabel. Pada data tersebut untuk memberikan gambaran terhadap
diperoleh 0,778 > 0,60 yang menunjukkan objek yang diteliti melalui data sampel atau
bahwa data tersebut bersifat reliable. populasi tanpa melakukan analisis dan
Adapun hasil dari perhitungan reabilitas tanpa membuat kesimpulan yang berlaku
disiplin belajar untuk Cronbach Alpha umum. Analisis deskriptif juga digunakan
dengan menggunakan Spss 16 seperti pada untuk menggambarkan mengenai ringkasan
Tabel 2. data penelitian seperti mean, minimum,
150 Rais et al. Kepemimpinan guru terhadap kedisiplinan
maximum, standar deviasi, modus, dan yang Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui
lain-lain. Adapaun dalam penelitian ini nilai beta satu (b) sebesar 0,969 artinya
deskriptif digunakan untuk mengetahui setiap penambahan satu angka pada
kepemimpinan guru dan disiplin belajar variabel X maka terjadi kenaikan sebesar
peserta didik di MTs Tarbiyatul Huda. 0,969 pada variabel Y, maka dapat
Setalah dilakukan uji deskriptif kemudian disimpulkan bahwa nilai pengaruh yang
peneliti melakukan uji prasarat Analisis. Uji diberikan kepada variabel Y oleh variabel X
prasyrat analisi bertujuan untuk menguji bersifat positif. Berdasarkan hasil
apakah data yang terkumpul telah persamaan regresi tersebut, maka dapat
memenuhi prasyarat untuk dianalisis atau diprediksi bahwa semakin baik
tidak. Adapun uji prasyarat meliputi uji kepemimpinan guru, maka akan semakin
normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas tinggi pula disiplin belajar peserta didik
adalah uji yang digunakan untuk tersebut, dan sebaliknya.
mengetahui populasi data berdistribusi Berdasarkan perhitungan dengan
normal atau tidak. menggunakan program SPSS versi 16, hasil
Dalam penelitian ini peneliti penelitian mengenai variabel
menggunakan uji Kolmogorof-Smirbov kepemimpinan guru dapat dilihat dari data
dengan bantuan program Spss versi 16 pada Tabel 3.
untuk menghitung normalitas data kedua
Tabel 3 Statistik deskriptif variabel X
variabel yaitu kepemimpinan guru dan
(kepemimpinan guru)
disiplin belajar peserta didik dan data
dinyatakan berdistribusi normal jika 1 Jumlah data 58
signigfikansi lebih besar dari 0,05. Uji 2 Mean 135.55
3 Standar Deviation 18.636
lenearitas digunakan untuk melihat garis
4 Minimum 99
regresi anatara kepemimpinan guru dan 5 Maximum 175
dsiplin belajar peserta didik membentuk
garis linear atau tidak. Pengujian linearitas a. Setelah data diurutkan dari yang terkecil
dilakukan menggunakan bantuan Spss versi sampai yang terbesar kemudian
16. Dan dari dua variabel dikatakan menghitung jarak atau rentangan (R).
mempunyai hubungan linear, apabila nilai R = data tertinggi – data terendah
signifikansi kurang dari 0,05. R = 175 – 99 = 76
b. Hitung jumlah kelas (K) dengan Sturges
HASIL DAN PEMBAHASAN K = 1 + 3,3 log. (N)
kepemimpinan guru (X). Jadi, dapat diambil tidaknya pengaruh variabel bebas (X)
kesimpulan bahwa disiplin belajar terhadap variabel terikat (Y). Dalam
dipengaruhi oleh kepemimpinan guru penelitian ini peneliti menggunakan apliaksi
sebesar 99,6% sedangkan selebihnya SPSS versi d 16 dengan syarat thitung > ttabel
sebesar 0.4 % dipengaruhi oleh faktor lain. dengan nilai signifikansi < 0,05. Adapun
Uji t digunakan untuk mengetahui tingkat hasilnya seperti pada Tabel 9.
signifikansi serta untuk menguji ada
Tabel 9 Hasil uji t
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.789 1.124 -12.263 .000
Kepemimpinan_Guru .969 .008 .998 117.884 .000
a. Dependent Variable: Disiplin_Belajar
Berdasarkan tabel 9, diperoleh nilai thitung disiplin belajar peserta didik berkatagori
sebesar 117.884 yang lebih besar dari ttabel baik yaitu karan dua faktor yaitu faktor
1,672 yang berarti H0: ditolak, dan H1: internal dari seorang peserta didik yang
diterima yang menunjukkan adanya memiliki kesadaran yang baik terhadap
pengaruh keepemimpinan guru terhadap aturan-aturan yang di tetapkan oleh
disiplin belajar. Kemudian untuk sekolah, faktor eksternal yaitu sansi dan
mengetahui tingkat signifikansi dilakukan hukuman. Adanya pengaruh yang signifikan
dengan melihat nilai Sig. yaitu sebesar 0,000 kepemimpinan terhadap disiplin belajar
yang memiliki nilai < 0,05 yang berarti mendukung teori-teori yang telah
variabel X memiliki pengaruh yang dikemukakan sebelumnya. Hal ini sesuai
signifikan terhadap varaibel Y. Dari hasil dengan yang dikemukakan oleh Sudirman
penelitian dapat dibandingkan dengan Danim dalam bukunya Kepemimpinan
penelitian relavan yang di lalakukan oleh Pendidikan bahwa Kepemimpinan adalah
Muhsin dengan judul kepemimpinan guru seni mempengaruhi orang lain. Seorang
terhadap motivasi belajar yang menunjukan pemimpin adalah jenis manusia yang bisa
bahwa ada pengaruh positif pada mempengaruhi orang lain sehingga
kepemimpinan guru terhadap motivasi mengikuti apa yang dia kehendaki. Kualitas
belajar siswa. Hal ini sama dengan kepemimpinan seseorang dinilai dari
penelitian yang di lakukan oleh peneliti sebesar apa pengaruh dia terhadap orang
bahwa ada pengaruh kepemimpinan guru lain. Semakin besar pengaruh seorang
terhadap disiplin belajar peserta didik. pemimpin, maka semakin hebat
Adapun faktor yang menjadikan kepemimpinannya. Hal ini juga sesuai
kepemimpina guru di MTS Tarbiyatul Huda dengan pendapat Irman Suherman dalam
berkatagori baik yaitu faktor kinerja guru bukunya Kepemimpinan Pendidikan bahwa
dalam mengajar, faktor kedisiplinan guru kepemimpinan dalam sebuah sekolah
dalam peraturan sekolah dan demokratis sangat penting adanya, karena berfungsi
guru di tarbiyatul huda dalam memecahkan sebagai jangkar, memberikan panduan pada
suatu masalah di sekolah. Kemudian faktor masa-masa perubahan dan bertanggung
154 Rais et al. Kepemimpinan guru terhadap kedisiplinan
jawab atas efektifitas sekolah. Doni Juni signifikan kepemimpinan guru terhadap
Priansa mengemukakan bahwa disiplin belajar peserta didik di MTS
kepemimpinan di bangun atas dasar Tarbiyatul Huda Pancawati Bogor.
profesionalisme dan kesejawatan.
Dari hasil penelitian dapat dibandingkan
dengan penelitian relavan yang di lalakukan KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
oleh Muhsin dengan judul kepemimpinan Berdasarkan hasil penelitian tentang
guru terhadap motivasi belajar yang pengaruh kepemimpinan guru terhadap
menunjukan bahwa ada pengaruh positif disiplin belajar di MTS Tarbiyatul Huda
pada kepemimpinan guru terhadap motivasi Bogor, maka peneliti memberikan
belajar siswa. Hal ini sama dengan kesimpulan sebagai berikut:
penelitian yang di lakukan oleh peneliti 1. Tingkat kepemimpinan guru di MTS
bahwa ada pengaruh kepemimpinan guru Tarbiyatul Huda Bogor Tergolong baik
terhadap disiplin belajar peserta didik. dengan mean sebesar 135.55 ) yang
Adapun faktor yang menjadikan terletak pada interval 125 – 150 dengan
kepemimpina guru di MTS Tarbiyatul Huda presentase 29% dari jumlah 58
berkatagori baik yaitu faktor kinerja guru responden.
dalam mengajar, faktor kedisiplinan guru
2. Disiplin belajar peserta didik di MTS
dalam peraturan sekolah dan demokratis
Tarbiyatul Huda Bogor tergolong dalam
guru di tarbiyatul huda dalam memecahkan
kategori baik dengan mean 117.55 yang
suatu masalah di sekolah. Kemudian faktor
terletak pada interval 108 - 132 dengan
disiplin belajar peserta didik berkatagori
presentase sebesar 25 % dari jumlah 58
baik yaitu karan dua faktor yaitu faktor
responden.
internal dari seorang peserta didik yang
3. Adanya pengaruh yang positif dan
memiliki kesadaran yang baik terhadap
signifikan kepemimpinan guru terhadap
aturan-aturan yang di tetapkan oleh
disiplin belajar peserta didik di MTS
sekolah, faktor eksternal yaitu sansi dan
Tarbiyatul Huda Bogor. Hal ini
hukuman.
dibuktikan dengan hasil persamaan
Penjabaran di atas menunjukkan bahwa
regresi dengan nilai positif sebesar Y=
secara teoritis kedisiplinan mempunyai
13.789 + 0,969 X dan memiliki
pengaruh terhadap disiplin belajar peserta
sumbangan nilai R Square yaitu 0,996
didik. hal tersebut dibuktikan dengan
atau 99,6%. Artinya besaran sumbangan
analisis data dalam penelitian ini yang
faktor kedisiplinan terhadap prestasi
menunjukkan bahwa hasil uji t sebesar
belajar sebesar 99,6%, sedangkan
117,884 dengan signifikansi 0,000
sisanya sebesar 0,04% dipengaruhi oleh
(signifikan) dan persamaan regresi yang
faktor lain. Selain itu, hasil pengujian
menunjukkan nilai positif. Selain itu,
hipotesis dengan uji t menunjukkan
diketahui bahwa nilai sumbangan
bahwa hipotesis yang diajukan diterima.
kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa
Hal ini ditunjukkan dengan hasil thitung >
sebesar 99,6 % dan sisanya 0,4 %
ttabel yakni 117.884 > 1,672 dan hasil
dipengaruhi faktor lain. Oleh karena itu,
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
dapat disimpulkan hasil penelitian ini
yaitu 0,000.
mendukung teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, yaitu adanya pengaruh
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 155
STANDAR PENDIDIKAN ISLAM DAN STANDAR PROSES PADA ANAK DALAM QS.
LUQMAN (31):12-19 DAN QS. AL-KAHFI (18): 60-82
ABSTRACT
This research aims to describe the standards of Islamic education and the standards process
in QS. Luqman (31): 12-19 and QS. Al-Cave (18): 60-82. This research method used library
research to be analyzed or concluded. Research data obtained from the results of the
recording of Islamic values that are found in the QS. Luqman (31): 12-19 and QS. Al-Cave
(18): 60-82. The steps of procurement data include: (1) the determination of the standard of
Islamic education and standards process contained in the QS. Luqman (31): 12-19 and QS.
Al-Cave (18): 60-82; (2) record-keeping; and (3) the determination of the unit. The validity
of the data is discussed and consulted on data findings to experts and peers. Technique of
data analysis used ie classifies, combine, interpret, and conclude. Research results in QS.
Luqman (31): 12-19 and indicates that there are educational standards, namely: (1) whence
are education; (2) education dedicated to both parents; (3) education of discipline and
obedience of the law; (4) private education independent and responsible; and (5) education
akhlaqul karimah. And the standards process in respect of QS. Al-Cave (18): 60-82, namely:
(1) the value of patience and determined; (2) the value of the urgenitas prepare; (3)
tawadhu' attitude; and (4) the value of the urgency to explain the subject matter.
Keywords: Islamic education standards, standards process, QS. Luqman (31): 12-19, QS. Al-
Cave (18): 60-82.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan standar pendidikan Islam dan standar
proses dalam QS. Luqman (31):12-19 dan QS. Al-Kahfi (18):60-82. Metode penelitian ini
adalah menggunakan penelitian kepustakaan yang akan dianalisis atau disimpulkan. Data
penelitian diperoleh dari hasil pencatatan nilai-nilai keislaman yang ditemukan dalam QS.
Luqman (31): 12-19 dan QS. Al-Kahfi (18): 60-82. Langkah-langkah pengadaan data meliputi:
(1) penentuan standar pendidikan Islam dan standar proses yang terdapat dalam QS.
Luqman (31): 12-19 dan QS. Al-Kahfi (18): 60-82; (2) pencatatan; dan (3) penentuan satuan
unit. Keabsahan data didiskusikan dan dikonsultasikan penemuan-penemuan data kepada
para ahli dan teman sebaya. Teknik analisis yang peneliti gunakan yaitu mengklasifikasikan,
menggabungkan, menafsirkan, dan menyimpulkan. Hasil penelitian dalam QS. Luqman (31):
12-19 menunjukkan bahwa terdapat standar pendidikan, yaitu: (1) pendidikan ketauhidan;
(2) pendidikan berbakti kepada kedua orang tua; (3) pendidikan disiplin dan taat terhadap
hukum; (4) pendidikan pribadi mandiri dan bertanggung jawab; dan (5) pendidikan akhlaqul
karimah. Dan standar proses dalam QS. Al-Kahfi (18): 60-82, yaitu: (1) nilai kesabaran dan
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 157
tekat; (2) nilai urgenitas menyiapkan bekal; (3) sikap tawadhu’; dan (4) nilai urgensi
menjelaskan materi pelajaran.
Kata kunci: standar pendidikan Islam, standar proses, QS. Luqman (31): 12-19, QS. Al-Kahfi
(18): 60-82.
Sugiana, A. (2018). Standar Pendidikan Islam dan Standar Proses pada Anak dalam Qs.
Luqman (31):12-19 dan Qs. Al-Kahfi (18): 60-82. Tadbir Muwahhid, 2(2), 156-166.
Begitu dia menyampaikan ceramah dengan perbuatan beliau, tetapi tetap mengizinkan
sangat baik, ada yang bertanya kepadanya, Musa untuk berguru kepadanya (Arifin,
“Apakah kamu mengetahui seorang pun 2018).
yang lebih berpengetahuan dari pada 2. Nilai urgenitas menyiapkan bekal dalam
kamu?” Dia menjawab, “Tidak ada.” QS. Al-Kahfi (18): 62-64
Kemudian Allah SWT mewahyukan Bagi para pencari ilmu maka diperlukan
kepadanya, “Tentu ada, yaitu hamba Kami, bekal untuk mendapatkan ilmu tersebut.
Khidir.” Musa berkata, “Wahai Tuhanku, Diantara bekal yang dibutuhkan dalam
tunjukkan kepadaku jalan untuk dapat mencari ilmu adalah kebutuhan makan dan
bertemu dengannya.” Kemudian Allah SWT minuman yang dapat memperkuat fisik dan
mewahyukan kepadanya agar berjalan tenaganya (Arifin, 2018). Musa berkata
disepanjang pantai hingga sampai tempat kepada pembantunya dalam QS. Al-Kahfi
pertemuan antara dua laut. Begitu ikan (18): 62-64 yang berbunyi:
hilang, maka disitulah tempatnya. Musa pun
melakukan itu dan berkata kepada
pembantunya sebagai penegasan untuk
melaksanakan tekadnya (Zuhaili, 2013).
Nilai-nilai pendidikan tersebut menurut
Arifin (2018) terurai dalam poin berikut:
1. Nilai kesabaran dan tekat dalam QS. Al-
Kahfi (18): 60
Peristiwa terjadi ketika Musa
menyampaikan dakwah kepada kaumnya,
Artinya: 62. Maka ketika mereka telah
lalu ditanya oleh kaumnya. “Adakah orang
melewati (tempat itu), Musa berkata kepada
yang lebih pandai darimu?” “Tidak ada,”
pembantunya, "Bawalah kemari makanan
jawab Musa. Oleh karena itulah Allah
kita; sungguh kita telah merasa letih karena
mendidik melalui peristiwa yang terlihat
perjalanan kita ini". 63. Dia (pembantunya)
ganjil sehingga ia menyadari bahwa di atas
menjawab, "Tahukah engkau ketika kita
orang pandai ada yang lebih pandai. Dalam
mecari tempat berlindung di batu tadi, maka
al-Qur’an disebutkan bahwa Musa dengan
aku lupa untuk (menceritakan tentang) ikan
tekad dan kesabaran akan melakukan
itu dan tidak ada yang membuat aku lupa
perjalanan menemui orang yang lebih
untuk mengingatnya kecuali setan, dan
pandai daripada dirinya (Arifin, 2018).
(ikan) itu mengambil jalannya ke laut
Keinginan Musa untuk menemukan dengan cara yang aneh sekali". 64. Dia
tempat Khidir ditempuh selama bertahun- (Musa) berkata, "Itulah (tempat) yang kita
tahun. Sebuah perjalanan yang cari." lalu keduanya kembali, mengikuti
membutuhkan waktu dan tenaga. Secara jejak mereka semula. (QS. Al-Kahfi(18): 62-
implisit, cerita ini mengisyaratkan akan 64) (Al-Qur’an dan Terjemahan, 2009: 301).
kegigihan Musa untuk berguru kepada
Begitu Musa dan pembantunya sampai di
Khidir. Selain itu kesabaran yang dapat
pertemuan dua laut, tempat pertemuan
dipelajari dari Musa, dapat pula di ambil
dengan hamba yang soleh, keduanya lupa
dari Khidir. Berbagai perbuatan yang
ikan yang mereka bawa lantaran ikan itu
dilakukan Musa yang berpaham syar’i, yang
hidup kembali dan menghilang dengan
tidak sabar dan selalu menanyakan segala
162 Sugiana et al. Standar pendidikan Islam pada anak
dianut Musa, yang membuat Musa tidak mengatakan kepadamu bawa kamu tidak
dapat menerima setiap kejadian darinya, akan sanggup menahan diri dari apa yang
seraya melupakan perjanjian yang telah aku lakukan, dan kamu tidak akan diam
disepakatinya dengan Khidir (Zuhaili, terhadap aku yang aku perbuat. Kemudian
2013). sekali lagi Musa meminta maaf (az-Zuhaili,
Terdapat tiga kisah/kejadian saat dalam 2013).
perjalanan Musa dan Khidir, yaitu: 3) Kisah dinding rumah dalam QS. Al-Kahfi
1) Kisah perahu dalam QS. Al-Kahfi (18): (18): 77
71-73 Selanjutnya tentang bagaimana
Ketika perahu sedang berlayar membawa perjalanan Musa dan Khidir. Kisah dinding
mereka di tengah gelombang laut, Khidir rumah yaitu Musa dan Khidir berjalan
melubangi perahu dengan kapak hingga sesudah terjadi dua kejadian sebelumnya,
satu papannya terlepas, kemudian dia hingga begitu keduanya sampai di suatu
menambalnya. Dengan nada penolakan negeri, keduanya meminta kepada
Musa berkata kepada Khidir, “Apakah kamu penduduknya untuk menjamu keduanya
melubanginya untuk menenggelamkan dan memberi makan untuk menghilangkan
penumpangnya? Sungguh kamu telah kelaparan mereka. Namun penduduk negeri
melakukan suatu kemungkaran yang besar. itu tidak berkenan menjamu. Kemudian di
Khidir berkata kepada Musa, “Bukankah aku negeri tersebut Musa dan Khidir
telah mengatakan kepadamu sebelum ini menemukan dinding yang hendak roboh.
bahwa kamu tidak akan sanggup bersabar Khidir pun menegakkan kembali seperti
denganku atas perbuatan yang kamu lihat semula. Musa berkata kepada Khidir, “Andai
kepadaku.” Musa pun meminta maaf kepada berkenan maka kamu dapat meminta
Khidir seraya berkata, “Janganlah kamu imbalan atas perbaikan dinding, karena
menghukumku lantaran kelupaanku, dan penduduk negeri ini tidak berkenan
lantaran aku mengabaikan pesanmu pada menjamu kita, maka mereka tidak berhak
saat pertama kali, dan jangan membebaniku atas pekerjaan secara cuma-cuma.” Khidir
perkara yang sangat sulit bagiku” (Zuhaili, menjawabnya, “Pemungkiran atau protes
2013). yang ketiga ini adalah sebab perpisahan di
antara kita, sesuai dengan perjanjian, dan
2) Kisah anak muda dalam QS. Al-Kahfi
aku akan memberitahukan kepadamu
(18): 74-76
penjelasan terkait sebab perbuatan-
Kisah anak muda, kisah ini terjadi setelah
perbuatan yang kamu pungkiri padaku, dan
Musa, pembantunya, dan Khidir keluar dari
kamu tidak bersabar terhadapnya, yaitu
perahu. Saat Musa dan Khidhr berjalan di
pelubangan perahu, pembunuhan anak
pantai, Khidhir melihat seorang anak muda
muda belia dan perbaikan dinding (Zuhaili,
yang bersih, tampan dan belum baligh
2013).
sedang bermain dengan anak-anak lain.
Nabi Musa sadar bahwa dia telah
Ternyata Khidir membunuh anak itu dengan
melakukan dua kali kesalahan, akan tetapi
memenggal kepalanya. Musa pun berkata,
tekadnya yang kuat untuk meraih makrifat
apakah kamu membunuh jiwa yang bersih
mendorongnya bermohon agar diberi
dari dosa tanpa alasan? Sunggu kamu telah
kesempatan terakhir. Untuk itu, dia berkata,
melakukan suatu kemungkaran. Khidir pun
“jika aku bertanya kepadamu, wahai
menjawabnya, “Bukankah aku telah
saudara dan temanku, tentang sesuatu
164 Sugiana et al. Standar pendidikan Islam pada anak
sesudah kali ini, maka janganlah engkau perahu itu akan melintasi seorang raja yang
menjadikan aku temanmu dalam perjalanan zalim, yang akan merampas tiap-tiap perahu
ini lagi, yakni aku rela, tidak kecil hati, dan yang masih bagus. Aku merusaknya agar
bisa mengerti jika engkau tidak raja tidak merampasnya, karena jelek.
menemaniku lagi. Sesungguhnya engkau Dengan demikian, perahu ini masih dapat
telah mencapai batas yang sangat wajar dimanfaatkan para pemiliknya yang miskin
dalam memberikan uzur padaku karena itu, yang tidak memiliki barang berharga
setelah dua kali aku melanggar dan sudah selain perahu itu (Rifa'i, 2012).
dua kali pula engkau memaafkanku” Dia (Khidir) menjelaskan alasan mengapa
(Shihab, 2006). membunuh anak muda (kafir) dalam QS. Al-
Sebagai guru seharusnya berkenan Kahfi (18): 80-81
menjelaskan materi yang diberikan kepada Adapun kejadian terkait pembunuhan
anak didik sehingga paham. Tidak semua terhadap anak muda, yaitu karena dia kafir,
murid ketika menerima materi pelajaran sementara kedua orang tuanya yang
dapat memahami secara bersamaan dengan beriman menyukainya, maka ada
murid yang lain. Oleh karena itu, upaya kekhawatiran bahwa anak ini akan diikuti
pengulangan menjadi penting untuk dalam kekafiran dan keterjerumusan dalam
menjadikan mereka paham pelajaran yang kezaliman dan kedurhakaan, yaitu saat dia
diterima (Arifin, 2018). sudah dewasa, karena kecintaan terhadap
Guru tidak boleh bosan apabila memang anak merupakan naluri dan dimungkinkan
murid selalu bertanya, bisa jadi memang terjadi sikap yang toleran dan simpati dari
level tingkat pemahaman mereka lambat kedua orang tuanya kepadanya. Dengan
sehingga membutuhkan penjelasan demikian, pembunuhan terhadapnya
lanjutan. Penjelasan yang dipaparkan Khidir merupakan perlindungan terhadap akidah
kepada Musa melambangkan upaya seorang kedua orang tuanya. Ini termasuk dalam
guru menjelaskan kepada murid terkait kategori antisipasi, maksudnya mencegah
materi yang dipelajari. Dia jelasakan sarana yang berimplikasi pada perbuatan
mengapa Khidir melubangi perahu, terlarang menurut syariat (Zuhaili, 2013).
membunuh seorang anak muda dan Dia (Khidir) pun menjelaskan alasan
menegakkan dinding rumah yang hampir menegakkan dinding yang hampir roboh
roboh (Arifin, 2018). dalam QS. Al-Kahfi (18) :82
Berikut penjelasan sebab-sebab yang Adapun terkait pembangunan dinding
dilakukan oleh Khidir selama dalam tanpa imbalan, itu terjadi di Negeri
perjalanan, yaitu: Anthakiyah. Dinding rumah tersebut hampir
Alasan mengapa dia (Khidir) melubangi roboh dan dibawahnya tersimpan harta
perahu dalam QS. Al-Kahfi (18): 78-79 yang disimpan milik dua anak yatim di kota
Adapun kejadian pelubangan perahu, itu itu. Sementara ayah mereka berdua adalah
dimaksudkan untuk membuat perahu orang yang soleh, maka Allah hendak
tampak jelek demi menjaga dan menjaga harta itu tetap tersimpan dan
melindunginya, Sesungguhnya Allah telah terjaga bagi keduanya. Oleh karena itu,
menunjukkan Khidhr kepada hikmah Khidhr meruntuhkan kemudian
batiniah. Maka dia berkata, sesungguhnya membangun kembali untuk menjaga harta
aku melubangi perahu tersebut karena kedua anak yatim tersebut. Setelah
mengetahui sebab-sebab perbuatan itu dan
Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 2 Nomor 2, Oktober 2018 165
mengetahui hikmahnya, hati Musa menjadi Adapun nilai pendidikan dalam QS. Al-Kahfi
tenang kembali dan kemarahannya pun ayat 60-82, yang mana dalam kisah Nabi
reda, serta hilanglah gejolak di dalam Musa dan hamba Allah tersebut terdapat
dirinya yang memandang penting standar proses yaitu: (1) Nilai kesabaran
penolakan terhadap kemungkaran secara dan tekat; (2) Nilai urgenitas menyiapkan
zahir, karena Allah memberi taufik kejalan bekal; (3) Sikap tawadhu’; dan (4) Nilai
yang lurus (Zuhaili, 2013). urgensi menjelaskan materi pelajaran.
Penjelasan yang diuraikan Khidir
menjadikan Musa menjadi pembelajar yang Implikasi
paham atas materi yang diterima. Materi Penelitian ini dapat diambil hikmah dan bisa
yang sebelumnya tidak dia mengerti dan diterapkan dalam proses belajar di sekolah.
ditanyakan, menjadi dipahami setelah Dalam mentransmisikan materi pendidikan
mendapatkan penjelasan. Model penjelasan Islam pada siswa, materi pendidikan Islam
yang digunakan secara lisan kepada pelajar dapat dijadikan titik fokus tersendiri dan
guna mencapai tujuan pembelajaran dapat pula diintegrasikan dalam mata
tertentu (Arifin, 2018). pelajaran lain di Sekolah. Adapun Hasil dari
Berdasarkan cerita di atas peneliti dapat penelitian mampu memberikan implikasi,
disimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan antara lain: (1) Implikasi terhadap
dan standar proses dalam QS. Al-Kahfi yang pengembangan cara belajar dan mengajar di
bisa menjadi pelajaran bahwa antara guru kelas; (2) Implikasi terhadap cara pandang
dengan siswa harus memberikan kerjasama guru terhadap siswa; dan (3) Implikasi
yang baik, siswa harus mampu bersabar terhadap pendidikan dan tenaga
sampai ada penjelasan dari seorang guru, kependidikan.
sehingga mampu menciptakan aktivitas
yang efektif dan efisien dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maragi, A. M. (1992). Terjemah Tafsir Al-
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Maragi 21. Semarang: Toha Putra
Semarang.
Kesimpulan Al-Qur'an dan Terjemahan. (2009).
Metode pendidikan anak yang disampaikan Bandung: PT Sigma Examedia
Luqman dalam mendidik anak adalah Arkanleema.
metode suri tauladan. Luqman berwasiat Arifin, M. L. (2018). Nilai-Nilai Edukasi
kepada anaknya selalu memberikan contoh- dalam Kisah Musa-Khidir dalam Al-
contoh langsung yang dilakukan oleh Qur'an. Jurnal Dialektika, 8(1), 28-39.
Luqman yakni dengan perbuatan nyata yang Harahap, N. (2014). Penelitian Kepustakaan.
diperlihatkan (dicontohkan) kepada Jurnal Iqra', 8(1), 68-73.
anaknya. Adapun nilai pendidikan dalam QS. Muhadjir, N. (2000). Metodologi Penelitian
Luqman ayat 12-19 adalah: (1) Pendidikan Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
ketauhidan; (2) Pendidikan berbakti kepada Rifa'i, M. N. (2012). Tafsir Ibnu Katsir.
kedua orang tua; (3) Pendidikan disiplin Depok: Gema Insani.
dan taat terhadap hukum; (4) Pendidikan Sada, H. J. (2015). Konsep Pembentukan
pribadi mandiri dan bertanggung jawab; Kepribadian Anak dalam Perspektif Al-
dan (5) Pendidikan akhlaqul karimah. Qur'an (Surat Luqman Ayat 12-19). Al-
166 Sugiana et al. Standar pendidikan Islam pada anak
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), Surin, B. (2012). ALKANZ Terjemah dan
253-272. Tafsir Al-Qur'an. Bandung: Titian Ilmu.
Shihab, M. Q. (2006). Tafsir Al-Misbah, Pesan, Zuhaili, W. A. (2013). Tafsir Al-Wasith.
Kesan, dan Keserasian Al-Qur'an 7. Jakarta: Gema Insan.
Jakarta: Lentera Hati.
AUTHOR GUIDELINE
TADBIR MUWAHHID
I. General Information
1. Titles are equipped with the author's name, author’s institution, address and
corresponding e-mail (e.g. sifulan@unida.ac.id NOT in sifulan@gmail.com)
2. Abstract is written in Indonesian and English (with the title). Abstract of the
research is made in one paragraph without subtitles which consists of the
purpose, methods, results, conclusions.
3. Following the structured abstract in English 3-6 keywords are included.They
should represent the content of your manuscript and be specific to your field
or sub-field. Avoid using keywords form the title of the paper.
4. Sub title is composed of: Introduction (consisting of background, problem
formulation, literature review and objectives written in one chapter without
subtitles), Methods, Results and Discussion, Conclusion and Implication
1. The title should be no more than 12 words, describing the entire contents of
the writings, letters typed in Times New Roman (TNR) type font 14 Bold
Capital (the title of the English abstract should also be no more than 12
words).
2. Abstract is written in Indonesian and English in which consists of 150 to 250
words and written in one paragraph that contains purpose, methods, and
accompanied by 3-6 keywords, typed in TNR font 11
3. The manuscript is typed in TNR font 12 of 1,5 space A4 paper size (210 x 297
mm). The submission file is in Microsoft Word document file format used in
entire manuscript.
4. The maximum length of the manuscript-including structured abstract in
English, tables, and references is 5000-7000 words.
5. The images should be in JPEG format and have an minimum resolution of 300
dpi (dots per inch), the tables should be included in the body of the text rather
than as an attachment
6. Figures and tables should be numbered with Arabic numerals, and table titles
and briefed information of the table written in TNR-12 font with single space.
7. Per September 2018, article processing fee for outside authors is IDR
500.000,- and for inside authors (from UNIDA) is IDR 200.000,-. The
author(s) will be given one copies of fully printed journals
8. Unpublished manuscripts will be returned or informed via e-mail in the form
of notification.
Figure Sample
50
45
40
Tingkat Partisipasi (%)
35
30
25 Siklus 1
20
15 Siklus 2
10
0
Kegiatan Persiapan Kegiatan Pelaksanaan Penyelesaian kegiatan Pengkomunikasian Hasil
Tahapan Kegiatan
IV. References
1. The format of headings, tables, figures, citations, references, and other details
follow the APA 6 style as described in the Publication Manual of the
American Psychological Association, available in
http://sydney.edu.au/library/subjects/downloads/citation/APA%20Complete_2
012.pdf
2. References: cultivated from primary sources (journals / magazines scientific or
research report) and current / latest (maximum 10 years). References only lists
the sources referenced in the article body. Otherwise the name referenced in
the body must exist in the bibliography.
Example:
1. e-book
3. From skription/thesis/disersation
Helza, Y. (2016). Peningkatan kemampuan membaca siswa melalui metode Card Sort
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I MI Miftahul Falah Bekasi.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Slamet Suyanto. (2009). Keberhasilan sekolah dalam ujian nasional ditinjau dari
organisasi belajar. Disertasi, tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Jakarta.
g. From internet
h. Legal document
Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan inklusif
PANDUAN PENULISAN PENULIS
TADBIR MUWAHHID
I. Informasi Umum
1. Naskah harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan belum pernah dipublikasikan di
jurnal lain yang memiliki ISSN atau ISBN. Artikel yang pernah dipresentasikan
dalam forum, seperti seminar, harus disebut forumnya.
2. Naskah harus merupakan hasil penelitian pendidikan yang berkontribusi terhadap
pemahaman, teori pembangunan, konsep ilmiah, dan implikasi pendidikan guru
sekolah dasar.
3. Naskah harus ditulis dalam bentuk artikel dan bukan laporan dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik yang sesuai dengan prinsip tata bahasa
Indonesia, bukan poin per poin.
4. Penulis harus mendaftar sebagai penulis di link ini;
http://ojs.unida.ac.id/index.php/JTM sebelum bisa login ke jurnal Tadbir
Muwahhid, untuk menyerahkan dan mengunggah manuskripnya.
5. Naskah akan dipublikasikan di Jurnal Tadbir Muwahhid setelah ditinjau oleh
peer reviewers.
6. Staf editorial berhak mengedit manuskrip tanpa mengubah isinya.
7. Penulis manuskrip bertanggung jawab atas isi naskah yang diterbitkan.
8. Jurnal Tadbir Muwahhid akan menginformasikan kepada penulis jika ada naskah
yang tidak diterbitkan.
9. Manuskrip dan ilustrasi yang dikirim secara legal termasuk ke dalam penerbit dan
tidak boleh dipublikasikan di media lain tanpa izin resmi dari penerbit.
10. Semua bentuk komunikasi harus berbasis elektronik.
11. Template penulisan bisa diunduh di situs Jurnal Tadbir Muwahhid di
http://ojs.unida.ac.id/index.php/JTM
12. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Jurnal Tadbir Muwahhid, Unit
Publikasi, Fakultas Pendidikan, Universitas Djuanda, Gedung B, Lantai 3, Ruang
Jurnal, Jl Tol Ciawi No 1, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, 16720, Telepon. 0251-
8243872; e-mail: tadbir.muwahhid@unida.ac.id
1. Judul dilengkapi dengan nama penulis, institusi penulis, alamat dan email
yang sesuai (mis. sifulan@unida.ac.id BUKAN sifulan@gmail.com)
2. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (dengan judul).
Abstrak penelitian dibuat dalam satu paragraf tanpa sub judul yang terdiri dari
tujuan, metode, hasil, kesimpulan.
3. Abstrak terstruktur dalam bahasa Inggris dengan mengikutsertakan 3-6 kata
kunci. Kata kunci harus mewakili isi manuskrip dan spesifik untuk bidang
atau sub-bidang Anda. Hindari penggunaan kata kunci berupa judul tulisan.
4. Sub judul terdiri dari: Pendahuluan (terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tinjauan literatur dan tujuan yang ditulis dalam satu bab tanpa teks),
Metode, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Implikasi, Daftar
Pustaka
1. Judul tidak lebih dari 12 kata, menggambarkan keseluruhan isi tulisan, huruf
yang diketik dalam Times New Roman (TNR) 14 Bold Capital (judul
abstrak bahasa Inggris juga harus tidak lebih dari 12 kata) .
2. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris yang terdiri dari 150
sampai 250 kata dan ditulis dalam satu paragraf yang berisi tujuan, metode,
hasil dan kesimpulan dan disertai dengan 3-6 kata kunci, diketik dalam huruf
TNR 11
3. Naskah tersebut diketik dalam font TNR- 12, spasi 1,5 ruang ukuran kertas A4
(210 x 297 mm) dalam format Microsoft Word yang digunakan dalam
keseluruhan naskah.
4. Panjang maksimum manuskrip - termasuk abstrak dalam bahasa Inggris, tabel,
dan daftar pustaka adalah 5000-7000 kata.
5. Gambar harus dalam format JPEG dan memiliki resolusi minimal 300 dpi
(titik per inci), tabel harus dimasukkan ke dalam tubuh teks dan bukan sebagai
lampiran.
6. Angka dan tabel harus diberi nomor dengan angka Arab, dan judul tabel dan
informasi singkat tentang tabel yang ditulis dalam font TNR-12 dengan spasi
tunggal.
7. Per September 2018, biaya proses publikasi jurnal bagi penulis luar dikenakan
biaya sebesar Rp 500.000,-, sedangkan bagi penulis dalam UNIDA akan
dikenakan biaya sebesar Rp 200.000,-. Penulis akan mendapatkan salinan
cetak jurnal sebanyak 1 eksemplar..
8. Naskah yang tidak diterbitkan akan dikembalikan atau diinformasikan via e-
mail berupa notifikasi.
50
45
40
Tingkat Partisipasi (%)
35
30
25 Siklus 1
20
15 Siklus 2
10
0
Kegiatan Persiapan Kegiatan Pelaksanaan Penyelesaian kegiatan Pengkomunikasian Hasil
Tahapan Kegiatan
Contoh penulisan:
1. Buku Teks
Contoh:
a. Satu pengarang
Mitchell, D. R. (2008). What really works in special and inclusive education: using
evidence-based teaching strategies. London ; New York: Routledge.
Contoh:
a. Jurnal online
Rohmah, I. (2017). Classroom Interaction in English Language Class for Students of
Economics Education. Arab World English Journal, 8(2), 192–207.
https://doi.org/10.24093/awej/vol8no2.14
3. Dari skripsi/tesis/desertasi
Helza, Y. (2016). Peningkatan kemampuan membaca siswa melalui metode Card Sort
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I MI Miftahul Falah Bekasi.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Slamet Suyanto. (2009). Keberhasilan sekolah dalam ujian nasional ditinjau dari
organisasi belajar. Disertasi, tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Jakarta.
g. Dari internet
Kepada
Dewan Editor Jurnal Tadbir Muwahhid
………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
Penulis:
No Penulis lengkap dengan gelar Nama dan Alamat Institusi, Tanda Tanggal
akademik email Tangan
1
untuk dipublikasikan pada jurnal Tadbir Muwahhid. Kami menyatakan bahwa naskah dimaksud
adalah naskah orisinal hasil penelitian kami yang belum pernah dipublikasikan, tidak sedang dalam
proses publikasi oleh media publikasi lainnya, tidak akan diajukan ke media publikasi lainnya selama
dalam proses penelaahan (review) kecuali jika kami menarik secara resmi naskah dimaksud dari
Dewan Redaksi Jurnal Tadbir Muwahhid, terbebas dari plagiarisme, dan kami bertanggung jawab
atas seluruh substansi naskah berjudul tersebut di atas yang kami tulis.
Nama penulis untuk korespondensi: ………………………………………………………………………………………………..
Telepon/HP: …………………………….…….. (hanya digunakan untuk keperluan korespondensi)
Email: ………………………………….............................. (untuk keperluan korespondensi dan akan dicantumkan
pada artikel yang dipublikasikan)
1Dikirim ke Dewan Redaksi Tadbir Muwahhid, FKIP Universitas Djuanda Bogor, Jl Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35
Ciawi Bogor 16720, dan hasil scanning-nya diemailkan ke tadbir.muwahhid@unida.ac.id
FORM TADBIR MUWAHHID - 2
………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
yang diajukan untuk dipublikasikan pada jurnal TADBIR MUWAHHID p-ISSN 2579-4876 e-
ISSN 2579-3470 menyatakan bahwa:
Kami bersedia memindahkan hak publikasi, distribusi, reproduksi, dan menjual naskah kami
yang berjudul tersebut di atas sebagai bagian dari jurnal Tadbir Muwahhid kepada Dewan
Redaksi Jurnal Tadbir Muwahhid p-ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sadar, penuh rasa tanggung jawab, dan
tanpa paksaan dari pihak mana pun!
2Dikirim ke Dewan Redaksi Tadbir Muwahhid, FKIP Universitas Djuanda Bogor, Jl Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35
Ciawi Bogor 16720, dan hasil scanning-nya diemailkan ke tadbir,muwahhid@unida.ac.id