Disusun oleh
MURALI
NIM: 0331204027
Dosen Pembimbing
SUMATERA UTARA
T.A 2021/2022
A. DATA JURNAL
: “Penerapan Active Learning pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan”
2.Volume dan Halaman Jurnal : 13 Halaman
3.Penulis Jurnal : Dra. Farida Jaya, M.Pd
B. RINGKASAN JURNAL
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Sejarah Berdiri dan Perkembangan MTsN 2 Medan
MTsN 2 Medan memiliki sejarah yang panjang. Sebelum MTsN terbagi menjadi
beberapa madrasah yang ada di kota Medan, pada awalnya MTsN Medan merupakan satu-
satunya madrasah tsanawiyah negeri di kota Medan. Gedung sekolah MTsN Medan ketika itu
menumpang kepada sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Medan di Jalan
Pancing No. 7A. Pada tahun 1984 dibangunlah gedung MTsN di Jalan Pertahanan
Patumbak. Padaawalnya terdapat 9 ruang kelas di Patumbak. Sementara itu, gedung di Jalan
Pancing masih tetap beroperasi. Dengan demikian, MTsN memiliki dua gedung.
Sejak berdirinya MTsN 2 Medan sudah mengalami 4 kali pergantian kepemimpinan sebagai berikut:
Selanjutnya visi tersebut tertuang dalam misi antara lainnya yang tertulis di bawah ini:
1. Menerapkan prinsip-prinsip keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari
2. Menerapkan IPTEK secara Islami.
3. Mampu berkompetisi dan meraih prestasi di bidang IPTEK, Seni, Budaya, dan OlahRaga bersifat
Regional, Nasional, dan Internasional.
4. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan standar BSNP.
Mewujudkan lingkungan bestari (bersih, sehat, rapi, dan indah) yang kondusif serta memiliki
tekad mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup secara berkesinambungan.
3. Implementasi Active Learning pada pembelajaran PAI di MTsN 2
Pendekatan pembelajaran PAI
Untuk menunjang proses pembelajaran PAI di MTsN 2 Medan, pendekatan dan
strategi yang biasa digunakan oleh guru-guru dalam pembelajaran PAI adalah :
a. Pendekatan emosional yaitu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi siswa dalam
menyakini, dan memahami, dan menghayati ajaran agamanya.
b. Pendekatan pengalaman, yaitu pemberian pengalaman keagamaan kepada siswa dalam
rangka penanaman nilai-nilai keagamaan
c. Pendekatan pembiasaan, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
senantiasa mengamalkan ajaran agamanya
d. Pendekatan rasional, yaitu usaha memberikan peranan kepada rasio (akal) dalam memahami
kebenaran ajaran agama
e. Pendekatan fungsional, yaitu usaha menyajikan pembelajaran PAI dengan menekankan
kepada segi kemanfaatannya bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
perkembangannya
D. KETAJAMAN JURNAL
Jurnal ini dilengkapi dengan beberapa analisis yang tajam. Mulai dari membahas faktor
pendukung dan penghambat penerapan active learning serta upaya memaksimalkan
penerapan active learning dalam pembelajaran PAI di MTsN 2 Medan. Jurnal ini akan
menjadi semakin lengkap dan paripurna jika saja poin-poin pada factor-faktor pendukung dan
penghambat penerapan Active Learning juga diulas agar pembaca lebih memahami secara
komprehensif.
E. DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya.
Bonwell, C.C. (1995). Center for Teaching and Learning, Active Learning: Creating excitement in
the classroom. St. Louis College of Pharmacy.
Mulyasa, E., (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Konsep, Karakteristik dan
Implementasi, Bandung, Remaja Rosdakarya. UIN-Malang Press.
Mudlofir, Ali. (2013), Pendidik Profesional, Konsep, strategi, dan Aplikasinya dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nasution,S..(2004), Metode Research, Bumi Aksara, Jakarta.
F. KESIMPULAN
Pembelajaran aktif (active learning) merupakan suatu proses pembelajaran dengan
memberdayakan peserta didik agar belajar menggunakan berbagai cara atau strategi secara
aktif. Pada aspek lainnya, Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua
anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi
yang mereka miliki.
Metode Student Active Learning menjadi sangat penting dan merupkan salah satu strategi
belajar mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi subyek didik secara optimal,
sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara efektif dan efisien.