Anda di halaman 1dari 4

CRITICAL JOURNAL REVIEW (ACTIVE LEARNING)

CRITICAL JOURNAL REVIEW

A.    DATA JURNAL
                         : “Penerapan Active Learning pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Pai) di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan”
2.Volume dan Halaman Jurnal      :  13 Halaman
3.Penulis Jurnal                              : Dra. Farida Jaya, M.Pd

B.     RINGKASAN JURNAL
             1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Sejarah Berdiri dan Perkembangan MTsN 2 Medan
MTsN 2 Medan memiliki sejarah yang panjang. Sebelum MTsN terbagi menjadi
beberapa madrasah yang ada di kota Medan, pada awalnya MTsN Medan merupakan satu-
satunya madrasah tsanawiyah negeri di kota Medan. Gedung sekolah MTsN Medan ketika itu
menumpang kepada sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Medan di Jalan
Pancing No. 7A. Pada tahun 1984 dibangunlah gedung MTsN di Jalan Pertahanan
Patumbak. Padaawalnya terdapat 9 ruang kelas di Patumbak. Sementara itu, gedung di Jalan
Pancing masih tetap beroperasi. Dengan demikian, MTsN memiliki dua gedung.
Sejak berdirinya MTsN 2 Medan sudah mengalami 4 kali pergantian kepemimpinan sebagai
berikut:

1.   Bapak Drs. Marahalim (1996 – 1997)


2.   Bapak Drs. Farid Ilyas ( 1998 – 2002)
3.   Ibu Dra. Nani Ayum (2002 – 2006)
4.   Ibu Dra. Nursalimi, M.Ag. ( 2006 – Sampai saat ini/ 2014)

2. Visi, Misi MTsN 2 Medan


Adapun visi MTsN 2 Medan adalah mewujudkan MTsN 2 Medan yang Populis, Islami,
Berkualitas, dan Berwawasan Lingkungan.

Selanjutnya visi tersebut tertuang dalam misi antara lainnya yang tertulis di bawah ini:
1.   Menerapkan prinsip-prinsip keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari

2.   Menerapkan IPTEK secara Islami.


3.   Mampu berkompetisi dan meraih prestasi di bidang IPTEK, Seni, Budaya, dan OlahRaga bersifat
Regional, Nasional, dan Internasional.

4.   Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan standar BSNP.


Mewujudkan lingkungan bestari (bersih, sehat, rapi, dan indah) yang kondusif serta memiliki
tekad mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup secara berkesinambungan.
3.  Implementasi Active Learning pada pembelajaran PAI di MTsN 2
      Pendekatan pembelajaran PAI
Untuk menunjang proses pembelajaran PAI di MTsN 2 Medan, pendekatan dan
strategi yang biasa digunakan oleh guru-guru dalam pembelajaran PAI adalah :
a.       Pendekatan emosional yaitu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi siswa dalam
menyakini, dan memahami, dan menghayati ajaran agamanya.
b.      Pendekatan pengalaman, yaitu pemberian pengalaman keagamaan kepada siswa dalam
rangka penanaman nilai-nilai keagamaan
c.       Pendekatan pembiasaan, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
senantiasa mengamalkan ajaran agamanya
d.      Pendekatan rasional, yaitu usaha memberikan peranan kepada rasio (akal) dalam memahami
kebenaran ajaran agama
e.       Pendekatan fungsional, yaitu usaha menyajikan pembelajaran PAI dengan menekankan
kepada segi kemanfaatannya bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
perkembangannya

4.   Faktor     Pendukung    dan   


Penghambat    
penerapan    Active    
Learning dalam pembelajaran PAI
di MTsN 2 Medan
a.  Faktor pendukung penerapan active learning
1)  Peran pendidik.
2)   Peserta didik.
3)   Orang tua siswa
4)   Media Pembelajaran
5)   Lingkungan Pendidikan
b.   Faktor penghambat penerapan active learning

1)   Guru kurang pengalaman


2)   Peserta didik yang beragam

5.   Upaya memaksimalkan
pelaksanaan penerapan active
learning dalam pembelajaran PAI
di MTsN 2 Medan
 
a.   Meningkatkan sumber daya guru
b.   Siswa diberi pelajaran intensif terhadap pengetahuan agama
c.   Penyediaan media belajar yang variasi

 
C.    KEDALAMAN JURNAL
Jika dibaca dengan analis yang kreatif maka terdapat beberapa kelebihan tentang
kedalaman kajian Dan penelitian pada jurnal ini. Selain sangat analitis, juga disajikan
secara detail dengan ketersediaan data tekstual dan fakta. Hasil analisis data yang disertakan
cukup lengkap, dari sebab hingga akibat menunjukkan kualitas relevansi yang terus terjaga
hingga akhir pembahasan jurnal, sehingga cukup menarik bagi pembaca.

D.    KETAJAMAN JURNAL
Jurnal ini dilengkapi dengan beberapa analisis yang tajam. Mulai dari membahas faktor
pendukung dan penghambat penerapan active learning serta upaya memaksimalkan
penerapan active learning dalam pembelajaran PAI di MTsN 2 Medan. Jurnal ini akan
menjadi semakin lengkap dan paripurna jika saja poin-poin pada factor-faktor pendukung dan
penghambat penerapan Active Learning  juga diulas agar pembaca lebih memahami secara
komprehensif.

E.     DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya.

Bonwell, C.C. (1995). Center for Teaching and Learning, Active Learning: Creating excitement in
the classroom. St. Louis College of Pharmacy.

Emzir, (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif, Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hamruni. (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta : Insan Madani


Mulyasa, E., (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Konsep, Karakteristik dan
Implementasi, Bandung, Remaja Rosdakarya. UIN-Malang Press.

Mudlofir, Ali. (2013), Pendidik Profesional, Konsep, strategi, dan Aplikasinya dalam Peningkatan
Mutu Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
                       
Nasution,S..(2004), Metode Research, Bumi Aksara, Jakarta.

Sanjaya, Wina.(2008), Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:


Kencana- Prenada Media Group

F.     KESIMPULAN

Pembelajaran aktif (active learning) merupakan suatu proses pembelajaran dengan


memberdayakan peserta didik agar belajar menggunakan berbagai cara atau strategi secara
aktif. Pada aspek lainnya, Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua
anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi
yang mereka miliki.
Metode Student Active Learning menjadi sangat penting dan merupkan salah satu strategi
belajar mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi subyek didik secara optimal,
sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai