Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah proses belajar untuk penyesuaian individu-individu

secara terus menerus terhadap nilai budaya, cita-cita masyarakat, dan suatu

proses dimana sebuah bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk

menjalankan kehidupan, serta untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan

efisien.1 Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan Negara.2

Keberhasilan sekolah sebagai pelaksana program pendidikan melalui

proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor: yaitu siswa,

kurikulum, tenaga pendidikan, dana, sarana prasarana, dan faktor lingkungan.

Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an (QS at-Taubah ayat 18) :

1
Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah: Konsep dan Praktik
Implementasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajara, 2013) hlm 34
2
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan, (Jakarta : Kencana,2015) hlm 9

1
2

Artinya : Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang


yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat
petunjuk.”(Qs at-Taubah 18)

Menurut Al- Maraghi, masjid bisa diartikan juga rumah ibadah,

sehingga kata imarat terkadang diartikan menetap dan bermukim di dalamnya

untuk beribadah, yang di dalamnya termasuk bimbingan dan pendidikan.

Sementara menurut Ash-Shabuni yang dimaksud dengan innama ya’muru

masajidallah adalah sesungguhnya orang yang mau memakmurkan dan

menjadikan masjid sebagai sentral kegiatan yang terpuji, hanyalah orang

islam. Dengan demikian, masjid harus dijadikan suatu lingkungan yang

mengarah pada terbentuknya individu dan masyarakat yang terpuji, yang

senantiasa mendasarkan perbuatannya pada prinsip-prinsip dasar keimanan.3

Lingkungan sekolah adalah semua kondisi di sekolah, yang

mempengaruhi tingkah laku warga sekolah, terutama guru dan peserta didik.4

Lingkungan sekolah yang nyaman harus tersedinya lapangan bermain,

pepohonan yang rindang, sistem sanitasi dan sumur resapan air, toilet yang

bersih, tempat pembuangan sampah, sarana ibadah, kantin sehat, lingkungan

sekitar sekolah yang mendukung, bangunan sekolah yang kokoh dan sehat.

Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata, bahwa “lingkungan sekolah

meliputi: 1). Lingkungan fisik sekolah seperti, sarana dan prasarana dan

sumber belajar. 2). Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan

3
Nurwadjah Ahmad E.Q, Tafsir ayat-ayat Pendidikan, (Bandung : Marja, 2010) hlm 147
4
Euis Karwati, Manajemen Kelas, ( Bandung : Alfabeta, 2014) hlm 267
3

teman-temannya, guru-guru dan staf sekolah. 3). Lingkungan akademis yaitu,

suasana sekolah dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.5

Suasana sekolah untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di

sekolah mempengaruhi proses pembelajaran secara efektif. Hal ini sejalan

dengan pendapat Tohirin yang mengungkapkan bahwa “supaya pembelajaran

dapat berlangsung efektif, guru harus mampu mewujudkan proses

pembelajaran dalam suasana yang kondusif. Upaya menciptakan lingkungan

yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembelajaran dan pengajaran sangat

penting. Lingkungan yang kondusif adalah lingkungan yang dapat menunjang

bagi proses pembelajaran secara efektif”.6

Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan

belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa (student centered) melalui

penggunaan prosedur yang tepat.7 Dimana menurut pendapat Carrol dalam

Supardi yang menjelaskan bahwa pembelajaran yang efektif bergantung

kepada faktor-faktor yang meliputi : 1). Adanya sikap berupa kemauan dan

keterampilan peserta didik dalam belajar, 2). Adanya kemauan untuk

memahami pengajaran, 3). Ketekunan, 4). Adanya peluang dan, 5).

Pengajaran yang bermutu.8

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Pekanbaru yang bertujuan untuk

terwujudnya SMA Negeri 4 Pekanbaru Sebagai Sekolah Berwawasan Imtaq

5
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung :PT
Remaja Rosdakarya, 2016) hlm 164
6
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo,
2014) hlm 202
7
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM,(Jakarta :
Bumi Aksara, 2013) hlm173
8
Supardi, Sekolah Efektif, (Jakarta :PT Raja GrafindoPersada, 2013) hlm 169
4

dan Iptek, Berprestasi, Berkarakter, Berbudaya, Peduli Lingkungan, Anti

Korupsi, Ramah Anak, Berwawasan Gender Serta Berdaya Saing Global.

Berdasarkan studi pendahulu yang penulis lakukan di SMA Negeri 4

Pekanbaru bahwasanya SMA Negeri 4 Pekanbaru sudah memiliki lingkungan

sekolah yang cukup baik yang terlihat dari karakteristik sebagai berikut: relasi

siswa dan guru di sekolah sudah cukup baik yang terlihat dari adanya

perhatian guru di luar jam pelajaran terhadap siswa, dan adanya keakraban

guru dan siswa di lingkungan sekolah, seperti bertegur sapa ketika berpapasan.

Adanya keadaan gedung sekolah yang kokoh dan memadai untuk kenyamanan

siswa dalam belajar, adanya sarana dan prasarana sekolah yang menunjang

bagi kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran. Namun proses

pembelajaran efektif masih kurang berjalan dengan baik, gejala-gejala

tersebut dapat dilihat dari:

1. Masih ada siswa yang tidak masuk tepat waktu saat jam pembelajaran

akan dimulai

2. Masih ada siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan

guru mengenai materi sebelumnya

3. Masih ada siswa yang tidak memanfaatkan waktunya untuk belajar seperti

masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru saat guru sedang

menjelaskan pembelajaran

4. Masih ada siswa yang tidak tepat waktu mengumpulkan tugas yang

diberikan guru
5

Berdasarkan gejala-gejala di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan antara Lingkungan

Sekolah dengan Pembelajaran Efektif pada Mata Pelajaran Ekonomi di

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Pekanbaru”.

B. Penegasan Istilah

Penegasan istilah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman

terhadap judul ini, agar tidak terjadi kesalapahaman, maka penulis

menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul ini yaitu sebagai berikut:

1. Lingkungan sekolah adalah lembaga pendidikan formal, dimana tempat

inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan

dan dikembangkan kepada anak didik.9 Dimana lingkungan yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah lingkungan fisik dan lingkungan

sosial di SMA Negeri 4 Pekanbaru.

2. Pembelajaran Efektif adalah pembelajaran yang dapat menghasilkan

belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa (student centered)

melalui penggunaan prosedur yang tepat.10

C. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukan di atas, maka penulis

mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut:

9
Sofan Amri, Pendidikan Karakter,( Jakarta : Bumi Aksara , 2012) hlm 116
10
Hamzah B Uno &Nurdin Mohamad, Loc. cit, hlm 173
6

a. Pembelajaran efektif pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 4

Pekanbaru belum maksimal.

b. Lingkungan sekolah di SMA Negeri 4 Pekanbaru sudah maksimal,

namun pembelajaran efektif pada mata pelajaran ekonomi di SMA

Negeri 4 Pekanbaru masih belum maksimal.

c. Hubungan antara lingkungan sekolah dengan pembelajaran efektif

belum maksimal

2. Batasan Masalah

Penulis membatasi penelitian ini dengan memfokuskan pada

“Hubungan antara lingkungan sekolah dengan pembelajaran efektif di

kelas XI IPS pada mata pelajaran ekonomi materi pengangguran di SMA

Negeri 4 Pekanbaru”.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu: “Seberapa besar hubungan yang signifikan

antara lingkungan sekolah dengan pembelajaran efektif di kelas XI IPS

pada mata pelajaran ekonomi materi pengangguran di SMA Negeri 4

Pekanbaru ?”.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan yang

signifikan antara lingkungan sekolah dengan pembelajaran efektif di kelas


7

XI IPS pada mata pelajaran ekonomi materi pengangguran di SMA

Negeri 4 Pekanbaru.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

masukan kepada guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang

baik bagi peserta didik agar proses pembelajaran yang efektif dapat

tercapai secara optimal di SMA Negeri 4 Pekanbaru.

b. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

masukan agar sekolah dapat menciptakan lingkungan yang kondusif

dan memelihara lingkungan tersebut bagi para peserta didik untuk

tercapainya pembelajaran secara efektif.

c. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan memberikan keterampilan

dalam menyusun karya ilmiah, dan sebagai sala satu syarat

menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan IPS Program Studi

Pendidikan Ekonomi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Sultan Syarif Kasim Riau dan mendapatkan gelar Strata 1 (Sarjana

Pendidikan atau S.Pd).

Anda mungkin juga menyukai