Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Profil Sekolah Yayasan Pendidikan Bina Bersaudara Medan

a. Sejarah Berdirinya Yayasan Pendidikan Bina Bersaudara Medan

b. Visi dan Misi Yayasan Pendidikan Bina Bersaudara Medan

1) Visi

Membangun masyarakat berakhlak mulia,sehat,dapat berwirausaha serta

mensejahterakan masyarakat

2) Misi

a) Mewujudkan pendidikan yang berbasis keagamaan yang

berkualitas tinggi sehingga menjadi generasi yang tangguh dalam

rangka menuju Iman dan Taqwa

b) Menciptakan generasi yang cerdas, terampil dan mandiri

c) Meningkatkan profesionalisme penyelenggaraan pelindungan

social dalam bentuk bantuan social, rehabilitas, pemberdayaan

dan jaminan sebagai metode penanggulangan kemiskinan

d) Mengambangkan potensi anak (Wajib Belajar) untuk membentuk

pribadi yang mandiri

e) Mengambangkan keterampilan melalui pendidikan Life skil

3) Motto

Sehat, Berwirausaha,Mandiri,Bertaqwa dan Berkarakter


c. Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan Bina Bersaudara Medan

Kepala Sekolah

IIS SAFARI S.PdI

Waka Sarpras Waka.Kesiswaan Waka.Huma


NURMAINI S.Pd KHOIROTUL AZMI S.Pd
DRA.SURITA MU
Waka Kurikulum

BARDANSAH SPd

Kepala laboratorium Kepala perpustakaan

SRI SUMINAR S.Pd IIN AGUSTINA S.Pd

Kepala Tata Usaha

SHEILLA ZAKIA S.Pd

d. Letak Geografis Yayasan Pendidikan Bina Bersaudara Medan

Smas Bina Bersaudara Medan berdiri di atas tanah seluas 1M 2, terletak di

Jl.B.Katamso,Titi Kuning No.43 Kec Medan Johor, Provinsi Sumatra Utara,

posisi geografisnya adalah : -5,1292 Lintang dan 105,6681 Bujur. Sekolah ini

terletak di dekat permukiman warga .

2. Keadaan Guru,Siswa,Sarana dan Prasarana

a. Kedaan Guru

Pendidikan yang berjalan di Sekolah tidak terlepas dari adanya peran

seorang guru, demikian halnya dengan di SMAS Bina Bersaudara Medan. Guru

yang membimbing dan mengajar di Yayasan Bina Bersaudara Medan lulusan dari
perguruan tinggi yang berakreditas B. Sementara jumlah guru di Yayasan Bina

Bersaudara Medan dapat di lihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 4.1
Daftar Tenaga Pendidik

No Nama Jenis Pendidikan


1 Iss Safari,S.Pd.i Bahasa Arab
2 Bardansah,S.Pd Bahasa Inggris
3 Dra Surita Munte Filsafat
4 Khoirotul Azmi, S.Pd Bahasa Indonesia
5 Sri Suminar, S.Pd Fisika
6 Nurmaini, S.Pd Kimia
7 Iin Agustina,S.Pd Bioligi
8 Emy Hariati,M.Pd Biologi
9 Sheilla Zakia,S.Pd Matematika
10 Sarah Triana,S.Pd Geografi
11 Maharani,S.Pd Ekonomi
12 Halimah,S.Pd Seni dan Budaya
13 Firstrya,S.Pd Matematika
14 Indra Budiman,S.Pd Adminitrasi
15 Sari Bulan,S.Pd Bahasa Inggris
16 Herwita Afni,S.Pd Pendidikan Agama Islam
17 Bastian,S.Pd Penjas
18 Zainul Arif, S.Pd Bahasa Indonesia
Sumber Data Dokumen Yayasan Bina Bersaudara Medan

b. Keadaan Siswa

Data Siswa di SMAS Bina Bersaudara Medan. Dari data terakhir yang

peneliti dapatkan Yayasan Bina Bersaudara Medan memiliki jumlah keseluruhan

154 siswa, siswa putra 117 dan 37 siswa putri.


c. Sarana dan Prasarana di SMAS Bina Bersaudara Medan

1) Terdapat 6 ruang kelas yaitu 2 ruang untuk kelas X, kelas XI terdapat

2 ruangan dan kelas XII 2 ruangan yang terbagi menjadi 2 jurusan

yaitu jurusan IPA danIPS.

2) Terdapat sebuah ruangan kepala sekola,sebuah ruang guru, sebuah

ruang komputer, dua buah ruangan labotarium, sebuah ruangan uks,

kantin, toilet dan parkir untuk guru dan siswa serta tamat.

B. Temuan Khusus

1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembelajaran Merdeka

Belajar di SMAS Bina Bersaudara Medan

a. Strategi Dalam Pembelajaran Merdeka Belajar

Konsep tentang merdeka belajar dicetuskan pertama kali oleh Mendikbud

Nadiem Makarim yang disebutkan dalam pidatonya pada Hari Guru Nasional 25

November 2019.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru

memiliki beberapa strategi yang digunakan ke siswa SMAS Bina Bersaudara

Medan dengan penggunaan berbagai sumber baik guru ataupun media untuk

mencapai tujuan pembelajaran tersebut, strategi pembelajaran juga dapat

membantu proses belajar bagi peserta didik agar mudah memahami materi yang

diajarkan.

Kegiatan belajar tersebut dapat melibatkan siswa mandiri dalam

mempelajarin sesuatu yang baru dengan cara siswa tersebut berperan aktif dalam

melakukan proses tersebut. Mencari sumber dan media belajar yang sesuai dengan
materi agar meningkatkan perkembangan intelektual dan meningkatkan keaktifan

siswa dalam belajar, namun guru juga bisa menjadi sumber dalam kegiatan belajar

tersebut. Adapun pertanyaan yang diajukan oleh penulis ajukan yaitu “Strategi apa

saja yang digunakan dalam pembelajaran merdeka belajar?”

Berdasarkan hasil wawancara dari guru agama islam yang menyatakan bahwa :

“kami menggunakan 3 strategi dalam proses pembelajaran merdeka belajar,


yang terdiri dari : (1)Startegi pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir yaitu strategi yang bertumpuan kepada proses berfikir siswa dalam
memecahkan suatu masalah dan juga strategi ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan berfikir setiap siswa. (2)Startegi inkuiri yaitu
menuntut setiap peserta didik dapat berfikir secara kritis , analisi untuk
mencari dan menemukan jawabamn dari setiap permasalahan, dan juga di
strategi ini guru tidak memberikan secara langsung materi kepada siswa
akan tetapi siswa menemukan materi pembeljaran sendiri lalu dapat
berdiskusi kepada guru dan juga dapat melakukan tanya jawab karna disini
guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing para peserta didik.
(3)Strategi pembeljaran kooperatif yaitu strategi yang dikenal sebagai
pembelajaran kelompok, contohnya setiap siswa diberikan tugas sepeti
sholat berjamaa ada yang menjadi imam dan ada juga yang menjadi
makmum , sehingga para peserta didik dapat saling berkerja sama dalam
menyelesaikan tugas kelompok”1

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, bahwa “Merdeka Belajar

adalah Kemerdekaan Berpikir”, yang dimulai dan berakhir dari guru. Beliau

juga mengajak guru untuk memulai perubahan dengan menggunakan

pembelajar aktif, seperti yang disambaikannya dalam pidato sambutan Hari

Guru Nasional Tahun 2019.2 Dalam melakukan pemebelajaran aktif, guru

harus punya rencana pembelajaran dalam proses pembelajaran yang lebih

tepatnya disingkat dengan kata “RPP”. Konsep persepsi dari merdeka belajar

tersebut mempunyai 4 program diantaranya, tentang RPP yang disederhanakan,

1
Wawancara dengan Ibu Herwita Afni,S.Pd Tanggal 18-Februari-2022 di ruang guru pukul 12.00
2
Kemendikbud, “Pidato Mendikbud pada Upacara Bendera pada Hari Guru Nasional Tahun
2019”, dkutip dari. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/11/pidato-mendikbud-pada-
upacarabendera-peringatan-hari-guru-nasional-tahun-2019. Diakses Tanggal 4 Maret 2022
UN (Ujian Nasional) yang dibatalkan, USBN secara mandiri, dan PPDB

Zonasi.

Mendikbud, Nadiem Makarim membuat kebijakan merdeka belajar bukan

tanpa alasan. Pasalnya, penelitian Programme for International Stundets

Assesment (PISA) Tahun 2019 menunjukkan hasil penilaian pada siswa Indonesia

menduduki posisi keenam dari bawah; untuk bidang matematika dan literasi,

Indonesia menduduki posisi ke-74 dari 79 Negara. Seperti yang kita ketahui

bahwa pendidikan di Indonesia masih tertinggal dengan Negara maju lainnya, hal

ini tentunya menjadi PR atau persoalan buat semua masyarakat di Indonesia

terkhusus dibidang ahli pendidikan. Tidak dipungkirin terkait itu banyaknya orang

memberikan pendapat yang akan menghasilkan pandangan berdeba-beda, tetapi

satu tujuan kemajuan dan kesejahteraan pendidikan di Indonesia.3

Hasil wawancara di atas, diperkuat dengan hasil wawancara yang

dikatakan oleh kepala sekolah dimana yang ia katakan :

“Pada tahun ajaran baru di tahun 2020 di sekolah ini telah menerapkan
menerimaan siswa baru dalam sistem zonasi yang di perluas yaitu 50% jalur
zonasi, 15% jalur afirmasi, 5% jalur pindahan dan juga setiap guru tidak
lagi membuat rpp dengan berlembar-lembar yaitu setiap guru telah
menyederhanakan rpp yang memuat tujuan pembelajaran, kegiatan dan
penilian.”4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RRP) merupakan bekal atau

persiapan awal guru dalam merancang proses sebelum pembelajaran. Hal ini

dilakukan, agar dapat mencapai hasil tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat

terlaksana dengan baik oleh guru dan peserta didiknya. Mau tidak mau guru

memang harus melakukan itu sebagai bentuk tanggung jawabnya menjadi

3
Siswo Budi Utomo, “ Harapan dari Kebijakan Merdeka Belajar, dikutip dari
https://www.kompasiana.com/siswobudi/5e0802ab097f362ba770b792/apa-yang-bisa-
kitaharapkan-dari-kebijakan-merdeka-belajar?page=all di akses Tanggal 4 Maret 2022
4
Wawancara dengan Ibu Iss Safari,S.Pd.,I Tanggal 18 – Februari-2022 di ruang kepala sekolah pukul 11.00
pendidik yang professional dibidang keahliannya. Meningkatkan kompetensi diri

tidak hanya peserta didik namun guru juga dituntut untuk meningkatkan

pengalaman dan keilmuannya, diharapkan guru dapat memahami kebutuhan

pengetahuan dengan mengimplementasi dikehidupan sehari-hari dan juga sesuai

zamannya.

Dari kedua hasil wawancara diatas dapat diartikan bahwa, setiap strategi

yang dipakai pada saat ini bagus digunakan. Dengan adanya pandemik dikondisi

saat ini setiap siswa harus melakukan strategi itu dirumah masing-masing yang

dipandu oleh orang tua masing-masing.

Merdeka Belajar adalah kemerdekaan berpikir, yang berawal dari guru dan

berakhir juga dari guru yang berarti tentu ada peran penting seorang guru dalam

mendidik peserta didiknya. Seperti, pembahasan sebelumnya mengajar dilakukan

oleh guru, dan belajar dilakukan oleh peserta didik. Guru yang professional tentu

harus menguasai cara berkomunikasi yang efektif dan juga mengetahui psikologi

serta kondisi peserta didiknya.5

Merdeka Belajar sarat akan makna, seperti kemerdekaan berpikir,

kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berkarya dan masih banyak lagi lainnya,

dengan tetap menjunjung nilai kemanusiaan, saling menghormati, sehingga

komunikasi akan berjalan secara efektif membentuk karakter kepribadian murid

menuju pendewasaannya.6

Komunikasi akan berjalan efektif tergantung juga dengan metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, misalnya

metode ceramah dan tanya jawab maka komunikasinya akan berjalan satu arah

5
Tempo. CO, Jakarta, Nadiem Makarim : Merdeka Belajar.,
6
Mohamad Syarif, Strategi Pembelajaran., hal. 125
dan bisa dua arah, tapi apabila menggunakan metode kerja kelompok, problem

based learning atau pemecahan masalah maka lebih efektif bila menggunakan

komunikasi tiga arah atau banyak arah.7

Hasil belajar akan lebih mendapatkan capaian maksimal ketika guru

menggunakan metode modern karena tahap pengetahuan yang diperoleh murid

akan terimplementasi dari sumber yang didengar, dilihat,

dipresentasikan/diucapkan dan dilakukan menjadi pengalaman nyata dalam

belajar peserta didik.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Proses Pembelajaran

Merdeka Belajar di SMAS Bina Bersaudara Medan

a. Faktor Pendukung

Pelaksanaan pembelajaran aktif secara daring dimasa pandemi, tentu

menjadi tantangan sendiri bagi guru-guru dalam menghadapi keadaan sekarang

yang terjadi, RPP seperti yang sudah dibahas merupakan bekal awal seorang guru

dalam menyiapkan pembelajaran, dan tuntutan era sekarang mengharuskan

seorang guru untuk kreatif mendesain strategi proses pembelajaran, agar peserta

didik tidak mudah jenuh sehingga dapat mempengaruhi psikologi atau mental

peserta didik, diharapkan dengan begitu dapat tercapai tujuan hasil pembelajaran.8

Namun tak hanya itu, menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan sekarang

menerapkan pembelajaran aktif secara daring juga membutuhkan fasilitas

teknologi seperti HP/Laptop sebagai sarana dan media guru untuk peserta didik

mempermudah pembuatan, serta pengumpulan tugas/file, hal itu merupakan


7
Ramayulis, Metodologi Pengajaran., hal. 134
8
Pupu Saeful Rahmat, Perkembangan Peserta., hal 190
sarana media penyambung komunikasi antara guru dan peserta didik dari jarak

jauh.9

Berikut hasil wawancara peneliti kepada guru pendidikan agama islam,

terkait pandangan dan rencana pembelajaran aktif daring, beliau menyampaikan :

“Dalam menentukan strategi pembeljaran guru memiliki


pertimbangan yang pertama tujuan pembelajaran, aktivitas dan pengetahuan
awal peserta didik , mengalisa karakter setiap perserta didik ,alokasi waktu ,
sarana yang menunjang dan jumlah peserta didik . semua itu di lakukan agar
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan lancar”

Wawancara diatas di kuatkan lagi oleh hasil wawancara sebagai berikut :

“Yaitu memberikan motivasi, menjelaskan tujuan pembelajaran,


memberikan petunjuk belajar, memberikan umpan balik, menilai
penampilan dan menyimpulkan”

Menyikapi keadaan dan persepsi yang diperoleh peneliti dari guru-guru

tersebut, peneliti membenarkan situasi kondisi yang terjadi tersebut, benar adanya

terjadi. Peserta didik biasanya diberikan tugas dari sekolah menggunakan metode

pembelajaran aktif secara daring yang biasanya berbentuk seperti, komunikasi

melalu aplikasi Whatsapp entah itu nomor HP orang tua murid atau muridnya,

nanti diberikan link instruksi tugas dan juga untuk menggumpulkan file tugas/PR

(pekerjaan rumah), komunikasi inilah yang dilakukan antara guru, murid dan juga

orang tua atau wali murid.

Metode yang digunakan biasanya juga menyesuaikan dengan materi,

misalnya meragakan gerakan senam maka peserta didik diberikan tugas berupa

pembuat video, ada juga metode pembelajaran aktif yang digunakan yaitu seperti

diskusi, teks drama, menyimak video, pembelajaran antara murid dan orang tua.

Penggumpulan tugasnya pun sama seperti yang sudah disampaikan oleh

narasumber tersebut ada yang menggunakan Whatsapp, ada yang berbentuk video,
9
Mohamad Syarif, Strategi Pembelajaran., hal 112
google font, aplikasi-aplikasi lainnya. Namun, penemuan menarik yang secara

tidak sengaja diamati juga peneliti yaitu pembelajaran aktif ini sudah hampir

terjadi merata disemua jenjang pendidikan karena kebentulan peneliti menerima

Courses Private, atau jasa guru School From Home, menerima pembelajaran

mandiri di rumah yang kebetulan mendapatkan murid SD, SMP dan juga SMA,

mereka mendapatkan pembelajaran aktif secara daring yang metodenya sama

seperti pembuatan video, diskusi, penanaman karakter.

b. Penghambat Proses

Dalam melakukan peneliti alami ketika didalam proses belajar mengajar

pastinya ada kendala yang sudah dialami, yang mana tidak sesuai dengan

ekspektasi yang sudah dibayangkan dalam proses pembelajaran. Disini

keprofesionalan guru akan dites dan diuji dalam hal ini, diaman seorang guru akan

mengatasi permasalahn yang ada dan dapat menyelesaikan permasalahan yang

telah terjadi.

Ada banyak faktor penyebab dari setiap persoalan yang dihadapi guru

ketika mengajar. Sebelum adanya wabah virus Covid-19, pembelajaran berjalan

seperti biasanya dengan tatap muka secara langsung. Guru maupun murid akan

bertemu di sekolah dalam ruangan kelas dan akan memulai pembelajaran, itu pun

tidak luput terkadang ada saja kendala yang dihadapi oleh seorang guru ketika

mengajar.

Berikut tanggapan dari narasumber terkait hambatan pembelajaran

merdeka belajar, beliau menyampaikan :

“Pembelajaran melalui daring karana dengan ada nya daring guru


tidak bisa semaksimal mungkin dalam mengontrol para siswa”10

10
wawancara dengan Ibu Herwita Afni S.Pd, Tanggal 18-februari- 2022 di ruang guru pukul 12.00
Menanggapi persepsi dan kondisi yang terjadi, peneliti juga membenarkan

keadaan yang terjadi tersebut, situasi kondisi pada masa pandemi virus corona

mengharuskan orang-orang untuk melakukan komunikasi jarak jauh termaksud

dalam aspek pendidikan. Hal ini, menjadi penyebab kendala dalam pembelajaran

aktif secara daring di rumah, karena keterbatasan fasilitas untuk belajar yang

dimiliki oleh siswa. Namun, tidak hanya itu kendala dalam proses pembelajaran

bisa terjadi disebabkan faktor Eksternal dan juga Internal.

Latar belakang orang tua yang menginginkan seorang guru atau

pembimbing anaknya tersebut ketika belajar daring di rumah, pada masa pendemi

rata-rata orang tuanya sibuk bekerja atau memiliki usaha sehingga orang tua

murid membutuhkan seorang yang bisa mengawasi dan membimbing dalam

proses pembelajaran anaknya. Banyak orang tua mengeluh karena tidak bisa

membagi waktu antara pekerjaan dengan membimbing anaknya mengerjakan

tugas/PR dari sekolah, ada juga orang tua yang mungkin karena sebab latar

belakang orang tua murid bukan di bidang ahli pendidikan membuat orang tua

sulit untuk membimbing pada saat proses belajar, dan ada juga keluhan orang tua

yang menceritakan bahwa anaknya semasa belajar daring lebih banyak

menghabiskan waktunya dengan bermain.

Hasil dari informasi wawancara penelitian yang diteliti oleh peneliti

menemukan bahwa pembelajar aktif itu akan lebih efektif apabila terjadi

komunikasi antara guru dan peserta didik secara tata muka langsung atau

berhadapan. Pembelajaran aktif secara daring dengan teknologi online menurut

pandangan peneliti lebih tepat apabila teknologi sebagai sarana media untuk

berkomunikasi atau menyampaikan informasi dalam menunjang keberhasilan


tujuan hasil belajar, namun bukan yang utama dalam proses pembelajaran aktif

tersebut.

Pembelajaran aktif akan efektif apabila proses pembelajaran dapat

dilakukan dengan cara tata muka secara langsung antara guru dan peserta didik,

sementara pembuatan dan pengumpulan tugas/file dapat dilakukan dengan cara

online, dengan demikian pembelajaran akan dapat terlaksana dengan baik tidak

terpengaruh oleh faktor eksternal seperti kawasan perkotaan ataupun perdesaan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Para Guru SMAS Bina Bersaudara Medan, memiliki persepsi positif

tentang konsep Merdeka Belajar yang tercermin pada kesediaan mengikuti

kebijakan yang ada, dan memiliki harapan dapat segera diterbitkan

kebijakan tentang petunjuk teknis dalam hal tersebut sehingga dapat

memajukan pendidikan di Indonesia.

2. Langkah-langkah penyesuaian pembuatan RPP dengan konsep Merdeka

Belajar di SMAS Bina Bersaudara Medan, seharusnya dilakukannya rapat

atau perkumpulan untuk mengadakan workshop, atau membahas

peningkatan mutu guru, kompetensi guru, kompetensi mengajar. Misalnya,

pembinaan dari pengawas dan kepala sekolah, serta musyawarah guru-guru

mata pelajaran untuk pelaksanaan sistem belajar menagajar.

3. Pelaksanaan Pembelajaran aktif secara daring pada masa pandemi Covid-

19 tahun 2022 di SMAS Bina Bersaudara Medan, dilakukan dengan

memperbanyak teknik pembelajaran interaktif dan komunikatif, dengan

menggunakan media pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diteliti oleh peneliti tersebut maka

peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Kepada Menteri Pendidikan dan Budaya yang terhormat, dari hasil

penelitian yang diteliti oleh peneliti memberikan saran yaitu harapan agar

kedepannya dapat segera diterbitkan kebijakan tentang petunjuk teknis


dalam hal tersebut, dan diharapkan dari kebijakan tersebut dapat

mempertimbangankan setiap komponen pendidikan di Indonesia,

termaksud tuntutan pendidikan berbasis teknologi yang belum merata,

fasilitas dan akses teknologi masih menjadi kendala bagi sekolah-sekolah

yang berada di wilayah pelosok daerah.

2. Kepada Mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian terkait

perkembangan kemajuan pendidikan di Indonesia diharapkan penelitian ini

dapat menjadi referensi dan masukan untuk dikembangkan.

3. Kepada pihak sekolah dan guru-guru terus semangat untuk berinovasi dan

memajukan pendidikan di Indonesia

4. Kepada Orang tua atau wali murid selalu berikan dukungan baik material

dan non material agar dapat mengembangkan bakat anak mencapai cita-

citanya di masa depan. Aamiin..

5. Kepada Siswa-siswi jadilah anak yang Sholeh dan Sholeha, agar terus

semangat belajar dan jangan tinggalkan beribadah, semoga dapat

membahagiakan orang tua, keluarga dan sukses dunia akhirat.

Anda mungkin juga menyukai