Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 4 Sawoo ini telah disetujui dan disahkan pada :

hari : .......................................
tanggal : .......................................

oleh :

Mengetahui,
Kepala Sekolah Koordintor Sekolah Adiwiyata,

Hadi Siswanto, M.Pd Nur Chotimah, S.Pd


NIP. 197111121998021002 NIP. 197709142008012015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
SMP Negeri 4 Sawoo didirikan pada tahun 1998 yang terletak di Desa
Tempuran, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Sekolah ini letaknya sangat
strategis dan mudah dijangkau sehingga membuat sekolah ini menjadi tujuan
masyarakat untuk menyekolahkan anaknya.
Pasal 65 ayat 2 UU PPLH menyebutkan ”Setiap orang berhak
mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses
partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup
yang baik dan sehat”. Dari amanat undang-undang tersebut telah dengan jelas
bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan lingkungan
hidup selain juga akses partisipasi dan akses keadilan dalam memenuhi hak
atas lingkungan yang baik dan sehat. Sehingga pada prinsipnya, tanpa
terkecuali warga negara berhak atas pendidikan lingkungan hidup. Memang
didalam penjelasan dari pasal tersebut tidak menjelaskan bagaimana dan seperti
apa pendidikan lingkungan tersebut akan dilakukan.
Namun jika merujuk pada beberapa batasan tentang pendidikan
Lingkungan hidup (PLH), maka PLH dapat diartikan sebagai upaya
mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan
lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk
berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
Sementara Pendidikan lingkungan hidup formal adalah kegiatan
pendidikan di bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan melalui sekolah,
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dan
dilakukan secara terstruktur dan berjenjang dengan metode pendekatan
kurikulum yang terintegrasi maupun kurikulum yang monolitik (tersendiri).
Pendidikan lingkungan hidup nonformal adalah kegiatan pendidikan di
bidang lingkungan hidup yang dilakukan di luar sekolah yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (misalnya pelatihan AMDAL,
ISO 14000, PPNS).
Pendidikan lingkungan hidup informal adalah kegiatan pendidikan di
bidang lingkungan hidup yang dilakukan di luar sekolah dan dilaksanakan tidak
terstruktur maupun tidak berjenjang.
Kelembagaan pendidikan lingkungan hidup adalah seluruh lapisan
masyarakat yang meliputi pelaku, penyelenggara dan pelaksana pendidikan
lingkungan hidup, baik di jalur formal, nonformal dan informal.
SMP Negeri 4 Sawoo merupakan salah satu pendidikan formal harus
melaksanakan pendidikan lingkungan hidup yang disebut dengan istilah
sekolah Adiwiyata.
Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna: Tempat yang baik dan
ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma
serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan
hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan uraian tersebut maka SMP Negeri 4 Sawoo ingin menjadi
Sekolah Adiwiyata yang merupakan sekolah yang baik berwawasan pendidikan
lingkungan hidup.

B. Tujuan Program Adiwiyata

Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat


pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari
warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya
penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli
dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain: kebersamaan,
keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan
hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif,
dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi
keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung
jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan
secara terencana dan terus menerus secara komperensif.

C. Sasaran Program Adiwiyata


Tim sekolah adalah tim yang berperan penting dalam pelaksanaan
Program Adiwiyata termasuk diantaranya pengelolaan lingkungan di sekolah,
termasuk di dalamnya bagaimana melibatkan semua unsur warga sekolah
menjadi penting termasuk keterlibatan aktif dari seluruh siswa. Partisipasi
murid menjadi elemen paling penting. Untuk mensukseskan program Sekolah
Adiwiyata yang menjadi sasaran antara lain terdiri atas:
1. Kepala sekolah
2. Siswa
3. Guru
4. Orangtua siswa
5. Warga sekolah (misal : petugas kebersihan, petugas tata usaha, pengelola
kantin)
6. Pemerintah daerah (lurah, camat dan lain-lain)
7. Masyarakat di sekitar sekolah

D. Hasil Yang Diharapkan


Terciptanya kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat
pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga
sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya
penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi
sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-
norma dasar yang antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran,
keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta
penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat
dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan,
dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus
secara komperensif.

E. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari program sekolah adiwiyata antara lain:
1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional
sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya.
2. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan ondusif
bagi semua warga sekolah.
3. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
4. Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan
negatif dimasa yang akan datang.
5. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai
pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
BAB II
PROFIL SEKOLAH DAN STRUKTUR ORGANISASI

A. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Sawoo 
NPSN : 20510721
Akreditasi :B
Alamat Sekolah : Dsn. Krajam, Ds. Tempuran, Kec. Sawoo
Kode Pos : 63475
Telephone / HP / Fax : 08283511210
Status Sekolah : Negeri
Lintang : -7.989854003265203 
Bujur : 111.63459733128548 

B. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
SMP NEGERI 4 SAWOO PONOROG

KOMITE
KEPALA SEKOLAH
SEKOLAH
Hadi Siswanto, M.Pd

KOORD. TA US
Sujarni

WK. KEP. SEKOLAH


Haryogi, S.Pd

KAUR KESISWAAN
KAUR.KURIKULUM KAUR HUMAS KAUR SAR PRAS
Adistya Puspitarini,
Raffi Syahari, S.Pd. Mulyadi, S.Pd. Puguh Dwi R,
M.Pd.
S.Kom, M.Pd.

GURU

SISWA
C. Visi dan Misi
Dengan memperhatikan segala potensi yang dimiliki sekolah serta prospek
pendidikan dimasa yang akan datang dengan segala tantangannya SMP Negeri 4
Sawoo merumuskan Visi Sekolah sebagai berikut :
INSAN YANG UNGGUL DAN BERKEPRIBADIAN LUHUR BERLANDASKAN
IMAN DAN TAQWA.
Dengan indikator :
1. Terwujudnya lulusan (output) yang bermutu, berkepridadian dan
bertaqwa.
2. Terwujudnya perangkat KTSP yang lengkap.
3. Terwujudnya proses pembelajaranyang efektif, efisien dan menyenangkan.
4. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan mutakhir.
5. Terwujudnya tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu.
6. Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang professional. 7.
Terwujudnya penilaian yang jujur dan transparan.
7. Terwujudnya pengelolaan biaya pendidikan yang transparan dan
bertanggung jawab.

D. Tujuan Sekolah
1. Mewujudkan perangkat Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
lengkap dan berwawasan ke depan dengan mengintegrasikan pendidikan
karakter. 
2. Mewujudkan proses layanan pembelajaran yang inovatif, efektif, efisien dan
menyenangkan.
3. Mewujudkan standar pendidik dan kependidikan yang berkualitas.
4. Mewujudkan fasilitas sekolah yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal.
5. Mewujudkan pembiayaan sekolah yang memadai.
6. Mewujudkan Standar pengelolaan yang bermutu dan profesional.
7. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan nyaman untuk proses
pembelajaran

E. Fasilitas
1. Ruang Kepala Sekolah
2. Ruang Kelas
3. Ruang Tata Usaha
4. Ruang BK
5. Ruang Kurikulum
6. Ruang Laboratorium IPA
7. Ruang Komputer
8. Ruang Guru
9. Ruang Perpustakaan
10. Masjid
11. UKS
12. Koperasi Siswa
13. Kantin
14. Dapur
15. Ruang OSIS
16. Ruang Gudep Pramuka
17. Gudang
18. Lapangan Bola Voli
19. Lapangan tolak peluru dan lompat jauh
20. Lapangan Futsal
21. Lapangan Upacara
22. Tempat parkir motor guru Tempat parkir sepeda siswa
23. WC Siswa dan Guru
24. Taman
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Rencana Pelaksanaan
Rencana kegiatan program menuju sekolah Adiwiyata yang akan
dilaksanakan oleh SMP Negeri 4 Sawoo Kabupaten Banyumas ini, kami sesuaikan
dengan potensi  potensi yang dimiliki sekolah.
Potensi  potensi yang dimiliki SMP Negeri 4 Sawoo untuk menuju sekolah
adiwiyata ini, antara lain: lahan yang luas, kondisi tanah yang subur karena terletak
di daerah persawahan, air yang melimpah, komitmen semua stake holder, dan yang
sehat.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang dilaksanakan oleh Tim
Adiwiyata di SMP Negeri 4 Sawoo Kabupaten Banyumas diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Belum tersusunnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang memuat
upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara memadai.
2. Belum tersedia sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan
hidup di sekolah yang memadai.
a. Pengomposan,
b. Kebun sekolah,
c. Hutan Sekolah,
d. Green House,
e. Sumur Resapan,
f. Apotek Hidup / Toga, dan
g. Kolam Ikan.
3. Sarana dan prasarana pendukung yang ramah lingkungan belum memadai.
4. Tempat sampah yang terpisah ( sampah organik dan non-organik).
5. Belum tersedianya wadah komunikasi tentang hasil inovasi pembelajaran
lingkungan hidup. ( Mading ).

C. Program Kegiatan
Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut maka kegiatan  kegiatan yang akan
dilaksanakan adalah sebagai berikut ini.
1. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan 
2. Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka
diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya
kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai
dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan
berkelanjutan.

D. Strategi Pelaksanaan Kegiatan


1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pendidikan lingkungan hidup sebagai
pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan dalam pelaksanaan
pendidikan lingkungan hidup yang ditujukan untuk:
a. mendorong pembentukan, penguatan dan pengembangan
(revitalisasi) kapasitas kelembagaan PLH;
b. mendorong tersusunnya kebijakan pendidikan lingkungan hidup di
tingkat Pusat dan Daerah;
c. memperkuat koordinasi dan jaringan kerja sama pelaku
pendidikan lingkungan hidup;
d. membangun komitmen bersama untuk PLH (termasuk komitmen
pendanaan);
e. Mendorong terbentuknya sistem monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup.
2. Meningkatkan kualitas dan kemampuan (kompetensi) SDM PLH, baik pelaku
maupun kelompok sasaran pendidikan lingkungan hidup sedini mungkin
melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif.
3. Mengembangkan kualitas SDM Masyarakat, yang meliputi guru, murid
sekolah, aparatur pemerintah, para ulama serta seluruh lapisan masyarakat
sedini mungkin secara terarah, terpadu dan menyeluruh harus dilakukan
melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif. Upaya ini harus dilakukan oleh
seluruh komponen bangsa sehingga generasi muda, subjek dan objek
pendidikan lingkungan dapat berkembang secara optimal.
4. Mengoptimalkan sarana dan prasarana pendidikan lingkungan hidup yang
dapat mendukung terciptanya proses pembelajaran yang efisien dan efektif.
Dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana pendidikan lingkungan hidup
dapat mendukung terciptanya tempat yang menyenangkan untuk belajar,
berprestasi, berkreasi dan berkomunikasi. Optimalisasi sarana dan prasarana
ini dapat dilakukan dengan menggunakan perpustakaan, laboratorium, alat
peraga, alam sekitar dan sarana lainnya sebagai sumber pengetahuan.
5. Meningkatkan dan memanfaatkan anggaran pendidikan lingkungan hidup
dan mendorong partisipasi publik serta meningkatkan kerja sama regional,
internasional untuk penggalangan pendanaan PLH. Meningkatkan pendanaan
pendidikan lingkungan hidup khususnya anggaran pada instansi yang
melaksanakan pendidikan lingkungan hidup yang memadai diharapkan dapat
memacu perluasan dan pemerataan perolehan pendidikan khususnya
pendidikan lingkungan hidup bagi seluruh rakyat Indonesia dan menuju
terciptanya manusia Indonesia yang berkualitas. Saat ini anggaran pendidikan
khususnya pendidikan lingkungan masih sangat minim, walaupun di
dalam Amendemen UUD 1945, pagu anggaran pendidikan telah mencapai
20%.
6. Menyiapkan dan menyediakan materi pendidikan lingkungan hidup yang
berbasis kearifan tradisional dan isu lokal, modern serta global sesuai dengan
kelompok sasaran PLH serta mengintegrasikan materi pendidikan lingkungan
hidup ke dalam kurikulum lembaga pendidikan formal. Penyusunan materi
PLH harus mengacu pada tujuan pendidikan lingkungan hidup dengan
memperhatikan tahap perkembangan dan kebutuhan yang ada saat ini. Untuk
itu materi pendidikan lingkungan hidup yang berbasis kearifan tradisional dan
isu lokal, modern serta global harus disesuaikan dengan kelompok sasaran
PLH.
7. Meningkatkan informasi yang berkualitas dan mudah diakses dengan
mendorong pemanfaatan teknologi. Dalam meningkatkan informasi yang
berkualitas, pemanfaatan teknologi perlu terus diupayakan sehingga
pengembangan pendidikan lingkungan dapat berhasil guna dan berdaya guna.
8. Mengembangkan kualitas SDM Masyarakat, yang meliputi guru, murid
sekolah, aparatur pemerintah, para ulama serta seluruh lapisan masyarakat
sedini mungkin secara terarah, terpadu dan menyeluruh harus dilakukan
melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif. Upaya ini harus dilakukan oleh
seluruh komponen bangsa sehingga generasi muda, subjek dan objek
pendidikan lingkungan dapat berkembang secara optimal.
E. Tim Adiwiyata SMP Negeri 4 Sawoo

Penanggungjawab : Hadi Siswanto, M.Pd


Ketua : Nur Chotimah, S.Pd
Sekretaris : Astin Bachruddin, S.Pd
Bendahara 1 : Sudarman
Bendahara 2 : Sujarni

Kebersihan sanitasi dan Pengelolaan Sampah Penanaman dan Pemeliharaan


drainasi (saluran air) 1. Brillian Megah D, S.Pd Pohon
1. Haryogi, S.Pd (Koord) (Koord) 1. Mulyadi, S.Pd & Haryogi,
2. Agus Mudiono, S.Pd 2. Rafi Syahari, S.Pd S.Pd (Koord)
3. Riyan Sugi Nugroho, S.Pd 3. Tantin Nugraeni, S.Pd 2. Dra. Endang Sri Tanjung
4. Wanto 4. Wanto 3. Rafi syahari, S.Pd
5. Bambang 5. Bambang 4. Sujarni
5. Wanto

Jejaring Kerja dan Kampanye dan Publikasi Membentuk dan


Komunikasi PBLHS Memberdayakan Kader
1. Puguh Dwi Rianto, S.Kom, 1. Prstowo Broto W, S.Pd Adiwiyata
M.Pd (Koord) (Koord) 1. Adistya Puspitarini, M.Pd
2. Tantin Nugraeni, S.Pd 2. Fajar Sodik, S.Pd (Koord)
3. Brillian Megah D, S.Pd 3. Adistya Puspitarini, M.Pd 2. Riyan Sugi Nugroho, S.Pd
4. Sudarman 4. Puguh Dwi Rianto, S.Kom, 3. Rafi Syahari, S.Pd
M.Pd 4. Intan Kurnia S, S.Sos

Pemntauan dan Evaluasi Kantin Sehat Konservasi Air


1. Astin Bachruddin, S.Pd 1. Dra. Endang Sri Tanjung 1. Brillian Megah D, S.Pd
2. Intan Kurnia S, S.Sos (Koord) (Koord)
3. Nur Chotimah, S.Pd 2. Nur Chotimah, S.Pd 2. Mulyadi, S.Pd
3. Adistya Puspitarini, M.Pd 3. Agus Mudiono, S.Pd
4. Tantin Nugraeni, S.Pd 4. Wanto
5. Intan Kurnia S, S.Sos 5. Bambang

Karya Inovatif
Konservasi Energi
1. Brillian Megah D, S.Pd (IPA)
1. Puguh Dwi Rianto, S.Kom,
2. Dra. Endang Sri Tanjung
M.Pd (Koord)
(IPS)
2. Riyan Sugi Nugroho, S.Pd
3. Adistya Puspitarini, M.Pd
3. Fajar Sodik, S.Pd
4. Tantin Nugraeni, S.Pd
4. Haryogi, S.Pd
5. Rafi Syahari, S.Pd

Mengesahkan,
PROGRAM ADIWIYATA
Kepala SMPN 4 Sawoo
1. Penanaman TOGA (Tanaman Obat keluarga)
2. Inovasi Produk Local
3. Kompos Orgnil
HADI SISWANTO, M.Pd
NIP. 19711112 199802 1 003

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
SMP Negeri 4 Sawoo didirikan pada tahun 1983 yang terletak di Jalan
Jenderal Sudirman Nomor 2 Menganti, Kecamatan Rawalo, Kabupaten
Banyumas. Sekolah ini letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau sehingga
membuat sekolah ini menjadi tujuan masyarakat untuk menyekolahkan
anaknya. SMP Negeri 4 Sawoo juga mempunyai lahan yang sangat luas yaitu
20 000 m dapat dijadikan sekolah adiwiyata atau pendidikan lingkungan hidup.
Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang
peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di
Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain:
kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian
fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar
yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah
yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai
tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus
dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komperensif.
Kegiatan ini akan berjalan lancar jika didukung oleh semua pihak.
Semoga proposal ini mendapat persetujuan dari Tim, sehingga kami bisa
melaksanakan kegiatan menuju sekolah adiwiyata sesuai dengan apa yang
menjad,i tujuan. Besar harapan kami proposal ini mendapat persetujuan.

Anda mungkin juga menyukai