PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Magang I
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan merupakan hal yang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi
kepentingan masa depan. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan idealnya
harus mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi.
Sekolah yang bermutu adalah sekolah yang mampu berperan sebagai proses
edukasi (proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan mendidik dan
mengajar), proses sosialisasi (proses bermasyarakat terutama peserta didik
didik), dan wadah proses transformasi (proses perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih baik/lebih maju), tercapainya hal ini sangat ditentukan oleh
manajemen sekolah yang baik. Mewujudkan sekolah dengan proses edukasi,
sosialisasi, dan transformasi yang baik salah satunya yaitu peningkatan
profesionalitas dan kreatifitas tenaga pendidik.1
Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai merupakan lembaga
pendidikan tinggi yang salah satu misi utamanya adalah menghasilkan lulusan
yang inovatif dan kreatif serta menyiapkan dan mencetak tenaga pendidik
yang mampu berkompetensi menjadi tujuan utama dalam bidang
kependidikan. Fakultas Tarbiayah dan Ilmu Kependidikan Institut Agama
Islam Muhammadiyah Sinjai (FTIK IAIM) sebagai Lembaga Pendidik Tenaga
Kependidikan (LPTK) terkait oleh kebijakan nasional dibidang kurikulum.
Kebijakan kurikulum baru untuk LPTK mensyaratkan bahwa institusi
pendidikan harus menetapkan profil lulusan. Berdasarkan pertimbangan
tersebut maka capaian pembelajaran lulusan FTIK IAIM akan menjadi dasar
keahlian sesuai dengan starata keahlian profesi, yaitu pendidik pertama,
1
Nur Fatiha. “Laporan Magang 1”. (Makassar: Universitas Muahammadiyah Makassar, 2014),
hal. 2.
1
2
pendidik muda, pendidik madya, dan pendidik utama. Pasal 1 ayat (1) PP No.
74/2008 tentang pendidik menyatakan bahwa pendidik adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, meelatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal tingkat pendidikan dasar maupun menengah.2
Fakultas Tarbiayah dan Ilmu kependidikan sebagai wadah lahirnya
calon-calon tenanga kependidikan. Oleh karena itu, FTIK IAIM Sinjai telah
merancang dan menetapkan program magang sebagai bagian integral
kurikulum yang dilaksanakan secara berjenjang, yaitu Magang I, Magang II,
dan Magang III. Program magang merupakan kegiatan yang memberikan
kegiatan awal untuk membangun jati diri pendidik, memantapkan kompetensi
akademik kependidikan dan bidang studi, memantapkan kemampuan awal
mahasiswa didik calon pendidik, mengembangkan perangkat pembelajaran,
dan kecakapan pedagogis dalam membangun. Sehingga, program magang
FTIK IAIM Sinjai menjadi salah satu mata kuliah, masing-masing program
magang memiliki bobot SKS sebagai berikut magang I berbobot 1 SKS,
magang II berbobot 2 SKS, magang III berbobot 2 SKS. Kegiatan magang
dilaksanakan pada lembaga pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK, sedangkan pembimbingnya oleh Dosen
Pembimbing/Pembina Magang (DPM) dan Guru Pembimbing Magang (GPM)
di sekolah yang memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan.3
Magang I merupakan salah satu kegiatan yang harus ditempuh oleh
setiap mahasiswa didik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan semester
lima. Kegiatan Magang I meliputi obeservasi: (1) Pengamatan kultur dan
lingkungan sekolah, (2) pengamatan unsur padagogik, keperibadian dan
sosial, (3) pengamatan pengamatan perserta didik, (4) pengamatan
pembelajaran langsung di kelas, (5) pengamatan pelakasanaan refleksi
pembelajaran. Kegiatan mahasiswa didik selama pelaksanaan Magang 1
2
Hardianto Rahman, dkk. Buku Pedoman Magang. (Institut Agama Islam Muhammadiya
Sinjai,2019), hal.
3
Ibid, hal.
3
4
Data Pokok SMAN 10 Sinjai. (dapo.dikdasmen.kemendikbud.go.id, diakses pada 26 Oktober
2019).
5
6
1. Selayang Pandang
Sekolah ini mulai dibuka pada Tahun 2010 pada waktu itu, gedung
dan lokasi sekolah ini adalah kantor cabang dinas pendidikan kab.Sinjai
dan SDN 158 Sinjai Timur. Atas prakarsa tokoh masyarakat sekitar Andi
Baso Sapanang, Andi Rahman,dan tokoh masyarakat lainnya yang
berjuang untuk mengadakan sekolah SMA di Sinjai Timur dan ketika itu
bapak bupati Sinjai A.Rudianto Asapa merespon keinginan masyarakat
setempat. Bupati melakuakn peninjauan dan memutuskan untuk memerger
kantor cabang dinas pendidikan dan SDN 158 Sinjai Timur menjadi
SMAN 3 Sinjai dengan SK Pendirian Nomor 11 Tahun 2010.
Sejalan dengan Perali han SMA/SMK dari Kabupaten ke Provinsi
dengan perubahan nomeklatur sekolah dengan SK Gubernur Nomor 99
Tahun 2017, Tanggal 27 Januari 2017. Maka terjadi perubahan nama
sekolah dari SMAN 3 Sinjai menjadi UPT SMAN 10 Sinjai. Sejak
berdirinya sekolah ini, sudah tiga kali pergantian pimpinan yaitu:
a. Drs. Muhammad Sultan
Pangkat : Pembina Tingkat 1 / IV b
b. Drs. H. Kaharuddin
Pangkat : Pembina Tingkat 1 / IV b
c. Drs. Juanda, M.M
Pangkat : Pembina Tingkat 1 / IV b
Pada awal berdirinya Sekolah ini Fasilitas yang digunakan adalah
fasilitas peninggalan kantor cabang dinas pendidikan dan SDN 158 Sinjai
Timur. Sebagaimana aturan yang ada fasilitas tersebut tidak memenuhi
standar untuk penyelenggaraan pendidikan menengah. Seiring dengan
perkembangan kemajuan pendidikan pemerintah kab.Sinjai.
Secara bertahap membangun ruang kelas berlantai sehingga jumlah
ruang kelas permanen yang standar adalah 14 ruang kelas. Pada Tahun
7
5
Data Pokok SMAN 10 Sinjai. (dapo.dikdasmen.kemendikbud.go.id, diakses pada 26 Oktober
2019).
8
6
Data Pokok SMAN 10 Sinjai. (dapo.dikdasmen.kemendikbud.go.id, diakses pada 26 Oktober
2019).
7
Data Pokok SMAN 10 Sinjai. (dapo.dikdasmen.kemendikbud.go.id, diakses pada 26 Oktober
2019).
9
8
Fifi Rosliana. “Kultur Sekolah Di SMA Gajah Mada Yogyakarta”. (Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta, 2015), hal. 9-10.
10
9
Ade Kurniawan. “Deskripsi kompetensi padagogik pendidik dan calon pendidik kimia SMA
Muhammadiyah Semarang”. (Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Tehnologi, Universitas
Muhammadiyah Semarang, 2017), hal. 2.
13
10
Nur RafiahDarojah, dan Hady Siti Hadijah. “Analisis Pengaruh Kompetensi Kepribadian
Pendidik Dengan Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening Terhadap Prestasi Belajar
Peserta didik Kelas X Administrasi Perkantoran”. (Jurnal Manajemen Perkantoran, 2016), hal.
111.
16
11
Eni Winaryati. “Pengaruh Kompetensi Sosial Pendidik Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”.
(Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Tehnologi, Universitas Muhammadiyah Semarang,
2017), hal. 208.
19
30
31
32
33
LAMPIRAN
A. Lampiran Hasil Observasi
LEMBAR INSTRUMEN PROGRAM MAGANG I
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEPENDIDIKAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI
Nama Mahasiswa didik : Nurhaliza
Nim : 170109016
Program Studi : Tadris Matematika
1. Pengamatan Kultur Sekolah
Aspek Yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
No
Berdasarkan hasil observasi perilaku peserta didik
SMAN 10 Sinjai baik terhadap pendidik maupun
terhadap sesama peserta didik. Secara umum
perilaku peserta didik sudah cukup baik tetapi pada
pengamatan saya di kelas XII MIPA 1 dan XII
MIPA 2 sebelum memulai pelajaran kelas sangat
ricuh, peserta didik berbicara senanknya sementara
pendidik sudah berada dalam kelas. Selain itu,
peserta didik ketika pelajaran akan dimulai masih
Perilaku peserta didik Terhadap ada yang berkeliaran diluar kelas, terkadang juga
1.
Pendidik ada peserta didik yang tidur dalam kelas, ada pula
yang berkeliaran dalam kelas. Berbeda dengan
peserta didik kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 jauh
lebih tenang ketika memulai pembelajaran peserta
didik tenang dalam kelas, sopan dengan pendidik,
cara berkomunikasinya dengan pendidik pun jauh
lebih sopan. Kelas selalu dalam keadaan tenang
sampai pembelajaran selesai. Peserta didik meminta
izin kepada izin kepada pendidik pada saat ingin ke
WC.
Pembinaan pendidik dan peserta didik (keagamaan
dan lain-lain), aspek ini menjadi hal utama dalam
pengembangan karakter peserta didik.
Pengembangan tersebut adalah sebelum memulai
pelajaran peserta didik diwajibkan membaca Al
Quran selama 10 menit hal ini suatu bentuk
pembinaan kepada peserta didik agar karakternya
terbentuk dengan menanamkan nilai-nilai agama.
Pendidik dan peserta didik ketika memasuki waktu
Pembinaan Pendidik dan Peserta
2. sholat duhur sama-sama bergegas ke mesjid dan
didik (keagamaan dan lain-lain)
sholat berjamaah, pembinaan rohani islam (Rohis)
yang dilakukan setiap hari sabtu. Peserta didik juga
dibina dengan baik melalui ekstrakulikuler,
pengembangan ekstrakulikuler tersebut dapat
membentuk karakter peserta didik. Bentuk
pembinaan lain yaitu mengenai kedisiplinan. Peserta
didik yang terlambat di hukum membersihkan
pekarangan sekolah. Ketika didapatkan peserta didik
yang berambut panjang, pendidik BK melakukan
34
Kesimpulan :
Dari hasil observasi langsung dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung, maka dapat
disimpulkan bahwa pendidik yang bersangkutan telah menggambarkan dirinya sebagai pendidik
yang baik (profesional) yang mampu menjadi teladan bagi peserta didiknya, dan sangat membantu
peserta didik dalam pembelajaran karena mampu memahami peserta didiknya untuk berkembang,
dan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh peserta didiknya.
38
Pendidik menjelaskan secara jelas dan sistematis materi pembelajran, sehingga peserta
didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal dan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan
dan keterampilan yang baik. Dapat pula disimpulkan bahwa pendidik kelas sudah mampu
menguasai karakteristik peserta didik. Pendidik tersebut juga sudah mampu berkomunikasi dengan
baik dan efektif terhadap peserta didik serta menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Hal
ini ditandai dengan peserta didik yang mampu memahami materi yang disampaikan oleh pendidik.
b. Kompetensi Kepribadian
No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
c. Kompetensi Sosial
No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
tertentu agar dapat mengikuti yang lemah fisik atau dalam hal ini sakit, maka
aktifitas pembelajaran, sehingga pendidik mengizinkan kepada peserta didik untuk
peserta didik tersebut tidak beristirahat di ruang UKS. Pendidik sangat
termarginalkan (tersisihkan, diolok- memahami ketika ada peserta didik yang lemah
olok, minder dsb) fisik atau sakit, sehingga peserta didik tidak
merasa termaginalkan.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan pemahaman peserta didik, dapat disimpulkan bahwa
pendidik di UPT SMAN 10 Sinjai telah menerapkan sikap terbuka dengan semua peserta didiknya
tanpa kecuali, selalu memberikan motivasi untuk meningkatkan potensi yang dimiliki oelh peserta
didik. Dimana kita ketahui bahwa salah satu faktor pengoptimalan pemahaman peserta didik
bergantung pendidik dalam mengelola pembelajaran.Terkait dengan faktor pendidik, keterampilan
seorang pendidik dalam pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan kelas sangat di perlukan.Hal
yang harus di milikinya sebagai seorang pendidik, bukan hanya faktor keterampilan tetapi juga
faktor dari sikap (afektif) dan kognitif (pengetahuan). Dari ketiga faktor tersebut harus dikuasai
oleh seorang pendidik denagan baik agar proses pembelajaran menjadi bermakna.
44
1 PERSIAPAN
Sebelum pembelajaran dimulai
terlebih dahulu pendidik
mempersilahkan ketua kelas untuk
menyiapkan dan berdoa terlebih
dahulu sebelum pembelajaran dimulai.
Pendidik mengucapkan salam dan
mengabsen peserta didik satu
a. Menyiapkan ruang kelas, Media
persatu,serta meminta peserta didik
Pembelajaran
untuk menyiapkan media
pembelajaran seperti, buku paket
pegangan peserta didik dan
kelengkapan lainnya.
2 MEMBUKA PELAJARAN
pendidik menyampaikan kompetensi
yang akan dicapai dan rencana kegiatan
pembelajaran, pendidik menyampaikan
a. Menyampaikan kompetensi yang akan
kompetensi tersebut dengan menulis di
dicapai dan rencana kegiatan pembelajaran
papan tulis komperensi-kompetensi
yang ingin dicapai, serta kompetensi
dasar setiap materi.
Tindak apersepsi yang dilakukan oleh
pendidik setiap pertemuan adalah
mereview kembali materi pelajaran
sebelumnya dan menanyakan kepada
b. Melakukan apersepsi peserta didik apakah tidak ada pekerjaan
rumah (PR). Sebelum pembelajaran
pendidik menjelaskan secara rinci topik
materi yang akan dipelajari agar peserta
didik lebih fokus dalam proses
pembelajaran.
3 INTI PEMBELAJARAN
berdasarkan hasil pengamatan pada
pembelajaran matematika, pendidik
sangat menguasai materi pelajaran.
Selama proses pembelajaran pendidik
memulai penjelasan dengan hal-hal
yang lebih mudah dipahami oleh peserta
a. Penguasaan Materi Pelajaran
didik, pendidik menjelaskan materi
pelajaran secara mendetail. Ketika
peserta didik menanyakan hal-hal yang
kurang dipahami maka pendidik
menjelaskan secara rinci hal yang belum
dipahami oleh peserta didik.
Pendidik tidak mengaitakan materi
b. Mengaitkan materi dengan pengetahuan dengan pengetahuan yang relevan.
lain yang relevan
4 MENUTUP PEMBELAJARAN
Diakhir pembelajaran sebelum
pembelajaran tersebut ditutup maka
pendidik menyimpulkan materi yang
telah dipelajari. Sebelum itu, pendidik
a. Menyusun rangkuman dan menyimpulkan
dengan melibatkan peserta didik terlebih dahulu melibatkan peserta didik
dalam hal peserta didik dilatih untuk
mengingat kembali materi yang telah
dipelajari.
Salah satu bentuk pengayaan yang
dilakukan oleh peserta didik diakhir
pembelajaran adalah dalam bentuk
stimulus yang diberikan kepada peserta
didik untuk lebih memahami materi
b. Memberikan pengayaan dan tindak lanjut yang telah dipelajari. Pendidik
kemudian memberikan tugas rumah
kepada peserta didik sebagai bentuk
tindak lanjut agar peserta didik
mengulang kembali pelajarannya di
rumah.
Sebelum pendidik meninggalkan ruang
c. Memberikan informasi pada peserta didik kelas, pendidik menginformasikan
untuk kompetensi berikutnya kepada peserta didik materi yang akan
dipelajari dipertemuan selanjutnya.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pengamatan tentang proses pembelajaran langsung dikelas, dapat
disimpulkan bahwa pendidik di UPT SMAN 10 Sinjai tersebut sudah termasuk pendidik yang
memperhatikan peserta didiknya dan termasuk dalam kategori pendidik yang berkualitas secara
baik, karena pendidik di UPT SMAN 10 Sinjai terlebih dahulu mempersiapkan hal-hal yang
berkaitan proses pembelajaran yang menjadi kebutuhan peserta didik.
Dalam proses pembelajaran di kelas tentang kegiatan awal, sebelum pembelajaran dimuali
pendidik selalu mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu. Segala bentuk persiapan belajar di
sediakan baik untuk peserta didik maupun untuk pendidik yang bersangkutan dengan tujuan proses
belajar mengajar dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Dalam kegiatan inti pembelajaran,
pendidik juga menghargai dan memahami setiap potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Untuk
kegiatan akhir pembelajaran pendidik tidak secara langsung menutup kegiatan proses
pembelajaran, melainkan terlebih dahulu menyimpulkan materi yang telah di pelajari, memberikan
penguatan dan menyampaikan kompetensi pembelajaran berikutnya.
Hari/
No. Tanggal Materi Kegiatan Hasil yang Diharapkan
Bulan
1 Senin/ 09
Pelepasan magang dan Diterima dengan baik di UPT SMAN
September
perkenalan dengan guru 10 Sinjai.
2019
2 Selasa/ 10 Siswa diharapkan mampu disiplin
Pengamatan langsung
September dan menaati tata tertib sekolah. Tetap
kultur sekolah
2019 menjaga kebersihan sekolah.
51
pengamatan proses
pembelajaran di kelas
XI MIPA 1, XII MIPA
2, dan XI MIPA 2
9 Lebih banyak siswa yang berkunjung
Pengamatan
ke perpustakaan dan membaca, serta
perputakaan dan
tetap menjaga kebersihan
Sabtu/ 5 labolatorium sekolah
labolatorium.
Oktober
pengamatan proses
2019
pembelajaran di kelas
XI MIPA 1, XII MIPA
2, dan XI MIPA 2
10 Senin / 7 Siswa mampu memaknai pembacaan
Melaksanakan upacara
Oktober UUD 1945 dan pancasila sebagai
bendera
2019 generasi penerus bangsa.
11 Siswa mampu memahami pelajaran
pengamatan proses
Selasa/ 8 dan menanyakan kepada guru hal-hal
pembelajaran di kelas
Oktober yang kurang dipahami dan
XI MIPA 1, XII MIPA
2019 menyelesaikan dengan baik soal
2, dan XII MIPA 2
latihan yang diberikan guru.
12. Siswa diharapkan mampu menerima
pengamatan proses
Sabtu/ 12 pelajaran dan mengaplikasikan apa
pembelajaran di kelas
Oktober yang didapatkan dalam kehidupan
XI MIPA 1, XII MIPA
2019 sehari-hari, tetap menjaga
2, dan XI MIPA 2
kedisiplinan.
Sinjai, 2019
Kepala Sekolah,
C. Lampiran Penugasan
Petunjuk Pengisian:
1. Lembar ini sebagai alat pemantauan pemberian tugas dari kepala sekolah/jajarannya
atau Guru Pembimbing Magang (GPM), sehingga memudahkan melihat partisipasi
atau keaktifan peserta magang dalam berbagai kegiatan magang.
2. Setiap ada pemberian tugas maka peserta magang wajib mengisi jenis materi
penugasan dan meminta paraf.
3. Jenis pemberian tugas misal; petugas piket, mengikuti upacara, mengisi jam kosong.
4. Semua bentuk penugasan dilaksanakan pada jam belajar sekolah.
5. Apabila lembar ini kurang maka bisa di fotokopi.
Hari/
Paraf Pemberi
No. Tanggal Materi Penugasan
Tugas
Penugasan
1 Sabtu/ 14
Membantu guru mengawasi siswa dalam
September
proses pembelajaran.
2019
2 Sabtu/ 14 Membantu guru memeriksa tugas siswa.
September
2019
3 Selasa/ 17 Membantu guru mengawasi siswa dalam
September proses pembelajaran.
2019
4 Sabtu/ 21 Membantu guru mengawasi siswa dalam
September berdiskusi.
5 Sabtu/ 21 Membantu guru memerikasa tugas siswa.
September
6 Sabtu/ 28 Membantu petugas perpustakaan menjaga
September perpustakaan ketika ada kegiatan.
7 Sabtu/ 28 Mengganti guru mata pelajaran ketika
September berhalangan hadir
8 Selasa/ 30 Membantu guru mengawasi siswa
September didalam kelas ketika proses pembelajaran
2019 berlangsung.
9 Selasa/ 1 Membantu guru memerikasa tugas latihan
Oktober siswa.
2019
10 Sabtu/ 5 Membantu guru memeriksa tugas siswa
Oktober
2019
11 Selasa/ 8 Membantu guru mengawasi siswa
Okober 2019 didalam kelas.
54
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Sinjai,
Guru Pembimbing Magang I